Optimalisasi Kerjasama Pendidikan Indonesia-India

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimalisasi Kerjasama Pendidikan Indonesia-India"

Transkripsi

1 Optimalisasi Kerjasama Pendidikan Indonesia-India Tulisan ini dimuat dalam buletin Atase Pendidikan KBRI New Delhi Edisi III, ditampilkan di blog dengan harapan agar bisa berbagi informasi bagi teman-teman yang belum bisa mendapatkan buletin tersebut Menuju Kerjasama Pendidikan yang Lebih Optimal Kemajuan India dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, mengundang pemerintah Indonesia untuk mulai memperhatikan negara anak benua ini. Beberapa tahun lagi diperkirakan India sudah akan menggantikan posisi Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika dan China. Pada masa pemerintahannya, presiden SBY mengadakan kunjungan resmi ke India sebanyak dua kali. Pertama pada tanggal November 2005, dan kedua pada tanggal Januari Bahkan pada kunjungan kedua tersebut, presiden SBY didaulat sebagai Chief Guest dalam acara Republic Day India. Momentum inilah yang digunakan oleh pemimpin kedua negara untuk menandatangai 18 MoU kerjasama di berbagai bidang. Salah satunya adalah kerjasama dalam bidang pendidikan. MoU kerjasama pendidikan ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional Indonesia, Prof. Mohammad Nuh dan Menteri HRD India, Kapil Sibal, pada tanggal 25 Januari 2011.Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia tidak ingin kerjasama ini hanya sebatas kesepakatan di atas kertas. Mereka menunjukan komitmennya untuk semakin mengoptimalkan kerjasama pendidikan dengan India. Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan dan kegiatan yang cukup menggembirakan bagi kerjasama pendidikan kedua negara. Pada awal tahun 2011, Indonesia sudah mempunyai Atase Pendidikan di KBRI India. Dengan adanya Atase Pendidikan, kerjasama pendidikan antarkedua negara dalam berbagai bentuk akan bisa lebih mudah dan optimal dilakukan. page 1 / 5

2 Selain itu, sebagai upaya menindaklanjuti MoU kerjasama pendidikan kedua Negara, pada tanggal 9 September 2011, diadakan First Joint Working Group (JWG) Meeting, di New Delhi. Pertemuan ini merupakan media untuk membahas langkah konkrit dalam meningkatkan kerjasama pendidikan Indonesia dan India. JWG meeting tersebut paling tidak menyepakati beberapa hal, misalnya akan diadakannya Program of Academic Recarching, dengan mengirim dosen-dosen senior Indonesia untuk melakukan joint research di India. Indonesia juga akan mengirim dosen ke India untuk belajar metodologi mengajar dan manajemen pengelolaan perguruan tinggi. Pada tahun 2012, akan ada alokasi khusus bagi para dosen Indonesia untuk mengikuti program kerjasama riset bersama di India. Atdik KBRI India akan mencarikan partner yang sesuai untuk kegiatan ini. Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga mengundang para peneliti muda India untuk melakukan kegiatan Post-Doctoral di berbagai universitas di Indonesia dan kerjasama pengembangan Education Qualification Framework. Pemerintah Indonesia juga menawarkan beasiswa Darma Siswa bagi mahasiswa India untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Selain itu, pada JWB tahun depan, akan diadakan ekspo pendidikan India di Indonesia, bersamaan dengan kegiatan konferensi ilmiah Indonesia-India untuk lima bidang topik unggulan, yaitu teknologi, IT, kedokteran, managemen dan pendidikan jarak jauh. Secara mandiri dan kelembagaan, beberapa kampus Indonesia juga sudah mulai melakukan penjajakan kerjasama dengan kampus-kampus India misalnya UIN Malang dan UIN Jakarta. Beberapa bulan yang lalu, pimpinan kedua kampus tersebut sudah melakukan kunjungan awal ke kampus-kampus India. Beberapa upaya tersebut di atas, diharapkan mampu semakin mengoptimalkan kerjasama pendidikan kedua negara. page 2 / 5

3 Prospek Kerjasama Pendidikan Indonesia India Berbagai upaya pemerintah Indonesia untuk semakin meningkatkan kerjasama pendidikan dengan India perlu diaprisiasi. Kerjasama ini diharapkan mampu mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang mampu bersaing di kanca Internasional. Melihat perkembangan yang ada, maka prospek kerjasama pendidikan antara kedua Negara cukup menjanjikan. Hal ini paling tidak dikarenakan beberapa hal, antaralain: Pertama, sejarah kerjasama yang sudah terbangun cukup lama, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam artian luas, interaksi antara kedua negara bisa dilihat dari pengaruh budaya, bahasa, musik, agama dan sebagainya dari India ke Indonesia. Adapun dalam hal pendidikan formal, terutama di perguruan tinggi, meskipun kerjasama kedua Negara belum maksimal, tetapi cukup menjadi bekal untuk membangun kerjasama yang lebih baik. Memang pendidikan India selama ini belum cukup dikenal di Indonesia. Buktinya, hanya sekitar 109 orang saja mahasiswa Indonesia yang kuliah di India pada tahun Jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia, Mesir, Jepang, atau negara-negara Eropa. Akan tetapi jika dilihat dari data alumni yang menyetarakan ijazah di Dikti, maka perkembangan jumlah mahasiswa Indonesia di India terlihat meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah terbesar adalah mahasiswa Indonesia yang kuliah di IIT Roorkee melalui program kerjasama dengan PU Indonesia. Dalam hal ini, kerjasama tersebut sangat penting. Tanpa kerjasama pendidikan, maka hampir tidak mungkin bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa kuliah di BITS, page 3 / 5

4 ISB, IITs, NITs, IISc, IIMs, dan AIIMS India mengingat persaingan untuk menjadi mahasiswa di kampus-kampus tersebut sangat ketat. Sementara mahasiswa Indonesia yang kuliah di India dengan beasiswa Indian Council for Cultural Relations (ICCR) jumlahnya hanya 20 orang saja setiap tahun sesuai dengan kouta yang diberikan. Mereka kuliah di berbagai kampus di India, pada level sarjana, master dan doktor. Sisanya adalah mahasiswa Indonesia yang kuliah dengan biaya sendiri. Kedua, Pendidikan India mempunyai banyak keunggulan dan secara intensif mulai membangun kerjasama Internasional dengan berbagai negara. Informasi tentang keunggulan pendidikan India bisa dibaca dalam buletin Sukriya Edisi I. Dengan penjelasan singkat, kualitas pendidikan India tidak kalah dengan pendidikan di Amerika dan Eropa. Hal ini didukung oleh jumlah guru besar dan doktor India yang berjumlah lebih dari 500 ribu orang. Berbeda dengan Indonesia yang baru sekitar 20 ribu saja. Selain itu karya-karya penelitian kampus-kampus India luar biasa. Satu kampus saja bisa menghasilkan lebih dari lebih karya tulis dalam satu tahun. Sementara di Indonesia satu kampus hanya menghasilkan maksimal ratusan karya tulis. Adapun intensifikasi kerjasama Internasional kampus-kampus India bisa terlihat dari berbagai kerjasama dengan berbagai negara di kawasan Eropa, Amerika, Australia dan Asia. Jumlah mahasiswa asing yang studi di India pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai hasil dari kualitas pendidikan yang bermutu tersebut, tidak kurang dari 30 persen peneliti NASA adalah orang India, begitu juga di Microsof dan perusahan-perusahaan besar di berbagai negara lainnya. Untuk kebutuhan dalam negeri, India sudah mulai memproduksi sendiri barang-barang berteknologi tinggi, misalnya mobil, pesawat, senjata, kapal selam, dll. page 4 / 5

5 Ketiga, Indonesia dan India pada dasarnya mempunyai kondisi dan persoalan bangsa yang memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan India sama-sama negara yang merdeka setelah perang dunia kedua, sama-sama mempunyai jumlah penduduk yang padat, merupakan negara demokrasi ketiga dan kedua terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia dan India mempunyai masalah yang sama berkaitan dengan ketimpangan sosial, korupsi, kemiskinan, pembangunan, dll. Akan tetapi, sejauh ini India sudah mulai menunjukan kemampuannya untuk keluar dari berbagai persoalan tersebut. Dengan kondisi yang demikian, maka kerjasama dalam bidang pendidikan menjadi solusi yang cukup efektif bagi kedua negara untuk berbagi strategi dalam pembangunan SDM serta pengalaman dan metode dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Secara teoritis dan pengalaman harian selama kuliah di India, mahasiswa Indonesia akan mempunyai cukup bekal untuk mencarikan solusi persoalan di dalam negeri. Keempat, pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan di kedua Negara sudah merespon positif upaya untuk semakin menguatkan kerjasama pendidikan tersebut. Hal ini misalnya bisa dilihat dari MoU antara kedua negara dalam bidang pendidikan dan First Joint Working Group Meeting yang sudah diadakan. Meskipun demikian, bukan berarti kerjasama pendidikan antara kedua Negara tidak mempunyai tantangan. Tantangan utama yang yang dihadapi adalah masalah informasi kualitas dan kondisi dunia pendidikan India yang belum terpublikasi dengan baik di Indonesia. Hal ini akhirnya menyebabkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih kurang berminat untuk kuliah di India. Jika potensi yang sudah dimiliki bisa dioptimalkan dan berbagai tantangan kerjasama pendidikan bisa diselesaikan, maka harapan untuk membangun kerjasama pendidikan yang jauh lebih baik antara kedua negara merupakan suatu keniscayaan. (red) page 5 / 5

Peningkatan Kerjasama Indonesia India

Peningkatan Kerjasama Indonesia India Peningkatan Kerjasama Indonesia India Tulisan ini dimuat dalam buletin Atase Pendidikan KBRI New Delhi Edisi VI, ditampilkan di blog dengan harapan agar bisa berbagi informasi bagi teman-teman yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama BAB V Kesimpulan Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama ekonomi melalui perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara secara bilateral, seperti perjanjian perdagangan

Lebih terperinci

Laporan ini terdiri dari Pendahuluan, Pelaksanaan Kegiatan, Penutup disertai Lampiran.

Laporan ini terdiri dari Pendahuluan, Pelaksanaan Kegiatan, Penutup disertai Lampiran. LAPORAN KEIKUTSERTAAN UNIVERSITAS INDONESIA DALAM THE 7 th CONFERENCE OF ASIA UNIVERSITY PRESIDENTS DAN NATIONAL TAIWAN UNIVERSITY 80 th ANNIVERSARY TAIPEI, 12 16 NOVEMBER 2008 I. PENDAHULUAN Memenuhi

Lebih terperinci

MARI BELAJAR DI INDIA. Bab 4 Dewan India untuk Hubungan Budaya / Indian Council for Cultural Relations (ICCR)

MARI BELAJAR DI INDIA. Bab 4 Dewan India untuk Hubungan Budaya / Indian Council for Cultural Relations (ICCR) Bab 4 Dewan India untuk Hubungan Budaya / Indian Council for Cultural Relations (ICCR) 31 Dewan India untuk Hubungan Budaya / Indian Council for Cultural Relations (ICCR) Dewan India untuk Hubungan Budaya,

Lebih terperinci

Indonesia-Maroko; Peluang Peningkatan Hubungan Bilateral melalui Kerjasama Ekonomi (533/M)

Indonesia-Maroko; Peluang Peningkatan Hubungan Bilateral melalui Kerjasama Ekonomi (533/M) KOPI, Berbeda dengan Indonesia yang terletak di Asia tenggara, Maroko merupakan negara yang berada di wilayah afrika Utara. Maroko berbentuk monarki konstitusional dengan kepala negara yang dipimpin oleh

Lebih terperinci

Rapat Kerja Nasional Bina Antarbudaya Maret - 3 April 2016, Hotel Singgasana - Surabaya

Rapat Kerja Nasional Bina Antarbudaya Maret - 3 April 2016, Hotel Singgasana - Surabaya Buletin Januari - Maret 2016 Rapat Kerja Nasional Bina Antarbudaya 2016 31 Maret - 3 April 2016, Hotel Singgasana - Surabaya B angga rasanya bisa bersama dengan kakak-kakak relawan Bina Antarbudaya dari

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT TERBATAS TERKAIT SURAT

Lebih terperinci

ITS Dipercaya Timor Leste untuk Didik Warganya

ITS Dipercaya Timor Leste untuk Didik Warganya Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi Edisi 14/April 2016 ITS Dipercaya Timor Leste untuk Didik Warganya Resmikan Inkubator Teknologi untuk Wadah Realisasi Karya Mahasiswa PRESTASI GALERI ITS Dipercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR- LESTE TENTANG AKTIFITAS KERJA SAMA DIBIDANG PERTAHANAN

Lebih terperinci

PROGRAM POST DOCTORAL

PROGRAM POST DOCTORAL PROGRAM POST DOCTORAL Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017 KATA SAMBUTAN Di era kemajuan dan perkembangan IPTEK yang berlangsung

Lebih terperinci

Program Beasiswa Pemerintah Perancis 2013 Skema FISIP UI

Program Beasiswa Pemerintah Perancis 2013 Skema FISIP UI Program Beasiswa Pemerintah Perancis 2013 Skema FISIP UI Kerjasama Kedutaan Besar Perancis di Indonesia dan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik - Universitas Indonesia Beasiswa Pemerintah Perancis Dikelola

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun No.1482, 2017 AN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Keprotokolan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MIMPI MEMPUNYAI UNIVERSITAS KELAS DUNIA. Oleh Hendra Gunawan*

MIMPI MEMPUNYAI UNIVERSITAS KELAS DUNIA. Oleh Hendra Gunawan* MIMPI MEMPUNYAI UNIVERSITAS KELAS DUNIA Oleh Hendra Gunawan* Dalam banyak hal di republik ini, menurut Effendi Gazhali, kita hanya baru bisa mimpi. Masih lumayan, karena ini menunjukkan kita masih mempunyai

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018 Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,

Lebih terperinci

Program Beasiswa Unggulan

Program Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Unggulan A. Pengertian Beasiswa Unggulan Beasiswa Unggulan adalah pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerja sama kepada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53

Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53 KOPI, Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang sedang berkembang Indonesia berusaha untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan Negara tetangga guna menciptakan

Lebih terperinci

Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran?

Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran? Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran? Oleh: Laksono Trisnantoro, Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM Sahid Susanto, Ka Prodi Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar.

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. BAB II PERKEMBANGAN BRIC BRIC merupakan organisasi yang mengalami perkembangan yang signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. Sejak saat itu BRIC mulai dikenal sebagai

Lebih terperinci

PEMBEKALAN STUDI LANJUT LUAR NEGERI: STUDI LANJUT PASCA SARJANA DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN

PEMBEKALAN STUDI LANJUT LUAR NEGERI: STUDI LANJUT PASCA SARJANA DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN PEMBEKALAN STUDI LANJUT LUAR NEGERI: STUDI LANJUT PASCA SARJANA DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN Oleh: Satoto E. Nayono Fakultas Teknik-Universitas Negeri Yogyakarta Disampaikan dalam: Workshop Peningkatan Wawasan

Lebih terperinci

Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan

Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan UNAIR NEWS Robert James Bintaryo merupakan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga. Kini menjadi Kepala Kantor Dagang

Lebih terperinci

NEWS UPDATE 7 September ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NEWS UPDATE 7 September ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- NEWS UPDATE 7 September ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- KERJA SAMA PRUDENTIAL INDONESIA DAN UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni] ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL [Dewi Triwahyuni] FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KERJASAMA DI ASIA TENGGARA Setiap negara butuh hubungan dan kerja sama dengan negara lain dalam berbagai hal. Sebagai contoh,

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 Yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Yang terhormat Presiden Republik

Lebih terperinci

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Calon TKI adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan BAB V KESIMPULAN Penelitian ini membahas salah satu isu penting yang kerap menjadi fokus masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan berkembangnya isu isu di dunia internasional,

Lebih terperinci

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Presiden Barack Obama kembali menjejakkan kakinya di Indonesia. Tidak ke Jakarta sebagaimana November 2010

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Acara Penandatanganan Technical Arrangement on Cooperation on Leather and Footwear Sector dan Technical Arrangement on Cooperation on Textile Sector Milan, 7 September 2015

Lebih terperinci

Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran? Oleh: Laksono Trisnantoro, Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM

Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran? Oleh: Laksono Trisnantoro, Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran? Oleh: Laksono Trisnantoro, Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM 1 Isi 1. Pengantar 2. Jenis Kepemimpinan di Perguruan

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND AUSTRALIA ON THE FRAMEWORK FOR

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENYEL ENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA

BUKU PEDOMAN PENYEL ENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 P rogram SAME BIPA 2015 0 KATA SAMBUTAN Pendidikan

Lebih terperinci

DUAL DEGREE PROGRAM NANJING XIAOZHUANG UNIVERSITY (CHINA)

DUAL DEGREE PROGRAM NANJING XIAOZHUANG UNIVERSITY (CHINA) DUAL DEGREE PROGRAM NANJING XIAOZHUANG UNIVERSITY (CHINA) In Partnership with Universitas Esa Unggul Jakarta, Universitas Internasional Batam, Universitas Islam Indonesia and Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp.

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP 1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan industri perhotelan di Indonesia terus menuju ke arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri pariwisata Indonesia di tahun 2014 maju

Lebih terperinci

PENYIAPAN TENAGA TERAMPIL MENYONGSONG PEMBERLAKUAN PASAR BEBAS MEA 2015

PENYIAPAN TENAGA TERAMPIL MENYONGSONG PEMBERLAKUAN PASAR BEBAS MEA 2015 Published on Universitas Negeri Yogyakarta (https://uny.ac.id) Home > Prof. Dr. Muhyadi Prof. Dr. Muhyadi Submitted by nurhadi on Sun, 2015-06-21 13:09 PENYIAPAN TENAGA TERAMPIL MENYONGSONG PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 1 BAB

Lebih terperinci

1. LATAR BELAKANG. 1 P r o g r a m S A M E

1. LATAR BELAKANG. 1 P r o g r a m S A M E PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME (SCHEME FOR ACADEMIC MOBILITY AND EXCHANGE) LUAR NEGERI TAHUN 2012 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1. LATAR BELAKANG Dosen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 110 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini bertujuan untuk menyimpulkan pembahasan dan analisa pada bab II, III, dan IV guna menjawab pertanyaan penelitian yaitu keuntungan apa yang ingin diraih

Lebih terperinci

INFO BEASISWA LPDP

INFO BEASISWA LPDP INFO BEASISWA LPDP 2017-2018 MAGISTER DOKTORAL TIM KEMAHASISWAAN FPTK UPI TUJUAN LPDP Melahirkan pemimpin Indonesia Masa Depan yang Visioner Berkomitmen memberikan bantuan dana pendidikan yang bersumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMDA DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2012

BENTUK-BENTUK KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMDA DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2012 BENTUK-BENTUK KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMDA DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2012 KERJASAMA KOTA / PROVINSI KEMBAR 2 KERJASAMA KOTA/PROVINSI KEMBAR Kerjasama antara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 259/P/SK/HT/2004 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PIMPINAN UNIVERSITAS,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,

Lebih terperinci

Lampiran : A. Latar Belakang

Lampiran : A. Latar Belakang Lampiran : PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI KAJIAN KETAHANAN NASIONAL PEMINATAN KAJIAN PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2011 A. Latar Belakang Kepemimpinan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BNPP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Nasional

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan Inovasi Teori Dan Definisi Kreativitas dan Inovasi Kreativitas: Kemampuan seseorang dalam mengembangkan ide atau cara baru untuk memecahkan masalah lebih efektif dan atau lebih efisien Pendorong kreativitas berkait

Lebih terperinci

Pedoman. Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009

Pedoman. Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009 Pedoman Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009 Tahun Anggaran 2009 DIKTI cq Ditnaga memberikan beasiswa untuk Program Academic Recharging (PAR) bagi dosen yg telah berpendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun 1980. Globalisasi selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak yang mengkhawatirkan bagi negara yang

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN KEPROTOKOLAN

Lebih terperinci

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA PENANDATANGANAN KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (LPEI) DENGAN ASOSIASI PERTEKSTILAN INDONESIA (API) DAN ASOSIASI PERSEPATUAN INDONESIA (APRISINDO)

Lebih terperinci

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL EDISI KHUSUS KUNJUNGAN RAJA ARAB SAUDI 1 9 MARET 2017 Treaty Journal diterbitkan oleh Ditjen HPI cq Setditjen HPI secara berkala (kuartal) dan memuat perjanjian internasional

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal kemerdekannya, Indonesia memiliki kondisi yang belum stabil, baik dari segi politik, keamanan, maupun ekonomi. Dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan

Lebih terperinci

1 BAB I 2 PENDAHULUAN

1 BAB I 2 PENDAHULUAN 1 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2.1 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan diplomatik yang terjadi antara dua negara tentu dapat meningkatkan keuntungan antara kedua belah pihak negara dan berjalan dengan lancar.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN NOTA KESEPAHAMAN (MOU) ANTARA KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK FEDERASI JERMAN MENGENAI

Lebih terperinci

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Global Competitiveness

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN KOREA SELATAN KUNJUNGAN KENEGARAAN KE KOREA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA PERTEMUAN KHUSUS PARA PEMIMPIN NEGARA-NEGARA ASEAN, NEGARA-NEGARA LAIN, DAN ORGANISASI-ORGANISASI INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Di Indonesia saat ini hanya terdapat 45 Pusat Unggulan Iptek (PUI), yang berada di 7 (tujuh) Lembaga Litbang Kementerian, 12 (dua belas) Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang telah membangun mitra kerjasama dengan Tiongkok dalam berbagai

Lebih terperinci

Lampiran : A. Latar Belakang

Lampiran : A. Latar Belakang Lampiran : SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI KETAHANAN NASIONAL KONSENTRASI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2011 A. Latar Belakang Kepemimpinan

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan

Lebih terperinci

JUMPA PERS Penyerahan Bendera pada 29 Mei 2017 di 230 Pm di Sekretariat ASEAN

JUMPA PERS Penyerahan Bendera pada 29 Mei 2017 di 230 Pm di Sekretariat ASEAN JUMPA PERS Penyerahan Bendera pada 29 Mei 2017 di 230 Pm di Sekretariat ASEAN Misi India untuk ASEAN di Jakarta bersama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran : A. Latar Belakang

Lampiran : A. Latar Belakang Lampiran : SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI KETAHANAN NASIONAL KONSENTRASI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2011 A. Latar Belakang Kepemimpinan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)

A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

Internasionalisasi dan Harmonisasi Pendidikan Tinggi (Catatan dari Sebuah Pertemuan Alumni)

Internasionalisasi dan Harmonisasi Pendidikan Tinggi (Catatan dari Sebuah Pertemuan Alumni) Internasionalisasi dan Harmonisasi Pendidikan Tinggi (Catatan dari Sebuah Pertemuan Alumni) http://analisadaily.com/opini/news/internasionalisasi-dan-harmonisasi-pendidikan-tinggicatatan-dari-sebuah-pertemuan-alumni/134672/2015/05/20

Lebih terperinci

Pendampingan School Development Plant

Pendampingan School Development Plant Pendampingan School Development Plant A. Latar Belakang Perkembangan SMK yang sangat pesat dapat terlihat dari semakin besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMK. Sebagai perbandingan

Lebih terperinci

Medan, Desember 2015 Pejabat Rektor. Prof. Subhilhar, Ph.D

Medan, Desember 2015 Pejabat Rektor. Prof. Subhilhar, Ph.D KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa dan atas HidayahNya, Naskah Akademik dengan judul Menegakkan Negara Maritim Bermartabat, dapat diselesaikan dengan baik. Naskah Akademik

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Permenristekdik: No. 50 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Lelakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun sumber daya alam yang melimpah tersebut tidak dapat dinikmati oleh seluruh bangsa

Lebih terperinci

Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin

Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin UNAIR NEWS Bagi Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, Ir., M.Si., Ph.D., menjadi guru merupakan pilihan terbaik karena

Lebih terperinci

Dikti Evaluasi Program World Class University

Dikti Evaluasi Program World Class University Dikti Evaluasi Program World Class University UNAIR NEWS Untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program pencapaian predikat perguruan tinggi kelas dunia (World Class University WCU), pimpinan Universitas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/06/73/Th. VIII, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH SIARAN PERS Jakarta, 2 Desember 2009 HASIL BISNIS KUARTAL 3 2009 - PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH Komitmen penuh untuk meningkatkan profesionalisme agen sebagai

Lebih terperinci

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup

Lebih terperinci

Untuk masa depan yang terbaik. Gurjit Singh Duta Besar India untuk Indonesia

Untuk masa depan yang terbaik. Gurjit Singh Duta Besar India untuk Indonesia KATA PENGANTAR Merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi Kedutaan Besar India di Jakarta untuk dapat menerbitkan panduan mengenai Pendidikan Tinggi di India. Ini adalah usaha Kedutaan untuk menggapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini telah membantu meramaikan aktivitas komunikasi politik dalam masyarakat, terutama

Lebih terperinci

Bismillahi rahmani rahiim,

Bismillahi rahmani rahiim, Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:

Lebih terperinci

TENTANG HASIL REKOMENDASI SIDANG KOMISI KONGRES PPI DUNIA TAHUN 2012

TENTANG HASIL REKOMENDASI SIDANG KOMISI KONGRES PPI DUNIA TAHUN 2012 SURAT KEPUTUSAN KONGRES ALIANSI PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA INTERNASIONAL (PPI DUNIA)/ OVERSEAS INDONESIAN STUDENTS ASSOCIATION ALLIANCE (OISAA)TAHUN 2012 Nomor : 04/OISAA/KR/II/2012 TENTANG HASIL REKOMENDASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 18/03/73/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. VIII, 2 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Ijazahln.new.dikti.go.id

Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Ijazahln.new.dikti.go.id Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri Ijazahln.new.dikti.go.id DASAR HUKUM UU PT No. 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi Pasal 26 ayat 8 Mengenai gelar akademik, gelar vokasi,

Lebih terperinci

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA PARIWISATA DKI JAKARTA No.48/11/31/Th.XVIII, 01 November 2016 JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 234.887 KUNJUNGAN Jumlah kunjungan wisatawan

Lebih terperinci