STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU"

Transkripsi

1 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI 2004

2 D A F T A R I S I STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU hal 1. Kode Unit : IPL.PJM.001(3).A... 1 Judul Unit : Menjamin Mutu Produk Peralatan Tenaga Listrik Purnajual 2. Kode Unit : IPL.PJM.002(2).A... 4 Judul Unit : Inspeksi Mutu Material dan Komponen Peralatan Tenaga Listrik 3. Kode Unit : IPL.PJM.003(2).A... 7 Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) 4. Kode Unit : IPL.PJM.004(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Dielektrik dan Uji Insulasi pada Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) 5. Kode Unit : IPL.PJM.005(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Karakteristik Tripping pada Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) 6. Kode Unit : IPL.PJM.006(2).A Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Meter kwh 7. Kode Unit : IPL.PJM.007(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Ketelitian Meter kwh 8. Kode Unit : IPL.PJM.008(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Dielektrik pada Meter kwh 9. Kode Unit : IPL.PJM.009(2).A Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Catu Daya (Power Supply) 10. Kode Unit : IPL.PJM.010(2).A Judul Unit : Melakukan Pengujian pada Catu Daya (Power Supply) 11. Kode Unit : IPL.PJM.011(3).A Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Perlengkapan Hubung Bagi 12. Kode Unit : IPL.PJM.012(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Fungsi pada Perlengkapan Hubung Bagi 13. Kode Unit : IPL.PJM.013(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Dielektrik pada Perlengkapan Hubung Bagi 14. Kode Unit : IPL.PJM.014(2).A i

3 Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Transformator Tenaga 15. Kode Unit : IPL.PJM.015(2).A Judul Unit : Melakukan Pengukuran Resistans Belitan Transformator Tenaga 16. Kode Unit : IPL.PJM.016(2).A Judul Unit : Melakukan Pengukuran Rasio Tegangan dan Pengecekan Pergeseran Fase Transformator Tenaga 17. Kode Unit : IPL.PJM.017(2).A Judul Unit : Melakukan Pengukuran Impedans Hubung Singkat dan Rugi Beban Transformator Tenaga 18. Kode Unit : IPL.PJM.018(2).A Judul Unit : Melakukan Pengukuran Rugi dan Arus Tanpa Beban Transformator Tenaga 19. Kode Unit : IPL.PJM.019(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Dielektrik pada Transformator Tenaga 20. Kode Unit : IPL.PJM.020(2).A Judul Unit : Melakukan Pengujian pada Pengubah Sadapan Transformator Tenaga Berbeban 21. Kode Unit : IPL.PJM.021(2).A Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Konduktor Telanjang dan Kabel Daya 22. Kode Unit : IPL.PJM.022(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Tahanan Penghantar Konduktor Telanjang dan Kabel Daya 23. Kode Unit : IPL.PJM.023(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Tegangan Kabel Daya 24. Kode Unit : IPL.PJM.024(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Partial Discharge pada Kabel Daya Tegangan Menengah dan Tegangan Tinggi 25. Kode Unit : IPL.PJM.025(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Tahanan Insulasi Kabel Daya 26. Kode Unit : IPL.PJM.026(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Konstruksi dan Dimensi Konduktor Telanjang dan Kabel Daya 27. Kode Unit : IPL.PJM.027(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Mekanik pada Konduktor Telanjang ii

4 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit : IPL.PJM.001(3).A Judul Unit : Menjamin Mutu Produk Peralatan Tenaga Listrik Purnajual Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan penjaminan mutu produk peralatan tenaga listrik yang dilakukan setelah dijual sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Menerima keluhan pelanggan 2 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi lapangan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Investigasi keluhan pelanggan sesuai prosedur standar kerja. 2.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi lapangan direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 2.2 Prosedur standar kerja, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 2.3 Koordinasi dengan pelanggan dilakukan melalui personel yang berwenang. 2.4 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 3 Melaksanakan inspeksi lapangan 3.1 Melakukan inspeksi lapangan dan mengidentifikasi sumber masalah. 3.2 Melakukan pengukuran dan bila diperlukan. 3.3 Mengidentifikasi kode produksi pada produk untuk penelusuran produk. 4 Melakukan verifikasi di pabrik 4.1 Melakukan penelusuran balik untuk mengidentifikasi sumber masalah. 4.2 Melakukan ulang pada produk sejenis bila diperlukan. 4.3 Membuat kesimpulan hasil inspeksi sesuai dengan prosedur standar kerja. 1

5 5 Melaporkan hasil inspeksi 5.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 5.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI peralatan tenaga listrik yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 2

6 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, torsi, rugi-rugi dan efisiensi, konduktor, insulator, arus, tegangan, teori rangkaian listrik, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolakbalik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi, diagram fasor, penghitungan daya kompleks, daya nyata, daya reaktif, faktor daya, hubung singkat Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode Pengujian sesuai SNI peralatan tenaga listrik terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI peralatan tenaga listrik, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

7 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.002(2).A : Inspeksi Mutu Material dan Komponen Peralatan Tenaga Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan inspeksi mutu material dan komponen peralatan tenaga listrik yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter inspeksi diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan inspeksi 2.1 Sebelum diterima, inspeksi mutu dilakukan pada material dan komponen peralatan tenaga listrik yang dibeli dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk inspeksi. 2.2 Material dan komponen yang memenuhi syarat diterima. 3 Melaporkan hasil inspeksi 3.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. 4

8 Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk inspeksi penerimaan material dan komponen; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI peralatan tenaga listrik yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal SLTA dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja 5

9 dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Ilmu material Karakteristik bahan insulasi, bahan logam bimetal Metode inspeksi material dan komponen Standar inspeksi Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI peralatan tenaga listrik, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

10 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.003(2).A : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan inspeksi mutu selama proses produksi pemutus sirkit mini (miniature circuit breaker) yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter inspeksi diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan inspeksi 3 Melaporkan hasil inspeksi 2.1 Selama proses produksi pemutus sirkit mini, inspeksi mutu dilakukan dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk inspeksi. 3.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 7

11 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk inspeksi selama proses produksi; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI pemutus sirkit mini yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal SLTA dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian 8

12 arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode inspeksi selama proses produksi pemutus sirkit mini Standar inspeksi Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI pemutus sirkit mini, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC pemutus sirkit mini, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

13 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.004(2).A : Melakukan Uji Dielektrik dan Uji Insulasi pada Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan uji dielektrik dan uji insulasi pemutus sirkit mini (miniature circuit breaker) dalam bentuk produk jadi yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Pengujian direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter uji diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan 2.1 Pemutus sirkit mini diuji dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk untuk memenuhi persyaratan pekerjaan. 2.2 Pemutus sirkit mini diuji sesuai dengan SNI terkait. 3 Melaporkan hasil 3.1 Hasil didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 10

14 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI pemutus sirkit mini yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal SLTA dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 11

15 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode pemutus sirkit mini Metode sesuai SNI atau standar terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI pemutus sirkit mini, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC pemutus sirkit mini, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

16 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.005(2).A : Melakukan Uji Karakteristik Tripping pada Pemutus Sirkit Mini (Miniature Circuit Breaker) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan uji thermal tripping dan uji magnetik/hubung singkat pada pemutus sirkit mini (miniature circuit breaker) dalam bentuk produk jadi yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Pengujian direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter uji diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan 2.1 Pemutus sirkit mini diuji dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk untuk memenuhi persyaratan pekerjaan. 2.2 Pemutus sirkit mini diuji sesuai dengan SNI terkait. 3 Melaporkan hasil 3.1 Hasil didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 13

17 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI pemutus sirkit mini yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal SLTA dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 14

18 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode pemutus sirkit mini Metode sesuai SNI atau standar terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI pemutus sirkit mini, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC pemutus sirkit mini, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

19 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit : IPL.PJM.006(2).A Judul Unit : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Meter kwh Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan inspeksi mutu selama proses produksi meter kwh yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter inspeksi diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 2 Melaksanakan inspeksi 3 Melaporkan hasil inspeksi 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2.1 Selama proses produksi meter kwh, inspeksi mutu dilakukan dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk inspeksi. 3.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 16

20 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk inspeksi selama proses produksi; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI meter kwh yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik atau SLTA berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 17

21 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode inspeksi selama proses produksi meter kwh Standar inspeksi Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI meter kwh, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC meter kwh, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

22 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit : IPL.PJM.007(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Ketelitian Meter kwh Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan ketelitian meter kwh dalam bentuk produk jadi yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Pengujian direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter uji diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan 2.1 Meter kwh diuji dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk untuk memenuhi persyaratan pekerjaan. 2.2 Meter kwh diuji sesuai dengan SNI terkait. 3 Melaporkan hasil 3.1 Hasil didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 19

23 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI meter kwh yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik atau SLTA berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 20

24 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode meter kwh Metode sesuai SNI atau standar terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI meter kwh, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC meter kwh, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

25 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit : IPL.PJM.008(2).A Judul Unit : Melakukan Uji Dielektrik pada Meter kwh Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan uji dielektrik meter kwh dalam bentuk produk jadi yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Pengujian direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter uji diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan 2.1 Meter kwh diuji dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk untuk memenuhi persyaratan pekerjaan. 2.2 Meter kwh diuji sesuai dengan SNI terkait. 3 Melaporkan hasil 3.1 Hasil didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 22

26 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI meter kwh yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik atau SLTA berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 23

27 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode meter kwh Metode sesuai SNI atau standar terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI meter kwh, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC meter kwh, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

28 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.009(2).A : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Catu Daya (Power Supply) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan inspeksi mutu selama proses produksi catu daya (power supply) yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter inspeksi diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan inspeksi 3 Melaporkan hasil inspeksi 2.1 Selama proses produksi panel listrik, inspeksi mutu dilakukan dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk inspeksi. 3.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 25

29 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk inspeksi selama proses produksi; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI terkait yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik atau SLTA berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 26

30 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi, elektronika daya Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode inspeksi selama proses produksi catu daya Standar inspeksi Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI terkait, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC catu daya, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

31 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit : IPL.PJM.010(2).A Judul Unit : Melakukan Pengujian pada Catu Daya (Power Supply) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan catu daya (power supply) dalam bentuk produk jadi yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Pengujian direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter uji diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan 2.1 Catu daya diuji dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk untuk memenuhi persyaratan pekerjaan. 2.2 Catu daya diuji sesuai dengan SNI terkait. 3 Melaporkan hasil 3.1 Hasil didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. 28

32 Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk ; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI terkait yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal SLTA dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja 29

33 Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Metode catu daya Metode sesuai SNI atau standar terkait Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI terkait, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC catu daya, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

34 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU Kode Unit Judul Unit : IPL.PJM.011(3).A : Inspeksi Mutu selama Proses Produksi Perlengkapan Hubung Bagi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pelaksanaan inspeksi mutu selama proses produksi perlengkapan hubung bagi (switchgear) dan perlengkapan kontrol (controlgear) tegangan menengah, dan tegangan tinggi, papan hubung bagi (switchboard) tegangan rendah, dan perlengkapan pengendali motor listrik (motor control center) tegangan rendah dan tegangan menengah yang dilakukan di pabrik sesuai dengan prosedur standar kerja dan persyaratan pekerjaan. Elemen Kompetensi 1 Merencanakan dan mempersiapkan inspeksi Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Kebijakan dan prosedur K3 dipahami. Inspeksi direncanakan dan dipersiapkan sesuai dengan prosedur standar kerja yang berlaku. 1.2 Prosedur standar kerja, petunjuk pengoperasian alat uji, persyaratan pekerjaan, blangko dan dokumen terkait lainnya disiapkan dan dipahami. 1.3 Koordinasi dengan personel bagian lain dilakukan melalui personel yang berwenang. 1.4 Parameter inspeksi diidentifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. 1.5 Perkakas, perlengkapan, alat uji, dan alat keselamatan personel yang diperlukan dipastikan telah tersedia, masih bekerja baik, masa kalibrasi alat ukur masih berlaku, dan aman digunakan. 2 Melaksanakan inspeksi 3 Melaporkan hasil inspeksi 2.1 Selama proses produksi panel listrik, inspeksi mutu dilakukan dengan mengikuti prosedur standar kerja dan petunjuk inspeksi. 3.1 Hasil inspeksi didokumentasikan sesuai dengan prosedur standar kerja. 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan kepada personel yang berwenang sesuai dengan prosedur standar kerja. 31

