CHECK LIST BERKAS REIMBURSEMENT LITIGASI
|
|
|
- Lanny Kurniawan
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CHECK LIST BERKAS REIMBURSEMENT LITIGASI PERKARA : PIDANA KASUS : NOMOR PERKARA : 1. Surat Permohonan Bantuan Hukum/ Surat Penunjukan dari Hakim untuk kasus limpahan dari Pengadilan disertai tandatangan Hakim dan stempel pengadilan 2. Surat Kuasa 3. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM 4. Bukti dan saksi pendukung sebagai seorang tersangka atau terdakwa 5. Pendapat hukum (legal opinion) 6. Eksepsi atau keberatan 7. Surat dakwaan 8. Surat tuntutan 9. Pledoi atau pembelaan 10. Replik 11. Duplik 12. Putusan 13. Memori banding atau kontra memori banding (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 14. Memori kasasi atau kontra memori kasasi (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 15. Memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 16. Dokumen lain yang berkenaan dengan perkara, sebutkan: a. b. c. 17. Kuitansi (diberi materai 6000 dan stempel OBH) - Dokumen dari pengadilan harus ASLI atau LEGALISIR Pengadilan - Dokumen yang wajib dilampirkan adalah yang terdapat dalam aplikasi
2 CHECK LIST BERKAS REIMBURSEMENT LITIGASI PERKARA : PERDATA KASUS : NOMOR PERKARA : 1. Surat Permohonan Bantuan Hukum 2. Surat Kuasa 3. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM 4. Relaas/Bukti Persidangan 5. Pendapat hukum (legal opinion) 6. Somasi 7. Gugatan atau jawaban 8. Tawaran mediasi atau jawaban 9. Replik 10. Putusan 11. Memori banding atau kontra memori banding (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 12. Memori kasasi atau kontra memori kasasi (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 13. Memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 14. Dokumen lain yang berkenaan dengan perkara, sebutkan: a. b. c. 15. Kuitansi (diberi materai 6000 dan stempel OBH) - Dokumen dari pengadilan harus ASLI atau LEGALISIR Pengadilan - Dokumen yang wajib dilampirkan adalah yang terdapat dalam aplikasi
3 CHECK LIST BERKAS REIMBURSEMENT LITIGASI PERKARA : TUN KASUS : NOMOR PERKARA : 1. Surat Permohonan Bantuan Hukum 2. Surat Kuasa 3. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM 4. Pendapat hukum (legal opinion) 5. Somasi 6. Gugatan atau jawaban gugatan 7. Eksepsi atau replik 8. Putusan 9. Memori banding atau kontra memori banding (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 10. Memori kasasi atau kontra memori kasasi (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 11. Memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali (wajib melampirkan putusan sebelumnya) 12. Dokumen lain yang berkenaan dengan perkara, sebutkan: a. b. c. 13. Kuitansi (diberi materai 6000 dan stempel OBH) - Dokumen dari pengadilan harus ASLI atau LEGALISIR Pengadilan - Dokumen yang wajib dilampirkan adalah yang terdapat dalam aplikasi
4 KEGIATAN : PENYULUHAN HUKUM PENERIMA BANTUAN HUKUM : TEMPAT PELAKSANAAN KEG. : MATERI : NARASUMBER : 1. Surat Permohonan Penyuluhan Hukum 2. SK Panitia 3. Daftar Hadir (Peserta dan Narasumber) 4. Materi Penyuluhan 5. Notula 6. Laporan 7. Dokumentasi kegiatan 8. Kuitansi : a. Konsumsi b. Jasa Profesi/Narasumber c. Penggandaan dan Penjilidan laporan akhir d. Dokumentasi kegiatan e. Pembuatan Spanduk/Banner Kegiatan - Berkas harus ASLI dan difotokopi - Format Surat Permohonan Penyuluhan Hukum bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi konsumsi, penggandaan, dokumentasi, dan pembuatan spanduk harus diberi materai (>Rp. 250rb diberi materai 3000, 1jt diberi materai 6000), dan dibubuhi stempel Rumah Makan, usaha fotokopi, cetak foto, dan spanduk ybs. - Kuitansi konsumsi, penggandaan, dokumentasi, dan pembuatan spanduk harus melampirkan bon berkop dari
5 KEGIATAN : KONSULTASI HUKUM MATERI KONSULTASI I : NAMA KONSULTAN : 2. Formulir Konsultasi yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil konsultasi 4. Kuitansi Biaya Konsultan (diberi stempel OBH) MATERI KONSULTASI II : NAMA KONSULTAN : 2. Formulir Konsultasi yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil konsultasi 4. Kuitansi Biaya Konsultan (diberi stempel OBH) MATERI KONSULTASI III : NAMA KONSULTAN : 2. Formulir Konsultasi yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil konsultasi 4. Kuitansi Biaya konsultan (diberi stempel OBH)
6 MATERI KONSULTASI IV : NAMA KONSULTAN : 2. Formulir Konsultasi yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil konsultasi 4. Kuitansi Biaya Konsultan MATERI KONSULTASI V : NAMA KONSULTAN : 2. Formulir Konsultasi yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil konsultasi 4. Kuitansi Biaya Konsultan (diberi stempel OBH) 5. Kuitansi Biaya Penggandaan dan Laporan Akhir - Konsultasi diajukan per-paket 5 kasus - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Form laporan Konsultasi bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
7 KEGIATAN : INVESTIGASI KASUS JENIS KEGIATAN INVESTIGASI : NAMA INVESTIGATOR : 2. Formulir investigasi kasus yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil investigasi kasus 4. Kuitansi: - Biaya Investigator (diberi stempel OBH) KEGIATAN : INVESTIGASI KASUS JENIS KEGIATAN INVESTIGASI : NAMA INVESTIGATOR : 2. Formulir investigasi kasus yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil investigasi kasus 4. Kuitansi: - Biaya Investigator (diberi stempel OBH)
8 KEGIATAN : INVESTIGASI KASUS JENIS KEGIATAN INVESTIGASI : NAMA INVESTIGATOR : 2. Formulir investigasi kasus yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil investigasi kasus 4. Kuitansi: - Biaya Investigator (diberi stempel OBH) KEGIATAN : INVESTIGASI KASUS JENIS KEGIATAN INVESTIGASI : NAMA INVESTIGATOR : 2. Formulir investigasi kasus yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil investigasi kasus 4. Kuitansi: - Biaya Investigator
9 KEGIATAN : INVESTIGASI KASUS JENIS KEGIATAN INVESTIGASI : NAMA INVESTIGATOR : 2. Formulir investigasi kasus yang sudah diisi lengkap 3. Laporan hasil investigasi kasus 4. Kuitansi: - Biaya Investigator (diberi stempel OBH) - Biaya Penggandaan laporan Akhir - Investigasi diajukan per-paket 5 kasus - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Form investigasi bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
10 KEGIATAN : PENELITIAN HUKUM JUDUL PENELITIAN : 1. SK Panitia Penelitian 2. Proposal Penelitian Hukum 3. Pembuatan Instrumen 4. Penelitian Lapangan 5. Pengolahan Data 6. Laporan Sementara 7. Pertemuan ilmiah/fgd 8. Laporan Akhir hasil penelitian hukum 9. Kuitansi : - Pembuatan Proposal - Pembuatan Instrumen - Penelitian Lapangan - Tabulasi/Pengolahan Data - Pembuatan Laporan Sementara - Pertemuan ilmiah/fgd - Penggandaan dan Penjilidan akhir - Proposal Penelitian diajukan anggota panitia kepada Pemberi Bantuan Hukum - Berkas harus ASLI dan difotokopi - Form Sistematika Proposal Penelitian dan Form Sistematika Laporan Akhir Penelitian bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi Pembuatan Proposal, Pembuatan Instrumen, Tabulasi/Pengolahan data, dan Pembuatan Laporan Sementara diberi stempel OBH (>Rp. 250rb diberi materai 3000) - Kuitansi Penelitian lapangan sementara dan Pertemuan Ilmiah /FGD harus melampirkan bukti pengeluaran. Kuitansi harus dibubuhi stempel dan melampirkan bon berkop dari ( 1jt diberi materai 6000) - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
11 KEGIATAN : MEDIASI KASUS : NAMA MEDIATOR : 1. Formulir permohonan bantuan hukum 2. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM, dll. 3. Berita acara mediasi (ditandantangani para pihak) 4. Laporan mediasi 5. Kuitansi: - Biaya Mediator (diberi stempel OBH) - Biaya penggandaan dan penjilidan laporan akhir - Mediasi diajukan per-paket 1 kasus - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Pemegang Kartu BPJS tidak diperkenankan - Form mediasi bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
12 KEGIATAN : NEGOSIASI KASUS : NAMA NEGOSIATOR : 1. Formulir permohonan bantuan hukum 2. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM, dll. 3. Berita acara Negosiasi (ditandatangani oleh Pemberi Bantuan Hukum dan Penerima Bantuan Hukum) 4. Laporan Pelaksanaan Negosiasi 5. Kuitansi: - Biaya Negosiator (diberi stempel OBH) - Biaya Penggandaan dan Penjilidan Laporan Akhir - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Formulir negosiasi bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
13 KEGIATAN : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENERIMA BANTUAN HUKUM : TEMPAT PELAKSANAAN KEG. : MATERI : NARASUMBER : 1. Formulir permohonan bantuan hukum 2. SK Panitia 3. Materi mengenai pengetahuan hukum 4. Daftar Hadir Peserta 5. Notula 6. Dokumentasi kegiatan 7. Laporan Kegiatan 8. Kuitansi: - Biaya Konsumsi - Biaya jasa Profesi/Narasumber (diberi stempel OBH) - Biaya Penggandaan dan Penjilidan Laporan Akhir - Dokumentasi Kegiatan - Pembuatan Spanduk/Banner - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Formulir laporan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan hukum bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi konsumsi dan penggandaan harus diberi materai (>Rp. 250rb diberi materai 3000), dan dibubuhi stempel Rumah Makan dan usaha fotokopi ybs. - Kuitansi konsumsi, penggandaan, dokumentasi, dan pembuatan spanduk harus melampirkan bon berkop dari
14 KEGIATAN : PENDAMPINGAN DILUAR PENGADILAN KASUS : TGL PELAKSANAAN KEGIATAN : A. Pendampingan I: tanggal.. B. Pendampingan II: tanggal.. C. Pendampingan III: tanggal.. D. Pendampingan IV: tanggal.. 1. Surat permohonan bantuan hukum 2. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM, dll. 3. Berita Acara Pendampingan di luar pengadilan (ditandatangani oleh Penerima dan Pemberi Bantuan Hukum) : A. Pendampingan I B. Pendampingan II C. Pendampingan III D. Pendampingan IV 4. Laporan Pendampingan 5. Kuitansi: - Pendampingan terhadap saksi dan/atau korban tindak pidana - Biaya penggandaan dan penjilidan laporan akhir - Pendampingan di luar pengadilan dilakukan paling sedikit empat kali untuk waktu paling lama dua bulan - Setiap kegiatan pendampingan di luar Pengadilan dibuat berita acara yang ditandatangani oleh Penerima dan Pemberi Bantuan Hukum - Pencairan Pendampingan dilakukan dengan mengumpulkan paling sedikit empat kasus kecuali pada tahap terkhir dapat dilakukan berdasarkan alokasi yang ditentukan. - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Surat permohonan pendampingan di luar pengadilan bisa dilihat di Buku Panduan Implementasi Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
15 KEGIATAN : DRAFTING DOKUMEN HUKUM MATERI DRAFTING : L/P PENERIMA BANTUAN HUKUM : DRAFTER : 1. Surat Permohonan Bantuan Hukum 2. SKTM Asli/ Legalisir Kartu JAMKESMAS/Kartu GAKIN/BLSM, dll. 3. Formulir Laporan drafing dokumen Hukum 4. Drafting dokumen terdiri dari: - Surat gugatan - Surat jawaban - Replik - Duplik - Permohonan - Dokumen lain 5. Bukti Penyerahan dokumen hukum kepada Penerima Bantuan Hukum 6. Kuitansi: - Biaya drafter (diberi stempel OBH) - Biaya penggandaan dan penjilidan laporan akhir - Surat permohonan bantuan untuk penyusunan drafting dan form laporan drafting dokumen bisa dilihat di Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013 tentang Peraturan PelaksanaanPeraturan Pemerintah tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum - Reimbursement drafting dokumen hukum hanya bisa diajukan atas kasus/perkara yang belum pernah diajukan reimbursement - Berkas harus ASLI dan di fotocopy - Kartu BPJS tidak diperkenankan - Kuitansi biaya penggandaan harus dibubuhi stempel usaha fotokopi ybs. dan melampirkan bon berkop dari
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEDOMAN PEMBERIAN LAYANAN HUKUM BAGI MASYARAKAT TIDAK MAMPU DI PENGADILAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEDOMAN PEMBERIAN LAYANAN HUKUM BAGI MASYARAKAT TIDAK MAMPU DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN MILITER DAN PERADILAN TATA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN, PEMERIKSAAN, DAN PENYELESAIAN BANDING MEREK
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN, PEMERIKSAAN, DAN PENYELESAIAN BANDING MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH
STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SEKALIMANTAN TENGAH I. PENDAHULUAN Dalam Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dituangkan dalam Blue Print
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK
PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KOMISI INFORMASI Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM
Perbaikan Tgl. 28-02-2012 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM NOMOR : 1/DJU/OT.01.03/I/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 Undang-undang Nomor 19 Tahun
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 30 Juli 2012.
2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PASPOR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa informasi merupakan kebutuhan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk
SKEMA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
SKEMA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DISELENGGARAKAN MELALUI 4 TAHAPAN, YAITU: I. TAHAP PERENCANAAN PENGADAAN Instansi yang memerlukan tanah
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA LAKSANA JABATAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa ketentuan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG DENGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 144/KMA/SKNIII/2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 05/PMK/2004 TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN KEBERATAN ATAS PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2004 MAHKAMAH
PANDUAN ANALISIS LANJUT
PANDUAN ANALISIS LANJUT RISET KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Panduan Penyusunan Tugas Akhir Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika UNIVERSITAS NASIONAL PENGANTAR Tugas Akhir (TA) adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Bab I Ketentuan Umum Bab II Ruang Lingkup Berlakunya Undang-undang Bab III Dasar Peradilan Bab IV Penyidik dan Penuntut Umum
Indrawan Dwi Yuriutomo, S.H. www.geocities.com/ilmuhukum. Djoko S Associates. ilmuhukum@yahoo.com SOAL - UJIAN
BB ee t taa VV ee r ss i ioo nn 22 00 00 88 PEMBAHASAN SS EE PP EE RR LL UU NN YY AA SOAL - UJIAN ADVOKAT (A NNoot tt TToo Smart Guides To Pass Bar Examination) 2008 2008 Djoko S Associates Indrawan Dwi
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA