FUNGSI Zone Pesisir dan Kelautan. Pelabuhan Perikanan. Perdagangan Jasa. Zone Perdagangan dan Jasa. Zone Permukiman. Zone Pertanian Campuran
|
|
- Susanti Hartono
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 No. BWK / LUAS 1 BWK I Luas =346 ha LINGKUP ADMINISTRASI Kec. Kejaksan - Kel Kesenden - Kel Kebon Baru Kec. Lemahwungkuk - Kel. Lemahwungkuk - Kel. Panjunan - Kel. Kesepuhan - Kel. Pegambiran FUNGSI Zone Pesisir dan Kelautan UTAMA Pelabuhan Perikanan ELEMEN PENUNJANG Perumahan Pemerintahan Perdagangan / Jasa Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau 2 BWK II Luas = ha Kec. Kejaksan - Kel. Sukapura - Kel. Kesenden - Kel. Kebonbaru Kec. Kesambi - Kel. Drajat - Kel. Pekiringan - Kel. Kesambi - Kel. Panjunan Kec. Pekalipan - Kel. Pekalangan Kec. Lemahwungkuk - Kel. Lemahwungkuk Zone Perdagangan dan Jasa Perdagangan Jasa Perumahan Pemerintahan Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau 3 BWK III Luas = ha 4 BWK IV Luas = 405 ha Kec. Kesambi - Kel. Karyamulya - Kel. Sunyaragi Kec. Harjamukti - Kel. Kalijaga - Kel. Harjamukti - Kel. Kecapi - Kel. Larangan Kec. Lemahwungkuk -Kel. Pegambiran Kec. Harjamukti - Kel. Argasunya Zone Permukiman Zone Pertanian Campuran Perumahan Pertanian Pemerintahan Perdagangan / Jasa Pendidikan Tinggi Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau Perumahan Fasilitas Sosial / Umum
2 No. BWK / LUAS LINGKUP ADMINISTRASI FUNGSI UTAMA ELEMEN PENUNJANG Agrobisnis Ruang Terbuka Hijau Hankam Mitigasi Bencana Kota Cirebon Luas = ha Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan Pengembangan pusat kegiatan maupun pelayanan di Kota Cirebon untuk 20 tahun ke depan diperlukan beberapa pusat kegiatan baik skala nasional, regional, maupun lokal. Hal ini untuk perlu direncanakan untuk pengembangan struktur Kota Cirebon yang lebih terarah, yaitu : Pusat Pelayanan Kota, berfungsi sebagai kawasan initi kota yang terletak di Kawasan Siliwangi Kejaksan. Sub Pusat Pelayanan Kota, berfungsi sebagai pusat dari setiap BWK yang mendukung fungsi pusat pelayanan kota yang terletak di Kawasan Pelabuhan (BWK I), Gunung Sari-Cipto (BWK II), Perumnas dan Majasem (BWK III), dan Argasunya (BWK IV) Pusat Lingkungan, berfungsi sebagai kawasan yang melayani skala lingkungan yang terletak di Kawasan Samadikun, Cangkol, Kejawanan dan Siapi-api (BWK I), Kawasan Sukapura, Karanggetas, Kesambi, Keraton, Perumnas Burung dan Pronggol (BWK II), Kawasan Majasem, Kalitanjung, Penggung, Kalijaga, Petireman (BWK III) dan Kawasan Cibogo dan Kopiluhur (BWK IV) Keterkaitan antara pusat pelayanan kota dengan sub-pusat pelayanan kota dan dengan pusat lingkungan adalah dilihat dari skala pelayanan dan fungsinya sebagai pendukung kegiatan diatasnya.
3 Kawasan Perdagangan dan Jasa Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan perdagangan dilihat dari sisi skala pelayanan, yaitu; perdagangan; skala lokal / setempat dan regional / nasional. Termasuk dalam kelompok perdagangan skala lokal/setempat misalnya; rumah toko (ruko), toko/ warung, rumah makan kecil, pasar tradisional kecil, dan lain-lain. Kegiatan perdagangan skala lokal/setempat dapat dikembangkan di setiap BWK / Sub BWK. Termasuk dalam kelompok perdagangan dan jasa skala regional/nasional misalnya; pusat-pusat perbelanjaan (mall), pertokoan, rumah makan besar, pasar tradisional besar, perbankan. Kegiatan perdagangan dan jasa skala regional/nasional dikembangkan di BWK I (Kawasan Yos Sudarso), diutamakan di BWK II (Kawasan Pekiringan, Kawasan Pasuketan, Kawasan Pekalipan, Kawasan Karanggetas, Kawasan Siliwangi, Kawasan Gunung Sari Cipto, Kawasan Jagasatru, Kawasan Kanoman), dan BWK III (Kawasan Kanggraksan, Kawasan Perumnas). Termasuk dalam kelompok jasa misalnya; hotel / penginapan, lembaga keuangan, dan lain-lain). Pada prinsipnya kegiatan jasa diarahkan pengembangannya untuk menunjang pengembangan kegiatan perdagangan. Rencana pengembangan fasilitas ekonomi / perdagangan adalah: i. Pengembangan / pembangunan pusat-pusat perbelanjan / mal / yang mengakomodir kegiatan pedagang kaki lima secara proporsional. Pembangunan diarahkan ke 3 (tiga) kawasan, yaitu ; koridor Jalan dr. Cipto Mangunkusumo, koridor Jalan Kalijaga, dan Koridor Jalan By Pass. ii. iii. iv. Pembangunan pasar induk di BWK III dan relokasi kegiatan grosir Pasar Jagasatru dan Pasar Pagi ke Pasar Induk Relokasi Pasar Burung Gunungsari dan Lemahwungkuk ke Pasar Pangan Harjamukti Penataan pasar besi Sunyaragi dan Katiyasa, serta relokasi pasar besi Pamitran v. Revitalisasi pasar-pasar tradisional yang dinilai mengalami penurunan kualitas fisik lingkungan
4 vi. mengembangkan Kawasan Wisata Kuliner (Pujawangi) di Pasar Pagi, Jalan Karanggetas, Jalan Pekiringan dan Jalan Pasuketan, dengan mengutamakan para pedagang makanan / minuman yang selama ini berjualan di tempat-tempat terlarang. Perindustrian Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan perindustrian, yaitu ; industri skala usaha menengah ke atas (besar) dan skala kecil (rumah tangga). Industri-industri dengan skala usaha menengah ke atas (besar), padat modal, dan rawan menimbulkan polusi tidak lagi dikembangkan di Kota Cirebon. Dengan kata lain diarahkan ke wilayah Kabupaten Cirebon sesuai RTRW Kabupaten Cirebon. Sedangkan industri menengah kecil (rumah tangga), padat karya dan relatif kecil menimbulkan polusi secara khusus diarahkan pengembangannya di setiap BWK dan dapat bersatu dengan lingkungan perumahan. Akan tetapi untuk jenis-jenis tertentu tetap diarahkan pengembangannya di BWK I Sub BWK I-D dan I- E(Kawasan Kejawanan, Kawasan Siapi-Api), BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III III-E (Kawasan Petireman). Terdapat 2 (dua) tipologi pariwisata di Kota Cirebon, yaitu ; pariwisata alam dan buatan. buatan terdiri atas ; pariwisata bersejarah dan biasa. Pengembangan pariwisata alam diarahkan pengembangannya di BWK III berupa Pantai Kejawanan dan Pantai Kesenden. Sedangkan pengembangan pariwisata buatan (bersejarah) diarahkan di BWK II berupa; Keraton Kesepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Gua Sunyaragi dan Taman Kera Kalijaga. Adapun pariwisata buatan yang lain adalah pengembangan Taman Ade Irma Suryani di BWK I dan potensi wisata bahari di sepanjang pantai.
5 Selain itu terdapat pengembangan wisata budaya pesisir Cirebon meliputi Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Taman / Gua Sunyaragi dan Taman Kera / Petilasan Sunan Kalijaga. Pengembangan wisata buatan dikembangkan di setiap BWK sesuai kebutuhan; dan pelestarian kawasan dan atau bangunan yang memiliki nilai historis / bersejarah tinggi yang didukung oleh pengembangan wisata / rekreasi. Pergudangan/Perbengkelan Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan pergudangan, yaitu: 1. Gudang dengan kapling besar, sebagai tempat khusus penyimpanan / penimbunan barang-barang dan memerlukan angkutan jenis kendaraan besar. Kegiatan pergudangan ini diarahkan di BWK I Sub BWK I-B (Kawasan Pelabuhan), Sub BWK I-C (Kawasan Cangkol), dan Sub BWK I-D (Kawasan Kejawanan), BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III Sub BWK III-C dan III-E (Kawasan Penggung, Kawasan Petireman). 2. Gudang dengan kapling kecil, biasanya bersatu dengan kantor / toko dan hanya memerlukan angkutan kendaraan kecil. Kegiatan pergudangan ini diarahkan mengikuti pengembangan kegiatan perdagangan, sepanjang keberadaannya tidak mengganggu kepentingan umum / lingkungan. Sedasngkan untuk kegiatan perbengkelan terdapat 3 (tiga) tipologi yaitu ; 1. Kegiatan perbengkelan dengan luas kapling besar dan mengutamakan pelayanan kendaraan-kendaraan besar / angkutan berat. Kegiatan perbengkelan semacam ini diarahkan pengembangannya mengikuti kegiatan pergudangan di BWK I Sub BWK I-B (Kawasan
6 Pelabuhan), Sub BWK I-C (Kawasan Cangkol), dan Sub BWK I-D (Kawasan Kejawanan), BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III Sub BWK III-C dan III-E (Kawasan Penggung, Kawasan Petireman). 2. Kegiatan perbengkelan luas kapling sedang, melayani kendaraan-kendaraan ukuran sedang / kecil, dan dibangun dengan konstruksi permanen. Kegiatan perbengkelen semacam ini diarahkan di setiap BWK kecuali di lingkungan / kawasan pemerintahan, pendidikan, dan etalase kota Cirebon yang mengutamakan kebersihan dan ketertiban, atau sepanjang keberadaan kegiatan perbengkelan ini tidak mengganggu kepentingan umum / lingkungan di sekitarnya, 3. Kegiatan perbengkelan dengan luas kapling kecil, melayani kendaraan-kendaraan kecil, dan biasanya diusahakan di tempat-tempat yang tidak semestinya dengan konstruksi bangunan semi permanen / temporer. Kegiatan semacam ini pada prinsipnya tidak diperkenankan karena tidak memenuhi syarat / kelayakan teknis, sehingga diperlukan pembinaan dan penertiban. Pertanian Pengembangan kegiatan pertanian termasuk tanaman pangan, perikanan dan peternakan darahkan di BWK IV (Kawasan Argasunya). Pengembangan kegiatan pertanian di BWK I, II, dan III bersifat temporer (memanfaatkan adanya potensi lahan kosong yang nantinya akan berubah menjadi kawasan terbangun). Kegiatan pertanian di BWK I, II, dan III diperbolehkan sepanjang tidak mengganggu kepentingan umum / lingkungan sedangkan untuk kawasan perikanan laut diarahkan di BWK I
7 Arahan Pemanfaatan Ruang No Program Utama Lokasi Instansi Pelaksana Waktu Sumber Dana Pemerintah Sumber APBD APBD Dana APBN Kota Provinsi Swasta Pengembangan Fasilitas Perdagangan Relokasi Pasar Besi Pamitran ke Jalan Penggung Raya (Katiyasa) Relokasi Pasar Burung Gunungsari dan Lemahwungkuk ke Pusat Perdagangan Harjamukti Revitalisasi / Penataan Sentra PKL di Kawasan Kali Sukalila Penataan Sentra PKL di Jalan Nyimas Gandasari (Gudang Stasiun Prujakan) Relokasi Garasi Bis Perum DAMRI Jalan dr. Cipto MK ke wilayah Kabupaten Cirebon Cirebon Disperindag Cirebon Disperindag Cirebon Disperindag Cirebon Disperindag Cirebon DPUPESDM Pengembangan Pembangunan obyek wisata pantai (kawasan Pantai Kesenden Sukalila) berbasis hasil-hasil kelautan Cirebon DPUPESDM, Disporabudpar Pengembangan obyek wisata Taman Kera / Petilasan Sunan Kalijaga Cirebon DPUPESDM, Disporabudpar Pencanangan Pusat Jajan Wayah Bengi (Pujawangi) di Jalan Karanggetas, Jalan pasuketan, dan Jalan Pekiringan Cirebon Disperindag
8 Pengembangan Taman Ade Irma Suryani (TAIS) sebagai obyek wisata yang berorientasi pada pemanfaatan potensi air laut Cirebon DPUPESDM, Disporabudpar Pengembangan obyek wisata Gua Sunyaragi Cirebon Disporabudpar Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi adalah : 1 Kawasan Strategis Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan yang memiliki peranan yang penting sebagai akses barang dan penumpang dengan skala pelayanan nasional. Kawasan ini diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian wilayah Ciayumajakuning terletak di Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk. 2 Kawasan Strategis Kejawanan, merupakan pelabuhan perikanan terpadu yang memiliki peran juga sebagai kawasan nelayan, perdagangan/pelelangan ikan dan wisata bahari terletak di Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk.! 3 Kawasan Strategis Gunung Sari-Cipto, merupakan kawasan pusat pertumbuhan baru untuk fungsi perdagangan dan jasa terletak di Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi.
9
PEMERINTAH KOTA CIREBON REKAPITULASI PER DINAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PERIODE 1 Januari s.d 30 Juni 2015
NO SKPD PEMERINTAH KOTA CIREBON REKAPITULASI PER DINAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PERIODE 1 Januari s.d 30 Juni 2015 BELANJA TIDAK LANGSUNG (BTL) BELANJA LANGSUNG (BL) TOTAL PROSENTASE ANGGARAN REALISASI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 8 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA CIREBON TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciDrs. H. ARMAN SURAHMAN, M.Si Plt. Sekretaris Daerah. Drs. SUTISNA MSi
Drs. H. ARMAN SURAHMAN, M.Si 19570714 198503 1 008 Plt. Sekretaris Daerah Sekretariat Daerah Jl. Sliwangi No.84 cirebon 206011 Kepala Badan Kepegawaian Daerah (2002-2004) Kepala Dinas Kependudukan dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR : 8 TAHUN 2001 NOMOR : 8 TAHUN 2001
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR : 8 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR : 6 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 05 TAHUN
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan Dan Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan...
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciLAPORAN PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KOTA CIREBON
LAPORAN PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KOTA CIREBON I. PENGANTAR EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat
Lebih terperinciKata kunci : Toponimi, Fenomena geografis, Persepsi masyarakat terhadap toponimi.
FENOMENA GEOGRAFIS DI BALIK MAKNA TOPONIMI DI KOTA CIREBON 1 Jeko Ruspandi 2 Asep Mulyadi 1 Departemen Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia 2 Departemen Pendidikan Geografi, UPI, asep_mulka@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA CIREBON
110 BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA CIREBON Pada Bab ini dilakukan analisis data-data yang telah diperoleh. Untuk mempermudah proses analisis secara keseluruhan, dapat
Lebih terperinciEVALUASI TATA LETAK PASAR MODERN DI KOTA CIREBON (KAJIAN EVALUASI PERATURAN WALIKOTA CIREBON NO. 23 TAHUN 2010) Oleh : Diana Djuwita.