35 Istilah-istilah umum pada unit ini diperlihatkan dengan kata yang digarisbawahi. Definisi dan ruang lingkup yang dimaksudkan untuk dicakup dijelaskan pada Daftar Kosakata. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung antara lain dengan adanya: 1. Kebijakan dan prosedur K3; 2. Prosedur standar kerja (Standard Operating Procedure/SOP); 3. Petunjuk inspeksi selama proses produksi; 4. Persyaratan pekerjaan; 5. Peraturan/regulasi dan SNI perlengkapan hubung bagi yang berlaku; 6. Perkakas, perlengkapan, dan alat keselamatan personel yang dibutuhkan; 7. Personel yang berwenang; 8. Sistem dan format pelaporan. Panduan Penilaian A. Persyaratan Dasar Minimal D3 Teknik atau SLTA berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun. B. Unit Kompetensi Pendukung Kode Unit Judul Unit C. Pembuktian Pencapaian Kompetensi Pencapaian kompetensi dibuktikan dengan adanya kemampuan untuk: 1. Memperagakan/mendemonstrasikan unjuk kerja yang konsisten untuk setiap elemen kompetensi; 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi dengan mempergunakan teknik, prosedur, informasi, dan sumber daya yang tersedia di tempat kerja; 3. Memperagakan/mendemonstrasikan pemahaman atas pengetahuan dan keterampilan pendukung sebagaimana dimaksud dalam bagian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung. D. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Keselamatan dan kesehatan kerja Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan penanggulangan terhadap bahaya, prosedur bekerja 32

36 dengan menggunakan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, prosedur penyelamatan dan pertolongan pertama, prosedur pelaporan jika terjadi bahaya atau kecelakaan kerja Teori listrik Satuan besaran-besaran listrik, daya dan energi, konduktor, insulator, arus, tegangan, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian seri/paralel, rangkaian arus searah/arus bolak-balik, sistem 1-fasa/3-fasa, resistansi, induktansi, kapasitansi, impedansi, arus hubung singkat Interpretasi gambar teknik Standar gambar teknik, daftar komponen dan material, jenis garis, simbolsimbol gambar teknik, gambar konstruksi, diagram skematik, diagram blok Teknik pengkawatan Keselamatan ketenagalistrikan, isolasi, pembumian, pengetesan peralatan tenaga listrik, jenis-jenis penghantar, kabel daya, kode warna, penyambungan dan terminasi, sistem pengkawatan, lengkapan kabel daya Konstruksi perlengkapan hubung bagi Konstruksi, dimensi, komponen, material, indeks proteksi, sistem interlock Sistem tenaga listrik Jenis sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik, level tegangan, sistem proteksi tegangan lebih, arus lebih, dan hubung singkat Metode inspeksi selama proses produksi panel listrik Standar inspeksi Penggunaan alat ukur Identifikasi kalibrasi dan penggunaan alat ukur Penerapan peraturan/regulasi dan standar peralatan tenaga listrik Meliputi SNI perlengkapan hubung bagi, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Standar IEC perlengkapan hubung bagi, peraturan/regulasi instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan Mempersiapkan dan menulis dokumen teknis Penulisan laporan, pendokumentasian Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci A B C D E F G Tingkat Unjuk Kerja

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PRODUKSI

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PRODUKSI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PRODUKSI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar kompetensi. Industri. Perancang Manufaktur. Jaminan Mutu.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar kompetensi. Industri. Perancang Manufaktur. Jaminan Mutu. No.82, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar kompetensi. Industri. Perancang Manufaktur. Jaminan Mutu. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).

Lebih terperinci

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).

Lebih terperinci

SUB BIDANG PERANCANGAN

SUB BIDANG PERANCANGAN LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016

Lebih terperinci

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG KONSTRUKSI LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN V: KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

SUB BIDANG PERANCANGAN

SUB BIDANG PERANCANGAN 5 2010, No.321 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 TAHUN 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KOORDINASI

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KOORDINASI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KOORDINASI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI LEVEL 3 Kode Unit : DIS.INS.004(3).B... 4 Judul Unit : Menginspeksi jaringan kabel tanah tegangan rendah

Lebih terperinci

SUB BIDANG INSPEKSI/KOMISIONING

SUB BIDANG INSPEKSI/KOMISIONING LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI/KOMISIONING DEPERTEMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar MCB MCB (Miniature Circuit Breaker) atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Dasar Rangkaian Listrik

Dasar Rangkaian Listrik Dasar Rangkaian Listrik Faktor Pertimbangan Distribusi Sistem Tenaga Listrik Keamanan Energi listrik yang digunakan oleh para pemakai dengan tingkat resiko / bahaya yang minimal Penyediaan Tenaga Listrik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Umum Untuk menganalisa kegagalan pengasutan pada motor induksi 3 fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung ( visual ) terhadap motor induksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KONSEP TGL. 9-4-2003 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Bab

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.2001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Damper dan spacer Deskripsi Unit : Unit

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN LEVEL 3 Kode Unit : DIS.REN.001(3).B... 4 Judul Unit : Membuat rancangan dan menghitung besaran sistem

Lebih terperinci

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL) Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) 1. Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan menjaga dan melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga

Lebih terperinci

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) 3.1 Alat Ukur Listrik Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI NOMOR 20012/44/600.4/2003 TENTANG

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK

Lebih terperinci

- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik

- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik - 2 - c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN LEVEL 1 5 Kode Unit : DIS.HAR.005(1).B... 6 Judul Unit : Memelihara saluran udara tegangan rendah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN TRAFO ISOLASI UNTUK INSTALASI RUMAH TANGGA

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN TRAFO ISOLASI UNTUK INSTALASI RUMAH TANGGA TUGAS AKHIR PEMANFAATAN TRAFO ISOLASI UNTUK INSTALASI RUMAH TANGGA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : SUDARMADI NIM : 41411120026

Lebih terperinci

SUB-BIDANG PEMELIHARAAN

SUB-BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI SUB-BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI 2004 - i - DAFTAR

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang terpasang baik di dalam maupun diluar bangunan untuk menyalurkan arus

Lebih terperinci

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG KONSTRUKSI LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 07 Tahun 2008 TANGGAL : 17 Maret 2008 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG

Lebih terperinci

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv INTISARI...

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DEPARTEMEN ENERGI

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI Kompetensi Keahlian: - Teknik Instrumentasi Gelas - Teknik Instrumentasi Logam - Kontrol Proses - Kontrol Mekanik Kompetensi

Lebih terperinci

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI Diagram Listrik Ladder Diagram Garis Tipis dan Garis Tebal Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol Penamaan Komponen (Huruf dan Angka) Penomeran Kabel Garis terputus-putus :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Generator sinkron merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Lebih terperinci

Mematuhi aturan serta prosedur yang diguna-kan dalam merencana-kan dan menyiapkan pemasangan

Mematuhi aturan serta prosedur yang diguna-kan dalam merencana-kan dan menyiapkan pemasangan DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN : Memasang APP Fasa Tunggal : DIS.KON.001(2).A : 20 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 1 2 1 1 1 1 1 KONDISI KINERJA Dalam Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V

BAB IV PEMBAHASAN.  P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V BAB IV PEMBAHASAN Sebelum melakukan pemasangan CT TR terdapat langkah langkah yang wajib apakah CT yang kita pasang baik di gunakan atau tidak berikut tahapan sebelum melakukan pemasanga CT TR 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Relai Proteksi Relai proteksi atau relai pengaman adalah susunan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi atau merasakan adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK BIDANG TRANSMISI SUB BIDANG INSPEKSI. : Komisioning Bay Reaktor... I.19-58

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK BIDANG TRANSMISI SUB BIDANG INSPEKSI. : Komisioning Bay Reaktor... I.19-58 DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK BIDANG TRANSMISI SUB BIDANG INSPEKSI Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul

Lebih terperinci

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya PERINGATAN!! Apakah anda sudah tau peralatan instalasi listrik rumah tangga beserta fungsinya masing masing? AWASS... BAHAYA bila anda belum tau.

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 901 K/30/MEM/2003 TANGGAL 30 JUNI 2003 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA 04-6292.2.80-2003 MENGENAI PERANTI LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah merupakan bagian penting untuk system pendistribusian energi listrik dimulai dari pembangkit,

Lebih terperinci

IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT

IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT I. TUJUAN Mengukur impedansi karakteristik dari saluran simetris. Mengukur arus input dan tegangan input ke saluran, ketika diterminasi hubungan singkat dan ketika

Lebih terperinci

Tegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS

Tegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Tegangan standar ICS 29.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi SNI 04-0227-2003 Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Tabel tegangan

Lebih terperinci

BAB III KEBUTUHAN GENSET

BAB III KEBUTUHAN GENSET BAB III KEBUTUHAN GENSET 3.1 SUMBER DAYA LISTRIK Untuk mensuplai seluruh kebutuhan daya listrik pada bangunan ini maka direncanakan sumber daya listrik dari : A. Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) B.

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK 2.1 PENGERTIAN GANGGUAN DAN KLASIFIKASI GANGGUAN Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Gardu Induk 150 KV Teluk Betung Tragi Tarahan, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. B. Data Penelitian Untuk mendukung terlaksananya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proteksi Sistem Tenaga Listrik Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman yang dilakukan terhadap peralatan- peralatan listrik, yang terpasang pada sistem

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

PELAKSANA INSPEKSI KETENAGALISTRIKAN (PIK)

PELAKSANA INSPEKSI KETENAGALISTRIKAN (PIK) 1 PELAKSANA INSPEKSI KETENAGALISTRIKAN (PIK) SUBDIT KELAIKAN TEKNIK DAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2 Adalah

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK - 655 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEBIJAKAN STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEBIJAKAN STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN Disampaikan pada Sosialisasi Regulasi Teknik Ketenagalistrikan Medan, 29 Maret 2007 DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DASAR HUKUM (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK - 675 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA

Lebih terperinci

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid KODE UNIT : D.35EBT24.008.1 JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Kelistrikan PLTS Tipe Terpusat (Komunal) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEOR. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik. Banyak sekali studi, pengembangan alat dan desain sistem perlindungan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka Kompetensi ke- 1. - Memahami aturan dan kontrak perkuliahan. - Memahami ruang lingkup matakuliah dan pembagian waktunya (Rencana Program & Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa 1 Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa Filia Majesty Posundu, Lily S. Patras, ST., MT., Ir. Fielman Lisi, MT., dan Maickel Tuegeh, ST., MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.1001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Saluran /Galian/lubang /Dak utilitas

Lebih terperinci

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik 30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil, tidak seperti para peneliti terdahulu yang ketika membuat perangkat

BAB I PENDAHULUAN. kecil, tidak seperti para peneliti terdahulu yang ketika membuat perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dan kemudian semenjak ditemukannya bahan semikonduktor seluruh perangkat elektronik dapat

Lebih terperinci

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul Nama Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul : Tri Hardiyanto NPM : 16410946 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri

Lebih terperinci

5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE 5. = STANDING OPERATING PROCEDURE 5. PENGERTIAN Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dalam bahasa Indonesia

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.PUP.1.3001.1.2016 : Memelihara Sambungan dan sealing end pada SKTT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Abstrak... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Gambar... ix Daftar Tabel... x BAB I (Pendahuluan)... 1 Latar

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.IH.1.6001.1.2016 : Pekerjaan Pemeliharaan Sistem

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kelistrikan tenaga listrik mulai dari Gardu Induk / pusat listrik yang memasok ke beban menggunakan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.5050.1.2016 Judul Unit : Mengatur, mengawasi, dan memecahkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga. No.249,2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 37-42 37 Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Samuel Marco Gunawan, Julius Santosa Jurusan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S. SOAL DAN PEMBAHASAN SEKOLAH : SMK Negeri Nusawungu MAPEL : MIPLBS KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik Oleh : Siswanta, S.Pd 1. Syarat-syarat instalasi listrik adalah...

Lebih terperinci

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK TRAFO TEGANGAN Pada Gambar 6.1 diperlihatkan contoh suatu trafo tegangan. Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransformasi tegangan sistem ke suatu tegangan rendah yang besarannya sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Transformator daya merupakan salah satu peralatan tegangan tinggi yang sangat penting fungsinya dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Sistem Penyaluran daya akan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT) BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT) 9.1. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH/ KURANG 9.1.1 Pendahuluan. Relai tegangan lebih [ Over Voltage Relay ] bekerjanya berdasarkan kenaikan

Lebih terperinci

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

TI3105 Otomasi Sistem Produksi TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin

Lebih terperinci

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

BAB II SALURAN DISTRIBUSI BAB II SALURAN DISTRIBUSI 2.1 Umum Jaringan distribusi adalah salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Secara umum, sistem penyaluran tenaga listrik

Lebih terperinci

by: Moh. Samsul Hadi

by: Moh. Samsul Hadi by: Moh. Samsul Hadi - 6507. 040. 008 - BAB I Latar Belakang PT. Unilever Indonesia (ULI) Rungkut difokuskan untuk produksi sabun batangan, deo dan pasta gigi PT. ULI Rungkut mempunyai 2 pabrik produksi,

Lebih terperinci

: Laboratorium Uji, PT Hartono Istana Teknologi : Jl. Raya Semarang Demak km. 9, Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) Faks.

: Laboratorium Uji, PT Hartono Istana Teknologi : Jl. Raya Semarang Demak km. 9, Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) Faks. AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-260-IDN Nama Laboratorium Alamat : Laboratorium Uji, PT Hartono Istana Teknologi : Jl. Raya Semarang Demak km. 9, Semarang, Jawa Tengah Penandatangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kasus Gambar 4.1 Ilustrasi studi kasus Pada tahun 2014 telah terjadi gangguan di sisi pelanggan gardu JTU5 yang menyebabkan proteksi feeder Arsitek GI Maximangando

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. 2011 PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan gedung bertingkat yang dipusatkan pada kawasan sentra bisnis dalam kota-kota besar cukup signifikan. Pada gedung sarana umum yang dilengkapi

Lebih terperinci

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui tentang apa itu tahanan isolasi. 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan pemakaian alat ukur

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Diagram Elektrik di Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Diagram Elektrik Industri 1. Ladder Diagrams Ladder Diagram adalah sebuah representasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian

Lebih terperinci

REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK

REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa akan dapat merepresentasikan komponen-komponen yang ada pada sebuah sistem tenaga listrik secara benar untuk mendapatkan perhitungan

Lebih terperinci