KABUPATEN MURUNG RAYA KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUPA) TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Shinta Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran : Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya tentang KUPA T.A Nomor : 913/ 262.a /Sekt/BAPP - 14 / Kep-DPRD / Mr / 2015 Tanggal : 13 Juli 2015 KABUPATEN MURUNG RAYA KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUPA) TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD (KUPA) Dalam rangka optimalisasi keselarasan program pembangunan serta penyesuaian kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat, maka disusun Kebijakan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUPA) Tahun Anggaran Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) Tahun 2015 merupakan amanat pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang pelaksanannya berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana KUPA merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta perubahan asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. Dalam pasal 154 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 ditegaskan bahwa hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perubahan APBD adalah : 1) Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum APBD (KUA) yang telah diterapkan sebelumnya 2) Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit SKPD, antar kegiatan, dan antar jenis belanja; 1
2 3) Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan; 4) Keadaan darurat; dan 5) Keadaan luar biasa. Dengan memperhatikan hasil capaian kinerja pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran 2015 sampai dengan bulan Juni 2015 dan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran 2015, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap APBD Kabupaten Murung Raya yang ditetapkan melalui Perda Kabupaten Murung Raya Nomor 01 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran Perubahan APBD disebabkan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUPA dapat berupa : 1) Perubahan asumsi ekonomi makro yang telah disepakati terhadap kemampuan fiskal daerah; 2) Pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah; 3) Adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan belanja daerah; 4) Adanya kebijakan di bidang pembiayaan, sehingga harus dilakukan Perubahan APBD. Perubahan pada dokumen perencanaan yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan DPRD Kabupaten Murung Raya berupa Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Kebijakan Umum Perubahan APBD serta PPAS Perubahan APBD yang telah disepakati masing-masing dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan. Setelah perubahan dokumen perencanaan tersebut ditetapkan, maka oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dijadikan sebagai bahan pembahasan lebih lanjut. 2
3 Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 memuat perbedaan asumsi dengan Kebijakan Umum Anggaran yang ditetapkan sebelumnya, program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan APBD tahun 2015 dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD perubahan, yang sangat dibutuhkan dan disesuaikan dengan skala prioritas, capaian target kinerja program dan kegiatan yang berubah, baik berkurang maupun bertambah karena kondisi yang berubah dari penetapan target sebelumnya. Perubahan APBD tidak selalu berarti penambahan dana/anggaran belanja tambahan (ABT), bahkan sebaliknya tidak tertutup kemungkinan terjadi pengurangan dan atau pergeseran dana/anggaran, mengingat jumlah keseluruhan belanja daerah harus dapat dibiayai dari seluruh pendapatan dan atau penerimaan pembiayaan daerah dalam tahun anggaran berjalan. II. TUJUAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD (KUPA) Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : 1) Sebagai rujukan utama dalam penyusunan rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, 2) Merupakan media konsultasi publik bagi segenap stakeholders daerah untuk mensinkronkan program dan kegiatan daerah karena adanya perubahan anggaran, serta rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi program/kegiatan tahun anggaran berikutnya, khususnya yang dibiayai melalui APBD. III. DASAR HUKUM PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD (KUPA) Penyusunan KUPA Tahun Anggaran 2015 disusun berdasarkan pada: 1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara RI Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4180); 3
4 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 10) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 4
5 11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012; 15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 17) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 59); 18) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 60); 19) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 61); 20) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 62); 21) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 63); 5
6 22) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 03 Tahun 2013 tentang Percepatan Pembangunan di Desa/Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2013 Nomor 127); 23) Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 01 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2015 Nomor 19); 24) Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 01 Tahun 2015 tanggal 09 Januari 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun ) Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 188.4/09/05- DPA/2015 tanggal 9 Januari 2015 tentang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran ) Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Murung Raya Tahun 2015; 27) Peraturan Bupati Murung Raya Nomor /555/2014 tanggal 22 Desember 2014 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabuapten Murung Raya Semester I Tahun 2015; 6
7 BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH A. EKONOMI Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penataan perekonomian daerah terus dilakukan dengan menyeimbangkan kebijakan dan langkah antara kebutuhan dalam mendorong pertumbuhan dengan peningkatan pemerataan kesejahteraan. Hal ini dimaksudkan memberi ruang berkembangnya investasi dengan memberi peluang untuk tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan menengah serta ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat dengan intervensi menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Perekonomian Kabupaten Murung Raya mengalami pertumbuhan melambat dari PDRB perkapita berdasarkan ADHK pada tahun 2014 sebesar 6,1% (data sementara), tahun 2013 sebesar 6,67% sedangkan pada tahun 2012 sebesar 6,69%. Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah, peran Pemerintah mencakup peranperan wirausaha, koodinator, fasilitator dan stimulator. Sehingga diharapkan perekonomian daerah Kabupaten Murung Raya pada tahun 2015 dapat tumbuh, namun tanpa usaha keras dan komitmen tinggi hanya akan terjadi pertumbuhan yang melambat. B. SOSIAL BUDAYA 1) Pendidikan Pemerintah Kabupaten Murung Raya menempatkan Pendidikan sebagai salah satu fokus Pembangunan karena Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam upaya mewujudkan SDM yang berkualitas. Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Murung Raya diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan serta kualitas pelayanan pendidikan. Oleh karena itu, adanya upaya-upaya secara kongkrit oleh Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya melalui institusi-institusi formal. Perluasan dan pemerataan Pendidikan jalur formal dan non formal antara lain penambahan Tenaga Pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan daya tampung serta daya jangkau pendidikan terutama di 7
8 wilayah pedesaan dan daerah yang memiliki angka partisipasi lebih rendah dibanding rata-rata Kabupaten Murung Raya dan meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk jenjang pendidikan non formal juga perlu adanya upaya Pemerintah Daerah dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk menggairahkan pelaksanaan Pendidikan Non formal di masyarakat dan juga kegiatan lainnya seperti lembaga-lembaga kursus dan keterampilan yang dapat menopang pelaksanaan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja dalam rangka pengentasan kemiskinan. Upaya tersebut perlu dilaksanakan secara konsisten guna menunjang Mura Cerdas Tahun 2015 dengan Pendidikan yang Murah dan Bermutu. 2) Kesehatan Aksestabilitas dan kualitas masyarakat terhadap kesehatan masyarakat yang lebih berkualitas merupakan suatu pilar penting dalam meningkatkan kualitas manusia sebagai pelaku sekaligus objek pembangunan. Hal ini sejalan dengan Millenium Development Goals (MDGs) yang telah disesuaikan dalam Sustainable Development Goal s (SDG s) tahun 2015 dapat segera tercapai. secara jelas menekankan pentingnya kesehatan sebagai salah satu cara untuk penanggulangan kemiskinan. Tingkat kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar akan kesehatan yang layak diwujudkan dalam peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan itu sendiri, oleh karena itu perlu adanya pemerataan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu ditunjang dengan pelayanan kesehatan secara optimal dan berkualitas terhadap masyarakat terutama masyarakat miskin. Keberpihakan kebijakan menjadi sangat penting dalam hal perwujudan pemerataan pelayanan akan kebutuhan kesehatan dasar. 3) Mengentaskan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja Upaya pengurangan penduduk miskin, selain untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, untuk meningkatkan hak dan martabatnya, juga salah satu cara untuk meningkatkan daya saing di masa depan. Ini 8
9 dilakukan melalui perbaikan kemampuan masyarakat miskin, sehingga akan membuka jalan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi. Upaya penanggulan kemiskinan harus berjalan seiring dengan upaya untuk meningkatkan pemerataan, mengurangi kesenjangan antar Wilayah, antar Kelompok dan antar individu. Demikian juga untuk mengurangi jumlah pengangguran masih memerlukan upaya-upaya untuk penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan kualitas tenaga kerja serta mendorong minat masyarakat utamanya generasi muda untuk berwirausaha dan tidak bergantung kepada lapangan kerja formal. C. PRASARANA Ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan infrastruktur ini masih merupakan masalah yang dihadapi di masa-masa mendatang dan harus menjadi prioritas untuk diselesaikan dan dibenahi. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur perlu disinergiskan dengan konsep pengembangan wilayah, karena hal ini secara langsung akan mempengaruhi percepatan dan kesinambungan pembangunan terutama pada beberapa sektor potensial besar antara lain sektor pertanian, perkebunan dan pariwisata. Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningkatkan pelayanan secara efesien, handal, berkualitas, aman dan terjangkau serta untuk mewujudkan sistem transportasi daerah yang terpadu dengan pembangunan wilayah serta sektor lainnya. Belum memadainya ketersediaan sarana transportasi darat menjadi perhatian Pemerintah Daerah saat ini, sehingga upaya-upaya kebijakan yang diambil harus bersifat pemerataan pembangunan agar tercapai keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan sehingga masyarakat desa tidak terisolasi serta produk pertanian dan perkebunannya dapat dijangkau dengan baik dan lancar, untuk itu perlu ketersediaan infrastruktur berupa fasilitas pembangunan maupun peningkatan jalan dan jembatan. 9
10 BAB III KERANGKA EKONOMI DAN PERUBAHAN ASUMSI DASAR PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD A. KERANGKA EKONOMI Penyelenggaraan Pembangunan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya daerah semakin menjadi tuntutan pada era desentralisasi saat ini. Penyelenggaraan pembangunan harus dapat diarahkan untuk meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini membutuhkan penetapan asumsi ekonomi makro secara cermat sebagai dasar untuk memetakan posisi daerah dalam pencapaian sasaran pembangunan setiap tahun. 1) Kondisi Ekonomi Perekonomian Daerah Kabupaten Murung Raya sampai dengan Tahun 2014 menunjukan pertumbuhan yang melambat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Murung Raya sampai dengan Tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp atau 6,1% yang mengalami pertumbuhan yang melambat (menurun) dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp atau 6,67% dan tahun 2012 sebesar Rp atau 6,69%. Hal ini disebabkan oleh menurunnya sektor Pertanian, pertambangan dan penggalian, bangunan/konstruksi, serta industri pengolahan yang memberi kontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan penyerapan tenaga kerja. Arahan program pembangunan yang lebih menitikberatkan pada revitalisasi pertanian, peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan sebagai program prioritas perlu ditingkatkan dan kembangkan lagi untuk memperkuat perekonomian daerah dalam upaya menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung menurun pada tahun 2013, maka diperlukan perluasan lapangan kerja guna menurunkan jumlah pengangguran di Kabupaten Murung Raya, dengan perluasan lapangan kerja 10
11 dan meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat diharapkan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan. Tabel 1. Perkembangan Indikator Ekonomi Kabupaten Murung Raya Tahun Indikator *) 2014 **) Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,29 6,69 6,67 6,1 PDRB (Juta Rupiah) , , , ,57 PDRB Perkapita (Rupiah) ADHB PDRB Perkapita (Rupiah) ADHK Sumber : Analisis Pertumbuhan Ekonomi Murung Raya 2014 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara , , , , , ,09 2) Arah Kebijakan Ekonomi Tahun 2015 Kebijakan ekonomi tahun 2015 diarahkan untuk mempertajam dan mengefektifkan pengelolaan fiskal daerah guna meningkatkan kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi jumlah penduduk miskin dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pertumbuhan ekonomi ditingkatkan melalui pemerataan pembangunan seluruh wilayah untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal sehingga tercipta keunggulan dan daya saing komoditas masing-masing wilayah. Oleh sebab itu, dengan kondisi fiskal yang semakin terbatas menuntut upaya-upaya efektifitas pengelolaan dengan mempertajam prioritas pembangunan ke dalam kegiatan-kegiatan yang memberi dampak besar bagi masyarakat luas. Dampak yang diharapkan tidak hanya dari segi ekonomi tetapi mempertimbangkan pula aspek-aspek sosial yang ikut mempengaruhi stabilitas ekonomi. 11
12 B. ASUMSI DASAR PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 meliputi 3 (tiga) aspek, yakni pendapatan, belanja dan pembiayaan. Perubahan asumsi pendapatan berimplikasi pada perubahan kebijakan belanja maupun pembiayaan. Selanjutnya perubahan kebijakan belanja akan berimplikasi logis terhadap target kinerja kegiatan pada masing-masing urusan pemerintahan. Perubahan asumsi penerimaan daerah tahun 2015 yang mengalami kenaikan dan menyebabkan perubahan penambahan belanja diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak. Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 ini tidak hanya mencakup penambahan atau pengurangan anggaran, tetapi juga dapat dilakukan pergeseran anggaran, baik antar unit organisasi, antar kegiatan maupun antar jenis belanja. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan pencapaian kinerja kegiatan SKPD pada masing-masing urusan pemerintahan. Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 mengalami perubahan asumsi disebabkan kondisi antara lain : a. Pada pos pendapatan asli daerah (PAD) dari APBD sebelum perubahan sebesar Rp ,- tidak mengalami kenaikan atau penurunan pada APBD Perubahan yaitu tetap sebesar Rp ,- Namun Pendapatan Daerah secara keseluruhan mengalami kenaikan yaitu dari APBD Murni TA sebesar Rp. 1,023,572,324,017.62,- (Satu Triliyun Dua Puluh Tiga Milyar Lima Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tiga Ratus Dua Puluh Empat Ribu Tujuh Belas Rupiah Enam Puluh Dua Sen), menjadi APBD Perubahan TA yaitu sebesar Rp ,62 (Satu Triliyun Seratus Tujuh Milyar Delapan Ratus Empat Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Delapan Rupiah Enam Puluh Dua Sen). terdapat kenaikan sebesar Rp. 84,232,446, (Delapan Puluh Empat Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Dua Juta Empat Ratus Empat Puluh Enam Ribu Empat Ratus Enam Puluh Satu Rupiah) dengan persentase kenaikan yaitu 8,23%. b. Pembiayaan netto dari saldo silpa dan pendapatan sebesar Rp. 314,139,582, merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, sedangkan saldo yang dapat digunakan dari silpa tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 153,733,611,
13 Dari sisi ekonomi makro serta kondisi keuangan daerah, perubahan asumsi dasar Kebijakan Umum APBD TA antara lain meliputi : 1) Pertumbuhan PDRB Dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD Perubahan Tahun 2015 proyeksi pertumbuhan PDRB adalah sebesar 6,0 persen. Perkiraan pertumbuhan PDRB Tahun 2015 masih didominasi oleh sektor-sektor yang berbasis kekayaan alam yakni sektor pertanian dan pertambangan/penggalian dan didukung oleh sektor-sektor lainnya. 2) Tingkat Pengangguran Terbuka Dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD Perubahan Tahun 2015, diarahkan untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan diharapkan kepada semua pihak terkait mempunyai komitmen yang tinggi terhadap permasalahan ini. 3) Angka Kemiskinan Dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD Tahun 2015 proyeksi angka kemiskinan tahun 2015 akan menurun menjadi ± 5% dari tahun 2013 yang berkisar 6,44 %, dengan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan kemiskinan seperti Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, Dana Desa dari Pusat, PM2L, Kalteng Harati, Kalteng Barigas, Kalteng Tarang, Kalteng Besuh, Kalteng Misik, Program 1 M 1 Desa 1 Kelurahan, Kartu Mura Cerdas dan Kartu Mura Sehat serta mendorong investasi yang menyerap tenaga kerja lokal dengan seluruh komponennya dan pengawalan program-program yang sistematis, dengan semua pihak terkait berkomitmen tinggi terhadap hal tersebut. 4) Lain-lain Asumsi Asumsi awal terkait dengan penganggaran gaji PNS, pemberian uang makan bagi PNS, pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan PNS serta penyediaan alokasi dana berupa cadangan tetap akan diperhitungkan dengan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan daerah. 13
14 C. ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah mengacu kepada amanat Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga untuk tahun 2015 fokus pembiayaan adalah: 1) Arah Kebijakan Pengalokasian Dana Perimbangan Dana perimbangan yang nilainya semakin terbatas dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan yang semakin meningkat setiap tahunnya memerlukan strategi dan kebijakan yang tepat dalam pengalokasiannya. Proporsi pengalokasian dana perimbangan sejak diberlakukannya otonomi daerah rata-rata untuk belanja pegawai dan untuk belanja pembangunan. Pengalokasian dana untuk belanja pembangunan dilaksanakan dengan selektif dan mempertimbangkan langsung bagi masyarakat serta dari segi pembiayaannya dilaksanakan dengan prinsip efesien dan efektif. 2) Arah Kebijakan Pengalokasian Dana Alokasi Khusus Sebagaimana kebijakan Pemerintah Pusat bahwa dana alokasi khusus dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas Nasional. Dana Alokasi Khusus dialokasikan untuk mendanai program : a. Pendidikan dan sarana penunjang, untuk menunjang pelaksanaan program Wajib Belajar (Wajar) sembilan tahun bagi masyarakat utamanya diwilayah dengan fasilitas dan tenaga pendidik yang masih minim. b. Kesehatan dan sarana penunjang, untuk meningkatkan aksebilitas dan kualitas pelayanan terutama bagi masyarakat miskin. c. Infrastruktur, Jalan-Jembatan untuk meningkatkan pelayanan transportasi serta membuka keterisolasian wilayah. Irigasi untuk meningkatkan jaringan irigasi mendukung revitalisasi pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan daerah. Air bersih untuk menyediakan parasarana air bersih kebutuhan masyarakat. 14
15 3) Alokasi Dana Desa Pelimpahan sebagian tugas pembantuan kepada Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta perlunya percepatan pengembangannya dengan ditunjang melalui pengalokasian Alokasi Dana Desa bagi setiap Desa. Kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembangunan fisik, SDA dan kelembagaan Desa. Sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk membiayai penguatan kelembagaan Desa yang mencakup biaya operasional dalam meningkatkan pelayanan publik serta kegiatan khusus dalam rangka pengembangan produk unggulan, pembangunan infrastruktur desa dengan sharing dana swadaya masyarakat dan pengentasan kemiskinan. D. PROYEKSI PERUBAHAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Berdasarkan asumsi-asumsi dan arah kebijakan pengelolaan keuangan yang diuraikan di atas maka Proyeksi Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah ditunjukan dengan tabel berikut : 15
16 TABEL 2. PERUBAHAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URAIAN SEBELUM PERUBAHAN APBD SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH / BERKURANG RP % PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 30,320,000, ,320,000, Pendapatan Pajak Daerah 4,675,000, ,675,000, Hasil Retribusi Daerah 8,305,000, ,310,000, ,000, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2,650,000, ,650,000, ,690,000, ,685,000, (5,000,000.00) (0.03) DANA PERIMBANGAN 877,734,766, ,977,853, ,243,086, Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 267,139,471, ,552,558, ,413,086, Dana Alokasi Umum 593,989,575, ,989,575, Dana Alokasi Khusus 16,605,720, ,435,720, ,830,000, LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 115,517,557, ,506,917, ,989,359, Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 42,995,331, ,995,331, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 48,575,624, ,840,724, ,100, Pendapatan Lainnya 15,696,602, ,420,862, ,724,259, Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Lainnya 8,250,000, ,250,000, BELANJA DAERAH JUMLAH PENDAPATAN 1,023,572,324, ,107,804,770, ,232,446, BELANJA TIDAK LANGSUNG 465,281,792, ,894,518, ,612,725, Belanja Pegawai 378,615,604, ,519,070, (19,096,533,744.72) (5.04) Belanja Subsidi 8,200,000, ,200,000, Belanja Hibah 16,161,484, ,243,984, ,082,500, Belanja Bantuan Sosial 8,649,596, ,634,596, (15,000,000.00) (0.17) Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan 827,000, ,000, Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah 52,328,107, ,969,867, ,641,759, Desa Belanja Tidak Terduga 500,000, ,000,
17 BELANJA LANGSUNG 611,187,481, ,316,222, ,128,741, Belanja Pegawai 1,874,021, ,576,046, ,025, Belanja Barang dan Jasa 307,065,216, ,244,165, ,178,949, Belanja Modal 302,248,243, ,496,010, ,247,767, PEMBIAYAAN DAERAH JUMLAH BELANJA 1,076,469,273, ,268,210,740, ,741,467, SURPLUS /DEFISIT (52,896,949,750.10) (160,405,970,443.22) (107,509,020,693.12) PENERIMAAN PEMBIAYAAN Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) 60,146,949, ,389,582, ,242,632, JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 60,146,949, ,389,582, ,242,632, PENGELUARAN PEMBIAYAAN Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 7,250,000, ,250,000, Pembayaran pokok utang JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7,250,000, ,250,000, PEMBIAYAAN NETTO 52,896,949, ,139,582, ,242,632, SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN (SILPA) ,733,611, ,733,611,
18 BAB IV PENUTUP Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2015 didasarkan pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Murung Raya Tahun 2015, KUA (murni) dan PPA (murni) Tahun Anggaran 2015, serta APBD (murni) Tahun Anggaran Dokumen KUPA dan PPAS Perubahan ini merupakan pedoman penyusunan Perubahan APBD Tahun Anggaran KUPA dan PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2015 ini merupakan komitmen seluruh stakeholder di daerah yang berisi rincian program dan kegiatan Pembangunan Daerah Kabupaten Murung Raya untuk pelaksanaan Pembangunan Tahun Dalam rangka menjaga konsistensi Kebijakan Pembangunan di Kabupaten Murung Raya, maka Bupati Murung Raya akan melakukan pengendalian dan monitoring terhadap pelaksanaan Kebijakan Umum Perubahan APBD secara rutin. Untuk itu setiap pelaksana program berkewajiban menyampaikan laporan kinerja pelaksanaan program pembangunan secara berkala kepada Bupati Murung Raya cq. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Keseluruhan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut menjadi bahan dalam penyusunan KUA tahun berikutnya. Demikian Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS Perubahan dan rancangan APBD Perubahan Tahun Anggaran
BAB I PENDAHULUAN. 1. Permata Intan Tumbang Lahung Sungai Babuat Tumbang Bantian Murung Puruk Cahu 13 2
Lampiran : Nomor Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya. : 913 /148/Sekt/ BAPP - DPRD 13.18/22.a/060/2014 Tanggal : 18 Juli
Lebih terperinciANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 903/ 909 /VII/Bapp dan NOMOR: 180/ 29 /DPRD/2014 TANGGAL 26 JUNI 2014 TENTANG KEBIJAKAN
Lebih terperinciPerubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk
Lebih terperinciLampiran : BAB I PENDAHULUAN
Lampiran : Nomor Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya. : 913 /149/Sekt/ BAPP - DPRD 13.18/22.b/060/2014 Tanggal : 18 Juli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Permata Intan Tumbang Lahung Sungai Babuat Tumbang Bantian Murung Puruk Cahu 13 2
Lampiran : Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya tentang PPA-P T.A. 2015 Nomor : 913/ 262.b /Sekt/BAPP- 15 / Kep-DPRD / Mr
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Bali
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa sesuai Pasal
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa memenuhi
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah
Lebih terperinciRANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kondisi makro ekonomi Kabupaten Kebumen Tahun
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
1 SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
LAMPIRAN II.1 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Sleman Tahun 2014 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2015-2016 dapat digambarkan
Lebih terperinciPERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud Perubahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memajukan
Lebih terperinciRANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007
RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 merupakan masa transisi pemerintahan dengan prioritas
Lebih terperinciPROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan 4. Belanja - Pengantar
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPERUBAHAN APBD PERTEMUAN 6
PERUBAHAN APBD PERTEMUAN 6 Menurut penjelasan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Kepala Daerah (Bupati/Walikota) selaku pemegang kekuasaan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015
Lebih terperinciBUPATI KATINGAN. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan;
s PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciStruktur P-APBD TA. 2014
SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam rangka transparansi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan
Lebih terperinciSOSIALISASI PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
SOSIALISASI PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan
Lebih terperinci[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam
[A.1] LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 68 TAHUN 2012 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PENYUSUNAN KUA DAN PPAS A. KETENTUAN UMUM Gubernur menyusun
Lebih terperinciRencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 sebagai dokumen perencanaan periode lima tahunan,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13
DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 2 1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016
BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan Imam Bonjol Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mukomuko Kode Poss 38364
PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN APBD
LAMPIRAN II.8 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 20097 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun
Lebih terperinciNOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR
NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR Nomor : 03 /KB/BTD-2012 03/KSP/DPRD-TD/2012 TANGGAL 15 OKTOBER 2012 TENTANG KEBIJAKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G
1 Menimbang Mengingat : a. b. c. 1. 2. PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN
Lebih terperinciSUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011
SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 merupakan pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota
Lebih terperinciNOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR
NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR Nomor : 03/KB/BTD-2012 02/KSP/DPRD-TD/2012 TANGGAL 31 JULI 2012 TENTANG PRIORITAS DAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : bahwa sebagai
Lebih terperinciPerubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Perekonomian suatu daerah merupakan bagian integral dari sistem perekonomian nasional dan regional, yang saling berpengaruh antara
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja keuangan daerah terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah dapat diukur dari kontribusi masing-masing
Lebih terperinciAssalamualaikum Wr. Wb
Assalamualaikum Wr. Wb Ysh. Saudara Ketua, para Wakil Ketua dan segenap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pemalang; Ysh. Sekretaris Daerah beserta segenap Jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang;
Lebih terperinciBAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK
63 BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK A. Konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Freedman dalam anggaran
Lebih terperinciRKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN PIMPINAN DPRD KABUPATEN DEMAK NOMOR : 06/PIMP.DPRD/2015 TENTANG PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Lebih terperinciBUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPertumbuhan yang telah dicapai dari berbagai kebijakan akan memberi dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, dan mengurangi angka pengangguran
BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar yang dilakukan pada berbagai program sebagaimana diungkapkan pada bab sebelumnya,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SEKRETARIAT
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH
Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2016 BUPATI SUKAMARA, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA.
BUPATI KAPUAS HULU PIDATO JAWABAN / PENJELASAN BUPATI KAPUAS HULU TERHADAP PEMANDANGAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TERHADAP RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2011
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN MERANTI, Menimbang
Lebih terperinciR K P D TAHUN 2014 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013
B U P A T I P U R W O R E J O PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan ekonomi daerah disusun dalam rangka memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA PENDANAAN 3.1 Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah Pengelolaan pendapatan daerah, sebagaimana diatur dalam Undang Undang mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciBUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
- 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
+ SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SERUYAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN KEPADA DESA DAN KELURAHAN UNTUK TUNJANGAN KEPALA DESA DAN
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciKOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUPA) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN
- 3 - LAMPIRAN : NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/2537-910/4584 TENTANG : KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Hal mendasar dalam perencanaan pembangunan tahunan adalah kemampuannya dalam memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang
Lebih terperinciRencana Kerja (RENJA ) 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Lebih terperinciSOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017
SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan transparansi, akuntabilitas dan memberikan
Lebih terperincirancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD atau rancangan peraturan
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 36 TAHUN 2011 TANGGAL : 19 AGUSTUS 2011 PEDOMAN EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD DAN RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH TENTANG PENJABARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah (PD) untuk setiap program
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :a.
Lebih terperinciBUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA KEPADA PERSEROAN TERBATAS BANGUN SUKMA JAYA DENGAN
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan
Lebih terperinci