BAB III KALENDER MASEHI DAN HIJRIYAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KALENDER MASEHI DAN HIJRIYAH"

Transkripsi

1 BAB III KALENDER MASEHI DAN HIJRIYAH A. Waktu dalam Kehidupan Manusia Allah swt menetapkan perjalanan waktu dikaitkan dengan peredaran matahari dan perjalanan bulan pada orbitnya, sebagaimana QS. Yunus, ayat 5 : ى و ا ذ ل ي ج ع ل ام ذشم س ض ي اء و ام ل م ر ه ور ا و ك ذدر ه م ن از ل م ت ع ل م وا ع د د امس ن ني و ام ح س اب م ا خ ل ق ا ذ لل ذ ل ا ال ب م ح ق ي ف ص ل ال ي ت م ل و م ي ع ل م ون. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkannya manazilah-manazilah tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesannya) kepada orang-orang yang mengetahui (Q.S. Yunus, 5). Rata-rata perjalanan matahari dalam satu tahun memerlukan waktu 365,25 hari. Sistem perjalanan matahari (solar system) ini digunakan sebagai dasar penetapan kalender Masehi. Sedangkan perjalanan bulan dalam satu tahun memerlukan waktu 354,37 hari. Sistem perjalanan bulan (lunar system) ini digunakan dasar penetapan kalender Hijriyah. Kedua kalender yang berlaku secara universal ini terdapat selisih 11 hari dalam satu tahun. Selisih perhitungan tahun ini sudah diisyaratkan oleh Allah swt jauh sebelum kedua kalender ini ditetapkan oleh manusia. Isyarat tersebut dapat ditemukan dalam ayat 25, surat al-kahfi, Allah swt berfirman : و م ب ث وا ف ك ي ف ي م ث الث م ائ ة س ن ني و از د اد وا ت س ع ا Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (QS. Al-Kahfi : 25) Menerut Quraisy Sihab, ayat tersebut mengisyaratkan adanya perbedaan perhitungan kalender Syamsiah dan Qomariyah, yakni selama 300 tahun akan terjadi perbedaan 9 tahun. Penambahan 9 tahun yang disebutkan oleh ayat tersebut dapat dianalisa dari hasil perkalian 300 tahun x 11 hari = hari, jumlah ini sama dengan 9 tahun lamanya. 1 B. Tahun Masehi Tahun Masehi berasal dari kalender Romawi Kuno yang semula menggunakan sistem lunar, kemudian dirubah menggunakan sistem solar. Di 1 Quraisy Sihab. Mu jizat Al-Qur an, Bandung: Mizan. 1998, hlm. 126

2 kota Antium sekitar tahun 700 SM. Satu tahun Romawi Kuno berumur 355 hari terdiri dari 12 bulan, sebagai berikut : 2 1. Martius (31 hari) 7. September (29 hari) 2. Aprilis (29 hari) 8. October (31 hari) 3. Maius (31 hari) 9. November (29 hari) 4. Iunius (29 hari) 10. Desember (29 hari) 5. Quintius (31 hari) 11. Januarius (29 hari) 6. Sextilis (29 hari) 12. Februarius (28 hari) Semula tahun Romawi Kuno terdiri dari 10 bulan dengan ada kekosongan (tidak diperhitungkan) waktu pada musim dingin. Bulan pertama adalah Martius, sedangkan Iuanius adalah bulan keempat yang diambil dari nama Iunonius seorang batari (dewa perempuan). Numa Popilius ( SM) seorang raja kedua dari kerajaan romawi menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Tanggal 1 Januari secara resmi diakui sebagai permulaan tahun baru yaitu terjadi pada tahun 153 Sebelum Masehi. Penetapan kalender Romawi Kuno tergantung para penguasa atau pendeta. Setiap bulan mereka mengadakan pengamatan awal bulan dan hasilnya diumumkan. Hari kesembilan disebut Nonae atau Nones yang dijadikan hari pesta, pertengahan bulan Martius, Maius, Quintilis, dan October serta tanggal 13 bulan lainnya disebut Idus atau Ides. Hari pertama tiap bulan, hari pengumuman bulan baru, hari kesembilan dan hari pertengahan dikenal dengan nama Kalendae, dan dari inilah diambil istilah kalender. Berdasarkan pengamatan, perhitungan tahun Romawi Kuno selama ini mengalami penyimpangan yang sangat jauh dari kedudukan musim. Oleh karena itu, pada tahun 46 SM. Yulius Caesar (kaisar Romawi) malakukan ketetapan, sebagai berikut : 1. Menyisipkan 67 hari di antara bulan November dan Desember sehingga tahun ini (tahun 46 SM) berusia 445 hari. 2. Merubah sistem lunar menjadi sistem Solar, dan menetapkan umur tahun rata-rata 365,25 hari dan awal tahun baru dimulai tanggal 1 Januarius. 3. Menetapkan siklus 4 tahun, yang di dalamnya terdapat 3 tahun pendek (basithah) umur 365 hari, yaitu tahun ke-1, 2, dan 3 (bulan Februari berumur 28 hari), serta 1 tahun pajang (kabisat) yaitu tahun ke-4 yang berumur 366 hari, dalam tahun ini Februari berumur 29 hari. 4. Menetapkan bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis, September, dan November berumur 31 hari, serta bulan Aprilius, Iunius, Sextilis, October dan Desember berumur 30 hari. 5. Ketentuan tersebut mulai berlaku tahun 45 SM. Setahun kemudian (tahun 44 SM), untuk mengenang nama Yulius Caesar, orang mengganti nama bulan Quintilis menjadi bulan July dan pada tahun 7 SM. Kaisar Antonius yang bergelar Augustus mengganti bulan Sixtilis menjadi bulan Agustus. Yulius Caesar menetapkan umur rata-rata setiap tahun 365,25 hari, sedangkan peredaran bumi mengelilingi matahari sebenarnya menempuh waktu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, jadi perjalanan sebenarnya 2 Sriyatin Shidiq dalam makalah "Tahun Miladiyah dan Hijriyah", disajikan pada Pertemuan Ilmiah Ahli Hisab Jawa Timur, PTA Jawa Timur, Surabaya: PTA jawa Timur, 5 Pebruari hlm

3 365, hari. Jadi ada kelebihan 0, hari, sehingga dalam waktu 128 tahun akan terjadi perbedaan 1 hari atau dalam waktu 400 tahun akan terjadi selisih 3 hari. 3 Berdasarkan saran Aloysius lilius seorang ahli astronomi dan fisika dan Cristopher Clavius seorang ahli matematika, Kaisar Romawi Paus Gregorius XIII pada tanggal 4 Oktober 1582 M. melakukan penyempurnaan tahun Yulius dengan mengumumkan adanya kekeliruan perhitungan yang sudah mencapai kelebihan 10 hari dari perhitungan tahun astronomi. Diumumkan pula bahwa hari setelah hari Santa Prancis yang jatuh hari Kamis 4 Oktober 1582 M. bukannya hari Jum`at tanggal 5 Oktober 1582 M. melainkan Jum`at tanggal 15 Oktober 1582 M. 4 Disamping itu ditetapkan, bahwa tahun kabisat yang terjadi 4 tahun sekali tidak berlaku lagi tahun yang tidak habis dibagi 400, seperti tahun 1700, 1800, dan 1900, tetapi tetap dianggap tahun pendek (basithah), jadi dalam waktu 400 tahun ada 3 tahun ratusan yang basithah. Dengan demikian anggaran baru Gregorius telah memajukan tanggal sistem Yulius Caesar sebanyak 13 hari, yaitu tanggal 5 oktober 1582 M menjadi tanggal 15 oktober 1582 M (maju 10 hari) dan tahun 1700, 1800, dan 1900 dijadikan tahun pendek (ditambah 3 hari). Ketentuan lain yang ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII adalah menetapkan nama-nama bulan dan umurnya seperti sekarang ini yaitu: 1. Januari (31 hari) 7. Juli (31 hari) 2. Februari (28/29 hari) 8. Agustus (31 hari) 3. Maret (31 hari) 9. September (30 hari) 4. April (30 hari) 10. Oktober (31 hari) 5. Mei (31 hari) 11. Nopember (30 hari) 6. Juni (30 hari) 12. Desember (31 hari) C. Membuat Kalender Masehi Sebelum membuat kalender Masehi, perlu diketahui tentang ketentuan umum yang berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut : a. 1 tahun (Basithah) Masehi = 365 hari, dan Pebruari = 28 hari, atau 1 tahun (Kabisat) Masehi = 366 hari, dan Pebruari = 29 hari b. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis di bagi 4 (misalnya 1996, 2000, 2004), kecuali bilangan abad yang habis dibagi 4 dan tidak habis dibagi 400 (misalnya 1700, 1800, 1900). c. 1 siklus tahun Masehi = 4 tahun (1461 hari) d. Koreksi Anggaran Gregorius 13 hari, sejak tahun 1900 sampai Ibid hlm 4. 4 Abd. Salam,. Ilmu Falak (Hisab Salat, Arah Kiblat dan Kalender Hijriyah), Sidoarjo : Aqaba. 2001, hlm Loc. Cit. Muhyiddin, hlm

4 Membuat Kalender Masehi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat, misalnya tanggal 1 Januari 2006 M. 2. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam tahun yang dicari. 3. Menyusun Kalender Masehi secara utuh dengan format yang dikehedaki. 1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun Cara mencari hari dan pasaran 1 Januari suatu tahun, sbb : a. Menentukan awal tahun yang dicari b. Mencari tahun utuh (tam) dengan cara tahun ybs dikurangi 1 (satu). c. Hitung berapa siklus selama tahun utuh; tahun utuh dibagi 4 d. Hitung berapa tahun kelebihan dari jumlah siklus ybs. e. Hitung berapa hari selama siklus yang ada; jumlah siklus x 1461 hari f. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan; jumlah tahun kelebihan dikalikan ( x ) 365 hari g. Jumlahkan hari-hari tersebut, dan tambahkan 1 hari (1 Januari) h. Kurangi dengan koreksi Gregorius, yakni 13 hari i. Jumlah hari dibagi 7, selebihnya dihitung mulai hari Sabtu : 1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum at 2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum at J. Jumlah hari dibagi 5, selebihnya dihitung mulai pasaran : 1 = 3 = 5 = 2 = 4 = 0 = Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Januari 2006 M. Tahun utuh = = : 4 = 501 siklus, lebih 1 tahun 1 Januari 2006 = 501 siklus + 1 tahun + 1 hari 501 siklus = 501 x 1461 hari = hari 1 tahun =1 x 365 hari = 365 hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = hari Koreksi Gregorius 13 hari = 13 hari hari : 7 = , lebih 2 hari = Ahad : 5 = , lebih 4 hari = Jadi tanggal 1 Januari 2006 M. bertepatan dengan hari Ahad 2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan Setelah hari dan pasaran pada tanggal 1 Januari suatu tahun sudah diketahui, misalnya 1 Januari 2006, yakni bertepatan hari Ahad, maka untuk menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan berikutnya dapat digunakan Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi di bawah ini, tetapi 28

5 harus diketahui tahun yang dikehendaki itu kabisat (panjang) ataukah tahun basithah (pendek). 6 Kaidah-kaidah penentuan hari dan pasaran ditulis dengan memakai angka jumali. Adapun yang dimaksud dengan angka jumali adalah bilangan angka yang menggunakan huruf-huruf Arab, sebagai berikut : ابجد هوز حط ك لمن * سعفص قرش تثخذ ضظػ Huruf-huruf abjadiyah di atas menunjukkan bilangan angka sebagai berikut : Tabel 4 Daftar Angka Jumali ا ب ج د ه و ز ح ط 0 ي ك ل م ن س ع ف ص 00 ق ر ش ت ث خ ذ ض ظ 000 غ بػ جػ دغ هػ وغ زغ حػ طػ Adapun kaidah untuk awal masing-masing bulan dalam Tahun Masehi dirumuskan dalam syair, sebagai berikut : 7 1. Tahun Basithah : 2. Tahun Kabisat : جنا ا ا ف بر دب مارت د ه * جول زب اؼوس جج سفتم ود جنا ا ا ف بر دب مارت ها * جول اج اؼوس دد سفتم زه افر ل زا وم با جون هب * اكتو اد نوفم ده دس م وه افر ل اب وم جب جون وج * اكتو به نوفم ها دس م زا Berdasarkan rumus Angka Jumali tersebut di atas, kaidah untuk tahun basithah dan kabisath yang terdapat pada titian syair tersebut di atas, dapat diperoleh susunan jadwal hari dan pasaran sebagai berikut : 6 Ibid, hlm Muhammad Ma shum bin Ali, Badi atul Mitsal, Surabaya : Maktabah Said bin Nashir Nabhan, tt. hlm

6 Tabel 5 Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi No Bulan Basithah Kabisat Hr Ps Hr Ps 1 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Januari tahun berapapun nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Januari, sesuai dengan angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender 2006, sebagai berikut : Tabel 6 Kalender Tahun 2006 M. (Untuk Tahun Basithah) No Tanggal Hari Pasaran 1 1 Januari 1 Ahad Pebruari 4 Rabu Maret 4 Rabu April 7 Sabtu Mei 2 Senin Juni 5 Kamis Juli 7 Sabtu Agustus 3 Selasa September 6 Jum'at Oktober 1 Ahad Nopember 4 Rabu Desember 6 Jum'at 5 3. Membuat dan Menyusun Kalender Selanjutnya, dengan menggunakan tabel kalender Masehi di atas, kemudian membuat kalender Masehi secara utuh mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya Kalender 2006 : 30

7 KALENDER MASEHI TAHUN 2006 M م / M. JANUARI 2006 جنواري SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT Demikian seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya sesuai dengan tabel hari dan pasaran awal bulan tahun Sebagai bahan kelengkapan agar pembuatan dan penyusunan Kalender Masehi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari untuk bulan-bulan tahun Masehi sbb : NO Tabel 7 Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan Dalam Tahun Masehi BULAN MASEHI Th. Basithah Th. Kabisat Umur Jml Umur Jml 1 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

8 D. Tahun Hijriyah 12 Desember Tahun Hijriyah ditetapkan pada tahun 17 Hijriyah, yakni zaman Khalifah Umar bin Khathab ( M.) berlansung 2,5 tahun. Kholifah Umar bin Khathab ra memanggil beberapa sahabat guna membahas persoalan dokumen tanpa tahun, dan menetapkan anggaran penentuan tarikh. 8 Para sahabat sepakat menggunakan peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari kota Makkah ke kota Madinah, yang terjadi pada tahun 622 M. Sebagai awal tahun Islam. Hijrah Rasulullah saw terjadi pada 2 Rabi ul Awal / 14 September 622 M. Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab) tinggi hilal (irtifa` a-hilal) pada hari Rabu tanggal 14 Juli 622 M. mencapai 5º 57, maka para ahli hisab menetapkan tanggal 1 Muharram permulaan tahun ini jatuh hari Kamis tanggal 15 Juli 622 M. Sedangkan sebagian ahli rukyat menyatakan hilal setinggi itu belum imkanur-rukyah, karena itu mereka berpendapat tanggal 1 Muharam permulaan tahun Hijriah jatuh hari Jum`at tanggal 16 Juli 622 M. Kalender Hijriyah mengikuti sistem peredaran bulan (lunar kalender) dengan berpijak pada periode bulan sinodis (ijtima i), yaitu waktu antara dua ijtima yang lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik atau 29,531 hari. Selanjutnya umur bulan-bulan Qamariyah secara urfiyah dilakukan pembulatan 30 hari dan 29 hari. Hal ini sesuai dengan hadis, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda : ا ذ ن أ ذمة أ م يذة ال ن ك ت ب و ال ن س ب ام ذشي ر ى ك ذ ا و ى ك ذ ا ي ع ن م ذرة ت س ع ة و ع ش ين و م ذرة ث ال ث ني "Sesungguhnya umat ini adalah umat yang yang ummiyah, yang tidak pandai menulis dan menghitung, bulan itu seperti ini, seperti ini, yakni umur bulan itu kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari" (HR. Bukhari). Nama-nama bulan Qomariyah serta umurnya secara urfiyah dalam kalender Hijriah sebagai berikut : 1. Muharram (30 hari) 7. Rajab (30 hari) 2. Shafar (29 hari) 8. Sya ban (29 hari) 3. Rabi ul Awwal (30 hari) 9. Ramadhan (30 hari) 4. Rabi ul Akhir (29 hari) 10. Syawal (29 hari) 5. Jumadil Awwal (30 hari) 11. Dzul-Qa dah (30 hari) 6. Jumadil Akhir (29 hari) 12. Dzul-Hijjah (29 hari) Perhitungan kalender Hijriyah urfiyah tersebut di atas, menunjukkan 1 tahun Hijriyah berumur 354 hari. Padahal 1 tahun hakiki adalah 12 x hari sama dengan 354 hari 8 jam 48.5 detik atau 354,37 hari. Hal ini berarti masih terdapat sisa waktu 8 jam 48.5 menit atau 0,37 hari (11/30 hari) yang belum diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu diadakan penyisipan / penambahan 11 hari dalam 30 tahun, yaitu dalam siklus 30 tahun Hijriyah terdapat 19 tahun biasa /basithah yang berumur 354 hari dan terdapat 11 tahun panjang / kabisat yang berumur 355 hari. Penambahan 1 hari pada tahun kabisat diberikan pada 8 Loc. Cit. Ichtiyanto, hlm

9 bulan Dzulhijjah sehingga umurnya 30 hari. Satu siklus terdiri dari (19 x 354) + (11 x 355) hari = hari. Guna mendapatkan kesebelas tahun kabisat dalam tiga puluh tahunan, dibuatlah titian syair sebagai berikut : 9 كف اخلليل كفو د يهو * عن لك خل حبو فصاهو "Kekasih yang sejati itu menjaga dan memelihara agamanya, bukan yang senantiasa menjaga (selalu memenuhi) kesenangannya" Syair tersebut terdiri dari 30 huruf, huruf yang bertitik adalah tahun kabisath (tahun panjang) sedangkan huruf yang tidak bertitik adalah tahun basithah (pendek). Kesebelas tahun kabisat itu adalah tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29 dalam 30 tahun Hijriyah. Mencari tahun kabisat dapat dilakukan dengan cara ; tahun yang dicari dibagi 30, kemudian sisanya diperhitungkan apakah termasuk tahun kabisat atau tidak. Contoh apakah Tahun 1421 H kabisat? 1421 / 30 = 47 daur (siklus) sisa 11 tahun. Berdasarkan daftar tahun kabisat, tahun ke-11 tidak termasuk tahun kabisat, maka tahun 1421 H. tidak termasuk tahun kabisat dalam tahun Hijriyah, Dzulhijjah 1421 H tetap berumur 29 hari. E. Membuat Kalender Hijriyah Sebelum membuat kalender Hijriyah, perlu diketahui tentang ketentuan umum yang berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut : a. 1 tahun Basithah Hijriyah = 354 hari, Dzulhijjah = 29 hari, sedangkan 1 tahun Kabisat Hijriyah = 355 hari, Dzulhijjah = 30 hari b. Tahun-tahun Kabisat jatuh pada urutan tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29 c. 1 siklus / daur Tahun Hijriyah = 30 tahun = hari Membuat Kalender Hijriyah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat. 2. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam tahun yang dicari. 3. Menyusun Kalender Hijriyah secara utuh dengan format yang dikehedaki. 1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun Menghitung hari dan pasaran tanggal 1 Muharram suatu tahun hijriyah dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan tahun yang akan dihitung b. Mencari tahun utuh (tam), dengan cara tahun ybs dikurangi satu. c. Hitung berapa siklus selama tahun utuh, dan berapa tahun kelebihan dari jumlah siklus tsb. d. Hitung berapa hari selama siklus; jumlah siklus dikalikan hari. e. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan f. Jumlahkan hari-hari tsb dan tambahkan 1 hari (tanggal 1 Muharram) 9 Ibid hlm

10 g. Jumlah hari dibagi 7, sisanya dihitung mulai Jum at, yakni : 1 = Jum at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis 2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis J. Jumlah hari dibagi 5, sisanya dihitung mulai pasaran, atau : 1 = 3 = 5 = 2 = 4 = 0 = Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Muharram 1427 H. Tahun utuh = = 1426 tahun 1426 : 30 = 47 siklus, lebih 16 tahun 1 Muharam 1427 = 47 siklus + 16 tahun + 1 hari 47 siklus = 47 x hari = hari 16 tahun = 16 x 354 hari + 6 hari (6 kabisat) = hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = hari : 7 = 72189, lebih 5 hari = Selasa : 5 = , lebih 3 hari = Jadi tanggal 1 Muharram 1427 H. bertepatan hari Selasa 2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan Setelah hari dan pasaran untuk tanggal 1 Muharram suatu tahun hijriyah diketahui, misalnya 1 Muharram 1427 H. bertepatan hari Selasa, untuk menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan hijriyah berikutnya dengan kaidah sebagaimana ungkapan syair, berikut ini : 10 * * * ا ا محرمك جئ لصفر زد أول الجماد بد للثانى وب لرمضان ا ب شوال ده رب ع أول وه آخر جج لرجب هج الشعبان با قعدة دا حجة فنالوا Berdasarkan syair kaidah kalender hijriyah tersebut, dapat disusun jadwal hari dan pasarannya sebagai berikut : Tabel 8 Jadwal Hari dan Pasaran dalam Tahun Hijriyah No Bulan Hari Pasaran 1 Muharram Loc. Cit. M. Maksum bin Ali, hlm. 8 34

11 2 Shafar Rabi'ul Awwal Rabi'ul Akhir Jumadal Ula Jumadal Akhirah Rajab Sya'ban Ramadhan Syawal Dzulqa'dah Dzulhijjah 4 1 Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Muharam tahun berapapun nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Muharam, sesuai dengan angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender Tahun 1427 H., sebagai berikut : Tabel 9 Kalender Tahun 1427 H. No Tanggal Hari Pasaran 01 1 Muharram 1 Selasa Shafar 3 Kamis Rabi'ul Awwal 4 Jum'at Rabi'ul Akhir 6 Ahad Jumadal Ula 7 Senin Jumadal Akhirah 2 Rabu Rajab 3 Kamis Sya'ban 5 Sabtu Ramadhan 6 Ahad Syawal 1 Selasa Dzulqa'dah 2 Rabu Dzulhijjah 4 Jum'at 1 4. Membuat dan Menyusun Kalender Berdasarkan tabel hari dan pasaran awal bulan di atas, Kalender Hijriyah Tahun 1427 disusun secara utuh, mulai tanggal 1 Muharram sampai dengan tanggal 29 Dzulhijjah, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya membuat Kalender tahun 1427 H: 35

12 KALENDER HIJRIYAH 1427 H. محرم 7261 ه / H MUHARRAM 1427 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU Agar pembuatan dan penyusunan kalender hijriyah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, maka perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari secara urfiyah untuk bulan-bulan pada tahun hijriyah, sebagai berikut : F. Perbandingan Tarikh Tabel 10 Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan Dalam Tahun Hijriyah No Bulan Hijriyah Umur Jumlah Hari 1 Muharram Shafar Rabi'ul Awwal Rabi'ul Akhir Jumadal Ula Jumadal Akhirah Rajab Sya'ban Ramadhan Syawal Dzulqa'dah Dzulhijjah /355 36

13 Perbandingan Tarikh atau konversi kalender dikenal juga dengan istilah Tahwilus Sanah adalah cara untuk mengetahui persamaan tanggal dari suatu penanggalan dengan penanggalan lainnya, misalnya antara Masehi dan Hijriyah, atau sebaliknya. 1. Konversi Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah Cara melakukan konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah dapat dilakukan sebagai berikut : a. Tanggal, bulan, tahun Masehi dijadikan bilangan hari dengan prosedur : 1) Hitung bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing dikurangi satu (-1). 2) Tahun utuh dibagi 4, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 1461, jika terdapat sisa hasil pembagian, sisa tersebut dikalikan ( x ) 365 hari. 3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur bulan Masehi. b. Jumlah hari keseluruhan dikurangi (-) selisih tahun Masehi dengan tahun Hijriyanh yaitu hari dan anggaran Gregrorius XIII yaitu 13 hari. c. Hasil pengurangan (poin b) dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun Hijriyah dengan cara : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) , kemudian dari hasil pembagian tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 30, untuk mendapatkan jumlah tahun dalam siklus tahun Hijriyah yang telah berlangsung, sedangkan jika terdapat sisa hari dibagi ( : ) 354 dan dikurangi ( - ) jumlah tahun kabisat yang terdapat pada sisa tahun. 2) Jumlah hari sisa hasil pembagian 354 dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat daftar umur bulan dalam tahun Hijriyah. d. Untuk mencari hari dan pasaran dalam tahun Hijriyah dengan cara sebagai berikut : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 7 (tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Jum at, yakni : 1 = Jum at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis 2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis 2) Jumlah hari keseluruahan dibagi ( : ) (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran, yakni : 1 = 3 = 5 = 2 = 4 = 0 = Contoh Konversi Masehi ke Hijriyah untuk Tangga 1 Januari 2008 M. Tanggal 1 Januari 2008 M : 4 = 501 siklus + 3 tahun 1 Januari 2007 = 501 siklus + 3 tahun + 0 bulan + 1 hari 501 siklus = 501 x 1461 hari = hari 1 tahun = 3 x 365 hari = 1095 hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = hari Koreksi Gregorius = hari = 13 hari - 37

14 hari Selisih Masehi Hijriyah = hari - = hari : = 47 siklus hari 47 siklus x 30 tahun = 1410 tahun 6371 hari : 354 = 17 tahun hari 6 = 347 hari 347 hari = 0 tahun + 11 bulan + 22 hari 1427 tahun + 11 bulan + 22 hari 1427 tahun 11 bulan 22 hari dibaca tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H : 7 = 72289, lebih 5 hari = Selasa (dihitunng mulai Jum at) : 5 = , lebih 3 hari = (dihitung mulai ) Jadi tanggal 1 Januari 2008 M. jatuh pada hari Selasa bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H. 2. Konversi Tahun Hijriyah ke Tahun Masehi. Cara melakukan konversi tahun Hijriyah ke dalam tahun Masehi dapat dilakukan sebagai berikut : a. Tanggal, bulan, tahun Hijriyah dijadikan bilangan hari dengan prosedur : 1) Hitung bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing dikurangi satu (-1). 2) Tahun utuh dibagi ( : ) 30, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 10631, jika terdapat sisa hasil pembagian, sisa dikalikan ( x ) 354 hari, dan menambahkan jumlah tahun kabisat dalam sisa tahun tersebut. 3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur bulan Hijriyah. b. Jumlah hari keseluruhan, ditambah (+) selisih tahun Masehi dengan tahun Hijriyah = hari dan anggaran Gregrorius XIII = 13 hari. c. Hasil penambahan (poin b), kemudian dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun Masehi dengan cara : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 1461, kemudian dari hasil pembagian tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 4, untuk mendapatkan jumlah tahun dalam daur tahun Masehi yang telah berlangsung, sedangkan jika terdapat sisa hari dibagi ( : ) ) Sisa hasil pembagian 365 hari dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat daftar umur bulan dalam tahun Masehi. d. Mencari hari dan pasaran dalam tahun Masehi dilakukan dengan cara : 1) Jumlah hari sebelum di tambah koreksi Gregorius 13 hari, dibagi ( : ) 7 (tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu, yakni : 38

15 1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum at 2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum at 2) Jumlah hari tersebut kemudian dibagi ( : ) 5 (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran, yakni : 1 = 3 = 5 = 2 = 4 = 0 = 39

16 Contoh Konversi Hijriyah ke Masehi untuk 22 Dzulhijjah 1428 H. Tanggal 1 Januari 2008 M / 30 daur = 47 siklus + 17 tahun 22 Dzulhijjah 1428 H. = 47 siklus + 17 tahun +11 bulan + 22 hari 47 siklus = 47 x = hari 15 tahun = 17 x (6 kabisat) = 6024 hari 11 bulan = ( 6 x 30 ) + ( 5 x 29 ) = 325 hari 22 hari = 22 hari hari Selisih Hijriyah dan Masehi = hari hari Anggaran Gregrorius XIII = 13 hari hari :1461 = 501 daur hari 500 daur x 4 = 2004 tahun 1096 hari /365 = 3 tahun + 1 hari 1 hari = 0 tahun + 0 bulan + 1 hari Jumlah = 2007 tahun + 0 bulan + 1 hari 2007 tahun 0 bulan 1 hari dibaca tanggal 1 Januari : 7 = , lebih 4 hari = Selasa (dihitung mulai Sabtu) : 5 = , lebih 4 hari = (dihitung mulai ) Jadi tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H. jatuh pada hari Selasa bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2008 M. 40

Kalender Dalam Sejarah

Kalender Dalam Sejarah Kalender Dalam Sejarah Kalender adalah sarana penataan waktu dan penandaan hari dalam lingkaran masa yang tiada henti. Kalender juga merupakan usaha manusia dalam membagi waktu kepada hari, bulan dan tahun

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH

BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH A. Penyesuaian Antara Kalender Saka Dengan Kalender Hijriyah Penyesuaian antara kalender

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanggalan Islam atau yang lebih dikenal bulan qamariyah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penanggalan Islam atau yang lebih dikenal bulan qamariyah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanggalan Islam atau yang lebih dikenal bulan qamariyah merupakan penanggalan yang digunakan oleh umat Islam pada khususnya untuk menentukan pergantian bulan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r: Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 24-06-2017 29 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Syawal Muslim 1984, Abu Dawud 2071 Tirmidzi 676, 692 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini

Lebih terperinci

MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH

MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH Contoh perhitungan penanggalan Masehi Shofiah lahir pada hari : Jum at, tanggal 27 Juli 2007. Berapa penanggalan Hijriyahnya? (hari, pasaran,

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

http://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015 HUKUM BACAAN MATERI KELAS VII Analisis Tabel Rumus Tajwid Pendidikan Agama Islam Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2014

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 SEKOLAH : SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang MATA PELAJARAN : Bahasa Arab KELAS / SEMESTER : VII / Gasal ALOKASI WAKTU : 2 jam

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 16-06-2017 21 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kewajiban Zakat Fitrah Al-Bukhari 1407-1413 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT SULIT Pendidikan Islam Kertas 2 SET 2 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penentuan awal bulan Qamariah sangat penting artinya bagi segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan dengan perhitungan

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) HURUF HIJAIYAH ا ب ت ث ر ذ د ج ح خ ز س ش ص ض ط ظ و ه ي ن م ل غ ف ق ك ع. HURUF SYAMSIAH HURUF QAMARIYAH ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) ALIF LAM SYAMSIAH

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 SET 5 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS

Lebih terperinci

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL 33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK

Lebih terperinci

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri KOMPETENSI DASAR: 1. Menganalisis agama Islam sebagai agama yang fitri 2. Mengidentifikasi ciri-ciri yang menjadi karakterstik agama Islam sebagai agama yang fitri INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

PENENTUAN AWAL RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1432 H

PENENTUAN AWAL RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1432 H PENENTUAN AWAL RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1432 H PENGAJIAN RAMADAN 1432 H PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, 5-7 RAMADAN 1432 H/ 5-7 AGUSTUS 2011 M Oleh: OMAN FATHUROHMAN SW. KONSEP AWAL BULAN

Lebih terperinci

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK 31 PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2003 Tentang PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK Majelis Ulama Indonesia, setelah

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin

Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin (Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur) Pada hari Senin 13 september

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA 12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam

Lebih terperinci

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM SULIT 1223/2 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 Mei 2013 1 ²/3 jam JABATAN PELAJARAN TERENGGANU ---------------------------------------------------------- SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK

ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK Oleh: Habib Asyrafy ABSTRAK Kita merasa perlu untuk menentukan hari jika diketahui tanggal bulan dan tahunnya. Lewat pola-pola yang telah diketahui sebelumnya kita

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) ب س م اهلل الر ح م ن الر ح ي م ا لس ال م ع ل ي ك م و ر ح م ة اهلل و ب ر ك ات ه MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) HOW TO MANAGE OUR SELF TO BE A GOOD MOSLEM Motto : Menterjemahkan Bahasa Al-Qur an ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ar-Ruzz Media, 2009), hlm Abdul Halim Fathani, Hakikat Matematika dan Logika, (Jogjakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Ar-Ruzz Media, 2009), hlm Abdul Halim Fathani, Hakikat Matematika dan Logika, (Jogjakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak awal peradaban manusia, matematika memainkan peranan sangat vital dalam kehidupan. Berbagai simbol digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

Bacaan Tahlil Lengkap

Bacaan Tahlil Lengkap Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diperoleh melalui jalur sekolah dan luar sekolah, salah satu jalur pendidikan luar sekolah adalah keluarga. Keluarga merupakan penanggung jawab pertama

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Tatkala Menjenguk Orang Sakit هللا ىلص Doa-doa Rasulullah Tatkala Menjenguk Orang Sakit Publication : 1438 H_2017 M DOA-DOA RASULULLAH TATKALA MENJENGUK ORANG SAKIT حفظو هللا Oleh Ustad Abu Minhal, Lc Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna,

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1 Kajian Bahasa Arab KMMI 06-01-2012/12 Shafar 1433 H 1 ا ل م ب ت د ا و ال خ ب ر (Mubtada dan Khobar) Penjelasan: Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu

Lebih terperinci

PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH

PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH 1 PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH Dimaklumi bersama bahwa ilmu astronomi sekarang menganut teori Heliosentris (Helio = matahari, sentris = pusat). Heliosentris adalah teori bahwa matahari sebagai pusat

Lebih terperinci

Oleh: M. Taufik. N.T

Oleh: M. Taufik. N.T Hajat Terhadap Syari ah Lebih Besar Dibandingkan Dengan Hajat Terhadap Bernafas Oleh: M. Taufik. N.T ا ل م د ل ل و ح د ا ك ث ي ر ا ك م ا أ م ر ف ان ت ه و ا ع م ا ن ه ى ع ن و و ح ذ ر. أ ش ه د أ ن ل إ ل

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah

Lebih terperinci

Bedah Buku PSEUDO SHARIAH ECONOMY AND MUSLIMS CIVILIZATION DEBT

Bedah Buku PSEUDO SHARIAH ECONOMY AND MUSLIMS CIVILIZATION DEBT Bedah Buku PSEUDO SHARIAH ECONOMY AND MUSLIMS CIVILIZATION DEBT Penulis Buku: Prof. Tono Saksono, Ph D. Penerbit UTHM Malaysia Oleh: Sofwan Jannah FIAI UII Yogykarta Isi buku Pseudo Shariah Buku ini pada

Lebih terperinci

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : 20 NIKAH MUT AH Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : 1. Surat Sekretaris Jendral Departemen Agama RI nomor: BVI/4PW.01/4823/1996 tanggal 11 Oktober 1996, perihal perlu dikeluarkan

Lebih terperinci

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi المصدر Hollow Earth/Rongga Bumi (Bumi dengan dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenam matahari) Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi page 1 / 18 dengan dua tempat matahari

Lebih terperinci

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan

Lebih terperinci

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas Nabi dan Rasul

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir

Lebih terperinci

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي م ر ون ب ل م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ى م ال م ون ) 104 ( Dan hendaklah diantara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI A. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor: 143-K/PM. III-19/AD/IX/2013.

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ت ش ر ع ال ق ر ع ة إ ذ ا ج ه ل ال م س ت ح ق و ت ع ذ ر ت ال ق س م ة Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

PENDIDIKAN ANAK LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIKAN ANAK LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh : ARIF HIDAYANTO 0806010018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح د ث ي ن ي ون س ب ن ع ب ي د ا ل ع ل ى أ خ ب ر ن اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ي ن ع م ر و أ ن أ ب ي ون س ح د ث ه ع ن أ ي ب ه ر ي ر ة ع ن

Lebih terperinci

PUASA DI BULAN RAJAB

PUASA DI BULAN RAJAB PUASA DI BULAN RAJAB الصوم ف شهر رجب ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام

Lebih terperinci

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak

Lebih terperinci

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014 MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 09-06-2017 14 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Berdoa Al-Bukhari 5846, 5851, 5866, 5867, 5875, 5876 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA DOA dan DZIKIR SEPUTAR PUASA Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA Sumber: Sebagian Besar Dikutip dari Hisnul Muslim, Lengkapnya lihat ebook Versi CHM e-book ini didownload

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

KHUTBAH GERHANA MATAHARI KHUTBAH GERHANA MATAHARI Khotbah I ا ل ح م د ل له ر ب ال ع ال م ي ن ا ل ذ ي خ ل ق ا لا ن س ان خ ل ي ف ة ف ي ا لا ر ض و ال ذ ي ج ع ل ك ل ش ي ي إ ع ت ب ار ا ل ل م ت ق ي ن و ج ع ل ف ى ق ل و ب ال م س ل م ي

Lebih terperinci

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1437 H/ 2016 M SUMPAH PALSU SEBAB MASUK NERAKA Disalin dari Majalah As-Sunnah, Edisi 07 Thn.XIX_1437H/2015M Download

Lebih terperinci

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah Fiqh الط ه ار ة ا بت ي م ام ك ال ط ه ار اة ب ل م ا اء BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kamis, 27 Oktober 2005 17:17:15 WIB Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Para ulama telah sepakat bahwa puasa wajib atas seorang mus-lim yang berakal, baligh, sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh umat Islam, karena Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Dalam menuntut

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci