2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Analisa Butir Soal Tes

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Analisa Butir Soal Tes"

Transkripsi

1 1. PENDAHULUAN Kegiatan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan pada proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Evaluasi juga harus dilakukan secara kontinu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa [1]. Definisi lain dari evaluasi yaitu penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum [2]. Salah satu bentuk kegiatan evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan guru sebagai evaluator adalah dengan memberikan tes untuk untuk mengetahui daya serap peserta didik dan sejauh mana pemahaman peserta didik. Masih banyak guru yang tidak melaksanakan kegiatan evaluasi secara rutin, karena keterbatasan waktu. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru yang mengampu mata pelajaran fisika dan Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, guru-guru di sekolah swasta tersebut tidak hanya mengampu siswa di satu kelas saja, bahkan ada beberapa guru yang tidak hanya satu mata pelajaran saja. Sebagian besar guru masih melaksanakan sistem evaluasi menggunakan tes konvensional, yaitu tes yang dilakukan dengan cara siswa mengerjakan soal-soal tes tertulis menggunakan kertas ulangan yang telah disiapkan. Soal-soal tes tersebut akan di print atau di fotocopy sesuai dengan jumlah siswa. Guru akan mengoreksi lembar pekerjaan siswa satu per satu. Kegiatan mempersiapkan tes dan melakukan koreksi pekerjaan siswa sangat menyita waktu tentunya. Guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di internet yaitu tes online quizstar untuk menghindari hal tersebut. Guru akan terbantu dalam melaksanakan kegiatan evaluasi secara kontinu dengan adanya fasilitas test online ini, karena guru dapat memberikan tes formatif di akhir pokok bahasan materi dan dapat memantau hasil ketercapaian pembelajaran peserta didik dengan mudah, tidak terkendala dengan keterbatasan waktu jam pelajaran yang tersedia. Waktu untuk mengoreksi pekerjaan siswa akan lebih efisien, karena terbantu dengan adanya sistem penilaian yang dapat diatur secara otomatis. Guru dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk melihat dan mengukur kualitas soal tes yang diujikan agar soal-soal yang diberikan untuk siswa benar-benar soal yang berkualitas, yaitu soal yang valid dan reliabel. Mengacu pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMA Kristen Satya Wacana?, (2) bagaimana kualitas soal tes yang diberikan kepada siswa?, (3) dari dua permasalahan di atas, masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah merancang instrumen evaluasi pembelajaran berupa soal tes formatif yang berkualitas dan mengimplementasikannya dengan memanfaatkan media test online quizstar serta menganalisa dampak penggunaan media tersebut sebagai media evaluasi pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang soal tes formatif yang baik dan mengetahui tanggapan siswa dan guru dalam memanfaatkan media test online quizstar sebagai media evaluasi pembelajaran. Diperlukan adanya ruang lingkup pembahasan sebagai batasan penelitian agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam mendalam. Batasan penelitian ini adalah: evaluasi pembelajaran, analisa soal tes formatif, kualitas soal tes, pemanfaatan test online quizstar ( ), mata pelajaran TIK kelas XI di SMA. 2

2 2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan dua penelitian yang relevan. Penelitian yang dilakukan oleh Ata Nayla Amalia dan Ani Widayati mengenai Analisa Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 [3]. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan soal tes kendali mutu termasuk soal dengan kualitas baik. Penelitian lain yang dilakukan oleh Medy Prabasunu, Sugiyanto dan Sentot Kusairi mengenai Pengembangan Model Penilaian Formatif Dengan Metode Kuis Online Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kalor Siswa SMA [4]. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa facebook dapat digunakan sebagai media penilaian formatif yang menarik dan mudah bagi siswa. Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menganalisa kualitas soal tes dan penggunaan media online. Pada perancangan dan penerapan evaluasi pembelajaran TIK ini, tes formatif diberikan secara online dengan memperhatikan kualitas soal tes tersebut. Selain perbedaan waktu, tempat dan obyek penelitian, terdapat perbedaan lain dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia&Widayati dan Prabasunu, dkk. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia&Widayati hanya menganalisa kualitas soal tes sumatif saja, namun pada penelitian ini dilakukan perancangan dan analisa kualitas soal tes formatif. Penelitian yang dilakukan oleh Prabasunu, dkk memanfaatkan media facebook dimana guru harus mengunduh satu persatu pekerjaan siswa kemudian melakukan koreksi secara manual dan mengunggahnya kembali, namun pada penelitian ini memanfaatkan media test online quizstar dimana sistem penilaiannya dapat diatur secara otomatis tanpa harus mengunggah dan mengunduh pekerjaan siswa satu persatu. Analisa Butir Soal Tes Analisa butir soal atau analisa item merupakan pembahasan dan analisa dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam tes agar diperoleh sejumlah pertanyaan yang memiliki kualitas baik [3]. Analisa soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal. Kegiatan menganalisa butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Analisa umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif disebut juga sebagai validitas logis, dilakukan sebelum soal digunakan untuk melihat berfungsi atau tidaknya soal. Analisa soal secara kuantitatif yang disebut sebagai validitas empiris, dilakukan untuk melihat berfungsi atau tidaknya sebuah soal setelah soal tersebut diujicoba kepada sampel yang digunakan dalam penelitian [5]. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur [5]. Validitas dibedakan menjadi empat bentuk yaitu Validitas Isi (Content validity), Validitas Konstruk (Construct validity), Validitas Prediktif (Predictive validity), Validitas Konkuren (Concurent validity). Validitas isi sering pula dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir yang terdapat dalam kurikulum. Validitas prediktif menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi 3

3 di waktu yang akan datang. Validitas konkuren menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Validitas didapatkan dengan melihat korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Pearson berikut [5]: xy r xy = ( x 2 ) ( y 2 ) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y, atau dua variabel lain yang dikorelasikan.(x = X - Ҳ dan y =Y -Ỹ) Ҳ = total nilai X dibagi jumlah siswa ( x/n ) Ỹ = total nilai Y dibagi jumlah siswa ( y/n ) xy = jumlah perkalian antara x dengan y x 2 = kuadrat dari x y 2 = kuadrat dari y Selain dengan menggunakan korelasi product moment, dapat juga diukur dengan menggunakan angka kasar: N xy ( x) ( y) r xy = (N x 2 - x 2 )(N y 2 - y 2 ) Perhitungan korelasi product moment menggunakan simpangan maupun angka kasar akan menghasilkan hasil angka korelasi yang sama. Makna koefisien korelasi product moment dapat dilihat dari tabel berikut [5]: Tabel 1. Makna koefisien korelasi product moment Angka korelasi Makna Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Selain menghitung validitas tes, dilakukan juga validitas soal tes. Validitas soal adalah indeks diskriminasi soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok [5]. Rumus perhitungan korelasi biserial yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal adalah sebagai berikut: Mp Mt p r bis= x SD q Keterangan: r bis = koefisien korelasi biserial Mp = rata-rata skor peserta tes yang memiliki jawaban benar Mt = rata-rata skor total SD = standar deviasi skor total p = peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran) q = 1-p 4

4 Selain menguji validitas soal tes, perlu dilakukan juga uji reliabilitas untuk mengetahui keajegan suatu skor. Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik. Hal yang paling penting dalam keajegan dalam reliabilitas skor adalah adanya pengambilan keputusan tentang peserta tes. Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah test-retest method. Siswa yang sama, akan diberikan dua kali tes dengan soal tes yang sama, dalam jangka waktu yang berbeda yaitu berselang dua minggu. Kemudian dilakukan perhitungan korelasi dengan rumus [5]: N x1x2 - ( x1 ) ( x2 ) r x1x2 = 2 ( [N x1 (N x1 ) 2 2 ] [N x2 (N x2 ) 2 ]) Keterangan: r x1x2 = korelasi antara tes 1 dan tes 2 x1 = jumlah skor semua siswa pada tes 1 x1 = jumlah seluruh hasil kuadrat dari nilai 1 x2 = jumlah skor semua siswa pada tes 2 x2 2 N = jumlah seluruh hasil kuadrat dari nilai 1 = jumlah siswa yang mengikuti tes Selain menganalisa validitas dan reliabilitas soal, dilakukan juga analisa tingkat kesulitan soal dan daya pembeda soal tes. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index) [6]. Analisa tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal sehingga dapat diketahui soal-soal yang tergolong kedalam kriteria mudah, sedang, dan sulit. tes Perhitungan tingkat kesukaran pada tes objektif dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut [7]: P= B/ JS Keterangan: P B JS = angka indeks kesukaran item = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul = jumlah seluruh siswa peserta tes Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir soal tes untuk dapat membedakan antara peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dengan peserta tes yang memiliki kemampuan rendah [7]. Daya pembeda item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indeks diskriminasi item adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda (discrimination power) yang dimiliki oleh sebutir item [6]. Tes bentuk objektif dalam menghitung daya pembeda dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut [6]: D= PA-PB Keterangan: D = angka indeks diskriminasi PA = / = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = / = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 5

5 Pengertian Evaluasi Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, yang dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Adapun dari segi istilah evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu [7]. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Pada bidang pendidikan, evaluasi adalah kegiatan penentuan nilai agar dapat diketahui mutu dan hasil-hasil pendidikan. Hal ini mencakup kepada proses tercapainya tujuan dan usaha untuk memperoleh umpan balik (feedback) guna melakukan perbaikan atau penyempurnaan. Pengertian Pembelajaran Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Ketika dibutuhkan tindakan bersama dan dibutuhkan hubungan timbal balik bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu, disitulah terdapat proses yang membawa individu ke dalam pembelajaran [8]. Berdasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa pembelajaran adalah proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Pengertian Tes Formatif dan Tes Online Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok [6]. Fungsi tes secara umum yaitu sebagai alat pengukur terhadap kemampuan siswa dan alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab dengan adanya tes maka dapat dilihat tingkat ketercapaian suatu program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes dapat diartikan sebagai suatu cara dalam rangka penilaian di bidang pendidikan dalam bentuk pemberian tugas kepada masing-masing individu untuk dapat mengetahui kecakapan masing-masing individu tersebut Kata form merupakan dasar dari istilah formatif. Tes formatif diberikan pada setiap akhir program, merupakan post-test atau tes akhir program [6]. Tes formatif bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti suatu program tertentu. tes formatif dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk mengukur kecakapan masing-masing individu yang diberikan di setiap akhir program atau pokok bahasan materi. Test online dapat diartikan sebagai suatu ujian tertulis yang dilaksanakan secara online melalui komputer dan internet untuk mengukur tingkat kecakapan masing-masing individu Tes Online Quizstar Quizstar merupakan salah satu media test online yang menggunakan CMS (content management system). CMS memudahkan pengguna (guru) untuk membuat, mengubah, mempublikasikan soal tes secara online. Siswa dapat mengerjakan soal tes secara online. Siswa dan guru harus melakukan login pada halaman awal website quizstar berikut: 6

6 Gambar 1. Tampilan website test online quizstar (Sumber: Test online quizstar termasuk ke dalam jenis tes tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara online atau dengan menggunakan akses internet. Ditinjau dari bentuk soalnya, quizstar termasuk ke dalam tes objektif (objective test) atau yang sering dikenal dengan tes jawaban pendek [7]. Ditinjau dari cara pengadministrasiannya quizstar dapat digunakan sebagai tes awal (pre-test), tes akhir (post-test). Sedangkan ditinjau dari tujuan penggunaan hasilnya quizstar dapat digunakan sebagai tes formatif yaitu tes diakhir subpokok pelajaran maupun sebagai tes sumatif yaitu tes setelah sekumpulan program pengajaran diberikan, biasanya diberikan diakhir semester [6]. Test online quizstar memberikan manfaat bagi guru maupun siswa diantaranya dapat mengelola soal (quiz manager), kelas (class manager), melihat hasil belajar siswa (report manager), melampirkan file multimedia untuk pertanyaannya, membuat soal dengan berbagai bahasa, menampilkan soal pada waktu tertentu, dapat diakses dari komputer manapun yang terhubung ke internet, memungkinkan siswa untuk menyelesaikan dan meninju ulang jawaban kuisnya dan memperoleh feedback, dan sebagainya [9]. Guru juga tidak perlu repot melakukan koreksi manual dengan tumpukan kertas di atas meja guru, karena dengan tes online quizstar nilai akan muncul setelah siswa selesai mengerjakan soal tes. Tes tidak harus dilakukan di dalam kelas, namun dapat diakses kapan pun dan dimana pun karena memanfaatkan internet. Oleh karena itu, guru dapat melakukan kegiatan evaluasi secara kontinu dan tidak terkendala dengan keterbatasan waktu jam pelajaran. Berikut merupakan tampilan halaman akses pengajar: Gambar 2. Tampilan halaman awal setelah guru melakukan login (Sumber: 7

7 3. METODE PENELITIAN Sampel yang diambil temasuk ke dalam purposeful sample yaitu sampel yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian tertentu. Sampel yang dipilih diambil dari salah satu kelas yang memiliki rata-rata nilai terendah. Penentuan kelas yang akan dipilih dalam penelitian ini, peneliti melihat rata-rata nilai siswa kelas XI di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga berdasarkan dokumentasi nilai mata pelajaran TIK Semester 2 Tahun Kelas dengan rata-rata nilai terendah adalah kelas XI IPS 1. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, kuesioner dan wawancara dalam pengumpulan datanya. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai nilai hasil belajar siswa kelas XI SMA Kristen Satya Wacana Salatiga pada mata pelajaran TIK sebelum dilakukan penelitian sehingga dapat dijadikan acuan untuk menentukan sampel kelas yang akan diteliti. Angket diberikan kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga untuk mengetahui apa yang dirasakan siswa dan kendala-kendala yang terjadi selama menggunakan media test online quizstar yang digunakan sebagai alat bantu evaluasi pembelajaran. Wawancara dilakukan kepada guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana untuk mengetahui latar belakang masalah mengenai evaluasi pembelajaran di sekolah tersebut dan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan media test online quizstar dalam pembelajaran di kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes dan kuesioner. Metode penelitian studi kasus deskriptif yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu alternatif pembelajaran. Model Penelitian yang digunakan adalah model spiral oleh Kemmis dan Taggart (1988) [10]. Siklus penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Perencanaan (Plan) Peneliti mengumpulkan dokumentasi data nilai pelajaran TIK kelas XI, kemudian dicari nilai rata-rata kelas terendah untuk dijadikan obyek penelitian pada tahap perencanaan. Selain itu pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan soal yang akan dijadikan sebagai tes formatif di akhir pembahasan materi. Soal tes formatif diberikan dua kali dalam rentang waktu satu minggu, yaitu tes pertama menggunakan tes konvensional dan tes kedua menggunakan test online quizstar. Sebelum soal di diberikan kepada peserta didik, peneliti melakukan uji validitas logis yaitu melakukan uji validitas isi dan uji validitas konstruk soal tes formatif. 2. Tindakan (Act) Peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran TIK untuk melaksanakan proses pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, yaitu menggunakan metode pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan diberikan soal tes formatif pada tahap pelaksanaan / tindakan. 3. Pengamatan (Observe) Saat pelaksanaan pembelajaran pada tahap tindakan, peneliti sekaligus melakukan kegiatan pengamatan mengenai aktivitas yang dilakukan oleh obyek penelitian. 8

8 4. Refleksi (Reflect) Merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan kepada obyek penelitian dengan melihat hasil evaluasi pembelajaran dari hasil test online siswa. Peneliti melakukan uji validitas prediktif, uji validitas empiris butir soal tes dan melakukan uji reliabilitas soal pada tahap refleksi. Peneliti dapat melihat perubahan yang dialami oleh obyek penelitian sesuai dengan tujuan penelitian semula. Ketika peneliti melakukan satu kali siklus tersebut dan dirasa tujuan penelitian belum tercapai, maka peneliti akan melakukan perulangan siklus sebagai siklus kedua dengan revisi pada tahap perencanaan dan membuat soal tes dengan materi yang berbeda disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kemudian peneliti melakukan empat tahapan seperti pada siklus pertama dan melakukan analisa hasil evaluasi pembelajaran agar dapat melihat kualitas soal tes formatif yang diberikan dan juga melihat pemanfaatan test online quizstar sebagai alat evaluasi. Setelah dilakukan siklus penelitian tindakan kelas dan didapatkan hasil belajar siswa, selanjutnya akan dilakukan analisa validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesulitan soal agar dapat diketahui kualitas soal tes formatif yang diberikan pada siswa kelas XI IPS 1 mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga setelah melakukan implementasi test online quizstar sebagai alat evaluasi dalam kegiatan pembelajaran. Analisa data dilakukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dijabarkan sebagai berikut: Pertanyaan pertama dari penelitian ini adalah Bagaimana kualitas soal tes formatif yang diberikan pada mata pelajaran TIK kelas XI di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga? dapat dijawab dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesulitan soal tes. Pertanyaan kedua dari penelitian adalah Bagaimana tanggapan siswa kelas XI di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga terhadap penerapan test online quizstar sebagai alat evaluasi pembelajaran dapat dijawab dengan menggunakan jawaban angket siswa. Berdasarkan hasil jawaban siswa dibuat persentase jumlah siswa pada masing-masing jawaban. Hasil tersebut kemudian dijabarkan untuk mengetahui tanggapan siswa. Selain menggunakan angket yang telah diberikan kepada siswa, dilakukan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan media test online quizstar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pertanyaan ketiga dari penelitian ini adalah Kendala apa saja yang muncul pada saat penerapan test online quizstar di dalam kelas?, dapat dijawab dengan menggunakan jawaban angket siswa. Hasil tersebut kemudian dijabarkan untuk mengetahui kendalakendala yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga pada bulan Mei Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran TIK di sekolah tersebut. Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan 4 siklus penelitian. Masing-masing siklus peneliti melaksanakan empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Kegiatan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut: 9

9 Tabel 2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Tanggal Pelaksanaan Jenis Tes Materi Tes 1 7 Mei 2014 Tes Formatif 1(Tertulis) Sort&Filter Ms.Excel 2 14 Mei 2014 Tes Formatif 1(Online) Sort&Filter Ms.Excel 3 21 Mei 2014 Tes Formatif 2(Tertulis) Mail Merge Ms.Excel 4 28 Mei 2014 Tes Formatif 2(Online) Mail Merge Ms.Excel Tahapan yang pertama pada setiap siklusnya yaitu tahap perencanaan. Pemilihan kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian termasuk kedalam tahap perencaaan. Selain itu peneliti dan guru pengampu juga mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang disusun dalam bentuk RPP dan mempersiapkan soal tes formatif yang akan diberikan kepada siswa. Sebelum soal diujikan kepada siswa, telah dilakukan uji validitas isi dan uji validitas konstruk oleh seorang validator yaitu guru pengampu mata pelajaran TIK. Tahapan yang kedua yaitu tindakan, dimana guru dan peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan, peneliti memberikan tes formatif mata pelajaran TIK yang dilakukan dengan cara konvensional (tertulis) di siklus 1 dan siklus 3 penelitian. Siklus 2 dan siklus 4, tes formatif diberikan secara online menggunakan media test online quizstar. Tahap ketiga yaitu tahap pengamatan, dilakukan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tahap yang terakhir yaitu tahap refleksi. Peneliti dan guru pengampu mata pelajaran melihat hasil evaluasi pembelajaran siswa. Berdasarkan rata-rata nilai tes seluruh siswa, terjadi peningkatan di setiap siklusnya. Peningkatan juga terjadi dari pelaksanaan tes secara konvensional (tertulis) dan secara online menggunakan media test online quizstar. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut: Tes Formatif 1Tes Formatif 2 Tes Tertulis Tes Online Gambar 3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes formatif kepada siswa. Tes formatif diujikan menggunakan 2 cara yang berbeda yaitu dengan cara konvensional dan online. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Siklus penelitian dihentikan karena telah terjadi peningkatan hasil belajar. Validitas Butir Soal Tes Formatif Soal tes yang baik adalah soal tes yang valid, sehingga dapat mengukur apa yang akan diukur. Perhitungan validitas butir soal tes dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah soal tes. Butir soal yang valid dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Butir soal tes yang tidak valid 10

10 tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, sehingga butir soal tersebut sebaiknya dihilangkan atau dibuang. Soal tes yang diberikan kepada subjek penelitian adalah soal-soal yang valid. Peneliti telah mengujikan soal tes formatif 1 dan soal tes formatif 2 di kelas lain (kelas XI IPS 1) sebelum diberikan di kelas yang akan diteliti. Soal yang dihitung validitasnya terdiri dari 20 soal pada tes formatif 1 dan tes formatif 2, didapatkan hasil masing-masing 15 butir soal yang valid. Analisa butir soal valid tersebut diuji menggunakan aplikasi SPSS 20 menghasilkan perhitungan sebagai berikut: Tabel 3. Tabel Validitas Butir Soal No. Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 r Tabel Soal r Hitung Makna r Hitung Makna 1 0,552 Valid 0,552 Valid 2 0,505 Valid 0,552 Valid 3 0,403 Valid 0,529 Valid 4 0,552 Valid 0,529 Valid 5 0,481 Valid 0,403 Valid 6 0,529 Valid 0,529 Valid 7 0,505 Valid 0,505 Valid 8 0,424 Valid 0,533 Valid 9 0,677 Valid 0,513 Valid 10 0,396 0,513 Valid 0,424 Valid 11 0,677 Valid 0,228 Tidak Valid 12 0,228 Tidak Valid 0,677 Valid 13 0,533 Valid 0,128 Tidak Valid 14 0,269 Tidak Valid 0,128 Tidak Valid 15 0,128 Tidak Valid 0,677 Valid 16 0,424 Valid 0,269 Tidak Valid 17 0,677 Valid 0,513 Valid 18 0,513 Valid 0,505 Valid 19 0,161 Tidak Valid 0,269 Tidak Valid 20 0,285 Tidak Valid 0,424 Valid Menentukan valid atau tidaknya butir soal dengan cara membandingkan r tabel product moment dengan r hitung. R tabel untuk 25 responden siswa kelas XI IPS 2 menggunakan df (N-2=23) dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,396. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut valid. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan di kelas XI IPS 2 maka didapatkan 15 butir soal valid pada tes formatif 1 dan tes formatif 2. Butir soal yang valid tersebut kemudian diujikan di kelas yang akan diteliti. Setelah diujikan di kelas XI IPS 1, dilakukan perhitungan koefisien korelasi biserial untuk mengetahui tingkat korelasi validitas butir soal. Koefisien korelasi biserial dihitung berdasarkan jumlah skor dan butir jawaban tiap item soal. Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Butir yang memiliki korelasi tinggi dan positif menunjukkan validitas butir soal yang tinggi [6]. Berdasarkan tes formatif 1 dan tes formatif 2 yang telah diujikan, didapatkan hasil 6,7% butir soal valid memiliki korelasi tinggi, 36.7% butir soal memiliki tingkat korelasi yang cukup tinggi, 33,3% memiliki korelasi rendah, dan 20% butir soal memiliki korelasi yang sangat rendah. 11

11 Validitas Tes Formatif Tes formatif yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga telah dilakukan uji validitas isi (content validity) dan uji validitas prediksi. Uji validitas isi dilakukan oleh seorang validator yaitu guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, sebelum tes tersebut diberikan kepada siswa. Uji validitas isi tes formatif dilihat berdasarkan indikator dan ranah kognitif. Hasil validitas isi soal tes formatif 1 dan tes formatif 2 dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5 berikut: Indikator 1.Siswa mampu menjelaskan pengertian dan fungsi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka 2.Siswa mampu menjelaskan mengenai fungsi pengurutan data pada perangkat lunak pengolah angka 3.Siswa mampu menjelaskan mengenai fungsi penyaringan data data pada perangkat lunak pengolah angka 4.Siswa mampu menjelaskan formula dan fungsinya pada perangkat lunak pengolah angka 5.Siswa mampu menjelaskan penyisipan data lembar ke kerja (worksheet) ke dalam Program Pengolah kata Tabel 4. Tabel Validitas Isi Berdasarkan Indikator Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal 8,9,12,13, 7 1,4,9, ,15 1,2,3,4,5 5 6,7,10 3 5,8 2 2,3,6,7,11, 12,13,14,1 5 Tabel 5. Tabel Validitas Isi Berdasarkan Ranah Kognitif Ranah Kognitif Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal Ingatan 1,2,3,6,7,8,9,11,12, 12 1,2,4,9,10, ,14,15 Pemahaman ,6,7,8,11,14,15 7 Aplikasi 4,5 2 5,12 2 Berdasarkan uji validitas isi soal tes, didapatkan hasil 5 indikator yang akan diukur dalam kegiatan pembelajaran yaitu fungsi menu dan ikon, pengurutan data, penyaringan data, formula dan mail merge. Berdasarkan uji validitas isi ranah kognitif, didapatkan hasil 3 domain yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi. Perhitungan korelasi product moment dari hasil tes formatif 1 dan hasil tes formatif 2 yang diujikan menggunakan media test online quizstar dilakukan untuk mengukur validitas prediksi soal tes. Sebuah tes yang memiliki hasil perhitungan korelasi biserial tinggi menunjukkan tes tersebut memiliki kemampuan prediksi yang bagus [11]. Kemampuan prediksi yang bagus artinya tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan seseorang di waktu yang akan datang. Hasil penelitian ini, didapatkan koefisien korelasi product moment sebesar 0,958. Angka tersebut menunjukkan koefisien korelasi sangat tinggi. Hal ini berarti kedua soal tes, baik tes formatif 1 dan tes formatif 2 yang telah diujikan tersebut valid dan memiliki kemampuan prediksi yang bagus. 9 12

12 Tingkat Kesukaran Butir Soal dan Daya Pembeda Butir Soal Tingkat kesulitan soal tes dapat diketahui dengan menghitung jumlah siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar dibagi jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes. Soal dikatakan memiliki tingkat kesulitan tinggi jika indeks kesukaran menunjukkan angka kurang dari 0,3 dan mudah jika memiliki indeks kesukaran lebih dari 0,7 [5]. Daya pembeda butir soal tes digunakan untuk melihat kemampuan suatu butir soal tes untuk dapat membedakan antara peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi (kelompok atas) dan peserta tes yang memiliki kemampuan rendah (kelompok bawah). Indeks diskriminasi soal dihitung dengan cara membagi siswa kedalam dua kelompok, kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas adalah siswa yang memiliki skor total jawaban benar di atas rata-rata dan kelompok bawah sebaliknya. Siswa yang termasuk ke dalam kelompok atas berjumlah 11 siswa dan pada kelompok bawah berjumlah 14 siswa pada tes formatif 1. Siswa yang tergolong ke dalam kelompok atas berjumlah 10 siswa dan kelompok bawah 15 siswa. pada tes formatif 2. Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki indeks diskriminasi di atas 0,4 dan butir soal tidak baik jika memiliki indeks diskriminasi negatif [6]. Hasil perhitungan tingkat kesukaran dan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut: No. Soal Tabel 6. Indeks Kesukaran dan Indeks Diskriminasi Butir Soal Tes Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Indeks Indeks Daya Indeks Indeks Makna Makna Kesukaran Diskriminasi Pembeda Kesukaran Diskriminasi Daya Pembeda Mudah 0.14 Jelek 0.92 Mudah 0.20 Cukup Mudah 0.14 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek 3 1 Mudah 0.07 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek Mudah 0.21 Cukup 1 Mudah 0.07 Jelek Mudah 0.21 Cukup 0.88 Mudah 0.27 Cukup Mudah 0.14 Jelek 0.92 Mudah 0.20 Cukup Mudah 0.21 Cukup 0.96 Mudah 0.07 Jelek Sedang 0.48 Baik 0.96 Mudah 0.07 Jelek Sedang 0.44 Baik 0.64 Sedang 0.67 Baik Sedang 0.03 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek Mudah 0.29 Cukup 0.88 Mudah 0.27 Cukup Mudah 0.14 Jelek 0.56 Sedang 0.63 Baik Mudah 0.57 Baik 0.8 Mudah Tidak Baik Mudah 0.34 Cukup 0.28 Sukar Tidak Baik Mudah 0.27 Cukup 0.8 Mudah 0.23 Cukup Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal tes. Hasil analisa tes formatif 1 dan 2 terdapat 3% soal sukar, 16,7% soal sedang, dan 80,3% soal dengan tingkat kesukaran mudah. Soal tes formatif 1 dan soal tes formatif 2, terdapat 16,7% dari keseluruhan jumlah soal dengan daya pembeda baik, 33,3% soal dengan daya pembeda cukup baik, 43,3% dengan daya pembeda soal jelek dan 6,7% soal dengan daya pembeda tidak baik. Reliabiltas Tes Formatif Untuk melakukan uji reliabilitas soal, digunakan metode stabilitas (testretest method). Diberikan sebuah tes yang sama untuk diujikan dua kali kepada peserta didik yang sama, dalam waktu yang berbeda. Dilakukan dua buah tes yang 13

13 diujikan secara konvensional (tertulis) dan online menggunakan media test online quizstar pada penelitian ini. Tes pertama yaitu tes formatif 1 dengan menggunakan cara konvensional dilakukan pada hari Rabu, 7 Mei Setelah dilakukan tes ulang secara online menggunakan media test online quizstar. Tes kedua secara online dilakukan pada Rabu,14 Mei Tes ketiga yaitu tes formatif 2 dengan menggunakan cara konvensional dilakukan pada Rabu, 21 Mei Tes formatif 2 yang diujikan secara online dilakukan pada Rabu, 28 Mei Berdasarkan hasil tes formatif di atas, dapat dihitung reliabilitas tes 1 dan reliabilitas tes 2. Dilakukan penghitungan korelasi tes yang dihitung menggunakan rumus untuk mengetahui reliabilitas masing-masing tes,. Dengan nilai reliabilitas yang sangat tinggi dapat diinterpretasikan bahwa kedua tes bersifat homogen [5]. Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil korelasi pada tes formatif 1 sebesar 0,9743. Indeks reliabilitas 0,9743 tergolong sangat tinggi sehingga menunjukkan bahwa tes formatif 1 merupakan tes yang reliabel. Hasil perhitungan korelasi pada tes formatif 2 didapatkan hasil 0,9219. Indeks reliabilitas 0,9219 tergolong sangat tinggi sehingga menunjukkan bahwa tes formatif 2 yang diberikan di kelas XI IPS 1 merupakan tes yang reliabel. Nilai reliabilitas yang sangat tinggi tersebut dapat menginterpretasikan bahwa kedua tes tersebut homogen. Hasil perhitungan indeks reliabilitas yang tinggi untuk tes formatif 1 dan tes formatif 2 menunjukkan kedua tes formatif tersebut reliabel dan memiliki keajegan, untuk digunakan sebagai instrumen evaluasi pembelajaran. Validitas Isi Media Test Online Quizstar Uji kelayakan terhadap isi media test online quizstar dilakukan oleh validator yaitu guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa skor yang diberikan oleh validator, sedangkan data kualitatif berupa penilaian tambahan atau saran perbaikan dari validator. Data hasil kelayakan produk meliputi tiga ranah yaitu (1) ranah konstruksi, (2) ranah materi dan (3) ranah bahasa [4]. Hasil validasi isi media test online quizstar oleh validator dapat dilihat pada tabel berikut: Ranah Instrumen Ranah Konstruksi Ranah Materi Tabel 7. Validasi Isi Media Test Online Quizstar Butir Penilaian Nilai (0-100) 1. Sistem penilaian formatif dengan metode kuis online yang 100 dikembangkan membantu guru dalam pelaksanaan penilaian formatif, 2. Umpan balik yang diberikan dapat memberikan informasi kepada 85 siswa tentang pemahaman materi dengan jelas, 3. Umpan balik diberikan setelah siswa mengerjakan soal, Skor yang diperoleh siswa dapat digunakan untuk mengetahui hasil 100 belajar siswa, 5. Pembahasan soal diberikan setelah siswa selesai mengerjakan 90 semua soal dan dapat digunakan sebagai sarana belajar, 6. Media test online quizstar dapat diakses dimanapun, Media test online quizstar mudah digunakan oleh guru untuk 80 melakukan pembuatan dan pengunggahan soal 8. Guru dapat dengan mudah menambahkan siswa ke dalam media 80 test online quizstar butir soal dikerjakan dalam waktu 30 menit 2.Tingkat kesulitan butir soal sesuai dengan tingkat berpikir siswa SMA, 3.Materi sudah benar secara konseptual dan sesuai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Saran Perbaikan 14

14 Ranah Bahasa 1.Bahasa dalam petunjuk pengerjaan soal mudah dipahami dengan jelas 2.Bahasa yang digunakan pada setiap butir soal mudah dipahami oleh siswa, 3.Bahasa yang digunakan pada setiap butir soal sudah komunikatif, Lebih baik jika dapat diubah ke dalam bahasa Indonesia Berdasarkan penilaian validator, didapatkan rata-rata nilai untuk ranah konstruksi produk test online quizstar sebesar 91,8 yang berarti media test online quizstar dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas sebagai sarana evaluasi pembelajaran. Rata-rata nilai untuk ranah materi adalah 90 yang berarti adanya kesesuaian materi pada tes formatif yang diberikan menggunakan test online quizstar dengan SK, KD dan tujuan pembelajaran. Sedangkan rata-rata nilai untuk ranah bahasa adalah 93,3 yang berarti penggunaan bahasa pada soal tes sudah komunikatif dan dapat dipahami dengan jelas. Petunjuk pengerjaan soal awalnya menggunakan bahasa Inggris, kemudian dilakukan revisi dengan mengubah petunjuk pengerjaan soal ke dalam bahasa Indonesia. Tanggapan Siswa Terhadap Test Online Quizstar Saat penelitian, guru dan siswa memanfaatkan media test online quizstar sebagai media evaluasi belajar. Sebelum media tersebut digunakan, peneliti melakukan pengenalan langkah-langkah penggunaan media oleh kepada guru dan siswa. Peneliti memberikan petunjuk penggunaan media dan melakukan demo penggunaan media dengan membuka halaman website test online tersebut. Kemudian guru melakukan pendaftaran akun sebagai pengajar. Setelah melakukan verifikasi pendaftaran, guru melakukan pengaturan kelas dan soal tes. Guru membuat, menambah kelas, dan menambahkan akun siswa ke dalam kelas, pada halaman pengaturan kelas (class manager). Guru membuat, mengedit dan menghapus soal tes pada halaman pengaturan soal tes (quiz manager). Bentuk soal tes objektif yang tersedia yaitu pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, jawaban singkat. Guru juga dapat melakukan pengaturan nilai dari masing-masing soal, pengaturan lama waktu pengerjaan soal, dan batas waktu pengaksesan soal jika dijadikan tugas rumah. Soal tes dapat dimunculkan secara acak untuk mengurangi resiko siswa berbuat curang. Setelah siswa mengerjakan soal tes, guru dapat melihat laporan hasil belajar siswa pada halaman laporan (report manager). Laporan yang dapat dilihat guru berupa laporan rata-rata keseluruhan siswa (percent analyze), hasil nilai seluruh siswa (student list), lembar kerja setiap siswa, hasil jawaban berdasarkan pertanyaan pada soal tes (question list). Guru akan dengan mudah mengetahui tingkat ketercapaian siswa dan tidak perlu repot melakukan koreksi manual lembar jawab siswa satu persatu dengan adanya laporan tersebut. Siswa juga dapat melihat laporan belajarnya sendiri pada halaman kerja siswa. Feedback yang dapat diterima siswa adalah dengan melihat nilai yang dicapainya, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mempertahankan atau meningkatkan lagi prestasinya. Selain itu siswa juga dapat melihat hasil koreksi jawaban dari tes yang baru saja dikerjakan. Peneliti membagikan kuesioner kepada objek penelitian yaitu 25 siswa kelas XI IPS 1 pada hari Rabu, 28 Mei 2014 untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media test online quizstar. Kuesioner dibagikan untuk mengetahui minat atau motivasi siswa terhadap penggunaan media test online quizstar, efektifitas penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi pembelajaran, kendala pemanfaatan test online quizstar dalam pembelajaran di kelas dan juga kekurangan media test online quizstar menurut siswa. Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa 15

15 senang, ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan oleh guru, menunjukkan minat (rasa ingin tahu), ulet menghadapi kesulitan dan selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin [12]. Indikator motivasi siswa terhadap penggunaan media test online quizstar, diukur dengan melihat jawaban butir pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Efektifitas pembelajaran dapat dilihat dari ketercapaian tujuan pembelajaran dan makna yang didapat oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran [13]. Indikator efektifitas penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi pembelajaran, dilihat dari ketercapaian tujuan penggunaan sarana evaluasi dan makna evaluasi yaitu berupa feedback (umpan balik) bagi siswa. Indikator efektifitas diukur dengan melihat jawaban butir pertanyaan nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa Terhadap Media Test Online Quizstar Indikator Butir Pertanyaan Jumlah pernyataan Motivasi 1,2,3,4,5 1. Apakah kamu merasa senang menggunakan media test online Efektif dan efisien 6,7,8,9,10,11, 12 quizstar? 2. Apakah kamu merasa tertarik untuk mengerjakan evaluasi pembelajaran menggunakan media test online quizstar? 3. Apakah media test online quizstar mudah digunakan? 4. Apakah tampilan pada media test online quizstar menarik? 5. Menurut kamu, apakah gambar atau tulisan yang ada pada media test online quizstar cukup jelas? 6. Waktu yang tersedia untuk menggunakan media test online quizstar apakah sudah cukup memadai? 7. Apakah kamu merasa dengan menggunakan media test online quizstar efisien dalam memperoleh feedback (umpan balik) pelajaran? 8. Apakah kamu merasa dengan menggunakan media test online quizstar efisien untuk mengetahui hasil nilai pelajaran? 9. Apakah kamu merasa menggunakan media test online quizstar lebih efisien waktu dibandingkan tes konvensional (tes tertulis)? 10. Menurut kamu, apakah penggunaan media test online quizstar sebagai alat evaluasi pembelajaran lebih efektif dibandingkan tes tertulia? 11. Menurut kamu, apakah penggunaan media test online quizstar sebagai alat evaluasi pembelajaran sudah tepat? 12. Apakah kamu merasa media test online quizstar efektif digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran? Kendala Dalam mengoperasikan test online quizstar apakah kamu mengalami kesulitan? Jika ya, sebutkan kesulitan atau kendala yang kamu hadapi saat menggunakan test online quizstar dalam pembelajaran di kelas! Kekurangan Menurut kamu apakah ada yang kurang dari media test online quizstar jika digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran? Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai penggunaan media test online quizstar untuk setiap indikatornya. Indikator motivasi siswa terhadap penggunaan media test online quizstar diukur dengan melihat jawaban Butir 16

16 siswa pada butir pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Indikator motivasi siswa terhadap penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Test Online Quizstar Pernyataan Jumlah Valid Total Valid Jawaban Responden Pertanyaan Sangat Setuju % % Setuju 40 32% % Ragu-ragu % % Tidak Setuju % % Sangat Tidak 0 0% % Setuju Total % - - Hasil analisa dari pertanyaan tersebut didapatkan persentase 64,8 % responden merasa sangat senang dan tertarik menggunakan media test online quizstar, 32 % responden merasa senang, 2,4 % responden merasa ragu-ragu dan 0,8 % merasa biasa saja dan tidak tertarik menggunakan media test online quizstar. Indikator kedua mengenai efektivitas penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi pembelajaran dapat dilihat dari butir pertanyaan nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12. Indikator efektivitas terhadap penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada gambar berikut: Tabel 10. Tanggapan Siswa Terhadap Efektivitas Penggunaan Media Test Online Quizstar Sebagai Sarana Evaluasi Pembelajaran Pernyataan Jumlah Valid Total Valid Jawaban Responden Pertanyaan Sangat Setuju % % Setuju 56 32% % Ragu-ragu % % Tidak Setuju % % Sangat Tidak 0 0% % Setuju Total % - - Hasil analisa dari pernyataan tersebut didapatkan persentase 64% responden sangat setuju bahwa penggunaan media test online quizstar efektif sebagai sarana evaluasi pembelajaran, 32% responden setuju bahwa media test online quizstar efektif digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran, 2,3% responden meragukan efektivitas media test online quizstar, dan 1,7% responden merasa media test online quizstar tidak efektif digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran. Berdasarkan analisa terhadap penggunaan media test online quizstar di atas, dapat dilihat bahwa siswa merasa senang dan antuasias dalam menggunakan media test online quizstar ini untuk digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Dapat dilihat juga respon positif dari responden yang menyatakan tingkat efektifitas penggunaan media test online quizstar ini. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu mata pelajaran TIK, didapatkan hasil bahwa guru merasa media test online quizstar efektif digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran karena membantu guru untuk mengetahui tingkat ketercapaian dan hasil belajar siswa. Guru berencana akan 17

17 mengimplementasikan penggunaan media test online quizstar dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan tes formatif kepada siswa. Media test online quizstar dapat dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Kendala Penggunaan Test Online Quizstar Peneliti melakukan analisa jawaban kuesioner yang telah diisi 25 responden siswa kelas XI IPS 1, untuk mengetahui kendala pemanfaatan media test online quizstar dalam pembelajaran dan juga kekurangan media test online quizstar. Kendala penggunaan media test online quizstar dapat dilihat berdasarkan jawaban pertanyaan terbuka nomor 13. Sedangkan kekurangan media test online quizstar dapat diketahui dengan menganalisa jawaban siswa berdasarkan pertanyaan nomor 14. Kendala penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Kendala Penggunaan Media Test Online Quizstar Pernyataan Jumlah Valid Total Valid Jawaban Responden Responden Koneksi 2 8% % Internet Kebingungan 5 20% % Tidak Ada 18 72% % Kendala Total % - - Berdasarkan analisa jawaban responden, terdapat 2 kendala yang dialami siswa dalam menggunakan media test online quizstar di dalam pembelajaran, baik kendala internal siswa maupun kendala eksternal siswa. Kendala internal yaitu kendala yang berasal dari diri siswa, ada siswa yang merasa bingung dalam menjalankan media test online quizstar saat pertama kali. Kendala eksternal adalah kendala yang bukan berasal dari siswa, yaitu kendala mengenai koneksi internet. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh siswa, didapatkan hasil 2 siswa (8%) merasa bingung dalam menggunakan media test online quizstar saat pertama kali mengoperasikannya, terdapat 5 siswa (20%) mengalami kendala koneksi internet. Selain itu, 18 siswa (72%) lainnya tidak memiliki kendala apa pun dalam menggunakan media test online quizstar. Butir pertanyaan terakhir pada kuesioner adalah kekurangan media test online quizstar menurut siswa. Hasil analisa jawaban siswa mengenai kekurangan media test online quizstar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Kekurangan Media Test Online Quizstar Pernyataan Jumlah Valid Total Valid Jawaban Responden Responden Tampilan 9 36% % Waktu 4 16% % Materi 1 4% % Kecurangan 2 8% % Tidak Ada 9 36% % Total % - - Jawaban siswa pada pertanyaan terakhir mengenai kekurangan media test online quizstar, didapatkan beberapa kekurangan diantaranya: tampilan yang kurang 18

18 menarik, waktu untuk menggunakan media test online quizstar kurang lama ketika diberikan di akhir pelajaran, tidak bisa digunakan untuk memberikan materi pelajaran karena hanya digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran saja dan juga adanya kemungkinan siswa untuk melakukan kecurangan dengan mencontek pekerjaan teman. Responden yang menjawab tampilan kurang menarik ada 9 siswa (36%). Sedangkan 4 siswa (16%) menjawab waktu akses kurang, ketika media test online quizstar digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran di akhir jam pelajaran. Terdapat 1 siswa (4%) yang merasa media test online quizstar memiliki kekurangan karena tidak bisa digunakan untuk memberikan materi pelajaran. Selain itu ada 2 siswa (8%) yang merasa media test online quizstar memiliki kekurangan yaitu masih memungkinkan siswa untuk mencontek pekerjaan temannya. Responden lainnya sebanyak 9 siswa (36%) merasa tidak ada yang kurang dari media test online quizstar. Berdasarkan jawaban kuesioner yang telah dibagikan responden, hanya beberapa responden saja yang mengalami kendala dalam penggunaan media test online quizstar selama pembelajaran berlangsung. Sebagian besar responden tidak mengalami kendala dalam penggunaan media test online quizstar. Namun, menurut sebagian responden, media test online quizstar ini masih memiliki kekurangan dibagian tampilannya. Tampilan yang sederhana tampaknya kurang menarik bagi responden yang telah menggunakan media test online quizstar. 5. SIMPULAN Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari 4 siklus. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Kegiatan evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dilakukan, memanfaatkan media test online quizstar. Pada kegiatan evaluasi tersebut dilakukan uji validitas isi, uji validitas soal, uji validitas butir soal, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas tes. Uji validitas isi yang dilakukan oleh validator diperoleh hasil 2 soal tes formatif yang akan diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan isi kurikulum. Uji validitas soal dengan menghitung korelasi product moment didapatkan hasil 0,958 yang berarti memiliki korelasi sangat tinggi dan valid. Hasil uji validitas butir soal diadapatkan 6,7% butir soal memiliki korelasi tinggi, 36,7% butir soal memiliki korelasi cukup tinggi, 33,3% butir soal memiliki korelasi rendah dan sisanya memiliki korelasi yang sangat rendah. Ada 3% soal yang memiliki kriteria tingkat kesulitan tinggi, 16,7% memiliki tingkat kesulitan sedang dan sisanya mudah. Daya pembeda soal yang termasuk kedalam kategori cukup baik dan baik ada 50%, kategori daya pembeda tidak baik ada 6,7%, dan sisanya jelek. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan, didapatkan reliabilitas tes formatif 1 sebesar 0,9743 dan tes formatif 2 sebesar 0,9219 yang berarti soal tes tersebut sangat reliabel karena memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa soal formatif yang diujikan valid dan reliabel. Selain itu, diteliti mengenai pengaruh penggunaan media test online quizstar bagi siswa dan didapatkan hasil bahwa 96% siswa merasa tertarik dan senang menggunakan test online quizstar tersebut. Meskipun terdapat beberapa kendala seperti gangguan koneksi internet dan kebingungan siswa saat menggunakan media test online quizstar, sebanyak 72% siswa merasa tidak memiliki kendala apa pun. Guru juga 19

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan media animasi komputer terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2). Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 MACAM-MACAM VALIDITAS Hasil yang diperoleh dalam kegiatan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi Kelas X semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Bentuk Penelitian 1. Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu dengan bentuk desain penelitian pada penelitian kali ini adalah One Group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak meluasnya beberapa pengertian dalam penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen Portofolio

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Firmansyah (008: 19), metode eksperimen adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yakni menitikberatkan pada pengembangan kerangka model e- learning yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sugiono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka haruslah terlebih dahulu menentukan metode penelitian yang tepat, untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif tipe eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Pretest- Postest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 3.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci