SAMBUTAN. Assalamualaikum Wr Wb

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUTAN. Assalamualaikum Wr Wb"

Transkripsi

1 SAMBUTAN Assalamualaikum Wr Wb Aisyiyah sebagai organisasi perempuan persyarikatan Muhammadiyah yang berusia satu abad, sudah sa atnya lebih peka terhadap masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat khususnya penyakit TB, dimana Indonesia menduduki peringakat ke 4 terbanyak di dunia. Besar dan luasnya permasalaah yang diimbulkan oleh TB mengharuskan kepada semua pihak untuk dapat berkomtmen dan bekerjasama dalam melakukan penanggulangan TB. Hal ini karena kerugian yang diakibatkan oleh penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis ini bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Dengan demikian perang terhadap TB berari pula perang terhadap kemiskinan, keidak produkifan dan kelemahan akibat TB. Sejak tahun Aisyiyah telah bergerak melawan penyakit TB melalui program Penanggulangan TB sebagai Implemening Unit - SR ( Sub Resipien) Kementrian Kesehatan, selanjutnya sejak tahun 2009 sampai sekarang sebagai PR (Principal Resipient) mewakili Civil Sosiety yang bergerak 18 propensi melipui 45 kabupaten. Keberhasilan sebagai PR pada Rounde 8 dengan nilai A1 berturut sampai enam kali dan A2 dua kali, telah mengantarkan Aisyiyah untuk dipercaya lagi oleg The GF untuk menlanjutkan ke Ronde 10 ( SSF) sampai pertengahan 2016 nani yang bergerak di 12 propensi dan 48 kabupaten/kota. Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 1

2 Keberhasilan inilah yang pening untuk direplikasi oleh Wilayah dan Daerah yang belum secara intensif menggarap program Penanggulan TB diingkat komunitas atau akar tumput, mengingat secara struktrural Aisyiyah ada di 33 propensi, 416 Kota/ Kabupaten. Dimana melalui PDA akan dapat tersebar keseluruh Cabang dan Raning Aisyiyah yang tersebar diseluruh Indonesia, karena diiap kota/ kabaupaten belum ada yang terbebas dari penyakit TB. Meskipun Replikasi Program Penanggulan TB telah diawali pada Tanwir I, namun pada Tanwir II masih perlu dilanjutkan lagi mengingat, sosialisasi dan replikasi program kemanusian termasuk TB membutuhkan semangat yang terus menerus dihidupkan sampai penyakit yang membahayakan manusia tersebut dapat lenyap dimuka bumi ( Zero TB) yang oleh WHO diprediksi tahun Mencermai keberhasilan PWA dan PDA yang telah mengelola program ini, maka kami menyusun Panduan Nasional Pelaksanaan Replikasi Program PenanggulanganTB Berbasis Komunitas untuk menjadi acuan utama pelaksanaan replikasi program Community TB Care secara Mandiri sehingga semua jajaran pengurus Aisyiyah diseiap ingkat di seluruh Indonesia dapat melaksanakan program ini sesuai dengan potensi, peluang dan tantangan di masing- masing daerah. Saat ini pemerintah telah banyak melakukan upaya penanggulangan TB dengan strategi DOTS ini, namun belum dapat menjangkau seluruh penderita dan keluargannya. Keterlibatan komunitas khususnya Aisyiyah dalam hal ini, cukup dapat berperan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dalam pencegahan dan pengobatan TB melalui program penanggulangan TB melalui penguatan komunitas baik yang bersifat advokasi, komunikasi dan sosial mobilisasi hingga di ingkat akar rumput. Harapan kami kedepan penanggulangan TB di masyarakat dengan Aisyiyah sebagai pelopornya, dapat tersebar di berbagai wilayah dan daerah di seluruh Indonesia dengan bekerjasama dengan pemerintah, civil society, swasta dan dunia usaha, maka bersama sama dapat memainkan peran yang lebih besar dalam memutus rantai penularan dan membrantas penyakit TB di Indonesia, amiin Wassalamualaikum wr wb Jakarta, 1 Juni 2014 Dra. Noor Rochmah Praiknya Authorized PR TB Aisyiyah 2 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 3

3 I. LATAR BELAKANG Aisyiyah adalah organisasi sosial kemasyarakatan berbasis agama, Or-tom khusus dari Muhammadiyah, yang menjadi salah satu bagian dari komponen civil society dalam upaya penanggulangan TB. Kegiatan penanggulangan TB ini ditekuni Aisyiyah sejak 2003 melalui kerjasama sebagai Implemening Unit (IU) Kementerian Kesehatan yang kemudian meningkat menjadi kerjasama sebagai Sub-Recipient (SR) di tahun 2005 dengan wilayah kerja 33 propinsi di seluruh Indonesia. Kegiatan Aisyiyah saat itu mencakup sosialiasi dan advokasi kepada pengurus Aisyiyah dan Muhammadiyah di semua jenjang serta advokasi ke pimpinan RS Muhammadiyah/ Aisyiyah agar dapat menjalankan program penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment ShortCourse ChemoTherapy). Aisyiyah juga melaih muballigh-mubalighot dan guru-guru TK/SD/SMP/SMA Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk menjadi penyuluh dan moivator di masyarakat, menyebarluaskan informasi tentang bahaya TB, pencegahan dan pengobatannya, 4 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 5

4 sekaligus menemukan suspek (orang yang diduga sakit TB) dan menjadi PMO (Pengawas Menelan Obat) untuk memasikan pasien TB berobat teratur sampai sembuh. Kegiatan ini diperluas ke Perguruan Tinggi melalui pengembangan Pedoman Umum Pembelajaran Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dan melaih dosen Perguruan Tinggi Kesehatan Muhammadiyah/ Aisyiyah tentang penanggulangan TB dengan strategi DOTS. Aisyiyah juga melaksanakan program penanggulangan TB di tempat kerja (work place) di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Jakarta. Keberhasilan melaksanakan kegiatan penanggulangan TB ini akhirnya membawa Aisyiyah pada tahun 2009 dipercaya oleh Global Fund menjadi Principal Recipient bagi civil society untuk melaksanakan program Community TB Care bersama LSM lain sebagai Sub-Recipient. Kegiatan program Community TB Care idak hanya di aspek Komunitas tetapi juga aspek Pelayanan dengan mengikutkan Unit Pelayanan Kesehatan/UPK Aisyiyah/Muhammadiyah atau UPK Non-pemerintah lain sebagai pelaku akif program. Kiprah Aisyiyah sebagai Principal Recipient Community TB Care ini menunjukkan prestasi yang bagus sehingga berturut-turut empat kali mendapatkan raing A-1 (nilai teringgi) dari Global Fund dan Aisyiyah menjadi penerima penghargaan MDG Award dari Pemerintah RI pada tahun 201 Wilayah program Community TB Care bantuan Global Fund hanya di 45 kabupaten/kota di 18 propinsi, sehingga idak semua jajaran Aisyiyah dapat berparisipasi meskipun kiprah Aisyiyah dalam penanggulangan TB sebelumnya mencakup seluruh Indonesia. Karena itu, Pimpinan Pusat Asiyiyah menganggap perlu melakukan replikasi kegiatan Community TB Care di 408 kabupaten/kota di 15 propinsi lainnya dengan memfokuskan diri pada aspek Komunitas yang dapat dilaksanakan secara mandiri oleh organisasi agar kiprah Aisyiyah dalam penanggulangan TB kembali mencakup seluruh Indonesia. Upaya replikasi ini dinilai pening sebagai bagian dari pengembangan program organisasi Aisyiyah, mengingat fungsi semua program Aisyiyah yang dilaksanakan bekerjasama dengan mitra atau donor adalah sebagai Percontohan untuk mendorong penguatan dan pengembangan organisasi ke depan dalam menjalankan peran sosialnya di masyarakat luas. Untuk itulah disiapkan panduan ini sebagai pedoman prakis untuk melakukan replikasi program Community TB Care di seluruh jajaran Aisyiyah di Indonesia. 6 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 7

5 II. MAKSUD DAN TUJUAN III. LANDASAN Tujuan Umum Panduan ini menjadi acuan utama pelaksanaan replikasi program Community TB Care secara mandiri sehingga semua jajaran pengurus Aisyiyah di seiap ingkat di seluruh Indonesia dapat melaksanakan kegiatan penanggulangan TB berbasis komunitas. Tujuan Khusus 3. Panduan ini digunakan oleh seiap Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) untuk mengembangkan kegiatan Community TB Care di daerah yang belum melaksanakan program ini sebagai bagian dari rencana kerja PWA dan PDA di daerah. Panduan ini membantu seiap Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) melaksanakan kegiatan penanggulangan TB berbasis komunitas yang terarah dan spesifik, sesuai kondisi daerah masing-masing sebagai bagian dari rencana kerja PWA dan PDA untuk berperan akif dalam pemberantasan penyakit TB Panduan ini membantu seiap Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) menjaring semua sumberdaya dan dana untuk kegiatan penanggulangan TB khususnya dan kegiatan di bidang kesehatan pada umumnya. a. b. c. d. e. f. g. Qur an Surah Al Maidah ayat 32 Anggaran Dasar Bab III Pasal 8, ART Aisyiyah Bab III pasal 3 ayat (9) Tanfidz Keputusan Muktamar ke-46 tentang program bidang kesehatan SK Aisyiyah tentang PPP Penanggulangan TB di Lingkungan Aisyiyah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 364/Menkes/SK/V/2 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberculosis. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 203/Menkes/SK/III/999 tentang Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis MoU antara PP Aisyiyah dengan Kementerian Kesehatan 8 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 9

6 IV. SASARAN Panduan ini diperuntukkan bagi : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Pimpinan Daerah Aisyiyah Pimpinan Cabang Aisyiyah Majelis Kesehatan di masing-masing Tingkatan Kepemimpinan Pimpinan Raning Aisyiyah V. KEBIJAKAN, STRATEGI, RUANG LINGKUP, SASARAN & KEGIATAN REPLIKASI PROGRAM COMMUNITY TB CARE AISYIYAH A. KEBIJAKAN REPLIKASI TB adalah penyakit yang memaikan dan Indonesia menempai urutan ke empat terbanyak dengan penderita TB di dunia, karena itu Aisyiyah sebagai kelompok masyarakat sipil (civil society) harus mampu berkontribusi nyata mengatasi masalah-penyakit TB ini. Melalui Program Community TB Care, Aisyiyah terbuki mampu melaksanakan penanggulangan TB dengan hasil yang baik di 45 kabupaten/kota di 18 propinsi, sehingga keberhasilan ini harus disebarluaskan ke daerah lain. Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) menyerukan kepada seluruh pengurus dan anggota Aisyiyah untuk berperan akif dalam pemberantasan tuberculosis di daerahnya. Khusus untuk jajaran Aisyiyah di LUAR wilayah kerja Community TB Care Aisyiyah, PPA menyerukan agar PWA/PDA/PCA memanfaatkan buki-buki keberhasilan (evidence-based) program Community TB Care Aisyiyah yang sesuai dengan kondisi daerah masing-masing untuk diterapkan agar di daerah masing-masing dalam tahun 2012 ini dapat dimulai kegiatan penanggulangan TB melalui upaya mandiri dan/atau kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat. Fokus kegiatan yang dilakukan mencakup jenjang paling sederhana sebagai moivator/penyebar informasi tentang TB sampai jenjang teringgi sebagai penyedia pelayanan untuk TB (diagnose & terapi) melalui UPK Aisyiyah/Muhammadiyah. Macam kegiatan yang dilakukan 10 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 11

7 mencakup penanggulangan SEMUA bentuk penyakit TB termasuk TB-Anak dan Tb-Extra Paru dengan mengutamakan penanggulangan TB-Dewasa-BTA+ karena merupakan upaya terpening untuk memutus rantai penularan TB B. STRATEGI REPLIKASI Menggunakan aspek struktural dan kultural. Secara truktural arinya program Community TB Care masuk dalam rencana kerja kepengurusan dan diimplementasikan secara menyeluruh disemua level kepemimpinan. Secara kultural arinya kegiatan penanggulangan TB menjadi gerakan diluar struktur kepengurusan, dan program menjadi perhaian dan digerakkan segenap anggota Aisyiyah bersama komponen masyarakat untuk Meningkatkan parisipasi masyarakat dalam penanggulangan Tuberculosis melalui kegiatan yang membangun dan mengembangkan peran akif masyarakat dalam upaya penanggulangan TB. Peran akif ini mencakup idenifikasi suspek (orang yang terduga TB), moivasi untuk merujuk suspek ke Unit Pelayanan Kesehatan/UPK (Klinik, Puskesmas & Rumah Sakit) yang memiliki strategi DOTS agar suspek diperiksa, dan Kader/anggota Aisyiyah ikut akif mengontrol penderita TB agar makan obat teratur hingga dinyatakan sembuh petugas UPK Menerapkan pola kegiatan dan sistem kerja Community TB Care yang telah terbuki berhasil di wilayah kerja program dan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Melakukan kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan setempat dan memanfaatkan MoU yang sudah ada antara Aisyiyah dan Kementerian Kesehatan sehingga Aisyiyah menjadi Implemening Unit. Kerjasama juga harus dibangun dengan sumber dana sosial yang tersedia (CSR, ZIS, Sponsorship, Patnership dll). C. RUANG LINGKUP REPLIKASI Ruang lingkup replikasi mencakup aspek isi program, aspek daerah program dan aspek pelaksana program. Aspek isi program mencakup semua kegiatan program Community TB Care yang dapat dilakukan oleh jajaran Aisyiyah setempat. Aspek daerah program mencakup semua PDA/PCA/PRA di LUAR 45 kabupaten/kota wilayah kerja program Community TB Care, dengan prioritas pada daerah dengan jumlah kasus TB yang inggi dan jajaran pengurus Aisyiyah yang mampu. Aspek pelaksana program mencakup sumber daya manusia dan unit kerja organisasi (amal usaha) yang dapat ikut berperan membantu Aisyiyah dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan TB. Lihat skema berikut : 12 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 13

8 D. SASARAN REPLIKASI SKEMA RUANG LINGKUP REPLIKASI Organisasi Penanggung Jawab Program TB Aisyiyah Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial Pimpinan Organisasi Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Kader TB, PMO Penyuluhan Pendamping Minum Obat Bimbingan, Konseling Perseorangan Suspek, BTA+/Pasien TB, keluarga Masyarakat Peduli TB UPK Pemerintah UPK Non-Pemerintah Advokasi dan Pelatihan DOTS Unit UPK Pemerintah UPK Non-Pemerintah Mikroskopis Sasaran umum replikasi adalah SELURUH wilayah dimana ada pengurus dan anggota Aisyiyah, baik di Level Wilayah, Daerah, Cabang maupun Raning Aisyiyah yang saat ini TIDAK termasuk wilayah kerja program Community TB Care bantuan Global Fund. Sasaran khusus replikasi adalah: 3. Daerah yang termasuk sasaran umum dengan angka penderita TB yang inggi. Untuk mengetahui ingkat angka penderita TB, pimpinan Aisyiyah perlu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Daerah kantong TB yang biasanya memiliki ciri kawasan yang kumuh, miskin, padat penduduk, dan terbelakang (KuMisTebal ). Daerah dengan Pimpinan Aisyiyah yang siap melaksanakan program TB, dimana sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang relevan tersedia. E. KEGIATAN UNTUK REPLIKASI Kegiatan untuk replikasi terdiri atas dua bagian besar yaitu Langkah untuk MENERAPKAN replikasi dan Bentuk kegiatan PROGRAM yang dapat direplikasi. 14 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 15

9 Langkah untuk MENERAPKAN replikasi: a. Memasikan bahwa PWA/PDA memiliki : b. c. dokumen MoU antara Aisyiyah dan Kementerian Kesehatan sumber daya manusia persyarikatan ( Aisyiyah, Muhammadiyah dan AMM) yang mampu mengelola dan melaksanakan kegiatan replikasi program Community TB care 3. pilihan unit/amal usaha persyarikatan yang akan jadi mitra penerapan replikasi (Amal Usaha Kesehatan, Amal Usaha Pendidikan, Amal Usaha Kesejahtreaan Sosial) pilihan bentuk kegiatan Community TB care yang akan diterapkan yang sesuai dengan kemampuan serta kondisi daerah peta tentang kondisi penyakit TB yang sahih dan mutakhir (Dinkes setempat) Membuat proposal usulan kegiatan yang akan dikerjasamakan dengan Dinas Kesehatan setempat atau dengan sumber dana lain (berdasarkan hasil buir 1 di atas). Menghubungi Dinas Kesehatan Setempat dan/atau sumber dana lain yang telah dipilih d. Membuat MoU dengan Dinas Kesehatan Setempat dan/atau sumber dana lain yang telah bersedia untuk bekerjasama. Bentuk Kegiatan PROGRAM Community TB Care yang dapat direplikasi : a. Kegiatan Prevenif dan Promoif melalui Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) Advokasi diingkat PWA, PDA, PCA dan Pimpinan Persyarikatan Advokasi di ingkat PWA, PDA, PCA dan Pimpinan Muhammadiyah Pelaihan Kader Aisyiyah dan masyarakat sebagai kader & penyuluh TB Pelaihan bagi Muballighot- Muballighot sebagai moivator, dan penyuluh, pembimbing spiritual bagi penderita TB masyarakat. Penyuluhan Kesehatan/Sosialisasi TB di masyarakat lewat ceramah, pengajian, tabligh Akbar dll. Pengembangan Media Promosi pengendalian Tuberculosis (audio visual dan segmentasi kelompok sasaran 16 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 17

10 b. Kegiatan Kuraif Pemeriksaan suspek untuk diagnose penyakit Pengobatan penderita TB hingga sembuh c. Kegiatan Rehabilitaif d. Kegiatan Manajerial/Organisatoris 3. Bantuan nutrisi dan gentengisasi kepada pasien TB. Pengembangan Kelompok Masyarakat Peduli TB (KMP-TB) Penggalangan dana Komunitas, CSR, ZIS, Sponsorship, dll. Penguatan masyarakat melalui berbagai laihan (manajemen, fundraising, advokasi, teknik parisipaif). Pembentukan Unit Khusus/Profesional untuk mengelola kegiatan Penerapan Manajemen Kegiatan IPO dan Manajemen Keuangan 7-Langkah dalam mengelola kegiatan dan sumber daya/dana Pemanfaatan sumber daya manusia dari seluruh Ortom di persyarikatan (khususnya AMM) dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan VI. PERENCANAAN & PENGELOLAAN REPLIKASI PROGRAM COMMUNITY TB CARE A. KELEMBAGAAN PROGRAM DALAM ORGANISASI Pengelolaan program penanggulangan TB berbasis komunitas atau program Community TB Care adalah tanggung jawab Majelis Kesehatan Aisyiyah, akan tetapi mengingat penyakit TB bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga ada faktor kemiskinan dan pengorganisasian masyarakat yang pening bagi keberhasilan dalam penanggulangan TB, maka dalam pelaksanaannya dapat melibatkan Majelis lain yang relevan sesuai kegiatan yang dilakukan. Pelibatan ini bertujuan agar intervensi program menjadi lebih holisic. Keterlibatan majelis lain tergantung kebutuhan program dan dapat terjadi di iap tahap pengelolaan program (perencanaan, pelaksanaan, monitoring & evaluasi), sehingga program yang dijalankan dapat dikendalikan dan dilaksanakan dengan baik. Pengalaman dalam melaksanakan program Community TB Care Aisyiyah bantuan Global Fund selama ini menunjukkan bahwa beberapa Majelis sangat terkait sejak dari tahap perencanaan kegiatan dan juga dalam pelaksanaannya seperi Majelis Tabligh untuk pelaihan dan kegiatan lain terkait Tokoh Agama, Majelis Kader untuk pelaihan Kader dan kegiatan lain terkait Kader komunitas, Majelis Ekonomi untuk kegiatan pengembangan Kelompok Masyarakat Peduli TB. Agar pengelolaan program TB dapat lebih fokus maka pada ingkat Wilayah dan Daerah dibentuk Komite Penanggulangan TB diingkat masing masing jenjang. 18 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 19

11 B. PENGELOLAAN PROGRAM f. Pengelolaan program dapat dirinci lagi sesuai masing-masing level kepemimpinan dan kegiatan apa yang dapat dilaksanakannya, sebagai berikut: Pimpinan Wilayah Aisyiyah : a. b. c. d. e. Membangun kerjasama dengan Dinas Kesehatan di wilayah provinsi Berkoordinasi dengan pihak MPKU Muhammadiyah untuk membantu memudahkan rujukan & kerjasama di UPK Muhammadiyah- Aisyiyah yang tersedia di daerah. Membangun kemitraan kerja dengan pihak penyedia layanan kesehatan (Unit Pelayanan Pemerintah atau Non-Pemerintah) untuk mempermudah rujukan suspek. Unit Pelayanan Kesehatan/UPK dapat berupa Puskesmas/BalKesMas, Rumah Sakit, Klinik, Praktek Dokter Swasta dan Balai Pengobatan lain yang tersedia dan sudah atau mau menerapkan DOTS Menggalang kerjasama dengan Pihak-pihak pening seperi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat formal dan non-formal yang ada di lingkungan untuk bersama-sama membantu menguatkan program penanggulangan TB di daerah. Membentuk Komite Wilayah & Daerah Penanggulangan TB (KWP TB) dengan menerbitkan SK pengangkatan dan penugasan yang jelas. g. h. i. a. b. c. Mengkoordinir kerjasama antar majelis, sehingga model kerja yang dikembangkan menjadi holisic. Merumuskan program kerja yang dapat dilakukan oleh PWA untuk penanggulangan TB bersama lintas majelis. Mengkoordinasikan program ini dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) setempat. Melakukan Koordinsi & pelaporan ke Pimpinan Pusat melalui Majelis Kesehatan seiap 3 bulan, berupa pelaporan kasus TB maupun kegiatan yang dilakukan Pimpinan Daerah Aisyiyah : Membangun kerjasama dengan Dinas Kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota Membangun kemitraan kerja dengan pihak penyedia layanan Kesehatan (Unit Pelayanan Pemerintah atau Non-Pemerintah) untuk mempermudah rujukan suspek. Unit Pelayanan Kesehatan/UPK bisa berupa puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Dokter Swasta dan balai pengobatan lain yang tersedia dan sudah atau mau menerapkan DOTS di kabupaten /kota. Berkoordinasi dengan Pihak Majelis MPKU Muhammadiyah untuk membantu memudahkan rujukan & kerjasama di UPK Muhammadiyah- Aisyiyah yang tersedia di daerah kabupaten/kota. ( Jika ada) 20 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 21

12 d. e. f. g. h. i. j. k. Menggalang Pihak-pihak pening seperi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada dilingkungan untuk bersama-sama membantu menguatkan program penanggulangan TB didaerah kabupaten/kota. Bekerjasama antar majelis, sehingga model kerja yang dikembangkan bisa menjadi lebih holisic. Membantu mendeteksi wilayah rentan/kantong TB dengan melakukan pemetaan social wilayah rentan Tuberculosis di ingkat kecamatan. Mengkoordinasikan program ini ke Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) setempat. Membentuk Komite Daerah Penanggulangan TB (KDP-TB) dengan menerbitkan SK pengangkatan dan tugas yang jelas. Berdasarkan surat dari PWA & meminta Cabang juga untuk mengidenifikasi personnel yang bisa bekerja dalam kegiatan penanggulangan TB (KWP & KDP TB) berdasarkan musyawarah & mufakat. Merumuskan program kerja yang mungkin dilakukan di PDA dan Cabang untuk penanggulangan TB bersama lintas majelis, dengan melibatkan Cabang untuk koordinasi dan kesiapan program. Mendorong Cabang melakukan kegiatan penanggulangan TB berbasis komunitas sehingga program berhasil dengan pencapaian yang signifikan atau bahkan lebih baik. Melakukan Koordinasi & pelaporan ke Pimpinan Wilayah seiap 3 bulan, dengan memberikan pelaporan lengkap baik kasus maupun kegiatan 3. Pimpinan Cabang Aisyiyah a. b. c. d. e. f. Mengimplementasikan program yang telah disepakai bersama Pimpinan Daerah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Melakukan deteksi wilayah rentan/kantong TB dengan melakukan pemetaan social atau survey obat nyamuk wilayah rentan Tuberculosis di ingkat Desa. Melakukan pengkaderan melalui training secara formal maupun informal (tergantung dana yang tersedia) untuk menjadikan kader sebagai tulang punggung/front liner dalam pencarian suspek, proses rujukan suspek untuk didiagnosa di UPK dan koordinasi dengan PMO dalam mengawal penderita TB agar teratur berobat hingga sembuh. Berkoordinasi dengan Pimpinan Raning Aisyiyah untuk meningkatkan pemberdayaan local/ desa dalam pengendalian TB. Mengkoordinasikan program ke UPK/Klinik baik pemerintah maupun Non-pemerintah. Melakukan Koordinsi & pelaporan ke PDA seiap 3 bulan, dengan memberikan pelaporan lengkap baik kasus maupun kegiatan. 22 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 23

13 4. Pimpinan Raning Aisyiyah : VII. PENUTUP a. b. c. d. e. f. g. Mengimplementasikan program yang telah disepakai bersama Pimpinan Daerah & Cabang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan desa/kelurahan-nya. Melakukan idenifikasi individu yang dapat diajak menjadi kader dan mengkoordinir kader agar tetap akif sebagai tulang punggung/front liner program di lapangan. Berkoordinasi dengan PCA meningkatkan pemberdayaan local dalam pengendalian TB. Mendeteksi daerah rentan/kantong TB melalui pemetaan sosial atau survey obat nyamuk wilayah rentan Tuberculosis di ingkat Desa/ kelurahan Mengkoordinasikan program ke UPK/Klinik baik pemerintah maupun Non-pemerintah yang menjadi mitra kerja Aisyiyah. Melakukan Koordinasi & pelaporan ke Pimpinan Cabang seiap 3 bulanan, dengan memberikan pelaporan lengkap baik kasus maupun kegiatan. Memoivasi kader dan PMO agar selalu memantau proses pengobatan pasien TB hingga pasien dinyatakan sembuh oleh UPK. Semoga panduan ini bermanfaat untuk memperluas dan menguatkan 'Aisyiyah dalam melaksanakan da'wah melalui program penanggulangan TB di komunitas untuk kesejahteraan masyarakat dan ummat VIII. LAMPIRAN Bagan Kelembagaan Program Penanggulangan TB Dalam organisasi Aisyiyah (Model Kerja Penanggulangan TB Nasional) Kesepakatan Bersama Antara Kementerian Kesehatan RI dengan Pimpinan Pusat Aisyiyah 24 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care 25

14 26 Panduan Nasional Replikasi Program Community TB Care

GAMBARAN PERAN DAN STRATEGI SUB RECIPIENT (SR) COMMUNITY TB CARE AISYIYAH DALAM PENANGGULANGAN TB DI KOTA PADANG TAHUN 2011

GAMBARAN PERAN DAN STRATEGI SUB RECIPIENT (SR) COMMUNITY TB CARE AISYIYAH DALAM PENANGGULANGAN TB DI KOTA PADANG TAHUN 2011 GAMBARAN PERAN DAN STRATEGI SUB RECIPIENT (SR) COMMUNITY TB CARE AISYIYAH DALAM PENANGGULANGAN TB DI KOTA PADANG TAHUN 2011 ABSTRAK Etlidawati*, Jelly Rahmalinda Tuberkulosis merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdapat di negara-negara berkembang dan 75% penderita TB Paru adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdapat di negara-negara berkembang dan 75% penderita TB Paru adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru selanjutnya disebut TB paru merupakan penyakit menular yang mempunyai angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Menurut World Health Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari tenaga kesehatan ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu pengobatan jika tidak

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit TBC Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kuman ini memiliki sifat khusus tahan asam, cepat mati dengan sinar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) atau dalam program kesehatan dikenal dengan TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan oleh kuman Mycobacterium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular (dengan Bakteri Asam positif) (WHO), 2010). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global utama dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menular (dengan Bakteri Asam positif) (WHO), 2010). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global utama dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang penting saat ini. WHO menyatakan bahwa sekitar sepertiga penduduk dunia tlah terinfeksi kuman Tuberkulosis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak negara, pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di berbagai negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk

Lebih terperinci

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

Strategi Penanganan TB di dunia kerja Strategi Penanganan TB di dunia kerja Dr. Asik Surya, MPPM Pendidikan Dokter FK Unair Surabaya, 1990 Master Public Policy and Management, University of Southern California, LA, USA, 1999 Pekerjaan : Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. pengobatan. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional saat ini pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. pengobatan. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional saat ini pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Program pembangunan kesehatan nasional mencakup lima aspek pelayanan yaitu bidang promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di Indonesia telah dimulai sejak diadakan Simposium Pemberantasan TB Paru di Ciloto pada tahun 1969. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis (Djojodibroto, 2009). Indonesia merupakan negara dengan kasus TB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhasil disembuhkan. Apalagi diakibatkan munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. berhasil disembuhkan. Apalagi diakibatkan munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Situasi Tuberkulosis (TB) paru di dunia masih buruk dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan. Apalagi diakibatkan munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia yang menambah

Lebih terperinci

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Tuberkulosis masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Saat ini hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi kuman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan Masyarakat. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan

Lebih terperinci

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI SOPPENG,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tuberkulosis 2.1.1.1 Definisi Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman

Lebih terperinci

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

PRATIWI ARI HENDRAWATI J HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) KELUARGA DENGAN SIKAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan meraih derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang TB Paru adalah salah satu masalah kesehatan yang harus dihadapi masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta kematian, dan diperkirakan saat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Kumar dan Clark, 2012). Tuberkulosis (TB) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. Setelah perang kemerdekaan, TB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencapai tujuan Nasional di bidang kesehatan diperlukan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANTASAN DAN ELIMINASI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SIAK

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANTASAN DAN ELIMINASI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANTASAN DAN ELIMINASI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Walaupun strategi DOTS telah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. M.Arie W-FKM Undip

PENDAHULUAN. M.Arie W-FKM Undip M.Arie W-FKM Undip PENDAHULUAN Tahun 1995 : Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy) Rekomendasi WHO : angka kesembuhan tinggi. Bank Dunia : Strategi DOTS merupakan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi masalah di Dunia. Hal ini terbukti dengan masuknya perhatian terhadap penanganan TB dalam MDGs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit yang sudah cukup lama dan tersebar di seluruh dunia. Penyakit tuberkulosis dikenal oleh masyarakat luas dan ditakuti karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis (Hiswani, 2004). Penularan

Lebih terperinci

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah: SOP PENATALAKSANAAN TB PARU 1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. 2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TB sudah dilakukan dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed

BAB 1 PENDAHULUAN. TB sudah dilakukan dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dimana kegagalan penderita TB dalam pengobatan TB yang masih tinggi walau penanggulan TB sudah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya peradangan pada parenkim paru oleh mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman jenis aerob

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mengganti aktor pusat menjadi daerah dalam hal pengambilan kebijakan. dengan masyarakat. Dengan begitu, informasi tentang proses

BAB I. PENDAHULUAN. mengganti aktor pusat menjadi daerah dalam hal pengambilan kebijakan. dengan masyarakat. Dengan begitu, informasi tentang proses BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah mengatur pendelegasian fungsi atau kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pendelegasian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882

BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit TB Paru telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu, yakni sejak ditemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882 menurut (Mansjoer,

Lebih terperinci

Ketuk 2015 Pintu, Berbagi 2015 Telur

Ketuk 2015 Pintu, Berbagi 2015 Telur Ketuk 2015 Pintu, Berbagi 2015 Telur 1 PKPU-PROP/H.1006.02.R/III/2015.Rev00 Profil PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU lahir dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA

PENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA PENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA 1) Tri Hartiti, 2) Amin Samiasih 1) 2) Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume13, No. 1February 2017 ANALISA SITUASI TUBERKULOSIS (TB) DI KABUPATEN KEBUMEN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume13, No. 1February 2017 ANALISA SITUASI TUBERKULOSIS (TB) DI KABUPATEN KEBUMEN ANALISA SITUASI TUBERKULOSIS (TB) DI KABUPATEN KEBUMEN Isma Yuniar 1 Kanthi Pamungkas Sari 2, Hendry Tamara Yudha 3 ¹²³ STIKES Muhammadiyah Gombong ABSTRACT Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS TB DOTS 2016 KEMENTRIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RSUD Palabuhanratu Jln.Ahmad Yani No. 2 Palabuhanratu Sukabumi Email rsud_plr@hotmail.com PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I. Treatment, Short-course chemotherapy)

BAB I. Treatment, Short-course chemotherapy) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB), penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, sejak ditemukan di abad 20 telah menjadi masalah kegawatdaruratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tabel 1. Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut Tahun Sampai Dengan Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tabel 1. Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut Tahun Sampai Dengan Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara global hingga pada pertengahan tahun 2015 terdapat 15,8 juta orang yang hidup dengan HIV dan 2,0 juta orang baru terinfeksi HIV, serta terdapat 1,2 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG World Organization Health (WHO) sejak tahun 1993 mencanangkan bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global emergency). Hal ini dikarenakan tuberkulosis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) Paru merupakan salah satu jenis penyakit generatif yang telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang menyerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menyerang paru paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat menular melalui udara atau sering

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit yang mendapat perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) 2013, lebih dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sering

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sering BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB) adalah penyakit infeksi menular kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sering terjadi di daerah padat penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal bagi penderitanya, yaitu bisa menyebabkan kematian. Penyakit yang disebabkan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG AIR SUSU IBU (ASI) MUHAMMADIYAH KLATEN

PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG AIR SUSU IBU (ASI) MUHAMMADIYAH KLATEN PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG AIR SUSU IBU (ASI) MUHAMMADIYAH KLATEN Sutaryono, 1) Endah Purwaningsih, 2) 1) Prodi Farmasi, STIKES Muhammadiyah Klaten Sutar.on@gmail.com 2) Prodi Kebidanan, STIKES Muhammadiyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Laporan World Health Organitation (WHO) tahun 2010 menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran penyakit Tuberkulosis yang begitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis faktor-faktor..., Kartika, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis faktor-faktor..., Kartika, FKM UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia kesehatan hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak ditemukannya penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB

BAB I PENDAHULUAN. oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat

Lebih terperinci

S T O P T U B E R K U L O S I S

S T O P T U B E R K U L O S I S PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM

Lebih terperinci

TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH

TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH Oktober-Desember 2015 1. Latar Belakang 'Aisyiyah adalah organisasi otonom khusus Muhammadiyah

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: a. BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, bahwa malaria merupakan penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. infeksi di seluruh dunia setelah HIV. Pada tahun 2014, WHO melaporkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. infeksi di seluruh dunia setelah HIV. Pada tahun 2014, WHO melaporkan bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama dunia terutama pada negara - negara berkembang.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PERAN SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN BIDANG KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PERAN SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN BIDANG KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PERAN SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dan diantaranya adalah anak-anak. WHO (2014) mengestimasi

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dan diantaranya adalah anak-anak. WHO (2014) mengestimasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah utama yang terjadi dalam kesehatan global. TB menjadi peringkat kedua penyebab kematian didunia setelah HIV. Angka

Lebih terperinci

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang manusia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar tuberkulosis menyerang organ paru-paru, namun bisa juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang bersifat menular. Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN TB PARU DI PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN TB PARU DI PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN TB PARU DI PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 I. Daftar Pertanyaan untuk Informan Di Bidang Seksi Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) tuberkulosis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) tuberkulosis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosis. Mikrobakterium ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia. Jumlah kasus TB pada tahun 2014 sebagian besar terjadi di Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia. Jumlah kasus TB pada tahun 2014 sebagian besar terjadi di Asia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. 1,5 juta orang meninggal akibat tuberkulosis pada tahun 2014. Insiden TB diperkirakan ada 9,6 juta (kisaran 9,1-10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai

Lebih terperinci

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL POLICY BRIEF 03 PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL Layanan HIV dan AIDS yang Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB)

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK KEKERASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) yang tinggi dan masuk dalam ranking 5 negara dengan beban TB tertinggi di dunia 1. Menurut

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) PUSKESMAS MANIMPAHOI

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) PUSKESMAS MANIMPAHOI KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) A. PENDAHULUAN Upaya kesehatan lingkungan adalah pengendalian factor-faktor risiko lingkungan fisik, biologis,social yang dapat menimbulkan hal-hal

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2016 SERI B.25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KOLABORASI TB-HIV (TUBERKULOSIS-HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG SURVEILANS BERBASIS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut World health Organization

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawas Menelan Obat (PMO) Salah satu komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) dalam stategi penanggulangan tuberkulosis paru adalah pengobatan paduan OAT jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat secara global. TB Paru menduduki peringkat ke 2 sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat secara global. TB Paru menduduki peringkat ke 2 sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru (TB Paru) masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat secara global. TB Paru menduduki peringkat ke 2 sebagai penyebab utama kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit TBC (Tuberkulosa) merupakan penyakit kronis (menahun) telah lama dikenal masyarakat luas dan ditakuti, karena menular. Namun demikan TBC dapat disembuhkan dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia saat ini berada pada ranking kelima negara

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia saat ini berada pada ranking kelima negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Penyakit ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan stok barang yang akan dijual atau digunakan pada periode waktu tertentu. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada sebuah risiko,

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PERANAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU

PERANAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU PERANAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU Oleh : dr. Austin Bertilova Carmelita Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Univeritas Palangka Raya PENDAHULUAN Penyakit TB salah satu penyakit

Lebih terperinci

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PENDERITA TB PARU DAN KONDISI RUMAH TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN POTENSI PENULARAN TB PARU PADA KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2011 Penelitian Keperawatan

Lebih terperinci

manajemen public private mix PENANGGULANGAN TBC STRATEGI DOTS DOKTER PRAKTIK SWASTA

manajemen public private mix PENANGGULANGAN TBC STRATEGI DOTS DOKTER PRAKTIK SWASTA manajemen public private mix PENANGGULANGAN TBC STRATEGI DOTS DOKTER PRAKTIK SWASTA manajemen public private mix PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS STRATEGI DOTS DOKTER PRAKTIK SWASTA manajemen public private

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) sejak tahun 1993

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) sejak tahun 1993 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization) sejak tahun 1993 memperkirakan sepertiga dari populasi dunia telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis masih

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa) Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa) Nama Inovasi Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan pengobatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis Paru (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan adekuat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penanggulangan tuberkulosis dimulai pada awal tahun 1990-an Word Health Organization (WHO) dan International Union Against TB and Lung Diseases (IUALTD) telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan akan tercapai

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan akan tercapai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan Nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Tuberculosis Paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit menular merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit menular merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia karena masih tinggi angka kesakitan dan kematian, khususnya penyakit

Lebih terperinci