1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pelaku bisnis harus berpikir lebih keras dalam menyusun strategi untuk menghadapi persaingan tersebut. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi diyakini dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Perusahaan dapat memanfaatkan data yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Jika diolah dengan benar, data-data tersebut dapat menghasilkan informasi berharga yang sangat berguna bagi perusahaan. Data mining merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengolah data menjadi informasi berharga. Data mining menyediakan beberapa metode dalam menghasilkan informasi penting dari tumpukan data. Data-data yang dihasilkan dari proses penjualan yaitu data transaksi dapat diolah menggunakan Association Rule untuk mengetahui informasi keterkaitan pembelian produk yang dilakukan oleh pembeli. Perusahaan dapat memanfaatkan informasi ini untuk melakukan strategi pemasaran, misalnya untuk pembuatan paket pembelian dan penempatan produk di dalam toko. Pada penelitian ini akan dibuat aplikasi untuk melakukan Market Basket Analysis, yaitu mencari keterkaitan pembelian antar produk di toko oleh-oleh Wisata Rasa menggunakan Association Rule. Toko Wisata Rasa merupakan toko yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Surabaya. Toko ini berada di kota Surabaya dan memiliki omset yang besar. Meskipun toko oleh-oleh Wisata Rasa saat ini telah menggunakan sistem terkomputerisasi dalam setiap transaksi penjualanya, namun sistem tersebut hanya dapat digunakan untuk mencatat transaksi penjualan biasa, oleh karena itu pemilik toko oleh-oleh Wisata Rasa menginginkan sebuah sistem baru yang dapat digunakan untuk melakukan Market basket Analysis, sehingga pihak toko dapat mengetahui keterkaitan pembelian barang produk yang dilakukan oleh pembeli, dengan diketahuinya keterkaitan pembelian produk oleh pembeli, pihak toko dapat menyusun strategi pemasaran yaitu antara lain melalui penempatan produk di dalam toko, menyediakan stok barang yang lebih banyak untuk produk yang saling berkaitan dan untuk menyusun paket oleh-oleh bagi para pembeli. 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu Penelitian tentang Market Basket Analysis sudah pernah dikerjakan sebelumnya, yaitu penelitian dengan judul Sistem Data Mining dengan Association Rule untuk Menentukan Keterkaitan Antar Produk (Studi Kasus: Swalayan Ada Baru Salatiga). Pada penelitian ini, penentuan keterkaitan antar poduk dicari dengan algoritma Apriori, yaitu dicari kombinasi item yang memenuhi minimum support dalam database dan dilakukan pembentukan Association Rule yang memenuhi minimum confidence [1]. Penelitian lain yang membahas tentang Market Basket Analysis adalah penelitian dengan judul Market Basket Analysis Menggunakan Metode Fuzzy C- Covering untuk Menentukan Pola Pembelian Pelanggan pada Toko Buku (Studi 2

2 Kasus: Toko Buku Andi Star Salatiga). Penelitian ini membahas tentang pencarian keterkaitan antar produk yaitu buku yang dibeli oleh pembeli dengan memanfaatkan metode Fuzzy C-Covering. Hasil yang didapat adalah terdapat keterkaitan produk yang dihasilkan oleh sistem yang dibuat. Semakin tinggi nilai confidence, maka semakin kuat keterkaitan antar item yang terjadi [2]. Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem yang dapat menentukan keterkaitan antar produk oleh-oleh yang dibeli oleh pembeli pada toko oleh-oleh Wisata Rasa menggunakan Association Rule yaitu algoritma Apriori. Sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung untuk proses transaksi pada toko, serta dapat menampilkan hasil transaksi toko pada periode waktu yang dipilih oleh pengguna sistem. Data Mining Data Mining seringkali diartikan dengan menulis banyak laporan dan query. Namun pada kenyataannya kegiatan data mining tidak melakukan pembuatan laporan dan query sama sekali. Data mining dilakukan dengan tool khusus, yang mengeksekusi operasi data yang telah didefinisikan berdasarkan model analisis. Data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang berada pada basis data yang besar yang selama ini tidak diketahui tetapi mempunyai potensi informasi yang bermanfaat [3]. Konsep data mining muncul dikarenakan timbulnya data explosion akibat dari penumpukan data oleh sistem pengolahan basis data terpadu di suatu organisasi. Proses data mining menggunakan berbagai perangkat analisis data untuk menemukan pola dan hubungan dalam data yang mungkin dapat digunakan untuk membuat prediksi yang valid. Data mining menganalisis data untuk menemukan informasi yang tersembunyi pada sejumlah besar data yang disimpan. Data mining merupakan proses yang berbeda dengan analisis statistik biasa. Fungsi-fungsi yang umum diterapkan dalam data mining adalah: [4]. - Assosiation, adalah proses untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item dalam suatu waktu - Sequence, proses untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item dalam suatu waktu dan diterapkan lebih dari satu periode - Clustering, adalah proses pengelompokan sejumlah data/obyek, ke dalam kelompok data sehingga setiap kelompok berisi data yang mirip - Classification, proses penemuan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. - Regretion, adalah proses pemetaan data dalam suatu nilai prediksi - Forecasting, adalah proses pengestimasian nilai prediksi berdasarkan pola-pola di dalam sekumpulan data. - Solution, adalah proses penemuan akar masalah dan problem solving dari persoalan bisnis yang dihadapi atau paling tidak sebagai informasi dalam pengambilan keputusan. 3

3 Market Basket Analysis Market Basket Analysis adalah asosiasi dalam data mining yang dapat menemukan atribut yang muncul dalam satu waktu [5]. Proses ini menganalisis pola pembelian pelanggan dengan cara menemukan hubungan antara item-item yang berbeda yang diletakkan konsumen dalam shopping basket. Hasil yang telah didapatkan ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan retail seperti toko atau swalayan untuk mengembangkan strategi pemasaran dengan melihat item-item mana saja yang kemungkinan dibeli secara bersamaan oleh konsumen. Untuk beberapa kasus, pola dari item-item yang dibeli secara bersamaan oleh konsumen dapat ditebak, misalnya selai dibeli secara bersamaan dengan roti. Akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan tercipta pola pembelian item yang belum pernah terpikirkan. Misalnya pembelian sabun mandi dengan makanan ringan. Bisa saja pola seperti ini terbentuk ketika suatu transaksi berlangsung. karena kebutuhan customer berbeda-beda dan tidak dapat diprediksi sehingga tidak ada jalan keluar, misalnya seperti stok sabun mandi di gudang habis. Oleh karena itu Market Basket Analysis diharapkan dapat membantu dalam penyelesaian masalah ini. Dengan menggunakan aplikasi ini seorang penjual bisa dengan cepat dan tepat dalam menentukan pola pembelian dari beberapa customer. Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item [5]. Contoh asosiasi yang biasa terjadi seperti seberapa besar kemungkinan pembeli membeli roti dengan selai secara bersamaan. Penting tidaknya suatu aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, yaitu support dan confidence. - Support (nilai penunjang) adalah persentase kombinasi item tersebut dalam database. - Confidence (nilai kepastian) adalah kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi. Aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk: {roti, mentega} {susu} (support=40%, confidence=50%) Aturan tersebut berarti 50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item itu. Dapat juga diartikan: Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini. Analisis asosiasi didefinisikan sebagai suatu proses untuk menemukan semua aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk confidence (minimum confidence) [5]. Jika supportnya>=minimum support dan confidencenya>= minimum confidence, maka rule tersebut bisa dikatakan sebagai interesting rule. Algoritma Apriori Algoritma Apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain Apriori, yang termasuk pada golongan ini adalah metode Generalized Rule Induction 4

4 dan Algoritma Hash Based. Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item. Contoh aturan asosiasi dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Berdasarkan pengetahuan tersebut, pemilik swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. [5]. Penting tidaknya suatu aturan asosiasi dapat diketahui dengan dua parameter, yaitu support dan confidence. Support (nilai penunjang) adalah persentase kombinasi item tersebut dalam database, sedangkan confidence (nilai kepastian) adalah kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi. Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu: 1. Analisis pola frekuensi tinggi Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan Rumus Sementara itu, nilai support dari 2 item diperoleh dari Rumus 2. Support(A,B) = P(AB)... 2 Seorang analis mungkin hanya akan mengambil aturan yang memiliki support dan/atau confidence yang tinggi. Aturan yang kuat adalah aturan-aturan yang melebihi kriteria support dan/atau confidence minimum. Misalnya seorang analis menginginkan aturan yang memiliki support lebih dari 20% dan confidence lebih dari 35%. Sebuah itemset adalah himpunan item-item yang berada dalam I, dan k-itemset adalah itemset yang berisi k item. Misalnya {Teh, Gula} adalah sebuah 2-itemset dan {Teh, Gula, Roti} merupakan 3-itemset. Frequent Itemset menunjukkan itemset yang memiliki frekuensi kemunculan lebih dari nilai minimum yang telah ditentukan (). Misalnya = 2, maka semua itemset yang frekuensi kemunculannya lebih dari atau sama dengan 2 kali disebut frequent. Himpunan dari frequent k-itemset dilambangkan dengan F k. 2. Pembentukan aturan asosiasi Setelah semua pola frekuensi ditemukan, barulah dicari aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan asosiatif A B dengan Rumus Walaupun algoritma Apriori mudah untuk dipahami dan dimplementasikan dibandingkan dengan algoritma yang lainnya yang memang diterapkan untuk proses association rule, akan tetapi algoritma Apriori juga memiliki kekurangan yaitu, untuk melakukan pencarian frequent itemset, algoritma Apriori harus melakukan scanning database berulang kali untuk setiap kombinasi item. Hal tersebut 5

5 menyebabkan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan scanning database. Selain itu, dibutuhkan generate candidate yang besar untuk mendapatkan kombinasi item dari database. Algoritma Apriori dalam bentuk pseudocode, adalah sebagai berikut: Input : D, a database of a transactions; Min_support, the minimum support count threshold Output : L, frequent itemsets in D Method : L1 = find_frequent_1_itemsets(d); for (k = 2; Lk-1 Φ;k ) { Ck = Apriori_gen(L1-1); for each transaction t D {//scan D for counts Ct = subset (Ck,t); //get the subsets of t that are candidates for each candidate c Ct c.count ; } Lk = {c Ck c.counts min_sup} } return L = k Lk; 3. Metode dan Perancangan Sistem Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini yaitu model waterfall. Model waterfall disebut juga dengan classic life cycle. Secara lengkap, alur model waterfall yang merupakan model klasik akan digambarkan seperti pada Gambar 1 [6]. Gambar 1 Waterfall Model [6] Keuntungan dari model waterfall ini, yaitu setiap tahapan akan dievaluasi secara teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini merupakan tahapan metode Waterfall dalam penelitian ini: - Analisis kebutuhan dan pendefinisiannya Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan penelitian di toko oleh-oleh Wisata Rasa Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara bersama pemilik toko tersebut. 6

6 Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan pengguna sistem berdasarkan proses bisnis yang ada. Kebutuhan pengguna tersebut antara lain : 1. Sistem dapat memproses transaksi pembelian oleh pembeli di toko oleh-oleh tersebut dan menyimpannya dalam basis data. 2. Sistem dapat digunakan untuk melakukan manajemen barang dagangan pada toko tersebut. 3. Sistem dapat digunakan untuk melakukan manajemen kategori barang dagangan. 4. Sistem dapat digunakan untuk menampilkan pendapatan toko berdasarkan periode waktu yang dimasukkan oleh pemilik toko. 5. Sistem dapat melakukan analisis keranjang belanja (Market Basket Analysis) supaya dapat diketahui keterkaitan pembelian produk oleh pembeli pada periode waktu yang diinginkan. - Perancangan sistem dan perangkat lunak Setelah melakukan analisis kebutuhan pengguna sistem, tahap kedua adalah melakukan perancangan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan diagram-diagram UML, yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Perancangan user interface juga dilakukan pada tahap ini. - Integrasi dan pengujian unit Tahap ketiga adalah melakukan implementasi dari hasil perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman Java, serta dilakukan pengujian untuk mencari kesalahan pemrogramannya. Hasilnya dievaluasi kembali, jika masih belum sempurna, maka dikembalikan ke tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut. - Integrasi dan pengujian sistem Tahap ke 4 (empat) adalah menyatukan program dan melakukan pengujian sistem, apakah benar-benar memberikan manfaat dalam segi efisiensi dan efektifitas serta memudahkan pengguna dalam pemakaiannya sehingga bisa menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan baik. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi. - Operasi dan pemeliharaan sistem Tahapan terakhir, sistem yang telah dibangun harus dijaga dan dirawat serta harus dilakukan evaluasi untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada. Jika di kemudian hari sistem tersebut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir ini, akan menjadi analisa data dan kebutuhan yang baru untuk pengembangan ke depannya. Perancangan Sistem dengan UML (Unified Modelling Language) Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML), yaitu dibuat 4 (empat) diagram: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. 7

7 Gambar 2 Use Case Diagram sistem Gambar 2 mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan jika seorang pengguna masuk sebagai admin atau pegawai, di mana admin atau pemilik toko mempunyai hak akses untuk melakukan update barang, update user, update kategori, melakukan transaksi penjualan, melihat laporan penjualan, dan juga melakukan Market Basket Analysis. Sedangkan pegawai hanya dapat melakukan transaksi penjualan saja. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi dari suatu aktivitas dimulai sampai berhenti. Untuk kebutuhan proses dari sistem yang akan dibangun, terdapat 2 (dua) activity diagram, yaitu untuk Pemilik Toko dan Pegawai Toko. Activity diagram untuk Pemilik Toko dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Activity Diagram Pemilik Toko 8

8 Gambar 3 merupakan activity diagram untuk pemilik toko. Aktivitas yang dapat dilakukan oleh pemilik toko setelah login dengan valid adalah melakukan manajemen barang, manajemen kategori, manajemen user, melakukan transaksi penjualan, melihat laporan penjualan dan melakukan Market Basket Analysis. Gambar 4 Activity Diagram Pegawai Toko Gambar 4 merupakan activity diagram dari pegawai toko. Seorang pegawai toko memiliki aktivitas melakukan transaksi penjualan setelah selesai melakukan login dengan valid. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. : Pemilik Toko MarketBasketUI PenjualanController tb_penjualan tb_detail_penju alan input(support, confidence, tanggal) send data(support, confidence, tanggal) request(tanggal) request(tanggal) return data perhitungan market basket analysis menampilkan hasil MBA Gambar 5 Sequence Diagram Market Basket Analysis 9

9 Gambar 5 merupakan sequence diagram pemilik toko dalam melakukan Market Basket Analysis. Proses diawali oleh pemilik toko dengan memasukkan nilai support, confidence dan memasukkan tanggal melalui form yang disediakan. Proses dilanjutkan dengan memanggil PenjualanController untuk mengambil data dari tabel tb_penjualan dan tb_detail_penjualan. Data yang diambil kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan Market Basket Analysis, hasilnya ditampilkan kembali pada form Market Basket Analysis. : Pegawai Toko input transaksi(no_nota, tanggal, kode_barang,banyak,subtotal, total) transaksi(no_not a, tanggal, kode_barang,ban yak,subtotal, total) FormPenjualanTransaksi PenjualanController tb_penjualan tb_detail_penju alan send data(no_nota, tanggal, kode_barang,banyak,subt otal, total) send data(no_nota, tanggal, total) send data(no_nota, kode_barang, banyak, subtotal) simpan data simpan data send info send info konfirmasi Gambar 6 Sequence Diagram Transaksi Penjualan Gambar 6 adalah sequence diagram transaksi penjualan yang dilakukan oleh pegawai toko. Proses dimulai dengan memasukkan data transaksi, kemudian data dikirimkan oleh controller untuk disimpan dalam tabel tb_penjualan dan tb_detail_penjualan. Tabel tb_penjualan digunakan untuk menyimpan data nomor nota, tanggal transaksi dan total bayar, sedangkan tabel tb_detail_penjualan menyimpan detail penjualan, yaitu nomor nota, kode barang, banyak barang dan sub total. Class Diagram Class Diagram memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem, di mana sistem tersebut akan menampilkan kelas, atribut, method dan hubungan antara kelas. 10

10 Gambar 7 Class Diagram Sistem Gambar 7 merupakan class diagram sistem, di mana ditampilkan class-class yang dibuat dalam sistem. Class-class ini dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) macam, yaitu class entity, class controller dan class user interface. Perancangan Basis Data Pada bagian ini akan disampaikan perancangan basis data dan akan ditampilkan tabel-tabel yang ada dalam basis data. Tabel tb_barang Tabel tb_barang digunakan untuk menyimpan data barang yang dijual oleh toko Wisata Rasa. Struktur tabel tb_barang bisa dilihat pada Tabel 1 Tabel 1Struktur Tabel tb_barang Field Type Size Keterangan kode_barang varchar 15 Kode barang, primary key nama_barang varchar 100 Nama barang Satuan varchar 45 Satuan barang kode_kategori varchar 45 Kategori barang harga_satuan integer Harga satuan Tabel tb_kategori Tabel tb_kategori digunakan untuk menyimpan data kategori dari barang yang dijual oleh toko Wisata Rasa. Struktur tabel tb_kategori dapat dilihat pada Tabel 2. 11

11 Tabel 2 Struktur Tabel tb_kategori Field Type Size Keterangan kode_kategori varchar 45 Kode kategori, primary key nama_kategori varchar 45 Nama kategori keterangan varchar 100 Satuan barang Tabel tb_penjualan Tabel tb_penjualan digunakan untuk menyimpan transaksi penjualan. Struktur tabel tb_penjualan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Struktur Tabel tb_penjualan Field Type Size Keterangan no_nota varchar 45 Nomor nota, primary key tanggal date Tanggal transaksi total integer Total harga diskon integer Diskon bayar grand_total integer Grand total Tabel tb_user Tabel tb_user digunakan untuk menyimpan data user pengguna sistem ini. Struktur tabel tb_user dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Struktur Tabel tb_user Field Type Size Keterangan user_id integer Id user, primary key, auto increment username varchar 45 Username pengguna sistem password varchar 45 Password pengguna sistem level varchar 10 Level pengguna sistem Tabel tb_detail_penjualan Tabel detail_penjualan digunakan untuk menyimpan data detail dari transaksi penjualan yang terjadi. Struktur tabel detail_penjualan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Struktur Tabel tb_detail_penjualan Field Type Size Keterangan no_nota varchar 45 - kode_barang varchae 15 Tanggal transaksi banyak integer Banyak barang dibeli sub_total double Sub total harga 4. Hasil Implementasi dan Pembahasan Menu Utama Tampilan pertama yang dihadapi oleh user adalah tampilan form login seperti terlihat pada Gambar 8. 12

12 Gambar 8 Form Login Gambar 8 adalah tampilan awal saat aplikasi ini dijalankan, yaitu form login. Pilihan menu pada menu bar akan disable untuk pertama kali, namun akan aktif jika user telah melakukan login dengan sukses. Gambar 9 Form untuk Admin Gambar 9 adalah tampilan untuk hak akses admin. Pada hak akses admin, seorang admin yaitu pemilik toko dapat melakukan semua fasilitas dalam sistem ini, yaitu melakukan manajemen barang, kategori, user, melakukan transaksi penjualan, melakukan analisis keranjang belanja dan dapat melihat laporan penjualan berdasarkan waktu tertentu. Fasilitas-fasilitas ini dapat dipilih pada deretan menu bar yang ada pada bagian atas aplikasi. Menu Manajemen Barang Tampilan manajemen barang dapat dilihat pada Gambar

13 Gambar 10 Form Manajemen Barang Gambar 10 adalah tampilan untuk melakukan manajemen barang pada toko. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh pemilik toko, di mana pemilik toko dapat menambah, mengubah dan menghapus barang. Selain itu juga disediakan fasilitas search barang berdasarkan kode barang, nama barang dan kode kategori. Menu Transaksi Penjualan Aplikasi ini menyediakan fasilitas yang dapat digunakan untuk memproses transaksi penjualan pada toko. Gambar 11 menunjukkan fasilitas ini. Gambar 11 Form Transaksi Penjualan Barang Gambar 11 adalah fasilitas untuk melakukan transaksi penjualan. Sistem akan melakukan generate nomor nota secara otomatis. Untuk memasukkan item-item barang yang dibeli oleh pembeli, pegawai atau pemilik toko cukup memasukkan kode barang yang sudah ditempel pada barang ke textfield yang disediakan, memasukkan jumlah barang dan memilih tombol simpan. Setelah semua item dimasukkan akan muncul jumlah total bayar. 14

14 Menu Laporan Penjualan Menu laporan penjualan hanya dapat dilihat oleh pemilik toko. Form laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Form Lihat Laporan Penjualan Laporan penjualan pada Gambar 13 akan menampilkan laporan hasil penjualan pada periode waktu tertentu, yaitu sesuai dengan tanggal yang dimasukkan oleh pemilik toko. Fasilitas ini dapat digunakan untuk mengetahui pendapatan toko dari hasil transaksi tersebut. Menu Market Basket Analysis Pada menu Market Basket Analysis akan ditampilkan form untuk melakukan analisis keranjang belanja menggunakan Association Rule yaitu algoritma Apriori. Untuk masuk ke form ini, pemilik toko dapat memilih menu Analisis Market Basket. Form Market Basket Analysis diperlihatkan pada Gambar 13. Gambar 13 Form Market Basket Analysis Gambar 13 adalah tampilan untuk melakukan analisis keranjang belanja, di mana pemilik toko dapat memasukkan nilai support dan confidence sesuai dengan 15

15 keinginan dalam melakukan analisis. Fasilitas date picker dapat digunakan untuk menentukan periode waktu dalam melakukan analisis keranjang belanja. Setelah tombol Analisis dipilih, maka sistem akan melakukan perhitungan untuk menghasilkan Association Rule dan akan ditampilkan pada textarea. Penentuan Association Rule menggunakan bantuan algoritma Apriori. Hasil perhitungan dan aturan asosiasi yang terbentuk dari input pada Gambar 13, dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Form Hasil Market Basket Analysis Gambar 14 menunjukkan hasil perhitungan dan analisis keranjang belanja menggunakan Association Rule yaitu algoritma Apriori. 1. Tahapan pertama dalam perhitungan adalah melakukan pencarian transaksi pada tanggal awal dan tanggal akhir yang dimasukkan oleh user. Berdasarkan tanggal yang dimasukkan (tanggal awal dan tanggal akhir ), maka transaksi yang ada dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Barang yang Dibeli Hasil Pencarian Transaksi Item yang dibeli 1 18, 726, , 180, , 179, 8, , 187, 179, 8 5 8, 740, , 740, 8, , , 179, , 740, , Langkah berikutnya adalah membuat tabel tabular untuk melakukan perhitungan banyaknya pembelian untuk setiap item. Tabel banyaknya item yang dibeli dapat dilihat pada Tabel 7. 16

16 Tabel 7 Tabel Banyaknya Item yang Dibeli Transaksi Menentukan nilai dan menentukan frequent itemset Nilai ditentukan dengan banyak transaksi yaitu 10 dikalikan dengan nilai support 30%, sehingga = 3. Langkah berikutnya adalah menentukan frequent itemset. Berdasarkan Tabel 7 diketahui total untuk transaksi k = 1 semuanya lebih besar atau sama dengan nilai, sehingga: F 1 = {{740}, {8}, {18}, {187}, {726}, {180}, {179}} Untuk k = 2 (2 item), diperlukan tabel untuk masing-masing item. Kombinasi item yang terbentuk adalah: {740,8}, {740,18}, {740,187}, {740,726}, {740,180}, {740,179}, {8,18}, {8,187}, {8,726}, {8,180}, {8,179}, {18,187}, {18,726}, {18, 180}, {18,179}, {187,726}, {187,180}, {187,179}, {726,180}, {726,179}, {180,179}. Dari setiap kombinasi yang terbentuk, akan dicari frequent itemset masingmasing item seperti pada Gambar 16 dan Gambar 17. Gambar 15 Hasil Perhitungan 2 Itemset 17

17 Gambar 16 Hasil Perhitungan 2 Itemset Pada Gambar 16 dan Gambar 17, P artinya adalah item-item yang dibeli bersamaan, sedangkan S berarti tidak ada item yang dibeli bersamaan atau tidak dibeli oleh pembeli. melambangkan jumlah frequent itemset. Jumlah frequent itemset harus lebih besar atau sama dengan nilai yaitu 3, sehingga didapat: F 2 = {{740,8}, {740,180}, {8,187}, {8,180}, {8,179}, {187,179}} Kombinasi dari itemset dalam F 2 dapat digabungkan menjadi calon 3 itemset. Itemset-itemset yang dapat digabungkan adalah itemset-itemset yang memiliki kesamaan dalam k-1 item pertama. Misalnya {740,8} dan {740,180} memiliki k- 1 itemset pertama yang sama yaitu 740, maka dapat digabungkan menjadi 3- itemset baru yaitu {740,8,180}. Untuk k = 3 (3 unsur), himpunan yang bisa dibentuk adalah: {740,8,180}, {8,187,180} {8,187,179}, {8,180,179}. Dari setiap kombinasi yang terbentuk, akan dicari frequent itemset masingmasing item seperti pada Gambar 17. Gambar 17 Hasil Perhitungan 3 Itemset Berdasarkan Gambar 17, didapatkan himpunan F 3 = {}, karena tidak memenuhi >=, sehingga F 4, F 5, F 6 dan seterusnya juga merupakan himpunan kosong. 4. Langkah berikutnya adalah membuat rule berdasarkan frequent itemset yang didapat. Rule yang digunakan adalah jika x, maka y, di mana x adalah antecedent dan y adalah consequent. Berdasarkan rule tersebut, maka dibutuhkan 2 buat item yang mana salah satunya sebagai antecedent dan sisanya sebagai consequent. Berdasarkan langkah 3 didapatkan 1 buah F k yaitu F 2. F 1 18

18 tidak ikut disertakan karena hanya terdiri dari 1 item saja. Untuk antecedent boleh lebih dari 1 unsur, sedangkan untuk consequent terdiri dari 1 unsur. 5. Menentukan (ss-s) sebagai antecedent dan s sebagai consequent dari F k yang didapat pada langkah 4. Pada langkah 4 didapat himpunan F 2 = {{740,8}, {740,180}, {8,187}, {8,180}, {8,179}, {187,179}}, jadi dapat disusun rule: Untuk {740,8}: - Jika (ss-s) = 740, jika s = 8, maka jika membeli 740, maka membeli 8. - Jika (ss-s) = 8, jika s = 740, maka jika membeli 8, maka membeli 740. Untuk {740,180}: - Jika (ss-s) = 740, jika s = 180, maka jika membeli 740, maka membeli Jika (ss-s) = 180, jika s = 740, maka jika membeli 180, maka membeli 740. Untuk {8,187}: - Jika (ss-s) = 8, jika s = 187, maka jika membeli 8, maka membeli Jika (ss-s) = 187, jika s = 8, maka jika membeli 187, maka membeli 8. Untuk {8,180}: - Jika (ss-s) = 8, jika s = 180, maka jika membeli 8, maka membeli Jika (ss-s) = 180, jika s = 8, maka jika membeli 180, maka membeli 8. Untuk {8,179}: - Jika (ss-s) = 8, jika s = 179, maka jika membeli 8, maka membeli Jika (ss-s) = 179, jika s = 8, maka jika membeli 179 maka membeli 8. Untuk {187,179}: - Jika (ss-s) = 187, jika s = 179, maka jika membeli 187, maka membeli Jika (ss-s) = 179, jika s = 187, maka jika membeli 179, maka membeli Berdasarkan hasil rule pada langkah 5, dibuat tabel kandidat aturan asosiasi untuk 1 antecedent seperti pada Tabel 8 dan dihitung nilai support dan confidence-nya. 19

19 Untuk item yang dibeli sekaligus pada jika membeli 740, maka membeli 8 ada 3 transaksi, jumlah seluruh transaksi ada 10 transaksi, sehingga nilai support-nya adalah: Untuk item yang dibeli sekaligus pada jika membeli 740, maka membeli 8 ada 3, sedangkan jumlah transaksi yang membeli 740 ada 4 transaksi, sehingga confidence-nya: Tabel 8 Hasil Perhitungan Support dan Confidence Jika antecedent, maka consequent Support Confidence Jika membeli 740, maka membeli 8 (3/10) x 100% = 30% (3/4) x 100% = 75% Jika membeli 8, maka membeli 740 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 740, maka membeli 180 (3/10) x 100% = 30% (3/4) x 100% = 75% Jika membeli 180, maka membeli 740 (3/10) x 100% = 30% (3/4) x 100% = 75% Jika membeli 8, maka membeli 187 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 187, maka membeli 8 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 8, maka membeli 180 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 180, maka membeli 8 (3/10) x 100% = 30% (3/4) x 100% = 75% Jika membeli 8, maka membeli 179 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 179, maka membeli 8 (3/10) x 100% = 30% (3/5) x 100% = 60% Jika membeli 187, maka membeli 179 (3/10) x 100% = 30% (3/6) x 100% = 50% Jika membeli 179, maka membeli 187 (3/10) x 100% = 30% (3/5) x 100% = 60% Tabel 8 menunjukkan hasil perhitungan support dan confidence setelah sebelumnya pada Gambar 14, user memasukkan nilai minimum support sebesar 30% dan minimum confidence sebesar 75%. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan perkalian antara nilai support dan confidence dari transaksi yang memenuhi minimum support dan minimum confidence yang dimasukkan sebelumnya. Tabel 9 Hasil Perhitungan Support x Confidence Jika antecedent, maka consequent Support Confidence Support x Confidence Jika membeli 740, maka membeli 8 30% 75% 22.5% Jika membeli 740, maka membeli 30% 75% 22.5% 180 Jika membeli 180, maka membeli 30% 75% 22.5% 740 Jika membeli 180, maka membeli 8 30% 75% 22.5% Tabel 9 menunjukkan hasil perkalian support dan confidence, setelah melakukan perkalian antara support dan confidence lalu dicari hasil perkalian yang paling besar. Hasil dari perkalian yang paling besar merupakan rule yang dipakai pada saat menjual. Hasil perkalian pada Tabel 9 bernilai sama besar, sehingga semuanya dapat digunakan sebagai rule. - Jika membeli Susu Ultra, maka membeli Lapis Surabaya dengan support 30% dan confidence 75%. - Jika membeli Susu Ultra, maka membeli Ledre Hello dengan support 30% dan confidence 75%. 20

20 - Jika membeli Ledre Hello, maka membeli Susu Ultra dengan support 30% dan confidence 75%. - Jika membeli Ledre Hello, maka membeli Lapis Surabaya dengan support 30% dan confidence 75%. Hasil Pengujian dan Analisis Hasil pengujian Market Basket Analysis dari sistem yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Uji Coba Sistem No. Minimum Minimum Aturan Asosiasi yang Terbentuk Support x Support Confidence Confidence 1 30% 75% Jika membeli " LEDRE HELLO " maka 22.5% akan membeli " SUSU ULTRA " dengan Supp 30% dan Conf 75% Jika membeli " SUSU ULTRA " maka akan membeli " LEDRE HELLO " dengan Supp 30% dan Conf 75% Jika membeli LEDRE HELLO maka akan membeli LAPIS SURABAYA dengan Supp 30% dan Conf 75% Jika membeli SUSU ULTRA maka akan membeli LAPIS SURABAYA dengan Supp 30% dan Conf 75% 22.5% 22.5% 22.5% Support dari suatu itemset merupakan presentase dari seluruh data yang ada dalam basis data yang mengandung itemset tersebut. Nilai support 30% artinya presentase kemunculan suatu itemset adalah 30% dari seluruh data yang terdapat dalam basis data. Sedangkan nilai minimum support 30% artinya kemunculan itemset yang membentuk rule adalah kurang atau sama dengan 30%. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 10 diketahui bahwa dengan menggunakan nilai minimum support yang berbeda dihasilkan rule yang berbeda pula. Confidence merupakan tingkat kepercayaan atau tingkat kebenaran dari rule yang terbentuk. Rule yang dicari adalah yang mempunyai nilai kebenaran yang besar, yaitu rule yang membuat prediksi yang benar. Semakin tinggi nilai support dan confidence, maka semakin tinggi tingkat keakuratan dari rule atau pola yang dihasilkan. 5. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian Market Basket Analysis dari sistem yang telah dibuat dengan menggunakan data transaksi bulan April 2012, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai support dan confidence, maka semakin tinggi tingkat keakuratan dari rule atau pola yang dihasilkan. dari hasil pengujian menggunakan minimum support 30% dan minimum confidence 75% menghasilkan kemungkinan sebesar 22,5% jika membeli LEDRE HELLO juga akan membeli SUSU ULTRA dan LAPIS SURABAYA. Kita dapat menggunakan hasil dari pengujian sistem untuk menentukan pola penjualan dan menyusun strategi pemasaran, yaitu 21

21 antara lain LEDRE HELLO diletakkan bersebelahan dengan SUSU ULTRA dan LAPIS SURABAYA dalam penjualan produknya, dan kita dapat menggunakannya untuk menyusun paket parcel untuk pembeli. Terdapat kendala apabila sistem digunakan untuk menghitung data transaksi yang sangat banyak, yaitu waktu perhitungan yang semakin lama, dan saran yang diajukan dalam pengembangan aplikasi ini adalah optimalisasi dalam hal waktu pemrosesan data pada saat analisis, algoritma Apriori memerlukan waktu yang cukup lama dalam hal generating itemset. untuk mempercepat akses ke database bisa digunakan teknologi Hibernate, atau ORM. 6. Pustaka [1] Tandyo R. A., Kristoko D. H., Jasson P., 2009, Sistem Data Mining dengan Association Rule untuk Menentukan Keterkaitan Antar Produk (Studi Kasus : Swalayan Ada Baru Salatiga), Salatiga: Koleksi Perpustakaan Pusat UKSW. [2] Dewi A. O., Yessica N., Yos R. B., 2010, Market Basket Analysis Menggunakan Metode Fuzzy C-Covering untuk Menentukan Pola Pembelian Pelanggan Pada Toko Buku (Studi Kasus: Toko Buku Andi Star Salatiga), Salatiga: Koleksi Perpustakaan Pusat UKSW. [3] Rifa, Noverino, Kharizt Attria Gupta., 2004, Business Intelligence, ITB. [4] Han, Jiawei & Kember, Michelin, 2001, Data mining Concepts & Techniques, Simon Fraser University Academic Press, US. [5] Kusrini, Emha T. L., 2009, Algoritma Data Mining, Yogyakarta: Penerbit Andi. [6] Pressman, R.S., 2001, Software Engineering : A Practitioner s Approach, Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates. [7] Agrawal, Rakesh, Ramakrishnan Srikant., 1994, Fast Algorithm for Mining Association Rules. In Proc International Conference Very Large Data Bases (VLDB). 22

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem yang berjalan pada perusahaan PT. Perintis Perkasa dikelola dengan menggunakan software TDMS (Toyota Dealer Management System). TDMS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Tahapan ini merupakan tahapan utama dalam penelitian, dalam tahapan pengembangan sistem metode yang akan dipakai adalah Rapid Application Development dan tahapan Data

Lebih terperinci

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%) ASSOCIATION RULE (ALGORITMA A PRIORI) Algoritma A Priori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain a priori, yang termasuk pada golongan ini adalah metode generalized rule induction dan algoritma

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan) PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya ketelitian dalam Melihat hasil penjualan minuman pada kedai kopi Uleekareng & Gayo untuk menentukan minuman yang paling diminati

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati merupakan suatu organisasi bisnis yang berkembang di Indonesia. Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Analisis Pola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bagi para calon mahasiswa cenderung bingung memilih jurusan yang mana yang akan mereka geluti di dunia pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Data penjualan pada CV. Auto Medan selama ini tidak tersusun dengan baik, sehingga data penjualan yang semakin hari semakin banyak tersebut hanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Penataan atau penempatan stok barang selama ini yang dilakukan oleh kedai Kopi Uleekareng dan Gayo sangatlah tidak tertata dengan baik dan rapi,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA Winda Aprianti 1), Jaka Permadi 2), Oktaviyani 3) 1)2)3) Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani Km. 06

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya permintaan pasar terhadap produk coca-cola membuat PT. Coca-Cola harus menyediakan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : Metodologi Algoritma A Priori 1 Kusrini, 2 Emha Taufiq Luthfi 1 Jurusan Sistem Informasi, 2 Jurusan Teknik Informatika 1, 2 STMIK AMIKOM Yogykakarta 1,2 Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penerapan data mining untuk memprediksi minat pembeli barang elektronik khususnya komputer dan sparepart

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISTILAH... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR SIMBOL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode enam tahun terakhir (tahun 2007 2012), jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH Oliver Zakaria 1), Kusrini 2) 1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Toko central menjual berbagai macam aksesoris hp untuk masyarakat yang akan membeli. Toko central menyediakan aksesoris hp sesuai dengan banyaknya

Lebih terperinci

Assocation Rule. Data Mining

Assocation Rule. Data Mining Assocation Rule Data Mining Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Aturan yang menyatakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Pada zaman saat ini sepeda motor banyak digunakan di jalanan, banyak masyarakat menggunakan sepeda motor karena kepraktisan di dalam penggunaanya.

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI) JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI) IMPLEMENTATION DATA MINING OF SALES TRANSACTION FRUIT SEEDLING WITH ALGORITHM APRIORI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis.

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terkait 1) Penelitian terdahulu dengan judul Online Shop kecantikan dan kosmetik dengan pemberian saran pembelian produk menggunakan Market Basket

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA Teknologi Elektro, Vol. 15, No.2, Juli - Desember 2016 27 IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA Adie Wahyudi Oktavia Gama 1, I Ketut Gede Darma Putra 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu (Sensuse dan Gunadi, 2012). Pola-pola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Permasalahan Keputusan selama ini yang dilakukan oleh Toko Buku Sembilan Wali Medan untuk menentukan buku apa saja yang paling potensial dijual berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Data untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi penentuan rekomendasi pencarian buku perpustakaan menggunakan algoritma fp-growth, rumusan masalah, tujuan, batasan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A M I UNTUK R U D D PENETAPAN I N POLA SERTFIKASI GURU Program Pascasarjana rusan Teknik Elektro Program Studi Telematika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Margi Cahyanti 1), Maulana Mujahidin 2), Ericks Rachmat Swedia 3) 1) Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan persaingan dalam dunia bisnis perdagangan serta kemajuan teknologi informasi merupakan suatu hal yang saling terkait, dalam ketatnya persaingan pasar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Lama Pada saat ini, Toko Fadhil adalah sebuah toko yang menjual berbagai perlengkapan bayi. Transaksi pembelian yang berjalan masih konvensional, berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang tersusun secara jelas dan sistematis guna menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG EKA FITRIA WULANSARI Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE Dewi Sibagariang 1), Karina Auliasari 2) 1.2) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang Jalan

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI

MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia 1 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Penjualan CV Kasih Karunia dilakukan dengan cara online, yaitu proses penjualan/transaksinya dilakukan tanpa ada interaksi langsung dari pihak

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENERAPAN IMPROVED APRIORI PADA APLIKASI DATA MINING DI PERUSAHAAN KALVIN SOCKS PRODUCTION

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENERAPAN IMPROVED APRIORI PADA APLIKASI DATA MINING DI PERUSAHAAN KALVIN SOCKS PRODUCTION Vol. 5, No., Maret 26, ISSN : 289-9 5 PENERAPAN IMPROVED APRIORI PADA APLIKASI DATA MINING DI PERUSAHAAN KALVIN SOCKS PRODUCTION Yepi Septiana, Dian Dharmayanti2 Teknik Informatika - Universitas Komputer

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang seringkali meminjam buku harus mencari sendiri dirak rak

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang seringkali meminjam buku harus mencari sendiri dirak rak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas penyedia informasi,sumber ilmu pengetahuan,dan sarana penunjang proses kegiatan belajar bagi pengguna untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada kajian literatur ini berisi studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian tinjauan pustaka diarahkan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORTIMA APRIORI PADA DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN BARANG BERDASARKAN KECENDERUNGAN KEMUNCULAN BERSAMA DALAM SATU TRANSAKSI.

PENERAPAN ALGORTIMA APRIORI PADA DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN BARANG BERDASARKAN KECENDERUNGAN KEMUNCULAN BERSAMA DALAM SATU TRANSAKSI. PENERAPAN ALGORTIMA APRIORI PADA DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN BARANG BERDASARKAN KECENDERUNGAN KEMUNCULAN BERSAMA DALAM SATU TRANSAKSI Abstrak Data Mining is the process of extracting knowledge hidden

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT Gusti Ahmad Syaripudin 1), Edi Faizal 2) 1) Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta 1) Jl. Sisingamangaraja No. 76, Karangkajen, Brontokusuman,

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer/ Informatika

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan UML 4.1.1 Use Case Diagram Untuk mengenal proses dari suatu sistem digunakan diagram use case. Dengan diagram use case ini dapat diketahui proses yang terjadi didalam

Lebih terperinci

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Despitaria 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3 Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING Budi Susanto ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING SUSANTO 1 Tujuan Memahami algoritma Apriori dan FP- Growth Memahami penerapannya pada penambangan dokumen Memamahmi algoritma GSP Memahami penerapannya pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

Cynthia Banowaty Pembimbing : Lely Prananingrum, S.Kom., MMSi

Cynthia Banowaty Pembimbing : Lely Prananingrum, S.Kom., MMSi DATA MINING UNTUK PERANCANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRODUK KERAJINAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI BERBASIS WEBSITE Cynthia Banowaty 11111695 Pembimbing : Lely Prananingrum, S.Kom., MMSi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Struktur Organisasi Toko UKM Retal didirikan oleh pemilik toko dimana dalam opreasional toko tersebut menggunakan 2 atau lebih karyawan

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62) Analisa Pola Peminjaman Buku Perpustakaan Menggun Algoritma Apriori Azwar Anas Program Studi Pendidikan Informatika, STKIP PGRI Sumbar aans_07@yahoo.co.id http://dx.doi.org/10.22202/jei.2014.v1i1.1439

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK DI PT. FOCUS GAYA GRAHA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE Aprisal Budiana Teknik Informatika - Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Identifikasi Masalah 1.1.1.1. Masalah Umum Situasi kondisi perekonomian yang ada pada saat ini menunjukkan adanya perkembangan dunia usaha semakin pesat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA PEMINJAMAN BUKU

PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA PEMINJAMAN BUKU PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA PEMINJAMAN BUKU TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem informasi pengolahan petty cash yang berjalan saat ini di PT. Langkat Nusantara Kepong dapat memberikan hasil yang cukup akurat, namun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah Tinggi Teknologi Sinar Husni (STT. Sinar Husni) memiliki mahasiswa yang mayoritasnya adalah para pekerja, oleh karena itu banyak para pekerja yang melanjutkan

Lebih terperinci

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Maya Suhayati,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika, STMIK Sumedang mayasuh@stmik-sumedang.ac.id ABSTRAK Dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk Elektronik Dengan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meningkatkan penjualan, pengambil keputusan / manajer toko harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mesin ATM (Automatic Teller Machine) merupakan fasilitas mesin dari bank berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam melakukan penelitian data mining dengan metode asosiasi menggunakan algoritma apriori yang terdiri dari state

Lebih terperinci

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP Teguh Pradana 1) 1) Program Studi/Prodi Teknik Informatika, STMIK Yadika, email: INTI_PERSADA_SOFTWARE@yahoo.co.id Abstrak: Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci