Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang
|
|
- Lanny Salim
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 kode kegiatan : I.03 Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang Doddy A. Darmajana LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
2 LATAR BELAKANG gumpalan protein kedelai, dicetak TAHU makanan tradisional dan digemari masyarakat mengandung gizi yang baik (sumber protein) pembuatan tahu mudah, murah dan sederhana Industri Kecil/Rumah Tangga Industri Tahu Modal kecil
3 PERMASALAHAN Pembuangan limbah cair ke saluran umum yang memicu timbulnya polusi Efisiensi penggunaan air, kurang Tungku berbahan bakar kayu, mengancam kelestarian lingkungan (hutan), polusi udara, panas terbuang dan efisiensi tungku rendah. Ekstraksi, boros air PRODUK Limbah cair (whey) belum dimanfaatkan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
4 METODOLOGI Pendekatan penerapan Cleaner Production (CP) dan Pemanfaatan TTG dapat memberikan solusi untuk permasalahan-permasalahan tersebut Produksi bersih adalah suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (BAPEDAL, 1996). Segala upaya yang dapat mengurangi bahan berbahaya, polutan atau kontaminan yang terbuang melalui saluran pembuangan limbah atau terlepas ke lingkungan sebelum didaur ulang, diolah atau dibuang. (ICIP) 3
5 METODOLOGI Lokus Kegiatan Kegiatan penerapan Cleaner Production dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna dilakukan di industri tahu skala kecil, di Sentra Industri Kecil Tahu komplek Kopti, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Bentuk Kegiatan 1. Koordinasi dan persiapan kegiatan 2. Pengambilan data dan analisa 3. Studi banding 4. Perancangan perbaikan sistem proses 5. Konstruksi fisik hasil rancangan 6. Pengujian hasil rancangan 7. Pelaksanaan proses produksi 8. Evaluasi hasil penerapan Produksi Bersih. 4
6 Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan pelaksanaan kegiatan penerapan produksi bersih di industri kecil tahu sampai tahap 1 telah mencapai 90% berupa : Tersedianya data sentra-sentra industri kecil tahu di Subang yang potensial sebagai sasaran. Tersedianya Daftar Pertanyaan untuk Penetapan IK sasaran, yang meliputi: Aliran proses produksi tahu Penggunaan energi dan peralatan yang digunakan untuk pemasakan (proses) Penganganan (pembuangan) limbah proses: padat, cair dan bahan bakar
7 Telah dilakukan survei ke 5 lokasi (6 pabrik) tahu yang berada di Kabupaten Subang, Telah diperoleh kriteria pemilihan IK tahu sebagai sasaran aplikasi konsep. Telah terpilih satu (1) IK tahu sebagai Industri Pasangan (partner) yang akan menjadi tempat aplikasi konsep dan satu (1) IK tahu sebagai cadangan industri partner (IK Tahu Bapak Hapid - Kopti sebagai Industri pasangan prioritas Utama dan IK Tahu Bapak Sunardi - Pamanukan sebagai cadangan) Telah dilakukan pengukuran dan pengambilan data proses produksi tahu di IK Tahu Hapid-Kopti meliputi neraca masa, kondisi operasi (waktu dan suhu proses), pemipaan air, dan penanganan limbah. Hasil pengukuran dan pengambilan data disajikan sebagai berikut.
8 Telah dilakukan perancangan dan konstruksi perbaikan sistem proses (aliran proses pembuatan tahu) dan penanganan limbah meliputi : 1. Rancangan & konstruksi tata letak produksi 2. Rancangan & konstruksi aliran proses produksi 3. Rancangan & kontruksi fisik tungku pemasak 4. Rancangan & kontruksi fisik rak pencetakan tahu 5. Rancangan dan konstruksi sistem pengolahan limbah proses (cair). Sistem biogas whey tahu
9 SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Informasi, perijinan, kerjasama Nama lembaga yang diajak koordinasi : BAPPEDA dan Disperindag, UKM tahu Strategi pelaksanaan koordinasi: Tidak ada strategi khusus dengan Pemda setempat. win-win solution dengan UKM tahu terpilih Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : UKM tahu menyerahkan sepenuhnya aset produksi untuk diperbaiki atau diganti dengan hasil litbangyasa BBPTTG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
10 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN [ pointers ] Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: Pengambilan data UKM dan data produksi Perencanaan dan perancangan fasilitas produksi berbasis Produksi Bersih Konstruksi fasilitas produksi dengan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Uji coba hasil perencanaan dan perancangan Penyerahan hasil kegiatan Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: Racangan dan fisik: Proses produksi tahu Layout dan aliran produksi Peralatan dan sarana produksi Pemanfaatan limbah produksi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
11 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Identitas Usaha: Nama Perusahaan : SARI RASA Mulai usaha : 1987 Perijinan : PIRT Letak produksi : Bangunan khusus di belakang rumah Luas ruang prod. : 12 m x 6 m Konstruksi : - atap: asbes, kuda2: kerucut - lantai cor semen - dinding: tembok, kawat ram Kapasitas produksi : 150 kg kedelai per hari Tenaga kerja : 3 orang laki-laki Waktu produksi : 5:00-16:00, 30 hari per bulan Jenis produk: Tahu goreng dan tahu kuning (mentah) Pemasaran : dipasarkan sendiri oleh pemilik di pasar Subang Permintaan pasar produk tahu cukup tinggi (sering kekurangan) Kemudahan medapatkan bahan baku (kedelai) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
12 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: Pemanfaatan whey untuk bahan bakar Polusi pembakaran banyak tereduksi Kenyamanan bekerja karena suhu udara sekitar normal, kebersihan rumah produksi, reduksi kebutuhan air, hegiene tahu yang dihasilkan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
13 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Strategi pengembagan ke depan, akan dicapai, antara lain melalui: Proses produksi (berkelanjutan) berbasis hasil litbang dan hasil aplikasi rancangan produksi tahu dengan konsep produksi bersih dan penerapan Teknologi Tepat Guna. Evaluasi hasil implementasi kegiatan. Monitoring berkesinambungan terhadap UKM mitra yaitu pengrajin tahu Sari Rasa milik Pak Hafid. Keberhasilan implementasi konsep Produksi Bersih ini, perlu disosialisasikan ke UKM Tahu lainnya dan Pemerintah Daerah setempat. Mengadakan pelatihan Penerapan Produksi Bersih untuk UKM Tahu di Kabupaten Subang, dengan nara sumber dari Tim Implementor dan pengrajin tahu (Pak Hafid). 12
14 FOTO KEGIATAN 13
15
16
17
18
19
20 Tim Peneliti : 1. Ir. Doddy A. Darmajana, M.Si. 2. Nok Afifah, ST 3. Cahya Edi Wahyu Anggara, SP 4. Umi Hanifah, STP 5. Yose Rizal Kurniawan, S.TP 6. Novrinaldi, ST 7. Andi Taufan, ST TERIMA KASIH
BAB I PENDAHULUAN. negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi industri pangan mendukung munculnya dampak negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sisa hasil proses
Lebih terperinciSIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi
SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi Peneliti/Perekayasa: 1. Ir Prasetyadi 2. Dra Rosita Shochib
Lebih terperinciPemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur
Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur F.4 Drs. Hasnedi, M.Si. BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi 2012 LATAR BELAKANG Keputusan
Lebih terperinciKementerian Pertanian 2012
logo lembaga X.233 KAJIAN PEMANFAATAN ASAP CAIR DAN BAHAN ALAMI LOKAL DALAM PENGAWETAN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENDUKUNG NILAI TAMBAH PRODUK PERTANIAN DI PROVINSI BANTEN Ir. Resmayeti Purba., MSi. Kementerian
Lebih terperincikode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar
kode kegiatan I.231 IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG Ir. HalomoanP. Siregar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang
Lebih terperinciN.24. Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah. logo lembaga
logo lembaga N.24 Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah Peneliti : Hariyatno Dwiprabowo Setiasih Irawanti Sylviani Elvida Y. Suryandari Aneka Prawesti S PUSLITBANGPERUBAHAN
Lebih terperinciBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Kode penelitian: 0.13 Disversifikasi Pengolahan Catfish sebagai Aneka Makanan Ringan untuk Pengembangan Usaha Kecil Menengah Dra. Th. Dwi Suryaningrum, MS; Ir.Ijah Muljanah, MS Suryanti, S.Pi, M.Si; Prof.
Lebih terperinciKELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER
KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER Elida Novita*, Iwan Taruna, Teguh Fitra Wicaksono Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
[kode kegiatan : Baru] PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN UNTUK OPTIMALISASI POTENSI PISANG DI KABUPATEN KATINGAN, KALIMANTAN TENGAH Ir. Agusto W. Martosudirjo Ir. Takijah Salim, M.Eng.Sc Hendarwin M. Astro,
Lebih terperinciINSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
SIDa.F.30 Pengembangan Kilang Nabati Berbasis Tanaman Tebu untuk Produksi Bioetanol, Pangan, dan Pakan Peneliti/Perekayasa: Ir. Banon Rustiaty Dr. Ir. Agus Eko Tjahjono, M.Eng. Ir. Sigit Setiadi, M.Eng.
Lebih terperinciPengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi
[ kode kegiatan : SIDa.I.3] [ judul kegiatan : Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi [ nama peneliti : Ir. Zaidan Eddy, Ir. Kalzani Jafri, Lia Muliani, ST., M Redho Kurnia,
Lebih terperinciKajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua
Sida.F.36 Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua Dr. Ir. Lamhot P. Manalu, M.Si Dr. Ir. Wahyu Bahari,
Lebih terperincilogo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto
logo lembaga [ X.291] KAJIAN PEMBERIAN PAKAN KULIT KAKAO FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Industri yang survive dan kompetitif adalah industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga mampu menjadi industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciBalai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012
[ N 77] [Domestikasi Tanaman Kranji/Mabai (Pongamia pinnata Merril) sebagai Sumber Energi Terbarukan (Lanjutan)] [Aam Aminah, S. Hut, M.Si] Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja
F1.75 Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG Dolomit merupakan bahan mineral
Lebih terperinciBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
DIFUSI TEKNOLOGI PEMBUATAN MIE DARI TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI DI TEMANGGUNG JAWA TENGAH [Kode: X.93 Dr. Nur Richana Winda Haliza, STP, Msi Ir. Tatang Hidayat, MSc Drs. Hadi Setiyanto Ratnaningsih, STP
Lebih terperinciUPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012
I.67 Pengembangan Pupuk Organik Untuk Kelapa Sawit Arief Heru Prianto, S.Hut. UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012 LATAR BELAKANG Pentingnya pemupukan Besarnya biaya pemupukan Tanaman keras, contohnya Kelapa
Lebih terperinciKementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012
logo lembaga Workshop PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI USAHA EKONOMI PRODUKTIF DENGAN PEMANFAATAN BIOGAS DI GRUMBUL MUNTUK, DESA SOKARAJA TENGAH, KECAMATAN SOKARAJA, KABUPATEN BANYUMAS Drs. Warto Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi sektor industri terhadap
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
Kode Kegiatan : SIDa.F.61 PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PAKAN IKAN LAUT (IKAN KERAPU) DAN IKAN AIR TAWAR (IKAN NILA & IKAN MAS) DI PROPINSI SUMATERA BARAT Ir. DEDY YANIHARTO, MSc.
Lebih terperinciBALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
KODE : SIDA X 8 PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOFARMAKA UNTUK MENDUKUNG AGRIBISNIS BIOFARMAKA DI KABUPATEN OGAN ILIR (OI) Perekayasa/ Peneliti: Mardison, S. STP, MSi BALAI BESAR PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL
X.227 KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL BPTP Kepulauan Bangka Belitung Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI FORTIFIKASI DAN PENGEMASAN PRODUK PANGAN DARURAT BERBASIS TEPUNG UBI JALAR DAN KACANG-KACANGAN
X.96 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FORTIFIKASI DAN PENGEMASAN PRODUK PANGAN DARURAT BERBASIS TEPUNG UBI JALAR DAN KACANG-KACANGAN SANDI DARNIADI, SP.MT. BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012
KEMKOMINFO Q 8 PEMANFAATAN TIK DALAM PENINGKATAN PROMOSI POTENSI PARIWISATA BALI Dr.Ir. Finarya Legoh, M.Sc. KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Peran EBT secara significan semakin ditunggu
LATAR BELAKANG Peran EBT secara significan semakin ditunggu 1 LATAR BELAKANG Peran EBT untuk mengurangi ketergantungan BBM, terutama di transportasi 2 LATAR BELAKANG Peran EBT untuk mengurangi ketergantungan
Lebih terperinciecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA
ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA ENV. CONTROLLING TECHNIQUE & CONSERVATION LABORATORY DEPARTMENT OF AGRICULTURAL ENGINEERING FACULTY OF AGRICULTURAL TECHNOLOGY
Lebih terperinci[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ] 2012
logo lembaga [ PKPP F.1 ] [ Optimalisasi Sistem Energi untuk Mendukung Ketahanan Energi dan Pembangunan Ekonomi Koridor 6 ] [ Adhi Dharma Permana, M. Sidik Boedyo, Agus Sugiyono ] [ BADAN PENGKAJIAN DAN
Lebih terperinci2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia
Lebih terperinciPARADIGMA PENGELOLAAN USAHA
PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA SEBUAH PENDEKATAN PENGELOLAAN USAHA BERUPA UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN MANFAAT, BAIK DARI ASPEK EKONOMI,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010
Lebih terperinciDIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN
X.196 DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN Ir. Mutia Erti Dwiastuti, MS. Ir. Otto Endarto, MS. Lizia Zamzami,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
Insentif PKPP_SIDa_ F.23 PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK Peneliti Utama: Ika Rahmatul Layly, M.Si,
Lebih terperinciPENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA
PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA SEBUAH PENDEKATAN PENGELOLAAN USAHA BERUPA UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN MANFAAT, BAIK DARI ASPEK EKONOMI, ORGANISASI MAUPUN LINGKUNGAN
Lebih terperinciBPTP SULUT, BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN 2012
X.258 KAJIAN IDENTIFIKASI VARIETAS DAN PEMANFAATAN UMBI-UMBIAN LOKAL SPESIFIK LOKASI DI SULAWESI UTARA SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF DALAM RANGKA MENDUKUNGKETAHANAN PANGAN MEIVIE LINTANG LUICE TAULU,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas
Lebih terperinciCLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)
L/O/G/O CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH) Week 8 Khamdi Mubarok, S.T, M.Eng Teknik Industri - UTM Latar Belakang Industri menghadapi permasalahan pengolahan limbah yang kadangkala dirasa sangat memberatkan.
Lebih terperinciJUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
JUDUL KODE : SIDA X 8 LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOFARMAKA UNTUK MENDUKUNG AGRIBISNIS BIOFARMAKA DI KABUPATEN
Lebih terperinciX.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI
X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI Dr. Ir. Adang Agustian, MP PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Genertor Magnet Permanen Putaran Rendah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 2,5 kw Dalam Sistem Energi Hibrida
logo lembaga Penerapan Teknologi Genertor Magnet Permanen Putaran Rendah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 2,5 kw Dalam Sistem Energi Hibrida Peneliti/Perekayasa: 1. Gunawan, Ir, MM 2. Agus Basuki,
Lebih terperinciX.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN
X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS Dr. Ir. Budi Kartiwa, CESA Nurwindah Pujilestari, S.Si., M.Si. Kharmila Sari
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN DESALINASI NUKLIR MENGGUNAKAN KONSEP ZERO DISCHARGE DESALINATION (ZDD)
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA OPTIMASI DESAIN DESALINASI NUKLIR MENGGUNAKAN KONSEP ZERO DISCHARGE DESALINATION (ZDD) BATAN B.36 Peneliti/ Perekayasa : 1. Ir. Erlan Dewita, M.Eng
Lebih terperinci[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]
logo lembaga [ X.223 ] [ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ] [ Zul Efendi, S.Pt, Dr. Dedi Sugandi, MP, Dr. Umi Pudji Astuti, MP Wahyuni
Lebih terperinciClick to edit Master subtitle style
Click to edit Master subtitle style [ X.214] Kajian Peningkatan Daya Simpan Tandan Buah Segar Guna Meningkatkan Rendemen CPO di Provinsi Riau Marsid Jahari, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN RIAU
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
Kode Judul : X.251 KAJIAN PENGOLAHAN TANDAN BUAH KOSONG KELAPA SAWIT UNTUK PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN DEKOMPOSER ORGADEC DAN APLIKASINYA PADA INTERCROPPING KELAPA SAWIT MUDA DAN JAGUNG DI KALIMANTAN BARAT
Lebih terperinciPengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal
kode kegiatan I.97 Pengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal [ Yuswono ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG [ pointers ] Kondisi yang menjadi
Lebih terperinciPOTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK
Kode Kegiatan: I.27 POTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK SUMBER PROTEIN HEWANI DI SULAWESI Drs. Agus Hadiat Tjakrawidjaja Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinci[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH
logo lembaga [ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH Dr. Susilawati, SP., MSi BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciN 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR S. Agung Sri Raharjo, Hery Kurniawan, Budiyanto Dwi Prasetyo [Eko
Lebih terperinciPERANCANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM TANGKI ATAS DI INDUSTRI TAHU BERBASIS CLEANER PRODUCTION: IKM TAHU HAPID SUBANG, JAWA BARAT
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PERANCANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM TANGKI ATAS DI INDUSTRI TAHU BERBASIS CLEANER PRODUCTION: IKM TAHU HAPID SUBANG, JAWA
Lebih terperinci24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective
Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN Produksi Bersih (PB) United Nation Environmental Programme (UNEP) mendefinisikan produksi bersih sebagai penerapan yang kontinyu dari sebuah strategi pencegahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Pada tahun 2010 usaha tahu di Indonesia mencapai angka 84.000 unit usaha. Unit
Lebih terperinciPeneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.
KODE JUDUL: SIDa.F.9 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENINGKATAN SUPLAI AIR BERSIH DI KOTA DEPOK Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan sektor yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun demikian
Lebih terperinciSIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012
SIDa.F.48 Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Drs. Irawan Santoso, M.Sc Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG Sektor Pariwisata di kabupaten Pelalawan
Lebih terperinciBIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA INTERVENSI TEKNOLOGI PUPUK CAIR ORGANIK BERBAHAN LIMBAH DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU RUMAH TANGGA BIBIS, MOJOSONGO, KOTA SURAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN
Lebih terperinciPusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012
[SIDa.AH.2] Model Permukiman Berbasisi Eco Settlements [ Sri Astuti, Fani Deviana, Anita Firmanti, Wahyu Wuryanti, Syarif Hidayatullah] Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pesatnya perkembangan zaman membuat masyarakat terpacu memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan zaman membuat masyarakat terpacu memberikan kontribusi untuk membangun. Pembangunan yang terjadi tidak hanya dari satu sektor, tetapi banyak sektor
Lebih terperinciPEMANFAATAN PAKAN KOMPLIT DAN PAKAN IKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA DAN IKAN
Kode : B.12 PEMANFAATAN PAKAN KOMPLIT DAN PAKAN IKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA DAN IKAN Dra. Adria Priliyanti Murni Dra. Lydia Andini, M.Si Ir. Suharyono, M.Rur.Sci Ir. Firsoni,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa pembangunan adalah sesuatu yang bersahabat, pembangunan seharusnya merupakan proses yang memfasilitasi
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
I.226 PENGUATAN USAHA KECIL PENGOLAHAN KAKAO MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KAKAO SKALA KECIL DI KABUPATEN POSO, SULAWESI TENGAH Savitri Dyah, Rohmah Luthfiyanti, Enny Scholichah, Agus Triyono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampui daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO
I.141 IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO YAYA SULAEMAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
SIDaI.7 Pembuatan sistem pengolahan mokaf di kabupaten Wonogiri Dr. Maria M. Suliyanti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Latar Belakang: Di Wonogiri ada 25 Kecamatan penghasil sektor
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL
LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan ekonomi daerah. Namun industri tahu juga berpotensi mencemari
Lebih terperincilogo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH
logo lembaga Kode Judul X.303 KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH Idawanni, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciV. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru
V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Identitas Pengrajin Identitas pengrajin merupakan gambaran umum tentang keadaan dan latar belakang pengrajin yang berkaitan dan berpengaruh terhadap kegiatan dalam
Lebih terperinciX.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT
X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT Dwi Purnamawati Widiastuti, SP, M.Sc Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciSIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.
SIDa X.10 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL Dr. Ir. Agung Prabowo, M.Eng Kementerian Pertanian 2012 LATAR BELAKANG Terbatasnya cadangan energi fosil menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan,
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
SIDa.F.9 Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Dr. Ir. Arie Herlambang, M.S. Drs. Satmoko Yudo M.Eng Ir. P. Nugro Rahardjo, M.Sc Ir. Setiyono,
Lebih terperinciPENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH
KODE JUDUL: X.264 PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH PENELITI/PEREKAYASA: Ir. Yakob Langsa Ir. Asni Ardjanhar,MP.
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI
LAPORAN KEMAJUAN PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PALAWIJA DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN MALIKU, KAB. PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama : Ir. Bhakti
Lebih terperinciPEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING
Kode Produk Target : 1.04 Kode Topik Riset : 1.04.02 PEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING Peneliti: Wisri Puastuti Yeni Widiawati
Lebih terperinci[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012
logo lembaga [ kode kegiatan: M.5. ] [ judul kegiatan: PERLINDUNGAN HAK ANAK DALAM SISTEM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (PEMBIMBINGAN DAN PENDAMPINGAN) ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI BALAI PEMASYARAKATAN]
Lebih terperinciFORMULASI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG REBUNG KAYA SERAT DAN TEPUNG MODIFIKASI DARI UMBI RAWA ASAL KALIMANTAN SELATAN
V.24 FORMULASI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG REBUNG KAYA SERAT DAN TEPUNG MODIFIKASI DARI UMBI RAWA ASAL KALIMANTAN SELATAN Evy Setiawati, S.Si., MT. Ir. Effendi Arsad Ir. Suroto Miyono, SP. Anhar
Lebih terperinciKORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat
KATA PENGANTAR BAB I Informasi Umum 1.1. Pelaksanaan Monitoring Internal JUDUL PENELITIAN KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements 2 (NON-KE) Jawa Barat Nasional
Lebih terperincikode kegiatan: I.232 Implementasi
kode kegiatan: I.232 Implementasi Teknologi Proses Dan Pengemasan Gula Aren Aneka Rasa di UMKM Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat 1. Diki Nanang Surahman, S.T 2. Ari Rahayuningtyas, S.T 3. Parama
Lebih terperinciKajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB
Kode Penelitian : SIDa Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB Nama Penelitian : 1. Baiq Tri Ratna Erawati, SP, MSc
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sektor industri menjadi salah satu sektor penting, dimana keberadaannya berdampak positif dalam pembangunan suatu wilayah karena dengan adanya industri maka
Lebih terperincill. TINJAUAN PUSTAKA cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi
ll. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Tahu Industri tahu di Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi setiap hari
Lebih terperinciI.52. Budidaya Pakis Simpei (Cibotium barometz) dengan Sistem Tumpang Sari di Perkebunan Karet Sumatera Barat. Dr. Titien Ng Praptosuwiryo, M.Si.
I.52 Budidaya Pakis Simpei (Cibotium barometz) dengan Sistem Tumpang Sari di Perkebunan Karet Sumatera Barat Dr. Titien Ng Praptosuwiryo, M.Si. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Cibotium
Lebih terperinciPenerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.
SIDa.I.11 Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung Drs. Hariyadi, MT. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan. (www.wikipedia.com) Terjaganya hutan dan area terbuka
Lebih terperinciNama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.
Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : 35410453 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.T TUGAS AKHIR USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN
Lebih terperinciPengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara
SIDa.x.6 Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN
Lebih terperinciBalai Penelitian Kehutanan Manokwari 2012
[ N 62] KAJIAN TEKNOLOGI PENANGKARAN KEASUARI ( Casuarius sp.) SEBAGAI JALAN MENUJU DOMESTIKASI HEWAN TERNAK BARU DI PAPUA Hadi Warsito, S.Hut Richard Gatot N. Triantoro, S.Hut Abdullah Tuharea, S.Hut
Lebih terperinciKEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012
N.44 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA JENIS MINDI BESAR UNTUK MENDORONG INDUSTRI BENIH DAN BIBIT DI HUTAN RAKYAT : Kasus Di Desa Selaawi, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat Peneliti: Dr. Ir. Yulianti
Lebih terperinciKODE : F2.39. Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon
KODE : F2.39 Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon Peneliti/Perekayasa: Ir. Darmawan, MSc Ir. Trisaksono BP, MEng Iman, ST,MT Fusia Mirda Yanti,S.Si
Lebih terperinciLAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN
LAMPIRA GAMBARA PERUSAHAA A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Genteng ATI yang beralamatkan di Tegal Mulyo, Karanggeneng, Boyolali ini didirikan oleh Bapak Suratin Hadi Mulyono pada tahun 1987 yang mana pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat pemakaian bahan bakar terutama bahan bakar fosil di dunia semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif yaitu keluaran bukan produk yang berupa bahan, energi dan air yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelengaraan upaya kesehatan yang dilaksanakan pemerintah, salah satunya pada Undang- Undang No. 36 Tahun 2009 pasal 11 tentang kesehatan lingkungan, penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sistem pengolahan limbah cair yang paling efektif
Lebih terperinciAplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang
logo lembaga PKPP-54 (F.78) Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang Koordinator/ PU Sutopo BALAI
Lebih terperinciKAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR
KODE JUDUL : X. 305 KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR Fenty Ferayanti, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinci