PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun Oleh: PRADESTA ARININGTIKA C2C FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 i

2 PERSETUJUAN SKRIPSI Nama Penyusun : Pradesta Ariningtika Nomor Induk Mahasiswa : C2C Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/AKUNTANSI Judul Skripsi : PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) Dosen Pembimbing : Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Semarang, 22 Januari 2013 Dosen Pembimbing, (Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt.) NIP ii

3 PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN Nama Penyusun Nomor Induk Mahasiswa Fakultas/Jurusan Judul Skripsi Dosen Pembimbing : Pradesta Ariningtika : C2C : Ekonomika dan Bisnis/AKUNTANSI : PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) : Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal : 26 Februari 2013 Tim Penguji: 1. Dr. Endang Kiswara, M.Si., Akt (...) 2. Agung Juliarto, SE., Msi., Akt, Ph.D (...) 3. Puji Harto, S.E., M.Si., Akt., Ph.D (...) iii

4 PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda-tangan di bawah ini saya, Pradesta Ariningtika, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Terhadap Pengungkapan Lingkungan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau penulisan dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolaholah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Semarang, 22 Januari 2013 Yang membuat pernyataan, (Pradesta Ariningtika) NIM. C2C iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Bahwa kita bisa merealisasikan, mencapai dan mewujudkan apa-apa yang kita inginkan (impikan) apabila kita bisa berpikir secara positif dan yakin bahwa keinginan (mimpi) kita tersebut pasti akan kita capai (dapatkan) Law of Attraction Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri.. (QS. Al-Isra : 7) Kupersembahkan : Teruntuk ibu dan ayah yang telah membesarkan dan mendidik Untuk kakak yang selalu menjaga dengan penuh kasih sayang Untuk keluarga besar yang selalu mendukungku Untuk para sahabatku yang selalu menghibur dengan penuh canda dan tawa Dan Untuk seluruh teman-teman yang telah menjadi keluarga kedua bagiku v

6 ABSTRACT This study aims to analyze the effect of the practice of good corporate governance on corporate environmental disclosure. The practice of good corporate governance is proxied by the proportion of the board of commissioners, the number of meetings the board, audit committee size and the number of audit committee meetings. This study also includes profitability, company size and leverage as control variables. The population of this research is the mining industry companies are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) Total observations is 38 mining companies. Sampling technique in this study is purposive sampling method. The data analysis techniques use multiple linear regression method. The results showed that the number of meetings of the board of commissioners and the size of the audit committee significantly influence corporate environmental disclosure. Meanwhile, the proportion of independent commissioners, the number of audit committee meetings, profitability, company size and leverage did not significantly influence towards corporate environmental disclosure Keywords: Good corporate governance practices, corporate environmental disclosure, profitability, leverage vi

7 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh praktik tata kelola perusahaan yang baik terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. Praktik tata kelola perusahaan yang baik diproksikan oleh proporsi dewan komisaris, jumlah rapat dewan komisaris, ukuran komite audit dan jumlah rapat komite audit. Penelitian ini juga menyertakan profitabilitas, ukuran perusahaan, dan leverage sebagai variabel kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan industri sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Total pengamatan adalah 38 perusahaan pertambangan. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rapat dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. Sementara itu, proporsi komisaris independen, jumlah pertemuan komite audit, profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan lingkungan perusahaan. Kata kunci: Praktik Good Corporate Governance, Corporate Environmental Disclosure, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, leverage vii

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidaya-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dan Ibu untuk kasih sayang, nasihat, semangat dan doa yang tak pernah putus serta telah mengorbankan apapun demi tercapainya cita-cita anak-anaknya. 2. Ibu Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, kritik, nasehat, dukungan dan motivasi yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Ibu Andri Prastiwi, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Wali. viii

9 4. Bapak Ibu dosen dan seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis. 5. Kakak tersayang Pradesia Ariningtias atas segala bantuannya baik moril maupun materiil, semangat, doa dan dukungannya. 6. Aldo Gunawan, terima kasih atas waktu, perhatian, semangat dan kasih sayangnya. Terima kasih telah mengajarkan arti kehidupan yang sesungguhnya. 7. Big thanks to my best Nanda Putri K., Endah Yuskurnia, Ilham Perdana Putra, Yuanisa Meistha, tante Yuni, Sarah, Mas Daniel, Herlin, Nurul Irfani, Renny Terima kasih untuk kebersamaan, persahabatan, inspirasi, dan motivasi selama ini. 8. My best partner Martantya Maudy Rahmanti atas dukungan semangat dan waktunya selama ini. 9. Teman seperjuangan Haris, Yoshua, Prita Saras, Denny, Ocir, Intan, Siska, terimakasih atas waktunya dan kebersamaannya. 10. Para sahabatku Alfiyani, Pritta Amina, Kurnia Putri, Riske Meitha, Ardina Nuresa, Hanny Larasati terima kasih untuk kebersamaan dan memberikan banyak pengalaman. 11. Seluruh teman-teman Akuntansi Reguler II angkatan 2009 kelas A. Terima kasih untuk kekeluargaan, kebersamaan, dan kekompakan selama di bangku kuliah. 12. Tim KKN II desa Simpar Kab Batang 2012/2013. ix

10 13. Semua pihak yang telah sangat membantu namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil apapun doa yang kalian berikan. x

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN... III PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Agensi (Agency Theory) Teori Legitimasi (legitimacy Theory) Corporate Social Responsibility Corporate Environmental Disclosure Good Corporate Governance Dewan Komisaris Komite Audit Penelitian Terdahulu xi

12 2.3. Kerangka Pemikiran Pengembangan Hipotesis Proporsi Dewan Komisaris terhadap Corporate Environmental Disclosure Jumlah Rapat Dewan Komisaris terhadap Corporate Environmental Disclosure Ukuran Komite Audit terhadap Corporate Environmental Disclosure Jumlah Rapat Komite Audit terhadap Corporate Environmental Disclosure BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Terikat (dependen) Variabel bebas (independen) Proporsi Dewan Komisaris Independen Jumlah Rapat Dewan Komisaris Ukuran Komite Audit Jumlah Rapat Komite Audit Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan (Size) Profitabilitas Leverage Populasi dan Sampel Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas xii

13 Uji Autokorelasi Pengujian Hipotesis Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Uji Parsial (Uji t) BAB IV PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Analisis Data Statistik deskritif Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolineritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi Hasil Pengujian Hipotesis Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) Uji Statistik F Uji statistik T Pembahasan Proporsi dewan komisaris terhadap Corporate environmental disclosure Jumlah rapat dewan komisaris terhadap Corporate environmental disclosure Ukuran komite audit terhadap Corporate environmental Disclosure Jumlah rapat komite audit terhadap Corporate environmental disclosure Variabel kontrol terhadap Corporate environmental Disclosure BAB V PENUTUP xiii

14 5.1 Kesimpulan Implikasi Penelitian Keterbatasan Penelitian Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Definisi Operasional penelitian Tabel 4.1 Ringkasan Populasi dan Sampel Penelitian Tabel 4.2 Stastistik Deskriptif Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas-Uji White Tabel 4.6 Model Persamaan Regresi Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik f (F-test) Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t (T-test) xv

16 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Hasil output Eviews Statistik Deskriptif Lampiran B : Hasil Pengujian Regresi xvii

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian sosial cenderung diakui sebagai suatu respon perusahaan yang signifikan untuk berkomunikasi antara perusahaan dan masyarakat berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan (Sun, Aly Salama, Hussainey Khaled dan habbash, 2010). Saat ini keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari tingkat laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut, namun juga dari tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan perusahaan baik dalam bidang sosial, kesehatan maupun lingkungan. Pentingnya aktivitas dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) juga mendapatkan perhatian dari pemerintah, hal tersebut dapat dilihat dari Undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial perusahaan) bagi Perseroan terbatas. UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 66 dan 74, pada pasal 66 ayat 2 bagian c tertulis bahwa selain laporan keuangan, dalam laporan tahunan perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Dan dalam pasal 74 menyatakan bahwa setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

19 2 Di Indonesia masalah pencemaran lingkungan masih banyak terjadi seperti kasus PT Nusa Halmahera Minerals Ltd Perusahaan tambang yang melakukan aktivitas produksi emas ini berlokasi di Pulau Halmahera. Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan menghasilkan lubang bekas pertambangan seperti di lubang tambang (pit) Gosowong, dibiarkan begitu saja, serta longsoran yang dapat menimbulkan air asam tambang dan berpotensi mencemari badan sungai Tobobo. Limbah PT NHM juga mencemari teluk KAO. Yang mengakibatkan ikan teri dan udang kecil mati. Serta kasus yang terjadi pada PT Freeport Indonesia yang terletak di Papua. Pencemaran yang terjadi di Freeport di antaranya pencemaran tanah dan air sehingga menimbulkan kerugian terutama bagi kelangsungan ekologi dan masyarakat sekitar. (Global Future Institute, 2009) Pencemaran lingkungan akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan, menimbulkan tekanan dari berbagai pihak khususnya masyarakat terhadap perusahaan agar perusahaan memberikan informasi yang transparan mengenai aktivitas lingkungannya didalam laporan tahunan perusahaan (Anggraini, 2006). Sun, dkk., (2010) menyatakan bahwa pengungkapan sukarela dalam annual report seperti pengungkapan lingkungan perusahaan atau yang sering disebut dengan corporate environmental disclosure dipandang perlu untuk menunjukkan kepada stakeholders akan kesadaran perusahaan dari kepentingan yang lebih luas dan akuntabilitas dengan cara berperilaku tanggung jawab sosial. Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik.

20 3 Tata kelola perusahaan yang baik atau sering disebut dengan Good corporate governance berperan penting dalam keberhasilan perusahaan. Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik diharapkan mampu melakukan pengawasan dan pengendalian sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Dewan komisaris yang independen secara umum mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga mempengaruhi kemungkinan kecurangan dalam menyajikan laporan keuangan yang dilakukan oleh manajer, artinya semakin kompeten dewan komisaris maka semakin mengurangi kemungkinan kecurangan dalam pelaporan keuangan (Chtourou,dkk.,2001). Komite audit memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) karena merupakan bagian dari dewan komisaris dalam mengawasi jalannya perusahaan. Komite audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada dewan komisaris mengenai laporan atau halhal lain yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris, serta untuk mengindentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris (Effendi, 2009). Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam suatu perusahaan diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi. Asimetri informasi antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan kepada agent untuk melakukan tindakan oportunis seperti manajemen laba (earnings management) mengenai kinerja ekonomi perusahaan sehingga dapat merugikan pemilik (principal). Teori agensi mampu

21 4 menjelaskan potensi konflik kepentingan diantara pihak yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut (Jensen dan Meckling, 1976). Sebagai agent, manajer bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun demikian manajer juga menginginkan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga pengungkapan lingkungan perusahaan digunakan sebagai salah satu cara untuk mengalihkan perhatian pemegang saham dari pemantauan kegiatan manajemen laba (Sun, dkk. 2010). Di dalam hubungan keagenan tersebut, muncul yang dinamakan agency cost. Beberapa penelitian empiris sebelumnya banyak berfokus pada pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dengan tata kelola perusahaan yang baik. Namun dalam penelitian ini lebih berfokus pada pengkajian pengaruh corporate governance terhadap CSR yang diproksikan dengan pengungkapan lingkungan perusahaan. Said, dkk (2009) dan Prior, D., Surroca, J. and Tribo, J. (2008) merupakan artikel yang mengeksplorasi hubungan antara CSR dan manajemen laba. Penelitian yang dilakukan Prior, dkk. (2008) menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh positif dari praktik manajemen laba (earnings management) terhadap CSR. Sedangkan Said, Zainuddin dan Haron. (2009) menemukan adanya hubungan kepemilikan pemerintah, dan komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas Corporate Social Responsibility. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sun, Salama, Hussainey dan Habbash (2010). Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sun,dkk., (2010) dengan setting di Inggris pada perusahaan yang terdaftar di Financial

22 5 Times and the London Stock Exchange (FTSE) antara tahun yang meneliti hubungan antara pengungkapan lingkungan perusahaan dan manajemen laba dan dampak mekanisme tata kelola perusahaan yang baik terhadap asosiasi tersebut. Menurut Sun,dkk. (2010) ada hubungan signifikan antara pengungkapan lingkungan perusahaan dengan manajemen laba. Kemudian Sun,dkk (2010) juga menemukan bahwa hanya variabel jumlah rapat komite audit yang berpengaruh terhadap hubungan pengungkapan lingkungan perusahaan dan manajemen laba. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sun,dkk (2010), antara lain adalah tidak digunakannya variabel ukuran dewan direksi (board size) sebagai pengukuran (proxy) dari praktik tata kelola perusahaan yang baik karena disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, di mana perusahaan-perusahaan di Indonesia menerapkan sistem dua tingkat atau two tier board system. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini variabel ukuran dewan direksi (board size) diganti dengan variabel dewan komisaris dengan menggunakan proxy yaitu proporsi dewan komisaris independen dan rapat dewan komisaris. Selain itu perbedaan penelitian ini adalah penggantian praktik tata kelola perusahaan yang baik dari variabel moderating menjadi variabel independen. Serta menambahkan variabel ukuran komite audit dalam praktik tata kelola perusahaan yang baik. Penelitian ini dilakukan karena adanya ketidakkonsistenan hasil yang terjadi pada penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Said,dkk. (2009), Prior,dkk. (2008) serta Sun,dkk. (2010). Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan industri sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 6 (BEI) dalam periode Penggunaan perusahaan industri sektor pertambangan sebagai sampel dalam penelitian ini karena perusahaan industri sektor pertambangan dalam melakukan aktivitasnya menggunakan sumber daya yang berasal dari lingkungan sekitar, sehingga perusahaan tersebut memberikan dampak yang besar baik secara langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan. 1.2 Rumusan Masalah Pengungkapan lingkungan perusahaan atau Corporate environmental disclosure (CED) merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan di dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional yang telah dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik. Tata kelola perusahaan yang baik berperan penting terhadap keberhasilan perusahaan. Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik diharapkan mampu mengurangi asimetri informasi serta meningkatkan kinerja manajemen perusahaan. Pada tanggal 20 Juli 2007 pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mengatur kewajiban perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Dengan berlakunya UU PT ini diharapkan dapat meningkatkan luas pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan yang dilakukan perusahaan

24 7 karena pengungkapan sosial dan lingkungan yang semula bersifat voluntary menjadi bersifat mandatory bagi perusahaan. Atas dasar uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut 1. Apakah proporsi dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan? 2. Apakah jumlah rapat dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan? 3. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan? 4. Apakah jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. 2 Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat dewan komisaris terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. 3 Untuk mengetahui pengaruh ukuran komite audit terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. 4 Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat komite audit terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan.

25 8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi akademis, memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi terutama bagaimana tata kelola perusahaan yang baik mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan untuk pengungkapan lingkungan perusahaan dalam laporan tahunnya. 2. Bagi praktisi bisnis, memberikan pemahaman tentang pentingnya pengungkapan lingkungan perusahaan sehingga dapat menjadi masukan dalam pengambilan keputusan. 3. Sebagai bahan referensi atau acuan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri atas landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta pengembangan hipotesis.

26 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri atas variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas deskripsi objek penelitian, analisis data, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini terdiri atas simpulan, implikasi, keterbatasan dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya.

27 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori Agensi (Agency Theory) Teori Agensi merupakan teori yang mengungkapkan suatu kontrak antara principal dengan agent. Menurut Darmawati,dkk. (2005), inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Kepemilikan diwakili oleh investor yang mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini manajer untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan wewenang pengelolaan tersebut, mereka akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor. Setyapurnama dan Norpratiwi (2004) menyatakan hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda. Pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Inti dari teori agensi adalah pemisahan fungsi antara kepemilikan perusahaan oleh investot dan pengendali perusahaan oleh manajemen. Adanya asimetri informasi antara manajemen dengan pemilik memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis guna memaksimalkan keuntungan pribadi (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Tindakan oportunistik manajemen, seperti manajemen laba merupakan permasalahan keagenan yang 10

28 11 dapat menyesatkan stakeholder khususnya investor mengenai nilai pasar perusahaan dan posisi keuangan sehingga memungkinkan investor membuat keputusan yang salah. Oleh karena itu, manajemen laba dipandang sebagai suatu agency cost (Zahra et al., 2005; Xie et al., 2003). Agency cost (biaya keagenan) merupakan biaya yang dikeluarkan oleh principal untuk biaya pengawasan terhadap agen, pengeluaran yang mengikat oleh agen, dan adanya residual loss. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan biaya keagenan (agency cost) ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. The monitoring expenditure by the principal. Biaya ini merupakan biaya pengawasan yang harus dikeluarkan oleh prinsipal untuk mengawasi perilaku agen. 2. The bonding cost. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk menjamin bahwa agen tidak akan melakukan tindakan yang merugikan prinsipal. 3. The residual loss. Biaya ini merupakan pengorbanan nilai uang yang ekuivalen karena penurunan kemakmuran yang dialami oleh prinsipal akibat perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen. Berdasarkan teori agensi, perusahaan yang menghadapi biaya pengawasan dan biaya kontrak yang rendah cenderung akan melaporkan laba bersih rendah atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan manajemen salah satunya adalah biaya yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Kemudian sebagai wujud pertanggungjawaban,

29 12 manajer sebagai agen akan berusaha memenuhi seluruh keinginan pihak prinsipal, salah satunya dengan melakukan corporate environmental disclosure sebagai tindakan CSR. Sun,dkk.,(2010) menyatakan bahwa corporate environmental disclosure merupakan sinyal yang dapat mengalihkan perhatian pemegang saham dari pengawasan manipulasi laba atau isu-isu lainnya dan sebagai hasilnya harga saham di pasar modal akan meningkat seiring meningkatnya kepercayaan pemegang saham terhadap transparansi informasi yang diungkapkan oleh perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga diharapkan dapat memberikan kepercayaan terhadap manajemen dalam mengelola kekayaan pemilik (pemegang saham), selain itu Tata kelola perusahaan yang baik dapat meminimalkan konflik kepentingan dan meminimumkan biaya keagenan (Waryanto, 2010). Oleh karena itu, dibutuhkan sistem Tata kelola perusahaan yang baik di dalam suatu perusahaan Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Teori legitimasi dilandasi oleh adanya suatu kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi (Ghozali dan Chariri, 2007). Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004). Menurut Deegan (2004), dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen

30 13 menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan komunitas. Teori legitimasi bergantung pada premis bahwa terdapat kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu cara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan operasinya. Deegan (2000) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa bentuk eksplisit dari kontrak sosial adalah persyaratan legal, sementara bentuk implisitnya adalah harapan masyarakat yang tidak tercantum dalam peraturan legal. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Teori legitimasi menjelaskan bahwa sebuah organisasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya harus menunjukan perilaku yang konsisten dengan nilai sosial (Guthrie dan Parker, 1989). Pengungkapan aktivitas CSR dianggap sebagai salah satu hal yang penting untuk mempengaruhi persepsi masyarakat akan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini sejalan dengan (Ghozali dan Chariri, 2007) yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan kinerja berbasis sosial dan lingkungan serta pengungkapan informasi sosial dan lingkungan untuk membenarkan atau melegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat. Namun demikian, Gray (1995) dalam Sun,dkk.,(2010) mengemukakan motivasi tersendiri dari manajer dalam melakukan pengungkapan sosial dan lingkungan. Sejumlah studi terdahulu melakukan penilaian atas pengungkapan lingkungan sukarela laporan tahunan dan memandang pelaporan

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN SEBAGAI SALAH SATU MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN SEBAGAI SALAH SATU MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN SEBAGAI SALAH SATU MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Lebih terperinci

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001.

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Komite Nasional Kebijakan Governance Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I - Lt.

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN ASIMETRI INFORMASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MANAJEMEN LABA. Oleh; Tri Handayani Amaliah Dosen Akuntansi FEB UNG

SUATU TINJAUAN ASIMETRI INFORMASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MANAJEMEN LABA. Oleh; Tri Handayani Amaliah Dosen Akuntansi FEB UNG SUATU TINJAUAN ASIMETRI INFORMASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MANAJEMEN LABA Oleh; Tri Handayani Amaliah Dosen Akuntansi FEB UNG Abstrak Tulisan ini mencoba memberikan paparan deskriptif tentang asimetri

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN DI SEKTOR PEMERINTAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN DI SEKTOR PEMERINTAHAN i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN DI SEKTOR PEMERINTAHAN (Persepsi Pegawai Pada Dinas-Dinas Kota Semarang) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas

Lebih terperinci

Muhammad Titan Terzaghi Universitas Bina Darma Palembang. Abstract

Muhammad Titan Terzaghi Universitas Bina Darma Palembang. Abstract PENGARUH EARNING MANAGEMENT DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Titan Terzaghi Universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) BAB I, PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik/Good Corporate Governance (GCG), tetap memperhatikan

Lebih terperinci

Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK. Strategic Governance Policy. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK. Strategic Governance Policy. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 7 Bagian Kedua KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK II.1. Kebijakan GCG ANTARA ANTARA

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) i PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan 2014 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Emiten Subsektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012) Dr. Majidah, S.E., M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan perusahaan masih

BAB I PENDAHULUAN. faktor sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan perusahaan masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdebatan tentang sejauh mana perusahaan harus mempertimbangkan faktor sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan perusahaan masih terus berkembang.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Atas Perilaku Penggelapan Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Semarang Candisari) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

PENGARUH PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGARUH PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN i PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Studi Pada Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

(Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi se Indonesia tahun 2012) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

(Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi se Indonesia tahun 2012) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL (Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NI KETUT MULIATI PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi Diajukan oleh : Nama :

Lebih terperinci

HUBUNGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

HUBUNGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ISSN : 1907 6304 HUBUNGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DENGAN PENGUNGKAPAN The Relationship Between The Good Corporate Governance (GCG) With Revealing The Accounting Report *) Abstract Due to the checs,

Lebih terperinci

: M. YUNIAR FIJRIANTORO NIM. F0305074

: M. YUNIAR FIJRIANTORO NIM. F0305074 ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi kasus pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON-PERFORMING LOAN (Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Go Public di Indonesia Periode 2008-2012)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON-PERFORMING LOAN (Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Go Public di Indonesia Periode 2008-2012) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON-PERFORMING LOAN (Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Go Public di Indonesia Periode 2008-2012) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang. Oleh : Ekky Anandika Irawan NIM : 7250406611

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang. Oleh : Ekky Anandika Irawan NIM : 7250406611 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009) SKRIPSI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Agus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 TENTANG PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

infopelni162@pelni.co.id

infopelni162@pelni.co.id PELNI Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran Nasional Indonesia TATA LAKSANA KERJA DIREKSI dan DEWAN KOMISARIS [Board Manual] PELNI i PERNYATAAN KOMITMEN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Perusahaan

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tinjauan umum kebijakan dan pengarahan etika, memandu hubungan kerja di antara kita, dan hubungan bisnis dengan Pemangku Kepentingan. Edisi 2 10 Februari 2011 Daftar Isi 2 Sambutan Komisaris Utama 4 Sambutan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PDRB, IPM, PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN / KOTA JAWA TENGAH

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PDRB, IPM, PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN / KOTA JAWA TENGAH ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PDRB, IPM, PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN / KOTA JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT 2011 0 Daftar Isi Bab I. 2 PENDAHULUAN 2 Latar Belakang 2 Landasan Penyusunan Code of Conduct... 3 Visi dan Misi Perusahaan... 3 Tata Nilai Perusahaan... 3 Maksud,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN. http://www.garuda-indonesia.com. CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN. http://www.garuda-indonesia.com. CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. Halaman ini sengaja dikosongkan Dalam KTKP ini yang dimaksud dengan : Terbitan : 2 Revisi 0 Daftar Istilah.. AMDAL

Lebih terperinci