BAB II PENDIDIKAN POLITIK. A. Pengertian Pendidikan dan Politik. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atai paedagogie berarti bimbingan atau
|
|
- Susanti Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PENDIDIKAN POLITIK A. Pengertian Pendidikan dan Politik Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atai paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 1 Kenyataannya, pengertian pendidikan ini selalu mengalami perkembangan, meskipun secara essensial tidak jauh berbeda. Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli pendidikan. 1. Langeveld Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan dilanjutkan kepada orang yang belum dewasa. 1 Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2006), h. 1. 1
2 2. John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia. 3. Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 4. Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapu maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 2 Selanjutnya tentang pengertian politik, politik memiliki beberapa definisi. Antara lain, ia adalah seni pemerintahan dan pengadilan negara, atau ia adalah kekuatam (kemampuan) untuk mencapai apa yang diinginkan, atau ia adalah seni pergantian kepemimpinan dan kompromi. 3 jika kita melihat Ensiklopedi Al-Ulum Al-Ijtima iyah secara eksplisit dikatakan bahwa politik adalah segala aktifitas manusia yang berkaitan dengan penyelesaian 2 Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidika, h Abdul Hamid Al-Ghazali, Meretas Jalan Kebangkitan Islam: Peta Pemikiran Hasan Al-Banna. (Solo: Era Intermedia,2001), h
3 berbagai konflik dan menciptakan keamanan bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, politik tidak bisa dipisahkan dengan kekuatan ataupun usaha lain yang bersifat keras. 4 Ibnul qoyyim mendefinisikan dalam As-Siyasah Al-Hakimah Politik adalah suatu kegiatan yang menjadikan umat manusia mendekat kepada hidup maslahat dan menjauh dari kerusakan, meskipun Rosulullah tidak meletakkannya dan wahyu tidak menurunkannya. Jalan apa pun yang ditempuh untuk menciptakan keadilan, maka ia adalah agama 5 Ibnul Qoyyim dia juga berkata, Politik yang adil tidak bertentangan dengan bunyi ketentuan syari at, justru politik yang demikian sesuai dengan ajaran yang terkandung di dalamnya. Bahkan politik yang adil adalah bagian dari syari at, karena itu kami menyebutnya as-siyasah agar sama dengan idiom yang biasa kalian gunakan. Tetapi jika dilihat dari karakter dan tanda-tanda lainnya, politik juga bisa disebut sebagai keadilan Allah dam Rasul-Nya 6 Menurut Ibnul Miskawaih dalam pembicaraannya tentang al-mulk (kekuasaan/politik) : Seorang yang bertugas menjaga sunah dan segala perangkat syariat agar tidak bergeser dari posisinya yang benar adalah pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai wewenang untuk menjalankan kekuasaan atau politiknya. Orang-orang zaman dulu tidak menyebut politik, kecuali untuk menjaga agamanya, memperhatikan ajaran perintah dan larangan agama. Sedangkan politik yang tidak dapat digunakan sebagai sarana untuk menjaga agamanya, mereka sebut sebagai mutaghallib (yang 4 Dr.Yusuf Al-Qaradhawi, Meluruskan Dikotomi Agama dan Politik. Pent. Khoirul Amru Harahap, Lc. (Jakarta: Al- Kautsar, 2008), h Abdul Hamid Al-Ghazali, Meretas Jalan Kebangkitan Islam: Peta Pemikiran Hasan Al-Banna, h Dr.Yusuf Al-Qaradhawi, Meluruskan Dikotomi Agama dan Politik, h
4 berkuasa dengan kekerasan), dan sama sekali tidak layak disebut dengan politik. Hal ini disebabkan agama merupakan hokum Allah yang dapat mengantarkan manusia untuk mencapai puncak kebahagiaan, dan politik adalah penjaga hukum Tuhan tersebut sekaligus menjaga ajaran agama yang menjadi pegangan manusia. 7 B. Pengertian Tarbiyah Siyasiyah (Pendidikan Politik) Pendidikan politik sering disebut istilah political forming atau politische bildung. Disebut forming karena didalamnya terkandung intensitas untuk membentuk insane politik yang menyadari status, kedudukan politiknya ditengah masyarakat. Disebut bildung (pendidikan diri sendiri) karena istilah ini menyangkut aktivitas membentuk diri sendiri dengan kesadaran penuh tanggungjawab untuk menjadi insane politik. Pendidikan politik pada hakekatnya adalah sebagai bagian dari pendidikan orang dewasa, karena hal ini menyangkut relasi antar individu, antar individu dengan masyarakatdi tengah medan sosial, dalam situasi-situasi konflik yang ditimbulkan oleh bermacam-macam perbedaan kemajemukan masyarakat. Singkatnya, pendidikan politik bagi warga negara adalah penyadaran warga negara untuk sampai pada pemahaman politik atau aspek-aspek politik dari setiap permasalahan sehingga dapat mempengaruhi dan ikut mengambil keputusan di tengah medan politik dan pertarungan konflik-konflik. Pendidikan politik ini diselenggarakan 7 Dr.Yusuf Al-Qaradhawi, Meluruskan Dikotomi Agama dan Politik, h
5 sebagai upaya edukatif yang sistematis dan intensif untuk memantapkan kesadaran bernegara. 8 Setiap gerakan yang memasuki wilayah politik. Apakah ia wujud dalam bentuk partai politik, ormas, jama ah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tidak akan pernah melupakan pendidikan politik. Hal tersebut disebabkan kedudukannya dalam jagat politik sangat penting dan tidak dapat dipisahkan, yaitu sebagai sarana pembentukan kader yang berperan aktif dalam bidang politik dan pembentukan kesadaran politik bagi warga umumnya, sehingga mereka mampu mandiri secara politik, tidak mudah dipatron oleh kekuasaan yang ada, selanjutnya mampu berpartisipasi dalam segala kegiatan politik. Secara umum, pendidikan politik dipandang sebagai aktivitas pendidikan yang terlembagakan, yang secara teratur, sistematik, dan intensional melakukan berbagai upaya mendorong warga di sebuah Negara atau pendukung di sebuah pergerakan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam membangun institusi kemasyarakatan dan politik. Dalam kaitan ini, pendidikan politik tidak dapat lepas dari proses pembinaan masyarakat, agar mereka menyadari hak dan kewajiban politiknya terhadap tanah air atau terhadap gerakannya. 9 Kalangan ahli pendidikan umumnya menilai pendidikan politik sebagai bagian pendidikan orang dewasa. Dalam jagat politik, masalah kekuasaan menjadi focus gerakan yang karenanya sangat luas dibicarakan. Sementara itu, dalam Islam, hierarki kekuasaan dipandang sebagai salah satu batasan utama dalam kristalisasi kepribadian anak dan 8 M. Nur Khoiron, dkk, Pendidikan Politik Bagi Warga Negara (Tawaran Konseptual dan Kerangka Kerja), (Yogyakarta: LKiS, 1999), h Abu Ridha, Pengantar Tarbiyah Siyasiyah. (Bandung: PT Syaamil Cipta Mesia, 2002), h..39, 40. 5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Lebih terperinciDEFINISI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
DEFINISI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI Oleh : Roni Syarif H. Kelas : 1c A. Definisi Awam Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan
Lebih terperinciLANDASAN PENDIDIKAN DISUSUN OLEH :
LANDASAN PENDIDIKAN Nama NIM Dosen : : : DISUSUN OLEH : Suraya Atika 06141281419062 Dra. Masitoh M.Pd. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar
Lebih terperinciPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN FTI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENDIDIKAN? 1 PENDIDIKAN ARTI SEMPIT pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional di Negara Indonesia. Tanpa adanya pendidikan tentu Negara akan lemah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia utuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan
KONSEP PENDIDIKAN Imam Gunawan KONSEP MENDIDIK Mendidik adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju ke arah kedewasaan, dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan yang bermutu. Berkat pendidikan, orang terbebaskan dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita karena melalui pendidikan dapat mencetak generasi penerus yang berkualitas. Akan tetapi kompleksitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan Afid Burhanuddin, M.Pd. Pendidikan? Usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilainilai dalam masyarakat dan kebudayaan Usaha yang dijalankan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik. Bangsa yang ingin maju, membangun, dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Berbicara mengenai pendidikan secara umum kita harus merekonstruksi kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna. Selain memiliki bentuk fisik yang lengkap, mereka juga dibekali dengan
Lebih terperinciBahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2
Bahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Studi komunikasi politik yang terorganisasi dapat ditandai dari analisa teknik propaganda Harold
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses dalam rangka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan di Sekolah Dasar Sebelum membahas pendidikan di sekolah dasar penulis akan memaparkan pengertian pendidikan terlebih dahulu, dalam dunia pendidikan sebagaimana dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk membentuk ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu Negara berdasarkan sosio kultural, psikologis, ekonomis, dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi suatu bangsa pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan, manusia juga akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. mendefinisikan pendidikan berdasarkan fungsinya, yaitu:
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Menurut Umar Tirtahardja dan S.L. La Sulo (2008: 33-36), mendefinisikan pendidikan berdasarkan fungsinya, yaitu: a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya manusia merupakan aspek dan hasil budaya terbaik yang mampu disediakan setiap generasi manusia untuk kepentingan generasi muda agar
Lebih terperinciHakikat Sosialisasi Politik
Perilaku dan Sikap Politik SOSIALISASI POLITIK 1. Alexis S. Tan dalam Mass Communication; Theories and Research, mengatakan sosialisasi politik merupakan proses perubahan perilaku yang berhubungan erat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Dalam arti sederhana pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau
Lebih terperinciBAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK
BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK Untuk lebih mendalami hakekat pendidikan politik, berikut ini disajikan lagi beberapa pendapat ahli mengenai pendidikan politik. Alfian (1986) menyatakan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia itu lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia. Sejak manusia itu lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan berlangsung seumur
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BB II KJI PSTK 2.1. Hakekat Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciKeberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya ada pada dunia manusia dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia, tanpa manusia pendidikan tidak pernah
Ilmu Pendidikan Keberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya ada pada dunia manusia dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia, tanpa manusia pendidikan tidak pernah ada, human life is just matter of education
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, ataupun peserta didik dengan berbagai sumber belajar guna mencapai
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pendidikan dibicarakan tiga wadah berlangsungnya pendidikan yaitu pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan ketiga lembaga ini Ki Hajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan manusia, pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha membentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
Lebih terperinciPendidikan merupakan aset pen ng bagi kemajuan
BAB I PENDIDIKAN ANAK USIA DINI A. Penger an Pendidikan Pendidikan merupakan aset pen ng bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu se ap anak bangsa wajib mengiku pendidikan. Dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. memberikan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh
BAB V A. Kesimpulan PENUTUP Dalam upaya mewujudkan Pendidikan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Era globalisasi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Dalam berbagai aspek kehidupan, era globalisasi menjadi tantangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkecakapan tinggi, berkepribadian/berakhlaq mulia dan kecerdasan berpikir
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha secara sadar yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja untuk menyiapkan peserta didik menuju kedewasaan, berkecakapan tinggi, berkepribadian/berakhlaq
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu harapan bangsa dimana nantinya remaja diharapkan dapat meneruskan nilai-nilai perjuangan
Lebih terperinciLandasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia
Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi. Pemilihan legislatif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pemilihan umum legislatif telah dilaksanakan pada 9 april 2014 lalu oleh Negara Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi. Pemilihan legislatif yang meliputi
Lebih terperincihiryanto pls TUJUAN PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan
1 TUJUAN PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan Pengertian 2 Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran ke mana pendidikan itu diarahkan Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat, dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat, dimana perkembangannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan
27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karyawan 1. Pengertian Karyawan Menurut Abdullah (2014) karyawan itu adalah sumberdaya manusia atau penduduk yang bekerja di suatu institusi baik pemerintah maupun swasta/bisnis.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Masalah Merebaknya isu-isu moral di kalangan remaja seperti penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar, pornografi, perkosaan, merusak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi
Lebih terperinciTARBIYAH ISLAMIYAH SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
TARBIYAH ISLAMIYAH SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT oleh : Dito Hendro Prakoso & Angger Saloko Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sekali, yang berasal dari luar maupun dari dalam. Tujuan. pembangunan sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan adalah merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Karena pembangunan dalam suatu negara sangat sulit untuk dilaksanakan. Sebab
Lebih terperinciPENGERTIAN PEDAGOGIK. a. Pendidikan dalam arti khusus
PENGERTIAN PEDAGOGIK a. Pendidikan dalam arti khusus Pedagogik berasal dari kata Yunani paedos, yang berarti anak laki-laki, dan agogos artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogic secara harfiah berari
Lebih terperinciIntisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah
Judul Buku : Penulis : Ahmad Dzakirin Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Cetakan Ke : 1 Tahun Terbit : Jumadatas Tsaniyah 1431 H/Juni 2010 Tebal Buku : xxiv + 152 halaman Ketika dakwah memasuki wilayah
Lebih terperinciPENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013
PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh : ISKANDAR
Lebih terperinciTEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin
A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Ki Hajar Dewantara menyatakan, bahwa pendidikan sebagai tuntutan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut Nasional Association In Education
Lebih terperinciMANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Muhammad Isnaini http//www.muhammadisnain.blogsopt.com
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Muhammad Isnaini email: isnain_m@yahoo.co.id http//www.muhammadisnain.blogsopt.com Bagian kedua Kebijakan Pendidikan Islam Setiap kali kita mendengan kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
Lebih terperinciKEHARUSAN DAN KEMUNGKINAN, SERTA BATASAN PENDIDIKAN. Ismail Hasan
KEHARUSAN DAN KEMUNGKINAN, SERTA BATASAN PENDIDIKAN Ismail Hasan A. Keharusan Pendidikan Anak di lahirkan dalam keadaan tidak berdaya (berbeda dengan binatang seperti; kura-kura, buaya, kambing, kera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Negara Indonesia pada zaman sekarang ini cukup pesat sekali karena dipengaruhi oleh era globalisasi yang hampir merata di seluruh dunia terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan penting diberikan kepada siswa selaku generasi muda yang akan datang, karena dengan bekal pendidikan yang dimiliki diharapkan dapat membentuk siswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi (menggerakkan) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti menggerakkan (to move) (Winardi, 2001).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Istilah motivasi (menggerakkan) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti menggerakkan (to move) (Winardi, 2001). Menurut Mc.Donald, di dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individual, melainkan timbunan pengalaman-pengalamn dari generasigenerasi. lampau yang mencakup semua dimensi kehidupan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum, diantara arti pendidikan adalah seperti yang dirumuskan oleh M. Amien Rais, (1987:158) Hakekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang yang menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidik merupakan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, hal ini sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk menusia dewasa baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk menusia dewasa baik jasmani maupun rohani, tujuan pendidikan di Indonesia adalah membentuk manusia yang mempunyai
Lebih terperinciBELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
Makalah yang disampaikan dalam Sarasehan Pendidikan Membentuk Siswa yang Rajin Belajar dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Balai Dukuh Mulo Wonosari, 14 Juli 2013. BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Pendidikan diartikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi penguatan gerakan dalam hal menebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktek pendidikan diupayakan pendidik dalam rangka memfasilitasi peserta didik agar mampu mewujudkan diri sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya. Semua tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terbukti bahwa musik menjadi salah satu faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi yang luar biasa oleh Sang Pencipta, baik aspek-aspek yang berkaitan dengan jasmaniah maupun rohaniah. Kenyataannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN
Lebih terperinciPENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciNama : Diana Lusi Rinasari NIM : Makul : Ilmu Pendidikan BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
Nama : Diana Lusi Rinasari NIM : 15105241002 Makul : Ilmu Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak terampil menjadi terampil dan tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem kecerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Pendidikan menuntun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia bisa menggapai cita-citanya. Untuk menciptakan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting sebagai bekal hidup manusia, melalui pendidikan manusia bisa menggapai cita-citanya. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bangsa-bangsa yang pada masa lalu dibangun sebagian besar akibat penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan identitas nasional dalam
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 11 Materi Minggu 3 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi 3.1 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah pendidikan mungkin sudah tidak asing lagi dalam kehidupan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pendidikan Istilah pendidikan mungkin sudah tidak asing lagi dalam kehidupan keseharian kita, Namun ketika diperhadapkan dengan makna kata tersebut secara metodologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam Bab : 8
Modul ke: 10 Fakultas Teknik Pendidikan Agama Islam Bab : 8 Pendidikan dan Kompetensi Alimudin S.Pd.I, M.Si Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id PENGANANTAR Pendidikan dan kompetensi menekankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari berbagai macam aspek, yang mana salah satunya adalah pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sangat menekankan pentingnya pendidikan bagi penduduknya karena maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari berbagai macam aspek, yang mana salah satunya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Peran guru Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religius siswa dalam
BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
220 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara ada beberapa tugas guru yang ditemukan dalam penelitian, diantaranya adalah sebagai pamong atau pembimbing, yaitu membimbing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. seumur hidup. Oleh karenanya agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh rakyat
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Pendidikan Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar manusia untuk mengembangkan kepribadian di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG
54 BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman
Lebih terperinciSTRATEGI BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DI PESANTREN. (Oleh : Dra Tite Juliantine M.Pd)
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DI PESANTREN (Oleh : Dra Tite Juliantine M.Pd) 1. Hakekat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan via aktivitas jasmani dengan
Lebih terperinci