Pertumbuhan dan Kandungan Asam Lemak Udang Windu Asal Tambak Fase Prematurasi yang Diberi Kombinasi Pakan yang Berbeda
|
|
- Yuliani Budiaman
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertumbuhan dan Kandungan Asam Lemak Udang Windu Asal Tambak Fase Prematurasi yang Diberi Kombinasi Pakan yang Berbeda Asda Laining, Kamaruddin dan Usman Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros Jl. Mamur Dg. Sitakka No. 129, Maros, Sulawesi Selatan Abstract Asda Laining, Kamaruddin and Usman. Growth and Carcass Fatty Acid Content of Pond Reared Tiger Shrimp Fed Different Combinations of Maturation Diet. Konferensi Akuakultur Indonesia In order to support domestication of tiger shrimp both in pond and indoor closed system, it is needed to develop artificial diet for the whole stage of the shrimp including pre-maturation stage. As preliminary information, it is needed to determine the feeding regime of both pre-maturation and maturation phases. This experiment aimed at determining feeding regime of domesticated tiger shrimp at pre-maturation stage. This experiment started with culturing young shrimp in earthen pond until reaching pre-maturation stage or shrimp weight approximately around g. Follow-on experiment was a feeding trial of three different feeding regimes 1) 100% commercial semi-moist maturation pellet (100SP); 2) 40% freshfeed combined with 60% commercial semi-moist maturation pellet (40FF60SP) and 3) 40% freshfeed combined with 60% in-house dried maturation pellet (40FF60DP). Freshfeed used in the trial were squid and seaworm. Survival rate of shrimp during 100 days culture in earthen pond was 30% and average weight gain was 95%. During 90 days culture in outdoor tank, weight gain of shrimp were not significantly different among groups namely 12.0% for shrimp fed 100SP; 13.6% for 40FF60SP dan 13.8% for 40FF60DP. Survival rate of shrimp fed 40FF60DP was the highest namely 25% but did not significantly differ from shrimp fed 100SP (18.8%) while shrimp fed 40FF60SP had the lowest survival around 15.7%. Whole body fatty acid content of shrimp fed combined artificial and freshdiet was relatively higher compared to shrimp fed only artificial diet. Concentration of ARA, DHA and EPA of shrimp carcass fed combined diet (40FF60DP) was relatively higher than shrimp fed 100SP. Based on survival rate and naturally gonad development, and carcass fatty acid content, shrimp fed 40FF60DP at prematuration stage gave better performaces compared to 40FF60SP and if fed a sole artificial diet. Keywords: Dried pellets; Fatty acids; Pre-maturation; Semi-moist pellets Abstrak Untuk mendukung usaha domestikasi udang windu baik di tambak maupun dalam wadah terkontrol, pengembangan pakan induk perlu dilakukan. Sebagai informasi awal dalam pengembangan pakan induk udang windu hasil domestikasi, perlu dilakukan penentuan feeding regime-nya baik pada fase maturasi maupun prematurasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan feeding regime fase prematurasi udang windu asal tambak. Kegiatan ini diawali dengan pemeliharaan udang di tambak hingga berat udang mencapai fase prematurasi atau berat udang sekitar g. Tahap selanjutnya adalah uji pakan fase prematurasi dengan tiga perlakuan yang dicobakan yaitu 1) 100% pakan induk komersil (100SP); 2) 40% pakan segar dan 60% pakan induk komersil bentuk semi-moist pelet (40FF60SP) dan 3) 40% pakan segar dan 60% pakan uji bentuk pelet kering (40FF60DP). Kelulushidupan udang windu selama 100 hari pemeliharaan di tambak adalah 30%, sementara pertambahan bobotnya sebesar 95%. Selama 90 hari pemeliharaan di bak terkontrol, pertambahkan bobot udang windu tidak signifikan berbeda untuk ke-3 perlakuan masing-masing adalah 12,0% (100SP); 13,6% (40FF60SP) dan 13,8% (40FF60DP). Kelulushidupan tertinggi diperoleh pada udang yang diberi pakan 40FF60DP yaitu sebesar 25% tetapi tidak berbeda nyata dengan udang yang diberi pakan 100SP yaitu 18,8% dan udang yang diberi pakan 40FF60SP kelulushidupan terendah yaitu 15.7% dan berbeda nyata dengan udang yang diberi 2 jenis pakan lainnya. Kandungan asam lemak dalam karkas udang windu yang diberi kombinasi pakan segar dan buatan mempunyai kadar lemak yang relatif tinggi dibandingkan jika diberi pakan buatan saja. Kandungan arachidonic acid (ARA), eicosapentanoic acid (EPA) dan docosa hexanoic acid (DHA) relatif lebih tinggi pada udang yang diberi 40FF60DP dibandingkan dengan udang yang diberi hanya pakan buatan (100 SP). Berdasarkan kelulushidupan dan induk yang matang gonad alami serta kandungan asam lemak dalam karkas, udang windu yang diberi pakan 40FF60DP pada fase prematurasi memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi pakan 40FF60SP dan jika hanya diberi pakan pelet saja. 293
2 Kata kunci: Pelet kering; Asam lemak; Prematurasi; Pelet semi-moist Pendahuluan Dalam usaha perbenihan udang windu, pakan yang diberikan pada induk-induk udang masih dominan menggunakan pakan segar tanpa diproses atau yang segar dalam bentuk beku. Pakan segar tersebut adalah cumi-cumi, berbagai jenis moluska seperti tiram, kerang-kerangan, cacing laut dan krustase (udang, kepiting dan artemia). Revieu mengenai pakan induk udang penaeid menunjukkan bahwa pakan segar yang banyak digunakan pada unit perbenihan seperti tersebut di atas sangat penting diduga karena kandungan nutrisinya berperan penting dalam proses reproduksi udang khususnya arachidonic acid (ARA, 20:4ώ6), eicosapentaenoic acid (EPA,20:5ώ3) dan docosahexanoic acid (DHA, 22:6ώ3) (Cavalli et al., 1997; Wouters et al., 2001; Coman et al, a ). Meskipun banyak penelitian melaporkan bahwa pentingnya penggunaan pakan segar tersebut, kendala utama penggunaannya adalah kandungan nutrisinya tidak konsisten dan dapat meningkatkan resiko transmisi penyakit bakteri dan virus (Harrison, 1990), khususnya jenis krustase dan cacing laut. Upaya penggunaan induk dari proses domestikasi baik dari tambak maupun dari bak terkontrol diharapkan mampu mengurangi penangkapan induk dari alam dan sebagai upaya kontrol terhadap infeksi penyakit ke dalam sistem budidaya (Primavera, 1997; Coman et al., 2005, 2006). Salah satu faktor yang penting dikembangkan dalam mendukung upaya domestikasi suatu spesis adalah pakan yang dibutuhkan dalam proses maturasi dan feeding regimenya. Pemanfaatan pakan buatan di unit perbenihan yang menggunakan induk alam sebagian besar masih berupa kombinasi pakan pelet (pelet kering atau moist) dengan pakan segar (feeding regime) dalam proporsi yang relatif rendah sekitar 16% dan selebihnya adalah campuran pakan segar (Wouters et al. 2000). Akan tetapi dalam sistem domestikasi, penggunaan pakan buatan dapat dilakukan dalam proporsi yang lebih besar karena induk yang digunakan berasal dari proses budidaya yang menggunakan pakan buatan dalam proses pemeliharaan (Hoa, 2009; Coman et al., (2007 b ). Program domestikasi yang telah dikembangkan dibeberapa negara umumnya dilakukan dalam 3 tahap pemeliharaan berdasarkan fase perkembangan hidup udang windu yaitu pertumbuhan, prematurasi dan maturasi (Hoa, 2009) meskipun ada juga yang melakukannya hanya dalam 2 tahap yaitu pertumbuhan dan maturasi (Coman et al., 2006; 2007 b ). Feeding regime untuk fase pertumbuhan adalah 20% cumi-cumi, 10% kerang-kerangan dan 70% pakan pelet protein tinggi. Sementara untuk fase maturasi, kombinasinya terdiri dari 32,5% cumi-cumi, 32,5% kerang-kerangan, 5% cacing polichaeta dan 30% pelet maturasi (Comen et al., 2007 a ). Informasi mengenai feeding regime fase prematurasi untuk udang windu asal tambak belum sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi pakan induk udang windu serta feeding regime-nya pada fase prematurasi. Bahan dan Metode Pemeliharaan dan Uji Pakan Fase Prematurasi Udang Windu Pemeliharaan udang di tambak dilakukan sebagai tahap awal penelitian ini untuk mendapatkan berat udang yang diperlukan sebagai hewan uji pada kegiatan uji pakan. Tahapan pemeliharaan udang windu di tambak ini telah dilaporkan sebelumnya pada uji pakan fase maturasi yang mengamati aspek reproduksi (Laining et al., 2013). Secara ringkasnya, pemeliharaan di tambak ini dilakukan hingga berat udang rata-rata mencapai 70 g, udang ditransfer dari tambak ke bak pemeliharaan di Instalasi Perbenihan Barru. Setelah adaptasi selama seminggu dalam bak, udang selanjutnya disortir berdasarkan beratnya untuk digunakan dalam kegiatan uji pakan yang berbeda yaitu uji pakan fase prematurasi dan maturasi. Uji pakan pada fase prematurasi ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dan dua ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah 1) 100% pakan induk komersil (100SP); 2) 40% pakan segar dan 60% pakan induk komersil bentuk semi-moist pelet 294
3 (40FF60SP) dan 3) 40% pakan segar dan 60% pakan uji bentuk pelet kering (40FF60DP). Pakan uji yang digunakan sama dengan pakan digunakan pada uji pakan fase maturasi yang dilakukan secara berseri dengan penelitian ini (Laining et al., 2013). Formulasi dan komposisi nutrisi pakan uji bentuk pellet kering dan pakan induk komersil bentuk semi-moist disajikan pada Tabel 1 dan 2. Pakan diberikan sebanyak 4x sehari (08.00; 12.00; dan 21.00). Pakan segar yang diberikan berupa cumi-cumi dan cacing laut (polychaeta) dengan proporsi 1:1. Udang yang digunakan pada penelitian ini adalah udang yang beratnya antara g dan jantannya antara 46-80g. Dikategorikan berada pada fase prematurasi (Hoa et al., 2009; Paibulkichakul et al., 2008). Padat tebar udang adalah 18 ekor/bak dengan rasio antara jantan dan betina adalah 1:1. Wadah yang digunakan adalah 6 bak beton masing-masing berukuran 1,8 m 2 (volume 3 m 3 ) yang berada di luar ruangan. Air disuplai dengan sistem air mengalir/flow through. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari kecuali alkalinitas dilakukan sekali dua minggu. Parameter biologis yang diamati adalah pertumbuhan dan kelulushidupan. Tabel 1. Formulasi pakan uji (pelet kering) yang digunakan dalam fase prematurasi dan maturasi udang windu, P. monodon (g/kg). Bahan g/kg Tepung ikan 250 Tepung rebon 210 Tepung kerang 200 Gluten gandum 30 Dedak halus 30,15 Terigu 125 Minyak ikan 45 Soy lecithin 70% 15 Cholesterol 2 Vitamin premix 35 Mineral premix 30 Stay C 4 1 Carophyll pink 1,25 Vitamin A dan D 0,4 Vitamin E 0,2 CMC 25 Total 1000 * Laining et al. (2013). Proksimat analisis untuk beberapa sampel yang meliputi bahan pakan, pakan uji dan karkas udang windu dilakukan dengan metode AOAC International (1999) sedangkan analisis asam lemak dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography (Christie, 1989). Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan software SPSS versi 15. Tabel 2. Komposisi nutrien pakan pelet dan pakan induk komersil yang digunakan dalam uji pakan (%). Nutrien Pakan uji pelet kering Pakan induk komersil Dry matter Crude protein Lipid Ash Fibre Energy (GE, MJ/kg)* 91,9 45,1 9,0 10,3 89,9 50,5 8,9 8,4 5,1 16,6 LOA (18: 2n-6) LNA (18:3n-3) ARA (20:4n-6) EPA (20:5n-3) DHA (22:6n-3) Total phospholipid* Cholesterol* Vitamin C * 0,49 0,05 0,29 1,08 1,38 2,82 0,31 0,2 0,55 0,08 0,32 1,29 1,29 TD** TD TD 295
4 Vitamin E* Astaxanthin* 100 mg/kg 106 mg/kg TD TD # Laining et al. (2013). * Nilai diestimasi berdasarkan kadar nutrien dari setiap bahan pakan dengan menggunakan formulator pakan. ** Data tidak ada/ Tidak dianalisis. Hasil dan Bahasan Pertumbuhan dan kelulushidupan udang windu di tambak Pertumbuhan udang windu selama 100 hari pemeliharaan dimana udang berumur 220 hari dapat dilihat pada Grafik 1. Dari grafik tersebut terlihat bahwa pertumbuhan udang windu pada umur sekitar 7,5 bulan masih menunjukkan pertumbuhan linier. Pertambahan berat udang sejak penebaran sekitar 95% dari berat awal rata-rata yaitu sekitar 35 g menjadi 68 g. Pertumbuhan udang ini selama masa pemeliharaan di tambak juga dibahas dalam penelitian sebelumnya sebagaimana yang dijelaskan dalam metodologi (Laining et al., 2013). Kelulushidupan udang windu selama pemeliharaan tersebut adalah 30%. (g) g 55g 35g 0 day 35 days 100 days Gambar 1. Pertumbuhan udang windu selama pemeliharaan di tambak (±SD, 2 ulangan). Pakan udang windu komersil dengan protein sekitar 40% yang diperkaya dengan vitamin C dan astaxantin dengan frekuensi pemberiannya sebanyak 3x/hari selama pemeliharaan diduga memenuhi kebutuhan nutrisi udang windu untuk tumbuh optimal. Meskipun informasi mengenai pertumbuhan udang windu hingga fase pertumbuhan akhir di tambak masih sangat terbatas, menurut Rothlisberg (1998) pertumbuhan udang penaied di alam sangat cepat pada 6 hingga 9 bulan pertama sejak menetas dan selanjutnya mencapai fase yang stagnan. Pertumbuhan dan kelulushidupan udang windu fase prematurasi Pertambahan bobot dan kelulushidupan udang windu fase prematurasi selama 90 hari pemeliharaan di bak terkontrol tercantum pada Tabel 3. Pertambahkan bobot udang windu tidak signifikan untuk ke-3 perlakuan masing-masing adalah 12,0% (0,09 g/hari) untuk perlakuan 100SP; 13,6% (0,10 g/hari) untuk 40FF60SP dan 13,8% (0.11 g/hari) untuk 40FF60DP. Pola pertumbuhan udang selama pemeliharaan di bak terkontrol tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Meskipun pertumbuhan udang dari ke-3 perlakuan masih menunjukkan peningkatan, pertambahan bobot tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan pertambahan bobot udang selama fase pertumbuhan di tambak sekitar 95% atau 0,33 g/hari. Rendahnya laju pertumbuhan udang di dalam bak tersebut diduga karena energi udang yang diperoleh dari pakan lebih banyak dipakai untuk beradaptasi dengan lingkungan bak yang sangat berbeda dengan lingkungan tambak tempat udang tersebut hidup sekitar 7 bulan. Selain itu, diduga pula bahwa selama udang hidup di tambak, udang 296
5 ( ) Konferensi Akuakultur Indonesia 2013 berpeluang untuk mengkomsumsi berbagai jenis pakan alami yang hidup di dasar tambak meskipun pakan dominannya adalah pakan pelet. Tabel 3. Pertumbuhan dan kelulushidupan (±SD, dua ulangan) udang windu asal tambak fase prematurasi yang diberi kombinasi pakan yang berbeda. Parameter 100 SP 40FF60SP 40FF60DP Bobot awal/ Initial weight (g) 71,8±8,8 69,3± 7,8 71,7 ±5,8 Bobot akhir/ Final weight (g) 80,4± 2,5 78,5 ±9,9 81,5 ±5,0 Pertambahan bobot/ Weight gain(%) 12,0 a ±3,9 13,6 a ±8,8 13,8 a ±7,7 Laju pertumbuhan spesifik/ Specific growth rate (%/day) 0,13 a ±0,0 0,14 a ±0,1 0,14 a ±0,1 Kelulushidupan/ Survival rate (%) 18,8 ab ±0,0 15,7 a ±4,5 25 b ±0,0 Juvenil dan udang dewasa yang hidup di alam memakan berbagai jenis mikroinvertebrata seperti gastropoda, kerang-kerangan, krustase dan polichaete dan tumbuh-tumbuhan termasuk detritus mangrove, epiphytes dan seagrass (Smith et al., 1992). Proporsi bahan nabati tersebut berkurang dengan bertambahnya umur udang. Untuk mempertahankan pertumbuhan yang optimum, udang membutuhkan pakan dengan kandungan protein tinggi sekitar 40-50%, lemak antara 4-11% dengan kolesterol sekitar 1% dan n-3 HUFA berkisar 0,5-1% (Shiau, 2008). Karena kandungan lemak dalam gonad meningkat secara signifikan selama fase maturasi serta terjadinya transfer lemak dari hepatopakreas udang dewasa ke gonad maka induk udang membutuhkan lemak yang lebih tinggi sekitar 6-14% (Meunpol, 2005). B i o m a s s w e i g h t SP 40FF60SP 40FF60DP g Time (day) Gambar 2. Pertumbuhan udang windu asal tambak fase prematurasi yang diberi pakan kombinasi yang berbeda. Gambar 3 menunjukkan pola kelulushidupan udang windu di bak beton selama masa pemeliharaan 90 hari. Dari Gambar tersebut terlihat bahwa pada 30 hari pertama pemeliharaan, kematian udang sudah terjadi pada ke-3 perlakuan dimana tertinggi terjadi pada udang yang diberi pakan 100SP dan terendah pada 40FF60DP. Akan tetapi pada hari ke-90, kelulushidupan tertinggi diperoleh pada udang yang diberi pakan 40FF60DP yaitu sebesar 25% diabdningkan 2 pakan lainnya. Meskipun tidak berbeda nyata dengan udang yang diberi pakan 100SP yaitu 18,8%, perubahan pola kelulushidupan tersebut menunjukkan adanya masa transisi dari preferensi udang 297
6 ( ) Konferensi Akuakultur Indonesia 2013 terhadap jenis pakan yang selanjutnya mempengaruhi kelulushidupan udang. Selama masa pemeliharaan di tambak, udang diberi pakan hanya pakan buatan, sehingga diawal pemeliharaan dalam bak, diduga udang lebih banyak mengkonsumsi pakan buatan dibanding pakan segar. Sementara itu, udang yang diberi pakan 40FF60SP memiliki kelulushidupan terendah yaitu 15,7% dan berbeda nyata dengan kelulushidupan udang yang diberi dua jenis pakan lainnya (Tabel 3). Pola penurunan kelulushidupan udang windu pada fase prematurasi ini juga dibahas dalam penelitian sebelumnya (Laining et al., 2013) SP 40FF60SP 40FF60DP S R % Time (day) Gambar 3. Kelulushidupan udang windu asal tambak fase prematurasi yang diberi kombinasi pakan yang berbeda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, udang yang mengalami kematian pada umumnya mengalami gagal molting berupa pergantian karapas yang terjadi tidak sempurna dan karapas udang tidak mengalami pengerasan. Gagal molting tersebut diduga berhubungan erat dengan kondisi kualitas air selama pemeliharaan khususnya alkalinitas yang berkisar antara mg/l. Kisaran tersebut relatif rendah jika dibandingkan dengan kisaran yang perlu dipertahankan selama pemeliharaan berlangsung yaitu mg/l (Coman et al., 2005). Alkalinitas berfungsi sebagai buffer atau penyangga ph, sangat penting terutama untuk menahan naik-turunnya dan goncangan ph. Udang mengalami kesulitan molting jika alkalinitas dibawah 75 mg/l dan pengerasan cangkang pasca molting terhambat pada ph rendah. Selama pemeliharaan berlangsung, peningkatan konsentrasi alkalinitas tidak dilakukan sehingga kelulushidupan yang relatif rendah yang terjadi pada percobaan ini diduga karena rendahnya alkalinitas. Menurut Coman et al. (2005) untuk meningkatkan alkalinitas air selama pemeliharaan udang di dalam bak dapat dilakukan dengan menambahan sodium bikarbonat secara berkala. Komposisi Proksimat dan Profil Asam Lemak Karkas Udang Windu Komposisi proksimat karkas udang windu pada akhir uji pakan disajikan pada Tabel 4. Kadar protein dan lemak dalam karkas udang windu dari ke-3 perlakuan pakan relatif sama denga kisaran 58,5 59,0% untuk protein dan 1,3-1,9% untuk lemak. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi pakan yang dicobakan tidak mempengaruhi komposisi proksimat udang windu pada fase prematurasi. Tabel 5 menyajikan profil asam lemak dalam karkas udang windu setelah uji pakan berakhir. Secara umum profil asam lemak karkas berbeda untuk ke-3 kombinasi pakan. Konsentrasi asam lemak karkas udang windu yang diberi pakan hanya berupa pakan komersil pelet semi-moist 298
7 (100SP) lebih rendah dibandingkan jika udang diberi kombinasi pakan pelet dan pakan alami. Kandungan ARA, EPA dan DHA relatif lebih tinggi pada udang yang diberi kombinasi pakan dibandingkan pada perlakuan 100SP. Selanjutnya, profil asam lemak karkas udang yang diberi pakan 40FF60DP cenderung lebih tinggi dibandingkan kombinasi pakan 40FF60SP. Tabel 4. Komposisi proksimat karkas udang windu asal tambak fase prematurasi yang diberi kombinasi pakan yang berbeda (±SD, 2 ulangan). Komposisi proksimat 100 SP 40FF60SP 40FF60DP Kadar air Protein kasar Lemak Kadar abu 8,0 58,5 1,5 13,6 Tabel 5. Profil asam lemak karkas udang windu asal tambak fase prematurasi yang diberi kombinasi pakan yang berbeda (% dari karkas). Asam lemak 100 SP 40FF60SP 40FF60DP Palmitic acid, C16:0 Stearic acid, C18:0 Oleic acid, C18:1n9 Linoleic acid, C18:2n6 Linolenic acid, C18:3n3 Arachidonic acid, C20:4n6 Eicosapentaenoic acid, C20:5n3 Docosahexaenoic acid, C22:6n3 Kesimpulan 0,044 0,031 0,062 0,021 0,003 0,044 0,047 0,044 7,2 59,0 1,3 15,0 0,076 0,047 0,095 0,026 0,002 0,072 0,055 0,076 6,6 58,5 1,9 14,3 0,088 0,074 0,124 0,070 0,004 0,098 0,052 0,074 Berdasarkan kelulushidupan dan kandungan asam lemak dalam karkas, udang windu yang diberi pakan 40FF60DP pada fase prematurasi memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan dua kombinasi pakan lainnya. Daftar Pustaka AOAC International Official Methods of Analysis, 16 th edn. Association of Official Analytical Chemists International, Gaithersberg, Maryland, USA pp. Cavalli, R.O., M.P. Scardua and W.J. Wasielesky Reproductive performance of different-sized wild and pond-reared Penaeus paulensis females. J. World Aquaculture Society. 28, Christie, W.W Gas Chromatography and Lipids: A Practical Guide. The Oily press, UK. Coman, G.J., P.J. Crocos, S.J. Arnold, S.J. Keys, B. Murphy and N.P. Preston Growth, survival and reproductive performance of domesticated Australian stocks of the giant tiger prawn, Penaeus monodon, reared in tanks and raceways. J. World of Aquaculture Soc., 36, Coman, G.J., S.J. Arnold, S. Peixoto, P.J. Crocos, F.E. Coman and N.P. Preston Reproductive performance of reciprocally crossed wild-caught and tank reared Penaeus monodon broodstock. Aquaculture, 252, Coman, G.J., S.J. Arnold, T.R. Callaghan and N.P. Preston a. Effect of two maturation diet combinations on reproductive performance of domesticated Penaeus monodon. Aquaculture, 263: Coman, G.J., S.J. Arnold, M.J. Jones and N.P. Preston b. Effect of rearing density on growth, survival and reproductive performance of domesticated Penaeus monodon. Aquaculture, 264: Harrison, K.E The role of nutrition in maturation, reproduction and embryonic development of decapods crustaceans: a review. J. of Shellfish Res., 9, Hoa, N.D Domestication of black tiger shrimp (Penaeus monodon) in recirculation systems in Vietnam. PhD thesis, Ghent University, Belgium. Laining, A., Usman, Muslimin dan N.N. Palinggi Performansi Pertumbuhan dan Reproduksi Udang Windu Asal Tambak yang Diberi Kombinasi Pakan yang Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia (In Press). 299
8 Meunpol, O., P. Meejing and S. Piyatiratitivorakul Maturation diet based on fatty acid content for male Penaeus monodon (Fabricus) broodstock. Aquaculture Research, 36: Paibulkichakul, C., S. Piyatiratitivorakul, P. Sorgeloos and P. Menasveta Improved maturation of pond-reared, black tiger shrimp (Penaeus monodon) using fish oil and astaxanthin feed supplements. Aquaculture, 282 ( 1-4) : Primavera, J.H. and R.A. Posadas Studies on the egg quality of Penaeus monodon fabricus, based on morphology and hacthing rate. Aquaculture, 22: Rothlisberg, P.C Aspects of penaeid biology and ecology of relevance to aquaculture: a review. Aquaculture, 164: Shiau, S.Y Nutrient requirement of Penaeus monodon. Presentation at World Aquaculture Conference in Korea. In Research and Development of tiger shrimp Penaeus monodon. P. monodon Culture Session- Uni-President, Smith, D.M., W. Dall and l.e. Moore The natural food of some Australian penaieds. In: Allan, G.L., Dall, W. (Eds), Proceeding of the Aquaculture Nutrition Workshop. NSW Fisheries, Brachis Water Fish Culture Research Station, Salamander Bay, Australia, April Pp Wouters, R., J. Nieto and P. Sorgeloos Artificial diets for penaeid shrimp. Global Aquaculture Advocate, 3: Wouters, R., P. Lavens, J. Nieto and P. Sorgeloos Penaeid shrimp broodstock nutrition: an updated review on research and development. Aquaculture, 202:
PERFORMANSI PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI UDANG WINDU ASAL TAMBAK YANG DIBERI KOMBINASI PAKAN YANG BERBEDA
PERFORMANSI PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI UDANG WINDU ASAL TAMBAK YANG DIBERI KOMBINASI PAKAN YANG BERBEDA Asda Laining, Usman, Muslimin, dan Neltje Nobertine Palinggi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya
Lebih terperinciM.A. Suprayudi, E. Mursitorini dan D. Jusadi
Jurnal Pengaruh Akuakultur pengkayaan Indonesia, Artemia 5(2): sp. 119126 (2006) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 119 http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH PENGKAYAAN Artemia
Lebih terperinciPENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 99 204 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 99 PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus
737 Substitusi tepung bungkil kedelai... (Neltje Nobertine Palinggi) SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus ABSTRAK Neltje Nobertine Palinggi
Lebih terperinciPENINGKATAN PERFORMA REPRODUKSI INDUK UDANG WINDU, Penaeus monodon JANTAN TAMBAK MELALUI APLIKASI BAHAN ADITIF DALAM PAKAN MATURASI
3 Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XVI (2): 3-8 ISSN: 083-6384 Full Paper PENINGKATAN PERFORMA REPRODUKSI INDUK UDANG WINDU, Penaeus monodon JANTAN TAMBAK MELALUI APLIKASI BAHAN ADITIF DALAM PAKAN MATURASI
Lebih terperinciPEMANFAATAN CACING LUR (Nereis sp.) SEBAGAI PAKAN UDANG WINDU (Penaeus monodon L.) DAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) 1
PEMANFAATAN CACING LUR (Nereis sp.) SEBAGAI PAKAN UDANG WINDU (Penaeus monodon L.) DAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) 1 THE USE OF RAGWORM (Nereis sp.) AS FEED FOR TIGER PRAWN (Penaeus
Lebih terperinciPengaruh Rasio Betina dan Jantan Terhadap Keberhasilan Kawin Udang Windu Penaeus monodon di Bak Resirkulasi. Samuel Lante
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan 8 (16) (2017) 58-67 Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan http://journal.unhas.ac.id Pengaruh Rasio Betina dan Jantan Terhadap Keberhasilan Kawin Udang Windu Penaeus monodon di
Lebih terperinciAPLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)
Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 4, No. 2, Agustus 2013 ISSN : 2086-3861 APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork) APPLICATION USE DIFFERENT
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU REPRODUKSI IKAN HIAS MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI ASAM LEMAK ESENSIAL DAN VITAMIN E DALAM PAKAN PADA IKAN UJI ZEBRA, Danio rerio
PENINGKATAN MUTU REPRODUKSI IKAN HIAS MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI ASAM LEMAK ESENSIAL DAN VITAMIN E DALAM PAKAN PADA IKAN UJI ZEBRA, Danio rerio Oleh: NUR BAMBANG PRIYO UTOMO B661020011 SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciENRICHMENT SPIRULINA (Spirulina platensis) MEL ALUI CACING (Lumbricus rubellus) TERHADAP Performance KEMATANGAN GONADA INDUK UDANG WINDU (P.
801 Enrichment spirulina melalui cacing... (Akhmad Fairus Mai Soni) ENRICHMENT SPIRULINA (Spirulina platensis) MEL ALUI CACING (Lumbricus rubellus) TERHADAP Performance KEMATANGAN GONADA INDUK UDANG WINDU
Lebih terperinciSeminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013
PEMANFAATAN BEBERAPA BAHAN BAKU LOKAL DALAM PAKAN PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) ppn-08 Kamaruddin*, Muslimin, Usman dan Asda Laining Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau
Lebih terperinciFattening of Soft Shell Crab With Different Food
Fattening of Soft Shell Crab With Different Food By Elvita Sari 1 ), Rusliadi 2 ), Usman M.Tang 2 ) Laboratory Aquaculture of Technology Fisheries and Marine Science Faculty Riau University Email : elvitasurbakti@yahoo.co.id
Lebih terperinciPRODUKSI CALON INDUK UDANGWINDU, Penaeus mododon ASAL TAMBAK MENGGUNAKAN BAK RESIRKULASI BERDASAR PASIR
47 Produksi calon induk udang windu asal tambak... (Syarifuddin Tonnek) PRODUKSI CALON INDUK UDANGWINDU, Penaeus mododon ASAL TAMBAK MENGGUNAKAN BAK RESIRKULASI BERDASAR PASIR ABSTRAK Syarifuddin Tonnek,
Lebih terperinciPEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:
PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL: KEBUTUHAN NUTRISI IKAN BUDIDAYA, PEMILIHAN BAHAN BAKU, DAN FORMULASI PAKAN U S M A N Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea sp.
Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online) Vol. 1, No.2: 158-162, Oktober 2012 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan
Lebih terperinciPENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)
J.11. Pert. Indo. Vol. 9(2). 2000 PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) Oleh : Adelina*, Ing ~oko~inta**,
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Pakan Alami pada Induk Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) Terhadap Potensi Reproduksi dan Kualitas Larva
ISSN 0853-7291 Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Pakan Alami pada Induk Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) Terhadap Potensi Reproduksi dan Kualitas Larva Haryati*, Zainuddin, dan Muchlis Syam *Fakultas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA
1233 Pertumbuhan calon induk ikan beronang Siganus guttatus... (Samuel Lante) PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA ABSTRAK Samuel
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG DAL AM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus
979 Pengaruh pemberian tepung kepala udang... (Neltje N. Palinggi) ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG DAL AM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus Neltje Nobertine Palinggi dan Usman Balai
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PENDAHULUAN Latar Belakang Produksi udang di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyatakan, pencapaian produksi udang nasional
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 1 Oktober 2013 ISSN: 2302-3600 PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis
Lebih terperinciAfriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**
PENGARUH PENAMBAHAN KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana, Lea) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**,
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pakan Penelitian Pakan penelitian terbagi menjadi dua yaitu pakan untuk pengujian kecernaan dan pakan untuk pengujian pertumbuhan. Pakan untuk pengujian kecernaan dibuat berdasarkan
Lebih terperinciPENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
739 Penentuan pemberian pakan dan ukuran benih... (Ketut Suwirya) PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Budidaya udang merupakan salah satu industri skala besar dengan tingkat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budidaya udang merupakan salah satu industri skala besar dengan tingkat produksi sekitar 30% dari total suplai udang dunia. Tingginya produksi tersebut adalah sebagai
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan masing-masing menggunakan delapan ulangan, yaitu : 1) Perlakuan A dengan warna
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)
697 Evaluasi penggunaan pakan dengan kadar protein berbeda... (Reza Samsudin) EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii) ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN KADAR LEMAK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus)
743 Pengaruh pemberian pakan buatan... (Samuel Lante) PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN KADAR LEMAK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) ABSTRAK Samuel Lante
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan buatan yang di suplementasi selenium organik dengan dosis yang berbeda, sehingga pakan dibedakan menjadi 4 macam
Lebih terperinciPERFORMA REPRODUKSI INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) JANTAN ALAM DAN DOMESTIKASI TAMBAK
693 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 PERFORMA REPRODUKSI INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) JANTAN ALAM DAN DOMESTIKASI TAMBAK ABSTRAK Samuel Lante, Asda Laining, dan Andi Parenrengi
Lebih terperinciPENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU
PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU 110302072 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK
SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV Nur Asiah 1, Indra Suharman 1, Siska Wulandari 2 1 Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciAPLIKASI INSEMINASI BUATAN PADA UDANG WINDU, Penaeus monodon ALAM MENGGUNAKAN SUMBER DAN JUMLAH SPERMATOFOR YANG BERBEDA
Jurnal Riset Akuakultur, 11 (3), 2016, 271-280 Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra APLIKASI INSEMINASI BUATAN PADA UDANG WINDU, Penaeus monodon ALAM MENGGUNAKAN SUMBER
Lebih terperinciPEMELIHARAAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) YANG DIBERI PAKAN PELET DAN IKAN RUCAH DI KERAMBA JARING APUNG
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1): 65 70 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 65 PEMELIHARAAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) YANG
Lebih terperinciJl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT
PENGARUH PEMBERIAN NAUPLII Artemia sp. YANG DIPERKAYA SUSU BUBUK TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei) Marta Purnama Sari 1), Wardiyanto 2) dan Abdullah
Lebih terperinciPengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam
Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam Effect of Different Food Sources on The Growth of Kelabau Padi
Lebih terperinciPENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 153 158 (25) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 153 PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN Tujuan dan luaran pada penelitian ini dapat dicapai dengan melakukan serangkaian tahapan penelitian selama 3 tahun. Pada tahun pertama telah dilakukan budidaya ikan selais dengan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini meliputi tahap bahan dan alat, persiapan wadah pemeliharaan, ikan uji, rancangan pakan perlakuan, dan tahap pemeliharaan ikan serta pengumpulan
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1): 59 64 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 59 PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Larva Rajungan. Jenis Stadia dan Lama Waktu Perkembangan Larva
TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Larva Rajungan Jenis Stadia dan Lama Waktu Perkembangan Larva Tingkat perkembangan rajungan pada umumnya tidak berbeda dengan kepiting bakau. Perbedaannya hanya pada fase
Lebih terperinciEFEK SUPLEMENTASI Spirulina platensis PADA PAKAN INDUK TERHADAP PROFIL ASAM LEMAK TELUR IKAN NILA Oreochromis niloticus
EFEK SUPLEMENTASI Spirulina platensis PADA PAKAN INDUK TERHADAP PROFIL ASAM LEMAK TELUR IKAN NILA Oreochromis niloticus Firsty Rahmatia 1, Yudha Lestira Dhewantara 1 Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perikanan,
Lebih terperinciPARTIAL SUBSTITUTION OF FISH MEAL WITH PETEK (Leiougnathus equulus) FLOUR IN COMMERCIAL FEED OF PATIN SIAM (Pangasius hypopthalamus) FRY
AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) PARTIAL SUBSTITUTION OF FISH MEAL WITH PETEK (Leiougnathus equulus) FLOUR IN COMMERCIAL FEED OF PATIN SIAM (Pangasius hypopthalamus) FRY Dian Oktavianti
Lebih terperinciTingkat Kelangsungan Hidup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara jumlah organisme yang hidup di akhir pemeliharaan dengan jumlah organisme
Lebih terperinciJournal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1-7 Online di :
PERFORMA KEMATANGAN GONAD, FEKUNDITAS DAN DERAJAT PENETASAN MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN ALAMI PADA INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) The performance of the maturation, fecundity and hatching
Lebih terperinciPEMANFAATAN BUNGKIL KOPRA SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KERAMBA JARING APUNG
449 Pemanfaatan bungkil kopra sebagai pakan substirusi... (Kamaruddin) PEMANFAATAN BUNGKIL KOPRA SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KERAMBA JARING APUNG ABSTRAK Kamaruddin
Lebih terperinciTingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Laju Pertumbuhan Harian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap benih Lele Sangkuriang selama 42 hari masa pemeliharaan diketahui bahwa tingkat penggunaan limbah ikan tongkol
Lebih terperinciPRAKTEK KERJA LAPANG
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA PEMBENIHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI BALAI BENIH IKAN PANTAI, KELURAHAN TANJUNG LAUT INDAH, KOTA BONTANG, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan
Aplikasi Ekstrak Allisin Untuk Pengendalian Penyakit Kotoran Putih Pada Udang Vanamei (Litopenaus vanamei) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara Oleh Kaemudin*, Antik Erlina, Arif Taslihan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats) R.
Lebih terperinciSKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET
SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK PEDAGING FASE FINISHER YANG DIBERI AMPAS SAGU SEBAGAI PENGGANTI DEDAK HALUS Oleh: Nurhapizoh 10981006626 JURUSAN
Lebih terperinciPRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI
Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2): 211 215 (2007) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 211 PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN
Lebih terperinciGambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Laju Pertumbuhan Harian Laju Pertumbuhan adalah perubahan bentuk akibat pertambahan panjang, berat, dan volume dalam periode tertentu (Effendi, 1997). Berdasarkan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan pada habitat perairan pantai, khususnya di daerah hutan bakau (mangrove). Kawasan hutan mangrove
Lebih terperinciBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jalan MH Thamrin no. 8 Jakarta Pusat, * ABSTRACT
104 M. Agus Suprayudi Jurnal Akuakultur et al. / Jurnal Indonesia Akuakultur 9(2), Indonesia 104 1099(2), (2010) 104 109 (2010) Penggunaan kombinasi kadar karbohidrat berbeda dari tepung tapioka, jagung
Lebih terperinciSKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM STUD1 ILMU NUTFUSI DAN MAKAWAN TERNAK
i 0 b('/ PEMANFAATAN RANSUM AMPAS TEH (Cnnzrllin sinensis) YANG DITAMBAHKAN SENG (Zn) LEVEL BERBEDA TERHADAP REPRODUKSI DAN KONSUMSI KELINCI BETINA PADA SETIAP STATUS FISIOLOGI SKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1 Pertumbuhan benih C. macropomum Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari pemeliharaan disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Pertumbuhan C.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan adalah pelet kering berbasis sumber protein nabati yang berjenis tenggelam dengan campuran crude enzim dari rumen domba. Pakan uji yang diberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di seluruh kawasan Nusantara. Salah satu komoditas perikanan yang hidup di perairan pantai khususnya di
Lebih terperinciTingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi
56 Jurnal Akuakultur Indonesia 9 (1), 56 60 (2010) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal
Lebih terperinciKata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume I No 2 Februari 2013 ISSN: 2302-3600 PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN E PADA PAKAN BERBASIS TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP KEMATANGAN GONAD IKAN NILA MERAH
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nilem yang digunakan berasal dari Cijeruk. Pada penelitian ini digunakan ikan nilem berumur 4 minggu sebanyak 3.150 ekor dengan ukuran panjang 5,65 ± 0,62
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kegiatan budidaya perikanan semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tentunya hal ini ditunjang dengan menerapkan sistem budidaya ikan yang baik pada berbagai
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus DIPELIHARA PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 109 114 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 109 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Udang vannamei memiliki
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: selenium, growth, viability, Cromileptes altivelis, grouper
ABSTRACT MUHAIMIN HAMZAH. The Growth Performance and Viability Enhancement of Humpback Grouper (Cromileptes altivelis) Fed on Selenium Supplementation. Under direction of M. AGUS SUPRAYUDI, NUR BAMBANG
Lebih terperinciUJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK
i UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK SKRIPSI Oleh: MAKBUL SIREGAR 090306062 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinci2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI
2ooG 0 17 KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI PAKAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN SELAIS (Kryptopterus lais)
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXVIII Nomor 3 Desember 2013 (255-264) P: ISSN 0215-2525 E: ISSN 2549-7960 PENGARUH KOMBINASI PAKAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN
Lebih terperinciTHE COMBINED EFFECT OF DIFFERENT FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF LEAF FISH LARVAE (Pristolepis grooti)
THE COMBINED EFFECT OF DIFFERENT FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF LEAF FISH LARVAE (Pristolepis grooti) By Sri Hartatik 1), Hamdan Alawi 2) and Nuraini 2) Hatchery and Breeding Fish Laboratory Department
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 25 3 (25) 25 Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciPEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI Serli Widyasti 1, E. L. Widastuti 2, M.
Lebih terperinciMuhammad Nur Syafaat* & Abdul Mansyur
ISBN: 978-602-71759-2-1 Pertumbuhan, Sintasan dan Produksi Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Komposisi Padat Tebar dan Waktu Penebaran yang Berbeda
Lebih terperinciJurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) X (1): ISSN:
134 Short Paper PENGARUH PERBEDAAN AWAL PEMBERIAN ARTEMIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN PADA PEMELIHARAAN LARVA IKAN KLON (Amphiprion ocellaris) THE EFFECT OF INITIAL TIME DIFFERENCE OF ARTEMIA PROVIDE
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil analisis SDS-PAGE protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan gurami (roggh), ikan mas (rccgh) dan ikan kerapu kertang (relgh).
Lampiran 1 Hasil analisis SDS-PAGE protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan gurami (roggh), ikan mas (rccgh) dan ikan kerapu kertang (relgh). Keterangan : M = Marker 1 = protein rekombinan hormon pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI MINYAK CUMI DAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI SUMBER LEMAK DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN JUVENIL KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain)
101 Full Paper PENGARUH PROPORSI MINYAK CUMI DAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI SUMBER LEMAK DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN JUVENIL KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain) EFFECT OF DIETARY SQUID OIL AND SOYBEAN
Lebih terperinciSri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract
Pengaruh Penambahan Probiotik EM-4 (Evective Mikroorganism-4) Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Gurame (Osprhronemus gouramy) Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR
PEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR MUSLIMATUS SAKDIAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciTINGKAT PEMBUAHAN DAN PENETASAN TELUR. KUDA LAUT (Hippocampus barbouri) Syafiuddin
TINGKAT PEMBUAHAN DAN PENETASAN TELUR KUDA LAUT (Hippocampus barbouri) Syafiuddin Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Diterima 10 September 2009, disetujui 12 Oktober 2009 ABSTRACT
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Materi Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2006, di PT Centralpertiwi Bahari yang berlokasi di Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG IKAN ASIN BAWAH STANDAR (IABS) DENGAN KESEGARAN BERBEDA
80 Fitri Ariantini et.al. Pengaruh Tingkat Kesegaran IABS PERTUMBUHAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG IKAN ASIN BAWAH STANDAR (IABS) DENGAN KESEGARAN BERBEDA THE GROWTH OF
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN BENIH KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA PERLAKUAN PERBEDAAN SALINITAS MEDIA DAN PEMBERIAN BIOMAS Artemia sp.
Available online at Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST) Website: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek Saintek Perikanan Vol.12 No.1: 7-11, Agustus 2016 RESPON PERTUMBUHAN
Lebih terperinci3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens
9 3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Agustus 2012, bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Nutrisi Ikan, serta di kolam percobaan
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)
PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) OLEH: DWI SEPTIANI PUTRI L221 07 004 Pembimbing Utama Pembimbing
Lebih terperinciFORMULASI PAKAN BUATAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK PENDEDERAN UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man) TESIS
FORMULASI PAKAN BUATAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK PENDEDERAN UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)
Buletin Sariputra. Oktober, 2014 Vol.1 (1) PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS) Effect Of Different Types Of Feed
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG
18 PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG (Growth and feed efficiency Tilapia (Oreochromis niloticus) with Salvinia Based Feed) Rina
Lebih terperinciFERDINAND HUKAMA TAQWA
PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI PENURUNAN SALINITAS DAN WAKTU PENGGANTIAN PAKAN ALAMI OLEH PAKAN BUATAN TERHADAP PERFORMA PASCALARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei ) FERDINAND HUKAMA
Lebih terperinciPENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume III No 2 Februari 2015 ISSN: 2302-3600 PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepiting bakau merupakan salah satu hasil perikanan pantai yang banyak disenangi masyarakat karena rasa dagingnya yang enak, terutama daging kepiting yang sedang bertelur,
Lebih terperinciPERFORMA KEMATANGAN GONAD, FEKUNDITAS, DAN DERAJAT PENETASAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) MELALUI SUBTITUSI CACING LAUT DENGAN CACING TANAH
PERFORMA KEMATANGAN GONAD, FEKUNDITAS, DAN DERAJAT PENETASAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) MELALUI SUBTITUSI CACING LAUT DENGAN CACING TANAH The Performance of the Maturation, Fecundity and Hatching
Lebih terperinciFERMENTASI KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius)
AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) FERMENTASI KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius) Pinandoyo 1 Titik
Lebih terperinciBerkala Perikanan Terubuk, Juli 2016, hlm ISSN
Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2016, hlm 109 118 ISSN 0126-4265 Vol. 44. No.2 EFFECTS OF SOYBEAN MEALSUBSTITUTION WITHFERMENTED LEUCENA(Leucaena leucocephala)leaves MEAL IN THE DIETS ON THE GROWTH ANDFEED
Lebih terperinciPengaruh salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, Chanos-chanos
Pengaruh salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, Chanos-chanos The influence of salinity and buoyancy on hatchability of milkfish eggs, Chanos-chanos Sofyatuddin Karina*, Rizwan,
Lebih terperinciEfisiensi Pemberian Pakan Artemia pada Produksi Massal Benih Ikan Golden Trevally, Gnathanodon Speciosus (Forsskall)
Efisiensi Pemberian Pakan Artemia pada Produksi Massal Benih Ikan Golden Trevally, Gnathanodon Speciosus (Forsskall) Tony Setiadharma, Siti Zuhriyyah Musthofa, Agus Priyono dan A.A. Ketut Alit Balai Besar
Lebih terperinciAhmad Kurnia Vardian¹, Subandiyono¹ *, Pinandoyo¹
108 PENGARUH PERBEDAAN STRAIN TILAPIA F5 (LARASATI, MERAH, HITAM) YANG DIBERI PAKAN DENGAN NILAI E/P 10,96 KKAL/G PROTEIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN The Different Effect E/P Ratio 10,96 kcal/g
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Biofilter, Cherax quadricarinatus, Glochidia
Maintenance Juveniles of Freshwater Crayfish (Cherax quadricarinatus) Using Biofilter Kijing Taiwan (Anadonta woodiana, Lea) With System of Recirculation By Yunida Fakhraini 1), Rusliadi 2), Iskandar Putra
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
PENGARUH KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. (Effect of Feeding Rates of Yeast on Growth of Daphnia) Dedi Jusadi 1, Dewi Sulasingkin 1, dan Ing Mokoginta 1 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinci