RANGKAIAN LISTRIK II (Untuk Diploma III)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANGKAIAN LISTRIK II (Untuk Diploma III)"

Transkripsi

1 UNERSTS RU i RNGKN LSTRK (Untuk Diploma ) Oleh swadi HR,ST.MT 8 KMPUS BNWDY PNM, PEKNBRU 89

2 Bahan jar-rangkaian Listrik PERSEMBHN swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru ii

3 Bahan jar-rangkaian Listrik KT PENGNTR swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru iii

4 Bahan jar-rangkaian Listrik DFTR S PERSEMBHN... ii KT PENGNTR... iii DFTR S... iv NLS RUS MESH... Tujuan Perkuliahan... Latihan Soal nalisis rus Mesh... 7 NLSS SMPUL... Tujuan Perkuliahan... Tegangan simpul... Latihan Soal nalisa Tegangan Simpul... TEOREM SUPERPOSS... 4 Tujuan Perkuliahan... 4 Pendahuluan... 4 Penggunaan Teorema Superposisi... 4 Latihan Soal Teorema Superposisi... 4 TEOREM THEENN... 4 Tujuan Perkuliahan... 4 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru iv

5 NLS RUS MESH Tujuan Perkuliahan Dapat menyelesaikan rangkaian dc dan rangkaian ac menggunakan analisa arus mesh. nalisa arus mesh pada dasarnya adalah pengembangan dari aplikasi hukum Kirchoff. Gambar. menunjukan sebuah rangkaian dengan sirkulasi arus dan merupakan arus loop tertutup. rus dan disebut arus mesh atau arus loop. Gambar. Pada analisis arus mesh, semua arus loop disusun sedemikian sehingga bersirkulasi pada arah yang sama. Hukum kirchoff ke- diterapkan pada tiap-tiap loop, dimana pada rangkaian. menghasilkan persamaan dengan variabel yang akan diselesaikan untuk mendapatkan dan. ke- persamaan yang dihasilkan dari gambar. sebagai berikut: ) ( ) ( ) ( E E

6 Bahan jar-rangkaian Listrik rus cabang didapatkan dengan menjumlahkan phasor arus mesh pada cabang. Sebagai contoh, arus yang mengalir pada impedansi pada gambar. adalah ( - ). Metode analisis arus mesh, disebut terorema Maxwell. Contoh Gunakan analisis arus mesh untuk menentukan arus yang mengalir pada (a) resistansi 5 Ω, dan (b) resistansi Ω pada rangkaian dc pada gambar. di bawah ini. Gambar. rus mesh dan yang ditunjukan pada gambar. menggunakan hukum tegangan Kirchoff: Loop + 5) 5 4 () ( Loop ) (5) () () ( Loop + 8) () 5 () ( Maka ( ) + 6 ( ) ( ) 9 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

7 Bahan jar-rangkaian Listrik Dengan menggunakan determinan: ( 5) 4(4) 8( 5) 4( 45) 4(5) + 5() 8(4) + 5( 45) Didapat: ,595,,5,, rus pada resistansi 5 ohm,595,5, 44 rus pada resistansi ohm,5 (,59), 69 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

8 Bahan jar-rangkaian Listrik Contoh Pada rangkaian ac yang ditunjukan pada gambar. tentukan dengan menggunakan analisis arus mesh, (a) arus mesh dan (b) arus yang mengalir pada kapasitor, dan (c) daya aktip yang dikirim oleh sumber tegangan olt. Gambar. (a) Untuk loop 5 j 4) ( j4) () ( Untuk loop 4 + j j4) ( j4) () ( Sederhanakan () dan (), didapatkan: ( 5 j 4) + j4 ( ) j + (4 j) + ( ) 4 Kemudian dengan menggunakan determinan: j4 (5 j4) (5 j4) (4 j) j4 j4 (4 j) j4 ( j) j4 (4 j) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

9 Bahan jar-rangkaian Listrik Maka: (4 j) 4, 4,4 ( j) 8,8,7,77 9,,8 9, (b) 4 9,45 56,7,5 56, 7 8,8,7 rus yang mengalir pada kapasitor C,77 9,,45 56,7 4,44 + j,8, 7, (c) Daya sumber P Cosφ ()(,77) cos(9,) 6,9 W Contoh Sebuah beban fasa setimbang terhubung bintang ditunjukan pada gambar.4. Tentukan nilai arus saluran R Y dan B menggunakan analisa arus mesh. Gambar.4 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 5

10 Bahan jar-rangkaian Listrik Dua buah arus mesh dan dipilih seperti ditunjukan pada gambar.4 Loop + j4) + ( + j4) ( + 4) 45 ( j ( 6 + j 8) ( + j4) 45 () Loop + j4) ( + j4) + ( + 4) 45 ( j ( + j 4) + (6 + j8) 45 () Selesaikan persamaan () dan () menggunakan determinan: ( + (6 + j4) 45 (6 + j8) j8) 45 ( + j4) (6 + ( + j8) j4) ( + (6 + j4) j8) 75 5, , 45 5, 75 7, 6,6 5 6, , 594 8, 75 6,6 Sehingga 594 4, 47,9 6, , , 47,9, 75 6,6 rus masing-masing saluran R B Y 47,9 6,87 47,9 8, 47,9, 47,9, 47,9 6,87 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 6

11 Bahan jar-rangkaian Listrik Latihan Soal nalisis rus Mesh. Untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.4, gunakan analisa arus mesh untuk menentukan nilai arus dan daya aktip keluaran dari tegangan sumber. [Jawaban: 6,96 49, 94 ; 644 W ] Gambar.4. Gunakan analisa arus mesh untuk menentukan arus dan untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.5. [Jawaban: 8,7, 7 7, 7, 5 ;,5 48, 67 ] ; Gambar.5. Untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.6, tentukan arus yang mengalir pada impedansi (4+j) Ω. [Jawaban:???]. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 7

12 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.6 4. Untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.7, gunakan analisa arus mesh untuk menentukan (a) arus pada kapasitor C (b) arus pada induktor L (c) beda potensial pada tahanan 4 Ω, dan (d) daya aktip total rangkaian. [Jawaban: (a) 4,5 (b),5 (c) 7,8 (d) 499 W ]. Gambar.7 5. Tentukan nilai arus R, Y dan B pada rangkaian yang ditunjukan pada gambar.8 dengan menggunakan analisa arus mesh. [Jawaban: 7,84 7, 9 ; 9,4 7, 5 ; 9,89 68, 8 ]. Y B R swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 8

13 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.8 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 9

14 Bahan jar-rangkaian Listrik NLSS SMPUL Tujuan Perkuliahan Dapat menyelesaikan rangkaian dc dan rangkaian ac menggunakan analisa simpul. Sebuah simpul dari rangkaian didefenisikan sebagai sebuah titik dimana dua atau lebih cabang bergabung. Jika tiga atau lebih cabang bergabung pada sebuah simpul, maka simpul tersebut disebut simpul prinsip atau jungsi. Pada gambar.5, titik,,, 4 dan 5 disebut simpul, dan titik, dan disebut simpul prinsip. Gambar.5 Tegangan simpul merupakan tegangan simpul terhadap simpul lain (simpul referensi). Jika pada gambar.5, simpul dipilih sebagai simpul referensi sehingga diasumsikan tegangan simpul terhadap simpul. Sama halnya, diasumsikan sebagai tegangan pada simpul terhadap simpul, dan seterusnya. Namun, dikarenakan tegangan simpul merupakan sebuah tegangan terhadap simpul referensi, maka notasi untuk dan untuk selalu digunakan dalam berbagai contoh. Tujuan dari analisis simpul adalah untuk menentukan nilai tegangan pada semua simpul prinsif terhadap simpul referensi (contoh: menentukan tegangan dan pada gambar.5 ). Jika tegangan tersebut didapatkan, maka arus yang mengalir pada tiap cabang dapat ditentukan. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

15 Bahan jar-rangkaian Listrik swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru Hukum arus Kirchoff diterapkan pada simpul dan secara bergirilan pada gambar.5 dan dua persamaan dengan dua variabel dan didapatkan yang secara simultan dapat diselesaikan menggunakan determinan. Cabang yang terhubung pada simpul ditunjukan secara terpisah pada gambar.6. Gambar.6 sumsikan bahwa semua arus cabang meninggalkan simpul seperti yang ditunjukan. Karena jumlah arus pada percabangan adalah nol, maka + + B D x () Dengan cara yang sama, untuk simpul, asumsikan semua arus meninggalkan titik seperti ditunjukan pada gambar.7, C Y E B () Jika ditulis ulang persamaan () dan () didapatkan: + + X B D B () Y C E C B B (4) Persamaan () dan (4) dapat ditulis dalam admitansi (dimana Y/): ) ( + + X B C B Y Y Y Y Y (5) ) ( X C E C B B Y Y Y Y Y (6) Persamaan (5) dan (6) dapat diselesaikan dengan menggunakan determinan.

16 Bahan jar-rangkaian Listrik Contoh 4 Untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.8, tentukan tegangan B, dengan menggunakan analisa simpul. Gambar.8 Gambar.8 mempunyai simpul prinsip (pada dan B) dan dengan demikian hanya diperlukan persamaan simpul. B digunakan sebagai simpul referensi dan persamaan pada simpul diperoleh sebagai berikut. Terapkan hukum arus kirchoff pada simpul : X + Y i.e., + (4 + j) thus v j 6 4 j v v j. v.5 j. ( ) ( ) Dengan demikian v (.5 j.) rus yang melalui cabang v ( 4 + j ) Ω, y /(4 + j). v Dengan demikian jatuh tegangan antara titik dan titik B, pada tahanan 4 Ω, diperoleh: B (4) ( y )(4) (4) (4 + j) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

17 Bahan jar-rangkaian Listrik Contoh 5 Tentukan nilai tegangan XY yang ditunjukan pada rangkaian gambar.9, Gambar.9 Rangkaian tidak memiliki simpul prinsip. Namun, jika titik Y dipiluh sebagai smpul referensi maka sebuah persamaan dapat ditulis untuk simpul X dengan mengasumsikan arus meninggalkan titik X untuk kedua cabang. X 8 9 X 8 9 Maka + (5 + 4) ( + j6) Dimana 8 j8 X j6 9 + j6 X X X j j8( j6) j4 (.778 j.) ( ) j.5 Karena titik Y adalah simpul referensi, Tegangan X XY swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

18 Bahan jar-rangkaian Listrik Contoh 6 gunakan analisis simpul untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap cabang untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar.. Gambar. Hanya ada dua simpul prinsip pada gambar. sehingga hanya persamaan simpul yang diperluka. Simpul sebagai simpul referensi. Persamaan pada simpul j Sehingga tegangan pada simpul, tau (.5 + j 6.) 4 + j Dengan demikian arus pada tahanan 5 Ω, j j6. 5 flowing away from node ( or. ( ) flowing toward node ) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

19 Bahan jar-rangkaian Listrik rus pada tahanan Ω, mengalir dari simpul ke simpul. rus pada tahanan Ω j6. j5.5 j away from node ( or.7 ( ) toward node) Contoh 7 Pada rangkaian. gunkana analisis simpul untuk menentukan (a) tegangan pada simpul dan simpul (b) arus pada induktansi j4 Ω (c) arus pada tahanan 5 Ω dan (d) magnitud daya aktip terdissipasi pada tahan,5 Ω. Gambar. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 5

20 Bahan jar-rangkaian Listrik (a). Pada simpul, j j (.7 + j.5)..5 () Pada simpul, j j (.6 j.5) j () Dengan menggunakan determinaan pada persamaan () dan () diperoleh (.6. ( j (.7 + (.7 + j.5).5 j.5) j. j j.5 ) j.5).. (.6 ( j ) j.5) (.4 j.75 + j ) Sehingga tegangan, (b). rus pada induktansi j4 Ω diperoleh: flowing away from node j4 4 9 (c). rus pada tahan 5 Ω diperoleh: swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 6

21 Bahan jar-rangkaian Listrik (7.5 j.58) (.89 + j5.77) j flowing from node to node (d). Daya aktip yang terdissipasi pada tahanan,5 Ω diperoleh: P.5 (.5 (.89 + ) (.5) j j5) (.5) ( ) W by de moivre s theorem Sehingga magnitud daya aktip terdissipasi pada tahanan,5 Ω sebesar 4,4 W. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 7

22 Bahan jar-rangkaian Listrik Contoh 8 Pada rangkaian yang ditunjukan pada gambar. tentukan tegangan XY menggunakan analisis simpul. Gambar. Simpul diambil sebagai simpul referensi Pada simpul, j 5 4 j ). 5 () ( Pada simpul, + j.. + j j j 5 + ( j. j.5 +.). + ( ) + () Persamaan () dan () dapat diselesaikan dengan determinan: swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 8

23 Bahan jar-rangkaian Listrik Tegangan simpul, Tegangan simpul, rus yang mengalir pada cabang (4 + j) Ω adalah /(4 + ). Sehingga teganga antara titk dan simpul adalah: ( )) 9 ) ( j) 4 + j Dengan demikian XY X Y X j j Soal 9 Gunakan analisis simpul untuk menentukan tegangan pada simpul dan simpul pada gambar. dan kemudian tentukan arus yang mengalir pada tahanan Ω dan daya terdissipasi pada tahanan Ω. Pada gambar., simpul referensi ditunjukan pada titik Pada simpul, () swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 9

24 Bahan jar-rangkaian Listrik Pada simpul, () Pada simpul, () Persamaan () () dan () dapat diselesaikan dengan determinan: Selesaikan untuk, (.8496) +.6(.655) (.44) + (.8496).(.6996) Karena maka tegangan,.4.89 rus pada tahanan Ω. Selesaikan untuk,.6(.6996) +.6(.557) mengalir dari simpul ke simpul Karena maka, tegangan swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

25 Bahan jar-rangkaian Listrik.57 ( ) () () Daya pada tahanan Ω (.789 (.57)).7W swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

26 Bahan jar-rangkaian Listrik Latihan Soal nalisa Tegangan Simpul. Tentukan tegangan pada simpul dan tegangan B untuk rangkaian pada gmbar.. [Jawaban: 59, 8, 9 ; 45,, 89 ] B Gambar.. Tentukan tegangan PQ untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar. [Jawaban: 55,87 5, 6 ] PQ Gambar. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

27 Bahan jar-rangkaian Listrik. Gunakan analisa simpul untuk menentukan arus B dan C yang ditunjukan pada gambar.4 [Jawaban:, 5, 96 ;,6 56, ;,55, ] 4. Untuk rangkaian pada gambar.5 tentukan (a) tegangan pada simpul dan (b) arus pada tahanan 4 Ω (c) arus pada tahanan Ω dan (d) magnitud daya aktip yang terdissipasi pada tahanan Ω. B [Jawaban: (a) 88,. 86 ; 58, (b),, 86 C (c).,8 8, 65 (d). W ] Gambar.5 5. Tentukan tegangan B pada rangkaian.6, menggunakan analisa simpul. [ 54,. 5 ] B Gambar.6 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

28 Bahan jar-rangkaian Listrik TEOREM SUPERPOSS Tujuan Perkuliahan Menyelesaikan rangkaian dc dan rangkaian ac menggunakan teorema superposisi Pendahuluan Teorema superposisi berbunyi: Pada beberapa rangkaian yang terdiri dari beberapa impedansi linier dan lebih dari sebuah sumber emf arus resultan yang mengalir tiap cabang merupakan penjumlahan phasor arus yang mengalir pada cabang tersebut jika masing sumber dianalisa secara sendiri, sumber yang lain diganti dengan impedansi internalnya. Penggunaan Teorema Superposisi Rangkaian dc yang ditunjukan pada gambar. akan digunakan untuk mendemonstrasikan aplikasi dasar teorema superposisi. Gambar. Untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap cabang rangkaian, maka digunakan 6 langkah berikut: i. Gambar ulang rangkaian asli dengan sumber, misal E dihilangkan dan diganti dengan r, seperti ditunjukan pada gambar. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

29 Bahan jar-rangkaian Listrik ii. Gambar. Buat label arus pada tiap cabang dan arah arus seperti pada gambar. dan kemudian tentukan nilainya. Pemilihan arah arus tergantung pada polaritas sumber (mengalir dari sumber positip). Gambar. R paralel dengan r menghasilkan tahanan ekivalen (5Χ) (5 + ) 7.49Ω Seperti yang ditunjukan pada rangkaian ekivalen pada gambar., E 8 rus,. 94 r +.49).49 ( Dari gambar. arus Dan arus r ( ) (.94). 94 R r (.94) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 5

30 Bahan jar-rangkaian Listrik iii. Gambar ulang rangkaian asli dengan sumber E dihilangkan dan diganti dengan r, seperti ditunjukan pada gambar.4. iv. Gambar.4 Buat label arus tiap cabang dan arah arus seperti ditunjukan pada gambar.4 dan tentukan nilainya. R dan r paralel dan menghasilkan tahanan ekivalen sebesar: (5x) 5 Ωor.8Ω (5 + ) 6 Seperti yang ditunjukan pada rangkaian ekivalen gambar.5. Gambar.5 E Dari gambar.5 arus r Dari gambar.4 rus 5 (.59) Dan arus 6 (.59) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 6

31 Bahan jar-rangkaian Listrik v. Superimpose gambar. pada gambar.4 seperti yang ditunjukan pada gambar.6 vi. Gambar.6 Tentukan penjumlahan aljabar arus yang mengalir di tiap cabang. Dari gambar.6, resultan arus yang mengalir melalui sumber 8 adalah:,94,885, 45 mengalir menjauhi terminal positip 6 sumber. Resultan arus yang mengalir pada sumber adalah: mengalir menuju terminal positip sumber. 4 rus resultan mengalir pada tahanan 5 Ω adalah: swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 7

32 Bahan jar-rangkaian Listrik Soal Sumber ac dan tahanan dalam sebesar 5 Ω, dan sumber 5 9 dan tahanan dalam Ω, terhubung secara paralel terhadap beban Ω. Dengan menggunkan teorema superposisi, tentukan arus pada beban Ω dan arus pada tiap sumber tegangan. Rangkaian ditunjukan seperti pada gambar.7 Gambar.7 i. Rangkaian digambar ulang dengan sumber 5 9 dihilangkan seperti yang ditunjukan pada gambar.8 Gambar.8 ii. rus dan diberi label seperti pada gambar (x) ( + ) (.58 ).5 + (.58 ).5 + swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 8

33 Bahan jar-rangkaian Listrik iii. Rangkaian digambar ulang dengan sumber dihilangkan seperti ditunjukan pada gambar.9 Gambar.9 iv. rus 4 dan 5 diberi label seperti pada gambar (5x) +. (5 + ) 5 ( j.68) j ( j.68) j.5 + rj.68 v. Gambar. menunjukan gambar.9 yang disuperimpos dengan gambar.8 dan menghasilkan arus seperti yang ditunjukan. Gambar. vi. rus pada beban Ω, + (.5 j.6) atau swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 9

34 Bahan jar-rangkaian Listrik rus pada sumber, (.58 j.5) atau rus pada sumber 5 9, ( j.68.5) atau Soal Gunakan teorema superposisi untuk menentukan arus pada tahanan 4 Ω pada rangakaian.. G ambar. i. Hilangkan sumber dan menghasilkan rangkaian seperti pada gambar.. Gambar.. ii. rus dan ditunjukan pada gambar.. tahanan 6 Ω paralel dengan Ω ( 6x) menghasilkan (6 + ).5Ω, seperti yang ditunjukan pada gambar. tahanan,5 Ω seri dengan tahan,5 Ω menghasilkan 4 Ω, tahanan 4 Ω paralel dengan tahan 4 Ω menghasilkan Ω, dan tahanan Ω seri dengan tahanan 5 Ω menghasilkan 7 Ω. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

35 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar. Sehingga arus Dan arus (.74) iii. Hilangkan sumber dari rangkaian asli menghasilkan rangkaian seperti pada gambar.4 Gambar.4 iv. rus 4 dan 5 ditunjukan pada gambar.4 dari gambar.4, tahana 5 Ω paralel dengan tahanan 4 Ω menghasilkan ( 5x4) (5 + 4) 9.Ω, seperti yang ditunjukan pada gambar.5. Gambar.5 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

36 Bahan jar-rangkaian Listrik Tahanan, Ω seri dengan tahanan,5 Ω menghasilkan 4,7 Ω, tahanan ( 4.7x6) 4,7 Ω paralel dengan tahanan 6 Ω menghasilkan.64ω, tahanan ( ),64 Ω seri dengan tahanan Ω menghasilkan 4,64 Ω Sehingga (4.8) (.4) from figure.5 From figure.4 v. Superimpose gambar.4 dengan gambar. menunjukan bahwa arus yang mengalir pada tahanan 4 Ω adalah 5 vi mengalir dari B ke 5 Soal Gunakan teorema superposisi untuk mendapatkan arus yang mengalir pada impedansi (4+j) Ω gambar.6. Gambar.6 i. Rangkaian digambar ulang dengan dihilangkan, sepeti yang ditunjukan pada gambar.7 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

37 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.7 ii. rus dan ditunjukan pada gambar.7. Dari gambar.7, impedansi (4+j) Ω paralel dengan kapasitansi j Ω menghasilkan impedansi ekivalen: (4 + j)( j) (4 + j j) 4 j j or ( j.77) Ω mpedansi total gambar.7 adalah: j (.54 + j.77) Ω Sehingga arus Dan arus j ( j7 ( 9 )( ) or ( j.69) iii. Rangkaian asli digambar ulang dengan dihilangkan, seperti yang ditunjukan pada gambar.8 Ω swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru

38 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.8 iv. rus dan 4 ditunjukan seperti pada gambar.8. Dari gambar.8 tahanan 4 Ω paralel dengan impedansi (4 + j) Ω menghasilkan impedansi ekivalen sebesar: 4(4 + j) j 8 + j j Ωor (.47+ j.657) Ω mpedansi total gambar.8 adalah: rus.47 + j.657 j (.47 j9.4) Ωor Dan arus 4 (..48 ) 8 + j (4 )(..48 ) or (.46 + j.77) v. Jika rangkaian pada gambar.8 disuperimpose pada gambar.7, dapat dilihat bahwa arus pada impedansi (4 + j) Ω adalah -4 vi. ( j.69) ( ) 4 j (.5 + j.45) or.9.9 Flowing from to B in figure.6 Ω Soal 4 Untuk rangkaian ac yang ditunjukan pada gambar.9 tentukan dengan menggunakan teorema superposisi (a) arus tiap cabang (b) magnitud tegangan pada impedansi (6 + j8) Ω dan (c) daya aktip total yang dikirim ke rangkaian. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

39 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.9 (a) i. Rangkaian asli digambar ulang dengan E dihilangkan, seperti yang ditunjukan pada gambar.. Gambar. ii. rus dan ditunjukan pada gambar.. Dari gambar., impedansi (6+j8) Ω paralel dengan (-j5) Ω menghasilkan impedansi ekivalen sebesar: (6 + j8)( j5) (6 + j8) + ( j5) (5. j.67) Ω swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 5

40 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar. Dari rangkaian gambar. rus ( + ( j j4) + (5. j.5) j.67) rus ( j5) (.64 (6 j8) ( j5) + + (.7 j.88) j.5) Dan arus (6 + (.6 + (6 + j8) j8) + ( j.6) (.64 j5) j.5) iii. Rangkaian asli digambar ulang dengan E dihilangkan, sperti ditunjukan pada gambar.. Gambar. iv. arus 4 5 dan 6 ditunjukan pada gambar. dengan 4 mengalir menjauhi terminal positip sumber (+j4). Dari gambar., impedansi (+j4) Ω paralel dengan (6+j8) Ω menghasilkan impedansi ekivalen sebesar: ( + j4)(6 + j8) (. + j.667) Ω ( + j4) + (6 + j8) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 6

41 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar. Dari rangkaian gambar., rus 4 (. + (.6 + ( + j4) j.667) + ( j.964) j5) Dari gambar., rus ( + j4) 5 (.6 ( j4) (6 j8) (.7 + j.) j.964) 6 + j8 6 (.6 rus ( j4) (6 j8) (.4+ j.64) j.964) v. Jika gambar. disuperimpose dengan gambar., resultan arus ditunjukan seperti pada gambar.4. vii. Resultan arus yang mengalir dari sumber (5+j) adalah: + 6 (.64 j.5) + (.4+ j.64) (.57 + j.68) or swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 7

42 Bahan jar-rangkaian Listrik Resultan arus yang mengalir pada impedansi (6+j8) Ω adalah: 5 (.7 j.88) (.7 + j.) (.4 j.79) or (b) (c) Tegangan pada impedansi (6+j8) Ω adalah ( 5 )(6 + j8) ( )( Daya aktip total P yang dikirm ke rangkaian adalah: P E ( + φ + 6 )cosφ + E ( 4 ) cos ) P (5)(.84) cos(47.6 ) + ( v( W correct to one dec.place. 9.W ))(.44)cos arctan Soal 5 Gunakan teorema superposisi untuk menentukan (a) magnitud arus yang mengalir pada kapasitor (b) Beda tegangan pada tahanan 5 Ω (c) daya aktip yang terdissipasi pada tahanan Ω dan (d) daya aktip total yang ditarik dari suplai untuk rangkaian pada gambar.5. Gambar.5 i. Jaringan digambar ulang dengan sumber dihilangkan, seperti yang ditunjukan pada gambar.6. ii. rus sampai 5 ditunjukan pada gambar.6. Dari gambar.6, terdapat buah tahanan 8 Ω terhubung paralel menghasilkan tahanan ekivalen sebesar 4 Ω. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 8

43 Bahan jar-rangkaian Listrik Sehingga Gambar (5(4 j) /(5 + 4 (4 j) (5 + 4 j) j j)) iii. Rangkaian asli digambar ulang dengan sumber dihilangkan, seperti ditunjukan pada gambar.7. Gambar.7 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 9

44 Bahan jar-rangkaian Listrik iv. rus 6 sampai ditunjukan pada gambar.7. Dari gambar.7, tahan Ω paralel dengan 5 Ω menghasilkan tahanan ekivalen sebesar ( x5) 4Ω ( + 5) Sehingga (8(4 j) /(8 + 4 (4 j) (8 + 4 j) j)) j (a) rus yang mengalir pada kapasitor adalah: ( 8 (.7 ).7.55 j.) or (b) Beda potensial pada tahanan 5 Ω adalah ( + 9 )(5) ( + 9 (.69 + (.7)(5) ).7 6. j.987) or (c) Daya yang terdissipasi pada tahan ( ( ) (.4 () ).. (.55) () W.5.56 j.47) or (d) Daya aktip yang dikirimkan oleh sumber P ( )cosφ (5)(.55) cos(6. 7.W Daya aktip yang dikirimkan oleh sumber Ω adalah: 5 adalah: ) 9 adalah: swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

45 Bahan jar-rangkaian Listrik P ( 6 ( )cosφ 5 6 ( Sehingga: 5 ) j.49) r P ()(.65) cos ) 74. 8W Latihan Soal Teorema Superposisi. Dua baterai masing-masing 5 terhubung secara paralel untuk mensuplai beban sebesar Ω. Tahanan dalam baterai sebesar,5 Ω dan, Ω. Dengan menggunakan teorema superposisi, tentukan arus pada beban dan arus yang disuplai masing-masing baterai. [Jawaban: 6,86,,57, 4,9 ]. Gunakan teorema superposisi untuk menenukan magnitud arus yang mengalir pada cabang kapasitip rangkaian yang ditunjukan pada gambar.8. [Jawab:,584 ] Gambar.8. Sumber ac 9 dan tahanan dalam Ω dan sumber ac dan tahanan dalam Ω terhubung secara paralal pada beban 8 Ω. Gunakan teorema superposisi untuk menentukan (a) arus pada beban 8 Ω (b) arus dari masing-masing sumber [Jawaban: (a), ; (b),58, 98 ;,9 6, 49 ] swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

46 Bahan jar-rangkaian Listrik 4. Gunakan teorema superposisi untuk menentukan arus X yang mengalir pada tahan 5Ω pada rangkaian gambar.9. [Jawab:,59 5, 7 ] Gambar.9 5. Untuk rangkaian yang ditunjukan pada gambar., menggunakan teorema superposisi tentukan (a) rus yang mengalir pada kapasitor (b) arus yang mengalir pada tahan Ω (c) beda potensial pada tahanan 5 Ω dan (d) daya aktip total rangkaian. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

47 Bahan jar-rangkaian Listrik TEOREM THEENN Tujuan Perkuliahan: Dapat memahami dan menggunakan teorema Thevenin untuk menganalisa rangkaian ac dan dc. Terorema Thevenin berbunyi: rus yang mengalir pada tiap-tiap cabang pada rangkaian adalah sama jika cabang terhubung pada sebuah sumber energi listrik, yang emf nya sama dengan beda potensial yang muncul pada cabang jika rangkaian terbuka, dan impedansi dalam nya sama dengan impedansi yang muncul pada terminal cabang rangkaian terbuka apabila semua sumber diganti dengan impedansi internalnya (atau nol). Teorema di atas secara sederhana bahwa rangkaian yang kompak dengan terminal keluaran B, seperti ditunjukan pada gambar.(a), dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan E secara seri dengan impedansi z, seperti ditunjukan pada gambar.(b). E merupakan tegangan rangkaian terbuka yang diukur pada terminal B dan z adalah impedansi ekivalen jaringan pada terminal B saat semua sumber internal emf dijadikan nol. Polaritas tegangan E dipilih sedemikian sehingga arus mengalir melalui impedansi yang terhubung antara terminal dan B akan memiliki arah yang sama dengan rangkaian asli. Gambar.(b) dikenal dengan rangkaian ekivalen Thevenin. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 4

48 Bahan jar-rangkaian Listrik.. Rangkaian Ekivalen Thevenin 4 Langkah prosedur berikut dapat digunakan dalam menentukan arus yang mengalir pada rangkaian dengan menggunakan teorema Thevenin.. Hilangkan impedansi L pada cabang. Tentukan tegangan rangkaian terbuka E.. Hilangkan tiap sumber emf dan diganti dengan impedansi dalam (atau hubung singkat untuk impedansi dalam nol), lalu tentukan impedansi. 4. Tentukan arus dari rangkaian ekivalen Thevenin seperti ditunjukan pada gambar. Gambar. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 44

49 Bahan jar-rangkaian Listrik Soal Rangkaian pada gambar. digunakan untuk mendemonstrasikan prosedur di atas dalam menentukan arus yang mengalir pada tahanan 5 Ω. Gambar. Dengan menggunakan prosedur di atas:. Tahanan 5 Ω dihilangkan, seperti ditunjukan pada gambar.4(a). Gambar.4 (a). Gambar.4 (a) digambar ulang seperti ditunjukan pada gambar.4 (b) Gambar.4 (b) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 45

50 Bahan jar-rangkaian Listrik rus E E 8 5 or r + r + Tegangan rangkaian terbuka E adalah: E E ri. e., E 8 () 6. Hilangkan tiap sumber emf dihasilkan rangkaian seperti pada gambar.5 Gambar.5 mpedansi z dilihat dari terminal B adalah: Ζ ( x ) /( + ) Ω 4. Rangkaian ekivalen Thevenin ditunjukan pada gambar.6. rus L adalah: i L E + z L Gambar.6 swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 46

51 Bahan jar-rangkaian Listrik Untuk menghitung arus pada dua cabang lainnya pada gambar.,gunakan teori dasar rangkaian listrik. Dari gambar.7, tegangan (.77)(5) Maka E r i. e., (), rus Gambar.7 Dengan cara yang sama E r i. e., () rus B. 9, B B Soal Gunakan teorema Thevenin untuk menentukan arus yang mengalir pada impedansi (6+j8) Ω pada rangkaian.8. Gambar.8 i. mpedansi (6+j8) Ω dihilangkan, seperi ditunjukan pada gambar.9 (a) swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 47

52 Bahan jar-rangkaian Listrik Gambar.9 (a) ii. Hitung tegangan rangkaian terbuka pada terminal B. Untuk mempermudah gambar ulang rangkaian.9 (a) seperti pada gambar.9 (b) Gambar.9 (b) (5 + j) + ( + ( + j4) + ( Dengan besarnya j4) j5) + (7 (5 j4) j) Tegangan rangkaian terbuka untuk terminal B adalah: E E E (5 + Didapatkan: ( + j4), i. e., j) ( )(5 5. ) E iii. Dari gambar. impedansi z dilihat dari terminal B adalah swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 48

53 Bahan jar-rangkaian Listrik ( + j4)( j5) z ( + j4) + ( j5) Ωor(5.7 j.46) Ω Gambar. iv. Rangkaian Thevenin ditunjukan pada gambar., besarnya arus L adalah i L E + z (6 + L j8) + (5.7 j.46) Maka arus pada impedansi (6+j8) Ω adalah: i L Gambar. swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 49

54 Bahan jar-rangkaian Listrik swadi HR (NP 947) Jurusan Teknik Elektro FT UNR Pekanbaru 5

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN 15-08-26 Pengesahan Nama Dokumen : SILABUS RANGKAIAN LISTRIK No Dokumen : FIK/TK/S-1 No Diajukan oleh ISO 90:2008/IWA 2 1dari 6 Ir. Hastha Sunardi, MT (Dosen Pengampu) Diperiksa oleh Ir. Dedy Hermanto,

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC )

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC ) RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC ) ANALISA ARUS CABANG DAN SIMPUL DC Metoda analisis rangkaian sebenarnya merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu permasalahan

Lebih terperinci

TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON

TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang lebih sukar, diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Metode-metode tersebut meliputi Superposisi,

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIK Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (kompetensi) : Pengenalan Prinsip SI unit Rangkaian Listrik : Mahasiswa mengetahui dan menguasai definisi standard satuan, besaran pokok dan satuan turunan 1. 1. Mahasiswa dapat menggunakan satuan dalam

Lebih terperinci

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian

Lebih terperinci

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Februari Penyusun. Janulis P.Purba. iii

KATA PENGANTAR. Bandung, Februari Penyusun. Janulis P.Purba. iii KATA PENGANTAR Sajian materi Rangkaian Listrik 1 atau Rangkaian Elektrik 1 ini diharapkan dapat membantu dan melengkapi perkuliahan Rangkaian Elektrik 1, di samping dapat digunakan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

Penerapan Teorema Mesh dalam Penyederhanaan Arus Bolak Balik serta Penyelesaian Matriks (Minor, Kofaktordan Determinan)

Penerapan Teorema Mesh dalam Penyederhanaan Arus Bolak Balik serta Penyelesaian Matriks (Minor, Kofaktordan Determinan) RESUME RANGKAIAN LISTRIK II Penerapan Teorema Mesh dalam Penyederhanaan Arus Bolak Balik serta Penyelesaian Matriks (Minor, Kofaktordan Determinan) Tujuan 1. Mahasiswa dapat menyederhanakan rangkaian dengan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN

Lebih terperinci

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK TUGAS RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian Seri Paralel dan Metode Thevenin Disusun Oleh : M. Zaqi Alfharazy 17020 POLTEKES SITEBA PADANG JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN

BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.

Pengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Tujuan Mata Kuliah : Konsep dasar Rangkaian Elektrik, Hulum Hukum dasar rangkaian Listrik serta teknik dasar yang di pakai untuk

Lebih terperinci

Pada sumber arus aktif/ bekerja maka sumber tegangan tidak aktif ( diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit):

Pada sumber arus aktif/ bekerja maka sumber tegangan tidak aktif ( diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit): Teorema Superposisi Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta

Lebih terperinci

METODE ANALISIS JARINGAN

METODE ANALISIS JARINGAN 1 METODE ANALISIS JARINGAN Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen

Lebih terperinci

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen

Lebih terperinci

PERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff

PERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff PERTEMUN III RNGKIN DC RESISTIF 1. Hukum Kirchoff Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff Terdiri atas : a. Hukum Kirchoff Tegangan ( Kirchoff Voltage Law = KVL ) Jumlah aljabar dari tegangan sumber pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 0 Modul Praktikum RL Tehnik Elektro UNISSULA

KATA PENGANTAR. 0 Modul Praktikum RL Tehnik Elektro UNISSULA KATA PENGANTA 0 Modul Praktikum Tehnik Elektro UNSSUA MODU TEGANGAN DAN DAYA STK, SUPE POSS, THEENN DAN NOTON 1.1 TUJUAN a. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian listrik arus sederhana dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN. Oleh: Pujiono. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

ANALISIS RANGKAIAN. Oleh: Pujiono. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 ANALISIS RANGKAIAN Oleh: Pujiono Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

Hukum Hukum Rangkaian. Rudi Susanto

Hukum Hukum Rangkaian. Rudi Susanto Hukum Hukum angkaian udi Susanto Hambatan Listrik dan Hukum Ohm Ketika tegangan listrik (beda potensial) diberikan pada ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan Rangkaian Listrik TKE1251-4 2 Dosen Pengembang

Lebih terperinci

TEORI RANGKAIAN. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

TEORI RANGKAIAN. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 TEOI NGKIN Program Studi S Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 06 Pokok ahasan Hukum Ohm angkaian Seri angkaian Paralel Transformasi Delta ke intang Hukum Ohm Salah satu hasil percobaan

Lebih terperinci

Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics

Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics Presented by Muchammad Chusnan Aprianto STT Dr.KHEZ Muttaqien Pendahuluan O Arus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu medium per

Lebih terperinci

Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff

Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff TOPIK 6a Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff Kuliah Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Tegangan Gerak Listrik (TGL) TGL secara

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK I KODE / SKS :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK I KODE / SKS : Perte muan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran 1 Pendahuluaan Mengetahui dan memahami secara umum tentang satuan dasar dan turunannya Mengetahui dan memahami secara umum tentang

Lebih terperinci

RANGKAIAN AC SERI DAN PARALEL

RANGKAIAN AC SERI DAN PARALEL . Konfigurasi Seri ANGKAAN A S DAN PAA Pada Gambar. beberapa elemen dihubungkan seri. Setiap impedansi dapat berupa resistor, induktor, atau kapasitor. otal impedansi dari hubungan seri dapat dituliskan

Lebih terperinci

Bab 4. Metoda Analisis Rangkaian. oleh : M. Ramdhani

Bab 4. Metoda Analisis Rangkaian. oleh : M. Ramdhani Bab 4. Metoda Analisis Rangkaian oleh : M. Ramdhani 49 Metoda analisis rangkaian sebenarnya merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul dalam menganalisis suatu rangkaian,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E113204/Pengantar Rangkaian Elektrik Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 12 Januari 2015 Jml Jam kuliah

Lebih terperinci

GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5

GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5 GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5 Tujuan Dapat memahami prinsip kerja ggl dan fungsinya dalam suatu rangkaian tertutup. Dapat mencari arus dan tegangan dalam suatu rangkaian rumit dengan memakai hukum kirchoff

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Rabu 23

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektrik Hukum Kirchoff 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan

Lebih terperinci

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA I. MAKSUD 1. Mempelajari hukum Ohm dan Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana 2. Mampu merangkai rangkaian listrik sederhana 3. Mampu

Lebih terperinci

TEORI RANGKAIAN. 7/28/2012 Teori Rangkaian by Zaenab Muslimin

TEORI RANGKAIAN. 7/28/2012 Teori Rangkaian by Zaenab Muslimin TOI ANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada angkaian Listrik dengan menggunakan suatu teori rangkaian tertentu. Ada beberapa teori yang dibahas pada bab ini, yaitu :

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ANGKAIAN LISTIK AUS SEAAH ELK-DAS.5 40 JAM 3 I I Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA DAN MENENGAH DEPATEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TEORI RANGKAIAN - 2 Presented at 4th Meeting Introduction to Electrical Engineering, Bachelor of Informatics, ST3 Telkom Purwokerto, 21 September 2015

TEORI RANGKAIAN - 2 Presented at 4th Meeting Introduction to Electrical Engineering, Bachelor of Informatics, ST3 Telkom Purwokerto, 21 September 2015 TEORI RANGKAIAN - 2 Presented at 4 th Meeting Introduction to Electrical Engineering, Bachelor of Informatics, ST3 Telkom Purwokerto, 21 September 2015 Contents Teorema Thevenin Teorema Norton Objectives

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa,

Lebih terperinci

Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Analisis nodal dan mesh. Kita membutuhkan

Lebih terperinci

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () 9 Metoda nalisis Umum engan mempelajari metoda analisis umum kita akan memahami dasar-dasar metoda

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik Arus Searah. Nama : Zullyandri NIM :

Rangkaian Listrik Arus Searah. Nama : Zullyandri NIM : angkaian Listrik Arus Searah Nama : Zullyandri NIM : 201221047 Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas tentang sumber tegangan arus searah dan analisis rangkaian arus searah dengan menggunakan hukum Ohm

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham nalisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik () 7 Kaidah dan Teorema angkaian Kaidah rangkaian merupakan konsekuensi dari hukum-hukum rangkaian

Lebih terperinci

KELISTRIKAN INDUSTRI, oleh Irwan Iftadi Hak Cipta 2015 pada penulis

KELISTRIKAN INDUSTRI, oleh Irwan Iftadi Hak Cipta 2015 pada penulis KELISTRIKAN INDUSTRI, oleh Irwan Iftadi Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. R= ρ l A. Secara matematis :

PEMBAHASAN. R= ρ l A. Secara matematis : PEMBAHASAN 1. Rangkaian DC a.) Dasar-dasar Rangkaian Listrik Resistor (hambatan) Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan

Lebih terperinci

SILABUS. Konsep rangkaian listrik yang diaplikasikan untuk memecahkan masalahmasalah

SILABUS. Konsep rangkaian listrik yang diaplikasikan untuk memecahkan masalahmasalah SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Ma arif 1 Piyungan Bantul MATA PELAJARAN : Rangkaian Listrik KELAS/SEMESTER : 1/1 STANDAR KOMPETENSI : Memahami Rangkaian Listrik KODE KOMPETENSI : 012DKK1 : 4 45 menit KOMPETENSI

Lebih terperinci

Tujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami Teorema Superposisi p 3. Memahami Teorema Res

Tujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami Teorema Superposisi p 3. Memahami Teorema Res Percobaan 2 Rangkaian Arus Searah dan Nilai Statistik Resistansi EL2193 Praktikum Rangakain Elektrik Tujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami

Lebih terperinci

Rangkaian seri paralel

Rangkaian seri paralel Rangkaian seri paralel Apa itu rangakain seri-paralel? Perhatikan rangkaian seri sederhana berikut, masing-masing komponen terhubung ujung ke ujung membentuk jalur tunggal bagi aliran elektron. Untuk rangkaian

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran. a. Introduction to PRE: b. Kontrak Kuliah

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran. a. Introduction to PRE: b. Kontrak Kuliah SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : Maret 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54204 / Pengantar Rangkaian Elektronika 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Netral pada Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan distribusi tegangan rendah adalah jaringan tiga fasa empat kawat, dengan ketentuan, terdiri dari kawat tiga fasa (R, S,

Lebih terperinci

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis 24 Diagram Satu Garis Dengan mengasumsikan bahwa sistem tiga fasa dalam keadaan seimbang, penyelesaian rangkaian dapat dikerjakan dengan menggunakan rangkaian 1 fasa dengan sebuah jalur netral sebagai

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka Kompetensi ke- 1. - Memahami aturan dan kontrak perkuliahan. - Memahami ruang lingkup matakuliah dan pembagian waktunya (Rencana Program & Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6 DAFTA ISI DAFTA ISI... BAB 9. ANGKAIAN DC... 9. angkaian esistor... 9. Hukum Kirchoff...4 9. angkaian Kapasitor...7 9.4 angkaian esistor-kapasitor...9 9.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus...0 9.6 Alat-Alat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA P a g e 2 UniversitasSriwijaya FakultasIlmuKomputer Laboratorium 2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Lebih terperinci

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen

Lebih terperinci

JEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :

JEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti : JEMBATAN ARUS SEARAH 1. PENDAHULUAN Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti : - tahanan - induktansi - kapasitansi - parameter rangkaian lainnya, yang diturunkan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN RLC

ANALISIS RANGKAIAN RLC ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY 1 MODUL I HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHHOFF I. PENDAHULUAN Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff merupakan hukum dasar dalam rangkaian

Lebih terperinci

09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK

09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK 09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK 9.1 Pendahuluan Jembatan arus bolak balik bentuk dasarnya terdiri dari : - empat lengan jembatan - sumber eksitasi dan - sebuah detektor nol Pada

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid arpublic Hak cipta pada penulis, SURHM, SURYTNO nalisis Rangkaian Listrik () arpublic, andung are-7 edisi Juli http://ee-cafe.org lamat pos: Kanayakan

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI-PARALEL

RANGKAIAN SERI-PARALEL RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU PDB orde satu dapat dinyatakan dalam: atau dalam bentuk: Penyelesaian PDB orde satu dengan integrasi secara langsung Jika PDB dapat disusun dalam bentuk,

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Teori Kejuruan

Rangkuman Materi Teori Kejuruan Rangkuman Materi Kejuruan Program Keahlian Teknik Elektronika Industri 2. SK : Dasar-Dasar Kelistrikan a. Besaran Pokok dan Turunan Besaran Pokok Kuantitas Satuan Dasar Simbol Panjang Massa Waktu Arus

Lebih terperinci

RANGKAIAN PARALEL. 1. Pendahuluan. Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama.

RANGKAIAN PARALEL. 1. Pendahuluan. Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama. . Pendahuluan ANGKAAN PAALL Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama. Misalnya seperti pada Gambar, elemen dan mempunyai terminal a dan b yang sama

Lebih terperinci

Hukum Tegangan dan Arus Listrik

Hukum Tegangan dan Arus Listrik Hukum Tegangan dan Arus Listrik Slide-02 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2016/2017 1 / 27 Materi Kuliah 1 Hukum Kirchhoff Bagian dari Rangkaian Hukum Arus Hukum Tegangan 2 Hubungan Seri Hubungan Paralel

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU PDB orde satu dapat dinyatakan dalam: atau dalam bentuk: = f(x, y) M(x, y) + N(x, y) = 0 Penyelesaian PDB orde satu dengan integrasi secara langsung Jika

Lebih terperinci

Hukum-Hukum Tegangan dan Arus

Hukum-Hukum Tegangan dan Arus Hukum-Hukum Tegangan dan Arus Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/79 Elemen aktif dan pasif. 2/79 Resistor adalah elemen pasif yang paling

Lebih terperinci

PENGUAT-PENGUAT EMITER SEKUTU

PENGUAT-PENGUAT EMITER SEKUTU PENGUAT-PENGUAT EMITER SEKUTU 1. KAPASITOR PENGGANDENG DAN KAPASITOR PINTAS (Coupling And Bypass Capasitors) Sebuah kapasitor penggandeng melewatkan sinyal AC dari satu titik ke titik lain. Misalnya pada

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik II

Rangkaian Listrik II Rangkaian Listrik II OLEH : Ir. Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah,ST file:///d /E-Learning/Rangkaian%20listrik%20II/Bahan%20Buku/Rangkaian%20Listrik.htm (1 of 216)5/8/2007 3:26:21 PM Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain : BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya, pengukuran suatu resistansi dapat dilakukan dengan mudah. Namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara: 1.

Lebih terperinci

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna) LSTK US SEH (Oleh : Sumarna) angkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. esaranbesaran utama

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK 1. By : RISA FARRID CHRISTIANTI, ST.,MT.

RANGKAIAN LISTRIK 1. By : RISA FARRID CHRISTIANTI, ST.,MT. RANGKAIAN LISTRIK 1 By : RISA FARRID CHRISTIANTI, ST.,MT. Biodata Nama : Risa Farrid Christianti,S.T.,M.T. Profesi : Dosen S1 Teknik Elektro Alamat : Jl. Ringin Tirto no. 13 Purwokerto Pendidikan S1 :

Lebih terperinci

Hukum II Kirchhoff berbunyi : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (

Hukum II Kirchhoff berbunyi : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ( TUGAS RUMAH Pada rangkaian listrik tidak bercabang, kuat arus yang melalui tiap komponen adalah sama besar. Pada rangkaian listrik bercabang, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK 1. Tujuan Menera skala induktor variabel, mengamati keadaan resonansi dari rangkaian seri RLC arus bolak-balik, dan menera kapasitan dengan metode jembatan wheatstone.

Lebih terperinci

Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.

Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 5 ( Analisa Rangkaian )

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 5 ( Analisa Rangkaian ) ANGKAIAN ISTIK Kuliah 5 ( Analisa ankaian ) ANAISA ANGKAIAN Pada baian ini akan dibahas penyelesaian persoalan yan muncul pada ankaian istrik denan menunakan suatu teorema tertentu. Ada beberapa teorema

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI RF PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL Disusun Oleh : Angga Setyawan NIM. 1041160015 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber

Lebih terperinci

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav

Lebih terperinci

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar PERTEMUAN XIII RANGKAIAN DC KAPASITIF DAN INDUKTIF 1. Pengantar Jika sebuah rangkaian terdiri dari sebuah kapasitor dan induktor, beberapa energi dari sumber dapat disimpan dan energi tersimpan tersebut

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hari ini (2 minggu): Hambatan & Arus Listrik Rangkaian DC Oleh Endi Suhendi 2 Last Time: Kapasitor & Dielektrik Oleh Endi Suhendi 3 Kapasitor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu variabel independen, suatu variabel dependen, dan satu atau lebih turunan dari

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu 1-2 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (1) BAB 1 Pendahuluan Dua dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa Telah disebutkan sebelumnya bahwa motor induksi identik dengan sebuah transformator, tentu saja dengan demikian

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.4

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.4 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.4 1. Perhatikan gambar titik percabangan arus listrik berikut! Kuat arus listrik yang mengalir pada cabang I 3 adalah...

Lebih terperinci

Fasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau magnitude dan fasa fungsi sinusoidal dari waktu. Sebuah rangkaian yang dapat dijelaskan dengan menggunakan fasor disebut berada dalam

Lebih terperinci

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK AUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALK FSKA SMK PEGUUAN CKN Formulasi arus dan tegangan bolak-balik e e sin wt or v v sin wt Persamaan e and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhanan,

Lebih terperinci

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan Nama : A.A. Ngurah Bagus Budi Nathawibawa NIM : 1104405059 Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan 1. Pengukuran Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur dengan sesuatu yang dijadikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan ANALISIS SISTEM TENAGA Analisis Gangguan Dr. Muhammad Nurdin Ir. Nanang Hariyanto, MSc Departemen Teknik Elektro ITB Pendahuluan Sistem tenaga listrik pasti mengalami gangguan dengan arus yang besar Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) TANGGAL PERCOBAAN : 12-03-2017 TANGGAL PENGUMPULAN : 17-03-2017 WAKTU PERCOBAAN : 11.30-13.30 WIB Nama Praktikan : Amrina

Lebih terperinci

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya A. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Ada 3 tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel.

Lebih terperinci