Penandaan areal non produksi kayu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penandaan areal non produksi kayu"

Transkripsi

1 Peadaa area o produksi kayu Sugai Peadaa batas area o produksi kayu Peadaa daerah peyagga Kategori Peadaa di Lapaga Zoa peyagga Peadaa batas piggir dega sebuah huruf T terbaik pada sisi meghadap ke area pemaea Pedoma RIL Idoesia 7

2 Peadaa okasi TPN da jaa sarad Kategori Jaa sarad utama Peadaa jaa sarad Peadaa di Lapaga Peadaa as jaa sarad dega 1 stip vertika setiggi mugki pada muka da beakag poho. Iterva jarak poho yag ditadai + 10 m Ujug jaa sarad utama Jaa sarad cabag Jembata semetara Ditadai dega 2 stip parae setiggi mugki meghadap ke jaa sarad Peadaa as jaa sarad dega 1 strip vertika setiggi mugki pada muka da beakag poho. Iterva jarak poho yag ditadai + 10 m Ditadai dega huruf S pada poho-poho di kedua sisi jembata Pemotoga iaa 8 Pedoma RIL Idoesia

3 Peadaa poho yag ditebag dega arah rebah poho Baga pegambia keputusa peadaa poho Diameter ebih besar dari batas diameter atau poho mati, meraa, rusak atau di area yag aka dibuka utuk jaa/tpn meurut sistem sivikutur yag dipakai Termasuk jeis yag tidak boeh di tebag Jarak terhadap sugai meurut spesifikasi RIL Poho merupaka sumber biji meurut uraia sistem sivikutur yag dipakai YA TIDAK YA TIDAK TIDAK YA TIDAK YA P O H O N Y A N G T I D A K D I T E B A N G PENANDAAN POHON YANG BOLEH DITEBANG Pedoma RIL Idoesia 9

4 Peadaa arah rebah poho Tada arah rebah poho 7 cm 50 cm 35 cm 50 Pedoma RIL Idoesia

5 OPERASI PEMANENAN KAYU SUPERVISI OPERASI PEMANENAN OPERASI PENEBANGAN OPERASI PENYARADAN DAN DI TPN Pemeiharaa Chaisaw Pembukaa TPN da Jaa Sarad Peebaga Pemeriksaa Traktor Kostruksi TPN da Jaa Sarad Operasi Peebaga Operasi di TPN Pedoma RIL Idoesia 51

6 SUPERVISI OPERASI PEMANENAN KAYU Struktur Orgaisasi Supervisor Mador Peebag Operator traktor Pembatu peebag Pembatu peyarad Tugas da Taggug Jawab Supervisor produksi Teribat agsug daam pra-perecaaa pemaea kayu Meatih da mesosiaisasika staf terhadap peraata operasi da keseamata kerja Megkoordiasi operasi pemaea kayu Mesupervisi agsug operasi pemaea kayu Megumpuka da meaporka iformasi yag dibutuhka oeh perusahaa Mempercepat pertooga pertama pada keceakaa sebagaimaa mestiya Megevakuasi dega cepat pekerja yag uka ke rumah sakit sebagaimaa mestiya 52 Pedoma RIL Idoesia

7 Ispektur bok Lagsug teribat daam pra-perecaaa pemaea kayu Mematau kemajua kegiata peebaga da peyarada (termasuk memberika petujuk) Memeriksa da megevauasi hasi kegiata peebaga, peyarada da kegiata pasca pae Meaporka hasi evauasi da peiaia per petak tebag kepada Maajer Kamp, Divisi Produksi Kayu da Divisi Perecaaa Huta Meghitug da mempersiapka usua upah/ pembayara berdasarka tarif upah peebaga da peyarada, utuk diaporka kepada Maajer Kamp Mador peebaga da peyarada Memastika bahwa haya pekerja-pekerja yag berweweag da teratih yag megoperasika mesi-mesi da peraata Megkoordiasika, meyempuraka da memberika petujuk daam pembuata jaa sarad, operasi peebaga da peyarada Megedaika da mematau proses produksi daam ragka medapatka kuaitas da jumah sesuai target Memastika bahwa semua peraata da fasiitas betu-betu diispeksi da dipeihara dega baik Pedoma RIL Idoesia 53

