IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH"

Transkripsi

1 Bab 3 IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 3.1 Indikator dan Skoring Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan infrastrukturnya paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menentukan daerah berpendapatan rendah dapat dilihat dari indikator-indikator yang mencerminkan keadaan pembangunan suatu daerah: a. Prasarana Dasar Wilayah Kurang/Tidak Ada: Irigasi b. Sarana Wilayah Kurang/Tidak Ada: Sarana sosial kesehatan (jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Polindes) Sarana sosial pendidikan (jumlah sekolah SD, SMP dan SMU) c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Tingkat kesehatan rendah (jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria) Perekonomian masyarakat rendah (jumlah penduduk prasejahtera dan sejahtera) d. Alokasi Dana Desa (ADD) Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Retribusi Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-1

2 3.1.2 Instrumen Penilaian (Scoring Tools) Daerah Berpendapatan Rendah Setiap indikator akan mempunyai parameter sebagai acuannya. Lebih lanjut, untuk daerah berpendapatan rendah akan dilakukan penilaian (skoring) untuk tiap kriteria dan parameternya sebagai berikut : a. Prasarana Dasar Wilayah Kriteria : Jaringan Irigasi Parameter : - Perbandingan jumlah bangunan melayani luas tanah persawahan, semakin kecil rasio perbandingannya berarti semakin baik pelayanannya, sehingga mendapat nilai paling tinggi (skoring); - Dilihat dari kondisi bangunannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1)(skoring); - Dilihat dari kondisis jaringannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1) (skoring). b. Sarana Wilayah Kriteria : Sarana Kesehatan (RSD, Puskemas, Pustu, dll) Parameter : - Pelayanan sarana kesehatan terhadap kawasan, melihat jumlahnya dan diskoring, dengan ketetapan semakin besar jumlah sarana kesehatan di suatu daerah maka semakin tinggi nilainya (skoring). Kriteria : Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMU) Parameter : - Jumlah pelayanan sarana SD, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SD) semakin kecil juga penilaiannya (skoring); Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-2

3 - Jumlah pelayanan sarana SMP, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMP) semakin kecil juga penilaiannya (skoring); - Jumlah pelayanan sarana SMU, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMU) semakin kecil juga penilaiannya (skoring). c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Kriteria: Tingkat Kesehatan Parameter : - Jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria dibandingkan dengan jumlah penduduk, dengan asumsi jika rasio perbandingan semakin kecil maka semakin rendah nilainya (skoring). Kriteria: Perekonomian masyarakat Parameter : - Penduduk yang tidak sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang tidak sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin rendah (skoring); - Penduduk sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin tinggi (skoring). d. Kondisi Keuangan Daerah Kriteria : Sumber Pendapatan Daerah Parameter : - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DAU disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya; Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-3

4 - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBH disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya; - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Retribusi, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBHR disetiap wilayah, jumlah yang tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mengidentifikasi daerah yang berpendapatan rendah, Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi menjadi 3 bagian wilayah, yaitu daerah pesisir yaitu daerah yang terletak di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, daerah dataran rendah yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan daerah dataran tinggi yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Serdang Bedagai. Berikut pembagian wilayahnya. Tabel 3.1 Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai No Wilayah Pesisir Wilayah Dataran Rendah Wilayah Dataran Tinggi 1. Bandar Khalipah Tebing Tinggi Kotarih 2. Tanjung Beringin Tebing Syahbandar Silinda 3. Teluk Mengkudu Sei Rampah Bintang Bayu 4. Perbaungan Sei Bamban Dolok Masihul 5. Pantai Cermin Pegajahan Serbajadi 6. Sipispis 7. Dolok Merawan Untuk daerah pesisir akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor terendah atau ranking paling bawah. Demikian juga dengan wilayah dataran rendah akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor paling rendah atau ranking paling bawah sedangkan untuk wilayah dataran tinggi yang berjumlah 7 kecamatan akan diambil 3 (tiga) wilayah kecamatan yang memiliki skor rendah atau ranking paling bawah. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-4

5 3.1.4 Skoring Indikator Penelitian Penentuan daerah kawasan berpendapatan rendah di Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan skoring dan perankingan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebagai acuan gambaran ekonomi suatu daerah (dalam kajian ini mengacu pada daerah kecamatan) sebagai berikut. a. Indikator Prasarana Dasar Wilayah Indikator prasarana dasar wilayah dalam kajian ini parameternya adalah jaringan irigasi, dimana yang akan dilihat adalah perbandingan jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang terdapat disetiap daerah kecamatan. Selain jumlah bangunan akan dilihat juga kondisi jaringan baik itu kondisi bangunan dan juga kondisi salurannya. Berikut tabel skoring jaringan irigasinya: No Kecamatan Wilayah Pesisir Luas Sawah (Ha) Tabel 3.2 Skoring Jaringan Irigasi Jumlah Bangunan JARINGAN IRIGASI Perbandingan Nilai Kondisi Jaringan Bangunan Nilai Saluran Nilai 1 Bandar Khalipah : Rusak Ringan 2 Rusak Ringan Tanjung Beringin : Rusak Berat 1 Baik Teluk Mengkudu : Rusak Ringan 2 Rusak Berat Perbaungan : 22 5 Rusak Ringan 2 Baik Pantai Cermin : 63 4 Rusak Ringan 2 Baik 3 9 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi : 67 4 Baik 3 Baik Tebing Syahbandar : Baik 3 Rusak Ringan Sei Rampah : Rusak Ringan 2 Rusak Ringan Sei Bamban : Baik 3 Rusak Ringan Pegajahan : 17 5 Baik 3 Baik 3 11 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih : Rusak Berat 1 Baik Silinda : Rusak Ringan 2 Rusak Ringan Bintang Bayu : Baik 3 Baik Dolok Masihul : 32 6 Rusak Berat 1 Baik Serbajadi : 31 7 Rusak Ringan 2 Baik Sipispis : Rusak Berat 1 Rusak Ringan Dolok Merawan : 60 5 Baik 3 Rusak Ringan 2 10 Jumlah Skor Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-5

6 dimana : Kondisi Baik : Nilai = 3 Kondisi Rusak Ringan : Nilai = 2 Kondisi Rusak Berat : Nilai = 1 Perbandingan antara jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang semakin kecil rentangnya akan mendapat nilai yang lebih tinggi karena pada dasarnya apabila suatu wilayah semakin banyak jumlah bangunan irigasinya maka akan semakin melayani kebutuhan lahan sawahnya. Dari skoring di atas dapat disimpulkan bahwa untuk daerah pesisir yang memiliki skoring paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah wilayah Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Bandar Khalipah, Kecamatan Teluk Mengkudu, dan yang terakhir adalah Kecamatan Tanjung Beringin. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tebing Syahbandar, dan yang terakhir adalah Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Dolok Masihul dan Dolok Merawan, Kecamatan Silinda, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Sipispis. b. Indikator Sarana Wilayah Sarana wilayah dalam kajian ini parameternya adalah sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Sarana kesehatan digambarkan dari jumlah Rumah Sakit Daerah (RSD), pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas pembantu (pustu) dan sarana kesehatan lainnya seperti rumah bersalin, posyandu, polindes. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana kesehatan di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-6

7 semakin banyak sarana kesehatan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Pemberian skoring untuk sarana kesehatan di masing-masing wilayah kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel berikut: No Wilayah Pesisir Kecamatan Tabel 3.3 Skoring Sarana Kesehatan Rumah Sakit Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana kesehatan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Pantai Cermin, kemudian Kecamatan Bandar Khalipah, dan yang terendah skornya adalah Kecamatan Tanjung Beringin. PELAYANAN KESEHATAN Rumah Puskesmas Posyandu Polindes Jumlah Skor Bersalin 1 Bandar Khalipah Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Perbaungan Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Sei Rampah Sei Bamban Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Dolok Merawan Sedangkan untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-7

8 Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Silinda, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. Gambaran sarana pendidikan dapat dilihat dari jumlah bangunan sekolah antara lain Sekolah Dasar (SD) dan setaranya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setaranya, dan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan setaranya. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana bangunan sekolah di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena semakin banyak sarana pendidikan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan pendidikan masyarakat suatu wilayah. Berikut skoring sarana pendidikan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-8

9 No Kecamatan SD N SD S Jlh SD Skor Wilayah Pesisir Tabel 3.4 Skoring Sarana Pendidikan TINGKAT PELAYANAN PENDIDIKAN SMP SMP Jlh SMP Skor SMU N SMU S SMK N SMK S Jlh SMU Skor Jlh Skor N S 1 Bandar Khalipah Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Perbaungan Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Sei Rampah Sei Bamban Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Dolok Merawan Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-9

10 Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana pendidikan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian Kecamatan Tanjung Beringin dan kecamatan Pantai Cermin, dan yang paling rendah skor nilainya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor pelayanan sarana pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Sei Bamban, kemudian Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi memiliki skor pelayanan pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sipispis, kemudian Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Dolok merawan, kemudian Kecamatan Serbajadi, kemudian Kecamatan Bintang Bayu, kemudian Kecamatan Silinda, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. c. Indikator Kondisi Kehidupan Masyarakat Kondisi kehidupan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai dalam kajian ini parameternya adalah tingkat kesehatan masyarakatnya dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesehatan dilihat dari jumlah masyarakat yang menderita penyakit Demam Berdarah (DBD), diare, TB, dan malaria di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor rendah, karena semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria dapat menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut semakin rendah. Pemilihan jenis penyakit tersebut di atas, didasarkan atas Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-10

11 penyebab penyakit yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diasumsikan bahwa masyarakat ataupun kawasan yang berpendapatan rendah akan rendah kualitas PHBS-nya. Ini disebabkan karena masyarakat atau kawasan yang berpendapatan rendah biasanya tinggal di kawasan yang kumuh dengan sistem sanitasi dan kualitas kesehatan lingkungan yang rendah. Skoring dapat dilihat jumlah penderita dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah yang bersangkutan, dan apabila rentangnya semakin tinggi maka semakin tinggi nilai skornya. Berikut skoring tingkat kesehatan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 3.5 Skoring Tingkat Kesehatan TINGKAT KESEHATAN No Kecamatan DBD Diare TB Malaria Jumlah Jumlah Penduduk Perbandingan Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah : Tanjung Beringin : Teluk Mengkudu : Perbaungan : Pantai Cermin :50 3 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi : Tebing Syahbandar : Sei Rampah : Sei Bamban : Pegajahan :610 5 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih : Silinda : Bintang Bayu : Dolok Masihul : Serbajadi : Sipispis : Dolok Merawan :97 6 Skor Dari hasil skoring tingkat kesehatan di atas dapat dilihat bahwa pada daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-11

12 Perbaungan, Pantai Cermin, Bandar Khalipah dan yang paling rendah skornya adalah Tanjung Beringin. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, kemudian Sei Bamban, Tebing Syahbandar, Sei Rampah, dan yang paling rendah skornya adalah Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah adalah Kecamatan Serbajadi, kemudian Dolok Merawan, Silinda, Dolok Masihul, Kotarih, Sipispis, dan yang paling rendah skornya adalah Bintang Bayu. Untuk melihat kondisi kehidupan masyarakat juga dilihat dari parameter tingkat kesejahteraan keluarga. Berikut skoring keluarga sejahtera di Kabupaten Serdang Bedagai. No Kecamatan Wilayah Pesisir Tabel 3.6 Skoring Keluarga Sejahtera Keluarga Sejahtera I II III III+ Keluarga Pra- Sejahtera Jumlah RT Persentase Penduduk Prasejahtera 1 Bandar Khalipah , Tanjung Beringin , Teluk Mengkudu , Perbaungan , Pantai Cermin ,51 4 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi , Tebing Syahbandar , Sei Rampah , Sei Bamban , Pegajahan ,04 5 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih , Silinda , Bintang Bayu , Dolok Masihul , Serbajadi , Sipispis ,44 1 Skor/ Ranking 7 Dolok Merawan ,80 7 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-12

13 Tingkat kesejahteraan dilihat dari persentase jumlah keluarga pra-sejahtera dibandingan dengan rata-rata jumlah rumah tangga di setiap kecamatan. Apabila persentase nya tinggi, berarti wilayah tersebut memiliki keluarga pra-sejahtera yang tinggi. Dari hasil skoring tingkat penduduk sejahtera di atas maka dapat dihasilkan bahwa pada wilayah pesisir memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang rendah dengan persentase keluarga prasejahtera mencapai 14,4 %, di bawah rata-rata kabupaten 9,56 %. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang paling baik mencapai 5,89 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan mencapai 8,39 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. d. Indikator Kondisi Keuangan Daerah Kondisi keuangan daerah (kecamatan dan desa) dalam penelitian ini parameternya adalah jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi (DBHR). Pemberian nilai skor adalah dengan melihat kecamatan mana saja yang mendapat jumlah ADD yang paling banyak dan akan mendapat nilai skor tinggi. Berikut tabel pemberian skor kondisi keuangan daerah kecamatankecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-13

14 Tabel 3.7 Skoring Kondisi Keuangan KONDISI KEUANGAN No Kecamatan DAU Skor DBHP Skor DBHR Skor Total/ Skor Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah , , , Tanjung Beringin , , , Teluk Mengkudu , , , Perbaungan , , , Pantai Cermin , , , Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi , , , Tebing Syahbandar , , , Sei Rampah , , , Sei Bamban , , , Pegajahan , , , Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih , , , Silinda , , , Bintang Bayu , , , Dolok Masihul , , , Serbajadi , , , Sipispis , , , Dolok Merawan , , , Dari hasil skoring kondisi keuangan daerah maka dapat dilihat bahwa pada wilayah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Dolok Merawan, Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-14

15 Kecamatan Bintang Bayu, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Serbajadi, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Silinda. 3.2 Perankingan Indikator Penelitian Setelah dilakukan skoring pada setiap indikator yang menjadi parameter dalam kajian untuk menentukan wilayah daerah berpendapatan rendah maka akan dilakukan perankingan pada setiap wilayah kecamatan sesuai dengan kriteria indikator prasarana dasar wilayah (parameternya adalah jaringan irigasi), indikator sarana wilayah (parameternya sarana kesehatan yaitu jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Pustu, dll; dan sarana pendidikan yaitu jumlah sekolah SD, SMP dan SMU), indikator kondisi kehidupan masyarakat (parameternya tingkat kesehatan yaitu jumlah penderita DBD, diare, TB, dan malaria; dan perekonomian masyarakat rendah yaitu persentase penduduk prasejahtera), dan indikator kondisi keuangan daerah (ADD). Berikut akumulasi perankingan pada setiap indikatornya: No Kecamatan Wilayah Pesisir Jar. Irigasi Tabel 3.8 Perankingan Kecamatan Pely. Kesehata n Tkt. Pendidika n Tkt. % kel pra Kondisi Kesehatan Sejahtera Keuangan Jumlah Skor 1 Bandar Khalipah Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Perbaungan Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah Ranking 1 Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Sei Rampah Sei Bamban Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-15

16 7 Dolok Merawan Dari hasil perankingan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk daerah pesisir yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Bandar Khalipah dan Kecamatan Tanjung Beringin, sedangkan untuk daerah dataran rendah yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 3 ranking terbawah yaitu Kecamatan Kotarih, Kecamatan Silinda dan Kecamatan Bintang Bayu. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini. Tabel 3.9 Daerah Berpendapatan Rendah No Wilayah Kecamatan 1. Pesisir Tanjung Beringin Bandar Khalipah 2. Dataran Rendah Tebing Syahbandar Sei Bamban 3. Dataran Tinggi Kotarih Silinda Bintang Bayu Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-16

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan telah memasuki tahap akhir dimana setelah penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kompilasi Data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan, 98 0 33 Bujur Timur,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS BAB 5 PENETAPAN Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI BAB II Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 3.1 SEJARAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Keinginan untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul di kalangan masyarakat Kabupaten Deli Serdang

Lebih terperinci

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI DAN SUNGAI DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai 1. Sejarah Kabupaten Serdang bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten

Lebih terperinci

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan BAB II KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DAN LANDASAN DASAR HUKUM 2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Rencana tata ruang sebagai produk utama penataan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 KARAKTERISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1.1 Kondisi Fisik Dasar Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.

Lebih terperinci

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P ) DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P ) ( HASIL REVISI DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN YANG DITAYANGKAN TANGGAL 13 MARET 2012 ) INSTANSI ALAMAT PROGRAM KEGIATAN TAHUN ANGGARAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 38

Lebih terperinci

4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN

4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN ANALISA 4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN Penialian kesesuaian lahan di Kabupaten Serdang Bedagai didasarkan pada karakteristik fisik dan lingkungan kabupaten tersebut yaitu dari sisi : 1. Kemiringan Lereng

Lebih terperinci

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu : BAB IV KEBIJAKSANAAN, STRATEGI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH Dalam bab ini berisikan pembahasan mengenai kebijaksanaan, strategi, dan arahan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1218.050 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai No. Katalog BPS :12182.12.008 Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai 1 Kabupaten Serdang Bedagai 2011 Nomor Publikasi : 12182.12.008 Katalog BPS : 4102004.1218

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1218.010 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1218011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

RINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG

RINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL :17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai Keinginan Masyarakat untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Sari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai ditentukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak jaman dahulu peranan komoditi pangan di Indonesia, khususny padi cukupbesar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu penentuan secara sengaja di kecamatan PerbaunganKabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular) BAB II T I N J A U A N RONA WILAYAH KABUPATEN Rona Wilayah Kabupaten merupakan suatu gambaran dari keadaan studi yaitu Kabupaten Serdang Bedagai. Gambaran wilayah tersebut akan dibedakan menjadi rona fisik,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA Domba merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil, hewan pemamahbiak dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya. Di samping penghasil daging yang baik,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang

BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006-2016 Pada bab 5 pembahasan difokuskan kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 2016. Garis besar bab

Lebih terperinci

RINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016

RINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL : 17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL PAJAK

Lebih terperinci

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam BAB V ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN 5.1 ANALISA HOME INTERVIEW Dari hasil wawancara dan kuisioner yang disampaikan kepada masyarakat, secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DINAS KESEHATAN JL.NEGARA NO.300 SEI RAMPAH Visi Dinas Kesehatan Masyarakat Serdang Bedagai Sehat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DINAS KESEHATAN JL.NEGARA NO.300 SEI RAMPAH Visi Dinas Kesehatan Masyarakat Serdang Bedagai Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan Misi Dinas Kesehatan 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

RENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai BAB 3 RENCANA STRUKTUR RUANG 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G LEM BARAN DAERAH K ABUPATEN SERD ANG BED AG AI N O M O R 10 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAH U N 2006 TEN TAN G PEM BEN TUKAN KECA M ATAN PEGAJAH AN, KECAM ATAN SEI

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN 2-1

TINJAUAN KEBIJAKAN 2-1 TINJAUAN KEBIJAKAN 2.1 KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai 1) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bunting. Produksi daging kambing di Indonesia pada tahun 2003 sebesar

TINJAUAN PUSTAKA. bunting. Produksi daging kambing di Indonesia pada tahun 2003 sebesar TINJAUAN PUSTAKA Potensi Pengembangan Kambing Potong Populasi ternak kambing di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang berfluktuasi. Populasi kambing tahun 2002 sebesar 12.549.086 ekor

Lebih terperinci

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI BAB 4 RENCANA POLA RUANG Ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi kehidupan dan perencanaan serta pelaksanaan pembangunan, juga mengandung fungsi pelestarian lingkungan hidup yang mencakup

Lebih terperinci

karena adanya moda transportasi, tersedianya jaringan prasarana/infrastruktur jalan.

karena adanya moda transportasi, tersedianya jaringan prasarana/infrastruktur jalan. BAB IV POLA DAN TINGKAT PELAYANAN SISTEM TRANSPORTASI PEDESAAN 4.1 UMUM Secara umum transportasi berfungsi sebagai pelayanan dalam penyediaan jasa transportasi yang berguna untuk mempelancar mobilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. [Type text] [Type text] [Type tex[type text] [T KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Studi Penerapan Mekanisme Insentif

Lebih terperinci

Jumlah Prestasi Total of Achievement (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PPAP Paskibraka

Jumlah Prestasi Total of Achievement (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PPAP Paskibraka BAB I SOSIAL 4.5.3 Jenis Kegiatan Pemuda dan Olahraga yang Mendapat Prestasi di Kabupaten Serdang Bedagai, 2007-2011 Type of Youth and Sports Activity Who Get Achievement in Serdang Bedagai Regency, 2007-2011

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan muatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lintang Utara, Lintang Selatan, Bujur Timur dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Lintang Utara, Lintang Selatan, Bujur Timur dengan TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Daerah Serdang Bedagai Letak Wilayah Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57 Lintang Utara, 30 16 Lintang Selatan, 980 33-990 27 Bujur Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa penyerapan tenaga kerja dan berkembangnya kegiatan perekonomian pendukung pariwisata seperti

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1102002.1218.090 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen menyatakan dengan tegas sifat dan karakter kekuasaan kehakiman bahwa Kekuasaan kehakiman

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1102002.1218.101 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan-Tebing Tinggi Telepon 0623-41731 Fax. 0623-347432 E-mail : bps1218@bps.go.id Website : http://serdangbedagaikab.bps.go.id

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. BPS-Statistics of Serdang Bedagai Regency

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. BPS-Statistics of Serdang Bedagai Regency Katalog BPS : 1102001.1218.081 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI BPS-Statistics of Serdang Bedagai Regency 1. Membangun itu sulit, tetapi jauh lebih sulit melaksanakan pembangunan tanpa dukungan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA Bangun Purba KE L. PAKAM Kotarih Galang Pantai Cermin Perbaungan Dolok Masihul Sipis-pis Teluk Mengkudu KEC. SEI RAMPAH Dolok Merawan KE P. SIANTAR KOTA TEBING TINGGI Tebing Tinggi Tanjung Beringin Bandar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 104 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Pengembangan wilayah merupakan suatu tindakan mengembangkan wilayah atau membangun daerah atau kawasan dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian PENDAHULUAN Latar Belakang Bangsa Indonesia dan bahkan sebagian besar penduduk di muka bumi ini menggunakan nasi sebagai makanan pokoknya tetapi ada juga makanan pokok selain nasi. Sejak jaman dahulu peranan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu penentuan daerah sesuai dengan tujuan penelitian yakni Desa Sei Bamban yang

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 56 BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1 Hasil Kajian 4.1.1 Karakteristik Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai Secara umum pasar di

Lebih terperinci

Keywords : Minapolitas Areas, Disasater Responses, Social and Cultural

Keywords : Minapolitas Areas, Disasater Responses, Social and Cultural Pengembangan Kawasan Minapolitan Tanggap Bencana Berbasis Sosial Budaya di Kabupaten Serdang Bedagai R. Hamdani Harahap* Abstract This paper is the result of research on Minapolitan area Development Social

Lebih terperinci

Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1

Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun

Lebih terperinci

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI BAB VI PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI 6.1.1 Lanjutan/Continued Bidang Usaha Industrial Classification Unit Usaha Number of Establishment Tenaga Kerja Worker Investasi Investment Nilai/Value (Rp.

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1218.100 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG LETAK GEOGRAFIS Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Utara terletak diantara 2 57-3

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENYIKAPI 7 (TUJUH) PERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENYIKAPI 7 (TUJUH) PERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENYIKAPI 7 (TUJUH) PERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu Kabupaten pemekaran baru dari Kabupaten induknya, Kabupaten Deli

Lebih terperinci

EKSPOSE EVALUASI PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015/2016

EKSPOSE EVALUASI PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015/2016 EKSPOSE EVALUASI PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015/2016 SEJARAH SINGKAT Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu Kabupaten di Provinsi

Lebih terperinci

Identifikasi Lokasi Desa Terpencil Desa Tertinggal dan Pulau-Pulau Kecil KATA PENGANTAR

Identifikasi Lokasi Desa Terpencil Desa Tertinggal dan Pulau-Pulau Kecil KATA PENGANTAR Identifikasi Lokasi Desa Terpencil Desa Tertinggal dan Pulau-Pulau Kecil KATA PENGANTAR i ii PANDUAN TEKNIS Identifikasi Lokasi Desa Terpencil Desa Tertinggal dan Pulau-Pulau Kecil DAFTAR ISI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 i ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi KATA PENGANTAR... viii IKHTISAR EKSEKUTIF... xi BAB I PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1102002.1218.080 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PROFIL DPRD KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PROFIL DPRD KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROFIL DPRD KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 1. Seputar DPRD Kabupaten Serdang Bedagai DPRD Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bedagai. Objek dari penelitian ini adalah PNS di Kabupaten Serdang Bedagai

BAB III METODE PENELITIAN. Bedagai. Objek dari penelitian ini adalah PNS di Kabupaten Serdang Bedagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai. Objek dari penelitian ini adalah PNS di Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

ANALYSIS OF PRODUCTION INPUT EFFECT ON THE PRODUCTION OF CONNECTED CASSAVA FARMING BUSINESS

ANALYSIS OF PRODUCTION INPUT EFFECT ON THE PRODUCTION OF CONNECTED CASSAVA FARMING BUSINESS Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2015 Volume 19 No. 2 ANALYSIS OF PRODUCTION INPUT EFFECT ON THE PRODUCTION OF CONNECTED CASSAVA FARMING BUSINESS ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB 7 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG. 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi

BAB 7 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG. 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi BAB 7 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Dalam upaya pemanfaatan ruang agar sesuai dengan rencana tata ruang yang disusun, maka diperlukan suatu perangkat pengendalian

Lebih terperinci

Hasan Basri Tarmizi*, Safaruddin**

Hasan Basri Tarmizi*, Safaruddin** Yan Christin Br. Sembiring, Arifin Akhmad: Analisis Faktor-Faktor PENGARUH SISTEM INTEGRASI PADI TERNAK (SIPT) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Ubi Kayu Ubi Kayu/Singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa latin disebut Manihot Esculenta Crantz merupakan tanaman yang banyak

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Sejarah Singkat Kecamatan. Kecamatan Bandar Khalifah sebelum merdeka adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 4/PUU-VI/2008

PUTUSAN Nomor 4/PUU-VI/2008 PUTUSAN Nomor 4/PUU-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, III. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan studi terdiri dari beberapa tahapan proses penelitian antara lain tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap analisis. Tahapan kegiatan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017) ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017) STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I DELI SERDANG SEPTEMBER 2017 ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai

Lebih terperinci

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI 6.1.1 Lanjutan/Continued Bidang Usaha Industrial Classification Unit Usaha Number of Establishm ent Tenaga Kerja Worker Investasi Invests Nilai/Value (Rp. 000) Produksi

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

KATALOG BPS:

KATALOG BPS: KATALOG BPS: 1101002.190 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GIRI 2013 Katalog BPS : 1101002.3510190 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 14 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Profil Kabupaten Serdang Bedagai

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Profil Kabupaten Serdang Bedagai Bab I PENDAHULUAN 1.1 Profil Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan pantai timur Sumatera Utara. Secara geografis, Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan tertuang dalam Undang- Undang No 36 Tahun 2009. Kesehatan merupakan suatu keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Persentase Angka Partisipasi Sekolah (APM) SD/ MI 92 Persen Dituntaskannya program wajib

Lebih terperinci

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN Salah satu fungsi rencana tata ruang adalah sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan program lima tahunan dan program tahunan. Indikasi program pembangunan merupakan penjabaran

Lebih terperinci