TINJAUAN PUSTAKA. kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja. maupun tidak sengaja (Susanto, 2011).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja. maupun tidak sengaja (Susanto, 2011)."

Transkripsi

1 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Manusia menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas kehidupannya. Terciptanya manusia tidak semata-mata terjadi begitu saja. Untuk memahami itu semua memerlukan proses bertingkat dari pengetahuan, ilmu dan filsafat (Dewanti, 2012). Menurut Amsal Bahtiar, pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Adapun menurut Maufur, pengetahuan adalah sesuatu atau semua yang diketahui dan dipahami atas dasar kemampuan kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja maupun tidak sengaja (Susanto, 2011). Selain itu M.J. Langeveld dalam (Salam, 2003), mengungkapkan bahwa pengetahuan ialah kesatuan subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. Suatu kesatuan dalam mana obyek itu dipandang oleh subyek sebagai diketahuinya.

2 8 Sedangkan Soerjono Soekanto, berpendapat bahwa pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformations) (Soekanto, 2010). Berdasarkan beberapa pengertian pengetahuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil usaha seseorang untuk mengetahui suatu hal atau obyek dalam kehidupan sehari-harinya melalui panca indera. Dalam penelitian ini pengetahuan yang dimaksud adalah bagaimana individu mengetahui semua hal yang berkaitan dengan jilbab menurut ajaran agama Islam. 2. Alat Untuk Memperoleh Pengetahuan Menurut John Hospers dalam (Surajiyo, 2005) mengemukakan ada 6 alat untuk memperoleh pengetahuan, yaitu : a. Pengalaman Indera (Sense Experience) Pengetahuan berawal mula dari kenyataan yang dapat diinderai. Pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan berupa alat-alat untuk menangkap objek dari dari luar diri manusia melalui kekuatan indera.

3 9 b. Nalar (Reason) Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan baru. c. Otoritas (Authority) Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan, karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui seseorang yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya. Pengetahuan yang diperoleh melalui otoritas biasanya tanpa diuji lagi karena orang yang telah menyampaikannya mempunyai kewibawaan tertentu. Jadi, pengetahuan karena adanya otoritas terjadi melalui wibawa seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan. d. Intuisi (Intuition) Intuisi adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia melalui proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atau stimulus mampu untuk membuat pernyataan berupa pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi tidak dapat dibuktikan seketika atau melalui kenyataan karena pengetahuan ini muncul tanpa adanya pengetahuan lebih dahulu. Dengan demikian, peran intuisi sebagai sumber pengetahuan adalah adanya kemampuan dalam diri manusia yang dapat melahirkan pernyataan-pernyataan berupa pengetahuan.

4 10 e. Wahyu (Revelation) Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi- Nya untuk kepentingan umatnya. Kita mempunyai pengetahuan melalui wahyu, karena ada kepercayaan tentang sesuatu yang disampaikan itu. Seseorang yang mempunyai pengetahuan melalui wahyu secara dogmatic (ajaran yang tidak dapat dibantah/ kepercayaan) akan melaksanakan dengan baik. Wahyu dapat dikatakan sebagai salah satu sumber pengetahuan, karena kita mengenal sesuatu melalui kepercayaan kita. f. Keyakinan (faith) Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan. Antara wahyu dan keyakinan sangat sukar untuk dibedakan secara jelas, karena keduanya menetapkan bahwa alat lain yang dipergunakannya adalah kepercayaan. Perbedaannya jika keyakinan terhadap wahyu yang secara dogmatic (ajaran yang tidak dapat dibantah/kepercayaan) diikutinya adalah peraturan yang berupa agama. Adapun keyakinan melalui kemampuan kejiwaan manusia merupakan pematangan (maturation) dari kepercayaan. Karena kepercayaan itu bersifat dinamik mampu menyesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi. Sedangkan keyakinan itu sangat statik, kecuali ada bukti-bukti baru yang akurat dan cocok buat kepercayaannya.

5 11 3. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan merupakan suatu dasar terbentuknya suatu perilaku atau tindakan seseorang. Seseorang dikatakan memiliki pengetahuan yang kurang apabila orang tersebut tidak mampu mengenal, menjelaskan dan menganalisis suatu keadaan. Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo dalam (Dewanti, 2012), yaitu: a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya atau rangsangan yang telah diterima. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menarik kesimpulan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur yang sama dan masih berkaitan satu sama lain.

6 12 e. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. B. Tinjauan Tentang Jilbab 1. Pengertian Jilbab Secara bahasa, istilah jilbab berasal dari bahasa Arab, yaitu jalbaba, yujalbibu, jilbaabah, artinya baju kurung yang panjang. Jadi, jilbab adalah pakaian yang luas atau lapang, maksudnya adalah pakaian yang dapat menutupi anggota tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan (Afgandi dan Iis, 2011).

7 13 Berbagai ahli (baik ahli bahasa, hadis, maupun Al-Qur an) menyumbang- kan pikirannya dalam menerjemahkan makna jilbab (Afifah, 2013). Diantaranya adalah: 1. Imam Roqhib, Ahli kamus Al-Qur an yang terkenal, mengartikan jilbab sebagai pakaian longgar yang terdiri atas baju panjang, dan kerudung yang menutup badan kecuali muka dan telapak tangan. 2. Imam Al-Fahyumi, salah satu penyusun kamus Arab mengatakan, bahwa jilbab adalah pakaian yang lebih longgar dari kerudung, tetapi tidak seperti selendang. 3. Ibnu Mansur juga mengatakan jilbab adalah selendang atau pakaian lebar yang dipakai perempuan, untuk menutup kepala, pungung, dan dada. 4. Hassan Ahli Tafsir mengatakan bahwa jilbab adalah pakaian yang menutup segenap badan atau sebagian badan sebelah atas. 5. H.B Jasssin salah satu tokoh intelektual, menuturkan, jilbab adalah baju kurung yang menutup kepala, muka, dan dada. Untuk Indonesia sendiri, jilbab memiliki makna sebagai sesuatu yang menutupi kepala yaitu rambut dan leher dan dipadu dengan pakaian yang menutupi seluruh aurat perempuan kecuali wajah dan telapak tangan. Jika dilhat dari keberadaannya di Indonesia, jilbab semula lebih dikenal sebagai kerudung, tetapi di awal tahun 1980-an kemudian lebih popular dengan jilbab. Jilbab menjadi bagian dari cara seseorang berpakaian dengan memiliki fungsi-fungsi tertentu. Namun dengan pakaian tidak

8 14 secara langsung menjadi seseorang menjadi santri atau bukan santri, melainkan mampu mendorong pemakainya untuk berperilaku terhormat, karena tidak jarang pula melalui pakaian mampu membedakan status sosial seseorang (Budiastuti, 2012). 2. Hukum Memakai Jilbab Allah menciptakan manusia dalam dua bentuk, yaitu laki-laki dan perempuan. Salah satu perbedaan syariat yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan adalah dalam hal aurat. Batasan aurat bagi laki-laki adalah sebatas perut sampai lutut. Sementara, bagi perempuan, aurat mereka adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Keadaan ini memberikan dampak perbedaan terhadap cara berpakaian mereka. Oleh karenanya, Allah memberikan kewajiban berjilbab bagi perempuan sebagai satu-satunya cara untuk menutup aurat secara benar (FSLDK Indonesia, 2014). 3. Dalil-dalil Tentang Jilbab Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur an yang berisikan tentang perintah Allah untuk mengharuskan perempuan muslim menutup auratnya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan

9 15 jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-Ahzab : 59). Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa. Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat (Q.S. Al-A raaf : 26). Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau puteraputera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-

10 16 putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (Q.S. An-Nur : 31). Dari beberapa dalil Al-Qur an tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa Allah telah menegaskan wanita muslim untuk menutup auratnya, bukan hanya untuk istri para Nabi dan Rasul melainkan untuk seluruh wanita muslim tanpa terkecuali. 4. Golongan yang Diperbolehkan Melihat Aurat Wanita Sebagai seorang wanita muslim diwajibkan untuk menutup aurat, namun tidak selamanya wanita muslim dituntut untuk selalu menutup auratnya. Ada saat-saat tertentu atau dihadapan orang-orang tertentu seorang muslim diperbolehkan untuk tidak memakai jilbab atau tidak menutup auratnya. Seorang perempuan boleh menampakkan atau memperlihatkan auratnya kepada segolongan orang berikut ini, yaitu suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putera-putera mereka, putera-putera suami mereka, saudara laki-laki mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, puteraputera saudara perempuan mereka, wanita-wanita muslim, budak-budak yang mereka miliki, pelayan laki-laki yang tidak memiliki hasrat kepada wanita, dan anak kecil yang belum paham tentang aurat wanita (Afgandi dan Iis, 2011).

11 17 Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang diperbolehkan untuk melihat aurat seorang perempuan, selain dari orang-orang tersebut maka diwajibkan untuk perempuan menutup auratnya. Adapun bagi wanita tua dan anak kecil tidak diwajibkan untuk memakai jilbab. Untuk wanita yang telah lanjut usia, tidak memiliki keinginan untuk menikah lagi dan dan wanita yang telah berhenti haid, atau bagi anak-anak yang belum baligh yang masih di bawah umur 7 tahun, tidaklah ditekankan untuk memakai jilbab. Namun, apabila mereka menginginkan untuk memakai jilbab hal ini lebih terhormat dan lebih baik bagi mereka dan menjadi hak bagi Allah SWT untuk membalas ketaatan mereka (Afgandi dan Iis, 2011). 5. Manfaat atau Hikmah Memakai Jilbab Semua yang telah diperintahkan oleh Allah pasti ada hikmah dibaliknya, begitu juga dengan perintah untuk memakai jilbab. Jika ditinjau dari sisi agama Islam, maka orang yang memakai jilbab akan memperoleh manfaat terbebas dari azab Allah atau terhindar dari siksa api neraka. Hal itu dikarenankan seseorang yang telah memakai jilbab secara benar, berarti telah melaksanakan perintah Allah dengan benar. Orang yang melaksanakan perintah Allah dengan benar, sudah tentu akan terhindar dari siksa Allah SWT di akhirat kelak (FSLDK Indonesia, 2014).

12 18 Selain itu, jilbab juga memiliki manfaat manjauhkan wanita dari laki-laki jahil, mencegah timbulnya fitnah birahi pada kaum laki-laki, serta memelihara kesucian agama perempuan tersebut, yaitu agama Islam (Afifah, 2013). C. Tinjauan Tentang Tingkat Pengetahuan Jilbab Pengetahuan tentang jilbab yaitu seseorang yang mengetahui, memahami dan mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan jilbab. Pada penelitian ini pengetahuan tentang jilbab berdasarkan 3 tingkat pengetahuan yaitu : 1. Tahu, yang meliputi : a. Mengetahui tentang pengertian jilbab b. Mengetahui hukum memakai jilbab c. Mengetahui dalil-dalil Al-Qur an tentang jilbab d. Mengetahui siapa saja yang diperbolehkan untuk melihat aurat perempuan e. Mengetahui hikmah memakai jilbab 2. Memahami, yang meliputi : a. Memahami tentang pengertian jilbab b. Memahami dalil-dalil Al-Qur an tentang jilbab c. Memahami siapa saja yang diperbolehkan untuk melihat aurat perempuan d. Memahami hikmah memakai jilbab 3. Aplikasi, merupakan bagaimana para siswi menerapkan pemakaian jilbab itu sendiri pada kehidupan sehari-harinya, yaitu: memakai jilbab di luar lingkungan sekolah.

13 19 D. Tinjauan Tentang Jejaring Sosial 1. Pengertian Jejaring Sosial Jejaring sosial (social network) adalah serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan seseorang dengan orang lain secara langsung, dan tidak langsung. Jejaring sosial terjadi hampir pada segala aktivitas seperti berbagi informasi pekerjaan, berita dan lain sebagainya ( kompasiana.com/2014/10/07/gemeinshaft-dan-gessellschaft-dalamsosiologi html). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat mampu melakukan jejaring sosial melalui elektronik dan online tanpa harus bertatap muka. Dengan begitu ada penjelasan lain dari jejaring sosial yang dilakuakn secara online. Jejaring sosial adalah sebuah struktur sosial yang dibentuk dari simpulsimpul yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. Jejaring sosial bisa diartikan sebagai sarana pemersatu antara individu satu dengan individu yang lain sehingga menjadi sebuah sosial yang saling berkaitan (berinteraksi) satu sama lain. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, dengan kata lain manusia selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan ada kehidupan bersama (Soekanto, 2010). Oleh karena itu jejaring sosial dibuat untuk mempermudah interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

14 20 2. Macam-macam Jejaring Sosial Jejaring sosial sangat banyak macamnya, berikut ini adalah beberapa jejaring sosial yang banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, yaitu : a. Facebook Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang dipakai manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Facebook merupakan salah satu layanan jejaring sosial yang sangat popular di kehidupan masyarakat di dunia saat ini. Jejaring sosial ini mampu membuat orang berinteraksi atau berkomunikasi kepada orang lain walaupun jaraknya jauh. Facebook dibuat untuk mempermudah kehidupan manusia khususnya untuk berkomunikasi dengan orang lain lewat dunia yang tidak nyata (maya). b. Twitter Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter,inc dan merupakan salah satu layanan jejaring sosial yang memungkinkan para penggunanya untuk mengirim, menerima dan membaca pesan berbasis teks yang jumlah karakternya mencapai 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter adalah salah satu jejaring sosial yang banyak diminati oleh penduduk dunia. Sebagian besar penduduk dunia menganggap bahwa twitter adalah salah satu jejaring sosial yang mudah digunakan dan efisien.

15 21 c. Instagram Instagram merupakan salah satu jejaring sosial populer saat ini. Instagram adalah suatu jejaring sosial yang di dalamnya fokus kepada berbagi foto penggunanya. Nama instagram terdiri dari dua kata yaitu "insta" dan "gram". Insta berasal dari kata instan, yang dapat diartikan dengan kemudahan dalam mengambil dan melihat foto. Gram berasal dari kata telegram, yang dapat diartikan dengan mengirimkan sesuatu (foto) kepada orang lain. d. Path Path adalah sebuah jejaring sosial dimana orang yang menggunakannya bisa update tentang aktifitas mereka. Jejaring sosial ini memiliki fitur yang sangat unik, salah satunya yaitu update aktifitas. Pengguna dapat membagi tentang segala aktifitas yang sedang lakukan seperti mendengarkan musik, bangun tidur, berkunjung ke suatu tempat dan lain sebagainya. Inilah merupakan salah satu faktor terpenting mengapa jejaring sosial ini sangat populer di kalangan remaja saat ini (Putra, 2014).

16 22 E. Tinjauan Tentang Foto Profil Jejaring sosial dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pada jejaring sosial terdapat sebuah fitur profil. Fitur ini memungkinkan orang lain untuk melihat profil pengguna lain. Di dalam fitur itu sendiri terdapat informasi-informasi yang berkaitan dengan pengguna lain. Selain itu, profil juga menampilkan foto pengguna, hal ini bertujuan agar sesama pengguna bisa lebih mengenal (Putra, 2014). Profil pada penelitian ini lebih menekankan tentang pemasangan foto profil yang dilakukan oleh siswi berjilbab. Apakah remaja tersebut memasang foto profil dengan memakai jilbab atau memasang foto profil yang tidak memakai jilbab. F. Kerangka Pikir Tingkat Pengetahuan Tentang Jilbab Pengetahuan Tentang Jilbab (X 1 ) Pemahaman Tentang Jilbab (X 2 ) Pemasangan Foto Profil Jejaring Sosial (Y) Aplikasi/Penerapan Pemakaian Jilbab (X 3 ) Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

17 23 G. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu taksiran, keterangan atau jawaban sementara tentang suatu fakta yang sedang diamati. Pada penelitian ini, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : H 0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang jilbab terhadap pemasangan foto profil jejaring sosial. H a = Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang jilbab terhadap pemasangan foto profil jejaring sosial.

Pakaian bersih rapih indah

Pakaian bersih rapih indah Pakaian bersih rapih indah Author : admin Asal usul mengenai perlunya berpakaian bagi manusia adalah dari Allah, sebagaimana di jelaskan : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam

Lebih terperinci

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG : NOMOR : U-287 TAHUN 2001 Bismillahirohmanirohimi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG : 1. Bahwa pornografi dan pornoaksi serta hal-hal lain yang sejenis akhir-akhir ini semakin merebak

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib BAB. I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Permasalahan Terdapat perbedaan pada hak dan kewajiban antara pria dan wanita dalam menjalankan ajaran agama Islam. Perbedaan ini telah diatur dalam kitab suci Al-Quran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan tradisi pingit pengantin Tradisi pingit pengantin adalah kebiasaan yang telah biasa dilakukan oleh masyarakat di Desa Urung Kampung Dalam Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggal di desa lebih menghargai sungai. Penghargaan itu antara lain dicirikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggal di desa lebih menghargai sungai. Penghargaan itu antara lain dicirikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ruang pemukiman pada dasarnya merupakan pencerminan budaya masyarakat setempat, dimana antara satu wilayah dengan wilayah lain dapat berbeda. Mereka yang tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Dalam ajarannya, Islam memerintahkan wanita yang telah memasuki usia akil baligh

Lebih terperinci

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, manusia pada dasarnya akan merasakan kesulitan jika hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan melanjutkan

Lebih terperinci

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata :

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata : DAFTAR TERJEMAH No Hal Bab Terjemahan Dari Aisyah, dia berkata: Asma binti Abu Bakar menghadap Rasulullah Saw dengan memakai pakaian yang tipis, maka Rasulullah Saw berpalin darinya dan 1 1 I berkata.

Lebih terperinci

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius yang berpegang pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya dalam sikap atau tingkah laku serta keadaan hidup

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun BAB V PEMBAHASAN Populasi pada penelitian ini ialah para mahasiswi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di IAIN Tulungagung yang terdiri dari tiga jurusan yaitu akuntansi syariah, ekonomi syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center dunia

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerudung atau jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan yang beragam. Kebutuhan adalah salah satu aspek yang menggerkan manusia

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat

SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat 77 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat pengetahuan tentang jilbab terhadap pemasangan foto profil jejaring sosial pada siswi-siswi SMA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan

Lebih terperinci

SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1)

SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1) SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1) Adapun ketentuan siapa yang mahram dan yang bukan mahram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pada awalnya busana dipakai sebagai pelindung tubuh dari panas matahari dan cuaca dingin, seiring berkembangnya zaman busana menjadi bagian penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerudung atau jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat 1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat diberikan kepada peserta didik yang kelak akan menjadi pemimpin masyarakat.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembahasannya dalam Islam, khususnya dalam al-qura>n, sebab cadar

BAB V PENUTUP. pembahasannya dalam Islam, khususnya dalam al-qura>n, sebab cadar BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selama ini banyak yang menganggap cadar wanita muslimah tidak ada pembahasannya dalam Islam, khususnya dalam al-qura>n, sebab cadar merupakan tradisi bangsa Arab yang diikuti

Lebih terperinci

POPULARITAS HIJAB STYLE

POPULARITAS HIJAB STYLE POPULARITAS HIJAB STYLE Hijab style mulai dikenal di kalangan muslimah Indonesia sejak kemunculan Hijabers Community yang berdiri pada 27 November 2010. Komunitas ini didirikan oleh 30 perempuan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA HAIR EXTENSION DI BE YOUNG SALON

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA HAIR EXTENSION DI BE YOUNG SALON BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA HAIR EXTENSION DI BE YOUNG SALON A. Analisis Sewa Jasa Hair Extension di Be Young Salon Semua wanita selalu ingin tampil cantik dan menarik, karena wanita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan Daerah yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat di Propinsi atau daerah Kabupaten.

Lebih terperinci

ISLAM RAMAH DAN MULIAKAN PEREMPUAN. Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol

ISLAM RAMAH DAN MULIAKAN PEREMPUAN. Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol ISLAM RAMAH DAN MULIAKAN PEREMPUAN Oleh: DUSKI SAMAD Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Tema bahwa Islam ramah dan muliakan perempuan terasa mengejutkan batin, ketika diperhadapkan dengan

Lebih terperinci

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak {mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak Sistem pergaulan adalah sistem yang mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan di tengah masyarakat. Sistem pergaulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi ciri universal

I. PENDAHULUAN. Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi ciri universal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat di dunia, Indonesia memiliki berbagai suku, bangsa, ras dan juga agama. Agama merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat Islam wajib melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

Lebih terperinci

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130 DAFTAR ISI Ucapan Terimakasih 3 Daftar Isi 7 1 Mengenal Hijab 9 - apa itu Hijab 11 - Kenapa Mesti Berhijab 11 2 Catatan Hati Para Muslimah yang memperjuangkan hijab menjadi bagian dari hidupnya 15 - Aku

Lebih terperinci

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT 30-31 A. Gambaran Umum Surat al-nur dan ayat 30-31 1. Gambaran Umum Surat al-nur Surat Al-Nūr merupakan surat yang di dalamnya kata Al-Nūr dikaitkan dengan zat Allah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya jalaabiib yang artinya pakaian yang lapang atau luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Di Indonesia, istilah jilbab lebih

BAB I PENDAHULUAN. aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Di Indonesia, istilah jilbab lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jilbab, kata yang tak asing bagi wanita muslimah. Jilbab merupakan simbol ketaatan bagi seorang muslimah terhadap syariat agama Islam. Jilbab dalam Islam dimaknai

Lebih terperinci

PENGIRIMAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) KE LUAR NEGERI

PENGIRIMAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) KE LUAR NEGERI 27 PENGIRIMAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) KE LUAR NEGERI FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 7/MUNAS VI/MUI/2000 Tentang PENGIRIMAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) KE LUAR NEGERI Musyawarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Memakai jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslimah. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kehormatan perempuan dengan menutup aurat mereka. Di zaman jahiliyah dulu,

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana adalah karunia yang agung, yang dapat dipergunakan untuk menutup anggota-anggota tertentu dari bagian tubuh manusia, sekaligus berfungsi sebagai perhiasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah perempuan muslimah yang telah menggunakan jilbab saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah perempuan muslimah yang telah menggunakan jilbab saat A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Jumlah perempuan muslimah yang telah menggunakan jilbab saat ini sudah semakin bertambah. Berbagai alasan menjadi faktor utama mereka, baik alasan secara teologis,

Lebih terperinci

FENOMENA HIJAB JILBOOBS DAN HIJABERS SESUAI SYARI AT AGAMA ISLAM

FENOMENA HIJAB JILBOOBS DAN HIJABERS SESUAI SYARI AT AGAMA ISLAM FENOMENA HIJAB JILBOOBS DAN HIJABERS SESUAI SYARI AT AGAMA ISLAM Abstrak Jurnal ini adalah respon terhadap fenomena yang akhir-akhir ini hadir di hadapan publik. Adalah dua komunitas berjilbab yang dianggap

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Al-Ahzab:

Lebih terperinci

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian menjadi isu menarik sejak 10 tahun terakhir diseluruh agama, Pakaian menjadi penanda bagi keberagamaan seseorang, seperti jilbab, jubbah dan penutup kepala.

Lebih terperinci

PAKAIAN WANITA TINJAUAN MENURUT ATURAN SYRI AT ISLAM DAN TREND MODE

PAKAIAN WANITA TINJAUAN MENURUT ATURAN SYRI AT ISLAM DAN TREND MODE PAKAIAN WANITA TINJAUAN MENURUT ATURAN SYRI AT ISLAM DAN TREND MODE Disusun dan Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam, berhijab diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Adapun pengertian hijab ini sebenarnya sangat

Lebih terperinci

[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Fashion atau mode saat ini semakin berkembang di Indonesia, begitu pula dengan perkembangan jilbab. Saat ini semakin banyak wanita yang memakai jilbab. Selain dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan aset sumber daya manusia yang merupakan penerus generasi bangsa di masa mendatang. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) remaja adalah suatu fase

Lebih terperinci

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman: Mahram Bagi Wanita Masalah mahram bagi wanita banyak diantara kaum muslimin yang kurang memahaminya. Padahal banyak sekali hukum tentang pergaulan wanita yang berkaitan erat dengan masalah mahram ini.

Lebih terperinci

Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta

Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta Penulis : Edisi Indonesia : Penerjemah: Design Sampul : Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta DAFTAR ISI MUQADDIMAH 1 2 3 4 Dan apabila seseorang di antara mereka dikarunia (kelahiran)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan metode

Lebih terperinci

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148:

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148: ASAL MUASAL JILBAB Ayat mengenai hijab diturunkan karena Umar bin Khattab merasa risih melihat isteri2 Nabi Muhammad melaksanakan panggilan alam di lapangan terbuka pada malam hari. Coba simak beberapa

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah Sistem Pergaulan (an-nidhâm al-ijtimâ i): sistem yg mengatur pertemuan laki-laki dgn wanita, atau wanita dgn laki-laki, serta mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus citacita bagi kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Allah tidak hanya menciptakan laki-laki saja atau perempuan saja, tetapi lakilaki dan perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Allah tidak hanya menciptakan laki-laki saja atau perempuan saja, tetapi lakilaki dan perempuan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ketika Tuhan Allah menciptakan dunia ini, Dia menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Termasuk juga manusia. Tuhan Allah tidak menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG

BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG Pada umumnya sebuah foto hanyalah sebuah kenangan yang akan kita simpan. Namun diantara foto juga terdapat sebuah pesan pesan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, hijab yang lebih sering merujuk pada kerudung atau jilbab ditunjukkan sebagai sesuatu yang selalu digunakan untuk menutupi bagian kepala hingga dada wanita.

Lebih terperinci

Nasihat Untuk Muslimah

Nasihat Untuk Muslimah Nasihat Untuk Muslimah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????? (????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? (???????????????????????????????????)???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????

Lebih terperinci

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ANALISA: HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ATAU MENJALANKAN PERINTAH ALLAH? Erika Ebener / 7 hours ago in Spiritual / 0 view / 6 min read / 147 trend #trending Dari sejak saya menulis artikel tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Siapa saja yang merasa memeluk agama Islam, maka berkewajiban menerima hukum serta ketetapan agamanya. Meskipun ketetapan-ketetapan tersebut akan mengurangi kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan, pendidikan, pembinaan, pengembangann, dan pengawasan.

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan, pendidikan, pembinaan, pengembangann, dan pengawasan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah akitivitas untuk melatih tubuh seseorang tidak hanya Jasmani tetapi juga Rohani. Berdasarkan arti kata dalam Undang-undang ketentuan umum sistem

Lebih terperinci

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA by Hilfan Soeltansyah - Tuesday, June 19, 2012 http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id/2012/06/gambaran-wanita-menggunakan-jilbab-punuk-onta/ Gambaran Wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan dan kecantikan seorang perempuan bersumber dari dua arah, yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. Kecantikan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup

Lebih terperinci

BAB II KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL

BAB II KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL BAB II KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL A. Deskripsi Teori 1. Kesadaran Memakai Jilbab a. Pengertian kesadaran Kesadaran berasal dari kata sadar artinya keinsafan keadaan yang dimengerti.

Lebih terperinci

Nasehat dan Teguran. Kepada Setiap Wanita Yang Meremehkan Hijab. Penyusun : Muhammad Mushthafa Abdullah al-khathib. Terjemah : Hidayat Mustafid, MA

Nasehat dan Teguran. Kepada Setiap Wanita Yang Meremehkan Hijab. Penyusun : Muhammad Mushthafa Abdullah al-khathib. Terjemah : Hidayat Mustafid, MA Nasehat dan Teguran Kepada Setiap Wanita Yang Meremehkan Hijab [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Muhammad Mushthafa Abdullah al-khathib Terjemah : Hidayat Mustafid, MA Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Lebih terperinci

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN 5.1 Diskusi Penelitian ini menggambarkan perilaku diet pada remaja wanita di SMA Islam Al Azhar 2 termasuk kategori rendah, sedangkan citra tubuh termasuk kategori

Lebih terperinci

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEWAJIBAN SUAMI KEPADA ISTRI DALAM KELUARGA JAMAAH TABLIGH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEWAJIBAN SUAMI KEPADA ISTRI DALAM KELUARGA JAMAAH TABLIGH BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEWAJIBAN SUAMI KEPADA ISTRI DALAM KELUARGA JAMAAH TABLIGH A. Analisis Dasar Kewajiban Suami Kepada Istri dalam Keluarga Jamaah Tabligh Hak dan kewajiban suami istri

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam Islam, pernikahan adalah merupakan bentuk ibadah yang

Lebih terperinci

Dalam lalu lalang kesibukan

Dalam lalu lalang kesibukan JILBAB GAUL DAN JILBAB BESAR (Suatu Variasi Islam dalam Masyarakat Modern) Oleh Nur Ridlowati dan Sakienatur Rasyidah Alumni Program Studi Interdisipliner Pondok Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA A. Relefansi Masa Turunnya Ayat dengan Masa Kini Ayat 15 dari surat Al-Ahqaf tersebut merupakan ayat makiyah. Sebelum al-qur an diturunkan, di daerah Makkah

Lebih terperinci

Syariat Adalah Amanah

Syariat Adalah Amanah Syariat Adalah Amanah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Trend busana muslim dikalangan perempuan Indonesia beberapa tahun berakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan kondisi

Lebih terperinci

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT 30-31 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia

Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia Pendahuluan Ungkapan al-jannah tahta aqdam al-ummahat (surga di bawah telapak kaki ibu) sangat populer di telinga kita dan

Lebih terperinci

Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat?

Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat? Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat? هل كشف ملرأة وجهها ف الصلاة يدل ع أنه ليس عورة ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid

Lebih terperinci

Fatwa Pornografi dan Pornoaksi Thursday, 13 April 2006

Fatwa Pornografi dan Pornoaksi Thursday, 13 April 2006 Fatwa Pornografi dan Pornoaksi Thursday, 13 April 2006 KEPUTUSAN FATWA KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 287 TAHUN 2001 Tentang PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia setelah

Lebih terperinci

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam Syukri Fathudin Achmad Widodo Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Pada awalnya, busana hanya berfungsi penutup tubuh dari sengatan matahari,dinginnya cuaca.

Lebih terperinci

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Tauhid Yang Pertama dan Utama Tauhid Yang Pertama dan Utama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????:

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun Layout : Cinta Kepada Allah : Ummu Abdillah al-buthoniyyah : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin..org e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I. dihubungkan dengan citra tubuh, seperti, anoreksia (Hartmann, Thomas, Greenberg,

BAB I. dihubungkan dengan citra tubuh, seperti, anoreksia (Hartmann, Thomas, Greenberg, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep citra tubuh telah banyak menjadi bahan kajian terkait hubungannya dengan berbagai aspek. Gangguan psikologis adalah aspek yang paling umum dihubungkan dengan

Lebih terperinci

Mengapa Wanita Harus Berhijab Rabu, 07 April 04

Mengapa Wanita Harus Berhijab Rabu, 07 April 04 Artikel Buletin An-Nur : Mengapa Wanita Harus Berhijab Rabu, 07 April 04 Pertanyaan ini sangat penting untuk dilontarkan dan jawabannya sangat lebih penting lagi. Akan tetapi, pertanyaan di atas membutuhkan

Lebih terperinci

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Artikel Buletin An-Nur (www.alsofwah.or.id) Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar'i yang

Lebih terperinci

1223/2 LATIH TUBI PENDIDIKAN ISLAM 2004 SET 5

1223/2 LATIH TUBI PENDIDIKAN ISLAM 2004 SET 5 Kertas ini mengandungi lima soalan. Jawab semua soalan. 1. a) Tuliskan semula petikan ayat al-quran dan letakkan tanda baris dengan sempurna. b) Firman Allah swt. (Surah al-taubah :129 ) Ayat di atas menerangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan individu lainnya untuk hidup. Dalam kehidupan setiap hari manusia selalu bertemu dengan manusia lainnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman, begitu pula dengan mode berpakaian perempuan, khususnya dalam penggunaan

Lebih terperinci

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31). Aurat? Sapa hayo yang... Nah, sobat UKKImuslimah, kita Aurat bagi wanita di hadapan lelaki asing, yang bukan mahramnya, adalah seluruh badannya. Ini diambil dari nash al-quran yang menyatakan: و لا ی ب

Lebih terperinci

Kepribadian dan Keindahan. Bagan Alir. Berbusana Muslim dan Muslimah Merupakan Cermin

Kepribadian dan Keindahan. Bagan Alir. Berbusana Muslim dan Muslimah Merupakan Cermin BAB II Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan Bagan Alir Berbusana Muslim dan Muslimah Merupakan Cermin Kepribadian dan Keindahan Berpakaian Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam

Lebih terperinci

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH A. Selayang Pandang Busana Mahasiswa Syari ah Dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Profil Fakultas

Lebih terperinci

*** Tunaikanlah Amanah

*** Tunaikanlah Amanah Tunaikanlah Amanah Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan

Lebih terperinci

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci