Rahmat Saepul Hidayat ( ),Sistem Informasi penjadwalan mengajar guru menggunakan algoritma genetika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rahmat Saepul Hidayat ( ),Sistem Informasi penjadwalan mengajar guru menggunakan algoritma genetika"

Transkripsi

1 Abstrak Rahmat Saepul Hidayat ( ),Sistem Informasi penjadwalan mengajar guru menggunakan algoritma genetika Selama ini penjadwalan mengajar guru khusus nya dalam penelitian ini studi di SMAN 1 CISAYONG TASIKMALAYA yang meliputi penjadwalan mengajar guru masih menggunakan cara manual, sehingga terdapat beberapa guru yang bentrok antar jam mengajarnya sehingga untuk membagi guru sesuai dengan kelas dan mata pelajaran nya dalam waktu tertentu diperlukan dalam waktu yang rumit dan lama dalam menyelesaikan penjadwalan tersebut.. Dalam penyusun jadwal mengajar guru ini pun terdapat banyak kemungkinan yang selayaknya dicoba untuk menemukan penjadwalan terbaik.karena itu dibutuhkan metode optimisi yang dapat diterapkan untuk mengerjakan penjadwalan mengajar guru tersebut adalah dengan menggunakan metode kecerdasan buatan yaitu Algoritma genetika. sebagai tujuan utama untuk mengembangkan lebih lanjut suatu sistem penjadwalan mengajar guru yang belum terkomputerisasi yang dapat mengganti cara manual penjadwalan mengajar guru dan dapat menghasilkan jadwal yang lebih akurat dengan aturan yang ada dalam waktu yang lebih singkat Kesimpulan dari sistem ini dapat menyusun jadwal pelajaran secara keseluruhan,bentrok jadwal dapat teratasi serta permintaan guru tidak bias mengajar pada hari dan jam tertentu dapat terpenuhi Kata kunci :Sistem Informasi,penjadwalan.Algoritma Genetika ix

2 Abstract Rahmat Saepul Hidayat ( ), Information System for scheduling teaching teachers using genetic algorithms So far, the scheduling of special teachers in this study studies in SMAN 1 CISAYONG TASIKMALAYA which includes scheduling teaching teachers is still using manual method, so there are some teachers clashing between teaching hours so as to divide teachers in accordance with the class and its subjects in a certain time required in a complicated time and long time in completing the scheduling. In this teacher teaching schedule there are also many possibilities that should be tried to find the best scheduling. Therefore, an optimization method that can be applied to do the teacher's teaching scheduling is by using an artificial intelligence method, namely Algorithms genetics. as the main goal to further develop a teacher computer scheduling system that has not been computerized that can replace the manual way of scheduling teacher teaching and can produce more accurate schedules with existing rules in a shorter period of time The conclusion of this system can arrange lesson schedules as a whole, the clash of schedules can be overcome and the teacher's request is not biased to teach on certain days and hours can be fulfilled Keywords: Information Systems, scheduling. Genetic Algorithms x

3 DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul Tugas Akhir... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah... iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir... iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir... v Kata Pengantar... vii Abstrak... ix Daftar Isi... xi Daftar Simbol... xiii Daftar Gambar... xix Daftar Tabel... xxi Daftar Lampiran... xxii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian Ruang Lingkup... 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori Pendukung BAB III SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Institusi Sejarah Institusi Struktur Organisasi dan Fungsi Prosedur Sistem Berjalan Activity Diagram Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan Spesifikasi Dokumen Masukan Spesifikasi Dokumen Keluaran Permasalahn Pokok Pemecahan Masalah BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1. Tahapan Perancangan Sistem Analisis Kebutuhan Rancangan Diagram Use Case Rancangan Diagram Aktivitas xi

4 Rancangan Dokumen Sistem Usulan Rancangan Prototype Perancangan Perangkat Lunak Entity Relationship Diagram (ERD) Logical Record Structure (LRS) Spesifikasi File Class Model / Class Diagram Sequence Diagram Spesifikasi Hardware dan Software Jadwal Implementasi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT KETERANGAN RISET LAMPIRAN xii

5 DAFTAR SIMBOL A. Simbol Use Case Simbol Use case Aktor / actor Asosiasi / association Ekstensi / extend Generalisasi / generalization Include / uses Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informai yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor Relasi use case tambahan ke sebuah use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan xiii

6 B. Simbol Entity Relationship Diagram Entitas / Objek Data Kumpulan objek atau sesuatu yang dapat dibedakan atau dapat didefinisikan secara unik. Relationship Hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih. Kumpulan relationship yang sejenis disebut relationshipset. Atribut / Elemen Data kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas. Connection Digunakan sebagai penghubung entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas lainnya. xiv

7 C. Simbol Aliran Diagram Dependency Hubungan antara dua benda/things yang mana jika sebuah benda berubah mengakibatkan benda satunya akan berubah pula. Symbol ini digunakan dalam penggambaran sistem menggunakan diagram use case dan aktivitas. Association Hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan dalam diagram use case yang menunjukan komunikasi antara aktor dan use case. Dalam diagram kelas, menunjukan hubungan statis/relasi antar kelas dengan makna umum. Generalization Realization Hubungan khusus dalam obyek anak/child yang menggantikan obyek induk/parent. Dalam hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk. Hubungan antara pengelompokkan yang menjamin adanya ikatan diantaranya. Hubungan ini dapat diwujudkan diantara interface dan kelas atau elements, serta antara use cases dan collaborations. xv

8 D. Simbol Diagram Aktivitas Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain melakukan suatu kegiatan. Partition Symbol yang membatasi aktivitas antar orang, organisasi, unit atau kelompok dalam penggambaran diagram activity. Decision Asosiasi percabangan jika ada pilihan aktivitas yang lebih dari satu (bisa terdapat lebih dari dua aktivitas yang menjadi pilihan). Initial State Bagaimana objek dibentuk atau diawali. Hanya boleh terdapat satu Final State Bagaiman objek diakhiri. Dalam diagram akivitas memiliki minimal satu final state. Control Flow Menunjukan urutan aliran aktivitas, digunakan dalam diagram aktivitas. xvi

9 Fork/Join Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa beberapa aliran, atau sebailknya yang dapat dikerjakan secara paralel. Aktivitas setelah aliran ini dikerjakan jika aktivitas pada aliran sebelumnya terpenuhi semua. E. Simbol Class Diagram Class - atribut class Himpunan dari objrk-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. Memiliki tiga area pokok yaitu, Nama Kelas/ Entitas (Class1), Atribut (atribut1) dan Operasi (operasi()). + operasi() Asosiasi Berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain. Dapat diberi keterangan kondisi hubungan antar kelas, misalnya one to one. F. Simbol Sequence Diagram Actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi. xvii

10 Time Active Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi dengan pesan. Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek System Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang akitfitas yang terjadi. xviii

11 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar III.1 :Struktur Organisasi SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya Gambar III.2 Activity Diagram menentukan jumlah jam mengar Gambar III.3 Activity Diagram menentukan kode urut guru Gambar III.4 Activity Diagram Pembagian Kelas Gambar III.5 Activity Diagram Pembagian Jadwal Gambar IV.1. Rancangan Use Case Diagram Login Gambar IV.2. Rancangan Use Case Diagram Menu Lihat Jadwal Gambar IV.3. Rancangan Use Case Diagram Menu Data Guru Gambar IV.4. Rancangan Use Case Diagram Menu Pengecualian guru Gambar IV.5. Rancangan Use Case Diagram Menu Login guru Gambar IV.6. Rancangan Use Case Diagram Menu Lihat Jadwal Guru Gambar IV.7. Rancangan Use Case Diagram Cetak Jadwal Gambar IV.8: Rancangan Activity Diagram Menu Login Gambar IV.9: Rancangan Activity Diagram Menu Lihat Jadwal Gambar IV.10 : Rancangan Activity Diagram Menu Proses penjadwalan Gambar IV.11 : Rancangan Activity Diagram Menu Pengecualian guru Gambar IV.12: Rancangan Activity Diagram Menu Login guru Gambar IV.13 : Rancangan Activity Diagram Menu Lihat Jadwal Gambar IV.14: Rancangan Activity Diagram Menu Cetak jadwa Gambar IV.15 Halaman Login Gambar IV.16 Halaman Menu Utama Admin Gambar IV.17 Halaman Menu Data Guru Gambar IV.18 Halaman Menu Lihat Jadwal Gambar IV.19 Halaman Menu Pengecualian Guru Gambar IV.20 Halaman Menu Jatah Mengajar Gambar IV.21 Halaman Menu Utama Guru Gambar IV.22 Halaman Menu Lihat Jadwal Guru Gambar IV.23 :proses ukuran populasi Algoritma Genetika Gambar IV.24 : Ilustrasi Dekode kromosom Gambar IV.25 : Skema Pengkodean Binaray Encoding xix

12 31. Gambar IV.26: Ilustrasi Roulette Wheel Gambar IV.27: Perkawinan silang (Crossover) Gambar IV.28 : Mutasi Kromosom Gambar IV.29 Entity Relationship Diagram Gambar IV.30: Logical Record Structure Gambar IV.31. Class Model / Class Diagram Gambar IV.32 Sequence Diagram Login Gambar IV.33. Sequence Diagram Data Guru Gambar IV.34: Sequence Diagram Lihat Jadwal Gambar IV.35. Sequence Diagram Pengecualian guru Gambar IV.36. Sequence Diagram Jatah Mengajar Gambar IV.37. Sequence Diagram Login Guru Gambar IV.38. Sequence Diagram Jadwal Mengajar xx

13 DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel IV.1. Deskripsi Use Case Login Tabel IV.2. Deskripsi Use Case Menu Lihat Jadwal Tabel IV.3. Deskripsi Use Case Menu Data Guru Tabel IV.4. Deskripsi Use Case Menu Pengecualian guru Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Menu Login guru Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Menu Lihat jadwal Tabel IV.7. Deskripsi Use Case Menu Cetak Jadwal Tabel IV.8:Tabel Ilustrasi Liner Fitness Rangking Tabel IV.9. Spesifikasi File Admin Tabel IV.10. Spesifikasi File Data Guru Tabel IV.11. Spesifikasi File Admin Tabel IV.12. Spesifikasi File Admin Tabel IV.13. Spesifikasi File Login guru Tabel IV.14. Spesifikasi File Lihat jadwal Tabel IV.15. Jadwal Implementasi 90 xxi

14 1. Surat Tugas Mengajar DAFTAR LAMPIRAN A1 xxii

15 2. Jadwal Mengajar xxiii

16 A2 xxiv

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi semakin hari semakin pesat,terutama teknilogi komputer, mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian dan pengolahan informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi.begitu juga dengan pendidikan yang semakin meningkat kapasitasnya, baik program studi, jumlah peserta didik, maupun jumlah guru pengajarnya.sehingga secara langsung jumlah ruang kelas juga bertambah seiring bertambahnya siswa dan jurusan. Di setiap sekolah,kegiatan yang rutin dilakuka setiap tahun pelajaran baru adalah menyusun jadwal mengajar setip guru dan mata pelajarannya.jika pembuatannya tidak teliti maka jadwal yang dibuat tidak akan semprna yang berakinbat pada guru yang akan mengajar maupun siswa yang belajar nantinya akan terjadi bentrok saat adanya pertemuan kelas,apalagi jika jumlah kelas dan guru nya banyak, sehingga sangat diperlukannya perangkat lunak yang akan digunakan dalam kegiatan ini. Selama ini penjadwalan mengajar guru khusus nya dalam penelitian ini studi di SMAN 1 CISAYONG TASIKMALAYA yang meliputi penjadwalan mengajar guru masih menggunakan cara manual, sehingga terdapat beberapa guru yang bentrok antar jam mengajarnya sehingga untuk membagi guru sesuai dengan kelas dan mata pelajaran nya dalam waktu tertentu diperlukan dalam waktu yang rumit dan lama dalam menyelesaikan penjadwalan tersebut. Dalam penyusun jadwal mengajar guru ini pun terdapat banyak kemungkinan yang selayaknya dicoba untuk menemukan penjadwalan terbaik.karena itu dibutuhkan metode optimisi yang dapat diterapkan untuk 1

18 2 mengerjakan penjadwalan mengajar guru tersebut adalah dengan menggunakan metode kecerdasan buatan yaitu Algoritma genetika. Berdasarkan uraian di atas,maka, penulis mencoba mengambil penelitian di SMAN 1 CISAYONG TASIKMALAYA dengan judul Penerapan Metode Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Mengajar Guru di SMAN 1 CISAYONG TASIKMALAYA sebagai tujuan utama untuk mengembangkan lebih lanjut suatu sistem penjadwalan mengajar guru yang belum terkomputerisasi yang dapat mengganti cara manual penjadwalan mengajar guru dan dapat menghasilkan jadwal yang lebih akurat dengan aturan yang ada dalam waktu yang lebih singkat 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Ingin Mengetahiu bagaimana cara implementasi pembuatan sebuah software system penjadwalan mengajar guru pada sebuah sekolah menggunakan metode Algoritma Genetika 2. Mengetahui bagaimana kelayakan Algoritma genetika pada sebuah penjadwalan mengajar guru di sekolah 3. Agar hasil penelitian dapat bermanfaat dan digunakan sebagai cara terbaru dalam penjadwalan mengajar guru di sekolah

19 3 Sedangkan manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Manfaat untuk penulis a. Sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Kota Tasikmalaya b. Memahami proses keja Metode Algoritma dalam penjadwalan mengajar guru di sekolah 2. Manfaat untuk objek penelitian Menghasilkan suatu informasi yang dapat membantu dan memudahkan guru dalam penjadwalan. 3. Manfaat untuk pembaca Dengan adanya riset ini berharap dapat memberikan suatu informasi pembaca dan digunakan sebagai referensi mengenai Penjadwalan mengajar guru di SMAN 1 CISAYONG KOTA TASIKMALAYA Metode Penelitian Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode prototipe yang terbagi menjadi empat tahapan yaitu : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini penulis yang akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi mode interface, teknik prosedural maupun teknologi yang akan digunakan.

20 4 2. Pengembangan prototipe. Pada tahap ini penulis bekerja sama dengan programmer mengembangkan prototipe sistem untuk memperlihatkan kepada pimpinan perusahaan pemodelan sistem yang akan dibangun. 3. Menentukan prototipe, apakah dapat diterima oleh pimpinan perusahaan atau tidak. Pada tahap ini akan mendeteksi dan mengindentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuat dapat diterima, perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan. 4. Penggunaan prototipe pada tahap ini, penulis akan menyerahkan kepada programmer untuk mengimplementasikan pemodelan yang dibuatnya menjadi satu sistem Teknik Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan Data antara lain : 1. Observas (Pengamatan Secara Langsung) Observasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan terhadap objek secara langsung.teknik ini digunakan untuk mempermudah serta mengetahui keadaan atau kondisi objek penelitian yang sebenarnya. Penulis melakukan observasi ini untuk mengamati penjadwalan mengajar guru di sekolah SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya agar meningkatkan kinerja system penjadwalan tersebut. 2. Wawancara Untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka penulis melakukan wawancara mengenai kegiatan yang berhubungan dengan system informasi penjadwalan mengajar guru di SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya.

21 5 3. Metode stud pustaka Untuk memperkuat landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan,penulis membaca serta mempelajari buku-buk di perpustakan,jurnal, dan mengunjungi situs situs yang ada di internet untuk mencari sumber sumber yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir ini Metode Pengambilan Ke[utusan (Panharesi, Mahmudy, Komputer, & Brawijaya, 2015) Algoritma Genetika meupakan salah satu bagian dari algoritma evolusi. Algoritma evolusi merupakan bentuk generik dari algoritma optimisi meta-heuristic berbasis populasi yang menjadi sub-set dari komputasi evolusi.algoritma genetika sendiri sudah sangat popular digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah optimisi yang secara garis besar,proses algoritma genetika diilustrasikan pada gambar 3 proses meliputi :

22 6 Sumber: JurnalSkripsi YasminGhasa Gambar I.I: Langkah-Langkah Algoritma Genetika 1. Inisialisasi parameter yang terdiri dari parameter algotitma genetika dan optimisi distribusi barang 2. Membangkitkan generasi awal yang terdiri dari beberapa individu secara acak 3. Melakukan proses crossover yang bertujuan untuk menghasikan offspring sesuai dengan crossover rate. Proses crossover ini menggunakan metode one cut point. 4. Melakukan proses mutasi berdasarkan mutation rate. Proses mutasi ini menggunakan metode reciprocal exchange.

23 7 5. Melakukan proses evaluasi dengan menghitung nilai fitness setiap individu.persamaan fitness yang digunakan f = 1 Total biaya + (peneliti x total muatan) xc Dalam menghitung total biaya menggunakan 2 persamaan sebagai berikut : biaya pergi = j * (t 0 + ( t 1 t 0 ) * m +) Mmax biaya pulang = j * t 0 Keterangan : J = jarak t 0 =biaya angkut truk ketika muatan ksosng t 1 =biaya angkut truk ketika muatan penuh m=muatan yang diangkut oleh truk Mmax=muatan maksimal truk 6. Melakukan proses seleksi untuk menentukan populasi baru 1.4. Ruang Lingkup Agar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan,penulis membatasi batasan masalah seperti : 1. Peneliti ini hanya membatasi tentang system informasi penjadwalan mengajar dengan menggunakan metoe algoritma genetika 2. Batasan dibuat dengan permasalahan sampai dengan penyelesaian yang dicapai. 3. Merancang sistem berjalan Penjadwalan Mengajar Guru,tujuannya agar penjadwalan mengajar guru dapat lebih efisien dan lebih sempurna dalam pelaksanaannya

24 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem A. Pengertian Sistem Menurut (Mahdiana, 2016) Sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut (Fadillah, Muttaqin, Milly, & Marbun, 2016), Sistem merupakan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut (Anggraeni (2017:1)Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan- ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan. B. Pengertian Informasi Menurut (Mahdiana, 2016) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut (Susianto & Guntoro, 2017) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan - keputusan yang sekarang atau keputusankeputusan yang akan datang. 8

25 9 Menurut (Atastina, Firdaus, & Candra, 2015), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi data yang berguna untuk suatu tujuan tertentu, yang dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. C. Pengertian Sistem Informasi Menurut (Mahdiana, 2016) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Menurut (Farell, Saputra, & Novid, 2018), Sistem informasi diartikan sebagaisuatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain. Menurut (Rahayu, Sari, & Saputra, 2018), Sistem Informasi merupakan elemenelemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

26 Teori Pendukung A. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut (Iswandy, 2015) Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki dua komponen utama yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini,masingmasing dilengkapi dengan sejumlah atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ada di dunia nyata. ERD ini dapat digambarkan secara sistematis dengan menggunakan simbolsimbol seperti yang terlihat pada table. B. Logical Record Structure (LRS) Menurut (Hidayat, Marlina, & Utami, 2014) LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relational Ship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas. Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi yang meliputi: 1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-many), maka digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit. 2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak. 3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.

27 11 C. Unified Modeling Language (UML) Menurut (Wicaksono, 2017) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object- Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Menurut (Mohamad Ali Murtadho, 2016) merupakan metodoloi kolaborasi antara metoda- metoda booch, OMT (Object Modelling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk menggadaptasi maraknya penggunaan bahasa Pemograman Berorientasi Objek. Menurut (Mahdiana, 2016) ada banyak diagram di dalam UML (unified Modeling Language), penulis akan membahas diagram yang digunakan dalam melakukan analisa dan rancangan sistem pengadaan barang sebagai berikut : 1. Use Case Diagram Use Case diagram adalah diagram yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkan hubunganhubungan yang terjadi antara actors dengan use case dalam sistem. 2. Activity Diagram Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan eventevent yang terjadi dalam suatu use case. 3. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode /

28 12 fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain- lain. 4. Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek- obyek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. D. Pengertian Penjadwalan Menurut (Puspita, Arini, & Masrurah, 2017)Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi penjadwalan yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam hierarki pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya operasi (Herjanto, 2001). Menurut (Sagala, Informatika, Utara, & Development, 2018) menyatakan bahwa penjadwalan adalah suatu proses pengalokasian sumber daya untuk memilih sekumpulan job dalam jangka waktu tertentu. E. Pengertian Algoritma Menurut (Puspita et al., 2017) Algoritma genetika sebagai cabang dari algoritma evolusi merupakan metode adaptif yang bisa digunakan untuk memecahkan suatu pencarian nilai dalam sebuah masalah optimasi (Satriyanto, 2009).

29 13 Menurut (Noviar, 2016)Algoritma Genetika sebagai cabang dari Algoritma Evolusi merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan pencarian nilai dalam sebuah masalah optimasi yaitu permasalahan-permasalahan yang bukan linier (Gen & Cheng, 2000).Algoritma genetika bukanlah teknik konvergensi konvensional yang lebih bersifat deterministic. (Gen & Cheng, 1997) Sumber: Gambar II.I : Langkah-Langkah Metode Algoritma Genetika

30 14 F. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut (Wicaksono, 2017) Sistem pendukung keputusan adalah interaktif, berbasis sistem komputer, yang membantu pengguna dalam kegiatan menentukan dan memilih. Tersedia penyimpanan data dan retrieval, tetapi meningkatkan akses informasi tradisional dan fungsi pengambilan dengan dukungan pembangunan model dan model berbasis penalaran. G. Stude Literatur Tabel II.1. Penelitian Terdahulu N o Nama penulis dan judul Pembahasan Pokok 1 (Sistem & Membahas Mengenai Penerapan Algoritma evolusi. 2 Penjadwalan, 2008) Penerapan Algoritma Genetika Pada sebuah penjadwalan (Pembimbing, dengan metode generatios replacement Pada aplikasi Penjadwalan Berdasarkan permasalahan penjadwalan perawat di. Komputer, & atas maka diperlukan suatu algoritma untuk Brawijaya, 2015) Optimisi Penjadwalan Perawatan memecahkan masalah penjadwalan yang ada. Algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Untuk permasalahan penjadwalan perawat, algoritma genetika dapat

31 15 3 Menggunakan Algoritma Genetika (Genetika, Informasi, digunakan sebagai metode pengembangan sistem yang dapat membantu mengoptimalkan daftar jaga perawat. Dari tugas akhir yang telah dilakukan ini, kesimpulan. & Pendahuluan, yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 2013)Mata Menggunakan Kuliah 1. Aplikasi dapat berjalan dengan baik di web beowser dengan memberikan keluaran yang sesuai dan aplikasi Algoritma Genetika dapat dijalankan dengan baik. di Jurusan Sistem Informasi ITS 2. Aplikasi dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan batasan kaku yang harus dipenuhi oleh aplikasi. 3.Batasan untuk semester masih belum dapat terpenuhi oleh aplikasi dalam menghasilkan jadwal yang baik. 4. Masih belum adanya prioritas pada batasan lunak sehingga batasan lunak dianggap memiliki nilai yang sama. 5. Aplikasi dapat berjalan meskipun data yang ada pada database pendukung aplikasi diganti dengan jumlah data yang berbeda namun harus dengan jenis data dan format tabel yang sama. 4 (Buliali, Herumurti, PadapenelitianinimetodeAlgoritmaGenetikadipadukan. & Wiriapradja, dengan metode Constraint Satisfaction Problem, n.d.)penjadwalan Mata Kuliah Dengan dimana kromosom yang dihasilkan pada metode Algoritma Genetika dapat diproses dengan metode Metode Algoritma Constraint

32 16 Genetika Dan Metode CONSTRAINT SATISFACTION SatisfactionProblemsehinggadapatditemukanbatasanbatasan pada penjadwalan yang harus dipenuhi dengan cepat dan akurat. Hal ini akan membuat proses 5. (Lubis & Ginting, 2016)Perancangan Aplikasi penjadwalan heuristic pada Algoritma Genetika menjadi terarah dan membuat keseluruhan proses menjadi lebih efisien. Dari hasil analisa yang telah dilakukan dan berdasarkan rumusan masalah dapat diambil beberapa poin kesimpulan sebagai berikut : Kereta Dengan 1. Adapun penjadwalan kereta api pada Stasiun Kereta Menggunakan Algoritma Genetika Api Bandar Khalipah Medan dengan cara jadwal keberangkatan dibagi kepada kereta api yang bisaberoperasi pada hari tersebut. Selanjutnya, jadwal keberangkatan disusunpadahari, jam, dan tujuan penumpang. 2. Dalam mengoptimalkan penyusunan jadwal keberangkatan penumpang menggunakan algoritma genetika diperlukan empat parameter antara lain jumlah tujuan, jumlah hari, waktu probabilitas crossover dan mutasi. Berdasarkan jurnal penelitian diatas, membahas tentang Sistem informasi Penjadwalan mengajar guru yang terbilang mempunyai masalah yaitu masih bersifat manual, maka dari itu perlu adanya sistem informasi berbasis website untuk memudahkan pengurus dalam hal penjadwalan tersebut. Maka penulis melakukan penelitian yang sama yaitu Sistem

33 17 Informasi Penjadwalan mengajar Guru menggunakan Algoritma Genetika. Penulis melakukan penelitian di SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya dikarenakan masih bersifat manual. Perbedan penelitian penulis dengan jurnal diatas yaitu penulis menggunakan metode Algoritma Genetika, metode pengambilan keputusan dengan beberapa alternatif dan kriteria untuk memudahkan pengurus dalam menentukan Jadwal Mengajar Guru di Sekolah.

34 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Institusi Sejarah Institusi Kebijakan pemerintah untuk mendorong lajunya roda pembangunan pada masa reformasi daerah globalisasi, pemerintah tengah melaksanakan berbagai kebijakan untuk menumbuh-kembangan pembangunan masyarakat dan pemerataan hasil-hasil agar dapat dirasakan dan dinikmati semua lapisan masyarakat. Berbagai dana bantuan pemerintah untuk membantu pembangunan yang dilaksanakan secara swadaya masyarakat dalam menggali potensi daerah dan mendorong lajunya roda pembangunan, terutama bidang pendidikan dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Untuk mencapai indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) Kabupaten Tasikmalaya yang handal di tahun 2021 yang sejajar dengan masyarakat perkotaan yang tingkat pendidikan masyarakat sudah cukup maju, sekaligus sebagai wujud nyata pelaksanaan otonomi daerah. Kebijakan pemerintah diantaranya program wajib belajar 9 tahun serta pengembangan pendidikan SMA Negeri 1 Cisayong,di Kecamatan Cisayong mengharapkan adanya SMA Negeri 1 Cisayong direncanakan akan didirikan di wilayah Jl.Raya Cisayong berdasarkan hasil rapat panitia persiapan pendirian SMA Negeri 1 Cisayong Pada tanggal 27 Juni 2013 membahas tentang : 1. Pembentukan panitia Persiapan pendirian SMA 1 Cisayong 2. Pembentukan panitia pembebasan tanah 3. Pembentukan panitiapembangunan SMA 1 Cisayong 4. Pembentukan pengurus komite SMA 1 Cisayong 18

35 19 5. Pembentukan struktur SMA 1 Cisayong Bentuk dan nama yang didirikan adalah sekolah menengah atas yang merupakan bentuk lembaga pendidikan menengah umum dengan sebutan SMA Negeri 1 Cisayong dibawah pembinaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Lokasi SMA Negeri 1 Cisayong Di Jl. Raya Cisinga Km. 19 Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Untuk SMA Negeri 1 Cisayong telah memperolah dukungan dari berbagai pihak,terutama dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, khususnya dari masyarakat kec. Cisayong. A. Visi SMA Negeri 1 Cisayong 1. Unggul dalam bidang akademik, bersaing dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa. B. Misi SMA Negeri 1 Cisayong 1. Meningkatkan kerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam keberhasilan sekolah 2. Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah laku sesuai dengan norma ajaran agama yang dianutnya. 3. Membutuhkan pemahaman terhadap ajaran agama,sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. 4. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi mandiri 5. Memberikan pelayanan dan bimbingan kepada para siswa dalam menumbuhkan sikap optimism dalam menyikapi hidup di masa yang akan dating.

36 20 6. Memberikan pelayanan dan bimbingan kepada para siswa dalam upaya peningkatan kreatifitas siswa baik secara akademik maupun non akademik. 7. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan kepada para siswa agar setiap siswa berkembang sesui dengan potensi yang dimilikinya sehingga dapat digunakan dalam kehidupannya.

37 Struktur Organisasi dan Fungsi Sumber :SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya Gambar III.1 :Struktur Organisasi SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya Masing-masing tugas dan fungsi serta tanggung jawab bagian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

38 22 a. Komite Sekolah Komite Sekolah berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan (Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003). Tugas komite adalah sebagai berikut : 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia usaha/ dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat. 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah mengenai: a) Kebijakan dan program pendidikan; b) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS); c) Kriteria kinerja satuan pendidikan/sekolah; d) Kriteria tenaga kependidikan; e) Kriteria fasilitas pendidikan dan Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan; 5. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan; 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan.

39 23 7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. b. Kepala sekolah Sebagai Edukator atau Pendidik, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator dan sebagai penanggungjawab keseluruhan didalam pengelolaan sekolah. Kepala sekolah memiliki hubungan erat antara Yayasan, Komite yang bersifat instruksional, hubungannya dengan staf guru, siswa, dan karyawan lainnya, Tugas dari kepala sekolah itu sendiri adalah untuk memimpin guru melakukan penyesuaian dan pembuatan kurikulum sehingga sekolah punya standar yang terbaik dalam kurikulum, membantu siswa mengatasi masalah disiplin siswa, melakukan komunikasi dengan nuansa yang positif dengan guru dan mengelola guru dengan cara yang baik hingga guru merasa diayomi dihormati dan semangat mengajar dan belajar, mendeteksi dengan cepat potensi sumber konflik di sekolah hingga dengan ada jalan keluar. c. Seksi Pendidikan Seksi pendidikan mempunyai tugas di bidang pengenmbangan menengah pendidik atas sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk peningkatan mutu pendidikan d. Seksi Prasarana Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana, meliputi penyiapan bahan sertifikasi, pengawasan dan pengendalian kelaikan kendaraan, penyiapan bahan kebijakan pengelolaan terminal penumpang tipe B, perencanaan kebutuhan perlengkapan jalan.;

40 24 Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis sarana dan prasarana; b. pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Seksi Sarana dan Prasarana : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Sarana dan Prasarana; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis sarana dan prasarana; c. melaksanakan bahan kebijakan pembinaan pengujian kendaraan bermotor yang diselenggarakan oleh Kabupaten/ Kota; d. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengendalian teknis sarana dan prasarana; e. melaksanakan pembinaan dan monitoring karoseri kendaran bermotor; f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kelaikan kendaraan; g. melaksanakan penyusunan bahan masukan Gubernur untuk penetapan terminal penumpang tipe A; h. melaksanakan evaluasi terminal penumpang tipe B; i. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan rencana induk terminal penumpang tipe B; j. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapan lokasi terminal penumpang tipe B;

41 25 k. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapan terminal penumpang tipe B; l. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan penyelenggaraan terminal penumpang tipe B; m. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengelolaan terminal penumpang tipe B; n. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; o. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang transportasi darat; p. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai sarana dan prasarana sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; q. melaksanakan pengendalian kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana; r. melaksanakan penyusunan bahan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD; s. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; t. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Sarana dan Prasarana; dan u. melaksanakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. e. Seksi Humas Pengertian humas (hubungan masyarakat) adalah usaha untuk membangun dan mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh kegiatan humas atau Public Relations (PR).

42 26 Peran Penting Humas Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra dan komunikasi mutual benefit relationship. Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas juga mendekatkan diri melalui media, baik melalui iklan, media sosial ataupun dengan menyediakan informasi mengenai perkembangan organisasi terkini f. Tata usaha Tata usaha adalah penyelenggara kegiatan administrasi,yakni urusan tulis menulis (Termasuk keuangan dan sebagainya) dan sebuah perusahaan,organisasi dan juga negara Tugasnya adalah menyusun program tata usaha sekolah dan mengurus segala urusan yang berhubungan dengan tata usaha. Tugasnya meliputi menyusun kerja tata usaha sekolah, mengkoordinir pengelolaan keuangan sekolah, Mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha sekolah, mengatur pengurusan kepegawaian, membina dan mengembangkan karier tenaga tata usaha sekolah, mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha, menyiapkan dan manyajikan data statistik sekolah, mengatur pelaksanaan kesekretariatan dan kerumahtanggaan, mengatur administrasi hasil proses kegiatan belajar mengajar, membantu kepala sekolah untuk mengembangkan sistem informasi sekolah, mengatur administrasi kesiswaan dan beasiswa, membantu Kepala sekolah dalam penyusunan RAPBS dan RIPS

43 27 g. Wakil kepala sekolah Kurikulum Secara garis besar deskripsi dan koordinasi wakasek Urusan Kesiswaan adalah sebagai pembantu khusus Kepala Sekolah di bidang Kesiswaa dalam mensosialisasikan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, mengambil tindakan kreatif pembagian tugas dan penyusunan jadwal pembelajaran, mengambil inisiatif untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan dalam penyusunan, pengambangan dan pelaksanaan kurikulum, mengkoordinasikanpenyusunandanpengembanganmodulmata pelajaran atau bahan ajar mengkoordinasikan penyusunan program pembelajaran tahunan dan semester, rencana pembelajaran. e. Wakil kepala sekolah Kesiswaan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan bidang Kesiswaan. yang memiliki hubungan kerja dengan Pembina OSIS, wakil kepala sekolah bidang divisi lain, dan kepala sekolah. Wakasek kesiswaan memiliki tugas menyusun program pembinaan kesiswaan, melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan ketua OSIS, membina pengurus OSIS berorganisasi, menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental, membina dan melaksanakan koordinasi BK (keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan, serta pendidikan karakter), melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon penerima beasiswa mengadakan pemilihan siswa wakil sekolah dalam kegiatan luar sekolah, melaksanakan pemilihan calon

44 28 siswa baru di sekolah, Mengatur mutasi siswa, menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, serta Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. f. Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat. Bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pada bidang Komunikasi dan Kerjasama. Memiliki hubungan kerja dengan semua bagian, Komite Sekolah, wakil kepala sekolah bidang lain, Pembina OSIS dan Kepala Sekolah. Tugasnya meliputi mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orangtua/wali peserta didik, membina hubungan antar sekolah dengan komite, membina hubungan antara sekolah dengan pihak luar (baik sekolah lain, instansi, perusahaan, dan pihak-pihak terkait), menyelengarakan dan mengkoordinasikan rapat dinas, rapat komite dan pertemuan rutin dalam lingkup sekolah, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan kebijakan kepada semua warga sekolah, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan hari besar, mengkoordinasikan kegiatan pelepasan siswa, menyusun laporan pelaksaan kegiatan humas secara berkala. g. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Untuk membantu sebagian tugas-tugas kepala sekolah dalam kelancaran kegiatan proses belajar mengajar di SMK Angkasa Tasikmalaya. Kegiatannya meliputi membantu tugas kepala sekolah di dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah sehariharinya terutama menyangkut urusan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, menyedikan, mengatur, memelihara sarana dan prasarana sekolah dengan

45 29 pelaksanaan kegiatan sekolah dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. memiliki hubungan kerja dengan aparat penyelenggara sekolah guru, karyawan, dan siswa. h. Koordinator BP Koordinator BP bertugas untuk menyusun program kerja bimbingan dan penyuluhan serta bimbinga kejuruan. Memberikan penjelasan pada calon siswa tentang macam macam program Keahlian yang ada disekolah, kemampuan tamatan dan lapangan kerja yang dimasuki Mengkoordinir penyusunan dan pengumpulan data siswa dalam rangka kegiatan bimbingan dan penyuluhan,memberikan layanan konseling kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. i. Perpustakaan Kepala Perpustakaan Bertugas merencanakan pengadaan buku perpustakaan sekolah, Mendistribusikan buku untuk perpustakaan peserta didik, guru yang memerlukan, merencanakan pengembangan buku/bahan perpustakaan, Menjaga, memelihara, dan memperbaiki buku/bahan perpustakaan, Mengiiventarisasi buku/bahan perpustakaan sesuai dengan katalok buku, Menyimpan buku-buku atau bahan perpustakaan pemberian informasi kepada guru, peserta didik TU, tentang buku perpustakaan, Klasifikasi atau pengelompokan koleksi dengan cara memberi kode-kode, membuat label, kartu,

46 30 katalok, amplop, Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi, mempermudah pelayanan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan bahan pustaka, membuat aturan peminjaman dan keanggotaan, membuat tata tertib dalam ruang perpustakaan, membuat struktur organisasi perpustakaan dan uraian pembagian tugas, membuat laporan berkala dan berkelanjutan kepada kepala sekolah. j. GURU-GURU Guru Adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal,pendidikan dasar,dan pendidikan menengah.guru guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal.dalam definisi yang lebuh luas,setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru Guru memiliki banyak peran. Salah satu dari banyak peran yang dimiliki guru adalah guru sebagai pengelola atau manager atau organisator dalam pembelajaran. Dalam peranan ini guru memiliki tugas dan kewajiban untuk mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan dimulai dari perencanaan,pelaksanaan termasuk juga melakukan evaluasi agar terorgnisir dengan baik.pengelolaan pembelajaran ini akan membawa proses pembelajaran terlaksana dengan lancer yang dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran k. Siswa Siswa/siswi adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas.siswa adalah komponen masukan dalam sistem

47 31 pendidikan.yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan,sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.sebagai suatu komponen pendidikan,siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan,antara lain :pendekatan social,pendekatan psikologis,dan pendekatan edukatif. 3.2.Prosedur sistem berjalan Prosedur sistem berjalan menjelaskan kegiatan utama sistem dari masalah yang menjadi tema tugas akhir yaitu Penjadwalam mengajar guru 1. Proses menentukan jumlah jam mengajar Pada proses ini kepala sekolah Menugaskan kepada petugas kurikulum untuk menentukan terlebih dahulu berapa jumlah jam mengajar guru di kelas. 2. Proses menentukan kode urut guru kurikulum menentukan kode kode guru agar mudah memasukan data dan menentukan jam dan kelas dimana guru itu mengajar dan menghindari terjadi nya bentrok dalam sebuah Penjadwalan 3. Proses Pembagian kelas Panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) memberikan daftar siswa baru ke Bagian Kesiswaan. Notulen rapat memberikan daftar siswa tinggal kelas ke Bagian Kesiswaan. Daftar siswa baru, daftar siswa lama digunakan oleh Bagian Kesiswaan untuk membagi kelas setiap tahun ajaran baru, yang hasilnya diberikan ke TU (Tata Usaha), ke Bagian Pengajaran, dan ke bagian Kurikulum.

48 32 4. Proses menentukan penjadwalan Prosedur Penjadwalan Wakasek Bidang Kurikulum memberikan tugas mengajar guru ke Bagian Kepegawaian. Oleh Bagian Kepegawaian data tugas mengajar guru digunakan untuk membuat surat tugas mengajar dan kemudian dicetak. Surat tugas mengajar diberikan kepada Kepala Sekolah untuk disetujui. Surat tugas mengajar yang sudah disetujui, dibagikan kepada guru mata pelajaran dan Bagian Pengajaran. Sementara itu, oleh Bagian Pengajaran surat tugas mengajar dijadikan bahan untuk membuat jadwal mengajar guru. Bagian Pengajaran membuat dan mengetik jadwal mengajar. Kemudian mencetaknya dan memberikannya pada setiap guru mata pelajaran.jika jadwal mengajar disetujui maka akan disimpan oleh guru mata pelajaran. Sebaliknya, jika tidak disetujui, jadwal mengajar dikembalikan ke Bagian Pengajaran untuk direvisi. Jadwal mengajar yang sudah direvisi diberikan ke guru mata pelajaran yang bersangkutan.

49 Activity Diagram Activity Diagram menentukan jumlah jam mengajar Gambar III.2 Activity Diagram menentukan jumlah jam mengajar Activity Diagram menentukan kode urut guru Gambar III.3 Activity Diagram menentukan kode urut guru

50 Activity Diagram Pembagian kelas Gambar III.4 Activity Diagram Pembagian Kelas Activity Diagram Menentukan Jadwal Gambar III.5 Activity Diagram Pembagian Jadwal

51 Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan Nama Dokumen : Surat Tugas Mengajar Guru Fungsi : Sebagai Dasar Prmbuatan Jadwal Mengajar Sumber : Bagian Kepegawaian Frekuinsi : Setahun Sekali Bentuk : Lihat Lampiran A1 Rangkap : Dua Distribusi : Bagian Pengajaran,Guru Mata Pelajaran Isi Dokumen : NIP, Nama guru, mata pelajaran, jumlah jam mengajar kelas X, jumlah jam mengajar kelas XI, jumlah jam mengajar kelas XII, jumlah jam, NIP Kepala sekolah, Nama Kepala sekolah Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Nama Dokumen : Jadwal Mengajar Guru Fungsi : Informasi Jadwal Mengajar Bagi Guru Sumber : Bagian Pengajaran Frekuinsi : Setiap Pergantian Semester Bentuk : Lihat Lampiran A2 Rangkap : Satu Distribusi : Guru Mata Pelajaran

52 36 Isi Dokumen : semester, tahun ajaran, hari, kelas, kode tugas mengajar, jam ke Permasalahan Pokok Dari analisa sistem yang berjalan pada proses Penjadwalan Mengajar Guru ini terdapat beberapa permasalahan pokok yaitu : 1. Pada penjadwalan mengajar guru di sekolah,banyak ditemukan kendala dalam hal ketepatan. Misal terjadi bentrok jadwal akibat adanya kelas majemuk dengan jumlah dan ruangan yang terbatas 2. Model penjadwalan yang ada masih berupa model manual yang masih belum terkomputerisasi 3. Kurang teliti nya dalam pembuatan sebuah Jadwal mengajar guru sehingga terjadi nya bentrok dengan jadwal mengajar guru yang lain nya 4. Ketidak siapan guru dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh sekolah 3.6. Pemecahan Masalah Dari identifikasi masalah yang terdapat pada sistem informasi Penjadwalan Mengajar guru ini penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah yaitu : 1. Untuk menghindari terjadinya bentrok jadwal mengajar,petugas kurikulum mengharuskan terlebih dahulu menentukan jam dan kelas dimana guru tersebut mengajar dan harus lebih teliti dalam membuat sebuah penjadwalan 2. Dikarenakan Sistem pembuatan Jadwal nya masih manual,maka proses pembuatan jadwal harus sangat teliti dalam pembuatannya

53 37 3. Menentukan kembali jam dan jadwal mengajar guru dengan petugas kurikulum,kemudian mendiskusikan kembali jadwal dengan guru tersebut agar tidak terjadinya bentrok antar guru dalam mengajar dikelas dan membuat sistem penjadwalan yang akuratagar lebih tepat dalam penjadwalan nya 4. Menentukan Terlebih Dahulu Jadwal yang bisa di hadiri oleh guru tersebut agar jadwal yang telah ditentukan bias dihadiri oleh guru tersebut

54 BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN 4.1. Tahapan Perancangan Sistem Analisa Kebutuhan A. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan proses atau layanan yang harus disediakan oleh sistem yang mencakup bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan perilaku sistem pada situasi tertentu. Dalam rancangan sistem penentuan Penjadwalan Mengajar Guru Di SMAN 1 Cisayong Tasikmalaya hanya terdapat Dua pengguna yaitu,kurikulum dan Guru.Kedua pengguna tesebut memilki karakteristik interaksi dengan sistem yang berbeda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda beda,sebagai berikut: A. Kebutuhan Admin 1) Admin dapat melakukan login. 2) Admin dapat menginput, mengedit dan menghapus data Guru 3) Admin dapat melihat data Guru dan data Jadwal 4) Admin dapat mencetak laporan B. Kebutuhan Guru 1) Guru Dapat Melakukan Login 2) Guru dapat Melihat Jadwal 3) Guru dapat mencetak Jadwal C. Kebutuhan Sistem 1) Sistem mampu mengelola data admin dan guru 2) Sistem mengelola data Guru 39

55 40 3) Sistem mampu mengelola perhitungan Penjadwalan menggunakan algoritma genetika 4) Sistem mampu mengelola dan mencetak laporan. 5) Admin harus melakukan logout setelah selesai menggunakan aplikasi Rancangan Diagram Use Case 1. Rancangan Use Case Diagram Login Gambar IV.1. Rancangan Use Case Diagram Login Tabel IV.1. Deskripsi Use Case Login Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Login Untuk login ke menu utama Admin behasil melakukan login dan mengakses menu utama. Admin memasukan username dan password

56 41 Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Admin berhasil melakukan login dan mengakses menu utama. Admin tidak melakukan login dan admin tidak melakukan login. Admin Admin melakukan login sebelum mengakses menu utama. A1.Actor membuka aplikasi A2.Actor melakukan login kemudian masuk ke menu utama admin Invariant B B.1 Actor memasukan username dan paword B.2 Actor dapat mengakses menu utama 2. Rancangan Use case diagram Menu Lihat Jadwal Gambar IV.2. Rancangan Use Case Diagram Menu Lihat Jadwal

57 42 Tabel IV.2. Deskripsi Use Case Menu Lihat Jadwal Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Menu Lihat Jadwal Untuk mengelola data Jadwal Admin dapat mengelola data jadwal, menambah data jadwal, menghapus data jadwal, mengubah data jadwal dan mencari data jadwal. Admin memilih menu Lihat Jadwal. Admin dapat mengelola data jadwal, menambah data jadwal, menghapus data jadwal, mengubah data jadwal dan mencari data jadwal. Admin tidak memilih menu Lihat jadwal Admin 1. Admin memilih menu Lihat jadwal 2. Admin mengelola menu lihat jadwal A1. Admin memilih menu Lihat jadwal A2. Sistem mmenampilkan menu lihat jadwal Invariant B B1. Admin memilih menu Lihat jadwal B2. Admin menambahkan data B3. Admin mengubah data B4. Admin menghapus data B5. Admin mencari data

58 43 3. Rancangan Use case diagram Menu Data Guru Gambar IV.3. Rancangan Use Case Diagram Menu Data Guru Tabel IV.3. Deskripsi Use Case Menu Data Guru Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Menu Proses Data guru Untuk mengelola data Data guru Admin dapat mengelola data Guru, menambah data guru, menghapus data guru, mengubah data guru dan mencari data guru Admin memilih menu data guru Admin dapat mengelola data Guru, menambah data guru, menghapus data guru, mengubah data guru dan mencari data guru Admin tidak memilih menu Data guru Admin 3. Admin memilih menu Data guru 4. Admin mengelola menu Data guru A1. Admin memilih menu data guru A2. Sistem mmenampilkan menu data guru Invariant B B1. Admin memilih menu data guru

59 44 B2. Admin menambahkan data B3. Admin mengubah data B4. Admin menghapus data B5. Admin mencari data 4. Rancangan Use case diagram Menu Pengecualian guru Gambar IV.4. Rancangan Use Case Diagram Menu Pengecualian guru Tabel IV.4. Deskripsi Use Case Menu Pengecualian guru Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Menu Pengecualian guru Untuk mengelola data Pengecualian guru Admin dapat mengelola data Pengecualian guru, menambah data Pengecualian guru, menghapus data Pengecualian guru, mengubah data Pengecualian guru dan mencari data Pengecualian guru. Admin memilih menu Pengecualian guru.

60 45 Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Admin dapat mengelola data Pengecualian guru, menambah data Pengecualian guru, menghapus data Pengecualian guru, mengubah data Pengecualian guru dan mencari data Pengecualian guru. Admin tidak memilih menu Pengecualian guru Admin 5. Admin memilih menu Pengecualian guru 6. Admin mengelola menu Pengecualian guru A1. Admin memilih menu Pengecualian guru A2. Sistem mmenampilkan menu Pengecualian guru Invariant B B1. Admin memilih menu Pengecualian guru B2. Admin menambahkan data B3. Admin mengubah data B4. Admin menghapus data B5. Admin mencari data

61 46 5. Rancangan Use case diagram Login guru Gambar IV.5. Rancangan Use Case Diagram Menu Login guru Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Menu Login guru Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Post-Conditions Failed end Condition Login guru Untuk login ke menu utama Guru behasil melakukan login dan mengakses menu utama. Guru memasukan username dan password Guru berhasil melakukan login dan mengakses menu utama. guru tidak melakukan login dan guru tidak melakukan login.

62 47 Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Guru Guru melakukan login sebelum mengakses menu utama. A1.Actor membuka aplikasi A2.Actor melakukan login kemudian masuk ke menu utama Guru Invariant B B.1 Actor memasukan username dan paword B.2 Actor dapat mengakses menu utama 6. Rancangan Use case diagram Lihat Jadwal Guru Gambar IV.6. Rancangan Use Case Diagram Menu Lihat Jadwal Guru Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Menu Lihat jadwal Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Menu Lihat Jadwal Untuk melihat data Lihat jadwal dan cetak Guru dapat melihat Jadwal dan Mencetak jadwal. guru memilih menu Lihat jadwal

63 48 Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Guru dapat melihat Jadwal dan Mencetak jadwal guru tidak memilih menu Lihat jadwal Guru 1. guru memilih menu lihat jadwal 2. guru melihat data jadwal 3. guru mencetak jadwal A1. Admin memilih menu kriteria A2. Sistem menampilkan menu kriteria Invariant B B1. Admin memilih menu kriteria B2. Admin melihat data kriteria B3. Admin melihat data subkriteria 7. Rancangan Use case diagram Cetak Jadwal Gambar IV.7. Rancangan Use Case Diagram Cetak Jadwal

64 49 Tabel IV.7. Deskripsi Use Case Menu Cetak Jadwal Use Case Name Requirements Goal Pre-Conditions Post-Conditions Failed end Condition Actors Main Flow/Basic Path Altenate Flow/Invariant A Menu Cetak Jadwal Untuk mendapatkan data Cetak Jadwal Guru dapat melihat data Cetak Jadwal dan menetak Jadwal Guru memilih menu Cetak Jadwal GuruMencetak data Jadwal 1. Guru tidak memilih menu Cetak Jadwal 2. Guru tidak mencetak Jadwal. Guru 1. Guru memilih menu Cetak Jadwal 2. Guru mencetak data Jadwal A1. Guru memilih menu Cetak Jadwal A2. Sistem menampilkan data Jadwal Invariant B B1. Guru memilih menu Cetak Jadwal B2. Guru mencetak data Jadwal

65 Rancangan Diagram Aktivitas 1. Rancangan Diagram Aktivitas Menu Login Gambar IV.8: Rancangan Activity Diagram Menu Login

66 51 2. Rancangan Diagram Aktivitas Menu lihat jadwal Gambar IV.9: Rancangan Activity Diagram Menu Lihat Jadwal

67 52 3. Rancangan Diagram Aktivitas Menu proses penjadwalan Gambar IV.10 : Rancangan Activity Diagram Menu Proses penjadwalan

68 53 4. Rancangan Diagram Aktivitas Menu Pengecualian guru Gambar IV.11 : Rancangan Activity Diagram Menu Pengecualian guru

69 54 5. Rancangan Diagram Aktivitas Menu Login guru Gambar IV.12: Rancangan Activity Diagram Menu Login guru 6. Rancangan Diagram Aktivitas Menu Lihat jadwal Gambar IV.13 : Rancangan Activity Diagram Menu Lihat Jadwal

70 55 7. Rancangan Diagram Aktivitas Menu Laporan Gambar IV.14 : Rancangan Activity Diagram Menu Cetak jadwal Rancangan Dokumen Sistem Usulan 1. Nama Dokumen : Laporan Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi Bentuk : Sebagai data prnjadwalan mengajar guru : Admin : guru : Tampilan Layar : 1 buah : Setiap terjadi perhitungan algoritma genetika : Lihat Lampiran A3

71 Rancangan Prototype 1. Halaman Login Admin Halaan ini adalah halaman login admin. Pada halaman ini admin harus mengisi username dan password untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi ini. Gambar IV.15 Halaman Login

72 57 2. Halaman Menu Utama Pada halaman menu utama ini menapilkan menu menu yan terdapat dalam aplikasi sistem penentuan Penjadwalan mengajar Guru. Terdapat menu beranda, menu Data guru, menu Lihat jadwal, menu Pengecualian guru,jatah mengajar dan logout. Gambar IV.16 Halaman Menu Utama Admin

73 58 3. Halaman Menu Data guru Pada halaman menu data guru ini berisi data data guru yang di input yang didalamnya terdapat no,kode,nama,dan mata pelajaran, dan terdapat aksi edit dan hapus data. Gambar IV.17 Halaman Menu Data Guru

74 59 4. Halaman Menu Lihat jadwal Pada halaman menu Lihat Jadwal ini berisi data data guru yang di input yang didalamnya terdapat Tabel Jadwal dan terdapat aksi edit dan hapus data. Gambar IV.18 Halaman Menu Lihat Jadwal 5. Halaman Menu Pengecualian guru Pada halaman menu pengecualian guru ini berisi data data yang telah di input yang didalamnya terdiri dari menu kode,nama,dispensasi,alasan tambah,edit dan hapus,di halaman ini terdapat guru yang tidak bias hadir dalam pengajarannya di hari tertentu karena suatu alasan,dan di menu Pengecualian guru.

75 60 Gambar IV.19 Halaman Menu Pengecualian Guru 6. Halaman Menu Jatah Mengajar Pada halaman menu Jatah mengajar ini berisi data data guru yang di input yang didalamnya terdapat Menu kode,guru,hari.dan jatah mengajar,dalam menu jatah mengajar ini admin bias menentukan berapa jumlah jam mengajar guru dalam satu minggu pengajaran di sekolah

76 61 Gambar IV.20 Halaman Menu Jatah Mengajar 7. Halaman Menu Utama Guru Pada halaman menu utama guru ini menapilkan menu menu yan terdapat dalam aplikasi sistem penentuan Penjadwalan mengajar Guru. Terdapat menu beranda, lihat jadwal dan ada logout untuk keluar dari aplikasi ini.

77 62 Gambar IV.21 Halaman Menu Utama Guru 8. Halaman Menu Lihat jadwal Pada halaman menu Lihat Jadwal ini berisi Jadwal mengajar guru yang di input yang didalamnya terdapat Tabel Jadwal Mengajar,dan disini guru biasa melihat dan mencetak jadwal,dan ada menu pilihan untuk menentukan hari penjadwalan nya.untuk mencetak jadwal klik tombol menu cetak jadwal

78 63 Setelah di klik cetak jadwal maka akan masuk ke menu cetak jadwal yang didalamnya terdapat menu download untuk mendownload tabel jadwal Gambar IV.22 Halaman Menu Lihat Jadwal Guru

79 Perhitungan manual metode Algoritma Genetika 1. Metode Algoritma Genetika Algoritma genetika (AG) adalah suatu algoritma pencarian yang berbasis pada mekanisme seleksi alam dan genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah optimasi kompleks, yang sulit dilakukan oleh metode konvensional. Algoritma genetika diperkenalkan pertama kali oleh John Holland (1975) dari Universitas Michigan. John Holland menyatakan bahwa setiap masalah yang berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) dapat diformulasikan ke dalam terminologi genetika. Sifat algoritma genetika adalah mencari kemungkinan dari calon solusi untuk mendapatkan solusi yang optimal dalam penyelesaian masalah. Ruang cakupan dari semua solusi yang layak, yaitu berbagai obyek diantara solusi yang sesuai, yang dinamakan ruang pencarian. Tiap titik didalam ruang pencarian mempresentasikan satu solusi yang layak. Tiap solusi yang layak dapat ditandai dengan nilai fitnessnya. Solusi yang dicari dalam algoritma genetika adalah titik (satu atau lebih) diantara solusi yang layak dalam ruang pencarian. Sifat pencarian inilah yang menyebabkan algoritma genetika baik untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah NPcomplete. Inisialisasi populasi merupakan langkah awal dalam penyelesaian AG. Dalam prosesnya populasi dilambangkan sebagai sebuah deretan bilangan biner 0 dan 1, yang tersusun atas kolom dan baris sehingga membentuk suatu matriks berisi bilangan biner. Pada satu deret baris matriks tersusun atas beberapa kolom. Satu deret baris matriks ini pada AG dikenal dengan istilah kromosom sedangkan jumlah kolom tersebut dikenal dengan istilah jumlah gen. Nilai jumlah gen tersebut merupakan perkalian nilai Nvar(jumlah variabel) dan nilai Nbit (jumlah bit). Nvar merupakan jumlah variabel

80 65 yang mewakili dari sebuah kromosom, dan Nbit yaitu jumlah bit biner yang mewakili sebuah variabel. Sedangkan jumlah baris pada sebuah matriks tersebut dikenal dengan istilah UkPop (Ukuran Populasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut. Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.23 :proses ukuran populasi Algoritma Genetika Algoritma genetika bergerak dari suatu populasi kromosom (bit string yang dipresentasikan sebagai calon solusi suatu masalah) ke populasi baru dengan menggunakan 3 operator yaitu seleksi, crossover dan mutasi. Algoritma genetika bekerja dari populasi yang merupakan himpunan solusi yang dihasilkan secara acak. Setiap anggota himpunan yang mempresentasikan satu solusi masalah dinamakan kromosom. Kromosom dalam suatu populasi berevolusi dalam iterasi yang dinamakan generasi, tiap kromosom dievaluasi berdasarkan fungsi evaluasi (fitness function). Pada algoritma genetika, fitness biasanya dapat berupa fungsi objektif dari masalah yang akan dioptimasi. Kemudian kromosom-kromosom diseleksi menurut nilai fitness masingmasing, kromosom yang kuat mempunyai kemungkinan tinggi untuk bertahan hidup pada generasi berikutnya, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi kromosom yang lemah dapat bertahan hidup. Proses seleksi tersebut kemudian ditentukan oleh kromosom-kromosom baru melalui proses crossover dan mutasi dari kromosom yang terpilih. Dari dua proses tersebut di atas maka terbentuk suatu generasi baru yang akan

81 66 diulang terus-menerushingga mencapai suatu konvergensi, yaitu sebanyak generasi yang diinginkan Pada Gambar diatas dapat dilihat bahwa matriks populasi satu merupakan sebuah contoh inisialisasi populasi pada algoritma genetika, yang terdiri dari : Kromosom ke-1 : [ ] Kromosom ke-2 : [ ] Kromosom ke-3 : [ ] Nvar Nbit Jumlah Gen Jumlah Gen Ukuran Populasi = 3 Variabel = 3 Bit = Nvar x Nbit = 9 buah = 3 buah Setiap kromosom yang dihasilkan dari inisialisasi populasi merepresentasikan sebuah satu solusi, kemudian kromosom ini nantinya akan diproses pada proses AG selanjutnya. 2. Dekode Kromosom Dekode Kromosom merupakan suatu cara pengkodean isi kromosom menjadi suatu nilai tertentu yang mana hasil dekodenya mewakili tiap variabel dan terdiri dari beberapa jumlah bit yang ada. Hal ini dilakukan guna untuk merepresentasikan sifat genotip dan fenotip yang ada dari suatu populasi. Sifat genotip dari populasi ini dilambangkan sebagai suatu deret biner yang ada pada kromosom, sedangkan sifat fenotipnya merupakan nilai hasil dekode dari kromosom yang ada. Sifat genotip ini dipakai saat pada proses pindah silang, mutasi, maupun tindakan genetis lainnya.

82 67 Sedangkan sifat fenotip digunakan untuk mengetahui nilai mutu atau kualitas dari kromosom yang ada. Pada umumnya dikenal dengan beberapa contoh skema pendekodean kromosom, yaitu antara lain : a. Real number encoding. Pada skema ini nilai gen berada pada {x I 0<x<1, xer(+)}, yang mana berarti nilainya gen x terletak dimana x terletak diantara 0 sampai dengan 1, dimana x berupa elemen bilangan real positif, dan biasanya R=1. b. Discrete decimal encoding. Pada skema pengkodean ini setiap gen bernilai salah satu bilangan bulat dalam interval 0 sampai dengan 9, {x I 0<x<9, xeb}. c. Binary encoding. Pada skema pengkodean ini setiap gen bernilai 0 dan 1. Untuk ilustrasi lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.24 : Ilustrasi Dekode kromosom X = Variable G = Gen (Jumlah Bit)

83 68 Untuk prosedur pendekodean sendiri dapat dilihat sebagai berikut: a. Real number encoding x = rb +(ra- rb)g (1) Sebagai contoh misal rb= -1 dan ra= 2 maka kromosom dapat didekodekan menjadi: x1= -1 + (2 (-1))x0,239 = - 0,2830 x2= -1 + (2 (-1))x1,000 = 2,000 x3= -1 + (2 (-1))x = b. Discrete decimal encoding x = rb + (ra-rb)(g1x g2x gnx10-n) (2) Sebagai contoh misal rb= -1 dan ra= 2 maka kromosom dapat didekodekan menjadi: x1 = -1 + (2 (-1))( 2x x x10-3) = -0,2830 x2= -1 + (2 (-1))( 9x x x10-3) = 1,9970 x3= -1 + (2 (-1))( 0x x x10-3) = c. Binary encoding x= rb + (ra rb)(g1x2-1 + g2x gnx2-n) (3) Sebagai contoh misal rb= -1 dan ra= 2 maka kromosom dapat didekodekan menjadi: x1 = -1 + (2 (-1))( 0x x x2-3) = -0,25 x2 = -1 + (2 (-1))( 0x x x2-3) = 1,625 x3 = -1 + (2 (-1))( 0x x x2-3) = -1 Dari hasil pendekodean di atas terlihat bahwa untuk tipe pendekodean discrete encoding dan binary encoding tidak bisa merepresentasikan nilai sebenarnya sebab terbatas pada jumlah bit yang mewakilinya oleh karena perlu dilakukan pendekatan agar nilai hasil dekode mendekati nilai asli batasnya, yaitu dengan cara membagi nilai

84 69 representasinya.untuk lebih jelasnya maka diambil sampel hasil pendekodean pada kondisi x2 dimana nilai Ra = 2 dan Rb =-1. Discrete decimal encording : x 2 = 1 + Binaru encoding : x 2 = 1 + (2 ( 1)) (9x x x10 3 ) = 2000 (2 ( 1)) (1x x x2 3 ) = /8 Dari hasil nilai pendekodean kromosom yang ada, maka didapat nilai hasil dekode seperti penjelasan di atas, dan nantinya nilai tersebut akan digunakan sebagai sifat fenotip dan digunakan untuk analisis nilai mutu dan kualitas hasil seleksi algoritma genetika. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut. Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.25 : Skema Pengkodean Binaray Encoding Seperti pada proses pencarian solusi biasanya, nilai hasil pendekodean kromosom tadiakan dimasukkan ke dalam persamaan yang nantinya digunakan untuk menentukan titik global optimal dari grafik persamaan yang ada. Sebagai contoh untuk permasalahan

85 70 fungsi kuadrat dengan persamaan y=x12 + x22 + x32 +4, dengan batas bawah= -1 dan batas atas =2, maka nilai fungsi tujuan kromosom tersebut adalah sebagai berikut: Kromosom : [ ] dengan Nvar =3 dan Nbit =3, maka hasil pendekodean secara biner dengan cara yang sama sesuai dengan persamaan binary encoding, maka didapat : x1 =0,1428 x2= 2,000 x3 = -1,000 sehingga apabila dimasukkan ke fungsi tujuan y=x12 + x22 + x32 +4 maka didapat: y= x12 + x22 + x32 +4 y= , , y= 7,0204 Kemudian nilai y=7,0204 ini yang nantinya akan dimasukkan ke dalam fungsi fitnessdan akan dilakukan evaluasi individu pada setiap kromosom dari setiap populasi. 3. Persamaan Fungsi Fitnes Pada umumnya fungsi fitness ini terbagi atas dua tujuan yaitu fungsi untuk mencari maksimasi (nilai maksimum) dan untuk mencari nilai minimasi (nilai minimum). Dan rumusan secara umumnya sebagai berikut (Suyanto, 2010). Masalah Maksimasi maka, Fungsi fitness = fungsi tujuan (4) Masalah Minimasi maka, Fungsi fitness = 1/(fungsi tujuan + Bilangan Kecil) (5) Pada fungsi minimasi perlu ditambahkan dengan bilangan kecil guna untuk mencegah terjadinya nilai tak hingga, saat nilai fungsi tujuan bernilai 0.

86 71 4. Evaluasi Individu Pada evaluasi individu dilakukan proses seleksi atas hasil nilai fungsi fitness dari setiap kromosom, dari proses seleksi inilah dijaring individu terbaik dari sekumpulan populasi yang ada, yang nantinya individu terbaik dari kromosom terbaiklah yang mampu bertahan, dan akan menjadi solusi atas permasalahan optimasi maupun minimasi dari suatu fungsi atau permasalahan yang ada. 5. Elitisme Elitisme merupakan suatu prosedur untuk melakukan kopi dari kromosom terbaik, ke sebuah temporary populasi yang hal ini dimaksudkan agar individu terbaik tetap ada dan tidak hilang maupun rusak saat terjadi proses genetis berupa pindah silang dan mutasi, yang nantinya dari temporary populasi tersebut akan kembali dipindahkan ke populasi yang baru. 6. Linear Fitness Ranking Linear Fitness Ranking (LFR) merupakan metode penskalaan yang digunakan untuk menentukan batasan-batasan wilayah dari masing-masing fungsi fitness hasil solusi dari setiap kromosom. Batasan ini nantinya digunakan sebagai dasar penentuan pada proses pemilihan orang tua. Sebagai contoh ilustrasi, dapat dilihat pada tabel yang menyimbolkan hasil evaluasi, seperti ditunjukkan oleh Tabel berikut

87 72 Tabel IV.8:Tabel Ilustrasi Liner Fitness Rangking Kromosom Nilai Fitnes K= 0 s/d 4 K1 1 K2 2 K3 0.5 K4 0.5 Jumlah 4 LFR (k+1)=lfr (k) + fitness(k+1) / sum (fitness) LFR(k) = 0 LFR(1) = 0+1/4 = 0.25 LFR(2) = /4 = 0.75 LFR(3) = ,5/4 = LFR(4) = /4=1.00 Sehingga Nilai LFR nya Kromosom LFR K K K K Roulette Wheel Pada AG dikenal berbagai macam metode tentang bagaimana cara mencari kromosom yang akan dijadikan sebagai parental (orang tua) yaitu salah satu dari metode tersebut yaitu roulette wheel selection. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.

88 73 Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.26: Ilustrasi Roulette Wheel Ada beberapa metode untuk memilih kromosom yang sering digunakan antara lain adalah seleksi roda rolet (roulette wheel selection), seleksi ranking (rank selection) dan seleksi turnamen (tournament selection). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah seleksi roda rolet (roulette wheel selection). Pada seleksi ini, orang tua dipilih berdasarkan fitness mereka. Lebih baik kualitas suatu kromosom, lebih besar peluangnya untuk terpilih. Probabilitas suatu individu terpilih untuk crossover sebanding dengan fitnessnya. Cara penyeleksian ini merupakan peniruan dari permainan roda rolet Prinsipnya mirip kita memutar sebuah roda dengan adanya sebuah jarum penghenti, roda yang berputar tersebut berisikan nilai-nilai yang mewakili dari indeks orang tua yang ada. Dan indeks orang tua dari kromosom dipilih dari rentan nilai dimana jarum penunjuk roda itu berhenti. Begitulah analogi yang digunakan dalam menyusun pemilihan orang tua pada AG. Untuk proses detailnya, yaitu kita membangkitkan suatu nilai random antara 0 dan 1. Kemudian nilai hasil random tersebut digunakan untuk mengetahui indeks orang tua yang akan dipakai pada proses pindah silang, yang mana didapat berdasarkan nilai rentan yang

89 74 sesuai pada LFR masing-masing kromosom. Sebagai contoh pada kondisi LFR di atas saat nilai random berhenti pada angka 0,67 maka indeks K2 yang terpilih sebagai orang tua. 8. Perkawinan silang (Crossover) Proses perkawinan silang merupakan salah satu komponen paling penting dalam AG. Hal ini disebabkan dengan adanya perkainan silang, solusi yang dihasilkan akan menuju konvergen pada suatu titik tertentu secara acak, berbeda dengan metode iterasi konvensional yang sifatnya berupa hill climbing. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar 5 Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.27: Perkawinan silang (Crossover) Oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan metode pencarian berbasis pengetahuan biosains salah satunya adalah AG, karena dianggap mampu melakukan pencarian lebih baik dalam mendekati global optimal apabila dibandingkan dengan metode pencarian biasa.

90 75 9. Mutasi Proses mutasi pada AG disini juga mirip dengan proses genetis pada umumnya. Pada AG proses mutasi dinyatakan dengan cara proses mengganti nilai gen yang terkena mutasi dengan nilai sebaliknya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut Sumber : jurnal.uinsu.ac.id Gambar IV.28 : Mutasi Kromosom Pada kromosom X pada gen ke 10 dan pada gen ke 15 terjadi mutasi, sehingga mulanya indeks biner dari kromosom X pada gen-10 yang bernilai 0 berubah menjadi 1, dan begitu pula pada gen ke 15 indeks biner yang semula bernilai 1 berubah menjadi Penggantian Generasi Pada proses akhir dari satu kali generasi AG ialah penggantian generasi. Generasi yang digantikan ialah generasi yang digunakan sebagai populasi pertama pada proses AG, kemudian digantikan dengan populasi baru yang merupakan hasil seleksi dari proses Elitisme,Roullette Wheel, Pindah Silang, dan Mutasi. Dan Generasi baru inilah yang nantinya kan dipakai untuk proses AG berikutnya sebagai populasi yang baru. Proses ini berlanjut hingga beberapa generasi sampai didapat fitness yang dianggap terbaik dari hasil proses AG tersebut atau saat generasi yang dihasilkan telah mencapai batas maksimal generasi. Sumber : jurnal.uinsu.ac.id

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... ABSTRAK Salah satu algoritma yang dapat dipakai untuk memecahkan permasalahan penjadwalan kuliah adalah algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan teknik pencarian pemecahan masalah yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB Rivan Junizar 41513120145 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, sebuah unit yang sangat menunjang kelancaran proses belajar mengajar adalah bagian administrasi. Keluar masuknya nilai tampaknya menjadi hal

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi RINGKASAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Beasiswa, sistem informasi, sistem pendukung keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Beasiswa, sistem informasi, sistem pendukung keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Yayasan Baiturrahim adalah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang terletak di Jalan Cianten kecamatan Limbangan. Saat ini Yayasan Baiturrahim masih menggunakan sistem manual untuk penerimaan

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI BURSA KERJA DI PUSAT KARIR DAN PELACAKAN ALUMNI UNIVERSITAS MURIA KUDUS BERBASIS WEB

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI BURSA KERJA DI PUSAT KARIR DAN PELACAKAN ALUMNI UNIVERSITAS MURIA KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI BURSA KERJA DI PUSAT KARIR DAN PELACAKAN ALUMNI UNIVERSITAS MURIA KUDUS BERBASIS WEB Disusun Oleh : Nama : Bayu Adi Purnomo NIM : 2008 53 250 Program Studi : Sistem Informasi

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA... i HALAMAN JUDUL KEDUA... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi KATA

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Academic Information System

ABSTRACT. Keywords : Academic Information System ABSTRACT Academic Information System at SMPN 3 Banjar is an application to process academic information. Academic Information System provides convenience for teachers, students and parents in managing

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : RIO PRAYOGA SUPRAYANA NPM. 06

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Laporan ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ADMINISTRASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN IQRAL BERBASIS DESKTOP JAVA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ADMINISTRASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN IQRAL BERBASIS DESKTOP JAVA LAPORAN SKRIPSI LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ADMINISTRASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN IQRAL BERBASIS DESKTOP JAVA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mavic Lestarindo Persada adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk oli otomotif dan industrial. Perusahaan ini memiliki divisi marketing yang bertugas melakukan penjualan produk.

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Optimasi Penjadwalan, Algoritma Genetik

ABSTRAK. Kata kunci: Optimasi Penjadwalan, Algoritma Genetik ABSTRAK Fakultas Informasi Teknologi Universitas Kristen Maranatha saat ini masih melakukan penjadwalan penggunaan ruangan laboratorium secara manual. Penjadwalan penggunaan ruangan laboratorium memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: penjadwalan, data lembur, data kasbon, absensi, desktop, sistem informasi.

ABSTRAK. Kata Kunci: penjadwalan, data lembur, data kasbon, absensi, desktop, sistem informasi. ABSTRAK Perkembangan teknologi memang sangat cepat dan sangat membantu dalam melakukan pekerjaan untuk efektivitas dan efisiensi waktu. Tetapi tidak bisa dipungkiri masih saja terdapat orang yang belum

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini kebutuhan lulusan yang cerdas, kreatif, dinamis dan kompetitif di industri semakin meningkat. Oleh karena itu membuat SPKK untuk memberikan nilai tambah bagi lulusan dan agar lulusannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penyelidikan geoteknik diperlukan untuk menentukan stratifikasi (pelapisan) tanah dan karakteristik teknis tanah. Ada beberapa cara untuk melakukan pengujian tanah dilapangan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PRODUKSI KERAJINAN KAIN TENUN TROSO PADA UD. USAHA SUCI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

SISTEM INFORMASI PRODUKSI KERAJINAN KAIN TENUN TROSO PADA UD. USAHA SUCI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PRODUKSI KERAJINAN KAIN TENUN TROSO PADA UD. USAHA SUCI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA Disusun Oleh: Nama : Mar atun Nadhifah NIM : 2008-53-247 Program Studi : Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN ORANG TUA ASUH DI SMA 1 BAE KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada Perusahaan Retail adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengelola penerimaan, Penjualan, permintaan Barang. Tujuan perancangan sistem

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk Menyelesaikan program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BANK DARAH PADA UDD (UNIT DONOR DARAH) PMI KABUPATEN KUDUS

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BANK DARAH PADA UDD (UNIT DONOR DARAH) PMI KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BANK DARAH PADA UDD (UNIT DONOR DARAH) PMI KABUPATEN KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PENYIRAMAN TAMAN RUMAH ) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan Program Studi Strata

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : aplikasi peternakan, barcode reader, CODE-39, informasi kelinci, kamus penyakit, kartu kelinci, web peternakan, web service.

ABSTRAK. Kata kunci : aplikasi peternakan, barcode reader, CODE-39, informasi kelinci, kamus penyakit, kartu kelinci, web peternakan, web service. ABSTRAK Pengolahan data kelinci yang dilakukan oleh peternakan kelinci saat ini masih menggunakan catatan manual berupa buku dan kertas. Hal ini menimbulkan masalah dengan terjadinya kehilangan atau kerusakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perpustakaan, buku, data, peminjaman, pengembalian, pencarian. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perpustakaan, buku, data, peminjaman, pengembalian, pencarian. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan bahan pustaka baik berupa buku maupun bukan berupa buku yang diatur menurut aturan tertentu dan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran... Daftar Isi Abstract... Abstrak..... Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel.... Daftar Gambar.... Daftar Simbol...... Daftar Lampiran...... i ii iii vi ix x xii xvi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN BANTUAN ALAT UNTUK KELOMPOK USAHA BERSAMA PADA DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN BANTUAN ALAT UNTUK KELOMPOK USAHA BERSAMA PADA DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN BANTUAN ALAT UNTUK KELOMPOK USAHA BERSAMA PADA DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KUDUS Laporan ini disusun untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

Portal Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Studi Kasus Posyandu Desa Sidomulyo

Portal Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Studi Kasus Posyandu Desa Sidomulyo LAPORAN SKRIPSI Portal Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Studi Kasus Posyandu Desa Sidomulyo Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Android, Dosen, E-Learning, Kuliah, Mahasiswa, Mobile. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Android, Dosen, E-Learning, Kuliah, Mahasiswa, Mobile. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Selama ini, proses belajar mengajar hanya dapat dilakukan dengan pertemuan antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Jika tidak saling bertemu, maka proses pembelajaran pun akan terhambat. Banyak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem informasi, lowongan pekerjaan, sistem pendukung keputusan, fuzzy model tahani, C#, SQL server 2008

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem informasi, lowongan pekerjaan, sistem pendukung keputusan, fuzzy model tahani, C#, SQL server 2008 ABSTRAK Graha Kompas Gramedia adalah perusahaan Indonesia yang bergerak dibidang media massa yang sistem penerimaan karyawannya masih dilakukan secara manual, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pengorganisasian

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN PADA SMK TAMAN SISWA KUDUS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN PADA SMK TAMAN SISWA KUDUS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN PADA SMK TAMAN SISWA KUDUS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Tas Pada Konveksi IMA Collection Kudus

Sistem Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Tas Pada Konveksi IMA Collection Kudus LAPORAN SKRIPSI Sistem Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Tas Pada Konveksi IMA Collection Kudus Disusun Oleh : Nama : Pujiyanto Wibowo NIM : 2007-53-123 Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Teknik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP... DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... I-1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEGIATAN PADA PONDOK LANSIA HUSNUL KHOTIMAH NU ANCAB KOTA KUDUS BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEGIATAN PADA PONDOK LANSIA HUSNUL KHOTIMAH NU ANCAB KOTA KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEGIATAN PADA PONDOK LANSIA HUSNUL KHOTIMAH NU ANCAB KOTA KUDUS BERBASIS WEB Disusun Oleh : Nama : Lutfia Maharani NIM : 2009 53 094 Program Studi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis Sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi sebuah sistem yang sedang berjalan saat ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : e-commerce, forecasting, penjualan, pembelian, web.

ABSTRAK. Kata kunci : e-commerce, forecasting, penjualan, pembelian, web. ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi sudah menjadi hal yang umum dan dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan saat ini. Salah satunya dengan adalah penggunaan website. Penggunaan website sebagai

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS HASIL PRODUKSI KAYU PADA HUTAN RAKYAT KABUPATEN KUDUS

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS HASIL PRODUKSI KAYU PADA HUTAN RAKYAT KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS HASIL PRODUKSI KAYU PADA HUTAN RAKYAT KABUPATEN KUDUS Disusun Oleh : Nama : Fiqhiyah Ustadziyah Amaliyah NIM : 2011-53-133 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v viii xiii xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I-1 1.2

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan Penerima Beasiswa PPA dan BBM di Universitas Muria Kudus Menggunakan Metode TOPSIS Berbasis WEB

Sistem Penunjang Keputusan Penerima Beasiswa PPA dan BBM di Universitas Muria Kudus Menggunakan Metode TOPSIS Berbasis WEB LAPORAN SKRIPSI Sistem Penunjang Keputusan Penerima Beasiswa PPA dan BBM di Universitas Muria Kudus Menggunakan Metode TOPSIS Berbasis WEB Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : HRD, Profile Matching, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : HRD, Profile Matching, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada zaman sekarang ini pemanfaatan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan bisnis perusahaan, maka dengan memanfaatkan teknologi informasi akan di buat sebuah aplikasi sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : obat celup, penjualan, pembelian, produksi, penjadwalan, inventori

ABSTRAK. Kata kunci : obat celup, penjualan, pembelian, produksi, penjadwalan, inventori ABSTRAK PT. Starindo Mandiri Jaya Lestari adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan, pembelian, produksi dan inventori. Semua transaksi baik dalam penjualan, pembelian dan produksi selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii ABSTRAK Di program studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta, mahasiswa yang akan melakukan pendadaran tidak bisa menentukan jadwal pendadarannya sendiri. Mahasiswa hanya menunggu jadwal pendadaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi viii xiii xv BAB I BAB II PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASURANSI KECELAKAAN JIWA BERBASIS WEB PT. ASURANSI JIWASRAYA KUDUS

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASURANSI KECELAKAAN JIWA BERBASIS WEB PT. ASURANSI JIWASRAYA KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASURANSI KECELAKAAN JIWA BERBASIS WEB PT. ASURANSI JIWASRAYA KUDUS Laporan ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Sistem

Lebih terperinci

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9.

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9. Abstrak Pembuatan aplikasi yang mencakup proses pencatatan data hasil produksi, pencatatan karyawan, penggajian, proses pembelian, proses penjualan, pencatatan data pelanggan dan pemasok, dilakukan secara

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Qoriani Widayati, Irman Effendy 1) Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer Jl.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : pengeluaran, pembelian, penjualan, persediaan barang, pemilihan supplier, sistem informasi, desktop

ABSTRAK. Kata Kunci : pengeluaran, pembelian, penjualan, persediaan barang, pemilihan supplier, sistem informasi, desktop ABSTRAK CV Gurita Mandala adalah sebuah perusahaan yang berada di kota Bandung. CV Gurita Mandala ini bergerak dalam bidang penjualan alat-alat teknik. Pada saat ini, CV Gurita Mandala masih melakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL Yohannes Yahya Welim 1, Muhammad Iqbal 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

2.6 Cool Record Edit Pro Adobe Photoshop Star Uml Pengertian Uml BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...

2.6 Cool Record Edit Pro Adobe Photoshop Star Uml Pengertian Uml BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 SOAL PRA UTS PSBO 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan XXX adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan onderdil motor. Perusahaan ini masih manual dalam melakukan pencatatan datanya sehingga dapat menyebabkan data yang dicatat rusak

Lebih terperinci