KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan,"

Transkripsi

1 ii

2 KATA PENGANTAR S ebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN dan dasar pelaksanaan kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. Perencanaan kegiatan tahunan oleh Kementerian/Lembaga dituangkan dalam dokumen perencanaan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Renja K/L adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Dalam rangka persiapan penyusunan RKP 2015 dan RAPBN 2015 serta untuk mempermudah dalam menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L), maka disusun Buku Panduan pengisian formulir Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun Tujuan penyusunan Buku Panduan ini adalah untuk memberikan penjelasan secara rinci mengenai cara pengisian formulir Renja K/L baik substansi dari formulir isian maupun dalam kaitannya dengan penggunaan perangkat lunak komputer. Untuk aplikasi dan softcopy buku petunjuk Renja K/L dapat di download di unit kerja Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan. Walaupun penjelasan dalam buku ini telah dirasakan memadai, tetapi apabila terdapat permasalahan dalam proses pengisian Renja K/L 2015 baik substansi maupun program komputer dapat kiranya menghubungi : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan, Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Telepon (021) ext. 1523, 1524 Fax (021) ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L... 1 FORMULIR RENJA K/L TAHUN 2015 FORMULIR FORMULIR PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PERSIAPAN 1.1 MENYIAPKAN KOMPUTER PENEMPATAN SISTEM RENJA_KL MENJALANKAN SISTEM RENJA_KL RENJA-KL2015 PADA MS OFFICE 2007 ATAU LEBIH TINGGI PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENJA-KL TAHUN Form Isian Registrasi User Kementerian/Lembaga 35 a. Visi/Misi/Sasaran Strategis Visi Misi Sasaran Strategis KL b. Laporan Formulir I Rekapitulasi Referensi c. Backup d. Gabung User Unit Organisasi 47 a. Misi b. Prog/Keg Dukungan Sasaran Strategis KL Sasaran Program (Outcome) Indikator Kinerja Program (IKP) c. Form Program d. Form Kegiatan e. Lokasi 55 f. Laporan Formulir II iii

4 2. Rekapitulasi Referensi g. Backup 66 h. Gabung 68 TEKNIK INPUT DATA DAN PENGGABUNGAN DATA RENJA-KL Teknik Input Data a. Kementerian/Lembaga b. Unit Organisasi/Eselon I c. Unit Eselon II Teknik Gabung Data 71 a. Dari Unit Organisasi/Eselon I b. Dari Unit Eselon II PENGIRIMAN DATA RENJA-KL HardCopy SoftCopyCopy LAMPIRAN Daftar Program/Kegiatan 74 iv

5 KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L R enja K/L merupakan dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana Strategis K/L (Renstra K/L) yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran. Penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga yang merupakan pagu anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum serta tema dan prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi alokasi anggaran yang dirinci menurut program, kegiatan prioritas dan Indikator Kinerja beserta targetnya yang pendanaannya terdiri atas Rupiah Murni, PLN, HLN, PNBP, BLU, PDN dan SBSN. Berkenaan dengan telah diberlakukannya penerapan PBK dan KPJM secara penuh yang menggunakan struktur program dan kegiatan hasil restrukturisasi maka mekanisme penyusunan Renja K/L menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Penyusunan Renja K/L tahun 2015 memerlukan pemahaman terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Target kinerja yang ditetapkan merupakan rencana kinerja dari suatu K/L dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan nasional. 2. Informasi kinerja yang ada dalam Renja K/L meliputi : a. Visi dan misi K/L, Sasaran Strategis K/L, dan misi unit eselon I; b. Program, Sasaran Program (Outcome), Indikator Kinerja Program (IKP); dan c. Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), Output. d. Indikasi pendanaan baik untuk tahun yang direncanakan maupun prakiraan majunya. 3. Informasi tersebut merupakan kebijakan kinerja yang ditetapkan dan bersifat baku serta menjadi referensi dalam penentuan indikasi pendanaannya. 4. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L seluruhnya dalam kerangka pelaksanaan tugas-fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas 1

6 pembangunan nasional. Oleh karena itu peruntukan indikasi pendanaan harus memperhatikan urutan prioritas sebagai berikut: a. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional, prioritas pembangunan bidang, prioritas pembangunan K/L dan/atau prioritas pembangunan daerah (dimensi kewilayahan) yang tercantum dalam RPJMN , Renstra K/L, Rancangan Awal RKP; b. Kebutuhan rupiah dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri; c. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (multi years); d. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan inpres-inpres yang berkaitan dengan percepatan pembangunan wilayah tertinggal, pemulihan pasca konflik dan pasca bencana di berbagai daerah; e. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan program/ kegiatan yang sesuai dengan peraturan perundangan. 5. Didalam penyusunan anggaran sumber dana yang digunakan sesuai dengan yang ada dalam APBN yaitu: Rupiah Murni (RM), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), PNBP untuk Badan Layanan Umum (BLU), Pinjaman Luar Negeri (PLN), Hibah Luar Negeri (HLN), Pinjaman Dalam Negeri (PDN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dalam pembahasan terkait penuangan sumber dana dalam rancangan Renja K/L, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : 1. Pergeseran alokasi anggaran antar sumber dana tidak dapat dilakukan. 2. Sumber dana yang berasal dari Pinjaman Luar Negeri (PLN), Hibah Luar Negeri (HLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN), agar dipastikan sudah ada loan/grant agreement, cara penarikan, kategori penggunaan, tanggal efektif, tanggal closing date termasuk kewajiban untuk menyediakan Rupiah Murni Pendamping (RMP). Dalam hal PLN/HLN/PDN merupakan sumber dana baru dan belum ada loan/grant agreement-nya, maka dipastikan alokasi anggaran yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dan ditetapkan dalam RUU APBN TA

7 Berdasarkan PP No. 40 tahun 2006 tentang tatacara penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, pasal 20 ayat (1) mengatakan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga menyusun Rancangan Renja K/L dengan mengacu pada Rancangan Awal RKP sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (5) dan berpedoman pada Renstra dimaksud dalam pasal 17 ayat (3) serta Pagu Indikatif yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (7). Sedangkan ayat (2) menyatakan rancangan Renja K/L memuat kebijakan, program dan kegiatan sebagai penjabaran Renstra K/L. Selanjutnya, dalam hal pengimplementasian amanat PP 90 tahun 2010 tentang penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, maka dalam penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga harus didasarkan atas hasil kesepakatan dalam pertemuan 3 (tiga) pihak (Trilateral Meetings) yang telah dilaksanakan sebelumnya. Renja K/L yang telah disusun Kementerian/Lembaga, selanjutnya disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian PPN/Kepala Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu. 3

8 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015 Kementerian/Lembaga : VISI 2. MISI 3. SASARAN STRATEGIS 4. DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS ( N, B, K/L ) Kode Program/Kegiatan/ Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Prioritas (N,B,K/L) Prioritas Ke- Target/ Volume 2015 Perkiraan Target/Volume Indikasi Pendanaan 2015 (Juta Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) JUMLAH 4

9 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2015 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : 2. Nama Unit Organisasi : 3. Misi Unit Organisasi : 4. Sasaran Strategis K/L : dst Kode Program : 6. Nama Program : 7. Pendanaan (Juta Rupiah) : Pendanaan 1. Rupiah a. Pendamping b. Non Pendamping 2. PHLN atau PDN JUMLAH Alokasi Tahun 2014 Indikasi Pendanaan Tahun 2015 Prakiraan Kebutuhan II. SASARAN PROGRAM (OUTCOME) DAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (IKP) Sasaran Program (Outcome) Indikator Kinerja Program (IKP) 5

10 III. KEGIATAN DAN SUMBER PENDANAAN A. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Program :... Kode Nama Kegiatan Sasaran Kegiatan / Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 2015 Prakiraan Target Prioritas (N,B,K/L,-0-) Dukungan PPP /ARG/KSST/ MPI Penanggung Jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Keterangan: Kolom (8) Keterangan: Kolom (9) N = Nasional PPP = Kerjasama Pemerintah Swasta KL = Kementerian/Lembaga (Public Private Partnership/PPP) B = Bidang ARG = Anggaran Responsif Gender 0 = Non Prioritas KSST = Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular MPI = Mitigasi Perubahan Iklim B. Sumber Pendanaan Program :... Kode Kegiatan/Sasaran Kegiatan/IKK/ Output Jenis Output Alokasi 2014 Indikasi Pendanaan Tahun 2015 Prakiraan Kebutuhan Rupiah PLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah Lokasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(5)+(6)+(7)+(8) (10) (11) (12) (13) Keterangan: Kolom (5) adalah Pendamping + Non Pendamping 6

11 C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2015 Program :... No Kode Kegiatan /Sumber / Loan Jenis PHLN (P/H/KE) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) (Juta Rupiah) Pagu (Sesuai MUA) Penyerapan s/d Desember '13 Tanggal Mulai Tanggal Tutup PLN+PDN Rencana Penarikan Hibah Kebutuhan Dana Pendamping (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) JUMLAH 7

12 8

13 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015 Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari RKP, yang akan digunakan sebagai masukan dalam penyusunan RKP. Renja K/L memuat sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh KL, arah kebijakan, program, kegiatan pembangunan, dan kebutuhan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penjelasan Umum Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ini diharapkan dapat memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan oleh Kementerian/Lembaga. Bagi Kementerian/Lembaga yang terkait langsung dengan pencapaian prioritas pembangunan nasional pada tahun tertentu, maka program dan kegiatannya harus dapat secara langsung mencerminkan pencapaian prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan. Untuk setiap Kementerian/Lembaga harus menyusun satu penjelasan umum sesuai dengan Formulir-1. Penulisan Formulir-1 secara umum dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut : Kementerian/Lembaga: Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun Contoh : Kementerian Perindustrian Visi: Diisi dengan visi dari Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan visi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian/Lembaga. 9 9

14 Contoh Visi Kementerian Perindustrian: Pemantapan Daya Saing Basis Industri Manufaktur yang Berkelanjutan serta Terbangunnya Pilar Industri Andalan Masa Depan. Misi Diisi dengan misi Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan misi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Kementerian/Lembaga harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Misi mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Misi Kementerian Perindustrian: 1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri; 2. Mendorong peningkatan perluasan pasar domestik dan internasional; 3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung; 4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri; 5. Memfasilitasi penguatan struktur industri; 6. Mendorong penyebaran pembangunan industri ke luar pulau Jawa; 7. Mendorong peningkatan peran IKM terhadap PDB Sasaran Strategis Sasaran Strategis, diisi dengan sasaran startegis yang akan dicapai oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Contoh : Sasaran Strategis Kementerian Kementerian Perindustrian: 1. Tingginya nilai tambah industri 2. Tingginya penguasaan pasar dalam dan luar negeri 3. Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri 4. Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi Industri 5. Kuat, lengkap dan dalamnya struktur industri 6. Tersebarnya pembangunan industri 7. Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB 10

15 8. Mempersiapkan dan/atau menetapkan kebijakan dan produk hukum industri 9. Menetapkan rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri andalan masa depan 10. Menetapkan peta panduan pengembangan industri Kegiatan Prioritas Diisi dengan kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional, Bidang, maupun Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan pada tahun Kolom Kode Adalah kode program dan kode kegiatan yang sesuai dengan nomenklatur dalam lampiran petunjuk pengisian. Contoh : Kode Program : 07 Kode Kegiatan : 1833 Kolom Nama Program/Kegiatan Prioritas/Sasaran Kegiatan Program/Kegiatan adalah nama program dan kegiatan prioritas yang sesuai dengan program dan kegiatan prioritas dalam surat yang ditandatangani bersama oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Tahun Sedangkan Sasaran Kegiatan adalah hasil dan/atau keluaran yang ditetapkan untuk dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi, baik dari sisi waktu dan kuantitas maupun kualitas. Contoh : ProgramRevitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro Kegiatan Prioritas : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Sasaran Kegiatan : Mengembangkan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di kawasan industri Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi mencapai 77 % Menyebarnya Industri Hasil Hutan dan Perkebunan di Luar Pulau Jawa 11

16 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Indikator Kinerja Kegiatan adalah Indikator Kinerja Kegiatan yang dapat berupa (i).indikator Kuantitas, (ii).indikator Kualitas, atau (iii). Indikator Harga (tidak harus ketiga indikator ini ada dalam mengukur sebuah output, disesuaikan dengan jenis output-nya). Contoh: ProgramRevitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro Kegiatan Prioritas : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Indikator Kegiatan : Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di kawasan industri Kolom Prioritas (N, K/L, B) Dalam kolom Prioritas diisi dengan prioritas IKK jenis kegiatan yang dapat berupa kegiatan Prioritas Nasional (N), Prioritas Bidang (B), dan Prioritas Kementerian/Lembaga (K/L). Untuk kegiatan Prioritas Nasional harus dapat diidentifikasikan mendukung langsung pencapaian salah satu Prioritas Pembangunan Nasional yang tercantum pada Buku I RKP Contoh: N B K/L -> menunjukkan kegiatan prioritas nasional yang terkait dengan prioritas pembangunan Nasional. -> menunjukkan kegiatan prioritas bidang yang bersangkutan -> menunjukkan kegiatan prioritas K/L yang bersangkutan Kolom Prioritas Ke- Dalam kolom Prioritas Ke- diisi hanya dengan nomor urut Prioritas Nasional atau Prioritas Bidang sebagaimana tercantum dalam RKP Contoh : Kegiatan Prioritas : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Prioritas Ke : 13, Prioritas Bidang Perekonomian 12

17 Kolom Target/Volume 2015 Adalah target pencapaian dari suatu IKK dan volume output kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : 6 Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di kawasan industri Prakiraan Maju Tahun 2016 Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan dan volume output dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 8 Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di kawasan industri Tahun 2017 Adalah prakiraan target kinerja dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 10 Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di kawasan industri Tahun 2018 Adalah prakiraan target kinerja dari kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Contoh : 12 Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di kawasan industri Kolom Indikasi Pendanaan Tahun 2015 Adalah Indikasi Pendanaan anggaran yang diusulkan untuk setiap kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. Contoh : Rp ,80 juta. (Alokasi biaya untuk kegiatan Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan) 13

18 Baris Jumlah Adalah Jumlah alokasi anggaran tahun 2015 untuk seluruh Kegiatan Prioritas pada semua program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Rp ,30 Juta. (Total Biaya untuk seluruh program dan kegiatan prioritas) 14

19 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015 Tujuan pengisian formulir 2 (dua) ini adalah untuk menjabarkan visi, misi dan sasaran strategis kedalam program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Formulir 2 (dua) ini diisi sesuai dengan jumlah program yang dimiliki dan akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga Adalah nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja K/L). Contoh : Kementerian Perindustrian 2. Nama Unit Organisasi Adalah nama Unit Organisasi dalam Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program dari Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga. Contoh : Ditjen Industri Agro 3. Misi Unit Organisasi Misi Unit Organisasi, Diisi dengan misi unit organisasi terkait sesuai dengan misi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi unit organisasi harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Untuk unit organisasi yang tidak atau belum memiliki misi, dapat menggunakan salah satu misi Kementerian/Lembaga. Contoh: 15

20 Misi Ditjen Industri Agro : 1. Menunjang Ketahanan Pangan Melalui Penyediaan Pangan Olahan dan Sarana Produksi yang tepat dan cukup 2. Meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam Nasional 3. Memperkuat Struktur Industri 4. Meningkatkan Penggunaan Bahan Baku Dalam Negeri 5. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia dan Penguasaan Teknologi 6. Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Industri, Kesempatan Kerja dan Berusaha 7. Meningkatkan Ekspor. 4. Sasaran Strategis K/L Sasaran Strategis, diisi dengan satu atau lebih sasaran strategis Kementerian/Lembaga yang terkait dengan pencapaian kinerja program dari unit organisasi. Contoh: 1. Tingginya nilai tambah industri 2. Tingginya penguasaan pasar dalam dan luar negeri 3. Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri 4. Tersebarnya pembangunan industri 5. Memfasilitasi pengembangan industri 6. Memfasilitasi promosi industri 7. Memfasilitasi penerapan standardisasi 5. Kode Program Dalam Kode Program, diisi dengan nomor kode Program APBN tahun 2015 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Nama Program Adalah Nama Program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. Contoh : Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro 7. Pendanaan (dalam satuan juta rupiah) 16

21 a. Alokasi Tahun 2014 (kolom 2) i Baris Rupiah Murni Pada baris rupiah murni diisi dengan jumlah anggaran rupiah murni yang telah dialokasikan pada tahun 2014 untuk program yang terkait. - Baris Pendamping Pada baris pendamping diisi jumlah anggaran rupiah murni pendamping yang telah dialokasikan pada tahun 2014 untuk program yang terkait. - Baris Non-Pendamping Pada baris non pendamping diisi jumlah anggaran rupiah murni non pendamping yang telah dialokasikan pada tahun 2014 untuk program yang terkait. ii Baris PHLN atau PDN Pada baris PHLN atau PDN diisi dengan anggaran Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang telah dialokasikan pada TA 2014 dalam satuan juta rupiah. b. Indikasi Pendanaan Tahun 2015 i. Baris Rupiah Murni Pada baris rupiah murni diisi dengan jumlah anggaran rupiah murni yang merupakan indikasi pendanaan pada tahun 2015 untuk program yang terkait. - Baris Pendamping Pada baris pendamping diisi dengan anggaran rupiah murni pendamping yang merupakan indikasi pendanaan untuk tahun 2015 pada program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga. - Baris Non Pendamping Pada baris non pendamping diisi dengan anggaran rupiah murni non pendamping yang merupakan indikasi 17

22 pendanaan untuk tahun 2015 pada program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga. ii. Baris PHLN atau PDN Pada baris PHLN atau PDN diisi dengan prakiraan kebutuhan anggaran Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang merupakan indikasi pendanaan untuk TA 2015 dalam satuan juta rupiah. c. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2016 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2016 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. d. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2017 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2017 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. e. Prakiraan Kebutuhan Tahun 2018 Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2018 untuk program yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN dalam satuan juta rupiah. II. SASARAN PROGRAM (OUTCOME) DAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (IKP) Sasaran Program (Outcome) Diisi dengan Sasaran Program (outcome) yang akan dicapai terkait dengan pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh unit organisasi Kementerian/Lembaga. Contoh : Menyebarnya Industri Agro di Luar Pulau Jawa. 18

23 Indikator Kinerja Program (IKP) Diisi dengan Indikator Kinerja Program yang terukur. Contoh: Komposisi Nilai Tambah Sektor Industri Agro di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa III. KEGIATAN DAN SUMBER PENDANAAN A. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Target Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 Contoh: Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro 1. Kolom Kode (1) Dalam kolom Kode, diisi dengan nomor kode kegiatan dari Program APBN tahun 2015 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Kolom Nama Kegiatan (2) Dalam kolom Nama Kegiatan, diisi dengan nama kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang tercantum dalam daftar kegiatan terlampir. Contoh : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 3. Sasaran Kegiatan /Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) (3) Dalam kolom sasaran kegiatan, diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Contoh : Sasaran Kegiatan : Mengembangkan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di kawasan industri. Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi mencapai 77 %i 19

24 Menyebarnya Industri Hasil Hutan dan Perkebunan di Luar Pulau Jawa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Adalah indikator kinerja kegiatan yang dapat berupa (i) Indikator Kuantitas, (ii) Indikator Kualitas, atau (iii) Indikator Harga. (tidak harus ketiga inidkator ini ada dalam mengukur sebuah kegiatan. Contoh: Indikator Kinerja Kegiatan : Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di kawasan industri. Terbangunnya Tangki Timbun 4. Target 2015 (4) Adalah target yang akan dicapai dari suatu indikator kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun 2015 Contoh: 1 Tangki Timbun 5. Prakiraan Maju Tahun 2016 (5) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Tahun 2017 (6) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Tahun 2018 (7) Adalah prakiraan target indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian /Lembaga pada tahun Kolom Prioritas (N, K/L, B, -0-) (8) Dalam kolom Prioritas diisi dengan prioritas IKK yang dapat berupa Kegiatan Prioritas Nasional (N), prioritas bidang (B), prioritas Kementerian/Lembaga (K/L), dan bukan prioritas (0). Untuk kegiatan prioritas Nasional harus dapat diidentifikasikan 20

25 mendukung langsung pencapaian salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum pada Buku I RKP Contoh: N menunjukkan IKK prioritas nasional yang terkait dengan prioritas pembangunan Nasional. K/L menunjukkan IKK prioritas K/L yang bersangkutan B menunjukkan IKK prioritas bidang yang bersangkutan -0- menunjukkan IKK bukan prioritas. 7. Kolom Dukungan (PPP/ARG/KSST/MPI) (9) Diisi dengan jenis dukungan apakah indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut merupakan indikator yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (PPP), Anggaran Responsif Gender (ARG), Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST), Mitigasi Perubahan Iklim (MPI) atau tidak mendukung (-). Contoh PPP Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta ARG Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Anggaran Responsif Gender KSST Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) MPI Menunjukkan indikator kinerja kegiatan yang mendukung pelaksanaan Mitigasi Perubahan Iklim (-) indikator kinerja kegiatan tidak mendukung pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (PPP) Anggaran Responsif Gender (ARG), Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) maupun Mitigasi Perubahan Iklim (MPI). 21

26 8. Penanggung Jawab (10) Penanggung Jawab, diisi dengan nama unit organisasi yang menjadi penanggung jawab kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang tercantum pada kolom 2 Contoh : Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. B. Sumber Pendanaan Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 Contoh: Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro 1. Kolom Kode (1) Dalam kolom Kode, diisi dengan nomor kode kegiatan dari Program APBN Tahun 2015 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Contoh : Kolom Kegiatan/Sasaran Kegiatan /IKK / Output (2) Dalam kolom kegiatan/sasaran kegiatan/ikk/output diisi dengan nama kegiatan/sasaran kegiatan/ikk/output yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : Kegiatan : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Sasaran Kegiatan : Mengembangkan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical dikawasan industri Indikator Kinerja Kegiatan: Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di kawasan industry 22

27 Output : Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical 3. Jenis Output Dalam kolom jenis output ini untuk mengidentifikasikan apakah jenis output ini merupakan output utama atau output pendukung. Contoh Utama Menunjukkan output yang menjadi output utama pencapaian sasaran kegiatan. Pendukung Menunjukkan output yang menjadi output pendukug pencapaian sasaran kegiatan. 4. Alokasi 2014 (4) Dalam kolom Alokasi 2014, diisi dengan besaran alokasi anggaran untuk kegiatan terkait yang telah diterima oleh Kementerian/Lembaga pada tahun (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) 5. Indikasi Pendanaan Tahun 2015 (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). i. Rupiah (5) Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran Indikasi Pendanaan Rupiah murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun ii. PHLN dan PDN (6) Dalam kolom PHLN dan PDN, diisi dengan besaran Indikasi Pendanaan PHLN dan PDN tahun iii. PNBP dan BLU (7) Dalam kolom PNBP dan BLU, diisi dengan besaran Indikasi Pendanaan PNBP dan BLU tahun

28 iv. SBSN (8) Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran Indikasi Pendanaan SBSN tahun v. Jumlah (9) Adalah Jumlah Indikasi Pendanaan tahun 2015, (Rupiah+PLN + PDN+PNBP + BLU+ SBSN). 6. Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) i. Tahun 2016 (10) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2016, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun ii. Tahun 2017 (11) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2017, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun iii. Tahun 2018 (12) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2018, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun Lokasi (12) Dalam kolom lokasi, diisi dengan nama lokasi dimana output kegiatan tersebut dihasilkan, baik di Pusat, Propinsi maupun pada tingkat Kabupaten/Kota tergantung dari jenis kewenangan kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk output kegiatan yang dihasilkan lebih dari satu lokasi, dapat menyebutkan nama seluruh lokasi yang menjadi lokasi output kegiatan. C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2015 Program diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran Contoh: Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro 24

29 1. Kolom Nomor (1) Dalam kolom nomor, diisi dengan nomor urut kegiatan dari Program APBN yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun Kolom Kode (2) Dalam kolom Kode, diisi dengan nomor kode kegiatan/kode sumber dan kode NPPHLN yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Contoh : Kode Kegiatan : 1833, Kode Sumber: 01, Kode NPPHLN: ID Kolom Kegiatan/Sumber/Loan (3) Dalam kolom Kegiatan/Sumber/Loan diisi dengan nama kegiatan APBN - Sumber, diisi dengan nama negara pemberi Pinjaman atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Untuk kegiatan yang mendapatkan Pinjaman Dalam Negeri harus mencantumkan sumber pemberi pinjaman. - Loan, diisi dengan nama loan atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Contoh : Kegiatan : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Sumber : Jerman Loan : Sustainable Econ. Dev. Through Tech. and Vocational Educ. and Training (SED-TVET) 4. Kolom Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Tahun 2015 (4 s/d 11) i. Kolom Jenis PHLN (P, H, KE) (4) Jenis Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), diisi dengan jenis PHLN yang akan membiayai kegiatan, yaitu jenis P untuk Pinjaman, H untuk jenis Hibah, dan KE untuk jenis Kredit Ekspor. 25

30 ii. Kolom Pagu (5) Kolom Pagu, diisi dengan total pagu alokasi anggaran Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan mata uang pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang bersangkutan. Contoh: $ US iii. Kolom Penyerapan sampai dengan Desember 2013 (6) Kolom Penyerapan, diisi dengan besaran persentase (%) penyerapan anggaran dari pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sampai dengan Desember Tahun Contoh: 10%. iv. Kolom Tanggal Mulai (7) Kolom Tanggal Mulai, diisi dengan tanggal mulai efektifnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dengan kontrak/perjanjian yang ada. Contoh: 10 Oktober 2010 v. Kolom Tanggal Tutup (8) Kolom Tanggal Tutup, diisi dengan tanggal penutupan atau berakhirnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sesuai dengan kontrak/perjanjian yang ada. Contoh: 28 Juni vi. Kolom Rencana Penarikan (9-10) Kolom PLN/PDN (9) Kolom PLN/PDN diisi dengan rencana penarikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang telah dirupiahkan untuk Tahun (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). 26

31 Kolom Hibah (10) Kolom Hibah, diisi dengan rencana penarikan Hibah Luar Negeri yang telah dirupiahkan (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). vii. Kolom kebutuhan dana pendamping (11) Kebutuhan dana pendamping, diisi dengan total besaran rupiah murni yang digunakan sebagai dana pendamping Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tersebut. (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). 5. Baris Jumlah (Total) Adalah jumlah Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk semua Kegiatan/Loan secara menurun, berdasarkan kategori rencana penarikan (PLN, HLN atau PDN) maupun kebutuhan dana pendamping yang akan dilaksanakan Kementerian/ Lembaga pada tahun

32 P E R S I A P A N 1.1 MENYIAPKAN KOMPUTER 1. Sebuah komputer (PC) dengan processor Pentium IV atau lebih tinggi. 2. Harddisk dengan sisa space 100 Mb atau lebih, 64 Mb RAM (Random Acces Memory) atau lebih tinggi. 3. Sistem Operasi Windows 98 atau lebih tinggi. 4. Monitor dengan resolusi minimal x 768 pixels 5. Mempunyai program Microsoft Office 2003 atau lebih tinggi yang disertai dengan program microsoft access. 6. Sebuah Printer dengan ukuran kertas A4. 7. Regional Setting, adalah Indonesian 1.2 PENEMPATAN SISTEM RENJA_KL Nyalakan komputer sampai tampil layar windows 2. Jalankan program windows explorer 3. Buatlah directory baru dengan nama RENJA_KL2015 di drive C:\ 4. Masukkan CD aplikasi RENJA_KL2015 ke CD Room 5. Aktifkan CD Room yang berisi aplikasi RENJA_KL2015 tersebut. 6. Pilih/Select file RENJA_KL2015.MDB kemudian klik toolbar copy 7. Tekan/Klik direktory C:\ RENJA_KL Tekan toolbar paste 1.3 MENJALANKAN SISTEM RENJA_KL Aktifkan direktori C:\RENJA_KL Klik kanan mouse kemudian klik properties 3. Hilangkan check list Read Only dan berikan check list pada archive 4. Klik OK 5. Untuk menjalankan RENJA_KL2015, klik RENJA_KL2015.mdb. 6. Maka akan tampil Menu Registrasi seperti terlihat pada gambar 1.1 yang siap untuk dioperasikan/ dijalankan. 28

33 Gambar 1.1 Start Up Selanjutnya akan Tampil Form Registrasi Seperti Gambar di bawah ini Gambar 1.2 Form Registrasi 29

34 1.4 RENJA-KL2015 PADA MS OFFICE 2007 ATAU LEBIH TINGGI Gambar 1.3 Windows Explorer Bagi pemakai sistem Renja-KL2015 yang di dalam komputernya terpasang/ terinstallasi program Mikrosoft Office versi 2007 atau lebih tinggi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buat Folder/Direktory pada drive C:\ dengan Nama RENJA_KL Letakkan File Renja-KL2015.mdb pada folder/direktory yang telah dibuat 3. Untuk menjalankan Sistem Renja-KL 2015, Klik/klik 2 kali file Renja- KL2015.mdb tersebut, setelah itu akan tampil peringatan (security policy) seperti terlihat dalam gambar 1.4 di bawah ini Gambar 1.4 Security Policy 4 4. Tekan/Klik tombol OK, setelah itu akan terlihat tampilan Security Warning seperti gambar 1.5 di bawah ini 30

35 5 Gambar 1.5 Security Warning 5. Tekan/Klik tombol Option, setelah itu akan tampil security alert seperti terlihat pada gambar 1.6 di bawah ini 6 7 Gambar 1.6 Security Alert 6. Tekan/Klik Pilihan Enable this content 7. Selanjutnya tekan/klik tulisan Open the trust center, dan akan tampil form trust center seperti terlihat pada gambar

36 8 9 Gambar 1.7 Trust Center 8. Tekan/klik tulisan trusted Locations yang beradi di sebelah kiri 9. Tekan/Klik tombol Add New Location setelah itu akan tampil form trusted location seperti terlihat pada gambar Gambar 1.8 Trusted Location 10. Tekan/Klik tombol Browse, setelah itu akan tampil form browse seperti terlihat pada gambar

37 11 Gambar 1.9 Browse 11. Pilih folder/direktory tempat meletakan sistem Renja-KL2015, kemudian diikuti dengan menekan tombol OK s/d selesai, dan sistem siap dioperasikan. 33

38 PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN FORM ISIAN REGISTRASI User dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu User Kementerian/Lembaga dan User Unit Organisasi. Registrasi digunakan untuk menentukan apakah pengguna sistem berada pada Kementerian/Lembaga atau berada pada unit Organisasi. Berikut Tampilan Form Registrasi (Gambar 2.1) Gambar 2.1 Form Isian Registrasi 34

39 Cara Mengisi Form Registrasi : 1. Klik Pilihan Anda Sebagai 2. Pilih Kementerian jika anda berada di Kementerian, pada, dan Pilih Unit Organisasi jika anda berada pada unit organisasi (Eselon I yang memiliki mata anggaran) 2.2 USER KEMENTERIAN/LEMBAGA Gambar 2.2 Form Isian Registrasi Kementerian/Lembaga Cara Mengisi Form Registrasi Bagi pengguna Kementerian 1. Pilih Kementerian pada Pilihan Anda Sebagai 2. Pilih Kementerian/Lembaga pada Pilihan Kementerian/Lembaga, Contoh : 104 Kementerian BNP2TKI 35

40 3. Tekan/klik Tombol Bersih (untuk membersihkan data selain data kementerian/lembaga yang sedang registrasi) 4. Tekan/klik Tombol Masuk Berikutnya akan tampil form menu utama sistem Renja-KL2015 seperti terlihat pada (gambar 2.3) Gambar 2.3 Form Menu Utama Kementerian/Lembaga Pada Menu Utama Sistem Renja-KL2015 khususnya pengguna Kementerian terdapat 4 (empat) bagian yaitu : 1. Visi/Misi, digunakan untuk memasukan data Visi, Misi dan Sasaran Strategis Kementerian/ Lembaga; 2. Laporan, digunakan untuk menampilkan Laporan; 3. Backup, digunakan untuk membackup/menyimpan semua data yang telah dimasukan ke dalam sistem; dan 36

41 4. Gabung, digunakan untuk mengabung data renja yang dikerjakan di beberapa komputer atau yang berasal dari unit-unit di bawahnya. Cara menggunakannya yaitu dengan menekan/klik tulisan/tombol yang tersedia. A Tekan Tulisan Visi/Misi dari Menu Utama Gambar 2.4 Form Isian Visi, Misi, Sasaran Strategis Form ini digunakan untuk memasukan data Visi/Misi/Sasaran Strategis Kementerian/ Lembaga. 37

42 Cara Memasukan/Menambah Data Visi : 1. Isikan No Urut Visi 2. Isikan Uraian Visi Ulangi langkah 1 s/d 2 jika ingin memasukan data Visi lainnya Cara Memasukan/Menambah Data Misi : 1. Isikan No Urut Misi 2. Isikan Uraian Misi Ulangi langkah 1 s/d 2 jika ingin memasukan data Misi lainnya Cara Memasukan/Menambah Data Sasaran Strategis : 1. Isikan No Urut Sasaran Strtageis 2. Isikan Uraian Misi Ulangi langkah 1 s/d 2 jika ingin memasukan data Misi lainnya Cara Memperbaiki Data Visi, Misi, Sasaran Stratgis : 1. Klik pada Kotak Isian Uraian Visi atau Misi atau Sasaran Strategis 2. Lakukan Perbaikan Cara Menghapus Data : Tekan tombol pada baris Visi/Misi/Sasaran Strategis yang akan dihapus, kemudian klik Yes 38

43 B Tekan Tulisan Laporan dari Menu Utama Gambar 2.5 Form Laporan Kementerian/Lembaga Form ini digunakan untuk menampilkan laporan Renja-KL2015 khususnya yang terkait dengan Kementerian/Lembaga. Cara Menampilkan Laporan : 1. Formulir 1 (wajib) a. Klik/tekan tulisan Umum (Visi, Misi, Sasaran Strategis ) maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.6 di bawah ini. b. Klik/tekan tulisan DKP (Daftar Kegiatan Prioritas) maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.7 di bawah ini 39

44 Gambar 2.6 Laporan Formulir 1 (Umum) Gambar 2.7 Laporan Formulir 1 (Umum) 40

45 2. Rekapitulasi (tidak wajib) a. Klik/tekan tulisan Unit Eselon I maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.8 di bawah ini b. Klik/tekan tulisan Kab/Kota maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.9 di bawah ini c. Klik/tekan tulisan Kegiatan maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.10 di bawah ini d. Klik/tekan tulisan Program maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.11 di bawah ini e. Klik/tekan tulisan Provinsi maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.12 di bawah ini 3. Referensi (Daftar Program-Outcome-IKU-Kegiatan-Sasaran Kegiatan-IKK-Penanggung Jawab) Klik/tekan tulisan Referensi maka akan tampil laporan seperti terlihat pada gambar 2.12 di bawah ini. Gambar 2.8 Laporan Rekapitulasi Unit Eselon I 41

46 Gambar 2.9 Laporan Rekap Kabupaten/Kota Gambar 2.10 Laporan Rincian Kegiatan 42

47 Gambar 2.11 Laporan Rekap Program Gambar 2.12 Laporan Rekap Program 43

48 Gambar 2.13 Laporan Rekap Program C Tekan Tulisan Backup dari Menu Utama Gambar 2.14 Form Backup 44

49 Form ini digunakan untuk menyimpan seluruh data yang telah dimasukan ke dalam sistem Renja-KL2015 ke dalam media penyimpanan (Hard Disk/Flash Disk/Disket), yang berupa file dalam bentuk excel. Cara melakukan Backup/Penyimpanan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Backup pada menu utama 2. Pilih Drive tempat Backup/Penyimpanan, contoh drive C:\ 3. Tekan/klik Tombol Proses 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol OK 45

50 D Tekan Tulisan Gabung dari Menu Utama Gambar 2.15 Form Gabung Form ini digunakan untuk menggabung data hasil Backup ke dalam sistem Renja-KL2015. Cara melakukan Penggabungan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Gabung pada menu utama 2. Pilih Drive tempat file hasil Backup, contoh drive C:\ 3. Tekan/klik Tombol Proses 46

51 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol OK 2.3 USER UNIT ORGANISASI Gambar 2.16 Form Isian Registrasi Unit Organisasi Cara Mengisi Form Registrasi Bagi pengguna Unit Organisasi 1. Pilih Unit Organisasi pada Pilihan Anda Sebagai 2. Pilih Kementerian/Lembaga pada Pilihan Kementerian/Lembaga Contoh : 104 BNP2TKI 47

52 3. Pilih Unit Organisasi pada Pilihan Unit Organisasi Contoh : 01 Sekretariat Utama BNP2TKI 4. Klik/tekan Tombol Bersih (Klik Yes, saat muncul Konfirmasi) 5. Klik/tekan Tombol Masuk Berikutnya akan tampil form Menu Utama Sistem Renja-KL2015 seperti terlihat pada (gambar 2.17) Gambar 2.17 Form Menu Utama Unit Organisasi Pada Menu Utama Sistem Renja-KL2015 khususnya pengguna Unit Organisasi terdapat 5 (Lima) bagian yaitu : 1. Misi, digunakan untuk memasukan data Misi Unit Organisasi; 2. Prog/Keg, digunakan untuk memasukan data Program, Outcome, IKU, Kegiatan, Sasaran Kegiatan, IKK, Output dan Lokasi Output serta besaran alokasi sampai dengan kab/kota; 48

53 3. Laporan, digunakan untuk menampilkan Laporan; 4. Backup, digunakan untuk membackup/menyimpan semua data yang telah dimasukan ke dalam sistem; dan 5. Gabung, digunakan untuk mengabung data yang dikerjakan di beberapa komputer atau data renja dari unit-unit di bawahnya. Cara menggunakannya yaitu dengan menekan/klik tulisan-tulisan yang yang tersedia. A Tekan Tulisan Misi dari Menu Utama Unit Organisasi 1 2 Gambar 2.18 Form Isian Misi Unit Organisasi Form ini digunakan untuk memasukan data Misi Unit Organisasi. 49

54 Cara Memasukan data Misi Unit Organisasi : 1. Isikan No Urut Misi 2. Isikan Uraian Misi Unit Organisasi Cara Memperbaiki data Misi Unit Organisasi : 1. Klik pada Kotak Isian Uraian Misi Unit Organisasi 2. Lakukan perbaikan pada data Cara Menghapus data Misi Unit Organisasi : Tekan tombol pada baris Misi Unit Organisasi yang akan dihapus, kemudian klik Yes B Tekan Tulisan Prog/Keg dari Menu Utama Unit Organisasi Gambar 2.19 Form Isian Program 50

55 Form ini digunakan untuk memasukan data (1) Sasaran Strategis Program, (2) Sasaran Program (Outcome) dan (3) Indikator Kinerja Program (IKP). Cara Memasukan/Menambah Data : 1. Aktifkan Program terlebih dahulu dengan menekan tombol, atau tekan/klik tombol Pilih Program 2. Pilih Sasaran Strategis KL 3. Klik pada Kotak Isian Urut pada Sasaran Program (Outcome), kemudian Isikan No Urut Sasaran Program (Outcome) 4. Klik pada Kotak Isian Uraian Sasaran Program (Outcome) kemudian Isikan Uraian Sasaran Program (Outcome) 5. Klik pada Kotak Isian Urut pada IKP, kemudian Isikan No Urut IKP 6. Klik pada Kotak Isian Uraian IKP kemudian Isikan Uraian IKP 7. Pilih Dukungan Sasaran Program (Outcome) Setelah Proses pengisian data pada form program selesai, lanjutkan pada proses pengisian kegiatan dengan cara menekan/klik tulisan Klik di Sini (No. 8). Cara Memperbaiki Data Sasaran Program, IKP: 1. Tekan/Klik pada Kotak Isian Sasaran Program (Outcome) atau Uraian IKP 2. Lakukan Perbaikan 51

56 Cara Menghapus Data Sasaran Strategis KL, Sasaran Program, IKP : Tekan tombol pada baris Sasaran Strategis KL, Sasaran Program (Outcome), IKP yang akan dihapus, kemudian klik Yes C Tekan Tombol Klik di Sini dari Form Program Gambar 2.20 Form Kegiatan Form ini digunakan untuk memasukan data (1) Sasaran Kegiatan, (2) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan (3) Output Kegiatan. 52

57 Cara Memasukan/Menambah Data : 1. Aktifkan Kegiatan terlebih dahulu dengan menekan tombol 2. Isikan No Urut Sasaran Kegiatan, Contoh : 01, 02, dst 3. Isikan Uraian Sasaran Kegiatan 4. Isikan No Urut IKK, Contoh : 001, 002, 003, dst 5. Isikan Uraian IKK 6. Pilih Dukungan Sasaran Kegiatan 7. Isikan Target IKK tahun 2014 s/d Pilih Satuan Target IKK, contoh : 100, 25, dll 9. Pilih Prioritas IKK (N/B/KL/0) 10. Pilih Urutan Prioritas (Jika Prio N atau B, PrioKe tidak Boleh 0) 11. Pilih Dukungan (PPP/ARG/KSST/MPI/-) 12. Isikan Kode Output (untuk Kode Output Baru gunakan xx1, dst) 13. Isikan Uraian Output 14. Pilih Satuan Output 15. Pilih Jenis Output (Utama/Pendukung) 16. Pilih Dukungan IKK Setelah Proses pengisian data pada form Kegiatan selesai, lanjutkan pada proses pengisian Lokasi Output yaitu dengan menekan tombol Lokasi Output (No. 21). Cara Memperbaiki Data Sasaran Kegiatan, IKK, Output : 1. Klik pada Kotak Isian Sasaran Kegiatan/IKK/Output 2. Lakukan Perbaikan 53

58 Cara Menghapus Data Sasaran Kegiatan, IKK, Output : Tekan tombol pada baris Sasaran Kegiatan,/IKK/Output yang akan dihapus, kemudian klik Yes D Tekan Tombol dari Form Kegiatan 1 2 Gambar 2.21 Form Unit Eselon II Form ini digunakan untuk mengelola data unit eselon 2, diantaranya adalah menambah, memperbaiki dan menghapus Cara Memasukan/Menambah data Unit Eselon II : 1. Isikan Kode Unit Eselon II 2. Isikan Nama Unit Eselon II 54

59 Cara Memperbaiki data Unit Eselon II : 1. Klik pada Kotak Isian Nama Unit Eselon II 2. Lakukan Perbaikan Cara Menghapus data Unit Eselon II : Tekan tombol pada baris Unit Eselon II yang akan dihapus, kemudian klik Yes E Tekan Tombol Lokasi dari Form Isian Output Gambar 2.22 Form Lokasi Output Form ini digunakan untuk memasukan data Lokasi dan Alokasi Per Output. Alokasi ini merupakan penjabaran dari Pagu Indikatif

60 Cara Memasukan data Lokasi dan Alokasi Output : 1. Pilih Provinsi 2. Pilih Kabupaten/Kota 3. Isikan Volume Isikan Alokasi 2014 (Juta Rupiah) 5. Pilih Kewenangan (KP/KD/Dekon/TP/UB) 6. Isikan Volume Isikan Rupiah Murni 2015 (Juta Rupiah) 8. Isikan PNBP 2015 (Juta Rupiah) 9. Isikan BLU 2015 (Juta Rupiah) 10. Isikan Subsidi 2015 (Juta Rupiah) 11. Isikan SBSN 2015 (Juta Rupiah) 12. Pilih Sumber Pinjaman 13. Pilih NPPHLN 14. Pilih Jenis Pembiayaan (Pinjaman/Hibah/KE) 15. Isikan Pagu Pinjaman (Sesuai Mata Uang Asing) 16. Isikan Penyerapan (s/d Des 2013) 17. Isikan Tanggal Mulai Pinjaman (Long Date) 18. Isikan Tanggal Penutupan Pinjaman (Long Date) 19. Isikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) 2015 (Juta rupiah) 20. Isikan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) 2015 (Juta rupiah) 21. Isikan Hibah 2015 (Juta rupiah) 22. Isikan Dana Pendamping 2015 (Juta rupiah) 23. Isikan Perkiraan Volume Isikan Perkiraan Alokasi 2016 (Juta rupiah) 25. Isikan Perkiraan Volume Isikan Perkiraan Alokasi 2017 (Juta rupiah) 27. Isikan Perkiraan Volume Isikan Perkiraan Alokasi 2018 (Juta rupiah) 29. Tekan Tombol Simpan 56

61 Jika ingin menambahkan lokasi dan alokasi lainnya, tekan/klik tombol Tambah dan ulangi langkah 1 s/d 29 Cara Memperbaiki Data Lokasi Output: 1. Aktifkan data yang akan diperbaiki dengan menggunakan navigasi record 2. Lakukan perbaikan pada data, kemudian tekan tombol simpan Cara Menghapus Data Lokasi Output : 1. Aktifkan data yang akan dihapus dengan menggunakan navigasi record 2. Tekan tombol Hapus, kemudian Yes jika benar ingin menghapus data, dan No jika tidak jadi menghapus data F Tekan Tulisan Laporan dari Form Menu Utama Gambar 2.23 Form Laporan Unit Organisasi 57

62 Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Renja-KL2015 khususnya yang terkait dengan Unit Organisasi (Formulir II, Rekap, Referensi) 1. Formulir II Gambar 2.24 Form Laporan Formulir 2 Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Formulir 2 Renja- KL2015, yaitu laporan yang menjelaskan tentang program, Kegiatan sampai dengan output serta sumber pendanaannya. Formulir 2 merupakan formulir yang wajib dibuat oleh unit organisasi eselon I yang memiliki kode mata anggaran. Formulir II terdiri dari : a. Bagian 1 (Formulir 2.1) adalah penjelasan tentang gambaran umum sebuah program b. Bagian 2 (Formulir 2.2) adalah penjelasan tentang Indikator Kinerja Kegiatan dan Target untuk masing-masing kegiatan pada sebuah program c. Bagian 3 (Formulir 2.3) adalah penjelasan tentang sumber pendanaan yang dirinci sampai dengan lokasi Output kegiatan 58

63 d. Bagian 4 (Formulir 2.4) adalah penjelasan tentang rencana penarikan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang dirinci sampai dengan proyek Loan dan besaran alokasinya pada suatu program. Cara menampilkan laporan Formulir II : 1. Tekan/klik tulisan Formulir 2 yang terdapat di sebelah kanan 2. Pilih Program pada pilihan Program 3. Tekan/klik tulisan Formulir 2.1 selanjutnya akan tampil laporan Formulir 2.1 seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan Formulir 2.2 selanjutnya akan tampil laporan Formulir 2.2 seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan Formulir 2.3 selanjutnya akan tampil laporan Formulir 2.3 seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan Formulir 2.4 selanjutnya akan tampil laporan Formulir 2.4 seperti terlihat pada gambar 2.28 Gambar 2.25 Laporan Formulir 2 Bagian 1 (Formulir 2.1) 59

64 Gambar 2.26 Laporan Formulir 2 Bagian 2 (Formulir 2.2) Gambar 2.27 Laporan Formulir 2 Bagian 3 (Formulir 2.3) 60

65 Gambar 2.28 Laporan Formulir 2 Bagian 4 (Formulir 2.4) 2. Rekapitulasi Gambar 2.29 Form Laporan Lainnya Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan pendukung unit organisasi eselon I, laporan yang dapat ditampilkan adalah Rekap 61

66 Unit Eselon II, Rekap Program, Rekap Provinsi, Rekap Kab/Kota dan Rincian Kegiatan. Cara menampilkan laporan Rekapitulasi : 1. Tekan/klik tulisan Rekapitulasi yang terdapat di sebelah kanan 2. Tekan/klik tulisan 1. Rekap Unit Eselon II setelah itu akan tampil laporan Rekap Unit Eselon II seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan 2. Rekap Program setelah itu akan tampil laporan Rekap Program seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan 3. Rekap Provinsi setelah itu akan tampil laporan Rekap Provinsi seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan 4. Rekap Kab/Kota setelah itu akan tampil laporan Rekap Kabupaten/Kota seperti terlihat pada gambar Tekan/klik tulisan 5. Rincian Kegiatan setelah itu akan tampil laporan Rincian Kegiatan seperti terlihat pada gambar 2.35 Gambar 2.30 Laporan Rekapitulasi Unit Eselon II 62

67 Gambar 2.31 Laporan Rekapitulasi Program Gambar 2.32 Laporan Rekapitulasi Provinsi 63

68 Gambar 2.33 Laporan Rekapitulasi Kabupaten/Kota Gambar 2.34 Laporan Rincian Kegiatan Per Program 64

69 3. Referensi 1 Gambar 2.35 Form Laporan Referensi Form ini digunakan untuk menampilkan Laporan Referensi yaitu daftar program dan kegiatan pada unit organisasi eselon I. Cara menampilkan laporan Referensi : Tekan/klik tulisan Referensi yang terdapat di sebelah kanan, setelah itu akan tampil laporan referensi seperti terlihat pada gambar

70 Gambar 2.36 Laporan Referensi G Tekan Tulisan Backup dari Form Menu Utama Gambar 2.37 Form Backup 66

71 Form ini digunakan untuk Menyimpan seluruh data yang telah dimasukan ke dalam sistem Renja-KL2015 ke dalam media penyimpanan (Hard Disk/Flash Disk/Disket), yang berupa file dalam bentuk excel. Cara melakukan Backup/Penyimpanan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Backup pada menu utama 2. Pilih Drive tempat Backup/Penyimpanan 3. Tekan/klik Tombol Proses 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan Tombol OK 67

72 H Tekan Tulisan Gabung dari Form Menu Utama Gambar 2.38 Form Gabung Form ini digunakan untuk Menggabung data hasil Backup ke dalam sistem Renja-KL2015. Cara melakukan Penggabungan Data : 1. Tekan/klik Tulisan Gabung pada menu utama 2. Pilih Drive tempat file hasil Backup pada pilihan Gabung Dari : 3. Tekan/klik Tombol Proses 68

73 4. Tekan/klik Tombol OK 5. Saat muncul konfirmasi Selamat Tekan/klik Tombol O 69

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 Petunjuk Penyusunan RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi.... (i) PERSIAPAN. Menyiapkan Komputer.... Penempatan Sistem Renja-KL07... PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENJA-KL TAHUN 07 A Form Login... 3 B Kementerian/Lembaga... 3. Visi/Misi...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017 PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Buku Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun 2017 ini disusun untuk mempermudah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 6 KATA PENGANTAR Dalam rangka persiapan penyusunan RKP 6 dan RAPBN 6 serta untuk mempermudah dalam menyusun Renja K/L, disusunlah

Lebih terperinci

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK...

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH... iii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... 2 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak... 2 2.2 Institusi Peserta Pertemuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara i KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lebih terperinci

Dalam Rangka Penyusunan RKP

Dalam Rangka Penyusunan RKP KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pertemuan Tiga Pihak Dalam Rangka Penyusunan RKP dan Renja K/L Tahun 2013 Direktorat Jenderal Anggaran, Jakarta, April 2012 Pokok Bahasan 1. Tujuan Pelaksanaan;

Lebih terperinci

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 A DANA RAK GAR CA NA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i DaftarIsi... ii

Daftar Isi. Kata Pengantar... i DaftarIsi... ii Kata Pengantar Dalam rangka penyusunan RPJMN 2010-2014 dan Renstra KL 2010-2014, diharapkan sudah mengimplementasikan pokok-pokok reformasi perencanaan dan penganggaran seperti dituangkan dalam UU 25/2004

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... i ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 TUJUAN FORMAT BARU RKA KL... 3 1.3 RUANG LINGKUP... 4 BAB II FORMAT BARU RKA KL... 6 2.1 RKA KL... 6 2.2

Lebih terperinci

LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018

LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018 LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018 INSTALASI APLIKASI KPJM Versi V.1.0.0 B 2 UNINSTALL APLIKASI KPJM LAMA Apabila pada PC atau Laptop yang digunakan sudah ter-install

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Panduan Penggunaan Aplikasi DIPK 2010-2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 PENDAHULUAN 2 SPESIFIKASI HARDWARE & SOFTWARE

Lebih terperinci

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 5 (18 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN 1 KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN I. VISI No 01 II. MISI No 01 02 03 04 05 06 07 Uraian Visi Visi Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (PMK No. 257/PMK.02/2014, tanggal 2014) 30 Desember (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 Pokok

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 3 (9 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018 Versi 4 (11 April 2017) DIREKTORAT OTONOMI DAERAH DIREKTORAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KAWASAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.562, 2016 KEMENKEU. Revisi. TA 2016. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014 RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN JAKARTA, APRIL DAFTAR ISI I. Laporan Rekapitulasi Rencana Kerja Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran II. Rekapitulasi Per Program Rincian kegiatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA TA 2013 (dalam ribuan rupiah) PEGAWAI BARANG

Lebih terperinci

1. Landasan Berpikir (1)

1. Landasan Berpikir (1) 1 1. Landasan Berpikir (1) 1. RKA-K/L => merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan sebagai penjabaran dari Renja K/L dalam satu tahun anggaran beserta anggaran yang

Lebih terperinci

-1- BOX TAHAPAN RPJPN

-1- BOX TAHAPAN RPJPN -1- Anak Lampiran 1 BOX TAHAPAN RPJPN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) Berdasarkan kondisi saat ini serta tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi selama 20 tahun mendatang,

Lebih terperinci

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS OUTLINE PAPARAN Tema dan Prioritas RKP 2010 Strategi Pemulihan Ekonomi dan Pemeliharaan Kesejahteraan Metode Alokasi Pendanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2040, 2014 KEMENKEU. Anggaran. 2015. Revisi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. (i) Daftar Isi... (iii)

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. (i) Daftar Isi... (iii) KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN 2012, No.1351 6 DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) Nomor SP : aaaa.b/ccc-dd.e/ff/gggg (1) Kode dan Nama Satker : (999999) XXXXXXXXXXXXXXX [2] URAIAN KEGIATAN, OUTPUT,

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR 4/JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG PEDOMAN TRILATERAL MEETING (PERTEMUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 1 POKOK POKOK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 15/PMK.02/2016 TENTANG REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 2 RUANG LINGKUP REVISI ANGGARAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM Kementerian Keuangan R.I. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA I. VISI No Uraian Visi Menjadi rujukan bangsa dalam pembaharuan administrasi

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU - 2 - Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Daftar Tabel...

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah

Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013 Penanggung Jawab : Deputi Bidang

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air BUKU PANDUAN e-mon DAK Versi 2.20 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TA 2012 1 Instalasi Sebelum melakukan instalasi, perlu diketahui bahwa spesifikasi komputer untuk aplikasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.02/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN)

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIREBON BUKU PETUNJUK OPERASIONAL SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN) V.2.0 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Operasional SISTEM PROPOSAL ELEKTRONIK Dana Alokasi Khusus (DAK) Sentra IKM

Buku Petunjuk Operasional SISTEM PROPOSAL ELEKTRONIK Dana Alokasi Khusus (DAK) Sentra IKM 2017 Buku Petunjuk Operasional SISTEM PROPOSAL ELEKTRONIK Dana Alokasi Khusus (DAK) Sentra IKM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi PENDAHULUAN...2

Lebih terperinci

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor: 9 2012, No.1324 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.02/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/ KEGIATAN NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN R I

MENTERI KEUANGAN R I MENTERI KEUANGAN R I Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 2. Jaksa Agung RI 3. Kepala Kepolisian RI 4. Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen 5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 1 1 REALISASI ANGGARAN 2015 2 Kurva Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran 2015 16 Agustus

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM. 6. Printer deskjet, inkjet, laserjet, atau yang bersesuaian.

PETUNJUK UMUM. 6. Printer deskjet, inkjet, laserjet, atau yang bersesuaian. PENDAHULUAN Sesuai dengan amanat Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menyatakan bahwa pengelolaan Keuangan Negara dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang undangan,

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011 INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011 PRESIDEN, Dalam rangka penghematan belanja Kementerian/Lembaga guna meningkatkan kualitas belanja

Lebih terperinci

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018 Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018 ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran

Lebih terperinci

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :... Direktorat Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta, Mei 2010 Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI

Lebih terperinci

BAB II INPUT DATA. A. Import Data RKAKL

BAB II INPUT DATA. A. Import Data RKAKL BAB II INPUT DATA Menu ini disediakan untuk melaksanakan kegiatan input data pada Aplikasi DIPA 2010. Pada menu ini kegiatan yang dapat dilakukan adalah Import Data dari Data RKAKL, Perubahan Data DIPA,

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis

LATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis 29 Oktober 2012 1. PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG Terdapat 3 (tiga) landasan hukum dalam penyusunan RKA-K/L, yaitu: (i) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; khususnya pada Bab III Penyusunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A 19 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA TABEL A Skala Nilai Peringkat Kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP... 10 Daftar Isi i DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadawal Penerapan PBK dan KPJM... 2 D a f t a r I s i ii BAB

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG

Lebih terperinci

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran. 1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2.

BUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2. BUKU PANDUAN TEKNIS Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Versi 2.0 Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 Daftar Revisi Tanggal Versi Keterangan Revisi 18 November

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN 2. Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No No.536, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKOKESRA. Revisi. Petunjuk Operasional Kegiatan. Tata Cara. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH A. PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 OUTLINE 1 Rancangan Awal RKP 2016 2 3 Pagu Indikatif Tahun 2016 Pertemuan Tiga Pihak 4 Tindak

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Bina Marga

BUKU PANDUAN. e-mon DAK Versi Direktorat Jenderal Bina Marga BUKU PANDUAN e-mon DAK Versi 2.20 Direktorat Jenderal Bina Marga KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TA 2012 1 Instalasi Sebelum melakukan instalasi, perlu diketahui bahwa spesifikasi komputer untuk aplikasi emondak

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahun 2017

Rencana Kerja Tahun 2017 Rencana Kerja Tahun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian FORMULIR PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

Lebih terperinci

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2017 KATA PENGANTAR Direktorat Jenderal Tanaman Tahun 2017 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1) REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1) Dalam praktek penyusunan RKA-K/L, terkadang terjadi proses penganggaran yang belum memperhatikan kaidah-kaidah penganggaran yang

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

Daftar Isi APLIKASI SBK

Daftar Isi APLIKASI SBK Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 Petunjuk Umum... 3 Unit Pengguna... 04 Dokumen Yang Diperlukan... 06 Kebutuhan Hardware & Software... 07 Instalasi Aplikasi... 08 Petunjuk Pengoperasian... 13

Lebih terperinci

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung DASAR HUKUM. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbend. Negara;. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;. PP No.

Lebih terperinci

Revisi ke 10 Tanggal : 06 Desember 2017

Revisi ke 10 Tanggal : 06 Desember 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.151, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Revisi Anggaran. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN

Lebih terperinci