EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3 (MP3)DALAMMENINGKATKAN HAFALAN AL QUR AN SISWA SMP ISLAM TERPADU AL ISHLAH KABUPATEN MAROS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3 (MP3)DALAMMENINGKATKAN HAFALAN AL QUR AN SISWA SMP ISLAM TERPADU AL ISHLAH KABUPATEN MAROS"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3 (MP3)DALAMMENINGKATKAN HAFALAN AL QUR AN SISWA SMP ISLAM TERPADU AL ISHLAH KABUPATEN MAROS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : IKRAM KHALIQ PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

2 iii

3 iv

4

5

6 ABSTRAK IKRAM KHALIQ Efektivitas Penggunaan MediaMPEG-Layer 3 (MP3) Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros.Dibimbing oleh Muhammad Ali Bakri dan Abdul Fattah. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Maros yang berlangsung 1 bulan mulai dari Juli sampai Agustus 2020.Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT AL Ishlah Kab Maros, efektivitas penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3)dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa SMP IT AL Ishlah Kab Maros, dan mengetahui peningkatan dalam menghafal Al-Qur an siswa di SMP IT AL Ishlah Kab Maros. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media MP3 dengan cara mendengarkan media MP3 yang diputarkan melalui playback terlebih dahulu kemudian setelah itu baru para siswa mengikuti media MP3 yang sudah mereka dengarkan secara berulang kali sampai para siswa hafal dengan didukung alat lain untuk memperjelas suara yaitu bisa dengan menggunakan sound atau speaker dan handphone yang berisikan Murottal surah-surah untuk meningkatkan menghafal Al-Qur an. Keefektivitasan penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros.Dan untuk mengetahui peningkatan siswa dalam menghafal Al-Qur an dengan menggunakan media MPEG-Layer 3 (MP3) di SMP IT AL Ishlah Kab Maros.Berdasarkan deskripsi dan penyajian data melalui hasil wawancara, yaitu dengan hasil ukuran efektivitas dalam penggunaanmedia MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa mendapatkan kategori sangat efektif dan mendukung dalam proses menghafal Al-Qur an dikarenakan sangat praktis bisa dibawa kemana saja yang kita inginkan. Adapun hasil analisis peneliti maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas peningkatan keberhasilan indikator ini dapat dilihat dari tahap proses pembelajaran. Sehingga jelas menunjukkan letak keberhasilan, serta apa indikatornya sehingga kita mampu mengatakan bahwa suatu pembelajaran dikatakan berhasil. Kata Kunci: MediaMPEG- Layer 3 (MP3), Meningkatkan Hafalan Al- Qur an, Siswa. vii

7 KATA PENGANTAR ب س م ٱ ٱل رح م ن ٱل رح یم Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT.Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara jasmani maupun rohani.berkat rahmat dan petunjuk-nya pula, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah membimbing umat kearah jalan yang benar. Selama pembuatan skripsi ini, tentunya penulis tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan pemikiran dari segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-jasa yang diberikan secara tulus dan ikhlas, baik material maupun spiritual dalam usaha mencari kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini. Sehingga dengan penuh rasa penghormatan penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, H.Abdul Hamid, S.Pd dan Hj.Nur Aman, S.Pd, yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya, setiap waktu bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan skripsi ini hingga tercapainya cita-cita penulis. 2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini. viii

8 3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. 5. Dr.Muhammad Ali Bakri, M.PddanAbdul Fattah, S.Thi, M.Thi selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing serta memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat tersusun. 6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. 7. Semua lembaga di Fakultas Agama Islam, yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam. 8. Ust Ir.Dzulkifli Muhajir selaku ketua Yayasan sekolah SMP IT AL Ishlah Maros dan H. Muhammad Amin, LC selaku Kepala Sekolah SMP IT AL Ishlah Maros, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 9. Ustadz/UstadzahSMP IT AL Ishlah Maros. 10. Peserta didiksmp IT AL Ishlah Maros. 11. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. ix

9 Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.terutama bagi diri pribadi penulis.aamiin. Makassar, 16 Dzulhijjah 1441 H 06 Agustus 2020 M Penulis Ikram Khaliq x

10 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN SKRIPSI..... BERITA ACARA MUNAQASYAH... PERSETUJUAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi vii viii xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pengertian Efektivitas Kriteria Efektivitas... 9 B. Media Pengertian Media Macam-macam Media Fungsi Media Audio Jenis-jenis Media Audio C. Media MP Pengertian Media MP Ciri-ciri Media MP Karakteristik MP Jenis-jenis MP Langkah- langkah Penggunaan media MP Kelebihan dan kekurangan media MP xi

11 D. Hafalan Al-Qur an Pengertian hafalan Al-Qur an Dasar menghafal Al-Qur an Teknik menghafal Al-Qur an Langkah-langkah menghafal Al-Qur an Metode menghafal Al-Qur an BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan Obyek Penelitian C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Penelitian D. Sumber Data E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data H. Metode Induktif dan Metode Deduktif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN BAB V PENUTUP A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Berdirinya SMP IT AL Ishlah Kab Maros Visi, Misi dan Tujuan Identitas Sekolah Struktur Organisasi Data Siswa Sarana dan Prasarana B. Hasil dan Pembahasan Penggunaan Media MP3 Dalam meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa SMP IT AL Ishlah Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa SMP IT AL Ishlah Peningkatan Siswa Dalam Menghafal Al-Qur an Dengan Menggunakan Media MP3 Siswa SMP IT AL-Ishlah Kabupaten Maros A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xii

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka membawa peserta didik untuk menjadi manusia yang ideal dan diimpikan 1.Pendidikan menjadi sarana utama dan penting yang perlu dikelola secara sistematis dan secara konsisten berdasarkan pandangan teori dan praktik yang berkembang pesat dalam kehidupan saat ini. Semakin tinggi cita-cita manusia maka akan semakin tinggi mutu peningkatan pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. 2 Adapun mengenai pendidikan, yang berasal dari kata didik mendapat awalan me sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. 1 Haidar Putra Dauly, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Prenada Media Group,2004) h Tim Penyusun Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003, (Bandung: Fokus Media, 2003) h 3. 1

13 2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifkan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil obseravasi agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran dalam menghafal Al-Qur an serta cara penyebutan makhraj huruf dan bacaan tajwid di SMP IT AL-ISHLAH Kabupaten Maros. Salah satu faktor tersebut adalah media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al- Qur an, sehingga dapat menggunakan pembelajaran kepada siswa/santri secara efektif dan efisien untuk melakukan cara penyebutan huruf dan meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa.agar siswa dapat memahami cara bacaan yang tepat dan benar dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur an yang di dengarkan langsung dari media audio MP3 tersebut. Adapun kelemahan-kelemahannya adalah penggunaan media yang digunakan saat ini, yaitu hanya sekedar membaca dan menulis secara manual tidak begitu efektif bagi santri, jadi perlu adanya bantuan yaitu menggunakan media MP3.Media MP3 ini sangat efektif, mudah dibawa kemana saja dan memudahkan menghafal bagi santri. Adapun sifat konvensional nya dengan mudah diakses saat ini melalui alat secara langsung, dan santri dapat mengulang-ulangi apa yang telah di dengarkan langsung. Kemudian kelemahan yang lain dari media konvensional itu hanya mengandalkan media MP3 dan tanpa menghadap langsung kepada ustadnya dan betul-betul memahami cara bacaan serta tajwid dan hafalannya.dan juga ini tetap penunjang pembantu saja dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an santri.

14 3 MediaMPEG-Layer 3 (MP3) merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang paling popular. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio.dunia pendidikan saat ini tidak luput dari teknologi modern, walaupun masih sangat minim.penggunaan media MP3, tentu dapat meningkatan perhatian siswa terhadap dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an. Selain itu juga, sifat media mp3 mampu memberi daya ingat yang lama pada para siswa. Media mp3 memang bukan barang baru dalam pandangan umum, akan tetapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia, hal ini masih dirasa asing. Memang benar, bahwa media atau instrument media mp3 dan sejenisnya bukanlah hal yang esensial, karena hanya masalah hardwere saja, dan tanpa itupun proses pembelajaran dapat berjalan. Media MP3 sangat membantu ketika siswa ingin meningkatkan hafalan Al-Qur an karena hanya dengan memutar Play Back lalu mendengarkan. Menurut pendapat Nasution, bahwa : Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar menggunakan alat-alat modern yang sebenarnya dihasilkan bukan untuk khusus untuk keeprluan pendidikan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio, media mp3, TV, Video, computer dan lain-lain 3. Alat-alat ini dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran media audio mp3. Allah SWT berfirman : 3 Nasution,Teknologi pendidikan.( Jakarta: Bumi Aksara,2012)., h 20

15 4 و أ نز ل ن ا إ ل ی ك الذ ك ر ل ت ب ی ن ل لن اس م ا ن ز ل إ ل ی ھ م و ل ع ل ھ م ی ت ف كر ون Terjemahannya: Dan Kami turunkan kepadamu Az-zikra (Al -Qur an), agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan. (QS. An Nahl : 44). 4 Olehnya itu, menurut peneliti dalam proses pembelajaran perlu adanya metode baru yaitu dengan menggunakan media MPEG-Layer 3 (MP3), agar siswa lebih meningkatkan hafalan Al-Qur an dengan mendengar langsung dan mengulangi apa yang didengarkan dengan media audio MP3 tersebut. Di samping memilih metode dan media yang tepat, tugas seorang guru adalah memberikan motivasimotivasi untuk para siswa, motivasi belajar yang berperan penting untuk membentuk gairah, semangat santri untuk meningkatkan hafalan Al- Qur an.motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melaksanakan perubahan tingkah laku yang lebih baik untuk kebutuhannya. Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang Efektivitas Penggunaan Media MPEG-Layer 3 (MP3) Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros. B. Rumusan Masalah : Kementrian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya (Solo : Tiga Serangkai, 2013), h.

16 5 Berdasarkan dari hasil latar belakangsehingga dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan media MPEG- Layer3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros? 2. Bagaimana efektivitas penggunaan mediampeg-layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros? 3. Bagaimana peningkatan menghafal Al-Qur an dengan menggunakan mediampeg-layer 3 (MP3) siswa di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros? C. Tujuan Penelitian : Dari rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros. 2. Untuk mengetahui keefektivitasan penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros. 3. Untuk mengetahui peningkatan menghafal Al-Qur an dengan menggunakan mediampeg-layer 3(MP3) siswa di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros. D. Manfaat Penelitian

17 6 Adapun manfaat penelitian menyajikan gambaran mengenai apa yang dapat diberikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan terhadap institusi, baik secara teoretis dan secara praktis : 1. Manfaat teoretis a. Untuk memberikan pemikiran bagi siswa mengenai prosespembelajaran melalui media MPEGLayer3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an. b. Sebagai bahan untuk memperdalam dan menambah wawasan bagi peneliti pada khususnya dan pada pembaca. c. Sebagai acuan yang lebih lanjut bagi seorang pendidik untuk dapat mengupayakan menigkatkan kemampuan hafalan Al-Qur an bagi siswa dalam proses menghafal Al-Qur an. 2. Manfaat praktis a. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan bagi lembaga pendidikan akan memberi bimbingan kepada para siswa untuk meningkatkan hafalan Al-Qur an melalui mediampeg-layer 3 (MP3) di SMP IT AL- Ishlah Kabupaten Maros. b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjaan (S1) serta s ebagai salah satu untuk menambah wawasan tentang peranan media MP3 (MPEG -Layer-3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa SMP IT Al-Ishlah Maros Kabupaten Maros.

18 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas Dalam kamus besar bahasa Indonesia, efektivitas yaitu pengaruh dan kesan, manjur, dapat membawa hasil penggunaan yang menunjang tujuan 5.Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang artinya berhasil dan tepat untuk menunjukkan taraf terjadinya suatu tujuan yang akan dicapai atau usaha, jika usaha itu mencapai tujuannya secara ideal efektivitas dapat dikatakan dengan ukuran-ukuran, yang pasti misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam mencapai tujuan Y.Menurut Aan Komariah dan Cepi Tratna, yaitu : Efektivitas adalah ukuran yang telah dinyatakan sejauh mana sasaran atau tujuan (kualitas,kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai 6. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan dan ukuran sejauh mana manfaat dan tercapainya suatu tujuan yang telah tercapaikan. Efektivitas pengajaran dapat ditinjau dari dua macam, yaitu : a. Efektivitas Pengajaran Guru Efektivitas seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.dengan sendirinya prinsip ini harus 5 K B B I. Januari 2019). 6 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Effektif (Bandung:Bumi Aksara, 2005), h

19 8 memperhitungkan kemampuan seorang guru, sehingga upaya peningkatan untuk dapat menyelesaikan setiap program dan perlu mendapatkan perhatian 7. b. Efektivitas belajar siswa Efektivitas pembelajaran siswa merupakan suatu pelajaran yang diharapkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh. Upaya untuk meningkatkan umumnya dilakukan dengan memilih jenis metode (cara) dan alat yang dipandang paling ampuh untuk digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diharapkan 8.Menurut Gibson Et Al bahwa : Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi.makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka makin lebih efektif dalam menilai mereka 9. Dari pengertian dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan efektivitas ialah segala sesuatu yang dikerjakan dengan tepat dan benar sehingga suatu tujuan yang diinginkan dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan lebih efisien. Efektivitas itu sering kali diukur setelah suatu tujuan pembelajran jadi jika pembelajaran tersebut belum berhasil maka pembelajaran belum dikatakan efektif suatu proses pengajaran dikatakan efektif, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar dengan metode yang efektif. Efektivitas suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh pendidik, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum proses belajar dilanjutkan. Pembelajaran dikatakan efektif apabila suatu proses belajar mengajar berjalan dengan baik yang sesuai dengan tujuan belajar dan hasil belajar yang 7 Ibid, h Ibid.,h Gibson et.al, Bungkae efektivitas.( Belanda: Bungkaes, 2013) h 46.

20 9 dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang baik maka dibutuhkan peranan seorang guru yang tepat dalam menjalankan suatu proses pembelajaran seperti memilih metode, media, dan untuk bagaimana cara mengevaluasi siswa tersebut. 1. Kriteria Efektivitas Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini terpacu pada : a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurangkurangnya 75% dari jumlah siswa talah memperoleh nilai 60 dalam penigkatan suatu hafalan dan hasil belajar. b. Metode pembelajaran dikatakan efektif meningkat hasil belajar siswa menunjukan perbedaan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah proses hafalan atau pembelajaran. c. Metode pembelajaran dikatakan efektif dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi, serta siswa belajar dalam keadaan menyenangkan. d. Dalam memaknai efektivitas setiap ruang memberi arti yang berbeda sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah( Bandung: Remaja Rosdaaakarya, 2004), h

21 10 Penggunaan metode yang efektif merupakan syarat mutlak bagi terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif. Penggunaan kata efektivitas setiap orang pasti memberikan arti yang berbeda-beda, sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing.pembelajaran yang efektif dapat menciptakan lingkungan yang optimal secara fisik maupun mental.suasana hati yang gembira tanpa tekanan, maka dapat memudahkan siswa dalam memahami materinya.pengaturan kelas yang baik merupakan langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar siswa secara keseluruhan 11. Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang menghubungkan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Ada beberapa cirri yang dapat membuat kita menilai sebuah metode mengajar apakah efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran 12. Dalam hal ini efektivitas akan selalu berkaitan dengan efek atau akibat yang akan menimbulkan suatu proses. Itu berarti hasil itulah yang dapat menentukan apakah dikatakan berhasil atau tidak.efektivitas juga pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau prncapaian suatu tujuan Isjon, Pembelajaran Cooperaatif, meningkatkan kecerdasan komunikasi antarapeserta didik (Yogyakatra: Pustaaka Pelajar 2009), h 59. Efektivitas. 12 Wicaksono, Efektivitas Metode Pembelajaran (Jakarta: Wordpress, 2011), h Shinee, Konsep Efektivitas,Http//Komengpoenyablogspot.Com/2008/Konsep-

22 11 B. Media 1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius, yang secara harfiah berarti tengah perantara atau pengantar.menurut Azhar Arsyad dan Ahmad Rohani mengemukakan pengertian : Media adalah perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima 14. Media merupakan segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra manusia, yang berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar) 15.. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa menangkap pesan menggunakan indra pendengar. Dengan melalui media audio MP3 ini, biasanya pendengar lebih cenderung untuk berpartisipasi, gembira, meresapi makna suaranya, bersedih, dan lain-lain 16.Diantara media audio ini adalah radio, MP3, tape recorder, dan lain sebagainya. Wicaksono menunjukkan bahwa media audio dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, bahkan untuk pembelajaran pengucapan intonasi siswa yang menggunakan media ini lebih baik dibandingkan siswa tidak menggunakannya 17.Disamping itu, media ini tidak hanya cocok aspek kognitif, namun juga sesuai untuk aspek afektif dan psikomotor. Di sisi lain, budaya membaca masyarakat Indonesia termasuk para siswa masih lemah. Masyarakat kita lebih dominan dengan budaya mendengar dan menonton.pengalaman media h Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. Revisi, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h Ahmad Rohani, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Press 2, 2016) h Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), 17 Ibid, h. 20.

23 12 MP3 ini untuk siswa sekolah, tidak hanya itu kita juga bisa menggunakan media ini di tingkat TPA dan pesantren untuk media pembelajaran. Dasar menunjukkan bahwa media ini dapat membantu guru dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar 18. Media MP3 ini dalam dunia pembelajaran diartikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat disajikan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Berdasarkan pengembagan pembelajaran, media ini dianggap sebagai bahan ajar yang ekonomis, menyenangkan dan mudah disiapkan dan digunakan oleh seorang guru dan siswa. 2. Macam-macam Media Adapaun macam-macam media adalah sebagai berikut : a. Audio Visual Audio visual adalah perangkat soundsistem yang digunakan untuk presentasi, atau acara-acara seperti home theater, karena perangkat ini sudah dilengkapi dengan penampilan gambar. Audio visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin mekamis dan elektronik untuk menyajiakn pesan dari media tersebut. Pengajaran melalui media audio visual jelas bercirikan 18 Sri Kurniati, Tengku Eduard A. Sinar dan Dwi Astuti Aprijani, Pemilihan Teknologi Audio Yang Tepat Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mahasiswa Universitas Terbuka (Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 10, Nomor 1, Maret 2009), h 52.

24 13 pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti televisi, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar (LCD) 19. b. Audio Streaming Audio streaming sering digunakan sebagai istilah untuk mendengarkan secara live melalui internet. Jadi, saat kita ingin mendengarkan dan menonton, kita tidak harus mendownload file tersebut, langsung saja bias didengarkan contoh audio streaming yang terkenal seperti, winamp(mp3), real audio (ram), dan liquid radio. c. Audio Modem Riser Audio modem riser adalah sebuah perangkat untuk motherboard intel yang memuat sirkuit audio dan sirkuit modem. Jadi audio modem riser(amr) menyediakan fungsi-fungsi analog atau kode-kode yang dibutuhkan untuk mengoperasikan modem atau audio tersebut. Sedangkan macam-macam format audio adalah sebagai berikut : a. MP3 (MPEG, audio layer 3) MP3 (MPEG, Audio layer 3) merupakan format media digital yang paling popular, mengapa demikian karena ukuran file yang lebih kecil dan didukung dengan kualitas yang tidak kalah jika dibandingkan dengan CD Audio, format MP3 (MPEG,Audio Layer 3) ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. b. Windows Media Audio (WMA) 19 Azhar Arsyad, op.cit, h 25

25 14 Format ini terkenal karena kelebihannya yaitu kulitas yang dihasilkan lebih baik dibandingkan media MP3 atau AAC. Format WMA sangat disukai oleh para vendor music dengan alas an format ini mendukung. Digital Rights Management (DRM).DRM adalah fitur untuk mencegah system pembajakan. c. Windows Audio Format (WAV) Waveform Audio Format adalah format standar berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. d. Real Audio Real audio adalah format dari Real Networks yang biasa digunakan dalam layanan streaming audio.format ini bisa ditemukan pada bitrate rendah.pada umumnya, real audio ini menggunakan standar AAC MPEG-4 pada bitrate 128 kbps ke atas. e. Advanced Audio Coding (AAC) AAC merupakan format audio standar Motion Picture Experts Group (MPEG).Pada bitrate dibawah 100 kbit/s, kualitas suara format ini pada umumnya lebih baik dibandingkan format umum yang dipakai ketika melakukan kompesi bukan kompersi. f. Ogg Vorbis Ogg vorbis adalah format file yang unik, karena format ini adalah satusatunya yang terbukia dan gratis. Sedangkan format-format sebelumnya dipatenkan. Jadi bagi pengembang atau pembuat yang ingin memainkan file dengan format tertentu harus membayar lisensinya.

26 15 g. MIDI Format audio MIDI ini berukuran kecil, pada ponsel jadul yang sering digunakan untuk ringtone.format ini sangat cocok untuk suara yang dihasilkan oleh elektronik seperti synthesizer Fungsi Media audio Fungsi media menurut Arsyad mengutip pendapat Sadjana dan Rivai adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ini adalah pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.mengikuti pengarahan, melatih daya analisis, menentukan arti dan konteks.memilih informasi dan gagasan.serta mengingat kembali dan menggali tingkatan hafalan 21. Fungsi lain dari media ini adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu daya tingkatan, maka dalam manfaat memerlukan bantuan media ini, sehingga pengetahuan dan pengalaman siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. 4. Jenis- jenis Media Audio a. Pirirngan Hitam (PH) Alat penyimpanan audio (modern) yang pertama adalah priringan hitam.yang berfungsi untuk menghasilkan bunti atau suara dari sebuah disc.alat yang diperlukan untuk memutar media ini adalah Gramophone. b. Kaset 20 DosenTeknologi.PengertianAudio,MacamMacamdanContohnya. o.com/teknologi/pengertian-audio-macam-macamcontohnya/, 24 Januari Ibid, h 29

27 16 Kaset adalah penyimpanan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik.penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita suara rusak, berjamur atau kotor.alat untuk memutar kaset biasa berupa radio, tape, dan tape deck. c. CD dan DVD CD (Compact Disc) atau juga DVD (Digital Versatile Disc) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk system penyimpanan. Memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kaset. Kualitas suara yang dihasilkan lebih bagus. Kualitas suara akan menurun apabila mengalami goresan, kotor, berjamur. Dan alat yang digunakan untuk memutar yaitu CD player dan DVD player. d. MP3 MPEG-Layer 3 (MP3)merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang paling popular. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio.alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player.selain itu, MP3 juga bisa diputar dengan ipad.ipad adalah salah satu merek dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan, dan dipasarkan oleh Apple Computer. e. Audio Digital (WAV)

28 17 WAV atau Wafeform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan IBM.Perangkat yang dibutuhkan untuk memutar WAV salah satunya adalah ipad.selain alat pemutar yang dikeluarkan oleh Apple Computer dengan merek ipad.microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang biasa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merek zune. f. Radio dan Audio Streaming Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis radio, di samping siaran radio yang sifatnya konvensional seperti yang selama ini kita kenal dan kita dengarkan sehari-hari, kini berkembang radio maupun audio streaming.kalau dalam radio konvensional, materi pembelajaran dipancarkan melalui stasiun pemancar radio dan kita tangkap menggunakan pesawat radio.tetapi dalam radio streaming, materi pembelajaran disebarkan ke dunia maya (internet).melalui internet inilah materi pembelajaran dipancarkan ke seluruh belahan dunia 22. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan file audio memiliki berbagai macam jenis, kita bisa memilih CD,DVD, MP3, audio digital (WAV), radio atau audio streaming 23. Adapun jenis-jenis media MP3 adalah sebagai berikut : a. MPEG-1 22 Ibid., h Badai Ardiat Awal Mula MP Januari 2019.

29 18 Suatu standar yang ditetapkan oleh Industry Standars Organization atau ISO.Perkembangannya dimulai pada tahun 1992 dengan standar MPEG-1.MPEG- 1 adalah standar kompresi video dengan bandwidth rendah. b. MPEG-2 Audio bandwith tinggi dan video standar kompresi MPEG-2 diikuti dan cukup baik untuk digunakan dengan teknologi DVD. c. MPEG-3 MPEG (Motion Pictures Expert Group) Layer III atau MP3 hanya melibatkan kompresi audio. C. MediaMPEG-Layer 3(MP3) 1. Pengertian MediaMPEG-Layer 3 (MP3) Perjalanan sejarah dunia pendidikan telah mengalami empat tahap perubahan, ditinjau dari cara penyajian materi pelajarannya. Perkembangan pendidikan yang pertama adalah suatu profesi baru yang disebut guru atau pendidik yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan yang mewakili orang tua.menurut Karlheinz Brandernburg mengemukakan bahwa : Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Brandenburg sendiri sudah mulai meneliti metode kompresi audio ini sejak tahun 1977 tapi baru tahun 1987 proyek MP3 ini resmi dimulai. Karya temuannya dipergunakan oleh hampir semua orang dibumi mengembangkan penemuannya di Insitut Fraunhofer Jerman. MP3 merupakan salah satu format file audio digital yang awalnya tersedia untuk PC (Personal computer) 24. Dengan demikian, maka terjadi pergeseran pendidikan, yang biasa diselenggarakan dirumah berubah menuju ke pendidikan sekolah secara formal.perkembangan kedua dimulai dengan dipergunakannya bahasa dan tulisan 24 Karlheinz Brandenburg, Audio Mp3Fraunhofer(Insitut Jerman, 1977) h 6

30 19 disamping bahasa lisan dalam menyajikan ajaran.perkembangan pendidikan yang ketiga terjadi dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan diperbanyak bahan-bahan bacaan dalam betuk buku teks sebagai materi pelajaran tercetak.perkembangan pendidikan yang keempat terjadi dengan mulai masuknya teknologi yang canggih berdasarkan kemajuan zaman dan peradaban manusia 25. Alat dan media pembelajaran semakin maju dengan perkembangan sains dan teknologi. Guru atau pendidik harus pandai memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi serta lingkungan belajar, seperti media audio, media cetak, slide, dan film 26. Tujuan dan materi pendidikan yang baik tanpa didukung model penyampaian yang baik maka akan mendapat dan menghasilkan yang baik juga. Atas dasar itu pendidikan Islam menaruh perhatian yang besar terhadap masalah atau metode 27. Media pembelajaran merupakan sarana untuk proses atau menyampaikan dalam kegiatan system pembelajaran 28. Menurut Donald P. Ely pada tahun 1979, mengemukakan beberapa manfaat media teknologi pendidikan, yaitu : a. Meningkatkan produktivitas pendidikan b. Memberikan kegiatan pengajaran bersifat individual c. Memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan d. Pengajaran yang lebih detail h Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 2007), 26 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), h 27 Rusmaini, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013), h Daryanto,Media Pembelajaran (Bandung: Sarana-Sarana Tutorial, 2012), h 4.

31 20 e. Memungkinkan belajar secara seketika dan penyajian pendidikan yang lebih luas 29. Dapat disimpulkan bahwa manfaat media teknologi pendidikan adalah untuk membantu pendidikan agar memilih kualitas pendidikan yang lebih baik, bermutu, dan berkualitas.dengan cara media MP3 ini siswa dapat dengan mendengar tilawah dari syekh yang didengarkan dalam CD player, MP3, MP4, computer dan lain-lain. Media yang diputar dan didengarkan disuruh hafal kemudian diulangulang.setelah beberapa kali diulangi, siswa mengikuti bacaan tersebut sambil memperhatikan apakah ada salah atau kurang, demikian seterusnya sampai hafal.setelah itu baru membaca sendiri tanpa media 30. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi, seseorang dapat menghasilkan informasi melalui media-media seperti CD player, MP3, MP4, computer, dan lain sebagainya. Adapun penemu media MP3, ia adalah Karlheinz Brandenburg sang penemu MP3. Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Brandenburg sendiri sudah mulai meneliti metode kompresi audio ini sejak tahun 1977 tapi baru tahun 1987 proyek MP3 ini resmi dimulai. Karya temuannya dipergunakan oleh hamper semua orang dibumi. Karlheinz Branderburg mengembangkan penemuannya di Fraunhofer Insitut Jerman. MP3 merupakan salah satu format file audio digital yang awalnya tersedia untuk PC (Personal computer). Dari penjelasan diatas, penemu MP3 adalah Dr. Karlheinz Brandenburg sang penemu MP3. Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Pada bulan Februari 1999 untuk 29 Ibid, h Masagus H.A Fauzan Yayan, Quantum Tahfidz( Palembang: Erlangga, 2015), h332.

32 21 pertama kalinya perusahaan rekaman bernama SubPop mendistribusikan track melalui format MP3. Baru pada tahun 1999 MP3 player mulai marak dijual.dalam penyampaian pelajaran bermacam-macam alat diciptakan agar mempermudah siswa untuk memahaminya. Apabila mendengar sudah menjadi suatu kebiasaan, maka orang tersebut akan mudah menghafal Al-Qur an. Mendengar ini bisa juga menggunakan media-media elektronik seperti MP3, computer, tv, dan lain-lain 31. Dari beberapa penjelasan, dengan firman Allah SWT dalam QS.An-Nahl: 78 و أ خ ر ج ك م م ن ب ط ون أ مھ ات ك م لا ت ع ل م ون ش ی ي ا و ج ع ل ل ك م ال سم ع و الا ب ص ار و الا ف ي د ة ل ع ل ك م ت ش ك ر ون Terjemahnya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu kamupendengaran, penglihatan, dan hati. Agar kamu bersyukur (QS. An Nahl: 78). 32 Dari ayat diatas dapat disimpukan bahwasanya Allah Swt memberi kita pendengaran, penglihatan, dan hati.untuk itu kita harus memanfaatkan sebaik mungkin yaitu dimanfaatkan untuk kebaikan terutama dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur an. Mendengar ini bisa juga menggunakan media-media elektronik seperti MP3, computer, CD, video, televise, dan lain-lain, Menurut Daryanto, indicator atau ciri-ciri media MP3 yaitu sebagai berikut : h Masagus H. A Fauzan Yayan, Op cit, h Kementrian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya (Solo : Tiga Serangkai, 2013),

33 22 a. MP3 Qur an merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio Qur an. b. Ukuran filenya lebih kecil, MP3 Qur an juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio c. Alat untuk memutar MP3 Qur an adalah MP3 player, selain itu juga bisa diputar dengan ipad. Ipad adalah salah satu merek dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan oleh Apple computer. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan MP3 membuat organ tubuh telinga berfungsi menerima informasi dalam memorikemudian melekatkannya ke dalam otak. Sedangkan MP3 Qur an adalah salah satu bentuk format penyimpanan file audio Qur an yang menggunakan alat pendengaran Karakteristik MP3 Qur an MP3 Qur an yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) dengan memutar suara play back Qur an yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan para siswa dalam menghafal Alqur an 34. Beberapa karakteristik dari MP3 Qur an sebagai berikut : a. Model psikoakustic, adalah model yang menggambarkan karakteristik pendengaran manusia. Salah satu karakteristik pendengaran manusia adalah memiliki batas frekuensi 20Hz sampai 20 KHz, dimana suara yang 33 Daryanto, Op. cit. h Abdul Kodir, Op. cit, h 248.

34 23 memiliki frekuensi yang berada dibawah ambang batas ini tidak dapat didengar manusia, sehingga tidak perlu di kodekan. b. Auditory masking, manusia tidak mampu mendengarkan suara pada frekuensi tertentu dengan amplitude yang jauh lebih tinggi. c. Cristical hand, merupakan daerah frekuensi tertentu dimana pendengaran manusia lebih peka pada frekuensi-frekuensi rendah. Sehingga alokasi bit dana lokasi sub-band pada filter cristical band lebih banyak dibandingkan frekuensi lebih tinggi. d. Joint stereo, Channel stereo mengirimkan informasi yang sama. Dengan joint stereo, informasi yang sama ini cukup ditempatkan dalam salah satu channel saja dan ditambah dengan ini informasi tertentu. 3. Jenis-jenisMPEG-Layer 3 (MP3) Banyak gadget tercipta untuk memberikan hiburan maksimal kepada penggunanya. Salah satunya adalahmpeg-layer 3(MP3) yang merupakan gadget untuk memutar file berformat MP3. Sebelum zaman digital tercipta, kita hanya bisa memutar melalui piringan hitam atau kaset pita yang membutuhkan perangkat khusus dengan dimensi yang cukup besar. Namun sekarang dengan adanya file MP3 bisa diputar untuk mendengarkan Qur an melalui MP3, kini kita sebuutkan dengan nama MP3 Qur an sehingga menjadi lebih praktis dan ramping bahwa bisa dibawa kemanapun kita mau MP3 yang kita kenal salama ini ada beberapa jenisnya antara lain adalah sebagai berikut :

35 24 a. MP3/VCD Player Menjadi satu dengan VCD Player yang juga bisa membaca file format MP3. Bentuknya kotak dengan berupa cakram VCD atau DVD. Untuk format MP3, maka layar televisi yang terhubung hanya akan menampilkan judul dari file yang dibaca tanpa ada video yang dipuar. Saat ini pengguna VCD Player adalah sudah sangat jarang seiring dengan ditinggalkannya cakram VCd sebagai tempat penyimpanan. b. Hi-fi Hi-fi merupakan perangkat DVD Player yang juga memiliki speaker sehingga tidak memerlukan televisi atau speaker lain untuk memutar file suara. c. Mini Player Mini player merupakan player MP3 yang menggunakan media penyimpanan berupa micro sd atau memory card. File sebelumnya disimpan kedalam memory card terlebih dahulu kemudian dimasukkan kedalam mini player. d. Mini USB Player Hampir sama dengan mini player namun untuk usb player ini menggunakan media usb sebagian media penyimpanan dimana file mp3 akan dibaca oleh player Langkah- langkah Penggunaan MP3 Qur an Pada langkah pelaksanaan, hal-hal yang harus dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : 35 KabarElektronik IniDia 4 Jenis MP3 Player Yang Ada Di Indonesia SaatIni. 23 Januari 2019.

36 25 a. Jika memanfaatkan media radio, arahkan posisi radio pada gelombang stasiun radio yang akan dituju dan tombol siap untuk di On kan b. Jika menggunakan media audio, usahakan posisi penyimpanan file (kaset/cd/dvd/mp3?flash dan lain-lain) sudah berada ditempat pemutaranya dan tinggal menekan tombol Play atau On. c. Usahakan peserta didik sudah berada di tempat kegiatan pembelajaran (stanby), setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dengan alat tulis, modul/buku, LKS dan kelengkapan belajar lainnya. d. Jelaskan kepada mereka tentang jenis mata pelajaran atau hafalan Al- Qur an yang akan dihafalkan oleh peserta didik. e. Mintalah siswa untuk memperhatikan dan mendengarkan dengan baik terhadap apa yang ingin dihafalkan malalui MP3 audio, dan diulangi sampai lancer. f. Putarkan program (audio) dengan memutar atau mempencet tombol Play g. Usahakan susasana tetap tenang/kondusif selama pemutaran program media. h. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program audio. i. Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sekaligus sebagai fasilitator Daryanto, Op. cit, h 50.

37 26 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum guru menggunakan media MP3 di dalam kelas, guru harus menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan semua itu dilakukan demi kelancaran penerapan media MP3. 5. Kelebihan dan kekurangan Media MP3 Adapun kelebihan/kekurangan media MP3 yaitu sebagai berikut: a. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan. Sebagian besar siswa telah menggunakan pemutar CD dan pemutar kaset sejak mereka masih sangat kecil dan banyak yang telah menggunakan pemutar MP3. b. Tidak mahal, dalam berkas MP3 banyak yang tersedia di internet secara gratis dan berbiaya murah. c. Bisa diproduksi, kita bisa menggandakan kaset audio dan berkas digital ketika menggunakan perangkat lunak dan perlengkapan yang sesuai. d. Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran dan hafalan. Para siswa memiliki kemampuan yang terbaats bisa belajar dan mendengar serta mengikuti di sepanjang material audio. e. Menyediakan informasi terbaru, audio sering kali merupakan penyiaran, presentasi, dan mendengar secara langsung. f. Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio. g. Merangsang, media audio ini bisa menyediakan alternatif yang bagi mendengar. h. Bisa diulang, para pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering yang dibutuhkan untuk memahaminya.

38 27 i. Portable, bisa digunakan dilapangan daya baterai, bisa digunakan untuk dirumah, banyak para siswa memiliki pemutar mereka sendiri. j. Memudahkan para pengajar, bisa merekam atau mendengar secara langsung oleh siswa mereka sendiri dengan mudah dan ekonomis. k. Tahan kerusaakan, noda bisa dicuci dan goresan biasa tidak mempengaruhi pemuataran. File MP3 bisa disimpan di hard drive computer, drive potable, dan pemutar MP3 37. Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya media MP3 memiliki banyak keunggulan dan sangat mudah untuk didapatkan diharpkan mampu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru. Adapun kekurangan/keterbatsan media MP3 yaitu sebagai berikut : 1. Kesulitan dalam penetuan kecepatan, menentukan kecepatan yang tepat untuk menyajikan informasi bisa menjadi sulit jika siswa kita tidak memiliki tingkat perhatian dan latar belakang pengalaman yang beragam. 2. Kebutuhan perlengkapan digital dan perangkat lunak. Untuk menggunakan berkas MP3, kita membutuhkan akses web untuk mengunduh berkas tersebut dan kita membutuhkan perangkat lunak seperti Real audio untuk memutar berkas tersebut. 3. Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja 38. Dari uraian diatas dapat disimpulkan media MP3 juga memiliki keterbatasan, untuk itu apabila kita menggunakan media ini dalam proses pembelajran kita 37 Sharon E. Smaldino, dkk.,op. cit hal Ibid., h. 378.

39 28 harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu sematang mungkin, agar kita bisa mengatasi kekurangan ini. D. Hafalan Al-Qur an 1. Pengertian Hafalan Al-Qur an Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menghafal berarti telah masuk kedalam ingatan (tentang pelajaran) yang dapat diucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lain). Kata kerja menghafal adalah usaha untuk masuk kedalam pikiran agar mudah diingat, dan dihafalkan dari hasil kegiatan yang sedang berlangsung 39. Al-Qur an adalah perkataan kalam Allah SWT, yang berdasarkan suatu kejadian atau mu jizat yang terjadi pada masa lalu dari pada penutup para nabi dan rasul melalui perantara oleh malaikat, dan diriwayatkan kepada kita dengan secara mutawatir 40. Jadi pengertian hafalan dan Al-Qur an dapat disimpulkan baahwa menghafal Al- Qur an merupakan suatu hasil dari proses yang diresapkan kalam Allah SWT dalam suatu fikiran. Menurut Muhannid Nu am, menghafal adalah salah satu hal yang luar biasa untuk dapat membawa suatu akal kita yang mirip dengan computer. Saat menghafal Al-Qur an secara teratur, akan semakin membuka 39 Kamus Besar Bahasa Indonesia ( diakses pada 13 November 2015) 40 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Amzah, 2008), h 1.

40 29 ruang untuk menyimpan informasi yang baru, sehingga bisa menambah banyak lagi informasi dan menghafal lebih banyak lagi 41. Dengan demikian kemampuan menghafal adalah suatu potensi yang dimiliki seseorang yaitu bisa menghafal dengan, baik danbenar, sesuai dengan pedoman yang kita gunakan, berdasarkan bakat yang kita miliki atau hasil yang telah kita lakukan. Menghafal Al-Qur an merupakan proses untuk mengingat ayat (rincia n bagian-bagiannya, seperti tajwid, waqaf dan lain-lain) yang harus dihafal dan diingat secara sempurna. Sehingga seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan bagian-bagiannya dimulai dari proses awal. Apabila salah dalam menghafal ayat, maka akan salah pula dalam arti dan terjemahan pada ayat tersebut. Bahkan ayat tersebut sulit untuk diingat kembali dalamingatan manusia Dasar Menghafal Al-Qur an Berdasarkan pengertian diatas yang menjelaskan tentang Al-Qur anbahwa diturunkannya secara berangsur-angsur/mutawatir yang berarti bahwa malaikat Jibril menyampaikan kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur dengan metode hafalan. Hikmah diturunkannya al-qur an secara berangsur-angsur ialah syarat dan dorongan untuk mengarah pada himma ( semangat) untuk menghafal dan Rasulullah persiapkan untuk menguasai Al-Qur an secara menghafal, agar beliau bisa menjadi teladan bagi umatnya. Begitulah yang dilakukan oleh 41 Muhannid Nu am, Kilat & Kuat Menghafal Al-Qur an Terjemah Juz Dan Tajwid Peraktis, (Surakarta: PQS Media Group, 2014), h Wiwi Alawiyah Wahid, Cara Cepat Menghafal Al-Qur an, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h 15.

41 30 Rasulullah Saw, beliau menerima wahyu secara metode hafalan, dan mendorong para sahabat untuk menghafalkan apa yang diterima oleh Rasulullah Saw 43.Adapun hukum dalam menghafal Al-Qur an adalah fardhu kifayah yang berarti dikerjakan mendapat pahala dan tidak dikerjakan tidak mendapat pahala. Jadi, orang yang menghfal Al-Quran tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir sehingga tidak akan ada kemungkinan terjadinya pemalsuan dan pengubahan terhadap ayat-ayat suci Al-Qur an. Jika kewajiban ini terpenuhi oleh sejumlah orang, maka gugurlah kewajiban tersebut dari yang lainnya. Begitu juga sebaliknya apabila kewajiban itu tidak terpenuhi maka semua umat islam yang ada di dunia ini akan menanggung dosanya. 3. Teknik Menghafal Al-Qur an Dalam menghafal Al-Qur an terdapat beberapa cara, menurut Abdul Azis Abdul rauf menyebutkan ada 4 teknik dalam menghafal Al-Qur an, yaitu : a. Teknik memahami ayat yang akan dihafal Teknik ini paling baik untuk diterapkan dengan cara seseorang bisa menyelesaikan hafalan dalam tempo relative singkat. b. Teknik mengulang-ulang sebelum menghafal Teknik ini sangat cocok untuk diterapkan jika dilihat dari aspek pemahaman bahasa dan waktu.karena inti menghafal Al-Qur an adalah dengan mengulangulangnya, bahkan untuk orang yang menguasai bahasa Arab sekalipun. 43 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Op. cit, h 23.

42 31 c. Teknik mendengarkan sebelum menhgafal Cara ini ketika seseorang penghafal harus mendengarkan terlebih dahulu melalui media MP3 atau mendengarkan bacaan dari seorang guru lalu si penghafal tersebut menyetorkan hafalannya.hal ini untuk memberi tahu seorang siswa bagaimana membaca ayat-ayat tersebut dengan benar. d. Teknik menulis sebelum menghafal Pada teknik ini, penghafal terlebih dahulu menuliskan ayat-ayat yang ia ingin hafalkan, lalu diulangi sebanyak-banyaknya. Dan ini akan membutuhkan waktu yang sangat banyak dan guru harus menyimak hafalan siswa tersebut dengan bimbingan yang sepenuhnya Langkah-langkah Menghafal Al-Qur an Langkah- langkah menghafal Al-Qur an dapat dilakukan dengan melalui suatu proses bimbingan seorang guru. Proses ini dilakukan beberap kegiatan, yakni : a. Bin Nadzhar Bin nadzhar adalah membaca dengan cermat ayat Al-Qur ān yang ingn dihafal, dengan cara melihat mushaf Al-Qur ān secara berulang-ulang. Proses bin nadzhar ini kita bisa lakukan sebanyak mungkin seperti yang biasanya dilakukan oleh para ulama-ulama terdahulu. Hal ini dilakukan dengan cara memperoleh gambaran menyeluruh tentang ayat yang akan dihafalkannya. Agar lebih mudah ayat yang ingin dihafal, maka penghafal disarankan untuk mempelajari makna kandungan ayat yang akan dihafalkannya. 44 Abdul Azis Abdul rauf, Ibid,h 46.

43 32 b. Tahfidz Tahfidz merupakan menghafalkan sedikit demi sedikit ayat Al-Qur ān yang telah dibaca secara bin nadzhar. Misalnya, menghafal satu ayat, beberapa kalimat, atau ayat pendek sampai tidak terjadi kesalahan.setelah satu ayat atau beberapa sudah dapat dihafal dengan baik, kemudian dirangkai dengan ayat berikutnya sehingga hafalan menjadi sempurna.kemudian rangkaian ayat tersebut diulang kembali sehingga benar-benar hafal.untuk merangkaikan ayat dengan benar, setiap menghafal satu ayat selalu diulang-ulang dari ayat pertama sampai ayat kedua yanng baru saja dihafal, begitu seterusnya.setelah satu halaman selesai dihafal, maka diulang kembali dari awal sampai tidak ada kesalahan, baik lafadz maupun urutan ayat-ayatnya.setelah satu halaman dapat dihafal dengan sempurna, lalu dilanjutkan menghafalkan ayat berikutnya.dalam hal ini merangkai hafalan perlu diperhatikan sambungan akhir ayat halaman dan dirangkaikan pada ayat di halaman selanjutnya. c. Talaqqi Talaqqi adalah menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru. Proses talaqqi ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan seorang calon hafidzh dan mendapatkan bimbingan seperlunya. Seseorang yang sedang menghafal Al-Qur ān tidak boleh mempercayakan hafalannya kepada dirinya sendiri, melainkan harus dengan tekun menyetorkan hafalannya kepada seorang hafidz yang lain dengan membetulkannya dengan mushaf Al-Qur an, sekalipun dia termasuk seorang hafidzh yang sangat teliti dan cermat. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan bacaan, dan adanya bacaan

44 33 yang terlupakan sehingga kesalahan tersebut tanpa sadar selalu diulangi secara terus menerus. d. Takrir Takrir yaitu mengulang hafalan atau men-sima -kan hafalan yang pernah dihafalkan atau yang sudah disetor kepada guru. Takrir dilakukan agar supaya hafalan yang pernah dihafal tetap terjaga dengan baik.selain dilakukan dengan guru, takrir juga dapat dilakukan sendiri dengan maksud melancarkan hafalan yang telah dihafal, sehingga tidak mudah dilupa. e. Tasmi Tasmi adalah mendengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada perseorangan maupun kepada jama ah. Dengan tasmi ini seorang penghafal Al- Qur ān akan diketahui kekurangan padanya, karena bisa saja ia lengah dalam mengucapkan huruf atau harakat. Dengan tasmi seorang penghafal akan lebih berkonsentrasi dalam hafalan. 5. Metode yang ada dalam menghafal Al-Qur an ada tiga macam, yaitu: a. Metode seluruhnya, yaitu membaca satu halaman dari baris pertama sampai baris terakhir secara berulang-ulang sampai dihafal. b. Metode bagian, yaitu menghafal ayat demi ayat, satu kalimat demi kalimat yang dirangkaikan sampai satu halaman. c. Metode campuran, yaitu kombinasi antara metode seluruhnya dengan metode bagian. Dimulai dengan membaca satu halaman dengan berulang-

45 34 ulang, kemudian pada bagian yang tertentu dihafal tersendiri. Kemudian diulangi kembali secara keseluruhan sampai dihafal Sa dullah, Op. cit., h. 52.

46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis tentang penelitian kualitatif, penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menyelidiki masalah sosial berdasarkan pada holistic konsektual melalui pengumpulan data dari subyek yang diteliti dari sumber secara langsung dengan informasi dan istrumen adalah kunci peneliti sendiri. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti dalam melakukan analisis isi dan metode pengumpulan data untuk menyajikan respons dan perilaku suatu subyek 46.Peneliti berusaha untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, menganalisis, serta menfsirkan sumber data dan menjadi suatu laporan hasil penelitian yang diteliti dan diamati. Setiap penelitian pada dasarnya memiliki teknik untuk mendekati suatu objek penelitian. Penelitian kualitatif yang akan memberikan petunjuk yang jelas bagi penelitian yang dilakukan. Penelitian kualitatif yang ingin untuk mengetahui tentang Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur an Siswa di SMP-IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.Peneliti senantiasa mengamati, berkonsultasi, memberikan arahan, dan melakukan antar dialog untuk menemukan konsep kepada tentang judul penelitian tersebut. 46 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan( Jakarta: Kencana Perdana Media 2010), h

47 36 B. Lokasi Dan Objek Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah dilakukan penelitian tepatnya SMP-IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.Dan yang menjadi objek penelitian ini yaitu siswa SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros. C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Penelitian 1. Fokus penelitian : Adapun fokus penelitian ini adalah : a. Penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa. b. Efektivitas penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa. c. Peningkatan dalam menghafal Al-Qur an siswa dengan menggunakan media MPEG- Layer 3 (MP3). 2. Deskripsi fokus penelitian : Untuk menghindari hal dari berbagai argument dan penafsiran yang berbeda, maka akan timbul setelah membaca tulian ini serta juga untuk mencegah penjelasan yang sesuai apa yang diharapkan dan pokok permasalahan yang terdapat dalam judul yaitu sebagai berikut: a. Penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) untuk meningkatkan hafalan Al-Qur an Siswa Media MPEG- Layer 3 (MP3) MP3 ini sangat bertujuan untuk meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa dan memudahkan dalam system hafalan yang akan diulangi apa yang telah didengarkan langsung dari media audio tersebut.

48 37 b. Efektivitas penggunaan MediaMPEG-Layer 3(MP3) Penggunaan media MP3 ini sangat penting untuk membantu meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa agar hafalan tersebut menetap dan tidak akan mudah hilang. Dan penggunaan media ini dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an lebih efisien.penggunaan media ini juga memperdengarkan bacaan Al-Qur an yang fasih untuk membaca dan menghafal Al-qur an. Dan juga setiap bacaan yang didengarkan itu akan diulangi dan dihafal sebanyak 20 kali, serta sangat membantu dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an dan sangat efektif dalam penanaman ayat Al-Qur an yang dipelajari dan dibacakan secara langsung dengan media MP3 tersebut. c. Peningkatan Hafalan Al-Qur an Siswa Dalam menghafal Al-Qur an perlu adanya metode agar proses menghafal menjadi lebih mudah. Sebelum menghafalkan Al-Qur an, kita harus mempersiapkan persiapan dengan tujuan agar proses menghafal Al-Qur an berjalan dengan baik. Dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an juga perlu niat yang baik dalam menghafal supaya berjalan dengan lancar. Dengan cara mempelajari teknik-teknik yang ada dan perlu waktu yang sangat banyak dan dalam bimbingan yang baik agar hafalan Al-Qur an meningkat juga. D. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yaitu :

49 38 1. Data primer, adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari objek suatu penelitian. Adapun sumber data yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini yaitu meningkatkan hafalan Al-Qur an Siswa di SMP-IT Al Ishlah Kabupaten Maros. 2. Data sekunder, adalah sumber yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian atau data yang diperoleh dari pihak lain 47. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Dan yang mengenai analisis instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mensaring informasi yang dapat menggambarkan variabel penelitian.dari suatu instrumen ini harus teruji dengan validitas dan reabilitasnya agar memperoleh data yang valid. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah: 1. Pedoman observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara lebih tepat dari objek yang diteliti. 2. Pedoman wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/ pemberi jawaban atas pertanyaan itu. 3. Catatan dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Bandung, Alfabeta, 2011), h

50 39 F. Teknik Pengumpulan Data Data adalah sebuah apa yang telah disimpulkan oleh peneliti dari lapangan penelitian. Data merupakan bahan spesifik dalam melakukan suatu penelitian yang menggunakan teknik pengumpulan data. 1. Observasi Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif.dengan observasi, peneliti dapat merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek peneliti 48. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Tekhnik observasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dengancaraobservasi secara langsung ke tempat penelitian dengan menggunakan pengamatan lapangan. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan media MP3 untuk meningkatkan hafalan Al-Qur andi SMP IT Al- Ishlah Kabupaten Maros. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara ( interviewer) sebagai pengaju/ pemberi jawaban atas pertanyaan itu 49.Tehnik wawancara digunakan untuk memperoleh data/informasi mengenai kegiatan dari menghafal Al-Qur an dengan menggunakan media MP3 serta dukungan daripada orang tua peserta didik.jenis wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalahwawancara terstruktur.wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh data tentang rumusan masalah yang ada.wawancara Basrowi. Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 49 Sugiono, Op cit., h. 145.

51 40 dilakukan kepada Kepala Sekolah atau Pembina Asrama di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros untuk memperoleh datauntuk penulisan gambaran umum sekolah.selanjutnya dilakukan wawancara kepada Guru Pendidik/ Pengajar yangada di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumentertulis, gambar, maupun elektronik 50. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data tentang gambaran umum sekolah dan data terkait nilai awal kemampuan menghafal Al-Qur an. Dokumen-dokumen yang akan dikumpulkan digunakanuntuk melengkapi suatu data penelitian sehingga terdapat suatu gambaran tentang objek yang diteliti. G. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengancara proses data ke dalam kategori, menyusun ke dalam data yang diperoleh dari lapangan penelitian. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam analisis data ialah sebagai berikut: 50 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.220.

52 41 1. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai merangkum atau memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan pencarian tema dan polanya.dengan demikian akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat. Reduksi data adalah suatu proses penelitian data yang muncul dari catatan tertulis dilapangan, reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama pengumpulan data tersebut berlangsung. 2. Penyajian Data Dalam hal ini, penyajian dilakukan dengan bentuk teks yang bersifat naratif. Ini akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. Memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dari rancangan yang menggabungkan suatu informasi dalam bentuk yang baik dan mudah dipahami. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan bagian akhir dari analisis data.penarikan kesimpulan berupa kegiatan interprestasi yang makna data telah disajikan. Cara yang digunakan bervariasi, dapat menggunakan perbandingan, menemukan pola dan tema dan menghubungkan satu sama lain. Verifikasi adalah rangkaian analisis data puncak.kesimpulan dalam penelitian ini membutuhkan verifikasi selama penelitian sedang berlangsung, verifikasi yang dimaksud agar untuk menghasilkan kesimpulan data dengan valid. Terdapat dua metode pendekatan analisis dan penarikan kesimpulan (jeneralisasi), yaitu metode deduktif dan induktif :

53 42 1. Metode induktif Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti.hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus Metode deduktif Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Penarikan secara langsung ditarik dari 1 premis. Penarikan secara tidak langsung ditarik dari 2 51 Suriasumantri, Metode induktif dan deduktif. (Jakarta: Shofiah, 2007) h 15.

54 43 premis.premis pertama yang bersifat umum sedangkan premis kedua bersifat khusus Ibid, h 15.

55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada bagian ini menguraikan secara umum lokasi penelitian dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait tempat penelitian. 1. Sejarah Berdirinya SMP IT Al-Ishlah Kab.Maros Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Ishlah Maros, merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu yang terletak di Kabupaten Maros tepatnya di Jl. Poros Makassar-Maros Km 27 Kelurahan Adatongeng, Kabupaten Maros.Sesuai SK pendirian sekolah, SMP IT Al-Ishlah ini didirikan pada tanggal 18 September 2007 dengan status kepemilikan oleh Yayasan.Adapun SK izin operasional adalah 420.2/97/KEP/DP/2007 dan NPSN Waktu penyelenggara sekolah yaitu sehari penuh (6 h/m) dan kelas siswa-siswi dipisah antara laki-laki dan perempuan.smp IT Al- Ishlah juga mempunyai boarding school bagi siswa atau siswi yang minat.dan luas tanah di sekolah tersebut ± 3 ha yang sudah berdiri 2 gedung berlantai tiga.karena yayasan juga ini telah membuka SD IT dan SMP IT. 2. Visi Misi dan Tujuan SMP IT Al-Ishlah Maros a. Visi Beraqidah Qur ani, Berakhlak Mulia, dan Berprestasi Tinggi. b. Misi 1) Mengoptimalkan pengembangan imu umum dan kesilaman. 2) Memaksimalkan proses pembelajaran dan bimbingan 44

56 45 3) Melaksanakan proses pembiasaan dalam hal ibadah 4) Meningkatkan penguasaan dan keterampilan ITC 5) Menghafal Al-Qur an 3 Juz (28,29, dan 30). c. Tujuan Sekolah Islamisasi sistem pengelolaan pendidikan untuk terbentuknya pribadi yang akhlak mulia dan beraqidah qur ani. 3. Identitas Sekolah a) Nama Sekolah : SMP Islam Terpadu AL Ishlah Maros b) Nomor Statistik : c) Propinsi : Sulawesi Selatan d) Otonomi Daerah : Maros e) Kecamatan : Turikale f) Desa/Kelurahan : Adatongeng g) Jalan dan Nomor : Jl. Poros Makassar-Maros KM 27 h) Kode Pos : i) Telepon : j) Daerah : Perkotaan k) Status Sekolah : Swasta l) Akreditasi : B m) Surat Kelembagaan : Nomor: 420.2/97/Kep/DP/2007 n) Penerbit SK : Kepala Dinas Pendidikan Kab.Maros o) Tahun Berdiri : 2007 p) KBM : Pagi s/d Sore

57 46 q) Bangunan Sekolah : Milik Sendiri r) Lokasi Sekolah : 1. Jarak ke Pusat Kec : 2 (Dua) KM 2. Jarak ke Pusat Otoda: 1 (Satu) KM 3. Terletak Pada Lintasan: Kab/Kodya s) Organisasi Penyelenggara : Lembaga Swasta t) Perjalanan Perubahan Sekolah : 2007 Gedung Unit 1 Berlantai Gedung Unit 2 Berlantai 3 4. Gambar Struktur Organisasi SMP IT Al-Ishlah Maros. Ketua Yayasan Ust.Ir.Dzulkifli Muhajir Kepala Sekolah H.Muhammad Amin, LC Wakasek Kurikulum Irwan, S.Pd Wakasek Kesiswaan Abd.Salam Lahaking, S,Pd Kepala Perpustakaan Drs. Ali Deppung BK Drs.H.A.Abd Azis Marhabang Dewan Guru Wali Kelas Siswa Gambar 4.1.struktur organisasi SMP IT Al-Ishlah Maros

58 47 5. Data Siswa SMP IT AL-Ishlah Maros Data siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 No Kategori Jumlah 1. Siswa/santri diluar asrama Siswa/santri yang asrama 40 Jumlah 146 Tabel 4.2. Data siswa SMP IT Al-Ishlah 6. Sarana dan prasarana SMP IT AL Ishlah Maros Secara ideal salah satu sarana dan prasarana adalah adanya unsure perangkat keras ( hardware) yang menunjang fungsinya, berupa mushollah, ruangan guru dan tempat belajar (ruang kelas), memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak dalam dan luar.pada titik ini, SMP IT AL Ishlah belum sepenuhnya memiliki unsure-unsur ideal tersebut secara mandiri.unsur dan modal utama secara juga dimiliki adanya pengelolaan kegiatan pendidikan yaitu adanya tenaga pendidikan sehingga kegiatan pendidikan dapat terselenggarakan dengan baik. B. Hasil dan Pembahasan 1. Penggunaan Media MPEG-Layer 3(MP3) Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa SMP IT AL Ishlah Kab.Maros Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2020, peneliti mengamati proses menghafal Al-Qur an yang dilakukan oleh para siswa secara langsung. Dengan penggunaan media MP3, diharapkan siswa lebih mudah dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an Hasil observasi pada Tanggal 20 Jui 2020, SMP IT AL Ishlah

59 48 Adapun penggunaan mediampeg-layer 3 (MP3) dimulai dengan : 1) Tahap Perencanaan a. Guru menyusun materi dalam menghafal Al-Qur an b. Guru menyiapkan media pembelajaran MP3 dalam menghafal Al-Qur an c. Guru melakukan pemutaran media MP3 secara berulang-ulang untuk memudahkan siswa dalam menghafal Al-Qur an. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Sahril, guru yang menggunakan media MP3 dalam menghafal Al-Qur an menyatakan bahwa: Sebelum melakukan proses perencanaan dalam menghafal Al-Qur an terlebih dahulu kita menyiapkan suatu perencanaan baik dalam menyusun materi, menyiapkan media pembelajaran yang akan diajarkan sampai dengan mendengarkan murottal Al-Qur an agar siswa dapat memudahkan dalam menghafal Al-Qur an 54. 2) Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan langkah-langkah dalam penggunaan media MP3 (MPEG-Layer-3) di SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros, adalah sebagai berikut : a. Guru memperlihatkan alat media yang akan digunakan, kemudian dinyalakan untuk dipendengarkan kepada siswa. Yaitu memutar juz ke-28. b. Peneliti mulai memberikan intruksi kepada siswa, dan siswa yang akan menghafal serta guru hanya diam dan mendengarkan. c. Siswa mendengarkan intruksi dari guru dengan memperhatikan alat media MP3 (MPEG-Layer-3) untuk mendengar bacaan juz ke Ustadz Sahril, Guru Tahfizh, pada tanggal 20 Juli 2020, Pukul 08.10

60 49 d. Siswa menghafalkan surah yang telah ditunjuk oleh guru. Guru hanya diam dan hanya siswa yang merespon. e. Siswa diminta menghafal juz ke-28 yang telah didengarkan dan menghafal secara bergiliran serta meminta siswa yang lain untuk mendengarkan dan menyimak temannya yang sedang tampil di depan kelas. f. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa, dan memberi penguatan materi yang baru di sampaikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Sahril, menyatakan bahwa: Pada tahap pelaksanaan langkah-langkah dalam penggunaan media MP3 kita harus menyiapkan suatu alat atau media yang dapat digunakan dalam membantu proses menghafal Al-Qur an siswa. Sampai benar-benar siswa dapat menghafalnya dan siswa diperintahkan maju secara bergiliran untuk menyetorkan hafalan mereka 55. 3) Tahap Evaluasi Evaluasi penggunaan media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa ditinjau dari komponen evaluasi proses, terbagi menjadi beberapa dan untuk lebih rincinya sebagai berikut: a. Kesesuaian pelaksanaan dengan rencana Pelaksanaan pembelajaran penggunaan media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh siswa yang bernama Fathur Abi Pura dan Raihan Wiratama bahwa: Pelaksanaan penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) sudah terlaksana sesuai rencana dengan baik Ustadz Sahril, Guru Tahfizh, pada tanggal 20 Juli 2020, Pukul Fathur Abi Pura dan Raihan W, Siswa, pada tanggal 20 Juli 2020 Pukul WITA

61 50 b. Kesesuaian pengajar dalam proses penyampaian. Pada setiap program harus dilakukan evaluasi secara terus-menerus agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada setiap program. Dalam proses penyampaian guru harus menyampaikan materi pembelajaran yang akan digunakan selama dalam proses menghafal Al- Qur an. c. Pemanfaatan sarana dan prasarana Ditinjau dari pemanfaatan sarana dan prasarana, penggunaan media MP3 untuk meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa SMP IT AL Ishlah sangat membutuhkan sarana dan prasarana guna untuk mendukung pembelajaran.seperti ruangan, media yang dibutuhkan, serta metode dalam menghafal Al-Qur an. d. Melakukan proses penilaian Proses penilaian merupakan langkah pendidik yang harus ditempuh setiap adanya suatu peningkatan. Shodiq Abdullah mengemukakan bahwa: Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dalam pelaksanaan proses penilaian Efektivitas Penggunaan Media MPEG-Layer 3 (Mp3) Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur an Siswa di SMP IT AL-Ishlah Kabupaten Maros. Efektivitas penggunaan media audio MP3 dalam meningkatkan hafalan Al- Qur an siswa di SMP IT AL Ishlah Maros adalah sebelum memulai menghafal 57 Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran, hal 161.

62 51 Al-Qur an maka terlebih dahulu siswa harus mendengarkan media audio MP3 yang di putar oleh guru melalui playback terlebih dahulu bisa juga untuk pengeras suaranya dibantu dengan sound atau speaker yang mendukung suara agar terdengar lebih jelas secara berulang-ulang. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat hafalan siswa, dilakukan metode tes dengan cara siswa maju satu persatu untuk menyetorkan hafalan mereka dengan menyimak hafalan dan memperhatikan tajwid daripada apa yang dilafalkan oleh siswa dikarenakan bukan hanya menghafal saja akan tetapi keluar masuknya huruf juga harus diperhatikan. Dengan adanya media MP3 ini, siswa juga dapat mengulang-ulangi hafalan yang didengarkan langsung dari audio MP3 tersebutdemi kelancaran hafalan mereka. Para siswa bisa mendengarkan audio MP3 Qur an yang diputar sendiri menggunakan speaker atau handphone milik siswa masing-masing yang diharapkan agar hafalannya tidak lupa kembali karena rata-rata mereka menggunakan handphone atau speaker untuk berkomunikasi bahkan untuk hafalan sendiri mereka manfaatkan untuk hafalan Al-Qur an 58.Hal ini dibuktikan dengan berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan hafalan Al-Qur an yang telah dilaksanakan sebagai berikut : 1) Motivasi Siswa dalam Menghafal Al-Qur an Menghafal Al-Qur an ialah suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia.para penghafal Al-Qur an adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT sepanjang sejarah kehidupan manusia untuk menjaga kemurnian ayat suci Al- 58 Hasil observasi pada Tanggal 20 Juli 2020, SMPIT AL Ishlah

63 52 Qur an dengan sesuai jaminan Allah SWT.Motivasi siswa sangat bergantung dengan tujuan mereka menghafal Al-Qur an.salah satu hal yang menjadi motivasi para siswa untuk menghafal Al-Qur an adalah karena adanya dorongan orang tua agar anaknya mampu menghafal Al-Qur an sehingga diharapkan mampu menjadi anak yang memiliki akhlak yang baik, anak yang sholih, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Selain karena dorongan orang tua, para siswa juga memiliki motivasi lain untuk menjadi penghafal Al-Qur an. bahwa: Seperti hasil wawancara berikut ini dengan siswa Farid Fadhil menyatakan Tujuan saya membaca Al-Qur an adalah ingin mendapat pahala dan ridho Allah SWT 59. Pendapat lain berdasarkan hasil wawancara dengan siswa M.Nugrah Pratika menyatakan bahwa: Saya membaca Al-Qur an karena ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Dengan membaca firman-nya 60. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa Ahmad Ramadhan, menyatakan bahwa : Motivasi saya menghafal Al-Qur an adalah untuk menjaga ayat-ayat suci Al-Qur an sebagai kalamullah dan manfaatkan nikmat dari Allah SWT dengan cara menghafalkannya dan memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat 61. Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki tujuan membaca Al-Qur an yang berbeda-beda, diantaranya adalah ingin mendapatkan pahala dan Ridho Allah SWT, menjaga ayat-ayat Al-Qur an, ingin 59 Farid Fadhil, Siswa, pada tanggal 22 Juli 2020 Pukul WITA 60 M.Nugrah Pratika, Siswa, pada tanggal 22 Juli 2020 Pukul WITA 61 Ahmad Ramadhan, Siswa, pada tanggal 27 Juli 2020 pukul WITA

64 53 mententramkan jiwanya, dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.hal ini dapat dikarenakan adanya hadits Nabi bahwa penghafal Al-Qur an akan dating pada hari kiamat dengan dipakaikan mahkotah karamah (kehormatan) dan jubah karamah. 2) Pengetahuan dan Pemahaman dalam Menghafal Al-Qur an Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang makna Al-Qur an saat ini masih belum cukup.kondisi ini jugalah yang membuat siswa untuk semakin semangat untuk menghafal Al-Qur an agar pemahaman mereka mengenai agama, khususnya agar dapat memahami Al-Qur anjauh lebih dalam.namun jika dibandingkan dengan siswa seusia mereka, pemahaman agama mereka tentang Al-Qur an jauh lebih luas dan dalam. 3) Media MP3 yang Sering Digunakan dalam Teknik Standar Menghafal Media yang digunakan dalam playback MP3 di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros adalah speaker yang di letakkan di hadapan siswa. Implementasi penerapannya adalah dengan cara guru memutar MP3 melalui melalui speaker terlebih dahulu lalu siswa akan mendengarkan media MP3 lebih dari 3 kali, kemudian mengikuti audio MP3 yang sudah didengarkan secara berulang-ulang, setelah itu mereka akan melakukan setoran hafalan kepada guru. 4) Teknik Menghafal Al-Qur an Dalam pelaksanaan menghafal Al-Qur an dilaksanakan cara atau teknik yang harus dilakukan agar lebih mudah untuk menghafal.berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Muh Farhan, salah satu guru tahfizh di SMP IT AL Ishlah menyatakan bahwa:

65 54 Dalam pelaksanaan mengahfal Al-Qur an terlebih menggunakan Media Audio MP3 qur an dilaksanakan dengan cara membaca berulang-ulang. Artinya saya terlebih dahulu memutar audio MP3 Qur an yang di putar dengan sound lalu para siswa mengikuti, untuk memperoleh proses menghafal di putar audio terlebih dahulu ayat per ayat setelah mereka sudah hafal baru di pindahkan ke ayat berikutnya. Setelah selesai semua atau hafal semua para siswa mengulang ayat per ayat tersebut jadi surat atau lengkap dalam membaca surah yang dibacanya. Ini dilakukan dalam setiap jam pertama pelajaran dimulai bisa 5 lembar sampai mereka sangat hafal, setelah itu para siswa menyetorkan hafalan kepada ustadz-nya 62. Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan teknik menghafal Al- Qur an yang dilakukan oleh siswa diantaranya adalah dengan mendengarkan audio MP3 qur an yang diputar dengan speaker ayat-ayat yang akan di hafal secara berulang-ulang sehingga terbentuklah surah secara lengkap sampai siswa hafal keseluruhan ayat tersebut. 5) Cara Mengulang Hafalan Al-Qur an Dalam menghafal Al-Qur an siswa mengulang-ulang hafalan apa yang sudah didengarnya agar lebih mudah dalam menjaga hafalannya. Adapun cara yang di lakukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa Farid Fadhil, menyatakan bahwa: Cara yang saya gunakan dalam mengulang hafalan adalah mengulangnya sendiri dengan mendengarkan MPEG-Layer 3 (MP3) MP3 qur an, seperti menggunakan handphone di rumah atau kapanpun untuk menjaga sekaligus memperlancar hafalan setelah sepulang sekolah. Pendapat lain berdasarkan hasil wawancara dengan siswa M.Nugrah Pratika, bahwa: Cara saya mengulang hafalan untuk menjaga agar tidak lupa adalah ketika setiap hari atau ketika waktu senggang dirumah untuk memperlancar 62 M.Farhan, Guru/ustadz, pada tanggal 22 Juli 2020, Pukul WITA

66 55 hafalan saya, menurut saya lebih mudah menggunakan audio MP3 qur an ini lebih praktis soalnya bisa dibawa kemana saja dan didengar kapanpun, yang lebih mudahnya cara mengulang hafalannya menggunakan handphone dengan cara di dengar secara berulang kali walaupun nantinya tajwid dan pas atau tidaknya guru sendiri yang akan menyimak hafalan supaya ketika saat membacanya. Saya sangat senang karena hanya di dengarkan saja. Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat di ketahui bahwa cara mengulang hafalan para siswa bisa dengan memutarkan audio MP3 qur an dimana saja, kapan saja mereka sempat hendak mengulang hafalannya di karenakan praktis dengan mendengarkan audio MP3 qur an yang di putar para siswa tersebut bisa mengulang-ulang dan menjaga hafalannya. 6) Sistem Setoran Hafalan Al-Qur an para Siswa Penejelasan Guru yang menerima dan mendengarkan setoran hafalan M.Nadhir Salim, menjelaskan bahwa: setiap siswa menyetorkan hafalan yang dihafalnya untuk didengarkan (isima ) minimal satu hafalan setiap hari sekali setelah mereka menghafal dengan mendengarkan audio MP3 qur an bertujuan untuk menjaga dan memperkuat lagi ingatan apa yang dihafalkan oleh siswa. Para siswa maju satu persatu untuk menyetorkan hafalannya dan diberi penilaian, dikarenakan untuk memperbaiki keluar masuknya huruf yang keluar dari mulutnya (tajwid, makhorijul huruf) sehingga ketika mereka menyetorkan hafalannya di berikan penjelasan supaya tidak keliru dalam pelafalannya. Para siswa juga diberikan penjelasan untuk selalu menjaga hafalannya dengan cara mendengarkan sendiri audio MP3 Al-Qur an yang di dengarkannya dirumah atau dimana saja untuk lebih kuat lagi menjaga hafalan mereka, karena yang paling sulit adalah menjaga hafalan M.Nadhir Salim. Guru, pada tanggal 20 Juli 2020 Pukul WITA

67 56 Berdasarkan penjelasan diatas, di jelaskan bahwa sistem dan setoran hafalan Al-Qur an para siswa adalah minimal satu halaman setiap hari setelah mereka hafalan menggunakan MPEG-Layer 3 (MP3) MP3 qur an. Bertujuan untuk menjaga dan memperkuat lagi ingatan apa yang dihafalkan oleh siswa, selain itu menekankan tajwid dan makhorijul hrurf ketika setoran hafalan berlangsung dan untuk menjaga hafalannya para siswa di perintahkan untuk mendengarkan sendiri audio MP3 yang di dengarkannya di rumah atau dimana saja untuk lebih kuat lagi menjaga hafalan. 7) Target Setoran Hafalan Al-Qur an Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru SMPIT Al-Ishlah yaitu dengan Ustadz Sahril, menyatakan: Para siswa menyetorkan hafalan minimal 3 kali dalam sepekan yang sudah mereka hafal sekaligus untuk penyetoran hafalannya. Karena 1 hari untuk fokus pada kegiatan hafalan dengan menggunakan media audio MP3.Para siswa juga di berikan kebebasan untuk menghafal dalam menggunakan audio MP3 al-qur an yang kreatif sendiri di rumah bisa mendengarkan melalui handphone atau tape sendiri, alasan dibatasi untuk menjaga hafalan agar tidak mudah lupa 64. Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dijelaskan bahwa penyetoran hafalan Al-Qur an pada surah yang minimal 3 kali dalam sepekan dengan menggunakan media audio MP3 Al-qur an para siswa lebh mudah untuk menghafal dikarenakan dengan cara memutar playbackaudio MP3 yang di putar dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh siswa secara bersamaan, hal ini dapat dilakukan dengan mempermudah proses dalam menghafal Al-Qur an.dan sehingga terjadilah menghafal Al-Qur an yang telah dilaksanakan oleh siswa yaitu 64 Ust Sahril. Guru, pada tanggal 27 Juli 2020 Pukul WITA

68 57 dapat menghafal Al-Qur an pada surah yang telah dihafal tersebut dengan kategori sangat efektif. 3. Peningkatan Menghafal Al-Qur an dengan Menggunakan MediaMPEG- Layer 3(MP3) Siswa SMP IT AL-Ishlah Kabupaten Maros. Tes menghafal Al-Qur an yang dilakukan adalah dengan cara mendengarkan juz ke-28 sampai juz ke-30 QS. Al-Mujadilah (ayat 1-22) sampai QS.An-Naba (ayat 1-40) yang di putar melalui media MP3 Qur an kemudian setelah itu siswa menyetorkan hafalan yang sudah dihafal didepan guru.adapun hasil peningkatan siswa dalam menghafal Al-Qur an dengan menggunakan media MP3 dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut. No. Nama Siswa Jumlah Hafalan Juz Sebelum Sesudah Peningkatan Hafalan 1. A. Ahmad Nabil T 1 Surah 6 Surah 5 Surah 2. Adil Nur Hidayat 3 Surah 7 Surah 10 Surah 3. Ahmad Fauzi Kamil 4 Surah 8 Surah 12 Surah 4. Ahmad Khaerul Irfan 6 Surah 5 Surah 11 Surah 5. Ahmad Raihan 2 Surah 5 Surah 3 Surah 6. Ahmad Ramadhan 8 Surah 7 Surah 15 Surah 7. A.Muh Yusuf Mahmud 2 Surah 9 Surah 7 Surah 8. Andika Prasetiya 7 Surah 8 Surah 15 Surah 9. Aslam Khaerul Anam 2 Surah 5 Surah 3 Surah 10. Fadly Maulana Ahmad 1 Surah 5 Surah 4 Surah 11. Fahril Panritalopi 1 Surah 5 Surah 4 Surah

69 Farid Fadhil 2 Surah 6 Surah 4 Surah 13. Fathur Abi Pura 7 Surah 11 Surah 11 Surah 14. Habiburahman 6 Surah 5 Surah 11 Surah 15. Igo Sulko Kurnia P 6 Surah 5 Surah 11 Surah 16. Ikram Juniardi 6 Surah 5 Surah 11 Surah 17. Ileben La Santaria P 1 Surah 6 Surah 7 Surah 18. Irfan 10 Surah 5 Surah 15 Surah 19. Khaerul Sofyan 9 Surah 7 Surah 16 Surah 20. Kholis Saleh Hamsa 7 Surah 9 Surah 16 Surah 21. M. Jibril Perkasa 4 Surah 7 Surah 11 Surah 22. M.Rapli Akbar 2 Surah 9 Surah 11 Surah 23. Miftahul Rahmad A 1 Surah 10 Surah 11 Surah 24. Raihan Wiratama 7 Surah 10 Surah 17 Surah 25. Muh Asraf 8 Surah 12 Surah 20 Surah 26. Muh Fayyad 8 Surah 10 surah 18 Surah 27. Muh Hanif Anshari 5 Surah 6 Surah 11 Surah 28. M. Nugrah Pratika 7 Surah 10 Surah 17 Surah 29. M.Rifky Al Ihsan 6 Surah 8 Surah 14 Surah 30. Muh Rifqi Ramdan 3 Surah 8 Surah 11 Surah 31. Muh.Alif Rizky R 6 Surah 6 Surah 12 Surah 32. Muh.Faruq Said 2 Surah 9 Surah 11 Surah 33. Muhammad Ikhlas 6 Surah 8 Surah 14 Surah

70 Muh.Khalid Susilo 4 Surah 7 Surah 11 Surah 35. Muh.Nailul Kirom 3 Surah 8 Surah 11 Surah 36. Muh Syamsul Falaq 2 Surah 7 Surah 9 Surah 37. Radit Adyaksah 3 Surah 7 Surah 10 Surah 38. Salman Al Farisy 8 Surah 9 Surah 17 Surah 39. Syahrul Ramadhan 4 Surah 10 Surah 14 Surah 40. Fitra Ramadhan 3 Surah 11 Surah 14 Surah Tabel 4.3.Hasil peningkatan siswa dalam menghafal Al-Qur an. Tabel diatas memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan pada jumlah surah yang dihafal oleh siswa, yang mana peningkatan surah paling banyak adalah 20 surah dan paling sedikit adalah 3 surah. Peningkatan jumlah surah yang dihafal oleh siswa erat kaitannya dengan cara memutar playbackmpeg-layer 3 (MP3) (minimal 3 kali) yang di putar dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh siswa secara bersamaan, dapat mempermudah proses dalam menghafal Al-Qur an. Hal ini karena dalam proses menghafal, orang akan tertolong dalam menghafal bila membentuk skema kognitif dan mengulang-ulang kembali materi hafalan sampai tertanam sungguh-sungguh dalam ingatan. Dalam penelitian ini, cara memutar playbackmpeg-layer 3 (MP3) (minimal 3 kali) yang di putar dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh siswa secara bersamaan dapat membantu siswa untuk mengingat kembali dan mengulang-ulang hafalan-hafalan sebelumnya. Dengan mengulang-ulang ayat yang dihafalkan maka akan memudahkan hafalan tertanam sungguh-sungguh dalam ingatan. Hal ini karena Proses pengulangan informasi seperti ini akan membuat hafalan akan

71 60 tersimpan lebih lama dan lebih mudah untuk diingat kembali. Menurut siswa yang bernama M.Nugrah Pratika, bahwa : Untuk meningkatkan atau menambah hafalan kita harus fokus apa yang kita dengarkan melalui media MP3 yang telah diputarkan secara langsung agar bisa menambah hafalan kita 65. Sedangkan ada sebagian siswa juga dalam menangkap suatu pembelajaran menghafal Al-Qur an melalui mediampeg- Layer 3(MP3) yang diputarkan langsung itu lemah, sehingga peningkatan dalam menghafal Al-Qur an itu mengalami sedikit meningkat seperti siswa yang bernama Farid Fadhil mengatakan bahwa: Dalam menagkap suatu pembelajaran dalam proses menghafal Al-Qur an melalui media MP3 yang diputarkan secara langsung saya diri pribadi mengalami sedikit peningkatan dikarenakan adanya tidak terlalu fokus dan ingatan sedikit melemah 66. Dengan demikian, pencapaian hasil peningkatan keseluruhan dalam penggunaan media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa dinyatakan dalam kategori sangat baik, namun hasilnya belum bisa mencapai maksimal.oleh karena itu, perlu diadakan pemantauan terhadap hasil peningkatan yang telah didapatkan. Proses perbaikan dan evaluasi juga harus tetap dilakukan, sehingga penggunaan mediampeg- Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan siswa dikatakan layak untuk diteruskan dengan beberapa cara modifikasi lainnya. 65 M. Nugrah Pratika, Siswa, pada tanggal 23 Juli 2020 Pukul Farid Fadhil, Siswa, pada tanggal 23 Juli 2020 Pukul 08.41

72 61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti dengan judul Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur an Siswa SMPIT AL Ishlah Kabupaten Maros serta berdasarkan data yang telah diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Penggunaan media MP3 dengan cara mendengarkan media MP3 yang diputarkan melalui playback terlebih dahulu kemudian setelah itu baru para siswa mengikuti media MP3 yang sudah mereka dengarkan secara berulang kali sampai para siswa hafal dengan didukung alat lain untuk memperjelas suara yaitu bisa dengan menggunakan sound atau speaker dan handphone yang berisikan Murottalsurah-surah untuk meningkatkan menghafal Al-Qur an. 2. Hasil ukuran efektivitas penggunaan Media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur an siswa mendapatkan kategori sangat efektif dan mendukung dalam proses menghafal Al-Qur an dikarenakan sangat praktis bisa dibawa kemana saja yang kita inginkan. 3. Peningkatan berdasarkan hasil tes menghafal Al-Qur an dan salah satu keberhasilan indikator ini dapat dilihat dari tahap proses pembelajaran. Sehingga jelas dan menunjukkan dimana letak keberhasilan, serta

73 62 apaindikatornya sehingga kita mampu mengatakan bahwa suatu pembelajaran dikatakan berhasil. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan yang ada di lapangan, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada para guru atau Pembina tahfizh hendaknya mengharuskan para siswa dalam menghafal Al-Qur an dengan menggunakan media MP3 dimana saja bukan hanya disekolah. 2. Kepada siswa/santri selain menambah hafalan Al-Qur an hendaknya juga rajin dalam mengulang-ulang hafalan Al-Qur an dimaksudkan agar semakin hafalan itu bertambah, hafalan yang lalu juga tidak hilang dari ingatan. 3. Kepada para penghafal Al-Qur an hendaknya juga tidak hanya menghafal Al-Qur an perlu menghafalnya dengan cara mengulangnya secara istiqamah.

74 DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an dan Terjemahan. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran,-Ed. Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Ardiat, Badai Awal Mula MP3. html November. Abi Pura, Fathur.20 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah.Kab Maros. Abdullah, Shodiq.2012.Evaluasi Pembelajaran : Semarang: Pustaka Rizki Putra. Brandenburg, Karlheinz Audio Mp3 Fraunhofer.Insitut Jerman. Daryanto Media Pembelajaran. Bandung: Sarana-Sarana Tutorial. Daulay,Haidar Putra Pendidikan Islam dalam Sistem Penddikan Nasional di Indonesia.Jakarta : Praneda Media Group. Fatah, Raden Pedoman Penulisan Skripsi dan Karya Ilmiah.Palembang: IAIN Press. Farhan M. 22 Juli 2020.Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Fadhil, Farid. 22 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Hafidz, Al dan Ahsin Wijaya Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an. Jakarta: Amzah. Isjon Pembelajaran Cooperaatif, meningkatkan kecerdasan komunikasi Antara peserta didik.yogyakarta : Pustaka Pelajar. K B B I. Januari 2019). Komariah, Aan dan Cepi Triatna Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Effektif.Bandung: Bumi Aksara. Kementrian Agama RI Al-Qur an dan Terjemahannya. Solo: Tiga Serangkai. 63

75 64 Khon, Abdul Majid Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Kodir, Abdul Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Mulyas, E Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdaaakarya. Nasution Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nu am, Muhannid Kilat & Kuat Menghafal Al-Qur an Terjemah Juz Amma Dan Tajwid Peraktis. Surakarta: PQS Media Group. Pratika, M Nugrah. 22 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Ramadhan, Ahmad. 27 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Rohani, Ahmad. 2016, Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press 2. Rusmaini Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Felicha. Sa dulloh Cara Praktis Menghafal Al-Qur an. Jakarta: Gema Insani. Shinee Konsep Efektivitas,Http//Komengpoenyablogspot.Com/2008/konsep Efektivitas.Html Agustus. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai 2007.Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Suwandi, Basrowi Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suriasumantri Metode induktif dan deduktif. Jakarta: Shofiah. Soetomo Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

76 65 Salim, M Nadhir. 20 Juli 2020.Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Sahril, 27 Juli Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Wahid, Wiwi Alawiyah Cara Cepat Menghafal Al-Qur an. Jogjakarta: Diva Press. Wicaksono Efektivitas Metode Pembelajaran. Jakarta: Wordpress. Wiratama, M Raihan. 20 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah. Kab Maros Yayan, Fauzan dan Masagus H.A Quantum Tahfidz. Palembang: Erlangga. Zamani, Zaki dan M Syukron Maksum Metode Cepat menghafal Al- Qur an.yogyakarta :Al Barokah.

77 L A M P I R A N 66

78 67 Lampiran 1 KEGIATAN WAWANCARA Pedoman Wawancara Kepada Guru Tahfizh SMP IT AL Ishlah Keluarahan Adatongeng Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan 1. Bagaimana penggunaan media MP3 dalam menghafal Al-Qur an? 2. Bagaimana teknik menghafal Al-Qur an dengan baik? 3. Coba dijelaskan bagaimana sistem setoran hafalan Al-Qur an para siswa? 4. Jelaskan target setoran hafalan Al-Qur an para siswa!

79 68 Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepada Siswa SMP IT AL Ishlah Kelurahan Adatongeng Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan 1. Apa motivasi anda untuk menghafal Al-Qur an? 2. Menurut anda apa tujuan dari membaca Al-Qur an? 3. Apakah tujuan anda untuk menghafal Al-Qur an? 4. Bagaimana cara anda untuk mengulang hafalan Al-Qur an? 5. Bagaimana agar hafalan anda meningkat atau bertambah?

80 69 Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Lokasi Penelitian SMP IT AL Ishlah.Jln Poros Makassar-Maros KM 27 Tumalia Kel.Adatongeng Kec.Turikale, Kabupaten Maros. Gedung persiapan lt 3 Para Siswa SMP IT AL Ishlah yang Boarding School.

81 70 Wawancara dengan Bapak Abd.Salam Lahaking, S.Pd selaku Wakasek Kesiswaan SMP IT AL Ishlah Maros. Wawancara dengan Bpk Ustadz Nadhir Salim selaku Guru Mapel Tahfizh Kelas IX SMP IT AL Ishlah Maros.

82 71 Wawancara dengan Bpk Ustadz M.Farhan selaku Guru Mapel Tahfizh Kelas VIII SMP IT AL Ishlah Maros. Wawancara dengan Bpk Ustadz Sahril selaku Guru Mapel Tahfizh Kelas VII SMP IT AL Ishlah Maros.

83 72 Ruang Kelas IX Siswa SMP IT AL Ishlah yang Boarding School sementara Menghafal Al-Qur an. Wawancara dengan Siswa Kelas IX SMP IT AL Ishlah tentang Menghafal Al-Qur an.

84 73 Wawancara dengan Siswa Kelas VIII SMP IT AL Ishlah Maros tentang Hafalan Al-Qur an Wawancara dengan Siswa Kelas VII SMP IT AL Ishlah Maros tentang Hafalan Al-Qur an.

85 Alat yang digunakan ( Speaker) Dalam Proses Meningkatkan Hafalan Al-Qur an dengan Menggunakan Media MP3. 74

86 RIWAYAT HIDUP Ikram Khaliq, Lahir di Maros, tanggal 10 bulan April Tahun 1998 Masehi.Merupakan anak ke- tiga dari tiga bersaudara, buah hati dari bapak H.Abdul Hamid, S.Pd dan ibu Hj. Nur Aman, S.Pd, mulai memasuki jenjang pendidikan formal di SD Negeri 146 Barambang I, Kabupaten Maros, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP IT AL Ishlah Maros, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMA IT AL Ishlah Maros dan lulus pada tahun Setelah menamatkan Pendidikan di SMA IT AL Ishlah Maros,penulis melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar dan mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam pada tahun

Atandho Gama M. ( )

Atandho Gama M. ( ) Atandho Gama M. (4212100140) Representasi Data Audio Dan Video Pengertian Agar suara dapat diterjemahkan ke dalam komputer, maka data harus diolah terlebih dahulu ke dalam bentuk digital, dipilah dan dikelola

Lebih terperinci

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video LOGO Perekaman narasi dengan kamera video Tujuan Pembelajaran Mengetahui Macam Macam Kebutuhan Alat Untuk Rekaman Audio Dan Fungsinya Mengidentifikasi kebutuhan alat untuk rekaman audio Mengetahui langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN SENI. 9. Komputer dan Seni PTSI C. Komputer dan Seni Rupa

KOMPUTER DAN SENI. 9. Komputer dan Seni PTSI C. Komputer dan Seni Rupa KOMPUTER DAN SENI Komputer dan Seni Rupa Banyak manfaat yang diberikan oleh computer dalam hal seni gambar atau picture atau image. Manusia banyak dibantu dalam berbagai hal yang meliputi dalam hal proses

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an adalah firman Allah SWT. yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur an adalah bacaan yang mulia. Maha Pemurah Allah SWT. yang mengajarkan al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan,

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pengembangan Sumber dan Media Belajar Merancang Media Belajar Audio Matematika dan Komputasi 4B

KATA PENGANTAR. Pengembangan Sumber dan Media Belajar Merancang Media Belajar Audio Matematika dan Komputasi 4B KATA PENGANTAR i Daftar Isi KATA PENGANTAR... i BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.. Tujuan... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat... 2 BAB II... 2 PEMBAHASAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

Teknologi Multimedia. Suara dan Audio

Teknologi Multimedia. Suara dan Audio Teknologi Multimedia Suara dan Audio SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu aspek dari program pemerintah yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan dewasa ini. Perlu disadari bahwa bangsa

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi kualitas video dan audio v Mengetahui media penyimpanan

Lebih terperinci

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH :

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : Dzati Rohmatika (21401072015) Muliana (21401072020) Laily Angga Miyanti (21401072022) Kunti Farhatana T.S (21401072029)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya kemajuan teknologi dan semakin berkembangnya dunia musik, banyak inovasi baru yang bermunculan dalam penggarapan sebuah karya musik Alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MUWAHHADAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAH AL-QUR'AN (Studi Kasus di SMP Al-Hikmah Surabaya)

IMPLEMENTASI METODE MUWAHHADAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAH AL-QUR'AN (Studi Kasus di SMP Al-Hikmah Surabaya) IMPLEMENTASI METODE MUWAHHADAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAH AL-QUR'AN (Studi Kasus di SMP Al-Hikmah Surabaya) SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 80.

BAB I PENDAHULUAN. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 80. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu dari kebutuhan mendasar manusia yang diperlukan sepanjang hidupnya. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut sumber daya manusia berkualitas yang memiliki pengetahuan, karakter dan keterampilan agar dapat beradaptasi dan menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan berusaha untuk membentuk manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari Tulungagung. Sebagai upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah kitab umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril yang berisi perintah dan larangan yang langsung turun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang suatu ilmu. Pendidikan juga mempermudah seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN MOTTO... iii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... iv LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR

Lebih terperinci

Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video

Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video file audio-video terdiri atas dua bagian. Sesuai dengan namanya ada audio dan ada video. Keduanya tergabung dalan satu file yang sering kita gunakan, contohnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

Metode Pembelajaran Dengan Menggunakan Audio

Metode Pembelajaran Dengan Menggunakan Audio Metode Pembelajaran Dengan Menggunakan Audio Achmad Kurniawan Subarkah/172071000068, Moch. Amirul Mu minin/172071000050 Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas

Lebih terperinci

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Munif Chatib yang dikutip oleh Sitiava Rizema Putra menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, yakni antara pendidik sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Diawali dengan munculnya bisnis komputer. Bukan untuk rumahan. Ukuran komputer berukuran raksasa IBM mulai bisnis komputer 1964 MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Video player

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA (Studi Komparatif di Kelas 3 SDIT Ar-Risalah Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abstrak, matematika bergantung pada logika, bukan pada pengamatan sebagai standar

BAB I PENDAHULUAN. abstrak, matematika bergantung pada logika, bukan pada pengamatan sebagai standar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. 1 Karena matematika merupakan ilmu tentang pola dan urutan. Matematika tidak membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengunduhan MP3 secara ilegal yang dilakukan oleh. mahasiswa, perumusan masalah, manfaat dari penelitian, batasan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengunduhan MP3 secara ilegal yang dilakukan oleh. mahasiswa, perumusan masalah, manfaat dari penelitian, batasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGANTAR Banyaknya masyarakat, khususnya mahasiswa, yang mengunduh musik dalam format MP3 sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Kemajuan teknologi, khususnya internet memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa perlu berkomunikasi. Manusia lahir

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa perlu berkomunikasi. Manusia lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah sistem untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, serta dapat menjadi aset bangsa demi mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Al-Qur an merupakan ayat Allah yang diturunkan dalam bahasa Arab. Diturunkan dalam redaksi bahasa Arab agar mudah dipahami oleh seluruh umat manusia. Ayat Al-Qur an

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Suara Bentuk gelombang yang berulang secara teratur = gelombang periodik Bentuk gelombang yang tidak menunjukkan keteraturan = kebisingan (noise) Bentuk gelombang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.

Lebih terperinci

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat Input Alat input adalah alat-alat yang berfungsi untuk memasukan data atau perintah dari luar sistem ke dalam suatu memori dan prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Macam-Macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Perancangan Multimedia Interaktif Mari Belajar Shalat untuk Usia 6 8 Tahun. Tema yang penulis buat adalah mempelajari tentang tata belajar shalat serta menyisipkan pesan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti diketahui saat ini penggunaan berbagai jenis media massa mengalami berbagai peningkatan. Tingginya kebutuhan informasi ini membuat khalayak selalu berusaha

Lebih terperinci

DIKDIK MANTERA WIGUNA,

DIKDIK MANTERA WIGUNA, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemanfaatan komputer dapat dirasakan oleh kalangan umum. Persaingan pesat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan semua orang untuk mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Media 1. Pengertian Media Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media, sebagian orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 1 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato Nindi

Lebih terperinci

Menjabarkan format audio digital

Menjabarkan format audio digital Menjabarkan format audio digital Mata Diklat : KKM 12 Kelas/Semester : XI Multimedia / II Standart Kompetensi : Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia SUARA DAN AUDIO Suara adalah fenomena fisik

Lebih terperinci

PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DALAM PEMBINAANN AKHLAK di SD MUHAMMADIYAH TERPADU PONOROGO SKRIPSI

PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DALAM PEMBINAANN AKHLAK di SD MUHAMMADIYAH TERPADU PONOROGO SKRIPSI PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DALAM PEMBINAANN AKHLAK PESERTA DIDIK di SD MUHAMMADIYAH TERPADU PONOROGO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh: EDY SURYANTO NIM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Agung Cahyono NIM. G

Agung Cahyono NIM. G HUBUNGAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QUR'AN DENGAN PRESTASI PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS I MTs AL IRSYAD TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio adalah sebuah teknologi yang melakukan pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik. Radio adalah sebuah teknologi yang sering kita dengar,

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI Disusun oleh ELI KAPRI Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: ANIDA ISTIQOMAH AL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah mu jizat terbesar bagi nabi Muhammad saw, sehingga berbeda dengan mu jizat utusan Allah lainnya, yang lebih menonjolkan dalam aspek irrasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan itu bukan sekedar merupakan warisan budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya upaya untuk menolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagaimana yang dikutip Abdul Majid Khon dalam bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang

Lebih terperinci