Analisis Kecepatan Terminal Benda Jatuh Bebas
|
|
- Handoko Kusumo
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Kecepatan Terminal Benda Jatuh Bebas Ahmad Dien Warits Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok
2 Abstrak : Selama ini kita melakukan analisis kecepatan benda jatuh bebas dengan mengasumsikan bahwa benda hanya dipercepat oleh percepatan gravitasi, yang artinya benda akan mengalami peningkatan kecepatan sampai benda menghantam tanah. Apakah itu benar padahal ada peran gaya drag pada benda yang diakibatkan oleh angin? Apakah kecepatan terminal/maksimal benda terjadi sesaat sebelum benda menghantam tanah? I. Latar Belakang Gerak jatuh bebas adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Gerak jatuh yang dimaksud adalah gerak benda menuju bumi dari ketinggian tertentu, sedangkan kata bebas merujuk pada tidak adanya gaya awal atau dorongan saat benda dijatuhkan. Kemudian yang menjadi pertanyaan apakah dalam gerak jatuh bebas benda selalu mengalami percepatan sama dengan percepatan gravitasi? Apakah benda jatuh bebas akan terus bertambah kecepatannya sampai benda menyentuh tanah? Padahal seperti kita ketahui bahwa benda yang jatuh bebas juga memiliki aliran angin yang menghantam permukaan benda atau yang biasa disebut gaya drag. Analisis benda jatuh bebas penting ketika ingin mendesain, misalkan sebuah bom atau parasut. Kita dapat menentukan kecepatan jatuh bom dari ketinggian dijatuhkannya. Menyesuaikan kecepatan jatuh bom dengan kecepatan bom yang diperbolehkan dari desain. Selain itu juga dapat digunakan untuk menenetukan kekuatan parasut seorang penerjun bebas dan menentukan waktu yang tepat untuk membuka parasut tersebut. Dengan mendapatkan analisis kecepatan dan ketinggiannya, sebuah parasut dapat didesain dengan mempertimbangkan besarnya kecepatan dan tekanan yang akan ditahan parasut tersebut. Berangkat dari pentingnya mengetahui kecepatan terminal/maksimal benda jatuh bebas itulah itulah maka perlu dilakukan analisis kecepatan terminal benda jatuh bebas. Apakah benda akan mengalami kecepatan terminal/maksimal ketika menghantam tanah atau ketika masih di udara. Analisis ini digunakan untuk memantapkan pemahaman tentang jatuh bebas serta mengaplikasikannya dalam kehidupan. II. Permasalahan Menentukan kecepatan terminal benda jatuh bebas Menentukan waktu yang dibutuhkan benda untuk mencapai kecepatan terminal Menentukan ketinggian saat benda jatuh bebas mengalami kecepatan terminal
3 III. Dasar Teori Saat benda mengalami gerak jatuh bebas, maka benda memiliki gaya berat (W) yang arahnya ke bawah dan gaya drag (Fd) yang arahnya ke atas. Gaya berat terjadi karena faktor massa benda dan gravitasi, sedangkan gaya drag terjadi karena permukaan benda melawan arah datangnya angin. Gaya berat dan gaya drag saling berlawanan. Kecepatan terminal terjadi saat benda memiliki resultan gaya sama dengan nol. Akibatnya tidak ada percepatan pada benda sehingga benda bergerak dengan kecepatan yang konstan yaitu kecepatan terminal. Jadi, gerak jatuh benda ini dianalisis untuk mendapatkan besarnya kecepatan terminal yang terjadi setelah beberapa saat pada ketinggian tertentu. Untuk mendapatkannya digunakan beberapa rumus dasar, yaitu Gaya Berat (W) W = mg Gaya Drag (Fd) F d = 1 2 C dρav 2 Hukum II Newton F = ma Rumus Posisi Berdasarkan Kecepatan dan Waktu dx dt = v Rumus Ketinggian H = H x W = Gaya Berat (N) F d = Gaya Drag (N) F = Gaya Total (N) v = Kecepatan Upstream (m/s)
4 g = Percepatan Gravitasi (m/s 2 ) m = massa (Kg) ρ = massa jenis (Kg/m 3 ) A = Luas Penampang (m 2 ) X = posisi (m) a = percepatan (m/s) H = Ketinggian Awal (m) H = Ketinggian saat t (m) t = waktu (s) C d = Koefisien Drag IV. Permodelan dan Metodologi Permodelan yang dilakukan adalah dengan menggunakan contoh kasus. Kasus tersebut adalah berupa sebuah bom yang dijatuhkan dari pesawat. Sedangkan metodologi yang digunakan adalah kepustakaan dan analisis. Mengambil dasar-dasar permodelan dan perhitungan dari beberapa buku acuan dan menganalisisnya. V. Simulasi dan Perhitungan Simulasi dilakukan dengan mengasumsikan bahwa bom berupa balok sederhana. Berikut adalah free body diagram dari simulasinya:
5 Properties dari simulasi ini adalah sebagai berikut: Keadaan 1 m = 3000 Kg A = 6 m 2 h = 3000 m Cd = 1 Keadaan 2 m = 3000 Kg A = 6 m 2 h = 1000 m Cd = 1 Keadaan 3 m = 1000 Kg A = 6 m 2 h = 3000 m Cd = 1 Untuk perhitungannya perlu dilakukan dengan menurunkan beberapa rumus terlebih dahulu. Penurunan rumus yang pertama adalah untuk mendapatkan persamaan kecepatan saat t1 dan t2. a = F m a = W F d m dv dt = mg 1 2 C dρav 2 m v v t t = g C dρav 2 2m v = v + [g C dρav 2 2m ] (t t) Sedangkan penurunan rumus yang kedua adalah untuk mendapatkan persamaan posisi saat t1 dan t2. X X t t = v X = X + v(t t)
6 Setelah mendapatkan bentuk simulasi dan persamaannya digunakan bantuan komputer untuk mendapatkan solusinya. Dalam hal ini digunakan Visual Basic untuk menyelesaikannya. Perhitungan dilakukan dengan iterasi sehingga lebih mudah jika menggunakan bantuan komputer. Berikut design dari visual basic-nya: Dan ini adalah isi dari Command Analisis, Hapus, dan Tutup 1. Analisis: Private Sub Command1_Click() Dim m, A, h, Cd As Double m = Text1.Text A = Text2.Text h = Text3.Text C = Text4.Text n = 98 e = List1.Clear List2.Clear List3.Clear List4.Clear List5.Clear If Text1.Text = "" Or Text2.Text = "" Or Text3.Text = "" Or Text4.Text = "" Then MsgBox "Data tidak lengkap",, "Peringatan" Else If m = 0 Or A = 0 Or h = 0 Or C = 0 Then MsgBox "Permodelan tidak valid",, "Peringatan" Else 'Iterasi Pertama t = 0 v = 0
7 X = 0 P = h + X List1.AddItem 1 List2.AddItem t List3.AddItem P List4.AddItem v List5.AddItem "-" ts = t Vs = v Xs = X 'Iterasi Kedua t = 1 + ts v = Vs + (( ((C * 1.2 * (Vs ^ 2) * A) / (2 * m))) * (t - ts)) X = Xs + (v * (t - ts)) P = h - X errorv = Abs((v - Vs) / v) List1.AddItem 2 List2.AddItem t List3.AddItem P List4.AddItem v List5.AddItem errorv ts = t Vs = v Xs = X 'Iterasi Ketiga Sampai Ke-n For i = 3 To n If errorv < e Then Text5.Text = ti Text6.Text = Pi Text7.Text = Vi Else ti = 1 + ts Vi = Vs + (( ((C * 1.2 * (Vs ^ 2) * A) / (2 * m))) * (ti - ts)) Xi = Xs + (Vi * (ti - ts)) Pi = h - Xi errorv = Abs((Vi - Vs) / Vi) List1.AddItem i List2.AddItem ti List3.AddItem Pi List4.AddItem Vi List5.AddItem errorv ts = ti Vs = Vi Xs = Xi End If
8 Next i If Pi < 0 Then MsgBox "Benda tidak mengalami kecepatan terminal", vbinformation, "Peringatan" End If End If End If End Sub 2. Hapus Private Sub Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" List1.Clear List2.Clear List3.Clear List4.Clear List5.Clear End Sub 3. Tutup Private Sub Command3_Click() pesan = MsgBox("Apa anda yakin ingin keluar dari program ini?", vbquestion + vbyesno, "Keluar") If pesan = vbyes Then Unload Me End If End Sub
9 VI. Hasil dan Pembahasan Berikut adalah hasil dari perhitungan simulasi bom yang jatuh keadaan 1: Dari hasil didapat nilai t = 36 s, h = 250,6 m, dan v = 90,38 m/s. Artinya bom akan mencapai kecepatan terminal/maksimal sebesar 90,38 m/s setelah 36 detik di ketinggian 250,6 m. Fenomena kecepatan terminal sebenarnya terjadi ketika besar nilai gaya berat benda (W) sama dengan besar nilai gaya drag (Fd). Gaya berat yang menyebabkan benda jatuh suatu saat akan sama nilainya dengan gaya drag, karena gaya berat bernilai konstan sedangkan gaya drag terus bertambah nilainya. Gaya berat memiliki nilai konstan karena hanya dipengaruhi oleh massa dan gravitasi. Sedangkan gaya drag memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan kecepatan benda. Untuk benda yang jatuh bebas, gaya yang menyebabkan benda bergerak adalah gaya berat. Karena benda memiliki percepatan gravitasi dari gaya berat maka benda akan bergerak dengan kecepatan yang semakin cepat setiap saat. Namun pada benda jatuh juga terdapat gaya drag yang terjadi pada benda yang dipengaruhi oleh kecepatan tersebut. Jadi di satu sisi gaya berat menambah kecepatan benda namun di sisi lain dengan bertambahnya kecepatan juga menambah gaya drag. Gaya drag merupakan gaya penahan yang disebabkan oleh aliran fluida terhadap benda yang bergerak. Dengan bertambahnya gaya drag dan konstannya gaya berat maka suatu saat akan terdapat keseimbangan, yang artinya besar gaya drag sama dengan besar gaya berat. Sesuai dengan Hukum II Newton, maka resultan gaya yang bekerja pada benda akan sama dengan 0. Dan sesuai dengan Hukum I Newton, ketika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan 0 maka benda cenderung tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Untuk simulasi ini, benda yang jatuh akan mempertahankan nilai kecepatannya ketika gaya beratnya sama dengan gaya dragnya. Kecepatan yang nilainya konstan inilah yang dinamakan kecepatan terminal
10 Oleh karena itu, untuk kecepatan terminal benda jatuh bebas juga merupakan kecepatan maksimalnya. Sehingga untuk simulasi kasus ini, bom akan memiliki kecepatan terminal atau kecepatan maksimalnya sebesar 90,38 m/s di ketinggian 250,6 m setelah 36 detik dijatuhkan. Artinya besar gaya berat akan sama dengan gaya drag ketika kecepatan bom sama dengan 90,38 m/s. Dari data ini, yaitu data berupa besar kecepatan terminal, ketinggian dan waktunya dapat dianalisis lebih lanjut untuk kepentingan lainnya Berikut adalah hasil dari perhitungan simulasi bom yang jatuh keadaan 2: Keadaan 2 adalah pembanding terhadap keadaan 1. Dimana pada keadaan 2 bom dijatuhkan dari ketinggian yang lebih rendah yaitu 1000 m. Didapat hasil perhitungan t = 36 s, h = -1749,40 m, dan v = 90,38 m/s. Artinya bom tidak mengalami gaya berat = gaya drag, atau bom tidak mengalami kecepatan terminal/maksimal ketika masih di udara. Untuk mengalami kecepatan terminal di udara bom harus dijatuhkan lebih dari 1000 m ,40 m. Sehingga dapat dilihat di box iterasi, untuk keadaan ini bom memiliki kecepatan maksimal ketika menghantam tanah saat t = 5 s dan h = 43,57 m sebesar v = 87,80 m/s. Berikut adalah hasil dari perhitungan simulasi bom yang jatuh keadaan 3:
11 Keadaan 3 juga adalah pembanding terhadap keadaan 1. Dimana pada keadaan 3 massa bom yang dijatuhkan lebih ringan yaitu 1000 kg. Didapat hasil perhitungan t = 21 s, h = 2055,195 m, dan v = 52,19 m/s. Artinya bom mengalami gaya berat = gaya drag, atau bom mengalami kecepatan terminal/maksimal ketika masih di udara dengan waktu yang lebih cepat di ketinggian yang lebih tinggi namun dengan kecepatan terminal yang lebih rendah. Sehingga dapat dilihat di box iterasi, untuk keadaan ini bom memiliki kecepatan maksimal di udara ketika t = 21 s dan h = 2055,19 m sebesar v = 52,19 m/s. VII. Kesimpulan Ketika benda mengalami gerak jatuh bebas terdapat fenomena yang dinamakan kecepatan terminal. Yaitu kecepatan maksimal yang dialami benda. Kecepatan terminal tidak selalu terjadi saat benda menghantam permukaan bumi, namun juga bisa terjadi ketika benda masih di udara. Kecepatan terminal yang terjadi di udara dikarenakan adanya keseimbangan antara gaya berat dan gaya drag. Gaya berat meningkatkan kecepatan benda, namun seiring meningkatnya kecepatan benda gaya drag juga semakin meningkat. Sehingga ada keadaan dimana besar gaya berat sama dengan besar gaya drag. Di saat itulah terjadi kecepatan terminal. Namun untuk beberapa contoh kasus, benda jatuh tidak mengalami kecepatan terminal di udara karena ketika di udara besar gaya berat dan gaya drag tidak mencapai keseimbangan. Hal ini dipengaruhi oleh massa yang terlalu besar atau ketinggian menjatuhkan yang terlalu rendah. Analisis kecepatan terminal benda jatuh bebas ini menjadi sangat aplikatif, seperti pada contoh kasus menjatuhkan bom. Dari hasil analisis kecepatan terminal, sebuah kasus dapat ditinjau lebih dalam lagi dengan disiplin ilmu lainnya. VIII. Daftar Pustaka Munson, Young, Okiishi, Huebsch; Fundamentals of Fluid Mechanics, 6th Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, Chapra, Steven C.; Applied Numerical Methods with Matlab for Engineers and Scientists, Fundamentals of Physics, Third Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., NJ, 2012.
Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan. Adi Rachmanto,S.Kom Prodi Akuntansi - UNIKOM
Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan Adi Rachmanto,S.Kom Prodi Akuntansi - UNIKOM Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : : Friska Rosalina NIM :
DISUSUN OLEH : Nama : Friska Rosalina NIM : 061130500419 2013 PROGRAM BILLING WARNET MICROSOFT VISUAL BASIC Program billing merupakan sistem yang membantu para usahawan untuk mengatur dan mencatat segala
Lebih terperinciBAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.
BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menentukan solusi persamaan gerak jatuh bebas berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciKenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja p
GAYA DAN TEKANAN Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, benarkah? Bagaimana sebuah
Lebih terperinciHukum Newton pada Aliran Fluida Applica'on of Newton s Second Law to a Flowing Fluid. Fisika untuk Teknik Sipil 1
Hukum Newton pada Aliran Fluida Applica'on of Newton s Second Law to a Flowing Fluid Fisika untuk Teknik Sipil 1 Hukum II Newton pada Aliran Fluida Applica'on of Newton s Second Law to a Flowing Fluid
Lebih terperinciPraktekum VB 6.0 I. KOTAK PESAN. Contoh syntax kotak pesan
Praktekum VB 6.0 Oleh : Bohal K. Simorangkir, S.Kom STMIK Parna Raya, Manado ========================== I. KOTAK PESAN Contoh syntax kotak pesan Private Sub Command2_Click() Dim pesan As String pesan =
Lebih terperinciLatihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!
Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambarlah resultan gaya pada ketiga balok di atas! 2 Perhatikan gambar di bawah ini! a. Berapakah jarak yang ditempuh
Lebih terperinciStruktur kontrol terbagi dalam dua jenis yaitu : Struktur pengambilan keputusan Struktur pengulangan (Loooping)
BAB III STRUKTUR KONTROL Struktur kontrol yang dimiliki oleh visual basic hampir sama dengan bahasa pemograman lainnya. Struktur kontrol merupakan pengaturan aliran program, berbentuk rangkaian perintah
Lebih terperinciJenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya
Lebih terperinciMODUL IV PERULANGAN ( LOOPING )
MODUL IV PERULANGAN ( LOOPING ) beberapa jenis perulangan dalam pemrograman Visual Basic pada umumnya tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, berikut ialah beberapa jenis looping ( perulangan
Lebih terperinciTarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????
DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya
Lebih terperinciLEMBAR KERJA PRAKTIKUM. Mata kuliah : Pemrograman Visual I (Visual Basic)
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM Nim : 13-1401-164 Hari / Tgl TTD Asisten Nama Kelas : Muh. Idrus : DK-13 Mata kuliah : Pemrograman Visual I (Visual Basic) Materi : Pemrograman Database Program data pasien - Hasil
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan
Lebih terperinciStudi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul
Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul Haerul Jusmar Ibrahim 1,a), Arka Yanitama 1,b), Henny Dwi Bhakti 1,c) dan Sparisoma Viridi 2,d) 1 Program Studi Magister Sains Komputasi,
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN FISIKA DASAR I. Fakultas Program Studi Modul Kode MK DisusunOleh
MODUL PERKULIAHAN FISIKA DASAR I DINAMIKA PARTIKEL Fakultas Program Studi Modul Kode MK DisusunOleh Teknik Teknik Industri 04 Abstract Mata kuliah Fisika Dasar memberikan dasar-dasar fisika. Porsi yang
Lebih terperinci1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.
1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak
Lebih terperinciDINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si
DINAMIKA Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA Gaya Gravitasi (Berat) Gaya Sentuh - Tegangan tali - Gaya normal - Gaya gesekan DINAMIKA I (tanpa gesekan)
Lebih terperinciMODUL 2 Variabel, Val, If tunggal dan If bersarang + case
MODUL 2 Variabel, Val, If tunggal dan If bersarang + case 1. variabel suatu tempat dalam memori yang diberi nama (sebagai pengenal) dan dialokasikan untuk menampung data. Sintax : Dim_namavariabel_As_typedata
Lebih terperinciE-Trick Visual Basic 6.0
DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis
Lebih terperinciKrisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol.
Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),
Lebih terperinciBAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.
BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).
Lebih terperinciM E K A N I K A MEKANIKA
M E K A N I K A MEKANIKA Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan perilaku benda yang menjadi subyek gaya atau perpindahan, dan efek selanjutnya pada benda tersebut dalam lingkungan mereka.
Lebih terperinciRINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA
1 RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan
Lebih terperinciTEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA
TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika
Lebih terperinciM E K A N I K A T E K N I K TIM FISIKA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2017
M E K A N I K A T E K N I K TIM FISIKA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan perilaku benda yang menjadi subyek gaya atau perpindahan, dan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA PESERTA DIDIK HUKUM II NEWTON
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK HUKUM II NEWTON Pengantar Dalam Hukum I Newton, kita telah belajar bahwa jika tidak ada gaya (resultan gaya) yang bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam,
Lebih terperinciModul Praktikum Simulasi Fisika, PRAKTIKUM 1 SIMULASI GERAK JATUH BEBAS
PRAKTIKUM 1 SIMULASI GERAK JATUH BEBAS TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menyelesaikan simulasi gerak jatuh bebas denngan algoritma Euler dan Runge- Kutta. 2. Membandingkan hasil dari pendekatan numerik dengan hasil
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Mekanika
Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan
Lebih terperinciDasar-Dasar Perancangan Mesin
Dasar-Dasar Perancangan Mesin Pertemuan ke-4 Dhimas Satria Email : dhimas@untirta.ac.id Website : www.mesin.untirta.ac.id/dhimas No HP : 081327744433 Mekanika, Sistem Satuan, Konsep & Prinsip Dasar, Vektor,
Lebih terperinciGAYA. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com
GAYA Hoga saragih Hubungan antara gaya dan gerak Mengapa benda bergerak sedemikian rupa? Apa yang membuat benda yang pada mulanya diam mulai bergerak? Apa yang mempercepat dan memperlambat benda? Kita
Lebih terperinciPENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º
Penentuan Gaya Hambat Udara pada Peluncuran... (Turah Sembiring) PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º Turah Sembiring Peneliti Pusat Teknologi Penerbangan, LAPAN e-mail:
Lebih terperinciKONEKSI VB DENGAN MYSQL (Wajib, S.Pd.)
KONEKSI VB DENGAN MYSQL (Wajib, S.Pd.) Membuat Database dengan nama Siswa NAMA FIELD NIS NAMA ALAMAT JURUSAN TYPE CHAR(5) VARCHAR(30) VARCHAR(40) VARCHAR(20) Membuat Desain Form pada Visual Basic Menentukan
Lebih terperinciJawaban Soal No W = (3kg)(9,8m/s 2 )= 29,4 kg.m/s 2 =29,4 N 2. W = (0,20kg)(9,8m/s 2 )=1,96 N 10/21/2011
Jawaban Soal No 01 Hubungan umum antara massa m dan berat W adalah W = mg. Dalam hal hubungan ini, m dinyatakan dalam kilogram, g dalam m/s 2, dan w dalam Newton. Diperoleh, g = 9,8 m/s 2. Percepatan disebabkan
Lebih terperinciHUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin
Lebih terperinciAnalisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan
B-542 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan Hasbulah Zarkasy, Harus Laksana Guntur
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Hukum Newton Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan
Lebih terperinciMOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3
MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3 By: Ira Puspasari BESARAN-BESARAN PADA BENDA BERGERAK: Posisi Jarak Kecepatan Percepatan Waktu tempuh Energi kinetik Perpindahan Laju Gaya total besaran
Lebih terperinciProgram absen dengan menggunakan visual basic 6.0
Program absen dengan menggunakan visual basic 6.0 Pajrin Wurika Sahara Wurika.sahara@gmail.com Abstrak Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment
Lebih terperinciSTRUKTUR KENDALI PERCABANGAN
STRUKTUR KENDALI PERCABANGAN Tujuan Instruksi Khusus : 1. Mengetahui dan memahami tentang percabangan (seleksi) 2. Mengerti dan memahami perbedaan jenis struktur kendali percabangan Visual Basic 3. Mampu
Lebih terperinciMODUL D :// Mahasiswa memahami konsep pembuatan database. Mahasiswa memahami konsep pembuatan program dasar aplikasi database
MODUL D :// Mahasiswa memahami konsep pembuatan database. Mahasiswa memahami konsep pembuatan program dasar aplikasi database I. Membuat DataBase 1. Buatlah database di Access ->Pilih Blank Access Database
Lebih terperinciFUNGSI PENCABANGAN DAN PERULANGAN
Hal - 1 - FUNGSI PENCABANGAN DAN PERULANGAN Kedua fungsi ini sangat banyak digunakan dalam proses pemrograman. Kita akan mencobanya dalam sebuah program non database. Fungsi pencabangan dan perulangan
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan
Lebih terperinciHukum Newton tentang Gerak
Hukum Newton tentang Gerak PETA KONSEP Gerak Aristoteles Galileo Newton hasil Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton tentang tentang tentang Kelembaman Gaya Aksi-Reaksi aplikasi pada Gerak Lurus
Lebih terperinciStatika dan Dinamika
Statika dan Dinamika Dinamika Dinamika adalah mempelajari tentang gerak dengan menganalisis penyebab gerak tersebut. Dinamika meliputi: Hubungan antara massa dengan gaya : Hukum Newton tentang gerak. Momentum,
Lebih terperinciPERMODELAN MATEMATIS LINTASAN BOLA YANG BERGERAK DENGAN TOP SPIN PADA OLAH RAGA SEPAK BOLA
1 PERMODELAN MATEMATIS LINTASAN BOLA YANG BERGERAK DENGAN TOP SPIN PADA OLAH RAGA SEPAK BOLA Ridho Muhammad Akbar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia (15 Juli 2013) Tujuan dari
Lebih terperinciPenggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi
Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi Khaidzir Muhammad Shahih (13512068) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciUsaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik
BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,
Lebih terperinciSMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5
SMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5 1. Sebuah benda bermassa 6 kg pada bidang datar yang licin, kecepatan benda berkurang dari 25 m/s menjadi 9 m/s setelah bergerak selama
Lebih terperinciGAYA DAN HUKUM NEWTON
GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok
Lebih terperinciM. MIRSAL LUBIS Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik
ANALISIS AERODINAMIKA AIRFOIL NACA 2412 PADA SAYAP PESAWAT MODEL TIPE GLIDER DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTIONAL FLUID DINAMIC UNTUK MEMPEROLEH GAYA ANGKAT MAKSIMUM M. MIRSAL LUBIS Departemen
Lebih terperinciMengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface
PERCOBAAN 9 Dasar Pemograman Visual A. Tujuan Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface B. Teori 1. Mengenal Visual Basic Visual Basic
Lebih terperinciΣF r. konstan. 4. Dinamika Partikel. z Hukum Newton. Hukum Newton I (Kelembaman/inersia)
4. Dinamika Partikel 9/17/2012 5.1 Hukum Newton Hukum Newton I (Kelembaman/inersia) a = 0 v = konstan ΣF r = 0 ΣF x ΣF y = 0 = 0 Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap
Lebih terperinciBAB IV HUKUM NEWTON DALAM GERAK
BAB IV HUKUM NEWTON DALAM GERAK Pendahuluan Barangkali anda pernah berpikir, mengapa sebuah benda terkadang begitu mudah didorong, dan benda lain tidak bergerak sekalipun didorong dengan kekuatan yang
Lebih terperinciMekanika : Gaya. Hukum Newton
Mekanika : Gaya Hukum Newton Hukum Gerak Hukum I Newton Gaya Massa Hukum II Newton Hukum III Newton Gaya Ukuran untuk interaksi antara dua objek (arik atau dorong) Kuantitas vektor : mempunyai besar dan
Lebih terperinciKumpulan Soal UN Materi Hukum Newton
Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton 1. Soal UN 2011/2012 Paket D21 Agar gaya normal yang bekerja pada balok sebesar 20 N, maka besar dan arah gaya luar yang bekerja pada balok adalah... A. 50 N ke bawah
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari Komposisi nilai UAS = 35% Open note UTS = 30% Open note ABSEN = 5 % TUGAS = 30% ============================ 100% MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu
Lebih terperinciFisika Dasar 9/1/2016
1 Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi. Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda
Lebih terperinciPEMETAAN KONSEPSI MAHASISWA TENTANG HUKUM ARCHIMEDES
PEMETN KONSEPSI MHSISW TENTNG HUKUM RCHIMEDES Meylan Siskawati, Dra. Marmi Sudarmi, M.Si., Made Rai Suci Shanti Nurani, S.Si. Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR10FIS01PAS Doc. Version : 2016-11 halaman 1 10 11 01. Nilai tetapan grafitasi G adalah 6,7 Nm 2 kg
Lebih terperinciPERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA
PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS
5 MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS Setelah mempelajari materi "Momentum Linear dan Impuls" diharapkan Anda dapat merumuskan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antarkeduanya serta aplikasinya dalam kehidupan.
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Ajaran Termo Disusun oleh : Agus Sunjarianto Pamitran Program Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2016 PENGANTAR Buku Rancangan
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Hukum Newton untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciMengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring
POSDNG SKF 16 Mengukur Kebenaran Konsep Momen nersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring aja Muda 1,a), Triati Dewi Kencana Wungu,b) Lilik Hendrajaya 3,c) 1 Magister Pengajaran Fisika Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciBasic Programing Visual Basic
Basic Programing Visual Basic Oleh : Aririk Japik, 1 Mengenal Visual Basic Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer
Lebih terperinciKode Program : Koneksi. Klik Kanan Adobrg Pilih ADODC Properties Maka akan muncul tampilan sbb: Instruktur : Nani Purwati
Kode Program : Koneksi Klik Kanan Adobrg Pilih ADODC Properties Maka akan muncul tampilan sbb: Klik Build Maka akan muncul tampilan sbb: Pilih Microsoft Jet 4.0 OLEDB Provider Klik Next>> Maka akan muncul
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN. Hasil Uji Program Tugas Akhir
SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Tugas Akhir Mahasiswa Program D-III Teknik Informatika : Nama : REZA AHMADI NIM : 102406224 Program Studi
Lebih terperinciANALISA AERODINAMIKA AIRFOIL NACA 0021 DENGAN ANSYS FLUENT ABSTRAK
ANALISA AERODINAMIKA AIRFOIL NACA 0021 DENGAN ANSYS FLUENT M. Fajri Hidayat Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email : fajri17845@gmail.com ABSTRAK Analisa
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinci15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan
15. Dinamika Oleh : Putra Umar Said 15.1. Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan. Diikat dan ditarik dengan gaya Jika gesekan diabaikan, begitupula massa tali diabaikan. Ditanyakan : Tentukan
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).
BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar
Lebih terperinciPERKENALAN DAN SHARING TENTANG MS.OFFICE EXCEL PART08 MEMBUAT TOMBOL HAPUS DENGAN VBA DI EXCEL
PERKENALAN DAN SHARING TENTANG MS.OFFICE EXCEL PART08 MEMBUAT TOMBOL HAPUS DENGAN VBA DI EXCEL Juanda Niko Hasibuan Juansarea@gmail.com Abstrak Tujuan kita mempelajari VBA pada excel addalah untuk memudahkan
Lebih terperinci1 Soal latihan UTS Ganjil IPA-Fisika kelas VIII Semester 1 A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut: 1) Dapat merubah kecepatan benda 2) Dapat berupa
Lebih terperinciGaya Angkat dan Perbedaan Tekanan di Dalam dan Luar Apollo Koran
Gaya Angkat dan Perbedaan Tekanan di Dalam dan Luar Koran Riani Eka Fitri 1, Irlian Nurmaniah 1, Irzaman 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Departemen Fisika, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, kampus IPB Dramaga,
Lebih terperinciDINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
DINAMIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. HUKUM-HUKUM NEWTON Beberapa Definisi dan pengertian yg berkaitan dgn hukum newton MASSA: Benda adalah ukuran kelembamannya,
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA dan PEMROGRAMAN 2 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 Tim Penyusun 1. Diana Ikasari ST., MMSI 2. Widiastuti Skom.,MMSI. 3.Titik Ermawati 4. Georgi A Laboratorium Sistem Informasi
Lebih terperinciListing Program a. Form Login. Public LoginSucceeded As Boolean
Listing Program a. Form Login Public LoginSucceeded As Boolean Private Sub cmdcancel_click() 'set the global var to false 'to denote a failed login LoginSucceeded = False Me.Hide Private Sub cmdok_click()
Lebih terperinciSOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012
NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...
Lebih terperinciG A Y A dan P E R C E P A T A N FISIKA KELAS VIII
G A Y A dan P E R C E P A T A N FISIKA KELAS VIII ISI MATERI A. IDENTIFIKASI JENIS-JENIS GAYA B. PENJUMLAHAN GAYA C. HUKUM NEWTON A. IDENTIFIKASI JENIS GAYA-GAYA 1. Gaya sentuh dan Gaya tak sentuh Gaya
Lebih terperinci<Algoritma & Pemrograman Komputer/> Nama Kelompok
Industrial Computer Laboratory GUIDEBOOK praktikum Nama Kelompok STUDI KASUS ICL Book Store adalah salah satu toko buku yang terkenal di kota Malang. Setiap hari, banyak
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2
1. Perhatikan gambar katrol majemuk berikut! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/cap58.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2 Jika massa beban 90 kg dan percepatan
Lebih terperinciFIsika USAHA DAN ENERGI
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan
Lebih terperinciMODUL 3 SELEKSI KONDISI
MODUL 3 SELEKSI KONDISI Seleksi kondisi atau struktur kendali (Branching) digunakan untuk mengatur jalannya program yang anda buat. Dalam penerapannya, seleksi kondisi digunakan dalam pengaturan control
Lebih terperinciKOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB
KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB Tatik Juwariyah Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar
Lebih terperinciBab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya
Lebih terperinciBagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.
A. Formulasi Hukum-hukum Newton 1. Hukum I Newton Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin
Lebih terperinciBAB 4 USAHA DAN ENERGI
113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah
Lebih terperinciM E K A N I K A HUKUM NEWTON MEKANIKA TIM FISIKA 9/20/2012
M E K A N I K A TIM ISIKA MEKANIKA Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan perilaku benda yang menjadi subyek gaya atau perpindahan, dan efek selanjutnya pada benda tersebut dalam lingkungan
Lebih terperinciKoneksi Visual Basic 6.0 dengan SQL SERVER 2000
Koneksi Visual Basic 6.0 dengan SQL SERVER 2000 Arief Susanto arief_csp@yahoo.co.id http://www.ariefsusanto.at.ua Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.
Lebih terperinciBAB -4 D I N A M I K A
BAB -4 D I N A M I K A 4.1 Pendahuluan Dalam bab sebelumnya kita telah membahas bagaimana gerak benda dinyatakan dengan kecepatan dan perceoatan. Sekarang kita berhubungan dengan pertanyaan mengapa benda
Lebih terperinciFisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON
HUKUM EWTO Hukun ewton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Ada tiga hukum ewton tentang gerak, yaitu Hukum I ewton, Hukum II ewton, dan Hukum III ewton.
Lebih terperinciGesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com
Gesekan Hoga Saragih Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Beberapa cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan
Lebih terperinciM E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS
M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS Tujuan : Memahami & menganalisa berbagai persoalan gaya, momen pada benda masif dalam bidang datar Materi : 1. Pengertian gaya 2. Pengertian
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRUKTUR KONTROL
PENGGUNAAN STRUKTUR KONTROL MENGGENAL STRUKTUR KONTROL Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya
Lebih terperinci