A J A R A N S O S I A L G E R E J A D A L A M P E R S P E K T I F P E R E M P U A N

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A J A R A N S O S I A L G E R E J A D A L A M P E R S P E K T I F P E R E M P U A N"

Transkripsi

1 1 A J A R A N S O S I A L G E R E J A D A L A M P E R S P E K T I F P E R E M P U A N DAFTAR ISI / JALAN PIKIRAN: BAGIAN I ; PERSPEKTIF PEREMPUAN BAGIAN II: AJARAN SOSIAL GEREJA BAGIAN III: KESIMPULAN ( EVANGELII NUNTIANDI ) B A G I A N P E R T A M A: P E R S P E K T I F P E R E M P U A N I.PERAN PEREMPUAN A.SEKTORAL atau B.DIMENSIONAL II.DALAM MERUMUSKAN AJARAN SOSIAL GEREJA A.KONDISI HISTORIS 1.ASG = ungkapan publik atas situasi kontemporer 2.Proses manusiawi, maka juga dipengaruhi budaya 3.Pendampingan Roh Kudus lebih menyangkut indefectibilitas B. TEMPAT PEREMPUAN 1.Kurang banyak 2.Kurang eksplisit 3.Sejalan dengan keadaan posisi lain-lainnya yang lazim C.PANDANGAN 1.Pengaruh patriarki 2.Personil pria yang ikut menentukan 3.Tetapi banyak masih dapat disesuaikan (faktor perkembangan) D.EKSISTENSIAL 1.Peran kita semua 2.Keterbukaan hirarki 3.Proaktif mengubah E.RISIKO AHISTORIS 1.Belum masuk cakrawala di zamannya 2.Risiko Hineininterpretierung 3.Teks terbuka B A G I A N I I: I S I A S G I.PENGERTIAN A.Pernyataan Gereja (universal) tentang prinsip, norma dan keadaan sosial sejak ensiklik Leo XIII Rerum Novarum 1891, yang seringkali diikuti dokumen peringatan 10 tahunan 1891 Rerum Novarum 1931 Quadragesimo anno 1941 Amanat Pentakosta 1961 Mater et magistra 1965 Gaudium et spes (di luar irama) 1967 Populorum progressio 1971 Octagesima adveniens Iustitia in mundo 1981 Laborem exercens

2 Sollicitudo rei socialis 1991 Centesimus annus B.Faktor perkembangan: Bukan hanya magisterium kepausan, melainkan juga 1.Primat & episkopat: GS dan Iustitia in mundo 2.Gereja partikular, khususnya federasi Konferensi Uskup seperti FABC 3.Konferensi Uskup 4.Para Uskup bersama atau individual 5.Bersama kalangan lain C.Metode 1.Orang tertentu 2.Kelompok tertentu 3.Seluruh umat (metode proses) D.Saingan akhir tahun 1960-an Teologi pembebasan 1968 Medellin 1971 Puebla 197 Santo Dominggo E.Pentahapan: Tahap Karitatif awal sampai 1891 Tahap Profetis Tahap Struktural 1961-sekarang F.Gereja Indonesia Sikap KWI Pernyataan KWI II.GEREJA DAN DUNIA Dari sejarah Gereja kita tahu bahwa ada beberapa pola hubungan antara Gereja dan dunia, dengan tetap menyadari bahwa Gereja adalah bagian dari dunia ini A.KONFORMISME Terutama sejak Kaisar Konstantin membuat agama katolik menjadi agama negara, Gereja Katolik mengambil alih banyak kebiasaan, struktur, gelar yang laizm dalam dunia profan. Uskup sebagai pangeran Gereja dsb. B.REFORMASI (GAYA HIDUP ALTERNATIF) Tetapi tetap ada pembaruan-pembaruan yang memberi teladan kehidupan alternatif, misalnya kaum biarawan (Fransiskus Asisi). C.INTEGRALISME Dengan ini dimaksudkan kecenderungan Gereja memperlakukan dunia seolah-olah tunduk kepadanya. D.KERAJAAN ALLAH Dewasa ini, terutama sejak Konsili Vatikan II ada banyak usaha untuk menjauhkan diri dari triumfalisme Gereja III.MENGGEREJA DI ASIA INDONESIA A.TRIDIALOG FABC A New Way of Being Church in Asia (Bandung 1990) 1.Dialog interreligius dengan tradisi agama-agama 2.Dialog kultural dengan budaya-buday

3 3 3.Dialog sosial dengan kaum miskin B.KOMUNITAS BASIS KWI 1.Komunitas Basis Gerejawi 2.Komunitas Basis Insani C.KEBERADAAN GEREJA KATOLIK DI INDONESIA 1.Beberapa kesulitan a.citra dan tuduhan sebagai agama impor kaum imperialis b.aspek institusional yang amat menonjol 2.Sikap a.menyadari diri sebagai bagian integral b.meralat citra agar menjadi lebih proporsional c.membuktikannya dengan pengabdian kita dengan partisipasi d.implementasi option for the Poor IV.INSANI A.KEADILAN SOSIAL 1.Nota Pastoral Nota Pastoral Partisipasi Gereja a.pembagian tugas b.fokus B.KASIH 1.Komitmen sosial sebagai sarana kristenisasi? Deus Caritas 31c X proselitisme 2.Komitmen sosial sebagai sarana kasih 3.Komitmen sosial sebagai ungkapan kasih C.FAKTOR PERKEMBANGAN 1.Kontekstual: Perlunya mengikuti faktor perkembangan 2.Membaca tanda-tanda zaman 3.Perkembangan masyarakat Indonesia V.SOSIAL DALAM ARTI APA? A.KARITATIF, PROFETIS, STRUKTURAL 1.Pentahapan ASG 2.Sesuai dgn.keadaan 3.Sesuai dng.kesadaran B.SUKSESIF ATAU SIMULTAN? 1.Suksesif (proses bertahap, berkesinambungan) 2.Simultan (tak usah menunggu) C.FOKUS, SESUAI DNG.KEADAAN 1.Tuntutan keadaan 2.Fokus tetap perlu VI.IMAN DAN KOMITMEN SOSIAL A.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA IMAN DAN KOMITMEN SOSIAL 1.Fides caritate formata 2.Karya ungkapan iman B.BEBERAPA KESULITAN 1.Statistik 2.Mengapa?

4 4 VII.KRITERIA PEMILIHAN KARYA A.KARYA SEBAGAI SARANA DAN TANDA KARISMA 1.Sarana 2.Tanda B.KEBUTUHAN LAPANGAN 1.Perlunya data 2.Perlunya Penelitian dan Pengembangan C.TAREKAT DAN KEUSKUPAN 1.Lebih ke arah Kategorial 2.Lebih ke arah Teritorial VIII.KARYA BERSAMA A.KARYA KITA 1.Sosialisasi 2.Keputusan bersama 3.Dipikul bersama B.JARINGAN 1.Keterbatasan kita 2.Lintas batas 3.Partisipasi B A G I A N K E T I G A : K E S I M P U L A N I.UMUM Pada umumnya: 1.Reaksi atas bagian pertama ttg.sudut pandang perempuan 2.Dapat disimpulkan dari isi ASG A.ASG = UPAYA KONTEKTUALISASI, 1.Maka terikat tempat dan zaman 2.Maka sama dng.posisi kontemporer B.ASG BERSUMBER PADA DOKTRIN TTG. 1.Martabat pribadi manusia 2.HAM, maka perlu penyesuaian C.SUBYEK PELAKU 1.Sebanyak mungkin orang, perempuan dan pria 2.Perhatian khusus pada perempuan yang mengalami decifit ribuan tahun II.KHUSUS (EVANGELII NUNTIANDI, ANJURAN APOSTOLIK PAULUS VI) Jawaban atas pertanyaan pengarah: 1.EVANGELISASI DALAM DUNIA MODERN a.dunia modern = Medan bakti dalam arti seluas-luasnya situasi dan kondisi dunia kita sekarang b.evangelisasi = Mengembangkan nilai-nilai injili Inklusif: titik temu dalam penalaran akal sehat 2.POSISI, TUGAS, PERAN, TG JWB PEREMPUAN DLM.PEWARTAAN/KESLM a.sama DNG.PRIA (KECUALI TAHBISAN) b.pewartaan: DNG.KATA DAN TINDAKAN, PERI HIDUP c.fungsi KENABIAN: BERANI BILA BENAR & TAK KONTRAPRODUKTIF 3.EVANGELISASI BUDAYA a.manusia SEUTUHNYA, MAKA JUGA BUDAYA

5 b.disebut KHUSUS KRN PERAN B UDAYA SERING KURANG DISADARI c.ukuran: INJIL YG. DITERJEMAHKAN 5

01. Pengantar: Konteks Kemunculan

01. Pengantar: Konteks Kemunculan 01. Pengantar: Konteks Kemunculan KEMUNCULAN KEPRIHATINAN SOSIAL GEREJA Ensiklik Paus Fransiskus yang terbaru berjudul Laudato si (24 Mei 2015) mengungkapkan keprihatinan Paus atas persoalan lingkungan

Lebih terperinci

Ajaran Sosial Gereja tentang Orang Miskin Norbertus Jegalus

Ajaran Sosial Gereja tentang Orang Miskin Norbertus Jegalus Ajaran Sosial Gereja tentang Orang Miskin Norbertus Jegalus Pendahuluan Tahun ini kita merayakan secara khusus sebagai Tahun Injil Orang Miskin. Ini sangat sesuai dengan ajakan Paus Fransikus agar kita

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

PELAJARAN 12 AJARAN SOSIAL GEREJA

PELAJARAN 12 AJARAN SOSIAL GEREJA PELAJARAN 12 AJARAN SOSIAL GEREJA TUJUAN PEMBELAJARAN Pada akhir pelajaran, saya dapat: 1. menjelaskan arti dan latar belakang ajaran sosial Gereja; 2. menjelaskan dengan kata-katanya sendiri sejarah singkat

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI

BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

Inklusi Sosial: Dapatkah Kitab Suci

Inklusi Sosial: Dapatkah Kitab Suci Refleksi Bulanan No. 1 Maret 2017 Dimensi sosial evangelisasi: Praktek Yesus dalam cinta kasih inklusif kepada semua, Doktrin Sosial Gereja dan Sejarah SSpS dalam inklusi sosial Oleh Sr. Mary John Kudiyiruppi

Lebih terperinci

Editorial Merawat Iman

Editorial Merawat Iman Editorial Merawat Iman... kita percaya bahwa Allahlah Sang Penabur, yang menaburkan benih Injil dalam kehidupan kita. Melalui karya katekese, kita semua dipanggil untuk bersama Allah menumbuhkan dan memelihara

Lebih terperinci

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II...

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II... Daftar lsi GQ@ro Pengantar... Daftar lsi...',...,...,... vii ix 1. GEREJA BERDIALOG... 1 a. Gereja Abdi... 1 b. Berdialog... 3 c. Khazanah Studi... 8 2. HISTORISITAS... 13 a. Mula-mula Sikap Positif...

Lebih terperinci

PROGRAM PENGUATAN PRAKARSA FILANTROPI Riset dan Sosialisasi Kedermawanan Sosial di Lingkungan Gereja Katolik. Laporan Penelitian

PROGRAM PENGUATAN PRAKARSA FILANTROPI Riset dan Sosialisasi Kedermawanan Sosial di Lingkungan Gereja Katolik. Laporan Penelitian PROGRAM PENGUATAN PRAKARSA FILANTROPI Riset dan Sosialisasi Kedermawanan Sosial di Lingkungan Gereja Katolik Laporan Penelitian Pola Interaksi Kedermawanan Sosial Kelompok Parokial dan Kategorial Keuskupan

Lebih terperinci

Peranan Perempuan Dalam Gereja. Agnes Widanti

Peranan Perempuan Dalam Gereja. Agnes Widanti Peranan Perempuan Dalam Gereja Agnes Widanti 1 CV Nama : Agnes Widanti Lahir : Jogya 26 Sep. 1942 Pendidikan : S1, S2 UGM, S3 Undip Pekerjaan: Ketua Prog. Madgister Hukum Kesehatan. Guru Besar FH UNIKA

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara di wilayah Asia secara geografis yang diwarnai oleh dua kenyataan, yaitu kemajemukan agama dan kebudayaan, serta situasi kemiskinan

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

Menakar Nawa Cita Jokowi-JK dalam Terang Ajaran Sosial Gereja. Oleh: Bonifasius Falakhi (PMKRI 2013)

Menakar Nawa Cita Jokowi-JK dalam Terang Ajaran Sosial Gereja. Oleh: Bonifasius Falakhi (PMKRI 2013) Menakar Nawa Cita Jokowi-JK dalam Terang Ajaran Sosial Gereja Oleh: Bonifasius Falakhi (PMKRI 2013) Pendahuluan Pada saat maju dalam pemilihan presiden dan wapres yang lalu, pasangan capres Jokowi- JK

Lebih terperinci

GEREJA DAN DUNIA. 2. Manusia Menyangkut manusia, da abeberapa hal perlu diperhatikan, antara lain: a. Martabat Manusia

GEREJA DAN DUNIA. 2. Manusia Menyangkut manusia, da abeberapa hal perlu diperhatikan, antara lain: a. Martabat Manusia GEREJA DAN DUNIA TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN Pada akhir pelajaran, saya dapat: 1. menjelaskan arti dunia; 2. menjelaskan pandangan Gereja tentang dunia; 3. menjelaskan arti dari Konstitusi Gaudium et Spes,

Lebih terperinci

Pendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi

Pendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Modul ke: 12Fakultas Psikologi Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Program Studi Psikologi Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Sejarah Konsili Vatikan II Konsili

Lebih terperinci

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi. BAB XII Modul ke: 13 MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Terima Kasih A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016. Keterlibatan Gereja dalam Membangun Dunia yang Damai dan Sejahtera

MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016. Keterlibatan Gereja dalam Membangun Dunia yang Damai dan Sejahtera MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016 BAB V : GEREJA DAN DUNIA Pelajaran 11. Pelajaran 12. Pelajaran 13. Gereja dan Dunia Ajaran Sosial Gereja Keterlibatan Gereja

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI 1 SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI Satuan Pendidikan Kelas : SMA/ SMK : XI Kompetensi Inti: KI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2:Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS

SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS JURNAL TEOLOGI, Volume 04, Nomor 02, November 2015: 121-132 SOLIDARITAS DAN PERDAMAIAN DUNIA DALAM SOLLICITUDO REI SOCIALIS CB. Mulyatno ABSTRACT: Social Encyclical is a form of social teaching of the

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP

MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP MODUL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012 1 Pendidikan Agama Katolik Untuk SMA/ SMK Kelas XI Hantaran Gagasan dan rancangan pendidikan yang dikembangkan pemerintah sekarang

Lebih terperinci

GEREJA MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN SEBAGAI REVELASI DAN KONTEMPLASI SUBSTANSI EVANGELIUM: REFLEKSI KRISTIS ATAS DOKUMEN EVANGELII GAUDIUM

GEREJA MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN SEBAGAI REVELASI DAN KONTEMPLASI SUBSTANSI EVANGELIUM: REFLEKSI KRISTIS ATAS DOKUMEN EVANGELII GAUDIUM GEREJA MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN SEBAGAI REVELASI DAN KONTEMPLASI SUBSTANSI EVANGELIUM: REFLEKSI KRISTIS ATAS DOKUMEN EVANGELII GAUDIUM Heribertus Susanto Wibowo Abstract The Church itself is a sacrament

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep

Lebih terperinci

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

Lebih terperinci

Kabar Gembira di tengah Gaya Hidup Modern

Kabar Gembira di tengah Gaya Hidup Modern Kabar Gembira di tengah Gaya Hidup Modern Yang dimaksud dengan Kabar Gembira adalah Injil dalam arti Sabda Allah dalam Alkitab. Jadi maksud dari tema diatas adalah peran Injil di tengah gaya hidup modern,

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

c. Neraka d. wafatnya e. Kerajaan Allah

c. Neraka d. wafatnya e. Kerajaan Allah 1. Tuhan menciptakan pria dan wanita dengan memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini mau mengatakan bahwa manusia adalah. a. ciptaan Tuhan b. mahkluk yang paling sempurna c. ciptaan Tuhan yang unik d.

Lebih terperinci

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Ketika Paus Yohanes XXIII mengundang Konsili Vatikan II untuk bersidang, beliau juga sekaligus mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa, supaya Roh Kudus membarui Gereja. "Perbarui ya

Lebih terperinci

001 Prolog (1-25) umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen".

001 Prolog (1-25) umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen. 001 I. KEHIDUPAN MANUSIA MENGENAL DAN MENCINTAI ALLAH 1 Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan keputusan-nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yusuf Siswantara, S.S., M. Hum

KATA PENGANTAR. Yusuf Siswantara, S.S., M. Hum KATA PENGANTAR Modul kecil ini merupakan usaha pengembangan program pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Kami membuatnya dalam rangka pendampingan eksposure dalam kelas Agama Katolik. Dengan demikian,

Lebih terperinci

MENGGAGAS SPIRIT PERJUMPAAN ANTARA KEUSKUPAN BOGOR DAN UMAT BERAGAMA LAIN

MENGGAGAS SPIRIT PERJUMPAAN ANTARA KEUSKUPAN BOGOR DAN UMAT BERAGAMA LAIN MENGGAGAS SPIRIT PERJUMPAAN ANTARA KEUSKUPAN BOGOR DAN UMAT BERAGAMA LAIN 32.3.2016 [329-349] Dionnysius Yumaryogustyn Manopo Graduate Student Faculty of Philosophy Parahyangan Catholic University Bandung,

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

REKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul

REKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul REKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul Dr. P.M. Handoko, CM STFT Widya Sasana, Malang Abstraksi Mengenai penghayatan iman yang merangkul,

Lebih terperinci

GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT

GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT Timotius Tote Jelahu STIPAS Tahasak Danum Pambelum Email: jelahu_timotius@yahoo.co.id Abstract: Originated from the Catholic Catechesis

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,

BAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan, seorang manusia tidak dapat berada. Manusia mengalami keberadaannya sebagai kerinduan

Lebih terperinci

PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN, DAN KEUTUHAN CIPTAAN

PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN, DAN KEUTUHAN CIPTAAN PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN, DAN KEUTUHAN CIPTAAN Oleh Jawatan KPKC OFM Roma, 2009 1 PANDUAN ANIMASI Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan Judul Asli: Justice, Peace, And Integrity of Creation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara. berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara. berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan permulaan dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan

Lebih terperinci

BAB VIII PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN KETIDAKTERCERAIKANNYA

BAB VIII PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN KETIDAKTERCERAIKANNYA Modul ke: BAB VIII PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN KETIDAKTERCERAIKANNYA Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi PERKAWINAN AGAMA KATOLIK DAN

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

Romo PC. Siswantoko, Pr Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam/Devisi Sosial Politik KWI

Romo PC. Siswantoko, Pr Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam/Devisi Sosial Politik KWI PERAN KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) DALAM MENJAGA HARMONI KEBANGSAAN GUNA MENDUKUNG SUKSESNYA PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DAN PERSIAPAN PEMILU TAHUN 2019 Romo PC. Siswantoko, Pr Sekretaris

Lebih terperinci

3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan

3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan 3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan legal? 6. Sebutkan sasaran yang dikritik Nabi Amos! 7.

Lebih terperinci

Hello Pilgrims! Rapat Karya & Konsolidasi Komunitas The Indonesian Pilgrims Februari 2016

Hello Pilgrims! Rapat Karya & Konsolidasi Komunitas The Indonesian Pilgrims Februari 2016 Hello Pilgrims! Rapat Karya & Konsolidasi Komunitas The Indonesian Pilgrims 13-14 Februari 2016 CATHOLIC YOUTH COMMUNITY Apa itu? Komunitas Orang Muda Katolik Indonesia yang merefleksikan hidup sebagai

Lebih terperinci

UNIT PELAYANAN SOSIAL SERAPHINE COMMUNITY DEVELOPMENT SUMBA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN EVANGELISASI BARU DI SUMBA BARAT DAYA S K R I P S I

UNIT PELAYANAN SOSIAL SERAPHINE COMMUNITY DEVELOPMENT SUMBA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN EVANGELISASI BARU DI SUMBA BARAT DAYA S K R I P S I UNIT PELAYANAN SOSIAL SERAPHINE COMMUNITY DEVELOPMENT SUMBA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN EVANGELISASI BARU DI SUMBA BARAT DAYA S K R I P S I Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup Menggereja Kontekstual, (Yogyakarta : 2001), p. 28.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup Menggereja Kontekstual, (Yogyakarta : 2001), p. 28. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 PERMASALAHAN 1. 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di Indonesia, pada umumnya konteks yang sekarang ini sedang dihadapi adalah konteks kemiskinan yang parah dan keberagaman agama.

Lebih terperinci

MEMULIHKAN KEUTUHAN CIPTAAN: Refleksi Teologis Ekologi dalam Dimensi Pembebasan 1

MEMULIHKAN KEUTUHAN CIPTAAN: Refleksi Teologis Ekologi dalam Dimensi Pembebasan 1 MEMULIHKAN KEUTUHAN CIPTAAN: Refleksi Teologis Ekologi dalam Dimensi Pembebasan 1 Sani Lake STIPAS Tahasak Danum Pambelum Email: gfborneosani@gmail.com Abstract: Building a whole human being is a dream

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1 NN, Badan Geologi Pastikan Penyebab Gempa di Yogyakarta, ANTARA News,

BAB 1 Pendahuluan.  1 NN, Badan Geologi Pastikan Penyebab Gempa di Yogyakarta, ANTARA News, 1 BAB 1 Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 Skala Richter pada kedalaman 17,1 km dengan lokasi pusat gempa terletak di dekat pantai pada koordinat

Lebih terperinci

PASTORAL ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI GEREJA YANG HIDUP: MENGAKAR, MEKAR, DAN BERBUAH

PASTORAL ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI GEREJA YANG HIDUP: MENGAKAR, MEKAR, DAN BERBUAH PASTORAL ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI GEREJA YANG HIDUP: MENGAKAR, MEKAR, DAN BERBUAH PEDOMAN PASTORAL KEUSKUPAN BANDUNG 1 Januari 2010 31 Desember 2014 1 Pengantar Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus,

Lebih terperinci

KOMISI PSE KWI Jl. Cut Meutia 10, Jakarta Telp ;

KOMISI PSE KWI Jl. Cut Meutia 10, Jakarta Telp ; Tim Penyusun: Mgr. Petrus Turang Rm. Fa. Teguh Santosa, Pr Ilyas Abad (dari Inkopdit) KOMISI PSE KWI Jl. Cut Meutia 10, Jakarta 10340 Telp. 021 315 3912; 315 4714 Cetakan pertama: September 2013 Pengantar

Lebih terperinci

ARTI DAN MAKNA GEREJA

ARTI DAN MAKNA GEREJA ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

SAHABAT SEPEZIARAHAN

SAHABAT SEPEZIARAHAN Pedoman Karya Pastoral Orang Muda Katolik Indonesia SAHABAT SEPEZIARAHAN Tim Perumus: Pengurus Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI) periode 2011 2014: RD. Yohanes Dwi Harsanto

Lebih terperinci

PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN (KPKC)

PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN (KPKC) PANDUAN ANIMASI KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN (KPKC) SUSTER-SUSTER FRANSISKAN PUTERI-PUTERI HATI KUDUS YESUS DAN MARIA - FCJM 2012 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. Pengantar 2.

Lebih terperinci

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Temu paguyuban organis Gereja Keuskupan Agung Jakarta Rawamangun, 20 Juli 2013 AJARAN GEREJA TENTANG MUSIK

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. SUKACITA dari isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor. 9:7; Amsal 22:9 dan Sirakh 35:8) Cerialah dan bergembiralah senantiasa, karena Allah menghendaki untuk dilayani dengan

Lebih terperinci

Darwin H Pangaribuan NPM

Darwin H Pangaribuan NPM TUGAS LAPORAN BUKU TRANSFORMASI MISI KRISTEN MATA KULIAH TEOLOGI MISI LANJUTAN Dosen Pengampu: Dr Drs Jerry Rumahlatu, M.Th. Darwin H Pangaribuan NPM 512036 PROGRAM PASCASARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Lebih terperinci

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Laporan Kongregasi Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND Presentasi saya pagi ini akan berfokus pada tiga bidang. Pertama,

Lebih terperinci

RESEPSI GAUDIUM ET SPES OLEH GEREJA INDONESIA

RESEPSI GAUDIUM ET SPES OLEH GEREJA INDONESIA RESEPSI GAUDIUM ET SPES OLEH GEREJA INDONESIA Laurentius Sutadi ABSTRACT: The 50 th anniversary of The Second Vatican Council opening is an important moment to research the Catolic followers reception

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL GEREJA

BAB I MENGENAL GEREJA BAB I MENGENAL GEREJA 1 STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai dengan

Lebih terperinci

DISKURSUS, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2015:

DISKURSUS, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2015: DISKURSUS, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2015: 307-315 311 Karim Schelkens, John A. Dick, Jürgen Mettepenningen Aggiornamento?, Catholicism from Gregory XVI to Benedict XVI, Leiden/Boston: Brill, 2013, vi+247

Lebih terperinci

BAB III GEREJA DAN SAINS

BAB III GEREJA DAN SAINS BAB III GEREJA DAN SAINS Modul ke: Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Gereja dan Sains GEREJA SAINS 2 B. Pengertian Gereja Kata 'ekklesia'

Lebih terperinci

pada Zaman Ini Al. Purwahadiwardaya

pada Zaman Ini Al. Purwahadiwardaya Menggemakan Suara Para Nabi pada Zaman Ini Al. Purwahadiwardaya Abstract: The most important mission of a community called Church today remains in discerning the will of God and being a prophet who speaks

Lebih terperinci

Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi

Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi 1 Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi Arahan Sebagaimana sudah kita alami bersama, bahwa Gereja Antonius kita kembangkan menjadi Gereja umat Allah. Dasar pengembangannya adalah visi dan misi GA, 1998

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

BIDANG KERASULAN UMUM (HAK, PSE, KERAWAN)

BIDANG KERASULAN UMUM (HAK, PSE, KERAWAN) Seri DPK 05.04.00 ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 BIDANG KERASULAN UMUM (HAK, PSE, KERAWAN) Bidang Kerasulan Umum 1 PENGANTAR Buku Bidang Pastoral Kerasulan Umum ini berisi penjelasan unsur-unsur

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA AGAMA KATOLIK 2 ROMBONGAN KELAS XI

LEMBAR KERJA SISWA AGAMA KATOLIK 2 ROMBONGAN KELAS XI LEMBAR KERJA SISWA AGAMA KATOLIK 2 ROMBONGAN KELAS XI 2 DI SUSUN OLEH: PETRUS FABER.S.S.Pd Untuk Kalangan sendiri SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

KD. 1: ARTI DAN MAKNA GEREJA... 7 KD. 2 : HIERARKI DAN AWAM KD. 3 : SIFAT-SIFAT GEREJA KD.4. : TUGAS-TUGAS GEREJA...

KD. 1: ARTI DAN MAKNA GEREJA... 7 KD. 2 : HIERARKI DAN AWAM KD. 3 : SIFAT-SIFAT GEREJA KD.4. : TUGAS-TUGAS GEREJA... Daftar isi PENDAHULUAN...1 KD. 1: ARTI DAN MAKNA GEREJA....... 7 KD. 2 : HIERARKI DAN AWAM....... 15 KD. 3 : SIFAT-SIFAT GEREJA....... 27 KD.4. : TUGAS-TUGAS GEREJA...... 39 DAFTAR PUSTAKA.......... 60

Lebih terperinci

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

Pedoman Dasar Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia

Pedoman Dasar Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia Salib Pembaharuan Salib pembaharuan adalah salib yang diperkenalkan oleh International Catholic Charismatic Renewal Service (ICCRS), sebuah lembaga yang dimandati oleh Paus untuk mengoordinasikan dan mempromosikan

Lebih terperinci

BAB IV HIERARKI DAN AWAM

BAB IV HIERARKI DAN AWAM 1 BAB IV HIERARKI DAN AWAM STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. pembahasan tentang mengkritisi implementasi Ensiklik Evangelium Vitae

BAB IV PENUTUP. pembahasan tentang mengkritisi implementasi Ensiklik Evangelium Vitae BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian melalui studi kepustakaan dan pembahasan tentang mengkritisi implementasi Ensiklik Evangelium Vitae sebagai pedoman bioetika bagi tenaga kesehatan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

MORAL KATOLIK MENGHADAPI TANTANGAN JAMAN

MORAL KATOLIK MENGHADAPI TANTANGAN JAMAN MORAL KATOLIK MENGHADAPI TANTANGAN JAMAN Laurentius Tarpin Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Abstract: The cultural, social, industrial and sexual revolution has brought a number of sophisticated

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia!

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia! I Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia! 1 Persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus di sebut... A Persekutuan D. Ibadah

Lebih terperinci

BAB IV HATI NURANI. 2. KOMPETENSI DASAR Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

BAB IV HATI NURANI. 2. KOMPETENSI DASAR Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat BAB IV HATI NURANI A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Memahami nilai nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki laki yang memiliki rupa rupa kemampuan

Lebih terperinci

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1 UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA Fabianus Selatang 1 Abstrak Konsep keselamatan dalam Katolik jelas berbeda dengan pengertian keselamatan dalam agama-agama

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI DEWAN KARYA PASTORAL KAS 2009 SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA

USULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI DEWAN KARYA PASTORAL KAS 2009 SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA A. ORANG MUDA Pembangunan karakter dan jatidiri orang Pembangunan kemandirian Pengembangan potensi dan kreativitas pengalaman akan Allah (pengalaman pribadi OMK akan Allah) USULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI

Lebih terperinci

Sejak permulaan, Gereja selalu menyadari betapa pentingnya suatu perlindungan dari Allah, yaitu

Sejak permulaan, Gereja selalu menyadari betapa pentingnya suatu perlindungan dari Allah, yaitu Sejak permulaan, Gereja selalu menyadari betapa pentingnya suatu perlindungan dari Allah, yaitu perlindungan dari segala gangguan dan serangan kuasa kegelapan, sehingga Paus Paulus VI dalam audiensi umum

Lebih terperinci

PENGANTAR I. PRINSIP-PRINSIP DASAR

PENGANTAR I. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGANTAR Bersama dan atas nama Kristus, Sang Gembala utama, para imam dan para tokoh awam dipanggil dan diutus untuk mendampingi umat beriman, berdasarkan ajaran dan teladan Kristus, Sang Gembala itu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di

BAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu keprihatinan gereja pada jaman sekarang ini adalah pragmatisme. 1 Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono 2 pun juga beberapa kali menyatakan keprihatinan ini.

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA BUAH PENEGASAN BERSAMA

ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA BUAH PENEGASAN BERSAMA ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA 2016 2020 BUAH PENEGASAN BERSAMA Pengantar 1. Pada akhir tahun 2015 ini masa berlaku Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015 akan berakhir. Dewan Karya Pastoral

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat / Rumah Induk Roma Pentekosta, 2013 Para Suster yang terkasih, Pada hari Pentakosta anggur baru

Lebih terperinci

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali

Lebih terperinci

MELANJUTKAN ZIARAH GEREJA: GERAKAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BASIS GEREJAWI

MELANJUTKAN ZIARAH GEREJA: GERAKAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BASIS GEREJAWI MELANJUTKAN ZIARAH GEREJA: GERAKAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BASIS GEREJAWI Timotius Tote Jelahu Dosen STP Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya Email: jelahu_timotius@yahoo.co.id Abstrak: Sidang Agung Gereja

Lebih terperinci

Rt. Rev. Sebastian Francis Bishop of Penang. Catatan: Sila kembalikan borang yang lengkap ke Pejabat Paroki.

Rt. Rev. Sebastian Francis Bishop of Penang. Catatan: Sila kembalikan borang yang lengkap ke Pejabat Paroki. Kepada semua umat beriman di Keuskupan Pulau Pinang Salam sejahtera. Kami menjemput anda, saudara dan saudari dalam Kristus untuk mengambil bahagian dalam proses ini yang menuju ke Synod Diosis dan Konvensyen

Lebih terperinci

PELAJARAN 15 PERJUANGAN MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

PELAJARAN 15 PERJUANGAN MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA PELAJARAN 15 PERJUANGAN MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Pada akhir pelajaran, saya dapat: 1. menyebutkan bentuk-bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia; 2. menganalisis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan BAB V PENUTUP Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga di Jemaat GPIB Immanuel Semarang, maka penulis membuat suatu kesimpulan berdasarkan pembahasan-pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dipanggil untuk mencapai kesempurnaan hidup seperti Kristus. Panggilan untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan

Lebih terperinci

GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN

GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN 1 GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN Seminar Peringatan Konsili Vatikan II Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 23 April 2013 Paul Suparno, S.J. Pendahuluan Konsili Vatikan II telah mengeluarkan

Lebih terperinci