Belum ada, menunggu cari dana termin II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Belum ada, menunggu cari dana termin II"

Transkripsi

1 ISI FORM B.2 A. Perkembangan Administrasi 1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran: Penggunaan angaran Dana awal Tahap I: Honor Rp Gaji Upah Rp Bahan Rp Sewa Kendaraan Rp Perjalanan Rp Total penggunaan anggaran Rp Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran: Belum ada, menunggu cari dana termin II B. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja 1. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja hingga saat ini: 1. Peta status pengembangan jeruk di Sulawesi Selatan 2. Peta Profil pertanmaman jeruk di Bantaeng dan Jeneponto dan petani kooperator 3. kebun percontohan dan kebun control 4. Terlaksananya penerapan/difusi PTKJS di kebun percontohan 5. Terlaksananya pelatihan, pendampingan teknologi PTKJS 6. Hasil Analisa Respon petani a. Hasil Analisa ekonomi dan sosial b. Meningkatkan pemberdayaan kelompok tani 2. Perkembangan Pelaksanaan Strategi Pencapaian Target Kinerja: a) Profil Daerah Kabupaten Bantaeng Kabupaten Bantaeng adalah salah satu dari 24 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan. Berada dikawasan selatan Sulawesi Selatan dengan jarak kurang lebih 120 km dari Kota Makassar. Terletak pada posisi antara 5 21'13''- 5 35'26'' Lintang Selatan dan '42'' '27'' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bantaeng termasuk dalam kategori 3 (tiga) Kabupaten/kota dengan luas terkecil di Sulawesi Selatan. Luasnya hanya 393,83 Km2, panjang pantai 21,5 Km dengan lebar 4 mil atau hanya kurang lebih 0,87 persen dari luas total Sulawesi Selatan. Daerah berjuluk Butta Toa ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Jeneponto di sebelah barat, Kabupaten Gowa di utara, Kabupaten Bulukumba di sebelah timur dan laut Gambar 1. Peta Kab. Bantaeng flores di sebelah selatan. Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Bissappu, Ulu Ere, Bantaeng, Eremerasa, Tompobulu, Pa'jukukang, Sinoa dan Gantarang Keke. Kecamatan Bissappu terdiri dari 4 desa dan 7 kelurahan, Kecamatan Ulu Ere terdiri dari 6 desa, Kecamatan Bantaeng terdiri dari 1 desa dan 8 kelurahan, Kecamatan Eremerasa terdiri dari 9 desa, Kecamtan Tompobulu terdiri dari 6 desa dan 4 kelurahan, Kecamatan Pa'jukukang

2 terdiri dari 10 desa, Kecamatan Sinoa terdiri dari 6 desa dan Kecamatan Gantarang Keke terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Bantaeng merupakan desa bukan pesisir yaitu sebanyak 51 desa. Hanya 16 desa yang terletak di daerah pesisir. Desa bukan pesisir ada yang terletak pada daerah aliran sungai, lereng bukit dan juga ada yang terletak pada dataran. Pada bagian utara kabupaten Bantaeng terdapat dataran tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang. Sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan persawahan. Kabupaten Bantaeng berjarak 120 Km ke arah selatan dari Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayahnya mencapai 395,83 Km2, dengan jumlah penduduk jiwa (2010) dengan rincian Laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan jiwa. Komposisi penduduk Kabupaten Bantaeng Tahun 2010 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada usia produktif yaitu sebesar 64,79 persen dari total penduduk dan penduduk yang berusia muda sebesar 30,30 persen sedangkan penduduk yang berusia tua sebesar 4,91 persen. Perbaikan jalan kabupaten di Bantaeng secara serentak dilaksanakan dan telah berlangsung sejak tahun Hampir semua ruas jalan yang ada mengalami perbaikan. Permukaan jalan yang diaspal di kabupaten Bantaeng tahun 2010 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 permukaan jalan yang diaspal baru mencapai 77 persen, sedangkan pada Tahun 2010 permukaan jalan yang sudah diaspal mencapai 78,58 persen dari total jalan yang ada di daerah ini, yang panjangnya mencapai 605,36 Km. Dilihat dari kondisinya, jalan yang rusak dan rusak berat sudah mulai berkurang dari 169,72 Km ditahun 2009 menjadi 150,02 Km ditahun Sedangkan jalan yang kondisinya baik mengalami peningkatan karena adanya perbaikan jalan yang dilaksanakan di tahun 2010 ini. Jalan yang kondisinya baik bertambah dari 340,18 Km menjadi 361,05 Km. Untuk sub sektor listrik yang menjadi sumber penerangan masyarakat di Bantaeng, tahun 2010 juga memberikan angin segar, dimana pada tahun 2010 pelanggan listrik bertambah dari tahun sebelumnya sebesar 5,21 persen, yaitu dari pelanggan menjadi pelanggan, sehingga juga mendorong meningkatnya nilai tambah yang tercipta pada subsektor listrik. Untuk teknologi informasi komunikasi (TIK), secara umum terlihat adanya perkembangan yang positif. Dimana Selama periode tahun telah terjadi peningkatan jumlah pengguna telpon selular dan internet. Hanya pengguna telpon rumah mengalami penurunan sebagai dampak makin maraknya penggunaan telpon selular yang penggunaanya lebih praktis. Kabupaten Bantaeng saat ini memprioritaskan pengembangan sejumlah buah tropika nusantara, seperti jeruk dimana dikembangkan sebagai pendapatan daerah. Untuk mencapai hal tersebut, saat ini pemerintah darah setempat berusaha untuk memberikan informasi kepada para investor dalam menanamkan modalnya di bidang ini sekaligus dalam rangka lebih mengembangkan komoditi ini di Kabupaten Bantaeng. Pemprov Sulsel melalui Dinas pertanian dan tanaman Pangan Holtikultura menunjuk Kabupaten Bantaeng sebagai daerah uji coba atau basis pengembangan Jeruk Keprok Batu 55. Selain keprok batu 55 saat ini varietas yang sudah banyak dikembangkan adalah keprok selayar. Profil Petani Kooperator Petani Kooperator PTKJS Kabupaten Bantaeng Nama : Hamsah Tanggal Lahir : 10 Pebruari 1970 di Bantaeng Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Bonto Jaya Kecamatan Kabupaten Bantaeng

3 Nama Kelompok tani : Batu Barania (jumlah anggota 30 orang), dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Tunas Harapan Petani Kooperator Non PTKJS Kabupaten Jeneponto Nama : Makka Tanggal Lahir : 03 Juli 1967 di Bantaeng Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Baltar RT.01 RW.03 Kecamatan Kabupaten Bantaeng Nama Kelompok tani : Batu Barania (jumlah anggota 30 orang), dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Tunas Harapan b) Profil Daerah Kabupaten Jeneponto Kabupaten Jeneponto terletak antara 5 o 23'12 5 o 42 1,2 Lintang Selatan dan 119 o 29' o 56 44,9 Bujur Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar di sebelah Utara, Kabupaten Bantaeng di sebelah Timur, Kabupaten Takalar sebelah Barat dan Laut Flores di sebelah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Jeneponto tercatat 749,79 km persegi yang meliputi 11 kecamatan. Topografi Kabupaten Jeneponto pada bagian utara terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian 500 sampai dengan 1400 meter diatas permukaan laut, bagian tengah dengan ketinggian 100 sampai dengan 500 meter dari permukaan laut, dan pada bagian Selatan meliputi wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai dengan 150 meter di atas permukaan laut. Sejak otonomi daerah diberlakukan tahun 2001, Kabupaten Jeneponto mengalami beberapa kali pemekaran tingkat kecamatan, dan sampai saat ini Kabupaten Jeneponto memiliki 11 kecamatan dan 113 desa/kelurahan (31 kelurahan dan 82 desa). Jenis tanah di Kabupaten Jeneponto terdapat 6 (enam) jenis yaitu jenis tanah Alluvial terdapat di Kecamatan Bangkala, Binamu dan Tamalatea; jenis tanah Gromosal terdapat di Kecamatan Tamalatea, Binamu, Bangkala dan Batang; jenis tanah Maditeren terdapat di kecamatan Bangkala, Batang, Kelara dan Binamu; Gambar 2. Peta Kab. Jeneponto jenis tanah Latosol terdapat di Kecamatan Bangkala Tamalatea dan Kelara; jenis Tanah Andosil terdapat di Kecamatan Kelara; jenis Tanah Regonal terdapat pada 11 Kecamatan di Kabupaten Jeneponto. Kabupaten Jeneponto memiliki beberapa sungai (hidrologi) yang sebagain telah dibendung yaitu Kelara, Tino, Poko Bulo yang telah berfungsi untuk mengairi sebagaian lahan persawahan. Daerah Bagian Selatan memiliki perairan Laut (Flores Sea) dengan panjang pantai berkisar 114 Km. Jumlah penduduk Kabupaten Jeneponto tahun 2010 tercatat sebanyak yang terdiri dari laki laki dan perempuan. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Binamu sebanyak penduduk dan terkecil di Kecamatan Arungkeke sebanyak penduduk. Dengan luas wilayah sebesar 749,79 km², rata- rata jumlah penduduk per 1 km² adalah 457 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk mengalami fluktuasi, tahun 2008 pertumbuhan penduduk 0,48%, kemudian 0,55% di tahun 2009, dan 2,55% di tahun 2010, dengan rata-rata

4 pertumbuhan 1,19%. Dengan jumlah Rumah Tangga sebesar , didapatkan ratarata jumlah anggota per rumah tangga sebesar 4 orang. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di kabupaten Jeneponto pada tahun 2009 mencapai 1.549,29 kilometer. Pada tahun tersebut ternyata jalan yang diaspal sepajang 1.503,57 kilometer. Sebagai daerah penghasil garam sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Jeneponto di dominasi oleh produksi garam. Perkembangan produksi garam selama tahun mengalami kondisi naik turun, dikarenakan proses produksi masih menggunakan cara tradisional yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Pada tahun 2010 jumlah produksi garam sebesar ,50 ton. Sebagai salah satu sumber energi, listrik memegang peranan penting, tercatat selama tahun , jumlah langganan maupun daya tersambung mengalami peningkatan yang cukup positif. Di tahun 2010 jumlah pelanggan listrik sebanyak naik 13,04% dari tahun Jumlah daya tersambung tahun 2010 sebesar KW, naik 13,15% dari tahun sementara nilai produksi tahun 2010 sebesar Rp ,00 naik sekitar 28,54% dari tahun Besarnya kenaikan nilai produksi ini mengindikasikan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari sub sector listrik terus meningkat. Salah satu sarana penunjang pendidikan adalah jumlah sekolah, rasio murid sekolah SD sebesar 171, yang berarti satu sekolah menampung sekitar 171 murid, sedangkan rasio murid sekolah untuk SLTP 153 dan SLTA 160. Potensi SDM di suatu daerah antara lain dapat dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Untuk umur 10 tahun keatas untuk yang belum pernah sekolah, belum tamat SD dan tamat SD sekitar 66,45%, SLTP sekitar 15,40%, SLTA/SMK sekitar 13,33% dan perguruan tinggi sekitar 4,82%. Luas lahan yang digunakan untuk sektor pertanian (pertanian, perkebunan dan kehutananan) di Jeneponto tahun 2010 adalah m², meningkat dari tahun lalu yang hanya m². Untuk varietas jeruk yang banyak diusahakan di kabupaten ini antara lain keprok selayar, tejakula. Profil Petani Kooperator Petani Kooperator PTKJS Kabupaten Jeneponto Nama : Mansyur K Tanggal Lahir : 06 Juni 1956 di Watangpone Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Bonto Ujung Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto Nama Kelompok tani : Bulo Subatang (jumlah anggota 8 orang) dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Sumber Reski Petani Kooperator Non PTKJS Kabupaten Jeneponto Nama : Baharuddin Tanggal Lahir : 10 Juni 1968 di Baltar Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Baltar RT.01 RW.03 Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto

5 Nama Kelompok tani : Bulo Subatang (jumlah anggota 8 orang) dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Sumber Reski Tahapan kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini : 1. Plotting kebun perlakuan PTKJS dan Non PTKJS - Pelabelan sampel pohon masing-masing 10 pohon untuk perlakuan PTKJS dan Non PTKJS untuk kabupaten Bantaeng dan Jeneponto. - Pelabelan cluster tanaman, meliputi 4 arah mata angin (barat, timur, utara dan selatan). Pelabelan digunakan untuk pengamatan pertumbuhan tanaman dan pengamatan hama penyakit tanaman. 2. Perlakuan Perlakuan yang dilakukan untuk kebun PTKJS masing-masing kabupaten meliputi : - Terpasang 5 (lima) perangkat kuning yang akan diambil dan diamati setiap bulan sekali - Pemberian pupuk anorganik NPK dengan dosis 200 gram dengan penambahan pupuk organik berupa kandang/kompos sebanyak 20 kg. - Pelaburan bubur California untuk pencegahan penyakit Diplodia. - Dilakukan juga penggemburan tanah dan penyiraman pada kebun PTKJS - Pengendalian rutin hama penyakit setiap satu minggu sekali - Penyemaian ½ kg benih tagetes untuk ditanam melingkar di bawah tajuk tanaman difungsikan sebagai perangkap hama. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan setiap per periode ada yang dilakukan setiap dua minggu atau 1 bulan sekali dengan parameter pengamatan sebagai berikut : - Pertumbuhan tanaman (jumlah tunas daun, jumlah bunga, jumlah fruit set jumlah buah besar dan kecil, diameter buah besar dan kecil, jumlah cabang utama, diameter batang, warna daun dan warna buah). - Hama dan penyakit tanaman (Ulat Daun, Aphid, Tungau, Trips, Kutu Sisik, Kutu Dopmplan, Ulat Peliang Daun, Penggerek Buah, Lalat Buah, Puru Buah, Diaphorina Citri, jelaga, kudis, kanker, jamur upas, diplodia, milduw, CEV dan HLB). 4. Pengambilan sampel buah untuk pengamatan mutu buah (belum dilakukan karena panen sekitar bulan Juni).

6 Foto Penentuan Lokasi di Kabupaten Bantang dan Jeneponto dengan kondisi lahan yang berbukit dan berbatu, tanaman jeruk ditanam tumang sari dengan tanaman cabe dan dan Jagung Pada kegiatan tahap pertama ini juga telah dilakukan pengamatan awal terhadap tanaman jeruk di dua lokasi penelitian antara lain terhadap pertumbuhan tanaman dan serangan hama penyakit tanaman pada tanaman jeruk untuk masingmasing perlakuan (Tabel 1 dan Tabel 2.) Tabel 1. Keragaan Pertumbuhan dan hama penyakit tanaman jeruk varietas Selayar di Kabupaten Bantaeng No. Parameter Pengamatan PTKJS Perlakuan Non PTKJS U S B T Rataan U S B T Tot 1. Jumlah Tunas Daun (tunas) 11,7 10,9 6,6 9,0 9,55 8,4 8,3 9,9 9,7 9,08 2. Jumlah Bunga (buah) Jumlah Fruit Set (buah) Jumlah Buah Besar (buah) 19,2 21, ,9 24,90 27,7 29, ,2 35,2 5. Jumlah Buah Gugur (buah) 0,5 0,3 0,2 0,6 0,4 2,4 2,1 3,4 2,3 2,5 6. Diameter Buah Jeruk (cm) 4,97 5,72 5,08 5,44 5,30 5,86 5,84 5,88 5,90 5,87 7. Jumlah Cabang Utama (cabang) 2,8 2,7 8. Diameter Batang (cm) 10,25 10,40 9. Jumlah Ulat Daun (buah) 6 4,3 5 5,5 5,2 1,8 1,5 1,4 1,4 1,5 10. Jumlah Puru Buah Jumlah Jelaga Jumlah Kudis Jumlah Kanker

7 Perlakuan No. Parameter Pengamatan PTKJS Non PTKJS U S B T Rataan U S B T Tot 14. Jumlah Diaphorina Citri Jumlah Aphid Jumlah Tungau Jumlah Thrips Jumlah Jamur Upas (buah) Jumlah Diplodia Jumlah Mildew Jumlah CEV Jumlah HLB Gambar 1. Jumlah Tunas Daun (tunas) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Bantaeng Sulsel Gambar 2. Jumlah Bunga (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Bantaeng Sulsel Kabupaten

8 Gambar 3. Jumlah Fruit Set (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Bantaeng Sulsel Kabupaten Gambar 4. Jumlah Buah Gugur (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Bantaeng Sulsel Gambar 5. Jumlah Buah Besar (Buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Bantaeng Sulsel

9 Gambar 6. Diameter Buah Jeruk (cm) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Bantaeng Sulsel Gambar 7. Populasi Ulat Daun (buah) pada tanaman Jeruk Varietas Selayar di Kabupaten Bantaeng Sulsel Tabel 2. Pengamatan Pertumbuhan dan hama penyakit tanaman jeruk varietas Selayar di Kabupaten No. Parameter Pengamatan PTKJS Perlakuan Non PTKJS U S B T Rataan U S B T Tot 1. Jumlah Tunas Daun (tunas) 8,6 10,7 9,9 13,6 10,7 11,5 12,7 11,1 13,3 12,15 2. Jumlah Bunga (buah) 0 0 0,1 0 0, Jumlah Fruit Set (buah) 1,3 0,4 0 0,1 0, Jumlah Buah Besar (buah) 12,5 21,1 9,2 16,8 14,9 38,2 37,9 35,2 33,8 36,27 5. Jumlah Buah Gugur (buah) 0,1 0,2 1 2,1 0,85 0,9 1,2 0,2 2,8 0,7 6. Diameter Buah Jeruk (cm) 5,78 5,44 5,55 5,58 5,59 6,01 5,90 5,65 5,76 5,83 7. Jumlah Cabang Utama (cabang) 2,7 3,6 8. Diameter Batang (cm) 5,48 10,71 9. Jumlah Ulat Daun (buah) 2,70 2,50 1,90 2,10 2,30 1,80 4,70 3,70 4,30 3, Jumlah Puru Buah Jumlah Jelaga

10 Perlakuan No. Parameter Pengamatan PTKJS Non PTKJS U S B T Rataan U S B T Tot 12. Jumlah Kudis Jumlah Kanker Jumlah Diaphorina Citri Jumlah Aphid Jumlah Tungau Jumlah Thrips Jumlah Jamur Upas (buah) Jumlah Diplodia Jumlah Mildew Jumlah CEV Jumlah HLB Gambar 8. Jumlah Tunas Daun (tunas) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Gambar 9. Jumlah Bunga (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten

11 JUMLAH BUAH GUGUR (BUAH) JUMLAH FRUIT SET (BUAH) PTK JS ARAH MATA ANGIN Gambar 10. Jumlah Fruit Set (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten P N ARAH MATA ANGIN Gambar 11. Jumlah Buah Gugur (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Gambar 12. Jumlah Buah Besar (buah) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten

12 DIAMETER BUAH (CM) P N ARAH MATA ANGIN Gambar 13. Diameter Buah (cm) Tanaman Jeruk Varietas Keprok Selayar di Kabupaten Gambar 14. Populasi Ulat Daun (buah) pada tanaman Jeruk Varietas Selayar di Kabupaten Foto Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Foto tanaman sampel, pelabelan tanaman, pengamatan Pertumbuhan Tanaman, pemasangan perangkat kuning. Kondisi tanaman saat ini sudah berumur lebih kurang 6 bulan.

13 Dari uji perbandingan rata-rata dua perlakuan PTKJS dan Non PTKJS pertumbuhan tanaman rata-rata masing masing perlakuan pada pengamatan awal di kabupaten Bantaeng, untuk jumlah buah besar, tunas daun, jumlah bunga tidak berbeda nyata tetapi untuk diameter buah dan jumlah buah yang gugur terdapat perbedaan antara perlakuan PTKJS dan Non PTKJS. Sedangkan untuk kabupaten Jeneponto uji perbandingan rata-rata dua perlakuan PTKJS dan Non PTKJS pertumbuhan tanaman rata-rata masing masing perlakuan tidak berbeda nyata untuk semua parameter pengamatan. Pada saat pengamatan awal ini umur buah jeruk sekitar 6 bulan dan diperkirakan akan panen sekitar akhir Juni Tanaman jeruk di kabupaten Bantaeng tumpang sari dengan jagung dan cabe sedangkan di kabupaten Jeneponto tanaman jeruk tumpang sari dengan jagung. Pengamatan awal untuk masing-masing parameter pengamatan yang disajikan pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 3. Hasil Indeksi CVPD tanaman Jeruk Varietas Selayar di Kabupaten Bantaeng dan No. Asal sampel Kebun Hasil Indeksing CVPD 1. P. Basri- Bantaeng PTKJS - 2. P. Basri - Bantaeng PTKJS + 3. P. Basri - Bantaeng PTKJS - 4. P. Basri - Bantaeng PTKJS + 5. P. Makka - Bantaeng Non PTKJS - 6. P. Makka - Bantaeng Non PTKJS - 7. P. Makka - Bantaeng Non PTKJS - 8. P. Mansyur - Janeponto PTKJS + 9. P. Mansyur - Janeponto PTKJS P. Mansyur - Janeponto PTKJS P. Haji - Janeponto Non PTKJS P. Haji - Janeponto Non PTKJS P. Haji - Janeponto Non PTKJS + Jumlah sampel 13

14 L PC NC Gambar 15. Gel Hasil indeksing Dari hasil pengamatan buah jeruk varietas terhadap serangan OPT dalam setiap perlakuan di kabupaten Bantaeng dan Jeneponto hanya ditemukan bekas serangan ulat daun dan kondisi tanaman jeruk ada yang positif terserang CVPD yaitu dari 13 sampel tanaman yang diujikan sebanyak 6 tanaman jeruk terserang (Tabel 3.) Dengan adanya kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan petugas lapang serta petani jeruk untuk mendukung perbaikan produktivitas dan kualitas produksi seta dapat membentuk kebun percontohan di daerah sentra produksi jeruk. Dari uji perbandingan rata-rata pada pengamatan awal terhadap serangan ulat daun baik di kabupaten Bantaeng dan Jeneponto, jumlah serangan hama ulat daun tidak berbeda nyata untuk perlakuan PTKJS dan Non PTKJS. Foto Tanaman Jeruk yang terserang penyakit Foto Tanaman Jeruk yang terserang ulat daun penyakit CVPD dan terserang ulat daun dimana terlihat daun jeruk menjadi kuning dan daun tersebut akhirnya rontok.

15 3. Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Tidak ada hambatan pada pelaksanaan kegiatan dan survey, akan tetapi hambatan ada pada proses pencairan dana kegiatan. C. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 1. Perkembangan Koordinasi dg Kelembagaan - Program Terkait: a. Telah diperoleh informasi tentang Koordinasi dengan Dinas Pertanian Poivinsi Sulawesi Selatan b. Koordinasi dengan Balai Proteksi tanaman hortikultura c. Koordinasi dengan BPTP Sulawesi Selatan 2. Bentuk Pelaksanaan Koordinasi dg Kelembagaan-Program Terkait: a. Telah dilakukan Koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan dalam program pengembangan jeruk bebas penyakit b. Kegiatan Koordinasi dengan Balai Proteksi tanaman c. KegiatanKoordinasi dengan BPTP Sulawesi Selatan dalam program pengembangan jeruk bebas penyakit 3. Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Hingga saat ini pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di Sulawesi Selatan berjalan lancer tidak mengalami kendala dan hambatan. D. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 1. Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa:: Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan Difusi Model Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura di Sentra Jeruk Sulawesi Selatan adalah dengan cara 1). membuat kebun percontohan PTKJS dan membandingkan dengan kebun yang tidak menggunakan PTKJS dengan mengajak petani, kelompok tani serta Dinas (stake holder terkait) untuk melaksanakan bersama sama serta mengevaluasi hasilnya 2). Melakukan penyuluhan dan pelatihan petani dan kelompok tani 3) Melakukan koordinasi dengan dinas terkait (Diperta, BPTP, BPTPH) agar program litkaji PTKJS dimasukkan dikegiatan daerah secara berkelanjutan sehingga diharapkan menjadi pengungkit pengembangan pertanaman jeruk unggulan daerah pada kedua lokasi tersebut dan mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan pelaku agribisnis dan petani jeruk. 2. Bentuk Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Mensosialikan teknologi PTKJS pada kelompok tani di jeneponto dan Bantaeng serta membuat kebun percontohan PTKJS di 2 lokasi tersebut. Penerapan PTKJS yang telah dilakukan adalah sanitasi kebun, pengamatan vektor dan pengendaliannya, pemupukan dan pemeliharaan yang optimal. 3. Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa hingga saat ini : Belum disusun pemanfaatan hasil karena kegiatan masih pada tahap awal

PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG

PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG BASO ALIEM LOLOGAU, dkk PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Bantaeng mempunyai delapan kecamatan yang terdiri dari 67 wilayah

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luas wilayah Republik Indonesia dengan sebaran pulau, jumlah masyarakat permukiman dengan kendala pencapaian lingkungan sehat saat ini menjadi sasaran pembangunan pemerintah

Lebih terperinci

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN X.196 DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN Ir. Mutia Erti Dwiastuti, MS. Ir. Otto Endarto, MS. Lizia Zamzami,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km

Lebih terperinci

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.. Wilayah dan Topografi Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada 4 0 Lintang Selatan (LS) dan 03.5 0 Bujur Timur (BT). Kota Pagar Alam terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan 56 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Luas Kecamatan Kedondong ± 164,47 km 2 terdiri dari 21 desa dan terbagi menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan Kedondong

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400

Lebih terperinci

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF FORM B.3.6.RISTEK A PERKEMBANGAN ADMINITRASI 1. Perkembangan Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : FORM D A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: 1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Geografis Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Luas Wilayah Kecamatan Taluditi Kecamatan Taluditi merupakan salah satu dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Wilayah Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur yaitu di Desa Pakusari Kecamatan Pakusari. Desa Pakusari memiliki lima Dusun yaitu Dusun

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN.1. Kondisi Geografi dan Topografi Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat

5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat 33 5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat Gambar 10. Peta Wilayah Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 50 50 70 50 lintang selatan dan 1040 48-1080

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

4 GAMBARAN UMUM LOKASI 21 4 GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terletak terletak di bagian selatan dengan jarak kurang lebih 153 kilometer dari

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan nasional abad ke-21, masih akan tetap berbasis pertanian secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan topografi berbukit dan bergelombang pada koordinat

I. PENDAHULUAN. dengan topografi berbukit dan bergelombang pada koordinat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Karo terletak pada jajaran Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang pada koordinat 2 0 50 3 0 19 Lintang Utara dan 97 0 55-98

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

MPS Kabupaten Bantaeng Latar Belakang

MPS Kabupaten Bantaeng Latar Belakang MPS Kabupaten Bantaeng 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari negara-negara tetangga, apalagi dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN GOWA

PENDAMPINGAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN GOWA PENDAMPINGAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN GOWA Andi Ella, dkk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pengembangan kawasan secara terintegrasi dengan sentuhan teknologi tepat guna

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

BAB II KONDISI UMUM DAERAH BAB II KONDISI UMUM DAERAH 2.1. Kondisi Geografi dan Demografi Kota Bukittinggi Posisi Kota Bukittinggi terletak antara 100 0 20-100 0 25 BT dan 00 0 16 00 0 20 LS dengan ketinggian sekitar 780 950 meter

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Daerah Kecamatan Pakem adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kecamatan Pakem merupakan kecamatan paling utara Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Desa Karangsewu adalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pertanian merupakan salah

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA Katalog :1101002.5321080 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 ISSN

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci