PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ijazah merupakan salah satu dokumen negara yang diperoleh peserta didik setelah lulus dari satuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu kebenaran data dan informasi yang tercantum di dalamnya mutlak diperlukan. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.

3 Diharapkan dengan adanya pedoman tersebut, dapat meningkatkan ketepatan, kebenaran dalam pengisian blangko Ijazah dan dapat meminimalkan kesalahan dalam pengisian, sehingga penggunaan blangko Ijazah menjadi lebih efisien.

4 TUJUAN Pedoman ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut : Memberikan petunjuk secara umum tentang pengisian blangko Ijazah. Memberikan petunjuk secara khusus tentang pengisian blangko Ijazah. Memberikan contoh tentang pengisian blangko Ijazah untuk menghindari kesalahan pengisian.

5 RUANG LINGKUP Pedoman pengisian blangko Ijazah meliputi sistem pengkodean, petunjuk umum dan petunjuk khusus pengisian blangko Ijazah dan contoh blangko Ijazah yang telah diisi. Pedoman pengisian blangko Ijazah ini terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan Ijazah dari sekolah dalam lingkungan Kemdikbud.

6 SASARAN Pejabat atau petugas di tingkat provinsi, kota/kabupaten dan Panitia Penyelenggara Ujian yang ditunjuk untuk mengelola blangko Ijazah. Para Kepala Sekolah, Guru dan Petugas yang ditunjuk dalam pengelolaan blangko Ijazah.

7 DISAIN BLANGKO IJAZAH Pengesahan Disain Blangko Ijazah oleh Panitia Penyelenggara Pusat (Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Nomor 015/G/Kep/HK/2013 tentang Bentuk, Spesifikasi, Mekanisme Pencetakan, dan Distribusi Blangko Ijazah Tahun Pelajaran 2012/2013). Surat Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikmen Kemdikbud Nomor 001/D3.3/MN/2013 perihal Pedoman Pengisian Ijazah SMK Tahun Pelajaran 2012/2013.

8 Khusus untuk SMK, daftar mata pelajaran dan petunjuk pengisiannya diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Dikmen Kemdikbud : CD berisi : 1. Tata cara penulisan dan pengisian biodata serta penskoran nilai pada blangko Ijazah; 2. Format dan mata pelajaran yang dicantumkan pada halaman belakang Ijazah; 3. Standar Kompetensi Utama (Clustering) masing- masing Kompetensi Keahlian SMK yang dicantumkan pada Transkrip Nilai.

9 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DISAIN BLANGKO IJAZAH TP. 2011/2012 DAN TP. 2012/2013 TP. 2011/2012 TP. 2012/ Halaman Depan (SMK) Program Studi Keahlian : Kompetensi Keahlian : - Halaman Belakang (SMK) Nama :. Tempat dan Tanggal Lahir :. Nomor Induk :. Nama Sekolah Kompetensi Keahlian Lama Belajar I. UJIAN SEKOLAH :. : Farmasi :.. tahun Memuat : Nilai Rata-rata Rapor, Nilai Ujian Sekolah, Nilai Sekolah - Tidak ada Rata-rata Nilai Sek. - Halaman Depan (SMK) Program Studi Keahlian :. Kompetensi Keahlian :. - Halaman Belakang (SMK) Nama :. Tempat dan Tanggal Lahir :. Nomor Induk :. Nama Sekolah :. Kompetensi Keahlian : Farmasi I. NILAI UJIAN SEKOLAH Memuat : Nilai Rata-rata Rapor, Nilai Ujian Sekolah, Nilai Sekolah - Tidak ada Rata-rata Nilai Sek.

10 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DISAIN BLANGKO IJAZAH TP. 2011/2012 DAN TP. 2012/2013 TP. 2011/2012 TP. 2012/ Halaman Depan (SMPLB/SMALB) Jenis Kekhususan A, B, D, DAN E Jenis Kekhususan C, C1, D1, F, DAN G - Halaman Belakang (SMPLB/SMALB) Jenis Kekhususan A, B, D, DAN E Jenis Kekhususan C, C1, D1, F, DAN G - Halaman Depan (SMPLB/SMALB) Jenis Kekhususan Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, Dan Autis Jenis Kekhususan Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, Dan Tunaganda - Halaman Belakang (SMPLB/SMALB) Jenis Kekhususan Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, Dan Autis Jenis Kekhususan Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, Dan Tunaganda Jenis Ketunaan :.. (mis : diisi Tunanetra, tidak ditulis A). Jenis Ketunaan :. (mis : diisi Tunagrahita Ringan)

11 TP. 2011/2012 II. NILAI UJIAN NASIONAL Memuat : Nilai Sekolah, Nilai Ujian Nasional, Nilai Akhir - Tidak ada Rata-rata NA TP. 2012/2013 II. NILAI UJIAN NASIONAL Memuat : Nilai Sekolah, Nilai Ujian Nasional, Nilai Akhir - Tidak ada Rata-rata NA III. TIDAK MENCANTUMKAN NILAI KOMPETENSI UTAMA (Dicantumkan pada Transkrip Nilai Standar Kompetensi Utama) III. TIDAK MENCANTUMKAN NILAI KOMPETENSI UTAMA (Dicantumkan pada Transkrip Nilai Standar Kompetensi Utama) - Penerbitan/Penandatanganan Ijazah Oleh Ka Sekolah Satuan Pendidikan Masing-masing - Penerbitan/Penandatanganan Ijazah Oleh Ka Sekolah Satuan Pendidikan Masing-masing

12 TRANSKRIP NILAI TP. 2011/2012 TP. 2012/ TRANSKRIP NILAI STANDAR KOMPETENSI UTAMA - Format transkrip nilai dirancang oleh Sekolah sesuai kebutuhan stakeholders, minimal memuat : logo dan alamat SMK, nomor Ijazah, nama siswa, tempat dan tanggal lahir, nomor induk siswa, nama kompetensi keahlian, lama belajar, standar kompetensi utama, tanggal kelulusan, tempat dan tanggal dikeluarkan, serta nama dan tanda tangan kepala sekolah seperti contoh transkrip. Daftar standar Kompetensi Utama untuk setiap Kompetensi Keahlian tersedia dalam CD. - Jenis kertas (misal : BC), ukuran minimal seperti Ijazah : 150 gram. - TRANSKRIP NILAI STANDAR KOMPETENSI UTAMA - Format transkrip nilai dirancang oleh Sekolah sesuai kebutuhan stakeholders, minimal memuat : logo dan alamat SMK, nomor Ijazah, nama siswa, tempat dan tanggal lahir, nomor induk siswa, nama kompetensi keahlian, lama belajar (tidak dicantumkan), standar kompetensi utama, tanggal kelulusan, tempat dan tanggal dikeluarkan, serta nama dan tanda tangan kepala sekolah seperti contoh transkrip. Daftar standar Kompetensi Utama untuk setiap Kompetensi Keahlian tersedia dalam CD. - Jenis kertas (misal : BC), ukuran minimal seperti Ijazah : 150 gram.

13 Surat Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional tanggal 09 Juni 2011 nomor 868/D3.3/MN/2011 perihal Ijazah SMK Tahun Pelajaran 2010/ Ijazah SMK adalah bukti pencapaian kompetensi akhir peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan, karena itu ijazah memuat seluruh kompetensi atau mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada program studi keahlian yang ditempuh. Dengan demikian daftar nilai pada halaman belakang ijazah adalah nilai semua mata pelajaran yang ditempuh selama mengikuti pendidikan di SMK, sehingga tidak ada urgensinya dibuatkan ratarata nilai pada Ijazah tersebut.

14 2. Rata-rata dari Nilai Akhir (NA) paling rendah 5,5 sebagai- mana yang dimaksud pada Permendikbud maupun POS UN adalah persyaratan untuk dinyatakan lulus UN dan dimuat pada Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN).

15 JENIS-JENIS BLANGKO IJAZAH Jenis Blangko Ijazah : 1. Blangko Ijazah SMP 2. Blangko Ijazah SMPLB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis 3. Blangko Ijazah SMPLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda 4. Blangko Ijazah SMA Program IPA 5. Blangko Ijazah SMA Program IPS 6. Blangko Ijazah SMA Program BAHASA 7. Blangko Ijazah SMALB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis 8. Blangko Ijazah SMALB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda 9. Blangko Ijazah SMK Program 3 Tahun 10. Blangko Ijazah SMK Program 4 Tahun

16 NOMOR KODE IJAZAH Nomor kode terdiri atas kode tempat penerbitan dan kode sekolah 1. Kode Tempat Penerbitan Kode penerbitan dalam negeri, untuk Ijazah yang diterbitkan oleh sekolah di dalam negeri, berupa dua huruf kapital (DN) dan dua digit angka arab : DN-03 = Provinsi Jawa Tengah (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah)

17 2. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah a. Kode Jenjang Pendidikan : D = Pendidikan Dasar M = Pendidikan Menengah b. Kode Jenis Sekolah, meliputi : Dl = SMP Dlb = SMPLB Ma = SMA Mab = SMALB Mk = SMK

18 PENERBITAN IJAZAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DASAR Surat Badan Standar Nasional Pendidikan tanggal 28 Mei 2012 nomor 0007/SDAR/BSNP/V/2012 perihal Penandatanganan SKHUN dan Ijazah. Penandatanganan dan penerbitan Ijazah kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh Kepala Satuan Pendidikan masing-masing

19 PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SMK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 A. PETUNJUK UMUM PENGISIAN BLANGKO IJAZAH 1. Bingkai blangko Ijazah : a. SMP, dan SMPLB kombinasi warna biru, kuning, dan hitam b. SMA, dan SMALB kombinasi warna hijau, kuning, dan hitam c. SMK kombinasi warna hijau, kuning, dan hitam. 2. Ijazah diisi oleh panitia yang dibentuk Kepala Sekolah. 3. Daftar mata pelajaran pada halaman belakang blangko Ijazah untuk setiap Kompetensi Keahlian dimuat dalam CD halaman belakang Ijazah SMK. 4. Pengelompokan (clustering) Standar Kompetensi pada Transkrip Nilai untuk setiap Kompetensi Keahlian tercantum dalam CD Transkrip Nilai SMK. 5. Ijazah ditandatangani oleh Kepala Sekolah sesuai surat edaran Ketua BSNP tanggal 28 Mei 2012 nomor 0007/SDAR/BSNP/V/2012 perihal Penandatanganan SKHUN dan Ijazah. 6. Ijazah ditulis dengan tulisan yang baik, benar, jelas, rapi dan bersih dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah terhapus.

20 7. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau ditip-ex dan harus diganti dengan blangko yang baru. 8. Ijazah yang salah dalam pengisian, disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman depan dan belakang. 9. Jika terdapat blangko Ijazah yang tidak terpakai, rusak, dan salah dalam penulisannya di sekolah wajib dikembalikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dibuktikan dibuktikan melalui Panitia UN Kota/Kab dengan berita acara. 10. Panitia Penyelenggara UN Tingkat Kota/Kab. melaporkan penggunaan blangko Ijazah kepada Panitia Penyelenggara UN Tingkat Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan mekanisme pelaporan yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara UN Tingkat Provinis Jawa Tengah.

21 B. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN DEPAN BLANGKO IJAZAH SMP, SMPLB, DAN SMA 1. Pengisian nama sekolah sesuai dengan nomenklatur sekolah yang bersangkutan. Contoh : a. SMP Negeri 2 Semarang Negeri 1 Ungaran Nasima Semarang b. SMPLB Tunarungu Widya Bhakti Semarang Dharma Bhakti Kabupaten Semarang c. SMALB Tunanetra Widya Bhakti Semarang Lanjutan

22 d. SMA Negeri 3 Semarang Negeri 1 Ungaran Kesatrian 1 Semarang Islam Sudirman Ambarawa e. SMALB Tunanetra Widya Bhakti Semarang

23 2. Pengisian nama pemilik Ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Contoh : MUHAMAD ADITYA NIFAN AT TAHER NABILA NIDA CHUSNA Catatan : Apabila ada nama permandian (bagi non muslim) ditulis dan/atau disingkat sesuai akte kelahiran/surat kenal lahir/bukti kelahiran lain yang sah.

24 3. Pengisian tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Contoh : Grobogan, 24 November 1996 Kab. Semarang, 2 Februari Pengisian nama orangtua pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Contoh : Drs. Bagya Muljanto, M.M. Ir. Budiarto Muh Hudi

25 5. Pengisian nomor induk pemilik Ijazah sesuai dengan nomor induk siswa yang tercantum pada Buku Induk. Contoh : / Pengisian nomor peserta terdiri dari 14 (empat belas) digit : 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode kota/kabupaten, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Urut Peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi (sesuai dengan nomor peserta yang tertera di SKHUN). Contoh : SMP, SMPLB SMA, SMALB SMK (Program 3 Tahun dan 4 Th)

26 7. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan Ijazah adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik dari masing-masing satuan pendidikan). Contoh : Semarang, 24 Mei 2013 SMA, SMK Semarang, 1 Juni 2013 SMP, SMPLB, dan SMALB

27 8. Pengisian nama kepala sekolah adalah kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi guru pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (diangkat menjadi kepala sekolah oleh Yayasan) dan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil diisi garis/strip (----). Contoh : Drs. Sutomo, A.Md, M.M. NIP H. Pariyo, S.H. NIP. ----

28 9. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah satuan pendidikan masing-masing. 10. Pasfoto adalah pasfoto peserta didik yang bersangkutan (terbaru) ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik serta stempel menyentuh pasfoto. Untuk peserta didik Tunadaksa dan Tunaganda menyesuaikan. Peserta didik tidak membubuhkan tanda tangan pada Ijazah.

29 NOMOR KODE IJAZAH 11. Nomor kode terdiri atas kode tempat penerbitan dan kode sekolah a. Kode Tempat Penerbitan DN-03 = Provinsi Jawa Tengah (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah)

30 b. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah 1) Kode Jenjang Pendidikan : D = Pendidikan Dasar M = Pendidikan Menengah 2) Kode Jenis Sekolah, meliputi : Dl = SMP Dlb = SMPLB Ma = SMA Mab = SMALB Mk = SMK

31 C. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO IJAZAH SMP, SMPLB, DAN SMA 1. Pengisian nama pemilik Ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Contoh : MUHAMAD ADITYA NIFAN AT TAHER NABILA NIDA CHUSNA Catatan : Apabila ada nama permandian (bagi non muslim) ditulis dan/atau disingkat sesuai akte kelahiran/surat kenal lahir/bukti kelahiran lain yang sah.

32 2. Pengisian tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Contoh : Grobogan, 24 November 1996 Kab. Semarang, 2 Februari Pengisian nomor induk pemilik Ijazah sesuai dengan nomor induk siswa yang tercantum pada Buku Induk. Contoh : /

33 4. Pengisian nomor peserta terdiri dari 14 (empat belas) digit : 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode kota/kabupaten, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Urut Peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi (sesuai dengan nomor peserta yang tertera di SKHUN). Contoh : SMP, SMPLB SMA, SMALB SMK (Program 3 Tahun dan 4 Th)

34 5. Jenis Kelainan (Khusus SMPLB, dan SMALB) Contoh : - Blangko Ijazah SMPLB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis - Blangko Ijazah SMPLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda

35 6. Pengisian nilai rata-rata rapor : a. SMP, dan SMPLB dari semester 1, 2, 3, 4, dan 5 b. SMA, SMALB, dan SMK dari semester 3, 4, dan 5 Lanjutan 7. Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian sekolah terdiri atas : a. Pengisian nilai rata-rata rapor diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. b. Pengisian nilai ujian sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. c. Pengisian nilai sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. 8. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma.

36 9. Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian nasional terdiri atas : a. Pengisian nilai sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. b. Pengisian nilai ujian nasional diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. Lanjutan c. Pengisian nilai akhir diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan. Contoh : 6,42 pembulatan menjadi 6,4 6,57 pembulatan menjadi 6,6 d. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan. Format Daftar Nilai SMK pada halaman belakang blangko Ijazah SMK tidak mencantumkan Rata-rata Nilai Sekolah dan Rata-rata Nilai Akhir.

37 10. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan Ijazah adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik dari masing-masing satuan pendidikan). Contoh : Semarang, 24 Mei 2013 SMA, SMK Semarang, 1 Juni 2013 SMP, SMPLB, dan SMALB

38 11. Pengisian nama kepala sekolah adalah kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi guru pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (diangkat menjadi kepala sekolah oleh Yayasan) dan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil diisi garis/strip (----). Contoh : Drs. Sutomo, A.Md, M.M. NIP H. Pariyo, S.H. NIP Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah satuan pendidikan masing-masing.

39 B. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN DEPAN BLANGKO IJAZAH SMK Lanjutan 1. Pengisian Program Studi Keahlian ditulis sesuai dengan program studi keahlian yang ditempuh pemilik Ijazah selama pembelajaran di sekolah (daftar dalam CD). Contoh : Teknik Komputer dan Informatika 2. Pengisian Kompetensi Keahlian ditulis sesuai dengan kompetensi kehlian yang ditempuh pemilik Ijazah selama pembelajaran di sekolah (daftar terlampir). Contoh : Teknik Komputer dan Jaringan

40 3. Pengisian nama sekolah, sesuai dengan nomenklatur sekolah yang bersangkutan. 4. Pengisian nama pemilik Ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. 5. Pengisian tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya.

41 6. Pengisian nama orang tua pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Lanjutan 7. Pengisian nomor induk pemilik Ijazah sesuai dengan nomor induk siswa yang tercantum pada Buku Induk. 8. Pengisian nomor peserta terdiri dari 14 (empat belas) digit : 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode kota/kabupaten, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Urut Peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi (sesuai dengan nomor peserta yang tertera di SKHUN).

42 9. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan Ijazah adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik dari masing-masing satuan pendidikan). Contoh : Semarang, 24 Mei 2013

43 10. Pengisian nama kepala sekolah adalah kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi guru pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (diangkat menjadi kepala sekolah oleh Yayasan) dan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil diisi garis/strip (----).

44 11. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah satuan pendidikan masing-masing. 12. Pasfoto adalah pasfoto peserta didik yang bersangkutan (terbaru) ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik serta stempel menyentuh pasfoto. Untuk peserta didik Tunadaksa dan Tunaganda menyesuaikan. Peserta didik tidak membubuhkan tanda tangan pada Ijazah.

45 13. Nomor kode diisi nomor kode Provinsi Jawa Tengah. a. Kode Tempat Penerbitan Provinsi Jawa Tengah : DN-03 (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah). b. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah 1) Kode Jenjang Pendidikan, meliputi : M = Pendidikan Menengah 2) Kode Jenis Sekolah, meliputi : Mk = SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

46 C. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO IJAZAH SMK Lanjutan 1. Pengisian nama pemilik Ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. Catatan : Apabila ada nama permandian (bagi non muslim) ditulis dan/atau disingkat sesuai akte kelahiran/surat kenal lahir/bukti kelahiran lain yang sah.

47 2. Pengisian tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik Ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. 3. Pengisian nomor induk pemilik Ijazah sesuai dengan nomor induk siswa yang tercantum pada Buku Induk. 4. Pengisian nama sekolah, sesuai dengan nomenklatur sekolah yang bersangkutan. 5. Pengisian Kompetensi Keahlian ditulis sesuai dengan kompetensi keahlian yang ditempuh pemilik Ijazah selama pembelajaran di sekolah (sama dengan halaman depan/sudah tercetak).

48 6. Pengisian nilai rata-rata rapor : semester 1, 2, 3, 4, dan 5. Lanjutan 7. Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian sekolah terdiri atas : a. Pengisian nilai rata-rata rapor diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. b. Pengisian nilai ujian sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. c. Pengisian nilai sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. d. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma.

49 8. Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian nasional terdiri atas : a. Pengisian nilai sekolah diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. b. Pengisian nilai ujian nasional diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. c. Pengisian nilai akhir diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan. Contoh : 6,42 pembulatan menjadi 6,4 6,57 pembulatan menjadi 6,6 Lanjutan d. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0-10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan. Format Daftar Nilai SMK pada halaman belakang blangko Ijazah SMK tidak mencantumkan Rata-rata Nilai Sekolah dan Rata-rata Nilai Akhir.

50 e. Pengisian nilai Teori Kejuruan diisi dengan nilai yang diperoleh peserta uji pada Ujian Nasional SMK dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. f. Pengisian nilai Praktik Kejuruan diisi dengan nilai yang diperoleh peserta uji pada Ujian Nasional SMK dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma. g. Pengisian nilai Ujian Nasional Kompetensi Keahlian diisi dengan pembobotan 30 % nilai Teori Kejuruan ditambah pembobotan 70 % nilai Praktik Kejuruan dengan rentang nilai 0-10 dengan dua desimal di belakang koma.

51 9. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan Ijazah adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik dari masing- masing satuan pendidikan. Contoh : Semarang, 24 Mei 2013

52 10. Pengisian nama kepala sekolah adalah kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan bagi guru pegawai negeri sipil (diangkat menjadi kepala sekolah oleh Yayasan) dan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil diisi garis/strip (----). 11. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah satuan pendidikan masing-masing.

53 NOMOR KODE IJAZAH 12. Nomor kode terdiri atas kode tempat penerbitan dan kode sekolah a. Kode Tempat Penerbitan DN-03 = Provinsi Jawa Tengah (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah)

54 b. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah 1) Kode Jenjang Pendidikan : D = Pendidikan Dasar M = Pendidikan Menengah 2) Kode Jenis Sekolah, meliputi : Dl = SMP Dlb = SMPLB Ma = SMA Mab = SMALB Mk = SMK

55 PENGISIAN TRANSKRIP NILAI STANDAR KOMPETENSI SMK 1. Pengisian Nomor Seri Ijazah ditulis sesuai dengan nomor seri Ijazah yang tercantum dalam halaman depan Ijazah. 2. Pengisian nama pemilik Transkrip Nilai ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya. 3. Pengisian tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik Transkrip Nilai sesuai dengan yang tercantum pada Ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau sesuai akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan pengisian pada Ijazah sebelumnya.

56 Lanjutan 4. Pengisian nomor induk pemilik Transkrip Nilai sesuai dengan nomor induk siswa yang tercantum pada Buku Induk. 5. Pengisian Kompetensi Keahlian ditulis sesuai dengan kompetensi keahlian yang ditempuh pemilik Ijazah selama pembelajaran di sekolah (daftar terlampir). 6. Pengisian nama sekolah, sesuai dengan nomenklatur sekolah yang bersangkutan. 7. Pengisian jumlah jam sesuai dengan jumlah jam standar kompetensi yang tercantum dalam struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan.

57 8. Pengisian nilai Standar Kompetensi Utama diisi dengan nilai pengelompokan (clustering) Standar Kompetensi yang diperoleh siswa mulai dari semester 1 sampai semester 6 untuk program 3 tahun atau semester 1 sampai semester 8 untuk program 4 tahun dengan rentang nilai 7-10 dengan dua desimal di belakang koma. Catatan : Clustering Standar Kompetensi untuk setiap Kompetensi Keahlian tercantum dalam CD Transkrip Nilai SMK. 9. Pengisian tambahan standar kompetensi (...) sesuai dengan standar kompetensi perkuatan yang diberikan mendukung kompetensi keahlian. 10. Pengisian tanggal kelulusan diisi sesuai dengan pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan.

58 11. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan Transkrip Nilai adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan Transkrip Nilai sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik dari masing- masing satuan pendidikan (disesuaikan dengan penerbitan Ijazah). 12. Pengisian nama kepala sekolah adalah kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan bagi guru pegawai negeri sipil (diangkat menjadi kepala sekolah oleh Yayasan) dan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil diisi garis/strip (----). 13. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah satuan pendidikan masing-masing.

59 D. DAFTAR KODE KOTA/KABUPATEN SE JAWA TENGAH NO. KODE KOTA/KABUPATEN KOTA SEMARANG KOTA SURAKARTA KOTA TEGAL KOTA PEKALONGAN KOTA SALATIGA KOTA MAGELANG KABUPATEN BANYUMAS KABUPATEN BANJARNEGARA KABUPATEN CILACAP KABUPATEN PURBALINGGA

60 NO. KODE KOTA/KABUPATEN KABUPATEN KEBUMEN KABUPATEN MAGELANG KABUPATEN PURWOREJO KABUPATEN TEMANGGUNG KABUPATEN WONOSOBO KABUPATEN BOYOLALI KABUPATEN KARANGANYAR KABUPATEN KLATEN KABUPATEN SRAGEN KABUPATEN SUKOHARJO

61 NO. KODE KOTA/KABUPATEN KABUPATEN WONOGIRI KABUPATEN BLORA KABUPATEN JEPARA KABUPATEN KUDUS KABUPATEN PATI KABUPATEN REMBANG KABUPATEN DEMAK KABUPATEN GROBOGAN KABUPATEN KENDAL KABUPATEN SEMARANG

62 NO. KODE KOTA/KABUPATEN KABUPATEN BATANG KABUPATEN BREBES KABUPATEN PEKALONGAN KABUPATEN PEMALANG KABUPATEN TEGAL

63 E. CONTOH BLANGKO IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI YANG SUDAH DIISI

64 SEKIAN DAN TERIMA KASIH SEMARANG, 7 JUNI 2013

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 i DAFTAR ISI Pedoman Pengisian Blangko a. Petunjuk Umum

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 i DAFTAR ISI A. Petunjuk Umum B. Petunjuk Khusus Pengisian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2011 10 DAFTAR ISI Contoh Spesifikasi Blangko Pedoman Pengisian Blangko

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 i DAFTAR ISI A. Petunjuk Umum B. Petunjuk Khusus Pengisian

Lebih terperinci

LAMPIRAN III. Nomor : 018/H/EP/2017 Tanggal : 6 April 2017

LAMPIRAN III. Nomor : 018/H/EP/2017 Tanggal : 6 April 2017 LAMPIRAN III Nomor : 018/H/EP/2017 Tanggal : 6 April 2017 016 DAFTAR ISI A. Petunjuk Umum... 1 B. Petunjuk Khusus Pengisian Halaman Muka... 3 1. Blangko Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, dan

Lebih terperinci

Lampiran surat nomor: 5337/H/TU/2016, tanggal 27 April 2016

Lampiran surat nomor: 5337/H/TU/2016, tanggal 27 April 2016 Lampiran surat nomor: 5337/H/TU/2016, tanggal 27 April 2016 NO Kepala Dinas 1. Dinas Pendidikan Provinsi Aceh 2. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara 3. Dinas Pendidikan Provinsi Riau 4. Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Nomor : /H/TU/2016 Maret 2016 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Pengisian Ijazah Tahun Pelajaran 2015/2016

Nomor : /H/TU/2016 Maret 2016 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Pengisian Ijazah Tahun Pelajaran 2015/2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor: Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 2, Senayan, Jakarta 10270 Telepon: (021) 572-5031, 573-3129, 573-7102, 579-00313;

Lebih terperinci

Lampiran: 2380/H/TU/2015 4 Mei 2015

Lampiran: 2380/H/TU/2015 4 Mei 2015 1 Lampiran: 2380/H/TU/2015 4 Mei 2015 NO Kepala Dinas Pendidikan 1 Provinsi DKI Jakarta 2 Provinsi Jawa Barat 3 Provinsi Jawa Tengah 4 Provinsi DI Yogyakarta 5 Provinsi Jawa Timur 6 Provinsi Aceh 7 Provinsi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SD, SDLB DAN PENGISIAN BLANGKO SHUS SD, MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SD, SDLB DAN PENGISIAN BLANGKO SHUS SD, MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SD, SDLB DAN PENGISIAN BLANGKO SHUS SD, MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor: Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 2, Senayan, Jakarta 10270 Telepon: (021) 572-5031, 573-3129, 573-7102, 579-00313;

Lebih terperinci

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor: Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 2, Senayan, Jakarta 10270 Telepon: (021) 572-5031, 573-3129, 573-7102, 579-00313;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2060 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Penulisan dan Pengisian Blanko Ijazah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah

Lebih terperinci

BLANGKO IJAZAH. 1. Blangko Ijazah SD

BLANGKO IJAZAH. 1. Blangko Ijazah SD SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 028/H/EP/2015 TENTANG BENTUK, SPESIFIKASI, DAN PENCETAKAN BLANGKO IJAZAH PADA SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BLANGKO IJAZAH SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN

BLANGKO IJAZAH SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN PETUNJUK TEKNIS PENULISAN BLANGKO IJAZAH SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2015-2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp.(022) 4264838. 4202405, Fax. (022) 4264881, 4202405

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 201256 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTS, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA

PETUNJUK TEKNIS. PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTS, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA PETUNJUK TEKNIS PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTS, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORATJENDERALPENDIDIKANISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2016 KATA

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTs, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA

PETUNJUK TEKNIS PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTs, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA PETUNJUK TEKNIS PENULISAN DAN PENGISIAN BLANKO IJAZAH MI, MTs, MA DAN SHUAMBN MTs DAN MA DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PEN DIDIKAN ISLAM KEMEN TERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2016

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR JAWA TENGAH, GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 wsm 2^17 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TK ISLAM AL AZHAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ==================================================================

PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TK ISLAM AL AZHAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ================================================================== PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO IJAZAH TK ISLAM AL AZHAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ================================================================== Halaman Muka 1. Kolom nomor ijazah diisi mulai dari 001 dan

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Website :

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Website : Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) 7600803 Fax. (024) 7603866 Semarang 50146 Website : www.pta-semarang.go.id E-Mail : ketua@pta-semarang.go.id Nomor : W11-A/2084/OT.01.2/X/2011 Semarang, 21 Oktober 2011

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN No. 62/11/33/Th.V, 07 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2011 mencapai 16,92 juta

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 748 34 3 790 684 2,379 1,165 5,803 57,379 10.11 2 Purbalingga 141 51 10 139 228

Lebih terperinci

NOMOR 028/H/EP/2015 TENTANG

NOMOR 028/H/EP/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 028/H/EP/2015 TENTANG BENTUK, SPESIFIKASI, DAN PENCETAKAN BLANGKO IJAZAH PADA SATUAN

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 447 60 8 364 478 2.632 629 4.618 57.379 8,05 2 Purbalingga 87 145 33 174 119 1.137

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi umum Provinsi Jawa Tengah ditinjau dari aspek pemerintahan, wilayah, kependudukan dan ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut : A. Administrasi Pemerintah,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 66/11/33/Th.VI, 05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09

Lebih terperinci

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah, No.26/04/33/Th.XI, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Jawa Tengah Tahun 2016 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.42/06/33/Th.X, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Jawa Tengah Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar

Lebih terperinci

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015 280 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Banjarnegara 281 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Purwareja Klampok 282 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMK SMK HKTI 1 Purwareja Klampok 283 Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG PERKIRAANALOKASIDANABAGI HASILCUKAIHASILTEMBAKAU BAGIANPEMERINTAHPROVINSIJAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATENjKOTADI JAWATENGAHTAHUNANGGARAN2016

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.31 /05/33/Th.VIII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,45 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.69 /11/33/Th.VII, 06 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2013 mencapai 16,99

Lebih terperinci

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH OUT LINE 1. CAPAIAN PRODUKSI 2. SASARAN LUAS TANAM DAN LUAS PANEN 3. CAPAIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015 KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

REKAP JUMLAH KELAS GELOMBANG 5 ( 2 s/d 6 JULI 2014 ) PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SASARAN

REKAP JUMLAH KELAS GELOMBANG 5 ( 2 s/d 6 JULI 2014 ) PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SASARAN REKAP JUMLAH KELAS GELOMBANG 5 ( 2 s/d 6 JULI 2014 ) NO PENANGGUNGJAWAB NAMA KABUPATEN JML WILAYAH TPK NAMA TPK MTK IPA B. INGG IPS SENI PRAKARYA PJOK BK JML KLS 1 Johan Johanis P. SE, MM KAB. BLORA 1

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Nomor : W11-A/1532/KU.00/VI/2017. 22 Juni 2017 Sifat : Penting Lampiran : - Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Semester

Lebih terperinci

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Gedung D Lantai 14 Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 57974124 Fax. (021)

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.II, 2 Januari 2008 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2007 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2007 adalah

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.1/3307/BRS/11/2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 Pembangunan manusia di Wonosobo pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 561.4/69/2010 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 728 112 20 1,955 2,178 2,627 1,802 9,422 57,379 16.42 2 Purbalingga 70 50 11 471

Lebih terperinci

NOMOR : 023/H/EP/2015 TENTANG

NOMOR : 023/H/EP/2015 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 023/H/EP/2015 TENTANG BENTUK, SPESIFIKASI, DAN PENCETAKAN BLANKO SERTIFIKAT HASIL

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 NO KAB./KOTA L P JUMLAH 1 KABUPATEN REMBANG 820 530 1.350 2 KOTA MAGELANG 238 292 530 3 KABUPATEN WONOGIRI 2.861

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Autis di Sukoharjo dengan Pendekatan Behaviour Architecture, perlu diketahui tentang:

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 LATAR BELAKANG Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas diperlukan sistem penilaian yang dapat dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable),

Lebih terperinci

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH 1. Perkembangan Jumlah BPR Merger Sejak paket kebijakan bidang perbankan digulirkan pada bulan Oktober 1988 atau yang dikenal dengan Pakto 88, jumlah

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA

PENEMPATAN TENAGA KERJA PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2015 NO. KAB./KOTA 2015 *) L P JUMLAH 1 KABUPATEN SEMARANG 3,999 8,817 12816 2 KABUPATEN REMBANG 1,098 803 1901 3 KOTA.

Lebih terperinci

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012 Komoditi TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012 Produksi Penyediaan Kebutuhan Konsumsi per kapita Faktor Konversi +/- (ton) (ton) (ton) (ton) (kg/kap/th) (100-angka susut)

Lebih terperinci

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018 Nomor : W11-A/97/KU.00/I/2018. 10 Januari 2018 Sifat : Penting Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TARUN 2116 PERUBAHANPERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN2015 KEBUTUHAN DAN HARGAECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIANDI

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 No. 79/11/33/Th. XI, 06 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH 1 Diah Safitri, 2 Rita Rahmawati, 3 Onny Kartika Hitasari 1,2,3 Departemen Statistika FSM Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH TARGET INDIKATOR LKPD YANG OPINI WTP Dalam Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan prioritas nasional pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA TENGAH, Membaca : Surat Kepala Dinas Tenaga

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2009 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun 2000-an kondisi agribisnis tembakau di dunia cenderung

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap 15.24 6.68 22.78 1676090 2 Kab. Banyumas 18.44 5.45 21.18 1605580 3 Kab. Purbalingga 20.53 5.63 21.56 879880 4 Kab. Banjarnegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 08/05/33/Th.I, 15 Mei 2007 TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH MENURUN 0,1% Tingkat Penganguran Terbuka di Jawa Tengah pada Februari 2007 adalah 8,10%. Angka ini 0,10% lebih

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD)

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD) LAMPIRAN XI PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Jawa Tengah Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/33 Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Hasil Pendaftaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran persebaran IPM dan komponen-komponen penyususn IPM di Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB),

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017 REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL 13-17 JULI 2017 NO SIMBOL JENIS STAND NOMOR STAND INSTANSI 1 1 Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah 2 2 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan Provinsi yang termasuk ke dalam Provinsi yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 0 Formulir RKA-SKPD. Urusan Pemerintahan :.0. - PERTANIAN Organisasi :.0.0. - Dinas Peternakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode berikutnya kemampuan suatu negara untuk

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis. Penerbitan Ijazah. pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017

Petunjuk Teknis. Penerbitan Ijazah. pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017 Petunjuk Teknis Penerbitan Ijazah pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017 DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci