ANALISIS KROMOSOM JAHE (Zingiber officinale var. officinale) Chromosomes Analysis Of Ginger (Zingiber Officinale Var. Officinale)
|
|
- Harjanti Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KROMOSOM JAHE (Zingiber officinale var. officinale) Chromosomes Analysis Of Ginger (Zingiber Officinale Var. Officinale) Faizal Kusuma Yulianto 1) dan Parjanto 2) ABSTRACT The cytogenetic information of ginger (Z. officinale var. officinale) will be useful for breeding program of this crops. The chromosomes analysis of ginger has been done by squash-aceto orcein method. It was found that the chromosomes number of ginger was 2n = 24 (22 + 2B), chromosomes length were 2.41 ± 0.33 µm to 6.29 ± 0.36 µm. The intrachromosomal asymetry index was ± and the interchromosomal asymetry index was ± It was suggested that the karyotipe formula of ginger was 2n = 24 = (22 + 2B) = 8 m + 3 sm + 1B m, wich is consists of 8 pairs of metacentric chromosomes, 3 pairs of metacentric chromosome, and 1 pair of metacentric B chromosomes. Key words : chromosom, karyotipe, ginger, Zingiber officinale PENDAHULUAN Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan komoditas penting dalam pengusahaan tanaman obatabatan di Indonesia. Pemakaian jahe semakin meluas tidak hanya sebagai bahan rempah dan obat, tetapi juga sebagai bahan makanan, minuman dan kosmetika. Prospek pasar jahe akan semakin cerah dengan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan terhadap jahe. Dikemukanan Sumarsono (2009), bahwa jenis biofarmaka yang paling banyak dibutuhkan adalah jahe, yakni sebesar ton/tahun. Salah satu permasalahan dalam pengusahaan tanaman jahe adalah terbatasnya jumlah varietas/kultivar unggul sehingga perlu upaya pembentukan kultivarkultivar jahe unggul baru melalui program pemuliaan. Secara umum, sampai saat ini dikenal tiga macam/kultivar jahe, yakni jahe merah, jahe putih besar (jahe Gajah), dan jahe putih kecil (jahe Emprit). Jahe putih dibutuhkan dalam jumlah besar dibanding jahe merah. Pemuliaan jahe dapat diarahkan untuk membentuk varietas unggul yang mempunyai sifat-sifat: daya hasil tinggi, kandungan bahan kasiat obat (minyak atsiri) tinggi, dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Informasi genetika tanaman jahe, salah satunya adalah susunan kromosom (karyotipe), sangat berguna untuk mendukung program pemuliaan tanaman obat tersebut. Beberapa penelitian berkaitan dengan genetika jahe telah dilakukan. Erlin-Rachman (1998) telah mempelajari biologi perbungaan jahe merah. Setyawan (2002) telah meneliti keragaman varietas jahe berdasarkan kandungan kimia minyak atsiri. Upaya peningkatan ragam genetik tanaman jahe melalui keragaman somaklonal dengan teknik kultur jaringan telah dilakukan oleh Ika-Mariska dkk. (1996). Percobaan persilangan buatan jahe putih dengan jahe merah telah dilakukan namun belum berhasil karena tidak dapat terbentuk biji (Nurliani Bermawie et al., 1996). Makalah ini memaparkan hasil penelitian tentang analisis kromosom jahe, yang meliputi jumlah kromosom, ukuran panjang kromosom, bentuk kromosom, rumus karyotipe, dan indeks asimetri karyotipe. 1 Alumni Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UNS Surakarta 2 Staf Pengajar Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UNS Surakarta 60
2 BAHAN DAN METODE Bahan Tanam Bahan tanam yang digunakan adalah bibit tanaman jahe Putih Besar (Z. officinale var. officinale). Bibit ditanam dalam media tumbuh untuk menumbuhkan akar-akar baru yang bersifat meristimatis. Ujung akar yang aktif tumbuh (meristimatis) digunakan sebagai bahan pembuatan sediaan (preparat) untuk pengamatan kromosom. Pembuatan Sediaan Kromosom dengan Metode Pencet (Squase) Pembuatan sediaan kromosom meliputi: pengambilan bahan tanam, pra-perlakuan, fiksasi, maserasi (hidrolisis), pewarnaan, dan pemencetan (squase). Pengambilan bahan tanam dilakukan pada pukul dengan memotong ujung akar yang meristimatis ± 5 mm. Pra perlakuan dengan merendam ujung akar dalam aquadest 5? 10 ºC selama 24 jam. Fiksasi dilakukan menggunakan larutan Carnoy 2 (6 etanol : 3 kloroform : 1 asam asetat glasial) selama 24 jam. Maserasi/ hidrolisis dilakukan dengan HCl 1N pada suhu ruang selama 10 menit. Pewarnaan menggunakan Aceto-orcein 2 % selama ± 24 jam. Pemencetan dilakukan dengan melatkaan ujung akar pada gelas preparat, ditetesi asam asetat 45 %, ditutup dengan gelas penutup, kemudian dipencet (squash). Pengamatan Kromosom Pengamatan dilakukan dengan mikroskop. Kromosom tahap metafase/prometafase yang menunjukkan penyebaran kromosom dengan baik dipotret dengan mikroskop-foto Nikon dan dibuat mikrografinya. Hasil cetak gambar kromosom digunakan untuk pengamatan jumlah, ukuran, dan bentuk kromosom. Pengamatan panjang kromosom meliputi panjang lengan pendek (p), panjang lengan panjang (q), dan panjang total (p+q) dilakukan dengan memaparkan gambar kromosom pada millimeter block kemudian diukur dengan mikrogarfi obyek mikrometer. Bentuk masingmasing kromosom ditentukan berdasarkan nisbah lengan kromosom (r = q/p) mengkuti cara Olinici cit.ciupercescu et al. (1990) sebagaimana dipaparkan pada Tabel 1. Tabel 1. Bentuk kromosom berdasarkan nisbah lengan kromosom Bentuk kromosom Analisis Kromosom HASIL DAN PEMBAHASAN Rasio lengan (r = q/p) Metasentrik (m) 1, 0-1,7 Submetasentrik (sm) 1,7 3,0 Akrosentrik (t) 3,0 7,0 Telosentrik (T) > 7,0 Analisis kromosom dilakukan secara deskriptif berdasarkan gambar kromosom hasil pemotretan dan data pengamatan panjang dan bentuk kromosom. Susunan kromosom secara berpasangan (kromosom homolog) dan berurutan dari ukuran terpanjang sampai terpendek dipaparkan sebagai karyogram. Pasangan kromosom homolog ditentukan berdasarkan kemiripan ukuran dan bentuk kromosom. Berdasarkan rata-rata pengamatan panjang absolut dan nisbah lengan masing-masing kromosom disusun idiogram kromosom tanaman ginger. Indeks asimetri intrakromosomal dan interkromosomal ditentukan mengikuti Romero cit. Chen dan Roath (1995). Indeks asimetri intrakromosomal (A1) = 1 -, dengan bi adalah rata-rata lengan pendek tiap pasangan kromosom homolog, Bi adalah rata-rata lengan panjang tiap pasangan kromosom homolog, dan n adalah jumlah pasangan kromosom homolog. Indeks asimetri interkromosomal (A2) = SD/, dengan SD adalah standard deviasi panjang kromosom dalam suatu karyotipe dan adalah rata-rata panjang kromosom dalam suatu karyotipe. Jumlah Kromosom Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman jahe (Z. officinale var. officinale) mempunyai jumlah kromosom 2n = 24 (Gambar 1, 2). Dikemukakan oleh Darlington dan Wylie (1955) bahwa Z. officinale memiliki jumlah kromosom 2n = 22 atau 2n = B. Dengan demikian, hasil penelitian ini membenarkan bahwa jumlah kromosom jahe adalah 2n = B (22 kromosom + 2 kromosom tamabahan). Suryo (1995) menyatakan bahwa dapat terjadi kelebihan kromosom baik pada haploid (n) maupun diploid (2n) yang disebabkan oleh adanya kromosom-kromosom tambahan yang dinamakan kromosom supernumerary atau kromosom B. Analisis Kromosom Jahe (Zingeber officinale var. officinale)... (Faizal Kusuma Yulianto dan Parjanto) 61
3 Gambar 1. Kromosom sel ujung akar jahe (Z. officinale var. officinale), 2n = B panjang berkisar antara 1,47 ± 0,24 µm sampai dengan 3,76 ± 0,60 µm, sedangkan lengan pendeknya berkisar antara 0,94 ± 0,10 µm sampai 2,94 ± 0,26 µm. Standar deviasi ukuran kromosom yang cukup besar pada penelitian ini (Tabel 2) kemungkinan disebabkan oleh perbedaan tingkat kondensasi kromosom-kromosom yang diukur. Pada umumnya ukuran kromosom tambahan (kromosom B) lebih kecil dari kromosom set normalnya (Suryo (1995). Oleh karena itu diusulkan bahwa kromosom B tanaman jahe adalah pasangan kromosom nomor 12 (terpendek). Bentuk Kromosom dan Karyotipe Gambar 2. Karyogram kromosom jahe Putih (Z. officinale var. officinale) Berdasar nisbah lengan panjang dan lengan pendek kromosom (q/p), jahe mempunyai kromosom berbentuk metasentris dan sub metasentris. Pasangan kromosom nomor 1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, dan 12 berbentuk metasentris, sedangkan pasangan kromosom nomor 2, 3, dan 7 dan berbentuk submetasentrik (Tabel 2). Selanjutnya, berdasarkan hasil penghamatan jumlah dan bentuk kromosom, diusulkan rumus karyotipe kromosom jahe adalah 2n = B = 8 m + 3 sm + 1 m (B), yakni terdiri atas 8 pasang kromosom metasentris, 3 pasang kromosom sub metasentris dan 1 pasang kromosom tambahan (kromosom B) berbentuk metasentris. Indeks Asimetri Karyotipe Gambar 3. Idiogram kromosom Z. officinale var. officinale disusun berdasarkan rata-rata panjang dan bentuk kromosom yang diuraikan pada Tabel 2 Panjang Kromosom Panjang total (lengan panjang + lengan pendek) kromosom jahe berkisar antara 2,41 ± 0,33 µm sampai 6,29 ± 0,36 µm. Hasil pengamatan panjang kromosom jahe secara rinci dipaparkan pada Tabel 2. Panjang lengan Nilai indeks asimetri intrakromosomal (A1) tanaman jahe adalah 0,249 ± 0,009, sedangkan nilai indeks asimetri interkromosomal (A2) adalah 0,295 ± 0,044. Nilai A1 yang kecil menunjukkan bahwa kromosom tanaman jahe cenderung berbentuk metasentrik. Nilai indeks asimetri interkromosomal (A2) digunakan untuk mengetahui variasi (keragaman) ukuran kromosom dalam satu karyotipe. Nilai indeks asimetri interkromosomal (A2) tanaman jahe yang kecil menunjukkan bahwa variasi (keragaman) ukuran kromosom dalam satu karyotipe tidak terlalu besar. Nilai indeks asimetri intrakromosomal dan interkromosomal yang kecil menunjukkan adanya kecenderungan kemirimpan bentuk dan ukuran antar kromosom. Oleh karen itu, pengamatan kromosom dengan teknik pemitaan kromosom (chromosom banding) dapat meningkatkan ketepatan identifikasi kromosom secara individual dan penentuan pasangan kromosom homolog. 62
4 Pasa-ngan Kromosom Tabel 2. Ukuran kromosom jahe (Z. officinale var. officinale) Panjang Kromosom ( X ± SD, µm) Nisbah Lengan panjang (q) Lengan pendek (p) Panjang total (q+p) lengan r = q/p Bentuk Kromosom 1 3,35 ± 0,12 2,94 ± 0,26 6,29 ± 0,36 1,15 m 2 3,76 ± 0,60 2,01 ± 0,34 5,77 ± 0,86 1,89 sm 3 3,26 ± 0,44 1,82 ± 0,44 5,08 ± 0,86 1,84 sm 4 2,58 ± 0,16 2,27 ± 0,15 4,85 ± 0,25 1,14 m 5 2,30 ± 0,18 2,01 ± 0,13 4,31 ± 0,24 1,15 m 6 2,14 ± 0,20 2,04 ± 0,12 4,19 ± 0,27 1,05 m 7 2,45 ± 0,38 1,39 ± 0,20 3,87 ± 0,51 1,76 sm 8 2,12 ± 0,26 1,35 ± 0,19 3,47 ± 0,43 1,58 m 9 1,69 ± 0,16 1,56 ± ± ,09 m 10 1,80 ± 0,15 1,26 ± 0,18 3,06 ± 0,21 1,45 m 11 1,57 ± 0,25 1,32 ± 0,16 2,89 ± 0,33 1,19 m 12 1,47 ± 0,24 0,94 ± 0,10 2,41 ± 0,33 1,55 m Keterangan: m = metasentrik, sm = submetasentrik KESIMPULAN Jahe (Z. officinale var. officinale) mempunyai jumlah kromosom 2n = 24 (22 + 2B), panjang kromosom berkisar 2.41 ± 0.33 µm sampai 6.29 ± 0.36 µm, dua macam bentuk kromosom (metasentris dan sub metasentris), indeks asimetri intrakromosomal sebesar 0,249 ± 0,009, dan indeks asimetri interkromosomal sebesar 0,295 ± 0,044. Berdasar hasil analisis sifat-sifat morfologi komosom, rumus karyotipe jahe adalah 2n = 24 (22 + 2B) = 8 m + 3 sm + 2B m, yakni terdiri atas 8 pasang kromosom metasentris, 3 pasang kromosom sub metasentris dan 1 pasang kromosom tambahan (kromosom tambahan) metasentris. SARAN Identifikasi kromosom jahe dengan teknik pemitaan kromosom (chromosome banding) perlu dilakukan untuk identifikasi kromosom secara individu dan penentuan pasangan kromosom homolog secara lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Bermawie, N. B. Martono, N. Ajijah, SF Syahid, dan Hadad EA Status Pemuliaan Tanaman jahe. Perkembangan Teknologi TRO, 15(2): Chen, W. and W.W. Roath Karyotype of Cuphea lanceolata Ait. and Cuphea viscosissima Jacq. Crop Sci. 35: Ciupercescu, D.D., J.Veuskens, A. Mouras, D. Ye, M. Briquet and I. Negrutiu Karyotyping Melandrium album, a dioecious plant with heteromorphic sex chromosomes. Genome 33: Darlington, C. D. dan A. P. Wylie Chromosome Atlas of Flowering Plants. George Allen and Unwin LTD. London. Erlin-Rachman Biologi Perbungaan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc Var. Rubra). Berita Biologi 4 (4): Ika-Mariska, D. Sukmadjaja dan S. Fatimah Syahid Peningkatan Ragam Genetik Tanaman Jahe Melalui Keragaman Somaklonal Buletin Litri No 7: 1-6. Analisis Kromosom Jahe (Zingeber officinale var. officinale)... (Faizal Kusuma Yulianto dan Parjanto) 63
5 Nurliani-Bermawie, Hadad E.A. dan Nur Ajijah Plasma Nutfah dan Pemuliaan Tanaman Obat. Dalam Prosiding Forum Strategi dan Koordinasi Pengembangan Agroindustri Tanaman Obat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Setyawan, A. D Keragaman Varietas Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Berdasarkan Kandungan Kimia Minyak Atsiri. BioSMART 4 (2): Sumarsono, T Agrofarmasi Indonesia, Pasar dan Potensi. Diakses tanggal 3 Januari Suryo Sitogenetika. UGM Press, Yogyakarta. 64
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Anggrek alam merupakan salah satu tanaman yang perlu di lestarikan populasinya. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung untuk pertumbuhannya serta banyaknya perburuan liar menjadi
Lebih terperinciANALISIS POLA PITA-C KROMOSOM TANAMAN SALAK JANTAN DAN BETINA (Salacca zalacca var. zalacca)
ANALISIS POLA PITA-C KROMOSOM TANAMAN SALAK JANTAN DAN BETINA (Salacca zalacca var. zalacca) ANALYSIS OF C-BANDING CHROMOSOMES OF MALE AND FEMALE SALAK (Salacca zalacca var. zalacca) Parjanto Staf Pengajar
Lebih terperinciSKRIPSI KAJIAN KARIOTIPE TANAMAN SAWO (ACHRAS ZAPOTA) Oleh Erni Yulianingsih H
SKRIPSI KAJIAN KARIOTIPE TANAMAN SAWO (ACHRAS ZAPOTA) Oleh Erni Yulianingsih H0712070 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 i KAJIAN KARIOTIPE TANAMAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN
Halaman : 1 dari 5 METODE PREPARASI KROMOSOM DENGAN METODE SQUASH 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk penentuan jam pembelahan sel dan jumlah kromosom. 2. ACUAN NORMATIF Aristya, G.R., Daryono,
Lebih terperinciSKRIPSI. ANALISIS KROMOSOM PADA ANGGREK ALAM JAWA TIMUR (Paphiopedilum glaucophyllum, Coelogyne speciosa dan Dendrobium crumenatum)
SKRIPSI ANALISIS KROMOSOM PADA ANGGREK ALAM JAWA TIMUR (Paphiopedilum glaucophyllum, Coelogyne speciosa dan Dendrobium crumenatum) Oleh : INDAH DEWI M.J H 0709056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISASI ANGGREK SECARA SITOLOGI DALAM RANGKA PELESTARIAN PLASMA NUTFAH
STUDI KARAKTERISASI ANGGREK SECARA SITOLOGI DALAM RANGKA PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (Characterization Study in Orchid Cytology in Order Preservation Germplasm) Sri Hartati 1)*, Linayanti Darsana 1), Ongko
Lebih terperinciJUMLAH DAN PANJANG ABSOLUT KROMOSOM BAWANG MERAH KULTIVAR SAMAS (ALLIUM ASCALONICUM L. CV. SAMAS) ABSTRAK
JUMLAH DAN PANJANG ABSOLUT KROMOSOM BAWANG MERAH KULTIVAR SAMAS (ALLIUM ASCALONICUM L. CV. SAMAS) Dian Ayuning Tyas Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo, Semarang 50185 (Email:
Lebih terperinciANALISIS SITOGENETIKA TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) JOGOROGO SKRIPSI. Oleh Arini Sarasmiyarti H
ANALISIS SITOGENETIKA TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) JOGOROGO SKRIPSI Oleh Arini Sarasmiyarti H 0103006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 19 ANALISIS SITOGENETIKA TANAMAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman sawo Sawo atau yang biasa disebut sapodilla adalah salah satu tanaman buah di Asia Tenggara. Tanaman tersebut merupakan tanaman asli dari Mexico dan Amerika, tetapi saat
Lebih terperinciV. IDENTIFIKASI KROMOSOM PADA ANYELIR (Dianthus caryophyllus Linn.) MUTAN
V. IDENTIFIKASI KROMOSOM PADA ANYELIR (Dianthus caryophyllus Linn.) MUTAN Pendahuluan Latar belakang Dalam rangka memperbaiki kualitas tanaman hias atau bunga dan menciptakan keragaman, berbagai upaya
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 2 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar TATA
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI KOLKHISIN PADA BEBERAPA ANGGREK ALAM Phalaenopsis spp. SKRIPSI. Program Studi Agronomi
PENGARUH KONSENTRASI KOLKHISIN PADA BEBERAPA ANGGREK ALAM Phalaenopsis spp. SKRIPSI Program Studi Agronomi n Oleh : ISABELLA SEKTI NURJANAH H 0107012 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN
Halaman : 1 dari 5 METODE PREPARASI KROMOSOM HEWAN DENGAN METODE SQUASH 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk penentuan jam pembelahan sel dan jumlah kromosom. 2. ACUAN NORMATIF Amemiya, C.T., J.W.
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN
Halaman : 1 dari 6 PENGUKURAN JUMLAH (KARYOTYPE) DAN PANJANG (IDIOGRAM) 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk penentuan jam pembelahan sel, jumlah kromosom individu (tanaman), panjang lengan panjang
Lebih terperinciSTUDI KROMOSOM TANAMAN MATA KUCING (Dimocarpus malesianus Leenh.) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BUAH
i STUDI KROMOSOM TANAMAN MATA KUCING (Dimocarpus malesianus Leenh.) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BUAH Oleh : HARDIAN NINGSIH H 0106063 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit
Lebih terperinciTabel 5. Distribusi jumlah kromosom ikan manvis golden marble
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari hasil pengamatan dan pengukuran kromosom didapatkan hasil bahwa ada beberapa persamaan dan perbedaan untuk masing-masing varietas ikan manvis yang diamati. Data hasil pengamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.
Lebih terperinciPENGARUH KOLKISIN TERHADAP KERAGAMAN MORFOLOGI DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SRI REJEKI (Aglaonema sp.) VARIETAS DUD UNJAMANEE SKRIPSI OLEH:
PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KERAGAMAN MORFOLOGI DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SRI REJEKI (Aglaonema sp.) VARIETAS DUD UNJAMANEE SKRIPSI OLEH: SITI RACHMA AULIA DAMANIK/130301174 PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan manipulasi terhadap objek penelitian serta terdapat kontrol (Nazir,2003: 63). B. Desain
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa Br S 4411412016 Kelompok
Lebih terperinciANALISIS KARIOTIPE UJUNG AKAR BAWANG MERAH DAN TEMBAKAU
1 ANALISIS KARIOTIPE UJUNG AKAR BAWANG MERAH DAN TEMBAKAU PENDAHULUAN Latar Belakang Analisis kariotipe merupakan gambaran suatu individu atau grup individu yang berkerabat yang ditunjukan oleh bentuk
Lebih terperinciKARYOTIPE KROMOSOM KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCET (SQUASH) SKRIPSI
KARYOTIPE KROMOSOM KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCET (SQUASH) SKRIPSI SIMLAH WATHI 050805034 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPerbandingan Kariotipe Huia sumatrana (Anura: Raniadae) Dari Padang Dan Pasaman
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Perbandingan Kariotipe Huia sumatrana (Anura: Raniadae) Dari Padang Dan Pasaman Djong Hon Tjong 12, Syaifullah 1, Silvia Indra 1, Ari Amelia 1 1 ) Laboratorium
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (79):
Pengaruh Kolkisin Terhadap Keragaman Fenotipe Tanaman Sri Rejeki (Aglaonema sp.) var. Yellow Lipstick Secara Setek Batang Effect of colchicines on the phenotypic variance of the Aglaonema hybrid var.yellow
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Anggrek
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Anggrek Anggrek di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis : Monocotyledoneae Ordo : Orchidales
Lebih terperinciPENGARUH KOLKISIN TERHADAP KROMOSOM UJUNG AKAR BAWANG MERAH
1 PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KROMOSOM UJUNG AKAR BAWANG MERAH PENDAHULUAN Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan,
Lebih terperinciJURUSAN/ PROGRAM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
digilib.uns.ac.id ANALISIS SITOLOGI TANAMAN BUAH NAGA JINGGA DAN KAITANNYA DENGAN KUALITAS BUAH Oleh: SITI YULIANA FAJARWATI H 1108505 JURUSAN/ PROGRAM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciKAJIAN FENOTIPE TANAMAN JAHE PUTIH BESAR (Zingiber officinale var. officinarum) AKIBAT PERLAKUAN KOLKISIN
KAJIAN FENOTIPE TANAMAN JAHE PUTIH BESAR (Zingiber officinale var. officinarum) AKIBAT PERLAKUAN KOLKISIN Shodiq Eko Ariyanto 1 ABSTRACT The Efforts of enous the genetic diversity of ginger through plant
Lebih terperinciKariotipe Rana chalconota Kompleks yang Terdapat di Sumatera Barat. Karyotype of Rana chalconota Complex in West Sumatera.
Kariotipe Rana chalconota Kompleks yang Terdapat di Sumatera Barat Karyotype of Rana chalconota Complex in West Sumatera Djong Hon TJONG 1*, SYAIFULLAH 1, Silvia INDRA 1, Arie AMELIA 1 1 ) Jurusan Biologi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang
2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak
Lebih terperinciJahe untuk bahan baku obat
Standar Nasional Indonesia Jahe untuk bahan baku obat ICS 11.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciLampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan
LAMPIRAN 30 Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan Dehidrasi merupakan proses mengeluarkan air dari dalam jaringan/organ dengan menggunkan bahan-bahan kimia tertentu. Dehidrasi jaringan dilakukan untuk mengikat
Lebih terperinciInduksi Poliploidi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin
B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 3, Nomor 1 Januari 2002 Halaman: 174-180 Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin Polyploid induction of Allium
Lebih terperinciANALISIS METODE PEWARNAAN KROMOSOM TANAMAN JATI (Tectona grandis L.f.) TOFAN RANDY WIJAYA
ANALISIS METODE PEWARNAAN KROMOSOM TANAMAN JATI (Tectona grandis L.f.) TOFAN RANDY WIJAYA DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ANALISIS METODE PEWARNAAN KROMOSOM TANAMAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARYOTIPE TERUNG BELANDA (Solanum betaceum Cav.) KULTIVAR BERASTAGI SUMATERA UTARA
Jurnal Biologi Sumatera, Januari 2007, hlm. 7 11 ISSN 1907-5537 Vol. 2, No. 1 IDENTIFIKASI KARYOTIPE TERUNG BELANDA (Solanum betaceum Cav.) KULTIVAR BERASTAGI SUMATERA UTARA Deny Supriharti, Elimasni,
Lebih terperinciANALISIS JUMLAH KROMOSOM DAN ANATOMI STOMATA PADA BEBERAPA PLASMA NUTFAH PISANG (MUSA SP.) ASAL KALIMANTAN TIMUR
BIOSCIENTIAE Volume 4, Nomor 2, Juli 2007, halaman 53-61 http://bioscientiae.unlam.ac.id ANALISIS JUMLAH KROMOSOM DAN ANATOMI STOMATA PADA BEBERAPA PLASMA NUTFAH PISANG (MUSA SP.) ASAL KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi
LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa faktor
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa faktor interaksi antara konsentrasi kolkhisin 0%, 0,05%, 0,10%, 0,15% dan lama perendaman kolkhisin 0 jam, 24 jam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu rempah-rempah penting. Oleh karena itu, jahe menjadi komoditas yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai usaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) terhadap
Lebih terperinciKARAKTER KROMOSOM EKALIPTUS (Eucalyptus pellita F. Muell.) HASIL INDUKSI EKSTRAK ETANOLIK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don.
KARAKTER KROMOSOM EKALIPTUS (Eucalyptus pellita F. Muell.) HASIL INDUKSI EKSTRAK ETANOLIK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don.) Budi Setiadi Daryono 1, Cindy Ariesti Koeswardani 1 dan Sri
Lebih terperinciJurnal Akuakultur Indonesia, 3(2): (2004) 13
Jurnal Akuakultur Indonesia, 3(2): 13-18 (2004) 13 KARIOTIP IKAN HIAS ENDEMIK RAINBOW SULAWESI (Telmatherina ladigesi) DARI SUNGAI MAROS, SULAWESI SELATAN The Caryotipe of Endemic Ornamental Fish Celebes
Lebih terperinciPENGARUH KOLKISIN TERHADAP FENOTIPE DAN JUMLAH KROMOSOM JAHE (Zingiber Veronica officinale Rosc.) 1
ISSN : 19796870 PENGARUH KOLKISIN TERHADAP FENOTIPE DAN JUMLAH KROMOSOM JAHE (Zingiber officinale Rosc.) Shodiq Eko Ariyanto 1 Parjanto, Supriyadi 2 ABSTRACT The Efforts of enous the genetic diversity
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Nilam
TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani Nilam Indonesia memiliki tiga jenis nilam yang sudah dikembangkan, yaitu: nilam aceh (Pogostemon cablin), nilam jawa (Pogostemon heyneanus) dan nilam sabun (Pogostemon hortensis).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,
Lebih terperinciSUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti
SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)
Lebih terperinciANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN
1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan
Lebih terperinciAPLIKASI KOLKHISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH SAWI (Brassica rapa)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 6 JANUARI-2014 ISSN: 2338-3976 APLIKASI KOLKHISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH SAWI (Brassica rapa) THE APPLICATION OF COLCHICINE TO THE GROWTH AND SEED PRODUCTION
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Kacang panjang banyak ditanam di
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 122/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE MERAH VARIETAS JAHIRA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 122/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE MERAH VARIETAS JAHIRA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciStudi Sitotaksonomi pada Genus Zingiber
B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 1, Nomor 1 Januari 2000 Halaman: 8-13 Studi Sitotaksonomi pada Genus Zingiber A Cytotaxonomic Study in the Genus Zingiber NITA ETIKAWATI, AHMAD DWI SETYAWAN
Lebih terperinciKarakterisasi Kromosom Stroberi (Fragaria vesca L. subsp. californica Cham. & Schltdl. cv. Californica) Hasil Poliploidisasi
ISSN 2302-1616 Vol 3, No. 2, Desember 2015, hal 87-95 Karakterisasi Kromosom Stroberi (Fragaria vesca L. subsp. californica Cham. & Schltdl. cv. Californica) Hasil Poliploidisasi ROSYIDATUL KHOIROH 1,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE PUTIH KECIL VARIETAS HALINA 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI KROMOSOM
MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman sumber daya hayati yang tinggi, khususnya tumbuhan. Keanekaragaman genetik tumbuhan di
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciSKRIPSI. PENGARUH KOLKISIN TERHADAP FENOTIPE PERTUMBUHAN AWAL DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L.) Oleh MARYATI H
digilib.uns.ac.id SKRIPSI PENGARUH KOLKISIN TERHADAP FENOTIPE PERTUMBUHAN AWAL DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L.) Oleh MARYATI H0708126 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciEFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO
EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.
MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat
Lebih terperinciLABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010
LABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010 1. Mengetahui dan memahami struktur kromosom politen Drosophila melanogaster. 2. Mengetahui
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK Metode Squash Disusun Untuk Memenuhi Ujian Kompetensi Mata Kuliah Mikroteknik Semester V Disusun Oleh : Wike Trajuningtyas Oktaviana K4312073 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk hortikultura merupakan salah satu dari hasil kekayaan alam Indonesia, terutama buah-buah serta biji-bijian yang menempati posisi paling penting dalam hal pemenuhan
Lebih terperinciABSTRACT. IDENTIFICA'I'ION OF PERIOD NEEDED EACH PHASE IN Pyrrosia lanceolata (L.) Farwell FERN ROOT CELLS DURING MITOSIS
ABSTRACT IDENTIFICA'I'ION OF PERIOD NEEDED EACH PHASE IN Pyrrosia lanceolata (L.) Farwell FERN ROOT CELLS DURING MITOSIS DEWl lndrlyanl ROSLIM dan MAYTA NOVALIZA lsda The objectives of this research were
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Yogyakarta (lokasi 1) dari pusat kota ke arah Gunung Merapi sebagai lokasi yang relatif tercemar dan di Kota Solo
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung
Lebih terperinciABSTRAK. AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO
ABSTRAK AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO Yulius Setiadi, 2007; Pembimbing I : Triswaty Winata, dr.,
Lebih terperinciIdentifikasi Karakteristik Morfologis dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok Saribu Kabupaten Simalungun
Identifikasi Karakteristik Morfologis dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok Saribu Kabupaten Simalungun Identification of Morphological Characteristics and
Lebih terperinciPada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati
Lebih terperinciPENGARUH KOLKISIN TERHADAP MORFOLOGI, ANATOMI, DAN SITOLOGI ZURIAT KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK PENDAHULUAN
PENGARUH KOLKISIN TERHADAP MORFOLOGI, ANATOMI, DAN SITOLOGI ZURIAT KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK Yudiwanti 1*), Surjono Hadi Sutjahjo 1), Anita Arif Rahayu 2), 1) Dosen pada Departemen Agronomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Produk minuman merupakan salah satu produk instan yang banyak digemari oleh masyarakat. Ada berbagai macam produk minuman yang telah dikembangkan oleh berbagai industri,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kottelat et al, (1993) menyatakan yang dimaksud dengan ikan Batak adalah Tor sp. dan jenis yang lainnya yang mirip dan hidup di Danau Toba adalah Neolissochilus sp. Ikan batak terdiri
Lebih terperinciPERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA
PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA (Role The Number of Seeds/Pod to Yield Potential of F6 Phenotype Soybean
Lebih terperinciJournal of Tropical Biodiversity and Biotechnology journal homepage:
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1, 2016, 15-19 15 Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology journal homepage: www.jtbb.or.id Karyotype ikan mas (Cyprinus carpio Linnaeus
Lebih terperinciMODUL IV REPRODUKSI SEL
24 MODUL IV REPRODUKSI SEL TUJUAN mitosis. Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama secara TEORI Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota.sel prokariota umumnya berukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Jeruk merupakan jenis buah-buahan yang sangat menjanjikan sebagai penunjang kebutuhan perekonomian para petani jeruk, hal ini karena buah jeruk sangat digemari oleh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN ANALISIS SITOLOGI TANAMAN DURIAN SUKUN (DURIO ZIBETHINUS MURR.) Skripsi. Jurusan/Program Studi Agronomi
1 IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN ANALISIS SITOLOGI TANAMAN DURIAN SUKUN (DURIO ZIBETHINUS MURR.) Skripsi Jurusan/Program Studi Agronomi Oleh : Sujud Rianggono Widodo H.0104087 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PENAMAAN, PENDAFTARAN DAN PENGGUNAAN VARIETAS ASAL UNTUK PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kehutanan Journal of Forest Science
Journal of Forest Science https://jurnal.ugm.ac.id/jikfkt Karyomorfologi dan Jumlah Kromosom Empat Grup Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke. di Lombok Karyomorphology and Chromosome Number of Four Groups
Lebih terperinciPraktikum Genetika. Modul 1 PENDAHULUAN. Di dalam Modul 1 ini akan diberikan 4 (empat) materi praktikum sebagai berikut.
Modul 1 Praktikum Genetika Dr. Ir. M. Yusuf Ir. Ence Darmo J.S., M. Si. PENDAHULUAN Di dalam Modul 1 ini akan diberikan 4 (empat) materi praktikum sebagai berikut. Praktikum 1: Mengenal Keragaman Suatu
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI HITAM (Glycine soya) AKIBAT PEMBERIAN KONSENTRASI KOLKISIN SKRIPSI
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI HITAM (Glycine soya) AKIBAT PEMBERIAN KONSENTRASI KOLKISIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 OLEH: SUHARDIN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Subkelas : Hamamelidae; Ordo : Caryophyllales; Familia : Basellaceae; Genus :
5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Tjitrosoepomo (1999) klasifikasi tanaman binahong adalah sebagai berikut Kingdom : Plantae ; Sub kingdom : Tracheobionta; Superdivisio : Spermatophyta; Divisio
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 124/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE PUTIH KECIL VARIETAS HALINA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 124/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE PUTIH KECIL VARIETAS HALINA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciSTUDI KARYOTIPE GANYONG (Canna edulis Ker.) SEBAGAI DASAR PEMULIAAN TANAMAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
STUDI KARYOTIPE GANYONG (Canna edulis Ker.) SEBAGAI DASAR PEMULIAAN TANAMAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh: Ulfa Qurniawati NIM. M0406063 JURUSAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan keragaman jenis dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman anggrek. Dari 20.000 spesies
Lebih terperinciHASIL. Tingkat perubahan warna, panjang kedalaman zona perubahan warna serta tingkat wangi dinyatakan dalam nilai rata-rata ± simpangan baku.
4 Tabel 1 Rancangan pemberian MeJA 750 mm secara berulang. Induksi / Pengamatan Perlakuan (hari ke-) Induksi 0 10 25 50 75 M1 * * * * M2 * * * M3 * * M4 * Keterangan : = pemberian * = pengamatan M1= Perlakuan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian
Lebih terperinciEFEK MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG MERAH
EFEK MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG MERAH SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciKaryotipe Kromosom pada Tanaman Bawang Budidaya (Genus Allium; Familia Amaryllidaceae)
BioSMART ISSN: 1411-321X Volume 1, Nomor 2 Oktober 1999 Halaman: 13-19 Karyotipe Kromosom pada Tanaman Bawang Budidaya (Genus Allium; Familia Amaryllidaceae) ENDANG ANGGARWULAN, NITA ETIKAWATI, AHMAD DWI
Lebih terperinciKaryotipe Kromosom pada Allium sativum L. (Bawang Putih) dan Pisum sativum L. (Kacang Kapri).
B i o S M A R T ISSN: 1411-321X Volume 2, Nomor 1 April 2000 Halaman: 20-27 Karyotipe Kromosom pada Allium sativum L. (Bawang Putih) dan Pisum sativum L. (Kacang Kapri). AHMAD DWI SETYAWAN 1, SUTIKNO 2
Lebih terperinciKROMOSOM STICKY PADA KECAMBAH PADI (Oryza sativa L.) ASAL KABUPATEN BENGKALIS, RIAU TERKAIT CEKAMAN GARAM
KROMOSOM STICKY PADA KECAMBAH PADI (Oryza sativa L.) ASAL KABUPATEN BENGKALIS, RIAU TERKAIT CEKAMAN GARAM Ermi Ningsih, Dewi Indriyani Roslim, Nery Sofiyanti Mahasiswa Program S1 Biologi Bidang Genetika
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon
58 Lampiran 1 Analisis probit uji LC5096 jam minyak sereh LC 50 96jam Konsentrasi Jumlah Terekspos Pengamatan Jumlah Respon Pengaturan Proporsi Respon Prediksi Proporsi Respon Proposi Respon 60 10 1 0,1000
Lebih terperinciKultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik. Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Kultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP Pendahuluan Tanaman haploid ialah tanaman yang mengandung jumlah kromosom yang sama dengan kromosom gametnya
Lebih terperinciJurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:
PEMANFAATAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN JAHE MERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI KELURAHAN TALANG BABAT KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 1 Madyawati Latief,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini tercakup dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta
Lebih terperinciBAB 1 TIPE KULTUR JARINGAN TANAMAN
BAB 1 TIPE KULTUR JARINGAN TANAMAN Kompetensi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian kultur jaringan, mampu menguraikan tujuan dan manfaat kultur jaringan, mampu menjelaskan prospek kultur jaringan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam upaya mendukung program pelayanan kesehatan gigi. Back to nature atau kembali ke bahan alam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan meliputi pemberian minyak atsiri jahe gajah dengan konsentrasi
Lebih terperinciRIZKI SITI NURFITRIA
RIZKI SITI NURFITRIA 10703058 EFEK ANTIOKSIDAN IN VITRO EKSTRAK BAWANG PUTIH, KUNYIT, JAHE MERAH, MENGKUDU, SERTA BEBERAPA KOMBINASINYA DAN EX VIVO EKSTRAK BAWANG PUTIH, KUNYIT, DAN KOMBINASINYA PROGRAM
Lebih terperinci