BUME DEBU , ' r'~ Buku 1 - Bake Gohatem Bame Debu. Buku Burung - Bird Book I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUME DEBU , ' r'~ Buku 1 - Bake Gohatem Bame Debu. Buku Burung - Bird Book I"

Transkripsi

1 BUME DEBU I 51,, ARSIP " t',,, '.,, ". r'~.,, '. Buku 1 - Bake Gohatem Bame Debu, -t. r (, " t ', f Buku Burung - Bird Book I Buku 1 - Book 1 Jenis Burung Berjalan - Ground Birds Bahasa Bauzi - Irian Jaya - Indonesia,,, I

2 BUM E DEB U Buku 1 Bake Gohatem Burne Debu Ditulis oleh: Terjemahan Bahasa Indonesia oleh: Digambar oleh: Batu Danaoda e.+o~j, Bohebit Tovaoda Aefike MuAda Buto MuAda Boheta Boleba Sube silo Oyang Seseray Joyce Briley Program Kerjasama UNCEN-SIL UNCEN-SIL Co-operative Program universitas Cenderawasih - Summer Institute of Linguistics

3 Dicetak 1990 Dicetak oleh: Percetakan Universitas Cenderawasih Irian Jaya, Indonesia ISBN:

4 Kata Sambutan Publikasi ini merupakan salah satu hasil karya Program Kerjasama UNCEN-SIL di Irian Jaya. Salah satu tujuan utama kami adalah memperkembangkan kemajuan yang terdapat dalam kelompok-kelompok suku di Irian Jaya. Diharapkan agar dengan membaca buku ini warga belajar dari suku Bauzi akan melestarikan kecakapan keberaksaraan yang baru mereka peroleh. Kecakapan ini merupakan dasar bagi mereka untuk dapat mengembangkan kecakapan-kecakapan lainnya yang diperlukan dalam peningkatan taraf hidupnya. Kami menyambut dengan gembira publikasi ini dan harapan kami agar publikasi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya oleh masyarakat Bauzi. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kami kepada Pak dan Ibu Briley, anggota Program Kerjasama UNCEN-SIL yang telah menghasilkan buku ini dan juga kepada para anggota masyarakat setempat. Jayapura, 1 Maret 1990 Rektor Universitas Cenderawasih Drs. August Kafiar, MA iii

5

6 Ahamte Aame Gagom 1m Bume Debu buku nim nehi modem bukut modem bake Bak ibida niba azim bume 100 ehena modem bak vahokehe bukut moz. Buku 1 nim Bake Gohatem Bume Debu you vahokehe bukut moz. Bauzi dae gagomda debu abo duate. MuAdAti SeovadAti NoidAti UseadAti TovaodAti GesdAti Danaod!ti DeilodAti ahebu dae ulohote. Bauzi dua bak Kecamatan Mamberamo Tengah laba azim bake Labi ame Kecamatan Mamberamo Tengah lam gi Jayapura bak labe aba zoho me ida am. Labi ame Jayapura bak lam gi Irian Jaya labe aba bak zoho meida am. Buku nim eho toehedi ehemo ozome toem kaio. Bauzi dam labe im bume debu eba vahokedamdilabe eho toedaha bake Bauzi bisi eba vahokeheda neha: Batuti Bohetati Subeti labihasu Solom azihidam lamti labi Bohebit Tovao azihidati labi Aefiketi Butoti labihasu Noiadi azihidam lamti labihasu dam ahebu eba gagome eho toedaha bake Ame buku nim gi Bauzi dae toehena moze Lahana ame Bauzi dae lam fa ve zoho fa Indonesia dae ame bake vi toehena moz. Ame buku nim toehedi iho gi Indonesia dae debu laba ozome toehe bake Labihalabe meit Bauzi dae aame gagom bak ozobohudi fa neo Indonesia dae aame gagom bak kehame ozobohudem vabak. Buku nim iho toehedi ame bume ulohodata fihasi toehe bake Buku nim iho bihi toehe vabak. Bihi bume debuti uloho kai. Bihi amomoit modern bake Ladalam gi doho debu laba v

7 tau voohoda modem bak. Iho bume ulohodata fihasi toehedi lam iho toedaha debu lam neham bak: 1) bake gohatem bume debu arne 2) vale gohatem bume debu arne 3) mou debu arne 4) mek debu arne 5) auk debu arne 6) ie debu arne 7) sogo debu arne 8) usehet dae modem bume debu arne 9) asum fauha bake boiatem bume debu arne 10) bume ut koedabe gohatem bume debu arne 11) ut ohulabe esum bume debu arne labihasu toedaha bak. Labi iho arne bume lam toedahadi lam iho ginehame toedaha bak. Arne bume lam am so buduao koeo laham bak toe. Labi am tau alihi veimdi veimdiaha bak toe. Labi am azietem bak toe. Labi aho na Amna toe. Labi am ila mom bak toe. Labi damat dom bak toe. Labi am dae toe. Labihada. Buku nim akati modem bake toehela? Neham bake. Bauzi dam Bauzi dae toem buku vabalehemu modi toehe bak. Labi Bauzit am dae aame ozobohudi fa Indonesia dae aame ozobohudem bake modi toehe bak. Kata Pengantar Buku Burne Debu - Buku 1 ini adalah buku pertama dari tujuh jilid buku yang berisikan 100 jenis burung yang umum dikenal dalam alam kehidupan suku Bauzi. Suku ini mendiami sebagian daerah pegunungan Van Rees di propinsi Irian Jaya, Indonesia. Buku 1 ini berisi deskripsi-deskripsi jenis burung berjalan. Bahasa Bauzi digunakan oleh sekitar 1500 penutur yang sebagian besar tinggal di Kecamatan Mamberamo Tengah, Kabupaten Jayapura, Irian Jaya. Penulis berterima kasih kepada saudara Batu, Boheta dan Sube vi

8 dari Kampung Solom, serta Bohebit dari Kampung Tovao, serta Aefike dan Buto dari Kampung Noiadi yang telah memberikan andil besar dalam penguraian jenis-jenis burung ini. Naskah ini ditulis dalam bahasa Bauzi. Di belakang buku ini terdapat terjemahan (keterangan) tentang jenis-jenis burung ini dalam Bahasa Indonesia. Abjad yang dipilih untuk menulis bahasa Bauzi ini dirancang sesuai dengan abjad bahasa Indonesia agar kecakapan membaca yang sudah diperoleh dapat dipakai sebagai dasar untuk membaca bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dengan baik. Bagi pembaca yang ingin mempelajari perbedaan antara bunyi bahasa Bauzi dan bahasa Indonesia dapat membaca bukubauzi Im at Gagoi at Gagoiam Dae yang ditulis oleh D. Briley (1980). Penyusunan daftar jenis burung ini berdasarkan cara pandangan suku Bauzi terhadap jenis burung. Burung kasuari tidak dimasukkan dalam kelompok ini walaupun ada dalam buku lain, karena orang Bauzi mengelompokkannya dalam kelompok binatang buruan besar. Seorang guru kami dari suku Bauzi mengelompokkan jenis-jenis burung menjadi 11 kelompok, yaitu: 1) jenis burung berjalan; 2) jenis burung di air; 3) jenis burung elang; 4) jenis burung merpati; 5) jenis burung nuri; 6) jenis burung tekukur; 7) jenis burung pekakak; 8) jenis burung malam; 9) jenis burung di udara; 10) jenis burung di cabang-cabang pohon bagian tengah; 11) jenis burung yang hidup di puncakpuncak pohon. vii

9 Keterangan dari setiap jenis burung meliputi ukuran tubuhnya, bulunya, habitatnya, caranya mencari makanan, caranya membuat sarang, bagaimana memburunya dan suaranya. Suara tiruan dari setiap jenis burung yang terdapat dalam buku ini tersedia dalam bentuk rekaman di kantor SIL, Bidang Akademik, Padang Bulan, Abepura. Dalam mempersiapkan buku ini, penulis mengalami kesulitan mengenai keterangan dari warna bulu burung karena orang Bauzi hanya mengenal empat warna dasar, yaitu: putih, hitam, hijau dan merah. Warna kuning digambarkan dengan warna buah pandan kuning. Namun untuk memudahkan, penulis menggunakan buku Birds of New Guinea yang ditulis oleh Bruce M. Beehler, Thane K. Pratt dan Dale A. Zimmerman sebagai dasar untuk rnenetapkan perbedaan warnanya. Di bagian larnpiran penulis rnenyertakan daftar warna yang terdapat pada suku Bauzi. Penulis juga rnelarnpirkan daftar kata istilah teknis yang terdapat di antara suku Bauzi yang rnemudahkan dalam menghasilkan buku burung dalam bahasa Bauzi ini. Tujuan pengadaan buku ini bukanlah untuk rnendaftarkan seluruh jenis burung yang terdapat di daerah pegunungan Van Rees Irian Jaya, tetapi untuk rnenyediakan literatur tertulis bagi rnereka yang berbahasa Bauzi. Akan narnpak bagi pengarnat satwa burung bahwa guru bahasa Bauzi kami rnenernui beberapa kesulitan dalarn rnengidentifikasikan warna bulu burung yang terdapat dalarn buku Birds of New Guinea, oleh Beehler, et ale Walaupun ada viii

10 beberapa kekurangan identifikasi yang menonjol, namun hal ini tidak dapat mengurangi tujuan dari penerbitan buku ini. Tujuan kedua, yaitu untuk membantu penutur bahasa Bauzi agar dapat berbicara dan membaca Bahasa N'asional, Bahasa Indonesia. Preface Bume Debu - Buku 1 is the first book in a series of seven books which treats approximately 100 species of birds that the Bauzi people recognize as inhabiting their geographical area. This area covers part of the Van Rees Mountain range which is located in the province of Irian Jaya, Indonesia. This first book treats the ground birds that the Bauzis have identified in this geographical area. Bauzi is spoken by approximately 1,500 people the majority of whom live in the Mamberamo Tengah Subdistrict of Jayapura District in the Province of Irian Jaya. I am especially indebted to six Bauzi men who helped me in the description of their birds. These men are Batu, Boheta, and Sube who are from the village of Solom; Bohebit who is from the village of Tovao; and Aefike and Buto who are from the village of Noiadi. The text is written in the Bauzi language.. At the back of the book is a free translation in Indonesian of the bird descriptions. The alphabet chosen to write the Bauzi language is designed to conform as much as possible to that of Indonesian so that the ix

11 reader is able to transfer his reading skills to the National language with maximum effectiveness. Those seeking a description of Bauzi sounds as they differ from those of Indonesian are referred to Bauzi 1m ot Gagoi ot Gagoiam Dae, D. Briley (1980). Organization of the lists of birds is based on how the Bauzi view their birds. Notice that the cassowary has not been included in this book though most bird handbooks would do so. The Bauzi include the cassowary in the same category as other large game animals. My Bauzi language teacher has arranged the birds into eleven groupings: 1) ground birds, 2) water birds, 3) birds of prey, 4) pigeons and fruit doves, 5) parrots, 6) cuckoos, 7) kingfishers, 8) night birds, 9) aerial birds, 10) birds of the forest understory, 11) birds of the tree tops. The description of each bird contains facts about its size, plumage, habitat, feeding habits, nesting habits, how it is hunted, and its call or voice. A tape of imitations of birds found in this book is available in the SIL library in Abepura. In preparing this book some difficulty was encountered in describing the colors found in the plumage of the birds. The reason for this is that the Bauzi only recognize four basic colors: white, black, green and red. Yellow is described as the color of the yellow pandanus fruit. In order to facilitate translation into Indonesian I have used Birds of New Guinea by Bruce M. Beehler, Thane K. Pratt and Dale A. Zimmerman as a basis for establishing the x

12 distinct colors. I have put in the appendix a listing of the colors found in Bauzi and their range. I have also included in the appendix a glossary of technical terms found in Bauzi that have facilitated the production of this handbook oti Bauzi birds. The purpose of this book has not been to list all the birds found in the Northwest area (see map) of Irian Jaya, but to provide printed literature for people whose mother tongue is the Bauzi language. Any serious birdwatcher will notice that in a few cases my Bauzi language teachers ran into difficulties in identifying birds from the color plates found in Birds of New Guinea (Beehler, et al). Although there is some lack of positive identifications, this should not detract from the purpose of the book as stated above. A second purpose of the book is to help a person who speaks the Bauzi language to speak and read the National language, Bahasa Indonesia. xi

13

14 Daftar lsi BAUZI INDONESIAN Buku 1 /Buku 1 Bake Gohatern Burne Debu /Jenis Burung Be-rjalan.. 1 Toi /Marnbruk/Dara Mahkota... 3 Nela /Maleo Biasa... 5 Gogahe /Maleo Krah/ Kalkun Cokelat... 7 Keo /Maleo Kecil... 9 Birnehe /Merpati Tanah Stephan... ll Koarne /Delirnukan Dewata Betuhe /Merpati File /Merpati Bata /Ayarn Hutan Vuibae /Pita Merah/Hijau Seorne /Blue Jewel-babbler Ladeha /Northern Scrub Robin Terjernahan Bahasa Indonesia Daftar kata-kata... 37

15 :IR1AN ;TAYA

16 Bake gohatem bume debu I. Toi 2. Nela 3. Gogahe 4. Keo 5. Birnehe 6. Koarne 7. Betuhe 8. File 9. Bata 10. Vuibae II. Seorne 12. Ladeha 1

17 2

18 Toi neham bake Am so buduana moz. Am tau gihobuna. Labi am fako nu bozna. Labi ohu mobetau keobeda nagateli fa omtobe zoho fauhat gou. Lahana delai mosda. Labi am omto buli nagat fauhali omtobe fa koena nom vabousu. Labi am ahude tau bozit. Labi am bio tau nagatle.. Labi am buseha tau donibu fauhana modem bake Labi am boutatau laha giholi fa omtobe fauhale. Lahana bohulale. Labi am nekehaso koena bozit fauhaleda. Labi ame bume bake gohateme na iedi usai boiamdi abo dam udovam meot. Abo boiame ut aaso bohula bake nuusum meot. Labi ame bume 0 famdi utabe agaube ila bana ut aaso laba mome o vamtea fauhana fam bake Labi ut aaso alahada laha ateme vou zisi ila mom meot. Labihada. Labi toi doodat ut 0 vou Ii lu Aidam bake Labihadam bake Gi amit 0 lamti foai ama lamti kaluai 0 lamti labihasu Am bumet mpdem bake Ame bume lam gi tamehona zia gohatem bumet moz. Labi damat toi otemdi neham bake Toi am 0 aidahi aame esu. Labi fali izi usi ahile. Labi fa Ie dalu aaha aidam bak aahemu aame esu fa Ie. Labi iddume diham bak fuhuzobe umaso usime ab vou laham. Labi vou Ie lafuhuzobe uma suti bumet aidam bak laba Ie azibe vou dihadamzobe kokobu visoi kisube ab belu nom iluham. Labihadam bumet modem bake Labi ame bume lam "muhumu muhumu" lahadam dae modem bumet moz. 3

19 ) ) ) ~ J Nela 4

20 2. Nela Nela gi bake gohatem bume debut moz. Labi am so buduat. Fa gogahesoti ulohot. Am tau dua bak gihobule. Lahana nela am ode sokba fauhat gahale. Labi am bio sokba bialibali fauhale. Labi laha am do bozna ehet. Labi am bouta tau gihobuli gaesu mosda. Lahana bouta tau debu zoho fa bozile. Labihada. Labi am omto gihobut. Labi am nekehaso gihobut. Am gate azietem bumet moz. Am na Amna neham bak. ut 0 lamti na koaina lamti labihasu Am bumet modem bak. Labi dolea udem meot. Ne am 0 falo modemdi gi gato bake ila mome meit fa meit fa lahadam burnet modem bak. Am 0 buduana fauhana faddam bak. Am ila gi gogahet ila mom bakti ulohona modem bak. Lahana nelat ila momdi mahate tamzohobulem vabak. Gogahe ila bisi tamzobohu bak. Damat nela ila naoeme dihambe ausumdi dom mea bak. Laham vabaemeam vemet osoksi ut aaso nusumzobe dou subatem burnet moz. Arne bume lam de dua bak. Arne bume lam "ea ea" lahadam dae modem burnet moz. 5

21 6 Gogahe

22 3. Gogahe Gogahe laha bake gohatem bume debu am bak. Labi am so buduali nelasoti ulohot. Lahana nela bisi danubulehe bak. Labi gogahe gi dehabat. Labi am tau ahebu gihobut. Labi am omto laha gihobut. Labi am nekehasotioam ode uhasoti ahebu bozile. Gogahe gi nohubake azietem bume modem bak. Labi aho Amna ut oti seoti doleti Am bak. Labi izeo modemdi ut aaso tom ilu nusum bak. Labi arne bume lam bake godameam vemet nohisi usai boiame ut aaso nuusum bak. Labi arne bume 0 falo modemdi bakti ut naubeti vaateme ude bak modeo bak tomba bak modeo ilabuli 0 valumdi ila fa sime fa bake alihame 0 duana laba faddam bak. Arne ila vamtea lam gogahe tamehona Ierne meit fa meit fa lahame 0 zidualem burnet moz. Arne bume lam am 0 famdi meida alio bisi bozda fadda. Labi meida nagatna fadda. Labihadam burnet moz. Labi fa vi bauleme esu. Am ila you aidam vaba burnet moz. Gi ahamo ila ad laba zisdume ab adamaedahazobe am oiat Ii sime ab futodaham. Lahana 0 ila moket AhAda lam am oiat Ii sietehat am adat aam kai. Moket A. Laham vabaemeam adamaedahazobe fifamdi am ila itabe lam Arne buduali am ila fa sime fa futom bak. Labi gogahe domdi gogahe ila noaeme esu dihambe emoeme oli ausdameam aaha gogahe behasu namdati doodati lehemu behasu amait dodam meot. Laham vabaemeam vemet osoksi ut aaso nusuhemu dou subati otem meot. Arne bume nim iho dihasi oteme A dihasi oteme A lahame modem burnet moz. Arne bume lam "oak oak" lahadam dae modem burnet moz. 7

23 8 Keo

24 4. Keo Keo nim laha bake gohatem burnet modem bake Am so gi koena buduat. Gogahesoti uloho kai. Kuku namda soti ulohot. Am tau ahebu gihobut. Labi am mobetau buna am ohula laba zisu. Labi am dogoi debu koena bozit. Labi am omto buli gihobule. Labi am nekehaso koena bohulali eimeoli gihobule. Keo gi bake azietem burnet modem bake Lahana na iedemdi abo taho emoeme setem bake Laham vabaemeam kokoam dae fasi fa usai boiame ut aasoa nuusum nea. Fa bake bitem nea. Labiham burnet moz. Labi am 0 faamdi ut naubeti ut aasoti bakti vaateme ila abo feana fai mome sime 0 laba faddam bake Laham vabaemeam gi gogahe ila laba 0 vi faddam bake 0 nagatna faddam bake Labi am na Amdi gi foai ama Am bake Labi laha ut naube oskeame seo Am meot. Damat foai ama noaeme dom bake Arne bume usai boiamdi gi daeti boiam bake Labi arne bume izio dihamdi ahamo nas keesi gem meot. Geme fa bake usi na Am bake Na utaa bake Am kai. Arne bume lam "kea AA keo" lahadam dae modem burnet moz. 9

25 1.0 '-ehe B1...

26 5. Bimehe Bimehe laha bake gohatem burnet moz. Am so koenabua modem bake Am tau ahebu bozile. Labi am buseha giabu zoho bozile. Lahana am buseha omtobe zoho fa gahale. Labi am omto debu tau koena fauhale. Labi am toha bobu zoho fauhat tot ula tot ula lahada. Labi am omtoti am nekehasoti bozile. Bimehe fa bake azietem meot. Fa utaa bake azietem meot. Lahadam bume. Lahana bisi ahoba bak laitem kai. Bimehe na Am bak neham bake Bake sime fa seoti bakti Am meot. Labi laha foai ama Am meot. Labihadam burnet moz. Labi 0 falo modemdi gi keo ila laba Ie vi sime 0 fauha bozieda buduana faddam bake Damat arne bume nim domdi fa foai ama noaeme ausume foai ama Adahit dom bake Arne bume lam "iii" lahadam dae modem burnet moz. 11

27 12 Koame

28 6. Koame Koame abo kuku doodati ulohot. Am so buduana modern bake Lahana arne bume lam gi bake gohatemnat moz. Lahana arne bume lam usamdia bohula bake boiam bie. Gi ut aaso net Ada laba nusum meot. Labi arne bume lam am.buseha tauti tau toha totti ahebu bozina misia. Lahana am tuhu tau fa nagatle. Labi am ohu tau gihobule. Labi am omto buhele. Labi am nekehaso haualihole. Labi am botau koena bu labe am godamdi bo gaugauda. Labi bo gaugaudamlabe fa dela. Labi am ohu laha amediat vekoamdida. Labi am 0 falo modemdia nabime udebu neiabohoda laba ut aasoti naubeti vaateme vaheme ila banea laba 0 fauhana buduana vamtea fam bake Udebu avoedate ozome fam bake Am 0 aidamdi damat ut etet fikboame udebu laba noaeme dom bake Dou vou Ii utbat giame dehu daasume adi vihitoi tateme Am bake Arne bume lam "koao" lahadam dae modern burnet moz. 13

29 14 Betuhe

30 7. Betuhe Betuhe laha neham bake Am bake gohatem burnet moz. KoenA boiame fa bake bitem meot. Am so gi filesoti ulohot. Lahana betuheso koena bunabua. Bohula kai. File koet. Lahana betuhe koena buduat. Am voem tauti ahude tauti fauhale. Labi tau gau zoho nagatele. Labi ohu tau gihobule. Lahana tau fakode lamti tau omtode lamti fauhat gute. Labi am bo tau so ahebuna bohulat. Labi am omto gihobule. Labi am nekehaso fa gatbede. Labi betuhe aho Amna neham bake Foai amati fiu sokbati seoti Am meot. Labi am ila momdi udebu bake ila ba neanababua mome ofauhana vamtea laba fam bake Labi am oi laba bisum bake Labi doodat ut 0 vou Ii luaidam bake Arne bume nim dae meedamdi gi ilem daeti uloho burnet moz. 'iiik iiik' lahadam dae modern burnet moz. 15

31 16 File

32 File am so ahubutebua. Fa betuhesoti koena ulohot. Lahana betuhe bisi buduat. Labi file am tau gautot tombu haualihole. Lahana gau totobeti totobeti fa fauhale. Lahada. Labi am ohu tauti tuhu tauti tau toha totti ahebu bozile. Am buseha tau bozili fa fauhat gouda. Labi am bo tau soahebule. Labi am nekehaso gatbede. File gi bake gohatem bumet modem bake Am na amna neham bake Gi seoti foai amati ut oti fiu sokbati labihasu Am bumet modem bake Ne am 0 falo modemdi gi umba bake modeo bet et koena bake modeo tametba koena duzuhuna modeo am ila mome 0 vamtea laba faddam bumet moz. Damat domdi gi foai ama laba noaeme ausume dom bake Ame bume lam dae meedamdi gi tubudam dae modem bumet moz. 17

33 18 Bata

34 9. Bata Bata damat mahate fako aam kai. Gi tatbu bake dae aiim meot. Bata am so koena bohula. Gebume bisi koet. Labi am tau toha tot lam ahebu gahat bozile. Labi am tau ahude zoho fa nagatle. Labi bo zoho fa fota bozieda. Labi am bo tau gihobuna bohulalem kal. Gi buna. Labi am omto so ahebuna. Bisi kia kai. Lahana gatbena. Labi am nekehaso kuku nekehasoti uloholi gatbena modem bake Abo bohulana modem bake Arne bume nim bisi boiam biem burnet moz. Gi usai koena boiame biteme fa bake gohatem burnet moz. Am azim bak gi ge bake azim burnet moz. Vaobebu bake azietem burnet moz. Labi laha sibe adbake azietem meot. Am na Amna neham bake Gi ketabeti sagahati seo ahamo futohoda lamti labihasu Am burnet modem bake Labi 0 falo modemdi gi tat buzoho ahoba laba ila mome 0 tiga modeo lima modeo laba faddam burnet moz. Burne nim mahate otem biem meot. Bata adam aame utou tume dom meot. Arne bume lam "hoa hoa" lahadam dae modem burnet moz. Dae rneedamdi mei dae mode mei dae mode laham burnet moz. 19

35 20 Vuibae

36 10. Vuibae Vuibae tau veimdi veimdida. Meida am ohu tau bozile. Lahana am tau bio zoho gihobule. Labi am ahude tau fa gahat fauhat uladda. Labi tau gau zoho fa buhe misia. Labi am busehati am bouha tau lamti laha gahale. Labi am omto buli gihobule. Labi am nekehaso gatbena bohulate. Vuibae gi bake azietem burnet moz. Lahana dam alihamdi gi ziagahu ziagahu ladume fiolem bake Taho dom biem burnet moz. Am na Amna neham bake Gi seo Am burnet modem bake. Ne am 0 falo modemdi gi bake ila bohulana mom bake Neuha ulou ateme ila bohulana mome omtobe bumataeme fa debu laba oli 0 behasu fam bake 0 alihi tobena fam bake Arne bume lam koadamlabe vousa fa vouse lahadam dae modem burnet ruoz. 21

37 22 Seome

38 11. Seome Seome laha neham bake Am so koenabua. Bisi dua vabna. Abo ladehaso lamti koena ulohot. Lahana ladeha tau adude tot ahebu fauhale. Seome labiham kai. Gi tau duali bume buduana AAmom bake Seome behasdem bak.namda tau bozda. Labi dooda tau gihoda. Lahana amait bio fauhale. Fako de laba tau gihobuli vou labo. Am bo tau koena bohulat. Am bake azietem bumet moz. Seome bake gohatemdi ba vamtea gohatem vabak. Fa behasu gohatem bake Fa latela laha gohatem meot. Lahadam burnet moz. Labi arne bume lam dam alihamdi am buseha feu bite feu bite lahadam burnet moz. Am na Amna neham bake Gi naube oskeame seo Am meot. Labi ketabeti ut 0 keobedati labihasu vou AAtem burnet moz. Ne am 0 falo modemdi gi ila uta kia mom kai. Fa gi bak ada bake ila seesuhunabua mome 0 behasu nahagatna fam burnet moz. Seome gi ilabe burnet modem bake Bisi faobu kai. Arne bume lam "seoo" lahadam dae modem bumet moz. Gi am e gagodam bake 23

39

40 12. Ladeha Ladeha am so koena. Fa seomesoti koena ulohot. Lahana ladeha alihi amomoit modern bak. Am fakode gihobul e. Labi am tuhu tau bozna. Labi am ahude tau bozna gi tole. Labi am tau gautot fauhale. Labi am.ode tau laha fauhale. Labi am tau toha tot lam ahebu fa bozit. Am buseha tau bozina fauhat gouda. Am bo tau laha koena bohula. Labi bo tau busbe lam fauhat tole. Am utna ada bake fea bak eli azim bak. Ladeha bake gohatemdi gi ziagahu ziagahu ladam bak. Labi am bo tau galu galudam bak. Labi am ehu galesu buseha bai baidam bak. Arne bume lam dae modemdi ahamte modemda dae teuna mode. Labi ba vi modemda dae nemahubana vu modelame vi novai esu. Lahadam dae modern burnet moz. 25

41

42 Jenis Burung Berjalan 1. Marnbruk/Dara Mahkota Burung rnambruk/dara rnahkota rnernpunyai ukuran tubuh yang besar. Warna bulunya biru keabu-abuan-dan hitarn. Warna selaput pelangi rnatanya merah. Atap kepala berwarna biru keabu-abuan dan ujungnya berwarna putih dan agak tegak. Paruh berwarna abu-abu dan pendek serta agak melengkung. Dada berwarna rnerah tua. Tenggorokan berwarna keabu-abuan. Sayap mempunyai tarnbal putih di tengah. Bulu ekor bagian Iuar panjang berwarna kehitam-hitarnan dengan ujungnya berwarna putih. Kakinya berwarna kernerah-merahan rnuda. Apabila burung ini terbang dari sarangnya atau persembunyiannya, orang terkejut karena terbangnya yang sangat ribut. Jika burung ini terbang dari persernbunyiannya, kadang-kadang bertengger di ranting-ranting pohon. Burung ini bersarang di ranting-ranting bag ian tengah pohon berbentuk rata/datar terbuat dari tangkai tanarnan segar atau layu. Jurnlah telur satu butir. Burung jantan rnernbawa buah-buahan untuk burung betina yang sedang mengeram. Makanannya buah amit dan kaluai dan kotoran burung jalak. Burung ini biasanya ditemukan dalam sekumpulan kecil. Jika orang mau memburunya, ini caranya. Orang mencari tempat bersarang burung mambruk. Sesudah ditemukan, mereka pulang dan menunggu selama dua hari. Mereka kembali ke tempat bersarang untuk melihat apakah burung mambruk masih ada atau tidak. Kalau burungnya masih ada mereka pulang dan menunggu sarnpai subuh. Mereka nyalakan obor, dan kembali ke tempat bersarang. Sesudah tiba di tempat, obor dimatikan dan mereka menunggu sampai pagi, mengambil sebuah panah yang ujungnya bercabang seperti garpu dan menembak burung rnarnbruk. Suaranya dalam dan terdengar "muhu... muhu II 27

43 2. Maleo Biasa Burung ini tinggal di darat. Tubuhnya yang besar mirip ukuran tubuh maleo krah/kalkun cokelat. Pad a umumnya bulunya berwarna cokelat tua. Kulit bagian muka berwarna kebiru- biruan putih, dan jengger (kulit gundul di bagian leher) berwarna keputih-putihan. Jengger berwarna merah. Bulu ekor berwarna cokelat tua dan tetap tegak. Tungging berwarna merah kecokelat-cokelatan. Paruh dan kakinya berwarna hitam. Burung ini tinggal di daerah tebing dan makanannya adalah buah-buahan dan benda/barang mati. Burung ini minum air dari kolam di tanah. Burung ini bersarang di daerah tebing dan lebih dari satu jenis burung ini bertelur di sarang yang berbentuk gundukan/busut. Telurnya besar dan berwarna putih. Cara membuat sarangnya hampir sarna dengan maleo krah/kalkun cokelat tetapi burung ini tidak membuat tumpukan tanah yang tinggi. Orang biasanya membuat persembunyian di dekat tempat bersarang sambil menunggu sampai pagi hari dan menembak burung ini. Selain itu, anjing akan menghalau burung ini untuk keluar dari persembunyiannya. Pada waktu burung ini hinggap di ranting pohon, orang akan menemembak. Burung ini berlimpah-limpah. Suaranya terdenggar kokokan tajam "ea... aa". 3. Maleo Krah/Kalkun Cokelat Burung maleo krah/kalkun cokelat tinggal di darat. Tubuhnya besar d3n hampir sarna dengan burung maleo biasa tetapi burung Maleo Biasa lebih berate Burung ini ringan. Bulunya berwarna kehitaman. Paruhnya juga hitam. Kaki dan jengger berwarna merah. Burung ini tinggal di lantai hutan dan semak- semak belukar. Makanannya terdiri dari buah-buahan hutan, 28

44 cacing dan air minumnya dari kola~ di tanah. Pada malam hari, burung ini bertengger di ranting-ranting pepohonan. Jika anjing mengejar burung ini pada waktu berjalan-jalan di semak-semak, burung ini akan hinggap di dahan. Burung-ini mengllmpulkan tanah, daun mati dan membuat sebuah tumpukan sarang yang besar di kaki/bawah pepohonan at au di sebu.ah daerah yang terbuka di dasar hutan, menggali sampai ke tanah sebelum bertelur. Beberapa burung akan bertelur di satu sarang, menyebabkan banyak telur di sarang yang sama. Telur berwarna-warna. Satu burung akan menelurkan telur berwarna cokelat, dan yang lain telurnya berwarna keabu-abuan. Sesudah bertelur, telurnya di kubur di dalam tumpukan sarang. Burung ini tidak mengerami telurnya, tetapi telurnya dibiarkan di dalam tumpukan sarang dan menjadi benih dan menetas. Kadang-kadang induk akan kembali dan mengeluarkan anaknya. Ada kalanya telur di makan cecak monitor. Apabila induknya tidak kembali untuk mengeluarkannya, anak burung ini akan makan tanah berpasir, bertumbuh menjadi besar dan menggali liang ke permukaan tanah. Orang biasanya membuat persembunyian di dekat sarangnya dan kembali pada keesokan paginya. Pad a saat mendekam untuk melihat apakah burung jantan dan bet ina sudah datang, orang yang memburunya akan menembak. Kalau tidak, anjing akan mengejar burung ini dari persembuniyannya. Pada waktu burung ini hinggap di ranting pohon, orang akan menembaknya. Burung ini diburu dan dimakan setiap hari. Burung ini berlimpah-limpah. Suaranya terdengar bunyi sengau "ok... ok... ok" 29

45 4. Maleo Kecil Burung ini tinggal di darat. Ukuran tubuhnya sedang, tidak sarna dengan maleo krah/kalkun cokelat. Ukuran tubuhnya mirip ayam betina. Bulunya berwarna abu-abu tua. Atap kepalanya pendek dan tirus. Bulu penutup telinga berwarna merah. Paruhnya yang pendek dan kakinya yang panjang berkuku tajam berwarna hitam. Apabila burung ini terkejut, dengan cepat burung ini akan melarikan diri dan bersembunyi. Selain itu burung ini sewatku terkejut, mulai berkokok "ko ko. ko" dan bertengger di ranting pohon. Kadang kala burung ini akan turun lagi ke tanah. Burung ini mengumpulkan daun mati dari pepohonan, ranting-ranting yang patah dan tanah untuk membuat tumpukan sarang yang besar untuk bertelur. Burung ini jug~bertelur di sarang Maleo krah/kalkun cokelat. Telurnya berwarna keabu-abuan. Makanannya kotoran burung jalak dan cacing-cacing. Orang akan membuat perwembunyian di dekat tempat kotoran burung jalak dan menembak burung maleo. Pada saat terbang burung ini mengeluarkan suara. Pada waktu burung ini bangun setiap pagi, burung ini akan bersuara menjerit menusuk. Burung ini menjerit, turun ke tanah dan mencari makanan. Burung ini tidak makan buah-buahan hutan. Suaranya terdengar "ke'... keo". 5. Merpati Tanah Stephan Burung ini tinggal di darat. Ukuran tubuh cukup kecil. Hampir semua bulunya berwarna cokelat. Pada lengkungan sayap berwarna cokelat tetapi yang lainnya berwarna hijau. 30

46 Dahi berwarna putih dan pada tungging ada dua berkas putih. Paruh dan kakinya berwarna cokelat tua. Burung inibiasanya tinggal di dasar hutan dan juga di ranting-ranting pepohonan. Burung ini tidak biasahinggap di ranting-ranting atas pepohonan. Makananya tanah,cacing dan juga kotoran burung jalak. Burung ini biasanya bertelur di tumpulan sarang Burung Maleo. Telurnya besar dan berwarna kecokelat-cokelatan. Orang biasanya membuat persembunyian di tempat kotoran burung jalak dan menembak burung Merpati Tanah stephan sewaktu burung- burung ini makan. Suaranya terdengar "i. i.. i.. i" berulang-ulang. 6. Delimukan Dewata Burung ini mempunyai ukuran tubuh seperti ayam jantan. Burung ini besar, dan tinggal di darat. Burung ini tidak biasa terbang jarak jauh. Burung ini hanya dapat hinggap di ranting-ranting pohon. Sayap dan punggungnya berwarna merah kecokelat-cokelatan cemerlang. Bulu tengkuk berwarna keabu-abuan. Bulu kepala berwarna hitam. Paruh berwarna merah. Kakinya berwarna kuning. Pada waktu berjalan, ekornya yang pendek berkejapan menyebar luas dan menggerak-gerakan kepalanya turun naik. Apabila burung ini mau bertelur, terlebih dahulu, burung ini mencari tempat persembunyian di bawah pohon, mengumpulkan kotoran, daun mati, dan ranting-ranting yang patah dan rnembuat sebuah sarang yang rata, dan menelurkan satu butir telur besar. Sarang ini dibuat di belakang pohon yang terlindung dari hujan. Pada waktu burung ini mengeram, orang akan memotong daun untuk membuat sebuah persembunyian untuk menernbak burung tersebut. Burung yang telah ditembak akan dibungkus 31

BUME DEBU. Buku 2 - Valo Gohatern Burne Oebu

BUME DEBU. Buku 2 - Valo Gohatern Burne Oebu BUME DEBU / '-- - - 1-,., ---.---,, 'I. Buku 2 - Valo Gohatern Burne Oebu, Mou Oe~u Buku Bur:ung - Bird, Book Buku 2 - Book 2 ' Burung Pantai dan Burung Mencari Sebagai Mangsanya, Water Birds and Birds

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN Oleh : Taufik Rizky Afrizal 11.12.6036 S1.SI.10 STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRAK Di era sekarang, dimana ekonomi negara dalam kondisi tidak terlalu baik dan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Tekukur Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Lanka di Asia Selatan Tropika hingga ke China Selatan dan Asia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Merak hijau 2.1.1 Taksonomi Grzimek (1972) menyatakan bahwa klasifikasi merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) sebagai berikut : Kingdom Phyllum : Animalia : Chordata

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung 7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Taksonomi dan Deskripsi Burung Walet Terdapat beberapa jenis Burung Walet yang ditemukan di Indonesia diantaranya Burung Walet Sarang Putih, Burung Walet Sarang Hitam, Burung

Lebih terperinci

IPA SD Kelas IV 1

IPA SD Kelas IV 1 ANITA ROSIANA 111134036 IPA SD Kelas IV 1 Kata Pengantar Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung

Lebih terperinci

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang PENGETAHUAN MENGENAI ALAM DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR KITA Nama Sekolah: Kelas : Nama Siswa : Berilah tanda silang ( x ) pada pernyataan - pernyataan di bawah ini: No. Pernyataan Benar Salah 1. 2. 3. 4.

Lebih terperinci

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan

Lebih terperinci

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan.

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan. Penggolongan Hewan Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang biak Cara bergerak Penutup tubuh Tumbuhan Darat Beranak Berjalan Rambut Daging Air Bertelur Terbang Bulu Segala Amfibi Melompat Sisik Berenang

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di peternakan merpati di area Komplek Alam Sinar Sari, Desa Sinarsari, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini berlangsung selama bulan

Lebih terperinci

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup BAB 4 Daur Hidup Makhluk Hidup Suatu sore, Nina dan Siti sedang berjalan-jalan di taman sambil melihat-lihat bunga yang berwarna-warni. Tiba-tiba Siti tertarik pada satu dahan tanaman. Siti pun memanggil

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV Kendala utama penelitian walet rumahan yaitu: (1) rumah walet memiliki intensitas cahaya rendah, (2) pemilik tidak memberi ijin penelitian menggunakan metode pengamatan

Lebih terperinci

Burung Kakaktua. Kakatua

Burung Kakaktua. Kakatua Burung Kakaktua Kakatua Kakak tua putih Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Psittaciformes Famili: Cacatuidae G.R. Gray, 1840 Subfamily Microglossinae Calyptorhynchinae

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian Anorganik Dan Organik Padi merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi sebagian besar bangsa Indonesia (Idham & Budi, 1994). Menurut Pracaya (2002) upaya untuk mampu

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1 1. Ciri khusus yang ada pada makhluk hidup bertujuan untuk... Untuk mencari makanan Untuk menarik perhatian hewan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMIRAN Lampiran A. Nilai Kelimpahan Relatif Burung Air di Kawasan antai Labu amili pesies.ancol.baru.m.indah Ardeidae 1. Ardea cinerea 0,22 - - 2. Ardea purpurea 0,22 0,189 0,314 3. Bulbucus ibis 0 0,661

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ciri Morfologi Bondol Peking (Lonchura punctulata L.) Warna umum bulu bondol peking adalah coklat, dengan tubuh bagian atas

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ciri Morfologi Bondol Peking (Lonchura punctulata L.) Warna umum bulu bondol peking adalah coklat, dengan tubuh bagian atas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ciri Morfologi Bondol Peking (Lonchura punctulata L.) Warna umum bulu bondol peking adalah coklat, dengan tubuh bagian atas berwarna coklat, tangkai bulu warna putih dengan tenggorokan

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kampus terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta DI SUSUN OLEH : Nama : M.Ghufron.Wiliantoro NIM : 10.12.4963 Jurusan :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi

Lebih terperinci

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat.

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat. LOVEBIRD Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Aves Order : Psittaciformes Superfamily : Psittacoidea Family : Psittaculidae Subfamily : Agapornithinae Genus : Agapornis Species: 1. Agapornis Personatus

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Sarang Burung Seriti (Collocalia esculenta). a. Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti. Dari hasil perhitungan jumlah sarang seriti yang ada di bawah jembatan dan di dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang dilindungi melalui Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN MATERI DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Rawamangun Selatan, Gg. Kana Tanah Merah Lama, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan empat bulan, yaitu mulai bulan Agustus sampai

Lebih terperinci

USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT. Suyadi L

USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT. Suyadi L USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT Suyadi L200100015 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1 Tentang Burung Walet Burung Walet merupakan burung pemakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Ayam kampung merupakan turunan panjang dari proses sejarah perkembangan genetik perunggasan di tanah air. Ayam kampung diindikasikan dari hasil domestikasi ayam hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi

Lebih terperinci

Momoa. Hans Post Kees Heij Lies van der Mijn. PT Penerbit IPB Press Kampus IPB Taman Kencana Bogor. Cetakan Pertama: November 2012

Momoa. Hans Post Kees Heij Lies van der Mijn. PT Penerbit IPB Press Kampus IPB Taman Kencana Bogor. Cetakan Pertama: November 2012 Momoa Momoa Hans Post Kees Heij Lies van der Mijn Copyright 2012 Hans Post, Kees Heij, Lies van der Mijn Naskah : Hans Post dan Kees Heij Penerjemah : Indah Groeneveld Penyunting : Yuki HE Frandy Gambar

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM WARENG TANGERANG DI UPT BALAI PEMBIBITAN TERNAK DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DESA CURUG WETAN KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG Andika Mahendra*, Indrawati Yudha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Burung jalak bali oleh masyarakat Bali disebut dinamakan dengan curik putih atau curik bali, sedangkan dalam istilah asing disebut dengan white starling, white mynah,

Lebih terperinci

Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Mengapa kita mengamati burung? Berbagai jawaban bias diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang tertarik karena

Lebih terperinci

Flona. 114 intisari-online.com

Flona. 114 intisari-online.com Flona 114 intisari-online.com Cabai-cabai yang Tak Pedas Penulis & Fotografer: Iman Taufiqurrahman di Yogyakarta Anda pasti sangat familiar dengan cabai rawit atau cabai keriting. Namun, apakah Anda tahu

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 17.1 TAHUN 2015

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 17.1 TAHUN 2015 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 17.1 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN BURUNG HANTU (TYTO ALBA) DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

1. Ciri Khusus pada Hewan

1. Ciri Khusus pada Hewan Makhluk hidup memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri yang membedakan beberapa makhluk hidup dengan makhluk hidup lain disebut ciri khusus. Ciri khusus tersebut berfungsi untuk mempertahankan hidup di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik ternak tinggi, namun sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

6 Hewan dan tumbuhan langka di dunia dan keterangannya diantaranya sbb:

6 Hewan dan tumbuhan langka di dunia dan keterangannya diantaranya sbb: 6 Hewan dan tumbuhan langka di dunia dan keterangannya diantaranya sbb: 1. Hainan Gibbon Hainan Gibbon Hainan owa hitam jambul atau Gibbon Hainan (Nomascus hainanus), adalah spesies siamang yang hanya

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet HASIL Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan Pengamatan perilaku walet rumahan diamati dengan tiga unit kamera IR- CCTV. Satu unit kamera IR-CCTV tambahan digunakan untuk mengamati

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

E U C A L Y P T U S A.

E U C A L Y P T U S A. E U C A L Y P T U S A. Umum Sub jenis Eucalyptus spp, merupakan jenis yang tidak membutuhkan persyaratan yang tinggi terhadap tanah dan tempat tumbuhnya. Kayunya mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FENG SHUI

DASAR-DASAR FENG SHUI DASAR-DASAR FENG SHUI Feng Shui adalah seni dan ilmu pengetahuan China tradisional tentang hidup harmonis dengan lingkungan. Berakar dalam kebudayaan China dan filosofi Tao, feng shui adalah cara melihat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati ) TINJAUAN PUSTAKA Merpati Menurut Yonathan (2003), penyebaran merpati hampir merata di seluruh bagian bumi kecuali di daerah kutub. Merpati lokal di Indonesia merupakan burung merpati yang asal penyebarannya

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Kuda dengan anak-anaknya

Gambar 1.1 Kuda dengan anak-anaknya Bab I Makhluk Hidup Di dunia ini, banyak sekali makhluk hidup. Coba kalian sebutkan! Ya, betul. Makhluk hidup meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Apakah kalian bernapas, makan, dan selalu bergerak?

Lebih terperinci

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Burung di Pantai Trisik Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman hayati di Yogyakarta khususnya pada jenis burung. Areal persawahan, laguna

Lebih terperinci

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suksesi dan Restorasi Hutan Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pepohonan. Masyarakat hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang hidup dan tumbuh

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Saling Ketergantungan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Saling Ketergantungan Antara Makhluk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Burung Pantai Menurut Mackinnon et al. (2000) dan Sukmantoro et al. (2007) klasifikasi burung pantai adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Fillum : Chordata

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut ini merupakan penjelasan secara rinci

Lebih terperinci

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA BAB 1 CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA Tujuan Pembelajaran: 1) mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus hewan dengan lingkungannya; 2) mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri

Lebih terperinci

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS OLEH: DWI LESTARI NINGRUM, S.Pt Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak

Lebih terperinci

Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona

Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona Enceng Sobari Trik Jitu menangkarkan Lovebird Sang Burung Primadona i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB II BURUNG LOVEBIRD.

Lebih terperinci

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH WONOSARI SD MUHAMMADIYAH WONOSARI Alamat : Tawarsari, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul Telp. (0274)391884 ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Kelas / Semester : VI (Enam) / 1 (Satu) Hari / Tanggal :... Waktu : 120 menit A. Pilih jawaban

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Klasifikasi ilmiah dari Katak Pohon Bergaris (P. Leucomystax Gravenhorst 1829 ) menurut Irawan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia, Phyllum: Chordata,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.

Lebih terperinci

Cara Ternak Jangkrik

Cara Ternak Jangkrik Cara Ternak Jangkrik Oleh : M Huda romdon BP3K Udanawu. cara ternak jangkrik Jangkrik merupakan hewan serangga herbivora yang bernafas menggunakan trakea. Jangkrik juga disebut Cengkrik dalam bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU EDY HENDRAS WAHYONO Penerbitan ini didukung oleh : 2 BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU Ceritera oleh Edy Hendras Wahyono Illustrasi Indra Foto-foto Dokumen

Lebih terperinci

Artikel Bahasa Indonesia

Artikel Bahasa Indonesia Artikel Bahasa Indonesia Dalam buku berjudul Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III Semester 2 yang diterbitkan Erlangga terdapat standar kompetensi membaca, memahami teks dengan membaca intensif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

INTISARI. Yunyu, Xu Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah

INTISARI. Yunyu, Xu Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah INTISARI Yunyu, Xu. 2015. Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah Kajian Linguistik Antropologis. Disertasi. Yogyakarta: Program Studi Humaniora (Ilmu Linguistik), Fakultas Ilmu Budaya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP Hubungan Antarmakhluk Hidup Kita sering melihat kupu-kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal Burung merpati dapat dibudidayakan di mana saja dan kapan saja.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal Burung merpati dapat dibudidayakan di mana saja dan kapan saja. SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.13 1. Burung merpati adalah salah satu hewan dalam kelas aves yang paling banyak tersebar di dunia. Hal ini dikarenakan kemampuan adaptasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki banyak potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan maupun tumbuhan dapat

Lebih terperinci

Warna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih

Warna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih LAMPIRAN 58 Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Kalkun Jantan Dan Kalkun Betina Tabel 16. Hasil Pengamatan Kalkun Jantan Jenis Kalkun No Kalkun keseluruhuan dada ekor punggung sayap paha paruh kepala mata

Lebih terperinci

UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA

UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA OPERASI PERKHIDMATAN SOKONGAN TAMAN PERTANIAN UNIVERSITI Kod Dokumen : OPR/TPU/BP/TERNAKAN/Burung Unta BUKU PANDUAN TERNAKAN BURUNG UNTA TAMAN PERTANIAN UNIVERSITI UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA TARIKH KUATKUASA

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba. 1 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan

Lebih terperinci

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto /

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto / DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD Disusun oleh: Taufik Ariyanto / 101134063 P ernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

Bahasa Indonesia. dinolingo.com Bahasa Indonesia Halo! Apa kabar? Halo! Saya baikbaik saja! 1 Bahasa indonesia kucing anjing dua ekor anjing Seekor kucing dan seekor anjing. burung ikan monyet monyet-monyet harimau badak gorila jerapah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Tanaman Mentimun Mentimun termasuk suku Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Kedudukan tanaman mentimun dalam sistematika tumbuhan menurut Sumpena (2004) di klasifikasikan

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest. SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 7. Gejala Alam Biotik Dan AbiotikLATIHAN SOAL BAB 7 1. Melakukan percobaan dalam metode ilmiah disebut dengan Eksperimen Observasi Hipotesis Prediksi Kunci Jawaban : B Pembahasan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.14

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.14 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.14 1. Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/!1(5).jpg Sumber: manfaat.co.id (diakses 16

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan Keempat tempat penelitian terletak di Kebun Raya Bogor. Posisi masingmasing lokasi tertera pada Gambar 1. a. Taman Lebak Sudjana Kassan Taman ini berada di pinggir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Di dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Suryabrata (2003) jenis pendekatan ini banyak

Lebih terperinci

DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN

DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN A. Hewan yang Mengalami Metamorfosis Setiap hewan pasti mengalami tahap pertum-buhanan dan perkembangan. Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kuntul 2.1.1 Klasifikasi Burung Kuntul Burung kuntul termasuk ordo Ciconiiformes dan famili Ardeidae (Mackinnon, 1993). klasifikasi Kuntul besar (Egretta alba) adalah

Lebih terperinci

Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan

Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan Dihutan yang jauh dinegri sana hiduplah seorang Peri hutan. Dia sangat periang, setiap hari dia bernyanyi dan menari bersama binatang-binatang hutan. Suaranya yang

Lebih terperinci

(a) Kelinci perlu makanan untuk hidup. (b) Boneka tidak memerlukan makanan.

(a) Kelinci perlu makanan untuk hidup. (b) Boneka tidak memerlukan makanan. Di kebun rumah atau sekolahmu banyak sekali makhluk hidup dan benda mati. Dapatkah kamu menyebutkan contoh makhluk hidup yang terdapat di lingkungan sekitarmu? Tahukah kamu ciri-ciri makhluk hidup? Ari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Hutan Kota Hutan dalam Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

BANGSA-BANGSA KERBAU PERAH

BANGSA-BANGSA KERBAU PERAH BANGSA-BANGSA KERBAU PERAH TIK : Dengan mengikuti kuliah ke-5 ini mahasiswa dapat menjelaskan tipe bangsa kerbau perah Sub Pokok Bahasan : 1. Asal usul bangsa kerbau perah 2. Sifat masing-masing bangsa

Lebih terperinci

UN SD 2009 IPA. Kode Soal. 04. Buaya berkembang biak dengan cara. (A) Ovovivar (B) Ovipar (C) Vivipar (D) Membelah diri

UN SD 2009 IPA. Kode Soal. 04. Buaya berkembang biak dengan cara. (A) Ovovivar (B) Ovipar (C) Vivipar (D) Membelah diri UN SD 2009 IPA Kode Soal Doc. Version : 2012-10 UNSD2009IPA999 halaman 1 01. Perhatikan gambar hewan di bawah ini! Ciri khusus yang sama dimiliki kedua hewan di atas adalah. (A) Mempunyai kulit yang dapat

Lebih terperinci

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK 1. Lokasi :... 2. Bangsa Sapi 1 :... 3. Identitas : (Kalung/No. Sapi/Nama Pemilik...) *) 4. Jenis Kelamin : ( / ) *) 5. Pengenalan

Lebih terperinci

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah kelinci Menurut Kartadisatra (2011) kelinci merupakan hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian permukaan bumi. Dulunya, hewan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Lokasi Penelitian Secara umum RW 3 dan RW 4 Kelurahan Pasir Kuda memiliki pemukiman yang padat dan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Jumlah sampel rumah yang diambil

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) I. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan, maka pengembangan

Lebih terperinci

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org LAMUN Project Seagrass Apa itu lamun? Lamun bukan rumput laut (ganggang laut), tetapi merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di perairan dangkal yang terlindung di sepanjang pantai. Lamun memiliki daun

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci