PENDAHULUAN. Toksikologi : ilmu tentang racun-racun
|
|
- Yenny Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Toksikologi : ilmu tentang racun-racun Toksikologi industri : ilmu tentang racunracun yang dipergunakan, diolah, dihasilkan atau diproduksi dalam perusahaan Racun : bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkan jiwa manusia.
2 Toksikologi dibagi menjadi 3 bidang spesifik : 1) Toksikologi forensik : mempelajari aspek medikolegal dari bahan kimia yang mempunyai efek membahayakan manusia/hewan sehingga dapat dipakai untuk membantu mencari/menjelaskan penyebab kematian pada penyelidikan seperti kasus pembunuhan 2) Toksikologi klinis : bidang ilmu kedokteran yang memberikan perhatian tehadap penyakit yang disebabkan bahan toksik 3) Toksikologi lingkungan : mempelajari efek dari bahan polutan terhadap kehidupan dan pengaruhnya pada ekosistem, yang digunakan untuk mengevaluasi kaitan antara manusia dgn polutan yang ada dilingkungan.
3 PENGEMBANGAN TOKSIKOLOGI 1) Fase observasi : dengan cara memperhatikan, mengamati tanda-tanda, gejala-gejala yang timbul akibat menggunakan bahan kimia tertentu pada pekerja untuk menilai/bentuk keracunan 2) Fase pritaksi : setelah mengetahui efek dari bahan kimia, maka bisa meramalkan dampak yang akan terjadi. cth : seseorang keracunan PB dalam waktu lama maka IQnya akan rendah
4 KLASIFIKASI TOKSIKAN 1. Target organ : hati, ginjal, paru-paru dan lain lain 2. Penggunaan : pestisida, pelarut, food additive 3. Sumber : tumbuhan, hewan 4. Bentuk fisik : gas, cair, debu 5. Label kegunaan : bahan peledak mudah terbakar 6. Struktur kimia : hidrokarbon, halogen 7. Potensi/ daya racun : organofosfat lebih toksik dari karbonat 8. Mekanisme bio-kimia : iritan, korosif, polutan udara/air
5 GEJALA-GEJALA KERACUNAN A. GEJALA NON SPESIFIK -Pusing - Mual - Muntah - Gemetar - Badan lemah - Pandangan berkunang-kunang - Sukar tidur - Nafsu makan berkurang - Sukar konsentrasi
6 B. GEJALA SPESIFIK - Sesak nafas - Muntah - Sakit perut -Diare - Kejang-kejang - Keram perut - Gangguan mental - Kelumpuhan - Gangguan penglihatan - Air liur berlebihan - Nyeri otot -Koma
7 NILAI AMBANG BATAS DAN NILAI TERTINGGI YANG DIPERKENANKAN Perlu adanya pengetahuan tentang kadar zat-zat kimia Pengetahuan tentang kadar dimana pekerja dapat beraksi secara faal terhadap bahan kimia dengan kadar tersebut.
8 Kadar Tertinggi Diperkenankan (KTD); Maximum Allowable Concentration (MAC) : - Nilai tertinggi dari kadar sesuatu zat yg pekerja tidak menderita penyakit atau gangguan kesehatan - Lebih menekan efek akut daripada efek kumulatif Nilai ambang Batas (NAB); Treshold Limit Value (TLV) : - Kadar dimana pekerja sanggup menghadapinya dengan tidak menunjukkan penyakit atau kelainan dalam pekerjaan mereka sehari-hari untuk waktu 8 jam sehari dan 40 jam seminggu - Menunjukkan kadar dimana manusia dapat bereaksi fisiologis terhadap sesuatu zat - Disusun oleh negara bersangkutan - Di Amerika ditetapkan oleh Governmental Industrial Hygienists Association
9 KLASIFIKASI RACUN INDUSTRI Ditentukan dengan besarnya LD50 LD50 : besarnya dosis racun yang diberikan kepada binatang percobaan yang mengakibatkan 50% dari binatang tersebut mati. Berdasarkan LD50 klasifikasi racun dapat dibagi (mg/kg) sebagai berikut: - Tingkat I (Supertoxic) : <1 - Tingkat II (Extremely toxic) : Tingkat III (Highly toxic) : Tingkat IV (Moderately toxic) : Tingkat V (Slighly toxic) : Tingkat VI (Practically non toxic) :
10 USAHA-USAHA PREVENTIF 1. Manajemen program pengendalian sumber bahaya; perencanaan, organisasi, kontrol peralatan dan lain-lain. 2. Penggunaan APD; masker, kacamata, pakaian khusus, krim kulit, sepatu dan sebagainya. 3. Ventilasi yang baik 4. Maintenance; pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol dan sebagainya. 5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya
11 6. Penyempurnaan produksi : a. Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi b. Mendesain produksi berdasarkan K3 7. Pengendalian/peniadaan debu; memasang dust collector di setiap produksi yang menghasilkan debu 8. Isolasi 9. Operasional praktis; a. Inspeksi K3 b. Analisis K3 10.Kontrol administrasi; a. Administrasi yang sehat b. Pengurangan jam pemaparan
12 11.Pendidikan; pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan kimia beracun 12.Monitoring lingkungan kerja 13.Pemeriksaan kesehatan; awal, periodik, khusus dan screening serta monitoring biologis 14.Housekeeping; kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan 15.Sanitasi; hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian 16.Eliminasi; pemindahan sumber bahaya 17.Enclosing; menangani sumber bahaya
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI Pengertian Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun. Bahan toksik atau racun adalah
Lebih terperinciPENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM
PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM Peredaran bahan kimia semakin hari semakin pesat, hal ini disamping memberikan manfaat yang besar juga dapat menimbulkan masalah yang tak kalah besar terhadap manusia terutama
Lebih terperinciPengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap
Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka
Lebih terperinciTOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50
TOKSIKOMETRIK TOKSIKOMETRIK Toksikologi erat hubungannya dengan penilaian kuantitatif tentang berat dan kekerapan efek toksik sehubungan dengan terpaparnya mahluk hidup. Sifat spesifik dan efek suatu paparan
Lebih terperinciKeselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9
Keselamatan Penanganan Bahan Kimia Kuliah 9 Bahan Kimia & Kesehatan Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, khususnya di negara berkembang, baik pencemaran udara dalam ruangan maupun udara
Lebih terperinciTOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum
TOKSIKOLOGI Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik Sola dosis facit venenum 1 KLASIFIKASI Berdasarkan cara: Self-poisoning Attempted poisoning Accidental poisoning
Lebih terperinci11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum
TOKSIKOLOGI Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik Sola dosis facit venenum 1 KLASIFIKASI Berdasarkan cara: Self-poisoning Attempted poisoning Accidental poisoning
Lebih terperinciSELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE
SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE 1. N a m a Golongan Mineral Sinonim/Nama Dagang (1,2) Tidak tersedia. Selenium aspartat merupakan komposisi dari sodium selenite, l-aspartic acid, dan protein sayur
Lebih terperinciBahan Berbahaya penyebab keracunan
NIKEN ANDALASARI Bahan Berbahaya penyebab keracunan: 1. Pestisida (insektisida, rodentisida, herbisida) 2. Bahan kimia industri 3. Bahan kimia rumah tangga (pemutih, detergen, anti karat, dsb) 4. Overdosis
Lebih terperinciKepada Yth. MENTERI PERTANIAN u.p.direktorat JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Jl. HARSONO R.M. No. 3 JAKARTA
LAMPIRAN X PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011 FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN BAHAN TEKNIS PESTISIDA Kepada Yth. MENTERI PERTANIAN u.p.direktorat JENDERAL
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN
Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN Nama produk : Benzene Kode di katalog : SLB1564, SLB3055, SLB2881 CAS # :71-43-2 RTECS : CY1400000 TSCA : TSCA
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Pengantar Toksikologi 1 BAB 1 PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan definisi toksikologi industri dan istilah-istilah yang berkaitan dengan toksikologi 2. Menjelaskan tujuan toksikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Sehingga peranan sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA
MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G
MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan
PESTISIDA 1. Pengertian Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973, tentang Pengawasan atas Peredaran dan Penggunaan Pestisida yang dimaksud dengan Pestisida adalah sebagai berikut: Semua zat kimia
Lebih terperinciPROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya
Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak
Lebih terperinciKEDARURATAN LINGKUNGAN
Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3
1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan
Lebih terperinciLIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.
LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciHAMA DAN PENYAKIT PASCA PANEN
HAMA DAN PENYAKIT PASCA PANEN Tugas Terstruktur I Disusun Oleh: Bogi Diyansah 0810480131 AGROEKOTEKNOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2O11 Pertanyaan dan jawaban 1. Ambang fumigasi Ambang fumigasi adalah
Lebih terperinciPERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR
62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.
Lebih terperinciNama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai
TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
Lebih terperinciTEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Keterangan: A = Agen (Agent) P = Pejamu (Host) L = Lingkungan
Lebih terperinciPAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA
PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis NEUTRALIZER 25 05 Januari 2015 1. Pengantar NEUTRALIZER 25 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila telah terjadi
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI
DAFR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii SURAT PERNYAAN TENNG ORISINALIS... iv KA PENGANR... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii DAFR ISI... ix DAFR BEL... xii
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi dapat menyebabkan polusi udara. Banyak kota di seluruh dunia sekarang menghadapi masalah pencemaran
Lebih terperinciBAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA
BAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk: Pemasok TAMOL 165A Dispersant PT ROHM AND HAAS INDONESIA A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE
Lebih terperinciDOSIS RENDAH, HASIL LEBIH BAIK
DOSIS RENDAH, HASIL LEBIH BAIK SPEEDUP 480 SL merupakan herbisida purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air yang dapat mengendalikan gulma berdaun sempit, berdaun lebar
Lebih terperinciKERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL
KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL Metanol adalah bentuk paling sederhana dari alkohol yang biasa digunakan sebagai pelarut di industri dan sebagai bahan tambahan dari etanol dalam proses denaturasi
Lebih terperinciMengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas
Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas RAMBASAN 400 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air dan dapat ditranslokasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl
Lebih terperinciGas dan Debu. Pada Tambang Bawah Tanah
Gas dan Debu Pada Tambang Bawah Tanah Nama : Gilas Amartha Abieyoga Nim/kelas : 03121402081 / A ABSTRAK Usaha pertambangan adalah kegiatan yang mempunyai resiko kecelakaan kerja yang sangat besar. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia secara berencana, komprehensif, terpadu, terarah dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun tujuan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Sumber Daya Manusia Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha
Lebih terperinciPT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.
Jl. Raya Merak Km. 7 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Telp. (0254) 570-42, Fax. (0254) 57-458 0 April 2007 7 November 204 PAGE OF 6 BAGIAN- : IDENTIFIKASI PERUSAHAAN DAN PRODUK KIMIA Nama produk Kimia :
Lebih terperinciBAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA 1417031006 Tabel Bahan Kimia Berbahaya No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan 1 Natrium Peroxide Oksidasi Korosif 2 Acrylamide 3 Sodium Hidroxide Korosif 4 Napthalene
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran terhadap lingkungan hidup akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian pemerintah, khususnya pihak akademisi, terutama terhadap kehadiran polutan beracun
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3
PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat memprihatinkan. Pencemaran lingkungan oleh logam berat merupakan suatu proses yang berhubungan dengan
Lebih terperinciKERACUNAN KARBON MONOKSIDA
KERACUNAN KARBON MONOKSIDA Sering kita mendengar terjadi kematian di dalam mobil dan ini disebabkan ventilasi yang kurang baik sehingga pembuangan asap yang bocor masuk ke dalam mobil dan perlahanlahan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Proses pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedugul adalah pusat produksi pertanian hortikultura dataran tinggi di Bali yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciPENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA
PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA I. PENDAHULUAN Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang kehidupan secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciKesehatan Lingkungan Kerja
Kesehatan Lingkungan Kerja 1. Pelarut dan kesehatan di lingk. kerja 2. Debu penyebab Pneumoconiosis (wordversion) 3. Dermatitis industri 4. Kebisingan industri 5. Konsep dasar keamanan radiasi pengion
Lebih terperinci4/30/2008. proses pengambilan keputusan/penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri
proses pengambilan keputusan/penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri Untuk mengevaluasi perlu kemampuan: 1. Identifikasi faktor bahaya 2. Pengukuran tingkat bahaya dari alat, proses, material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah
Lebih terperinciUJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
PA PS H 1000 µg/ml MODULE : UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1) EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012 Industrial Waste, Pesticide Toxin Substance Toxicity
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PAINT REMOVER 40 05 Januari 2015 1. Pengantar PAINT REMOVER 40 adalah bahan kimia yang bersifat asam yang sangat efektif untuk menghilangkan cat 2. Penggunaan
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Minyak Turpentin
Material Safety Data Sheet Minyak Turpentin Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Minyak Turpentin Sinonim : Campuran Isomer Pinene Formula Kimia Identifikasi Perusahaan Alamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian dalam segi kesehatan karena dampaknya pada sejumlah orang akibat keracunan makanan atau udara yang terkontaminasi Pb
Lebih terperinciBAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA
BAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk: Pemasok PRIMAL TT-935 PT ROHM AND HAAS INDONESIA A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE 2001
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida Pestisida banyak digunakan oleh petani dengan tujuan untuk mengendalikan atau membasmi organisme pengganggu yang merugikan kegiatan petani. Menurut Lodang (1994), penggunaan
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk Pemasok PARALOID K-120P Processing Aid PT Rohm & Haas Indonesia A Subsidiary of The Dow Chemical Company Wisma GKBI 20
Lebih terperinciBAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA
BAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk: Pemasok ACUSOL 830 Polymer PT ROHM AND HAAS INDONESIA A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE
Lebih terperinciMATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%
MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99% Bagian 1: Identifikasi Zat Nama Produk : aniline Sinonim : aminobenzena; Benzenamine; Aminophen Nama Kimia : aniline Formula kimia : C 6 H 5 NH 2 Bagian 2: Identifikasi
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Mearlmica SV Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pestisida adalah bahan racun yang disamping memberikan manfaat di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pestisida adalah bahan racun yang disamping memberikan manfaat di bidang pertanian tetapi dapat memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat. Residu pestisida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kematian mencapai korban jiwa. 3 Sekitar 80% keracunan. dilaporkan terjadi di negara-negara sedang berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang beriklim tropis sehingga memiliki tanah yang subur dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman. Produktivitas dan mutu hasil pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk Pemasok PRIMAL TX-100 Acrylic Emulsion PT ROHM AND HAAS INDONESIA A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20
Lebih terperinciDasar Manajemen Lingkungan
Dasar Manajemen Lingkungan Setiap kegiatan / usaha manusia dan pembangunan akan menimbulkan perubahan lingkungan hidup sebagai hasil sampingan pembangunan Pembangunan adalah mutlak diperlukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Limbah a. Definisi Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dalam/ atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999). Limbah adalah bahan atau sisa buangan
Lebih terperinciPaparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja
Paparan Pestisida Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Dan Keselamatan Kerja CROPLIFE INDONESIA - vegimpact Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012
1. Identifikasi produk dan perusahaan Nama Produk: Maxforce Forte Gel0,05 Alamat Perusahaan: Environmental Science Division Mid Plaza I lt. 14 Jl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta 10220 P.O. Box 2507
Lebih terperinciTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
PENDAHULUAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN Interaksi manusia dan lingkungan Bahan kimia baru dibuat Limbah dibuang Kualitas lingkungan? Meningkatkan kesejahteraan manusia? Toksikologi lingkungan Pengaruh racun
Lebih terperinciPADI SEHAT, HASIL PANEN MENINGKAT
PADI SEHAT, HASIL PANEN MENINGKAT Fungisida sistemik dan zat pengatur tumbuh tanaman untuk mengendalikan penyakit bercak daun Cercospora sp. dan penyakit busuk upih Rhizoctonia solani serta meningkatkan
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan BIOWHITE Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,
Lebih terperinciGejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai
Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas kerja. Bentuk bentuk paparan yang berupa faktor risiko bahaya harus diminimalisasi
Lebih terperinciAnalisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita
Analisis Hayati UJI TOKSISITAS Oleh : Dr. Harmita Pendahuluan Sebelum percobaan toksisitas dilakukan sebaiknya telah ada data mengenai identifikasi, sifat obat dan rencana penggunaannya Pengujian toksisitas
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Alpha-Cypermethrin 100 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Ken-Fas 100 EC Nama Kimia : (S)-α-cyano-3-phenoxy
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
Lebih terperinciLAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011
LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011 SPESIFIKASI WADAH PESTISIDA a. Volume Volume wadah dinyatakan dengan satuan yang jelas seperti ml (mililiter),
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Lampiran LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA No Item Ya Tidak 1 Mei setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet
0 1 0 Health 1 Fire 0 Reactivity 0 Nama: Calcium sulfate Rumus Kimia: BaSO4 Material Safety Data Sheet Calcium Sulfate MSDS Bagian 1: Identifikasi Produk Personal Protection E Bagian 2: Identifikasi Bahaya
Lebih terperinciKERACUNAN KARBON MONOKSIDA
KERACUNAN KARBON MONOKSIDA Sering kita mendengar terjadinya kematian di dalam mobil hal ini disebabkan mobil tertutup rapat, sistem pergantian udara tidak lancar, mesin mobil dalam keadaan hidup atau jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Chlorpyrifos 525 g/l + Cypermethrin 55 g/l : Kenrel 525/55 EC :
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Tanggal Revisi 02.08.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan baku kosmetik Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49 6151 72-0 Nomor
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN 1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN Nama Produk Pemasok ECOSURF BD-405 (75%) Surfactant PT ROHM AND HAAS INDONESIA A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi dengan diberlakukannya perdagangan bebas yang berarti semua produkproduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan kemajuan di bidang teknologi telekomunikasi dan transportasi, dunia seakan tanpa batas dan jarak. Dengan demikian pembangunan sumber
Lebih terperinciBAHAN KIMIA DI RUMAH
BAHAN KIMIA DI RUMAH Bahan kimia tidak terdapat di tempat kerja saja, tetapi terdapat juga dalam barang-barang yang kita pakai sehari-hari, di antaranya: 1. PEWANGI RUANGAN. Mungkin mengandung formaldehyde
Lebih terperinciSurat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE 01/MEN/1997 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE 01/MEN/1997 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja MENTERI TENAGA KERJA Telah diketahui dan dimaklumi bahwa bahan-bahan dan peralatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. meningkat tinggi setelah aplikasi pestisida. Penggunaan bahan-bahan beracun itu pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap hasil pertanian berupa buah dan sayur semakin tinggi sejalan dengan pertambahan penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama tanaman. Penggunaannya yang sesuai aturan dan dengan cara yang tepat adalah hal mutlak yang
Lebih terperinciHepatitis C: Bom Waktu didalam Hati
Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Apa hati itu? Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Berat sekitar 1,5-3 kg pada orang dewasa. Apa saja fungsi hati? Membuat bahan yang diperlukan tubuh u/
Lebih terperinci2
2 4 6 9 10 Setiap sel senantiasa terbenam dalam air Memerlukan air utk melaksanakan fungsi sel tersebut medium dimana metabolisme tubuh berlangsung. alat pengangkutan tubuh. bahan pelicin utk pergerakan
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lumogen F Red 305 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang penting karena memberikan pengaruh bagi kesehatan individu dan masyarakat. Faktor yang menyebabkan penurunan kualitas
Lebih terperinciKontaminasi Pada Pangan
Kontaminasi Pada Pangan Sanitasi Industri Nur Hidayat Materi Sumber-sumber kontaminasi Keterkaitan mikroorganisme dengan sanitasi Hubungan alergi dengan proses sanitasi 1 Sumber-sumber kontaminasi 1. Bahan
Lebih terperinci