PENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono
|
|
- Ida Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono
2 PENDAHULUAN Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah nasional Kelompok usia yang rentan masalah gizi antara lain usia balita: Bayi (usia kurang 1 tahun) Anak usia 1 sampai kurang 2 tahun (baduta) Anak pra-sekolah usia 2 sampai kurang 6 tahun
3 PENDAHULUAN Indikator ukuran antropometri digunakan sebagai kriteria utama untuk menilai kecukupan asupan gizi dan pertumbuhan bayi dan balita Penggunaannya untuk: Sebaran status gizi (prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, status sosial dll) Menentukan prioritas intervensi gizi Evaluasi hasil intervensi
4 PILIHAN PENGUKURAN STATUS GIZI Penilaian hasil pengukuran antropometri: Usia Berat badan Panjang badan (usia kurang 2 tahun), atau Tinggi badan (usia 2 tahun atau lebih) Lingkar lengan atas (LiLA) Lain2: tebal lipatan kulit
5 USIA Usia dalam bulan ditentukan dari tanggal lahir dan tanggal pengukuran antropometri Dilakukan pembulatan keatas bila lebih dari 15 hari dan sebaliknya Bila tidak ingat tanggal lahir, maka tanggal lahir ditentukan sebagai tanggal 15 Bila tidak ingat bulan lahir, maka ditentukan sebagai bulan 6
6 USIA Kategorisasi usia: 0 - <6 bulan 6 - <12 bulan 12 - <24 bulan 24 - <59 bulan
7 BERAT BADAN Ada 2 macam timbangan: Tipe Salter spring balance: Timbangan gantung (Posyandu) Maksimum berat 25 kg dengan ketelitian 100 g Tipe Bathroom scale: Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri, atau Menimbang anak bersama ibunya Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g
8 PANJANG/TINGGI BADAN Ada 2 macam alat ukur: Baby length board: Untuk bayi dan anak kurang 2 tahun Mengukur crown-heel length dengan ketelitian 0,1 cm Vertical measures (microtoise): Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2 tahun atau >) Mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm
9 LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA) Diukur dengan pita ukur non-elastis Sebagai alternatif bila tidak memungkinkan mengukur BB dan TB (keadaan darurat atau untuk skrining) Nilai ambang batas untuk balita 12,5 13 cm dapat menggantikan interpretasi BB-TB rendah atau wasting
10 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Ada 3 cara yang biasa digunakan: Nilai Skor-Z atau SD Nilai persentil Nilai % terhadap median
11 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Nilai skor-z atau SD: Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB) disajikan sebagai nilai SD atau skor-z di bawah atau di atas nilai mean atau median rujukan Normal bila antara -2SD sampai +2SD Kurang bila <-2SD Lebih bila >+2SD
12 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Nilai persentil: Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB) disajikan sebagai posisi individu dalam sebaran populasi rujukan Normal bila antara persentil 5 dan 95 Kurang bila kurang persentil 5 Lebih bila lebih persentil 95
13 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Nilai % terhadap median: Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB) disajikan sebagai % dari nilai median rujukan 90% median TB-U mendekati nilai -2SD 80% median BB-TB mendekati nilai -2SD 80% median BB-U mendekati nilai -2SD
14 Kurva rujukan NCHS
15 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Indikator TB-U rendah (<-2SD) Interpretasi hasil ukur Interpretasi proses Keterangan Pendek - Deskriptif Stunted Stunting = TB tidak sesuai usia Masalah gizi dan kesehatan jangka panjang
16 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Indikator Interpretasi hasil ukur Interpretasi proses Keterangan BB-TB rendah (<-2SD) Kurus - Deskriptif Wasted Wasting = BB tidak sesuai TB atau kehilangan BB Kehilangan BB berlebihan jangka pendek atau berlanjut
17 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Indikator Interpretasi hasil ukur Interpretasi proses Keterangan BB-TB lebih Gemuk - Deskriptif Overweight BB berlebih terhadap TB atau TB kurang terhadap BB Kelebihan BB berlebihan jangka pendek atau berlanjut
18 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Indikator BB-U rendah (<-2SD) Interpretasi hasil ukur Kurang berat Interpretasi proses Underweight BB tidak sesuai usia atau kehilangan BB Keterangan - Deskriptif Stunting dan/atau wasting
19 ANALISIS HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI Indikator Interpretasi hasil ukur Interpretasi proses Keterangan BB-U lebih Gemuk - Deskriptif Overweight BB lebih terhadap umur Kelebihan BB karena obesitas
20 INTERPRETASI HASIL Kombinasi dari 3 indikator: BB terhadap usia (kurang berat, normal, BB lebih) TB terhadap usia (pendek, normal, tinggi) BB terhadap TB (kurus, normal, gemuk) Kategorisasi status gizi: Normal (antara -2SD sampai +2SD) Di atas normal atau lebih (lebih dari 2SD diatas median) Di bawah normal atau kurang (lebih dari 2SD dibawah median)
21 Kombinasi 3 indikator BB-U TB-U BB-TB Interpretasi Di bawah Di bawah Normal Riwayat kurang gizi, normal Normal Normal Normal Normal Di atas Di atas Normal Tinggi, normal Di bawah Di atas Di bawah Kurang gizi akut Di bawah Normal Di bawah Kurang gizi akut Normal Di atas Di bawah Kurang gizi akut Di atas Di bawah Di atas Gemuk Normal Di bawah Di atas Gemuk, riwayat kurang gizi Di atas Normal Di atas Tidak gemuk
22 Klasifikasi tingkat keparahan masalah gizi Prevalensi <-2SD (%) Klasifikasi Stunting Wasting Underweight Rendah < 20 < 5 < 10 Sedang Tinggi Sangat tinggi
23 Latihan: Seorang anak laki-laki usia 36 bulan dengan tinggi badan 96 cm dan berat badan 15,2 kg. Dari tabel 27 (distribusi berat terhadap tinggi): Untuk tinggi 96 cm, median BB = 14,7 kg, dan anak tersebut masuk kategori BB diatas median, atau tidak kurang gizi
24 Latihan: Seorang anak laki-laki dengan tinggi badan 58 cm dan berat badan 5,0 kg. Dari tabel 27 (distribusi berat terhadap tinggi): Untuk tinggi 58 cm, BB 5,0 kg berada di antara persentil 30 dan 40
25 Latihan: Seorang anak perempuan dengan tinggi badan 62 cm dan berat badan 6,4 kg. Dari tabel 29 (distribusi berat terhadap tinggi): Untuk tinggi 62 cm, BB 6,4 kg berada diantara persentil 40 dan 50
26 Latihan: Seorang anak laki-laki dengan TB 69 cm dan BB 6,3 kg. Dari tabel 27, dengan TB 69 cm, median BB = 8,5 kg, dan 1 SD dibawah median = 8,5 7,5 = 1,0 Skor SD ybs = (6,3 8,5) / 1,0 = -2,2
27 Latihan: Seorang anak perempuan dengan TB 93,5 cm dan BB 17 kg. Dari tabel 29, dengan TB 93,5 cm, median BB = 13,7 kg, dan 1 SD diatas median = 15,2 13,7 = 1,5 Skor SD ybs = (17 13,7) / 1,5 = +2,2
28 Software penilaian antropometri WHO anthro-2000 WHO Anthro 2005.lnk Epi-Info 2000 Epi Info 2002.LNK Nutrisurvey ENA for SMART.lnk
PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN PREVALENSI STATUS GIZI YG. BERBEDA.
INDEKS ANTROPOMETRI INDEKS YG SERING DIGUNAKAN : 1. BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) 2. TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U) 3. BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN ( BB/TB) PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007 YEKTI WIDODO & TIM
HUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN KOMPOSIT DENGAN MORBIDITAS ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007 YEKTI WIDODO & TIM ANALISIS INDEKS KOMPOSIT Penentuan prevalensi gangguan
Lebih terperinciMENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc
MENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc Pendahuluan Pernahkah anda mengamati hal-hal penting apa sajakah yang ditulis oleh dokter pada saat
Lebih terperinciKartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) Fungsi: Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA. Oleh:
RINGKASAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNTUK PUBLIKASI INTERNASIONAL BATHCH I TINGKAT PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Prof. Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih
Lebih terperinci1 DETEKSI DINI PERTUMBUHAN ANAK. Debora S.Liana, dr., Sp.A FK UNDANA 2016
1 DETEKSI DINI PERTUMBUHAN ANAK Debora S.Liana, dr., Sp.A FK UNDANA 2016 2 UU n0.23/2002 ANAK Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilannya dalam Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan
Lebih terperinciBuku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Antropometri
Buku Panduan Keterampilan Antropometri Haerani Rasyid Agussalim Buchari A. Yasmin Syauki Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN PENENTUAN STATUS GIZI DENGAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA
ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA Andre Maharadja, 2011; Pembimbing I : Franky Saputra.S, dr, Sp.A Pembimbing II : Winny Suwindere,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE 2006-2007 Silvia Susanti, 2008. Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : July Ivone, dr., MS.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika
Lebih terperinciWHO ANTHRO VER
MODUl praktek WHO ANTHRO VER. 3.2.2 Terdiri dari Kegiatan Belajar : 1. Ketentuan Umum 2. Tampilan Program dan Pemanfaatannya pada Profesi Gizi pada : a. Anthropometric calculator b. Individual assessment,
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciSTUDI TENTANG STATUS GIZI PADA RUMAHTANGGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN NUTRITIONAL STATUS OF POOR AND NON-POOR HOUSEHOLDS
STUDI TENTANG STATUS GIZI PADA RUMAHTANGGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Hadi Riyadi 1 ; Ali Khomsan 1 ; Dadang S. 1 ; Faisal A. 1 dan Eddy S. Mudjajanto 1 1 Fakultas Ekologi Manusia,Institut Pertanian ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak. balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat yang di pengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi di nilaidengan ukuran atau parameer gizi.balita yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Status Gizi Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pendapatan keluarga Jumlah anggota keluarga Langsung Tidak Langsung Biokimia Klinis Antropometri
Lebih terperinciSTATUS GIZI. Website:
STATUS GIZI Baku Standar yang Digunakan 1 Anak balita WHO Anthropometri 2005 2 Anak umur 5-18 th WHO Anthropometri 2007 (5-19 th) 3 Risiko KEK WUS (LiLA 90, P >80) 5 Status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dukungan gizi yang memenuhi kebutuhan sangat berarti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi adalah zat-zat yang ada dalam makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi untuk pertumbuhan badan. Gizi merupakan faktor penting untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi
Lebih terperincifrekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Ibu dalam Pemanfaatan KMS Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri
Lebih terperinciDAN KMS] [STATUS GIZI [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K Gizi A. Tugas Gizi Kesmas
[STATUS GIZI KMS] DAN [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K21109002 Gizi A Tugas Gizi Kesmas Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS 1. KMS Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat
Lebih terperinciPENENTUAN KECUKUPAN ENERGI
PENENTUAN KECUKUPAN ENERGI Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kecukupan Energi Didefinisikan sebagai kemampuan untuk
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi crosssectional analitik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan bermakna antara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
49 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sampel Hasil pemilahan data dari sebanyak 2.822 rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-11 bulan yang berasal dari 10 provinsi di Sumatera, hanya 1.749 rumah tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pertumbuhan manusia merupakan proses dimana manusia. meningkatkan ukuran dan perkembangan kedewasaan dan
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pertumbuhan manusia merupakan proses dimana manusia meningkatkan ukuran dan perkembangan kedewasaan dan fungsi. Pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi atau tingkat konsumsi pangan adalah suatu bagian penting dari status kesehatan seseorang (Suhardjo, 1989). Menurut Roedjito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil analisis data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2005) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi kurang pada anak usia sekolah yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Prevalensi Blastocystis hominis pada balita di Kecamatan Jatinegara Infeksi Parasit Frekuensi %
30 4.1. Hasil 4.1.1. Prevalensi Blastocystis hominis BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui prevalensi Blastocystis hominis di kecamatan Jatinegara, digunakan perhitungan dari data sekunder sehingga
Lebih terperincianak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak lakilaki dan perempuan mulai dibedakan.
WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, situasi gizi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrem. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibu Bekerja 2.1.1 Definisi Ibu Bekerja Menurut Encyclopedia of Children s Health, ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Tabel 4.1. Karakteristik umum anak balita di Kecamatan Jatinegara tahun Karakteristik Median (min-maks) n %
BAB 4 HASIL Sampel penelitian diambil dari data sekunder yang diperoleh dari Laboratorium Parasitologi FKUI pada populasi balita di Kecamatan Jatinegara pada tahun 2006. Besar sampel yang didapat adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Nutrisi 2.1.1 Definisi Status Nutrisi Status nutrisi merupakan hasil interaksi antara makanan yang dikonsumsi dan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Menurut Supariasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat pertumbuhan yang terjadi sebelumnya pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan
Lebih terperinciUniversitas Andalas Padang
KEBERLANJUTAN EFEK INTERVENSI GIZI DAN STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN STATUS GIZI ANAK USIA 3 5 TAHUN DI PROPINSI SUMATERA BARAT (A Follow-Up Study) Dr.HELMIZAR,SKM,M.BIOMED
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK TK DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II KABUPATEN GIANYAR TAHUN Program Studi Pendidikan Dokter, 2
GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK TK DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015 I Gusti Agung Triana Suharidewi 1, GN Indraguna Pinatih 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, 2 Bagian
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri)
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri) Alfian Romadhon 1, Agus Sidiq Purnomo 2 1 Program Studi Sistem
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar
OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN UKURAN ANTROPOMETRI ANAK BALITA DI POSYANDU BALITAKU SAYANG KELURAHAN JANGLI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Ali Rosidi, Agustin Syamsianah Prodi S1 Gizi Fakultas
Lebih terperinciSemuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, ** *) Balai Litbang Biomedis Papua **) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih
Analisis Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi Terhadap Status Gizi pada Murid Sekolah Dasar di SD Inpres Dobonsolo dan SD Inpres Komba, Kabupaten Jayapura, Papua Semuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, **
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam ukuran fisik, akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Status gizi yang baik merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan memperhatikan pola konsumsi makanan terutama energi, protein, dan zat gizi mikro. Pola konsumsi makanan harus memperhatikan
Lebih terperinciFood Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita
16 KERANGKA PEMIKIRAN Karakteristik sebuah rumah tangga akan mempengaruhi strategi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karakteristik rumah tangga itu antara lain besar rumah tangga, usia kepala rumah tangga
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN UJI COBA ALAT PUTAR STATUS GIZI BALITA (STANDAR WHO 2005) Leni Sri Rahayu, Ony Linda, Zulazmi Mamdy dan Evindyah Prita Dewi 1)
PENGEMBANGAN DAN UJI COBA ALAT PUTAR STATUS GIZI BALITA (STANDAR WHO 2005) Leni Sri Rahayu, Ony Linda, Zulazmi Mamdy dan Evindyah Prita Dewi 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi atau jumlah makanan (zat gizi) yang dikonsumsi dengan jumlah
Lebih terperinciJUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. 3 Malaria
Lebih terperinciISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK
ISSN 2442-7659 InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI 13 12 11 10 9 8 7 Hari Anak-Anak Balita 8 April 6 5 4 3 SITUASI 2 BALITA PENDEK BALITA PENDEK Pembangunan kesehatan dalam periode
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) DI PUSKESMAS PASAR BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2012 Usulan Penelitian Skripsi Diajukan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama penyakit infeksi. Asupan gizi yang kurang akan menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit terutama penyakit infeksi. Asupan gizi yang kurang akan menyebabkan status gizi menurun dimana keadaan ini akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gizi Balita Status gizi merupakan keadaan fisik seseorang atau kelompok orang tertentu yang ditentukan dengan salah satu kombinasi dari ukuran gizi tertentu. Status gizi terkait
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang sedang berada dalam rentang usia 0-8 tahun yang merupakan sosok individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Energi dan Protein 1. Kebutuhan Energi Energi digunakan untuk pertumbuhan, sebagian kecil lain digunakan untuk aktivitas, tetapi sebagian besar dimanfaatkan untuk metabolisme
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan 2013 (Ditjen BUK Kemenkes), salah satu penyakit
Lebih terperinciHASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA Puji syukur kita panjatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga diistilakan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan
Lebih terperincib. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING PELAKSANAAN BPB, PENIMBANGAN BULANAN DI POSYANDU DAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Kegiatan Bulan Penimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu pada saat hamil dan kesehatan anak yang telah dilahirkan dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum. Kesehatan ibu hamil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Antropometri adalah : 7 Tabel 1.1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Keadaan gizi bayi ditentukan
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus Global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain
Lebih terperinciKAJIAN POSITIVE DEVIANCE MASALAH STUNTING BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI KOTA BOGOR ERNY ELVIANY SABARUDDIN
KAJIAN POSITIVE DEVIANCE MASALAH STUNTING BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI KOTA BOGOR ERNY ELVIANY SABARUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II Pelayanan Prosedur : Program Gizi.. : Pelayanan Peningkatan Gizi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan penggunaannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Menurut Soekirman (2000) status gizi adalah merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Selanjutnya,
Lebih terperinciPEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL
MODUL FIELD LAB EDISI REVISI KETERAMPILAN PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL Disusun Oleh : TIM FIELD LAB FK UNS FIELD LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNS 2011 TIM PENYUSUN EDISI REVISI Sugeng Purwoko,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Gizi lebih adalah suatu keadaan berat badan yang lebih atau diatas normal. Anak tergolong overweight (berat badan lebih) dan risk of overweight (risiko untuk berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik didasarkan pada pendekatan analisis regresi linear merupakan metode yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan suatu metode statistika untuk mengelompokkan sekumpulan objek yang disusun secara sistematis ke dalam suatu kelompokkelompok baru yang lebih kecil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Menurut Supariasa dkk (2002) status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu sedangkan menurut Almatsier
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Balita Anak Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP), dan jumlahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit). Bila kurangnya pengetahuan tentang zat gizi pemberian terhadap anak-anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang memerlukan jumlah makanan (zat gizi) berbeda-beda, tergantung usia, berat badan, jenis kelamin, keadaan tertentu (misalnya keadaan sakit). Bila kurangnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Window of opportunity seseorang adalah saat ia masih berada dalam kandungan hingga ia berusia dua tahun. Jumlah dan komposisi nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu untuk kemudian ditransfer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut
Lebih terperinciSTATUS GIZI PADA BALITA DAN ANAK VEGETARIAN DI KOMUNITAS ASRAM SRI SRI RADHA MADHAVA, DESA SIANGAN, KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2014
STATUS GIZI PADA BALITA DAN ANAK VEGETARIAN DI KOMUNITAS ASRAM SRI SRI RADHA MADHAVA, DESA SIANGAN, KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2014 I Gusti Ayu Risma Pramita Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinci(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi
57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi Balita Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2004). Sedangkan menurut Idrus dan Kunanto dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI. 3. Cakupan Imunisasi Lengkap, Departemen Kesehatan RI Badan Pusat Statistik RI (BPS RI)
28 METODOLOGI Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang berasal dari berbagai instansi terkait. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gizi Kurang Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
Lebih terperinciHUBUNGAN KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 41 AMPENAN KELURAHAN JEMPONG BARU KECAMATAN SEKARBELA TAHUN 2011
HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 41 AMPENAN KELURAHAN JEMPONG BARU KECAMATAN SEKARBELA TAHUN 2011 Indana Eva Ajmala, Eka Arie Yuliyani, Anom Josafat Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi
Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi Susilowati, S.KM. Dosen Kopertis Wilayah IV Dpk di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Cimahi 2008 Pendahuluan Penggunaan antropometri sebagai
Lebih terperinciPenilaian Status Nutrisi. Subbagian Nutrisi &Metabolik Bagian IKA FK USU-RSHAM
Penilaian Status Nutrisi Subbagian Nutrisi &Metabolik Bagian IKA FK USU-RSHAM Pendahuluan Status Nutrisi aspek penting individu normal dan sakit Hasil penilaian stasus gizi : keadaan gizi (baik/kurang/buruk)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan adalah periode kritis sekaligus unik dari seluruh daur hidup manusia. Ibu dan janin merupakan satu kesatuan yang erat, sejak konsepsi hingga masa kelahiran.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Status gizi..., Fildza Sasri Peddyandhari, 31 FK UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL Dari perhitungan besar sampel didapatkan sampel minimal sebesar 78 sampel, dan untuk mengantisipasi adanya responden yang masuk ke dalam kriteria eksklusi, ditetapkan menjadi 85 sampel. Namun,
Lebih terperinciVOLUME I No 1 April 2013 Halaman Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar
Community Health VOLUME I No 1 April 2013 Halaman 37-42 Artikel Penelitian Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar Ni Made Ayu Suastiti * 1, Ni Ketut Sutiari 1 Alamat: PS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar dapat
Lebih terperinci