BAB 8 PENCEMARAN LINGKUNGAN

Transkripsi

1 BAB 8 PENCEMARAN LINGKUNGAN Pencemaran Lingkungan dan PenangguIangannya Semua makhluk hidup menghasilkan limbah, tetapi manusia menghasilkan limbah yang sangat besar dari kegiatannya yang berbeda-beda. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat, cair, dan gas. Limbah-limbah ini dapat berasal dari rumah, pabrik, mobil, dan sejumlah sumber zat pencemar lainnya. Manusia rata-rata menghasilkan limbah zat padat begitu banyaknya setiap tahun, sehingga memerlukan tempat untuk membuang limbah padat tersebut. Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan kimia ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu organisme didalamnya. Pencemaran bisa terjadi secara alami atau akibat tindakan manusia. Sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan. Polutan menyebabkan lingkungan menjadi kotor, berbau, bahkan bisa menimbulkan racun. Contoh polutan antara lain: debu, asap, bahan kimia, gas, suara, radiasi. Macam-macam pencemaran Berdasarkan sifat zat pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Pencemaran fisik, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh benda-benda. Misalnya: plastik, logam, air lumpur. 2. Pencemaran biologis, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh mikroorganisme, biasanya berupa kuman penyakit. 3. Pencemaran kimia, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh bahan kimia atau zat kimia. Zat ini biasany terlarut dalam air seperti logam berat yang berasal dari limbah pabrik. Contoh: timbal, raksa, zat besi. Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran dibedakan menjadi empat, yaitu: 1. Pencemaran Air Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan air. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Limbah cair atau air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan manusia, seperti kegiatan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, pertambangan dan lainlain yang dibuang ke perairan dan dapat menurunkan kualitas perairan. Berdasarkan definisi di atas, air limbah dapat digolongkan menjadi dua golongan:, yaitu:

2 a. Air limbah domestik yang dihasilkah oleh kegiatan manusia secara langsung, seperti kegiatan-kegiatan rumah tangga( missal detergen), dan kegiatan dari pasar. b. Air limbah nondomestic yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti industri-industri pertambangan, peternakan, pertanian, dan sebagainya. Dampak dari pencemaran air adalah sebagai berikut: a. Timbulnya endapan, koloid, dan bahan terlarut. Endapan, koloid, dan bahan terlarut dari bahan-bahan buangan industi, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan-bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari masuk ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan buangan industriberupa lopgam berat, seperti raksa, cadmium, dan timbal, maka logam tersebut dapat terserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan danm enumpuk di dalam jaringan lemak tubuh. Aapabila tumbuhan di makan oleh ikan, logam tersebut akan menumpuk di dalam tubuh ikan. Apabila ikan yang m,engandung logam dikonsumsi manusia, maka logam tersebut akan terakumulasi di dalam tubuh manusia. Pada awalnya, logam tersebut tidak menimbulkan gangguan. Akan tetapi, apabila kadarnya telah mencapai tingkat tertentu, dapat mengganggu fungsi organ tubuh bahkan juga dapat mengakibatkan kematian. b. Perubahan tingkat keasaman (ph) Tingkat keasaman (ph) optimal untuk kehidupan organism antara 6,5 7,5. Limbah industry, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan mempengaruhi konsentrasi ionion hifrogen, sehingga ph air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme tersebut. c. Perubahan warna, bau, dan rasa Syrata air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industry yang terlarut dalam air, maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industry yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organism perairan. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar. d. Eutrofikasi Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena

3 melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akibatnya mati mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan akan mati karena kekurangan oksigen. Untuk mengatasi polusi air, dapat dilakukan uapaya sebagai berikut di bawah ini: a. Mengolah limbah cair industri sebelum dibuang keperairan. b. Tidak membuang sampah ke selokan atau perairan. c. Tidak membuang sisa pestisida ke perairan. d. Secara rutin membersihkan perairan. e. Menggunakan sabun dan detergen yang dapat terurai di lingkungan. 2. Pencemaran Udara Pencemaran udara didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara, dan atau berubahnya komposisi udara oleh kegiatankegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya. Zat pencemar udara diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu: a. Partikel yang merupakan butiran halus dan masih terlihat dengan mata, seperti: uap air, debu, asap, dan kabut. b. Zat pencemar berupa gas yang hanya dapat dirasakan melalui penciuman atau akibat langsung. Gas-gas ini antara lain: SO 2, NO 2, CO, CO 2, dan hidrokarbon. Dampak terjadinya pencemaran udara adalah sebagai berikut: a. Rusaknya lapisan ozon. Lapisan ozon dapat rusak karena bereaksi dengan radikal bebas klor berasal dari senyawa CFC (chlorofluorocarbon) yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC, lemari es, bahan penyemprot insektisida, penyemprot parfum, penyemprot cat, dan penyemprot rambut. b. Pemanasan global. Meningkatnya kandungan gas-gas pencemar di udara, terutama karbondioksida, dapat menyebabkan pemanasan global. Panas matahari yang mencapai permukaan bumi, seharusnya dipantulkan ke angkasa. Namun, karena bumi diselimuti oleh gas-gas tersebut, maka panas matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi dan panas matahari terperangkap di atmosfer. Peristiwa ini mirip dengan peristiwa di rumah

4 kaca, sehingga dinamakan efek rumah kaca. Hal ini berdampak pada meningkatnya suhu bumi, yang dikenal dengan pemanasan global. c. Hujan asam. Gas SO 2 di uadara akan berubah menjadi SO3, jika bertemu dengan oksigen di udara dan membentuk garam sulfat jika bertemu dengan logam. Uap air di udara akan bereaksi denga SO 2 membentuk asam sulfit dan bereaksi dengan SO 3 membentuk asam sulfat. Asam sulfit dan asam sulfat turun ke bumi bersama-sama hujan maka disebut hujan asam dan mempunyai ph di bawah 5,6. Dampak hujan asam antara lain: tumbuhan akan mati, hewan mati, dan rusaknya bangunan-banguan. d. Pengaruh polusi udara pada organ tubuh manusia. Selain berpengaruh pada tumbuhan dan hewan, polusi udara juga berpengaruh pada manusia, misalnya terhadap organ-organ berikut: 1). Mata, yaitu mata terjadi berair, pedih, dan penglihatan menjadi kabur. 2). Hidung, tenggorokan, paru-paru terkena iritasi terasa panas 3). Jantung menjadi lemah karena terhambatnya aliran sel-sel darah merah akibat banyaknya gas CO 2 dalam darah. 4). Otak menjadi lemah karena menurunnya kadar oksigen di otak. Upaya mengatasi polusi udara, dapat dilakukan berbagai upaya sebagai berikut: a. Lokalisasi kawasan industry di suatau wilayah tertentu. b. Tidak membakar sampah di sembarang tempat. c. Tidak menggunakan almari es yang memakai CFC d. Membuat taman kota dan jalur hijau. e. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. f. Mengharuskan pabrik yang menghasilkan gas pencemar untuk memasang filter gas. g. Mencegah penebangan hutan dan pembakaran hutan. h. Menggunakan bahan bakar alternative yang ramah lingkungan. 3. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah ditandai dengan adanya bahan pada permukaan tanah atau di bawah permukaan tanah yang dapat mengganggu kemampuan tanah tersebut untuk mendukung makhluk hidup di atasnya. Tanah merupakan tempat hidupnya berbagai macam makhluk hidup. Tanah disebut tercemar, bila kemampuan tanah tersebut untuk mendukung makhluk hidup di atasnya menjadi lebih rendah.

5 Bahan pencemar tanah dapat dibedakan menjadi daua, yaitu: a. Polutan yang dapat diuraikan secara lami oleh decomposer (biodegradable), misalnya: sisa hewan, dan tumbuhan b. Polutan yang tidak mudah atau tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable), misalnya: pestisida, logam, plastic, dan kaleng. Komponen polutan tanah dapat dilihat pada table berikut. No. Komponen Persentase (%) 1. Kertas Limbah bahan makanan Gelas Logam besi Plastik 5 6. Kayu 5 7. Karet dan kulit 3 8. Kain (serat tekstil) 2 9. Logam aluminium 1 (Wardhana, 2001) Upaya yang diperlukan untuk mengatasi pencemaran tanah antara lain: a. Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai. b. Menggunakan sampah organic sebagai pupuk kompos. c. Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai, seperti: kardus, kain, botol, dan plastic. d. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. e. Mengurangi penggunaan pestisida berbahan kimia. f. Mengolah limbah industry sebelum dibuang ke lingkungan. g. Mengadakan penyuluhanm tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat. 4. Pencemaran Suara Pencemaran suara yaitu masuknya suara atau bunyi yang tidak diinginkan ke pemukiman penduduk. Misalnya suara lalu lintas jalan raya, suara pesawat yang lepas landas atau mendarat, suara kereta api, suara mesin pabrik, dan lain-lain Usaha untuk mengurangi pencemaran suara antara lain: a. Bandar udara dibangun jauh dari penduduk b. Dibangun kawasn industri secara khusus. c. Mesin-mesin pabrik diberi alat kedap suara.