KAJIAN KONSEP METODE PERAMALAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MENUNJANG PERENCANAAN PRODUKSI
|
|
- Sudomo Indra Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari Maret 2014: KAJIAN KONSEP METODE PERAMALAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MENUNJANG PERENCANAAN PRODUKSI Sukanta Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang Abstrak Dalam melakukan proses peramalan sangat baik untuk menunjang perencanaan produksi pada industry manufaktur merupakan hal yang sangat penting. Industri manufaktur di kabupaten Karawang memiliki peranan strategis karena banyak industry manufaktur terutama dalam sector industry rekayasa/engineering. Metode dalam penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan dengan sampel beberapa perusahaan dengan melakukan analisis deskriptif dan sintesis pada industry manufaktur. Hasil analisis diskriptif dan sintesis tersebut bahwa kegiatan industri manufaktur pada umumnya jumlah produk dalam jumlah relative banyak, tingkat variatif produk banyak, bersifat batch production, dan produksi produk terputus-putus dan kontinyu. Dengan karakteristik industry manufaktur tersebut maka metode peramalan yang digunakan metode kuantitatif dengan jenis produksi small large batch production. Kata kunci : metode peramalan, job order, industry manufaktur PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur mampu memberikan dan peningkatan lapangan kerja dalam jumlah yang besar, serta jumlah industry manufaktur memiliki peranan penting dimasa mendatang sehingga di dalam tingkat persaingannya semakin ketat. Untuk itu manajemen produksi diperlukan upaya-upaya efisensi melalui perencanaan produksi yang lebih efektif, misalnya dalam perencanaan produksi sangat penting karena dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi dan sumber daya lainnya seperti jenis produk, jumlah permintaan, proses produksi, waktu penyelesaian, variatif produk, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi, karakteristik supplier dan sebagainya. Perencanaan produksi untuk jenis produk manufaktur memiliki sifat seperti tingkat kesulitan yang relative tinggi, presisi, kecermatan, jumlah variasi produk yang banyak, jumlah produk yang dibuat relative banyak, proses pekerjaan yang terputus-putus (intermittent), proses pekerjaan yang panjang, penggunaan mesin yang selalu bergantian sesuai dengan proses operasinya, memiliki spesifikasi dan geometris yang cermat, sehingga dibutuhkan persiapan perencanaan produksi yang mendakti sesuai dengan permintaan (customer). 41
2 Peramalan (forecasting) merupakan proses kegiatan untuk menentukan jumlah rencana produksi untuk tahun mendatang yang tepat terhadap waktu dan jumlah produknya sehingga dapat memberikan informasi untuk penentuan kebutuhan pengadaan bahan baku dan produk jadi serta menghindari kelebihan dan kekurangan bahan baku dan produk jadi sesuai dengan jumlah pesanan yang terkirim dengan tepat waktu. Namun, dalam penentuan metode peramalan tidak asal karena penentuan metode peramalan yang baik sesuai dengan karakteristik data-data pesanan produk atau hasil penjualan produk dari tahun-tahun sebelumnya. Metode peramalan (forecasting) merupakan kegiatan memprediksi nilai-nilai sebuah variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut atau variabel yang berhubungan. Terdapat dua macam metode yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif hanya menggunakan intuisi saja, tanpa menggunakan pendekatan matematis maupun statistik. Situasi, kondisi, dan pengalaman peramal sangat mempengaruhi hasil ramalan. Metode kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu metode kausal dan time series. Metode kausal mempertimbangkan nilai sebuah variabel sebagai pengaruh dari banyak variabel yang lain. Sedangkan metode time series hanya meninjau nilai sebuah variabel sebagai fungsi waktu. (Makridakis, 1989). Untuk kegiatan perusahaan manufaktur pada umumnya jumlah produk dalam jumlah relative banyak, tingkat variatif produk banyak, bersifat batch production, dan produksi produk terputus-putus dan kontinyu. Dengan karakteristik produk manufaktur seperti itu pada umumnya metode peramalan dengan metode kuantitatif. Namun metode kuantitatif tersebut dengan metode peramalan kausal (sebab akibat) dan time-series. Dalam penelitian ini, bagaimana cara-cara penentukan metode peramalan yang lebih tepat untuk data-data permintaan bagi perusahaan manufaktur terutama manufaktur otomotif. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah karakteristik jenis permintaan produk pada perusahaan manufaktur? Bagaimanakah penentuan metode peramalan yang efektif untuk jenis permintaan produk perusahaan manufaktur? BATASAN MASALAH Sesuai dengan tujuan penelitian bahwa penelitian diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut : 42
3 Penelitian hanya dilakukan di perusahaan manufaktur dalam pembuatan spare-parts untuk sektor industry pemesinan dan peralatan pabrik serta otomotif. Data-data yang digunakan untuk sampel adalah data hasil penjualan/ permintaan dibidang pembuatan spare-parts untuk sektor industry pemesinan dan peralatan pabrik serta otomotif. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pemikiran Menurut Makridakis; Wheelwright; McGee (1999) Peramalan memiliki peranan penting dalam suatu organisasi yaitu (1) Penjadwalan sumber daya yang tersedia; (2) Penyesediaan sumber daya tambahan dan (3) Penentuan sumber daya yang diinginkan. Dengan demikian, bahwa peramalan memiliki peranan penting yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebaginya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan untuk produk, bahan, tenaga kerja, keuangan, atau jasa pelayanan. Peranan teknik peramalan dewasa ini berkembang dengan beberapa factor (1) karena meningkatnya kompleksitasnya organisasi dan lingkungannya; dalam hal ini membuat pengambil keputusan semakin sulit untuk mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan; (2) dengan meningkatnya ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan telah meningkat pula; lebih banyak keputusan yang memerlukan telaah peramalan khusus dan analisis yang lengkap; (3) lingkungan dari kebanyakan organisasi selalu beubah-ubah dan peramalan memungkinkan organisasi mempelajari hubungan yang baru secara lebih cepat; (4) Pengambilan keputusan telah semakin istematis yang mencakup pembenaran tindakan individu secara eksplisit. Dengan demikian, peramalan formal merupakan salah satu cara untuk mendukung tindakan yang akan diambil. Dalam perusahaan manufaktur yang yang membuat komponen industry pemesinan, peralatan pabrik dan otomotif dengan memiliki tingkatan (level) produk yang berjenjang, jumlah produk yang banyak, jumlah variasi produk yang banyak, panjangnya proses pembuatannya, proses produksi yang bersifat job order atau batch production sehingga dibutuhkan perencanaan produksi dengan data-data yang konkrit sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan rencana produksi. Dengan demikian, industry manufaktur yang memiliki tingkat kesulitan tersebut peramalan memiliki peranan yang sangat penting. 43
4 Namun, peramalan yang memiliki peranan penting tersebut tidak semua metode peramalan. Metode peramalan untuk hasil produksi pada perusahaan manufaktur disisi dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif disini dipilih sesuai dengan data-data yang akan diramalkannya yaitu (1) tersedianya informasi tentang masa lalu; (2) informasi tersebut dapat dikuatitatifkan dalam bentuk data numeric; (3) Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat penelitian dilakukan pada industri manufaktur pada perusahaan pembuatan komponen industri pemesinan, peralatan pabrik dan otomotif. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi peranan dan pentingya metode peramalan pada industry manufaktur. Dalam penentuan sumber data-data sekunder dari perusahaan, penulis mengambil data dari dua perusahaan anggota Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI) yang berlokasi di kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan pada tahun akademik anggaran dengan melakukan pengumpulan data sekunder permintaan pelanggan dan penjualan produk pada tahun 2012 beberapa sampel pada industry manufaktur di Kabupaten Karawang METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN Metode penelitian yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Sebagai sumber data, studi pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (survey) dan wawancara. Selain itu, dilakukan pengumpulan data-data sekunder industri manufaktur. 2. Model dan rancangan analisis penelitian ini adalah model penelitian deskriptif dan analisis komparatif dengan pendekatan proses perhitungan kuantitatif, informasi dan penyimpulan penelitian.. 3. Instrumen yang digunakan berupa form check sheet dan kunjungan langsung serta data-data kuantitatif lainnya. 44
5 Studi pendahuluan Identifikasi dan rumusan Masalah Kerangka pemikiran Metode Penelitian Teknik pengumpulan data Mekanisme peramalan Tinjauan pustaka Pengumpulan dan pengolahan data Analisis dan pembahasan Kesimpulan dan saran Gambar 1 : Metodelogi Penelitian Analisis Dan Pembahasan Analisa Peramalan Dasar untuk melakukan perencanaan produksi di awali oleh estimasi berapa jumlah produksi yang akan dibuat. Untuk itu, maka diperlukan estimasi permintaan sehingga dapat dengan mudah untuk melakukan langkah-langkah berikutnya. Dengan demikian, maka pengendalian produksi menjadi penting. Pengendalian produksi adalah kegiatan penyiapan, pemantauan, pemeriksaaan, pengawasan, evaluasi suatu kegiatan perusahaan terutama sebagai alat pengendali sistem informasi produksi. Pengendalian produksi berkaitan erat dengan fungsi-fungsi kegiatan lainnya seperti kegiatan penerimaan pesanan produk, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan material, pelaksanaan produksi, pengiriman produk dan penerimaan bahan dari pemasok. Jadi pengendalian produksi merupakan kegiatan yang saling berinteraksi kegiatan satu dengan lainnya sehingga dapat diketahui kegiatan yang sekiranya kurang efektif. Aliran sistem pengendalian produksi ini secara sederhana dapat dilihat dalam gambar 2 di bawah ini. 45
6 Peramalan permintaan Pemesanan produk Konsumen Perencanaan kapasitas jangka panjang Perencanaan kapasitas jangka pendek Pengendalian jadwal produksi Pelaksanaan produksi Penerimaan dan pengiriman Pengendalian persediaan Persediaan Pemasok Gambar 2 : Sistem operasi pengendalian produksi Dalam perencanaan produksi di awali dengan melakukan manajemen permintaan (demand management). Peramalan permintaan produk merupakan titik awal kegiatan pengendalian produksi. Peramalan permintaan produk dilakukan untuk waktu satu tahun mendatang. Hasil peramalan permintaan tersebut dapat dijadikan untuk mengantisipasi perencanaan kapasitas produksi. Perencanaan kapasitas produksi adalah kegiatan untuk menentukan kemampuan sumber daya yang dimiliki dalam proses produksi. Tingkat persediaan yang berbeda-beda setiap akhir tahunnya secara otomatis akan menentukan jumlah produk yang akan di buat. Selain itu juga, pengendalian persediaan akan mempengaruhi juga proses pengambilan keputusan dalam perencanaan kapasitas produksi. Jadwal induk produksi dibuat tanpa mempertimbangkan situasi pabrik. Jika tenaga kerja absen, material tidak ada, mesin rusak dan sebagainya, maka yang harus disesuaikan adalah penjadwalan produksi. Jadwal induk produksi hanya menentukan sasaran produksi untuk waktu setahun, sedangkan penjadwalan produksi untuk menentukan target produk yang harus dipenuhi dari sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian kegiatan pengendalian produksi merupakan rantai kegiatan yang saling berkaitan. Dalam melakukan analisa peramalan untuk data-data produk untuk perusahaan manufaktur yang harus diperhatikan adalah data-data produk apakah berdasarkan hasil penjualan, hasil permintaan (pemesanan) atau hasil produksi, kalau berdasarkan sumber data-data ketiga proses tersebut maka perlu dilakukan analisa dalam pemilihan atau pengggunaan model atau metode peramalan yang akan digunakan agar lebih efektif atau tepat sasaran dengan kondisi datanya. Mengapa demikian karena kurang tepatnya penggunaan model atau metode peramalan tersebut maka akan terlihat adanya penyimpangan yang terlalu besar antara perencanaan hasil peramalan dengan hasil produksi nanti, dengan demikian akan berakibat banyak hal seperti terjadinnya kekurangan hasil produksi yang berlebihan, kelebihan hasil produksi yang banyak, investasi yang tidak berkembang, 46
7 tingkat kerusakan produk yang tinggi, biaya perawatan persediaaan yang tinggi, dan sebagainya. Selain itu, bagaimana terhadap kemampuan sumber daya perusahaan saat ini seperti kapasitas produksi, kapasitas gudang, kemampuan keuangan perusahaan, karakteristik pelanggan, kebijkan atau regulasi pemerintah dan tingkat persaingan antar perusahaan dan sebagainya. PERSYARATAN DATA DALAM PERAMALAN Pengaruh terhadap Sumber data Dalam perencanaan produksi untuk perusahaan industri manufaktur biasanya perlu dilakukan peramalan permintaan karena karakteristik permintaan (pemesanan) relative dalam posisi menengah (middle level). Untuk melakukan peramalan suatu perusahaan pada industri manufaktur biasanya ada tiga sumber data yang dijadikan sumber acuan yaitu berdasarkan jumlah pemesanan (permintaan) produk dari pelanggan, berdasarkan hasil penjualan produk perusahaan, dan berdasarkan hasil produksi perusahaan. Karakteristik sumber data tersebut berpengaruh terhadap pada kelompok Industri manufaktur karena biasanya memiliki karakteristik jenis produk dengan satuan produk pada level keluarga (family level), karena pada tingkat family level yang lebih efektif untuk diterapkan karena akan berpengaruh terhadap kemudahan proses unit satuan produk yang dapat dikonversi sehingga memudahkan dalam perhitungannya. Penyiapan data, Sebelum melakukan peramalan terlebih dahulu