Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah setiap pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi? Mengapa?
|
|
- Irwan Oesman
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah setiap pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi? Mengapa?
2 PENGERTIAN PROFESI Profesi Menurut DE GEORGE; adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai suatu kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Misal: guru, dokter, militer, pengacara dll.
3 Profesional Orang yang menyandang suatu profesi Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai profesinya Profesionalisme Komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan mengembangkan strategi dalam bekerja. Profesionalitas Sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki dalam melakukanpekerjaannya. Profesionalisasi Proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalammencapaikriteriaataustandar.
4 Landasan profesionalisasi pendidikan (1) 1. Subjek: manusia memiliki potensi (kemauan, pengetahuan, emosi dan perasaan) yang dapat dikembangkan pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia. 2. Pendidikan dilakukan secara internasional, diikat oleh norma dan nilai secara universal, nasional maupun lokal.
5 Landasan profesionalisasi pendidikan (2) 3. Teori pendidikan menjawab masalah pendidikan. 4. Manusia memiliki potensi dikembangkan melalui pendidikan. 5. Inti pendidikan proses 6. Dilema tujuan pendidikan menjadikan manusia yang baik (dimensi intrinsik) Vs alat untuk perubahan mencapai sesuatu (misi instrumental).
6 Bagaimana cara mengetahui profesionalisme seorang guru?
7 Ciri-ciri guru yang memiliki profesionalisme tinggi (1): 1. Ingin selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal. 2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi yang diwujudkan melalui penampilan, cara berbicara, sikap hidup sehari-hari, dll. 3. Selalu mengejar kesempatan untuk pengembangan profesional, misal: mengikuti kegiatan ilmiah, penataran atau pendidikan lanjutan, melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah.
8 Ciri-ciri guru yang memiliki profesionalisme tinggi (2): 4. Mengejar kualitas dan cita-cita profesi melalui program yang sudah ditetapkan. 5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya sehingga menunjukka rasa percaya diri akan profesi yang dijalani.
9 Ciri Ciri Profesi Ada pengetahuan khusus, keahlian dan keterampilan ini dimiliki melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. Ada kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, kegiatan bersandar pada kode etik profesi. Mengabdi pada kepentingan masyarakat Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
10 Prinsip Prinsip Etika Tanggung Jawab Profesi Pelaksanaanpekerjaan dan hasil Dampakterhadap kehidupan masyarakat Keadilan Otonomi Memberikan kepada setiap orang sesuai haknya masing2. Kebebasan bagi setiap profesional untuk menjalankan profesinya
11 Syarat-Syarat suatu Profesi Melibatkan kegiatan intelektual Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus Memerlukanlatihandalamjabatanyang berkesinambungan. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukansekedarlatihan. Menjanjikankarirhidupdankeanggotaanyang permanen. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Menentukanbakustandarnyasendiri(kodeetik). Wahyono, 2008
12 Apa yang menjadi tugas utama profesi keguruan? Melayani masyarakat dalam dunia pendidikan.
13 KOMPETENSI APA YANG HARUS DIMILIKI OLEH GURU PROFESIONAL?
14 Kompetensi guru profesional Profesional : - Menguasai bidangnya. - Penguasaan metodologis - Menguasai landasan pendidikan dan pemahaman terhadap siswa. Guru Personal : - Memiliki kepribadian yang menjadi teladan Sosial : -Kemampuan berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, kepsek dan masyarakat luas. Pelayanan : -Mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai material.
15 Ciri-ciri jabatan guru (NEA) Guru adalah jabatan yang : melibatkan kegiatan intelektual menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus memerlukan persiapan yang lama memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan menjanjikan karir hidup dan keanggotaan permanen menentukan bakunya sendiri Mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi Memiliki organisasi profesional yang kuat
16 Layanan profesi keguruan Jabatan guru layanan kepada masyarakat meliput: pembelajaran bimbingan Administrasi Usaha kesehatan sekolah (UKS) ekstra kurikuler Layanan seperti apa yang dimaksudkan? Berikan contoh pelaksanaannya
17 Tugas!!! 1. Jelaskan persyaratan untuk menjadi guru menurut UU No. 14 Tahun (maks 500 kata) 2. Jelaskan fungsi dan ruang lingkup masing-masing kompetensi guru ( profesional, personal/kepribadian dan sosial). (maks 600 kata) Catatan: Due date: 20 september 2011 dalam bentuk softcopy Font: Times New roman, 12 Spasi: 1,5 Margin : 3 cm Jangan lupa referensi/daftar pustaka.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Di samping itu pendidikan juga merupakan variabel
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH 2015 KATA PENGANTAR Peran Guru dalam
Lebih terperinciManual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10
Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 Halaman BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Guru Istilah kinerja berasal dari kata bahasa Inggris performance yang berarti unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja adalah hasil
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA
PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA Pedoman Perilaku Mahasiswa UAJY merupakan pedoman sikap dan tingkah laku yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
Lebih terperinciMEMBANGUN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENDIDIKAN: REFLEKSI PROFESIONALISME GURU DI ERA GLOBALISASI
MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA MELALUI PENDIDIKAN: REFLEKSI PROFESIONALISME GURU DI ERA GLOBALISASI Oleh: Euis Karwati * Disampaikan dalam seminar internasional (proceeding ISSn : 2086-8340) Abstrak Saat
Lebih terperinciPEMINATAN PESERTA DIDIK
PEMINATAN PESERTA DIDIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIK 2013 i
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2006 KATA PENGANTAR Buku Panduan ini dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari
Lebih terperinciTEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF
1 TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF Disampaikan pada : Pelatihan Program Pengembangan Desa Binaan Bogor, 26 29 September 2002 Konsep Pemberdayaan Dekade 1970-an adalah awal kemunculan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 PENGARA Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT 2011 0 Daftar Isi Bab I. 2 PENDAHULUAN 2 Latar Belakang 2 Landasan Penyusunan Code of Conduct... 3 Visi dan Misi Perusahaan... 3 Tata Nilai Perusahaan... 3 Maksud,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan
Lebih terperinciPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang STANDAR Proses UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hakikat
Lebih terperinci