8 Peebag Memeihara chaisaw agar seau daam kodisi operasi yag ama Bertaggugjawab atas kegiata peebaga yag diakukaya Meebag poho sesuai dega recaa pemaea kayu atau arah rebah yag tepat Memotog batag poho yag teah ditebag sesuai dega atura da prosedur pembagia batag Membuka jaa sarad da jaur wichig Pembatu peebag Membatu mecari okasi poho yag aka ditebag Membatu memeriksa apakah semua poho yag harus ditebag sudah ditebag Membuat jaur peyeamata bagi peebag Membatu membersihka cabag poho da pegukura batag sebeum pemotoga batag Meekatka/memakuka omor poho pada tuggak da omor poho da batag pada botos kayu buat Membawa peregkapa peraata chaisaw, aataat pemeiharaa da miyak peumas Membawa air mium da ratag makaa Membersihka chaisaw da aat-aat ai 5 Pedoma RIL Idoesia

9 Operator traktor Bertaggugjawab atas traktor da peregkapaya Membuat TPN da jaa sarad Megikuti stadar tekis peyarada sebagaimaa yag direcaaka Meakuka usaha memiimaka kerusaka igkuga ebih ajut terhadap tegaka tigga da igkuga Bertaggugjawab atas kegiata peyarada yag diakukaya Pembatu peyarad Membatu operator traktor merawat traktor Bertaggugjawab atas kabe choker/hook Mecari batag kayu/og yag aka disarad Memasag kabe choker/hook pada batag kayu/ og Memberi kode kepada operator traktor utuk megambi posisi wichig Mearik kabe wich da memasagkaya pada kabe choker/hook Memberi kode kepada operator traktor bahwa wichig dapat dimuai Membatu operator traktor daam usaha memiimaka kerusaka abih ajut seteah pemaea kayu Pedoma RIL Idoesia 55

10 Iformasika da diskusika recaa da peaksaaa pemaea kayu Setiap pekerja yag teribat harus tahu tugas da taggugjawabya, prosedur da stadar kerja yag diharapka Pertemua Pagi Hari : Pertemua mador sarad/ tebag, operator chaisaw da operator traktor Pertemua Miggua : Pertemua supervisor produksi, ispektur bok, mador sarad/tebag, peebag da operator traktor 5 Pedoma RIL Idoesia

11 OPERASI PENEBANGAN Pemeriksaa Chaisaw Pembukaa TPN da Jaa Sarad Peebaga Peetua arah rebah poho Peyiapa tempat kerja Tekik megarahka arah rebah Peyiapa batag kayu Peyiapa jaur wichig Pedoma RIL Idoesia 57

12 Pemeriksaa Chaisaw Biasakaah memeriksa chaisaw setiap sore hari! Bagia-bagia yag diperiksa : v v v v v v v Ratai gergaji Biah gergaji Kopig Sariga miyak da sariga baha bakar Busi Sistem pembuaga asap Rem ratai da peidug pegaga depa þ Tajamkaah mata gergaji sebeum muai meebag...! 58 Pedoma RIL Idoesia

13 Pembukaa TPN da Jaa Sarad v v Pembukaa TPN da jaa sarad diakuka sebeum peebaga dimuai Aat yag diperguaka adaah recaa pemaea kayu di atas peta da di apaga serta chaisaw 1. Peta TPN da jariga jaa sarad 2. Peebaga utuk membuka jaa sarad (Et-0) Et-0 = tahu waktu pemaea; (-) = tahu sebeum pemaea Pedoma RIL Idoesia 59

14 Prosedur pembukaa jaa sarad 1. Tim pembuka TPN da jaa sarad terdiri dari seorag peebag da seorag pembatu peebag 2. Peebag membuka TPN da jaa sarad dega meebag semua poho Ø > 15 cm yag berada di area TPN da pada recaa jaa sarad 3. Peebaga dimuai dari ujug saah satu cabag jaa sarad di daam huta meuju TPN dega arah rebah mejauh dari TPN. Takik rebah da takik baas dibuat seredah mugki dega arah rebah poho sesuai dega arah jaa sarad atau di atas jaa sarad 0 Pedoma RIL Idoesia

15 Peebaga Prosedur peebaga 1. Peebaga dimuai sesuai dega uruta atau poa peebaga yag teah direcaaka di atas peta 2. Pemeriksaa keadaa okasi peebaga, peetua arah rebah poho, persiapa tempat kerja, pembuata jaur peyeamata da pemberi perigata 3. Pembuata takik rebah da takik baas pada tuggak seredah mugki. Pembersiha batag dari cabag-cabag da pemotoga tajuk poho 5. Pembersiha batag dari bair poho. Pegukura da pemotoga batag sesuai dega permitaa perusahaa 7. Memasag omor poho pada tuggak da pada ujug batag og 8. Membuka jaur wichig 9. Meuju poho ai yag aka ditebag HINDARKAN...! Poho rebah memotog sugai atau masuk area kawasa idug Kerusaka pada poho iti, permudaa da poho idug ý Pedoma RIL Idoesia 1

16 Pemiiha arah rebah Arah rebah poho Prosedur peetua arah rebah poho: 1. Arah rebah yag terbaik adaah yag medekati atau mejauhi jaa sarad dega membetuk sudut 30 o -5 o (poa sirip ika) atau arah rebah daam posisi sejajar di atas jaa sarad dega arah berawaa dega arah peyarada 2. Bia memugkika, arah rebah poho diarahka ke tempat kosog da pada tajuk poho yag sudah ditebag sebeumya (maksima 3) 3. Pada area curam, arah rebah meyerog ke sampig ereg (sepajag kotur) Area idug Poho iti Jaa sarad Jaur wichig Jaa agkuta TPN 2 Pedoma RIL Idoesia

17 Peyiapa tempat kerja Persiapa Jaur peyeamata Arah rebah Zoa berbahaya Zoa berbahaya Jarak ama Pedoma RIL Idoesia 3

18 Tekik megarahka arah rebah Perguakaah baji utuk membatu megarahka arah rebah Tekik peebaga poho mirig b b b f c d f c d f c d e e e a a a = Arah mirig poho b = Arah rebah c = Takik rebah d = Takik baas e = Baji f = Egse Peebaga terarah poho mirig Takik rebah dibuat sesuai dega arah rebah yag diigika Buat egse asimetris dimaa ebar kayu egse ebih sempit disisi arah mirig poho Guaka baji utuk membatu megarahka arah rebah poho Pedoma RIL Idoesia

19 Cara membuat takik rebah, takik baas da egse 5 o < 50 cm Egse ý Saah þ Bear Tekik memotog takik baas Poho keci Poho besar Pedoma RIL Idoesia 5

20 Tekik meebag poho orma Arah rebah < 50 cm Takik rebah 5 o 5-10 cm ƒ Takik baas Tahapa kerja : Buat potoga datar sedaam 1/-1/3 φ poho pada ketiggia maksimum 50 cm Buat potoga atap/mirig dega sudut 5 o terhadap potoga datar ƒ Buat potoga datar dari beakag takik rebah setiggi 5-10 cm dari potoga datar takik rebah Tiggaka egse seebar 1/10-1/ φ poho Pedoma RIL Idoesia

21 Tekik meebag poho besar 1. Buat takik rebah 3. Buat takik baas setiggi cm di atas takik rebah 2. Buat ubag pusat Tekik memafaatka batag berbair Merimbas bair seteah poho rebah Bair besar dipotog sebeum peebega Pedoma RIL Idoesia 7

22 Tekik meebag poho mirig Poho keci ƒ Poho besar Arah rebah Tahapa kerja : 1. Buat takik rebah 2. Buat takik baas dega pemotoga dari sisi kiri da kaa takik baas 3. Potog dari depa takik baas ƒ ƒ Arah rebah Tahapa kerja : 1. Buat takik rebah 2. Buat takik baas dega cara meusuk dari sampig kiri takik baas 3. Pemotoga dega cara meusuk dari sampig kaa takik baas. Pemotoga takik baas dari depa takik baas 8 Pedoma RIL Idoesia

23 Tekik meebag poho berbair a 1 1 d 3 2 a d 3 2 a 2 1 d 3 2 a 2 1 d 3 2 e 2 c b 2 1 d e 1 = Takik rebah 2 = Meghiagka bair sampig 3 = Takik baas a = Arah rebah b = Tiggi takik rebah c = Tiggi takik baas d = Egse e = Baji Tahapa kerja : 1. Buat takik rebah 2. Hiagka bair di sampig kiri da kaa takik baas 3. Buat takik baas Pedoma RIL Idoesia 9

24 Tekik meebag poho berbair yag mirig a. b. Baji c = Arah mirig poho = Arah rebah a. Arah rebah sama dega arah mirig poho b. Arah rebah berawaa dega arah mirig poho c. Arah rebah meyerog ke kiri atau ke kaa arah mirig poho Biaga 1, 2, 3, meujukka uruta/tahapa kerja (membuat takik rebah, meghiagka bair, pembuata takik baas da memotog bair peaha) 70 Pedoma RIL Idoesia

25 Tekik pemotoga batag Pemotoga batag 1. Pegukura da pembagia batag harus diakuka sebeum pemotoga batag. Pemotoga batag harus tegak urus sumbu batag, tidak boeh mirig meebihi 10 o terhadap sumbu vertika Sudut ii harus < 10 o 2. Pemotoga batag yag ada tegaga a. Potog bagia yag megaami tekaa, au b. Potog bagia yag megaami regaga a. b. a. b. 3. Tekik memotog batag Irisa tegak urus Zoa tegaga Pedoma RIL Idoesia 71

26 Peyiapa jaur wichig Jaur wichig Log yag aka di sarad Arah peyarada Jaur wichig 5 o Jaa sarad è 72 Pedoma RIL Idoesia

27 OPERASI PENYARADAN DAN OPERASI DI TPN Pemeriksaa traktor Pembuata TPN da jaa sarad Operasi peyarada Operasi di TPN Pemasaga choker Wichig Peyarada Pemasaga paku S pada batag kayu Peguita Peumpuka kayu Pemuata Pedoma RIL Idoesia 73

28 Pemeriksaa Traktor Pemeiharaa traktor harus diakuka oeh operator traktor da pembatu setiap pagi sebeum operasi da pada sore hari Bagia-bagia yag harus diperiksa Sebeum operasi : v Periksa miyak peumas pada : v - Mesi - Kemudi - Kopig v Periksa air radiator v Periksa kemugkia kedor pada : - Semua roda da ba - Semua as baig-baig - Semua per / baut U - Battery Periksa semua gaja : - Mesi - Radiator - trasmisi - Trasfer Seama pemaasa : v Periksa fugsi dari : - Pegukur suhu air - Pegukur tekaa miyak - Pegukur tekaa udara - Amper meter v Periksa asap mesi v Periksa buyi mesi v Buag air daam tagki agi v Periksa semua fugsi trasmisi da trasfer v Periksa fugsi kerja dari : - Rem kaki - Rem taga - Kopig - Kemudi 7 Pedoma RIL Idoesia

29 Seteah operasi : Isi tagki baha bakar Parkir traktor di tempat parkir yag datar Matika mesi seteah 5 meit diam Bersihka ruaga daam kabi Bersihka kotora di sea-sea roda da ba Bersihka kotora pada ampu da kaca Kuci pitu kabi Sistem pedigia Periksa : kebocora da kotora di daamya Ruag mesi Periksa : kebocora oi, air radiator da baha bakar Sistem hidroik Periksa : kebocora da batas ketiggia voume oi Kotro kecepata Periksa : pergeraka tagki gas Roer da iders Periksa : kebocora da keausa Track Periksa : kerusaka, kehiaga shoes da peyetea track Sprockets Periksa : keausa Pedoma RIL Idoesia 75

30 Pembuata TPN da Jaa Sarad Pembuata TPN Serasah da apisa atas taah Jaa huta TPN Jaa sarad TPN Jaa sarad Ukura TPN : 900 m 2 Saura draiase harus dibuat da megair ke area stabi yag bervegetasi 7 Pedoma RIL Idoesia

Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembu

Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembu Pembuata jaa sarad Tahapa pembuata jaa sarad : Et-1* Et-1 Peta jariga jaa sarad Et-0 Peadaa jaa sarad Et-0 Kostruksi jaa sarad Pembukaa jaa sarad * Et-0 = tahu waktu pemaea; (-) = tahu sebeum pemaea Pedoma

Lebih terperinci

Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO

Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO Eias Grahame Appegate Kuswata Kartawiata Machfudh Art Kasse Pedoma Reduced Impact Loggig Idoesia ITTO PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA Eias Grahame Appegate Kuswata Kartawiata Machfudh Art Kasse

Lebih terperinci

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik e

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik e Piihah! Lokasi trase jaa di tempat yag stabi 100 m Lokasi jaa miima 100 m dari tepi sugai Jaa Sugai Hidari! Tempat-tempat (zoa-zoa) kardia egatif, cotoh: tempat keramat Kawasa cagar budaya Jaa Hidari!

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Objek Peelitia Peelitia ii dilakuka di RPH Tejo Petak 10i, BKPH Parug Pajag KPH Bogor, Perum Perhutai Uit III Jawa Barat da Bate. Objek peelitia adalah waktu kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dias Pekerjaa Umum da Peataa Ruag mempuyai tugas membatu Bupati dalam melaksaaka peyusua da pelaksaaa kebijaka daerah di bidag pekerjaa umum da peataa ruag. 1. NamaJabata : Kepala Seksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

KESELAMATAN KERJA Pakaia Pelidug da Perlegkapa Keselamata Kerja Pedoma utuk pakaia pelidug Pekerja Sepatu Celaa Pakaia Pakaia Sarug Pelidug Peutup Pel

KESELAMATAN KERJA Pakaia Pelidug da Perlegkapa Keselamata Kerja Pedoma utuk pakaia pelidug Pekerja Sepatu Celaa Pakaia Pakaia Sarug Pelidug Peutup Pel Fasilitas Tambaha Fasilitas tambaha kamp harus mecakup : v Kliik kesehata v Saraa pedidika v Saraa rekreasi, da v Saraa peribadata Mesjid Gereja Kliik Sekolah Lapaga olah raga Pedoma RIL Idoesia 97 KESELAMATAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester

Lebih terperinci

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15 SOAL PENYISIHAN Petujuk pegerjaa soal : Jumlah soal 0 soal Piliha Gada da Uraia Utuk piliha gada diberi peilaia bear +, salah -, tidak diisi 0 Lama pegerjaa soal adalah 0 meit Kalau berai, silaka pilih

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmadiri, Provisi Papua pada bula Jui higga Juli 2011. 3.2 Alat da Baha Alat da baha yag

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pemanen Padi (Musthofa Lutfi, dkk) RANCANG BANGUN MESIN PEMANEN PADI SATU JALUR

Rancang Bangun Mesin Pemanen Padi (Musthofa Lutfi, dkk) RANCANG BANGUN MESIN PEMANEN PADI SATU JALUR RANCANG BANGUN MESIN PEMANEN PADI SATU JALUR Musthofa Lutfi, Guomo Djoyowasito, Ekoyato Pudjioo, da R. Fery Agug S. Staf Pegajar Jurusa Tekik Pertaia, Fakultas Tekologi Pertaia, Uiversitas Brawijaya Alumi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala Frasiscus Mitar Ferry Sihotag Jurusa Tekik Sipil Fakultas Desai da Tekik Perecaaa Uiversitas Pelita Harapa. fmitarfs@yahoo.com, fmitarfs@uph.edu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya BAB IV PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Alat Coloy couter didesai khusus agar diperutuka bagi user utuk membatu meghitug sekaligus megaalisa jumlah media dega megguaka sesor mekaik limit switch sebagai mekais

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April

Lebih terperinci

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

No.PR.8.2-V4. KPS DIR Prosedur PBM: Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

No.PR.8.2-V4. KPS DIR Prosedur PBM: Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar 1/6 1. Tujua Memastika pelaksaaa belajar megajar dilakuka sesuai dega perecaaa, diperiksa kesiapa pelaksaaaya da rekama pelaksaaaya didokumetasika dega baik. 2. Ruag Ligkup Berlaku di seluruh Program Studi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang.

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang. SOAL N MATEMATIKA SMK KELOMPOK PARIWISATA, SENI DAN KERAJINAN, TEKNOLOGI KERMAHTANGGAAN, PEKERJAAN SOSIAL, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PAKET KC-F TAHN PELAJARAN /. Ekstrakurikuler pramuka suatu SMK aka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di areal kerja IUPHHK-HA PT. Sarmieto Parakatja Timber, Kalimata Tegah selama satu bula pada bula April higga Mei 01.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA BAB IV ANALII HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam merecaaka ormalisasi sugai, aalisis yag petig perlu ditijau adalah aalisis hidrologi. Aalisis hidrologi diperluka utuk meetuka besarya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Baha da Peralata Peelitia 3.. Baha Peelitia Peelitita ii megguaka 30 ekor Sapi Bali jata umur berkisar atara -3 tahu dega bobot bada berkisar atara 50-500 kg atau dalam

Lebih terperinci

SOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi.

SOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi. SOL-SOL HOTS. LJBR Pagkat Bulat Positif, Betuk kar, da Logaritma 1. Jumlah bakteri pada saat mula-mula adalah M 0. Karea suatu hal, setiap selag satu hari jumlah bakteri aka leyap r%. Jika M0 1.0 da r

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- ( ) a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a ) atau S (a ( ) b) Dega S dapat juga

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL (PDP) MATEMATIKA FISIKA II JURDIK FISIKA FPMIPA UPI BANDUNG

PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL (PDP) MATEMATIKA FISIKA II JURDIK FISIKA FPMIPA UPI BANDUNG PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL PDP MATEMATIKA FISIKA II JURDIK FISIKA FPMIPA UPI BANDUNG PDP: Persamaa ag pada suku-sukua megadug betuk turua diferesia parsia aitu turua terhadap ebih dari satu variabe

Lebih terperinci

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada

Lebih terperinci

ANALISIS RUNTUT WAKTU DAN PERAMALAN (Time Series and Forecasting) Analisis Tren

ANALISIS RUNTUT WAKTU DAN PERAMALAN (Time Series and Forecasting) Analisis Tren ANALISIS RUNTUT WAKTU DAN PERAMALAN (Time Series ad Forecastig) Aalisis Tre P.E.N.D.A.H.U.L.U.A.N Rutut waktu merupaka kumpula data yag tercatat sepajag periode waktu tertetu (cotohya: miggua, bulaa, atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Objek yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda Sumba (Sadelwood) betia da jata berjumlah 30 ekor dega umur da berat yag relatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16, Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di peraira Maluku Teggara Kecamata Kei Kecil Tual selama 6 bula, dimulai dari tahap persiapa sampai dega peulisa tesis. Peelitia

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Lokasi Peelitia Peelitia ii megguaka data primer da sekuder. Data primer diambil dari kegiata peelitia skala laboratorium. Peelitia dilakuka pada bula Februari-Jui 2011.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS 6.. TINJAUAN UMUM Pada perecaaa ormalisasi ii, dilakuka perbaika peampag sugai maupu dega perbaika taggul da pembuata taggul baru pada titik titik yag memerluka. Pada bab ii aka

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah :... Bidag studi : Pedidika Jasmai Olahraga da Kesehata Kesehata Kelas : I Semester/ tahu : II / 20..-20.. Stadart : 6. Mempraktikka gerak dasar ke dalam aktivitas jasmai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Iformasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya izar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetesi Dasar Memahami tekik data miig klasifikasi da mampu meerapka

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan. Ujian Nasional Matematika Teknik SMK matematikamenyenangkan.com

Soal dan Pembahasan. Ujian Nasional Matematika Teknik SMK matematikamenyenangkan.com Soal da Pembahasa jia Nasioal 06 Matematika Tekik SMK matematikameyeagka.com . pqr Betuk sederhaa dari p q r A. p 8 q r adalah... B. p q 0 r 0 D. p q 0 r 0 C. p 8 q r 0 E. p 6 q r Igat rumus berikut m

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Disusu Oleh : Naik Susati, S.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

B. Variabel Kesehatan Pekerja

B. Variabel Kesehatan Pekerja KUISIONER PENELITIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN REL KERETA API DI KUALA TANJUNG Dalam ragka peelitia tugas akhir ii megeai peerapa

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat Tegaga Ukura Berat : Lux meter dilegkapi sesor jarak berbasis arduio : 5 V (DC) : pajag 15,4 cm tiggi 5,4 cm lebar 8,7 cm : 657 gram 4.. Gambar

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 1 Nama Mata Kuliah : Mekaika Fluida 2 Kode Mata Kuliah : TSS - 1211 3 Semester :

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Keragka Pemecaha Masalah 3.1. Metode Pemecaha Masalah Peelitia ii disajika dalam lagkah-lagkah seperti ag terdapat pada gambar dibawah ii. Peajia secara sistematis dibuat agar masalah ag dikaji dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Alat Peelitia 3.1.1 Telur Tetas Itik Damiakig Baha yag diguaka dalam peelitia ii adalah telur tetas itik Damiakig berasal dari iduk yag dipelihara secara ekstesif

Lebih terperinci

Definisi Integral Tentu

Definisi Integral Tentu Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Peralata Peelitia 3.1.1 Terak Peelitia Terak peelitia yag diguaka adalah ayam hasil persilaga pejata Bagkok dega betia ras petelur strai lohma keturua pertama,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir 43 BAB IV PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat : Had dryer Dilegkapi Dega UV Steril da Pompa Caira Sabu Otomatis. Tegaga : 0 V Frekuesi : 50-60 Hz Daya : 350 Watt 4.. Gambar Alat Utuk gambar alat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu: III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Objek Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Baha da objek peelitia yag diguaka yaitu: 1. Telur tetas ayam lokal sebayak 200 butir. Umur telur yag telah disimpa pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii megguaka metode deskriptif kuatitatif yag mediskripsika tetag pola sebara, kepadata kutu sisik pada buah, ratig da dau taama jeruk mais, serta faktor-faktor

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia adalah peelitia Deskriptif. B. Tempat da Waktu Peelitia Tempat peelitia dilakuka di Laboratorium Kliik Meditest Semarag Jala Admodiroo Raya No.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pegertia da Tijaua Desai Struktur Gempa Gempa bumi adalah feomea getara yag dikaitka dega kejuta pada kerak bumi. Kejuta tersebut aka mejalar dalam betuk gelombag yag meyebabka

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan III. MATERI DAN METODE 3.. Tempat da Waktu Peelitia ii telah dilakuka selama bula, dimulai pada awal bula eptember 03 di Kecamata Kuala Kampar Kabupate Pelalawa Provisi Riau. 3.. Materi Peelitia Baha yag

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT

PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT Buleti Ilmiah Math. Stat. da Terapaya (Bimaster) Volume 02, No. 1(2013), hal 1-6. PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT Demag, Helmi, Evi Noviai INTISARI Permasalaha di bidag tekik

Lebih terperinci

P r o s i d i n g 149

P r o s i d i n g 149 P r o s i d i g 149 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Heptari Elita Dewi (1), Aisa Aprilia (2), Heru Satoso Hadi Subagyo (3) Fakultas Pertaia, Uiversitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6 BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN Lokasi objek peelitia berada di ruas jala Solo Jogja, dimulai dari Km 15+000 da berakhir di Km 15+500, lebar bada jala 7,5 m da lebar bahu jala m, sedagka jala pembadig berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARA DAN FAKTOR DIKON 3.1 Ecoomic Order Quatity Ecoomic Order Quatity (EOQ) merupaka suatu metode yag diguaka utuk megedalika

Lebih terperinci

2 BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL 2 BARISAN BILANGAN REAL Di sekolah meegah barisa diperkealka sebagai kumpula bilaga yag disusu meurut "pola" tertetu, misalya barisa aritmatika da barisa geometri. Biasaya barisa da deret merupaka satu

Lebih terperinci

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah)

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah) PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah) HAMDANI LUBIS (1) ARIFAL HIDAYAT, MT (2) RISMALINDA, ST (2) Program Studi Tekik Sipil Fakultas Tekik Uiversitas Pasir Pegaraia Email: lhamdai98@yahoo.com

Lebih terperinci

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Deret Fourier Prof. Dr. Bambag Soedijoo P PENDAHULUAN ada modul ii dibahas masalah ekspasi deret Fourier Sius osius utuk suatu fugsi periodik ataupu yag diaggap periodik, da dibahas pula trasformasi

Lebih terperinci