Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang. tidak dapat diperbaharui. Kebutuhan minyak bumi tidak hanya
|
|
- Yanti Hadiman
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB PENDAHULUAN Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Kebutuhan minyak bumi tidak hanya sebagai sumber energi saja, tetapi juga sebagai bahan baku plastik, pupuk, pestisida dan bahan lain. Minyak dan gas bumi di ndonesia di temukan di berbagai cekungan sedimen yang tersebar baik di darat maupun di lepas pantai. Minyak bumi ini belum semuanya dieksploi tasi. Hal ini berkai tan," dengan eksplorasinya yang sulit karena membutuhkan banyak data dan harus dilakukan dengan seksama untuk memperoleh gambaran yang jelas sebelum dilakukan pengeboran (Russel, Sutton dan Meyers, 1976) Eksplorasi minyak bumi pada mulanya hanya mempertimbangkan data geologi dan geofisika saja. Pada dua dekade terakhir, data geokimia organik mulai dipergunakan untuk mendukung eksplorasi minyak bumi. Geokimia organik adalah ilmu yang mempelajari transformasi bahan organik akibat pengaruh makhluk hidup maupun lingkungannya selama terendapkan pada periode geologi tertentu. Selama proses pengendapannya, terdapat sebagian keeil senyawa organik 1
2 yang masih dapat dihubungkan dengan senyawa asalnya. Senyawa inilah yang disebut dengan biomarka. Pengkajian biomarka merupakan bagian dari pengkajian geokimia organik Biomarka dapat memberikan informasi mengenai asalusul bahan organik juga sebagai petunjuk lingkungan purba (Albrecht dan Ourisson, 1971) sehingga lebih lanjut dapat digunakan untuk korelasi antara sumur minyak dengan sumur rninyak yang lain serta sumur minyak dengan batuan sumber (Philp, 1986). nformasi rnengenai biomarka merupakan variabel penting yang apabila digabungkan dengan informasi geologi dan geofisika akan menghasilkan gambaran nyata mengenai evaluasi cekungan yang akan dieksploitasi.,. Biomarka yang ditemukan pada sedimen secara urnum dapat berupa fraksi netral, asam dan fraksi polar (Burhan, dkk., 2002). Fraksi netral dapat dipisahkan menjadi jenis alifatik, aromatik serta alkohol dan keton. Biomarka jenis alkohol seperti dinosterol merupakan petunjuk mengenai kornunitas biologis pada sistem lingkungan berair. Biomarka jenis keton seperti friedelin diternukan pada sedimen lakustrin dan rnerupakan konstituen yang ada pada kulit batang dan daun dari sejurnlah angiospermae (Hanisch, 2003). Alkohol polisiklik rnerniliki kontribusi distribusi yang hampir sarna dengan keton polisiklik pada serpih messel. Hal 2
3 ini menunjukkan kemungkinan kesetimbangan antara dua golongan senyawa tersebut (Albrecht dan Ourisson, 1971). Analisa biomarka didukung oleh perkembangan teknik analisa senyawa organik yaitu Kromatografi Gas-8pektrometri Massa (KG-8M). Teknik analisa ini dapat melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa organik individu pada senyawa organik yang sangat kompleks. Pada contoh geologi, campuran kompleks dari biomarka yang diinginkan terdapat dalam konsentrasi rendah dan hanya teridentifikasi oleh KG-8M (Philp, 1986). Salah satu cekungan yang terdapat di ndonesia adalah cekungan Ombilin. Cekungan ini merupakan satu- satunya cekungan tersier antar pegunungan yang ada di ndonesia. Formasi 8angkarewang merupakan salah satu penyusun tertua cekungan Ombilin. 8edimennya terdeposit pada lingkungan danau yang stabil (Gunther, 1876 dan Musper, 1935). Keberadaan sedimen danau ini sangat kaya akan sumber hidrokarbon yang belum ditemukan, sebab batuan lingkungan danau dikenal sebagai batuan sumber minyak burni yang bai k yang beberapa cekungan lain yang ada di dunia (Fouch, 1983). Formasi ini pernah dieksplorasi oleh PT. Caltex Pasific ndonesia dalam usaha pencarian rninyak dan gas burni, saat itu belum dikaji aspek geokimianya sehingga evaluasi sedimen untuk menetapkan formasi Sangkarewang 3
4 sebagai batuan sumber minyak bumi terutama secara geokimia tidak ada, dan belum dilaporkan profil biomarka alkohol dan ketonnya. Sedimen formasi Sangkarewang diduga merupakan batuan sumber yang potensial minyak bumi dan akan memiliki biomarka jenis alkohol dan keton. Hal ini dikarenakan sedimennya merupakan sedimen danau, dimana pada lingkungan danau terdapat kontribusi tanaman tingkat tinggi serta organisme aquatik dan lingkungan beroksigen yang merupakan sumber biomarka alkohol dan keton ( Apriyani, 2000). Peneli tian ini mengungkapkan potensi batuan sumber dari tujuh titik pada formasi Sangkarewang berdasarkan data Toe dan analisa pirolisis. Dua titik yang memiliki persen karbon organik total (% TOe) yang tinggi akan di kaji biomarkanya, khususnya biomarka alkohol dan keton melalui analisa dengan menggunakan KG-SM. Data biomarka tersebut,, digunakan untuk mengetahui asal-usul lingkungan pengendapan, kondisi lingkungan pengendapan dan organisme yang berperan selama proses pengendapan. Data-data tersebut dapat digunakan sebagai bagian yang menunjang penerapan geokimia organik dalam mengoptimalkan eksplorasi sumber minyak dan gas bumi pada formasi Sangkarewang. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunitas Tumbuhan Bawah Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupannya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG TATA LAKSANA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG TATA LAKSANA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa air merupakan salah satu
Lebih terperinciPENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
ii PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Buku Ajar MKU By Tim MKU PLH Editor: Dewi Liesnoor Setyowati Sunarko Rudatin Sri Mantini Rahayu Sedyawati UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FEBRUARI 2014 iii Kata Pengantar Saat
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBUATAN ALAT PERAGA KIMIA SEDERHANA UNTUK SMA
PEDOMAN PEMBUATAN ALAT PERAGA KIMIA SEDERHANA UNTUK SMA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAHAN AJAR SISWA PERALATAN DAN PEMANFAATAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR
Program Keahlian : TEKNIK ENERGI TERBARUKAN (1.18) Paket Keahlian : TEKNIK ENERGI BIOMASSA (062) Mata Pelajaran : BAHAN BAKAR NABATI BAHAN AJAR SISWA PERALATAN DAN PEMANFAATAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR Disusun:
Lebih terperinciBAB 7 PRINSIP DASAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
BAB 7 PRINSIP DASAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM 7.1. Pengelompokan Sumber Daya Alam Keputusan perusahaan dan rumah tangga dalam menggunakan sumber daya alam dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan biologi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,
Copyright 2002 BPHN UU 24/1992, PENATAAN RUANG *8375 Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 24 TAHUN 1992 (24/1992) Tanggal: 13 OKTOBER 1992 (JAKARTA) Sumber: LN 1992/115;
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
pres-lambang01.gif (3256 bytes) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN/KOTA
Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 20 Tahun 2008 Tanggal : 28 November 2008 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN/KOTA I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS DAN TATACARA PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 22/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATACARA PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Temu Putih (Curcuma zedoaria) Tanaman temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) di berbagai negara dikenal dengan nama white tumeric (Inggris), kencur atau ambhalad
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Tentang Air 2.1.1 Sifat kimia dan fisika air Nama Sistematis Nama Alternatif Rumus Molekul Massa Molar Densitas dan Fase Titik Lebur Titik Didih : air : aqua, dihidrogenmonoksida,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini, baik secara langsung, sebagai media pembelajaran jarak jauh atau sebagai sarana bagi
Lebih terperinciRINGKASAN DISERTASI. Oleh : Sayid Syarief Fathillah NIM 06/240605/SPN/00217
PENILAIAN TINGKAT BAHAYA EROSI, SEDIMENTASI, DAN KEMAMPUAN SERTA KESESUAIAN LAHAN KELAPA SAWIT UNTUK PENATAGUNAAN LAHAN DAS TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA RINGKASAN DISERTASI Oleh : Sayid Syarief
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Jakarta, Oktober 2010 Kepala PPPTMBG LEMIGAS. Ir. Rida Mulyana, M.Sc. Proses Pembuatan Bahan Bakar Bensin dan Solar Ramah Lingkungan
KATA SAMBUTAN Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kita telah dapat menyelesaikan penulisan buku berjudul: Proses Pembuatan Bensin dan Solar Ramah Lingkungan
Lebih terperinciKONDISI UMUM PARAMETER FISIKA PERAIRAN PULAU SEKATAP KELURAHAN DOMPAK KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU
KONDISI UMUM PARAMETER FISIKA PERAIRAN PULAU SEKATAP KELURAHAN DOMPAK KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU LAPORAN PRAKTIK LAPANG OLEH REYGIAN FREILA CHEVALDA PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKomposisi Jenis, Kerapatan, Persen Penutupan dan Luas Penutupan Lamun di Perairan Pulau Panjang Tahun 1990 2010
Komposisi Jenis, Kerapatan, Persen Penutupan dan Luas Penutupan Lamun di Perairan Pulau Panjang Tahun 1990 2010 MUHAMMAD ISMAIL SAKARUDDIN SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciBab 1. Manfaat penggunaan biomassa
Bab 1. Manfaat penggunaan biomassa 1.1. Manfaat Biomassa 1.1.1. Apa itu Biomassa? Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah, misalnya tentang hal hal yang berkaitan dengan tugas perkembangan remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti punya masalah. Masalah merupakan satu hal yang selalu mengiringi kehidupan setiap manusia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kehidupan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciDari Mana Datangnya Minyak Bumi
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi? Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu: Pertama, ada bebatuan asal (source rock) yang secara geologis
Lebih terperinciPeran dan Arti AMDAL DR. IR. RIRIEN PRIHANDARINI, MS
Peran dan Arti AMDAL DR. IR. RIRIEN PRIHANDARINI, MS Konsep AMDAL di Indonesia AMDAL secara formal berasal dr US National Environmental Policy Act (NEPA) th 1969; Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan sbg alat
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Pemeriksaan Atas Penanganan Semburan Lumpur Panas Sidoarjo. Ringkasan Eksekutif
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Pemeriksaan Atas Penanganan Semburan Lumpur Panas Sidoarjo A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Ringkasan Eksekutif Pada tanggal 29 Mei 2006 telah terjadi
Lebih terperinci