dilakukan penyiapan data meliputi masalah-masalah dalam pengumpulan data, metode penarikan sampel, pengukuran galat, informasi yang tersembunyi, desain kuesioner yang buruk, kumpulan data, klasifikasi & definisi dan factor waktu. Selanjutnya, melakukan pemrosesan awal data dalam peramalan dan manajemen data seperti system data base dan presentasi data. Pengaruh terhadap jenis produksi Dalam melakukan peramalan produksi juga memperhatikan apakah jenis produksi untuk industry manufaktur tersebut, sehingga dalam melakukan proses pengelolaan peramalan produk tepat sasaran penggunaan terhadap metode peramalan yang digunakan. Apakah dalam melakukan peramalan dipengaruhi oleh jenis-jenis produksi seperti : (a). Produksi diskrit dan produksi proses; (b). Produksi untuk simpanan dan produksi untuk pesanan; (c). Produksi, jumlah produk banyak variasi jenis sedikit, jumlah sedang variasi jenis sedang, dan jumlah produk sedikit variasi jenis banyak; dan Produksi Job order, produksi lot dan produksi kontinyu/berulang. a. Produksi diskrit dan produksi proses. 47
8 Produksi diskrit adalah kegiatan memproduksi suatu produk yang dalam banyak hal terdiri atas beberapa komponen, misalnya produksi mobil, mesin perkakas dan sebagainya. Pada umumnya produksi diskrit dilakukan dalam beberapa tahapan proses. Sedangkan produksi proses adalah kegiatan produksi yang dilakukan secara kontinyu untuk menghasilkan jenis produk tertentu, misalnya produksi pupuk, minuman, minyak goreng dan sebagainya. Bagaimanakah kegiatan peramalan permintaan untuk jenis produksi diskrit dan produksi proses? Kegiatan peramalan untuk jenis produksi diskrit dan proses terletak pengaruhnya jenis tekologinya. Kondisi jenis produksi diskrit, dimana proses produksi sangat dipengaruhi jumlah proses operasi, mesin-mesin yang berbeda-beda, variasi produk yang relative banyak, klien yang berbeda-beda, waktu permintaan berdasarkan pesanan dan sebagainya. Sedangkan untuk produksi proses cenderung dengan kondisi sebaliknya produksi diskrit, ini berarti jumlah proses operasi banyak, mesin-mesin yang teknologi proses, variasi produk yang relative sedikit, klien yang yang sama, waktu permintaan berdasarkan penyimpanan dan sebagainya. Dengan kondisi uraian di atas, maka kebutuhan akan peramalan permintaan pada kondisi diantara produksi diskrit dan porduksi proses, mengapa karena pada kondisi diskrit (ekstrim) tidak efektif untuk dijadikan karena permintaan yang belum jelas, sehingga kurang pentingnya dilakukannya perencanaan produksi yang komprehensif (make to order). Sedangkan kondisi produksi proses pun tidak efektif untuk dijadikan karena tidak melihat jumlah permintaan akan tetapi bagaimana menghasilkan produksi sebanyknya sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki (make to stock). b. Produksi untuk simpanan dan produksi untuk pesanan Produksi untuk simpanan adalah kegiatan produksi yang dilakukan berdasarkan perkiraan jumlah produk yang dapat terjual. Produk dibuat terlebih dahulu, berdasarkan ramalan dan perkiraan sebelum ada permintaan pasar, kemudian disimpan di gudang. Sedangkan produksi untuk pesanan adalah kegiatan produksi yang dilakukan tidak berdasarkan perkiraan penjualan tetapi berdasarkan permintaan dari pesanan. Produksi untuk simpanan (make to stock) biasanya tidak terlalu penting dilakukan peramalan produksi karena produksi untuk simpanan (make to stock). c. Produksi, jumlah produk banyak variasi jenis sedikit, jumlah produk sedang variasi jenis sedang dan jumlah produk sedikit variasi jenis banyak. 48
9 Produksi jumlah produk banyak variasi jenis sedikit akan efisien apabila digunakan peralatan produksi dan lini produksi yang khusus. Sebaliknya, produksi jumlah produk sedikit variasi jenis banyak biasanya dilakukan dengan peralatan produksi umum yang mempunyai fleksibiltas tinggi. Yang menjadi masalah adalah untuk menangani produksi dengan jumlah produk sedang variasi jenis sedang. d. Produksi job, produksi lot dan produksi kontinyu/berulang. Produksi job adalah kegiatan memproduksi produk satu persatu berdasarkan pesanan yang datang. Produksi lot adalah kegiatan memproduksi secara berulang dari kumpulan satu jenis produk dalam jumlah tertentu yang disebut lot. Sedangkan produksi kontinyu/berulang adalah kegiatan memproduksi satu jenis produk secara berulang dalam jumlah banyak. Dari gambar 3 di bawah ini menggambarkan hubungan volume produk dengan jenis proses produksi untuk menghasilkan jenis produk. Dari gambar tersebut memberikan contoh produk-produk yang yang lebih cocok dilakukan untuk jenis proses produksi dengan volume produk. Pemilihan proses produksi tergantung pada volume produk dan jenis produk yang akan dibuat. Sebagai contoh pembuatan kapal lebih cocok dengan jenis proses produksi proyek karena pembuatan produknya cukup lama, kompleks dan pekerjaan mengarah ke lokasi pembuatan produk. Sedangkan untuk pembuatan produk minyak dibutuhkan jenis produksi proses karena volume produk banyak jenis produk sedikit. Untuk jenis produk aerospace industry dibutuhkan fleksibiltas pekerjaan yang tinggi, biasanya jenis proses AMS/FMS (agile/flexible manufacturing system). Hal yang perlu diperhatikan pihak manajemen industri agar pekerjaan lebih efektif dan efisien, perusahaan harus memilih sistem produksi yang paling terkait erat dengan produk yang dihasilkannya, yang terletak pada posisi diagonal dari gambar 3. di bawah ini. 49
10 Volume product Production Processes One of a kind Few of a kind low volume Several products low volume Few products medium volume Commoditie s high volume Totally flexible product Project Ship Job Shop Printer commercial Small batch Weight equipment Large batch Mobile assembling Continuous flow Oil production Agile/Flexible Control System Aerospace industry Gambar 3. Matriks tipe produk dan proses produksi, jenis proses produksi yang dikaitkan dengan volume produksi untuk menentukan tipe produk Definisi repetitive manufacturing adalah proses produksi seperti proses pemesinan, perakitan dan pengujian suatu produk dengan volume tertentu. Ciri dari repetitive manufacturing adalah adanya aliran proses produksi yang panjang untuk produksi komponen. Repetitive manufacturing merupakan proses produksi diskrit yang terletak antara produksi massal dan produksi batch, seperti tampak pada gambar 4 di bawah ini. Mass Production Increasing scale of production Repetitive Manufacturing Batch Production Job Shop Production Increasing production diversity Gambar 4 : Repetitive Manufacturing Pada repetitive manufacturing, setiap model produk yang dikerjakan dapat 50
11 berupa model produk yang sama dan seragam, model produk campuran dan multi model. Model produk campuran berbeda dengan multi model, karena model campuran membuat beberapa jenis produk dalam satu selang waktu secara simultan. Sebagai contoh model campuran, beberapa tipe mobil dibuat dalam periode tertentu secara simultan sampai tipe tersebut melakukan produksi tetapi tidak dibuat secara simultan. Produksi dengan model campuran menawarkan fleksibilitas yang tinggi, guna merespon keinginan pasar yang dinamis dan selalu berubah. Sistem Informasi Produksi Sistem informasi produksi merupakan sistem informasi yang sangat penting dalam industri. Menurut International standard on Industrial Classification (ISIC), bahwa klasifikasi industri pemesinan sangat jelas dibedakan berdasarkan jenis produk yang dihasilkannya. Untuk memperlancar penanganan sistem produksi diperlukan penghayatan dan pemanfaatan standar, seperti standar perancangan, proses, prosedur, material dan komponen/produk, baik standar internasional (ISO), Jerman (DIN), Jepang (JIS), nasional (SNI), American Standard Technical Material (ASTM) maupun standar pabrik sendiri dan standar Asosiasi. Berbagai manfaat standar, yaitu : mempermudah perancangan (standar gambar teknik, toleransi dan suaian). mempermudah perancangan, perencanaan & pengontrolan (standar material, komponen, proses, dan prosedur). mempermudah dan mengefektifkan penjaminan mutu (standar kontrol kualitas). mempermudah pengelolaan (standar elemen basis data). TAHAPAN PERAMALAN Metoda peramalan : metoda kualitatif dan metoda kuantitatif. Tekanan pembahasan diberikan pada metoda kuantitatif. Persyaratan yang harus dipenuhi apabila akan menggunakan peramalan kuantitatif adalah: Adanya informasi atau data tentang masa lalu. Pola data masa lalu pada umumnya mempunyai karakteristik. Informasi atau data tersebut harus bisa dikuantifikasikan Pola data masa lalu diasumsikan berlanjut ke masa yang akan datang Metoda kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua teknik, yaitu : Teknik deret waktu (time series). Perilaku sistem dianggap sebagai black box. Teknik ini menganggap bahwa nilai ramalan hanya merupakan kelanjutan (trend) atau ekstrapolasi data masa lalu. 51
12 Teknik kausal, yaitu suatu teknik yang mengaitkan besaran ramalan terhadap faktor lain. Hasil ramalan merupakan akibat dari suatu sebab. Teknik ini tidak dibahas lebih lanjut. Juru opini eksekutif Model Kualitatif Metode Dhelpi Gabungan tenaga penjualan Survei pasar Peramalan Regresi Rata-rata Time Series Smoothing Moving average Model kauntitatif Dekomposisi Regresi linier Eksponensial smoothing Kausal Koefisien korelasi Model ekonometrika Gambar 5 : Taksonomi metode peramalan Dalam melakukan proses peramalan perlu dilakukan langkah-langkah yang distandarkan sehingga menghasilkan proses pemikiran yang logis dengan hasil yang baik. Di sini akan dilakukan langkah-langkah dalam melakukan proses permalan yang baik yaitu : Definisikan tujuan, yaitu untuk menentukan perencanaan jumlah produk logam dasar yang akan dibuat untuk tahun akan datang untuk semua industry manufaktur Indonesia pembuat industry logam Plot data masa lalu (product family level), yaitu untuk melakukan pemilihan metoda peramalan yang akan digunakan terlebih dahulu harus memplotkan (scrater) data atau pencarkan dalam grafik sehingga akan terlihat pola data datanya. Dengan demikian dapat menentukan metoda peramalan yang dapat mendekati sesuai dengan sebaran data tersebut. Pilih metoda-metoda yang memenuhi tujuan peramalan dan sesuai dengan plot data, yaitu untuk menentukan beberapa pilihan metoda peramalan yang akan dianalisis sehingga dapat menentukan metodametoda peramalan yang lebih baik. 52
13 Hitung parameter-parameter fungsi peramalan, yaitu untuk melalukan perhitungan peramalan dari data yang ada terlebih dahulu mencari formulasi atau persamaan peramalan. Untuk menentukan formulasi atau persamaan peramalan tersebut maka dicari paramterparameter sesuai dengan metoda peramalan yang akan digunakan. Hitung tingkat penyimpangan/kesalahan (fitting error) yaitu melakukan perhitungan tingkat penyimpangan yang terjadi antara data masa lalu dengan hasil peramalan pada periode yang sama dengan menggunakan metoda fitting error yang digunakan. Pilih metoda yang terbaik yaitu yang memberikan tingkat kesalahan yang terkecil. Ramalkan permintaan untuk perioda mendatang yaitu untuk menentukan persamaan formulasi yang dihasilkan dari metoda peramalan yang dianggap terbaik itu maka selanjutnya dilakukan perhitungan peramalan. Hasil peramalan tesebut dijadikan sebagai data permintaan dalam perencanaan produksi pada waktu mendatang. Lakukan verifikasi peramalan setelah data aktual diperoleh dan perbaiki metoda peramalan bila diperlukan. Biasanya untuk mengukur tingkat validasi suatu metoda peramalan tersebut dilakukan verefikasi peramalan. Sejauh mana tingkat keandalan metoda peramalan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk berikutnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Dalam melakukan peramalan permintaan harus melihat karakteristik permintaan produk dan jenis industry manufaktur seperti : Data masa lalu seperti : data permintaan pelanggan, data hasil penjualan dan atau data hasil produksi. Volume produk pemesanan dan tinkat variatifnya produk Pola dan trend pemesanan atau permintaan dari setiap pelanggan dalam setiap periodiknya. Teknologi prosesnya karena sangat dipengaruhi tingkat teknologinya apakah jenis job shop atau flowshop. Jenis permintaan, karena sangat dipengaruhi tingkat permintaan apakah job order atau mass production. Jenis produksinya karena apakah jenis produksi diskrit (intermitten) ataukah continyus production. 2. Tingkat efektifitas penerapan metode peramalan untuk jenis manufaktur ditentukan oleh : 53
14 Efektifitas metode peramalan dengan model kuantitatif seperti time series maupun kausal karena data berupa angka (numeric). Metode peramalan kuantitatif tersebut lebih efektif bila jenis permintaan diantara mass production dan job order (middle) karena dipengaruhi oleh : teknologi proses, volume, variatif produk, jenis produksi. SARAN-SARAN Adapun saran-saran dalam kajian penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini sangat baik dan perlu dilanjutkan karena penelitian berupa kajian teori metode peramalan untuk melihat tingkat efektifitas dan optimalitas dengan pendekatan data-data permintaan untuk industri manufaktur. 2. Penelitian ini sangat baik untuk membantu perencanaan produksi pada industri manufaktur baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. 3. Dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan dalam mementukan perencanaan produksi yang baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Bedworth, D.D., and Bailey, J.E., (1987) : Integrated Production System, John Willey & Sons, New York. 2. Eddy Herjanto, (1999) : Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kedua, PT. Grasindo, Jakarta. 3. Garpersz, Vincent, (2001) : Production planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 4. Makridakis, Wheel Wright, Mc Gee; (1999) : Metode dan Aplikasi PERAMALAN, edisi kedua, jilid 1 & 2, Bina Aksara, Jakarta 5. Yatna Yuwana Matawirya, (2002) : Perencanaan produksi, Laboratorium Teknik Produksi, Mesin ITB. 6. Yatna Yuwana Martawirya, (1998) : Sistem Produksi Tedistribusi Mandiri, Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB. 7. Garpersz, Vincent, (2001) : Production planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 8. Yatna Yuwana Matawirya, Prof. DR, (2002) : Perencanaan produksi, Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB. 9. Yatna Yuwana Martawirya, Prof., DR., (1998) : Sistem Produksi Tedistribusi Mandiri (SPTM), Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB. 54
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami pengembangan sistem pengendalian produksi dan umpan balik informasi perkembangan
Lebih terperinciRatih Wulandari, ST., MT
10/7/2015 Teknik IndustriIndustri-UG Ratih Wulandari, ST., MT Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan
Lebih terperinciPengantar Manajemen Produksi & Operasi
Pengantar Manajemen Produksi & Operasi 1 Manajemen Operasi Manajemen Operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan
Lebih terperinciSistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi
Sistem Produksi Sistem Produksi 84 Produksi Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). Produksi
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.
Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi. Ariyanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING)
PERAMALAN (FORECASTING) Apakah Peramalan itu? Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciberhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dil
Penyusunan Jadwal Induk Produksi Pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia Alden Siregar (30404050) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Contact Person : Alden
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciPengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah
Pengantar Sistem Produksi Lanjut BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Definisi Sistem Sekelompok entitas atau komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. (Makridakis, 1988). Hampir setiap keputusan yang dibuat oleh manajemen menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Menurut Kusuma (2004:13), peramalan (forecasting) adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama beberapa periode mendatang.
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PRODUK BARU DALAM PERSPEKTIF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
BAB 3 PERANCANGAN PRODUK BARU DALAM PERSPEKTIF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 3.1 Pendahuluan Dalam perspektif supply chain, perancangan produk baru adalah salah satu fungsi vital yang sejajar dengan fungsi-fungsi
Lebih terperinciManajemen Operasional PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Manajemen Operasional PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-9 Peranan perancangan dan pengawasan produk Organisasi bagian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien untuk menghadapi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik (Electrical Equipment) yaitu PT.. Schneider
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Manajemen rantai pasok merupakan salah satu alat bersaing di industri, mulai dari pasokan bahan baku, bahan tambahan, kemasan, pasokan produk akhir ke tangan konsumen
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penelitian Pendahuluan Dilakukan di PT. IKPP dengan melakukan pengamatan dan wawancara agar didapatkan identifikasi masalah. Setelah masalah ditemukan dilakukan studi
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. 1. Mendiskusikan siklus manufaktur 2. Mendiskusikan peran perencanaan dan pengendalian produksi
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-307 Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Pengendalian Produksi Jumlah SKS : 2 SKS Semester : V Mata Kuliah Pra Syarat : - Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Prawirosentono (2007) Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Persediaan (Inventory) Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses selanjutnya, yang dimaksud dengan proses yang lebih lanjut tersebut adalah
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA Fitri Susianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinci4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance
ABSTRAK Dalam industri manufaktur, ketersediaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang penting dalam menunjang kelancaran operasi. Dengan ketersediaan bahan baku yang memadai, maka kegiatan produksi
Lebih terperinciMEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya
MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORITIS
BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.
Lebih terperinciMinggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi
Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Mulia Knitting Factory merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dalam bidang produksi kain jadi dan garmen. PT. Mulia Knitting dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciMateri #12. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #12 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa dan mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam
Lebih terperinciPENGANTAR PROSES MANUFAKTUR
PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR Proses manufaktur sangat penting : - Teknologi - Ekonomi - Sejarah - Teknologi dibutuhkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan termasuk segala hal yang
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20
PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20 Theresia Oshin Rosmaria Pasaribu 1 Rossi Septy Wahyuni 2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING)
#3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pareto Chart Pareto Chart merupakan jenis khusus dari suatubar chart dimana nilai-nilai diplot dan disusun dengan urutan dari terbesar ke terkecil.kejadian-kejadian atau hal-hal
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciTIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
Materi #12 Pendahuluan 2 Manajemen manufaktur menggunakan komputer sebagai: Sistem konseptual (pada area persediaan: Titik pemesanan kembali, MRP, JIT). Elemen dalam sistem produksi fisik (CAD, CAM, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi Make-to-Stock. Fokus operasional dari perusahaan industri yang memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UD. Eka Proma merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan baku sepatu dan sandal. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1990 ini telah mengirimkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #7
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. molding) dan pembuatan checking fixture. Injection molding/plastic molding
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri komponen otomotif di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan industri otomotif. Industri penunjang komponen otomotif juga ikut berkembang salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi merupakan suatu proses kegiatan aliran atau penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Distribusi memerlukan perencanaan, dan pengendalian
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah
Lebih terperinciGambar 4. Tahapan kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian Survei lapangan dilakukan untuk menganalisa kinerja bisnis usaha tahu dan kebutuhan pasar. Hasil analisa kebutuhan pasar menjadi masukan dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Peramalan Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode metode tertentu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan
Lebih terperinciMETODOLOGI Kerangka Pemikiran
METODOLOGI Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya perusahaan agroindustri membuat perusahaanperusahaan harus bersaing untuk memasarkan produknya. Salah satu cara untuk memenangkan pasar yaitu dengan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan proses dalam organisasi 1. Strategi proses dalam organisasi 2. Keputusan proses dasar 3. Strategi
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Heni Indrayati* dan Bobby Oedy P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat dan cepat. Sistem manual pada perencanaan dan pengendalian produksi sudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SEJARAH SINGKAT PT. GMF AEROASIA Dimulai pada tahun 1949, GMF AeroAsia berasal dari Divisi Teknik Garuda Indonesia Airlines di Kemayoran dan Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Kegunaan peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciMEMPELAJARI PERAMALAN PERMINTAAN KONSUMEN PADA PRODUK TAS MC DONALD KIDS DI PT HUDA RACHMA GRUPINDO
MEMPELAJARI PERAMALAN PERMINTAAN KONSUMEN PADA PRODUK TAS MC DONALD KIDS DI PT HUDA RACHMA GRUPINDO Nama : Sylviani Azharita NPM : 37411009 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,
Lebih terperinci1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Teknologi menjadi elemen yang sangat penting dalam persaingan bisnis saat ini. Melalui implementasi teknologi, perusahaan dapat bersaing dalam persaingan bisnis dengan pemahaman, pemenuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi,
Landasan Teori 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Produksi Produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sejak tahun enam puluhan telah diterapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Jakarta menjadi suatu direktorat perhubungan udara. Direktorat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciSELEKSI PROSES Oleh : Aulia Ishak, ST, MT Aulia Ishak, ST, MT 1
SELEKSI PROSES Oleh : 1 Seleksi Proses Karakteristik Aliran Produk Klasifikasi berdasarkan Jenis Pesanan Pelanggan Keputusan Pemilihan Proses Strategi Produk-ProsesProses Customization Masal Pengambilan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat maka kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I FUNGSI OPERASI 1.1. Definisi Manajemen Operasi
BAB I FUNGSI OPERASI 1.1. Definisi Manajemen Operasi Di didalam suatu unit usaha dikenal adanaya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, diantaranya terdapat tiga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan harus mampu mempersiapkan diri secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciMatakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP
Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas produksi yang terjadi pada sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada hal yang berkaitan dengan menghasilkan produk saja, namun kegiatan tersebut erat kaitannya
Lebih terperinci