PENGARUH STATUS INTERNASIONAL, DIVERSIFIKASI OPERASI DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI PERUSAHAAN ASIA YANG TERDAFTAR DI NYSE)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STATUS INTERNASIONAL, DIVERSIFIKASI OPERASI DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI PERUSAHAAN ASIA YANG TERDAFTAR DI NYSE)"

Transkripsi

1 PENGARUH STATUS INTERNASIONAL, DIVERSIFIKASI OPERASI DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI PERUSAHAAN ASIA YANG TERDAFTAR DI NYSE) Ratih Indraswari, S.E., M.Sc. ABSTRACT This study aims to provide empirical evidence about the effect of international status, operation diversification, and legal origin on earnings management by Asian companies listed on NYSE. The complexity of the company's business comes from the increasing international status and operation diversification will increase the information asymmetry between managers and investors and affect the earnings management by the companies. For companies listed on foreign capital markets, legal system of the country of origin (legal origin) also affect earnings management by the companies. Companies with civil law of legal origin have a higher earnings management than firms with common law legal of origin. Earnings management measured using discretionary accrual. This study uses 82 Asian companies listed on NYSE as sample, during the year period of observation. This study provide empirical evidence that the international status and operation diversification affect earnings management. While legal origin (the legal system of the country of origin) does not affect earnings management when the company is listed on foreign capital markets which have strong investor protection such as the NYSE (New York Stock Exchange). Keyword: discretionary accruals, earnings management, international status, operation diversification, legal origin. PENDAHULUAN Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus berusaha bertahan dan mengembangkan perusahaannya. Upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas pangsa pasarnya, baik dengan meningkatkan diversifikasi produk (multioperasional) maupun memperluas jangkauan pemasarannya. Pada dekade terakhir, peningkatan jumlah perusahaan dan pasar yang berkembang mendorong perusahaan untuk memperluas jaringannya sampai ke luar negeri (multinasional). 1

2 2 Ketika perusahaan menjadi lebih terdiversifikasi secara internasional, operasi perusahaan tersebut secara alami menjadi lebih beraneka segi. Konsisten dengan kompleksitas yang meningkat, penelitian sebelumnya memberikan bukti bahwa ekspansi pada pasar internasional meningkatkan kompleksitas informasi yang diproses untuk investor (Thomas, 1999; Callen et al., 2005), manajer (Kim dan Mauborgne, 1995; Birkinshaw et al., 2001) dan analis keuangan (Duru dan Reeb, 2002; Khurana et al., 2003; Tihanyi and Thomas, 2005). Manajemen laba (earnings management) muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba (earnings), demi kepentingan pribadi dan atau perusahaan. Manajemen laba itu sendiri tidak dapat diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Pada prinsipnya manajemen laba merupakan suatu cara dalam menyajikan informasi laba kepada publik yang sudah disesuaikan dengan interest atau kepentingan dari pihak manajer itu sendiri atau menguntungkan perusahaan. Bukti-bukti empiris menunjukkan bahwa praktik manajemen laba ditemui dalam banyak konteks. Penelitian mengenai manajemen laba tetap menarik untuk dilakukan bila dikaitkan dengan fenomena hangat yang muncul dalam dunia bisnis, yaitu kompleksitas bisnis perusahaan, termasuk status internasional dan diversifikasi operasi perusahaan. Saat ini berbagai perusahaan berupaya untuk meningkatkan status internasionalnya dan meningkatkan diversifikasi operasi usahanya. Selain itu juga bila dikaitkan dengan sistem hukum pada negara asal apakah akan memengaruhi manajemen laba yang dilakukan meskipun perusahaan tersebut terdaftar di pasar modal Amerika (NYSE), yang dikenal memiliki proteksi investor yang kuat (Cernat, 2004). Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting dan menarik dilakukan.

3 3 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti apakah status internasional, diversifikasi operasi dan legal origin memengaruhi manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia yang diuji dalam penelitian ini adalah India, Singapore, Cina, Indonesia, Korea Utara, Hongkong, Jepang, Filipina, dan Taiwan. Negara di wilayah Asia menarik untuk diteliti dan menjadi fenomena dalam penelitian ini karena beberapa negara Asia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia yang terus mengembangkan sayapnya ditengah persaingan global (Krantz, 2007). Selain itu, negara-negara di wilayah Asia memiliki sebaran sistem hukum yang bervariasi walaupun berada dalam wilayah goegrafis yang berdekatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh status internasional, diversifikasi operasi, dan legal origin terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan Asia yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan kepada pembaca dan sebagai bahan kajian literatur bagi penelitian berikutnya. LANDASAN TEORI STATUS INTERNASIONAL Internasionalisasi dapat menjadi strategi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan dalam pasar yang berkembang. Perusahaan mencoba untuk memasarkan produknya dan memperluas operasinya tidak hanya pada satu negara. Perusahaan-perusahaan Asia yang digunakan dalam penelitian ini dikaitkan dengan kepentingan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan-perusahaan Asia yang terdaftar di NYSE merupakan perusahaan the best performers di industrinya masing-masing, sebagai contoh Canon, Honda Motors, Sony

4 4 Corp., dan Toyota Motors. Selain itu, beberapa negara Asia seperti Cina dan India merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia (Krantz, 2007). Penelitian sebelumnya memberikan rekomendasi berbagai pengukuran untuk mengukur status internasional. Beberapa peneliti menggunakan ukuran jumlah aset asing dibagi total aset yang dimiliki (Sulivan, 1994; Tihanyi et al., 2000). Penelitian lain mengukur diversifikasi internasional dengan lingkup negara. Hal ini didefinisikan sebagai jumlah negara asing dimana berinvestasi (Tallman dan Li, 1996; Tihanyi et al., 2000; Chin et al., 2009) dan jumlah penanam modal asing (Morck dan Yeung, 1991; Tallman dan Li, 1996). Sebagai tambahan, banyak peneliti menggunakan ukuran penjualan asing dibagi dengan total penjualan untuk menunjukkan status internasional (Sulivan, 1994; Tallman dan Li, 1996; Tihanyi et al., 2000). DIVERSIFIKASI OPERASI Dalam kondisi pasar saat ini, perusahaan berusaha untuk mendapat pangsa pasar yang baru dan memperluas pangsa pasar yang ada dengan memberikan peluang-peluang yang lebih baik sehingga perusahaan tetap memiliki keunggulan bersaing dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi operasi. Bagi perusahaan yang melakukan diversifikasi operasi (multioperasional), pelaporan masing-masing segmen operasinya tercantum dalam segment reporting. Segment reporting merupakan standar pengungkapan yang terutama dan secara khusus relevan bagi perusahaan berukuran besar dalam lokasi geografis yang berbeda dan atau bermacam-macam bisnis. Tujuan dari standar tersebut adalah untuk memberikan informasi mengenai perbedaan jenis aktivitas bisnis perusahaan dalam membantu pengguna laporan keuangan untuk (Radebaugh dan Street, 2003): - Memahami kinerja perusahaan dengan lebih baik.

5 5 - Menilai lebih baik kemungkinan aliran kas masa depan. - Membuat pertimbangan lebih informatif mengenai perusahaan secara keseluruhan. Dua aspek penting dari standar pelaporan adalah: (1) bagaimana manajemen memilih untuk membagi perusahaan kedalam segmen operasi, dan (2) item-item informasi yang dibutuhkan untuk diungkapkan untuk masing-masing segmen operasi. Segmen operasi didefinisikan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) sebagai komponen perusahaan: - Yang terikat dalam aktivitas bisnis dalam menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban. - Hasil operasi yang secara reguler dievaluasi oleh pembuat keputusan operasi untuk menilai segmen individual dan membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan kedalam segmen. - Ketika informasi keuangan terpisah tersedia yang dihasilkan oleh atau berdasarkan sistem pelaporan internal. Dua atau lebih segmen operasi dapat digabungkan kedalam segmen operasi tunggal jika penggabungannya konsisten dengan tujuan dan prinsip dasar dalam SFAS 131 (FASB), segmen memiliki karakteristik ekonomis serupa, dan segmen tersebut serupa untuk setiap area: (1) sifat dari produk dan jasa, (2) sifat dari proses produksi, (3) jenis atau kelas dari konsumen untuk produk dan jasa dihasilkan, (4) metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk atau menyediakan jasa, (5) jika memungkinkan, sifat dari lingkungan regulator. Informasi terpisah harus dilaporkan untuk semua segmen operasi yang memenuhi satu dari batasan kuantitatif berikut (FASB): - Pendapatan yang dilaporkan adalah 10% atau lebih dari pendapatan total dari semua segmen yang dapat dilaporkan.

6 6 - Jumlah absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan adalah 10% atau lebih dari gabungan laba atau rugi yang dari semua segmen operasi. - Jika aset adalah 10% atau lebih dari aset gabungan semua operasi. LEGAL ORIGIN Sistem hukum yang dianut suatu negara memengaruhi bagaimana perlindungan (proteksi) yang diberikan pada investor. Perbedaan dalam proteksi investor dapat menjelaskan mengapa perusahaan didanai dan dimiliki dengan sangat berbeda di berbagai negara. Menurut La Porta et al. (1998) dan Leuz et al. (2003), proteksi investor dianggap sebagai faktor kunci yang menentukan regulasi, dan sebagai faktor institusional yang penting yang memengaruhi pemilihan kebijakan perusahaan. Terdapat dua sistem hukum yang dikenal, yaitu common law dan civil law. Negaranegara penganut sistem hukum common law memiliki karakteristik: proteksi investor kuat, peran pasar modal kuat, struktur kepemilikan tersebar (Cernat, 2004). Negara-negara dengan sistem hukum civil law memiliki karakteristik: proteksi investor lemah, peran pasar modal lemah (bank memainkan peran penting), struktur kepemilikan terkonsentrasi (Cernat, 2004). La Porta et al. (1998) meneliti sistem hukum dan pengaruhnya terhadap proteksi investor. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa negara-negara dengan sistem hukum common law memiliki perlindungan investor yang kuat dibandingkan dengan negara-negara dengan sistem hukum civil law yang memiliki perlindungan investor yang lemah. MANAJEMEN LABA Teori keagenan (agency theory) menyatakan bahwa dalam perusahaan (firm) terjadi konflik kepentingan antara pemilik (principal) dan manajer (agent). Konflik yang timbul dipicu oleh kepentingan masing-masing pihak untuk memaksimalkan kesejahteraannya

7 7 (wealth). Dalam kondisi konflik tersebut, informasi akuntansi menjadi instrumen mediasi dalam menyelaraskan berbagai konflik kepentingan yang ada. Meski demikian, diakui bahwa informasi akuntansi memberikan fleksibilitas dan kebebasan manajer untuk memilih satu dari beberapa metode akuntansi yang tersedia. Bahkan standar akuntansi berterima umum yang dipakai di berbagai negara memberikan keleluasaan tersebut. Fleksibilitas ini memicu pihak-pihak yang terlibat kepentingan untuk tetap mengoptimalkan kepentingan dirinya atau sebagian pihak lain. Berbagai penelitian empiris membuktikan bahwa manajer memanfaatkan informasi akrual, baik dengan kebijakan akun discretional accrual maupun pemilihan metode akuntansi tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pribadinya (Healy, 1985; Jones, 1991). Dalam khasanah akuntansi, tindakan tersebut dinamakan manajemen laba. Dasar pemikiran akrual digunakan untuk mengatasi permasalahan pengukuran kinerja perusahaan ketika perusahaan berada dalam operasi yang sedang berkelanjutan. Dua prinsip akuntansi yang menjadi pedoman penciptaan laba adalah prinsip pengakuan pendapatan dan pencocokan. Dengan adanya kedua prinsip tersebut maka proses akrual diharapkan dapat mengatasi permasalahan waktu dan pencocokan yang melekat pada arus kas sehingga laba dapat mencerminkan kinerja perusahaan. Penggunaan akrual mengandung masalah, diantaranya berkaitan dengan kebijakan (discretion) manajemen atas pengakuan akrual. Kebijakan yang dimiliki manajemen dapat digunakan untuk memanipulasi laba untuk kepentingan pribadi. PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN Dengan peningkatan penyebaran geografis perusahaan, akan meningkatkan kompleksitas organisasi, dan kemudian meningkatkan asimetri informasi antara manajer dan investor. Manajer dapat memanfaatkan keleluasaannya untuk membuat keputusan yang

8 8 memaksimalkan dirinya sendiri, dimana keputusan tersebut menurunkan nilai perusahaan. Penelitian Hope et al. (2008) menunjukkan bahwa ketika peningkatan asimetri informasi disebabkan oleh status internasional, manajer cenderung membangun banyak aset di negara lain. Untuk menutupi pengaruh yang merugikan dari kebijakannya pada kinerja perusahaan, manajer memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba yang agresif. Chin et al. (2009) menguji pengaruh status internasional terhadap manajemen laba di negara Taiwan dan menemukan bahwa internasionalisasi perusahaan yang lebih tinggi berhubungan dengan manajemen laba yang lebih agresif. Chin et al. (2009) menggunakan lingkup negara yaitu jumlah negara asing dimana perusahaan berinvestasi. Status internasional yang meningkat berhubungan dengan peramalan laba yang lebih optimis. Analis keuangan akan meramalkan laba perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan apa yang dilaporkan oleh manajemen dalam laporan keuangan sesungguhnya. Perluasan menuju pasar internasional meningkatkan sulitnya pemrosesan informasi untuk investor dan analis keuangan (Tihanyi dan Thomas, 2005; Duru dan Reeb, 2002). Literatur secara konsisten mencatat volatilitas yang lebih tinggi untuk komponen laba asing dibanding komponen laba domestik (Goldberf dan Heflin, 1995; Reeb et al., 1998). Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha1. Status internasional berpengaruh positif terhadap manajemen laba Sebagian besar literatur sebelumnya pada area pelaporan segmen operasi menekankan dan membandingkan luas pengungkapan dengan karakteristik perusahaan (Singhvi dan Desai, 1971; Cooke, 1992). Karakteristik perusahaan yang diuji adalah ukuran perusahaan, leverage keuangan, proporsi aset yang dialokasikan, dan volatilitas laba. Carnes dan Guffey (2000) meneliti hubungan antara diversifikasi operasi perusahaan dengan rencana bonus manajer. Dugaan bahwa semakin banyak segmen operasi yang

9 9 dilaporkan perusahaan maka rencana bonus yang digunakan cenderung after-tax income terbukti dalam penelitian ini. Logical reasoning dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan dengan multioperasional memiliki kesempatan lebih besar untuk mengambil keuntungan pajak melalui penggunaan perencanaan pajak (manipulasi transfer pricing) yang dapat menyajikan beban pajak lebih rendah. Dari penelitian Carnes dan Guffey (2000) diketahui bahwa kompleksitas operasi perusahaan memungkinkan manajer untuk melakukan perencanaan pajak yang dapat menyajikan beban lebih rendah, sehingga akhirnya terdapat kecenderungan untuk menggunakan rencana bonus after-tax income. Kemudian bila dikaitkan dengan pelaporan kinerja kepada investor, manajemen perusahaan dengan segmen bisnis yang beragam diduga pula memiliki peluang untuk melakukan manajemen laba. Hal ini dikaitkan dengan kompleksitas organisasi yang meningkatkan asimetri informasi antara manajer dan investor. Manajer memiliki peluang untuk mengambil keputusan yang memaksimalkan dirinya sendiri. Ha2. Diversifikasi operasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba Leuz et al. (2003) melakukan penelitian mengenai manajemen laba dan proteksi investor dengan perbandingan secara internasional pada 31 negara selama kurun waktu tahun 1990 sampai dengan Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat perbedaan sistematis pada manajemen laba antar kelompok negara berbeda. Perbedaan tersebut didasari oleh dugaan bahwa insider mencoba untuk melindungi keuntungan privat mereka, kemudian manajemen laba yang dilakukan akan menurun dengan adanya proteksi investor. Proteksi investor yang kuat membatasi kemampuan insider untuk mengambil alih kendali atas keuntungan privat, dan mengurangi dorongan mereka untuk menyembunyikan kinerja perusahaan sesungguhnya. Pada negara dengan perlindungan investor yang lemah, manajemen laba akan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan insider mempunyai kesempatan yang

10 10 lebih besar untuk melakukan manajemen laba dibandingkan dengan negara yang memiliki perlindungan investor yang kuat. Chin et al. (2009) yang menguji pengaruh status internasional terhadap manajemen laba di Taiwan dan menemukan bahwa legal origin pemegang modal memengaruhi manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Perusahaan lebih cenderung melakukan manajemen laba bila pemegang modal berasal dari negara dengan sistem hukum (legal origin) civil law. Sebaliknya, bila perusahaan yang pemegang modalnya memiliki legal origin common law kurang melakukan manajemen laba. Kumar et al. (2008) menguji pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Kumar et al. (2008) menemukan bahwa lingkungan pengungkapan wajib yang ketat di negara asal perusahaan berhubungan positif dengan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) yang dilakukan perusahaan tersebut di pasar modal Amerika. Semakin ketat lingkungan pengungkapan wajib di negara asal maka perusahaan tersebut akan memberikan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) yang lebih pada pasar modal Amerika. Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik negara asal akan memengaruhi prilaku perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal negara lain/ asing. Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha3. Perusahaan dengan legal origin civil law memiliki manajemen laba yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan legal origin common law Ukuran perusahaan adalah skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Penelitian Shen dan Chih (2007) memberikan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Perusahaan besar memiliki ruang untuk

11 11 melakukan manajemen laba karena perusahaan yang lebih besar memiliki aset yang banyak dan aktivitas yang kompleks sehingga banyak pula kesempatan untuk mengatur pendapatan perusahaan tersebut. Leverage (debt ratio) merupakan rasio antara total kewajiban dengan total aset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Penelitian Chin et al. (2009) yang menguji pengaruh diversifikasi internasional terhadap manajemen laba juga menggunakan leverage (debt ratio) sebagai variabel kontrol, dan menemukan bahwa terdapat pengaruh positif leverage terhadap manajemen laba. Perusahaan dengan leverage tinggi akan menawarkan standar akuntansi yang menurunkan atau menaikkan laba yang dilaporkan. Penelitian tentang adanya tuntutan pemilik/ pemegang saham terhadap kualitas audit telah digambarkan dengan menggunakan literatur agency theory. Auditor berperan penting dalam memonitor kontrak. Kualitas auditor dalam penelitian ini diproksikan dengan reputasi auditor. Auditor dari KAP big 4 dianggap memiliki reputasi lebih baik dibandingkan auditor dari KAP nonbig 4. Yang termasuk dalam KAP Big 4 dunia saat ini adalah: PricewaterhouseCoopers, Deloitte Touche Tohmatsu, Ernst&Young, KPMG. Chin et al. (2009) menggunakan kualitas audit sebagai variabel kontrol dalam penelitiannya yang menguji pengaruh status internasonal terhadap manajemen laba dan menemukan bahwa terdapat pengaruh secara negatif kualitas audit terhadap manajemen laba. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan kualitas audit yang rendah akan cenderung melakukan manajemen laba. METODA PENELITIAN PEMILIHAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA

12 12 Penelitian ini akan mengambil sampel perusahaan-perusahaan dari negara Asia yang terdaftar di NYSE. Data perusahaan yang listed di NYSE diperoleh dari dan data laporan keuangan diperoleh dari OSIRIS. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti dalam melakukan pemilihan sampel. Kriteria tersebut adalah: 1. Perusahaan-perusahaan dari negara Asia yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). 2. Perusahaan dari industri nonperbankan. 3. Terdaftar di NYSE selama periode pengamatan (tahun ). 4. Perusahaan yang mencukupi tersedianya informasi yang berhubungan dengan penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menjumlahkan perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian selama periode pengamatan yaitu dari tahun yang disebut sebagai metoda penggabungan data (pooled data). Dari kriteria tersebut diperoleh 82 perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. PENGUKURAN VARIABEL VARIABEL DEPENDEN Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba (earnings management). Dalam penelitian ini manajemen laba diproksikan dengan discretionary accrual. Discretionary accruals (DA) merupakan tingkat akrual yang tidak normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk melakukan rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang mereka inginkan. Untuk menghitung discretionary accrual, model yang digunakan adalah model modifikasi Jones (The Modified Model Jones). Alasan penggunaan model ini adalah karena

13 13 model ini dianggap sebagai model yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba dan memberikan hasil yang kuat (Dechow et al., 1995). VARIABEL INDEPENDEN Variabel status internasional (INT) merupakan jumlah area geografis yang dilaporkan sesuai segment reporting laporan keuangannya. Bila perusahaan hanya beroperasi dalam satu negara maka nilai INT adalah sebesar 1. Namun bila perusahaan melaporkan hasil dari operasi dari berbagai negara maka nilai INT adalah sebesar jumlah negara sesuai geographic segment reporting yang dilaporkannya. Data diperoleh dari pengungkapan perusahaan dalam laporan keuangan tahunan (annual report). Hasil pengujian status internasional terhadap manajemen laba diharapkan berpengaruh positif. Variabel diversifikasi operasi (DIVO) merupakan jumlah segmen operasi yang dilapor perusahaan. Bila perusahaan hanya memiliki satu produk maka nilai DIVO adalah sebesar 1. Namun bila perusahaan melaporkan hasil operasinya dari produk yang beragam maka nilai DIVO adalah sebesar jumlah produk/ unit yang dihasilkan perusahaan sesuai operation operation segment reporting yang dilaporkannya. Data diperoleh dari pengungkapan perusahaan dalam laporan keuangan tahunan (annual report). Hasil pengujian segmen operasi terhadap manajemen laba diharapkan berpengaruh positif. Legal origin merupakan sistem hukum negara asal perusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy, yaitu 0 jika perusahaan berasal dari negara common law, dan 1 jika perusahaan berasal dari negara civil law. Klasifikasi common law atau civil law berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya (La Porta et al., 1998; Leuz et al., 2003). Legal origin dalam penelitian ini diharapkan berpengaruh positif dengan manajemen laba.

14 14 VARIABEL KONTROL Firm size (ukuran perusahaan) dalam penelitian ini adalah logaritma natural dari besarnya total aset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Hasil pengujian firm size terhadap manajemen laba diharapkan berpengaruh negatif. Variabel leverage adalah perbandingan total utang dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Hasil pengujian leverage terhadap manajemen laba diharapkan berpengaruh positif. Kualitas audit merupakan reputasi auditor yang melakukan pemeriksaan pada perusahaan. Variabel ini diukur dengan variabel dummy, yaitu 0 jika auditor berasal dari KAP non Big4 dan 1 jika auditor berasal dari KAP Big4. Hasil pengujian kualitas audit terhadap manajemen laba diharapkan berpengaruh negatif. MODEL ANALISIS Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis multivariate regression. Analisis multivariate regression digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel status internasional, diversifikasi operasi, dan legal origin terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Pada analisis ini semua variabel independen diregres terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba, sehingga diperoleh koefisien regresi yang layak sebagai regresor. Model penelitian yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah: DA it = a 0 + a 1 INT it + a 2 DIVO it + a 3 LORI it + a 4 SIZE it + a 5 LEV it + a 6 KUA it + e it Keterangan: DA it = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun t

15 15 INT it = Status internasional perusahaan, ditunjukkan dengan area geografis yang dilaporkan perusahaan i pada tahun t DIVO it = Diversifikasi operasi perusahaan, ditunjukkan dengan segmen operasi yang dilaporkan perusahaan i pada tahun t LORI it = Legal origin perusahaan, merupakan variabel dummy, 0 jika civil law, 1 jika common law SIZE it = Firm size perusahaan, ditunjukkan dengan logaritma natural total aset perusahaan i pada tahun t LEV it = Leverage perusahaan, ditunjukkan dengan rasio total kewajiban dibagi total ekuitas perusahaan i pada tahun t KUA it = Kualitas audit perusahaan merupakan variabel dummy, 0 jika diaudit oleh KAP nonbig4, jika diaudit oleh KAP big4 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Berikut adalah hasil pengujian multiple regression terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini: Pengujian Multiple Regression Unstandardized Coefficients B Std. Error t Sig. (Constant) INTit DIVO LORI LnSIZE LEV KUA a. Dependent Variable: DA

16 16 Pengujian hipotesis pertama bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian apakah status internasional memengaruhi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Pengujian terhadap hipotesis pertama membuktikan bahwa status internasional menunjukkan hasil secara statistik signifikan pada alpha = 0.05, ditunjukkan dengan angka signifikansi sebesar (<0.05), maka Ha1 diterima. Artinya bahwa status internasional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa internasionalisasi perusahaan yang lebih tinggi berhubungan dengan manajemen laba yang lebih agresif (Chin et al., 2009; Hope et al., 2008). Penelitian ini juga memberikan penjelasan terhadap penelitian sebelumnya (Tihanyi dan Thomas, 2005; Duru dan Reeb, 2002) bahwa investor dan analis keuangan kesulitan memproses informasi yang sesungguhnya karena manajemen laba pada perusahaan multinasional. Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian apakah diversifikasi operasi memengaruhi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Pengujian terhadap hipotesis kedua membuktikan bahwa diversifikasi operasi menunjukkan hasil secara statistik signifikan pada alpha = 0.05, ditunjukkan dengan angka signifikansi sebesar (<0.05), maka Ha2 diterima. Artinya bahwa diversifikasi operasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini menunjukkan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Carnes dan Guffey (2000) yang meneliti hubungan antara diversifikasi operasi perusahaan dengan rencana bonus manajer. Perusahaan dengan multioperasional memiliki kesempatan lebih besar untuk mengambil keuntungan pajak melalui penggunaan perencanaan pajak (manipulasi transfer pricing) yang dapat menyajikan beban pajak lebih rendah. Begitu pula dengan pelaporan kinerja pada investor, manajemen perusahaan dengan segmen bisnis yang beragam terbukti melakukan manajemen laba dengan arah menaikkan laba.

17 17 Pengujian hipotesis ketiga bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian apakah legal origin memengaruhi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Asia yang terdaftar di NYSE. Pengujian terhadap hipotesis ketiga membuktikan bahwa legal origin menunjukkan hasil secara statistik tidak signifikan pada alpha = 0.05, ditunjukkan dengan angka signifikansi sebesar (>0.05). maka Ho2 tidak dapat ditolak. Artinya bahwa perusahaan dengan legal origin civil law tidak memiliki manajemen laba yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan legal origin common law. Hasil ini berbeda dengan penelitian Kumar et al. (2008) yang menemukan bahwa karakteristik negara asal akan memengaruhi prilaku perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal asing. Penelitian ini mendukung penelitian Cernat (2004) dan Chin et al. (2009) bahwa sistem hukum pemegang modal atau sistem hukum negara dimana pasar modal tersebut berada lebih memengaruhi proteksi investor dan manajemen laba yang dilakukan perusahaan, dibandingkan dengan sistem hukum negara asal. Dari ketiga variabel kontrol yang diuji dalam penelitian ini (ukuran perusahaan, leverage, dan kualitas audit), hanya ukuran perusahaan yang menunjukkan hasil secara statistik signifikan pada alpha = 0.05, ditunjukkan dengan angka signifikansi sebesar (<0.05). Hal ini konsisten dengan penelitian Shen dan Chih (2007) yang menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel yang memengaruhi manajemen laba. Untuk leverage dan kualitas audit tidak menunjukkan hasil yang signifikan pada alpha = 0.05, ditunjukkan dengan angka signifikansi leverage sebesar (>0.05) dan angka signifikansi kualitas audit sebesar (>0.05). Dalam model penelitian ini leverage dan kualitas audit tidak memengaruhi manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan Asia terdaftar di NYSE.

18 18 SIMPULAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 82 perusahaan dengan dengan 246 observasi selama kurun waktu Penelitian menggunakan pooled data untuk menjawab tiga hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa status internasional dan diversifikasi operasi perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan Asia terdaftar di NYSE. Sistem hukum negara asal (legal origin) perusahaan tidak lagi memengaruhi manajemen laba yang dilakukan perusahaan ketika perusahaan tersebut terdaftar (listing) di pasar modal asing, terutama di NYSE yang dikenal dengan proteksi investor yang kuat. Hasil pengujian empiris penelitian ini memiliki implikasi bagi penelitian berikutnya bahwa kompleksitas bisnis perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat menguji pengaruh kompleksitas bisnis perusahaan terhadap manajemen laba riil yang dilakukan perusahaan. Atau pengaruh kompleksitas bisnis perusahaan terhadap tingkat laba perusahaan. KETERBATASAN PENELITIAN Beberapa keterbatasan muncul dalam penelitian ini yang tidak dapat dihindari oleh peneliti. Keterbatasan tersebut diduga berpengaruh pada hasil penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain, penelitian ini tidak melihat faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi prilaku manajemen laba. Penelitian ini menggunakan beberapa negara sebagai sampel, sehingga dimungkinkan banyak faktor lain seperti corporate governance atau perbedaan standar akuntansi yang dapat memengaruhi praktik manajemen laba.

19 19 Keterbatasan lain adalah sesuai dengan fenomena yang diungkap, penelitian ini hanya menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE dari wilayah Asia, hasil penelitian belum tentu dapat digeneralisasikan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE dari wilayah lain (Afrika, Eropa). DAFTAR PUSTAKA Birkinshaw, J., O. Taulan, dan D. Arnold Global Account Management in Multinational Corporations: Theory and Evidence. Journal of International Business Studies 32 (2): Callen, J., O.K. Hope., dan D. Segal Domestic and Foreign Earnings, Stock Return Variability and The Impact of Investor Sophistication. Journal of Accounting Research 43 (3): Carnes, G., dan D.M. Guffey The Influence of International Status and Operating Segments on Firms Choice of Bonus Plans. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation 9 (1): Cernat, L The emerging European Corporate Governance Model: Anglo Saxon, Continental, or Still the Century of Diversity? Journal of European Public Policy 11 (2): Chin, C.L., Y. J. Chen., dan T. J. Hsieh International Diversification, Ownership Structure, Legal Origin, and Earnings Management: Evidence from Taiwan. Journal of Accounting, Auditing and Finance 24 (2): Cooke, T.E The Impact of Size, Stock Market Listing and Industry Type on Disclosure in the Annual Reports of Japanese Listed Corporations. Accounting and Business Research 22 (87): Dechow, P.M., R.G. Sloan., dan A.P. Sweeney Detecting Earnings Management. The Accounting Review 70 (2): Duru, A., dan D.M. Reeb International Diversification and Analysts Forecast Accuracy and Bias. The Accounting Review 77 (2): Financial Accounting Standards Board Statement of Financial Accounting Standard No 131: Disclosures about Segments of an Enterprise and related information. Stamford, CT: FASB. Goldberf, S., dan F.L. Heflin The Association Between the Level of The International Diversification and Risk. Journal of International Financial Management and Accounting 6 (2): Healy, P.M The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal of Accounting and Economics 7 (1):

20 20 Hope, O.K., T. Kang., dan F. Vasvari The Effects of SFAS 131 Geographic Segment Disclosure by U.S. Multinational Companies on the Valuation of Foreign Earnings. Working papers. Jones, J.J Earning Management During Relief Investigation. Journal of Accounting Review 29 (2): Khurana, I. K., R. Pereira., dan K.K. Raman Does Analyst Behavior Explain Market Mispricing of Foreign Ernings for U.S. Mutinational Frms? Journal of Accounting, Auditing and Finance 18 (4): Kim, W. C., dan R.A. Mauborgen A Procedural Justice Model of Strategic Decision Making: Strategy Content Implications in The Multinational. Organization Science 6 (1): Krantz, M US Investors Develop Crush on US-Listed Chinese stocks. USA Today (Sept): 4 Kumar, G., W.M. Wilder., dan M.H. Stocks Voluntary accounting disclosures by US Listed Asian Companies. Journal of International Accounting Research 7 (1): La Porta, R., F.L. Silanes., A. Sleifer., dan R.W. Vishny Law and Finance. Working papers. Leuz, C., D.Nanda., dan P.D. Wysocky Earnings Management and Institutional Factors: An International Comparison. Journal of Financial Economics 69 (3): Morck, R., dan B. Yeung Why Investors Value Multinationality. Journal of Business 64 (2): Radebaugh L., dan L.S. Donna Segmental and Foreign Operations Disclosure. International Finance and Accounting Handbook. Reeb, D., C. Kwok, dan Y. Baek Systematic Risk in The Multinational Corporation. Journal of International Business Studies 29 (2): Shen, C.H., H.L. Chih Earnings Management and Corporate Governance in Asia s Emerging Markets. Academia Economic Papers 15 (5): Singhvi, S.S, dan H.B. Desai An Empirical Analysis of The Quality of Corporate Financial Disclosure. The Accounting Review : Sullivan, D Measuring the Degree of Internationalization of a Firm. Journal of International Business Studies 25 (2): Tallman, S., dan J. Li Effects of International Diversity and Product Diversity on The Performance of Multinational Firms. Academy of Management Journal 39 (1): Thomas, W A Test of the Market s Mispricing of Domestic and Foreign Earnings. Journal of Accounting and Economics 28 (2): Tihanyi, L., dan W. B. Thomas Information Processing Demands and The Multinational Enterprise: A Comparison of Foreign and Domestic Earnings Estimates. Journal of Business Research 58 (2):

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 5 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Segment Reporting Segment reporting merupakan standar pengungkapan yang terutama dan secara khusus relevan bagi perusahaan berukuran besar dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pangsa pasarnya. Baik dengan memperluas jangkauan pasarnya serta

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pangsa pasarnya. Baik dengan memperluas jangkauan pasarnya serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisinis antar perusahaan yang semakin ketat menuntut untuk mengambangkan perusahaannya agar tetap bisa bertahan. Salah satu upaya yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan diproksikan dengan absolute discretionary accruals menggunakan Modified Jones Model.

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA. Cahyo Indraswono 4

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA. Cahyo Indraswono 4 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEGAL ORIGIN TERHADAP MANAJEMEN LABA Cahyo Indraswono 4 Abstract The objective of the research are to find out empirical evidence about

Lebih terperinci

BAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap

BAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, kegiatan bisnis dan investasi semakin mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan. Baik investasi yang dilakukan oleh para investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 70~74 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) 70 Lina

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pengungkapan segmen tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan yaitu pihak pemilik dan pengelola, yang berkontribusi dalam modal, keahlian, serta tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi yang sering digunakan dan diakses oleh pihak eksternal perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI HUBUNGAN PRAKTEK MANAJEMEN LABA TERHADAP REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 OLEH ARI SYAHPUTRA 090522054

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi / stakeholders. Laba adalah salah satu informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan agent) umumnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal ini menyebabkan munculnya hubungan

Lebih terperinci

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA. PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011) Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan investasi. Informasi yang diperlukan tersebut diantaranya disajikan dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi 1 Muhammad Yogi, 2 Pupung Purnamasari,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan manajemen untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pendirian korporasi modern sebagai suatu entitas legal dapat dilihat dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan. Menurut Lukviarman (2016, p.23)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi agar dapat bertahan hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Manajemen harus

Lebih terperinci

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN...

PERNYATAAN KEASLIAN... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 652~659 652 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Lina

Lebih terperinci

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Tugas S2 matrikulasi: Ekonomi Bisnis & Financial Dosen: Dr. Prihantoro, SE., MM Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (pemilik modal) dan agen (pihak yang mengelola perusahaan) dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (pemilik modal) dan agen (pihak yang mengelola perusahaan) dalam bentuk 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Keagenan Teori keagenan merupakan dasar teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan. Teori ini memberikan penjelasan hubungan kontrak antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan dan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model 73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model Kothari sebelum dan sesudah implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theory Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor atau pemegang saham dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Audit Report Lag, Type of Industry, Company Age, Audit Opinion, Public Accounting Firm Reputation

ABSTRACT. Keywords: Audit Report Lag, Type of Industry, Company Age, Audit Opinion, Public Accounting Firm Reputation ABSTRACT The financial statements are very important in making economic decisions. One of the qualitative characteristics of the financial statements is relevance that can be assessed from the timeliness

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian terkait hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian terkait hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian terkait hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan merupakan pembahasan yang luas tentang tatakelola perusahaan. Isu ini masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak mengetahui informasi-informasi yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusahaan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirancang untuk menjadi standar akuntansi tunggal yang berlaku secara global.

BAB I PENDAHULUAN. dirancang untuk menjadi standar akuntansi tunggal yang berlaku secara global. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG International Financial Reporting Standards selanjutnya disingkat dengan IFRS dirancang untuk menjadi standar akuntansi tunggal yang berlaku secara global. Penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang dilakukan pihak yang berwenang seperti manajer dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Relevansi nilai pada afiliasi group bisnis lebih tinggi dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi bagi pihak eksternal yang dapat membantu dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba adalah laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang merupakan sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dapat dikatakan sebagai suatu lembaga dan juga sebagai suatu industri. Bank dikatakan sebagai suatu lembaga yang menghubungkan antara dua belah pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan aktivitas bisnis, semua perusahaan memerlukan dana. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang cukup, akan sulit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan perusahaan dilakukan oleh dua pihak berbeda, dalam hal ini pihak principal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan perusahaan dilakukan oleh dua pihak berbeda, dalam hal ini pihak principal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Agency Theory Agency theory menjelaskan permasalahan yang mungkin timbul ketika kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dilakukan oleh dua pihak berbeda, dalam hal ini pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan pendanaan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan menawarkan saham pada publik untuk yang pertama kali. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksejajaran kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent).

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksejajaran kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang biasa disebut laba. Pada perusahaan kecil, pemilik merupakan pengelola dari perusahaan tersebut. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penilitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Australia dan Bursa Efek Singapura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber penyalahgunaan informasi yang merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan yang pertama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Persaingan usaha antar perusahaan-perusahaan yang. dan Minov, 2001) dalam (Sari, Halim dan Fathoni, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Persaingan usaha antar perusahaan-perusahaan yang. dan Minov, 2001) dalam (Sari, Halim dan Fathoni, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak perusahaan- perusahaan baru yang didirikan sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu

Lebih terperinci

Cahyo Indraswono STIE YKPN

Cahyo Indraswono STIE YKPN MODUS Vol.28 (1): 1-17, 2016 ISSN 0852-1875 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PERUSAHAAN CROSS LISTED TERHADAP DISCRETIONARY ACCRUALS MANAJEMEN LABA MODEL JONES MODIFIKASI DENGAN LEGAL SISTEM SEBAGAI VARIABEL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas audit, leverage, komite audit dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional serta leverage dan size terhadap kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Telaah Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Sebuah perspektif teoretis yang penting pada desain insentif manajemen disediakan oleh konsep biaya agensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, informasi yang diberikan perusahaan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, informasi yang diberikan perusahaan dalam laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan menerbitkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utama bagi para penggunanya. Laporan keuangan harus mencerminkan keadaan dan kenyataan ekonomi perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA OLEH: HENNY SILVIANA

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA OLEH: HENNY SILVIANA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA OLEH: HENNY SILVIANA 3203009292 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 PENGARUH

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah: 1. Nilai perusahaan yang tinggi menyebabkan penggunaan hutang yang semakin minimal untuk menghindari konflik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengaruh globalisasi saat ini telah menghilangkan batasan-batasan geografis dalam kegiatan perekonomian dan menuntut adanya suatu sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya

BAB I PENDAHULUAN. berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya digunakan sebagai pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan tahunan (annual report) pada dasarnya adalah sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

Lebih terperinci

PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP PEMILIHAN KAP DAN PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP PEMILIHAN KAP DAN PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 1-8 ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan disusunnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga penyusunan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan. BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manipulasi aktivitas riil yang diproksikan dengan REM Index terhadap arus kas operasi satu tahun ke depan. Penelitian ini dilakukan pada 424

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Roychowdury (2006) mendefinisikan real activities manipulation sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Roychowdury (2006) mendefinisikan real activities manipulation sebagai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Roychowdury (2006) mendefinisikan real activities manipulation sebagai perubahan dari praktik operasi normal, yang dimotivasi oleh keinginan manajer untuk menuntun stakeholder

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perubahan harga saham akan menyebabkan return saham yang berubah-ubah. Return

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perubahan harga saham akan menyebabkan return saham yang berubah-ubah. Return 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan pemilihan investasi di pasar modal, nilai harga saham menjadi pertimbangan yang sangat penting. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perusahaan melakukan pelaporan keuangan sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor merupakan pihak yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba bisa diartikan sebagai metode yang dipilih oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangannya dimana usaha manajer untuk meningkatkan atau menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membuat para investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian (judgement) dan

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Laba Perilaku manajemen laba dapat dijelaskan melalui Positive Accounting Theory (PAT) dan Agency Theory. Tiga hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut agency theory, adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik. Terjadinya konflik yang disebut agency conflict

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha. Untuk dapat lebih bersaing perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk lebih transparan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas suatu entitas bisnis dan laporan keuangan berfungsi sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas suatu entitas bisnis dan laporan keuangan berfungsi sebagai bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pihak manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan tercermin dari laba yang disajikan pada laporan keuangan. Laba digunakan untuk mengukur efektivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan

Lebih terperinci