Oleh Hj. Siti Robi ah, S.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Hj. Siti Robi ah, S.Pd."

Transkripsi

1 Mencari Sekolah yang Baik Oleh Hj. Siti Robi ah, S.Pd. Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Terjemahan Surat An Nisa ayat 9) Setelah dibuat deg degan dengan ujian nasional, yang mulai tahun ini diberlakukan bagi murid Sekolah Dasar (SD), maka pada bulan Juni ini adalah saat saat yang merepotkan orang tua karena akan memilihkan sekolah yang baik bagi anaknya. Jika si anak tamat Taman Kanak kanak (TK) maka mereka harus mencarikan SD yang baik. Jika si anak lulus SD maka orang tua harus mencarikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang baik. Begitulah seterusnya. Yang lebih merepotkan adalah jika orang tua mempunyai tiga atau empat orang anak yang harus masuk sekolah dari berbagai tingkatan. Repot dari segi biaya yang tentu saja akan menguras kantong dan juga repot mencarikan jurusan (bidang studi) yang ideal yang sesuai dengan keinginan, kecenderungan dan talenta si anak. Sekolah Unggulan Bagi orang tua yang berkantong tebal kerepotan biaya tentulah tidak akan menjadi masalah. Bahkan mereka dengan leluasa dapat memilihkan sekolah terbaik yang biayanya cukup mahal. Sekarang banyak bermunculan sekolah sekolah unggulan yang menawarkan berbagai keistimewaan, mulai dari jam belajar (full day school) sampai fasilitas dan kurikulum yang dirancang dengan perencanaan yang sangat baik dan unggul. Untuk semua fasilitas istimewa tersebut orang tua harus membayar mahal. Sebuah sekolah dasar unggulan di Jakarta, misalnya mematok uang pangkal sebesar 15 juta rupiah dan SPP bulanan Rp 2,5 juta. Yang sering menjadi masalah adalah bagi orang tua berkantong tipis atau miskin. Mereka sangat kerepotan. Jangankan membayangkan sekolah unggulan, untuk bisa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri saja sudah cukup beruntung. 1 M encari Sekolah yang Baik

2 Bukan Satu satunya Mencarikan sekolah yang baik bagi anak memang suatu keharusan. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW pun hal itu sudah diamanatkan. Karena Rasulullah meyakini pendidikan itu sangat penting. Perintah pertama dalam Al Quran adalah membaca. Itu artinya pendidikan. Sebuah hadits Rasululllah menyatakan bahwa anak anak dilahirkan untuk mengatasi tantangan zamannya. Dan tantangan zaman itu jauh lebih berat dari zaman sekarang. Artinya tantangan hari esok jauh lebih rumit dari hari ini, namun Nabi mengamanatkan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Untuk dapat mencapainya tentulah dengan ilmu dan ilmu diperoleh dari belajar. Adalah tidak salah bagi orang orang tua yang berkantong tebal mencarikan sekolah unggulan bagi anak anaknya agar mereka dapat mengatasi tantangan zamannya. Biaya bagi pendidikan adalah investasi yang kelak akan dapat dipetik hasilnya. Bagi orang yang berkantong tipis hendaklah jangan kecewa jikalau hanya dapat menyekolahkan anaknya pada sekolah yang berkualitas standar. Yang perlu dipahami dengan baik adalah sekolah unggulan, non unggulan, negeri atau swasta adalah sarana atau jalan menuju tujuan. Jadi sekolah unggulan bukanlah tujuan! Sekolah mahal dan unggulan bukanlah jaminan si anak memperoleh ilmu tinggi dan sukses. Yang paling menentukan adalah kemampuan si anak dan support orang tua. Banyak sekolah sekolah yang tidak diunggulkan dan tidak difavoritkan namun menghasilkan lulusan lulusan berkualitas. Intinya adalah keseriusan si anak dalam belajar dan dorongan orang tua. Salah Persepsi Yang perlu diwaspadai adalah tentang sekolah gratis. Banyak orang terjebak dengan isu sekolah gratis sehingga mereka tidak lagi merasa bertanggung jawab atas pendidikan anaknya. Orang orang miskin merasa berhak atas seklah gratis yang dibiayai negara dan orang orang yang ekonominya sedang sedang saja juga merasa berhak. Bahkan orang kaya pun berharap gratis. Itu tidak benar. Imej sekolah gratis sangat tidak mendidik. Pendidikan tidak ada yang gratis. Kalau mencari ilmu harus membayar. Membayar dalam mencari ilmu adalah jihah. Bahkan di zaman Rasulullah, setiap orang yang meminta fatwa beliau, orang tiu bersedekah dahulu sebelum masuk masjid. Artinya mereka membayar atas kesadarannya sendiri. Imej sekolah gratis selalu menjadi isu utama pada saat saat penerimaan siswa baru. Baik untuk tujuan bisnis, politis maupun tujuan lain. 2 M encari Sekolah yang Baik

3 Memang negeara berkewajiban memberikan pendidikan bagi warga, tetapi bukan gratis. Negara menyediakan fasilitas dan seluruh pendukungnya. Tetapi siswa tetap harus mengeluarkan biaya. Minimal biaya untuk keperluan diri sendiri agar bisa berangkat ke sekolah. Pemahaman yang benar dari pendidikan gratis adalah setiap warga berhak dan wajib mendapatkan pendidikan dengan biaya yang proporsional. Orang kaya biarlah membayar mahal karena dia mampu dan itu wajar. Sementara orang miskin atau ekonomi lemah bayarlah dengan semampunya. Yang perlu ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan adalah pemahaman bahwa membayar uang sekolah dan fasilitas pendukungan adalah ibadah. Jika ia membayar lebih banyak maka ia telah mensubsidi yang lain. Sementara yang membayar sedikit maka padanya kelak ada hak orang lain yang harus dibayarkan. Jadi bukan meninabobokan masyarakat miskin dengan iming iming gratis, apalagi pada saat saat berkampanye. Hal ini sangat tidak mendidik, bahkan merupakan pembodohan. *Mahasiswa S2 UHAMKA, Guru SDN 11 Petang Cilandak Barat. Sumber: Tabloid Eyang Agung, tahun VI, edisi 158 Juni 2008, hal.11 Diunduh (download) dari 3 M encari Sekolah yang Baik

UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU. Nuris Fajar Rizki PLS-UM

UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU. Nuris Fajar Rizki PLS-UM UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU Nuris Fajar Rizki PLS-UM PENDAHULUAN Pemilihan judul Upaya Pemerataan Pendidikan Bagi Masyarakat Kurang Mampu berlatar belakang pada beberapa masalah.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QURAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR 136 BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Sebagai bagian dari kajian budaya kritis (critical cultural studies) penelitian ini berfokus pada implementasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2007 TENTANG PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 KOMUNIKE Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 Pembukaan Kami, 21 orang Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G(girls) 20, menyadari bahwa anak perempuan dan perempuan

Lebih terperinci

SKRIPS. Oleh : AMIRUL HIKAM_ NIM : G 000 070 103 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPS. Oleh : AMIRUL HIKAM_ NIM : G 000 070 103 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT MUHAMMADIYAH SINAR FAJAR CAWAS KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

ANAK KORBAN ORANG TUA AMBISIUS (PUSH PARENTING) DAN KONSELING TERHADAPNYA

ANAK KORBAN ORANG TUA AMBISIUS (PUSH PARENTING) DAN KONSELING TERHADAPNYA VERITAS 7/2 (Oktober 2006) 283-299 ANAK KORBAN ORANG TUA AMBISIUS (PUSH PARENTING) DAN KONSELING TERHADAPNYA LIDANIAL PENDAHULUAN Manusia selalu berusaha mengikuti segala macam tren yang sedang berkembang

Lebih terperinci

Suara Masyarakat Miskin:

Suara Masyarakat Miskin: : Mengefektifkan Pelayanan Bagi Masyarakat Miskin di Indonesia Nilanjana Mukherjee INDOPOV THE WORLD BANK OFFICE JAKARTA Jakarta Stock Exchange Building Tower II/12th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENDIDIKAN: REFLEKSI PROFESIONALISME GURU DI ERA GLOBALISASI

MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENDIDIKAN: REFLEKSI PROFESIONALISME GURU DI ERA GLOBALISASI MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENDIDIKAN: REFLEKSI PROFESIONALISME GURU DI ERA GLOBALISASI Oleh: Euis Karwati * Disampaikan dalam seminar internasional (proceeding ISSn : 2086-8340) Abstrak Saat

Lebih terperinci

PENERAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) BMT SUMBER USAHA KEMBANG SARI TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PENERAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) BMT SUMBER USAHA KEMBANG SARI TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PENERAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) BMT SUMBER USAHA KEMBANG SARI TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Oleh: Ahmad Sahal NIM 20108008 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA

Lebih terperinci

Ditulis oleh Orang Gila

Ditulis oleh Orang Gila 1 PRAMA WIRATAMA Ditulis oleh Orang Gila Ditulis oleh Orang Gila Oleh: Prama Wiratama Copyright 2010 by Prama Wiratama Desain Sampul: PENGANTAR 2 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah akhirnya buku saya

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 OLEH SASMIYAH NIM 11410113 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MANA YANG DIDAHULUKAN, MEMBANGUN KARAKTER ATAU MENDIDIK KESANTUNAN BERBAHASA? Achmad Hilal Madjdi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP-UMK

MANA YANG DIDAHULUKAN, MEMBANGUN KARAKTER ATAU MENDIDIK KESANTUNAN BERBAHASA? Achmad Hilal Madjdi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP-UMK MANA YANG DIDAHULUKAN, MEMBANGUN KARAKTER ATAU MENDIDIK KESANTUNAN BERBAHASA? Achmad Hilal Madjdi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP-UMK ABSTRAK Kegelisahan terhadap rendahnya kompetensi tindak tutur (kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH MENENGAH ATAS

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH MENENGAH ATAS PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014 DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Dalam bagian ini diuraikan profil Kota Denpasar, yaitu meliputi lokasi

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Dalam bagian ini diuraikan profil Kota Denpasar, yaitu meliputi lokasi 103 BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Dalam bagian ini diuraikan profil Kota Denpasar, yaitu meliputi lokasi geografi, demografi, ekonomi dan pariwisata, politik dan pemerintahan, serta sosial dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan bahasa kedua (misal: bahasa Inggris) di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan bahasa kedua (misal: bahasa Inggris) di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penggunaan bahasa kedua (misal: bahasa Inggris) di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang asing lagi ditelinga kita bahkan sudah merupakan hal yang perlu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH DALAM KAJIAN MANAJEMEN. Y. Yohansyah Arifin Universitas Mulawarman

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH DALAM KAJIAN MANAJEMEN. Y. Yohansyah Arifin Universitas Mulawarman KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH DALAM KAJIAN MANAJEMEN Y. Yohansyah Arifin Universitas Mulawarman Abstract: The conduct of National Leaving Exam (NLE or Unas) has shed to some extents from which political

Lebih terperinci

Rumah Sakit Publik Bebentuk BLU: Bentuk Paling Pas Dalam Koridor Hukum Saat ini *

Rumah Sakit Publik Bebentuk BLU: Bentuk Paling Pas Dalam Koridor Hukum Saat ini * Rumah Sakit Publik Bebentuk BLU: Bentuk Paling Pas Dalam Koridor Hukum Saat ini * Hasbullah Thabrany ** Belakangan ini ramai dibahas kebijakan Pemda DKI yang mengubah RSD menjadi Perseroan Terbatas. Proponen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua. terlebih dahulu akan dijelaskan tentang apa pengertian dari pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua. terlebih dahulu akan dijelaskan tentang apa pengertian dari pendidikan. BAB II KAJIAN TEORI A. TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua Sebelum menjelaskan tentang pengertian tingkat pendidikan orang tua, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini, baik secara langsung, sebagai media pembelajaran jarak jauh atau sebagai sarana bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DAN LANDASAN KODE ETIK PESERTA DIDIK. Kode etik (ethical cade), adalah norma-norma yang mengatur tingkah

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DAN LANDASAN KODE ETIK PESERTA DIDIK. Kode etik (ethical cade), adalah norma-norma yang mengatur tingkah 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DAN LANDASAN KODE ETIK PESERTA DIDIK 1. Pengertian Kode Etik Peserta Peserta Didik Kode etik (ethical cade), adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA MASA DEPAN: Suatu Tinjauan Khusus Mengenai Pembangunan Daerah dan Peran Perguruan Tinggi

MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA MASA DEPAN: Suatu Tinjauan Khusus Mengenai Pembangunan Daerah dan Peran Perguruan Tinggi MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA MASA DEPAN: Suatu Tinjauan Khusus Mengenai Pembangunan Daerah dan Peran Perguruan Tinggi Oleh: Ginandjar Kartasasmita Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD SKRIPSI UPAYA PENINGKATANN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADAA KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI JATIROKEH SONGGOM BREBES Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA 2014 KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan

Lebih terperinci