Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah"

Transkripsi

1 Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran STUDI IMPLEMENTASI EMPAT PILAR PENDIDIKAN REKOMENDASI UNESCO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA DI SMK NEGERI 7 SURABAYA Rohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. Rohman.ttl10unesa@gmail.com, Supari Muslim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. Muslim_Supari@yahoo.com Abstrak Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah: (1) kurangnya interaksi antara guru dan siswa, (2) metode pembelajaran ceramah, (3) siswa pasif, (4) siswa tidak terlibat dalam kelompok, dan (5) ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai KKM sebesar 70%. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, peneliti meng UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran, (2) Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan (3) Meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-test and post-test one group yaitu hanya satu kelas yang dikenai perlakuan tertentu (tanpa adanya kelas control) yaitu siswa kelas X TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya. Penilitian menyimpulkan: (1) kualitas perangkat pembelajaran memperoleh nilai rata-rata sebesar 72,18%, yang berarti perangkat pembelajaran sudah memenuhi criteria, sehingga dikategorikan baik dan layak untuk digunakan dengan rincian: silabus memperoleh nilai rata-rata sebesar 80.10%, RPP memperoleh nilai rata-rata sebesar 81.87%, LKS memperoleh nilai sebesar 80.74%, modul memperoleh nilai rata-rata sebesar 78.20%, dan lembar evaluasi memperoleh nilai rata-rata sebesar 82%. Berdasarkan analisis butir soal, reliabilitas memperoleh nilai sebesar 0,73; (2) aktivitas siswa dalam belajar memperoleh nilai rata-rata sebesar 85; dan (3) Ketuntasan hasil belajar setelah implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan MPBM memperoleh ketuntasan hasil belajar dengan skor ratarata 90,58%. Kata kunci: Empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO, model pembelajaran berdasarkan masalah, perangkat pembelajaran, aktivitas siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa Abstract Background of conducting this research were: (1) less interaction between teacher and students, (2) speech method learning, (3) passive student, (4) student not involved in group, and (5) students learning completeness that achieved KKM was 70%. In order to overcome those problems, researcher implemented four pillars of education recommendation of UNESCO with problem based instruction model. This research aims to: (1) knowing learning set quality, (2) observing student activity along teaching and learning process, and (3) increases the completeness of student learning achievement. Research method used was pre-test and post-test one group which is just one classroom obtained certain treatment with (no control classroom) is students of classroom X TITL 3 State SMK 7 of Surabaya. This research concluded: (1) quality of learning set obtained mean 72.18%, the mean learning set was meet criteria and categorized good and proper to be used with detail: Syllabus obtained mean 80.10%, Lesson Plan obtained mean 81.87%, Work Sheet obtained 80.74%, Module obtained mean 78.20, and Evaluation Sheet obtained mean 82%. Based on item analysis, reliability of obtained mean 0.73; (2) student activity in student learning obtained mean 85; and (3) the completeness of student learning achievement after the implementation of four pillars of education recommendation of UNESCO with MPBM obtained mean 90.58%. Keyword: four pillars of education recommend of UNESCO, problem based instruction, learning set, student activity, and completeness of student learning achievement. 45

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, PENDAHULUAN Kecakapan hidup sebagai inti dari kompetensi dan hasil pendidikan adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Depdiknas, 2006:22). Kecakapan hidup terdiri dari kecakapan hidup yang bersifat umum (General live skills) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (Specific live skills). Menurut Fadjar dalam Mamat (2005) kecakapan hidup yang bersifat umum terdiri dari kecakapan personal dan sosial, sedangkan kecakapan hidup yang bersifat spesifik terdiri dari kecakapan akademik dan vokasional. Kecakapan hidup tersebut sesuai dengan empat pilar pendidikan yang direkomendasikan oleh UNESCO. Empat pilar pendidikan yang direkomendasikan oleh UNESCO apabila diterapkan dengan baik di sekolah akan mampu membekali siswa dengan kecakapan hidup yang dibutuhkan siswa untuk bekal hidup di masyarakat. Empat pilar pendidikan tersebut adalah belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi manusia mandiri yang utuh (learning to be) dan belajar untuk bekerjasama (learning to live together). Hasil survei dan wawancara dengan guru produktif dan pengisian angket respon siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada bulan Maret tahun 2013 di SMK Negeri 7 Surabaya terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh siswa kelas X TITL 3. Beberapa permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut: (1) kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) metode pembelajaran yang digunakan mayoritas metode ceramah dengan alasan metode ini mudah untuk diterapkan, sehingga daya kreatif siswa kurang; (3) siswa kurang mengerti karena malu bertanya sehingga kurang termotivasi untuk aktif dalam mencari informasi sendiri; (4) siswa merasa kurang bisa mengemukakan pendapat, tidak bekerjasama, dan tidak terlibat dalam kelompok; dan (5) standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) instalasi penerangan bangunan sederhana adalah sebesar 75. Kenyatan di lapangan didapat 70% nilai siswa dinyatakan mencapai KKM sedangkan 30% nilai siswa belum mencapai KKM. Salah satu model pembelajaran yang menekankan pada penyajian materi dalam kehidupan sehari-hari adalah model pembelajaran berdasarkan masalah. Dalam model pembelajaran berdasarkan masalah, disajikan suatu masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau dapat disebut juga sebagai masalah autentik (Ibrahim, 2005). Ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah siswa dilatih untuk memecahkan masalah aktual dalam kehidupan sehari-hari. Model Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk memperoleh pengetahuan baru. Model pembelajaran berdasarkan masalah sangat sesuai dengan empat pilar pendidikan yang direkomendasikan oleh UNESCO. Kesesuaian tersebut antara lain belajar untuk mengetahui (learning to know) mereka dapat berfikir kreatif untuk mengetahui akar permasalahan tersebut. Belajar untuk melakukan (learning to do) merupakan keterampilan memecahkan masalah dalam bertindak, belajar untuk menjadi manusia mandiri yang utuh (learning to be) dan belajar untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil (learning to live together). Empat pilar pendidikan tersebut merupakan prinsip yang perlu dijadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran Pada Standar Kompetensi Dasar Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana Di SMK Negeri 7 Surabaya untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar, khususnya pada standar kompetensi dasar memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana. Berdasarkan paparan di atas, dapat digambarkan latar belakang penelitian seperti tampak pada Gambar 1. 46

3 Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran LATAR BELAKANG PENELITIAN Gambar 1. Latar belakang penelitian Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya?; (2) Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya?; dan (3) Bagaimana ketuntasan hasil belajar setalah dilaksanakannya studi berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis kualitas perangkat pembelajaran berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya; (2) untuk menganalisis aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas X TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya; dan (3) untuk menganalisis ketuntasan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran berdasarkan masalah pada standar kompetensi memasang instalasi penerangan bangunan sederhana pada kelas TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya. Pada tataran dunia, The International Bureau of Education UNESCO (United Nation Educational Scientific and Cultural Organization), menetapkan ketentuan mengenai tujuan pendidikan untuk abad 21. Menurut UNESCO pendidikan diharapkan dapat memberi kesempatan bagi pebelajar untuk mengalami 4 pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be (Mustafa, 2008). Sedangkan menurut Mahjuro (2007) perubahan kehidupan yang tidak bisa dielakkan dan pendidikan yang harus ditata sebagai pengarah. UNESCO sebagai salah satu badan organisasi dunia yang berkiprah dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya telah meneliti perubahan kehidupan itu semua dan mengantisipasinya melalui perubahan visi atau cara pandang pendidikan yang dituang dalam sebuah buku: Belajar: Harta Karun di dalamnya laporan UNESCO dari komisi internasional tentang Pendidikan di abad XXI. Buku tersebut merekomendasikan empat pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be. Empat pilar pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Belajar untuk mengetahui (learning to know) Pilar ini berpotensi untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan akademik yang tinggi. Secara implisit, learning to know bermakna belajar sepanjang hayat (live long education) (Djamal, 2007). Belajar untuk melakukan (learning to do) Menurut Triyanto (2013) bahwa learning to do secara umum berarti belajar berkarya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Belajar untuk melakukan (learning to do) adalah hasil belajar psikomotorik yang harus diperoleh peserta 47

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, didik. Ranah psikomorik ini dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dalam konsep learning to do adalah peserta didik harus mampu mengaktualisasi minat dan bakatnya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengajarkan peserta didik tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan saja, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Belajar untuk bekerjasama (learning to live together) Menurut Santyasa (2005) belajar bekerjasama adalah memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya. Terjadinya proses belajar untuk menjalani kehidupan bekerjasama (learning to live together), pada pilar ketiga ini adalah kebiasaan hidup bekerjasama (kelompok), saling menghargai, saling terbuka, saling memberi dan menerima perlu dikembangkan di sekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama. Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together). Belajar menjadi manusia yang utuh (learning to be) Menutut Atika (2010) konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi manusia yang utuh (learning to be). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses aktualisasi diri. Menurut (Arsyad, 2006) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Menurut Annurahman (2009) bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan dan dipelajari, diantaranya meliputi: tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Menurut Trianto (2008: 68) pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran siswa dalam rangka mencari solusi permasalahan yang actual, dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa memiliki peran sebagai problem-sovers sedangkan guru memiliki peranan sebagai tutor atau pelatih. Dalam artikel tentang pembelajaran berdasarkan masalah yang ditulis di website IMSA (Illinois Mathematics and Science Academy) PBM adalah: to makes students engaged in learning because they are hard wired to respond to dissonance and because they feel they are empowered to have an impact on the outcome of the investigation (Abbas, 2000). Menurut Ibrahim (2005) sintaks pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah seperti tampak pada Tabel 1. Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Langkah Perilaku Guru Langkah 1: Orientasi siswa kepada masalah Langkah 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar Langkah 3: Membimbing penyelidikan Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas pembelajaran yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, 48

5 Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran Langkah individual maupun kelompok Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Langkah 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Perilaku Guru untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti poster, laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Sumber: Ibrahim (2005) Seperti yang dijelaskan di muka, bahwa UNESCO merekomendasikan empat pilar yang berpengaruh dalam dunia pendidikan yaitu: Belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk bekerjasama (learning to live together), dan belajar untuk menjadi manusia mandiri yang utuh (learning to be). Untuk mengimplementasikan empat pilar tersebut dapat diterapkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Keterkaitan empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan Model Pembelajaran (MPBM) seperti tampak Tabel 2. Tabel 2. Keterkaitan Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan MPBM Empat Pilar Pendidikan Rekomedasi UNESCO Learning to know Learning to do Learning to live together Ciri-ciri Model Pembelajaran a. Pembelajaran dimulai dengan suatu permasalahan; b. Permasalahan yang diberikan dekat dengan kehidupan seharihari siswa (Ibrahim, 2005); dan c. Memiliki pengetahuan tentang proses belajar mengajar (Nur, 2002). a. Mengorganisasikan pembelajaran untuk menyelesaikan masalah; b. Memberikan kebebasan dan tanggungjawab siswa dalam memecahkan permasalahan (Ibrahim, 2005); dan c. Memiliki komitmen terhadap pembelajaran berpusat pada siswa atau pembelajaran yang diarahkan oleh siswa (Nur, 2002). a. Menggunakan kelompokkelompok kecil (Ibrahim, 2005); b. Kemampuan membangkitkan lingkungan yang santai dan Empat Pilar Pendidikan Rekomedasi UNESCO Ciri-ciri Model Pembelajaran bertindak mengembangkan diskusi serta berfikir kritis (Nur, 2002); dan c. Kemauan melakukan evaluasi siswa yang konstruktif dan kinerja kelompok (Nur, 2002). Learning to be a. Menampilkan hasil kinerja siswa selama proses pembelajaran; b. Menghasilkan suatu produk (Ibrahim, 2005); dan c. Melakukan pengujian hasil pemecahan masalah (Forgaty, 2009). Sumber: Atika (2010) Dari pernyataan empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dan ciri-ciri pembelajaran berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas, dapat diimplementasikan empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Secara bagan keterkaitan empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan Model Pembelajaran seperti tampak pada Gambar 2. Gambar 2. Keterkaitan Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan MPBM Menurut Sardiman (2010) aktivitas siswa merupakan syarat utama berlangsungnya proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh kegiatan mangajar guru. Menurut Kusuma (2012) bahwa belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang mengharapkan agar siswa dapat menguasai tujuan pengajaran umum, yaitu suatu unit atau satuan pelajaran secara tuntas. Tuntas berarti mencapai 49

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, suatu tingkat penguasaan tertentu mengenai tujuan pengajaran sesuai dengan standar dan norma tertentu pula. Standar tingkat penguasaan tertentu itu mengandung pengertian berapa persen pula dari populasi siswa (dalam kelas) dapat menguasai tujuan pembelajaran itu. Penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian model pembelajaran berdasarkan masalah adalah: (1) Cahyono (2011) tentang Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction pada standar kompetensi memperbaiki compact cassette recorder di SMK Negeri 3 Surabaya diperoleh ketuntasan hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 80,38% dari keseluruhan siswa yang dinyatakan tuntas, dengan sebanyak 82,85% siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran ini, dan perhitungan hasil uji t adalah t hitung = 3.50 dan t Tabel = 1,67. Dengan demikian model PBI menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar; dan (2) Fachrudin (2009) tentang Pengaruh penerapan pola pembelajaran berdasarkan masalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X TPTL di SMK YPM 1 Taman pada Kompetensi melakukan pekerjaan dasar perbaikan alat rumah tangga diperoleh ketuntasan hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 85,71% dari keseluruhan siswa yang dinyatakan tuntas, dengan nili rata-rata sebesar 81,97% siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran ini, dan perhitungan hasil uji t adalah t hitung = 3.18 dan t Tabel = 2,00. Dengan demikian model Problem Based Instruction menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Kerangka berfikir proses penelitian ini berawal dari pengamatan terhadap beberapa guru di SMK Negeri 7 Surabaya yang masih sering menggunakan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung satu arah dengan menggunakan metode ceramah, membawa kecenderungan guru terlibat aktif dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa terlihat pasif, karena kurangnya interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran, dan siswa juga tidak terlibat dalam kelompok. Dengan demikian ketuntasan hasil belajar hanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 70%. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas X TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada Standar Kompetensi Dasar Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana kurang dari KKM. Karena itu perlu adanya alternatif penerapan metode pembelajaran yang lebih efektif dan perlu upaya untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Dari beberapa permasalahan di atas, perlu diterapkannya model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Model pembelajaran berdasarkan masalah yang diimplementasikan dengan empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO siswa lebih aktif, sehingga aktivitas siswa meningkat sehingga meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan kajian pustaka, hasil-hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini adalah Ketuntasan hasil belajar meningkat secara signifikan setelah dibelajarkan berdasarkan masalah. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang menggunakan satu kelas tanpa kelas kontrol. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan keadaan suatu objek penelitian setelah diberikan perlakuan. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya pada semester ganjil tahun ajaran Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya. Rancangan penelitian ini menggunakan desain pre-test and post-test one group yaitu hanya satu kelas saja yang dikenai perlakuan tertentu tanpa adanya kelas kontrol. Desain penelitian ini seperti tampak sebagai berikut. 0 1 X 0 2 (Arikunto, 2010) Keterangan: X = Perlakuan berupa implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. 50

7 Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran 0 1 = Pre-test sebelum perlakuan implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. 0 2 = Post-test sesudah perlakuan implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu: (1) variabel bebas; (2) variabel terikat; (3) variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah implementasi empat pilar rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh dari hasil post-test. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, waktu pembelajaran, soal pre-test dan post-test yang sama. Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu: (1) tahap persiapan dan perencanaan penelitian; (2) tahap pengambilan data; dan (3) tahap penyajian hasil penelitian dan menganalisis hasil penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002: 160). Instrumen dalam penelitian ini meliputi: (1) lembar validitas perangkat pembelajaran; (2) lembar penilaian aktivitas siswa; dan (3) lembar penilaian hasil belajar siswa. Kualitas Perangkat pembelajaran dianalisis berdasarkan lembar validitas perangkat pembelajaran yang divalidasi oleh para ahli. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian meliputi: (1) silabus; (2) RPP; (3) LKS; 4) modul siswa dan 5) lembar evaluasi. Data aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar penilaian aktivitas siswa yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung yang diamati oleh seorang pengamat. Hasil belajar diperoleh dengan menggunakan lembar penilaian hasil belajar yang meliputi tiga ranah hasil belajar meliputi: hasil belajar ranah kognitif, hasil belajar ranah afektif dan hasil belajar ranah psikomotor. HASIL DAN PEMBAHASAN Lembar validitas perangkat pembelajaran dilakukan uji validasi oleh validator yang terdiri dari dua Dosen Teknik Elektro dan dua Guru mata pelajaran instalasi listrik di SMK Negeri 7 Surabaya untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian. Ringkasan hasil rata-rata keseluruhan validasi perangkat pembelajaran seperti tampak pada Tabel 3 dengan hasil valid sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Tabel 3. Ringkasan hasil rata-rata validasi Perangkat Pembelajaran secara keseluruhan No Jenis Instrumen Hasil Rating (%) Keterangan 1 Silabus 81,76 Valid 2 RPP 81,87 Valid 3 LKS 80,74 Valid 4 Modul 78,20 Valid 5 Lembar 82 Valid Evaluasi Rata-rata 72,18 Valid Uji coba soal dilakukan di kelas X TITL 3 SMK Negeri 7 Surabaya dengan jumlah responden 34 siswa. Kriteria yang harus dipenuhi yaitu validitas, reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran tiap butir soal. Analisis hasil ujicoba menggunakan Anates V4. Hasil analisis tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Hasil analisis validitas soal seperti tampak pada Tabel 4. Tabel 4. Validitas soal Ket Butir soal Jumlah Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 30 11,12,13,14,15,16,17, 18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30 Tidak - 0 Valid Jumlah 30 Hasil reliabilitas soal berdasarkan tabel Rxy product moment didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk soal pre-test dan post-test dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai penelitian. Hasil analisis taraf kesukaran butir soal seperti tampak pada Tabel 5. Tabel 5. Taraf kesukaran butir P Penafsir Butir Soal Jmlh an P 0,30 Sukar 10,24,27 3 0,31 P 0,70 Sedang 2,3,5,6,7,8,11,12,13, 21 14,15,18,19,20,21,22,23,24,25,29,30 P>0,70 Mudah 1,4,9,16,17,28 6 Jumlah 30 Hasil analisis daya beda butir seperti tampak pada Tabel 6. 51

8 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Tabel 6. Daya beda butir D Penafsiran Butir Soal Jmlh D 0,40 Bagus 2,4,5,6,7,8,9,10,13, 24 sekali 14,15,16,17,20,22,2 3,24,25,26,27,28, 29,30, 0,30 D<0,40 Cukup 1,2,11,12,18,19 6 bagus 0,20 D 0,30 Kurang - 0 bagus D 0,20 Jelek - 0 Jumlah 30 Analisis aktivitas siswa merupakan data yang menunjukkan kegiatan siswa selama proses pembelajaran implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan MPBM. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung diamati dengan menggunakan instrumen lembar penilaian aktivitas siswa. Ringkasan penilaian aktivitas siswa seperti tampak pada Tabel 7. Tabel 7. Ringkasan penilaian aktivitas siswa I II III IV V Nilai Ratarata pert I-V Rerata Hasil analisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa meningkat dan terkondisikan dengan baik ketika implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Pada penelitian ini, sebelum melakukan pembelajaran sesuai metode yang akan diteliti, dilakukan pretes untuk mengetahui tingkat kemampuan dan pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Histogram ratarata hasil pretes seperti tampak pada Gambar 3. Gambar 3. Histogram nilai pre-test Pada penelitian ini hasil posttest diperoleh dari hasil tes siswa setelah diberi perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Histogram rata-rata hasil posttest ditunjukkan pada Gambar 4.. Gambar 4. Histogram nilai post-test Analisis hasil belajar ranah afektif digunakan untuk memperoleh data afektif siswa selama kegiatan pembelajaran implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Ringkasan penilaian hasil belajar ranah afektif seperti tampak pada Tabel 8. Tabel 8. Ringkasan penilaian hasil belajar ranah afektif I II III IV V Nilai Ratarata pert I-V Rerata Hal ini dapat disimpulkan bahwa imlpementasi empat pilar pendidikan rekomendasi berdasarkan masalah dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar ranah afektif. Analisis hasil belajar ranah psikomotor digunakan untuk memperoleh data hasil belajar ranah psikomotor selama kegiatan pembelajaran berdasarkan masalah. Ringkasan penilaian hasil belajar ranah psikomotor seperti tampak pada Tabel 9. Tabel 9. Ringkasan penilaian hasil belajar ranah psikomotor IV V Nilai Rata-rata I II III pert I-V Rerata Hal ini dapat disimpulkan bahwa imlpementasi empat pilar pendidikan rekomendasi berdasarkan masalah dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar ranah psikomotor. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan uji paired sample test. Sebelum melakukan uji t terdapat 2 syarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas menggunakan uji 52

9 Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dengan Model Pembelajaran Kolmogolov-Smirnov (software SPSS versi 20.0) seperti tampak pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil uji normalitas data hasil belajar ranah kognitif Sebelum pembelajaran Sesudah pembelajaran N Normal Parameters Mean 48,38 83,47 Std. Deviation ,142 Most Extreme Difference Absolute Positive Negative Kolmogorov Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 10, dapat disimpulkan bahwa data nilai posttest berdistribusi normal dibuktikan dengan nilai signifikansi hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebelum pembelajaran diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,51 dan sesudah pembelajaran diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,136, nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua sampel yang digunakan memiliki nilai varian yang sama atau tidak. Pada penelitian ini penulis menggunakan uji Levene Statistic (menggunakan software SPSS versi 20.0). Pengujian homogenitas separti tampak pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil uji homogenitas data hasil belajar ranah kognitif Test og homogeneity of variences Nilai Post-test Leveve Statistic df1 df2 Sig Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi pada uji Levene Statistic adalah 0,445. Karena signifikansi lebih dari 0,05, maka data dapat dinyatakan homogen. Karena data hasil belajar ranah kognitif normal dan homogen, selanjutnya dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa. Hasil analisis uji-t data pre-test menggunakan bantuan software SPSS 20.0 tampak pada Tabel 12. Paie 1 Mean Tabel 12 Hasil uji-t hasil belajar ranah kognitif Std.Deviati on Std.Error Mean Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig.(2-tailed) Sedangkan penjelasan seperti tampak pada Tabel 12 Paired Sampel Test sebagai berikut: 95% Confiden Interval of the Difference adalah rentang nilai yang ditoleransi. Pada kasus ini, toleransi menggunakan taraf toleransi sebesar 95%, rentang selisih nilai pre-test dan post-test dari 36,79 menjadi 43,03. selanjutnya melihat taraf signifikan sebesar 5% dengan membandingkan t hitung dan t Tabel. Menunjukkan t hitung analisis SPSS sebesar 26,01, sedangkan t Tabel sebesar 2,03, maka nilai t hitung > t Tabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t menggunakan SPSS didapatkan hasil t sebesar 26,01. Untuk membuat keputusan, apakah perbedaan signifikansi atau tidak, peneliti membandingkan t hitung yang didapat dengan t- Tabel dengan df sebesar 33. Berdasarkan Tabel distribusi t, bila dk sebesar 33, harga t Tabel sebesar 2,03. Hasil perhitungan t hitung sebesar 26,01, maka t hitung jatuh pada daerah penerimaan H 1 atau penolakan H 0. Dengan demikian H 1 yang berbunyi terdapat perbedaan rerata hasil belajar siswa dari sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pada standar kompetensi memasang instalasi listrik bangunan rumah sederhana diterima. Sehingga disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SMK Negari 7 Surabaya pada Standar Kompetensi memasang instalasi bangunan sederhana mengalami peningkatan dari sebelum berdasarkan masalah diperoleh nilai rata-rata sebesar 48,38 meningkat menjadi sebesar 83,47 setelah implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan simpulan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen perangkat pembelajaran memperoleh nilai ratarata secara keseluruhan sebesar 72,18% dengan rincian sebagai berikut: silabus memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,10%, RPP memperoleh nilai rata-rata sebesar 81,87%, LKS memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,74%, modul memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,20%, dan lembar evaluasi memperoleh nilai rata-rata sebesar 82%. Berdasarkan analisis butir soal, reliabilitas memperoleh nilai sebesar 0,73. Dapat disimpulkan 53

10 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diterapkan pada penelitian di SMK Negeri 7 Surabaya. (2) Aktivitas siswa saat implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO memperoleh nilai rata-rata sebesar 85 dengan rincian sebagai berikut: pertemuan pertama memperoleh nilai rata-rata sebesar 78, pertemuan kedua memperoleh nilai rata-rata sebesar 83, pertemuan ketiga memperoleh nilai rata-rata sebesar 85, pertemuan keempat memperoleh nilai rata-rata sebesar 88, dan pertemuan kelima memperoleh nilai rata-rata sebesar 89. Penilitian menyimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran implementasi rekomendasi berdasarkan masalah, adalah meningkat dan terkondisikan dengan baik. (3) Peningkatan ketuntasan hasil belajar dengan rincian: hasil belajar ranah kognitif yang menggunakan pre-test dan post-test memperoleh nilai rata-rata sebesar 42,85 menjadi sebesar 82,76, hasil belajar ranah afektif memperoleh nilai rata-rata sebesar 94,14, dan hasil belajar ranah psikomotor memperoleh nilai rata-rata sebesar 94,14. Hasil analisis hasil belajar secara keseluruhan telah mencapai nilai rata-rata sebesar 90,58%. Tingginya ketuntasan hasil belajar yang dicapai tersebut, sejalan dengan keunggulan empat pilar pendidikan yang direkomendasikan oleh UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO sangat layak diterapkan karena dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran antara lain: (1) Perangkat pembelajaran implementasi empat pilar pendidikan rekomendasi UNESCO dengan model pembelajaran berdasarkan masalah hendaknya diujicobakan untuk standar kompetensi yang lain. (2) Penelitian ini hanya mencakup kompetensi dasar memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana, oleh karena itu penelitian ini dapat dikembangkan pada kompetensi dasar yang lebih menyeluruh. (3) Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian lanjutan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati Penerapan Pembelajaran Sebagai Upaya Menuntaskan Hasil Belajar Siswa Kelas 1-A MA Masroatul Ulum Paciran Lamongan Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Atika, Aziz Pilar Pendidikan Menurut UNESCO. (online), ( 4pilar pendidikan menurut unesco.html diakses tanggal 17 Februari 2013). Djamal Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Ibrahim, Muslimin Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Kusuma. Dita Internalisasi Pendidikan Karakter melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) pada Materi Pokok Larutan Penyangga (Buffer) Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 14 Surabaya. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Mahjuro. Khijron Pilar-Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO Dalam Perspektif Islam. Semarang: Fakultas Tarbiyah Mustafa, Dina Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah yang dipresentasikan pada pelatihan penyusunan KBK di KOPERTIS 3. Bandung. Nur, Muhamad Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah. Disampaikan pada Pelatihan Pembelajaran yang Berkaitan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi kepada para Guru SMU Negeri Kabupaten Sidoarjo. Unesa: Pascasarjana. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Fitriyah Dewi Sartika Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro,Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Sebelum diuraikan tentang hasil pengelolaan data dan analisis data, maka terlebih dahulu peneliti mengemukakan kembali masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota

Lebih terperinci

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Penerapan Pembelajaran dengan Strategi Action Learning terhadap Hasil Belajar PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI ACTION LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

Penerapan MPL Dengan Strategi Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction

Penerapan MPL Dengan Strategi Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction Penerapan MPL Dengan Strategi Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya model pembelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN PERUBAHAAN BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS V SDN GEMPOLAN KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI 31 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Dan Data Penelitian 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan guna menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN SRATEGI PEMBELAJARAN REACT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN SRATEGI PEMBELAJARAN REACT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Penerapan Strategi Pembelajaran REACT untuk meningkatkan hasil belajar siswa PENERAPAN SRATEGI PEMBELAJARAN REACT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Anton Iful Riyanto Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Quantum Learning dengan Metode Ceramah

Pengaruh Metode Quantum Learning dengan Metode Ceramah PENGARUH MODEL PENGAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING DENGAN METODE CERAMAH PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TIPTL SMK NEGERI 3 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar pada tanggal 3 sampai 13 Februari 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tipe STAD pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung melalui

III. METODE PENELITIAN. tipe STAD pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung melalui III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan penguasaan konsep kimia menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK KELAS X TPTU SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Adytia Faridil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model Pembelajaran Berbasis Proyek Model Pembelajaran Berbasis Proyek PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI PERALATAN RUMAH

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 3 SURABAYA Irene Indrawati Program Studi

Lebih terperinci

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KELAS

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Eki Pristiyanto

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kedungwaru pada tanggal 14 sampai 22 Januari 2016. Dengan rincian jadwal sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskriptif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

Heni Rachmawati NPM:

Heni Rachmawati NPM: Artikel Skripsi PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 5 KEDIRI PELAJARAN 2015/2016 PADA POKOK BAHASAN LOGARITMA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Leny Hartati leny_hartati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 951-956 Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan suatu keterampilan pada siswa yaitu model pembelajaran langsung.

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Buzz Group dan Model Pembelajaran Langsung STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk meningkatan kompetensi siswa, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk meningkatan kompetensi siswa, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian efektivitas penggunaan media pembelajaran dengan metode problem based learning untuk meningkatkan kompetensi penerapan konsep dasar listrik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut

Lebih terperinci

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN TEMA PENCEMARAN AIR PADA SISWA KELAS VII APPLICATION OF PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) LEARNING MODEL WITH THE THEME WATER POLLUTION

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Discovery Learning

Model Pembelajaran Discovery Learning Model Pembelajaran Discovery Learning PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DIODA SEMIKONDUKTOR SEBAGAI PENYEARAH KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 SURABAYA.

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013 PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK Ervan Dwi Rizkyanto S1 Pendidikan Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN Tinsi Motri, Siska Nerita, Yosmed Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci