BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha"

Transkripsi

1 69 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pemakaian Air Bersih Pemakaian Air Untuk Domestik Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel di wilayah usaha PAM PT. TB, menunjukkan bahwa pemakaian air bersih berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin besar pendapatan mempunyai kecenderungan pemakaian air semakin tinggi. Perbedaan karakteristik wilayah di Badung selatan di wilayah usaha PAM PT. TB dalam pemakaian air domestik sangat berpengaruh. Besarnya pendapatan, rata-rata jumlah KK tiap sambungan dan pemakaian air bersih di wilayah pelayanan PAM PT. TB dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2, serta Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Tabel 5.1 Penghasilan, rasio KK dan Pemakaian Air Rata-rata di Wilayah Pelayanan PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Kecamatan Kuta No. Desa/Kel. Penghasilan Rata-Rata (Rp/RT/bln) Anggota Keluarga dalam satu sambungan PAM Rata-Rata Pemakaian Air (lt/org/hr) 1 Kedonganan ,33 215,74 2 Tuban ,68 257,13 3 Kuta ,00 257,59 Rata-rata ,00 243,49 Sumber : Hasil Data yang Diolah Standar Pemakaian Air Ditjen Cipta Karya (ltr/org/hr) 190

2 70 Dari Tabel 5.1 memperlihatkan besarnya penghasilan rata-rata di sebagian Kecamatan Kuta yang merupakan wilayah usaha PAM PT. TB, dengan penghasilan rata-rata adalah sebesar Rp ,-/RT/bulan. Besarnya anggota keluarga yang memanfaatkan air setiap satu sambungan PAM PT. TB adalah 4,00 orang. Pemakaian air rata-rata di wilayah usaha PAM PT. TB adalah sebesar 243,49 liter/orang/hari. Tabel 5.2 Penghasilan, prosentase KK dan Pemakaian Air Rata-rata di Wilayah Pelayanan PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Kecamatan Kuta Selatan No. Desa/Kel. Penghasilan Rata-Rata (Rp/RT/bln) Anggota Keluarga dalam satu sambungan PAM Rata-Rata Pemakaian Air (lt/org/hr) 1 Pecatu ,41 65,69 2 Ungasan ,04 220,87 3 Kutuh ,07 60,67 4 Benoa ,85 208,32 5 Tj. Benoa ,93 279,48 6 Jimbaran ,87 173,04 Rata-rata ,03 220,43 Sumber : Hasil Data yang Diolah Standar Pemakaian Air Ditjen Cipta Karya (ltr/org/hr) 190 Dari Tabel 5.2 memperlihatkan besarnya penghasilan rata-rata di Kecamatan Kuta Selatan yang merupakan wilayah usaha PAM PT. TB dengan penghasilan rata-rata adalah sebesar Rp ,-/RT/bulan. Besarnya anggota keluarga yang memanfaatkan air setiap satu sambungan PAM PT. TB adalah 4,03 orang. Pemakaian air rata-rata di wilayah usaha PAM PT. TB di luar Desa Pecatu dan Desa Kutuh adalah sebesar 220,43 liter/orang/hari. Desa Pecatu

3 Penghasilan (Rp.) Gambar 5.1 Grafik Penghasilan Rata-rata/bulan di Wilayah Usaha PAM PT. TB ,74 257,13257,59 220,87 208,32 279,48 173, ,69 60,67 Pemakaian Air (liter/orang/hari) 50 0 Gambar 5.2 Grafik Pemakaian Air Rata-rata (org/ltr/hr) di Wilayah Usaha PAM PT. TB

4 72 dan Desa Kutuh tidak dimasukkan dalam pemakaian rata-rata, karena kondisi di kedua desa tersebut tidak mendapatkan air secara kontinyu selama 24 jam, sehingga pemakaian air di kedua desa tidak bisa dihitung secara riil, karena air yang mereka manfaatkan selama ini membeli dari mobil-mobil tangki. Besarnya pemakaian air di semua wilayah usaha PAM PT. TB sangat variatif, yaitu berkisar dari 60,67 liter/orang/hari sampai penggunaan air yang paling boros mencapai 257,59 liter/orang/hari. Untuk memprediksi kebutuhan sebenarnya untuk pemakaian air domestik di wilayah usaha memang agak sulit, karena hampir semua wilayah usaha terdapat sumur, baik sumur gali maupun sumur bor yang juga lebih sering dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah usaha PAM PT. TB untuk kebutuhan sehari-hari walaupun mereka sudah mendapatkan air PAM dari PT. TB, sedangkan untuk dua wilayah usaha yaitu Desa Pecatu dan Desa Kutuh debit air yang mengalir sering mati dan tingkat kontinuitas pelayanan tidak mencapai 24 jam karena air mengalir di wilayah tersebut digilir setiap tiga hari sekali dan justru sering mati dan kalaupun mengalir tekanan airnya sangat kecil, sehingga konsumen PAM PT. TB dalam memenuhi kebutuhannya akan air bersih dengan membeli lewat mobil tangki yang airnya diambilkan dari sumber air di reservoar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi pemakaian air domestik di wilayah usaha PAM PT. TB sebesar 190 liter/orang/hari yang mengacu pada ketetapan Ditjen Cipta Karya (2000), jauh lebih kecil dari pemakaian yang sebenarnya, yang ada saat ini di wilayah usaha PAM PT. TB yang terletak di sebagian Kecamatan Kuta adalah sebesar 243,49 liter/orang/hari, demikian pula

5 73 pemakaian air untuk wilayah Kecamatan Kuta Selatan di luar Desa Pecatu dan Desa Kutuh sebesar 220,43 liter/orang/hari. Namun apabila dilihat dari kebutuhan di masing-masing desa/kelurahan, seperti di sebagian Kecamatan Kuta (Kedonganan, Tuban dan Kuta) yang pemakaian airnya berkisar antar 215,74 257,59 liter/orang/hari dan juga untuk Kecamatan Kuta Selatan khususnya di Desa Ungasan pemakaian airnya sebesar 220,87 liter/orang/hari, Kelurahan Benoa sebesar 208,32 liter/orang/hari dan yang paling ekstrim pemakaian airnya adalah di Desa Tanjung Benoa, yaitu sebesar 279,48 liter/orang/hari yang ternyata jauh melebihi standar yang telah ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya (2000), yaitu sebesar 190 liter/orang/hari. Dari hasil analisa dan perhitungan ternyata semakin besar penghasilan dari masyarakat, maka kecenderungan akan kebutuhan air akan meningkat pula seperti yang terlihat pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 di atas Pemakaian Air Pada Hidran Umum Pada sebagian masyarakat yang lain yang tidak menjadi pelanggan PAM PT. TB, kebutuhan air bersihnya dipenuhi dari sumur gali, sumur bor, air tangki dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari PAM PT. TB menunjukkan saat ini di wilayah usaha PAM PT. TB terdapat tiga puluh satu hidran umum, yang digunakan untuk mobil pemadam kebakaran yang tanpa memakai water meter, sehingga sangat sulit memperkirakan pemakaian rata-rata hidran umum dalam satu bulan. Hidran untuk kepentingan umum, dan hanya untuk pemadam kebakaran yang ada di wilayah usaha PAM PT. TB berjumlah tiga puluh satu buah, tiga buah

6 74 yang berlokasi di Desa Jimbaran termasuk yang di depan kantor PAM PT. TB dan 28 buah tersebar di Kecamatan Kuta (Kedonganan, Tuban dan Kuta) Pemakaian Air Untuk Non Domestik a. Pemakaian Air Untuk Akomodasi Wisata Kebutuhan air untuk akomodasi pariwisata berupa hotel dibedakan berdasarkan hotel berbintang dan non bintang (hotel melati dan pondok wisata). Perhitungan kebutuhan air untuk hotel berbintang berdasarkan hasil penelitian rata-rata 726,84 liter/kamar/hari dan hotel non bintang 43,85 liter/kamar/hari, dan hampir di semua hotel baik berbintang maupun non bintang memiliki sumur, yaitu sumur gali dan sumur bor. Kebutuhan air rata-rata untuk hotel berbintang juga sangat jauh dari standar yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya (2000), yaitu sebesar 150 liter/kamar/hari, namun untuk hotel non bintang masih dibawah standar. Dalam RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kecamatan Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan Kabupaten Badung (2002) mengasumsikan rata-rata pemakaian air untuk hotel berbintang sebesar 1500 liter/kamar/hari dan hotel non bintang 750 liter/kamar/hari. Melihat kebutuhan air untuk hotel berbintang sebenarnya masih berada dibawah asumsi yang dianalisis dalam RDTR Kecamatan, yang mana untuk fasilitas maupun sarana dan prasarana yang digunakan oleh hotel berbintang sudah jelas berstandar internasional, termasuk fasilitas kolam renang didalamnya, sehingga sangat jauh dari standar yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya.

7 75 Tabel 5.3 Pemakaian Air Non Domestik untuk Fasilitas Industri No. Sekolah Pemakaian Air (ltr/org/hr) 1. Hotel Berbintang 23,72 2. Hotel Non Bintang 11,56 3. Restoran/Rumah Makan 2,37 Rata-rata 9,99 Sumber : Hasil Data Yang Diolah Standar Pemakaian Air Ditjen CK (;tr/org/hr) 10 Kebutuhan air untuk keperluan restoran dan rumah makan berdasarkan hasil penelitian sebesar 18,85 liter/seat/hari. Kebutuhan ini masih jauh dari standar yang ditetapkan Ditjen Cipta Karya (2000), yaitu sebesar 100 liter/seat/hari. Kebutuhan air untuk Bandara Ngurah Rai digunakan untuk keperluan katering, pencucian maupun keperluan lainnya. Kebutuhan air bersih untuk bandara 4 m 3 /tahun. b. Pemakaian Air Untuk Sekolah Kebutuhan air untuk fasilitas sekolah didasarkan atas jumlah siswa dan jumlah guru. Pemakaian air untuk fasilitas pendidikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebesar 9,99 liter/orang/hari. Penggunaan air untuk kebutuhan air non domestik pada sekolah selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.4.

8 76 Tabel 5.4 Pemakaian Air Non Domestik untuk Fasilitas Pendidikan No. Sekolah Pemakaian Air (ltr/org/hr) 1. Taman Kanak-Kanak (TK) 23,72 2. Sekolah Dasar (SD) 11,56 3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2,37 4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 2,32 5. Perguruan Tinggi 9,98 Rata-rata 9,99 Sumber : Hasil Data Yang Diolah Standar Pemakaian Air Ditjen CK (;tr/org/hr) 10 Pada Tabel 5.4 memperlihatkan pemakaian air untuk tingkat sekolah khususnya TK dan SD melampaui dari standar yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya, yaitu sebesar 10 liter/murid/hari, hal ini disebabkan untuk tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar banyak mempunyai taman atau ruang terbuka hijau yang perlu disiram setiap hari, sehingga kebutuhan air di sekolah di samping digunakan MCK untuk murid dan guru juga dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. c. Pemakaian Air Untuk Kesehatan Pemakaian air non domestik untuk fasilitas kesehatan diambil dari pemakaian air untuk rumah sakit, tempat bersalin dan puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap. Kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, tempat bersalin dan puskesmas dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur (bed) yang dimiliki. Dari hasil penelitian kebutuhannya sebesar 562,13 liter/bed/hari.

9 77 Selengkapnya pemakaian air untuk fasilitas kesehatan dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Pemakaian Air Non Domestik Untuk Fasiltas Kesehatan No. Fasilitas Kesehatan Pemakaian Air (ltr/bed/hr) 1. Rumah Sakit Kasih Ibu 526,32 2. Rumah Sakit BIMC 444,44 3. Rumah Sakit Surya Husada 444,44 4. Puskesmas Kuta 833,33 Rata-rata 562,13 Sumber : Hasil Data Yang Diolah Standar Pemakaian Air Ditjen CK (ltr/bed/hr) 200 Dari standar yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya, (2000) pemakaian air untuk rumah sakit sebesar 200 liter/bed/hari. Tabel 5.5 menunjukkan bahwa rumah sakit dan puskesmas yang ada di wilayah usaha PAM PT. TB lebih besar dari standar yang ada. Hal ini disebabkan oleh wilayah usaha merupakan kawasan pariwisata, sehingga segala jenis pelayanan publik yang ada harus berstandar internasional dengan tingkat kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik sangat tinggi di wilayah usaha, sehingga kebutuhan akan air untuk pelayanan kesehatan juga akan semakin meningkat. 5.2 Kinerja PAM PT. Tirtaartha Buanamulia PAM PT. Tirtaartha Buanamulia sebagai sebuah perusahaan yang telah memberikan pelayanan kepada pelanggan di sebagian wilayah Kecamatan Kuta yang meliputi Desa Kedonganan, Kelurahan Tuban dan Kelurahan Kuta serta

10 78 seluruh wilayah Kecamatan Kuta Selatan yang meliputi Desa Pecatu, Desa Ungasan, Desa Kutuh, Kelurahan Benoa, Desa Tanjung Benoa dan Desa Jimbaran. Semakin tahun seiring dengan penambahan jaringan perpipaan serta peningkatan kapasitas sistem penyediaan air bersih lainnya, maka prosentase pelayanan sampai akhir masa konsesi sudah mencapai 97,81% dari jumah total penduduk di wilayah usaha, dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak jiwa dan jumlah pelanggan sejumlah pelanggan. Jumlah karyawan yang ada di PAM PT. TB sejumlah 122 orang, untuk teknik 79 orang dan non teknik 43 orang. Untuk saat ini prosentase karyawan yang berlatar belakang teknik sudah mencapai 64,76% dari total karyawan yang ada. Jadi sudah melebihi dari persyaratan yang ada, dimana dari Konsep Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Bidang Air Minum yang dikeluarkan oleh Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Pekerjaan Umum, (2004) dengan mempersyaratkan tenaga teknik minimal 55% sampai dengan 60%. Namun jika ditinjau dari rasio jumlah karyawan terhadap jumlah pelanggan di wilayah usaha PAM PT. TB, maka rasio setiap 1000 pelanggan sebanding dengan 5,33 orang karyawan. Jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Bidang Air Minum yang mempersyaratkan rasio karyawan per 1000 pelanggan adalah 10 sampai dengan 12 karyawan, maka PAM PT. TB dalam hal jumlah karyawan sangat efisien.

11 Cakupan Wilayah Pelayanan Cakupan wilayah pelayanan PAM PT. TB secara rata-rata sebesar 97,81% dari total jumlah penduduk di wilayah usaha. Ini menunjukkan bahwa pelayanan air bersih oleh PAM PT. TB telah menyentuh sebagian besar jumlah penduduk di wilayah usaha Klasifikasi Pelanggan a. Jumlah Pelanggan Jumlah pelanggan PAM PT. TB sesuai dengan Data PAM PT. TB (2011), berjumlah jiwa atau sejumlah pelanggan. Jumlah ini akan bertambah terus, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memakai air bersih. Belum terlayani sepenuhnya masyarakat terutama di wilayah kecamatan Kuta Selatan karena kondisi medan yang berbukit, sehingga PAM PT. TB belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sepenuhnya karena terbentur biaya infrastruktur. b. Klasifikasi Pelanggan Klasifikasi pelanggan sangat penting dilakukan sebagai pedoman dalam menentukan tarif atas air. Dengan terbentuknya klasifikasi pelanggan sehingga diharapkan terjadinya pemerataan pembayaran yang disesuaikan dengan kemampuan pelanggan.

12 Kontinuitas Pelayanan, Kwantitas dan Kwalitas Pelayanan yang diberikan oleh PAM PT. TB adalah selama 24 jam, hal ini telah sesuai dengan Konsep Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Bidang Air Minum Departemen Pekerjaan Umum (2004), yaitu pelayanan selama 24 jam. Pelayanan air selama 24 jam sangat memberikan kepuasan bagi pelanggan di wilayah usaha PAM PT. TB, kecuali di wilayah Desa Pecatu dan Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan yang masing belum mampu mengalirkan air selama 24 jam. Hasil survei menyatakan bahwa 73,07% pelanggan merasakan puas atas pelayanan selama 24 jam dan sisanya perlu dipertimbangkan untuk pengembangan infrastruktur untuk lebih dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Potensi sumber air masih memungkinkan untuk meningkatkan kwantitas pelayanan, dengan melihat produksi air sampai akhir tahun 2012 sebesar m 3, sedangkan penjualan baru sebesar m 3, sehingga ketersediaan air masih ada. Kwalitas air yang disediakan oleh PAM PT. TB untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah usaha telah sesuai dengan baku mutu air yang ditetapkan oleh Permenkes No. 429/Menkes/Per/IV/2010, tertanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yaitu kualitas air yang ada cocok dipakai sebagai air golongan B, yaitu air baku yang harus direbus terlebih dahulu sebelum di minum.

13 Penentuan Tarif Atas Air Dari hasil analisis yang dilakukan, maka besarnya tarif yang dikenakan dibandingkan dengan penghasilan rata-rata rumah tangga adalah sebesar 5,8% di sebagian Kecamatan Kuta yang merupakan wilayah usaha PAM PT. TB dan 4,95% untuk wilayah usaha di Kecamatan Kuta Selatan. Hal ini telah melebihi standar yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum. Pasal 3 ayat 2 Permendagri No. 23 Tahun 2006 menyebutkan bahwa tarif untuk standar kebutuhan pokok air minum harus terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan yang berpenghasilan sama dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), yaitu maksimal 4% dari pendapatan rumah tangga. Melihat prosentase dari pembayaran rekening terhadap penghasilan serta prosentase keuntungan yang ada, maka sudah semestinya PAM PT. TB untuk tidak menaikkan tarif lagi, jika mengacu pada Permendagri No. 23 Tahun 2006 tentang PDAM Kebocoran Air Sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh PAM PT. TB (2009), kehilangan atau kebocoran air total yang dialami oleh PAM PT. TB sebesar 23%. Jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Bidang Air Minum Departemen Pekerjaan Umum (2004) yang memberikan toleransi kebocoran air sebesar 25%, maka kebocoran air PAM PT. TB masih lebih rendah.

14 Pelayanan Air Bersih di Wilayah Usaha PAM PT. TB Kepuasan Pelanggan Secara umum pelayanan air bersih di wilayah usaha PAM PT. TB saat ini telah memuaskan sebagian besar pelanggannya. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PAM PT. TB dapat dilihat dari minimnya gangguan, kwalitas air yang baik dan bersih dan tekanan air yang sedang. Hal ini dapat dilihat dari prosentase kepuasan rata-rata pelanggan untuk kebutuhan air domestik sebesar 73,07%. Untuk lebih jelasnya prosentase tingkat kepuasan pelanggan di wilayah usaha PAM PT. TB dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan Gambar 5.3. Tabel 5.6 Prosentase Kepuasan Pelanggan Air Domestik di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Kepuasan Pelanggan No. Desa/Kelurahan (%) 1. Kedonganan 86,7 2. Tuban 94,6 3. Kuta 89,2 4. Pecatu 47,1 5. Ungasan 75,0 6. Kutuh 14,3 7. Benoa 80,5 8. Tanjung Benoa 85,7 9. Jimbaran 84,5 Rata-rata 73,07 Sumber : Hasil Data yang Diolah

15 ,7 94,6 89,2 47, ,3 80,5 85,7 84,5 Prosentase Kepuasan Pelanggan Gambar 5.3 Grafik Prosentase Kepuasan Pelanggan di Wilayah Usaha PAM PT. TB Kondisi ini menunjukkan bahwa PAM PT. TB mempunyai kinerja yang cukup baik, namun perlu terus ditingkatkan khususnya pada wilayah usaha Desa Pecatu dan Desa Kutuh yang berdasarkan apa yang ditunjukkan pada Tabel 5.6 tingkat kepuasan pelanggan masih sangat rendah yaitu 47,1% di Desa Pecatu dan 14,3% di Desa Kutuh, karena kurang debit air yang mengalir ke wilayah tersebut, sehingga seringkali terjadi pemadaman air bergiliran, dan kalaupun mengalir tekanan airnya sangat kecil sekali, dengan demikian kontinuitas aliran juga sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Sedangkan kepuasan pada pemakaian untuk kebutuhan air non domestik dapat dilihat pada Tabel 5.7.

16 84 Tabel 5.7 Prosentase Kepuasan Pelanggan Air Non Domestik di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Kepuasan Pelanggan No. Uraian (%) 1. Pendidikan Kesehatan Restoran/Rumah Makan Hotel Berbintang Hotel Non Bintang 100 Sumber : Hasil Data Yang Diolah Dari Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa prosentase kepuasan pelanggan air non domestik dengan tingkat kepuasan 100%, baik dari kwalitas airnya yang bersih, jarang terjadinya gangguan dan tekanan air dari sedang sampai baik atau kisaran 2 s/d 4 bar. Dari kebersihan air yang disalurkan pada pelanggan, baik pelanggan air domestik maupun non domestik mengakui bahwa kwalitas air yang mengalir ke pelanggan kondisinya baik dan bersih Gangguan Aliran PAM PT. TB Mengenai gangguan yang terjadi pada pelayanan PAM PT. TB dalam satu bulan untuk semua pelanggan baik domestik maupun non domestik berkisar antara satu sampai tiga kali gangguan dalam satu bulan. Gangguan yang dimaksud dalam hal ini seperti air macet (kontinuitas aliran yang tidak mengalir selama 24 jam) atau tekanan air yang kecil. Selengkapnya mengenai frekwensi gangguan pelayanan PAM PT. TB dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Tabel 5.9.

17 85 Tabel 5.8 Prosentase Frekwensi Gangguan Aliran Air Domestik di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia No. Desa/Kelurahan satu kali dua kali tiga kali lebih dari tiga kali (%) (%) (%) (%) 1. Desa Kedonganan Kelurahan Tuban Kelurahan Kuta Desa Pecatu 35, ,7 5. Desa Ungasan Desa Kutuh 14, ,7 7. Kelurahan Benoa Desa Tanjung Benoa Desa Jimbaran Rata-rata 83, ,71 Sumber : Hasil Data Yang Diolah Tabel 5.9 Prosentase Frekwensi Gangguan Aliran Air Non Domestik di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia No. Uraian satu kali dua kali tiga kali lebih dari tiga kali (%) (%) (%) (%) 1. Pendidikan Kesehatan Restoran/Rumah Makan Hotel Berbintang Hotel Non Bintang Rata-rata Sumber : Data Yang Diolah

18 86 Dari Tabel 5.8 dan Tabel 5.9 memberikan gambaran frekwensi gangguan aliran PAM PT. TB yang sebagian besar menunjukkan bahwa dalam satu bulan minimal terjadi sekali gangguan. Meskipun rata-rata pelanggan mengalami gangguan aliran air dalam satu bulannya, hal ini tidak mengurangi kepuasan pelanggan atas pelayanan PAM PT. TB. Ini memberikan gambaran meskipun ada gangguan tetapi secara keseluruhan hal tersebut tidak mengganggu aktifitas pelanggan Kesediaan Menerima Kenaikan Tarif Atas Pelayanan Yang Lebih Baik Kesediaan Menerima Kenaikan Tarif Penelitian menunjukkan bahwa apabila ada jaminan yang lebih baik dalam hal pelayanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, maka 100% pelanggan menyatakan mau membayar kenaikan tarif. Gambaran tentang kesediaan menerima kenaikan tarif atas jaminan pelayanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.10 Prosentase Kesediaan Menerima Kenaikan Tarif Atas Pelayanan Yang Lebih Baik Pelanggan PAM PT. Tirtaartha Buanamulia No. Desa/Kelurahan Kemauan Membayar kenaikan tarif atas pelayanan yang lebih baik Mau Tidak Mau (%) (%) 1. Kedonganan Tuban Kuta Pecatu 100 -

19 87 No. Desa/Kelurahan Kemauan Membayar kenaikan tarif atas pelayanan yang lebih baik Mau Tidak Mau (%) (%) 5. Ungasan Kutuh Benoa Tanjung Benoa Jimbaran Sumber : Data Yang Diolah Tabel 5.10 menunjukkan bahwa 100% pelanggan setuju dengan kenaikkan tarif 10%, walaupun pada kenyataan yang dilihat pada tabel kepuasan masih sangat kurang di beberapa desa khususnya di kecamatan Kuta Selatan, dan kemungkinan persetujuan tersebut juga disebabkan Pemerintah Kabupaten Badung mengeluarkan kebijakan menaikkan tarif air minum 10% setiap tahunnya untuk semua kelompok pengguna air melalui Perbup. No. 1 Tahun 2012 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Badung Prosentase Kenaikan Tingkat kesejahteraan serta perilaku pemakai air sangat berkaitan dengan kesediaan untuk menerima kenaikan dan besaran kenaikan atas pelayanan yang lebih baik dari PAM PT. TB. Gambaran dari prosentase kenaikan yang disetujui oleh pelanggan PAM PT. TB seperti ditunjukkan pada Tabel 5.11.

20 88 Tabel 5.11 Prosentase Kenaikan Tarif Yang Disetujui Pelanggan di wilayah usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia No. Desa/Kelurahan Prosentase Kenaikan Tarif yang disetujui 10% 15% 20% 30% 1. Kedonganan Tuban Kuta Pecatu Ungasan Kutuh Benoa Tanjung Benoa Jimbaran Sumber : Hasil Data Yang Diolah Prosentase kenaikan tarif yang disetujui oleh pelanggan pada kelompok pemakai air domestik menyatakan 100% setuju kisaran kenaikan tarif 10%, dimana sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Badung melalui Perbup. No. 1 tahun 2012 tentang tarif air minum, yang menyebutkan kenaikan tarif dilakukan setiap tahun sebesar 10% Hubungan Antar Variabel Analisis hubungan antar variabel dengan paket Program SPSS Versi 13 menunjukkan bahwa beberapa variabel mempunyai hubungan yang bermakna dengan variabel lainnya, yaitu peluangnya (P) lebih kecil dari 0,05 atau derajat kepercayaan 5% (P < 0,05). Hubungan ya ng bermakna dalam hal ini bisa

21 89 memberikan korelasi positif tetapi juga sebaliknya bisa memberikan korelasi yang negatif. Selengkapnya hubungan antara variabel dapat dilihat pada Tabel 5.12 dan Tabel Pemakaian Total Tabel 5.12 Hubungan Antar Variabel Pola Pemakaian Air di Wilayah Usaha Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Pemakaian Total 1 Jumlah Anggota Keluarga 0.546** Penghasilan 0.734** Pembayaran Rekening PAM 1.000** Jumlah Anggota Keluarga Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N 0.546** ** 0.546** Penghasilan Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N 0.743** 0.289** ** Pembayaran Rekening PAM Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N Sumber : Hasil Analisis 1.000** 0.546** 0.734** 1 Tabel 5.12 menunjukkan bahwa pemakaian air mempunyai hubungan yang bermakna dengan variabel lainnya, seperti jumlah anggota keluarga, penghasilan, rekening PAM dan pembayaran rekening. Jadi berdasarkan hal tersebut diatas, maka pemakaian air mempunyai koefisien korelasi (pearson correlation) positif

22 90 dengan jumlah anggota keluarga, yaitu 0,546, berarti keeratan korelasinya kuat, yang kisaran koefisien korelasi antara 0,41 sampai dengan 0,70. Semakin banyak anggota keluarga mempunyai kecenderungan pemakaian air yang semakin besar juga. Demikian juga jika dihubungkan dengan penghasilan keluarga yang mempunyai koefisien korelasi (pearson correlation) positif, yaitu 0,734 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat, yang berada pada kisaran koefisien korelasi antara 0,71 sampai dengan 0,90. Dan semakin besar penghasilan keluarga mempunyai kecenderungan pemakaian air semakin besar. Pemakaian air yang semakin besar akan berpengaruh terhadap pembayaran rekening air yang semakin besar juga. Jika dihubungkan pemakaian air dengan pembayaran rekening yang mempunyai koefisien korelasi (pearson correlation) positif, yaitu 1 berarti korelasi sempurna. Jumlah anggota keluarga akan berpengaruh terhadap variabel lainnya, yaitu semakin besar anggota keluarga berpengaruh terhadap semakin besarnya penghasilan keluarga dan semakin besarnya pembayaran rekening air. Penghasilan keluarga yang semakin besar akan berpengaruh terhadap pemakaian air yang semakin besar serta pembayaran rekening yang semakin besar pula. Nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) semua bernilai 0,000 < 0,05 level of significant (α) berarti semua variabel tersebut yaitu pemakaian air, jumlah anggota keluarga, penghasilan dan pembayaran rekening air saling berkorelasi. Hubungan antar variabel dalam pelayanan air ditunjukkan pada Tabel 5.13.

23 91 Tabel 5.13 Hubungan Antar Variabel Pelayanan Air di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Gangguan PAM Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N Gangguan PAM Tekanan Air ** Ketidakpuasan Pelayanan 0.499** Kesediaan Menerima Kenaikkan Tarif ** Tekanan Air Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N ** ** ** Ketidakpuasan Pelayanan Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N 0.499** ** ** Kesediaan Menerima Kenaikkan Tarif Pearson Correlation Sig. (2- tailed) N Sumber : Hasil Analisis ** 0.104* ** Tabel 5.13 menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan berhubungan secara bermakna atau berkorelasi dengan variabel lainnya (P<0,05). Ini berarti bahwa kepuasan sangat dipengaruhi oleh variabel yang diteliti. Semakin besar gangguan PAM mempunyai korelasi positif dengan semakin besarnya ketidakpuasan terhadap pelayanan PAM. Demikian juga dengan semakin besar gangguan yang ada kesediaan masyarakat menerima kenaikkan tarif atas pelayanan yang lebih baik menjadi semakin kecil, demikian juga sebaliknya. Gangguan terhadap PAM mempunyai korelasi negatif dengan tekanan air, artinya semakin besar tekanan air

24 92 berarti gangguan semakin kecil. Sedangkan gangguan PAM mempunyai korelasi positif dengan ketidakpuasan pelayanan dan kesediaan menerima kenaikkan tarif. Semakin besar gangguan maka pelanggan semakin tidak puas dan pelanggan makin tidak menerima kenaikkan tarif. Tekanan air mempunyai korelasi negatif dengan ketidakpuasan pelanggan dan kesediaan pelanggan menerima kenaikkan tarif. Semakin besar tekanan air yang ada maka ketidakpuasan pelanggan dan kesediaan menerima kenaikkan tarif menjadi semakin rendah. Ketidakpuasan pelayanan mempunyai korelasi positif dengan kesediaan menerima kenaikkan tarif ini, artinya semakin besar ketidakpuasan maka semakin besar pula niat pelanggan untuk mau menerima kenaikkan tarif untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik Keandalan Penyediaan Air Minum di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Prediksi Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk yang dipakai sebagai pedoman mengacu pada data yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Badung tahun Dari Analisis yang dilakukan terhadap karakteristik penduduk yang ada, maka dapat diketahui beberapa hal, yaitu laju pertumbuhan penduduk dari data sepuluh tahun terakhir ( ) di desa Kedonganan pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2,4%, Kelurahan Kuta 1,88%, Kelurahan Tuban 2,44%, Desa Pecatu 1,65%, Desa Kutuh 2,26%, Desa Ungasan 2,26%, Kelurahan Benoa 3,51%, Desa Tanjung Benoa 3,51% dan Desa Jimbaran 6,92%.

25 93 Pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan yang terjadi dengan menggunakan metode Aritmatika diperoleh data prediksi jumlah penduduk seperti Tabel 5.14 berikut. Tabel 5.14 Prediksi Jumlah Penduduk di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Tahun Prediksi Jumlah Penduduk No. Desa/Kel 2011 (jiwa) 2015 (jiwa) 2020 (jiwa) 2025 (jiwa) 1. Kedonganan Tuban Kuta Pecatu Ungasan Kutuh Benoa Tj. Benoa Jimbaran Sumber : Hasil Perhitungan Keandalan Penyediaan Air Minum di Wilayah Usaha PAM PT. Tirtaartha Buanamulia Keandalan penyediaan air di wilayah usaha PAM PT. TB melihat keandalan penyediaan air secara keseluruhan dengan memanfaatkan 3 (tiga) sumber air, yaitu sumber air produksi Blusung, sumber air produksi Estuary dan sumber air ABT (T-1), (T-4), (T-11) dan (T-13).

26 94 Besarnya keandalan penyediaan air bersih harus memperhitungkan juga besarnya kebocoran dan kebutuhan air non domestik yang terjadi. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan per tahun penggunaan air non domestik di wilayah uasaha PAM PT. TB mencapai 72,69% dari kebutuhan air domestik dengan tingkat kebocoran 23% dari penggunaan air domestik dan non domestik. Hasil analisa tersebut jauh melebihi standar yang diperkirakan Direktorat Jenderal Cipta Karya (2000), yang memperkirakan besarnya kebutuhan air non domestik sebesar 20%-30% dari kebutuhan air domestik. Selengkapnya analisis keandalan penyediaan air dilakukan pada 3 (tiga) skenario, dimana skenario 1 (satu) sumber air yang memang tersedia saat ini dengan tetap menjual air ke wilayah Badung dan Kota Denpasar sebesar 137,08 lt/dt ( m 3 /th), dan skenario 2 (dua) sumber air yang ada tanpa menjual air ke wilayah Badung dan Kota Denpasar, dan skenario 3 (tiga) ada tambahan pasok an sumber dari SARBAGITA sebesar 250 lt/dt ( m 3 /th), dengan rincian 150 lt/dt dari Tukad Penet dan 100 lt/dt dari Tukad Petanu, dapat dilihat pada Tabel 5.15 sampai dengan No. Tabel 5.15 Perhitungan Keandalan Penyediaan Air di Wilayah Usaha Uraian PAM PT. Tirtaartha Buanamulia (skenario 1) Tahun Kebutuhan Air (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (m 3 /th) (m 3 /th) (m 3 /th) 1. Ds. Kedonganan , , ,48 2. Kel. Tuban , , ,30 3. Kel. Kuta , , ,68 4. Ds. Pecatu , , ,88 5. Ds. Ungasan , , ,40 6. Ds. Kutuh , , ,42

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada Bab V, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pemakaian air bersih berkaitan erat dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB 29 BAB III METODE PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB dengan metode deskriptif kwalitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol.3, No.1, Januari 2015

Jurnal Spektran Vol.3, No.1, Januari 2015 KARAKTERISTIK POLA PEMAKAIAN DAN PELAYANAN AIR BERSIH DI WILAYAH USAHA PAM PT. TIRTAARTHA BUANAMULIA I B. Suryadmaja, I N. Norken 2 dan I G.B. Sila Dharma 2 Abstrak :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sebagai sumber kehidupan mahluk hidup terutama manusia yang berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human need). Air menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan.

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. PROFIL PARIWISATA A. Pariwisata Sektor pariwisata di Kabupaten Badung merupakan sektor yang paling diunggulkan, dan berkontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Badung tiap tahunnya. Ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH 4.1 Umum Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem distribusi air bersih yaitu berupa informasi mengenai kebutuhan air bersih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Kondisi Daerah Studi Wilayah usaha PAM PT. TB termasuk di dalam wilayah Kabupaten Badung yang meliputi sebagian Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Selatan yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM III.1 Umum Dalam suatu perencanaan instalasi pengolahan air minum perlu ditentukan kebutuhan air minum di wilayah perencanaan tersebut. Kebutuhan air minum dipengaruhi

Lebih terperinci

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN IV.1 Umum Dalam merencanakan instalasi pengolahan air minum diperlukan informasi mengenai kebutuhan air minum di wilayah perencanaan. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah terkait pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat dalam pelaksanaanya masih

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB 4 POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH

BAB 4 POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH BAB 4 POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil analisis pola konsumsi air bersih rumah tangga di Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah.

Lebih terperinci

Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta

Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota Luas (Km2) % Kepulauan Seribu 8,70 1,31 Jakarta Selatan 141,27 21,33 Jakarta Timur 188,03 28,39

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perilaku/Pola Pemakaian Air Bersih Engel dan kawan-kawan (1994) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH Isye Darlina dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON Brian Victori Langi Isri R. Mangangka, Sukarno Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email:

Lebih terperinci

ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan )

ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan ) ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan ) Ayu Metalia 1) dan Nadjaji Anwar 2) 1) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686

BAB I PENDAHULUAN. Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686 km 2 atau 0,288% dari luas kepulauan Indonesia dan orientasi pertumbuhan wilayah

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH TUGAS AKHIR OLEH : Hendra Thamrin L2D 302 383 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet ABSTRAK Peningkatan kebutuhan air di wilayah Kabupaten Badung terutama Kecamatan Kuta dan Kota Denpasar terutama Kecamatan Denpasar Barat disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat. Sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI KOTA MALANG BAB 1. PERTUMBUHAN KOTA MALANG Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang, 2010-2014 Grafik 1.2. Pertumbuhan

Lebih terperinci

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR Mary Selintung 1, Achmad Zubair 1, Dini Rakhmani 2 Abstrak Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi

ABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi ABSTRAK Waduk Muara Nusa Dua yang terletak di muara Sungai/Tukad Badung, tepatnya di Jembatan by Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, dibangun untuk menyediakan air baku guna memenuhi kebutuhan air bersih.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan a. Langkah-langkah dalam perhitungan Pajak Air Permukaan di PDAM Kota Surakarta 1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ulfa Fitriati, M.Eng, Novitasari, M.Eng dan M. Robiyan Noor M Program Studi Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk semakin hari semakin meningkat. Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka semakin meningkat pula kebutuhan air bersih. Peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN HOTEL 1.1. HOTEL BINTANG Grafik 1.1. Jumlah Hotel Bintang di Bekasi, 2011-2015 Grafik 1.2. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM III.1. Umum Dalam merencanakan instalasi pengolahan air minum diperlukan informasi mengenai kebutuhan air minum di wilayah perencanaan. Penentuan besar kebutuhan air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

Lebih terperinci

STUDI JARINGAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

STUDI JARINGAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA STUDI JARINGAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA Ikas 1) Abstrak Pengkajian terhadap pelayanan jaringan air bersih PDAM di Kecamatan Pontianak Tenggara masih kurang mendapat perhatian yang

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i METODOLOGI Dalam melakukan riset industri, kami menggunakan metodologi desk research atau melakukan data gathering dan data intelligent

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA UNGARAN JAWA TENGAH KOTA UNGARAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ungaran merupakan Ibukota Kabupaten Ungaran. Adapun batas-batas wilayah administrasinya adalah : Sebelah Utara

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnyalah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Perubahan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI A. Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Melawi Bagaimana Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Melawi? Berikut ini analisa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan pada suatu daerah sering membawa dampak, baik dari nilai positif maupun nilai negatif. Semakin berkembangnya suatu daerah tersebut akan meningkatkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011 39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7 i ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan jasa yang diberikan Hotel Mutiara berpengaruh terhadap kepuasan Tamu Hotel Mutiara, agar dapat bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Konsep Kepuasan Pelanggan Konsep Pengukuran Kepuasan Masyarakat atau Pelanggan Menurut Kotler yang dikutip Prasetyani dalam penelitiannya terdapat 4

Lebih terperinci

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk 86 BAB IV KAJIAN PEMBIAYAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 4.1 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Proyeksi kebutuhan air bersih pada wilayah pelayanan yang telah ditentukan didapat berdasarkan guna lahan rencana Kabupaten

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN Ollivia Zusan Darenoh 1, Joni Hermana 2 dan I. D. A. A. Warmadewanthi 2 1 Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

KOTA BATU KATALOG BPS : 35794. 15.01 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : 35794.14.01 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muta ali (2012) menjelaskan bahwa pengembangan wilayah adalah salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya wilayah untuk dimanfaatkan sebesarbesarnya demi kemakmuran rakyat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

BAB V ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH BAB V ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH 5.1 TINJAUAN UMUM Analisis kebutuhan air bersih untuk masa mendatang menggunakan standart standart perhitungan yang telah ditetapkan. Kebutuhan air untuk fasilitas fasilitas

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN NILAI PEROLEHAN AIR TANAH (NPAT) DALAM PENGENAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH WALIKOTA DENPASAR, Menimbang:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO Mohamad Oktora Yassin Lingkan Kawet, Fuad Halim, M. I. Jasin Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PURWAKARTA JAWA BARAT KOTA PURWAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Purwakarta merupakan Ibukota Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012 23/05/51/Th. VI, 1 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 230.957 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 222.950

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian sebelumnya telah dibahas berbagai temuan yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian akhir ini selanjutnya akan dibahas mengenai kesimpulan yang didapat

Lebih terperinci

sedangkan untuk kategori usia tenaga kerja yang dimulai dari usia tahun

sedangkan untuk kategori usia tenaga kerja yang dimulai dari usia tahun V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Harapan Jaya merupakan salah satu dari enam kelurahan yang berada di dalam Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011 46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM. VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH 7.1 Memperoleh Sumber Air Tanah Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih utama yang masih digunakan oleh sebagian besar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN PEMAKAIAN AIR MINUM SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN TARIF PDAM KABUPATEN JEMBRANA (STUDI KASUS : KECAMATAN NEGARA)

ANALISIS PERUBAHAN PEMAKAIAN AIR MINUM SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN TARIF PDAM KABUPATEN JEMBRANA (STUDI KASUS : KECAMATAN NEGARA) ANALISIS PERUBAHAN PEMAKAIAN AIR MINUM SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN TARIF PDAM KABUPATEN JEMBRANA (STUDI KASUS : KECAMATAN NEGARA) TUGAS AKHIR Oleh: Ahmad Fauzi 0904105034 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN AgungTriwijaya 1), Dwi Kartika Sari 2) 1) Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Islam Lamongan, 2) Dosen FakultasTeknik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015 No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 301.748 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG Oleh : Bambang Winarno / 3110 040 703 Program Diploma 4 Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA AMBON MALUKU KOTA AMBON ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN TUGAS AKHIR Oleh : I Wayan Hendra Gunawan NIM: 1004105007 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAMBI JAMBI KOTA JAMBI ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA JAMBI No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Kota Baru 77,78 2. Jambi Selatan 34,07 3. Jelutung 7,92 4. Pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangkaan air tanah merupakan salah satu masalah kemanusiaan dan lingkungan hidup yang mendapat perhatian luas hampir semua negara. Pemompaan air tanah yang berlebihan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang 4 BAB II LANDASAN TEORI Penyediaan air bersih di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang kemudian dapat berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG Kajian Alternatif Penyediaan Air Baku I Wayan Mundra Hirijanto KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG I Wayan Mundra

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Bagian selatan Bagian barat Secara astronomis, Kota Situbondo yang terdiri dari 9 desa/kelurahan, terletak diantara 7º35 7º 44 Lintang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDOARJO JAWA TIMUR KOTA SIDOARJO ADMINISTRASI Profil Kota Kota Sidoarjo merupakan Ibukota Kecamatan Sidoarjo yang terletak di tepi Selat Madura dan termasuk dalam wilayah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH Ridwan Naway F. Halim, M. I. Jasin, L. Kawet Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: Ridwannaway@ymail.com ABSTRAK Kawasan Perumahan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 03/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 270.935 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak sebandingnya sumber energi yang tersedia dengan laju pertumbuhan konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik Negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015 39/06/51/Th. IX, 1 Juni 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 313.763 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR http://www.republika.co.id Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap 102 pemerintah kabupaten, kota dan Perusahaan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014 35/06/51/Th. VIII, 2 Juni 2014 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2014 mencapai 280.096 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR Oleh: DODY KURNIAWAN L2D 001 412 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA KOTA TEBING TINGGI ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN BIAYA PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN

Lebih terperinci

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KOTA BALIKPAPAN

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KOTA BALIKPAPAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KOTA BALIKPAPAN 2016-2035 DI SAMPAIKAN PADA: KONSULTASI PUBLIK AIR LAUT SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER AIR BAKU KOTA BALIKPAPAN BALIKPAPAN, 30 MARET 2017 1

Lebih terperinci

STATISTIK PERHOTELAN KOTA BATU TAHUN 217 ISSN : No. Publikasi : 3579.17.5 Katalog BPS : 8435.3579 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : IV + 42 Halaman Penyunting Naskah : Seksi Statistik Distribusi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 50/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 359.702 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 9 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG REKLASIFIKASI GOLONGAN TARIF PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS Imannuah, Retno Indryani Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 31-5939925, fax 31-593951 email: labmk_its@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010 17/04/51/Th. V, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 207.195 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 201.457

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai lembaga bisnis, seperti juga manusia, berada pada lingkungan yang tidak pasti. Berbagai faktor bisa berubah setiap saat, seperti konsumen, pesaing,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak Geografis dan Jumlah Penduduk Tenggarong merupakan salah satu Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan luas wilayah 398,10

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN Ririn Utari 1, Nyimas Arnita Aprilia 2 Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci