Mister mutu PILIH PANGAN. Aman, Bergizi, & Bermutu. yang. Jajanan menyehatkan. Menjaga Mutu & Keamanan Pangan. Peranan Jajanan. Lezat & Menyehatkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mister mutu PILIH PANGAN. Aman, Bergizi, & Bermutu. yang. Jajanan menyehatkan. Menjaga Mutu & Keamanan Pangan. Peranan Jajanan. Lezat & Menyehatkan"

Transkripsi

1 Mister mutu Jajanan menyehatkan PERTUMBUHAN DAN PRESTASI ANAK SEKOLAH: Peranan Jajanan Nata DE Coco, Lezat & Menyehatkan KONSISTEN Menjaga Mutu & Keamanan Pangan PILIH PANGAN yang Aman, Bergizi, & Bermutu

2 Pilih Pangan yang Aman, Bergizi, & Bermutu Pangan merupakan kebutuhan pokok, yang saat ini memiliki fungsi yang semakin berkembang. Jika sebelumnya, pangan hanya identik dengan pelepas rasa lapar, namun seiring perjalanan waktu pangan juga menjadi pemuas kebutuhan sensori. Tidak aneh jika kini berkembang wisata kuliner sebagai bagian ekonomi kreatif bernilai tinggi. Semakin banyak orang yang berburu makanan lezat dan nikmat untuk mendapatkan pleasure. Lebih dari itu, saat ini juga berkembang tren pangan fungsional, dimana pangan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan gizi reguler, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tertentu, seperti menurunkan risiko penyakit jantung koroner, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan saluran pencernaan, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pangan memiliki kaitan yang sangat erat terhadap kesehatan manusia. Sayangnya, praktek-praktek yang tidak baik seringkali membuat pangan yang dikonsumsi justru menimbulkan bahaya. Produk yang terkontaminasi dapat menimbulkan penyakit akibat bawaan pangan atau yang sering disebut sebagai foodborne disease. Dampak yang diakibatkan bisa seketika atau terakumulasi dalam waktu yang panjang. Oleh sebab itu, konsumen harus cerdas memilih produk pangan yang akan dikonsumsinya. Dengan alasan tersebutlah, majalah Mister Mutu hadir guna memberikan referensi dalam memilih produk yang aman, bergizi, dan bermutu terutama untuk pangan jajanan. Mengingat data Badan POM RI menunjukkan masih tingginya masalah keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi para Pembaca. Mister mutu Pemimpin Umum Suseno Hadi Purnomo Pemimpin Redaksi Purwiyatno Hariyadi Wakil Pemimpin Redaksi Nuri Andarwulan Pemimpin Perusahaan Pratomodjati Wakil Pemimpin Perusahaan Hindah Muaris Redaktur Pelaksana Hendry Noer Fadlillah Redaksi Fitria Bunga Yunita, Marketing Tissa Eritha Desain & Layout Soffa Business Development Andang Setiadi IT & Website Gugun Hendi Gunawan Fotografer Evril Yanda Keuangan Kartini Distribusi dan Sirkulasi Agus Abdul Fatah Penerbit PT Media Pangan Indonesia Alamat Jl. Binamarga II No. 23 Baranangsiang, Bogor Telepon: (0251) , (021) , Fax: (0251) Selamat menikmati, Redaksi

3 CONTENT 4 Pertumbuhan dan Prestasi Anak Sekolah: PERANAN JAJANAN Tips Keamanan Pangan 8 10 Nata de coco, Lezat & Menyehatkan Fakta Nata de coco 13 Konsisten Menjaga Mutu & Keamanan Pangan 15 Resep - Resep

4 PERTUMBUHAN DAN PRESTASI ANAK SEKOLAH: Peranan Jajanan Setiap anak suka dengan jajanan (snack). Kebiasaan mengonsumsi jajanan ini bisa dilakukan di berbagai tempat. Lembaga independen the Center for Science in the Public Interest (CSPI) melaporkan bahwa jajanan yang tepat sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah, bisa memberikan pelajaran yang baik tentang gizi, serta bisa melatih kebiasaan hidup yang sehat. Pangan jajanan juga mempunyai peran penting bagi pertumbuhan optimum anakanak, serta membantu tetap fokus pada proses belajar di sepanjang hari. Oleh Prof. Purwiyatno Hariyadi Direktur SEAFAST Center IPB Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2009), masa anak-anak adalah masa pertumbuhan cepat, dan karena itu asupan zat gizi yang tepat sangat kritikal untuk menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Karena anakanak sekolah mempunyai volume perut yang lebih kecil (dibandingkan dengan orang dewasa) maka jajanan yang tepat bisa memberikan zat gizi yang diperlukannya; terutama pada antara dua waktu makan utama, untuk memastikan terpenuhi kebutuhan gizi dan energi untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Menurut CSPI, anak-anak perlu mengonsumsi jajanan ( ngemil /snacking) setiap 3 4 jam sepanjang harinya. Konsumsi jajanan sepanjang hari tidak hanya membuat anak-anak tetap kenyang, tetapi juga bisa membangun kebiasaan baik seperti mengonsumsi pangan dalam jumlah secukupnya, dan mengonsumsinya hanya ketika lapar. Pada saat sekolah, anak-anak bisa memperoleh jajanan 4 MISTER MUTU Magazine

5 dengan berbagai cara, bisa dengan membawa bekal dari rumah, bisa pula dengan membeli jajanan yang berada di sekitar sekolah. Walaupun diperlukan; pemilihan makanan jajanan tetap perlu dilakukan dengan cermat. Pertama dan yang utama, adalah mengenai keamanan pangan. Anak-anak sekolah perlu diberikan pemahaman mengenai cara cermat memilih makanan jajanan yang aman. Hal ini sangat penting mengingat bahwa data BPOM RI menunjukkan beberapa masalah yang masih banyak ditemui pada pangan jajanan anak sekolah, seperti masalah sanitasi dan higiene, penggunaan bahan berbahaya, hingga cemaran mikroba. Permasalahan tersebut tentu dapat memicu berbagai penyakit akibat bawaan pangan (foodborne disease) pada anak-anak, mulai dari yang ringan hingga parah. Kedua; mengenai kandungan kalori. Konsumsi makanan jajangan dengan kandungan kalori dan lemak yang tinggi, serta tidak diiringi aktivitas fisik yang memadai, bisa menyebabkan kegemukan bahkan obesitas. Strategi Memilih Makanan Jajanan Telah disampaikan di muka, bahwa mengonsumsi makanan jajanan (ngemil/snacking) berpotensi memberikan manfaat nyata bagi anak-anak. Tidak hanya dalam kaitannya dengan memasok kebutuhan gizi untuk proses tumbuh kembang anak; tetapi juga membantu anak-anak mampu mempertahankan tingkat konsentrasi belajar yang tinggi dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu, orang tua perlu memberikan pemahaman yang tepat pada anak; mengenai kebiasaan ngemil yang baik. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain: Konsumsi makanan jajanan bukan bertujuan untuk mengganti makanan utama. Oleh sebab itu hindari makanan jajanan dengan porsi/ukuran besar, sehingga tidak kekenyangan pada waktu makan utama. Dalam hal ini, anak-anak harus tetap dibiasakan sarapan, makan siang, dan juga malam Baca label pada kemasan makanan jajanan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak Untuk produk jajanan olahan, pilih produk yang telah mendapatkan nomor pendaftaran dari Dinas Kesehatan (Nomor PIRT) atau pun nomor registrasi dari Badan POM RI (Nomor MD) Pilih makanan jajanan yang padat gizi, bukan hanya sekedar padat energi karena kandungan gula dan lemak. Pilih makanan jajanan berasal dari buah dan sayuran Pilih makanan jajanan berasal dari biji-bijian utuh (whole grain) Pilih makanan jajanan kaya serat; terutama untuk mendukung kesehatan saluran cerna Sesuaikan porsi makanan jajanan dengan aktivitas anak, jangan berlebihan. Untuk itu, anak perlu didorong untuk berkegiatan fisik, tidak hanya duduk menonton TV atau main gawai (gadget) Upayakan menyiapkan bekal jajanan dari rumah untuk anak, baik yang diolah sendiri maupun dibeli dan dipilih dari toko. Banyak jajanan yang kini telah tersedia dalam kemasan yang praktis, sehingga memungkinkan bagi orang tua untuk berkreasi menyusun menu jajanan yang sesuai, bahkan menambahkannya dengan buah dan sayuran potong segar, atau memodifikasi bahan-bahan yang ada, sehingga lebih indah dan sesuai dengan selera anak. Jajan cerdas di Sekolah Pentingnya makanan jajanan di sekolah juga menjadi fokus dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Pemerintah Amerika Serikat mewajibkan semua jajanan yang dijual di sekolah harus memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan. Mereka menyebutnya sebagai Smart Snacks in School (Gambar 1). Beberapa persyaratan yang diatur dalam program tersebut antara lain: Setiap pangan yang dijual di sekolah harus: - merupakan produk yang kaya akan whole-grain, atau - mengandung ingridien dari buah, sayur, MISTER MUTU Magazine 5

6 Gambar 1. Perbandingan produk jajanan sekolah di AS sebelum dan sesudah adanya standar Kementerian Pertanian (USDA, 2015) 6 MISTER MUTU Magazine

7 produk susu, atau pangan berprotein, atau - kombinasi makanan yang mengandung setidaknya ¼ cup buah atau sayur, atau - mengandung 10% dari angka kecukupan gizi dari satu jenis zat gizi Pangan juga harus memenuhi beberapa persyaratan - Kalori * Snack < 200 kalori * Menu utama < 350 kalori - Sodium * Snack < 230 mg * Menu utama < 480 mg - Lemak * Lemak total < 35% kalori * Lemak jenuh < 10% kalori * Asam lemak trans 0 g - Gula * < 35% berat dari total gula dalam pangan Lalu bagaimana di Indonesia? Pemerintah Indonesia, meluncurkan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak sekolah (PJAS) sejak 2011 (BPOM, 2011). Tujuan utamanya adalah menjamin dan meningkatkan mutu, keamanan, dan gizi pangan anak sekolah. Hanya saja, PJAS sampai saat ini tampak lebih fokus terhadap masalah keamanan pangan. Adanya program-program Pemerintah tersebut menunjukkan jajanan di sekolah memiliki peranan penting dalam pembangunan generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, semua pihak termasuk orang tua dan pihak sekolah, harus mengendalikan dan membudayakan pola snacking yang baik. Konsumsi makanan yang aman, bermutu, dan bergizi dapat mendukung prestasi anak di sekolah. Apalagi data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menyebutkan status gizi anak di Indonesia termasuk usia sekolah, cukup mengkhawatirkan. Secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 % (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek), dan prevalensi pendek pada remaja umur tahun adalah 35,1 % (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek). Industri pangan dan juga jasa boga memiliki peranan penting dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan menyediakan produk yang aman, bermutu, dan bergizi untuk anak-anak sekolah Referensi [BPOM]. Badan Pengawas Obat dan Makanan Aksi Nasional Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu, dan Bergizi. Laporan Kemajuan Semester I tahun [Kemenkes]. Kementerian Kesehatan Riset Kesehatan Dasar. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. [USDA]. United States Department of Agriculture Healthier School Day. Diunduh di gov/healthierschoolday/tools-schoolsfocusing-smart-snacks pada 7 Mei 2015 World Health Organization. (2009). Early child development. Diunduh dari who.int/mediacentre/factsheets/fs332/ en/ MISTER MUTU Magazine 7

8 Tips Keamanan Pangan 1. Listeria monocytogenes Listeria monocytogenes dapat: mencemari pangan segar seperti sayuran mentah, buah segar, daging mentah, unggas mentah, ikan mentah, susu murni, dan lain sebagainya. Oleh Halim Nababan Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Badan POM menyebabkan keguguran pada wanita hamil dan meningitis (radang selaput otak) pada bayi yang baru lahir serta immunocompromised (gangguan pada sistem kekebalan tubuh) pada orang dewasa. Tips untuk meminimalkan risiko: Cuci buah dan sayuran yang dikonsumsi langsung dengan air matang. Jika bahan pangan mentah bersumber dari hewani seperti daging, unggas dan hasil laut lakukan pemasakan sampai benar-benar matang (suhu internal pemasakan mencapai C). 2. Staphyloccocus aureus Staphyloccocus aureus merupakan: bakteri indikator keamanan pada susu dan produk susu, seperti susu pasteurisasi, yoghurt, unggas, ikan, kerang, daging dan produk daging, telur dan produk telur, sayuran, dan pangan matang. menimbulkan gejala penyakit seperti mual, muntah, kejang perut, dan diare. 3. Salmonella sp *Salmonella sp dapat mencemari telur, daging, ikan, susu, es krim, kelapa kering, salad kentang, permen cokelat dan ditemukan pada air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia yang terinfeksi. *Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah diare berair, sembelit, demam, sakit perut, pusing, mual, lesu. mati dengan pemasakan sempurna (70 o C). umumnya hidup di kulit manusia dan hewan. Tips untuk meminimalkan risiko: Hindari kontak langsung dengan pangan matang. Gunakan alat seperti sendok, penjepit dan garpu apabila mengambil pangan matang. 8 MISTER MUTU Magazine

9 4. Virus Hepatitis A Virus Hepatitis A dapat mecemari pangan yang kurang matang, menular melalui makanan dan minuman yang tercemar VHA atau melalui tinja. Personal hygiene yang buruk merupakan faktor utama penyebaran virus ini. Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba ini antara lain muntah, diare, kulit dan mata kuning (jaundice), demam, dan sakit perut. Virus ini menyebabkan radang pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada hati dan ginjal. Tips untuk mengurangi risiko: Lakukan praktek keamanan pangan yang baik. Masak pangan dengan suhu > 70 o C. Simpan bahan pangan pada suhu < 4 o C. 5. Bacillus cereus Bacillus cereus dapat mencemari pangan yang tersisa seperti nasi goreng. Penyebaran bakteri ini terutama karena terjadi penyebaran spora dalam jumlah besar pada pangan yang telah dimasak. Spora akan bergerminasi (tumbuh) bila proses pendinginannya berlangsung dengan lambat. Gejala awal yang ditimbulkan oleh mikroba ini adalah mual dan muntah. Pada kasus enterotoksin terjadi sakit perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. 6. Campylobacter jejuni Campylobacter jejuni dapat mencemari daging unggas khususnya ayam. Data menunjukkan 98% bakteri Campylobacter jejuni ditemukan pada karkas ayam. Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah demam, sakit perut, mual, sakit kepala, sakit pada otot, dan diare yang mungkin berair atau lengket dan dapat mengandung darah. Tips untuk meminimalkan risiko: Simpan bahan pangan hewani pada suhu di bawah 5 o C. Untuk pemanasan kembali hanya boleh dilakukan satu kali sampai suhu 85 o C Sakit akibat mikroba ini akan berlangsung selama jam hingga beberapa hari, tetapi jarang berakibat fatal. Tips untuk meminimalkan risiko: Segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan pangan dalam kondisi panas (di atas 60 C) atau dingin (di bawah 5 C). Jika hendak dikonsumsi kembali panaskan ulang pangan pada suhu internal di atas 74 C MISTER MUTU Magazine 9

10 Nata de Coco, Lezat & Menyehatkan Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas, membuat nata de coco memberikan sensasi tersendiri ketika dikonsumsi. Nata de coco dapat diaplikasikan dalam berbagai hidangan, mulai dari minuman hingga aneka masakan. Menikmati nata de coco dalam minuman, tentu memberikan kesegaran bagi para penikmatnya. Begitupun ketika dicampurkan ke dalam masakan, kehadiran nata de coco menghadirkan sensasi yang kelezatan yang luar biasa. Nata de coco terbuat dari bahan baku kelapa, yang secara alami memiliki banyak manfaat. Dalam Kategori Pangan (2006), nata de coco didefinisikan sebagai produk lembaran putih hasil fermentasi air kelapa dengan bakteri Acetobacter xylinum. Sebelum dilakukan fermentasi, air kelapa diberi tambahan gula dan bahan-bahan lain. Produk ini masih harus dicuci dan diolah untuk menjadi produk siap konsumsi. Nata de coco utuh dapat dikemas dengan atau tanpa medium. Selain terbuat dari air kelapa, nata de coco juga bisa diolah dari santan. Bahkan santan diklaim dapat menghasilkan nata de coco dengan kualitas lebih baik. Bahan baku santan dapat menghasilkan nata de coco dengan tekstur yang lebih kenyal dan warna lebih putih, serta transparan. Selain itu, santan juga lebih kaya akan protein, sehingga tidak membutuhkan sumber N (nitrogen) untuk mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum. 10 MISTER MUTU Magazine

11 Manfaat nata de coco bagi kesehatan Nata de coco memiliki berbagai macam keunggulan gizi. Salah satu yang paling menonjol adalah serat pangan. Serat pangan adalah komponen karbohidrat yang tidak dapat didegradasi oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia. Pada awalnya, banyak orang yang mengabaikan keberadaan komponen tersebut. Namun penelitian terkini justru menyebutkan, bahwa konsumsi yang rendah serat pangan meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung koroner, diabetes millitus, dan lainnya. Berdasarkan kelarutannya, serat pangan dibagi dalam dua golongan, yakni serat larut air dan serat tidak larut air. Masing-masing jenis serat tersebut memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Sesuai dengan sifatnya dalam membentuk gel, serat larut air dapat menurunkan kecepatan penyerapan sumber energi, sehingga asupan kalorinya menjadi lebih kecil; memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga dapat mengendalikan kenaikan gula darah; menurunkan risiko terjadinya diabetes, karena kenaikan gula darah secara drastis dapat dicegah; menurunkan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu; dan lainnya. Sementara itu serat tidak larut memiliki kemampuan menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume feses. Hal ini penting, terutama untuk mencegah terjadinya konstipasi atau susah buang air besar. Kejadian konstipasi dapat memicu munculnya kanker kolon. Serat tidak larut juga memperpendek waktu transit komponen makanan di saluran pencernaan, sehingga penyerapan kalori juga menjadi lebih sedikit. Di dalam nata de coco terkandung serat pangan, baik yang larut air maupun tidak larut air. Komponen serat dalam nata de coco berasal dari selulosa bakteri Acetobacter xylinum. Dengan komposisi yang demikian, nata de coco dapat menjadi solusi sumber serat bagi konsumen Indonesia. Apalagi data yang ada menunjukkan, bahwa konsumsi serat pangan masyarakat Indonesia masih cukup rendah. Kontroversi keamanan nata de coco Para penikmat nata de coco dibuat resah dewasa ini. Beberapa pemberitaan media menyebutkan sejumlah penemuan adanya produsen nata de coco yang menggunakan ZA dan urea dalam proses produksinya menimbulkan kekhawatiran akan keamanan produk tersebut. Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) memberikan sejumlah penjelasan bahwa untuk mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum, dibutuhkan kondisi optimum berupa ph, suhu, dan asupan nutrisi yang sesuai. Salah satu nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah nitrogen. Amonium sulfat atau disebut juga ZA (Zwavelzure Amoniak) dengan rumus kimia (NH 4 ) 2 S0 4 dan Urea dengan rumus kimia CH 4 N 2 O merupakan sumber nitrogen yang baik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum. Amonium sulfat atau ZA dan Urea berfungsi sebagai bahan penolong (processing aids) golongan nutrisi untuk mikroba (microbial nutrients atau microbial adjusts). Dalam rangka keamanan pangan, ZA dan Urea yang digunakan adalah jenis food grade (tara pangan/ khusus untuk pangan), karena jika menggunakan yang nonfood grade dikhawatirkan ada potensi cemaran logam berat. Faktor keamanan pangan lain yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan nata de coco adalah penerapan praktek cara produksi pangan olahan yang baik. Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, konsumen tidak perlu khawatir untuk menikmati manfaat dan kelezatan nata de coco. Hanya konsumen perlu cerdas memilih nata de coco, salah satunya dengan membaca label. Pilih produk nata de coco dengan nomor registrasi yang jelas dari Badan POM RI. Jika masih khawatir dengan penggunaan ZA dan urea, konsumen bisa memilih nata de coco yang tidak menggunakan kedua processing aids tersebut. Nata de coco yang diolah dengan santan tidak memerlukan ZA dan urea. Oleh karena itu, baca label ketika membeli MISTER MUTU Magazine 11

12 10 Fakta Tentang Nata de coco 1 Nata Berarti Terapung-Apung Nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke bahasa latin sebagai natare, yang artinya terapung-apung. 2Dibuat Dari Sari Buah Nanas Pada awalnya, nata dibuat menggunakan sari buah nanas sebagai bahan baku, yang produknya disebut sebagai nata de pina. 3Beralih Ke Air Kelapa Mengingat bahan baku sari nanas yang bersifat musiman, maka kemudian dicari alternatif bahan baku lain. Pilihan kemudian jatuh pada air kelapa. 12 MISTER MUTU Magazine 4 Santan Lebih Baik Perkembangan terakhir ternyata menunjukkan, bahwa produksi nata de coco dengan menggunakan bahan baku santan menghasilkan produk dengan sifat yang lebih baik, termasuk dari segi tekstur, warna, penampakan, dan lainlain. 5Hasil Kerja Mikroba Nata de coco berasal dari fermentasi air kelapa atau santan oleh mikroba Acetobacter xylinum yang mengubah gula/santan menjadi serat-serat selulosa. Semakin lama, serat-serat tersebut menjadi lebih tebal membentuk massa berwarna putih, padat, dan kenyal. 6Sumber Serat pangan Selulosa pada nata de coco dapat menjadi sumber serat pangan (dietary fiber) yang penting untuk mendukung kesehatan manusia. 7Kandungan Gizi Selain kaya akan serat, nata de coco yang dihidangkan dengan sirup juga mengandung kalsium, zat besi, fosfor, dan Vitamin B12. Kandungan gizinya tergantung formula yang digunakan. 8Awal Diperkenalkan Diindonesia Nata de coco mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1973 dan diperkenalkan pada Produk ini semakin populer pada 1981 hingga kini. 9Mutu Nata Mutu nata yang baik ditandai dengan warnanya yang putih bersih, transparan, struktur kuat, tidak mudah hancur, tidak lengket, tidak berbau asam, serta tidak mengandung kotoran. 10Komoditas Ekpor Nata de coco kini menjadi komoditas ekspor ke beberapa pasar mancanegara seperti Jepang, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat

13 KONSISTEN MENJAGA MUTU & KEAMANAN PANGAN Keamanan pangan kembali menjadi isu yang hangat dalam beberapa waktu terakhir. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit (foodborne disease), yang dapat menimbulkan kerugian, baik bagi kesehatan maupun ekonomi. Keamanan Jajanan anak sekolah merupakan salah satu pangan yang saat ini menjadi perhatian Badan POM RI. Dari penelitian yang ada, diperoleh fakta bahwa masih banyak masalah-masalah keamanan terkait pangan jajanan anak sekolah (PJAS), seperti penggunaan BTP yang melebihi ambang batas, bahan kimia berbahaya, hingga cemaran mikroba patogen. Anak merupakan aset bangsa dan keluarga yang memiliki masa depan panjang. Oleh sebab itu, orang tua perlu menjaga anak dari mengonsumsi pangan berbahaya. Orang tua harus mampu memilih pangan yang aman dan bermutu bagi keluarga. Salah satu cara yang paling mudah dilakukan adalah membeli produk dengan nomor registrasi dari Badan PM RI, baik berupa nomor MD (untuk merek dalam negeri) dan nomor ML (untuk produk impor). Produk-produk yang telah mendapatkan nomor registrasi pasti telah melalui evaluasi yang panjang dari Badan POM RI, terutama terkait keamanan pangannya. PT Niramas Utama adalah salah satu produsen pangan nasional yang telah meregistrasikan produknya ke Badan POM RI. Selain untuk pasar nasional, Niramas juga telah berhasil menembus pasar ekspor dunia, seperi Filpina, Jepang, dan lainnya. Berdiri sejak 1990, Niramas konsisten untuk menjaga keamanan dan mutu produknya. Perusahaan ini menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan, seperti GMP (Good Manufacturing Practices) dan juga HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Selain keamanan, Niramas juga memperhatikan mutu gizi produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, dari berbagai merek yang diproduksinya, Niramas selalu memilih produk yang memberi manfaat bagi kesehatan (Tabel 1). Berikut adalah beberapa produk Niramas dan manfaatnya bagi kesehatan: Jelly Jelly yang diproduksi oleh Niramas dengan merek INACO terbuat dari konyaku. Karbohidrat jenis ini mengandung serat larut yang cukup baik, sehingga dapat mendukung kesehatan saluran cerna. Niramas merekomendasikan setidaknya untuk mengonsumsi 5 buah jelly konyaku setiap harinya, agar mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan pencernaan. Nata de coco Nata de coco INACO terbuat dari santan (bukan air kelapa) dan tidak menggunakan ZA ataupun urea. Nata de coco INACO berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis, dan bertekstur kenyal. Nata de coco banyak digunakan sebagai dessert. Namun demikian, kini banyak masakan yang mulai MISTER MUTU Magazine 13

14 Tabel 1. Komponen fungsional yang terdapat pada produk INACO Bahan Jelly konyaku dan pudding Nata de coco Selasih menggunakan nata de coco sebagai ingridiennya. Niramas juga menyediakan nata de coco yang dicampur dengan selasih. Biji selasih kaya akan vitamin K, yang penting untuk membantu proses pembekuan darah. Pudding Pudding INACO konyaku memiliki rasa yang lezat dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, Niramas menggunakan gula asli dengan tambahan jus buah. Tidak aneh, jika banyak konsumen yang sangat menyukai pudding INACO. Aloe vera Kandungan gizi Serat pangan Serat pangan Vitamin K Aloe vera Vitamin A, B, C, E, kalsium, magnesium, potasium, dll Salah satu produk unggulan lain dari INACO adalah Aloe vera atau lidah buaya. Tanaman ini memiliki sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, seperti Vitamin A, B kompleks, C, dan E; serta mineral, antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan lainnya. Selain itu, Aloe vera juga mengandung sejumlah antioksidan yang penting untuk menetralkan radikal bebas. Sebab radikal bebas yang berlebihan bisa memicu sejumlah penyakit seperti kanker dan penuaan dini 14 MISTER MUTU Magazine

15 Es Buah Serut Nata de coco Review resep Melon merupakan buah yang kaya gizi. Buah berasa manis ini mengandung jumlah vitamin A, C, dan sejumlah mineral dalam jumlah yang signifikan. Selain itu, melon juga mengandung serat larut dan tidak larut yang penting bagi kesehatan. Kombinasinya dengan nata de coco semakin menambah manfaat dan kesegaran minuman ini. Bahan: Cara Membuatnya: 200 g melon hijau serut memanjang 1. Serut memanjang melon hijau dan orange dan sisihkan 200 g melon orange 2. Tata melon serut ke dalam gelas serut memanjang 3. Masukan nata de coco selasih beserta 50 g nata de coco airnya selasih INACO 4. Sajikan dengan es untuk lebih segar. Kolak Labu Kuning Review resep Labu kuning dan ubi kuning adalah sumber karotenoid yang memiliki peranan penting bagi kesehatan. Selain itu, keduanya juga mengandung karbohidrat. Perpaduannya dengan nata de coco menjadikan hidangan ini lebih kaya manfaat. Bahan: 250 g labu kuning (dikupas dan di iris sedang) 200 g ubi kuning di kukus 50 g biji mutiara (matang) 50 g biji mutiara (matang) 100 g nata de coco 100 ml santan 120 g gula aren 2 lbr daun pandan 2 ruas jahe 50 g nangka 50 g tapioka 1/4 sendok teh garam 400 l Air Cara Membuat: 1. Rebus air, gula aren, daun pandan, jahe, garam dan saring 2. Siapkan candil : aduk merata ubi kuning, garam dan tapioka, 3. bentuk bulat - bulat dan masukan labu kuning dan nangka 4. Hidangkan dengan biji mutiara, labu kuning dan nata de coco 5. Siram dengan santan. Kacang Hijau Soya Drink Review resep Resep ini memadukan bahan yang memiliki berbagai jenis komponen fungsional. Kacang hijau merupakan sumber protein nabati yang cukup baik. Sedangkan kedelai, selain mengandung protein, juga menjadi sumber isoflavon yang penting dalam menunjang kesehatan. Belum lagi tambahan nata de coco yang kaya akan serat. Perpaduan bahan-bahan tersebut menghasilkan hidangan yang lezat dan menyehatkan. Bahan: 500 ml susu kedelai 50 g jahe (dibakar dan di geprek) 200 g gula aren 2 lembar daun pandan Bahan Isi: 250 g kacang hijau 2 sendok makan nangka matang (iris halus) Sd makan nangka matang (iris halus) 150 g nata de coco coco pandan 150 g nata de coco coco pandan Cara Membuat: 1. Rebus kacang hijau jangan terlalu masak 2. Rebus susu kedelai jahe, gula aren dan daun pandan 3. Tata di mangkuk bahan isi (kacang hijau, nangka dan nata de coco coco pandan 4. Siram dengan susu kedelai hangat. MISTER MUTU Magazine 15

16

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi tanaman singkong di Indonesia sangat tinggi, menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia mencapai 24.044.025 ton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan merupakan salah satu sumber devisa negara. Daerah penghasil kelapa di Indonesia antara lain Sulawesi Utara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tentu sudah tidak asing lagi dengan produk olahan nata. Nata berasal dari Filiphina untuk menyebut suatu pertumbuhan menyerupai gel (agar-agar) yang

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang ditumbuhkan pada media yang mengandung glukosa. Menurut Pambayun (2002) bakteri Acetobacter xylinum

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan salah satu olahan semi padat dengan bahan utama susu. Es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahanbahan utama yang terdiri atas

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam bahan pangan dan hampir selalu terdapat pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar 20-60% bahan baku agroindustri biasanya akan menjadi limbah. Jika limbah tidak ditangani secara benar, akan mudah membusuk dan akhirnya mencemari lingkungan.

Lebih terperinci

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN Pangan merupakan kebutuhan esensial bagi setiap manusia untuk pertumbuhan maupun mempertahankan hidup. Namun, dapat pula timbul penyakit yang disebabkan oleh pangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al., 2014). Sayuran

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al., 2014). Sayuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, air, protein, lemak, serat, dan asam amino yang paling mudah didapatkan dengan harga terjangkau. Mengkonsumsi sayuran hijau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi masalah kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR (Borassus flabellifer) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ANISA INDRIANA TRI HASTUTI A 420 100 062 FAKULTAS

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman diperlukan peraturan dalam memproses makanan dan pencegahan terjadinya food borne disease. Selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga

Lebih terperinci

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan apapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 2 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang merupakan buah-buahan dengan jenis yang banyak di Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok dan masih banyak lagi. Menurut Kementrian

Lebih terperinci

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Kata pengantar Saat akan makan, pertama-tama yang kamu lakukan melihat makananmu. Setelah itu, kamu akan mencium aromanya kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada di mulut, kamu akan mengunyah makanan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA. Bab I Pendahuluan. Abstrak

PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA. Bab I Pendahuluan. Abstrak Nama :Rhizky Eva Marisda NIM :10.11.4462 Kelas : S1TI-2L PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA Bab I Pendahuluan Abstrak Peluang bisnis yang ditampilkan pada bisnis ini adalah inovasi limbah tapioka baik

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa (cocos nucifera L) merupakan tanaman serbaguna, baik untuk keperluan pangan maupun non pangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa (cocos nucifera L) bisa

Lebih terperinci

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM : KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM : 10 11 4210 1 INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE 1). Pengertian Tempe Tempe adalah makanan yang dibuat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak

BAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan selama masa anak-anak berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat dari pada pertumbuhan bayi, akan tetapi kegiatan fisik pada tahap kehidupan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan jajanan (street food) menurut Food and Agriculture (FAO) didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, seiring dengan kemajuannya, kesehatan yang

Lebih terperinci

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol Edisi 6 Juni Vol 4 2016 Food for Kids I N D O N E S I A SUSU BISA GANTIKAN Makanan Utama? Mitos Minum Susu pada Bumil SUSU BISA PACU TINGGI BADAN? Love Milk Food for Kids I N D O N E S I A Pemimpin Umum

Lebih terperinci

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 18 SERI BACAAN ORANG TUA UBI JALAR Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dibandingkan dengan buah yang lain. Buah pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi, diantaranya mengandung

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekatul tidak banyak dikenal di masyarakat perkotaan, khususnya anak muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TEMPE MENDOAN BERBAGAI RASA DISUSUN OLEH : NAMA : REENATO GILANG NIM : 11.11.5583 KELAS : 11-S1 TI-14 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Pada saat ini,sedang

Lebih terperinci

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Disusun Oleh

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harta yang tak ternilai harganya yang kelak akan menjadi pewaris dan penerus, begitu juga untuk menjadikan suatu bangsa menjadi lebih baik kedepannya.

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG Abdimas Unwahas, Vol. 1, No. 1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG Harianingsih 1*, Farikha Maharani 1,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan I. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani Nutrisi Berbasis Tumbuhan Pola makan sehat tanpa produk hewani 1 PERKENALAN LATAR BELAKANG Semakin banyak orang yang memilih untuk mengurangi pemakaian produk- produk hewani dengan alasan yang beragam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang sehingga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Higienis dan Sanitasi Higienis adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah salah satu faktor kehidupan yang sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data Puslitbang Gizi dan Makanan Depkes RI pada 2002, konsumsi kalsium

Lebih terperinci

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA FISIK BAHAYA KIMIA BEBAS BAHAYA Mengapa Keamanan Pangan Penting? Melindungi

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM.

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM. 1 PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS Susilowati, SKM, MKM. 2 Masih ingat pebasket internasional Earvin Johnson? Pemain NBA tersohor itu membuat berita mengejutkan dalam karier bermain basketnya. Bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk konsumtif yang memerlukan makanan, pakaian, dan fasilitas lainnya untuk bertahan hidup. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 2009 merupakan strategi untuk

Lebih terperinci

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

19/02/2016. Siti Sulastri, SST Siti Sulastri, SST Usia 0 12 bulan Fase atau tahap awal untuk menentukan kondisi serta perkembangan bayi untuk tahun yang akan datang/ tahun perkembangan bayi berikutnya Tumbuh dengan sangat cepat Mulai

Lebih terperinci

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD Disusun oleh : Cristin Dita Irawati/ 111134027/ PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses kehidupan 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Peneltian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat karena pemerintah memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar belakang 1.1 Kacang kedelai Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang penting dan secara tradisional telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat diberbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri tahu merupakan industri kecil yang banyak tersebar di kota dan di pedesaan. Tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari kedelai dengan

Lebih terperinci

7 TIPS DIET SETELAH LIBUR LEBARAN

7 TIPS DIET SETELAH LIBUR LEBARAN 7 TIPS DIET SETELAH LIBUR LEBARAN By ARBI NASUTION TENTANG PENULIS Saya Arbi Nasution, saya adalah penulis ebook ini, Seorang Wirausahawan & seorang Konsultan Berat Badan. Semua berawal dari Kelebihan

Lebih terperinci

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Mengapa Keamanan Pangan Penting? Melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 13 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kuliner saat ini di Indonesia khususnya di Semarang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Jenis-jenis industri kuliner yang ada di Semarang sangat beraneka ragam

Lebih terperinci