Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab"

Transkripsi

1 Bab IX Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi Sumber: hiemsafiles.wordpress.com Gb.9.1 Lembah dan pegunungan merupakan contoh bentuk muka bumi Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut. Bentuk muka bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui bentuk permukaan bumi di tiap daerah. IPS SMP/MTs Kelas IX 177

2 Peta Konsep Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi Menginterpretasikan peta umum Menginterpretasikan peta topografi Penampang melintang bentuk muka bumi Mencari informasi yang diperlukan Kata Kunci - Peta umum - Peta topografi - Bentuk muka bumi - Penampang melintang bumi Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. Mendeskripsikan pengertian Interpretasi Peta 2. Menginterpretasi Peta Umum 3. Menginterpretasi Peta Topografi 4. Menginterpretasi dan membuat penampang melintang bentuk muka bumi 178 IPS SMP/MTs Kelas IX

3 Apakah kamu mempunyai peta? Apakah kamu tahu arti peta? Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar. Peta merupakan alat peraga. Peta dapat berupa gambaran tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan peta kita dapat membaca dan memahami keadaan fisik dan geografis suatu tempat. Peta merupakan media untuk mengetahui keadaan permukaan bumi. Pada peta terdapat bagian (unsur-unsur) yang harus ada, yang sangat bermanfaat bagi pembaca peta. Tahukah kamu apa saja yang harus ada di dalam peta? Agar peta dapat dibaca oleh siapa saja, peta dibuat berdasarkan aturan yang disepakati secara internasional. Untuk memahaminya, simaklah dengan saksama uraian berikut ini! A Menginterpretasi Peta Umum Bentuk muka bumi atau relief daratan dapat diamati secara langsung di lapangan, namun dapat juga dengan melihat peta. Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah. Dari sebuah peta kita dapat melihat gunung, pegunungan, pantai, dataran rendah, sungai, danau, laut, selat dan lain-lainnya. Itulah yang disebut interpretasi peta. Jadi interpretasi peta adalah memahami simbol-simbol yang ada pada peta dan hubungannya dengan simbol-simbol lainnya. Contoh simbol-simbol yang ada pada peta adalah: = Sungai = Danau = Rawa = Gunung aktif = Gunung tidak aktif Peta umum adalah peta yang dibuat berdasarkan kenampakan umum. Sebelum menginterpretasi peta umum, lakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Siapkan peta umum yang akan diinterpretasi, misalnya peta pulau Sumatera. 2) Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta. 3) Perhatikan persebaran data pada wilayah pulau tersebut. 4) Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak. IPS SMP/MTs Kelas IX 179

4 Sumber : Atlas Indonesia dan Dunia Gb.9.2 Peta Pulau Sumatera Setelah melakukan langkah-langkah tersebut maka akan diperoleh informasi dari peta tersebut, yaitu sebagai berikut. a) Sungai Sungai ditunjukkan dengan garis berkelok-kelok. Sungai-sungai besar yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain Sungai Simpang Kanan, Asahan, Batanghari, Musi, Kampar, dan lain-lain. b) Pegunungan dan Dataran Tinggi Pegunungan dan dataran tinggi memanjang di sepanjang Pulau Sumatera. Pegunungan dan dataran tinggi ditunjukkan dengan warna merah dan kuning. Pegunungan yang terdapat di Pulau Sumatra antara lain pegunungan Bukit Barisan. c) Dataran Rendah dan Rawa Dataran rendah dan rawa ditunjukkan dengan warna hijau dan hijau dengan garis putus-putus. Dataran rendah dan rawa terdapat di sepanjang pantai timur dan barat Pulau Sumatera. 180 IPS SMP/MTs Kelas IX

5 d) Danau Danau ditunjukkan dengan warna biru. yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain danau Toba, Maninjau, Ranau, Kerinci, dan Singkarak. e) Gunung Gunung ditunjukkan dengan bentuk segitiga. Segitiga merah artinya gunung berapi (aktif), segitiga hitam artinya gunung tidak berapi (tidak aktif). Gununggunung yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain gunung Leuser, Kerinci, Bandahara, Sibayak, dan Sinabung. f) Kepulauan Kepulauan yang terdapat di Pulau Sumatera antara lain berikut ini. - Kepulauan Batu, Nias, dan Pini di Sumatera Utara. - Kepulauan Banyak dan Simeulue di Nanggroe Aceh Darrussalam. - Kepulauan Mentawai dan Pagai di Sumatera Barat. - Kepulauan Natuna, Nambas, dan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau. g) Laut dan Selat Laut dan selat ditunjukkan dengan warna biru. Gradasi (tingkatan) warna menunjukkan kedalaman wilayah laut dan selat. Semakin pekat (tua) warna biru menunjukkan lebih dalam dari pada warna biru muda. Selat dan laut yang ada di Pulau Sumatera antara lain sebagai berikut - Selat Sunda antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. - Selat Malaka antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia. - Selat Berhala antara Pulau Sumatera dan Pulau Singkep - Selat Bangka antara Pulau Sumatera dan Pulau Bangka. - Laut Natuna di sebelah selatan Kepulauan Natuna. Tugas Kemandirian Untuk melatih berpikir kritis, coba kamu perhatikan pernyataan ini. Kamu pasti sudah mengetahui apa saja yang ditunjukkan di dalam peta umum. Manfaat apa saja yang dapat diperoleh oleh orang yang mencermati peta umum? Hasilnya diserahkan kepada gurumu. IPS SMP/MTs Kelas IX 181

6 B Menginterpretasikan Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta umum karena simbolsimbol yang digunakan berbeda. Sebelum menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau Jawa. 2) Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta. 3) Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut. 4) Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak. Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai berikut. a. Lereng Lereng 140 m 120 m 100 m 80 m 60 m 40 m Lereng pada peta topografi digambarkan seperti di samping! 140 m 120 m 100 m 80 m 60 m 40 m Sumber: Penulis Gb.9.3 Bentuk lereng pada peta topografi b. Cekungan (Depresi) Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini! Sumber: Dokumen Penulis Gb.9.4 Sebuah Cekungan (Depresi) Sumber: Penulis Gb.9.5 Bentuk cekungan pada peta topografi 182 IPS SMP/MTs Kelas IX

7 c. Bukit Bukit pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini! Sumber: Dokumen Penulis Gb.9.6 Bukit pada peta topografi d. Pegunungan Pegunungan pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini! Sumber: Dokumen penulis Gb.9.7 Pegunungan Gb.9.8 Bentuk pegunungan pada peta topografi. Tugas Kemandirian Untuk memupuk wawasan produktivitas kamu, pikirkan bahwa kamu pasti sudah mengetahui apa saja yang ditunjukkan di dalam peta topografi. Manfaat apa saja yang dapat diperoleh oleh orang yang mencermati peta umum? Hasilnya diserahkan kepada gurumu. IPS SMP/MTs Kelas IX 183

8 C Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi U A A Sumber: Dokumen penulis Gb.9.9 Penampang melintang pegunungan A B Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia peta topografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya. a b c d e f h i Sumber: Dokumen penulis Gb.9.10 Penampang melintang bentuk muka bumi dasar laut a = pulau e = basin/bekken b = zona pasang surut f = punggung laut c = paparan benua g = palung d = lereng benua h = gunung laut i = guyot g Tugas Untuk memupuk wawasan kontekstual kamu, perhatikan pernyataan ini. Informasi apa yang diperoleh dari gambar penampang melintang bentuk muka bumi tersebut? Hasilnya diserahkan kepada gurumu. 184 IPS SMP/MTs Kelas IX

9 Rangkuman Materi 1. Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/ wilayah. 2. Interpretasi peta adalah memahami simbol-simbol yang ada pada peta dan hubungannya dengan simbol-simbol lainnya. 3. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. 4. Penampang Melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus. 5. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Refleksi Di dalam peta disediakan berbagai informasi. Namun demikian, informasi tersebut hanya dapat dipahami oleh orang yang memahami simbol-simbol yang ada di dalam peta. Agar simbol-simbol yang terdapat di dalam peta dapat dipahami dengan benar, simbol-simbol itu harus dibuat secara standar. Menurut kamu, jika simbol yang tersedia belum cukup, bagaimana cara pemecahannya? Uji Kompetensi Ayo Kerjakan di buku tugas kalian! I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pada peta umum, dataran rendah ditunjukkan dengan warna. a. kuning b. merah c. hijau d. hijau dan garis putus-putus 2. Pada peta umum, daerah rawa ditunjukkan dengan warna/ gambar a. kuning b. merah c. hijau d. hijau dan garis putus-putus IPS SMP/MTs Kelas IX 185

10 3. Pada peta umum, garis berkelok-kelok menunjukkan. a. gunung c. rawa b. danau d. sungai 4. Simbol berupa segitiga merah menunjukkan.. a. gunung mati c. pegunungan b. gunung berapi d. dataran tinggi 5. Wilayah perairan berupa laut ditunjukkan dengan gradasi warna biru. Gradasi warna itu bermakna. a. perbedaan suhu air laut b. perbedaan jenis biota laut c. perbedaan kedalaman laut d. batas wilayah ZEE 6. Kelebihan peta topografi adalah. a. dapat menunjukkan ketinggian suatu tempat secara tepat b. dapat menunjukkan jenis tanah pada suatu tempat c. dapat menunjukkan persebaran flora dan fauna suatu tempat d. dapat menunjukkan persebaran penduduk suatu tempat 7. Dengan penampang melintang dapat diketahui. a. bentuk dan ketinggian suatu tempat b. jenis tanah pada suatu tempat c. persebaran flora dan fauna suatu tempat d. persebaran penduduk suatu tempat 8. Peta yang paling memungkinkan dibuat penampang melintang adalah. a. peta umum b. peta topografi c. peta statistik kualitatif d. peta statistik kuantitatif 9. Sebelum menginterpretasikan peta harus diperhatikan tahun pembuatan peta tersebut. Tujuannya adalah. a. mengetahui validitas data pada peta b. mengetahui umur peta c. mengetahui akurasi gambar d. mengetahui pembuat peta 10. Penampang melintang dapat menunjukkan berbagai bentuk muka di bumi dasar laut. Di bawah ini yang bukan merupakan bentuk muka di dasar laut adalah. a. pulau c. lereng benua b. palung d. sungai II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Pada peta tercantum tahun pembuatan peta. Fungsi tahun pembuatan peta adalah Peta yang mengambarkan tinggi rendahnya muka bumi disebut peta Simbol berupa segitiga hitam menunjukkan kenampakan berupa Krakatau adalah nama relief dasar laut yang berbentuk Mariana, Tonga dan Kermadec adalah nama relief dasar laut yang terletak... III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat! 1. Deskripsikan apa yang dimaksud interpretasi peta? 2. Deskripsikan apa yang dimaksud peta topografi! 3. Deskripsikan apa yang dimaksud penampang melintang! 4. Apa kegunaan penampang melintang? 5. Sebutkan bentuk muka bumi di dasar laut! 186 IPS SMP/MTs Kelas IX

Peta, Atlas, dan Globe

Peta, Atlas, dan Globe Bab 6 Sumber: Microsof Encarta, 2008 Peta, Atlas, dan Globe Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat: menyebutkan pengertian peta, atlas dan globe membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang :

Lebih terperinci

petunjuk teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

petunjuk teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil petunjuk teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ANGKET TANGGAPAN/PENILAIAN AHLI DESAIN PEMBELAJARAN BUKU AJAR PEMBELAJARAN IPS

ANGKET TANGGAPAN/PENILAIAN AHLI DESAIN PEMBELAJARAN BUKU AJAR PEMBELAJARAN IPS FORMAT B: UJI AHLI DESAIN PEMBELAJARAN ANGKET TANGGAPAN/PENILAIAN AHLI DESAIN PEMBELAJARAN Petunjuk pengisian: BUKU AJAR PEMBELAJARAN IPS A. Berilah tnda silang (x) pada alternatif jawaban yang dianggap

Lebih terperinci

MAT. 05. Relasi dan Fungsi

MAT. 05. Relasi dan Fungsi MAT. 05. Relasi dan Fungsi i Kode MAT. 05 Relasi dan fungsi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL SMKP2K04-05MKP

MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL SMKP2K04-05MKP MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL 05MKP PENENTUAN BEDA TINGGI DAN POSISI TITIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... viii. PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix. GLOSARIUM...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... viii. PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix. GLOSARIUM... KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap

Lebih terperinci

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Penulis Dra. Sri Wardhani Penilai Dra. Th Widyantini, M.Si. Editor Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN BATAS KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN BATAS KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN BATAS KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL i ii iii KATA PENGANTAR P enetapan sebuah kawasan sebagai kawasan konservasi perairan pesisir dan pulau-pulau

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL. Sumber: Dok. Penerbit

PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL. Sumber: Dok. Penerbit 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Sumber: Dok. Penerbit Pernahkah kalian berbelanja alat-alat tulis? Kamu berencana membeli 10 buah bolpoin, sedangkan adikmu membeli 6 buah bolpoin dengan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni

Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni Pengantar Miles & Huberman (1984) mengemukakan bahwa telah terjadi lompatan paradigma (the shifting

Lebih terperinci

BENCANA ALAM KARENA GEJALA ALAM

BENCANA ALAM KARENA GEJALA ALAM BENCANA ALAM KARENA GEJALA ALAM Bencana alam bisa terjadi karena faktor alam itu sendiri maupun karena ulah manusia. Bencana alam karena faktor alam terjadi murni karena berbagai proses yang terjadi di

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI ILMU UKUR TANAH Oleh: IDI SUTARDI BANDUNG 2007 1 KATA PENGANTAR Ilmu Ukur Tanah ini disajikan untuk Para Mahasiswa Program Pendidikan Diploma DIII, Jurusan Geologi, Jurusan Tambang mengingat tugas-tugasnya

Lebih terperinci

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII Oleh Adi Wijaya, S.Pd, MA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

Lebih terperinci

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN Masrinawatie AS Pendahuluan P endapat yang mengatakan bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau penerusan pengetahuan sudah ditinggalkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI EMPAT LAWANG, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN. Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN. Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR METODE ALAT SUMBER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR METODE ALAT SUMBER Nama sekolah Mata pelajaran Kelas/semester Alokasi waktu Penyusun : MIM Lubuk Kembang : siaga bencana : VI/I : 2 x 35 menit : Ida Laila, S. Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI Mengenal

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2006 KATA PENGANTAR Buku Panduan ini dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir JURUSAN TEKNIK SIPIL i KATA PENGANTAR Tugas akhir merupakan karya ilmiah mahasiswa pada tingkat akhir program

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 3 PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka konservasi sungai, pengembangan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA SUPLEMEN UNIT 1 KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA Mintohari Suryanti Wahono Widodo PENDAHULUAN Dalam modul Pembelajaran IPA Unit 1, Anda telah mempelajari hakikat IPA dan pembelajarannya. Hakikat IPA terdiri

Lebih terperinci

FUNGSI SOSIAL TANAH. Agus Surono

FUNGSI SOSIAL TANAH. Agus Surono FUNGSI SOSIAL TANAH Agus Surono UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA FAKULTAS HUKUM 2013 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Agus Surono FUNGSI SOSIAL TANAH Agus Surono Cet. 1 - Jakarta : Fakultas

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 Matakuliah Waktu : Sistem Informasi Geografis / 3 SKS : 100 menit 1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG). Jelaskan pula perbedaan antara SIG dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. Aspek Geografi dan Demografi 1. Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Barito Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dengan ibukotanya

Lebih terperinci

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA A.20.07 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi siklus I dan siklus II. Hasil

Lebih terperinci