PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN PREVALENSI STATUS GIZI YG. BERBEDA.
|
|
- Harjanti Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INDEKS ANTROPOMETRI INDEKS YG SERING DIGUNAKAN : 1. BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) 2. TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U) 3. BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN ( BB/TB) PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN PREVALENSI STATUS GIZI YG. BERBEDA.
2 BERAT BADAN MENURUT UMUR ( BB /U) BB GAMBARAN MASSA TUBUH MASSA TUBUH SANGAT SENSITIF THD. PERUBAHAN-2 MENDADAK BB SANGAT LABIL BB/U LEBIH MENGGAMBARKAN STATUS GIZI SESORANG SAAT INI ( CURRENT NUTRITIONAL STATUS )
3 KELEBIHAN BB/U LEBIH MUDAH & CEPAT BAIK MENGUKUR STATUS GIZI AKUT & ATAU KRONIS DAPAT BERFLUKTUASI SANGAT SENSITIF THD PERUBAHAN-2 KECIL DPT. MENDETEKSI KEGEMUKAN
4 KELEMAHAN BB / U INTERPRETASI STATUS GIZI KELIRU BILA ADA EDEMA ATAU ACITES MEMERLUKAN DATA UMUR YG. AKURAT TERUTAMA USIA BALITA DI PEDESAAN UMUR SERING SULIT DITAKSIR SECARA TEPAT - PENCATATAN KRG.BAIK SERING TERJADI KESALAHAN DLM PENGUKURAN ( PAKAIAN ATAU GERAKAN ) HAMBATAN SOS-BUD ANAK TDK DITIMBANG
5 TINGGI BADAN MENURUT UMUR ( TB/U) TB PERTUMBUHAN SKELETAL TB RELATIF KURANG SENSITIF THD. KEKURANGAN GIZI DLM JANGKA PENDEK TB/U MENGGAMBARKAN STATUS GIZI MASA LALU. BEBERAPA AHLI MENYATAKAN : TB/U ERAT KAITANNYA DG. STATUS SOSIAL EKONOMI
6 TB/U KEUNTUNGAN : BAIK UNTUK MENILAI ST. GIZI MASA LAMPAU UKURAN PANJANG DPT. DIBUAT SENDIRI, MURAH & MUDAH DIBAWA KELEMAHAN : TB TDK CEPAT NAIK, BAHKAN TDK MUNGKIN TURUN PENGUKURAN RELATIF SULIT KETEPATAN UMUR SULIT DIDAPAT
7 INDEKS BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB) JELLIFE (1966) MEMPERKENALKAN INDEKS BB/TB STATUS GIZI BB HUBUNGAN LINIER DG. TB INDEKS BB/TB INDIKATOR YG. BAIK STATUS GIZI MASA KINI INDEKS BB/TB INDEPENDEN THD. UMUR
8 BB/TB KEUNTUNGAN : TDK. MEMERLUKAN DATA UMUR DAPAT MEMBEDAKAN PROPORSI BADAN (GEMUK, NORMAL, KURUS) KELEMAHAN : TDK DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN ANAK PENDEK/CUKUP/KELEBIHAN TINGGI BADAN MENURUT UMURNYA KARENA UMUR TDK DIKETAHUI DLM PRAKTEK SULIT MENGUKUR TB/PB BALITA BUTUH 2 MACAM ALAT UKUR PENGUKURAN RELATIF LEBIH LAMA MEMBUTUHKAN 2 ORANG UNTUK MELAKSANAKANNYA SERING TERJADI KESALAHAN PEMBACAAN HASIL.
9 INDEKS LINGKAR LENGAN ATAS MENURUT UMUR (LILA/U) LILA KEADAAN JARINGAN OTOT DAN LAPISAN LEMAK BAWAH KULIT BERKORELASI DG. INDEKS BB/U & BB/TB SANGAT SEDERHANA & MUDAH DILAKUKAN LABIL STATUS GIZI MASA KIN LILA TAHUN I 5,4 CM UMUR 2 5 TH. 1,5 Cm per Th LILA BANYAK DIGUNAKAN SCREENING INDIVIDU
10 LILA / U KEUNTUNGAN : INDIKATOR YG BAIK KEP BERAT ALAT UKUR MURAH, SANGAT RINGAN, DAPAT DIBUAT SENDIRI ALAT DAPAT DIBERI KODE WARNA TINGKAT KEADAAN GIZI KELEMAHAN : HANYA DPT IDENTIFIKASI ANAK KEP BERAT SULIT MENENTUKAN AMBANG BATAS SULIT MELIHAT PERTUMBUHAN ANAK TERUTAMA USIA 2 5 TAHUN YG PERUBAHANNYA TDK NAMPAK NYATA.
11 CARA PENILAIAN STATUS GIZI - NILAI-NILAI INDEKS ANTROPOMETRI ( BB/U, TB/U, BB/TB) DIBANDINGKAN DENGAN NILAI RUJUKAN WHO-NCHS - DG. MENGGUNAKAN CUT OFF POINTS UNTUK MASING-2 INDEKS - STATUS GIZI SESEORANG DAPAT DITENTUKAN - ISTILAH STATUS GIZI DIBEDAKAN UNTUK SETIAP INDEKS YG DIGUNAKAN AGAR TDK TERJADI KERANCUAN DALAM INTERPRETASI.
12 INDEKS ANTROPOMETRI ADA 3 CARA PENYAJIAN : 1. PERSEN TERHADAP NILAI MEDIAN RUJUKAN 2. Z_SCORE ATAU SYANDARD DEVIASI DARI NILAI MEDIAN RUJUKAN 3. NILAI PERSENTIL DARI SEBARAN NILAI RUJUKAN
13 CARA MENGHITUNG 1. NILAI PERSEN THD.MEDIAN RUJUKAN % MEDIAN = (Xi / Med.rujukan) x 100 % Xi = BB atau TB anak yg diperiksa Med.rujukan = Nilai median BB atau TB rujukan pd. Umur yg. Sesuai dan jenis kelamin anak yg. Diperiksa CONTOH : 1. ANAK LAKI-2 UMUR 12 BULAN, BB = 8,5 KG, BB MEDIAN=10,2 JAWAB % MEDIAN = (8,5 /10,2) X 100 % = 83,3 % 2. ANAK LAKI-2 UMUR 18 BULAN, BB = 12,0 KG, BB MEDIAN = 11,5 JAWAB % MEDIAN = (12,0 /11,5) X 100 % = 104,3 % 3. ANAK PEREMPUAN UMUR 12 BULAN, BB = 8,5 KG, BB MEDIAN = 9,5 JAWAB % MEDIAN = (8,5 /9,5) X 100 % =89,47 %
14 KLASIFIKASI STATUS GIZI ( PERSEN THD. MEDIAN ) STATUS GIZI BB/U TB/U BB/TB GIZI BAIK > 80 % > 90 % > 90 % GIZI SEDANG % % % GIZI KURANG % % % GIZI BURUK <= 60% <= 70% <= 70%
15 CARA MENGHITUNG 2. NILAI Z. SCORE DARI MEDIAN RUJUKAN Xi (Med.rujukan) Z_SCORE = SD rujukan
16 CARA PERHITUNGAN Z_Score A. BILA NILAI RIIL (BB,TB) DIATAS MEDIAN NILAI (RIIL) - NILAI (MEDIAN) X 1 SD NILAI (+ 1 SD) - NILAI (MEDIAN) B. BILA NILAI RIIL (BB,TB) DIBAWAH MEDIAN NILAI (RIIL) - NILAI (MEDIAN) X 1 SD NILAI (- 1 SD) - NILAI (MEDIAN)
17 3. NILAI PERSENTIL P = 1 1/ V(2X3, ) x EXP (-(ABS(Z-SCORE) 2/ )2)x (0, X (1/1+0,33267 X ABS(Z_SCORE)))-0, X(1/(1+0,33267 X ABS(Z_SCORE))) 2 X 0, X (1/(1+0,33267 X ABS(Z_SCORE))) 3 ) JIKA Z-SCORE > 0, MAKA NILAI PERSENTIL = P X 100 JIKA Z-SCORE <= 0, MAKA NILAI PERSENTIL = 100 (P X 100)
18 CUT OFF POINTS DAN ISTILAH STATUS GIZI UNTUK INDEKS BB/U, TB/U DAN BB/TB ( Berdasar Hasil Kesepakatan Pakar Gizi, Januari 2000) Indeks BB/U Gizi Baik bila Z_ Score terletak dari >=-2 SD s/d +2 SD Gizi Kurang bila Z_ Score terletak dari >=-3 SD s/d <-2 SD Gizi Buruk bila Z_ Score terletak dari <-3 SD Gizi Lebih bila Z_ Score terletak dari > +2 SD Indeks TB/U Normal bila Z_Score terletak >= - 2 SD Pendek bila Z_Score terletak < - 2 SD
19 Indeks BB/TB Normal bila Z_ Score terletak dari >=-2 SD s/d +2 SD Kurus bila Z_ Score terletak dari >=-3 SD s/d <-2 SD Sangat Kurus bila Z_ Score terletak dari <-3 SD 1 Gemuk bila Z_ Score terletak dari > +2 SD Normal
20 Pertimbangan dalam menetapkan Cut Off Point Status Gizi DIDASARKAN PADA ASUMSI RISIKO KESEHATAN 1. ANTARA 2 SD S/D + 2 SD TDK MEMILIKI ATAU BERISIKO PALING RINGAN MENDERITA MASALAH KESEHATAN 2. ANTARA 2 SD S/D 3 SD ATAU ANTARA + 2 SD S/D + 3 SD MEMILIKI ATAU BERISIKO CUKUP TINGGI ( MODE- RATE ) MENDERITA MASALAH KESEHATAN 3. DIBAWAH 3 SD ATAU DIATAS + 3 SD MEMILIKI ATAU BERISIKO PALING TINGGI MENDERITA MASALAH KESEHATAN
21 PERLU DIPERHATIKAN SUATU MASYARAKAT DISEBUT TDK MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT BILA 95 % BALITA BERSTATUS GIZI BAIK ( ANTARA 2SD S/D + 2SD) SUATU MASYARAKAT DISEBUT TDK MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT BILA HANYA ADA 2,0 % BALITA BERADA ANTARA 2 SD DAN 3 SD ATAU + 2 SD DAN + 3 SD SUATU MASYARAKAT DISEBUT TIDAK MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT BILA HANYA ADA 0,5 % BALITA BERADA DI BAWAH 3 SD, ATAU DIATAS + 3 SD
22 PERLU DIPERHATIKAN BILA DALAM MASYARAKAT ADA LEBIH DARI 2,5 % BALITA BERADA <-2SD TETAPI KURANG DARI 0,5 % BERADA < -3SD KEMUNGKINAN BESAR PENYEBAB MASALAHNYA ADALAH KEKURANGAN ZAT GIZI KARENA BERBAGAI FAKTOR ( KEMISKINAN, KETIDAKTAHUAN, POLA ASUH YANG BERKAITAN DG. PENYAKIT) BILA DALAM SUATU MASYARAKAT ADA LEBIH DARI 2,5 % BALITA <-2SD DAN LEBIH DARI 0,5 % ANAK <-3SD, MAKA MASYARAKAT TSB MASIH MASALAH GIZI YG PERLU PENANGANAN SECARA KOMPREHENSIF THD. AKAR MASALAHNYA.
23 MASALAH KLASIFIKASI STATUS GIZI KLASIFIKASI STATUS GIZI UKURAN BAKU (REFERENCE) INDONESIA TH ( LOKAKARYA ANTROPOMETRI ) - BAKU HARVARD TH (SEMILOKA ANTROPOMETRI, CILOTO) --- BAKU RUJUKAN WHO-NCHS
24 KLASIFIKASI KEP GOMEZ (1956) (GIBSON ROSALIND, 1990) DERAJAT KEP BB/U (%) 0 = NORMAL 1 = RINGAN 2 = SEDANG 3 = BERAT >= 90 % % % < 60 %
25 KLASIFIKASI WELLCOME TRUST BERAT BADAN % DARI BAKU TDK ADA EDEMA ADA >= 60 % GIZI KWASHIORKOR KURANG < 60 % MARASMUS MARASMUS- KWASHIORKOR
26 KLASIFIKASI STATUS GIZI MENURUT WATERLOW KATEGORI STUNTING (TINGGI MENURUT UMUR) WASTING (BERAT MENURUT TINGGI) 0 > 95 % > 90 % % % % % 3 < 85 % < 70 %
27 KLASIFIKASI KEP MENURUT JELLIFE KATEGORI BB/U (% BAKU) KEP I KEP II KEP III KEP IV < 60
28 KLASIFIKASI KEP MENURUT BENGOA KATEGORI BB/U (% BAKU) KEP I KEP II KEP III SEMUA PENDERITA DG. EDEMA
29 KLASIFIKASI STATUS GIZI MENURUT REKOMENDASI LOKAKARYA ANTROPOMETRI 1975 KATEGORI BB/U*) TB/U*) LLA/U BB/TB*) LLA/TB GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK *) < <95 85 < < < < 60 < 85 < 70 < 70 < 75
30 KLASIFIKASI CARA WHO KATEGORI GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI SEDANG CUT OFF POINT > 120 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS 70 79,9 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS GIZI KURANG 60 69,9 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS GIZI BURUK < 60 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS
31 KLASIFIKASI W.H.O. BB/TB BB/U TB/U STATUS GIZI NORMAL RENDAH RENDAH BAIK, PERNAH KURANG NORMAL NORMAL NORMAL BAIK NORMAL TINGGI TINGGI JANGKUNG, MASIH BAIK RENDAH RENDAH TINGGI BURUK RENDAH RENDAH NORMAL BURUK, KURANG RENDAH NORMAL TINGGI KURANG TINGGI TINGGI RENDAH LEBIH, OBESITAS TINGGI TINGGI NORMAL LEBIH, TDK OBESITAS TINGGI NORMAL RENDAH LEBIH, PERNAH KURANG
32 INDEKS MASSA TUBUH (IMT) (USIA 18 TAHUN KEATAS) RUMUS BB NORMAL = = (TB 100) 10 % (TB-100) ATAU = 0,9 X (TB-100) RUMUS IMT ( BMI ) Berat Badan (Kg) = TB (m) x TB (m)
33 KLASIFIKASI IMT KATEGORI IMT KURUS KURUS KEKURANGAN BB TINGKAT BERAT KEKURANGAN BB TINGKAT RINGAN < 17,0 17,0 18,5 NORMAL > 18,5 25,0 GEMUK GEMUK KELEBIHAN BB TINGKAT RINGAN KELEBIHAN BB TINGKAT BERAT > 25,0 27,0 >27,0
34 SEKIAN BERLATIHLAH SELALU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN ANDA DALAM PENILAIAN STATUS GIZI
35 DI RSSA MALANG TINGGI BADAN TINGGI LUTUT LAKI-LAKI : 64,19 +(2,02 TL) (0,04 UMUR) PEREMPUAN: 84,88+(1,83 TL) - (0,24 UMUR) LEBIH TEPAT UNTUK - PASIEN LANSIA - TIDAK DAPAT DITIMBANG - BED REST TOTAL
36 LILA USIA (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN 15 15, , , , , , , , ,
37 KLASIFIKASI (RSSA) GIZI BAIK : > 85 % GIZI KURANG : 70,1 84,9 % GIZI BURUK : < 70 %
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat yang di pengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi di nilaidengan ukuran atau parameer gizi.balita yang
Lebih terperinciPENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono
PENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono PENDAHULUAN Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah nasional Kelompok usia yang rentan masalah gizi antara lain usia balita: Bayi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilannya dalam Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tetapi pada masa ini anak balita merupakan kelompok yang rawan gizi. Hal ini
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masalah Gizi Pada Anak Balita Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak. Akan tetapi pada masa ini anak balita merupakan kelompok yang rawan gizi. Hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi atau tingkat konsumsi pangan adalah suatu bagian penting dari status kesehatan seseorang (Suhardjo, 1989). Menurut Roedjito
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gizi Kurang Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
Lebih terperinciPengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi
Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi Susilowati, S.KM. Dosen Kopertis Wilayah IV Dpk di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Cimahi 2008 Pendahuluan Penggunaan antropometri sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Balita Anak Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP), dan jumlahnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi
Lebih terperinciMENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc
MENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc Pendahuluan Pernahkah anda mengamati hal-hal penting apa sajakah yang ditulis oleh dokter pada saat
Lebih terperinciKartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) Fungsi: Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Antropometri adalah : 7 Tabel 1.1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Keadaan gizi bayi ditentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Yang dimaksud dengan status gizi yaitu : Keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan dan penggunaan makan. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian status gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan tadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Sekolah Dasar 2.1.1. Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Gizi lebih adalah suatu keadaan berat badan yang lebih atau diatas normal. Anak tergolong overweight (berat badan lebih) dan risk of overweight (risiko untuk berat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi Balita Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2004). Sedangkan menurut Idrus dan Kunanto dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi 2.1.1. Pengertian Status Gizi Istilah gizi dapat diartikan sebagai proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Menurut Supariasa dkk (2002) status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu sedangkan menurut Almatsier
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan
Lebih terperinciSTATUS GIZI. Website:
STATUS GIZI Baku Standar yang Digunakan 1 Anak balita WHO Anthropometri 2005 2 Anak umur 5-18 th WHO Anthropometri 2007 (5-19 th) 3 Risiko KEK WUS (LiLA 90, P >80) 5 Status
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dismenore 2.1.1 Definisi dismenore Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. 2.1.2 Klasifikasi dismenore Nyeri haid dapat digolongkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi antara asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh (Sri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak. balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Balita 1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Keadaan tersebut dapat dibedakan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibu Bekerja 2.1.1 Definisi Ibu Bekerja Menurut Encyclopedia of Children s Health, ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping
Lebih terperincianak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak lakilaki dan perempuan mulai dibedakan.
WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA
ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA Andre Maharadja, 2011; Pembimbing I : Franky Saputra.S, dr, Sp.A Pembimbing II : Winny Suwindere,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Nutrisi 2.1.1 Definisi Status Nutrisi Status nutrisi merupakan hasil interaksi antara makanan yang dikonsumsi dan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Menurut Supariasa
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007 YEKTI WIDODO & TIM
HUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN KOMPOSIT DENGAN MORBIDITAS ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007 YEKTI WIDODO & TIM ANALISIS INDEKS KOMPOSIT Penentuan prevalensi gangguan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan anak dalam menggerakkan otot besar atau sebagian tubuh atau seluruh tubuh dalam aktivitas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar
OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN UKURAN ANTROPOMETRI ANAK BALITA DI POSYANDU BALITAKU SAYANG KELURAHAN JANGLI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Ali Rosidi, Agustin Syamsianah Prodi S1 Gizi Fakultas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
49 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sampel Hasil pemilahan data dari sebanyak 2.822 rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-11 bulan yang berasal dari 10 provinsi di Sumatera, hanya 1.749 rumah tangga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam ukuran fisik, akibat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Disamping. dan produktivitas kerja (Almatsier, 2002).
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Balita Gizi (nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat pertumbuhan yang terjadi sebelumnya pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciDAN KMS] [STATUS GIZI [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K Gizi A. Tugas Gizi Kesmas
[STATUS GIZI KMS] DAN [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K21109002 Gizi A Tugas Gizi Kesmas Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS 1. KMS Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Prevalensi Blastocystis hominis pada balita di Kecamatan Jatinegara Infeksi Parasit Frekuensi %
30 4.1. Hasil 4.1.1. Prevalensi Blastocystis hominis BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui prevalensi Blastocystis hominis di kecamatan Jatinegara, digunakan perhitungan dari data sekunder sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan pangan. Banyak kasus kurang gizi disebabkan karena rendahnya pemahaman pola konsumsi yang sehat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
energi. 4,5 Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE 2006-2007 Silvia Susanti, 2008. Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : July Ivone, dr., MS.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Status Gizi Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pendapatan keluarga Jumlah anggota keluarga Langsung Tidak Langsung Biokimia Klinis Antropometri
Lebih terperinciStatus Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI
OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN MUSLIM, MPH Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang Kepulauan Riau Pemantauan Status Gizi Dalam membahas observasi/pemantauan
Lebih terperinciTes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)
Lampiran 1. Tes Status Gizi Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB) Peralatan tes antara lain:
Lebih terperinciWHO ANTHRO VER
MODUl praktek WHO ANTHRO VER. 3.2.2 Terdiri dari Kegiatan Belajar : 1. Ketentuan Umum 2. Tampilan Program dan Pemanfaatannya pada Profesi Gizi pada : a. Anthropometric calculator b. Individual assessment,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. 3 Malaria
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Diare
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) DI PUSKESMAS PASAR BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2012 Usulan Penelitian Skripsi Diajukan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil analisis data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2005) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi kurang pada anak usia sekolah yaitu
Lebih terperinciKEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes
KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar Gemukkah saya? Kuruskah saya? Sudah cukupkah saya makan? Sehatkah saya?.. Berapa kebutuhan gizi kita? Kebutuhan gizi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Ketahanan Pangan Rumahtangga
20 TINJAUAN PUSTAKA Ketahanan Pangan Rumahtangga Konsep ketahanan pangan menurut World Food Conference on Human Rights 1993 dan World Food Summit 1996 memiliki arti setiap orang pada setiap saat memiliki
Lebih terperincifrekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Ibu dalam Pemanfaatan KMS Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
Lebih terperincidan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang sehat, di tahun 2011 dicanangkan peningkatan derajat kesehatan sebagai salah satu fokus
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi crosssectional analitik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan bermakna antara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri)
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri) Alfian Romadhon 1, Agus Sidiq Purnomo 2 1 Program Studi Sistem
Lebih terperinciPENENTUAN KECUKUPAN ENERGI
PENENTUAN KECUKUPAN ENERGI Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kecukupan Energi Didefinisikan sebagai kemampuan untuk
Lebih terperinciSTUDI TENTANG STATUS GIZI PADA RUMAHTANGGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN NUTRITIONAL STATUS OF POOR AND NON-POOR HOUSEHOLDS
STUDI TENTANG STATUS GIZI PADA RUMAHTANGGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Hadi Riyadi 1 ; Ali Khomsan 1 ; Dadang S. 1 ; Faisal A. 1 dan Eddy S. Mudjajanto 1 1 Fakultas Ekologi Manusia,Institut Pertanian ABSTRACT
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN PADA BALITA
APLIKASI FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN PADA BALITA Rosida Wachdani, Zainal Abidin, M. Ainul Yaqin Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakancg Pada negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi atau jumlah makanan (zat gizi) yang dikonsumsi dengan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gizi Balita Status gizi merupakan keadaan fisik seseorang atau kelompok orang tertentu yang ditentukan dengan salah satu kombinasi dari ukuran gizi tertentu. Status gizi terkait
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Energi dan Protein 1. Kebutuhan Energi Energi digunakan untuk pertumbuhan, sebagian kecil lain digunakan untuk aktivitas, tetapi sebagian besar dimanfaatkan untuk metabolisme
Lebih terperinci1 DETEKSI DINI PERTUMBUHAN ANAK. Debora S.Liana, dr., Sp.A FK UNDANA 2016
1 DETEKSI DINI PERTUMBUHAN ANAK Debora S.Liana, dr., Sp.A FK UNDANA 2016 2 UU n0.23/2002 ANAK Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
Lebih terperinciHASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA Puji syukur kita panjatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik yang dikerjakan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang sangat berarti. Artinya
Lebih terperincienergi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
KESEIMBANGAN ENERGI Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia balita merupakan masa di mana proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dalam jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan 2013 (Ditjen BUK Kemenkes), salah satu penyakit
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan indeks panjang badan dibanding
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian pada bayi terutama terjadi pada masa neonatus (umur 0-28 hari), dimana 78,5% dari kematian neonatal tersebut terjadi pada umur 0-6 hari (Riskesdas, 2007),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Balita (1 5 Tahun) Anak balita adalah anak yang berusia 1-5 tahun. Pada kelompok usia ini, pertumbuhan anak tidak sepesat masa bayi, tapi aktifitasnya lebih banyak (Azwar,
Lebih terperinciPenilaian Status Nutrisi. Subbagian Nutrisi &Metabolik Bagian IKA FK USU-RSHAM
Penilaian Status Nutrisi Subbagian Nutrisi &Metabolik Bagian IKA FK USU-RSHAM Pendahuluan Status Nutrisi aspek penting individu normal dan sakit Hasil penilaian stasus gizi : keadaan gizi (baik/kurang/buruk)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya untuk proses
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masih didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan banyak faktor, di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Departemen Kesehatan (2000) menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan banyak faktor, di antaranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) p ermasalahan gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah nasional. Anak usia di bawah lima tahun merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, situasi gizi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrem. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi muncul masalah gizi lebih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Definisi Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh sebagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Supariasa, dkk,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian merupakan penelitian gizi klinik yang menggunakan disain penelitian diskriptif dibidang gizi klinik dengan pendekatan crossectional (belah lintang)
Lebih terperinci