BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini di diskripsikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Untuk hasil penelitian diskripsikan mengenai, 4.1 Gambaran Umum Sekolah, 4.2 Gambaran Subjek Penelitian, 4.3 Hasil Penelitian (4.3.1 deskripsi kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, deskripsi pelaksanaan PTK siklus 1, dan deskripsi pelaksanaan PTK siklus II), dan 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian yang akan dibahas sebagai berikut. 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMK Negeri 3 Salatiga terletak di Jl. Ja far Shodiq, Kel. Kalibening Rt 01 Rw 03, Kec. Tingkir, Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga adalah sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berdiri di kota Salatiga pada tanggal 21 Mei 2007, pada awalnya bernama SMK Negeri 1 Tingkir, selanjutnya pada tanggal 20 Juli 2007 resmi berganti nama menjadi SMK Negeri 3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri termuda di kota Salatiga, letaknya berdekatan dengan MI Negeri Salatiga, SMP Sunan Giri Salatiga dan kelurahan Kalibening. Jarak SMK Negeri 3 Salatiga dari kota Salatiga hanya 3,2 km menjadikan SMK Negeri 3 Salatiga sangat dekat lokasinya apabila ingin berkunjung ke sekolah ini, hanya saja lokasinya di pinggiran kota Salatiga jadi masih banyak orang yang belum mengetahui sekolah ini. Disamping itu akses menuju SMK Negeri 3 Salatiga masih sangat sulit karena transportasi seperti angkota belum sampai ke sekolah ini, sehingga untuk menuju ke sekolah ini harus menggunakan kendaraan pribadi. Keadaan jalan sangat baik hanya saja masih sempit. SMK Negeri 3 Salatiga berada di lingkungan aman dan nyaman untuk proses pembelajaran karena area sekitar sekolah adalah sawah, kebun, masih banyak penghijauan dan pemukiman penduduk yang tidak begitu ramai. Sekolah dengan keadaan lingkungan yang seperti ini dapat membuat siswa belajar dengan tenang. Rata-rata siswanya berasal dari luar kota Salatiga, hanya sebagian kecil saja jumlah siswa yang berasal dari kota Salatiga. Jumlah keseluruhan siswa di SMK Negeri 3 Salatiga pada tahun 2017/2018 adalah 1309 siswa yang terdiri dari: No Program Keahlian Kelas Jumlah

2 X XI XII 1 Mekatronika TSM Ototronika Welding ATPH Geomatika Jumlah Gambaran Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas XII Geomatika yang berjumlah 36 siswa. Dengan jumlah siswa yang genap menjadikan kelebihan tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran Problem Based Learning karena salah satu langkah pembelajaran Problem Based Learning adalah berkelompok, dengan jumlah siswa yang genap tentunya semakin mudah dan merata dalam pembagian kelompok. Model pembelajaran Problem Based Learning diterapkan dalam pembelajaran PPKn di kelas XII Geomatika sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan keaktifan dan hasil belajar siswa. Siswa kelas XII Geomatika memiliki permasalahan dengan hasil belajar yang rendah, hal ini ditunjukkan oleh siswa yang mendapat nilai tuntas KKM 75 dalam pembelajaran PPKn materi kekuasaan kehakiman hanya 8 siswa atau sebesar 22,2 % dan sisanya 28 siswa atau 78,8% tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan karena metode mengajar guru yang hanya mengandalkan metode ceramah, sehingga siswa tidak aktif dan kurang memahami materi. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa maka digunakan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa kelas XII Geomatika yang menyukai pembelajaran yang memposisikan siswa untuk lebih aktif berpendapat, berdiskusi, presentasi yaitu dengan model Problem Based Learning. Melalui model Problem Based Learning siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran akan menjadi aktif berpendapat, berdiskusi, presentasi dan merasa pembelajaran lebih menyenangkan sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.

3 4.3 Hasil Penelitian Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan PTK Berdasarkan hasil tes PPKn pada materi kekuasaan kehakiman yang dilaksanakan pada siswa kelas XII Geomatika SMK Negeri 3 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 36, diketahui adanya permasalahan hasil belajar PPKn siswa rendah. Hal ini berdasarkan rekap nilai yang diberikan oleh guru mata pelajaran PPKn. Dengan batas ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sebesar 75 diketahui siswa yang mendapat nilai tuntas KKM 75 hanya 8 siswa atau sebesar 22,2 % dan sisanya 28 siswa atau 78,8% tidak tuntas KKM. Berikut daftar nilai PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK Negeri 3 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 pada kondisi awal yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Daftar nilai PPKn Siswa Kelas XII Geomatika SMK Negeri 3 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 pada kondisi awal No Nilai KKM 75 Nama Tuntas Tidak Tuntas 1 AMI AS AS 75-4 AM 60 5 AM 76-6 ANA ADP ASHF 80-9 BB CAA DYP - 55

4 12 DO DS ECS FA FAQ GDY HBN IRW KC MAA MDF MDI MSH RSH RAP RDN RPP RAR SK TDR WD WP WW YASI YBP - 60 Sumber : daftar nilai PPKn pada kondisi awal siswa kelas XII Geomatika Berdasarkan tabel 4.1 diketahui siswa yang mendapat nilai tuntas KKM 75 hanya 8 siswa atau sebesar 22,2 % dan sisanya 28 siswa atau 78,8% tidak tuntas KKM. Berikut rekapitulasi hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK Negeri 3 Salatiga sebelum diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning yang dapat dilihat pada tabel 4.2.

5 Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai PPKn Siswa Kelas XII Geomatika Pada Kondisi Awal (Sebelum Tindakan) No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah siswa (%) 1 < ,4% Tidak Tuntas ,6% Tidak Tuntas ,7% Tidak Tuntas ,7% Tuntas ,6% Tuntas Jumlah ,00% Nilai Rata-Rata 58 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terrendah 40 Sumber : daftar rekapitulasi nilai kondisi awal guru PPKn kelas XII Geomatika Berdasarkan tabel 4.2 rekapitulasi nilai siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Problem based learning dapat diketahui nilai siswa yang tuntas sebesar 22,3% (8 siswa) dan tidak tuntas sebesar 77,7% (28 siswa) berdasarkan KKM yang telah ditetapkan sebesar 75. Nilai siswa yang berada pada rentang <65 sebanyak 25 siswa atau 69,4%, 2 siswa atau 5,6% pada rentang 65 69, kemudia 1 siswa atau 2,7% siswa pada rentang 70 74, 6 siswa berada pada rentang atau 16,7% dan sisanya 2 atau 5,6% siswa mendapat nilai pada rentang Dari kondisi awal berdasarkan tabel 4.2 diketahui juga bahwa rata-rata nilai siswa adalah 58, kemudian nilai tertinggi siswa adalah 80 dan nilai terendah siswa adalah 40. Hasil belajar siswa ini dapat dilihat dalam diagram lingkaran berikut.

6 Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Sumber: Hasil pengolahan SPSS Ketuntasan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK Negeri 3 Salatiga sebelum menggunakan model Problem Based Learning disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Ketuntasan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika pada kondisi awal No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah (%) 1 Tidak Tuntas 28 77,7% 2 Tuntas 8 22,3% Jumlah % Rendahnya hasil belajar siswa (77,7% belum tuntas) disebabkan oleh cara mengajar guru yang masih menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sikap pasif terlihat dari siswa yang tidak semangat cenderung bosan, bahkan ada siswa yang mengantuk dan bermain sendiri (bermain HP, berbicara dengan teman sebangku, dan menggambar di buku tulis). Waktu proses pembelajaran berlangsung yang memperhatikan guru saat mengajar hanya siswa yang duduk

7 di depan serta saat proses tanya jawab siswa cenderung diam tidak menjawab bahkan tidak paham materi yang diajarkan guru. Kemudian dalam penyampaian materi guru hanya menggunakan media buku cetak maupun LKS. Dari permasalahan yang ada tersebut akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah karena kurangnya aktifitas siswa saat pembelajaran PPKn. Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal No Indikator Keaktifan Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Memperhatikan penjelasan guru 8 22,2% 2 Mengajukan pertanyaan 0 0% 3 Menjawab pertanyaan guru 1 2,78% Rata-rata 8,67% Kriteria Rendah Sumber: lembar observasi Keaktifan Siswa Kondisi Awal Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi diatas pada kondisi awal dari 36 siswa dapat dilihat yang memperhatikan penjelasan guru hanya 8 siswa (22,2%), dari keseluruhan siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan (0%) dan yang menjawab pertanyaan dari guru hanya 1 siswa (2,78%). Dari jumlah 36 siswa hanya 9 siswa aktif atau rata-rata (8,67%) menunjukkan kriteria rendah. Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, bahkan terlihat diam tidak mengajukan pertanyaan maupun tidak menjawab pertanyaan. Berdasarkan kondisi awal hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika yang sebagian besar belum tuntas dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran maka dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2x pertemuan dan setiap pertemuan menggunakan alokasi waktu 90 menit dengan setiap akhir siklus diberikan soal evaluasi. Kemudian dilanjutkan siklus II sebagai tindak lanjut dari perbaikan siklus I dalam alokasi waktu yang

8 sama yaitu 90 menit. Siklus I dengan materi pemerintah pusat dan daerah dan siklus II dengan materi perimbangan kekuasaan pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran model Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XII Geomatika pada mata pelajaran PPKn semester 1 tahun ajaran 2017/ Deskripsi Pelaksanaan PTK Pada Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I terdiri dari perencanaan pertemuan pertama dan pertemuan kedua. a. Pertemuan pertama Peneliti menyiapkan RPP PPKn yang sudah diselaraskan dengan sintak Problem Based Learning, mengemas materi pemerintah pusat dan daerah dalam contoh kasus, menyiapkan media gambar untuk menampilkan contoh kasus yang berkaitan dengan pemerintah pusat dan daerah yang nantinya akan dipresentasikan serta menyiapkan lembar observasi keaktifan yang nantinya akan diisi oleh observer untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua persiapan tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, karena pertemuan kedua tetap mengacu pada langkah persiapan seperti yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua melanjutkan presentasi kelompok tentang contoh kasus pemerintah pusat dan daerah. Pada pertemuan kedua ini merupakan akhir dari pelaksanaan siklus I dan dilakukan tes untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan tes dilaksanakan setelah presentasi selesai. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan dan observasi pada siklus I dilaksanakan 2x pertemuan. Setiap pertemuan membutuhkan alokasi waktu 90 menit. Pelaksanaaan pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 November 2017, pertemuan kedua pada tanggal 9 November Pelaksanaan kegiatan dan observasi siklus I dijelaskan sebagai berikut: a. Pertemuan Pertama

9 Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 November 2017 dengan alokasi waktu 90 menit. Dilaksanakan sesuai dengan sintak model pembelajaran Problem Based Learning. 1. Kegiatan Awal (pendahuluan) Kegiatan awal dilaksanakan dengan menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti dilaksanakan dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan berdasarkan materi pemerintah pusat dan daerah dengan diselaraskan sintak model pembelajaran Problem Based Learning dimana kegiatan pembelajaran difokuskan siswa aktif untuk bekerja kelompok dalam memecahkan masalah dari contoh kasus yang dianalisis. 3. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup yang dilakukan dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan. Observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran dijelaskan dalam tabel berikut ini:

10 Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus I No Indikator Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Memperhatikan penjelasan guru % 2 Mengajukan pertanyaan 10 27,78% 3 Menjawab pertanyaan 11 30,56% 4 Berdiskusi dalam kelompok 22 61,11% 5 Menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 6 Memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman 20 55,56% 20 55,56% Rata-rata 49,54% Sumber: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus 1 menunjukkan siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru sebanyak 24 siswa (66,67%), mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa (27,78%), menjawab pertanyaan sebanyak 11 siswa (30,56%), berdiskusi dalam kelompok sebanyak 22 siswa (61,11%), menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman sebanyak 20 siswa (55,56%), serta yang memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman sebanyak 20 siswa (55,56%). Rata-rata siswa yang aktif dalam pembelajaran berdasarkan hasil observasi pertemuan 1 siklus I, yaitu 49,54% dengan kriteria masih rendah. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan pertama siklus 1 apabila dibandingkan dengan kondisi awal sudah mengalami peningkatan yang semula rata-rata hanya 8,67% (9 siswa) yang aktif meningkat menjadi 49,54%. Siswa sudah mulai memperhatikan penjelasan guru, pada saat siswa kerja kelompok sudah mulai aktif memecahkan masalah/menjawab soal diskusi walaupun belum seluruhnya

11 siswa aktif. Pada saat proses presentasi semua kelompok belum terlihat aktif, hal ini terlihat dari saat penyampaian hasil diskusi kelompok serta dalam menjawab pertanyaan saat presentasi masih ragu-ragu saat menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Hal ini terlihat dari rata-rata siswa yang terlihat aktif. Sehingga untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pertemuan kedua siswa dibimbing lebih aktif dan berani. Pengamatan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung sampai selesai. Observer bertugas menyampaikan hasil kepada penulis berdasarkan acuan lembar observasi yang sudah disiapkan sebagai kegiatan evaluasi dari proses pembelajaran yang berlangsung. Selanjutnya pada pertemuan kedua siswa melanjutkan presentasi dan setelah presentasi selesai dilaksanakan tes/evaluasi untuk pembelajaran siklus 1 dengan materi pemerintah pusat dan daerah. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 November Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan tidak berbeda dengan pertemuan pertama, karena pertemuan kedua tindak lanjut dari pertemuan pertama. 1. Kegiatan Awal (pendahuluan) Kegiatan awal yang dilaksanakan pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama yakni menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti dilaksanakan dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan berdasarkan materi pemerintah pusat dan daerah dengan diselaraskan sintak model pembelajaran Problem Based Learning dimana kegiatan pembelajaran difokuskan siswa aktif untuk bekerja kelompok dalam mempresentasikan contoh kasus yang dianalisis dan melaksanakan tes untuk evaluasi pembelajaran pada siklus I. 3. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup yang dilakukan dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan.

12 Observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus I No Indikator Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Memperhatikan penjelasan guru 30 83,33% 2 Mengajukan pertanyaan 16 44,44% 3 Menjawab pertanyaan 18 50% 4 Berdiskusi dalam kelompok 26 72,22% 5 Menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 6 Memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman 24 66,67% 25 69,44 Rata-rata 64,35% Sumber: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi keaktifan siswa pertemuan kedua siklus I menunjukkan siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru 30 siswa (83,33%), mengajukan pertanyaan 16 siswa (44,44%), menjawab pertanyaan 18 siswa (50%), berdiskusi dalam kelompok 26 siswa (72,22%), menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 24 siswa (66,67%), serta memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman 25 siswa (69,44%). Rata-rata siswa yang aktif dalam pembelajaran pertemuan kedua siklus I yaitu 64,35% dengan kriteria sedang. Pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua masih sama pada pengamatan pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua siswa melanjutkan presentasi bagi kelompok yang belum presentasi dan keaktifan siswa pada pertemuan kedua mengalami peningkatan dibanding pada pertemuan pertama, hal ini terlihat dari siswa

13 dalam berdiskusi kelompok ada 26 siswa serta menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 24 siswa. Setelah presentasi selesai semua siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1 dan pada saat siswa mengerjakan soal belum seluruhnya siswa mengerjakan dengan tertib, masih ada beberapa siswa yang tengaktengok, bertanya kepada temannya. Dalam pembelajaran pada siklus 1 ini keaktifan siswa sudah mulai meningkat pada pertemuan pertama rata-rata mencapai 49,54%% dan pertemuan kedua ada peningkatan keaktifan siswa dengan rata-rata mencapai 64,35%. Untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa maka dilanjutkan lagi perbaikan pembelajaran siklus II agar mencapai kriteria keaktifan siswa yang telah ditentukan yaitu 75% dengan kriteria tinggi. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi sudah berjalan dengan baik hal ini terlihat dari siswa menjawab soal evaluasi yang sudah terlihat memahami materi, jadi siswa mengerjakan dengan tertib, tetapi belum seluruhnya karena masih ada beberapa siswa yang tengak-tengok, bertanya kepada temannya. Pengamatan yang dilaksanakan secara keseluruhan dalam pertemuan pertama sampai kedua proses pembelajaran dinilai sudah cukup baik. 3.Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Siklus I Data perolehan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika setelah penerapan Problem Based Learning pada siklus I dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 4.7 Daftar Perolehan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geoamtika Setelah Penerapan Problem Based Learning Pada Siklus I No Nilai KKM 75 NAMA Tuntas Tidak Tuntas 1 AMI 76-2 AS AS 84-4 AM 80-5 AM 78 -

14 6 ANA 80-7 ADP 76-8 ASHF 82-9 BB CAA DYP DO DS ECS FA FAQ GDY HBN IRW KC MAA MDF MDI MSH RSH RAP RDN RPP RAR SK TDR WD WP WW YASI YBP 82 - Sumber: Daftar Nilai PPKn siswa kelas XII Geomatika Siklus 1

15 Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I, diketahui dari jumlah 36 siswa yang mendapat nilai tuntas KKM 75 sebanyak 23 siswa dan sisanya 13 siswa belum tuntas KKM 75. Rekapitulasi perolehan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siswa kelas XII Geomatika Pada siklus I No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah siswa (%) ,67% Tidak Tuntas ,44% Tidak Tuntas ,11% Tuntas ,78% Tuntas % Tuntas Jumlah ,00% Nilai Rata-Rata 75,3 Nilai Tertinggi 84 Nilai Terrendah 64 Sumber: Daftar Nilai Siklus 1 PPKn kelas XII Geomatika Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 36 siswa kelas XII Geomatika yang mendapat nilai berjumlah 6 siswa atau 16,67%, siswa yang mendapat nilai pada rentang berjumlah 7 orang atau 19,44%, siswa yang mendapat nilai pada rentang ada 13 orang atau 36,11%, kemudian siswa yang mendapat nilai pada rentang berjumlah 10 atau 27,78%. Dengan demikian masih ada 13 siswa (36,11%) yang belum tuntas KKM 75, dan siswa yang mendapat nilai tuntas melebihi KKM 75 ada 23 siswa (63,89%). Nilai rata-rata adalah 75,3, nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 64. Karena hasil

16 belajar pada siklus 1 belum menunjukkan indikator keberhasilan penelitian sebesar 85% secara klasikal tuntas KKM maka perlu dilanjutkan pelaksanaan siklus II. Diharapkan pelaksanaan siklus II dapat meningkatkan hasil belajar dan memenuhi kriteria indikator keberhasilan penelitian 85% siswa tuntas KKM. Data hasil belajar siswa dapat dilihat dalam diagram lingkaran berikut. Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Ketuntasan hasil belajar pada siklus 1 apabila dibandingkan dengan kondisi awal dapat dilihat dalam diagram dan tabel berikut ini: Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1

17 Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geomatika Pada Kondisi Awal Dan Siklus 1 No Ketuntasan Belajar Kondisi Awal Siklus 1 Jumlah (%) Jumlah (%) 1 Tidak Tuntas 28 77,7% 13 36,11% 2 Tuntas 8 22,3% 23 63,89% Jumlah % % Sumber: Daftar Nilai Siklus 1 PPKn kelas XII Geomatika Ketuntasan hasil belajar PPKn yang ditunjukkan dalam tabel 4.9 setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini terbukti dari 36 siswa kelas XII Geomatika yang masih belum tuntas hanya 13 siswa atau 36,11%. Pada kondisi awal yang belum tuntas 28 siswa (78,8%). Pada siklus I siswa yang tuntas mengalami peningkatan menjadi 23 siswa atau 63,89%, pada kondisi awal yang tuntas sebesar 8 siswa (22,2%). Dari hasil pelaksanaan siklus I sudah terjadi peningkatan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based

18 Learning. Namun karena indikator keberhasilan belum menunjukkan keberhasilan secara klasikal sebesar 85% maka masih perlu dilanjutkan siklus II sebagai bentuk perbaikan dan peningkatan dari siklus I. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siklus 1 dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus I (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2) No Pertemuan Rata-rata (%) Kriteria 1 Pertemuan 1 49,54% Rendah 2 Pertemuan 2 64,35% Sedang Rata-rata 56,94% Sedang Sumber: lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan pada pertemuan pertama rata-rata 49,54% dengan kriteria rendah dan pertemuan kedua ratarata 64,35% dengan kriteria sedang. Jika di rata-rata dari pertemuan 1 dan 2 pada siklus 1 rata-rata 56,94% dengan kriteria rendah. Persentase tingkat keaktifan siswa sudah cukup baik mengalami peningkatan 23,85% dari kondisi awal. Namun karena indikator keberhasilan rata-rata 75% belum menunjukkan keberhasilan dengan kriteria tinggi, maka masih perlu dilanjutkan siklus II sebagai bentuk perbaikan dan peningkatan dari siklus I. 4.Refleksi a. Pertemuan Pertama Kegiatan refleksi yang dilaksanakan pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya selama kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Kelemahan siswa masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pejelasan guru dan kurang aktif pada saat kerja kelompok masih bergantung pada teman lain. Pada saat proses presentasi semua kelompok belum terlihat aktif, terlihat dari saat penyampaian

19 hasil diskusi kelompok serta dalam menjawab pertanyaan saat presentasi masih raguragu saat menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Hal ini terlihat dari rata-rata keaktifan siswa pertemuan pertama yaitu 49,54%. Dari pihak guru kelemahannya masih kurang menguasai kondisi kelas sehingga masih banyak siswa yang ramai sendiri. Adanya kelemahan yang ditemukan pada pertemuan pertama, maka perbaikan harus dilakukan pada pertemuan kedua yaitu guru perlu memotivasi siswa sehingga mereka lebih aktif dalam kerja kelompok maupun dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus lebih memahami sintak pembelajaran Problem Based Learning sehingga dapat menyiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang dan siswa menjadi lebih terkontrol. b. Pertemuan Kedua Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan kedua tetap dilaksanakan seperti pada pertemuan pertama. Peningkatan hasil belajar diketahui berdasarkan pada hasil tes belum semuanya tuntas, dari 36 siswa hanya 23 siswa (63,89%) yang tuntas dan sisanya 13 siswa (36,11%) belum tuntas dan keaktifan siswa pada pertemuan kedua rata-rata 56,94%. Hasil tes yang diperoleh dan tingkat keaktifan siswa tersebut merupakan dasar dalam melakukan refleksi pada pertemuan kedua. Walaupun pembelajaran pada siklus I sudah berjalan dengan baik namun tetap perlu siklus II sebagai bentuk tindak lanjut dari siklus I karena belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Refleksi yang telah dilakukan dapat meminimalkan kekurangan yang ada dan menyiapkan langkah pembelajaran selanjutnya pada siklus II untuk perbaikan dari siklus I supaya hasil belajar siswa dan keaktifan siswa meningkat sesuai dengan indikator keberhasilan siswa secara klasikal 85% Deskripsi Pelaksanaan PTK Pada Siklus II 1. Rencana Tindakan Kegiatan siklus II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan perbaikan dari siklus I. Walaupun pada kegiatan siklus I pertemuan kedua kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, tetap masih ada kekurangan. Kekurangannya yaitu masih ada siswa yang belum tuntas mencapai KKM 75, sebanyak 23 siswa (63,89%) sudah tuntas dan masih 13 siswa yang tidak tuntas (36,11%) dan keaktifan siswa pada siklus 1 rata-rata

20 56,94% dengan kriteria sedang. Dengan perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Sesuai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 85% dari seluruh siswa. Kegiatan siklus II dilaksanakan 2 pertemuan yaitu pertemuan pertama pada tanggal 22 November 2017 dan pertemuan kedua pada tanggal 23 November Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam setiap pertemuan sama pada pertemuan siklus I. a. Pertemuan Pertama Rencana kegiatan pada pertemuan pertama di siklus II sama dengan perencanaan di siklus I. Pertemuan pertama menyiapkan RPP yang diselaraskan dengan sintaks pembelajaran Problem Based Learning dengan materi perimbangan kekuasaan pemerintah pusat dan daerah, menyiapkan soal dan jawaban serta lembar observasi. b. Pertemuan Kedua Menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan pada pertemuan kedua siklus II. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan dan observasi tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 90 menit. Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 dan pertemuan kedua tanggal 23 November a. Pertemuan Pertama Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 dengan alokasi waktu 90 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 1. Kegiatan awal (Pendahuluan) Pelaksanaan kegiatan awal yang dilakukan dengan menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, serta kesiapan buku tulis dan sumber belajar untuk mengikuti pembelajaran. 2. Kegiatan inti

21 Pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan pertama dilaksanakan dengan tetap mengacu kegiatan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan pembelajaran siklus II sebagai tindak lanjut perbaikan dari siklus I. Pada kegiatan siklus I pertemuan kedua masih ada kelemahan (kekurangan) siswa masih belum aktif dalam kerja kelompok dan masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan saat presentasi. Sehingga sebagai bentuk perbaikannya guru perlu memotivasi peserta didik supaya lebih berani dan aktif saat kerja kelompok maupun presentasi. Dengan perbaikan yang dilakukan diharapkan hasil belajar PPKn dengan materi perimbangan kekuasaan pemerintah pusat dan daerah dapat berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktivan siswa sesuai dengan indikator keberhasilan. Kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning difokuskan siswa aktif dalam bekerja kelompok sampai presentasi. 3. Kegiatan penutup Kegiatan penutup yang dilakukan dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan. Observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.11 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus II No Indikator Keaktifan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Memperhatikan penjelasan guru % 2 Mengajukan pertanyaan 25 69,44% 3 Menjawab pertanyaan 33 91,67% 4 Berdiskusi dalam kelompok % 5 Menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 30 83,33%

22 6 Memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman % Rata-rata 90,74% Sumber: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 36 siswa kelas XII Geomatika yang memperhatikan penjelasan guru 36 siswa (100%), mengajukan pertanyaan 25 siswa (69,44%), menjawab pertanyaan 33 siswa (91,67%), berdiskusi dalam kelompok 36 siswa (100%), menyampaikan pendapat dan menyanggah jawaban teman 30 siswa (83,33%) serta memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi teman berjumlah 36 siswa (100%). Dari hasil observasi keaktifan siswa sudah mengalami peningkatan dari rata-rata kondisi awal 8.67%, siklus I meningkat rata-rata 56,94% dan pertemuan pertama siklus II mencapai rata-rata 90,74%. Pengamatan yang dilaksanakan di siklus II sama dengan pelaksanaan di siklus I. Kegiatan pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran pada pertemuan 1 dengan alokasi waktu 90 menit. Dari hasil pengamatan observer pada pertemuan pertama siklus II, siswa sudah mulai tampil aktif dan percaya diri dalam kerja kelompok maupun presentasi saat menjawab pertanyaan-pertanyaan serta lebih aktif bertanya kepada kelompok lain, hal ini terlihat dari kerja sama siswa dalam kelompok dan kekompakan setiap anggota kelompok. Setiap anggota kelompok sudah semuanya ikut serta dalam diskusi dan anggota kelompok sudah mengeluarkan pendapat. Pada proses presentasi berlangsung siswa lebih aktif dan setiap anggota kelompok mendapatkan giliran untuk menyampaian hasil diskusi, dan anggota kelompok lain juga lebih aktif karena semua kelompok mengajukan pertanyaan untuk kelompok yang presentasi dan pertanyaan-pertanyan yang diajukan lebih banyak dibanding siklus 1. Pada saat proses tanya jawab berlangsung anggota kelompok yang presentasi semuanya menjawab pertanyaan dari kelompok lain, serta ada kelompok lain yang ikut menjawab/menyanggah pertanyaan jika belum memuaskan bagi kelompok yang bertanya. Secara keseluruhan hasil pengamatan yang ditunjukkan pada siklus II pertemuan pertama sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik. Sikap guru juga sudah baik dibanding pada siklus I hal ini terlihat dari cara mengajar guru dan

23 membimbing siswa sudah sesuai sintaks pembelajaran Problem Based Learning. Diharapkan pada pertemuan kedua hasil evaluasi hasil belajar siswa kelas XII Geomatika dapat meningkat dari siklus I sesuai indikator keberhasilan 85%. b. Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua pada tanggal 23 November Pelaksanaan kegiatan dan pengamatan sesuai dengan pertemuan pertama. Berikut pelaksanaan pertemuan kedua. 1. Kegiatan awal (pendahuluan) Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan masih sama dengan pertemuan pertama yakni dengan menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan doa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapihan kelas, menyiapkan soal tes yang akan diberikan kepada siswa dan dikerjakan secara individu. 2. Kegiatan inti Pelaksanaan kegiatan inti pertemuan kedua ini yaitu siswa mengerjakan soal tes secara individu. 3. Kegiatan penutup Kegiatan penutup yang dilakukan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3.Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Siklus II Daftar perolehan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 4.12 Daftar Perolehan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geomatika Setelah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siklus II No Nilai KKM 75 NAMA Tuntas Tidak Tuntas 1 AMI 82-2 AS 78-3 AS 100 -

24 4 AM 88-5 AM 84-6 ANA 88-7 ADP 82-8 ASHF 98-9 BB CAA DYP DO DS ECS FA FAQ GDY HBN IRW KC MAA MDF MDI MSH RSH RAP RDN RPP RAR SK TDR WD WP WW YASI 100 -

25 36 YBP 94 - Sumber: Daftar Nilai Guru PPKn kelas XII Geomatika Berdasarkan perolehan hasil belajar pada siklus II, diketahui dari 36 siswa diperoleh nilai yang menunjukkan ketuntasan sebesar 100%. Hal ini terlihat dari nilai terendah siswa yaitu 78 sedangkan KKM 75. Sehingga penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II menunjukkan keberhasilan ketuntasan hasil belajar sebesar 100%. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga pada siklus II sebagai perbaikan dan tindak lanjut dari siklus I dapat dilihat dari tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geomatika Pada Siklus II No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah siswa (%) ,33% Tuntas ,68% Tuntas ,44% Tuntas ,11% Tuntas ,44% Tuntas Jumlah ,00% Nilai Rata-Rata 87 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terrendah 78 Sumber: Daftar Nilai PPKn Kelas XII Geomatika

26 Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa dari 36 siswa kelas XII Geomatika semua mendapatkan nilai tuntas di atas KKM 75 yang telah ditetapkan. Hal ini dapat diketahui dari nilai terendah siswa yaitu 78. Nilai rata-rata 86,90 dan nilai tertinggi 100. Tidak ada lagi nilai siswa yang berada dibawah KKM 75. Hasil dari pelaksanaan siklus II semua siswa memperoleh ketuntasan nilai sesuai KKM yang telah ditetapkan sebesar 75. Data hasil belajar siswa dapat dilihat dalam diagram lingkaran berikut ini. Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siswa Siklus II Sumber: Hasil pengolahan SPSS Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 apabila dibandingkan dengan siklus 1 dapat dilihat dalam gambar dan tabel berikut ini. Gambar 4.5 Perbandingan Hasil Belajar pada Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus II

27 Tabel 4.14 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geomatika pada Siklus 1 dan Siklus II No Ketunasan Belajar Siklus 1 Siklus 2 Jumlah (%) Jumlah (%) 1 Tuntas 23 63,89% % 2 Tidak Tuntas 13 36,11% - - Jumlah % % Sumber: Daftar Nilai PPKn Kelas XII Geomatika Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa kelas XII Geomatika sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya siklus I yang belum menunjukkan keberhasilan secara klasikal 85%. Setelah adanya tindakan dan perbaikan di siklus II, hasil belajar siswa semua mengalami ketuntasan di atas KKM 75 yang telah ditetapkan. Dengan demikian keberhasilan secara klasikal sudah menunjukkan peningkatan lebih dari 85%, sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran PPKn dengan menerapkan model

28 pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran pertemuan 1 siklus 2 dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus II (Pertemuan 1) No Rata-rata Pertemuan Rata-rata (%) 1 Pertemuan 1 90,74% Kriteria Sangat Tinggi Sumber: Keaktifan Siswa Siklus II Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 (90,74%) dengan kriteria sangat tinggi melebihi indikator keberhasilan penelitian 85% dengan kriteria tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PPKn dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga.

29 4.Refleksi a. Pertemuan Pertama Kegiatan refleksi yang dilaksanakan pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah memahami sintaks model pembelajaran Problem Based Learning dan sudah menyusun skenario kegiatan pembelajaran yang baik. Sehingga siswa menjadi aktif selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama sudah baik dan dilanjutkan pertemuan kedua untuk melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran dengan teknis tes dan dikerjakan secara individu. b. Pertemuan Kedua Kegiatan refleksi pada pertemuan kedua masih sama dengan pertemuan pertama. Hasil refleksi berdasarkan hasil tes siswa dan sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sesuai indikator keberhasilan penelitian. 5.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar PPKn dan Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I Dan Siklus II, dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.16 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas XII Geomatika Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) siswa siswa siswa 1 Tidak Tuntas ,8% 13 36,11% Tuntas ,2% 23 63,89% % Jumlah % % %

30 Nilai rata-rata 58 75,3 87 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Sumber: Daftar Nilai Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar PPKn siswa kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sangat rendah. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang ada di kelas XII Geomatika sebanyak 36 siswa ada 28 siswa atau 78,8% yang tidak tuntas KKM 75, dan hanya 8 siswa atau 22,2% yang tuntas, nilai tertinggi 80, nilai terendah 40 dan nilai rata-rata 58. Pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 36 siswa kelas XII Geomatika jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas di atas KKM 75 berjumlah 23 atau 63,89% sedangkan sisanya 13 siswa atau 36,11% masih belum tuntas dengan nilai tertinggi adalah 84, nilai terendah 64 dan nilai rata-rata adalah 75,3. Pada siklus II hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari 36 siswa kelas XII Geomatika tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM 75 artinya 100% tuntas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai terendah siswa adalah 78 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 87. Sehingga keberhasilan siswa secara klasikal dapat memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 85%. Adapun peningkatan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas XII Geomatika Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Tahap Rata-rata Jumlah Siswa Aktif Rata-rata (%) Kriteria keaktifan siswa

31 1 Kondisi Awal 8 8,67% Rendah 2 Siklus I 20 56,94% Tinggi 3 Siklus II 33 90,74% Sangat Tinggi Sumber: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga pada kondisi awal sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sangat rendah yaitu 8,67%. Pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan rata-rata keaktifan siswa mencapai 56,94% dengan kritera tinggi. Pada siklus II keaktifan siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan kriteria sangat tinggi yaitu 90,74%. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa SMK N 3 Salatiga pada mata pelajaran PPKn setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai tes siswa dan keaktifan siswa dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pada kondisi awal hasil belajar dan keaktifan siswa masih rendah. Sebanyak 36 siswa kelas XII Geomatika hanya 8 siswa atau 22,2% yang tuntas, kemudian sisanya 28 siswa atau 78,8% tidak tuntas KKM 75 dan keaktifan siswa masih kurang saat pembelajaran berlangsung hal ini ditunjukkan oleh siswa yang aktif hanya 8,67%. Permasalahan hasil belajar dan keaktifan siswa yang rendah tersebut disebabkan oleh cara mengajar guru yang masih dominan menggunakan metode ceramah, yang hanya menempatkan siswa sebagai pendengar/penulis saja sehingga siswa menjadi pasif bahkan ketika guru mengajukan pertanyaan siswa hanya diam dan kurang bersemangat belajar. Dari permasalahan tersebut peneliti kemudian memilih dan meyakini bahwa model pembelajaran Problem Based Learning apabila diterapkan pada pembelajaran PPKn di kelas XII Geomatika dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Secara teoritis hasil penelitian ini memperkuat pendapat Suyadi (Suyadi, 2013: ) yang menyatakan Problem Based Learning adalah pembelajaran yang dimulai dengan permasalahan, dari permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. Pembelajaran

32 ini melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran aktif dan kolaboratif, serta berpusat kepada pemecahan masalah secara mandiri. Model pembelajaran Problem Based Learning menekankan pembelajaran yang aktif. Materi dikemas dalam bentuk contoh kasus, dan siswa dibagi dalam kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Dalam kerja kelompok waktu dibatasi dan setelah selesai kerja kelompok siswa melanjutkan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain menanggapi/bertanya. Melalui penerapan model Problem Based Learning maka siswa dapat lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat. Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai solusi pemecahan masalah hasil belajar dan keaktifan siswa yang rendah pada kelas XII Geomatika juga didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dedi Dwitagama (2013), tentang Peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PPKn kelas X AK SMKN 3 Jakarta semester 2 Tahun 2013 yang menunjukkan hasil belajar pada siklus I 52,75%, siklus II 69,44% dan keaktifan siswa pada siklus I 63,82%, siklus II 83.35%. Selanjutnya penelitian dari Ashon L. Torun tentang Upaya meningkatkan aktivitas siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn kelas X AK SMKN 3 Jakarta semester 1 pada Tahun 2007/2008 menunjukkan hasil keaktifan siswa siklus 1 mencapai 70,33% dan siklus II 85,55%. Hasil penelitian yang dilakukan kedua peneliti menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada kelas XII Geomatika SMK N 3 Salatiga Semester 1 Tahun 2017/2018 melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dapat ditunjukkan keberhasilan perolehan nilai ketuntasan dan keaktifan siswa yang meningkat melalui pembahasan berikut. 1. Siklus 1 Kegiatan pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan pada tanggal 8 dan 9 November Setiap pertemuan dilaksanakan dalam alokasi waktu 90 menit. Pada akhir siklus I atau pertemuan kedua siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disiapkan dalam bentuk soal pilihan ganda. Persiapan dan pelaksanaan siklus I berdasarkan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning yang lebih

33 menekankan pada keaktifan siswa, karena siswa dituntut belajar dalam kelompok memecahkan masalah dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Dari hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar, hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas 23 siswa atau 63,89% yang sudah menunjukkan peningkatan dibanding kondisi awal, kemudian yang mendapat nilai tidak tuntas berjumlah 13 siswa atau 36,11% yang menunjukkan adanya penurunan nilai siswa yang tidak tuntas. Keaktifan siswa pada siklus 1 sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan pada kondisi awal hal ini ditunjukkan persentase keaktifan siswa 56,94 % dengan kriteria sedang, kondisi siswa saat pembelajaran sudah menunjukkan keaktifan saat belajar kelompok, berpendapat dalam kelompok, sudah mulai aktif tanya jawab saat presentasi walaupun belum seluruhnya siswa aktif dan saat evaluasi masih ada siswa yang tidak tenang atau tengak-tengok mencari jawaban teman. Berdasarkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada siklus 1 masih perlu adanya tindak lanjut pada siklus 2 karena belum mencapai indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar dan keaktifan siswa secara klasikal sebesar 85% dari seluruh siswa. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 November 2017 dilaksanakan dalam 2 pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan dalam alokasi waktu 90 menit. Kegiatan siklus II masih sama pada siklus I, kegiatan pembelajaran tetap mengacu pada sintaks model pembelajaran Problem Based Learning. Hasil belajar dan keaktifan siswa kelas XII Geomatika pada siklus II, terlihat adanya peningkatan. Seluruh siswa sebanyak 36 siswa mendapatkan nilai tuntas KKM 75. Nilai terendah adalah 78 dan nilai tertinggi 100. Hasil belajar siklus II ini telah melebihi ketercapaian indikator keberhasilan yang ditentukan 85%. Keaktifan siswa pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik dibanding kondisi awal dan siklus I peningkatan ditunjukkan persentase keaktifan siswa yang sudah berhasil mencapai 90,74% dengan kriteria sangat tinggi, saat pelaksanaan presentasi sudah aktif banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta sudah tertib saat mengerjakan soal evaluasi tidak ada siswa yang bertanya maupun tengak-tengok. Jadi kegiatan pembelajaran PPKn yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XII semester 1 Tahun 2017/2018 telah meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa mulai dari siklus I dan siklus II.

34 Sehingga upaya meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran PPKn dengan model pembelajaran Problem Based Learning telah berhasil.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan di kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga semester 1 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan merupakan salah hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka siswa akan memiliki rasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah hasil penelitian selama menerapkan metode resitasi dengan model PBL dalam memahami bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE Asnawati 1 Asep Mahfudz 2 Amran Mahmud 3 Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penalitian Sebelum penelitia di laksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian SMK PGRI 2 Salatiga terletak di Jalan Nakula Sadewa I Kembang Arum kecamatan Sidomukti kota Salatiga, suasana SMK PGRI 2 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana yang dilakukan oleh sekelompok manusia atas sekelompok manusia lain, dengan tujuan untuk membebaskan manusia yang lain

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Aqidah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun

Lebih terperinci