BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinwsi Kalimantan Selatan
|
|
- Yenny Susanti Kartawijaya
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Tahun 2010 merupakan tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinwsi Kalimantan Selatan Sesuai dengan VisiMisi Gubernur terpilih Periode Tahun , dan juga merupakan tahun terakhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan. Tahun perlu disusun Rencana Strategis baru bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarakan RPJM Tahun dan RPJP Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pada periode tahun proses Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura telah menghasilkan berbagai kemajuan, meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura, meningkatnya nilai tukar petani dan meningkatnya swa sembada pangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Walapun masih terdapat berbagai masalah dalam dinamika Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura baik bersifat internal mapun eksternal. Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura periode tahun terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan TPH antara lain : Alih Fungsi Lahan baik antara sub sektor pertanian maupun antara sektor pertanian dengan non pertanian, perubahan iklim yang susah diprediksi yang mengakibatkan perubahan 1
2 pola tanam, mutu produk hortikultura yang belum optimal, dll. Oleh sebab itu untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu pedoman dan arah dalam pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Sasaran Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dokumen perencanaan pembangunan TPH untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun sebagai acuan bagi seluruh stakeholders terkait, menyatukan persepsi dan gerak langkah dalam mewujudkan perspektif pembangunan pertanian TPH 5 tahun kedepan baik di kabupaten/kota, kecamatan dan desa di provinsi Kalimantan Selatan 1.3. Landasan Hukum Dasar penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Kalimantan Selatan tahun adalah : Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2
3 2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 Tentang RPJP Provinsi Kalimantan Selatan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor??????? Tahun 2010 tentang RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No 06 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur unsur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan. Keputusan Kepala Dinas nomor 236/DipertaTPH/2010 Tanggal 15 Februari 2010, tentang penyusunan Rencana Strategis Maksud Dan Tujuan Maksud disusunnya RENSTRA Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun adalah sebagai penjabaran dari RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Tahun serta RENSTRA Kementrian Pertanian Tahun Sedangkan 3
4 tujuannya adalah untuk memberikan arah dalam Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Sasaran 1.3. Landasan Hukum 1.4. Maksud dan Tujuan 1.5. Sistematika Penulisan GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola 2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran ISUISU STRATEGIS 3.1. Analisis Gambaran Pertanian TPH 3.2. Target Capaian pembangunan program Prioritas 3.3. Kajian Dokumen Penunjang 3.4. Analisis Isuisu Strategis VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan 4.3. Sasaran 4.4. Strategi 4.5. Kebijakan 4
5 BAB V BAB VI. BAB VII RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN PENUTUP 5
6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan azas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : b.1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikuoltura sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku ; b.2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. b.3. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan tanaman pangan b.4. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan hortikultura; 6
7 b.5. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana pertanian tanaman pangan dan hortikultura; b.6. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan usaha, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; b.7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis; b.8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan ; 2.2. Kapasitas pelayanan dan Aset yang dikelola a. Keadaan pegawai a.1. Dinas Pertanian TPH Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah provinsi kalimantan Selatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat c. Bidang Tanaman Pangan d. Bidang Hortikultura e. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 7
