UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA
|
|
- Utami Lie
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA Informasi Umum Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi (Clean Stove Initiative CSI) Indonesia merupakan upaya kolaboratif antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, dengan Bank Dunia. Tujuannya adalah meningkatkan akses terhadap cara memasak dengan energi bersih dan efisien di Indonesia, dengan fokus pada 40% populasi yang masih mengandalkan biomassa tradisional untuk memasak. Untuk mendukung Inisiatif CSI Indonesia, sebuah program percontohan diluncurkan dengan tujuan berikut: menguji coba pendekatan pembiayaan berbasis hasil (Results Based Financing - RBF) dan mengumpulkan pembelajaran untuk perluasan program secara nasional yang bertujuan mencapai akses universal terhadap cara memasak tanpa polusi di Indonesia. Rancangan dari pendekatan pembiayaan berbasis hasil program percontohan ini mencakup pemilihan tungku yang memenuhi syarat untuk dipromosikan berdasarkan sistem uji kinerja tungku, pengalokasian insentif berbasis kinerja, dan penerapan sistem pemantauan dan verifikasi. Kampanye publik akan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan menstimulasi permintaan akan teknologi memasak tanpa polusi. Jasa konsultasi sehubungan dengan rancangan, teknologi dan pemasaran tungku juga akan disediakan untuk membantu produsen dan perancang tungku. Undangan untuk Agregator Pasar tungku sehat hemat energi ini mengacu pada tahap kedua pemilihan organisasi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai peserta rantai pasokan yang penting dalam Program Perintis RBF. Program ini terbuka untuk menerima aplikasi dari organisasi yang dapat mendemonstrasikan ukuran, pengalaman dan kemampuan untuk mengkoordinasikan solusi rantai pasok yang dapat mencapai tujuan Program sehubungan dengan produksi, distribusi dan penjualan Tungku Bersih di Indonesia. Pemangku Kepentingan Utama Paragraf berikut menyorot peran dari masing-masing pemangku kepentingan utama dalam Program Percontohan RBF: Direktorat Bioenergi adalah lembaga pemerintah yang menjadi tuan rumah Inisiatif CSI Indonesia. Direktorat ini mengawasi pelaksanaan program percontohan secara menyeluruh. Direktorat juga bertanggung jawab untuk menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku sehat hemat energi yang memenuhi kualifikasi untuk dijual di bawah program percontohan ini. Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO) adalah kantor di bawah Direktorat Bioenergi, yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pelaksanaan program CSI Indonesia secara menyeluruh. Sehubungan dengan program insentif percontohan, kantor ini bertanggung jawab untuk (i) menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku bersih yang memenuhi kualifikasi untuk dijual di pasar; dan (ii) mengawasi dan memberikan pendapat tentang pra-penyaringan Agregator
2 Pasar oleh Fasilitator Pasar, maupun penggantinya. Bank Dunia mengelola program CSI Indonesia bersama dengan lembaga pemerintah rekannya - Direktorat Bioenergi. Tim Bank Dunia menyediakan dukungan teknis dan non-teknis bagi pelaksanaan program percontohan serta melaksanakan fungsi fidusia bagi dana donor. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) adalah administrator program Insentif RBF yang ditunjuk. BRI menerima hibah dari Bank Dunia yang mencakup dana subsidi RBF untuk memberi insentif atas penggunaan tungku biomassa bersih yang disetujui. BRI mengelola dana tersebut berdasarkan peraturan dan prosedur yang disepakati dalam Petunjuk Operasi (Operation Manual OM) bagi Program Insentif RBF. Groupe Energies Renouvelables, Environnement et Solidarités (GERES) adalah organisasi mitra yang mendukung pelaksanaan Program CSI Indonesia, dengan pendanaan dari AFD. Secara khusus, tim GERES akan menyediakan dukungan teknis di pusat pengujian tungku program percontohan, pengembangan kapasitas bagi pemain pasar utama, dan pemantauan serta verifikasi atas tungku yang memenuhi syarat untuk menerima insentif. Aliansi Tungku Indonesia (ATI) merupakan sebuah jaringan dan platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, kemitraan dan kerja sama sehubungan dengan penggunaan tungku sehat hemat energi di Indonesia bagi lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, lembaga penelitian, universitas dan perorangan. Kantor sekretariat dari Aliansi Tungku Indonesia saat ini berada di kantor Yayasan Dian Desa untuk membantu pelaksanaan program percontohan, terutama di bidang komunikasi, pembelajaran dan promosi kerja sama antar pemangku kepentingan utama. Agregator Pasar merupakan sebuah entitas berbadan hukum, seperti produsen tungku, pedagang grosir, distributor, pedagang eceran, Ornop dan perusahaan swasta, yang dipilih untuk berpartisipasi dalam program insentif percontohan, yang fungsinya mencakup pembuatan tungku yang memenuhi persyaratan teknis dan mekanisme harga yang dideskripsikan dalam Petunjuk Operasi bagi Program Insentif RBF, tersedia untuk dibeli oleh konsumen/pengguna energi di wilayah percontohan. Pusat uji tungku program percontohan merupakan organisasi yang ditunjuk untuk menyediakan jasa pengujian tungku terhadap tungku yang diajukan sebagai respons terhadap undangan bagi pengajuan teknologi tungku bagi program percontohan Aliansi Tungku Indonesia. Pusat uji tungku program percontohan mengikuti metode uji dan evaluasi program percontohan yang telah dipublikasi untuk menguji dan menilai apakah tungku itu memenuhi syarat bagi program percontohan. Pusat uji tungku program percontohan akan menyerahkan hasil pengujian dari tungku yang memenuhi syarat ke kantor manajemen proyek dan merekomendasikan penilaian bagi tungku tersebut. Saat ini, pusat uji tungku program percontohan adalah lab uji tungku di Yayasan Dian Desa, yang berlokasi di Yogyakarta, dengan dukungan teknis dari GERES dan ahli internasional lainnya. Tim verifikasi adalah entitas yang dikontrak oleh program yang bertanggung jawab untuk memverifikasi penjualan dan penggunaan tungku yang mengklaim insentif. Peran ini telah diserahkan kepada GERES. Fasilitator pasar adalah fasilitator yang ditunjuk oleh Bank Dunia, dan akan bertanggung jawab untuk melibatkan dan membantu kandidat Agregator Pasar yang berpotensi untuk berpartisipasi dalam program insentif percontohan, dan melaksanakan pra-penyaringan Agregator Pasar. Saat ini fasilitator pasar yang ditunjuk adalah The Apex Consulting Group. Fasilitator pasar ini juga menyediakan dukungan bisnis dan kajian bagi program dan Agregator Pasar terpilih. Pengguna akhir adalah rumah tangga atau individu maupun organisasi lain yang membeli tungku yang dijual di bawah proyek percontohan dan menggunakannya untuk menyiapkan makanan, memanaskan atau memasak air.
3 Tinjauan Mekanisme Pembiayaan Berbasis Hasil Karena insentif pembiayaan berbasis hasil langsung didasarkan pada hasil yang dapat diverifikasi, proses pembayaran akan tergantung pada hasil yang harus diverifikasi oleh tim verifikasi pihak ketiga yang independen. Hasil, menurut insentif pembiayaan berbasis hasil, didefinisikan sebagai tungku bersih yang memenuhi kualifikasi yang terjual dan dipakai oleh pembeli. Oleh karena itu, agregator pasar yang berpartisipasi dalam program percontohan akan menerima insentif finansial hanya sesudah tim verifikasi mengonfirmasi bahwa tungku bersih berkualifikasi telah dijual dan digunakan oleh rumah tangga tersebut. Untuk memastikan bahwa setiap tungku bersih berkualifikasi yang terjual dapat dilacak, agregator pasar dituntut untuk merekam data penjualan tungku melalui program percontohan dan menyerahkan data ini kepada BRI, administrator program insentif RBF yang ditunjuk. Data ini akan mencakup informasi yang memadai bagi tim verifikasi independen untuk melacak pembeli tungku bersih berkualifikasi dan memverifikasi bahwa tungku bersih tersebut dibeli sebagai tahap pertama verifikasi, dan digunakan oleh pengguna akhir sebagai tahap kedua verifikasi. Tingkat Insentif terkait dengan Nilai Tungku Jumlah insentif yang akan diberikan bagi setiap tungku berkualifikasi bervariasi tergantung pada nilai tungku. Tungku bersih berkualifikasi dengan nilai bintang akan menerima pembayaran insentif (dengan asumsi penjualan dan penggunaan dapat diverifikasi) menurut tabel berikut ini: Tingkat Kinerja Tungku Bersih Efisiensi Emisi Keamanan, Lingkungan dan Ketahanan Memasa k Mendidihkan air CO (g/mj NET ) PM2.5 (g/mj NET ) Safety Enviro 1/ Ketahana n Bintang Satu >=25% >=45% <=12 <=300 Ahli 1 Thn. Bintang Dua >=30% >=55% <=10 <=200 Ahli 1 Thn. Bintang Tiga >=40% >= 65% <= 8 <=100 Ahli 1 Thn. Tungku yang diserahkan akan dinilai dengan bintang dalam tiga tingkatan dengan indikator berikut: 1. Efisiensi: Memasak atau Mendidihkan Air 2. Emisi: Co (g/mjnet) 3. Emisi: PM2.5 (g/mjnet) Tungku menerima subsidi berdasarkan jumlah nilai bintang mereka. Setiap nilai satu bintang memicu subsidi Rp , setiapdua bintang memicu subsidi Rp dan setiap tiga bintang memicu subsidi Rp Misalnya memperoleh nilai dua bintang memicu pembayaran untuk bintang yang pertama maupun kedua, sementara memperoleh bintang tiga akan memicu pembayaran untuk bintang pertama, kedua dan ketiga. Untuk bisa berpartisipasi dalam program percontohan, sebuah tungku harus lulus bintang satu untuk ketiga indikator tersebut (insentif Rp ). Sebagai contoh, jika sebuah tungku mendapatkan bintang satu untuk efisiensi, bintang dua untuk emisi CO dan bintang tiga untuk emisi PM2,5 maka ada 3 bintang satu, 2 bintang dua dan 1 bintang 3, sehingga total insentif yang bisa diperoleh adalah Rp (2*30.000)+(1*50.000)= Rp Jika sebuah tungku mendapatkan peringkat maksimum: bintang tiga efisiensi, bintang tiga emisi CO dan bintang tiga emisi PM2,5 maka insentif maksimum adalah Rp (3*30,000)+(3*50.000)= Rp
4 Untuk memperoleh subsidi dan dukungan dari program Inisiatif CSI Indonesia, tungku harus lulus kedua indikator Keamanan, Lingkungan dan Ketahanan. Dua indikator ini adalah: 1. Keamanan Lingkungan 2. Ketahanan BRI akan melakukan pembayaran dalam Rupiah. Organisasi berbasis internasional memiliki pilihan untuk menerima Rupiah atau setaranya dalam mata uang asing. Program ini tidak bertanggung jawab atas fluktuasi nilai tukar mata uang atau biaya transaksi pada bank penerima. Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil (RBF) Sesudah menerima konfirmasi dari tim verifikasi pihak ketiga yang independen bahwa tungku telah dijual dan digunakan, BRI akan menentukan jumlah pembayaran insentif bagi setiap agregator pasar, dan membayarkan dana insentif kepadanya. Pembayaran dibagi dalam dua tahapan: tahap pertama untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah membeli tungku sehat hemat energi berkualifikasi, dan tahap kedua untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah menggunakan tungku sehat hemat energi berkualifikasi itu tiga bulan sesudah tanggal pembelian. Verifikasi tahap pertama akan didasarkan pada pemeriksaan per telpon dan verifikasi tahap kedua akan didasarkan pada kunjungan lapangan. Pembayaran pertama yang mencakup verifikasi tahap pertama adalah sejumlah 70 persen dari total pembayaran insentif yang memenuhi kualifikasi. Pembayaran kedua akan mencakup 30 persen sisanya dan akan tergantung pada konfirmasi tahap terakhir. Tabel berikut menunjukkan hubungan antar tahap konfirmasi dan pembayaran insentif untuk tahap pertama dan kedua verifikasi. Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Pertama Verifikasi Tingkat Konfirmasi Pembayaran Insentif persen terkonfirmasi Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Kurang dari 20 persen terkonfirmasi Tidak memenuhi kualifikasi untuk insentif Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Terakhir Verifikasi Tingkat Konfirmasi Pembayaran Insentif persen terkonfirmasi Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 60% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
5 40-49 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 20% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Kurang dari 10 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 10% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Proses Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil BRI bertanggung jawab mengelola dan membayarkan insentif finansial kepada agregator pasar. Prosesnya terangkum seperti berikut ini: 1. Agregator Pasar menjual tungku sehat hemat energi berkualifikasi kepada pengguna akhir. 2. Agregator pasar menyerahkan laporan penjualan kepada bank komersial Indonesia yang ditunjuk yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laporan penjualan haruslah mengandung informasi termasuk jumlah total tungku sehat hemat energi yang dijual, nomor seri dari tungku yang dijual, nama, alamat, nomor telpon dan informasi kontak lainnya dari para pembeli tungku sehat hemat energi, serta lokasi (alamat) di mana tungku tersebut dibeli/dijual BRI melanjutkan laporan tersebut kepada tim verifikasi independen yang akan menggunakan daftar itu untuk memverifikasi bahwa tungku sehat hemat energi memang telah dibeli dan digunakan oleh pengguna akhir/rumah tangga. 4. Tim verifikasi independen melaksanakan verifikasi. 5. Tim verifikasi menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau menolak klaim yang dilakukan oleh agregator pasar. 6. Sesudah menerima konfirmasi positif dari tim verifikasi, BRI akan meninjau ulang laporan tersebut dan menyalurkan pembayaran insentif. Proses untuk pembayaran final sama dengan pembayaran pertama, yang dimulai dengan tim verifikasi independen melaksanakan verifikasi dan menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau menolak laporan yang diserahkan oleh agregator pasar. BRI kemudian meninjau ulang dan menyetujui atau menolak pembayaran. Proses Aplikasi Organisasi yang ingin berpartisipasi dalam program harus menyerahkan dokumen berikut ini untuk dapat dipertimbangkan partisipasinya: 1) Formulir aplikasi resmi (tersedia pada Lampiran A); dan 2) Sebuah rencana bisnis yang telah dilengkapi (format tersedia pada Lampiran B) Aplikasi yang diserahkan oleh kandidat agregator pasar harus mengandung informasi berikut ini: Ringkasan Eksekutif Pendahuluan Beberapa Mitra Bisnis (apabila berlaku) Penunjukan Organisasi Pemimpin (apabila berlaku) 1 Penting agar semua tungku yang dijual dalam proyek perintis memiliki nomor seri, yang dapat dilacak ke pembeli/pengguna akhir.
6 Jaringan atau Perjanjian Partisipasi Kemitraan (apabila berlaku) Tata Laku Operasi Bisnis Pengaturan Komersial Jadwal Kegiatan Rencana 100 Hari Kandidat harus menggunakan format yang disediakan dalam undangan bagi agregator pasar ini untuk melengkapi rencana bisnis mereka. Aplikasi yang telah dilengkapi harus diserahkan kepada The Apex Consulting Group melalui pada alamat berikut: Tenggat waktu untuk menyerahkan aplikasi adalah 6 Januari Aplikasi akan dikaji secara bergilir. Mekanisme Pemilihan Kandidat Agregator Pasar akan dikaji berdasarkan beberapa kriteria seleksi. Pengkajian awal akan dilakukan oleh Fasilitator Pasar berdasarkan kriteria pengkajian berikut: Kemitraan formal dengan satu atau lebih pemasok/produsen tungku yang disetujui. Sebuah rencana bisnis yang paling mungkin mencapai tujuan komersial dan pengembangan dari Program. Komitmen dan kemampuan yang teruji untuk dapat memenuhi persyaratan komersial dan pengembangan dari Program. Penyaringan dan Pelaksanaan Uji Tuntas (Due Diligence) Sesudah menerima daftar agregator pasar yang memenuhi kualifikasi yang telah mengindikasikan niat untuk berpartisipasi dalam program percontohan dari Fasilitator Pasar, BRI akan meninjau ulang dan melaksanakan penyaringan akhir terhadap aplikasi. Sebagai langkah pertama penyaringan, BRI akan memverifikasi bahwa tungku biomassa yang diajukan untuk dijual dalam proyek percontohan (dan terdaftar dalam aplikasi) memang termasuk dalam daftar tungku biomassa berkualifikasi yang diperoleh dari Kantor Manajemen Proyek (PMO). Langkah kedua penyaringan akan melibatkan pelaksanaan uji tuntas atas kelengkapan aplikasi. Apabila ada masalah yang diangkat oleh Kantor Manajemen Proyek mengenai agregator pasar berkualifikasi tertentu dalam waktu lima hari sejak penerimaan aplikasi dari Fasilitator Pasar, BRI akan menunda aplikasi sampai masalah tersebut diselesaikan. Sebagai langkah akhir, sesudah aplikasi kepesertaan dalam proyek percontohan disetujui, BRI dalam konsultasi dengan Kantor Manajemen Proyek dan Fasilitator Pasar akan: (1) mengesahkan rencana implementasi sebagaimana diindikasikan dalam aplikasi, (ii) menyediakan alokasi insentif spesifik berdasarkan rencana, dan (iii) merancang dan menandatangani perjanjian kontraktual dengan agregator pasar. Bantuan Tambahan untuk Mendukung Pengembangan Rencana Bisnis Anda Fasilitator Pasar Inisiatif CSI Indonesia telah mengembangkan Format Rencana Bisnis untuk panduan Anda. Format ini opsional namun dapat digunakan dalam pengembangan Rencana Bisnis untuk membantu
7 Anda merespons komponen perencanaan dan strategi sebagaimana yang dibutuhkan bagi pengembangan rencana bisnis dan disorot dalam catatan panduan di atas. Informasi tambahan untuk mendukung pengembangan rencana bisnis Anda juga dapat ditemukan di
8 Nama Organisasi: Alamat Kantor Pusat: Nama Narahubung: Posisi Narahubung: LAMPIRAN A: Formulir Aplikasi Agregator Pasar untuk Program Percontohan Nomor Telpon (seluler): Nomor Telpon (kantor): Alamat Jenis dan model tungku bersih yang diajukan untuk dijual dalam proyek percontohan: Jenis dan model tungku Jenis bahan bakar biomassa Nilai bintang (diberikan oleh pusat uji) Jumlah total tungku yang hendak dijual Jangka waktu (dari bln/thn ke bln/thn) Cakupan wilayah pasar Perkiraan harga eceran per tungku 1) 2) 3) 4) Mohon deskripsikan secara singkat strategi bisnis yang telah Anda dokumentasikan dalam Rencana Bisnis Anda (maksimum 300 kata)
9 LAMPIRAN B: Format dan Panduan Opsional Rencana Bisnis 1. Kesempatan Bagian ini haruslah menyediakan rangkuman peluang dari perspektif organisasi. 2. Para Peserta (apabila relevan) Bagian ini harus memberikan keterangan ringkas tentang masing-masing organisasi mitra, kekuatan mereka dan kontribusi yang akan mereka berikan (apabila relevan). 3. Organisasi Pemimpin (apabila relevan) Pernyataan sederhana tentang siapa yang akan bertindak sebagai Agregator Pasar diperlukan (bertindak atas nama jaringan atau kemitraan - apabila relevan). Rangkuman singkat tentang peran mereka dalam Jaringan atau Kemitraan juga perlu dimasukkan. 4. Sekilas tentang Tata Laku Operasi Bisnis Bagian dari rencana bisnis ini harus menyediakan semua rincian yang diperlukan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang operasi bisnis sehari-hari kepada pihak eksternal. Dengan kata lain, bagian ini harus memberikan penjelasan terpisah tentang bagaimana organisasi ini akan melaksanakan bisnisnya. 5. Pertimbangan Komersial Penting agar pengaturan komersial operasi ditentukan dengan jelas dan dipahami serta disepakati. Ketika mengembangkan pengaturan komersial untuk bisnis ini, penting agar pengaturannya adil dan mencerminkan keterkaitan antara input dan penghargaan. Waktu siklus kas (sejak waktu di mana seseorang membayar sesuatu sampai saat mereka dibayar untuk itu) harus dipertimbangkan dengan teliti sebagai bagian dari persiapan rencana bisnis program. 6. Tinjauan Tindakan Segera Rencana 100 hari dapat dikembangkan dan digunakan untuk memandu kegiatan bisnis seharihari. Rencana 100 hari awal akan memberikan arahan bagi pelaksanaan proyek. Rencana 100 hari berikutnya akan fokus pada perbaikan berkelanjutan dan masalah operasional. Direkomendasikan agar rencana 100 hari dibuat dalam bentuk tabel dan terlampir sebagai Adendum. Sebagai alternatif, sebuah jadwal kegiatan haruslah disiapkan untuk memvalidasi dan menggambarkan alur kegiatan yang hendak diselesaikan. Direkomendasikan agar jadwal ini ditabulasi dalam adendum.
Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia
Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia Dipersiapkan oleh The Apex Consulting Group untuk mendukung Aliansi
Lebih terperinciInisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh
Lebih terperinciPROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI BIOMASSA (TSHE) INDONESIA
PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI BIOMASSA (TSHE) INDONESIA Program kerja sama antara Kementrian ESDM Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Direktorat bioenergi - dan Bank Dunia
Lebih terperinciInisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
The Apex Consulting Group telah mengembangkan kasus bisnis ini bagi Inisiatif Kompor Bersih (Clean Stove Initiative atau CSI) Indonesia, sebuah inisiatif bersama Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia. Kasus
Lebih terperinciRencana Pemasaran Sosial untuk Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi Indonesia Program Percontohan Pembiayaan Berbasis Hasil January 2015
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Rencana Pemasaran Sosial untuk Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi Indonesia Program
Lebih terperinciCatatan informasi klien
Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan
Lebih terperinciSUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan
No. Dokumen ID : AGRO-SFM-002-PR Tanggal Terbit Sebelumnya : N/A Halaman : 1 dari 11 1.0 LATAR BELAKANG Grup APRIL ("APRIL") telah mengumumkan Kebijakan APRIL Grup dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Lebih terperinciPeran Partisipan Proyek dalam JCM. Sekretariat JCM Indonesia
Peran dalam JCM Sekretariat JCM Indonesia Konsep dasar JCM Jepang Digunakan untuk membantu memenuhi target penurunan emisi Jepang Teknologi, investasi, pendanaan dan pembangunan kapasitas Sistem pelaporan,
Lebih terperinciLayanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan
Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang
Lebih terperinciINSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA
INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA REFERENSI BAGI PEMINAT Dalam pengajuan proposal, peminat harus menaati segala instruksi, formulir, kontrak, dan spesifikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
MENTERi ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI JENIS
Lebih terperinci1 of 9 21/12/ :39
1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI
Lebih terperinciMODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific
MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.2051, 2015 KEMEN-ESDM. PT. PLN. Pembelian. Tenaga Listrik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2051, 2015 KEMEN-ESDM. PT. PLN. Pembelian. Tenaga Listrik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG
Lebih terperinciUntuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya pembangunan yang diikuti dengan pertumbuhan dan perekembangan perekonomian Indonesia, kebutuhan energi nasional juga semakin meningkat.
Lebih terperinciINSTRUKSI PENGADAAN JASA KONSULTAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN TATAKELOLA PROGRAM TFCA-SUMATERA
INSTRUKSI PENGADAAN JASA KONSULTAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN TATAKELOLA PROGRAM TFCA-SUMATERA Dalam rangka peningkatan pelayanan hibah, kinerja, dan capaian, TFCA-Sumatera akan melakukan evaluasi terhadap
Lebih terperinci2013, No BAB I PENDAHULUAN
2013, No.233 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kemajuan
Lebih terperinciPermintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal
Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan
Lebih terperinciURAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinci2016, No Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Perser
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1129, 2016 KEMEN-ESDM. PLTBm. PT PLN. Pembelian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBELIAN
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni
Australia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni Tanya Jawab Umum Apa itu Skema Hibah Alumni? Skema Hibah Alumni bertujuan untuk mendukung alumni dari Australia untuk membagi pengetahuan dan pengalaman yang
Lebih terperinci- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA A. Kerja Sama Antar Daerah 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH A. Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah Lain 1. Persiapan a. Pembentukan TKKSD. b. TKKSD membentuk Tim Teknis
Lebih terperincitetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun.
Single Rate Forward Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya (sebutkan)
Lebih terperinciKomponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi
Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan
Lebih terperinci1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak
KODE UNIT : O.842340.006.01 JUDUL UNIT : MemastikanPendanaan PenanggulanganBencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan pengetahuan, dan sikap yang dipersyaratkan untukmengidentifikasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN LAPORAN PER KEGIATAN Program Hibah Kompetisi Universitas Brawijaya
PANDUAN PENULISAN LAPORAN PER KEGIATAN Program Hibah Kompetisi Universitas Brawijaya TEMA A DAN B TAHUN ANGGARAN 2013 Universitas Brawijaya Malang 2013 Panduan Laporan Per Kegiatan Program Hibah Kompetisi-
Lebih terperinciKODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS
KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1 1. PENDAHULUAN Program TFCA- Sumatera merupakan program hibah bagi khususnya LSM dan Perguruan Tinggi di Indonesia
Lebih terperinciInisiatif Accountability Framework
Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda
Lebih terperinci- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN
Lebih terperinciPROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR
PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Frida Agro yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pembentukan. Lembaga. Wali Amanat. PERATURAN MENTERI NEGARA
Lebih terperinciVersi 27 Februari 2017
TARGET INDIKATOR KETERANGAN 7.1 Pada tahun 2030, menjamin akses universal 7.1.1* Rasio elektrifikasi Indikator nasional yang sesuai dengan indikator layanan energi yang global (Ada di dalam terjangkau,
Lebih terperinci2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1217, 2015 KEMEN ESDM. Bahan Bakar Nabati Pembiayaan Badan Pengelola. Kelapa Sawit. Pemanfaatan. Penyediaan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
Lebih terperinciPERBANKAN YANG BERKELANJUTAN DAN UNEP FI
Lokakarya Nasional Peran dan Manfaat Pembangunan Berkelanjutan Bagi Kalangan Perbankan PERBANKAN YANG BERKELANJUTAN DAN UNEP FI Toshiro Nishizawa Japan Bank for International Cooperation Chair, UNEP FI
Lebih terperinci2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan
No.1799, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Akreditasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:
Lebih terperinciManajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)
Coupon Swap Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya: Lindung Nilai
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciFAQ. bahasa indonesia
FAQ bahasa indonesia Q: Apa itu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) A: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau PT PII, adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk dan berada
Lebih terperinciPANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI REGISTRAR
PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI REGISTRAR PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA Icon Business Park Unit L1-L2 BSD City Tangerang, Indonesia 15345, Indonesia. www.pandi.id Judul: Registrar Versi: 1.1 No.
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciModul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58
Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58 Praktikum Analisis dan Perancangan REKAYASA KEBUTUHAN 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM : a) Mahasiswa mampu memahami konsep rekayasa kebutuhan b)
Lebih terperinciPRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012
PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards
Lebih terperinci2012, No.662. www.djpp.depkumham.go.id
13 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN UMUM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PANDUAN UMUM PELAKSANAAN
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.153, 2017 KEMEN-KP. Sertifikasi HAM Perikanan. Persyaratan dan Mekanisme. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2017 TENTANG
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciIndonesia. Menuju Akses Universal Memasak Bersih Tanpa Polusi. Bank Dunia. Program Energi Alternatif dan Berkelanjutan di Asia
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Bank Dunia Program Energi Alternatif dan Berkelanjutan di Asia Indonesia Menuju Akses
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
1 PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN PENYEDIA JASA DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinci-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/VI/2016 TENTANG PENDATAAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI
Lebih terperinciSPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas
SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN
Lebih terperinciManajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)
Single Rate Forward Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya (sebutkan)
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT Pasal 1 Tujuan 1. Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.5 dengan merujuk pada Lampiran Keputusan
Lebih terperinciPROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM
PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM Para Pihak pada Protokol ini, Menjadi para Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Perubahan Iklim,
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBuku Panduan Perlindungan Prosedural Pendidikan Khusus New Hampshire
Buku Panduan Perlindungan Prosedural Pendidikan Khusus New Hampshire Buku Panduan ini didasarkan pada Undang-Undang Pendidikan Penyandang Disabilitas tahun 2004 dan Peraturan NH tentang Pendidikan untuk
Lebih terperinci2 Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957); 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 ten
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1054. 2015 KEMENKEU. Lembaga Ekspor Indonesia. Penungasan Khusus. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134 /PMK. 08/2015 TENTANG PENUGASAN KHUSUS KEPADA
Lebih terperinci2017, No pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.754, 2017 KEMEN-ESDM. Kegiatan Fisik Pemanfaatan EBTKE. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan. Program Inovasi Desa (PID)
Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan Program Inovasi Desa (PID) 2017 1 Selayang Pandang SOP Percepatan PID Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan Program Inovasi Desa (PID) sebagai langkah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 23 Februari 2018 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG PETUNJUK PENDAFTARAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN DALAM RANGKA
Lebih terperinci2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.37, 2018 KEMENPAN-RB. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMERINTAH DAERAH,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
Lebih terperinciINFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001
LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan
Lebih terperinciLAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciLihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3
Untuk mengedit teks ini: Buka file ini pada Adobe Acrobat Klik 'Export PDF tool' pada bagian kanan Pilih Microsoft Word' untuk formatnya kemudian pilih Word Document Klik Export. Simpan file dengan memberikan
Lebih terperinciProject Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih
Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang
Lebih terperinciProsedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi
ID Dokumen BAHASA INDONESIA Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi Kelompok Pakar Sejawat, Skema Lisensi Penilai (ALS) HCV Resource Network (HCVRN) Prosedur
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM HI-LINK DP2M, DIKTI
PANDUAN PROGRAM HI-LINK DP2M, DIKTI - 2010 DIREKTORAT PENELITIAN dan PENGABDIAN kepada MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...3
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI - 2012 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2012 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciProses Penyelesaian Perselisihan
Dokumen ID INDONESIA Proses Penyelesaian Perselisihan Latar Belakang ALS adalah skema yang bertujuan untuk mempromosikan penerapan pendekatan NKT secara lebih bermutu dan konsisten melalui a) penyediaan
Lebih terperinciGambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM
BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL
MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI
TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)
Lebih terperinci