SEASONED EQUITY OFFERINGS DAN PENURUNAN KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEASONED EQUITY OFFERINGS DAN PENURUNAN KINERJA"

Transkripsi

1 SEASNED EQUITY FFERINS DAN ENURUNAN KINERJA SKRISI leh: Nama : Abdul Fattah Khllullah N. Mahasswa : 0244 Jurusan : Akuntans FAKULTAS EKNMI UNIVERSITAS ISLAM INDNESIA YYAKARTA 27

2 SEASNED EQUITY FFERINS DAN ENURUNAN KINERJA SKRISI Dsusun dan dajukan untuk memenuh sebaga salah satu syarat untuk menaa derajat Sarjana Strata- jurusan Akuntans ada Fakultas Eknm Unverstas Islam Indnesa leh: Nama : Abdul Fattah Khllullah N. Mahasswa : 0244 Jurusan : Akuntans FAKULTAS EKNMI UNIVERSITAS ISLAM INDNESIA YYAKARTA 27

3 ERNYATAAN BEBAS LAIARISME seanjangengetahuan sayajuga tdak terst ^guruan tngg, dan dtuls atau dterbtkan leh rang at ke2 vanf """^^*»* * h naskah n dan dsebutkan dalam resns EtTlfT?^^ dacu da,am bahwa ernyataan n tdak bentr maka s, '* d,kemudan har terbukt aaun sesua eraturan yang S X,» * 8gU m6nerma huk» n/sangs Ygyakarta, Jun 27 enyusun, (Abdul Fattah Khllullah)

4 EJXF(QUITY^^F4^R4NS^I)AN m^unavkngrja Hasl enltan J(ama dajukan leh : Nmr Mahasswa : 0244 Jurusan : Akuntans :Abdul Fattah Khllullah Telah dsetju leh Dsen embmbm adatanggal. Dsen embr \y\ Jw\yv (Kumalahad, Dr/, M.S)

5 BERITA ACARA UJIAN SKRISI SKRISI BBRftJUIr Seasned Equty fferngs dan enurunan Knerja Dsusun leh: ABDUL FATTAH KHLILULLAH Nmr Mahasswa: 0244 Telah dertahankan d dean Tm enguj dan dnyatakan LULUS ada tanggal: 8 Agustus 27 embmbng Skrs/enguj : Dr. Kumala Had, M.S, Ak enguj : Dra. Ren Yendrawat, M.S Mengetahu akultas Eknm Indnesa shak, M.Bus, h.d

6 KATA ENANTAR mm Assalamm'alakum Wr. Wb Alhamdulllahrabbl'alamn, uj syukur kehadrat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Hanya karena rdh Allah, enuls daat menyelesakan enulsan skrs dengan judul "SEASNED EQUITY FFERINS DAN ENURUNAN KINERJA". Skrs n dsusun sebaga salah satu syarat untuk memerleh gelar Sarjana Strata- ada jurusan akuntans d Fakultas Eknm unverstas Islam Indnesa. enuls telah berusaha semaksmal mungkn untuk memberkan hasl yang terbak teta enuls juga menyadar banyak keterbatasan dalam enulsan skrs n. leh karena tu enuls menyadar tana bmbngan, dukungan, dan bantuan bak seara mrl maun materl dar berbaga hak maka skrs n daat terselesakan, ada kesematan n enuls menghaturkan uaan termakash keada:. Allah SWT yang telah memberkan rahmat dan karuna-nya. 2. Baak Drs.H.Asma Ishak.Mbus.,h.D selaku Dekan Fakultas Eknm Unverstas Islam Indnesa

7 . Baak Kumalahad, Dr, M.S selaku Dsen embmbng Skrs, termakash atas bmbngan dan waktu yang dberkan sehngga enuls daat mehyelesakan skrs n 4. Ibu Dra.Erna Hdayah,.M.S.Ak selaku Dsen embmbng Akademk. 5. Segena Dsen Fakultas Eknm Unversrtas Islam Indnesa yang telah banyak membmbng dan memberkan engajaran tentang segala hal. 6. Seluruh staf karyawan Fakultas Eknm Unversrtas Islam Indnesa. 7. Kedua rang tuaku tersayang, Baak H.Syakr Mukt S.H. dan Ibu Hj.Chldah Syakr (am.), terma kash atas nta dan kash sayang serta da. Buat almarhum buku, ada dan tada drmu kan selalu ada ddalam hatku, semga kelak kta bsa bertemu d surga, dan buat baak termakash telah daat membuatku bsa merasakan surga duna, yatu badah haj. 8. H. Chanef emar dan Hj. Shlhah, selaku akde dan budhe serta rang tua keduaku yang dengan khlas merawat aku dar kel, semga segala kebakan yang kalan berkan keadaku dbalas beruluh-uluh kal lat. 9. m Tn dan Tante Dna, yang bak banget, termakash telah memberkan temat tnggal d jgja serta semua bantuannya, buat Dt dan Dlla semga kalan kelak jad anak yang berguna, sleh dan slekhah 0. Kakak-kakakku, termakash atas surtnya. Keluarga besar Menara Kudus, teramakash atas segala bantuannya, semga tambah gkl. VI

8 2. Kenakanku, Iqbal, Nala, Azza dan Hlya semga kalan tambah luu dan menjad anak yang sleh slekhah serta menurut ada rang tua.. Dhan dan Wsnu, yang selalu membantu aku, banyak banget yang telah kalan lakukan buat aku, aku gak atau harus ngmng aa, aku uma bsa blang termakash yang sebesar-besamya atas segala bantuannya, aku gak mungkn seert sekarang tana kalan, semga kebakan kalan dbalas leh Allah 4. Hayu Mnangkan utr, ahaya hduku yang selalu memberkan surt dan membuatku bersemangat untuk membuat skrs. 5. rma, St, Maya, Alf, Mbak Ttk, Mbak Indr yang telah membantu dalam menyelesakan skrs n. 6. Rahman dan teman-teman ksnya, makash banget ya man, maaf ngretn terus. 7. Ek, Nnda, Sus, Tle, Yga, Dan Dunak, Hary, Shemb dan temen-temen Skuadra dan Exhe Cmmunty, termakash atas semuanya. 8. Temen-temen Caera, yang memberkan kesan tersendr dalam hduku, kebersamaan kta tak akan terluakan. 9. Mas Iwan "nkertn", yang telah mengajar banyak hal tentang duna usaha dan mengenalkanku ada duna lthng, Mas Adt "Malbx", kaan barangku bsamasuk hak-hak yang belum enuls sebutkan yang turut membantu bak seara mrl mauun materl yang tdak bsa dsebutkan satu-satu sehngga skrs n Vll

9 daat terselesakan.termakash atas kebakan dan erhatan yang telah kalan berkan. enuls menyadar mash banyak kekurangan atau kekelruan dalam enulsaw skrs n, dtengah keterbatasan dalam enulsan skrs n, enuls berhara kranya skrs n bermanfaat bag embaa. Semga Allah SWT membmbng dan menyerta langkah kta. Amn... Wassalamu 'alakum Wr. Wb. Ygyakarta, Arl 27 enuls, C^rf (Abdul FattahjKhllullah) Vlll

10 DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Bebas lagarsme Halaman engesahan jj jjj j Kata engantar Daftar Is Daftar Tabel *, A. a Daftar ambar Daftar Lamran.. ^ Abstrak BAB I ENDAHULUAN j. LatarBelakang Masalah I.2 Rumusan Masalah eneltan 4. Batasan Masalah 5.4 Tujuan eneltan 5.5 Manfaat eneltan 5 BAB IIKAJIAN USTAKA 7 2. Seasned Equty fferngs Knerja g 2. Hubungan Seasned Equty fferngs dengan enurunan Knerja Menurut Knse Ageny Thery 9 IX

11 2.4 Hubungan Seasned Equty fferngs dengan enurunan Knerja Menurut Knse Wndws f rtunty Revew eneltan-eneltan Terdahlu Htess eneltan BAB III METDE ENELITIAN 5. ulas dan Samel 5.2 Data dan Sumber eneltan 6. Defns Varabel-Varabel dan engukurannya 8.4 Metde Analss Data 2.4. Menghtung Masng-masng Varabel eneltan Uj Nrmaltas Data Uj Asums Klask 22 BAB IV ANALISIS DAN EMBAHASAN Statstk Deskrtf Analss Regres Berganda engaruh Manulas Laba terhada enurunan Knerja Uj Asums Klask anals regres berganda engaruh manulas laba terhada enurunan knerja 4.2. Uj htess untuk regres serentak (uj F) 5 4. embahasan 6 BAB VENUTU 8

12 5. Kesmulan g 5.2 Keterbatasan 9 5. Saran 9 5. Imlkas 40 DAFTAR USTAKA 4 XI

13 DAFTAR TABEL Tabel TT. Hal. Tabel enyamelan jg.2 Daftar erusahaan Samel jy. Nla Durbn Watsn 2 4. Nla Mean Knerja Nla Mean DCA Hasl Uj Klgmrv Smmv Hasl Uj Durbn-Watsn Tabel Multklnertas 4.6 Tabel Uj Regres Hasl Uj F 5 xn

14 DAFTAR RAFIK ambar Hal 4. rafk Statstk Deskrtv Knerja rafk Hasl Uj Heterdaststas Knerja Keuangan rafk Hasl Uj Heterdaststas Knerja Saham Xlll

15 DAFTAR LAMIRAN Lamran,. Nla Dsretnary Aruals erusahaan 4 2. Nla NDCA erusahaan 44. Nla DLTA emsahaan Nla NDLTA emsahaan Nla Knerja Saham Nla Knerja Keuangan 4g XIV

16 ABSTRAK eneltan r bertujuan untuk mengdentfkas enurunan knerja yang terjad ada erde asa seasned equty fferngs. enurunan knerja n sebaga akbat dar ska rtuns manajer yang memanulas laba. eneltan n menggunakan laran keuangan emsahaan-emsahaan yang terdaftar d Bursa Efek Jakarta erde Data derleh dar Indnesa Catal Market Dretry. engukuran dsretnary amals menggunakan mdel mdfed jnes. Metde analss data yang dgunakan adalah uj regres berganda menggunakan regres berganda dengan menggunkan sftware SSS. Hasl eneltan menjunjukkan bahwa emsahaan mengalam kenakan ada tga tahun sebelum enawaran dan mengalam unak ada waktu enawaran dan menumn ada tahun setelah enawaran samaa tga tahun xv

17 BAB I ENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Walauun enurunan knerja dar Intal ubl fferngs telah banyak dtelt leh banyak rang ada sekarang n, ta menemukan bahwa seasned equty fferngs juga mengalam enurunan knerja jangka anjang adalah sesuatu yang bsa dblang langka. Seasned equty fferngs meruakan ekutas tambahan yang dlakukan erusahaan ublk dluar ekutas yang dtawarkan keada masyarakat melalu ntal ubl fferngs (Meggnsn, 997: dalam Sulstyant dan Mdastut, 22). Selan untuk membaya kegatan erasnalnya, enawaran ekutas n dlakukan erusahaan untuk menar tambahan dana yang akan dgunakan untuk nvestas atau membayar hutangnya yang jatuh tem. Seasned equty fferngs ada ntnya daat dlakukan dengan dua ara, ertama, melalu rght ssue, yatu menjual hak {rght) keada emegang saham lama untuk membel ekutas tambahan tersebut dengan harga tertentu dan ada saat tertentu. Kedua, menjual ekutas tambahan tersebut tdak hanya keada emegang saham lama teta juga keada seta nvestr d asar yang ngn membelnya (Sulstyant dan Wbsn, 2). enurunan knerja (undererfrmane) enderung mengkut ubl fferngs, termasuk seasned equty fferngs. enumnan knerja n terjad karena adanya uaya manajemen untuk memanulas knerja yang dlarkannya sebelum dan ada

18 saat enawaran untuk memberkan kesan stfleh asar (H. Sr Sulstyant, 22). Manulas manajemen n dkenal dengan stlah earnngs management. Earnngs management atau manajemen laba n serng dhubungkan dengan erlaku manajer atau ara embuat laran keuangan {reares ffnanal statement). Manajemen laba dduga munul atau dlakukan leh manajer atau ara embuat laran keuangan dalam rses elaran keuangan suatu rgansas karena mereka mengharakan suatu manfaat dar tndakan yang dlakukan (Tatang Ary umanty, 24). Manajemen laba daat memberkan gambaran akan erlaku manajer dalam melarkan kegatan usahanya ada suatu erde tertentu, yatu adanya kemungknan munulnya mtvas tertentu yang mendrng mereka untuk memanaje atau mengatur data keuangan yang dlarkan. Ada emat ara yang dlakukan manajer untuk mengatur keuntungan, yatu melalu akrual manajemen, eneraan suatu kebjakan akuntans yang wajb lebh awal atau teat ada saat dwajbkan, melalu erubahan rsedur akuntans yang derkenankan leh badan akuntans seara sukarela {vluntary auntng hanges), dan melau kebjaksanaan eras, nvestas dan embelanjaan {enng, nvestng, and fnanng atvtes) (Tatang, 20). Fenmena asmetr nfrmas dan enurunan knerja daat djelaskan dengan knse ageny thery dan wndws f rtunty. Dalam knse ageny thery, manajemen laba terjad karena adanya asmetr nfrmas antara manajer dan nvestr. Walauun sudah ada nfrmas mengena erusahaan, karena sebelumnya sudah ernah menawarkan saham melalu ntal ubl fferngs, ta nfrmas yang

19 dmlk manajer teta lebh suerr dbandngkan yang dmlk nvestr. Sedangkan dalam knse wndws f rtunty djelaskan bahwa manajer memanfaatkan eluang ada waktu yang terbatas untuk memanulas knerja karena asar menla erusahaan terlalu tngg, teta knerja n tdak daat dertahankan dalam jangka anjang, yang ada akhrnya erusahaan akan mengalam enuruna knerja asa enawaran. eneltan mengena seasned equty fferngs telah beberaa kal dlakukan d Indnesa dan luar neger. D Indnesa seasned equty fferngs ernah d telt leh Sulstyant dan Mdastut, serta Ada. Sulstyant dan Mdastut (22) menymulkan bahwa erusahaan yang melakukan seasned equty fferngs mengalam enumnan knerja eras dan saham selama tga tahun setelah enawaran. Sedangkan Ada (2) menambahkan bahwa knerja erusahaan sebelum enawaran dan ada saat enawaran mengalam kenakan yang tngg, erubahan knerja n terjad karena adanya earnngs management. Sedangkan dar luar neger, Shawn, Shelly, dan Swnt (20) yang menelt SE yang terjad d REITs {real estate nvestment trusts), mengatakan bahwa lebh dar 67% dar 78 REITs mengalam undererfrmane satu tahun setelah enawaran dan lebh dar 72% dar erusahaan-erusahaan mengalam enumnan knerja tga tahun setelah enawaran. Sedangkan Wu (2) mengungkakan bahwa erusahaan yang melakukan SE ada erde mengalam kenakan sebesar % sebelum har terakhr enawaran. Kemungknan harga n nak dsebabkan manulas manajer. Hal n juga dtemukan dalam eneltan Shvakumar (20). Sedangkan

20 Clarke, Dunbar, Kathleen (24) dengan menggunakan htess wndws f rtunty berhasl mengungkakan bahwa erusahaan yang melakukan SE mengalam enumnan knerja setelah enawaran. Hasl n juga dtemu ada eneltan Zang, Lyandres, dan Sun (25), dan eneltan Suk dan Allen. eneltan n akan menguj aakah enurunan knerja asa Seasned Equty fferngs dakbatkan leh ska rtuns manajer yang dsebabkan ageny rblem dan wndws f rtunty. Beda eneltan n dengan eneltan-eneltan sebelumnya adalah dgunakannya samle emsahaan yang melakukan Seasned equty fferngs ada tahun Samle erusahaan dambl ada tahun tersebut karena ada tahun tersebut adalah erde asa krss mneter, hal n bertujuan agar daat membuktkan bahwa enumnan knerja yang terjad setelah seasned equty fferngs benar-benar dsebabkan leh ska rtuns manajer, bukan karena faktr-faktr yang lan, seert krss eknm. Berdasarkan latar belakang datas, eneltan n mengambl judul : "SEASNED EQUITY FFERINS DAN ENURUNAN KINERJA"..2. Rumusan Masalah Dalam eneltan kal n, enelt akan menelt tentang aakah enumnan knerja yang terjad setelah Seasned Equty fferngs memakan hasl dar ska rtuns manajer yang memanulas laba.

21 .. Batasan Masalah Untuk menghndar erluasan dan tmbulnya salah ergertan ada eneltan n, maka derlukan batasan-batasan terhada masalah yang akan dtelt dan danalss. Adaun batasan masalah eneltan drumuskan sebaga berkut: bjek eneltan n adalah erusahaan nn lembaga keuangan, serta terdaftar d Bursa Efek Jakarta(BEJ) ada erde erusahaan tersebut memlk laran keuangan yang lengka dan dublkaskan d ICMD.4. Tujuan eneltan Berkatan dengan ermasalahan yang telah dmmuskan d atas, maka tujuan dar eneltan n adalah untuk menar bukt emrs bahwa enurunan knerja yang terjad setelah Seasned Equty fferngs memakan hasl dar ska rtuns manajer yang memanulas laba..4. Manfaat eneltan Dar hasl eneltan n, dharakan daat bermanfaat bag emsahaan, nvestr dan juga ara embaa. Manfaat eneltan n bag emsahaan adalah bag manajer yang melakukan manulas sebaknya dlakukan dengan kebjaksanaan yang wajar, agar hak luar tdak menla negatf terhada emsahaan tersebut. Bag nvestr, eneltan n bermanfaat untuk lebh telt untuk menla suatu emsahaan sebelum memutuskan untuk bernvestas. Sedangkan bag ara embaa yatu untuk

22 memelajar tentang bagamana erusahaan menawarkan sahamnya agar laku d asar dan nvestr tertark untuk membelnya

23 BAB II LANDASAN TERI 2. Seasned Equty fferngs Seasned equty fferngs meruakan enawaran ekutas tambahan yang dlakukan erusahaan ublk, d luar ekutas yang dtawarkan keada masyarakat melalu ntal ubl fferngs (Meggnsn, 997: dalam Sulstyant dan Mdastut, 22). Selan untuk membaya kegatan erasnalnya, enawaran ekutas n dlakukan erusahaan untuk menar tambahan dana yang akan dgunakan untuk tambahan nvestas atau membayar hutangnya yang jatuh tem (Sulstyant dan Wbsn, 2). Sulstyant dan Wbsn menambahkan, dalam seasned equty fferngs ada ntnya daat dlakukan dengan dua ara, ertama melalu rght ssue, yatu menjual hak {rght) keada emegang saham lama untuk membel ekutas tambahan tersebut dengan harga tertentu dan saat tertentu engumuman emsahaan yang melakukan rght ssue Kedua, melalu mekansme send fferngs, thrd fferngs, dan seterusnya, yatu menjual ekutas tambahan tersebut tdak hanya keada emegang saham lama, teta juga keada nvestr d asar yang ngn membelnya. Dalam seasned equty fferngs hak yang djual dtawarkan dahulu keada emegang saham yang lama agar emegang saham lama daat memertahankan rrs keemlkannya agar sama seert sebelum enawaran ekutas n.

24 2.4 Knerja Sama seert ketka ntal ublk fferngs, enurunan knerja juga terjad dalam seasned equty fferngs sebelum dan sesudah enawaran. enurunan knerja menjelang seasned equty fferngs terjad karena adanya asmetr nfrmas antara manajer dengan nvestr. Manajer memanulas knerja menjelang seasned equty fferngs dengan menggunakan dsretnary arual, yatu kebjakan akuntans yang memberkan keleluasaan ada manajemen untuk menentukan jumlah transaks akrual seara fleksbel (Mardyah, 2). Manulas n dkenal juga dengan earnngs management atau manajemen laba, manulas n meruakan refleks ska rtunstk manajemen untuk memerleh keuntungan bag drnya sendr (Sulstyant, 22). Manajer memanaje laba karena earnngs atau laba karena bak ter mauun bukt-bukt emrs menunjukkan bahwa earnngs atau laba telah djadkan sebaga suatu target dalam rses enlaan restas suatu usahaalasan lan adalah mengngat akan entngnya keuntungan atau erlehan seara akuntans untuk embuatan keutusan leh banyak hak. Msalnya nvestr, manajer, emegang saham, dan Ian-lan (umant, 20). Cara manajer untuk mengatur keuntungan yatu melalu aa yang dkenal sebaga akrual manajemen, eneraan suatu kebjakan akuntans yang wajb lebh awal atau teat ada saat dwajbkan, melalu erubahan rsedur akuntans yang derkenankan leh badan akuntans seara sukarela {vluntary auntng hanges) dan melalu kebjakan eras, nvestas dan embelanjaan (umant, 20). Ska rtunstk n dlakukan manajemen dengan haraan nvestr member enlaan

25 stf terhada erusahaan dan meresn enawaran yang dlakukan erusahaan (Mardyah, 2). Earnngs management daat dlakukan dengan dsretnary arual mauun nndsretnary arual. enggunaan earnngs management ada saat seasned equty fferngs dlakukan dengan menggeser endaatan masa dean {future earnngs) menjad endaatan sekarang {urrent earnng), sehngga laba ada erde seasned equty fferngs dlarkan lebh tngg dar yang sehamsnya (Mardyah, 2). Jad walauun dalam waktu dekat atau jangka endek erusahaan daat memertahankan knerjanya, teta dalam jangka anjang erusahaan tersebut akan mengalam enurunan knerja. enumnan knerja asa Seasned Equty fferngs daat djelaskan dengan Ageny thery (ter ageny) dan knse Wndws f rtunty. Knse-knse n memerlhatkan sfat rtuns manajer karena adanya asmetr nfrmas antara manajer dan nvestr sebelum enawaran (sulstyant dan wbsn, 2). 2.5 Hubungan Seasned Equty fferngs dengan enurunan Knerja Menurut Knse Ageny Thery Dalam ageny thery, manajer memanfaatkan asmetr nfrmas karena kesuerrannya dalam menguasa nfrmas d bandngkan asar (Sulstyant dan Wbsn, 2). Atau dengan kata lan, enumnan knerja erusahaan tersebut berkatan dengan ska rtuns manajer untuk memanfaatkan kesematan yang ada, mesk dalam jangka anjang manajer akan kehlangan kendal atas keunggulannya, yang terefleks dalam enurunan knerja erusahaannya.

26 0 Manulas terhada knerja menjelang seasned equty fferngs meruakan enjelasan yang lgs mengaa erusahaan tdak mamu memertahankan knerjanya (Sulstyant dan Mdastut, 22). Manajemen melakukan manulas dengan menggunakan dsretnary arual, atau stlah lanya adalah earnngs management. Manulas n dalam jangka anjang tdak daat dtemskan sehngga mengalam enurunan knerja keuangan. Sesaat sebelum enawaran terjad enurunan saham yang dkarenakan manajer memanulas laba. Hal n ada masa yang akan datang (beberaa tahun setelah enawaran) akan mengalam enurunan knerja, karena asar akan mengetahu kekelruannya dan melakukan kreks. eneltan Suk dan Allen menggunakan emat mdel alat uj untuk melhat knerja keuangan sebelum dan sesudah seasned equty fferngs. Haslnya mengatakan bahwa emsahaan emsahaan yang melakukan seasned equty fferngs mengalam enumnan knerja dalam jangka anjang, hal n tdak terjad ketka suatu erusahaan menawarkan tambahan saham satu kal saja, teta eneltan n meerhatkan kesamaan hasl ada eneltan emsahaan yang melakukan lebh dar satu ssue. 2.6 Hubungan Seasned Equty fferngs dengan enurunan Knerja Menurut Knse Wndws frtunty Dalam wndws f rtunty enumnan knerja dsebabkan manajer berska rtuns dengan memanfaatkan keuntungan dar wndws f rtunty

27 jangka endek {transtry) dengan mengeluarkan ekutas bam ketka asar seara subtantf menla erusahaan tersebut terlalu tngg {vervalued). Hal n knssten dengan knse asmetr nfrmas antara manajer dan asar, yatu knse yang menjelaskan keuntungan manajer karena menguasa n frmas rvate lebh banyak dbandng nvestr, sehngga manajer hanya akan mengeluarkan ekutas tambahan jka manajer eraya bahwa nla erusahaannya vervalue (Sulstyant dan Wbsn, 2). eneltan Clarke at al.(24) dengan menggunakan knse wndws f rtunty mengatakan tga tahun sebelum enawaran dan lma tahun setelah enawaran, erusahaan yang melakukan seasned equty fferng mengalam enurunan knerja. eneltan-eneltan sema yang dlakukan Shawn, Shelly, dan Swnt (20), dan eneltan Wu (2) juga menemukan hasl yang sama yatu erusahaan-erusahaan yang melakukan seasned equty fferngs akan mengalam enumnan knerja setelah enawaran. Menurut sulstyant dan wbsn (2), dalam knse wndws f rtunty, enurunan knerja dsebabkan ska rtunstk manajer yang memanfaatkan "kesalahan" asar dalam menla emsahaan {vervalued). Namun dalam jangka anjang asar akan mengetahu kekelruannya dan melakukan kreks yang mengakbatkan emsahaan akan mengalam enumnan knerja. Dalam eneltan mereka, dtemukan bukt bahwa manajer berska rtuns, sehngga mengakbatkan enumnan knerja emsahaan asa seasned equty fferngs. Sulstyant dan Mdastut (22) menambahkan bahwa emsahaan yang melakukan

28 2 seasned equty ferngs tdak hanya mengalam enurunan knerja eras teta juga knerja saham selama tga tahun asa enawaran. Hal n terjad karena harga saham berkrelas dengan knerja keuangan, sehngga enurunan knerja keuangan akan membuat asar melakukan kreks harga saham yang vervalue. eneltan Budart dan Bardwan menunjukkan bahwa nla asarerusahaan turun sama % ada saat enawaran. Mereka menggunakan mdel sgnally thery, yatu mdel yang mengasumskan adanya asmetr nfrmas dantara berbaga artsan d asar mdal. Mdel tersebut menyatakan bahwa asar akan bereaks seara negatf karena adanya engumuman enambahan saham bam yang mengndkaskan adanya nfrmas yang tdak menguntungkan tentang laba d masa yang akan datang. 2.7 Revew eneltan-eneltan Sebelumnya Beberaa eneltan telah dlakukan untuk membuktkan adanya enurunan knerja d sektar Seasned Equty fferngs, antara lan: D Indnesa seasned equty fferngs ernah d telt leh Sulstyant dan Mdastut (22), serta Ada (2). Sulstyant dan Mdastut (22) menymulkan bahwa emsahaan yang melakukan seasned equty fferngs mengalam enumnan knerja eras dan saham selama tga tahun setelah enawaran. Sedangkan Ada (2) menambahkan bahwa knerja erusahaan sebelum enawaran dan ada saat enawaran mengalam kenakan yang tngg, erubahan knerja n terjad karena adanya earnngs management.

29 Sedangkan dar luar neger, Shawn, Shelly, dan Swnt (20) yang menelt SE yang terjad d REITs {real estate nvestment trusts), mengatakan bahwa lebh dar 67% dar 78 REITs mengalam undererfrmane satu tahun setelah enawaran dan lebh dar 72% dar erusahaan-erusahaan mengalam enurunan knerja tga tahun setelah enawaran. Wu (2) mengungkakan bahwa erusahaan yang melakukan SE ada erde mengalam kenakan sebesar % sebelum har terakhr enawaran. Kemungknan harga n nak dsebabkan manulas manajer. Dalam eneltan Shvakumar (20) juga mengungkakan harga yang nak tersebut dsebabkan leh manulas manajer. Sedangkan Clarke, Dunbar, Kathleen (24) dengan menggunakan htess wndws f rtunty berhasl mengungkakan bahwa erusahaan yang melakukan SE mengalam enumnan knerja setelah enawaran. Hasl njuga dtemu adaeneltan Zang, Lyandres, dan Sun (25), dan eneltan Suk dan Allen... erumusan Htess HI : Jka manajer berska rtuns, maka erusahaan akan mengalam enumnan knerja asa enawaran. H : Jka manajer berska rtuns, maka emsahaan tdak akan mengalam enurunan knerja asa enawaran. HA : Jka manajer berska rtuns, maka erusahaan akan mengalam enumnan knerja asa enawaran.

30 4 H2 : enurunan knerja asa enawaran seara sgnfkan dsebabkan leh manulas yang dlakukan manajer H02 : enumnan knerja asa enawaran tdak dsebabkan leh manulas yang dlakukan manajer Ha2 : enurunan knerja asa enawaran seara sgnfkan dsebabkan leh manulas yang dlakukan manajer

31 5 BAB III METDE ENELITIAN eneltan n meruakan eneltan stud erstwa. erstwa yang duj adalah adanya enurunan knerja yang terjad ada waktu Seasned Equty fferng. Metde analss data yang dgunakan adalah uj regres berganda.. ulas dan Samel Dalam eneltan n, enelt menggunakan data sekunder yang dambl dar laran keuangan dan harga saham enutuan bulanan erusahaan yang melakukan Seasned Equty fferngs erde d Bursa Efek Jakarta. erde n dambl karena ada erde tersebut memakan masa asa krss, dmana knds ereknman erlahan-lahan nak. Samle dlh berdasarkanurse samlng, yatu teknk enentuan samle dengan beberaa krtera tertentu. Krtera yang dtentukan adalah :. emsahaan nn lembaga keuangan, hal n untuk mengantsas kemungknan engaruh regulas tertentu yang daat memengaruh varabel eneltan seet dalam eneltan Sulstyant dan Mdastut, erusahaan tdak terglng dalam jens ndustr erhtelan, travel, transrtas dan real estate.

32 6. emsahaan memlk laran keuangan mnmal tga tahun sebelum SE dan menerbtkan laran keuangan seara terns menems mnmal tga tahun setelah SE..2. Data dan Sumber eneltan Data yang dergunakan dalam eneltan n adalah data sekunder yatu: data Cash flws frm eratns, ttal asset, sales, net nme,all urrent asset, fxed asset, all urrent labltes, rss rerty, lant and equment. Data data n derleh melalu laran keuangan tahunan yang dmuat dalam ICMD. Tabel. «Tabel enyamelan Keterangan. emsahaan yang melakukan SE jumlah 7 ada tahun emsahaan yang termasuk lembaga (22) keuangan. emsahaan yang tdak lengka 4. emsahaan yang menjad samle (2) Tabel datas menunjukkan bahwa dar 72 emsahaan yang melakukan SE ada tahun derleh samel sebanyak emsahaan. Adaun daftar nama emsahaan samel daat dlhat ada tabel.2 berkut:

33 7 Tabel.2. Daftar erusahaan Samel N Kde Nama erusahaan Tanggal SE TRK T. Mult Aqr ersada 4 desember 2 2 DAV T. Davmas Abad 2desember2 DLTA T. Delta Djakarta 0 desember TS T neernd urmet Internatnal 5 februar 2 5 SRSN T. Sarasa Nuqraha ktber 20 6 TIRA T. Tra Austente 0 januar 2 7 TCID T. Mandm Indnesa 4 aqustus 20 8 DCTTH T. Ctatah Industr Manner 28 nvember 22 9 SID T. Serad Industr Marmer 26 nvember 2 0 HMS T. H.M. Samerna 8 jun 999 ESTI T. Evershne 2 jul 20 2 MYRX T. Hansn desember 22 BRT T. Bart asf Tmber 27 desember 22 4 AMF T. Asahmas Flat lass..ltd. 8 desember 20 5 CTBN T. Ctra Tubnd 4 januar IKAI T. Int keramk Alamasar Industr 0 Setember 22 7 KBLM T. Kabelnd Murn 9 desember 2 8 HER T. Her Suermarket 5 Setember 2 9 WI T Waksana verseas Internatnal 9 arl 2 20 BNBN T. Bakre & Brther ktber 2 2 JST T. Jakarta Seta Bud desember MERK T. Merk 22 desember 20 2 BATI T. BAT 7me20 24 MLL T. Multlar Crratn 27 jul AISA T. Tqas lar Sejahtera Fd nvember RNBA T. Bentel Internatnal Investama 24 januar BYS T. Bayer Indnesa 4me MTDL T. Metrdata Eletrns januar INT T. Indement Tunggal erkasa 25 me 2 0 CSMCB T. Semen Cbnng januar 2 BAYU T. Bayu Buana 2 arl 22

34 8.. Defns Varabel-Varabel dan engukurannya.. Knerja Knerja dalam eneltan n ddefnskan sebaga knerja keuangan dan kneja saham. Knerja keuangan mereflekskan knerja fundamental emsahaan dan akan dukur dengan menggunakan data fundamental emsahaan, yatu data yang berasal dar laran keuangan emsahaan (Sulstyant dan Mdastut, 22). Knerja keuangan dalam eneltan n dukur dengan menggunakan ras antara net nme dan enjualan bersh (Teh et al., 997; 998: dalam Sulstyant dan Wbsn, 2). Dua tem n daka karena tem n seara langsung terengaruh leh manulas manajer (Sulstyant dan Wbsn, 2). Sedangkan knerja saham akan mengndkaskan knerja asar emsahaan dan akan dukur dengan menggunakan nla asar saham emsahaan yang beredar d asar mdal (Sulstyant dan Mdastut, 22). Knerja saham dukur dengan menggunakan tngkat engembalan. (Hart, 2 dan Teh et al.,997; 998: dalam Sulstyant dan Wbsn, 2). Tngkat engembalan {return) dhtung dengan rumus: t - t-/ t-, dmana t adalah harga saham ada erde t dan t- adalah harga saham sebelum t(hartn, 20: dalam Sulstyant dan Wbsn, 2)...2 Eearnngs management Seert eneltan-eneltan sebelumnya, enelt menggunakan mdfed jnes mdel (99) untuk mendeteks adanya earnngs management, karena Dehw at al. (995: dalam Ada, 2) menyatakan bahwa mdel Jnes yang telah

35 9 dmdfkas memberkan kekuatan statstk yang tngg untuk mendeteks adanya earnngs management. Sesua dengan eneltan Sulstyant dan wbsn (2), ttal arual dhtung dar selsh antara net nme dan ash flw frm eratns. Ttal arual tersebut akan deah menjad emat kmnen utama akmal, yatu Dsretnary rrent Aruals (DCA), Dsretnary Lng-Term Aruals (DLTA), Nndsretnay rrent Aruals (NDCA), dan Nndsretnary Lng-Term Aruals (NDLTA). DCA dan NDCA memakan akmal yang berasal dar aktva lanar {urrent assets), sedangkan DLTA dan NDLTA memakan akrual yang berasal dar aktva tdak lanar {fxed assets) AC = Net nme - Cash flws frm eratns rrent aruals (CA) ddefnskan sebaga embahan dalam nnassh urrent assets dkurang embahan dalam eratng urrent labltes dan dhtung sebaga berkut: debt) CA = D (urrent assets-ash) - D(urrent labltes-urrent maturty f lng-term Nndsretnary urrent aruals (NDCA) memakan aruals yang deksektas dengan menggunakan mdfed Jnes mdel. Exeted urrent aruals sebuah emsahaan dtahun tertentu destmas dengan menggunakan rss-setnal rdnary least squere (LS) regressn terhada urrent arual dan embahan enjualan. _CA_y_ (_J ) +a(a&\esja

36 20 Nndsretnaty urrent aruals (NDCA) dhtung sebaga berkut: Dmana: mda,t = a,(_-j ) +a (ASales u -ar \ w J-' 2 TA,.m ' a =Estmated nteret untuk emsahaan ada tahun t tf = Sle untuk emsahaan ada tahun t TAI,t-l = Ttal assets ada erde t- ASa les ATR = embahan enjualan = embahan dalam utang dagang Dsretnary urrent aruals (DCA) untuk sebuah emsahaan ada tahun tertentu dhtung sebaga berkut: DCA u = CA.^ _ NDCA IA.- Untuk menghtung dsretnary dan nndsretnary lng-term aruals (DLTA dan NDLTA), hams menghtung dsretnary dan nndsretnary ttal aruals (DTA dan NDTA). Dsretnary ttal aruals (NDTA) sebuah emsahaan dtahun tertentu dhtung meregres ttal aruals (AC) sebaga deenden varabel dan grss rerty, lant, and equment (E) sebaga addtnal exlanatry varable -{-.6. (»_) +fr.ftsalesu -ar * ( e t)

37 2 Nndsretnary ttal aruals (NDTA) dhtung sebaga berkut: NDTA, _f (»_) +f.^aesjjlae.)^ (FE^ IM.t- Tf\ j. V\.- Dmana: b" = Estmated nteret emsahaan ada tahun t '>b = Sle untuk emsahaan ada tahun t E = rss rerty, lant, and equment TAI,t- = Ttal assets ada erde t-.4. Metde Analss Data.4.. Menghtung masng-masng varabel eneltan. Menghtung nla ttal arual 2. Menghtung nla urrent arual. Menghtung nla nndsretnary aruals (NDCA) masng-masng emsahaan samel. 4. Menghtung nla dsretnary aruals (DCA) masng-masng emsahaan samel. 5. Menghtung nla dsretnary lng term aruals (DLTA) masng-masng emsahaan samel. 6. Menghtung nla nndsretnary lng term aruals (NDLTA) masngmasng emsahaan samel. 7. Menghtung varabel knerja keuangan masng-masng emsahaan-samel.

38 22 8. Menghtung varabel knerja saham masng-masng emsahaan samel. 9. Menghtung nla mean knerja keuangan, knerja saham dan DCA.4.2. Uj Nrmaltas Data engujan nrmaltas data dlakukan sebaga syarat untuk analsa arametrk, karena asums yang hams dmlk leh data adalah bahwa data tersebut terdstrbus seara nrmal. engujan nrmaltas dlakukan dengan menggunakan statstk Klgmrv-Smmv (K-S). Jka nla Asym.Sg. (2-tal) > 0,05 maka data berdstrbus nrmal. Sebalknyajka nla Asym.Sg. (2-tal) < 0,05 maka data tdak berdstrbus nrmal..4.. Uj Asums Klask Uj Asums Klask n dmaksudkan untuk mengetahu aakah enggunaan mdel regres lnear berganda dalam menganalss telah memenuh asums klask. Mdel lnear berganda akan lebh teat dgunakan aabla memenuh asums berkut:.4... Uj Multklneartas Multklneartas dgunakan untuk menunjukkan adanya krelas antara varabel-varabel bebas dengan regres. engujan n bertujuan untuk mengetahu aakah terdaat krelas untuk varabel ndeenden, antara lan dengan melhat:

39 2 a. Besaran VlF{Varan Inflatn Fatr), dalam engujan n regres yang bebas nn multklneartas adalah yang memunya VIF untuk seta varabel ndeenden berada dbawah 0. b. Besaran krelas antar ndeenden varabel. ada engujan n, regres yang bebas multklneartas adalah kefsen krelas antar ndeenden tdak lebh datas 0,80 dan 0, Uj Autkrelas Autkrelas dgunakan untuk menguj aakah dalam mdel suatu regres lnear ada krelas antara kesalahan engganggu ada erde "t" dengan kesalahan engganggu ada erde "t-" dar serangkaan engamatan yang tersusun dalam rangkaan waktu. Salah satu alat uj yang dgunakan adalah Uj Durbn Watsn dan ketentuannya sebaga berkut: Tabel. Nla Durbn Watsn Durbn Watsn Kesmulan Kurangdar,0 Ada Krelas,0-,54 Tana Kesmulan, Tdak ada aut krelas 2,46-2,90 Tana kesmulan Lebh dar 2,9 Ada krelas

40 24 Mdel regres yang bak yatu yang nnautkrelas yatu tdak terdaat engamh dar varabel dalam mdel melalu tenggang waktu Uj Heterskedaststas Heterkedaststas bertujuan menguj aakah mdel regres terjad ketdaksamaan varan dar resdual satu engamatan ke engamatan yang lan. Mdel regres yang bak yatu mdel regres yang tdak terjad heterskedaststas. Untuk menguj gejala heterkedaststas, enuls menggunakan uj metde grafk, yatu dengan melhat ada tdaknya la tertentu tergambar ada Satterlt, dasar engamblan keutusan dengan menggunakan metde grafk n adalah: a. Jka ada la tertentu, seert ttk-ttk yang membentuk suatu la tertentu yang teratur (bergelmbang, melebar kemudaan menyemt) maka telah terjad heterkedaststas. b. Jka tdak ada la yang jelas, serta ttk-ttk menyebar datas dan sbawah angka nl ada sumbu Y, maka tdak terjad heterkedaststas.

41 BAB IV ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.. Statstk Deskrtv Seert dalam eneltan Sulstyant dan wbsn (2) eneltan n menggunakan erde engamatan 7tahun, yatu tga tahun sebelum enawaran (t- sama t-), erde enawaran (t), dan tga tahun setelah enawaran (t+i sama t+). Knerja dalam eneltan n dbag menjad dua, yatu knerja saham dan knerja keuangan. Knerja keuangan dukur sebaga ras antara laba bersh dan ejualan (teh et al., 997: 998: dalam Sulstyant dan Mdastut, 2). emlhan tem tersebut dsebabkan kedua tem tersebut memakan byek yang seara langsung dengaruh manulas yang dlakukan manajer (Sulstyant dan Mdastut, 2).. Dan knerja saham dukur dengan return saham. Hasl erhtungan dtunjukkan ada tabel 4.. Tabel 4.. Nla mean knerja keuangan dan knerja saham 25

42 26 t+ 0,078 0,680 t+2 0,025 0,475 t+ 0,79 0,04 Sumber : data setelah dlah Tabel 4.. menunjukkan nla mean kneja keuangan dan knerja saham emsahaan selama erde engamatan. Berdasarkan hasl erhtungan datas menunjukkan erde sebelum seasned equty fferngs (t- sama t-) mengalam kenakan yatu -0,28742, -0,5742, -0,065 untuk knerja keuangan dan 0,9, 0,478, 0,5844 untuk knerja saham, unaknya ada tahun enawaran atau tahun t yatu 0,47742 untuk knerja keuangan dan,8758 untuk kneja saham, kemudan mengalam enumnan knerja ada erde setelah enawaran (t+ sama t+) yatu 0,078065, 0,025806, 0,87 ada knerja keuangan dan 0,680, 0,475, 0,04 ada knerja saham. Hasl n sesua dengan eneltan Sulstyant dan Wbsn (2) yang menymulkan terjadnya kenakan knerja sebelum enawaran dan mengalam enumnan knerja asa enawaran. Menngkatnya kneja sebelum enawaran dan mengalam unak enngkatan knerja ada saatenawaran sertamenumnnya knerja setelah enawaran mengndkaskan adanya uaya manajemen untuk memberkan snyal stf ada asar. Dengan adanya enngkatan knerja sebelum enawaran dharakan agarasar meresn stf terhada saham yang dtawarkan, ta hal n tdak daat dertahankan sehngga terjad enumnan knerja setelahenawaran.

43 27 rafk 4. Statstk deskrtf knerja statstk deskrtf knerja tahun knerja keuangan mean knerja saham mean Teh et al. (997; 998 dalam sulstyant dan wbsn 2) menatat aabla enumnan knerja keuangan asa enawaran dsebabkan leh manulas yang dlakukan manajer, maka dsretnary aruals akan mamu menjelaskan enumnan knerja keuangan tersebut. Dsretnary arual n memakan rks dar erlaku earnng management yang dlakukan leh emsahaan. Statstk deskrtv dsretnary aruals dsajkan dalam tabel 4.2. Tabel 4.2. Nla mean dsretnary aruals Tahun Dsretnay aruals t- -0,442

44 28 t-2-0,0589 t- 0,2775 t 0,428 t+ 0,99 t+2 0,0879 t+ 0,97 Tabel 4.2. menunjukkan nla dsretnay aruals yang memakan rks erlaku manajer yang rtuns dengan memanulas laba. Nla mean ada tahun t atau erde enawaran memakan nla tertngg dbandngkan nla ada erde enawaran dan sesudah enawaran. Hal n sesua dengan hasl eneltan sulstyant dan wbsn (2) yang menatat la ergerakan dsretnary aruals akan sejalan ergerakan knerja emsahaan. ada erde t- (-0,442) nla dsretnary aruals mula mengalam enngkatan sama dengan erde t- (0,2775), memunak ada erde t (0,428), dan mengalam enumnan knerja mula dar erde t+ (0,99) sama dengan erde t+ (0,97).

45 Analss Regres Berganda engaruh Manulas Laba terhada enurunan Knerja (Knerja Saham dan Knerja Keuangan) Uj Asums Klask Sebelum dlakukan engujan htess terlebh dahulu dlakukan uj asums klask. engujan n dlakukan untuk menguj valdtas dar hasl analss regres lner berganda. Adaun uj asums klask adalah sebaga berkut: Uj nrmaltas engujan nrmaltas adalah engujan tentang kenrmalan data. Uj n dlakukan sebaga syarat untuk analss statstk arametrk. Uj nrmaltas menggunakan uj statst Klgmrv-Smrnv (KS). Hasl uj nrmaltas daat dlhat ada, sedangkan reka hasl uj nrmaltas masng-masng varabel daat dlhat ada tabel 4..

46 0 Tabel 4.. Hasl Uj Klmgrv-Smrnv Test ne-samle Klmgrv-Smrnv Test N Nrmal arameters(a,b) Mst Dfferenes Extreme Mean Std. Devatn Abslute stve Negatve Klmgrv-Smrnv Z Asym. Sg. (2-taled) a Test dstrbutn s Nrmal, b Calulated frm data. DCA NDCA NDLTA DLTA KK KS,4590 2,5569 0,90, ,066 84,20,90,0 -,2! -,20,29,56,058 I,2,07472, ,40,40 -,25,780, , ,06567,298,298 -,267,66,080, ,785 26,2,0 -.2,76,65, , ,69,69 -,099,940,40 Dar tabel datas daat dketahu nla asym.sg. (2taled) KS nlanya kebanyakan > 0,05, sehngga daat dastkan bahwa varabel tersebut nrmal Uj autkrelas Untuk mendeteks ada tdaknya autkrelas dgunakan uj Durbn Watsn dar rgram SSS. Jka nla Durbn-Watsn mendekat 2 maka tdak terjad autkrelas, teta jka nlanya 0 atau 4 maka terjad autkrelas. f Tabel 4.4. Hasl uj Durbn-Watsn knerja keuangan 2, knerja saham,840 DURBIN-WATSN Data datas menunjukkan nla Durbn-Watsn sebesar 2, dan,840, maka daat dsmulkan bahwa tdak terdaat autkrelas dalam eneltan n.

47 Uj Multklnertas engujan n bertujuan untuk mengetahu aakah terdaat krelas untuk varabel ndeenden dalam mdel regres yang dgunakan. Suatu mdel regres yang bak yatu mdel regres yang nn multklneartas, artnya antara varabel ndeenden yang satu dengan yang lan dalam regres tdak salng berhubungan seara semurna. ada eneltan n endekatan yang dgunakan yatu dengan melhat VlF{Varan Inflatn Fatr), dalam engujan n regres yang bebas nn multklneartas adalah yang memunya VIF untuk seta varabel ndeenden berada dbawah 0. Tabel 4.5. Tabel multklnertas knerja keuangan knerja saham VIF VIF DCA, , NDCA,092667, NDLTA, , DLTA,742662, Berdasar tabel datas daat dlhat bahwa keemat varabel ndeendent yatu DCA, NDCA, NDLTA, dan DLTA bak dalam knerja keuangan mauun knerja saham memunya nla VIF dbawah 0. Sehngga daat dsmulkan bahwa regres berganda tersebut bebas multklneartas.

48 Uj Heterkedaststas Untuk mendeteks adanya heterkedaststas daat dlakukan dengan melhat ada tdaknya la tertentu ada grafk Satterlt, jka ada la tertentu maka terdaatat heterkedaststas. Hasl engujan untuk melhat heterkedaststas ada eneltan n adalah sebaga berkut: rafk 4.2 Hasl uj heterkedaststas knerja keuangan Satterlt Deendent Varable: KK Regressn Standardzed redted Value

49 rafk 4. Hasl uj heterkedaststas knerja saham Satterlt Deendent Varable: KS D D L 0- n a a a a D a ** a D - - " D a 2 t D -2-0 a Regressn Standardzed redted Value Berdasar grafk datas maka daat dsmulkan bahwa data tersebut terbebas dar heterkedaststas, hal n daat dlhat dar ttk-ttk yang menyebar Analss Regres Berganda engaruh Manulas Laba Terhada enurunan Knerja Mdel matemats yang dgunakan untuk menjelaskan engaruh varabel bebas terhada varable terkat adalah mdel regres berganda seert berkut. Knerja Saham KS = a0 +aldca +a2ndca+andlta+aadlta 2. Knerja Keuangan KK= a0 +aldca + a2ndca+a,ndlta+adlta

50 4 Seert ada eneltan teh et al. (997: 998: dalam Sulstyant dan Mdastut, 2 sulstyant dan mdastut 2) enurunan knerja menggunakan rata-rata kneja dar tahun H sama tahun t+ dan varable ndeendennya (AC, NDCA, DLTA, NDLTA) menggunakan tahun t, karena ada dugaan bahwa varabel tersebut akan memredks enurunan kneja asa enawaran. Hasl uj regres dsajkan ada tabel Tabel 4.6 Hasl uj regres Varable ndeenden varabel deenden enurunan knerja keuangan enurunan knerja saham t-value DCA 0,044 0, t-value NDCA 0,288 0,74 t-value NDLTA 0,05 0, t-value DLTA 0,805 0,07 Tabel 4.6 (enurunan knerja keuangan) menunjukkan bahwa varabel DCA dan NDLTA seara sgnfkan memengaruh enurunan knerja keuangan. Nla t- value DCA sebesar 0,044 (sgnfkan ada level 5%) dan NDLTA sebesar 0,05 (sgnfkan ada level 5%) membuktkan bahwa dsretnary aruls akan memredks enurunan knerja asa enawaran. Sedangkan varable lan, yatu NDCA dengan t-value sebesar 0,288 dan DLTA dengan t-value sebesar 0,805, terbukt tdak memunya engaruh terhada enurunan knerja keuangan erusahaan yang melakukan seasned equty fferngs.

51 5 Tabel 4. (enurunan knerja saham) menunjukkan bahwa varabel DCA dan NDLTA juga seara sgnfkan memengaruh enurunan knerja saham. Nla t-value DCA sebesar 0, (sgnfkan ada level %) dan NDLTA sebesar 0, (sgnfkan ada level %) bahwa varable tersebut berengaruh seara sgnfkan terhada enuruan knerja saham. Sama seert enurunan knerja keuangan, varabel yang lan yatu NDCA dengan t-value sebesar 0,74 dan DLTA dengan t-value sebesar 0,07, terbukt tdak memunya engaruh terhada enurunan knerja keuangan erusahaan yang melakukan seasned equty fferngs. Dar hasl d atas maka daat dtark kesmulan bahwa H dtlak berart Ha dterma Uj htess untuk regres serentak (uj F) Tabel 4. meruakan reka dar hasl engujan engaruh varable bebas seara bersama-sama terhada enurunan knerja. Tabel 4.7 Hasl uj F Sg.F knerja keuangan 0,7 knerja saham 0,0

52 6 Dar data datas dketahu bahwa ada knerja keuangan dan knerja saham memerlhatkan bahwa nla sg. F keduanya lebh kel dar 5%, artnya bahwa seara serentak varable-varabel DCA,NDCA, NDLTA, dan DLTA berengaruh sgnfkan terhada enurunan knerja keuangan dan knerja saham, maka daat dtark kesmulan bahwa H dtlak berart Ha dterma. 4.. embahasan. Htess Htess ertama menyatakan bahwa jka manajer berska rtuns, maka emsahaan akan mengalam enurunan knerja asa enawaran. Hasl engujan dengan menggunakan statstk deskrtv menunjukkan bahwa terjad kenakan kneja sebelum enawaran dan mengalam enurunan knerja asa enawaran. Maka htess ertama dterma yatu jka manajer berska rtuns, maka erusahaan akan mengalam enurunan knerja asa enawaran. Hasl eneltan n juga mendukung hasl eneltan sebelumnya yang dlakukan leh sulstyant dan wbssn (2) yang menyatakan bahwa erusahaan mengalam enurunan knerja asa enawaran. Dalam eneltan n knerja ssuer dbag menjad dua, yatu kneja saham dan knerja keuangan. Knerja saham dukur dengan menggunakan tngkat engembalan {return), Knerja keuangan dukur dengan menggunakan ras antara net nme dan enjualan bersh. 2. Htess 2

53 BABV ENUTU 5.. Kesmulan Berdasarkan analss data dan hasl erhtungan yang telah durakan ada bab sebelumnya, maka kesmulan yang daat dambl dar eneltan n adalah sebaga berkut:. Berdasarkan dar nla mean knerja saham dan knerja keuangan, menunjukkan keduanya mengalam enngkatan knerja sebelum enawaran dan mengalam unak enngkatan knerja ada saat enawaran serta mengalam enurunan knerja setelah enawaran. 2. Berdasarkan hasl uj regres, menunjukkan enurunan knerja, bak knerja saham mauun knerja keuangan, seara sgnfkan dengaruh leh erlaku earnng management. DCA dan NDLTA meruakan dua varabel yang berengaruh terhada enurunan knerja. hal n mengndkaskan adanya uaya manajemen untuk memberkan snyal stf ada asar. Dengan adanya enngkatan knerja sebelum enawaran dharakan agar asar meresn stf terhada saham yang dtawarkan, ta hal n tdak daat dertahankan sehngga terjad enurunan knerja setelah enawaran. Seara terts enurunan knerja tersebut daat djelaskan dengan knse ageny thery dan wndws f rtunty. 8

54 Keterbatasan eneltan Dalam eneltan n enelt menyadar bahwa hasl eneltan mash jauh dar semurna. Hal n dsebabkan karena hasl eneltan n mash memlk beberaa keterbatasan, antara lan:. Jumlah samel yang relatf kel dan erde engamatan yang endek 2. Menggunakan data saham enuman bulanan untuk menghtung remm saham. Tdak menggunakan mdel mathed ar untuk membandngkan knerja erusahaan yang melakukan SE dan tdak, mdel n <daat dgunakan untuk menguj aakah enurunan kneja tersebut benar-benar akbat manulas laba, bukan karena faktr lan, msalnya knds ssal ltk, dan Ian-lan. 5. Saran Untuk eneltan Slanjutnya. Menggunakan samel yang lebh banyak dengan rentang waktu yang uku anjang, msalnya emat tahun sebelum dan sesudah enawaran 2. Menggunakan saham haran.. Menggunakan mdel mahedar.

55 Imlkas Imlkas hasl eneltan n adalah bahwa nvestr hams telt terhada keutusan engamblan nvestas yang akan dlakukan, karena knerja emsahaan yang tngg ada saat enawaran bukan ermnan knds emsahaan yang rl.

56 4 DAFTAR USTAKA Mardyah, Ada Anul, 2, Hubungan Wthdrawn, Intal ubl fferngs, Seasned Equty fferngs, dan Earnngs Management dengan Intal Return, Smsum Nasnal Akuntans IV, Surabaya. Allen, Davd E., dan Vtr Suk, Lng Run Undererfrmane fseasned Equty fferngs: Fat r an Illusn. Ary, Tatang, 20, Earnngs Management: Suatu Telaah ustaka, Jurnal Akuntans dan Keuangan Vlume 2. Budart, Arf, dan Zak Bardwan, 999 engaruh engumuman Rght Issue Terhada Tngkat Keuntungan dan Lkudtaa Saham d BEJerde , Jurnal Rset Akuntans Akuntans Indnesa. Clarke, Jnathan, Crag Dunbar, dan Kathleen kahle, 24, The Lng-Run erfrmane f Sendary Equty Issues: A Test f the Wndws f rtunty Hythess, The Jurnal fbusness. Hartn, Jgyant, 20, Ter rtfl dan Analss Investas, Eds 2, Ygyakarta: BFE Hwtn, Shawn, dan Shelly Hwtn, Lng Run Undererfrmane f REITS Fllwng Seasned Equty fferngs.jurnal f Real Estate rtfl Management. Huh, Sahn-Wk, dan Avandar Subrahmanyam., rder Flw attern Arund Seasned Equty fferngs and Ther Imlatnfr Stkre Mvement.

57 42 Km, Kenneth, Hyun-San Shn, 2, The Underrng f Seasned Equty fferngs Shvakumar, Lakshman, 20, D Frms Mslead Investrs by verstatng Earnngs Befre Seasned Equty fferngs?. Sudarmant, R., Analss Regres lner anda dengan SSS, raha Umu, Ygyakarta, 24. Sulstyant, H. Sr, dan Mdastut, ranata., 22, Seasned Equty fferngs: Benarkah Undererfrmane asa enawaran. Sulstyant, H. Sr, dan Wbsn, Hars, 2, Seasned Equty fferngs: Antara Ageny Thery, Wndws f rtunty, dan enurunan Knerja, Smsum Nasnal Akuntans VI. Sulstyrn, Nastt, 26, Manajemen laba d sektar I ada erusahaan Manufaktur d Bursa EfekJakarta. Wu Cngsheng, 2, The re Behavur f Seasned Equty fferngs the fferng date, The Jurnal fbussness and Enms. Zang, Lu 25, Invesment-Based Undererfrmane Fllwng Seasned Equty fferngs, Smn Shl Unversty frkester dan NBER

58 m _ < Q r + V " r r " s " m " " (N ' " " q " " " " '- " r " " " + q v " q q " " q " " m < * V " V q " V < " " q " ' " " " " + -4» "" *- V^ " r " VD " < " V " IT) " CV q " V -- " <- * ^ r V q " V q " " r q " " ^ S r VD ~ V " " r ' s " " >/-> " V " q r * r " r " " 5 r- " \ q " " VD s C-- " " V V ' " m ' " q V ' r " " V-s r " " vq_ " (N V " Cq V» t * r- q s rn - " r m " V r- V " V r " s " s " s ^ '4- V vq^ " q " r^ * r " " r " r v " VD r " t " ' " " " s V r V " V " ^ " 5 a u <u CU feb < eu < s > D r, M b'.-» u Q t _ «E u a a u <u u u J =0 z a l & a, 'S w < a. «C T S n 5 - a. vu D C J= ^^ U H 0-, - s - C0 s * a s «H E u a S n H a. u IS en > a a. H eu ) g s ' CU _ 'C CQ H a. "2 d q J u, g < eu a u h Jg g < 'g CU s _ "5 CU g ). u a: u "0 u a ) u u > J2 l- u 4» u. CQ 4} a u CQ.-. <u t/ "C M > CU CJ \- u s u < CQ _ e e- U *,& * tu s '5T 0 t-.2 CC e «CJ > C t. _ E u u CQ CU.2 '«^ CQ h "S s <u s 2 T t- M t- <L> " 60 a H (L) g «a u 60 a U u g u t CU C CQ CQ CU

59 44 Lamran 2 NDCA t- t-2 t- t t+ t+2 t+ T. Mult Aqr ersada 0,0-0,0-7, -0,2-0,09 0,6 0,02 T. Davmas Abad -0,25-0,4,2-0,02 0,09 0, 0,02 T. Delta Djakarta 0,0 0,0-59, -0,04 0,0 0,0-0,02 T. neernd urmet Internatnal 0,0 0,4 -,6-0,02 0,0-0,02 0,0 T. Sarasa Nugraha 0,0,7 60,24-0,0-0,0-0, -0,0 T. Tra Austente -0,05-0,2-5,25-0,04-0,04 0,2-0,05 T. Mandm Indnesa -0,02 0,55-80,90-0,09 0, 0,06 0,0 T. Ctatah Industr Manner 0,0-0,02 2,72 0,0-0,02-0,0 0,0 T. Serad Industr Marmer -0,02 0, 47,54-0,0 0, 0,42 0,02 T. H.M. Samerna -0,08 0,28-72,8-0, 0,22 0,9 0,0 T. Evershne -0,0 0,58,77-0,0 0, -0,05-0,0 T. Hansn 0, -0,07 4,87 0,0 0,05 0,0 0,0 T. Bart asf Tmber 0,0 0,02-5,8-0,0 0,0-0,22 0,0 T. Asahmas Flat lass..ltd. 0, 0,2-4,99-0,0 0,08 0,0 0, T. Ctra Tubnd -0,04 0,2-50,20 0,04 0, 0,4-0,0 T. Int keramk Alamasar Industr 0, -0,0-0,94-0,02 0, 0, 0,0 T. Kabelnd Murn 0,0-0,04-5,82-0,0 0,06-0,0 0,0 T. Her Suermarket -0,7 0,8-5,27-0,08 0,26 0,25 0,0 T. Waksana verseas Internatnal -0, 0,7 50,08-0,08 0,26-0,48-0,05 T. Bakre & Brther 0, 0,05 4,2 0,0 0,0-0,0 0,0 T. Jakarta Seta Bud 0, 0,0-6,04 0,0-0,0 0,0 0, T. Merk -0,06 0,0-9,07-0,09 0,5 0,0-0,0 T. BAT -0,02,4-4,6 0,0-0, 0,02-0,0 T. Multlar Crratn -0, -0,02-0,4-0,02 0,09-0,06 0,0 T. Tgas lar Sejahtera Fd 0,0 0,0 7,59 0,04 0,68 0,06-0,0 T. Bentel Internatnal Investama -, ,5-0,09-0, 0,0-0,5 T. Bayer Indnesa -0,0 0,6-5,24-0,0 0,8 0,0 0,02 T. Metrdata Eletrns -0, 0,44-42,6-0,8 0,2-0,4-0,0 T. Indement Tunggal erkasa -0,0 0,02-0,5-0,02 0,02 0,0 0, T. Semen Cbnng 0, 0, -, -0,0_ 0,0 0,0 0, T. Bayu Buana 0,06 0,2-88, -0,0-0, 0,2 0,09

60 45 Lamran DLTA t- t-2 t- t t+ t+2 t+ T. Mult Agr ersada 447,7 22,9 522,7 5579, 729, T. Davmas Abad 76842, 485, , 59944, , , T. Delta Djakarta 695,4 9902, 24698, 8962, , 86524, T. neernd urmet Internatnal 9474,6 246,4 565, 4720, ,2 20 T. Sarasa Nugraha 726,9 247,5 8688, 4642, , T. Tra Austente 9277, ,9 9665, ,9 0729,7 9956, T. Mandm Indnesa 58, , , ,2 582, 57575,4 567,2 T. Ctatah Industr Manner , , , , , ,4 T. Serad Industr Manner T. H.M. Samerna T. Evershne , , , ,5 T. Hansn 8982,6 7490, , ,7 6562, ,7 70,5 T. Bart asf Tmber T. Asahmas Flat lass..ltd. 7589, T. Ctra Tubnd 4, ,7 9598, , , T. Int keramk Alamasar Industr 76424, , 8288, ,6 757,4 T. Kabelnd Mum , 4042, , , , ,6 T. Her Suermarket 65665, , , 8497, ,6 66 T. Waksana verseas Internatnal , , , T. Bakre & Brther T. Jakarta Seta Bud T. Merk 5578,4 7985,5 5059,6 7454, , , 62720, T. BAT 28067,5 8602, , , , , , T. Multlar Crratn 268, T. Tgas lar Sejahtera Fd 82488,4 772,7 02, ,26 999,6 4248,2 T. Bentel Internatnal Investama 78,8 425, T. Bayer Indnesa 82842, 746, 276, , 4469, T. Metrdata Eletrns 8988,8 2769, , 2090,9 997, 5758, ,2 T. Indement Tunggal erkasa T. Semen Cbnng T. Bayu Buana 2878,9 2470,8. I L_ , , , 7457, 460

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil Vol. 11, No. 1, 77-83, Jul 2014 Taksran Kurva Regres Slne ada Data Longtudnal dengan Kuadrat Terkecl * Abstrak Makalah n mengka tentang estmas regres slne khususnya enggunaan ada data longtudnal. Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw Oleh : Harfa Hanan Yoga A Nugraha Gemur Safar ka Sautr Arya Andka Dumanau Dosen : Dr.rer.nat. Ded osad, S.S., M.Sc. Program Stud Statstka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di 1 BAD PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan nformas yang akurat, relevan dan dan up to date dbutuhkan oleh nvestor dalam menentukan apakah akan melakukan transaks jual bel efek d pasar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

I BBB TINJAUAN PUSTAKA

I BBB TINJAUAN PUSTAKA I BBB TINJAUAN PUTAKA. Pendahuluan Dalam enulsan mater okok dar skrs n derlukan beberaa teor-teor yang mendukung, yang menjad uraan okok ada bab n. Uraan dmula dengan membahas dstrbus varabel acak kontnu,

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Keberhasilan Mahasiswa Regresi Logistik

TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Keberhasilan Mahasiswa Regresi Logistik 5 TINJAUAN PUSTAKA Tngkat Keberhaslan Mahasswa Secara gars besar, faktor-faktor yang memengaruh keberhaslan mahasswa dalam enddkan (Munthe 983, dacu dalam Halm 29 adalah:. Faktor ntelektual seert masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun )

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun ) ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Stud pada Pemerntah Daerah Kabupaten/Kota d Indonesa Tahun 2013-2014) ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO AS FINANCIAL DISTRESS PREDICTION (Study on

Lebih terperinci