BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BOGOR"

Transkripsi

1 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BOGOR

2

3 Kata Pengantar Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka tersusunlah Katalog Program Pendidikan dan Pelatihan Tahun Penyusunan Katalog ini dimaksudkan sebagai pedoman Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan Tahun BKPP bertugas meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor yang salah satu caranya ditempuh melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan. Katalog Diklat ini disusun agar semua jenis diklat yang diselenggarakan BKPP diketahui oleh seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Jenis-jenis diklat yang diselenggarakan bertujuan untuk mendidik dan melatih pegawai agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh organisasi atau dengan kata lain jenis diklat yang diselenggarakan adalah jenis-jenis diklat untuk menjawab kebutuhan SKPD. Dengan adanya Buku Katalog Diklat Tahun Anggaran 2015 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan tentang informasi diklat yang diselenggarakan BKPP, guna mempersiapkan pegawai yang akan dikirimkan sebagai calon peserta diklat. Semoga Katalog Diklat Tahun 2015 ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan apabila pembaca memerlukan informasi lebih lanjut berkaitan dengan penyelenggaraan diklat dapat menghubungi BKPP Kabupaten Bogor. Cibinong, 2015 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BOGOR i Hj. ATY GUNIARWATY, SH, MM

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI ii SK KEPALA BKPP TENTANG KATALOG iii BAB I : PENDAHULUAN 1 BAB II : PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN... 4 BAB III : PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN 9 o DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II. 9 o DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III.. 14 o DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BAB IV : PROGRAM DIKLAT FUNGSIONAL DAN TEKNIS o DIKLAT KEPALA SD.. 24 o DIKLAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH o DIKLAT PRANATA KOMPUTER. 32 o DIKLAT SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL. 35 o DIKLAT MANAJEMEN KEPEGAWAIAN 38 o DIKLAT PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (LEGAL DRAFTING) o DIKLAT PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH. 44 o DIKLAT PENATAUSAHAAN BARANG DAERAH PENUTUP 51 LAMPIRAN 52 o RENCANA JADWAL KEGIATAN DIKLAT STRUKTURAL. 52 o RENCANA JADWAL KEGIATAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN TEKNIS.. 55 o MATRIK PELAKSANAAN DIKLAT 57 Hal. ii

5 iii

6 1. Umum Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah. Berdasarkan peraturan daerah tersebut, BKPP mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Badan Kepegawaian, Pendiidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas fungsinya. 1

7 Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor menetapkan Visi MENJADIKAN APARATUR SIPIL NEGARA KABUPATEN BOGOR YANG UNGGUL. Pernyataan Visi BKPP Kabupaten Bogor diatas memiliki makna bahwa Aparatur Sipil Negara yang UNGGUL berarti bahwa Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bogor memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab sebagai pelayan publik. Untuk mewujudkan visi tersebut BKPP menetapkan 3 (tiga) misi sebagai berikut : a. Misi Pertama : Meningkatkan sumber daya manusia aparatur berbasis kompetensi b. Misi Kedua : Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian dan pengelolaan data kepegawaian c. Misi Ketiga : Meningkatnya kesejahteraan pegawai ASN Dan sebagai implementasi dari misi pertama, BKPP Kabupaten Bogor menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor akan satu sosok Pegawai Negeri Sipil yang UNGGUL. 2

8 2. MAKSUD DAN TUJUAN Katalog Program Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kabupaten Bogor Tahun 2015 disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang diklat yang akan dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor Tahun 2015 dengan tujuan sebagai pedoman bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengirimkan pegawainya untuk mengikuti diklat sesuai kebutuhan SKPD masing-masing. 3. RUANG LINGKUP DAN TATA URUT Ruang lingkup penulisan Katalog Program Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kabupaten Bogor Tahun 2015 disusun dengan tata urut sebagai berikut : a. BAB I : Pendahuluan b. BAB II : Program Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan c. BAB III : Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan d. BAB IV : Program Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional e. BAB V : Penutup 3

9 BAB II PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN Diklat Pra Jabatan Untuk Tenaga Honorer Kategori K1/K2 A. Deskripsi Singkat Diklat Prajabatan CPNS yang diangkat dari Tenaga Honorer K1/K2 diselenggarakan untuk membentuk CPNS yang memiliki pengetahuan dan wawasan sebagai pelayan masyarakat yang baik. B. Rumusan Kompetensi Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS yang diangkat dari Tenaga Honorer K1/K2 adalah kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang baik, yang diindikasikan dengan kemampuan : 1. Memahami wawasan kebangsaan sebagai dasar mengutamakan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 2. Memahami sikap untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya; 3. Memahami ketentuan kepegawaian berkaitan dengan peran dan fungsi ASN dan kedudukan kewajiban dan hak PNS; 4 4. Memahami pola pikir ASN sebagai pelayan masyarakat.

10 C. Indikator Keberhasilan Kompetensi dasar yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Prajabatan bagi CPNS K1/K2 adalah kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang baik dengan indicator sebagai berikut : 1. Memahami wawasan kebangsaan sebagai dasar mengutamakan kepentingan sebagai dasar mengutamakan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 2. Memahami sikap untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya; 3. Memahami ketentuan kepegawaian berkaitan dengan peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara, kedudukan, kewajiban dan hak PNS; dan 4. Memahami pola piker Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan masyarakat. D. Materi Diklat Struktur kurikulum Diklat Prajabatan CPNS yang diangkat dari Tenaga Honorer K1/K2 terdiri atas 4 (empat) mata diklat, sebagai berikut : 1. Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); 2. Percepatan Pemberantasan Korupsi; 3. Manajemen Aparatur Sipil Negara; 4. Pola Pikir ASN Sebagai Pelayan Masyarakat. 5

11 E. Peserta 1. Persyaratan Persyaratan peserta Diklat Prajabatan CPNS pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 : a) Telah ditetapkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) oleh Pejabat Pembina Kepegawaian instansinya; b) Surat Keterangan sebagai CPNS pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 dari Pejabat Pembina Kepegawaian instansinya; c) Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah; d) Surat pernyataan untuk mematuhi ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan; e) Surat Penugasan dari Pejabat Pembina Kepegawaian instansinya. 2. Alokasi Diklat Prajabatan CPNS pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 dilaksanakan dalam 25 (dua puluh lima) angkatan dengan alokasi sebagai berikut : a) Angkatan I s/d XI : 40 orang untuk masing-masing angkatan (peserta diasramakan) b) Angkatan XII s/d XXV : 35 orang (peserta diasramakan) 6

12 F. Lama Diklat Diklat Prajabatan CPNS dari Tenaga Honorer K1/K2 dilaksanakan selam 6 hari kerja atau 69 jam pelajaran yang dialokasikan untuk pembelajaran klasikal. Adapun jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Golongan III : 1) Angkatan I : 25 Pebruari s/d 02 Maret ) Angkatan II : 04 Maret s/d 09 Maret ) Angkatan III : 11 Maret s/d 16 Maret ) Angkatan IV : 18 Maret s/d 23 Maret ) Angkatan V : 25 Maret s/d 30 Maret ) Angkatan VI : 01 April s/d 06 April ) Angkatan VII : 08 April s/d 13 April ) Angkatan VIII : 15 April s/d 20 April ) Angkatan IX : 22 April s/d 27 April ) Angkatan X : 29 April s/d 04 Mei ) Angkatan XI : 06 Mei s/d 11 Mei ) Angkatan XII : 13 Mei s/d 18 Mei ) Angkatan XIII : 20 Mei s/d 25 Mei ) Angkatan XIV : 27 Mei s/d 01 Juni ) Angkatan XV : 03 Juni s/d 08 Juni ) Angkatan XVI : 10 Juni s/d 15 Juni

13 Golongan I & II : 1) Angkatan XVII : 17 Juni s/d 22 Juni ) Angkatan XVIII : 24 Juni s/d 29 Juni ) Angkatan XIX : 01 Juli s/d 06 Juli ) Angkatan XX : 08 Juli s/d 13 Juli ) Angkatan XXI : 29 Juli s/d 03 Agustus ) Angkatan XXII : 05 Agustus s/d 10 Agutus ) Angkatan XXIII : 11 Agustus s/d 16 Agustus ) Angkatan XXIV : 19 Agustus s/d 24 Agustus ) Angkatan XXV : 26 Agustus s/d 31 Agustus

14 1. Diklat Kepemimpinan Tingkat II A. Deskripsi Singkat Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon II memainkan peranan yang sangat menentukan dalam menetapkan kebijakan strategis instansi dan memimpin bawahan dan seluruh stakeholder strategis untuk melaksanakan kebijakan tersebut secara efektif dan efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki kemampuan kepemimpinan strategis, yaitu kemampuan dalam merumuskan kebijakan strategis dan kemampuan mempengaruhi pejabat struktural dan fungsional dibawahnya termasuk stakeholder lainnya untuk melaksanakan kebijakan strategis yang telah ditetapkannya. Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon II seperti tersebut di atas, penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin strategis dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II yang inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II seperti ini, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II. Tujuan Penyelenggaraan DiklatpimTingkat II adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural eselon II yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim Tingkat II ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan. 9

15 B. Rumusan Kompetensi Kompetensi yang dibangun pada Diklatpim Tingkat II adalah kompetensi kepemimpinan strategis yaitu kemampuan menetapkan strategi kebijakan instansinya dan memimpin keberhasilan implementasi strategi kebijakan tersebut. C. Indikator Keberhasilan 10 Berdasarkan Keputusan Kepala LAN RI No 11 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II indikator keberhasilan Diklat Kepemimpinan Tingkat II diindikasikan dengan kemampuan: 1. Mengembangkan karakter dan sikap perilaku integritas, berwawasan kebangsaan, menjunjung tinggi standar etika publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kemampuan untuk taat pada nilainilai, norma, moralitas dan bertanggungjawab dalam memimpin unit instansinya; 2. Merumuskan strategi kebijakan yang efektif untuk mewujudkan visi organisasinya; 3. Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola tugas-tugas organisasi kearah efektifitas dan efisiensi penerapan strategi kebijakan unit instansinya; 4. Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan strategi kebijakan yang lebih efektif dan efisien; 5. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi dalam implementasi strategi kebijakan unit instansinya.

16 D. Materi Diklat Susunan mata Diklat pada struktur kurikulum Diklatpim Tingkat II adalah sebagai berikut : 1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Integritas dan Wawasan Kebangsaan; b) Pembekalan isu strategis; c) Organisasi Berkinerja Tinggi; d) Diagnostic Reading; e) Penjelasan Proyek Perubahan. 2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling. 3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Inovasi; b) Benchmarking ke Best Practice; c) Membangun Tim Efektif ; d) Merancang Proyek Perubahan; e) Seminar Presentasi Proyek Perubahan; f) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling. 5. Tahap Evaluasi, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan; b) Evaluasi. 11

17 E. Peserta 1. Persyaratan Persyaratan peserta Diklatpim Tingkat II : a) Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; b) Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; c) Pangkat/golongan minimal Pembina IV/a; d) Mampu berkomunikasi denganbahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat Educational Testing Service Test of English for International Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 475 atau Internet Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor minimal 45, atau International English Language Testing System (IELTS) dengan skor minimal 5, atau Lembaga Administrasi Negara English Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor minimal 90; e) Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon II, direkomendasikan oleh Baperjakat instansi untuk menduduki jabatan struktural eselon II tertentu dan diberikan kewenangan untuk melakukan perubahan pada unit eselon II tersebut Pencalonan dan Penetapan Mekanisme pencalonan dan penetapanpeserta Diklatpim Tingkat II sebagai berikut: a) Calon Peserta Diklatpim Tingkat II telah diseleksi oleh Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI), dan dicalonkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; b) Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan Calon Peserta Diklatpim Tingkat II kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara; c) Kepala Lembaga Administrasi Negara menetapkan Peserta Diklatpim Tingkat II dalam Surat Keputusan.

18 3. Penugasan Penugasan Peserta Diklatpim Tingkat II dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang di instansinya masing-masing dengan mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peserta dari kabupaten dan kota ditugaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan Gubernur. 4. Alokasi BKPP Kabupaten Bogor mengalokasikan 7 orang peserta pada Tahun 2015 dimana peserta yang ikut diklat sesuai dengan pemanggilan dari LAN RI. F. Lama Diklat Diklatpim Tingkat II dilaksanakan selama 92 hari kerja, 192 Jam Pembelajaran (JP) atau 27 hari kerja untuk pembelajaran klasikal, 585 Jam Pembelajaran (JP) atau 65 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal. Pada saat pembelajaran klasikal peserta diasramakan, dan diberikan kegiatan penunjang kesehatan jasmani/mental sebanyak 14 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat PIM Tingkat II adalah bulan Maret sampai dengan Nopember 2015 sesuai pemanggilan dari LAN RI. 13

19 2. Diklat Kepemimpinan Tingkat III A. Deskripsi Singkat Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memainkan peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program-program dan memimpin bawahan dan seluruh stakeholder strategis untuk melaksanakan program-program tersebut secara efektif dan efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki kemampuan kepemimpinan taktikal yaitu kemampuan dalam menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program instansi dan kemampuan mempengaruhi pejabat struktural dan fungsional di bawahnya termasuk stakeholder lainnya untuk melaksanakan program-program tersebut. Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon III seperti tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III yang tujuannya sebatas membekali peserta dengan kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin taktikal dinilai tidak cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III yang inovatif, yaitu penyelenggaraan diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III seperti ini, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim Tingkat III ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan. 14

20 B. Rumusan Kompetensi Kompetensi yang dibangun pada Diklatpim Tingkat III adalah kompetensi kepemimpinan taktikal yaitu kemampuan menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program instansi dan memimpin keberhasilan pelaksanaan program tersebut. C. Indikator Keberhasilan Adapun indikator keberhasilan dari pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat III adalah kemampuan sebagai berikut : 1) Mengembangkan karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kemampuan menunjung tinggi etika publik, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas dan bertanggungjawab dalam memimpin unit instansinya; 2) Menjabarkan visi dan misi instansinya ke dalam programprogram instansi; 3) Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola program-program instansi ke arah efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program; 4) Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan program-program instansi yang lebih efektif dan efisien; 5) Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi dalam implementasi program unit instansinya. 15

21 D. Materi Diklat 1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Wawasan Kebangsaan; b) Integritas; c) Pembekalan isu strategis; d) Diagnostic Reading; e) Penjelasan Proyek Perubahan. 2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling. 3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Pengembangan Potensi Diri; b) Inovasi; c) Jejaring Kerja; d) Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan; e) Membangun Tim Efektif; f) Benchmarking ke Best Practice; g) Merancang Proyek Perubahan; h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan; i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan. 4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling Tahap Evaluasi, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan; b) Evaluasi Kepemimpinan.

22 E. Peserta 1. Persyaratan Persyaratan peserta Diklatpim Tingkat III : a) Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; b) Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; c) Pangkat/Golongan minimal Penata Tk. I - III/d; d) Mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat Educational Testing Service Test of English for International Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 425 atau Internet Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor minimal 35, atau International English Language Testing System (IELTS) dengan skor minimal 4,5, atau Lembaga Administrasi Negara English Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor minimal 75; e) Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon III, direkomendasikan oleh Baperjakat instansi untuk menduduki jabatan struktural eselon III tertentu dan diberikan rekomendasi untuk melakukan perubahan pada unit eselon III tersebut. 2. Pencalonan dan Penetapan Mekanisme pencalonan dan penetapan peserta Diklatpim Tingkat III diatur sebagai berikut : a) Calon Peserta Diklatpim Tingkat III telah diseleksi oleh Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI) dan dicalonkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; b) Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan Calon Peserta Diklatpim Tingkat III kepada Kepala Lembaga Diklat Pemerintah Terakreditasi; c) Kepala Lembaga Diklat Pemerintah Terakreditasi menetapkan Peserta Diklatpim Tingkat III dalam Surat Keputusan. 17

23 3. Penugasan Penugasan Peserta Diklatpim Tingkat III dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang di instansinya masing-masing dengan mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peserta dari kabupaten dan kota ditugaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan Gubernur. 4. Alokasi BKPP Kabupaten Bogor mengalokasikan 10 orang peserta pada Tahun 2015 dimana peserta yang ikut diklat sesuai dengan pemanggilan dari Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat. 5. Lama Diklat Diklatpim Tingkat III dilaksanakan selama 93 Hari Kerja, 240 JP atau 28 hari kerja untuk pembelajaran klasikal, dan dan 585 JP atau 65 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal. Pada saat pembelajaran klasikal peserta diasramakan, dan diberikan kegiatan penunjang kesehatan jasmani/mental sebanyak 14 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat PIM III adalah bulan Maret sampai dengan Nopember 2015 sesuai pemanggilan dari Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat. 18

24 3. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV A. Deskripsi Singkat Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV memainkan peranan yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin bawahan serta seluruh stakeholder stratejik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, yaitu kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan stakeholder strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV yang inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV seperti ini, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim Tingkat IV ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki 19 kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan.

25 B. Rumusan Kompetensi Kompetensi yang dibangun pada Diklatpim Tingkat IV adalah kompetensi kepemimpinan operasional yaitu kemampuan membuat perencanaan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut. C. Indikator Keberhasilan Adapun indikator keberhasilan dari pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV adalah kemampuan sebagai berikut : 1) Membangun karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi etika publik, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas dan bertanggungjawab dalam memimpin unit instansinya; 2) Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan instansi; 3) Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola tugas-tugas organisasi ke arah efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan instansi; 4) Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien; 5) Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi dalam implementasi kegiatan unit instansinya. 20

26 D. Materi Diklat 1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Pilar-Pilar Kebangsaan; b) Integritas; c) Standar Etika Publik; d) Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia; e) Pembekalan Isu Aktual Substantif Lembaga; f) Diagnostic Reading; g) Penjelasan Proyek Perubahan. 2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling. 3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Kecerdasan Emosi; b) Pengenalan Potensi Diri; c) Berpikir Kreatif dan Inovasi; d) Koordinasi dan Kolaborasi; e) Membangun Tim Efektif; f) Benchmarking ke Best Practice; g) Merancang Proyek Perubahan; h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan; i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan. 4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II), mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Coaching; b) Counselling. 5. Tahap Evaluasi, mata diklat untuk tahap ini adalah : a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan; b) Evaluasi Kepemimpinan. 21

27 E. Peserta 1. Persyaratan Persyaratan peserta Diklatpim Tingkat IV : a) Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; b) Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang sesuai; c) Pangkat/Golongan minimal Penata Muda Tk. I - III/b; d) Mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat Educational Testing Service Test of English for International Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 400 atau Internet Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor minimal 30, atau International English Language Testing System (IELTS) dengan skor minimal 4, atau Lembaga Administrasi Negara English Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor minimal 65; e) Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon IV, direkomendasikan oleh Baperjakat instansi untuk menduduki jabatan struktural eselon IV tertentu dan diberikan kewenangan untuk melakukan perubahan pada unit kerja eselon IV tertsebut Pencalonan dan Penetapan Mekanisme pencalonan dan penetapan peserta Diklatpim Tingkat IV diatur sebagai berikut : a) Calon Peserta Diklatpim Tingkat IV telah diseleksi oleh Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI), dan dicalonkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; b) Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan Calon Peserta Diklatpim Tingkat IV kepada Kepala Lembaga Diklat Pemerintah Terakreditasi; c) Kepala Lembaga Diklat Pemerintah Terakreditasi menetapkan Peserta Diklatpim Tingkat IV dalam Keputusan.

28 3. Penugasan Penugasan Peserta Diklatpim Tingkat IV dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang di instansinya masing-masing dengan mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peserta dari kabupaten dan kota ditugaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan Gubernur. 4. Alokasi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dilaksanakan dalam 2 (dua) angkatan dengan alokasi peserta untuk masing-masing angkatan sebanyak 30 (tiga puluh) orang. 5. Lama Diklat Waktu pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV dilaksanakan selama 97 Hari Kerja, 282 JP atau 32 hari kerja untuk pembelajaran klasikal, dan 585 JP atau 65 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal. Pada saat pembelajaran klasikal peserta diasramakan dan diberikan kegiatan penunjang kesehatan jasmani/mental sebanyak 14 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV adalah : Angkatan I : 22 Juli 2015 sampai dengan 05 Nopember 2015 Angkatan II : 29 Juli 2015 sampai dengan 12 Nopember

29 1. Diklat Kepala Sekolah Dasar A. Deskripsi Singkat Berdasarkan kecenderungan dan tantangan masa depan, kepala sekolah merupakan salah satu the key players dalam pencapaian tujuan sekolah dengan peranan utamanya sebagai pemimpin, pendidik, manajer dan pengembang yang memiliki jiwa entrepreneur. Sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi dan memberdayakan segenap sumber daya sekolah. Sebagai pendidik, kepala sekolah harus mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dan staf sekolah lainnya. Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajerial. Sebagai pengembang (inovator), kepala sekolah harus mampu menumbuhkan inisiatif dalam menemukan, menerapkan dan mengembangkan model-model manajemen dan pembelajaran sekolah. 24 Fenomena lapangan menunjukkan bahwa manajemen satuan pendidikan belum sepenuhnya ditangani oleh tenaga profesional yang memiliki keahlian sebagaimana dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan sistem pengangkatan kepala sekolah yang lebih menekankan pada senioritas dan kepangkatan daripada mendahulukan aspek kompetensi dan prestasi, juga pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepala sekolah belum diselenggarakan secara sistematis, sistemik dan berkelanjutan. Sementara itu, sebagai kecenderungan ke depan menunjukkan bahwa tugastugas manajemen satuan pendidikan semakin kompleks, sehingga membutuhkan penanganan sekolah secara profesional.

30 B. Rumusan Kompetensi Kompetensi kepala sekolah/madrasah seperti yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, terdapat beberapa kompetensi, yaitu ; 1) Kompetensi Kepribadian; 2) Kompetensi Manajerial; 3) Kompetensi Kewirausahaan; 4) Kompetensi Supervisi; 5) Kompetensi Sosial. C. Indikator Keberhasilan Kompetensi dasar yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Kepala Sekolah Dasar adalah; a) Peserta diklat memahami konsep Kurikulum 2013, meliputi rasional, elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD dengan berbagai pendekatan dan strategi implementasi Kurikulum 2013; b) Tersususunnya analisis materi ajar; c) Tersususunnya rancangan model pembelajaran sesuai jenjang pendidikan; d) Tersusunnya perangkat implementasi pelaksanaan praktik pembelajaran terbimbing; e) Tersusunnya perangkat implementasi pengelolaan perubahan untuk menjamin terlaksananya implementasi Kurikulum 2013; f) Tersusunnya rancangan implementasi pengelolaan pembelajaran tematik terpadu Kepala Sekolah Dasar. 25

31 D. Materi Diklat Materi Diklat Kepala Sekolah Dasar Tahun adalah sebagai berikut : I. Materi Dasar : 1) Kebijakan Pemda Kabupaten Bogor Tentang Peningkatan Mutu Sekolah Dasar; 2) Kebijakan BKPP dalam Rangka Pembinaan Kepegawaian. 26 II. III. Materi Inti 1) Pengembangan Standar Pelayanan Pendidikan; 2) Manajemen Berbasis Sekolah; 3) Perencanaan Strategis Sekolah; 4) Pengembangan Sekolah Efektif; 5) Kepemimpinan Visioner & Transformasional; 6) Manajemen Mutu Sekolah; 7) Pengembangan Budaya Sekolah; 8) Penelitian Tindakan; 9) Pembuatan Keputusan; 10) Manajemen Perubahan; 11) Kewirausahaan Pendidikan; 12) Pengembangan Kemitraan Sekolah; 13) Penilaian Kinerja Guru; 14) Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan; 15) Penilaian Kinerja Sekolah; 16) School Review & School Reform. Materi Penunjang 1) Pengarahan Program; 2) Mind Setting; 3) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat.

32 E. Peserta 1. Persyaratan Persyaratan peserta Diklat Kepala Sekolah Dasar adalah sebagai berikut : a) Kepala Sekolah Dasar di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor yang belum pernah mengikuti Diklat Kepala Sekolah Dasar; b) Diusulkan oleh Dinas Pendidikan. 2. Alokasi Diklat Kepala Sekolah Dasar dilaksanakan dalam 2 (dua) angkatan dimana masing-masing angkatan diikuti 35 (tiga puluh lima) orang peserta. F. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Kepala Sekolah Dasar dilaksanakan selama 14 (empat belas) Hari Kerja dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 140 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Kepala Sekolah Dasar adalah : a) Angkatan I : 23 Februari s/d 10 Maret 2015 b) Angkatan II : 12 Maret s/d 27 Maret

33 2. Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah 28 A. Deskripsi Singkat Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Pembangunan Daerah (Diklat PPD) merupakan Diklat Teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam merancang dan membuat perencanaan pembangunan daerah. Keberhasilan pembangunan di suatu daerah sangat ditentukan oleh tingkat kualitas rencana pembangunan daerah tersebut. Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya dalam UU No. 25/2004 Bab 1 Pasal ayat (3), disebutkan bahwa; Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah

34 B. Indikator Keberhasilan Kompetensi dasar yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah adalah; a) Mampu menyusun program/kegiatan yang sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki; b) Mampu menjelaskan permasalahan daerah, sehingga dapat membantu dalam penentuan struktur kebijakan yang lebih tepat dalam perencanaan pembangunan daerah. C. Materi Diklat Materi Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2014 yang telah diberikan adalah sebagai berikut : I. Materi Dasar : a) Kebijakan Pemda Kabupaten Bogor Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah; b) Kebijakan Program Pembiayaan dan Penganggaran; c) Kebijakan BKPP dalam Rangka Pembinaan Kepegawaian. 29

35 II. Materi Inti a) Konsep Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah; b) Permasalahan dalam Perencanaan; c) Sumber Daya Daerah; d) Pengantar Model Makro Ekonomi Daerah dan Proyeksi Ekonomi Daerah; e) Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Daerah; f) Tata Ruang Wilayah dan Kota; g) Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah; h) Indikator Pembangunan; i) Local Economic Development; j) Renstra; k) Lakip. III. Materi Penunjang a) Pengarahan Program; b) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. 30

36 D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Pembangunan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 40 (empat puluh) orang dan kepesertaannya adalah para Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan serta pelaksana potensial pada kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah dilaksanakan selama 14 (empat belas) Hari Kerja, 140 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2015 adalah dari tanggal 02 April 2015 sampai dengan 17 April

37 3. Diklat Pranata Komputer A. Deskripsi Singkat Pranata Komputer adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional penyelenggaraan kegiatan sistem informasi berbasis komputer di lingkungan instansi pemerintah. Pranata Komputer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis komputer. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional Penjenjangan Pranata Komputer adalah pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk memenuhi kompetensi di bidang teknologi informasi yang merupakan persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer. 32 B. Indikator Keberhasilan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dalam Diklat Pranata Komputer ini mempunyai indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dalam Jabatan Fungsional Pranata Komputer secara profesional; 2. Memenuhi salah satu persyaratan administrasi untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pranata Komputer; 3. Mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi terkini; 4. Mampu memberi saran-saran untuk meningkatkan pengelolaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer.

38 C. Materi Diklat Materi Diklat Pranata Komputer adalah sebagai berikut : I. Materi Dasar a) Kebijakan BKPP dalam rangka pembinaan kepegawaian. II. Materi Inti a) Sistem Penilaian Angka Kredit Pranata Komputer; b) Pengenalan Teknologi Informasi; c) Kerangka Kerja E-Governance; d) Perekaman Data; e) Pengenalan Aplikasi Khusus; f) Pemograman Dasar; g) Etika dan Pengembangan Profesi Pranata Komputer; h) Computer Technical Support; i) Administrasi dan Pengelolaan Jaringan; j) Rekayasa Sistem Informasi; k) Analisis Sistem Informasi; l) Perancangan Sistem Informasi; m) Administrasi dan Pengelolaan Data Base; n) Implementasi Sistem; o) Deteksi dan Perbaikan Kerusakan Sistem Jaringan; p) Pemograman Berbasis Web; q) Pengembangan Multimedia; r) Pengenalan Aplikasi Khusus; s) Optimalisasi Aplikasi Perkantoran; t) Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Pranata Komputer; u) Pembuatan Dokumentasi dan Pelaporan. 33

39 III. Materi Penunjang a) Pengarahan Program; b) Kegiatan Berbasis Kinerja; c) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pranata Komputer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 40 (empat puluh) orang. Kepesertaannya adalah pelaksana pada kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Pranata Komputer dilaksanakan selama 26 (dua puluh enam) Hari Kerja dengan jumlah jam pelajaran 394 JP. Diklat Pranata Komputer tahun 2015 adalah ini akan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2015 sampai dengan 22 Mei

40 4. Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual A. Deskripsi Singkat Dalam rangka mempersiapkan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual yang sudah harus dilaksanakan mulai tahun 2015 di seluruh pemerintah daerah sesuai amanat Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, Konsekuensi diterbitkannya Permendagri 64/2013 adalah kewajiban Pemda untuk membuat Peraturan kepala daerah yang mengatur kebijakan akuntansi pemerintah daerah. Penetapan Perkada paling lambat tanggal 31 Mei 2014 dan harus dipedomani dengan baik oleh fungsi-fungsi akuntansi, khususnya di SKPKD maupun di SKPD. Selain itu, perkada tersebut juga dipedomani oleh pihak-pihak lain seperti perencana dan tim anggaran pemerintah daerah. Tak terkecuali Inspektorat yang melaksanakan fungsi pengawasan wajib untuk mengetahui dalam rangka melakukan tugas reviu atas Laporan Keuangan Pemda. PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP adalah PP yang fundamental yang mengusung amanat penerapan akuntansi berbasis akrual selambat-lambatnya untuk pelaporan keuangan pemerintah tahun Terbitnya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 ini memberikan dampak terhadap penerapan akuntansi pemerintahan di Indonesia. Agar dapat mengimplementasikan SAP berbasis akrual, perlu persiapan strategi yang cermat dan terukur dimulai dari penyelesaian masalah-masalah akuntansi dan pelaporan yang masih timbul dalam praktek akuntansi Kas Menuju Akrual dan pemahaman tentang isi standar akuntansi berbasis akrual itu sendiri. 35

41 36 B. Indikator Keberhasilan Kompetensi dasar yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual ini adalah; 1. Peserta memahami perbedaan proses akuntansi berbasis kas dengan berbasis akrual sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 2. Peserta memiliki keterampilan teknis dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah berbasis akrual, sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan tugas dan tanggungjawab. C. Materi Diklat Materi yang diberikan terkait dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan (PUSAP) yang dikaitkan dengan kebutuhan pemerintah daerah dalam pengimplementasian basis akrual. Adapun judul-judul materi yang diberikan antara lain: 1. Gambaran Umum PP 71 tahun 2010 (lampiran 1 : Standar Akuntansi Berbasis Akrual) 2. Implementasi PP 71 Tahun 2010 Pada Pemerintah Daerah (berdasarkan PMK No. 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Sistem Akuntansi Pemerintahan) 3. Strategi Pemerintah Daerah Menuju Implementasi PP 71 Tahun Konsep Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Simulasi).

42 5. Penatausahaan Akuntansi Pada SKPD (Simulasi). 6. Penyajian Laporan Keuangan SKPD (Simulasi). 7. Penatausahaan Akuntansi Pada SKPKD (Simulasi). 8. Penyajian Laporan Keuangan SKPKD (Simulasi). 9. Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Simulasi). 10. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah (Simulasi). D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 80 (delapan puluh) orang yang terbagi dalam 2 (dua) angkatan dan kepesertaannya adalah para Kepala Sub Bagian Keuangan serta pelaksana potensial pada SKPD dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja, 70 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual adalah : a. Angkatan I : 01 Juni s/d 06 Juni 2015 b. Angkatan II : 08 Juni s/d 13 Juni

43 5. Diklat Manajemen Kepegawaian A. Deskripsi Singkat Manajemen Kepegawaian merupakan keseluruhan upaya peningkatan efisiensi, efektivitas dan derajat profesional penyelenggaraan tugas, fungsi dan wajib kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan promosi, penggajian dan pemberhentian. Manajemen erat hubungannya dengan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Maksud dan tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi peserta Diklat dalam pengelolaan administrasi kepegawaian, agar mampu memahami formasi dan pengadaan PNS, standar kompetensi manajerial dan teknis, mutasi kepegawaian, sasaran kerja pegawai, pensiun serta pemberhentian pegawai berdasar kebijakan manajemen PNS sesuai arahan reformasi birokrasi. 38 B. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan: 1. Berbagai pengertian yang terkait dengan Pegawai Neger isipil; 2. Sistem Rekruitmen Pegawai Negeri Sipil; 3. Sistem Penempatan Pegawai Negeri Sipil; 4. Sistem Pengajian dan Penghargaan Pegawai Negeri Sipil; 5. Sistem Karier Pegawai Negeri Sipil; 6. Sistem Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil; 7. Sistem Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

44 C. Materi Diklat Materi pokok dan sub materi pokok dalam modul Manajemen Kepegawaian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengertian, Jenis Kepegawaian, Kedudukan, Hak,Kewajiban Dan Disiplin Pegawai Negeri Sipil a) Manajemen Kepegawaian Negara b) Pengertian Pegawai Negeri Sipil c) Jenis Pegawai Negeri d) Kedudukan dan Netralitas Pegawai Negeri Sipil e) Hak PNS f) Kewajiban, Larangan dan Hukuman Disiplin 2. Sistem Rekruitmen Pegawai Negeri Sipil a) Formasi Pegawai Negeri Sipil b) Pengadaan Pegawai Negeri Sipil c) Penyaringan d) Proses Pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil e) Pengangkatan CPNS menjadi Pegawai NegeriSipil f) Pemberhentian Calon Pegawai 3. Sistem Penempatan dan Penilaian Kerja PNS a) Sistem Penempatan Pegawai b) Penilaian Kinerja PNS c) Kenaikkan Pangkat PNS 4. Sistem Penggajian Dan Penghargaan PNS a) Gaji Pegawai Negeri Sipil b) Penghargaan Pegawai Negeri 39

45 5. Sistem Karir Pegawai Sipil Negeri Sipil a) Sistem Pembinaan Pegawai b) Konsep Pola Karir c) Kebijakan Karir Pegawai Negeri d) Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural Dan Fungsional 6. Sistem Pendidikan Dan Pelatihan a) Pendidikan dan Pelatihan PNS b) Tujuan Diklat PNS c) Jenis Dan Jenjang Diklat PNS 7. Sistem Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 40 (empat puluh) orang dan kepesertaannya adalah aparatur pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Manajemen Kepegawaian dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja, 70 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Manajemen Kepegawaian tahun 2015 adalah dari tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan 26 Agustus

46 6. Diklat Pembuatan Peraturan Perundang-undangan (Legal Drafting) A. Deskripsi Singkat Produk hukum, khususnya produk hukum daerah merupakan sebuah media bagi Pemerintah Daerah untuk menuangkan kebijakan-kebijakan dan/atau aspirasi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat. Produk hukum daerah diharapkan dapat menunjang pembangunan daerah. Namun pada kenyataannya belum semua produk hukum daerah mampu memfasilitasi proses pembangunan demi kemajuan daerah. Penyelenggaraan Diklat Legal Drafting, yang merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan perundang-undangan yang berisi tentang naskah akademik hasil kajian ilmiah beserta naskah awal peraturan perundang-undangan yang diusulkan. B. Indikator Keberhasilan Kompetensi dasar yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Pembuatan Peraturan Perundang-undangan (Legal Drafting) adalah peserta diharapkan mampu memahami dan melakukan critical review tingkat dasar sehingga nantinya dapat mengikuti Legal Drafting tingkat lanjutan yang menekankan pada penjamin kualitas (quality assurance) rancangan peraturan perundang undangan melalui penerapan alat dan kriteria penjamin kualitas yang outputnya berupa telaahan staf paripurna terhadap rancangan peraturan perundang undangan. 41

47 C. Materi Diklat Materi Diklat Legal Drafting menekankan pada analisis (critical review) terhadap peraturan perundang-undangan antara lain Rancangan Undang-Undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah. Untuk membekali critical review dimaksud peserta diberikan materi pokok mengenai sistem hukum dan legislasi di Indonesia, peran penelitian hukum dan politik hukum, penyusunan naskah akademik, teknik dan proses penyusunan, ragam bahasa dan kalimat efektif dalam peraturan perundangundangan. Dengan bekal tersebut para peserta melakukan praktek critical review terhadap rancangan peraturan pemerintah yang masih dalam proses pembahasan serta praktek menyusun RPP yang menjadi perdebatan publik. I. Materi Dasar : a) Kebijakan Pemda Kabupaten Bogor dalam rangka pembangunan di bidang hukum; b) Kebijakan BKPP dalam Rangka Pembinaan Kepegawaian. 42 II. Materi Inti : a) Pengantar Ilmu Hukum (PIH); b) Penyelenggaraan otonomi daerah; c) Kerjasama pemerintah daerah; d) Teknik penyusunan peraturan daerah (Perda); e) Naskah Akademik; f) Teknik Penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) dan Keputusan Bupati (Kepbup).

48 III. Materi Penunjang : a) Pengarahan Program; b) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Peraturan Perundang-undangan (Legal Drafting) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 40 orang dan kepesertaannya adalah para aparatur eselon IV dan pelaksana yang berkompeten di bidang pembuatan perundangundangan pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Pembuatan Peraturan Perundangundangan (Legal Drafting) dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja, 70 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Pembuatan Peraturan Perundang-undangan (Legal Drafting) tahun 2015 adalah dari tanggal 31 Agustus 2015 sampai dengan 05 September

49 44 7. Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah A. Deskripsi Singkat Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing SKPD. Beberapa poin-poin penting kepada peserta diklat yaitu dengan telah ditetapkannya PP No. 71 tahun 2010 maka terjadi perubahan yang cukup signifikan, dalam unsur laporan keuangan yang harus disajikan oleh setiap entitas akuntansi dan entitas pelaporan di pemerintahan. Komponen Laporan Keuangan Berdasarkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual (PP No. 24 tahun 2005) terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

50 Dalam laporan keuangan Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 setiap instansi pemerintahan harus menjalankan sistem akuntansi agar dapat menyajikan : Laporan Pelaksanaan Anggaran (budgetary reports) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih (SAL). Laporan Keuangan (financial reports) yang terdiri dari Neraca, Laporan Operasi (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Laporan Arus Kas (LAK) serta Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). B. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat diharapkan mampu: 1) Memahami tinjauan pengelolaan keuangan daerah; 2) Memahami konsep kerangka dasar penyusunan laporan Keuangan; 3) Memahami konsep Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); 4) Memahami konsep akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan; 5) Memahami proses Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; 6) Memahami Program excel untuk Akuntansi Keuangan Daerah; 7) Menganalisis dan Mengevaluasi Laporan Keuangan Daerah. 8) Dengan pemahaman itu, maka setiap peserta pelatihan diharapkan mampu melakukan pengawasan keuangan daerah. 45

51 C. Materi Diklat I. Materi Dasar : a) Kebijakan Pemda Kabupaten Bogor Tentang Penyusunan Laporan Keuangan Daerah; b) Kebijakan BKPP dalam Rangka Pembinaan Kepegawaian. II. Materi Inti : a) Gambaran umum akuntansi pemerintah pemerintah daerah dan standar akuntansi pemerintah; b) Akuntansi belanja; c) Akuntansi penerimaan; d) Akuntansi non kas; e) Penyusunan laporan keuangan SKPD; f) Simda; g) Sabmd. III. Materi Penunjang : a) Pengarahan Program; b) Pretest; c) Post Test; d) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. 46

52 D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 80 (delapan puluh) orang terbagi dalam 2 (dua) angkatan dan kepesertaannya adalah aparatur pada SKPD dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja, 70 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah tahun 2015 adalah: a) Angkatan I : Tanggal 07 September 2015 s/d 12 September b) Angkatan II : Tanggal 14 September 2015 s/d 19 September

53 8. Diklat Penatausahaan Barang Daerah A. Deskripsi Singkat Diklat Penatausahaan Barang Daerah merupakan diklat yang ditujukan untuk pengelola barang milik daerah (pejabat dan/atau pelaksana) agar pengelolaan barang milik daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam diklat Penatausahaan Barang Daerah ini ini akan membahas konsep dan tata cara penatausahaan terhadap barang milik daerah yang akan dituangkan dalam pokok bahasan dan selanjutnya dijabarkan dalam subpokok bahasan disertai dengan latihan dan tes formatif. B. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat diharapkan: 1. dapat memahami ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum penatausahaan Barang Milik Daerah. 2. dapat memahami pengertian dan ruang lingkup penatausahaan Barang Milik Daerah. 3. dapat memahami pengertian dan tujuan sensus Barang Milik Daerah. 4. dapat memahami tujuan dari penatausahaan Barang Milik Daerah 48

54 C. Materi Diklat Struktur kurikulum Diklat Penatausahaan Barang Daerah daerah terdiri atas 5 (lima) mata diklat, sebagai berikut : I. Materi Dasar : 1. Kebijakan Pemda Kabupaten Bogor Tentang Penatausahaan Barang Daerah; 2. Kebijakan BKPP dalam Rangka Pembinaan Kepegawaian. II. Materi Inti : 1. Gambaran umum barang daerah; 2. Perencanaan kebutuhan barang daerah; 3. Pengadaan barang daerah; 4. Pengunaan dan pemanfaatan barang daerah; 5. Pemeliharaan barang daerah; 6. Pengamanan barang daerah; 7. Penghapusan dan pemindahtanganan barang daerah; 8. Penatausahaan dan administrasi barang daerah; 9. Akuntansi barang daerah. III. Materi Penunjang : 1. Pengarahan Program; 2. Pretest; 3. Post Test; 4. Pelayanan prima; 5. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. 49

55 D. Peserta Peserta Pendidikan dan Pelatihan Penatausahaan Barang Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 di programkan sebanyak 80 (delapan puluh) orang terbagi dalam dua angkatan. Kepesertaannya adalah aparatur yang berkompeten di bidang pengurusan dan pertanggungjawaban pengelolaan barang milik daerah, secara khusus mengenai tatacara penatausahaan Barang Milik Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai unit pengguna/kuasa pengguna barang dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. E. Lama Waktu Waktu pelaksanaan Diklat Penatausahaan Barang Daerah dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja dengan jumlah jam pelajaran 70 JP. Adapun jadwal pelaksanaan Diklat Penatausahaan Barang Daerah tahun 2015 adalah: Angkatan I : tanggal 28 September 2015 s/d 03 Oktober Angkatan II : Tanggal 05 Oktober 2015 s/d 10 Oktober

56 PENUTUP Penyelenggaraan diklat sebagai upaya dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur demi memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bogor sebagai Kabupaten Termaju Di Indonesia. Demikian katalog pendidikan dan pelatihan BKPP Tahun Anggaran 2015 dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan diklat di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan guna mewujudkan Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bogor yang Unggul : 51

57 RENCANA JADWAL KEGIATAN DIKLAT STRUKTURAL TAHUN ANGGARAN 2015 JUMLAH JUMLAH NO URAIAN TGL/BLN/THN KEGIATAN KET PESERTA HARI Diklat Kepemimpinan Tk. II Maret s.d Nopember Orang Pengiriman 2 Diklat Kepemimpinan Tk. III Maret s.d Nopember Orang Pengiriman 3 Diklat Kepemimpinan Tk. IV Angkatan I 22 Juli s.d 05 Nopember Orang 97 Hari Angkatan II 29 Juli s.d 12 Nopember Orang 97 Hari Kerjasama Dengan Badan Diklat Prov Jawa Barat Jumlah Peserta Diklat PIM Tk. IV 60 Orang 52

58 JUMLAH JUMLAH NO URAIAN TGL/BLN/THN KEGIATAN KET PESERTA HARI Diklat Prajabatan Golongan III 619 Orang Angkatan I 25 Pebruari s.d 02 Maret Orang 6 Hari Angkatan II 04 Maret s.d 09 Maret Orang 6 Hari Kerjasama Dengan Badan Diklat Prov Angkatan III 11 Maret s.d 16 Maret Orang 6 Hari Jawa Barat Angkatan IV 18 Maret s.d 23 Maret Orang 6 Hari Angkatan V 25 Maret s.d 30 Maret Orang 6 Hari Angkatan VI 01 April s.d 06 April Orang 6 Hari Angkatan VII 08 April s.d 13 April Orang 6 Hari Angkatan VIII 15 April s.d 20 April Orang 6 Hari Angkatan IX 22 April s.d 27 April Orang 6 Hari Angkatan X 29 April s.d 04 Mei Orang 6 Hari Angkatan XI 06 Mei s.d 11 Mei Orang 6 Hari Angkatan XII 13 Mei s.d 18 Mei Orang 6 Hari Angkatan XIII 20 Mei s.d 25 Mei Orang 6 Hari Angkatan XIV 27 Mei s.d 01 Juni Orang 6 Hari Angkatan XV 03 Juni s.d 08 Juni Orang 6 Hari Angkatan XVI 10 Juni s.d 15 Juni Orang 6 Hari 53

59 JUMLAH JUMLAH NO URAIAN TGL/BLN/THN KEGIATAN KET PESERTA HARI Golongan II 317 Orang Angkatan I 17 Juni s.d 22 Juni Orang 6 Hari Angkatan II 24 Juni s.d 29 Juni Orang 6 Hari Angkatan III 01 Juli s.d 06 Juli Orang 6 Hari Angkatan IV 08 Juli s.d 13 Juli Orang 6 Hari Angkatan V 29 Juli s.d 03 Agustus Orang 6 Hari Angkatan VI 05 Agustus s.d 10 Agustus Orang 6 Hari Angkatan VII 11 Agustus s.d 16 Agustus Orang 6 Hari Angkatan VIII 19 Agustus s.d 24 Agustus Orang 6 Hari Angkatan IX 26 Agustus s.d 31 Agustus Orang 6 Hari Jumlah Peserta Diklat Prajabatan 936 Orang 54

60 RENCANA JADWAL KEGIATAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2015 NO JENIS DIKLAT JUMLAH PESERTA WAKTU JP TANGGAL RENCANA PELAKSANAAN KERJASAMA (I) 14 hr 140 (22) 23 Februari s/d 10 Maret Diklat Kepala Sekolah Dasar Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah Diklat Pranata Komputer Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual 35 (II) 14 hr hr hr (I) 6 hr (II) 6 hr 70 (11) 12 Maret s/d 27 Maret 2015 (01) 02 April s/d 17 April 2015 (22) 23 April s/d 22 Mei 2015 (31) 01 Juni s/d 06 Juni 2015 (07) 08 Juni s/d 13 Juni 2015 U P I Bandiklatda Prov. Jabar U P I Pusdiklatwas BPKP Ciawi - Bogor RENCANA TEMPAT Hotel Gardena Jl. Raya Puncak Cipayung, Megamendung Bogor Hotel Gardena Jl. Raya Puncak Cipayung, Megamendung Bogor Hotel Purnama Jl. Raya Puncak KM. 75 No. 220 Cipayung Bogor Hotel Purnama Jl. Raya Puncak KM. 75 No. 220 Cipayung Bogor 55

61 JUMLAH NO JENIS DIKLAT PESERTA WAKTU JP TANGGAL RENCANA PELAKSANAAN KERJASAMA Diklat Manajemen Kepegawaian Diklat Pembuatan Peraturan Perundang- Undangan (Legal Drafting) Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Diklat Penatausahaan Barang Daerah 40 6 hr hr (I) 6 hr (II) 6 hr (I) 6 hr (II) 6 hr 70 (19) 20 Agustus s/d 26 Agustus 2015 (30) 31 Agustus s/d 05 September 2015 Pusdiklat BKNCiawi - Bogor Bandiklatda Prov. Jabar (06) 07 September s/d 12 September 2015 Pusdiklatwas (13) 14 September s/d 19 September 2015 BPKP Ciawi - Bogor (27) 28 September s/d 03 Oktober 2015 Pusdiklatwas (04) 05 Oktober s/d 10 Oktober 2015 BPKP Ciawi - Bogor RENCANA TEMPAT Hotel Purnama Jl. Raya Puncak KM. 75 No. 220 Cipayung Bogor Hotel Purnama Jl. Raya Puncak KM. 75 No. 220 Cipayung Bogor Hotel Gardena Jl. Raya Puncak Cipayung, Megamendung Bogor Hotel Gardena Jl. Raya Puncak Cipayung, Megamendung Bogor 56

62 MATRIX PELAKSANAAN DIKLAT NO URAIAN JAN FEB MAR Diklat Kepemimpinan Tk. II 2 Diklat Kepemimpinan Tk. III 3 Diklat Kepemimpinan Tk. IV Diklat Prajabatan 4 Golongan III 5 Diklat Prajabatan Golongan II 6 Diklat Kepala Sekolah Dasar 7 Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah 8 Diklat Pranata Komputer Diklat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah 9 Berbasis Akrual 10 Diklat Manajemen Kepegawaian 11 Diklat Pembuatan Peraturan Perundang- Undangan (Legal Drafting) 12 Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah 13 Diklat Penatausahaan Barang Daerah 57

63 NO APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES

64

65

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN Dan TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi Nomor 201 A S E M A R A N G BAB I

Lebih terperinci

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU Oleh Drs. Burhanuddin, M.Si Widyaiswara Muda Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua ABSTRAK Penyelanggaraan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1189 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A SEMARANG 1 I. PENDAHULUAN. Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A S E M A R A N G Juklak

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV Lampiran II PEMERINTAH PROVINSI ACEH INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ACEH Kepada Yang Terhormat, Bapak/Ibu Alumni Diklat Kepemimpinan

Lebih terperinci

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG 5 2013, No.1021 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II 2013, No.1021 6 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll 1 Tata Saji 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll 3 Tujuan Mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.636, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pendidikan Khusus. Keimigrasian. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) 1. Sejarah singkat Sesuai dengan Qanun* kota Langsa no.4 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1020 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Pembinaan. Pengembangan Karir. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI No 1 Menyusun data pejabat eselon IV yang belum mengikuti 2 Membuat konsep dan memaraf surat

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD bayuhtab@gmail.com 29 Januari 2016 Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Lembaga Administrasi Negara INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI 3 (tiga) jenis kompetensi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Pendahuluan Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat structural eselon II memainkan peranan sangat menetukan dalam menetapkan kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB X STAF AHLI. Pasal 833. Pasal 834. Pasal 835

BAB X STAF AHLI. Pasal 833. Pasal 834. Pasal 835 - 344 - BAB X STAF AHLI Pasal 833 Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Sekretaris Negara dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.875, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI.. Auditor Kepegawaian. Jafung. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.879, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pendidikan. Pejabat Imigrasi. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4. No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING-MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 17

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dalam upaya mewujudkan rencana pembangunan jangka menengah daerah 2010-2015

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. Apa tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Diklatpim? 2.Mengapa

Lebih terperinci

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam PP ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2000 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 17

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2011 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA

DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA M. Hasan Syukur *) ABSTRAK Tahun 2014 merupakan tahun pertama dilaksanakkannya diklat kepemimpinan (Diklatpim) pola baru.

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PELELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO 1 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHUN 2007 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda No.1839, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Latsar CPNS Gol. II. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA - 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1220, 2015 LAN. Diklat PIM Tingkat I. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pangkalpinang, April 2014 POLA PIKIR MANAJEMEN SDM APARATUR DASAR HUKUM UU No. 5 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS 2011-2016 2.1.1. Pernyataan Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan dan pandangan jauh kedepan, kemana organisasi akan dibawa dan

Lebih terperinci