PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES"

Transkripsi

1 PANDUAN PRAKTIKUM PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES dr. SOEPRAOEN MALANG PANDUAN LABORATORIUM SKILL KEPERAWATAN DASAR TA. 2014/2015 1

2 Nama :... No. Mhs :... PENGUKURAN TANDA- TANDA VITAL ASPEK YANG DI Persiapan alat PENGUKURAN SUHU - Termometer kaca merkuri / termometer elektronik - Botol berisi larutan desinfektans - Botol berisi larutan air sabun - Botol berisi air bersih - Bengkok - Buku catatan - Alat tulis - Handuk/Waslap/Tisue PENGHITUNGAN DENYUT NADI dan PERNAFASAN - Arloji yang ada jarum detiknya/timer - Buku catatan - Alat tulis PENGHITUNGAN TEKANAN DARAH - Tensi meter - Buku catatan - Alat tulis - Stetoskop PENGUKURAN TANDA- TANDA VITAL 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. MENGUKUR SUHU 1. Mencuci tangan 2. Mengambil termometer dari botol isi larutan desinfektans 3. Membersihkan termometer dengan tisue dari pangkal sampai ke reservoir 4. Memeriksa termometer dan menurunkan air raksa sampai batas reservoir 5. Memeriksa termometer dengan meletakkannya sejajar dengan pandangan mata 6. Membuka pakaian atas klien, kalau perlu mengeringkan ketiak dengan handuk 7. Memasang termometer sehingga bagian reservoir 2

3 tepat ditengah ketiak 8. Tidak memasang termometer pada : Ketiak yang baru di kompres Ketiak yang luka 9. Menyilangkan tangan klien di atas perut 10. Mengangkat termometer setelah 10 menit 11. Membaca hasil pada thermometer 12. Mencatat hasil pada buku (courvelist) 13. Memberitahukan hasil pengukuran 14. Membersihkan termometer dari pangkal sampai reservoir dengan tissue, selanjutnya termometer di rendam dalam botol berisi cairan disenfektan 15. Membereskan alat MENGHITUNG NADI 1. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan 2. Meletakkan tiga jari tangan diatas arteri (Brachialis, Radialis dll) 3. Menghitung jumlah denyut nadi selama 15 detik kemudian dikalikan 4 4. Bila nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit 5. Mengamati volume (keras/lemah denyutan) 6. Mengamati irama (teratur/tidak) MENGHITUNG PERNAFASAN 1. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan 2. Meletakkan tangan seperti menghitung denyut nadi 3. Menghitung jumlah pernafasan pada waktu inspirasi pada dada atau perut selama 1 menit 4. Pasien tidak diajak berbicara 5. Mengamati kedalaman pernafasan 6. Mengamati irama (teratur/tidak) 7. Mengamati bunyi pernafasan 8. Mencatat jumlah pernafasan, kedalaman, irama dan bunyi nafas 9. Membereskan alat-alat MENGUKUR TEKANAN DARAH 1. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan 2. Menyingsingkan lengan baju pasien 3. Memasang manset 2,5 cm diatas Tossa cubiti 4. Memasang manset tidak terlalu erat atau terlalu longgar 5. Menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset 6. Membuka kunci reservoir 7. Menutup sekrup balon karet 8. Mengamati bunyi pernafasan 9. Letak tensimeter harus datar 10. Meraba A. Brachialis dengan 3 jari tengah 11. Meletakkan bagian diafragma stetoskop tepat 3

4 diatasnya (Bagian corong tertutup) 12. Memompa balon sehingga udara masuk ke dalam manset sampai detak arteri tidak terdengar lagi atau 30 mmhg diatas nilai sistolik 13. Membuka sekrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmhg perdetik dengan melihat skala dan mendengarkan bunyi detak pertama (Sistole) dan detak terakhir (Diastole) yang terdengar 14. Menurunkan air raksa sampai dengan nol dan mengunci reservoir 15. Membuka pipa penghubung 16. Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset 17. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam tensi meter 18. Merapihkan pasien 19. Mengembalikan alat pada tempatnya 1. Evaluasi perasaan klien 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. 4. Akhiri kegiatan 5. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan atau pada kurve yang telah disediakan 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 4

5 MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN TEMPAT TIDUR DENGAN PASIEN DIATASNYA Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Menyediakan alat yang bersih (sprei besar, sprei kecil, sarung bantal, sarung gulung, selimut) - Larutan desinfektan dalam temapatnya MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN TEMPAT TIDUR DENGAN PASIEN DIATASNYA 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Memiringkan pasien kekiri pasien memakai 1 bantal - Mengulung sprei kecil kotor ditengah tempat tidur sejauh mungkin - Membersihkan perlak kotor dengan larutan desinfektans, lalu digulung ke tengah tempat tidur - Menggulung sprei besar kotor sejauh mungkin - Memasang sprei besar bersih setengah bagian - Memasang perlak bersih dan membedaki tipis-tipis - Memasang sprei kecil bersih setengah bagian - Memiringkan pasien ke kanan - Mengangkat sprei kecil kotor dan dimasukkan kedalam kantong cucian - Membersihkan perlak kotor dengan larutan desinfektans, lalu diangkat - Mengangkat sprei besar kotor - Memasang sprei besar bersih - Memasang perlak bersih dan membedaki tipis-tipis - Memasang sprei kecil bersih - Mengangkat sarung bantal/guling yang kotor - Memasang sarung bantal/guling yang bersih - Menyusun bantal dan membaringkan pasien pada posisi yang tepat - Merapikan selimut dan merapikan kelambu - Membereskan alat-alat - Mencuci tangan 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 5

6 MEMBERIKAN POSISI LITHOTOMI Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI MEMBERIKAN POSISI LITHOTOMI 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.\ 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Menutup pintu, jendela dan memasang tabir - Menganjurkan pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk ke arah perut - Tungkai bawah membuat sudut 90 derajat terhadap paha - Karena sikap ini sukar dipertahankan maka dipergunakan alat penahan kaki - Perawat mencuci tangan 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 3 = Tidak dilakukan sama sekali 4 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 5 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 6

7 JENIS KETRAMPILAN : MEMBERIKAN POSISI FOWLER Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Bantal Sandaran punggung (k/p) MEMBERIKAN POSISI FOWLER 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Membantu pasien untuk duduk - Menyusun bantal dengan sudut derajat - Menaikkan pasien : Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua lengan Tangan kanan perawat membantu dibawah ketiak dan tangan kiri di belakang punggung pasien Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang - Bila pasien tidak dapat membantu : Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan dibawah bahu dan 1 tangan dibawah pangkal paha, saling berpegangan 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna 7

8 JENIS KETRAMPILAN : MEMBERIKAN POSISI TENGKURAP Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat 2 bantal tipis (untuk kepala dan perut), 1 bantal untuk kaki MEMBERIKAN POSISI TENGKURAP 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Menutup pintu, jendela & memasang tabir - Mengangkat bantal penderita - Menganjurkan pasien untuk : Bergeser ke kanan Memasang bantal tipis disamping perut sebelah kiri Memiringkan kepala ke sisi kiri Meletakkan lengan kiri berhimpit pada sisi tubuh Menekukkan kaki kanan Menyilangkan lengan kanan melalui dada ke arah kiri Menekan kaki kanan ke tempat tidur - Perawat membantu merubah posisi pasien ke posisi tengkurap - Mengatur lengan dalam posisi yang menyenangkan - Memasang bantal tipis - Membuka pintu, jendela dan tabir 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna 8

9 UJI KOMPETENSI MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat 2 bantal tipis (untuk kepala dan perut), 1 bantal untuk kaki MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Perawat mencuci tangan - Menutup pintu, jendela & memasang tabir - Membantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki - Pasien memakai bantal di kepala - Kedua telapak kaki tetap menapak di tempat tidur - Kedua tangan pasien diletakkan ke arah kepala 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 9

10 MEMBERIKAN POSISI TRENDELENBERG Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Menyediakan alat: 2 balok tempat tidur MEMBERIKAN POSISI TRENDELENBERG 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain memberi balok di bagian kaki tempat tidur - Memberi posisi yang enak 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 10

11 MEMBERIKAN POSISI SIMS Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI MEMBERIKAN POSISI SIMS 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. Menutup pintu, jendela & memasang tabir Menganjurkan pasien tidur setengah telungkup ke arah sisi kiri, tumpuan badan terletak pada tubuh bagian kiri Meletakkan lengan kiri pasien sejajar dengan punggung, tangan kanan ke depan Perawat meneuk lutut kanan dan menarik ke arah lutut 1. Simpulkan hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan 3. Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 11

12 MEMBERSIHKAN MULUT Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan Alat : - Handuk atas - Gentian violet (k/p) - Gelas kumur berisi air matang - Spatel dan kassa bersih - Bengkok - Kapas lidi MEMBERSIHKAN MULUT Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien Siapkan alat alat dan privacy ruangan Cuci tangan Berikan salam, panggil klien dengan namanya. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga - Meletakan handuk atas dibawah dagu pasien - Memiringkan kepala pasien diatas pinggiran bantal - Membuka mulut pasien dengan spatel yang dibungkus dengan kassa bersih - Membersihkan bagian rahang dan gigi dengan kassa basah yang dililitkan pada spatel - Sela-sela gigi dibersihkan dengan kapas lidi - Membereskan : Gelas dan sikat gigi dicuci dibawah air mengalir, dikeringkan dan dikembalikan pada tempatnya Spatel logam direndam dalam bengkok dengan cairan desinfektan Simpulkan hasil kegiatan Akhiri kegiatan Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping ( ) 12

13 MEMBANTU MENGGOSOK GIGI Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan Alat : - Sikat gigi - Pasta gigi - Gelas kumur - Kom kumur - Handuk atas - Sedotan (k/p) MEMBANTU MENGGOSOK GIGI Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien Siapkan alat alat dan privacy ruangan Cuci tangan A. Tahap Orientasi Berikan salam, panggil klien dengan namanya. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga B. Tahap Kerja - Menganjurkan pasien untuk memi-ringkan kepala dipinggir tempat tidur - Jika memungkinkan pasien dianjur-kan duduk - Meletakkan handuk atas dibawah dagu - Membasahi sikat gigi dengan air dan memberi pasta gigi - Menganjurkan pasien untuk sikat gigi - Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur ditampung dalam kom kumur - Mengeringkan bibir dan mulut pasien dengan handuk atas - Memberikan sikap yg menyenangkan - Handuk dikembalikan pd tempatnya - Mencuci sikat gigi, gelas dan kom kumur dibawah air mengalir, mengeringkan dan mengembalikan pada tempatnya Simpulkan hasil kegiatan Akhiri kegiatan Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna 13

14 Nama :... No. Mhs :... MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR ASPEK YANG DI Persiapan Alat - 2 buah waskom berisi air hangat - 2 buah handuk - 2 buah waslap - sabun mandi dalam tempatnya - kampher spiritus & bedak talk - 1 stel pakaian bersih - selimut mandi - pispot (bila perlu) - urinal (bila perlu) - botol berisi air untuk cebok - tissue WC MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilaksanakan 3. Memasang tabir sekeliling tempat tidur - Menanyakan apakah pasien ingin BAK atau BAB, bila ya dibantu terlebih dahulu. - Memasang selimut mandi - Mencuci muka pasien : Handuk dibentangkan dibawah kepala Membersihkan mata dengan washlap lembut tanpa menggunakan sabun Mencuci muka dan telinga dg washlap (menanyakan apakah perlu sabun) Mengeringkan dengan handuk yang ada dibawah kepala - Mencuci lengan Pakaian bagian atas dilepas Handuk dibentangkan melin-tang hingga menutup bagian dada dan kedua lengan diletakkan diatas handuk yang berada disisi badan Mencuci lengan dan ketiak dimulai dari lengan yg terjauh Mengeringkan dengan handuk, diletakkan disamping kepala 14

15 Selimut diturunkan sampai dibawah perut Merobah letak handuk, sehingga leher, dada, perut dapat dicuci Mencuci leher, dada dan perut kemudian mengeringkannya dengan handuk Memberi bedak tipis pada dada, perut - Mencuci punggung dan bokong Menutup bagian depan dengan handuk Melepas celana dalam Menganjurkan pasien miring ke kiri/kearah perawat Membentangkan handuk yang lain dibawah punggang Mencuci punggung dan bokong dengan washlap Mengeringkan dengan handuk Menggosok punggung dengan kampher spiritus sambil memijit dan memberi bedak tipis-tipis Mengenakan pakaian bagian atas - Mencuci paha dan kaki Membentangkan handuk diatas bagian genetalia Mencuci paha dan kaki dengan washlap dimulai dari bagian yang terjauh Mengeringkan dengan handuk - Mencuci bagian genetalia Berbaring pasien dalam posisi dorsal recumbent Selimut mandi ditutupkan hingga lutut Mencuci bagian genetalia luar menggunakan washlap lembab Mengeringkan dengan handuk Memberi bedak tipis-tipis terutama bagian lipatan Mengenakan pakaian bawah - Menyisir rambut - Membereskan alat-alat Mencuci tangan 1. Evaluasi perasaan klien 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1= Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna 15

16 PEMERIKSAAN FISIK NO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ASPEK YANG DI 1. Pengertian Cara cara mengumpulkan informasi (data ) klien melalui pengamatan, wawancara dan pemeriksaan jasmani 2. Tujuan Mengumpulkan data tentang kesehatan klien 3. Kebijpasienakan 1. Pasien baru 2. Evaluasi perkembangan 4 Petugas Perawat 5. Peralatan 1. Universal precaution ( hand scoen, masker, skort) 2. Buku catatan + alat tulis 3. Timbangan BB 4. Pengukur TB 5. Stetoskop 6. Tensimeter 7. Arloji 8. Termometer + 3 botol desinfektan 9. Head lamp/ senter 10. Tounge spatel 11. Garpu talla 12. Penlight 13. Tissue 14. Refleks hammer 15. Kapasan pilinan 16. Snellen card 17. Kassa 18. Otoskop 19. Spekulum hidung 20. Cairan alkohol, minyak kayu putih, bubuk kopi 21. Bengkok berisi larutan desinfektan 22. Bak instrumen 6. Tahap pra interaksi 1. Baca catatan medis klien 2. Lakukan validasi dan kontrak dengan klien selamat pagi/siang/sore...apa benar saudara Tn/Nn./Ny. X, sesuai catatan keperawatan hari ini bpk/ibu akan dilakukan pemeriksaan fisik 3. Siapkan alat-alat ke dekat klien 4. Jaga privasi klien, tutup korden/pintu 5. Cuci tangan 6. Kenakan universal precaution 7. Tahap orientasi 1. Berikan salam ke pasien dengan namanya 16

17 Selamat pagi Pak. X, apakah bapak bersedia sekarang dilakukan pemeriksaan? Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan jadi begini pak...tindakan ini bertujuan untuk...nanti bapak akan diperiksa mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki...mohon kerjasamanya ya pak Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 8. Tahap Kerja 1. Keadaan umum: Baik ( ) cukup( ) gelisah/jelek( ) a. Penampilan klien tampak: Jaundice( ) pucat/anemia( ) oedema ( ) cyanosis ( ) b. Kesadaran Composmentis/sadar baik ( ) Apatis ( ) Somnolentia /mengantuk ( ) sopor ( ) koma ( ) c. Tanda-tanda vital: Tekanan darah ( / mmhg) Nadi ( x/mnt) Suhu ( ºC) Respirasi rate ( x/mnt) d. Tinggi Badan: e. Berat Badan: 2. Kepala dan leher a. Kepala Bentuk kepala ( simetris/tidak) Massa/benjolan ( ada /tdk ) Lessi ( ada/tdk) b. Mata Warna rambut ( hitam / beruban) Distribusi rambut ( merata / tidak /tidak berambut) Posisi mata: simetris ( ) tidak simetris ( ) Konjungtiva: normal/merah muda ( ) pucat/anemia ( ) perdarahan( ) kelopak mata; normal ( ) ptosis ( ) sklera : putih/normal ( ) ikterik ( ) pergerakan bola mata; normal ( ) abnormal ( ) kornea ; normal ( ) perdarahan ( ) keruh/ berkabut ( ) pupil ( reaksi terhadap cahaya) ( ) positif ( ) negatif Diameter pupil 17

18 ( ) isokor /normal sama ( ) miosis /mengecil ( ) midriasis/melebar Fungsi penglihatan; ( ) baik ( ) kabur Penggunaan alat bantu; ( ) Ya ( ) tidak Jika menggunakan alat bantu; ( )kacamata ( ) lensa kontak ( ) minus ka/ki ( ) silinder ka/ki ( ) plus ka/ki Pemeriksaan mata terakhir... Riwayat trauma pada mata... Riwayat operasi mata... c. Hidung Septum nasi ( ) ditengah simetris ( ) tdk ditengah/bengkok Sekret hidung ( ) ada ( ) tidak Polip hidung ( ) normal ( ) oedema Peradangan mukosa hidung ( ) ya ( ) tidak d. Mulut dan tenggorokan Keadaan gigi ( ) karies ( ) lengkap/utuh ( ) tdk utuh Kebersihan mulut dan gigi ( ) kotor ( ) cukup bersih ( ) bersih Mukosa bibir ( ) lembab ( ) kering ( ) pecah-pecah Lesi ( ) ada ( ) tidak ada Warna bibir ( ) merah muda ( ) pucat ( ) biru Warna lidah ( ) merah muda ( ) putih/kotor Pembesaran tonsil ( ) ada ( ) tidak ada e. Telinga Kesimetrisan ( ) simetris ki&ka ( ) tdk simetris Daun telinga ( ) bentuk normal ki&ka ( ) tidak normal ( ) nyeri daun telinga Mukosa telinga ( ) normal ( ) tampak peradangan Sekret ( ) ada ( ) tidak ada Jika ada; 18

19 ( ) serosa ( ) purulenta ( ) darah Membran tympani ( ) utuh ( ) perforasi Fungsi pendengaran, lakukan tes; Rinne, swabach, weber f. Leher Nyeri tekan; ( ) ada ( ) tidak Benjolan /massa ( ) ada ( ) tidak Distensi vena jugularis ( ) ada ( ) tidak Pembesaran kel. Tyroid ( ) ada ( ) tidak Pembengkaan limfe ( ) ada ( ) tidak 3. Kulit dan kuku a. Kulit Warna kulit ( ) pucat ( ) kemerahan ( ) sawo matang Jaringan parut; ( ) ada ( ) tidak Integritas kulit; ( ) utuh ( ) tidak utuh Acral : ( ) dingin ( ) hangat Turgor kulit ( ) < 1 detik ( ) > 1 detik Kelainan kulit; ( ) kel. Pigmentasi, sebutkan... ( ) kel. Faktor imunologi ( ) kel. Faktor hematologi b. Kuku CRT/pengisian kapiler ( ) < 1 detik ( ) > 1 detik Warna ( ) merah muda ( ) cyanosis Bentuk ( ) normal ( ) clubbing finger 4. Sistem Pernafasan Inspeksi - Bentuk dada; ( ) normal ( ) barrel chest ( ) pigeon chest ( ) funnel chest - Pergerakan rongga dada ( ) simetris ( ) tidak simetris - Penggunaan otot bantu ( ) ya ( ) tidak Palpasi - Fremitus vocal ( ) simetris bilateral ( ) tidak - Nyeri tekan ( ) ada ( )tidak - Ekspansi paru 19

20 ( ) simetris bilateral ( ) tidak Perkusi - Suara ( ) sonor ( ) dulness,lobus... Auskultasi - Normal ( ) vesiculer - Tambahan ( ) ronchi ( ) wheezing ( ) friction rub 5. Sistem Kardiovasculer Inspeksi - Pulsasi ( ) tampak ( ) tidak Palpasi - Ictus cordis ( ) teraba ( ) tidak Letak teraba... Perkusi - Batas- batas jantung - Bunyi ; ( ) pekak/dullnes Auskultasi - Bunyi lub dub ( ) tunggal ( ) tambahan(murmur/ gallop) - Letak S 1... S Payudara dan ketiak Benjolan /massa ( )ada,di... ( ) tidak Nyeri tekan ( ) ada ( ) tidak Bengkak ( ) ada ( ) tidak Kesimetrisan ( ) ada ( ) tidak 7. Sistem pencernaan Inspeksi - Bentuk abdomen; ( ) flat ( ) cekung ( ) buncit - Benjolan/massa; ( ) ada ( ) tidak - Bayangan vena abdomen; ( ) ada ( ) tidak Palpasi - Hepar ( ) membesar, berapa jari bwh arcus costae - Limpa ( ) teraba ( ) tidak teraba - Empedu / tanda murphy ( ) ada ( ) tidak - Nyeri tekan Titik Mc. Burney ( ) ada ( ) tidak ada - Acites 20

21 ( ) ada ( ) tdak ada Perkusi - Bunyi ( ) tympani ( ) hipertympani - Tanda Shifting dullness ( ) ada, lingkar perut...cm ( ) tidak ada Auskultasi bising usus...x/mnt 8. Sistem urogenetalia - Anus; ( ) hemoroid ( ) lesi - Penyebaran rambut pubis ( ) merata ( ) tidak - Sekret yang keluar ( ) ada, warna..., bau ( ) ( ) tidak 9. Sistem muskuloskeletal - Kekuatan otot Kontraktur ( ) ada ( ) tidak - Pergerakan ( ) ada ( ) tidak - Deformitas ( ) ada ( ) tidak - Pembengkakan ( ) ada ( ) tidak - Nyeri tekan ( ) ada ( ) tidak 10. Sistem persyarafan Sensasi ( ) panas ( ) dingin ( ) tajam Penciuman ( ) ada ( )tidak Reflek-reflek fisiologis ( / ) bisep tangan ka/ki ( / ) trisep tangan ka/ki ( / ) pattela kaki ka/ki ( / ) kornea ki/ka Tahap terminasi 1. Rapikan peralatan 2. Rapikan klien 3. Simpulkan kegiatan 4. Evaluasi perasaan klien 5. Kontrak waktu untuk kegiatan yang akan datang 6. Akhiri kegiatan 7. Cuci tangan 8. Dokumentasi hasil kegiatan Catatan: 0=tidak dilakukan 1=dilakukan tetapi tidak sempurna 2=dilakukan dengan sempurna Batas lulus 75 21

22 MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN BASAH Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Kain pengalas - Baskom berisi air - Es batu - 2 Wash lap MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN BASAH o Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien o Siapkan alat alat dan privacy ruangan o Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Siapkan alat masukkan es batu ke dalam baskom berisi air, masukkan washlap - Bawa ke dekat klien - Ukur suhu tubuh klien - Jelaskan prosedur pada klien - Letakkan kain pengalas dibawah tubuh klien - Peras waslap, letakkan pd bagian tubuh yang dituju - Ganti/celupkan kembali washlap kedalam baskom jika telah hangat - Lakukan sampai waktu yang cukup - Ukur suhu tubuh klien, amati responnya - Catat semua prosedur, bereskan alat Evaluasi perasaan klien Simpulkan hasil kegiatan Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. Akhiri kegiatan Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping, (...) 22

23 MEMBERIKAN KANTONG ES / KERAH ES Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Kantong es / kerah es - Baskom berisi es potongan kecil-kecil dan sedikit air - Handuk - Sarung pembungkus dari kain flannel MEMBERIKAN KANTONG ES / KERAH ES o Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien o Siapkan alat alat dan privacy ruangan o Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. - Masukkan potongan es tadi kedlm kantong es/kerah es sampai 1/3 penuh - Keluarkan sisa udara dalam kantung es / kerah es - Tutup kantung es/kerah es dengan rapat lalu lap dengan handuk - Masukkan kedalam sarung pem-bungkus - Bawa alat kedekat klien - Jelaskan prosedur pelaksanaan pada daerah yang dituju (kerah es biasanya pada daerah leher untuk klien dengan bedah tenggorokan) sampai batas waktu sesuai indikasi - Catat respon klien, suhu tubuh dan prosedur yang dilaksanakan Evaluasi perasaan klien Simpulkan hasil kegiatan Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. Akhiri kegiatan Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna Dosen Pendamping, (...) 23

24 PEMBERIAN TERAPI PANAS MENGGUNAKAN KANTONG AIR PANAS Nama :... No. Mhs :... ASPEK YANG DI Persiapan alat - Kantong Air panas - Air panas ( 80 c ) - Handuk - Sarung pembungkus dari kain flannel PEMBERIAN TERAPI PANAS DENGAN MENGGUNAKAN KANTONG AIR PANAS o Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien o Siapkan alat alat dan privacy ruangan o Cuci tangan 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. Kaji kondisi klien Persiapkan alat : Periksa keadaan kantong air panas ( utuh, bocor? ) Isi kantong dengan air panas sam-pai 1/3 penuh Letakkan kantong air panas men-datar untuk mengeluarkan udara dalam kantong Tutup kantong dengan sekrupnya Keringkan bagian luar kantong dan lehernya dengan handuk Periksa apakah kantong tersebut tidak bocor dengan cara : memegang kantong dengan mulutnya kearah bawah, kemudian diguncangkan dengan kuat Pasangkan sarung pembungkus pada kantong tersebut Bawa peralatan kedekat klien Jelaskan prosedur pemakaian pa-da klien Mencuci tangan Letakkan pada area yang telah di tentukan Amati reaksi klien, keadaan kulit, laporkan bila terdapat : - Keluhan nyeri makin bertambah - Kulit sangat merah pada saat pemanasan D.Tahap Terminasi Evaluasi perasaan klien Simpulkan hasil kegiatan Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. Akhiri kegiatan Cuci tangan E. Dokumentasi Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan. TOTAL 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = Dilakukan dengan sempurna 24

25 PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE NAMA :... NO. MHS :... ASPEK YANG DI A. Persiapan alat - hand scoen - head lamp atau senter - tounge spatel - spekulum hidung - bengkok - tissue - kassa steril 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat alat dan privacy ruangan 3. Cuci tangan C. Tahap Orientasi 3. Berikan salam, panggil klien dengan namanya. 4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga. 1. KEPALA INSPEKSI 1. Atur posisi klien dalam posisi duduk kalau bisa 2. lakukan inspeksi untuk kesimetrisan wajah, tengkorak kepala, warna kulit, distribusi rambut, warna rambut, adanya luka, tumor/tonjolan yang abnormal pada wajah dan kepala, tanda-tanda peradangan kulit kepala dan kebersihan rambut. PALPASI palpasi kepala untuk mengetahui keadaan rambut, adanya massa dibawah kulit, pembengkakan, nyeri tekan pada tulang dan kulit kepala 2. HIDUNG DAN SINUS Inspeksi Dan Palpasi Bagian Luar Dan Dalam amati kesimetrisan bentuk hidung, warna dan adanya pembengkakan pada hidung amati kesimetrisan lubang hidung lanjutkan palpasi hidung luar dan catat adanya ketidaknormalan seperti adany tonjolan abnormal pad hidung atau tulang hidung kaji mobilitas sedptum nasi palpasi sinus maksilaris, frontalis danethmoidhalis, perhatikan adanya nyeri tekan amati bentuk dan posisi septum, kartilago, dinding rongga hidung serta selaput lendir pada rongga hidung, amati warna sekresi dan pembengkakan bila sudah selesai lepas spekulum secara pelahan-lahan 3.MULUT DAN FARING INSPEKSI 1. amati bibir untuk mengetahui adanya kelainan kongenital ( bibir sumbing), warna bibir, ulkus, lesi dan massa 2. amati posisi, jarak gigi rahang atas dan bawah, ukuran gigi, kebersihan gigi dan bau mulut, warna gigi dan gusi, adanya lesi, kondisi gigi, dan adanya tumor.kondisi tonsil, warna, 25

26 tanda-tanda peradangan, pembengkakan tonsil dan adanya tumor/ tonjolan abnormal 4. LEHER Lakukan inspeksi leher untuk mengetahui bentuk leher, warna, massa, pembengkakan, jaringan parut 5.KETIAK DAN PAYUDARA INSPEKSI 3. lakukan inspeksi untuk kesimetrisan payudara, ukuran, bentuk, warna, lesi, vaskularisasi, dan pembengkakan 4. inspeksi warna areola, retraksi areola/puting susu, penonjolan, skar atau lesi 5. inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui tanda peradangan. PALPASI Palpasi adanya pembesaran payudara 6.PEMERIKSAAN DADA dan KARDIOVASKULAR 1. Inspeksi Frekwensi pernapasan,irama,kedalaman pernapasan,bentuk dada,retraksi otot dada,deformitas,adanya pulsasi pada apeks jantung. 2. Palpasi a) area nyeri tekan b) ekspansi pernafasan c) fremitus vocal/fremitus taktil - Anjurkan klien untuk duduk tegak kalau mampu - Tempelkan kedua permukaan tangan anda ke dada klien kiri kanan mulai dari lobus atas sampai dengan bawah berurutan - Minta klien untuk mengatakan angka 77 atau ii - Rasakan getaran pada rongga dada dan bandingkan suara getaran kiri dan kanan d) Adanya krepitasi ; menunjukan fraktur tulang iga e) Palpasi ictus cordis 3. Perkusi - identifikasikan tingkat kepekaan disetiap sisi - suara pekak/ resonan/hiperesonan/tympani - indentifikasikan pembesaran jantung 4. Auskultasi a) identifikasikan bunyi nafas dengan stetoskop - vesikuler/bronkovesikuler/bronkial/trakeal b) identifikasikan bunyi nafas tambahan - suara ronchi/ krakles/ wheezing / stridor/gesekan pleural (friction rub) c) Identifikasi Bj 1,Bj 2,bunyi jantung tambahan 7.PEMERIKSAAN ABDOMEN 1. Inspeksi - Identifikasi kondisi kulit dari jaringan parut,ada tidaknya strie, lesi, jejas, massa yang menonjol dan kondisi vasculer - Identifikasi bentuk abdomen, kesimetrisan, pembeasaran organ abdomen 2. Palpasi Mengetahui adanya massa dalam abdomen 3. Perkusi Mengetahui bunyi tympani serta ada tidaknya bunyi pekak 26

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. MEMASANG KATETER A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. B. TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih. 2. Sebagai penatalaksanaan

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang 7 menit dibutuhkan Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:

Lebih terperinci

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES PANDUAN PRAKTIKUM PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES dr. SOEPRAOEN PANDUAN LABORATORIUM SKILL KEPERAWATAN DASAR TA. 2015/2016 0 Nama :... No. Mhs :... PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL ASPEK YANG DINILAI Persiapan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL ASSESMENT) Ulfatul Latifah, SKM

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL ASSESMENT) Ulfatul Latifah, SKM PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL ASSESMENT) Ulfatul Latifah, SKM Pemeriksaan Fisik Merupakan pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan/hanya bagian tertentu yang dianggap penting oleh tenaga kesehatan Tujuan

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES Kelompok 2 (S1-3A) 1. Adhelita Ratu F.V (121.0001) 2. Alika Fitrianti (121.0009) 3. Desy Evarani (121.0023) 4. Faisal Nursheha (121.0035)

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

Lebih terperinci

NEONATUS BERESIKO TINGGI

NEONATUS BERESIKO TINGGI NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH Jenis Keterampilan : Mencuci Tangan Nama/ Nim : Tgl Praktik : Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH NILAI 0 1 2 3 4 PERSIAPAN Persiapan 1. Air bersih yang mengalir/ air keran 2. Sabun pada tempatnya

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ILMU DASAR KEPERAWATAN II Disusun Oleh Kelompok SDL 1 S1 / 1B 1. Ardiana Nungki A 101.0008 2. Desi Artika R 101.0018 3. Diah Rustanti 101.0022 4. Diyan Maulid 101.0026 5.

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH PEAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH NO ASPEK YANG DI BOBOT 1 Penghangat/ buli-buli panas dan sarungnya 2 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi

Lebih terperinci

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016 JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan

Lebih terperinci

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html

Lebih terperinci

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA DAFTAR TILIK TK I SEMESTER GANJIL PRODI D-IV KEBIDANAN 2015/2016 DISUSUN OLEH : TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA PRODI D-IV KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS UBUDIYAH

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

Teknik pemberian obat melalui:

Teknik pemberian obat melalui: Teknik pemberian obat melalui: Oral Inhalasi Mata Rektum Vagina Non-parenteral - 2 Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien

Lebih terperinci

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan

Lebih terperinci

Anamnesis (History Taking)

Anamnesis (History Taking) CHECK LIST Anamnesis (History Taking) No 1. 2. 3. Jenis kegiatan Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan) Menanyakan ulang identitas pasien: nama, usia, tempat

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Pusat Hiperked dan KK

Pusat Hiperked dan KK Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK DAN PEMULASARAN JENAZAH RUMAH SAKIT DR. KARIADI Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang. Telp. (024) 8413993 PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 Atas permintaan tertulis

Lebih terperinci

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori

Lebih terperinci

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : No. 1. 2. 3. 4. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap baik dan sopan, serta menunjukkan

Lebih terperinci

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 1. PANDUAN KESELAMATAN UNTUK PETUGAS KESEHATAN I. Pengantar Panduan

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

LUKA BAKAR Halaman 1

LUKA BAKAR Halaman 1 LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja Jenis-Jenis Kegiatan : a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV ) b. Pemasangan Invus dan Aff Invus c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube) -

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN No Set : Bedah 1 ( K.1 ) Nama Tanggal Inst. Observer Stase Tandatangan FORMAT PEAN ANAMNESA RIWAYAT HIPERTHIROI NO ASPEK YANG I BOBOT YA TIAK A B FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa klien 2 Memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepatuhan 2.1.1 Defenisi Kepatuhan Kepatuhan perawat profesional adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA LAMPIRAN MODUL A TINDAKAN LABORATORIUM KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015 Kode/Nomor: UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI NERS Tanggal:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011 LAMPIRAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Jl. Wates Km 5.5 Gamping, Sleman-55294 Telp 0274 6499706 Fax. 6499727 No Dokumen : Kep. 032/II/2011 MEMASANG INFUS No Revisi : 0 Halaman : 37 / 106 STANDAR

Lebih terperinci

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian

Lebih terperinci

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Tahapan-tahapan BHD tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai dengan penilaian dan dilanjutkan dengan tindakan. urutan tahapan BHD adalah

Lebih terperinci

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314 LAPORAN PENDAHULUAN Prosedur Tindakan Pengkajian Sistem Integumen, Prosedur Tindakan Wound Care, dan Penatalaksanaan Klien Luka Bakar Laporan pendahuluan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah

Lebih terperinci

SOP ASUHAN KEPERAWATAN

SOP ASUHAN KEPERAWATAN SOP ASUHAN KEPERAWATAN RS BAPTIS BATU 2008 DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi 1. Memasang Sarung Tangan 2. Mengukur Suhu Badan 3. Menghitung Nadi Dan Pernafasan 4. Mengukur Tekanan Darah 5. Memandikan

Lebih terperinci

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata

Lebih terperinci

PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN

PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Jl. Yos Sudarso No. 461. Telp/fax. (0287) 472433, 473750, Gombong http://www.stikesmuhgombong.com PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE PROVINSI SUMATERA UTARA BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 11 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : a) Nilai 2 : Memuaskan :Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar

Lebih terperinci

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE TUJUAN: Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa mampu melakukan pemasangan pipa lambung/ngt. Tujuan pemasangan pipa lambung adalah Dekompresi lambung Mengambil sekret lambung

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri. BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).

Lebih terperinci

THT CHECKLIST PX.TELINGA

THT CHECKLIST PX.TELINGA THT CHECKLIST PX.TELINGA 2 Menyiapkan alat: lampu kepala, spekulum telinga, otoskop 3 Mencuci tangan dengan benar 4 Memakai lampu kepala dengan benar, menyesuaikan besar lingkaran lampu dengan kepala,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 Identitas Pasien Nama : Tn.MS Umur : 80 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Hindu

Lebih terperinci

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi ) JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR ( Revisi ) PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR. Perubahan Buku

Lebih terperinci

Lampiran 2

Lampiran 2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 58 ANGKAH PERSALINAN NORMAL 1. Melihat adanya tanda persalinan kala II: a. Ibu

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Saya yang bertanda

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131 NO SET : 1/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : DIET ANEMI IBU HAMIL NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT) JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES DEPKES MALANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT) Pengertian Melakukan pemeriksaan pada klien dengan teknik cephalocaudal melalui inspeksi,

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG 1. IDENTITAS KLIEN Nama : Jenis Kelamin : Umur : Suku : Alamat : Agama : Pendidikan : Status Perkawinan : Tanggal

Lebih terperinci

No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006

No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006 PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 MENGHITUNG DENYUT NADI 1/1 Suatu cara untuk menentukan jumlah denyut nadi dengan cara palpasi. 1. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular 2. Mengetahui denyut nadi (irama,

Lebih terperinci

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan seharusnya

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida INDONESIA Peranan CropLife Indonesia Pertolongan Pertama Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida pada Keracunan Pestisida CROPLIFE INDONESIA - vegimpact Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

SPO PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT) No. Dokumen No. Revisi Halaman 3-12 Profesi Ners STIKA Kendari DITETAPKAN

SPO PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT) No. Dokumen No. Revisi Halaman 3-12 Profesi Ners STIKA Kendari DITETAPKAN PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DITETAPKAN PENGERTIAN Melakukan pemeriksaan pada klien dengan teknik cephalocaudal melalui inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi TUJUAN Untuk menilai status kesehatan kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS CUCI TANGAN MEDIS N0 PROSEDUR TINDAKAN NILAI 1 Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan 2 Melepas semua perhiasan yang menempel di tangan dan lengan 3 Membasahi kedua belah tangan dengan air mengalir 4 Memberi

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PENDEKATAN POLA FUNGSI KESEHATAN MENURUT GORDON

FORMAT PENGKAJIAN PENDEKATAN POLA FUNGSI KESEHATAN MENURUT GORDON FORMAT PENGKAJIAN PENDEKATAN POLA FUNGSI KESEHATAN MENURUT GORDON Tgl Masuk RS : Ruangan/Kelas : No Rekam Medik : Diagnosis Masuk : Tgl Pengkajian : Tgl Operasi : A. Identitas 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci