BAB VI. Sembahyangan lain dan asal usulnya
|
|
- Utami Atmadja
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI. Sembahyangan lain dan asal usulnya Selain sembahyangan yang berhubungan dengan tanggal 孔 tertentu 歷 陰 歷 農 歷 dari suatu Sin Beng (shejid, singtan, 陽 歷 kiesien, dll), masih ada lagi beberapa sembahyangan yang sering dilakukan oleh orang Tionghoa pada umumnya dan klenteng Po An Thian pada khususnya. Sembahyangan ini terbagi menurut dua jenis perhitungan, yaitu perhitungan Im Lek (Yin Li perhitungan lunar/ bulan, sering disebut juga dengan Long Lek/ Nong Li atau Khong Lek/ Kong Li ) dan perhitungan Yang Lek (Yang Li perhitungan matahari / nasional). Penanggalan Buddhis, termasuk dalam penanggalan yang berdasarkan lunar/ bulan. Hanya saja perhitungan Buddhis dimulai setahun setelah wafatnya Sang Buddha, yaitu tahun 542 SM, sedangkan perhitungan yang biasa digunakan dalam penanggalan Im Lek dimulai saat Khong Cu lahir, yaitu tahun 551 SM. Inilah sebabnya mengapa sistem Im Lek sering disebut sebagai Khong Lek dan terlihat memiliki jumlah tahun yang lebih tua dari tahun Buddhis. Dua jenis persembahyangan yang termasuk di bagian perhitungan menurut Yang Lek (Ceng Beng dan Tang Cik), tidak terdapat dalam daftar sembahyangan klenteng Po An Thian, tetapi persembahyangan itu selalu dilaksanakan oleh para penganut Konfusius. Sembahyangan-sembahyangan itu adalah : Berdasarkan Im Lek : Sembahyang Imlek Sembahyangan imlek dilakukan pada tanggal 1 bulan 1 imlek, atau pada saat Tahun Baru Imlek. Sehari sebelum tahun baru, yaitu pada malam tahun baru, biasanya diadakan sembahyang Tutup Tahun, yaitu persembahyangan untuk mengucap syukur atas segala yang telah diperoleh sepanjang tahun yang akan lewat. Keesokan harinya, yaitu pada hari tahun baru, setelah mereka beranjangsana dan bermaaf-maafan dengan keluarga dan handai taulannya, mereka kembali bersembahyang di klenteng-klenteng 136
2 sambil memohon agar dalam setahun mendatang diberikan berkah rejeki dan keselamatan. Menurut legenda, pada jaman dahulu terdapatlah monster pemakan manusia yang bernama Nian. Monster Nian ini hanya muncul pada malam tahun baru dan mulai memangsa manusia. Suatu ketika, seorang tua berhasil mengalahkan monster Nian hanya karena orang tua tersebut memakai pakaian berwarna merah. Ternyata 紅 包 monster Nian sangat takut terhadap warna merah. Itulah sebabnya perayaan tahun baru imlek sangat didominasi oleh unsur warna merah, yang dimaksudkan agar monster Nian tidak berani mengganggu lagi. Dalam tradisi tahun baru imlek, juga sering dibagikan hadiahhadiah uang yang dibungkus dalam amplop warna merah. Amplop ini sering disebut sebagai Ang Pao atau Hong Bao ( ). Goan Siauw (Yuan Xiao) 元 宵 Goan Siauw atau Siang Goan lebih dikenal dengan nama perayaan Cap Go Meh, jatuh pada tanggal 15 bulan 1 Imlek, sebagai perayaan penutup dari seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya sehari sebelum perayaan Goan Siauw diadakan Gia Ang atau pawai / kirab pusaka dan arca para Sin Beng. Pada acara pawai atau kirab Gia Ang ini, seluruh pusaka dan tanda kebesaran dari suatu klenteng akan ikut dibawa bersama-sama dengan para Sin Beng yang ditempatkan dalam Kio atau joli/ tandu. Arak-arakan pawai ini umumnya melalui jalan-jalan umum dalam kota tempat klenteng berada, yang mengandung makna agar berkah keselamatan dan rejeki menyebar pada seluruh area yang dilewati oleh para Sin Beng. Bagi masyarakat Tionghoa yang rumahnya kebetulan dilewati oleh arakarakan ini, umumnya menyalakan hio dan pedupaan/ wewangian serta bersiap-siap di depan rumah untuk menghormat Sin Beng yang akan lewat, sambil memohon rejeki dan keselamatan. Pawai atau kirab Gia Ang kadang-kadang tidak hanya berlangsung satu kali. Pawai ini dilanjutkan lagi pada keesokan harinya, yaitu pada tanggal 15. Pada malam harinya seusai kirab, masyarakat mengadakan sembahyangan Goan Siauw secara bersamasama. Bagi masyarakat Pekalongan, acara Goan Siauw atau Cap Go Meh biasanya ditandai dengan memakan Lontong Cap Go Meh, 137
3 yaitu semacam ketupat yang dimakan bersama-sama dengan opor ayam dan berbagai bumbu lainnya. Acara ini bisa berlangsung sepanjang malam, sebab bagi mereka yang belum sempat mengucapkan selamat tahun baru kepada handai taulannya, ini merupakan kesempatan terakhir dalam tahun itu. Sebenarnya nama Goan Siauw/ Yuan Xiao adalah nama seorang pembantu dari kaisar Wu Di di jaman dinasti Han. Di saat tahun baru tiba, Yuan Xiao ingin menjenguk keluarganya, namun aturan istana melarang semua pembantu meninggalkan istana. Hari demi hari berlalu, Yuan Xiao terus berusaha mencari akal untuk dapat keluar istana dan menemui keluarganya. Akhirnya ditemukan akal, dengan perantaraan sahabatnya, Yuan Xiao berhasil menemui kaisar. Di depan kaisar, Yuan Xiao bercerita bahwa dalam mimpinya semalam ia dipesan oleh Dewa Surga untuk menyampaikan berita kepada kaisar Wu Di, bahwa Dewa Api berniat membakar habis ibukota Chang An pada tanggal 16 bulan 1 imlek. Agar niatan dewa api tersebut tidak dapat terlaksana, maka pada malam tanggal 15 bulan 1 imlek, semua rakyat harus memasang lentera merah, memasang petasan dan kembang api serta berpesta di luar rumah, sehingga seolah-olah sedang ada kebakaran. Beruntunglah kaisar Wu Di mempercayai cerita Yuan Xiao, ia lalu memerintahkan agar pada malam tanggal 15 segera dilaksanakan pesta lentera dan kembang api, serta seluruh rakyat untuk merayakannya di luar rumah. Akhirnya Yuan Xiao berhasil berkumpul bersama keluarganya pada malam tanggal 15 itu untuk merayakan tahun baru bersama-sama. Pesta lentera ini dari tahun ke tahun semakin marak, bahkan terdapat semacam permainan dalam pesta lentera ini. Lentera-lentera yang dipasang diberi tulisan teka-teki, barang siapa yang dapat menebak teka-teki tersebut, boleh mengambil lentera tadi. Itulah legenda asal muasal adanya pesta Goan Siauw atau Yuan Xiao dan pesta lentera pada tanggal 15 bulan 1 Imlek. Puja Waisak (Vaisakha Puja) 吠 舍 佉 Perayaan Waisak biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan 4 Imlek. Kata Waisak (:Jawa Kawi) atau Vaisakha (:Sansekerta) adalah nama bulan ke enam menurut penanggalan India kuno. Dalam tradisi Buddhis, perayaan Waisak dilakukan tepat tiga bulan sesudah perayaan 138
4 午 五 Magha Puja (bulan Magha adalah bulan ke tiga). Sedangkan perayaan Magha Puja itu sendiri, jatuhnya bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh (tanggal 15 bulan 1 Imlek). Secara nasional, perayaan Waisak ini umumnya jatuh pada sekitar bulan Mei Juni. Perayaan Waisak ini dimulai pertama kali pada tahun 542 SM, yaitu setahun setelah parinibbana (wafat)nya Sakyamuni Buddha. Pada intinya memperingati tiga peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan Sakyamuni Buddha, yaitu saat kelahiran ke dunia, saat pencerahan sempurna dan saat parinibbana (wafat)nya Sakyamuni Buddha. Ketiga peristiwa ini terjadi pada bulan Waisak pada tahun berlainan, dan sebagian orang mempercayai bahwa ketiga peristiwa ini juga terjadi pada hari yang sama (purnama sempurna/ tanggal 15). Dalam memperingati perayaan ini, biasanya pada saat detik Waisak dilakukan meditasi bersama. Detik Waisak dihitung berdasarkan detik pada saat bulan mencapai titik purnama sempurna, sehingga dapat terjadi detik-detik tersebut jatuh pada pagi, siang ataupun malam hari. 陽 Twan Ngo (Duan Wu) 端 午 天 中 節 重 五 端 Twan Ngo lebih dikenal dengan nama perayaan Peh Cun, jatuh pada tanggal 5 bulan 5 Imlek. Kata Twan atau Duan artinya adalah ujung, sedangkan kata Wu sering dituliskan dengan arti siang hari ( ) atau lima ( ). Sering pula disebut dengan nama Duan Yang ( : disebut demikian sebab unsur yang/ positif pada hari ini sangat dominan), Chong Wu ( = rangkap lima) atau Tian Zhong Jie ( = perayaan tengah hari). Perayaan ini berhubungan dengan cerita legenda Kut Goan (Qi Yuan) yang hidup pada tahun 343 SM 278 SM. Diceritakan bahwa Kut Goan adalah seorang penasehat raja Chu Huai yang sangat jujur dan setia. Namun karena Kut Goan difitnah oleh selir kesayangan raja, akhirnya ia diusir dari istana. Seperginya Kut Goan dari istana, raja dan puteranya berhasil dijebak dan dibunuh oleh bangsa Thai. Kut Goan yang mendengar bahwa negaranya berhasil dijajah oleh bangsa Thai, menjadi sangat kecewa. Ia menuliskan sajak-sajak yang berusaha membangkitkan patriotisme bangsanya. Tapi karena ia sangat 139
5 kecewa melihat keadaan yang tidak membaik, akhirnya ia bunuh diri dengan mengikat dirinya pada sebuat batu besar dan menceburkan dirinya ke laut. Kejadian ini terjadi pada tanggal 5 bulan 5 tahun 278 SM. Para nelayan yang melihat Kut Goan bunuh diri, berusaha menolong namun tidak berhasil menemukan jasad Kut Goan. Akhirnya mereka melemparkan makanan yang sudah dibungkus ke dalam laut, dengan harapan agar ikan dan kepiting memakan makanan tersebut dan tidak mengusik jasad Kut Goan. Inilah asal mula perayaan Twan Ngo atau Peh Cun. Makanan yang biasa dibuang ke laut ini dikenal dengan nama BakCang, yaitu makanan yang terbuat dari beras atau ketan dan di dalamnya diisi potongan daging, dibungkus dengan daun bambu, serta diikat dengan tali jerami. Selain BakCang ada juga yang disebut KweeCang, yaitu ketan yang diberi semacam ragi (tanpa daging), dibungkus dengan daun bambu, diikat dengan tali jerami lalu digodok / dikukus. Cara mengikat BakCang maupun Kweecang ini sangat unik, sebab dibuat menyerupai limas segitiga, sehingga bila dijatuhkan ke arah manapun juga, selalu ada ujung lancip yang mengarah atas. Hal ini dimaksudkan sebagai lambang semangat hidup orang Tionghoa. Selain ramai-ramai membuang BakCang ke laut, pada hari Peh Cun juga sering diadakan lomba perahu naga. Dipercayai juga bahwa pada hari Peh Cun, telur mentah dapat berdiri tegak di permukaan yang datar, sebab pada hari itu gaya gravitasi bumi mencapai kekuatan tertinggi. Konon telur yang sudah diberdirikan ini dapat mengobati berbagai penyakit. Pada era sekarang, perayaan Peh Cun tidak hanya dilakukan di laut, tapi mereka juga merayakannya di klenteng-klenteng, dengan membawa sesajian KweeCang. Setelah usai sembahyangan sebagian orang biasanya membawa pulang KweeCang-KweeCang tersebut untuk digantung di atas pintu rumah sebagai penolak bala. 渡 ), 普 Tiong Goan Ciat (Zhong Yuan Jie) 中 元 節 Tiong Goan dikenal sebagian orang dengan nama Pu Du ( atau sembahyangan Cio Ko, atau sembahyang rebutan, jatuh pada tanggal 15 bulan 7 Imlek. Kaum Buddhis menyebut sembahyangan ini 140
6 地 官 dengan nama Upacara Ullambana (:bahasa Sansekerta) atau Patidana (:bahasa Pali), yang berarti Pelimpahan Jasa. Sebenarnya sembahyang Tiong Goan lebih bermakna sebagai peringatan turunnya Tee Koan (Di Guan ), salah satu dewa dari Sam Koan Tay Te yang menguasai bumi. Menurut cerita, pada setiap tanggal 15 bulan 7 Imlek, Tee Koan turun ke dunia untuk mengatur kelahiran dan kematian, mengatur penempatan roh-roh dan mengurus pengampunan dosa. Oleh sebab itu, Tee Koan memiliki gelar : Zhong Yuan She Zui Di Guan Er Ping Qing Xu Da Di, yang artinya Jing Hi Tay Te (Qing Xu Da Di) sebagai penguasa bumi tingkat menengah (Di Guan Er Ping), pada setiap hari Tiong Goan (Zhong Yuan) turun ke dunia untuk mengampuni dosa manusia (She Zui). Karena pada hari Tiong Goan ini arwah-arwah akan ditempatkan/ dipindahkan ke tempat yang sesuai dengan beratringannya perbuatan mereka semasa hidup di dunia fana, maka perlu diadakan suatu upacara sembahyangan untuk menghantar mereka, sekaligus memberikan bekal kepada mereka. Sembahyangan ini tidak ditujukan kepada suatu arwah tertentu saja, tetapi kepada semua arwah tanpa pandang bulu. Inilah sebabnya sembahyangan pada hari Tiong Goan disebut sebagai sembahyangan Pu Du (Pu = umum, Du = menyeberangkan). Sedangkan disebut sebagai sembahyangan Cio Ko atau rebutan, karena pada saat itu para arwah saling berebut ( Cio ) untuk mengambil bekal makanan yang disediakan, agar mereka tidak kelaparan ditempatnya yang baru. Bagi penganut Buddhis, sembahyangan ini bermakna memberikan jasa kebaikan bagi makhluk-makhluk yang berada dalam alam penderitaan. Dikisahkan pada suatu ketika raja Bimbisara, diganggu oleh suara-suara rintihan tanpa wujud. Ketika hal ini ditanyakan kepada Sang Buddha, Beliau menjawab bahwa suara rintihan itu adalah suara para sanak keluarga raja yang terlahir di alam menderita. Mereka sangat menderita dan telah lama menunggu pelimpahan jasa kebajikan yang dilakukan atas nama mereka. Mendengar nasehat dari Sang Buddha, raja Bimbisara segera melakukan berbagai kebajikan atas nama sanak keluarganya yang telah meninggal dan melakukan pembacaan-pembacaan paritta (sutra). Sejak 141
7 saat itu suara-suara rintihan tidak pernah mengganggu raja Bimbisara lagi. Dalam upacara sembahyangan Tiong Goan, selain memberikan sesajian bekal makanan kepada arwah-arwah yang kelaparan, biasanya juga dilanjutkan dengan kegiatan sosial berupa pembagian beras dan bahan makanan lain, kepada panti-panti asuhan dan kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini memberi makna bahwa kebajikan yang kita lakukan, selain memberikan kebaikan pada diri kita, juga bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Tiong Ciu Ciat (Zhong Qiu Jie) 中 秋 節 Perayaan Tiong Ciu (pertengahan musim semi) memiliki beberapa versi legenda, yang paling terkenal adalah legenda Siang Go. Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 8 Imlek, sehingga sering disebut juga Pek Gwee Tiong Ciu. Perayaan ini erat hubungannya dengan suatu jenis kue yang dikenal dengan nama Kue Bulan (Tiong Ciu Pia / Zhong Qiu Yue Bing). Pada awalnya, perayaan Tiong Ciu ditujukan sebagai pemujaan kepada hari lahir dewi Rembulan yang sering disebut sebagai Thay Im Nio (Tai Yin Niang). Diceritakan bahwa Thay Im Nio asalnya adalah seorang gadis yang bernama Siang Go (Chang E). Ia diperisteri oleh Hou Yi, seorang pemanah ulung yang asalnya adalah seorang malaikat sakti. Karena telah melakukan kesalahan, akibatnya Hou Yi menjadi manusia biasa dan tidak dapat kembali ke kahyangan. Suatu ketika Hou Yi memohon kepada Ong Bo Nio Nio (Xi Wang Mu) agar diberi obat untuk dapat hidup abadi dan kembali menjadi malaikat. Karena belum memiliki kesempatan yang tepat untuk berpamitan dengan isterinya, maka obat yang sudah didapat oleh Hou Yi tidak segera diminumnya, tetapi disimpan pada salah satu tiang rumahnya. Pada suatu hari tanpa sengaja, obat itu diketemukan oleh Siang Go. Karena tertarik akan aroma wanginya, Siang Go menenggak habis obat itu. Akibatnya tubuh Siang Go menjadi ringan dan perlahanlahan melayang naik. Merasa tertarik akan sinar rembulan yang indah, Siang Go memutuskan untuk pergi kesana. Ternyata di rembulan keadaannya sunyi sekali, namun Siang Go tidak dapat turun kembali ke bumi. 142
8 Disana Siang Go hidup kesepian dan hanya ditemani oleh seekor kelinci. Jadilah Siang Go sebagai dewi penguasa rembulan. Hou Yi pada akhirnya juga dapat kembali menjadi malaikat dan diberi kedudukan di matahari sebagai Thay Yang Kong (Tai Yang Gong). Konon pada saat-saat tertentu (saat gerhana matahari), Hou Yi bertemu dengan Siang Go untuk melepas rindu. Pada hari lahir dewi rembulan, masyarakat melakukan sembahyangan di halaman rumahnya dengan menyajikan kue-kue yang dibuat bundar seperti rembulan. Kue-kue tersebut kemudian dimakan bersama-sama sanak keluarga. Tradisi ini pernah menolong rakyat Tiongkok di bawah pimpinan Cu Goan Ciang (Zhu Yuan Zhang), dalam usahanya mengusir penjajah Mongol. Kue-kue Bulan yang biasanya digunakan sembahyang, diisi dengan kertas berisikan perintah rahasia untuk menyerang bangsa Mongol pada hari dan jam yang telah ditentukan. Pada masa sekarang, sembahyangan Tiong Ciu tidak hanya khusus ditujukan kepada dewi rembulan, namun lebih banyak ditujukan sebagai sembahyangan syukur atas segala berkah dan keberuntungan yang telah diterima selama setahun yang lalu. Kue Bulan yang mengingatkan perjuangan melawan bangsa Mongol, tetap dipergunakan sebagai sajian utama dalam persembahyangan syukur tersebut. Selain legenda Siang Go di atas, masih banyak legendalegenda lainnya. Hal ini menjadikan makna perayaan Tiong Ciu semakin luas, bahkan tanggal 15 bulan 8 juga dianggap sebagai hari yang baik untuk memadukan unsur Im dan Yang, misalnya dengan mencari jodoh, mengajukan lamaran, bertunangan, dll. Berdasarkan Yang Lek Ceng Beng (Qing Ming) 清 明 清 明 節 Makna Ceng Beng sebenarnya memiliki dua pengertian. Yang pertama adalah saat dimulainya suatu musim (kala), dan yang kedua adalah saat peringatan sembahyangan kepada leluhur. Dalam pengertian musim (kala), Ceng Beng dimulai pada kala pertama di bulan ke tiga menurut penanggalan Im Lek. Sering disebut juga dengan Ceng Beng Ciat (Qing Ming Jie ). Kala ini merupakan saat yang 143
9 气 ) 節 sesuai untuk mulai bercocok tanam. Dalam perhitungan Im Lek terdapat 24 kala ( dalam satu tahun peredaran matahari. Ceng Beng dalam pengertian sembahyangan untuk arwah leluhur, jatuh setiap tanggal 5 April. Apabila tahunnya kabisat maka jatuh pada tanggal 4 April. Perayaan ini tidak menggunakan perhitungan Imlek (tanggalan Bulan), tetapi perhitungan Yanglek (tanggal Matahari/ Nasional). Menurut cerita, tradisi sembahyangan Ceng Beng merupakan hasil cetusan ide kaisar pertama dinasti Beng (Ming), yang bernama Cu Goan Ciang (Zhu Yuan Zhang). Diceritakan bahwa pada masa negeri Tiongkok dijajah oleh bangsa Mongol (dinasti Goan/ Yuan), ada sebuah keluarga miskin yang memiliki anak bernama Cu Goan Ciang. Karena kemiskinan mereka, maka Cu Goan Ciang dititipkan pada sebuah biara untuk bekerja. Setelah dewasa, Goan Ciang ikut bergerilya dalam perkumpulan yang melawan bangsa Mongol. Berkat keuletan dan kecerdasannya, ia akhirnya menjadi kepala perkumpulan tersebut. Setelah bangsa Mongol berhasil ditaklukkan dan diusir, Goan Ciang akhirnya diangkat sebagai kaisar pertama dinasti Beng. Sesudah Goan Ciang menjadi kaisar, iapun teringat akan orang tuanya. Goan Ciang berusaha mencari tahu keberadaan orang tuanya, namun berita yang didapat adalah bahwa mereka telah meninggal dunia dan tidak diketahui dimana letak makamnya. Akhirnya Goan Ciang menemukan sebuah cara untuk mengetahui makam orang tuanya. Ia menitahkan agar semua rakyat negerinya melakukan pembersihan pada makam masing-masing keluarga, serta memberi tanda pada makam yang telah dibersihkan dan disembahyangi, dengan suatu kertas putih (sering disebut kertas Ko Coa atau Ji Zhi, umumnya diletakkan di atas Bongpay/ nisan dan ditindih batu agar tidak terbawa angin). Sehari setelah titah tersebut dilaksanakan oleh seluruh rakyat, Goan Ciang mengunjungi tempat pemakaman yang terletak di desa kelahirannya. Disana ia mendapati dua buah makam yang tidak terawat dan belum diberi tanda kertas. Maka Cu Goan Ciang berkesimpulan bahwa kedua makam tersebut adalah makam kedua orang tuanya. 144
10 Akhirnya tradisi sembahyangan dan memberi tanda pada makam yang telah disembahyangi, berlangsung terus dari tahun ke tahun, meskipun Cu Goan Ciang telah menemukan makam orang tuanya. Tradisi ini kemudian dikenal dengan tradisi sembahyangan Ceng Beng (Qing = bersih; Ming = terang), yang bermakna membersihkan makam keluarga agar memancarkan sinar terang. Dalam era modern seperti sekarang ini, banyak jenasah yang tidak lagi dimakamkan melainkan dikremasi. Hal ini memang lebih memudahkan baik dari segi ekonomi maupun sosial. Abu jenasah yang telah dikremasi, kemudian dibawa ke rumah penitipan abu atau dilarung di tengah laut. Walaupun tidak dimakamkan, namun tradisi Ceng Beng tetap dilaksanakan. Bagi yang abu jenasahnya berada di rumah penitipan, sanak keluarganya bersembahyang di rumah penitipan tersebut. Sedangkan bagi yang abunya dilarung di tengah laut, mereka bersembahyang di tepi pantai ataupun menyewa 寒 perahu 食 節 untuk bersembahyang di tengah laut. Bahkan tradisi memberikan kertas Ko Coa/ Ji Zhi -pun tetap dilaksanakan setelah mereka usai bersembahyang, dengan cara melempar ke tengah laut atau ditinggal di rumah penitipan abu. Selain sembahyangan kepada leluhur, Ceng Beng juga sering dihubungkan dengan Perayaan Makan Dingin (Han Shi Jie ). Perayaan ini berhubungan dengan legenda Kay Cu Tui (Jie Zi Tui) yang mati terbakar tanpa sengaja oleh raja Zhong Er, sehari sebelum perayaan Ceng Beng. Kay Cu Tui adalah sahabat Zhong Er yang telah menolong Zhong Er pada masa susah. Teringat jasa Kay Cu Tui, maka Zhong Er berniat menemuinya untuk diberi penghargaan. Namun ternyata Kay Cu Tui bersembunyi di hutan dan tidak bisa diketemukan. Zhong Er kemudian memerintahkan agar hutan itu dibakar, supaya Kay Cu Tui mau keluar menemuinya. Tanpa disangka, ternyata malah Kay Cu Tui mati terpanggang di dalam hutan itu. Dalam penyesalannya, Zhong Er memerintahkan agar jenasah Kay Cu Tui dikebumikan dengan upacara kenegaraan dan pada hari itu semua rakyat dilarang menyalakan api selama satu hari. Perayaan ini biasanya ditandai dengan makan semacam bubur yang disiram dengan air gula, serta kue yang dibuat dari buah kurma cina (Zhi Tui Bing). 145
11 HUT Kemerdekaan RI Sembahyangan ini bertujuan untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan bangsa, yang telah berjuang meraih kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Selain itu sembahyangan ini bertujuan agar bangsa Indonesia senantiasa diberkahi oleh kemakmuran dan kesejahteraan pada tahun-tahun yang mendatang. Sembahyangan ini biasanya dilakukan oleh umat secara bersama-sama setiap tanggal 17 Agustus. Tang Cik (Dong Zhi) 冬 至 Perayaan Tang Cik atau perayaan memasuki masa musim dingin jatuh pada tanggal 22 Desember. Apabila tahunnya kabisat maka jatuh pada tanggal 21 Desember. Sama seperti Ceng Beng, perayaan ini menggunakan perhitungan Yang Lek. Tang Cik lebih dikenal dengan nama sembahyang ronde. Perayaan ini ditandai dengan membuat ronde, yaitu makanan yang dibuat dari tepung ketan, diolah bulat-bulat kecil, kemudian digodok dengan air gula. Cara makannya dengan dicampur air jahe panas, dan uniknya pada perayaan ini jumlah ronde yang akan dimakan biasanya disamakan dengan jumlah umur si pemakan. Tradisi ini sebenarnya merupakan tradisi turun-temurun dari Tiongkok. Pada saat memasuki musim dingin, rakyat Tiongkok yang hidup jauh dari kota, mempersiapkan makanan yang bersifat panas namun tahan lama dalam penyimpanannya. Sifat ketan yang tahan lama dan sifat jahe yang panas menjadikannya cocok sebagai bahan dasar makanan ini. Makanan ini sengaja dibuat bulat-bulat kecil dengan maksud bahwa si pemakan haruslah memiliki kebulatan hati dalam menghadapi kerasnya hidup. Bulatan itu dibuat kecil untuk menghindari kita agar tidak tersedak waktu memakan ronde tersebut. Karena sudah menjadi sifat orang Tionghoa untuk senantiasa menghormati leluhurnya, maka hidangan ronde-pun akhirnya juga disajikan di meja persembahyangan. Hal ini semata-mata bermaksud mengajak para leluhur maupun para dewa untuk ikut menikmati pesta persiapan memasuki musim dingin. 146
BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公
BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 天公 Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Siang Te
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetensi dan persaingan di segala bidang industri sekarang ini semakin tinggi. Dibutuhkan suatu perubahan baik itu gaya hidup, kepribadian maupun kreativitas
Lebih terperinci三官大帝. San Guan Da Di.
三官大帝 San Guan Da Di San Guan Da Di atau secara umum dipanggil San Jie Gong terdiri dari tiga orang. Pemujaan terhadap San Jie Gong ini adalah pengaruh dari Taoisme yaitu, pemujaan terhadap ketiga penguasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan
Lebih terperinciSEMBAHYANG ONDE. Persiapan Sin Cia. Oleh : Marga Singgih. Jakarta, Desember 2017
SEMBAHYANG ONDE Persiapan Sin Cia Oleh : Marga Singgih Jakarta, Desember 2017 Marga Singgih, M. Pd. Lahir : Jakarta, 21 Januari 1962 Status : Kawin + 3 Putra (Prajna, Viriya, Yasa) Aktifitas : Dharmaduta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan yang dinyatakan
Lebih terperinci19. Koan Im Po Sat (Guan Yin Pu Sa) 觀音菩薩
19. Koan Im Po Sat (Guan Yin Pu Sa) 觀音菩薩 觀音菩薩 Koan Im Po Sat atau Guan Yin Pu Sa, sering disebut juga dengan Koan Si Im Po Sat atau Guan Shi Yin Pu Sa, yang sesungguhnya merupakan terjemahan secara harafiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tiongkok adalah negara besar yang terkenal di seluruh dunia dan memiliki Tembok Besar (Great Wall) yang diakui sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Tiongkok merupakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui
LAMPIRAN Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan
Lebih terperinci水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut
水神海神 (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut Dewa pelindung pelayaran disamping Ma Zu atau Tian Shang Sheng Mu, ada lagi yang disebut Shui Xian. Pada zaman dahulu, kapal-kapal yang berlayar mempunyai
Lebih terperinciWen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar
文昌帝君, 魁斗星君, 朱衣神君 Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar Hal 1 a). Wen Chang Di Jun adalah salah satu dari kelompok bintang utara. Keenam bintang lainnya yaitu Shang-jiang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai diperkenalkan secara global. Mulai dari Imlek, Cap Go Meh, dan lain-lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas
Lebih terperinci15. Thian Siang Sing Bo (Tian Shang Sheng Mu) 天上聖母. mereka menjadi pengawalnya. Pada usia 28 tahun, yaitu pada masa. poanthian.blogspot.
15. Thian Siang Sing Bo (Tian Shang Sheng Mu) 天上聖母 天上聖母 Thian Siang Sing Bo atau Tian Shang Shen Mu dikenal juga dengan sebutan Ma Couw (Ma Zu), Ma Couw Po (Ma Zu Po) atau Tian Hou (permaisuri langit).
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN
BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN A. Aktivitas Keagamaan di Kelenteng Hwie Ing Kiong Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kong Yuanzhi, Silang Budaya Tiongkok Indonesia, edisi Bahasa Indonesia, hal. 24, PT Bhuana Ilmu Populer,
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah I. A. Sejarah Singkat Keberadaan Masyarakat Tionghoa di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Tidak hanya
Lebih terperinciDewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka
Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka a). Yuan Shi Tian Zun Yuan Shi Tian Zun adalah Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Dia sering disebut juga Yuan Shi Tian Wang. Menurut Taoisme, tiga maha dewa ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi gelombang imigrasi semakin pesat pada masa kolonial. Terbentuklah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejumlah kecil orang India, Arab, dan Tionghoa telah datang dan menghuni beberapa tempat di Nusantara sejak dahulu kala pada zaman kerajaan kuno. Akan tetapi gelombang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dengan judul Perayaan Tahun Baru Imlek 2015 di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan oleh
Lebih terperinciPenjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)
Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Dalam aliran Zhen Fo Zong, Mahaguru tidak menentang pemakaian kertas mulia atau lazim disebut kertas sembahyang, baik itu kertas sembahyang yang sudah
Lebih terperinciLaba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration
新年快乐! Tahun ini, Chinese New Year jatuh pada Jumat, 16 Februari 2018, dan perayaannya berlangsung selama 16 hari sejak malam tahun baru. Di China, tahun baru Imlek diperingati sebagai hari libur nasional.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 )
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 ) merupakan daerah dataran tinggi yang cukup dingin. Gunung Sindoro dan gunung Sumbing sebagai ciri khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu kelebihan bangsa Indonesia adalah adanya keanekaragaman penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat dan tentu masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di Indonesia, merupakan suatu kelompok masyarakat yang penuh dengan segala macam legenda, misteri, dan
Lebih terperinci@UKDW BAB I. Latar Belakang Masalah. Tradisi sebagai Pembimbing Manusia
BAB I Latar Belakang Masalah Tradisi sebagai Pembimbing Manusia Tradisi merupakan kebiasaan turun-temurun dalam suatu masyarakat 1, hal ini berarti dalam tradisi terdapat informasi yang diwariskan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan upacara tradisional suatu masyarakat umumnya sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung
Lebih terperinci71 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Kuesioner Perayaan Imlek Nama : Usia : Asal : Agama : Etnis : Event: Imlek (Perayaan Tahun Baru) 1. Mengapa memilih merayakan Imlek dengan bersembahyang di Sam Po Kong? Menghormati
Lebih terperinci( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 )
Dewa Pelindung Kota Dan Para Pendamping nya ( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 ) Hal 1 Cheng Huang sebetulnya berarti parit pelindung kota benteng (cheng-benteng, huang-parit). Cheng Huang adalah Dewa pelindung kota.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan dapat menimbulkan rasa solidaritas terhadap lingkungan sekitar. Tradisi ritual dalam
Lebih terperinci8 TIPS MEMILIH 8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN INSIDER TIPS MUDAH & TERUJI
8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN DI INDONESIA 8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN MUDAH & TERUJI MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK ORANG TERCINTA MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK ORANG TERCINTA ANDA BINGUNG MEMILIH? APA YANG
Lebih terperinci: Agus Witanto, S.Sos.
35 BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN KRANGGAN DAN BENTUK - BENTUK PERAYAAN HARI BESAR AGAMA ISLAM DAN AGAMA KONG HU CHU A. Gambaran Umum Kelurahan Kranggan 1. Letak Geografis Kelurahan Kranggan terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni meramal merupakan salah satu bentuk tradisi yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul ketika manusia mulai mencari
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tentang upaya pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai Sembahyang Rebut kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik
Lebih terperinci2
1 2 3 4 5 Cewek mana yang nggak suka dikasih cokelat dan bunga? Apalagi kalau dikasihnya sama pacar pas hari valentine. Pasti ceweknya langsung klepek-klepek kayak ikan yang ditaroh padang pasir. Yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan
Lebih terperinciDewa Panjang Usia (Peng Zu, Ma Gu, Zhou Gong dan Tao Hua Nu)
Dewa Panjang Usia Peng Zu, Ma Gu, Zhou Gong dan Tao Hua Nu ( 彭祖, 麻姑, 周公, 桃花女 ) a) Peng Zu atau Peng seorang tua, sering di salah tafsirkan sebagai Nan Ji Xian Weng, si bintang panjang usia salah satu dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan salah satu kota yang sangat heterogen dari segi penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga suku bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN
BAB III DESKRIPSI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN A. Letak Geografis Kelenteng Hwie Ing Kiong Kota Madiun merupakan Kota Madya yang pada jaman penjajahan Belanda berbentuk Karesidenan, sebuah kota
Lebih terperinciBAB III IMLEK BAGI WARGA MUSLIM TIONGHOA DI DAERAH SURABAYA JAWA TIMUR. A. Tradisi Yang Dilakukan Oleh Warga Muslim Tionghoa Ketika Hari Imlek
BAB III IMLEK BAGI WARGA MUSLIM TIONGHOA DI DAERAH SURABAYA JAWA TIMUR A. Tradisi Yang Dilakukan Oleh Warga Muslim Tionghoa Ketika Hari Imlek Tiba. Warga Muslim Tionghoa berpandangan bahwa selama prosesi
Lebih terperinciLampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai
Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang
Lebih terperinciKura-kura dan Sepasang Itik
Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.
Lebih terperinciDharmayatra tempat suci Buddha
Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,
Lebih terperinciUNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya
1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,
Lebih terperinci"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.
Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai
Lebih terperinciBerlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu
Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis
Lebih terperinciTiga Sumpah Agung. Hal 1.
Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.
Lebih terperinciBAB V. Dewa-dewi lain yang sering dipuja
BAB V. Dewa-dewi lain yang sering dipuja Sekalipun tidak memiliki arca ataupun meja pemujaan di klenteng Po An Thian, namun dewa-dewa berikut ini erat kaitannya dalam pemujaan Taois dan Buddhis pada umumnya
Lebih terperinciMempunyai Pendirian Dalam Masyarakat
Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat
Lebih terperinciEliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi
1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Stabat adalah ibu kota Kabupaten Langkat provinsi Sumatera Utara. Stabat memiiliki luas daerah 90.46 km², merupakan kota kecamatan terbesar sekaligus penduduk terpadat
Lebih terperinciPantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011
Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 26 dari 60.
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yunus dan Ikan Besar Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Jonathan Hay Diterjemahkan oleh: Yohanis Mandik Disadur oleh: Mary-Anne S. Cerita 26 dari 60 www.m1914.org
Lebih terperinciPERAYAAN ZHONG QIU JIE DI KLENTENG HOK TEK CENG SIN CIBINONG
PERAYAAN ZHONG QIU JIE DI KLENTENG HOK TEK CENG SIN CIBINONG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: Siti Muhaeminah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Peracangan 2.1.1 Tinjauan Data Data yang digunakan berasal dari artikel-artikel dan internet yang digunakan sebagai referensi untuk menunjang segi visual dan pemahaman
Lebih terperinciBatu yang Menjadi Roti
Batu yang Menjadi Roti Berikut ini adalah kisah tentang Tuhan Yesus dan para murid-nya. Kisah ini hanya sebuah kiasan, ceritanya sendiri tidak tertulis dalam Injil mana pun. Oleh karenanya kisah ini hanya
Lebih terperinciLiburan 63. Bab 6. Liburan
Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;
Lebih terperinci1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?
Ester Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita telah belajar bagaimana Ester menjadi ratu dari penguasa tertinggi pada jaman ini dan bagaimana perbuatan satu orang jahat hampir
Lebih terperinciYUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe
1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi
Lebih terperinciSelamat Tinggal Firaun!
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Selamat Tinggal Firaun! Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciSelamat Tinggal Firaun!
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Selamat Tinggal Firaun! Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciMengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).
Berbahagialah Orang yang Mati dalam Tuhan (Wahyu 14 : 13) Alkitab mencatat Henokh adalah orang yang hidupnya bergaul dengan Tuhan selama ± 365 Tahun (Kejadian 5 : 23-24). Henokh tidak melalui proses kematian
Lebih terperincimenghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya
Cinta Segitiga Saya sedang bingung dengan problem yang tengah kuhadapi ini. Hanya Allah yang mengetahui kebingunganku ini karena saya tidak sanggup memecahkan problem yang satu ini. Akan tetapi saya tetap
Lebih terperinciKeberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.
Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan dipandang sebagai sarana bagi manusia dalam beradaptasi terhadap
I. PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dipandang sebagai sarana bagi manusia dalam beradaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial budayanya. Kebudayaan juga berfungsi untuk membantu manusia
Lebih terperinciProsa Tradisional (Hikayat Indera Nata)
Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya
Lebih terperinciSEJARAH PERINGATAN TAHUN BARU IMLEK
SEJARAH PERINGATAN TAHUN BARU IMLEK TIONGHOA INDONESIA 1 FEBRUARI 2016 HTTPS://WWW.FACEBOOK.COM/NOTES/TIONGHOA-INDONESIA/SEJARAH-PERINGATAN-TAHUN-BARU-IMLEK/10153874446495238 Asal-usul perayaan Tahun Baru
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yunus dan Ikan Besar Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciPERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MENGENAL HARI BESAR DALAM BUDAYA TIONGHOA UNTUK REMAJA
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MENGENAL HARI BESAR DALAM BUDAYA TIONGHOA UNTUK REMAJA Leta Alfiani Neko 1, Bing Bedjo Tanudjaja 2, Daniel Kurniawan Salamoon 3 1. Program Studi Desain Komunikasi Visual,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD. sekitar klenteng dalam menanggapi pelaksanaan tradisi sedekah bumi.
BAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD Bab ini akan memberikan penjelasan tentang prosesi pelaksanaan tradisi bunceng (sedekah bumi), respon masyarakat serta berbagai pendapat masyarakat
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yunus dan Ikan Besar Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciWritten by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28
Tradisi Ultah di Beberapa Negara Tiap negara punya menu khusus untuk merayakan ulang tahun. Menu itu biasanya turun-temurun terus berjalan. Misal, di Indonesia setiap ulang tahun orang menyediakan tumpeng.
Lebih terperinciPENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG
PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Ester Veronika
Lebih terperinci[AMNESIA] Back to Future La Makkuraga
[AMNESIA] Back to Future La Makkuraga [AMNESIA] Back to Future i Sebuah dongeng pengantar bobo siang untuk Om-om dan Tante-tante, serta Kakek dan Nenek tersayang. Dijamin, akan segera terlelap dan bermimpi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Ajaran dan Kitab Suci Agama Khonghucu 1. Ajaran Agama Khonghucu Agama Khonghucu dapat disebut sebagai Ji Kauw (menurut dialek Hokkian) yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yunus dan Ikan Besar Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Selamat Tinggal Firaun!
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Selamat Tinggal Firaun! Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciPemilik jiwa yang sepi
Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk
Lebih terperinciAdakah ada yang Akan Mendoakan Kita?
Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Oleh, FizRahman.com Seorang pengarah yang berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU.. Di saat orang-orang terlelap
Lebih terperinciSurga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)
Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Suatu hari, Tuhan menunjukkan visi mengenai masa depan kepada seorang anak kecil yang bernama Sa-rang di Korea, suatu negara kecil di Asia. [Tambahan
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat
Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat dalam Jidai matsuri, berdasarkan empat unsur penting dalam matsuri yang sesuai dengan konsep Shinto. Empat
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #42 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal
Lebih terperinciTrainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR
WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai
Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar
Lebih terperinciNama : Charnan A/L Murliah COUSE CODE: MPU 2323.(G2) LECTURER S NAME: ENCIK AHMAD TARMIZI BIN ZAKARIA. SUBJECT: AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA.
Nama : Charnan A/L Murliah COUSE CODE: MPU 2323.(G2) LECTURER S NAME: ENCIK AHMAD TARMIZI BIN ZAKARIA. SUBJECT: AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA. DATE OF SUBMISSION: 5/4/2016 TOKONG BUDHHA DAN CINA CHARNAN MURLIAH
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Selamat Tinggal Firaun!
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Selamat Tinggal Firaun! Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciYUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe
1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan
Lebih terperinci