EVALUASI TATA LETAK PASAR MODERN DI KOTA CIREBON (KAJIAN EVALUASI PERATURAN WALIKOTA CIREBON NO. 23 TAHUN 2010) Oleh : Diana Djuwita Abstrak Saat ini Kota Cirebon mengalami perkembangan perekonomian yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Penentuan Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi (Studi Kasus Perum
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 35 TAHUN 2004 NOMOR 35 TAHUN 2004
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 35 TAHUN 2004 NOMOR 35 TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DAN KEBIJAKAN KOTA CIREBON
66 BAB III GAMBARAN UMUM DAN KEBIJAKAN KOTA CIREBON 3.1 Gambaran Umum Kota Cirebon 3.1.1 Letak Geografis Kota Cirebon terletak di Jalur Pantura Provinsi Jawa Barat, tepatnya pada posisi geografi dengan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 PEMERINTAH DAERAH KOTA CIREBON Jalan Siliwangi Nomor 84 Kota Cirebon KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal. DELINEASI WILAYAH 2 ISU DAN PERMASALAHAN 6 KEUNGGULAN WILAYAH 19 KONSEP AWAL PENGEMBANGAN 22
DAFTAR ISI Hal. DELINEASI WILAYAH 2 ISU DAN PERMASALAHAN 6 KEUNGGULAN WILAYAH 19 KONSEP AWAL PENGEMBANGAN 22 KETERANGAN COVER: Tari Topeng Cirebon - http://indonesia-heritage.net Keraton di Cirebon - http://sudutnusantara.com
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM SEKTOR HOTEL DAN RESTORAN KOTA CIREBON Kondisi Umum dan Perekonomian Kota Cirebon.
53 IV. GAMBARAN UMUM SEKTOR HOTEL DAN RESTORAN KOTA CIREBON 4.1. Kondisi Umum dan Perekonomian Kota Cirebon. 4.1.1. Kondisi Umum Kota Cirebon terletak pada posisi 108.33 derajat Bujur Timur dan 6.41 derajat
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pembangunan berkaitan dengan aspek fisik seperti sarana dan
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR LAMPIRAN...xii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..1
DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMAKASIH...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..1 B. Identifikasi Masalah..6
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciINDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN
LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembangunan pariwisata harus ditinjau
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA CIREBON
BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA CIREBON 2.1 Sejarah Singkat Badan Keuangan Daerah Kota Cirebon Badan Keuangan Daerah (BKD) merupakan Instansi Pemerintah yang didirikan bersama dengan adanya
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA PERIODE 2005-2010 DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Transportasi perkotaan di banyak negara berkembang menghadapi permasalahan dan beberapa diantaranya sudah berada dalam tahap kritis. Permasalahan yang terjadi bukan
Lebih terperinciInformasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2013
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KOTA CIREBON TAHUN 2013 Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunia-nya kami dapat memberikan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Deskripsi Wilayah Kota Cirebon 1. Geografi Kota Cirebon merupakan salah satu Kota bersejarah yang memiliki keunikan yang khas. Kota Cirebon adalah bekas ibu Kota kerajaan
Lebih terperinciPemerintah Kota Cirebon
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kota Cirebon 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Kota Cirebon terletak di bagian Timur
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciWALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT
WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TAMAN KANAK-KANAK (TK), SEKOLAH DASAR (SD),
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Perumnas Bumi Tlogosari terletak di Kelurahan Tlogosari Kulon dan Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan yang merupakan bagian dari Bagian Wilayah Kota V Semarang.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar
Lebih terperinci2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH
2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Banda Aceh dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta
Lebih terperinciPROFIL KABUPATEN / KOTA
PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA CIREBON JAWA BARAT KOTA CIREBON ADMINISTRASI Profil Wilayah ` Dalam sejarahnya Cirebon adalah bekas ibu kota kerajaan besar yang kekuasaannya meliputi seluruh Jawa Barat. Kerajaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciSEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis Diajukan
Lebih terperinciPenataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian
Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA
IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA Vippy Dharmawan 1, Zuraida 2 1+2 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo Nomor 59 Surabaya
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2014 LAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT) REVISI KOTA CIREBON PROPINSI JAWA BARAT OLEH : POKJA SANITASI KOTA CIREBON KATA PENGANTAR
Lebih terperinciInformasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2014
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KOTA CIREBON TAHUN 2014 Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunia-nya kami dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tegal terletak di pantai utara Jawa Tengah dengan wilayah pantai dan laut yang berbatasan dengan Kabupaten Tegal oleh Sungai Ketiwon di sebelah timur dan dengan
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU
BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih
Lebih terperinciPERENCANAAN BLOK PLAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MASTER PLAN SARANA DAN PERASARANA BAGIAN A PERENCANAAN BLOK PLAN 2015-2020 A-1 BAB I TINJAUAN UMUM KONTEKSTUALITAS PERENCANAAN 1.1. Tinjauan Konteks Tipologi Kawasan Unsrat di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan Arjuna terletak pada bagian Barat Kota Bandung ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Bandung (RTRW Kota Bandung 2003-2013).
Lebih terperinci7.1. KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
Pada pasal 26 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, menyatakan bahwa ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota berisikan Ketentuan umum peraturan zonasi, Ketentuan perizinan,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciBAB 5 RTRW KABUPATEN
BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan
Lebih terperinciKata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui
Kata Pengantar Kabupaten Bantul telah mempunyai produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul yang mengacu pada Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciKAWASAN STRATEGISS KOTA BUKITTINGGI
K A W A S A N S T R A T E G I S K O T A B U K I T T I N G G I 5. BAB 5 KAWASAN STRATEGIS Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
Lebih terperinciBAB III PROFIL SANITASI KOTA
BAB III PROFIL SANITASI KOTA 3.1 KONDISI UMUM SANITASI 3.1.1. Kesehatan Lingkungan Kondisi umum kesehatan lingkungan Kota Cirebon dapat dilihat dari beberapa data berkaitan dengan kesehatan lingkungan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH
PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi
Lebih terperinciLokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran
Lebih terperinciMATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT
MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009-2029 BAB V RENCANA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI 5.1. Lokasi dan Jenis Kawasan Strategis Provinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) memuat penetapan Kawasan
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1 AREA BERISIKO TINGGI DAN PERMASALAHAN UTAMANYA Peta area sanitasi beresiko Kota Cirebon dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai skoring grade
Lebih terperinciPENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA Diajukan oleh : ARDHANA
Lebih terperinciPROPOSAL PENGAJUAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) KHUSUS BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017
PROPOSAL PENGAJUAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) KHUSUS BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Jl. Pahlawan No. 28 A 67155, Pasuruan Telp.
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teluk Bungus yang luasnya ± 17 km 2 atau 1383,86 Ha berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Kecamatan ini merupakan kecamatan pesisir di wilayah selatan Kota Padang
Lebih terperinciPENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA
PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sedang berkembang. Secara geografis kota ini terletak di sebelah utara
Lebih terperinciBAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
- 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka landasan administrasi dan keuangan diarahkan untuk mengembangkan otonomi
Lebih terperinciPangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20
Lebih terperinciPenyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera
Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera 1 2 3 Pendahuluan (Sistem Perencanaan Tata Ruang - Kebijakan Nasional Penyelamatan Ekosistem Pulau Sumatera) Penyelamatan Ekosistem Sumatera dengan
Lebih terperinciTUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udkhiyah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu Negara. Bahkan sektor pariwisata melebihi sektor migas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS
KATA PENGANTAR Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten
Lebih terperinciPENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Cirebon Sebagai Kota Tujuan Wisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 3.257.483 m 2. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 17.508, menjadikannya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2004 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI
BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Data Pusat Rehabilitasi Narkoba di Yogyakarta 3.1.1 Esensi Pusat Rehabilitasi Narkoba adalah suatu sarana yang melaksanakan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciPASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciDAMPAK REKLAMASI PANTAI MARINA KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
DAMPAK REKLAMASI PANTAI MARINA KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : EMY ROSSANTY L2D 306 006 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008 ABSTRAK Daerah pesisir
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN KAWASAN NELAYAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;
Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PUSAT PEMERINTAHAN, PENGEMBANGAN BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAN TAMAN KOTA KABUPATEN TABANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,
Lebih terperinci