Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
|
|
- Yanti Kurniawan
- 16 hari lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 3, No. 1, Januari 2019, hlm Evaluasi dan Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Business Process Management Notation dan Quality Evaluation Framework (QEF) Pada Perusahaan Gumcode Indonesia Zulfiar Ryanda Putra 1, Aditya Rachmadi 2, Nanang Yudi Setiawan 3 Program Studi Sistem Informasi, Abstrak Gumcode Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Layanan IT Development & Outsourcing Service dengan beberapa kerjasama dengan partner, instansi serta perusahaan Badan usaha milik negara (BUMN). Gumcode mempunyai beberapa layanan jasa yakni Website, Aplikasi Mobile Android dan ios yang dapat dikembangkan. Selain itu, Gumcode Indonesia juga memberikan pelayanan servis dan jasa outsourcing developer untuk perusahaan. Proses bisnis pada gumcode tersebut tentunya belum berjalan dengan baik. Masih ada beberapa masalah yang terdapat potensi untuk mengganggu berjalannya proses bisnis. Seperti yang telah dikatakan oleh narasumber pada Gumcode pada bulan Februari 2018, salah satu permasalahan yang ada pada proses bisnis Gumcode adalah waktu berjalannya proses yang terlalu lama. Dibutuhkan analisa dan pemodelan proses bisnis agar dapat dilakukan evaluasi terhadap proses bisnis yang ada pada CV. Gumcode Indonesia. Penelitian ini menggunakan Analisis Value Shop untuk mengetahui aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada proses bisnis development pada perusahaan, Quality Evaluation Framework (QEF) untuk melakukan evaluasi terhadap proses bisnis development yang sudah dianalisa dan dimodelkan, setelah itu Root Cause Analysis berperan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dengan menggunakan teknik 5 Why Method Analysis. Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu berupa penyebabpenyebab dan akar masalah yang terjadi pada aktivitas yang telah di evaluasi. Terjadi ketidaksesuaian pada quality factor dengan kode Q3 yaitu Kesesuaian offering yang ditawarkan kepada klien (Failure Frequency). Berdasarkan hasil wawancara target keberhasilan offering pada klien rata-rata terdapat 10 offering per minggu. Dan dalam per minggu rata-rata hanya 3 offering yang berhasil masuk pada perusahaan. Berdasarkan perhitungan Quality Factor didapatkan hasil 30% dari 10 offering. Maka hasil Quality Factor tersebut sesuai dengan target perusahaan. Kata kunci: Quality Evaluation Framework (QEF), Root Cause Analysis, 5 Why Method Analysis, Business Process Modelling Notation (BPMN), Proses Bisnis Abstract Gumcode Indonesia is a company engaged in the field of it development & outsourcing service with some cooperation with partners, agencies and state-owned enterprises (BUMN). Gumcode has several services in example website and both android and ios mobile apps that can be developed. In addition, Gumcode Indonesia also provides developer outsourcing service for the company. The business processes on Gumcode is certainly not running properly and correctly. There are still some problems that have potential to disrupt the business processes. As has been said by the speakers on Gumcode in February 2018, one of the problems that exist in the gumcode business process is the process runs too long. It require analysis and modeling of business processes in order to evaluate the existing business processes on CV. Gumcode Indonesia. This research uses value shop analysis to find out the main activity and supporting activity in business development process at the company, Quality Evaluation Framework (QEF) to evaluate business development process which have been analyzed and modeled. After that, root cause analysis acts to identify the root of problem using 5 Whys method analysis. The result of this research is in the form of cause and root of problem that happened at activity which have been evaluated. There is a discrepancy in the quality factor with the Q3 code that is the suitability of the offer to the client (Failure Frequency). Based on the results of interviews, the target of offering success on the average client is 10 offerings per week. And in per week on average only 3 offerings Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1053
2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1054 that made it into the company. Based on the calculation of Quality Factor obtained 30% results from 10 offers. Then the result of Quality Factor is in accordance with the target company Keywords: Quality Evaluation Framework (QEF), Root Cause Analysis, 5 Why Method Analysis, Business Process Modelling Notation (BPMN), Business Process 1. PENDAHULUAN Gumcode Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Layanan IT Development & Ousourcing Service dengan beberapa kerjasama dengan partner, instansi serta perusahaan Badan usaha milik negara (BUMN). Gumcode mempunyai beberapa layanan jasa yakni Website, aplikasi Mobile Android dan ios yang dapat dikembangkan. Gumcode Indonesia juga dapat memberikan pelayanan servis dan jasa outsourcing developer untuk perusahaan. Sebuah organisasi dapat bergantung pada seberapa baik proses bisnis yang dirancang, dikoordinasikan, dan diterapkan pada organisasi tersebut. Proses bisnis sebuah organisasi dapat menjadi kekuatan kompetitif tersendiri karena dapat menjadi inovasi baru bagi pesaingnya. Menggunakan teknologi informasi, dapat meningkatkan performa proses bisnis yaitu dengan menggunakan membuat efisiensi proses yang telah ada menjadi lebih meningkat dan memungkinkan proses keseluruhan dalam bisnis tersebut diubah. Teknologi Informasi, khususnya yang diterapkan dalam sistem informasi dapat mengotomatisasi tahap-tahap pada proses bisnis yang sebelumnya dilakukan dengan cara manual. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan proses bisnis tersebut. Dengan menganalisis proses bisnis, organisasi dapat mengetahui bagaimana bisnis atau organisasi berjalan. Menganalisis proses bisnis juga dapat menjawab kebutuhan dan permintaan dari pelanggan bisnis. Setelah menganalisis, organisasi akan dapat mengerti bagaimana mengubah proses bisnis menjadi lebih efisien atau efektif (Laudon, K.C. & Laudon, J.P.,2007). Begitu pula dengan gumcode indonesia yang memiliki banyak program kerja tentu memiliki proses bisnis yang tidak sedikit. Proses bisnis didukung oleh Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dilalui oleh pihak tertentu mulai dari awal hingga akhir yang berkaitan dengan gumcode dalam programprogram kerjanya. SOP adalah rangkaian instruksi kerja tertulis yang didokumentasikan mengenai proses penyelenggaraan administrasi organisasi, bagaimana, dan kapan harus dilakukan, dimana, dan oleh siapa dilakukan. Proses bisnis pada gumcode tersebut tentunya belum berjalan dengan baik. Ada beberapa masalahan yang berpotensi untuk mengganggu jalannya proses bisnis. Seperti yang telah dikatakan oleh narasumber pada Gumcode bulan Februari 2018, salah satu permasalahan yang ada pada proses bisnis Gumcode adalah waktu berjalannya proses yang terlalu lama. Pemodelan dan evaluasi proses bisnis pada Gumcode menjadi fokus penelitian yang diharapkan dapat mengevaluasi proses bisnis pada Gumcode Indonesia agar dapat memberikan hasil evaluasi yang nantinya dapat digunakan untuk merencanakan rekomendasi proses bisnis yang lebih efektif dan efisien agar dapat menambah nilai bagi Gumcode Indonesia. Untuk melakukan pemodelan dan evaluasi proses bisnis dalam sebuah organisasi maka diperlukan sebuah metode yang bisa membantu hal ini. Pemodelan proses bisnis dapat dilakukan dengan tools Business Process Management Notation (BPMN) dan Quality Evaluation Factor (QEF) digunakan untuk melakukan evaluasi proses bisnis yang saat ini pada Gumcode Indonesia. Dilakukan pengukuran kinerja dalam model proses bisnis yang ada yaitu dengan dilakukannya simulasi proses bisnis agar dapat mengetahui dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam melakukan pemodelan sesuai spesifikasi, untuk dapat mengetahui dan menghilangkan hambatan yang tak terduga, untuk mencegah kekurangan atau kelebihan pada penggunaan sumber daya termasuk orang dan uang, serta untuk optimalisasi kinerja sistem (Bizagi, 2016). Penelitian pertama dilakukan oleh Intan Rumaysha pada tahun Penelitian tersebut berjudul EVALUASI PROSES BISNIS MENGGUNAKAN QUALITY EVALUATION FRAMEWORK (QEF) (Studi Kasus : UD HONDA II KEPANJEN AHASS 06641). Pada penelitian ini membahas tentang bagaimana menerapkan metode Quality Evaluation Framework (QEF) pada proses bisnis yang berjalan di UD Honda II Kepanjen Ahass dan Penyebab apa saja yang ada
3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1055 dan permasalahan yang terjadi pada proses bisnis UD Honda II Kepanjen Ahass Penelitian yang kedua yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Istania Salma pada tahun Penelitian ini berjudul EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES BISNIS DENGAN BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT (BPI), ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) DAN QUALITY EVALUATION FRAMEWORK (QEF) PADA LAYANAN JASA UNTUK PELANGGAN (Studi Kasus: Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Aditya Iskandar dan Rekan). Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana hasil dari proses bisnis pada KJPP Aditya Iskandar & Rekan, kemudaian bagaimana hasil dari evaluasi proses bisnis menggunakan QEF dan Fishbone Analysis pada Aditya Iskandar & Rekan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Value Shop Analisis Value Shop pertama kali dilakukan oleh Stabell dan Fjeldstad pada tahun 1998, adalah sebuah bentuk dari pengembangan value chain analysis, Michael Porter pertama kali mengusulkan pada tahu Beda dengan analisis Value Chain yang digunakan dideskripsikan untuk melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran sehingga mempunyai nilai untuk pelanggan, maka analisis Value Shop dideskripsikan guna untuk melihat bisnis sebagai rantai aktifitas dimana akan menghasilkan nilai yang mengerahkan sumber daya untuk menciptakan solusi terhadap masalah yang terjadi pada pelanggan (Charles B. Stabell & Øystein D. Fjeldstad, 1998). 2.2 Proses Bisnis Proses bisnis merupakan kumpulan kegiatan yang saling berkoordinasi dalam lingkungan organisasi. Aktifitas yang dilakukan digunakan untuk menggapai tujuan bisnis perusahaan. Dalam satu organisasi diberlakukan sebuah proses bisnis, tetapi dapat saling berinteraksi dengan proses bisnis yang ada pada organisasi lain (Weske, 2012) Pengertian Pemodelan Proses Bisnis Model proses bisnis adalah kumpulan dari model aktivitas yang dideskripsikan dengan batasan penyelesaian antar aktivitas. Model proses bisnis ini sebagai cetak biru (blueprint) untuk satu set contoh dari proses bisnis dan setiap model kegiatan bertindak sebagai cetak biru (blueprint) untuk rangkaian contoh aktivitas. Model proses bisnis merupakan sebuah artefak utama yang digunakan untuk menerapkan proses bisnis yang ada pada perusahaan (Weske, 2012). Business Process Model and Notation (BPMN) merupaka Salah satu notasi yang digunakan untuk memodelkan proses. Manfaat BPMN yaotu agar dapat membantu sebuah organisasi dalam melakukan pemodelan proses bisnis dari berbagai level baik untuk level bisnis maupun level teknologi. 2.3 Quality Evaluation Framework (QEF) QEF yaitu sebuah pendekatan sistematis yang dimana pengguna dapat menggunakan dengan cara konsisten dan berulang. QEF jug memberikan kesempatan kepada penggunanya yang menggunakan QEF agar dapat mengguakan bahasa formal tetapi tidak terkait dengan notasi-notasi tertentu. QEF juga menyediakan sarana untuk perhitungan kualitas dalam arti matematik dan generic untuk diterapkan dalam situasi apapun (Heidari & Loucopoulos, 2018). Faktor pada kualitas proses bisnis dapat didefinisikan dn dikategorikan pada dimensi kualitas lainnya. Penerapan kualitas serta dimensi kualitas, faktor dan metric yang diusulkan akan dibahas dibawah ini. Tabel 1 Quality Dimension dan Quality Factor Dimension Factor Performance Throughput Cycle Time
4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1056 Timeliness Efficiency Reliablity Recoverability Permissability Availability Cost Resource efficiency Time efficiency Cost efficiency Reliableness Failure frequency Time to failure Time to recover Maturity Authority Time to shortage Time to access Availableness 2.4 Root Cause Analysis Pada suatu masalah tentunya mempunyai penyebab akar masalahya. Akar masalah tersebut akan sangat penting untuk diketahui dalam melakukan perbaikan dan mencegah secara efektif. Root Cause Analysis merupakan sebuah proses identifikasi untuk mngetahui penyeab utama sebuah permasalahan dengan menggunakan pendekatan terstruktur dengan teknik yang telah dirancang agar fokus pada identifikasi masalah dan penyelesaiannya. Root Cause merupakan bagian dari beberapa factor seperti (kejadian, kondisi, faktor organisasonal) yang dapat memberikan kontribusi, atau menimbulkan kemungkinan yang menyebabkan dan dikuti oleh sebuah akibat yang tidak diharapkan. 3. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1 Metodologi Penelitian Penelitia ini dimulai dari mengidentifikasi masalah yang terjadi pada CV. Gumcode Indonesia dengan cara melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dan observasi langsung agar mendapatkan data yang valid yang kemudian menganalisis permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut, lalu menganalisis proses bisnis utama dan pendukung pada perusahaan tersebut, kemudian ditetukan proses bisnis yang akan di evaluasi berdasarkan dari wawancara, lalu memodelan proses bisnis menggunakan Business Process Modelling and Notation (BPMN), kemudian dilakukan simulasi Time Analyst dan Resource Analyst, selanjutnya melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja pada CV. Gumcode Indonesia menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF), dan melakukan Root Cause Analysis untuk mendapatkan akar permasalahan dari ketidaksesuaian yang telah ditemukan dari proses evaluasi menggunakan 5 Whys Analysis. 4. IDENTIFIKASI DAN PEMODELAN PROSES BISNIS 4.1 Analisis Value Shop dan Pemodelan a. Atribut Utama Aktifitas utama pada Gumcode Indonesia adalah sebagai berikut:
5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (Problem-finding and acquisition) a. Proses akuisisi klien project Permintaan klien sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan terkadang membuat analyst dan project manager mengalami kesulitan dengan semua permintaan. Maka selalu diadakan pertemuan untuk membahas semua permintaan dr klien sampai benar - benar sudah disepakati bersama dengan membuat suatu dokumentasi. Proses bisnis dari pekerjaan berbasis proyek tersebut dari bagian marketing atau relasi dengan perusahaan sebelumnya yang menggunakan jasa gumcode indonesia Permasalahan di satu sisi adalah ketika direktur atau marketing memperoleh sebuah project baru dari lingkup pemerintahan begitu banyak persyaratan serta resiko yang diperoleh menjadi kesulitan bagi pihak Gumcode untuk mengakuisisi klien. Gambar 2 Proses akuisisi klien project 2. (Problem-Solving) a. Penawaran dan dokumentasi Project Setelah semua proses pendekatan dan perencanaan dengan klien sudah selesai maka proses selajutnya adalah membuat dokumentasi dengan kedua belah pihak, dokumen ini biasanya diperuntukan pembuatan proposal penawaran berbasis rancangan biaya dan isi permintaan dari klien, setelah proses tahap proposal penawaran pertama Ofeering telah disetujui kedua belah pihak. Maka proses selajutnya adalah proses pembuatan proposal penawaran kedua terdiri dari kesepatan fitur dan kebutuhan aplikasi serta di dalamanya terdapat kebutuhan anggaran development dan opsional sesuai dengan jenis proyek yg sedang dikerjakan. Proses selanjutnya adalah pembuatan Project charter & MOU dengan disertakan lampiran dokumentasi berupa perancangan aplikasi SRS,SKPL dan desain UI/UX, Setelah semua proses itu selesai Permasalahan yang timbul disaat permintaan klien selalu diluar dugaan atau diluar kesepakatan awal dikarenakan pada proses development project selalu ada riset internal comapny, maka pihak gumcode selalu membuat offering tambahan untuk mengatisipasi permintaan diluar perjanjian proyek yang perusaahan dapat dari klien. Gambar 3 Penawaran dan dokumentasi Project 3. (Choice) a. Proses kontrak kerjasama project Kontrak kerja di atur dalam satu dokumen dan didalamnya di atur tugas - tugas dan hak kewajiban diantara kedua belah pihak dalam pemberian kerja, proses pengerjaan MOU dilakukan oleh direksi serta project manager yang akan menangani pekerjaan proyek tersebut bersama pihak klien dengan pembahasan point - point featured, platform teknologi yang digunakan bersama dengan nilai proyek dalam kontrak yang disetujui kurun waktu yang telah disepakati Gambar 4 Proses kontrak kerjasama project 4. (Execution)
6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1058 a. Kick Off project Awal dari pekerjaan proyek adalah proses briefing kepada team developer untuk memastikan pekerjaan tersampaikan dengan benar. Yang melakukan proses briefing pertama adalah project manager & vice CTO bersama team developer dengan memberikan bagian - bagian yang sudah ditentukan vice CTO yakni design UI/UX,mobile developer, backend developer, web developer. Setelah memberikan semua bagian dari semua pekerjaan tim project manager memasukan semua timeline dan feature yang akan dikerjakan kedalam tools project dengan menggunakan trello,google drive,bitbucket, etc. Pekerjaan update dilakukan setiap pertengahan minggu di tgl 15 dalam bentuk berita acara serah terima (BAST), jika keadaan urgent akan dilakukan weekly meeting atau call conference dengan tools Skype untuk melaporkan semua hasil pekerjaan setiap progrees yang sudah dikerjakan berupa prosentase hasil dan dituangkan kedalam dokumentasi proyek. Setiap hasil pekerjaan akan dinilai kelayakanya oleh para direksi dan peran terpenting ada di direktur teknologi dan riset dari segi reliable & powerfull application dengan proses testing para team developer. Adanya proses delivery hasil aplikasi ke klien akan dibagi beberapa revisi dan development kembali hasil dari aplikasi yang masih ada bugs & error dengan estimasi waktu 1-2 minggu hasil testing. Setelah hasil pekerjaan semua telah memenuhi standar pekerjaan dan dinyatakan layak oleh kedua belah pihak maka, project manager akan memberikan semua hasil proyek kepada klien berupa asset application,source code,design UI/UX dan dokumentasi terkait SRS, SKPL dan dapat dinyatakan sebagai close project. Gambar 5 Kick Off project 5. (Evaluation & Control) a. Evaluation & Maintenance project Skema untuk evaluasi dan maintenance akan dilakukan setelah pekerjaan proyek telah dinyatakan selesai oleh project manager,direksi dan klien serta setelah semua dokumentasi sudah diberikan kepada klien. Evaluasi untuk pekerjaan selau dilakukan disetiap akhir dari periode project yang sudah berjalan dengan dilihat dari hasil pekerjaan,waktu dan estimasi keuntungan kerugian. Pada tahap selanjutnya pembuatan offering maintenance secara terpisah dengan proposal penawaran sebelumnya untuk pekerjaan proyek. Setelah proses proposal dan diskusi sudah selesai setelah itu pihak Gumcode Indonesia membuat draft MOU setelah itu diberikan kepada klien untuk proses tanda tangan persetujuan. Proses setelah pendatanganan MOU selesai pihak Gumcode Indonesia dapat melakukan recovery maintenace selama 2 minggu sekali secara berkala untuk memastikan sistem sudah berjalan dengan baik. Gambar 6 Evaluation & Maintenance project b. Aktifitas Pendukung Aktivitas pendukung yang akan memberikan dorongan dan membantu jalannya aktivitas utama pada Gumcode Indonesia adalah: 1. Human Resource Aktifitas yang dilakukan di Gumcode Indonesia adalah untuk melakukan pengawasan dan pelayanan internal bagi karyawan internal perusahaan untuk kelayakan kerja dan jaminan kerja, serta juga bertanggung jawab untuk open recruitment. 2. Marketing & corporation communication Aktifitas yang dilakukan di Gumcode Indonesia adalah untuk melakukan menjaga kualitas layanan bagi pelanggan atau client
7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1059 perusahaan, serta memberikan target klien yang menggunakan jasa layanan perusahaan. 3. Admin & Finance Aktifitas yang dilakukan di Gumcode Indonesia adalah untuk memberikan audit laporan keuangan kepada direksi setiap bulan serta arsip dokumentasi proyek yang akan dilakukan atau yang sudah selesai 5. EVALUASI PROSES BISNIS 5.1 Dimensi Quality Factor Melakukan identifikasi quality factor. Didapatkan seuah Quality Factor dari observasi pada perusahaan secara langsung dengan dilakukan juga wawancara secara langsung pada aktor yang bersangkutan pada aktivitas proses bisnis. Identifikasi quality factor mengacu dalam pemodelan proses bisnisnya. Terdapat 13 quality factor yang dilakukan identifikasi dan perhitungan, quality factor tersebut akan diefiisikam pada tabel dibawah ini. Tabel 2 Quality Factor Kode Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Quality Factor Ketidaksesuaian pengecekan kebutuhan klien dengan kesalahan yang terjadi (Time Efficiency) Jumlah direksi yang melakukan pertemuan dan melakukan pembahasan dengan klien (Resource Efficiency) Kesesuaian offering yang ditawarkan kepada klien (Failure Frequency) Kesesuaian MoU yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (Availableness) SDM yang dipilih untuk dijadikan sebagai team project (Resource Efficiency) Ketepatan saat melakukan proses pengerjaan project (Time Efficiency) Ketidaksesuaian / kesalahan kebutuhan klien untuk dilakukan perbaikan (Failure Frequency) Melakukan penanggulangan maintenance secara berkala (Time To Recover) 5.2 Identifikasi Quality Factor Hasil dari perhitungan quality factor dan identifikasi hasil dari kalkulasi quality factor didapatkan ketidaksesuaian pada target faktorfaktor yang ditentukan oleh perusahaan dengan pencapaian hasil saat ini yaitu pada quality factor kode Q3, dan Q7 yang sudah disebutkan pada tabel dibawah ini. Kode Target Perusahaan Hasil kalkulasi Q3 100% 30% Q7 100% 75% 5.3 Root Cause Analysis Didapatkan hasil ketidaksesuaian dengan target perusahaan pada perhitungan dengan,meggunakan metode QEF yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, terdapat ketidaksesuaian beberapa quality factor, selanjutnya yaittu mencari akar permasalahan dari ketidaksesuaian tersebut dengan metode 5 Why Analysis". 5.4 Analisis Quality Factor kode Q3 Pada kode Q3 yaitu target keberhasilan offering pada klien rata-rata terdapat 10 offering per minggu. Dan dalam per minggu rata-rata hanya 3 offering yang berhasil masuk pada perusahaan. Berdasarkan perhitungan Quality Factor didapatkan hasil 30% dari 10 offering. Terjadi ketidaksesuaian antara hasil nyata yang terjadi saat ini pada CV. Gumcode Indonesia dan target perusahaan. Tabel dibawah ini akan mendefiisikan akar dari penyebab ketidaksesuaian. Tabel 4 Analisis Quality Factor kode Q3 Failure Effect Kesesuaian offering yang ditawarkan kepada klien (Failure Frequency) WHY 1 WHY 2 WHY 3 Karena kebutuhan klien tidak dapat menjangkau kapasitas perusahaan Karena waktu yang diinginkan klien tidak sesuai dengan kapasitas team project perusahaan. Karena kapasitas biaya dari klien lebih kecil daripada penawaran biaya dari perusahaan 5.5 Analisis Quality Factor kode Q7 Pada kode Q7 yaitu ketidaksesuaian / kesalahan kebutuhan klien terjadi rata-rata ¾ dari tiap project. Pada perhitungan Quality Factor ini berhubungan denga kode Q4 tentang MoU ini hasilnya tidak sesuai dikarenakan selalu adanya kebutuhan dari klien yang belum tersampaikan awal offering dibuat untuk klien. Terjadi ketidaksesuaian antara target perusahaan dengan hasil nyata yang terjadi saat ini di CV. Gumcode Indonesia. Tabel dibawah ini akan mendefinisikan akar dari penyebab ketidaksesuaian. Tabel 3 Hasil Perhitungan Quality Factor Tabel 5 Analisis Quality Factor kode Q7
8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1060 Failure Effect WHY 1 WHY 2 Ketidaksesuaian / kesalahan kebutuhan klien untuk dilakukan perbaikan (Failure Frequency) 6. KESIMPULAN Karena permintaan klien selalu berubahrubah Kesalahan teknis dari sebuah system tidak dapat dipreksi (Sinyal dalam sebuah daerah mempengaruhi suatu aplikasi) Proses bisnis utama pada UB Guest House terdiri dari Proses akuisisi klien, Penawaran dan dokumentasi, Kontrak dan kerjasama proyek, Kickoff project, Evaluation dan maintenance. Pemodelan proses bisnis utama pada CV. Gumcode Indonesia menggunakan diagram Business Process Model and Notation (BPMN) sesuai dengan alur pada proses bisnis yang berjalan pada perusahaan saat ini. Dari hasil simulasi Time Analyst pada proses bisnis akuisisi klien didapatkan average time sebesar 152,09 menit, proses bisnis penawaran dan dokumentasi didapatkan average time sebesar 187,81 menit, proses bisnis kontrak dan kerjasama proyek didapatkan average time sebesar 139,84 menit, proses bisnis kickoff project didapatkan average time sebesar 386,72 menit, dan proses bisnis evaluation dan maintenance didapatkan average time sebesar 119,60 menit. Dan hasil simulasi Resource Analyst pada proses bisnis akuisisi klien terdapat pemanfaatan Direksi Gumcode Indonesia sebesar 74,23% dan Klien sebesar 94,99%, proses bisnis penawaran dan dokumentasi terdapat pemanfaatan Direksi Gumcode Indonesia sebesar 47,52% dan Klien sebesar 88,03%, proses bisnis kontrak dan kerjasama proyek terdapat pemanfaatan Direksi Gumcode Indonesia sebesar 22,98%, Klien sebesar 85,80% dan Direktur keuangan sebesar 26,96%, proses bisnis kickoff project terdapat pemanfaatan Direksi Klien sebesar 14,32%, Team project sebesar 12,10%, Project manager sebesar 94,35% dan Wakil Direktur TI & Riset sebesar 52,01%, dan proses bisnis evaluation dan maintenance terdapat pemanfaatan Direksi Gumcode Indonesia sebesar 64,38%, project manager sebsesar 62,11%, Team project sebesar 66,46%, Direktur keuangan dan administrasi sebesar 18,64%, Direktur Utama sebesar 9,06% dan Klien sebesar 14,32%. Penerapan pada metode Quality Evaluation Framework (QEF) dalam evaluasi proses bisnis pada CV. Gumcode Indonesia didapatkan hasil yaitu terdapat ketidaksesuaian pada proses bisnis pada CV. Gumcode Indonesia. Terjadi adanya ketidaksesuaian pada quality factor dengan kode Q3 yaitu Kesesuaian offering yang ditawarkan kepada klien (Failure Frequency), kode Q7 yaitu Ketidaksesuaian / kesalahan kebutuhan klien untuk dilakukan perbaikan (Failure Frequency). Pada Quality factor kode Q3, dari hasil wawancara target keberhasilan offering pada klien rata-rata terdapat 10 offering per minggu. Dan dalam per minggu rata-rata hanya 3 offering yang berhasil masuk pada perusahaan. Berdasarkan pada perhitungan Quality Factor didapatkan hasil 30% dari 10 offering. Maka hasil Quality Factor tersebut sesuai dengan target perusahaan. Pada Quality factor kode Q7, Berdasarkan hasil wawancara ketidaksesuaian terhadap kebutuhan klien terjadi rata-rata ¾ dari tiap project. Pada perhitungan Quality Factor ini berhubungan denga kode Q4 tentang MoU ini hasilnya tidak sesuai dikarenakan selalu adanya kebutuhan dari klien yang belum tersampaikan awal offering dibuat untuk klien. Berdasarkan dari penelitian ini, penulis akan memberikan saran untuk penelitian yang akan mendatang. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu, untuk melakukan evaluasi pada organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang jasa disarankan untuk menggunakan metode Value Shop Analysis dalam menentukan aktivitas utama dan aktivitas pendukungnya, karena metode tersebut sangat cocok digunakan pada perusahaan yang bergerak dibidang saja seperti pelayanan development software pada CV. Gumcode Indonesia. Dan dalam melakukan pengumpulan data perlu dilakukan observasi dan wawancara secara detail dan mendalam pada suatu aktivitas, sehingga ketika dilakukan kalkulasi metrik quality factor pada metode QEF hasil yang didapat lebih valid dan lengkap. Serta diharapkan dalam penelitian selanjutnya perlu dilakukan Root Cause Analysis menggunakan metode lainnya, salah satunya adalah Fishbone Diagram. Dan juga bias dilanjutkan untuk rekomendasi proses bisnis pada CV. Gumcode Indonesia maupun implementasi sistem. 7. DAFTAR PUSTAKA Bizagi, Bizagi, Bizagi User Guide. [online] Tersedia di:
9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1061 < Davenport, T. H. & James, E. S., The New Industrial Engineering: Information Technology and Business Process Redesign. Cambridge: s.n. Charles, B. S. & Øystein, D. F., Configuring Value For Competitive Advantage : On Chains, Shops, and Networks. s.l.:strategic Management Journal.. s.l.:s.n. Weske, M., Business Process Management Concepts, Languagaes, Architectures.. s.l.:springer Berlin Heidelberg. Heidari, F. & Loucopoulos, P., Quality Evaluation Framework (QEF): Modeling and Evaluating Quality of Business Processes. s.l.:international Journal of Accounting System. s.l.:s.n
Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : UD Honda II Kepanjen AHASS 06641)
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1485-1492 http://j-ptiik.ub.ac.id Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework
Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : PT. Group Mitra Indonesia)
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 3052-3059 http://j-ptiik.ub.ac.id Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode
Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus: CV. Mulyo Tani Makmur)
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1500-1507 http://j-ptiik.ub.ac.id Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode
BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness
Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP)
Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Telkom prm@politekniktelkom.ac.id Abstrak
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai
1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Walden Global Services (WGS) adalah perusahaan software dan jasa Information Technology (IT) berbasis di Bandung, Indonesia. PT. WGS saat ini diperkuat oleh 150
SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT
SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG Rakhmat Punjung Basuki Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email
Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II
TOR (Term of Reference) Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II Tahun Anggaran 2015 Divisi Manajemen Sistem Informasi SKKMIGAS LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI
PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)
PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina
ANALISA & PERANCANGAN SISTEM
ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi
Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang
BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran
Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak Profil Dosen Nama Lengkap Email : Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom. : brigida@brigidaarie.com Telp : 081999717767 Perkuliahan Pelaksanaan dan Tata tertib Presensi minimal 75%
Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Sistem Informasi Oleh Iwan Sidharta, SE., MM NFORMASI Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi Proyek-proyek sistem informasi dalam perusahaan dikategorikan menjadi 3 kelompok besar
ABSTRAKSI. Kata Kunci : Layanan Operasi, ITIL v3, proses bisnis, teknologi informasi.
ABSTRAKSI PT. RST (Rukun Sejahtera Teknik) adalah sebuah perusahaan distributor barang barang teknik di Jakarta. Di dalam PT. RST banyak sekali kegiatan operasional yang terjadi, mulai dari pengiriman
PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN
PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peristiwa yang real mengenai rencana proses design pada layanan IT dengan menggunakan framework ITIL v3 pada perusahaan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-100
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-100 Identifikasi dan Pemodelan Sistem Pengkajian Makalah Menggunakan Pendekatan Berbasis Proses (Studi Kasus: Jurnal Sisfo) Chandra
ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko
ABSTRAK WIT merupakan instansi yang bergerak dalam bidang IT, khususnya dalam pembuatan software, aplikasi, web design & E-Commerce, Multimedia, Hardware dan Networking. Dalam memantau proyek-proyek yang
Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 479 Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Ayunda Syafitri* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat
Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK Agung Rizki Subhan & Handaru Jati Universitas Negeri Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,
JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X
Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Web Pada PT E-T-A Indonesia Achmad Munib 1) Sulistiowati 2) Agus Dwi Churniawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN
Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Visual Basic di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan (Ahi Sholihin Saragih) 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH
Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework
Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework Titus Kristanto Teknik Informatika Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya E-mail: tintus.chris@gmail.com
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara
Proposal PT. <COMPANY> Pengembangan Aplikasi POS PT. <CLIENT>
Proposal PT. Pengembangan Aplikasi POS PT. TABLE OF CONTENT UMUM...3 UMUM...3 1.1 Kondisi Sekarang...3 A Ilustrasi Alur Dokumen Transaksi (Sistem Sekarang)...3 B Diagram Alur Dokumen...4 C Diagram
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2721-2728 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi
ABSTRAK. Kata Kunci: Post Implementation Review, audit, pengelolaan proyek, kontrol internal, prosedur dan kebijakan IT, E-Procurement
ABSTRAK PIR(Post Implementation Review) sebuah metode evaluasi audit terhadap aktivitas dan proses yang terjadi pada sebuah proyek yang sudah selesai untuk memastikan bahwa setiap aspek perilaku telah
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari
BAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT.NTT Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang IT sebagai penyedia jasa layanan internet untuk pelanggan korporasi. Didalamnya terdiri dari beberapa
BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan
1. SENIOR OFFICER MULTI CHANNEL CRM BUSINESS
PT. Infomedia Nusantara sebagai subsidiary dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Business Process Management, meliputi CRM (Customer Relationship Management/Contact
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan
Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan
Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah memanfaatkan perkembangan
Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :
MOBILE APPLICATION DEVELOPMENT FOR E- COMMERCE VENDPAD USING IONIC FRAMEWORK
MOBILE APPLICATION DEVELOPMENT FOR E- COMMERCE VENDPAD USING IONIC FRAMEWORK Bagas Tri Pamungkas 1, Abdul Aziz 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta E-mail: 1 bagas.tp@student.uns.ac.id,
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester
PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X
PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto
BAB 1 PENDAHULUAN. (2006), bahwa The role of the integrated accounting information system in the
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dibidang interior, furniture dan kontraktor saling berlomba lomba untuk memenangi persaingan pasar. Dalam memenangkan
COVER BAB III.
COVER BAB III 1 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang IT Consultant penyedia layanan Jasa Sistem Integrator khusus nya bagi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber
ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii
ABSTRAK Layanan Pesan antar makanan merupakan salah satu layanan unggulan yang ditawarkan oleh restoran. Layanan pesan antar makanan pada restoran umumnya menggunakan metode pemesanan melalui telepon.
The Process. A Layered Technology. Software Engineering. By: U. Abd. Rohim, MT. U. Abd. Rohim Rekayasa Perangkat Lunak The Process RPL
The Process By: U. Abd. Rohim, MT A Layered Technology Software Engineering tools methods process model a quality focus 2 1 Langkah-langkah SE v Definition (What?) System or Information Engineering, Software
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON Cahya Koespradana Program Studi Sistem Informasi - S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SQA Component TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Review Dokumen spesifikasi kebutuhan dibuat untuk memastikan kebutuhan
Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Segala sesuatu kebutuhan manusia sudah dapat dikomputerisasikan menjadi teknologi yang dapat mempermudah segala
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto
Analisis dan Perbaikan Proses Bisnis dengan menggunakan Teknik Esia (Studi Kasus: Departemen Produksi PT XYZ)
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1227-1236 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perbaikan Bisnis dengan menggunakan Teknik Esia
PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING
PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING Muhamad Aris Munandar 41510120034 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 5 Presentasi oleh Reviewer WATERFALL WATERFALL : Summary Classic Life Cycle atau model
ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan
BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V RENCANA AKSI Setelah menganalisa semua aspek yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan bisnis KAP Chandra, satu hal yang tersisa adalah penerapannya dalam dunia nyata. Untuk dapat menerapkan
BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional
ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit
ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola
PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS
PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
BAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat komunikasi adalah hal yang paling dibutuhkan oleh manusia, dengan alat komunikasi manusia bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan dari berbagai macam sumber.
Pembangunan Sistem lnformasi (2)
Pembangunan Sistem lnformasi (2) Metode Daur Hidup System Development Life Cycle (SDLC) Metode daur hidup ini terdiri atas 5 tahapan proses, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) 2. Analisis (Analysis) 3. Desain/Perancangan
5. Bapak Taufik Hidayat Mihardja selaku Direktur Eksekutif PT.Kompas Cyber Media (PT.KCM) atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia serta penyertaan-nya, sehingga thesis kami yang berjudul Analisa dan Pemetaan Proses Bisnis Penjualan
ABSTRAK. Kata kunci: Rekrutmen, Profile Matching. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan adanya kebutuhan sumber daya manusia dalam organisasi bisnis semakin meningkat. Maka dari itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI KINERJA FIELD COLLECTOR PADA PT CHRISMALIS ARTHA Fitriana Faristia 1) Pantjawati Sudarmaningtyas 2) Yoppy Mirza Maulana 3) Program Studi/Jurusan
PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN)
PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) Ari Waluyo, El Vionna Laellyn Nurul Fatich Program Studi Manajemen Informatika,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan
BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN 1 Febri Yana Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL. H.M. Joni No. 70C Medan 20152 Indonesia twentyone_february@yahoo.co.id
Enterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
ABSTRAK. Kata Kunci : Layanan TI, Service Design, Customer, Model Sullivan, Portofolio Aplikasi, SWOT.
ABSTRAK Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi informasi sebagai bagian dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas maupun dalam optimalisasi proses bisnisnya.
Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..
Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.
PT. BUMI LAUT SHIPPING
BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sudah pesat sekali, hal ini terlihat dari penggunaan teknologi informasi yang dahulu digunakan hanya pada perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa ekspedisi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang yang saat ini tumbuh pesat dalam dunia bisnis, perusahaan dalam bidang ini bersaing
PEMBUATAN SISTEM ADMINISTRASI PERENCANAANPROYEK KONSTRUKSI UNTUK PT. X BERBASIS WEB. Aditya Noorfiah Daud
PEMBUATAN SISTEM ADMINISTRASI PERENCANAANPROYEK KONSTRUKSI UNTUK PT. X BERBASIS WEB Aditya Noorfiah Daud Jurusan Teknik Informatika / Fakultas Teknik tyadaud66@gmail.com Abstrak-PT. X adalah perusahaan
PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional
PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097
PENGEMBANGAN APLIKASI INVENTARISASI IP TELEPHONY DI BANK INDONESIA
PENGEMBANGAN APLIKASI INVENTARISASI IP TELEPHONY DI BANK INDONESIA GERYANTO TRI SAPUTRA 41813120142 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 PENGEMBANGAN
BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi
Software Quality Assurace 9/18/ :50 PM 1
Software Quality Assurace 9/18/2012 12:50 PM 1 SQA activities 1. Aplikasi metode-metode teknikal (Application of technical methods) Kualitas software didesain kedalam produk atau sistem. SQA pada kenyataannya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1328-1336 http://j-ptiik.ub.ac.id Perancangan Perbaikan Bisnis Proses Menggunakan Metode Business
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, informasi yang cepat dan tepat diperlukan untuk mendukung dunia usaha, pendidikan, organisasi, dan berbagai bidang lainnya. Sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam melakukan penelitian ini, komponen sistem informasi yang digunakan adalah proses SDLC (System Development Life Cycle). Pengertian dari System Development
ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Peran teknologi informasi saat ini merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi karena teknologi infromasi merupakan salah satu bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang
Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM
BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut
IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PROYEK DI CV.INFOKOMUNIKASI KUDUS BERBASIS WEB
56 INFOKAM Nomor I / Th. X/ Maret / 14 IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PROYEK DI CV.INFOKOMUNIKASI KUDUS BERBASIS WEB SUMARDI AMIK JTC Semarang ABSTRACT Information technology, media sending and receiving
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
1, 2, 3
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Internal Audit Pada PT. XYZ Aditya Restuaji 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa restuaji.aditya@gmail.com
1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan
Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby
Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berperan penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Teknologi informasi juga dapat meningkatkan efisiensi proses yang
BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha
ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.
ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.
ABSTRAKSI Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung