Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman Pelaksanaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman Pelaksanaan"

Transkripsi

1 Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman Pelaksanaan

2 Pengantar Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling populer di dunia, dengan tingkat konsumsi lebih dari 30 persen minyak nabati dunia. Minyak kelapa sawit digunakan untuk memasak, diolah ke dalam produk-produk rumah tangga seperti detergen, kosmetik, makanan olahan, dan juga untuk biofuel yang mulai meningkat. Sejak tahun 1990, konsumsi minyak sawit dunia terus meningkat hingga 5 kali lipat. Di saat konsumsi dunia meningkat, terdapat pendokumentasian oleh media-media besar, pemerintah dan LSM,-bahwa produksi minyak kelapa sawit yang kerap bergantung pada sistem kerja paksa dan bentuk perbudakan modern lainnya. Bahkan para pekerja perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak mengalami kerja paksa juga tetap menghadapi kondisi kerja yang berat dan pelanggaran hak asasi manusia serta hak dasar sebagai tenaga kerja. Menyadari hal ini, sangat penting bagi perusahaan-perusahaan pembeli, penjual dan produsen minyak sawit memastikan bahwa hak-hak buruh dihormati dan buruh memiliki peluang untuk memperoleh penghidupan yang layak untuk diri mereka sendiri juga keluarganya. Memastikan praktik kerja yang bertanggung jawab di dalam perkebunan juga rasionalisasi keuangan terhadap bisnis-bisnis di setiap tahapan rantai pasoknya. Merk-merk produk konsumen dan pembeli kelapa sawit lainnya tidak akan mau mengambil risiko terhadap reputasi mereka jika diasosiasikan dengan pelanggaran hak buruh dan hak asasi manusia. Untuk menjamin akses terhadap pasar yang terus berkembang terhadap produksi minyak yang bertanggung jawab, dan karena hubungan baik buruh dan masyarakat dapat meningkatkan produktifitas dan mengurangi penundaan produksi, maka pengusaha perkebunan, prosesor dan penjual saat ini berkomitmen terhadap Tidak ada eksploitasi di seluruh rantai pasok mereka. Prinsip Buruh Bebas dan Adil dan Panduan Pelaksanaan memberikan kerangka untuk menghubungkan komitmen-komitmen ini terhadap peningkatan yang nyata pada kondisi kerja bagi jutaan buruh yang dipekerjakan pada perkebunan kelapa sawit dan PKS di seluruh dunia. Prinsip dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Adil Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Prinsip-prinsip kerja adil buruh perkebunan kelapa sawit, selanjutnya disebut sebagai Prinsip dan sesuai dengan Panduan Pelaksanaan selanjutnya disebut sebagai Panduan ditujukan untuk mendukung dan mendorong dialog yang terus menerus mengenai produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab, dengan memberikan prinsip dan panduan mengenai apa yang disebut dengan tenaga kerja yang bebas dan adil dalam proses produksi minyak kelapa sawit. Berdasarkan pada kerangka kerja yang tertuang dalam konvensi pokok Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Prinsip-Prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia yang dikeluarkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), serta untuk menambahkan standar yang telah ditetapkan oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Prinsip dan panduan ini tidak ditujukan sebagai sebuah kode etik atau standar sertifikasi yang baru, tetapi sebagai panduan yang konkrit dan dapat diterapkan dalam produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab. Prinsip dan Panduan ini berfokus pada buruh yang bekerja di perkebunan kelapa sawit dan PKS, yang memiliki risiko eksploitasi kerja paling tinggi. Walaupun berkaitan juga dengan masalah petani, namun hal tersebut diluar cakupan dokumen ini. Tujuan utama dari dokumen ini adalah peningkatan terhadap kondisi kerja buruh perkebunan dan PKS sehingga pengusaha perkebunan menjadi sasaran utama dari dokumen ini. Penjual, prosesor, retail, dan merk-merk produk konsumen yang bertanggung jawab seharusnya juga menggunakan Prinsip dan Panduan ini dalam pelaksanaan kebijakan dan kode etik suplier minyak sawit yang berkelanjutan. Akhirnya, Prinsip dan Panduan dapat juga digunakan sebagai tolak ukur untuk para investor, aktifis, buruh, serikat buruh dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menilai komitmen terhadap sumber dan produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab. Prinsip dan Panduan ini saling terkait dan menguatkan satu sama lainnya. Dokumen Prinsip berisi tentang standar normatif buruh dan kondisi kerja di perkebunan kelapa sawit dan PKS. Selanjutnya Panduan berisi tentang garis-garis besar praktik untuk mengoperasionalkan prinsip-prinsip tersebut. Implementasi yang efektif dan menyeluruh merupakan capaian jangka panjang yang juga mencangkup pembuatan batu loncatan yang sementara namun berarti, terkait pelibatan dengan para pihak yang sedang dilakukan. 1. List of Goods Produced by Child Labor or Forced Labor, U.S. Department of Labor. December 1, Skinner, Benjamin. Indonesia s Palm Oil Industry Rife with Human Rights Abuses, Bloomberg Businessweek. July 18, Maulia, Erwida. RI workers, children enslaved in Malaysia, commission says, The Jakarta Post. September 17, Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 2

3 Buruh yang Bebas dan Adil dalam Produksi Minyak Kelapa Sawit: Prinsip-prinsip Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 3

4 1 Menegakkan Konvensi Inti Organisasi Buruh Internasional. Menghapus segala bentuk kerja paksa atau kerja yang diwajibkan. Menghapus segala bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Perkebunan kelapa sawit dan PKS tidak diperbolehkan memperkerjakan atau mengambil keuntungan dari buruh anak di bawah 15 tahun. Tidak ada anak di bawah 18 tahun yang boleh terlibat dalam pekerjaan berbahaya (seperti pemanenan, penggunaan pestisida, penggilingan, dan sebagainya). Jaminan terhadap perlakuan yang sama dan non-diskriminasi bagi semua pekerja, tanpa terkecuali di setiap tahapan dan detil dari hubungan kerja. Menghargai kebebasan berserikat, termasuk hak untuk mendirikan dan bergabung dalam serikat pekerja serta hak untuk mengatur dan melakukan perundingan secara kolektif. 2 Memperkerjakan dengan etis dan memperkerjakan dengan bertanggung jawab Secara progresif dan konkrit, mulai berpindah menuju sistem rekrutmen langsung oleh pemberi kerja dengan menggunakan kontrak standar, permanen, atau kontrak dalam jangka waktu tertentu yang layak. Melarang adanya biaya rekrutmen dan penyitaan dokumen identitas oleh perekrut dan pemberi kerja. Memastikan bahwa semua perekrut mengikuti standar etis yang dapat diterima. Membatasi pekerjaan lepas untuk tidak dimasukkan dalam fungsi pekerjaan yang bersifat sementara atau musiman. Mencegah diskriminasi di semua tahapan hubungan kerja, termasuk ketika memperkerjakan dan rekrutmen. Memastikan bahwa para pekerja beserta keluarganya tidak mengalami bentuk intimidasi atau pelecehan apapun, termasuk namun tidak terbatas pada pelecehan fisik ataupun seksual. Pastikan proses memperkerjakan dengan etis dan rekrutmen yang bertanggungjawab diaplikasikan sama rata terhadap masyarakat adat dan masyarakat lokal. Ketika dibutuhkan, adopsi pengamanan khusus untuk mencegah diskriminasi antara dua kelompok tersebut dengan pekerja lainnya. Sebelum mendirikan perkebunan, hormati hak kepemilikan masyarakat adat dan masyarakat lokal terhadap lahan yang mereka miliki dengan hak legal, komunal maupun hak adat. Melarang adanya pengusiran paksa mereka dari lahan yang mereka miliki dan hormati hak mereka dalam memberikan atau menahan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA) terhadap pembangunan di lahan mereka. Sediakan kesempatan pekerjaan yang setara, dan ketika perkebunan didirikan tanpa PADIATAPA, sediakan ganti rugi, termasuk kompensasi atau kembalikan lahan mereka, untuk dampak negatif terhadap mata pencaharian atau hilangnya lahan yang disebabkan oleh pembangunan perkebunan. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 4

5 3 Menetapkan target produksi, jam kerja yang masuk akal, dan hak cuti. Setiap target produksi harus berdasarkan pada apa yang memang dapat dicapai dengan realistis oleh satu orang dengan jam kerja yang normal. Target harus berdasarkan data relevan dari studi dengan waktu dan gerakan yang sesuai. Insentif produksi dan bonus dimungkinkan untuk diberikan hingga batas tertentu yang masuk akal. Pengurangan gaji yang ilegal dan pinalti finansial tidak diperbolehkan. Jam kerja, termasuk waktu lembur, harus didefinisikan dalam kontrak dan tidak melebihi 48 jam per minggu. Total jam kerja dalam periode tujuh hari termasuk waktu lembur tidak boleh melebihi 60 jam, dan harus ada setidaknya satu hari libur setelah 6 hari kerja berturut-turut. Semua waktu lembur harus bersifat sukarela dan dikompensasikan dengan harga premium, konsisten dengan hukum nasional atau perjanjian kolektif. Memberikan pekerja hari libur yang dimandatkan oleh hukum dan periode cuti yang masuk akal, termasuk cuti karena orang tua, cuti berduka, cuti sakit, dan cuti tahunan yang dibayarkan. 4 Upah hidup dibayarkan. Upah hidup harus dibayarkan pada semua pekerja. Menentukan upah berdasarkan pada biaya hidup rata-rata seorang pekerja beserta keluarganya, termasuk mencakup harga komoditas di area perkebunan dan dengan berkonsultasi dengan pekerja, organisasi pekerja, dan serikat independen. Pastikan upah ini dibayarkan kepada semua pekerja. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 5

6 5 Kesehatan dan keselamatan pekerja serta kesejahteraan pekerja beserta keluarganya diprioritaskan. Menyediakan alat pelindung dan transportasi yang aman dari dan ke tempat kerja tanpa biaya untuk semua pekerja. Menyediakan informasi dan pelatihan reguler dalam bahasa yang dimengerti oleh pekerja, mengenai praktik dan kebijakan kesehatan serta keselamatan kerja. Segera melarang semua penggunaan pestisida berbahaya, termasuk herbisida Parakuat diklorida dan digantikan dengan alternatif yang lebih aman termasuk campuran non-kimia yang ramah lingkungan. Menginformasikan tentang bahan-bahan dan segala sesuatu yang memiliki risiko terhadap kesehatan dari semua pestisida dan pupuk yang digunakan oleh para pekerja untuk diri mereka sendiri dan organisasi serta serikat mereka, dan mendapatkan opini serta pertujuan mereka sebelum penggunaan bahan-bahan tersebut. Sediakan asuransi kecelakaan yang pantas dan kompensasi cedera serta sakit yang berhubungan dengan kerja, termasuk kompensasi kematian untuk semua pekerja. Pastikan perempuan hamil dan ibu menyusui tidak diwajibkan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan dapat mengancam kesehatan ibu dan/atau anak mereka, termasuk bekerja dengan pestisida. Memastikan adanya perumahan yang memadai, dengan air bersih, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan yang cukup untuk para pekerja beserta keluarga mereka, sesuai dengan standar nasional dan internasional, manapun itu yang lebih tinggi. 6 Akses terhadap perbaikan dijamin. Tetapkan mekanisme keluhan dan komplain yang transparan, dapat diakses dan sah, minimal konsisten dengan panduan yang tertera di Prinsip-prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB. Melembagakan proses pelibatan multipihak yang kontinu dan berulang, termasuk serikat pekerja yang relevan. Memastikan bahwa hasil dan perbaikan diimplementasikan secara efektif dan dikomunikasikan sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 6

7 7 Berkomitmen terhadap uji tuntas, transparansi, dan pembukaan informasi kebijakan, prosedur, dan data hak asasi manusia, dengan berfokus pada tenaga kerja dan pekerjaan. Membangun dan memublikasikan kebijakan hak asasi manusia dan tanggung jawab perusahaan, termasuk elemen kunci terkait promosi terhadap praktik kerja yang bebas dan adil dalam perkebunan kelapa sawit. Melembagakan sistem uji tuntas yang kuat, dilengkapi dengan pelibatan para pihak yang efektif dan proses perbaikan. Melaporkan data terkait komposisi tenaga kerja, kuota produksi, upah yang dibayarkan, jam kerja rata-rata, tingkat kecelakaan kerja dan sakit dalam periode waktu tertentu dan kepada publik. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 7

8 Buruh yang Bebas dan Adil dalam Produksi Minyak Kelapa Sawit: Pedoman Pelaksanaan Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 8

9 1 Melembagakan sistem uji tuntas yang kuat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi pelanggaran hak pekerja, dengan fokus utama kepada kelompok rentan (seperti kelompok migran, pekerja harian/tidak tetap, pekerja kontrak, dan perempuan): a. Dalam interval reguler, termasuk pada saat akuisisi dan perjanjian mitra kerja sama bisnis, lakukan penilaian internal untuk mengidentifikasi dan menilai sifat potensi dan aktual kerugian hak tenaga kerja sebagai dampak dari bisnis. i. Datangkan ahli hak tenaga kerja dan hak asasi manusia dari pihak internal dan independen dari luar untuk menyusun pelatihan khusus bagi penilai internal untuk mengidentifkasi dan mendokumentasikan contoh kasus kerja paksa dan perdagangan manusia. ii. Pastikan bahwa bukti-bukti juga mencakup konsultasi dengan para pekerja dan kelompok serta pemangku kepentingan yang mungkin terdampak lainnya, sesuai dengan ukuran perusahaan serta sifat dan konteks operasi perusahaan. iii. Nilai kondisi pekerja yang direkrut dan dikelola oleh pihak ketiga dan agen tenaga kerja. iv. Pertimbangkan kekhawatiran tertentu dari para pekerja perempuan, termasuk namun tidak terbatas pada pelecehan fisik dan seksual. b. Berkomitmen terhadap verifikasi dari pihak ketiga yang independen, yang mengikuti praktik terbaik dalam penilaian sistem tenaga kerja. i. Lakukan penilaian situs tanpa pemberitahuan sebelumnya, dengan memberikan akses penuh, tanpa hambatan untuk ke perkebunan dan fasilitas terkait lainnya, termasuk pabrik, tempat tinggal, dan lain-lain. ii. Menilai sub-kontraktor, termasuk perusahaan yang bertanggung jawab dalam perekrutan dan penggajian, dan perekrut pihak ketiga lainnya serta agen tenaga kerja. iii. Memriotaskan wawancara konfidensial dengan perwakilan dari berbagai divisi kerja, dan memastikan perlindungan pekerja terhadap aksi balas dendam. iv. Bersama dengan pihak pemberi kerja, memastikan bahwa perwakilan para pekerja harus memiliki akses terhadap semua dokumen yang relevan dan bahwa mereka diundang untuk memberikan rekomendasi. Perwakilan pekerja juga harus berpartisipasi dalam pertemuan untuk mendiskusikan temuan oleh auditor. v. Melaporkan pada publik mengenai temuan dan rencana tindakan perbaikan. Memastikan bahwa privasi dan kerahasiaan atas pengaju komplain dan/atau pihak yang terkena dampak, dilindungi. vi. Memastikan independensi dan objektivitas dari kesatuan atau individu yang bertanggung jawab untuk verifikasi oleh pihak ketiga. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 9

10 2 Menetapkan mekanisme komplain yang transparan, dapat diakses, efektif, dan sah, konsisten dengan praktik-praktik terbaik internasional. Sistem tersebut harus mencakup: a. Pelibatan para pihak yang kuat dan reguler dengan individu dan masyarakat yang mungkin terdampak (termasuk para pekerja dan organisasi perwakilan mereka) dalam mendesain, implementasi, serta pemantauannya. b. Pengamanan yang memadai untuk memastikan para pekerja dapat mengajukan komplain dengan rahasia dan tanpa rasa takut akan tuduhan balasan dan pemecatan. c. Pengukuran untuk memastikan akses kepada semua pekerja, termasuk bantuan bahasa yang memadai dalam mengajukan komplain. Opsi dan aksesibilitas yang berbeda harus tersedia kepada mereka yang berada di wilayah terpencil dan juga bagi mereka yang tidak dapat membaca atau menulis. d. Panduan mengenai prosedur dan kerangka kerja dari semua proses, dengan jalur peningkatan yang tentang prosedur dan jangka waktu untuk setiap tahapan proses, dengan jalur eskalasi yang jelas untuk kasus-kasus serius dan dihubungkan dengan mekanisme eksternal (termasuk komisi HAM) ketika sudah layak e. Komunikasi yang transparan dan reguler dengan pihak pengaju komplain untuk menginformasikan kepada mereka status dari keluhan yang mereka sampaikan. f. Pelaporan kepada publik secara reguler mengenai jumlah keluhan yang diterima, rangkuman dari keluhan, durasi waktu yang diperlukan untuk memroses setiap keluhan, hasil tindak lanjut dari keluhan, dan jika komplain sudah ditangani, hasil dan perbaikannya untuk kepuasan pihak yang mengajukan komplain. Privasi dari pihak pengaju komplain harus dihargai, jika diinginkan oleh yang bersangkutan. 3 Memperbaiki pelanggaran melalui proses yang efektif dan sah: a. Mengganti biaya yang pantas untuk upah yang dipotong atau pemotongan gaji ilegal yang dilakukan untuk membiayai layanan atau pengeluaran yang palsu, termasuk pembayaran kembali semua biaya rekrutmen yang dibayarkan oleh pekerja. Berikan kompensasi pada para pekerja untuk segala pekerjaan yang tidak dibayar dan/atau biaya ilegal yang dikenakan terhadap pekerja. b. Mengembalikan paspor atau barang pribadi lainnya yang disita oleh perekrut atau pemberi kerja. c. Menyediakan dukungan yang memadai untuk melindungi kesejahteraan anak-anak yang ditemukan bekerja di perkebunan dan PKS, termasuk akses terhadap kesehatan dan perlindungan sosial yang komprehensif serta kesempatan pendidikan yang relevan dengan usia dan perkembangan mereka. 4. See effectiveness criteria for non-judicial grievance mechanisms under Principle 31 of the United Nations Guiding Principles for Business and Human Rights. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 10

11 d. Memastikan bahwa para pekerja yang telah menjadi korban pelecehan, termasuk kerja paksa dan pelecehan seksual, menerima layanan rehabilitasi korban yang pantas dan akses terhadap perlindungan sosial. e. Menyediakan dukungan untuk para pekerja migran untuk kembali ke negara asal mereka, pada saat kontrak selesai dan dalam situasi pengecualian tertentu, termasuk karena kelumpuhan karena sakit atau kecelakaan kerja dan/atau selama perjalanan menuju tempat kerja, atau jika pekerja ditemukan telah direkrut secara keliru, paksa, atau melalui penipuan. 4 Melembagakan proses perlibatan para pihak yang kontinu dan berulang: a. Dialog kontinu dengan masyarakat lokal dan semua pekerja, termasuk perempuan, pekerja migran, dan pekerja temporer, serta organisasi perwakilan mereka, termasuk serikat pekerja, harus menjadi dasar dari proses pelibatan pemangku kepentingan yang sah. Konsultasi juga harus melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dari luar (contohnya serikat pekerja dan kantor nasional dan regional Organisasi Buruh Internasional). b. Para pekerja harus memiliki akses informasi dan dibuat menjadi sadar mengenai hak dan tanggung jawab mereka dalam semua tahapan pekerjaan, termasuk pada saat rekrutmen. c. Terlibat dengan pemerintah untuk mendorong kerangka hukum yang melindungi hak pekerja, termasuk pekerja migran, dan untuk memastikan perlindungan yang memadai untuk para korban anak-anak dan pekerja yang dipaksa serta bentuk eksploitasi kerja lainnya. 5 Mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan mengenai rekrutmen yang etis, diaplikasikan oleh semua pemasok, yang minimal mencakup beberapa ketentuan berikut: a. Para pekerja mendaftar pekerjaan dengan sukarela dan bebas, tanpa adanya ancaman penalti, dan memiliki kebebasan untuk memutuskan hubungan kerja tanpa adanya pinalti yang dikenakan dengan pemberitahuan yang wajar atau sesuai dengan perjanjian kolektif yang relevan. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 11

12 b. Melarang pengenaan biaya untuk rekrutmen kepada pekerja manapun. Semua pengeluaran terkait dengan biaya perjalanan dan rekrutmen harus ditanggung oleh pihak pemberi kerja. c. Melarang penyitaan/penyimpanan paspor atau dokumen identitas pekerja; menyediakan setiap pekerja dengan loker untuk menyimpan dokumen dan barang pribadi. d. Berusaha keras untuk merekrut pekerja dengan langsung. Ketika perekrut pihak ketiga terlibat, gunakan mereka yang terdaftar di pemerintah asal negara pengirim tenaga kerja dan mereka yang berkomitmen untuk mengimplementasikan standar yang tertuang dalam Prinsip Kerja Buruh Adil ini. e. Semua pekerja, termasuk pekerja temporer, pekerja harian, dan mereka yang diperkerjakan secara tidak langsung melalui agen tenaga kerja pihak ketiga, memiliki kontrak tertulis standar yang komprehensif dalam bahasa mereka dan terdapat dalam kelengkapan dokumen tercatat di kantor sumber daya manusia di perkebunan dan PKS, ditandatangani baik oleh pekerja dan pihak perusahaan. f. Kontrak ditandatangani pada saat awal proses rekrutmen, sebelum perjalanan dilakukan. Para pekerja diperbolehkan untuk mengkaji kontrak secara independen dengan bantuan dari pihak ketiga dan dalam kasus pekerja yang buta huruf, maka kontrak harus dibacakan dengan penuh dan lantang kepada pekerja dalam bahasa mereka, sebelum meminta mereka untuk menandatangani kontrak tersebut. 6 Mempraktikkan keterbukaan dan transparansi yang penuh arti, dengan melaporkan pada publik mengenai: a. Kebijakan, kinerja dan dampak dari kondisi hak asasi manusia dan tenaga kerja dengan referensi spesifik mengenai risiko tenaga kerja anak, tenaga kerja paksa, dan perdagangan manusia, termasuk rangkuman verifikasi dari pihak ketiga mengenai temuan dan rencana aksi perbaikan terkait. b. Data yang relevan terkait tenaga kerja perkebunan dan PKS, yang harus dikumpulkan sebagai bagian dari praktik reguler oleh manajemen sumber daya manusia, yang harus mencakup: i. Jumlah pekerja ii. Demografi pekerja: % pekerja perempuan % pekerja berusia15-18 tahun % pekerja berdasarkan kewarganegaraan iii. Data tenaga kerja lainnya: % pekerja yang direkrut langsung % pekerja yang direkrut oleh perekrut pihak ketiga % pekerja dengan kontrak tetap (jangka pendek), dipisahkan menurut fungsinya (contohnya pemanen,penyemprot) Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 12

13 % pekerja harian % pekerja dengan perjanjian perundingan bersama, dipisahkan menurut fungsi % pekerja yang terdaftar di serikat % peralatan perlindungan pribadi yang disediakan % pelatihan terkait kebijakan dan praktik kesehatan dan keselamatan kerja yang disediakan Upah minimum dan rata-rata, dipisahkan berdasarkan fungsi, termasuk target produksi (kuota) Matriks Kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (atau Lost Time Accident/ LTA), tipe, serta penyebab cedera, sakit, dan korban jiwa yang diberitahukan terpisah berdasarkan fungsi (termasuk dari penyemprotan pestisida) Tingkat perputaran pekerja, dipisahkan menurut fungsi iv. Untuk setiap perkebunan dan PKS, daftar dari: Agen tenaga kerja dan perekrut pihak ketiga yang digunakan Serikat pekerja dimana para pekerja bergabung di dalamnya dan diakui oleh pihak pemberi kerja Pestisida yang digunakan dan jumlah yang digunakan 7 Menghormati hak kebebasan berserikat dan perundingan secara kolektif untuk semua pekerja, termasuk pekerja migran yang mungkin tidak sadar mengenai hak mereka untuk bergabung dengan serikat pekerja a. Terlibat dalam perundingan dengan itikad baik dan implementasi perjanjian kolektif, termasuk ketentuan terkait pengurangan upah langsung untuk iuran serikat dan mekanisme penyelesaian sengketa. b. Memastikan bahwa kebijakan, prosedur, dan praktik perusahaan tidak mendiskriminasi pekerja karena pandangan mereka dalam serikat pekerja atau karena aktivitas mereka dalam serikat pekerja. c. Memastikan penghormatan terhadap hak perwakilan pekerja sesuai dengan ketetapan standar Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Hak Asasi Manusia Internasional. d. Jangan mencampuri kegiatan pengorganisiran pekerja, perwakilan pekerja atau perwakilan serikat pekerja. e. Jangan melarang, membatasi atau bahkan mengganggu aksi mogok yang sah. Pada saat kejadian aksi mogok yang sah, hindari merekrut pekerja pengganti. f. Biarkan perwakilan pekerja untuk menggunakan fasilitas di lokasi yang pantas dan mengakses tempat kerja untuk melakukan fungsi mereka secara efisien yang tidak menggangu operasional reguler perusahaan Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 13

14 8 Berusaha dengan keras untuk menetapkan sistem penggajian langsung, dan dalam beberapa kasus pastikan bahwa upah dibayarkan dengan penuh, reguler, dan tepat waktu: a. Menyediakan slip gaji kepada semua pekerja dalam bahasa yang mereka mengerti. Cantumkan semua pengurangan dalam slip gaji yang resmi. b. Pada saat pemutusan kontrak kerja dan sesuai dengan hukum dan peraturan nasional, perjanjian kolektif, atau arbitrase, lakukan penyelesaian akhir dari semua upah jatuh tempo. 9 Membuat sistem dan infrastruktur yang memungkinkan untuk melacak secara penuh rantai pasokan hingga ke asal perkebunan, untuk memastikan sumber dari semua buah kelapa sawit diketahui, terdokumentasi, dan tumbuh sesuai dengan Prinsip Tenaga Kerja yang Adil: a. Memastikan bahwa sumber tandan buah segar (Fresh Fuit Bunches/FFB) berasal dari perkebunan yang terdokumentasi, memiliki referensi lokasi (geo-reference) dengan kepemilikan yang jelas, termasuk perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan penggilingan dan pemasok pihak ketiga lainnya. b. Memastikan bahwa dokumentasi sumber tandan buah segar (Fresh Fuit Bunches/ FFB) tersedia dan memenuhi persyaratan ketertelusuran pembeli di hilir (contoh: kilang). c. Menetapkan perjanjian kontrak yang jelas untuk pemasok pihak ketiga yang mengharuskan mereka untuk a) menyediakan nama, koordinat GPS, dan kepemilikan data (termasuk perusahaan induk) dari semua konsesi perkebunan sawit dan penggilingan yang mereka miliki atau sumbernya, dan b) untuk petani secara independen mennyediakan informasi mengenai saham mereka agar bisa diakses dan digunakan untuk situs pemantauan dan pemetaan Komoditas Global Forest Watch d. Mempertahankan catatan dari laporan publik mengenai semua sumber FFB, termasuk nama, koordinat GPS, dan kepemilikan data (termasuk perusahaan induk) dari semua perkebunan, dealer, dan petani kecil. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 14

15 10 Memastikan akses terhadap pelatihan dan pendidikan yang memadai untuk para pekerja beserta keluarganya: a. Menyediakan informasi dan pelatihan reguler dalam bahasa yang dimengerti oleh para pekerja mengenai kebijakan dan praktik kesehatan serta keselamatan kerja. i. Menyediakan pelatihan mengenai diskriminasi gender, pelecehan seksual, dan kebijakan yang diterapkan untuk melindungi para pekerja beserta keluarganya, terutama pekerja perempuan. ii. Menyediakan pelatihan mengenai kecelakaan di tempat kerja dan prosedur gawat darurat. iii. Menyediakan pelatihan mengenai risiko kesehatan, protokol keamanan dan pencegahan risiko kesehatan dan lingkungan dari pestisida, serta alternatif pestisida yang lebih aman iv. Menginformasikan pada para pekerja mengenai daerah mana yang telah terkena penggunaan pestisida dan pupuk serta identifikasi jenis pestisida dan pupuk. b. Untuk anak-anak dari para pekerja yang tinggal di perkebunan, pastikan akses gratis dan universal terhadap pendidikan dasar wajib dan pendidikan lanjutan tersedia serta bisa diakses. 11 Menyediakan perumahan yang layak dan aman untuk para pekerja beserta keluarga mereka: a. Menyediakan akomodasi yang terpisah untuk para pria yang belum menikah, perempuan yang belum menikah, dan keluarga dengan ruang yang cukup untuk setiap orangnya, sesuai dengan standar internasional UNHABITAT. b. Ruang tidur harus dapat dikunci baik dari luar maupun dari dalam. c. Menyediakan loker untuk setiap pekerja untuk dapat mengamankan barang-barang pribadi mereka. d. Menyediakan listrik gratis yang cukup sepanjang hari, paling minimal cukup untuk unit pendingin kecil penyimpan makanan. e. Air bersih harus selalu tersedia secara gratis dan konsisten untuk semua kebutuhan pribadi dan rumah tangga, termasuk untuk minum, memasak, mencuci, mandi, dan lain-lain. f. Tidak ada batasan yang berlaku yang dapat menggangu hak pekerja untuk meninggalkan area fasilitas perumahan saat waktu luang mereka. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 15

16 12 Menyediakan layanan kesehatan yang cukup untuk pekerja beserta keluarganya a. Layanan kesehatan harus sesuai standar yang diresepkan oleh otoritas publik dan termasuk layanan kesehatan umum, perawatan spesiallis, suplai obat yang diresepkan, rawat inap jika diperlukan, perawatan gigi, dan rehabilitasi medis. b. Praktisi medis haruslah sesuai dengan standar yang disetujui oleh otoritas publik dan harus tersedia personil berkualitas dalam jumlah yang cukup. Praktisi medis haruslah mengetahui resiko kesehatan dan perawatan untuk keracunan pestisida. c. Sepanjang masih praktis, hormati kebebasan untuk memilih dokter dan perawatan d. Tentukan layanan kesehatan dengan berkonsultasi dengan perwakilan dari organisasi pekerja yang relevan, termasuk serikat pekerja dimana mereka tergabung. e. Pemeriksaan medis yang dibutuhkan untuk para pekerja harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat rekrutmen. Persetujuan harus diberikan untuk pemeriksaan medis apapun dan hasil pemeriksaan sepenuhnya diberikan kepada pekerja, dan jika dari pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa pekerja tidak cukup sehat untuk bekerja, maka perusahaan harus membiayai biaya perjalanan untuk pekerja kembali ke tempat rekrutmen. f. Dalam kasus sakit, berikan cuti sakit dan tunjangan tunai sebagai pengganti upah selama masa cuti. Buruh yang Bebas dan Adil pada Perkebunan Kelapa Sawit: Prinsip dan Pedoman PelaksanaanGuidance 16

17 Pedoman ini dikembangkan oleh forum ahli yang terdiri dari NGO, organisasi buruh, perwakilan serikat, investor dan lembaga dermawan dari Amerika Serikat, Eropa, Malaysia, dan Indonesia. Lembaga mitra yang terlibat termasuk: Federasi Serikat Perkerja Minamas, Finnwatch, Firestone Agricultural Workers Union of Liberia, Forest Peoples Programme, General Agriculture and Allied Workers Union of Liberia, Humanity United, HUTAN, Interfaith Center on Corporate Responsibility, International Labor Rights Forum, Land Empowerment Animals People, Link-AR Borneo, MONDIAAL-FNV, Malaysian Palm Oil NGO Coalition, OPPUK, Oxfam, Pesticide Action Network Asia and the Pacific, Rainforest Action Network, Sabah Environmental Protection Association, Sawit Watch, SERBUNDO, Serikat Buruh Medan Independen, Serikat Buruh Mandiri Indonesia, Tenaganita, Trade Union Care Center, Verité, dan Walk Free, serta dukungan penasehat dari CERES. 03/03/2015

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU 1 Asia Pasifik adalah region dengan jumlah pekerja rumah tangga terbanyak. Asia Pasifik 41% Amerika Latin dan Karibia 37% Afrika 10% Negara maju 7% Timur Tengah 4% Eropa Timur 1% 4 dari 5 pekerja rumah

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku BSCI 1

Pedoman Perilaku BSCI 1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN KODE ETIK PEMASOK SANDVIK VERSI 2, DISETUJUI PADA TAHUN 2014 Sandvik berkomitmen terhadap prinsip-prinsip fundamental hak asasi manusia, hak pekerja, lingkungan,

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 2 R-180 Rekomendasi Perlindungan Klaim Pekerja (Kepailitan Pengusaha), 1992 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy)

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) 1 1.Kebijakan Lingkungan 1.1 Dilarang Deforestasi Tidak akan ada pengembangan baru di kawasan stok

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

Thai Union Etika Bisnis dan Kode Perilaku Tenaga Kerja

Thai Union Etika Bisnis dan Kode Perilaku Tenaga Kerja Bekerja dalam perseroan dengan supplier kami Introduksi Dengan menghormati hak asasi manusia universal bagi individu, Thai Union Grup Publik Perseroan Terbatas dan anak perusahaan, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Organisasi Perburuhan Internasional Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga 2 I. DASAR

Lebih terperinci

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT) Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja Law Reform Commission of Thailand (LRCT) Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan

Lebih terperinci

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016 COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016 PEMENUHAN KONVENSI PERBURUHAN INTERNASIONAL Kami berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan terkait Ketenagakerjaan yang berlaku. Disamping itu praktek ketenagakerjaan

Lebih terperinci

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola BP 2013 Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1. Pendahuluan Kami mengirimkan energi kepada dunia.

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KODE ETIK PEMASOK Peraturan ini memberikan standard minimum yang bilamana mungkin, harus di lampaui oleh pemasok. Dalam penerapannya, para pemasok harus mengikuti hukum nasional dan hukum lainnya yang

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier Standar Perilaku Supplier Pendahuluan Seiring upaya kami untuk terus mencapai kinerja tinggi bagi klien, perusahaan, dan pemegang saham, Accenture berkomitmen untuk menjunjung setinggi-tingginya standar

Lebih terperinci

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0 Versi 1.0 24 Juni 2015 Daftar Isi 1.0 Pendahuluan & Cakupan Penerapan... 2 2.0 Kepatuhan terhadap Hukum, Peraturan, & Kode Etik Pemasok yang Berlaku... 3 3.0 Praktik Bisnis... 3 4.0 Kesejahteraan Hewan...

Lebih terperinci

Jika Anda diperlakukan secara tidak adil atau hak Anda dilanggar, hubungi nomor bebas pulsa berikut:

Jika Anda diperlakukan secara tidak adil atau hak Anda dilanggar, hubungi nomor bebas pulsa berikut: Apakah Anda Datang Ke Amerika untuk Bekerja Sementara atau Belajar? Kami percaya bahwa Anda akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Tetapi, apabila Anda mendapatkan masalah, Anda memiliki hak dan Anda

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Kriteria, Indikator dan KPI Karet Alam Berkesinambungan 1. Referensi Kriteria, Indikator dan KPI SNR mengikuti sejumlah

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Protokol Konvensi Hak Anak Tentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak dan Pronografi Anak Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Negara-negara peserta tentang

Lebih terperinci

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar 1. Menguraikan tentang konsep dan

Lebih terperinci

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apa itu migrasi? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apakah Migrasi Tenaga Kerja? 1 Manfaat Bekerja ke Luar Negeri Membantu ekonomi keluarga.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I]

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan dan bertujuan

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menetapkan konsep

Lebih terperinci

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015 Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 3 Juni 2015 APRIL Group (APRIL) berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di seluruh areal kerja perusahaan dengan menerapkan praktik-praktik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial 1 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial Copyright Organisasi Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No. 201 Catatan konsep Dokumen ini merupakan pengantar singkat Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No. 201 yang disusun untuk memberikan pintu masuk yang tepat

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Nilai-nilai dan Etika Securitas. Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014

Nilai-nilai dan Etika Securitas. Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014 Nilai-nilai dan Etika Securitas Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014 Berlaku mulai tanggal 3 Nopember 2014 Daftar isi Page 2 of 10 1 PRINSIP-PRINSIP UMUM... 3 2 NILAI-NILAI

Lebih terperinci

Situasi Global dan Nasional

Situasi Global dan Nasional Pekerja Rumah Tangga (PRT) Situasi Global dan Nasional A r u m R a t n a w a t i K e p a l a P e n a s e h a t T e k n i s N a s i o n a l P R O M O T E I L O J A K A R T A 1 Pekerja Rumah Tangga: Angkatan

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Menjalin Kemitraan dengan para Pemasok Kami 2017 Versi Bahasa Indonesia PENDAHULUAN Kemitraan yang diadasarkan pada pengadaan yang bertanggung

Lebih terperinci

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya (Konvensi Migran 1990) KOMNAS PEREMPUAN KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Mengenal

Lebih terperinci

Sekilas Mengenai. Undang-Undang Ketenagakerjaan

Sekilas Mengenai. Undang-Undang Ketenagakerjaan Sekilas Mengenai Undang-Undang Ketenagakerjaan 1 Buklet ini menjelaskan dalam istilah sederhana mengenai ketentuan-ketentuan pokok Undang-Undang Ketenagakerjaan (Bab 57). Perlu diperhatikan bahwa ketentuan

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Unilever Kebijakan Penunjukan Pihak Luar Secara Bertanggung Jawab Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Juni 2016 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip-prinsip Mendasar 4 Pedoman Pelaksanaan 6 I Persyaratan

Lebih terperinci

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952 Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952 Komperensi Umum Organisasi Perburuhan Internasional, Setelah disidangkan di Jeneva oleh

Lebih terperinci

Final - disetujui pada Juli 2010

Final - disetujui pada Juli 2010 Final - disetujui pada Juli 2010 Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm KONTEN: Istilah dan Definisi... 3 PENDAHULUAN... 7 Cakupan

Lebih terperinci

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201 Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201 KERJA LAYAK bagi PEKERJA RUMAH TANGGA Irham Ali Saifuddin Capacity Building Specialist ILO Jakarta PROMOTE Project 1 DASAR PEMIKIRAN Pengakuan nilai sosial dan

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga Proporsi angkatan kerja yang sifnifikan (3,6% dari pekerjaan berupah secara global) Pekerja Rumah Tangga Distribusi Regional Benua

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku Pemasok

Pedoman Perilaku Pemasok Pedoman Perilaku Pemasok Mengubah Dunia Kita 150 Tahun DAFTAR ISI Berkomitmen terhadap Integritas 3 Harapan 3 ETIKA DAN KEPATUHAN BISNIS 4 Korupsi dan Antipenyuapan 4 Hadiah & Hiburan 4 Konflik Kepentingan

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia 23 Oktober 2017 Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Setelah mengikuti siklus ketiga Tinjauan Periodik Universal (Universal Periodic Review - UPR) Indonesia, saya menyambut

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Sosial

Manajemen Kinerja Sosial SPTF Standar Universal untuk Manajemen Kinerja Sosial Versi 2.0, Diterbitkan Agustus 2016 Standard Universal untuk Manajemen Kinerja Sosial 1 JALUR UNTUK PENINGKATAN PELAKSANAAN 1 BELAJAR MELAPORKAN 5

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST

Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST HUMAN RIGHTS ON SUSTAINABLE BUSINESS Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST J a k a r t a, 1 6 M a r e t 2017 fihrrst.org Improving Sustainable Business Actions: Exploring Alternative Way of Public Private Partnership

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif Diskriminasi dan kesetaraan: 5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif Kesetaraan and non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar

Lebih terperinci

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO 14 th Sept 2015 Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta PREPARED BY: kompensasi Task Force Prosedur Remediasi and Kompensasi RSPO terkait Pembukaan Lahan

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA 1 K 105 - Penghapusan Kerja Paksa 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan

Lebih terperinci

Persoalan dan strategi penting

Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit menular: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menguraikan konsep

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Didorong oleh dukungan penuh terhadap Konvensi tentang Hak-Hak Anak, yang

Lebih terperinci

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016.

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016. MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA 1 Oktober 2016.. DAFTAR ISI Pendahuluan 4 Cara kami menerapkan standar kami 5 Standar-standar kami 5 Karyawan 5 Nasabah 6 Komunitas

Lebih terperinci

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan Kode Etik Mitra I. Pendahuluan Di Hewlett Packard Enterprise (HPE), kami bekerja secara kolaboratif dengan Mitra kami untuk berbisnis dengan penuh semangat untuk pelanggan dan produk kami, menghormati

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA KOMITE PEREMPUAN IndustriALL Indonesia Council 2014 1 LAPORAN HASIL SURVEY

Lebih terperinci

Corporate. Kode Etik

Corporate. Kode Etik Corporate Kode Etik Rolf Soiron, Ketua Dewan Direksi dan Richard Ridinger, CEO Tujuan Kami Setiap hari, produk dan layanan kami memiliki dampak positif terhadap kehidupan jutaan orang. Ini bukan hanya

Lebih terperinci

Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM

Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM Iman Prihandono, Ph.D Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum, Universitas Airlangga email: iprihandono@fh.unair.ac.id Bagaimanakah bisnis mempengaruhi

Lebih terperinci

Program "Integritas Premium" Program Kepatuhan Antikorupsi

Program Integritas Premium Program Kepatuhan Antikorupsi Program "Integritas Premium" Program Kepatuhan Antikorupsi Tanggal publikasi: Oktober 2013 Daftar Isi Indeks 1 Pendekatan Pirelli untuk memerangi korupsi...4 2 Konteks regulasi...6 3 Program "Integritas

Lebih terperinci