8 g. Unit Pelaksana Teknis h. Kelompok Jabatan Fungsional Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi dengan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Subbag Program, Subbag Kepegawaian dan umum, Subbag Keuangan) dan 12 (Dua belas) Seksi yaitu Seksi Pengembangan Padi, Seksi Pengembangan Palawija, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Seksi Pengembangan Tanaman Buah, Seksi Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura, Seksi Sarana Produksi dan Kelembagaan, Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air, Seksi Pengolahan, Seksi Pemasaran dan Seksi Bina Usaha. Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 84 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 83 orang dan Pegawai Pusat yang ditugaskan 1 orang, Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009 seperti terinci pada tabel berikut : Tabel 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalsel Tahun 2009 menurut golongan/ruang. No. Gol/Ruang Jumlah PNS (orang) IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a
9 III/d 10 III/c 13 III/b 19 III/a 13 II/d 3 II/c 3 II/b II/a 13 I/d I/c 3 Jumlah 84 Jumlah Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat pendidikan yaitu : SD ( 1 org), SLTP (3 Org), SLTA (47 Org), D.III (3 Org), S.1 (26 Org) dan S.2 (4 Org). Jumlah pejabat Srtuktural sebanyak 21 orang yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 15 orang, Esselon III sebanyak 5 orang dan Esselon II sebanyak 1 orang. a.2. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengamatan Peramalan Kepala Seksi Pengendalian Kelompok Jabatan Fungsional Susunan organisasi tersebut dilengkapi dengan 3 (Tiga) Sub Bagian. Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 134 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 9
10 Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 125 orang dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun Keadaan kepegawaian pada BPTPH dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a 4 III/d 8 III/c 34 III/b 46 III/a 12 II/d 2 II/c 3 II/b 6 II/a 9 I/d I/c 9 I/b I/a 1 Jumlah 134 Jumlah Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (6 org), 10
11 SLTP (6 org ), SLTA (85 org), D. I (6 org), D.III (4 org), S.1 (27 org) Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon III sebanyak 1 orang Esselon III sebanyak 3 orang dan Pejabat Fungsional sebanyak 88 orang a.3. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Kepala Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar Kelompok jabatan fungsional Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar, Instalasi Laboratorium Benih dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 86 orang terdiri dari 4 orang pimpinan, fungsional 39 orang, tenaga teknis 17 orang dan non teknis 26 orang. 11
12 Tabel 3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a a.4. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hotikultura (BBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : a. Kepala Balai b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha c. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Horti e. Kelompok jabatan fungsional 12
13 Tabel 4. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) IV / e IV/d IV/c IV/b 1 IV/a 1 III/d 2 III/c 1 III/b 9 III/a 9 II/d 4 II/c II/b II/a 13 I/d 2 I/c 3 I/b I/a 1 Jumlah 46 Jumlah Pegawai pada Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTP (2 org ), SLTA (30 org), Diploma (1 org) S.1 (7 org) S.2 (2 org) Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon III sebanyak 1 orang Esselon IV sebanyak 3 orang Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Hortikultura, Instalasi Laboratorium 13
14 Kultur Jaringan dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 46 orang terdiri dari unsur pimpinan 4 orang dan staf 42 orang dengan didukung beberapa Unit Produksi Benih Padi, Palawija dan Hortikultura : Unit Produksi Benih (UPB) Padi di Binuang dan Sei Tabuk Unit Produksi Benih (UPB) Palawija di Sarang Halang dan Batu Tungku Unit Produksi Benih (UPB) Hortikultura di Sungkai dan Guntung Payung. a.5. Balai Alsintan, dengan susunan organisasi terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Kepala Seksi Pelayanan Bengkel Kelompok jabatan fungsional. Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 13 orang tersiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 13 orang dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun
15 Tabel 5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Alat Mesin Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. b. Struktur Organisasi NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a Jumlah 13 Jumlah Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTA (8 org), Diploma (2 org) S.1 (2 org) S.2 (2 org). Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 3 orang Esselon III sebanyak 1 orang Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 truktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat dan 4 Bidang, dan 4 UPTD. Struktur organisasi tersebut seperti tercantum dibawah ini :
16 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAG PROGRAM SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG HORTIKULTURA BIDANG PRASARANA DAN SARANA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL SEKSI PENGEMBANGAN PADI SEKSI PENGEMBANGAN TANAMAN BUAH SEKSI SARANA PRODUKSI DAN KELEMBAGAAN SEKSI PENGOLAHAN SEKSI PENGEMBANGAN PALAWIJA SEKSI PENGEMBANGAN SAYURAN DAN ANEKA TANAMAN SEKSI PENGELOLAAN LAHAN DAN PERLUASAN AREAL SEKSI PEMASARAN SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN HORTIKULTURA SEKSI PENGELOLAAN AIR SEKSI BINA USAHA UPTD PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN
17 c. Aset yang dikelola Aset yang dikelola oleh Dinas pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Dafatar Aset yang dikelola Dinas Pertanian TPH Prov kalsel S/d tahun 2009 No Tanah/ Peralatan/Mesin Volume Satuan 1 Roda 4 15 Unit 2 Roda 2 50 Unit 3 Komputer 30 Unit 4 Laptop 15 Unit 5 Hand Traktor 70 Unit 6 Dryer 7 Unit 7 Mist Blower 3 Unit 8 Silo 2 Unit 9 Power Thresher 75 Unit 10 Bangunan/Tanah 8 Unit 2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok sasaran Jenis Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah sebagai berikut : a. Pelayanan sertifikasi benih Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Pelayananan produksi benih Sumber Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Pelayanan informasi hasil pengamatan, pelaksanaan pengendalian pada eksplosi serangan OPT dan penanganan Dampak fenomena Ikim, serta Produksi starter agens hayati Tanaman Pangan dan Hortikultura d. Pelayanan Jasa Alsintan Tanaman Pangan dan Hortikultura 17
18 Sedangkan kelompok sasaran dari pelayanan tersebut adalah Petani, Kelompok Tani, Penangkar benih, kelompok usaha bidang pertanian dan stakeholder bidang pertanian. 18
19 BAB III ISUISU STRATEGIS 3.1. Keadaan Pertanian TPH Tahun Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir ( ) untuk padi, jagung, Kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan sayuran mengalami peningkatan sedangkan untuk Kacang Tanah dan Kacang Hijau dan buah buahan mengalami penurunan. Secara rinci Produksi TPH tahun seperti tabel dibawah ini : Tabel 7. Produksi (ton) dan Kenaikan Ratarata Produksi TPH per tahun (%) dari tahun 2005 s/d 2009 Produksi (Ton) Perk NO. KOMODITAS ratarata (%/tahun) * 1 PADI ,48 2 JAGUNG ,38 3 KEDELAI ,13 4 KACANG TANAH (1,87) 5 KACANG HIJAU (1,74) 6 UBI KAYU ,22 7 UBI JALAR ,02 8 SAYURAN ,14 9 BUAHBUAHAN (2,60) Berdasarkan capaian tersebut maka Kalimantan Selatan mengalami swa sembada beras (Surplus Beras) dan mendapatkan penghargaan antara lain : Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden untuk : Juara I Kalsel Kategori perorangan Lomba kebun buah durian Pengendali Organisme Pengganggu tumbuhan berprestasi Penyuluh Pertanian berprestasi 19
20 Kelompoktani moro asih Kab Batola dalam upaya pengembangan Ketahanan Pangan melalui pengembangan agribisnis pangan Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI untuk : a. Penyuluh Pertanian Teladan. b. Kelompoktani Agribisnis Tanaman Pangan Kategori Kelompoktani Jagung. c. Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM). Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur Kalimantan Selatan pada Bidang Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun 2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru. c. Petani Teladan. d. Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Mantri Tani Teladan. Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas 5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu. b. Mantritani teladan c. Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman teladan d. Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH) Selain keberhasilan tersebut diatas, terdapat juga permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan produksi ini yaitu : 20
21 Penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) masih terbatas dan belum optimal. Kecuali produktivitas Jagung dan ubijalar produktivitas tanaman pangan Kalimantan selatan masih dibawah ratarata nasional. Penggunaan varietas unggul benih bermutu masih rendah. Penggunaan pupuk berimbang masih terbatas. dukungan penyediaan alat mesin pertanian bagi petani /kelompok tani masih terbatas. Fenomena iklim yang sulit diprediksi, sehingga kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup besar, dan serangan OPT masih perlu diwaspadai. SDM petani rendah dan lemahnya daya beli petani terhadap sarana produksi Sentra/Kawasan Produksi : Pada tahun 2005 jeruk siam banjar mendapatkan penghargaan sebagai juara favorit I, II dan III Kontes jeruk Tingkat Nasional di Surabaya, sedangkan pada tahun 2009 buah durian Si Japang sebagai juara I lomba buah durian tingkat nasional. Untuk komoditas jeruk siam Banjar telah dikembangkan sebagai sentra dengan luas tanam s/d tahun 2009 seluas Ha dengan lokasi di Kabupaten Batola, Banjar dan Tapin. Sedangkan untuk durian dan komoditas unggulan kalsel lainnya (pisang, sayuran, tanaman 21
22 hias) belum dikembangkan kawasan sentra tetapi masih merupakan spot/skala kebun dengan luasan tertentu yang tersebar di seluruh Kab/Kota. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan/sentra adalah : Varietas unggul buahbuahan Kalimantan Selatan yang sudah dilepas masih banyak yang belum dikembangkan. kawasan/sentra produksi hortikultura belum tertata/terpetakan dengan baik. Belum diterapkannya secara optimal penerapan budidaya yang baik dan benar (GAP, SOP) Penggunaan benih unggul hortikultura masih rendah terutama untuk buah buahan dan tanaman hias. Kerusakan akibat serangan OPT serta bencana alam masih tinggi Sarana dan Prasarana. Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk mendukung Tanaman Pangan dan Hortikultura telah dilaksanakan melalui kegiatan cetak sawah, perluasan areal hortikultura, optimasi lahan, pembangunan Tata Air Mikro (TAM), Jalan Usaha Tani (JUT), Rehab Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), Fasilitasi Alat Mesin Pertanian, Pupuk Bersubsidi. Kegiatan tersebut dari tahun 2006 s/d 2009 seperti tertera pada tabel berikut : 22
23 No Kegiatan Jumlah 1 Cetak sawah (Ha) Perluasan Areal Horti (Ha) Optimasi Lahan (Ha) Tata Air Mikro (TAM) Jalan Usaha Tani (M) Rehab Jides (Ha) Rehab JITUT (Ha) Alsin : Traktor roda2 (Unit) Pompa air (unit) Power Thresher (Unit) Pupuk Bersubsidi a. Urea (Ton) b. ZA (Ton) c. SP. 36/Superphose (Ton) d. NPK (Ton) e. Organik (Ton) Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana tahun2009 Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sarana dan prasarana pertanian adalah sebagai berikut : Adanya alih fungsi lahan (Antara subsektor pertanian, antara sektor pertanian dengan non pertanian). Pemanfaatan lahan yang telah dicetak pada tahun tahun berikutnya akan berkurang jika petani tidak dimotivasi dan tidak difasilitasi bantuan saprodi. Pemanfaatan Tata Air Mikro (TAM) belum optimal dalam peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Kurang terpeliharanya infrastruktur yang telah dibangun seperti jalan usahatani, Jaringan irigasi tingkat desa dan jaringan irigasi tingkat usahatani. 23
24 Rendahnya daya beli petani untuk pembelian alsintan dan kurangnya tenaga terampil dalam mengoperasikan dan memperbaiki/pemeliharaan alsintan. Penerapan pupuk berimbang belum optimal dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi. Kinerja Kelembagaan tani yang belum optimal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Sampai saat ini kondisi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di Kalimantan Selatan untuk angka kehilangan hasil gabah padi sudah baik yaitu sebesar 7,39 % akan tetapi hasil hasil pertanian belum ditangani secara optimal sehingga produk olahan TPH di Provinsi Kalimantan Selatan Daya saingnya kurang kuat. hal ini diakibatkan permasalahan yang ada antara lain : sebagian besar komoditas Tanaman pangan dan Hortikultura belum menerapkan GHP dan GMP. Masih minimnya sarana dan prasarana dalam mendukung GHP dan GMP. Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan. Belum berkembangnya sistem pemasaran TPH yang dapat memberikan margin keuntungan bagi petani. Fluktuasi harga produk TPH cukup tinggi. 24
25 Belum berkembangnya kemitraan usaha antara petani dan pengusaha Produksi benih. Produksi benih tanaman pangan dan hortikultura sudah mencukupi sebagian besar dari keperluan benih Kalimantan Selatan bahkan sebagian dikirim ke provinsi lain seperti kalimantan Tengah dan kalimantan Timur. Produksi Benih TPH di Kalimantan Selatan seperti tercantum pada tabel berikut : Komoditas Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 (Kg, phn) (Kg, phn) (Kg, phn) (Kg, phn) Padi : BD BP BR Jagung BD BP BR Kedelai BD BP BR Kacang Tanah BD BP BR Jeruk Durian Permasalahan yang dihadapi dalam produksi benih tanaman pangan dan hortikultura adalah sebagai berikut : Kurang optimalnya fungsi kultur Jaringan di Balai Benih Kesuburan lahan yang relatif rendah sehingga mempengaruhi produksi benih Keterbatasan ketersediaan air terutama pada musim kemarau 25
26 Sertifikasi benih Sertifikasi benih komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Kalimantan Selatan cukup memadai, dari tahun 2006 s/d tahun 2009 jumlah komoditas yang telah disertifikasi adalah sebagai berikut : Komoditas Tahun 2006 (Ton, phn) Tahun 2007 (Ton, phn) Tahun 2008 (Ton, phn) Tahun 2009 (Ton, phn) Padi 2.875, , ,25 Jagung 18,98 82,05 28,85 25,00 Kedelai 35,93 41,72 263, ,55 Kacang Tanah 18,57 4,47 8,521 21,480 Jeruk Durian Permasalahan yang dihadapi dalam sertifikasi benih adalah : 1. Jumlah pelaku usaha benih terbatas 2. Fasilitasi prosesing untuk produsen benih masih kurang 3. Modal produsen benih terbatas 4. Produktivitas mata entris BF/BPMT jeruk belum optimal Proteksi Tanaman. Areal pertanaman yang terkendali di kalimantan Selatan cukup tinggi rata rata 98%, akan tetapi Kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup tinggi. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : Adanya peningkatan intensifikasi dan diversifikasi tanaman yang mengakibatkan eksplosi OPT. Penggunaan Varietas yang rentan terhadap serangan OPT Perubahan iklim 26
27 Alat dan Mesin Pertanian. Penggunaan alat mesin pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan belum optimal hal ini diakibatkan Prototipe alat dan mesin pertanian belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi alam provinsi Kalimantan Selatan. Terbatasnya dukungan penyediaan alsintan bagi petani/kelompoktani. Harga alsin yang belum terjangkau petani/kelompoktani Kondisi pada Data, Koordinasi, Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pertanian, Kondisi sistem perencanaan belum terpadu baik didalam sub sektor maupun, antar sub sektor dan lintas sektor. Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH, Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi. Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat. Permasalahan yang dihadapi : Belum berkembangnya sistem perencanaan yang terpadu yang terintegrasi dari semua aspek pendukungnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH. Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian khususnya kegiatan di kabupaten/kota. 27
28 Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat Rencana Kinerja Pembangunan TPH Tahun Rencana Kinerja Produksi Tanaman Pangan Target Capaian Produksi padi pada tahun 2011 direncanakan ton, dan tahun 2015 menjadi sebesar ton, jagung tahun 2011 direncanakan ton dan 2015 sebesar ton, kedelai tahun 2011 direncanakan ton dan 2015 sebesar ton, kacang tanah tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, kacang hijau tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, ubi kayu tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, ubi jalar tahun 2011 direncanakan ton dan 2015 sebesar ton, Tabel 12 : Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d
29 Rencana Kinerja Produksi Hortikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar Pisang Tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, Durian tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut Rencana Kinerja Produksi Hortrikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar Pisang Tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton, Durian tahun 2011 direncanakan ton dan tahun 2015 sebesar ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Target Produksi tersebut didukung dengan target pendukung diantaranya : Target Capaian Produktivitas 29
30 Target Capaian produktivitas TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 43,37 ku/ha, jagung 52,44 ku/ha, kedelai 12,41 ku/ha, kacang tanah 12,71 ku/ha, kacang hijau 11,00 ku/ha, ubi kayu 157,44 ku/ha, ubi jalar 121,86 ku/ha, sayuran 57,13 ku/ha Jeruk 382,60, Pisang 368,50, Durian 106,30. Sedangkan sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Tabel 13 : Sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun s/d Target Capaian luas Panen Target Capaian luas panen TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi ha atau rata rata kenaikan 1,05 %, jagung ha atau rata rata kenaikan 2,77 %, kedelai ha atau rata rata kenaikan 1,87 %, kacang tanah ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, kacang hijau ha atau rata rata kenaikan
31 %, ubi kayu ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, ubi jalar ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, sayuran ha atau rata rata kenaikan 1,00 %, Jeruk Ha atau rata rata kenaikan 3,51 %, Pisang Ha atau rata rata kenaikan 1,94 %, dan Durian ha atau rata rata kenaikan 1,40 %. Sedangkan sasaran luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 14 berikut. Tabel 14. Sasaran Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d Target Capaian Luas Tanam Target Capaian luas tanam TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi ha atau rata rata kenaikan 1,05, jagung ha atau rata rata kenaikan 2,50, kedelai ha atau rata rata kenaikan 1,87, kacang tanah ha atau rata rata kenaikan 2.0, 31
32 kacang hijau ha atau rata rata kenaikan 2.0, ubi kayu ha atau rata rata kenaikan 2.0, ubi jalar ha atau rata rata kenaikan 2.0, sayuran ha atau rata rata kenaikan 1,00, Jeruk Ha atau rata rata kenaikan 2,67, Pisang Ha atau rata rata kenaikan 1,12, dan Durian ha atau rata rata kenaikan 0,32. Sedangkan sasaran luas tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 15 berikut. Tabel 15 : Sasaran Luas Tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d Target Capaian Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan TPH a. Target Capaian Kegiatan Pembinaan Pengembangan Tanaman Pangan Target Capaian Kinerja kegiatan pengembangan tanaman pangan merupakan kegiatan pengembangan teknologi 32
TUGAS POKOK DAN FUNGSI A.
BAB I PENDAHULUAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Pertanian Tanaman Pangan
Lebih terperinciSEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN
SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKJ)
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN... 1 Hal. 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Landasan Hukum... 9 1.3. Maksud dantujuan... 11 1.4. Sistematika Penulisan...
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : "MEWUJUDKAN PETANI SEJAHTERA MELALUI PERTANIAN BERKELANJUTAN" MISI 1 TUJUAN : MENINGKATKAN KUALITAS AGROEKOSISTEM : MENINGKATKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciBUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G
SALINAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TANAH LAUT BUPATI TANAH LAUT, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015
1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 200 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 200 Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT
Lebih terperinciBidang Tanaman Pangan
Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA Tahun Visi : " Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk Kesejahteraan Petani "
INDIKATOR KINERJA UTAMA Tahun 2015 Instansi : DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR Visi : " Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk Kesejahteraan Petani " Misi : 1. Mewujudkan
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN Jl. AIPDA KS. TUBUN NO 7 TELP./FAX (0260) 411323, SUBANG 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan
Lebih terperinciSTRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN
94 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA JAWA TIMUR Master Plan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciTENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG
BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018
Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan
Lebih terperinciPasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah
Lebih terperinciII. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG
1 GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciDirektorat Perlindungan Tanaman Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperinciRealisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciProgram Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Kalimantan Selatan
Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Kalimantan Selatan Ir. H. Fathurrahman Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA MANUAL IKSP DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA (2016) Nama IKSP Jumlah Produksi Aneka Cabai (Ton) Direktur Jenderal Hortikultura Jumlah produksi aneka cabai besar, cabai
Lebih terperinciIndikator Kinerja Utama (IKU)
Lampiran Unit Orisasi : : Tugas Pokok Fungsi : 1. 2. 3. 4. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Tanaman Pan dan Hortikultura Kabupaten Karangasem Membantu Bupati dalam melaksanakan kewenan dibidang
Lebih terperinciKata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat
Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ]
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Edaran Bupati Nomor 050/190/408.46/2016 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 bahwa
Lebih terperinciPENGANTAR. Ir. Suprapti
PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis
Lebih terperinciJayapura, 31 Desember 2014 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkanke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karen aatas Rahmat-Nya sehingga Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU,
KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Riau disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Dokumen ini memuat tentang
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KALIMANTAN SELATAN MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN PADI/BERAS NASIONAL. Fathurrahman.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KALIMANTAN SELATAN MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN PADI/BERAS NASIONAL Fathurrahman Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Jl.
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016
RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016 Oleh : Direktur Jenderal Hortikultura Disampaikan pada acara : Musrenbangtan Nasional Tahun 2016 Di Auditorium Kementerian Pertanian
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN
Lebih terperinci29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D
29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN
ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 13 ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN 2.1. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Gambar 2.1. Bawang Merah
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
Lebih terperinciIndikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran
Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) 1) Jumlah produksi (ton) komoditas tebu minimal memenuhi 90% dari kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014
KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinciJayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Rahmat-Nya sehingga Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id
-1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1
Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
Lebih terperinciRENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Lokasi Volume APBN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian
Lebih terperinciBUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Pembangunan Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008. Tugas pokok Dinas
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SEKRETARIAT
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG
23 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG 2.1. Latar Belakang Terbentuknya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang Sebagai salah satu dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPENGANTAR. Surabaya, Desember 2015 Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
[i] PENGANTAR Pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam menunjang perekonomian di Jawa Timur. Jadi sudah selayaknya unsur-unsur pembangunan pertanian tetap menjadi perhatian, salah satunya adalah
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG Urusan : Pertanian SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Plafon Anggaran (Rp.) No Program/Kegiatan Indikator
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2016 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018 DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Tahun 2013-2018 1 KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011-2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN BANJARBARU 2010 KATA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN
POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASER STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 PAPARAN KEPALA BAPPEDA PADA RAPAT
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci