I. PENDAHULUAN. Lingkungan sekitar perusahaan dinamis senant iasa. belaj ar dari lingkungan sekitar yang khas,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Lingkungan sekitar perusahaan dinamis senant iasa. belaj ar dari lingkungan sekitar yang khas,"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAEANG UHUH Perusahaan sebagai suatu sistem terbuka akan saling tindak secara langsung dan sinambung dengan lingkungan sekitarnya yang merupakan supra sistem. Lingkungan sekitar perusahaan dinamis senant iasa berubah dan berkembang serta secara langsung berdampak terhadap perusahaan. Oleh karena itu agar perusahaan dapat bertahan hidup dan berkembang, perusahaan harus mampu beradaptasi dan belaj ar dari lingkungan sekitar yang khas, sehingga perlu kebijaksanaan dan strategi perusahaan yang sejalan dengan kondisi lingkungan sekitar yang khas pula. Dengan demikian jelas dapat dimengerti mengapa terdapat kebijaksanaan yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, walaupun jenis dan besarnya perusahaan sama. Kebijaksanaan dan strategi perusahaan salah satunya dapat ditinj au dari segi management kualitas, dimana sangat pent ing dalam menun j ang kelancaran dan perkenbangan perusahaan itu sendiri. Sering kali nanagement kualitas ini hanya berorientasi pada hasil produk akhir saja, yang biasanya diberikan sejumlah spesif ikasi berupa tingkat kualitas yang harus dicapai, seperti berat, bentuk, volume, dan lain-lain. Tetapi sebaiknya management kualitas juga mulai memikirkan kearah perbaikan proses. Karena itu penulis

2 tertarik untuk meneliti pada bagian proses produksi yang ada di PT. Sumber Bahari Prima, dimana perusahaan ini bergerak di bidang pembekuan udang untuk di eksport ke beberapa negara, misalnya : Jepang, Amerika Serikat, dan Autralia. Pada bagian proses produksi ini, penulis akan mencoba memperbaiki mengenai proses sizing udang yang menyangkut ketelitian dan waktu standard operator dalam menseleksi size tertentu. Sehingga dengan perbaikan proses diharapkan akan tercapai produktivitas, misalnya : hemat waktu, mengurangi rework, mengurangi kecacatan (soft), dan lain sebagainya. 2. GAHBARBH OBYEK YANG DITELITI Yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah PT. Sumber Bahari Prima. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembekuan udang. Hal ini diawali karena tumbuh pesatnya usaha pertambakan udang di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Sehingga pada tahun 1987 PT Sumber Bahari Prima didirikan yang berkedudukan di J1. Berbek Industri 1/24 Surabaya, dengan luas tanah 6 Ha. Dan baru beroperasi tahun Dalam mempertahankan kont inuitas dan perkembangannya suatu perusahaan perlu adanya s i s t i m management yang tergambar melalui struktur organisasi. Bentuk susunan organisasi diperlukan untuk membuat suatu sistem kerja effektif dan effisien, karena struktur organisasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi dan berhasilnya komunikasi antara atasan dan bawahan, serta mencapai tujuan organisasi. Sistim

3 organisasi yang digunakan di PT. Sumber Bahari Prima yaitu sistim organisasi garis dan staff, karena adanya satu atau lebih tenaga staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang mempunyai kewenangan dalam pemberian perintah. Perusahaan ini nempunyai jumlah karyawan 415 orang yaitu terdiri dari 70% adalah karyawan wanita dan ' 30% karyawan Pria. 2.1 Ornanisasi Struktur organisasi dalam suatu perusahaan dibentuk untuk memberi peranan yang jelas pada setiap bagian tugas tertentu, agar tidak terjadi saling mencampuri dalam ha1 wewenang setiap pengambilan keputusan dan diharapkan adanya suatu konunikasi atau kerja sama antara bagian yang satu dengan bagian yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam ha1 tanggung jawab dan kekuasaan sering kali struktur itu dibedakan antara garis dan staff. Kekuasaan garis mempunyai hak untuk mengarahkan orang lain sesuai dengan kebijaksanaan dan prosedur. Sedang staff tidak lazim memberikan instruksi kecuali pada bawahan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi ini dapat dilihat pada bagan halaman 4.

4 Gambar 1-1. Struktur organi sasi

5 2.2.1 Senior Vicc President. Bertanggung jawab ter- hadap operasional perusahaan baik dari luar maupun dalam termasuk perluasannya Sekretaris. Membantu senior Vicc President dalam melaksanakan tugasnya mengerjakan administrasi serta pembuatan laporan-laporan GM Marketing. Mewakili senior Vicc President seluruh operasional perusahaan baik kedalam maupun keluar terutama bidang marketing maupun production Plant Manager. Bertanggung jawab terhadap pro- duksi secara keseluruhan dan melaporkan kepada GM Marketing terhadap segala perubahan Personel & G.Aff Manager. Mengelola dan meren- canakan ketenaga kerjaan ternasuk didalamnya recruitment mencari tenaga kerja dan pelatihan Finance Accounting Manager. Mewakili pimpinan untuk mengatur dan merencanakan serta mengawasi lancarnya lalu lintas keuangan perusahaan PPC. Bertanggung jawab terhadap administrasi produksi atau nerencanakan semua kebutu han

6 oeerasional produksi dan membuat laporan kepada management tentang perkembangan produksi sehari-hari Quality Control. Bertanggung jawab terhadap mutu produk yang dihasilkan dan mengawasi/nengontrol material yang diproses secara keseluruhan Processing In Raw Material. Bertanggung jawab terhadap seluruh jalannya proses produksi serta mengawasi dan merencanakan bahan baku Finished product. Bertanggung jawab terhadap barang hasil produksi serta melaporkannya kepada Plant Manager semua perkembangan hasil produksi termasuk pengemasan dan penyimpanannya Further Process. Bertanggung jawab terhadap produk lain-lain yang telah direncanakan oleh management pada pengembangan produk baru Engineering. Bertanggung jawab terhadap maintenance dan engineering kepada Plant Manager dan membantu pimpinan dalam merencanakan konstruksi Section Head (SH) Marketing Dan SH Purchass. Membantu GM Marketing untuk memasarkan hasil produksi ke negara lain yang sudah dibagi menurut wilayah kerja dan ditentukan oleh Management.

7 SH Personnel 8 G. Aff. Menbantu personil Aff Manager dalam pelaksanaan tugas operasional yang menyangkut ketenaga kerjaan SH Accounting. Hembantu manager Finance Accounting untuk dibagian accounting. Dan mengontrol biaya serta administrasi keuangan,dll SH Laboratorium. Bertanggung jawab mutu produk dalam ha1 kadar atau jenis bakteri yang terkandung. Melakukan pengetesan dan penelit ian terhadap hasil produk SP Personil. Bertanggung jawab kepada SH Per- sonnel & G. Aff dalam melaksanakan tugas pengaturan personil SP G. Aff. Bertanggung jawab terhadap keamanan, para sopir, sanitasi, lingkungan sekitar, hubungan nasyarakat dan pengaturan kendaraan. 3. PROSES PRODUKSI Sebelum hasil produk yang berupa kemasan dengan berat 10,B Kg tiap kenasannya di export ke beberapa negara terlebih dahulu harus melalui beberapa tahapan proses. Adapun urutan proses adalah sebagai berikut :

8 3-1ProsesCheckinaSizem1wUdang Proses ini adalah untuk nengetahui perbandingan antara proses penimbangan di tambak dengan di pabrik dengan cara sampling. Dimana tiap container yang berisi kurang lebih 1600 Kg saat dari tambak, akan diambil 40 kali sampling dengan tiap kali pengambilan sampel seberat 1 Kg dengan maksud untuk mencari berapa jumlah udang yang ada. Sehingga dari sini dapat diketahui apakah perusahaan untung atau rugi akibat kesalahan penentuan size. Contoh : " Pada saat proses penimbangan di tanbak, kesepakatan antara penjual dan pembeli (pihak perusahaan) ditetapkan size 30 misalnya, size 30 ini didapat dari pengambilan sampel di tambak dengan sepengetahuan kedua pihak. Setelah di check di perusahaan dengan cara pengambilan sampel seperti diatas didapat bahwa rata-rata tiap 1 Kg berisi 29 ekor udang, maka disini dapat dikatakan bahwa pihak perusahaan untung 1 (satu) size. Dimana perbedaan size tiap 1 (satu) kilo gramnya akan berbeda harga Rp.250,-. Sehingga Perusahaan akan untung Rp.250,- tiap kilo gramnya. Demikian juga sebaliknya bila setelah dicheck di perusahaan ternyata tiap 1 (satu) Kg berisi 31 ekor udang, maka perusahaan akan rugi 1 (satu) size.

9 3.2 Proses Hashing Setelah selesai checking size udang langsung dimasukkan pada tangki pencuci dengan sistim re1 berjalan dengan kecepatan kurang lebih 5 (lima) Km/jan. Proses washing ini berfungsi nembersihkan udang dari kerikil-kerikil dan lumpur. Kemudian pada ujung re1 berjalan ini udang ditampung dalam keranjang dengan kapasitas kurang lebih 20 Kg. 3.3 kqsfxs Penimbanaan Gross Beiaht Keranjang-keranjang udang dari washing tank ini kemudian dibawa ke bagian penimbangan gross weight untuk dilakukan penimbangan tiap 20 Kg. Alasan dilakukan penimbangan ini adalah untuk memudahkan perhitungan jumlah udang setiap kode area dan menyesuaikan kapasitas keranjang yang digunakan. Pada proses ini juga dilakukan pengambilan sampel untuk mengetahui prosentase udang yang : warnanya black, white black, pecah, soft, dan yang luka. Adapun pengambilan sampel tersebut adalah dengan cara setiap selesai penimbangan udang dalam keranjang yang beratnya 20 Kg itu diambil sampel secukupnya kurang lebih 8 ekor udang. Kemudian apabila sudah lewat 20 keran j ang yang sudah dilakukan penimbangan, baru dilakukan penimbangan 1 kilo gramnya. setiap 1 Kg ini diambil dari kumpulan udang yang diambil tiap 20 Kg penimbangan tadi sejumlah kurang lebih 8 ekor udang.

10 3.4 Proses fk&qm gepala Pada bagian ini selain memotong kepala dari udang juga memisahkan udang antara warna black dan white black dan juga memisahkan udang yang berukuran terlalu ekstrim. Untuk menjaga udang tetap segar maka pada pemukaan udang yang ditaruh diatas meja diberi frost (salju es), dan ini dilakukan setiap salju es hampir habis. Pada bagian ini mempekerjakan 40 orang karyawati yang mempunyai kemampuan laju produksi kurang lebih 1500 Kg/jam yang sudah berupa head loss, dan kepalanya ditanpung di suatu tempat untuk kenudian dibawa ke pabrik makanan ternak 3.5 Gross Beiaht tlead Lnss Setelah udang dipotong kepalanya kemudian dibawa kebagian penimbangan head loss. Kemudian dicuci dengan air kaporit dengan cara disemprot untuk selanjutnya dicelup dalam air kaporit lagi sampai kurang lebih 5 detik, yang berfungsi untuk menghilangkan bakteri. Dari sini udang head loss siap menunggu dan dibawa,ke bagian sortir size. 3.6 hoses Sortir Setelah dari pencucian udang langsung dibawa kemeja operator sort ir size. Tiap-t iap me ja manpu nenampung kurang lebih 40 kg udang. Setelah udang berada diatas meja langsung diberi frost agar udang tetap fresh le- bih lama, untuk selanjutya dilakukan kegiatan sortir

11 size yang ditangani oleh 2 orang operator tiap meja yang mempunyai kemampuan hampir sama. Hasil sortiran ini ditanpung pada keranjang yang diletakkan diatas meja paling ujung depan berjajar, dengan kapasitas. tiap keranjang kurang lebih 10 kg udang. Sedangkan keranjang ada 7 buah, 3 keranjang masing-masing untuk sortir size 16-20, size dan size dengan warna black misalnya, kemudian juga 3 keranjang yang lainnya nasing-masing untuk sortir size 16-20, size dan size Tiap operator menangani 3 keranjang, sedangkan 1 keranjang lainnya ditaruh ditengah-tengah yang digunakan menampung apabila ada udang yang warnanya lain, misalnya white black. Dan untuk udang yang soft ditampung pada keranjang kecil yang ada disebelah masing-masing operator. Media yang dugunakan untuk mensortir size adalah sarung tangan dari rubber gloves dengan tebal + 0,6 mm. Kegiatan sortir ini dilakukan dalan posisi berdiri dengan temperatur lingkungan + 32 "C. Selana proses ini berlangsung, bagian Quality Control selalu nengawasi hasil yang sudah dicapai oleh masing-masing operator. Apabila tiap keranjangnya sudah berisi kira-kira 3-4 kg udang segera diambil untuk dilakukan checking size seperti pada tabel 1-1 halanan 12.

12 Tabel 1-1 Checking shrimps head loss. Size Checking Shrimps Head Checking PC s Besar Keci 1 loss PC s Lbs PC s 4 Lbs - U-5 2 -" * Contoh Penggunaan tabel diatas : " Misalkan keranjang yang diambil oleh orang QC adalah size 21-25, maka satu lbs-nya seharusnya berisi 23 ekor udang atau bila empat lbs-nya harus berisi ekor udang. Bila ternyata satu lbs- nya tidak 23 ekor tetapi 21,22,24 atau 25, maka tetap dilakukan check untuk 5 ekor besar dan 5 ekor kecil. 5 ekor udang besar dikehendaki mempunyai berat 110 gr apabila lebih besar dari 110 gr maka udang tergolong

13 besar dan kemudian dilakukan penimbangan untuk 5 ekor udang kecil, bila beratnya kurang dari 90 gr maka udang tergolong kecil. Dan apabila dalam penimbangan untuk 5 ekor udang besar dan kecil diantara berat gr maka udang dikatakan memenuhi syarat dan 1010s sortir, demikian seterusnya untuk size yang lain ". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar syarat batas dibawah : Berat (gr) t t Kecil Lolos sort ir Besar Gambar 1-2 Syarat batas setiap penimbangan 5 ekor udang. 3.7 eroses Bctual Weight Setelah hasil sortiran 1010s maka langsung ke bagian penimbangan actual weight untuk di bawa mengetahui berat sesungguhnya, yaitu berat yang sudah tidak melalui proses checking size lagi dan udang inilah yang nantinya di eksport. Dari Actual Weight ini kemudian dilakukan pengelompokkan besar masing-masing size, dengan maksud untuk memudahkan proses penimbangan, yaitu masing-masing size ditimbang 1,8 kg.

14 3.8 Proses ~enpvsunan udana Dari hasil penimbangan masing-masing size seberat 1,8 kg ini kemudian di lakukan penyusunan nenurut ketentuan atau aturan dari perusahaan. Dan tempat yang digunakan untuk menyusun udang ini adalah Inner Pand ( kotak dari zeng ) dengan ukuran 30 x 20 x 5 Cm. 3-9 CDntact Preezer Dari Inner Pand yang sudah berisi udang tersusun rapi, kenudian dimasukkan ke Contact Freezer yang mempunyai temperatur -20 "C selama 2 jam. Kapasitas dari Contact Freezer ini mencapai kurang lebih 330 Inner Pand dan ada 2 buah Contact Freezer Packing Inner Pand dikeluarkan dari contact Freezer kemudian diberi air agar kotak zeng ini.bisa lepas dari udangnya, karena begitu udang keluar dari Contact Freezer dalam wujud beku. Kemudian udang ini ( masih dalam keadaan beku ) dimasukkan kantong plastik yang berkapasitas 1,8 kg untuk selanjutnya disusun dalam kotak karton yang berisi 6 kantong plastik. Dan kemudian dilakukan pengemasan. ' 3-11 ProsesdiC~UStoraae Hasil dari pengemasan ini langsung dibawa ke Cold Storage yang mempunyai tenperatur -20 O C dan no frost. Kemasan di sini disimpan untuk beberapa lama

15 sampai senua jumlah pesanan dipenuhi. Pada saat udang disimpan di Cold storage' inilah dilakukan penelitian terhadap kadar bakteri yang terkandung dalam udang tiap kemasannya. Pengambilan sampel untuk ditest di Laboratoriun ini diambil secara random, yaitu tiap 1 ton dianbil sampel 1,8 kg. Dan apabila masih memenuhi syarat udang siap untuk di eksport. Untuk lebih singkatnya, urutan proses produksi dapat dilihat flow pr.oses diagram dibawah ini : Urutan proses pengolahan udang dari raw material sampai siap di export I Material yang datang dari tambak ditampung dalam container untuk menunggu proses checking size Matrial dibawa ke bagian checking size I 11 Lr] Material dilakukan checking size tiap 1 kg T Dibawa ke tangki pencucian Proses pencucian dalam tangki dengan sistim re1 berj alan I Material dibawa ke bagian penimbangan gross weight Proses penimbangan gross weight Dibawa ke bagian proses pemotongan kepala udang

16 Kepala udang dibawa Proses pemotongan kepala ke pabrik makanan udang ternak Head loss dibawa ke bagian peninbangan gross weight Proses penimbangan gross weight head loss Material head loss dibawa 2 M I+3 ke bagian pencucian air kaporit Proses pencucian dengan air 5 dt u kaporit h Menunggu Material head loss dibawa ke proses sortir size proses sortir size Proses sortir sire i Material dibawa ke bagian checking size ketelitian operator Proses checking size ketelitian operator Material dibawa ke bagian proses penimbangan actual weight Proses penimbangan actual Material dibawa ke penyusunan udang proses Proses penyusunan udang Material dibawa ke Freezer contact Penyimpanan di contact freezer 3 M +v) Dibawa ke bagian packing

17 Ket : H = Meter 0 Proses pengepakkan Udang dibawa ke cold storage I Penyinpanan di cold storage untuk siap di export Gambar 1-3 Aliran diagram proses produksi 4. HASALBH PENELIPIAN Karena management kualitas yang berorientasi pada proses belum seluruhnya ditemukan, maka timbul beberapa masalah sebagai berikut : - Pada proses sortir size dijumpai banyaknya udang hasil sortiran yang tidak memenuhi standard ketentuan size, yaitu size 16-20, 21-25, dan Se hingga harus dilakukan pembongkaran d an pengulangan kembali hasil sortiran. Sebagai akibat pengulangan proses sortir size ini, udang dari proses potong kepala yang semestinya mulai dilakukan proses sortir size harus menunggu, dan kalau terlalu lama menunggu udang bisa menjadi soft, yang berakibat kerugian pada perusahaan. Untuk itu perlu adanya suatu pengendalian proses sizing (sortir size), sehingga dapat ditemukan f aktor-f aktor penyebab pengulangan hasil sortiran operator. - Belum adanya waktu standard pada proses sortir size, sehingga tidak bisa merencanakan jadwal produksi.

18 5. TUJUAN PENELITIAN Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian yang tertuang dalam penulisan skripsi ini, yaitu: - Mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam melakukan proses sizing udang yang berdasarkan konsep pengendali- an kualitas dan studi waktu & pengukuran kerja. - Dengan melakukan pengendalian proses sizing udang ini, \ 6- diharapkan dapat menemukan dan mengendalikan f aktor- faktor penyebab proses pembongkaran, yang menyangkut cara kerja operator mengenai ketidak telitiannya dalam mensortir size dan tidak adanya waktu standard kerja operator. Sehingga diharapkan dengan cara kerja operator yang sudah terkendali (ditemukan metode baru kemudian menerapkannya ) dan adanya waktu standard kerja operator yang sudah ditetapkan, dapat memecahkan permasalahan diatas, yaitu banyaknya proses pembongkaran ulang hasil sortiran dapat dihindari dan juga dapat merencanakan jadwal produksi dengan baik. Dengan demikian produktivitas akan tercapai. 6. HETODOLOGI YANG DIGUNAKAN - Mencari waktu standard proses sizing sebelum dan sesu- dah ada penelitian. Dimana dalam penelitian ini diusahakan sampai ditemukan adanya suatu metode baru. Kemudian membandingkan kedua waktu standard diatas, sehingga diketahui prosentase peningkatannya, untuk

19 selanjutnya dapat merencanakan jadwal produksi dengan baik. - Mencari dan menganalisa data ketelitian operator dengan maksud untuk eencari faktor-faktor penyebab proses pembongkaran hasil sortiran operator. 7. BATASM HASBLAH Hengingat banyaknya masalah yang tidak nungkin dibahas semua dalam penulisan skripsi ini, maka dianbil batasan agar permasalahan dapat terarah dan jelas. Penulis hanya akan membahas mengenai : - Bagian proses produksi, yaitu mengenai sizing udang saj a. - Dalam mencari waktu standard hanya terbatas pada 16 (enam belas) operator saja dalam mensortir size 16-20, size dan size dengan warna udang black. - Dalam mencari dan menganalisa data ketelitian operator, data yang diambil hanya operator yang mensortir size saja dengan warna udang black.

Bgn-1. Prosedur Penanganan

Bgn-1. Prosedur Penanganan Bgn-1. Prosedur Penanganan 2 Receiving Packaging Material Dry Storage Receiving Raw Materials Washing-1 Sampling Weighing-1 Sortation Weighing-2 Washing-2 Receiving Room Number of shirm Size code Inner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang proses dan pembekuan untuk hasil perikanan laut, yang merupakan milik Bapak H.Yusdin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

Grace Sugianto (6103012048), Amelia Sugianto (6103012075), Jessica Novita Budiono (6103012080). Proses Pembekuan Udang di PT. Surya Alam Tunggal. Waru-Sidoarjo. Di bawah bimbingan: Dr. Ir. Anna Ingani

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 28 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Produk perikanan indonesia merupakan aset yang potensial, namun kurang tergarap dengan baik. Penerapan sistem manajeman yang kurang tertata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN UNIT PENGAWASAN MUTU PABRIK PEMBEKUAN UDANG WINDU HEAD LESS (HL) DENGAN KAPASITAS 10.000 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: LISTYANI 6103007063 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk Bgn-2. Penanganan Mutu Produk 1. Proses produksi 2. Pengolahan 3. Teknologi 4. Pemasaran A. Sasaran B. Hazard Analysis Critical Control Point, meliputi 2 aspek : 1. SSOP (Sanitation Standar Operating Procedure)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Dalam melakukan penelitian penulis mengambil obyek penelitian pada PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI HEAD LESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS 312 TON/BULAN TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI HEAD LESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS 312 TON/BULAN TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PABRIK PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI HEAD LESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS 312 TON/BULAN TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: GRACE SUMARGO (6103013005) LIZA FEBRIANA (6103013010) SHAREN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT FK PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosnack yang terletak di Bekasi, didirikan pada Tahun 1995 yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan makanan ringan. PT Indosnack merupakan

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT Sejarah Singkat CV Transit CV Transit adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan sepeda. CV Transit didirikan pada tanggal 20 Juni 1995. Produk utama penjualan CV Transit ini adalah

Lebih terperinci

Bussiness Unit Head. Senior Manager R&D. General Manager. Sales. Information Technology

Bussiness Unit Head. Senior Manager R&D. General Manager. Sales. Information Technology LAMPIRAN 59 Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Belfoods Indonesia Bussiness Unit Head Sekretaris Supervisor Procurement GM HR & GA Senior Manager Bussiness Development GM Unit Finance Control GM Senior

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 LAMPIRAN I Stasiun Kerja I II Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 1 Usaha Average D 0,00 Kondisi Kerja Average D 0,00 0,00

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ) PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ) Oleh : Zulisnaini Sokhifah 3306 100 105 Dosen Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Tridaya Eramina Bahari berdiri pada tahun 1994 di Cirebon. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak H. Danuri sebagai komisaris dan Bapak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 di Jakarta, sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang elektronik Tiga tahun kemudian dalam studinya di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam perairan baik perairan darat maupun perairan laut dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam perairan baik perairan darat maupun perairan laut dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan adalah suatu kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya alam perairan baik perairan darat maupun perairan laut dengan menggunakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan PD Sambu PD Sambu merupakan perusahaan pembekuan ikan yang berdiri pada tahun 1998. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Budiono Go selaku direktur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penanganan pasca panen (pembekuan) untuk hasil perikanan, yang merupakan milik Bapak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting dan sewing) sampai pada bagian assembly akan diubah menjadi suatu sistem produksi yang benar-benar

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK KOPI 3 IN 1 INSTAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2400 KG PER HARI

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK KOPI 3 IN 1 INSTAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2400 KG PER HARI PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK KOPI 3 IN 1 INSTAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2400 KG PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: GIOVANI KARTOSUGONDO 6103012122 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur.

Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur. LAMPIRAN 74 59 Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur. 74 75 Lampiran 2 Tabel observasi kegiatan proses pembuatan tuna loin beku (data verivikasi) Nama tahapan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabaatan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,

Lebih terperinci

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN UDAWG BEKU PADA PT. LOLA MINA Dl JAKARTA

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN UDAWG BEKU PADA PT. LOLA MINA Dl JAKARTA MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN UDAWG BEKU PADA PT. LOLA MINA Dl JAKARTA Oleh RIF'AT SAUGI C23.0827 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 9'92 RINGKASAN RIF'AT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

PROSES PEMBEKUAN IKAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 5 TON PER HARI

PROSES PEMBEKUAN IKAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 5 TON PER HARI PROSES PEMBEKUAN IKAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 5 TON PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : STEFANIE APRILIANA W (6103012038) NADIA KARINA SANTOSA (6103012119) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

Pengemasan kepiting hidup melalui sarana angkutan udara

Pengemasan kepiting hidup melalui sarana angkutan udara Standar Nasional Indonesia Pengemasan kepiting hidup melalui sarana angkutan udara ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Istilah dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA yang telah

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN 124 Penetapan Luas Lantai Tata letak pabrik pada dasarnya merupakan penempatan dan pengaturan dari bermacammacam fasilitas produksi yang ada. Pengaturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sentaplas berdiri pada tahun 1978. PT. Sentaplas adalah perusahaan yang bergerak didalam bidang produksi plastik yang sudah banyak memproduksi

Lebih terperinci

PROSES PEMBEKUAN KAKAP MERAH (Lutjanus sanguineus) PRODUK Whole Gutted Gilled Scalled (WGGS) DI PT. KELOLA MINA LAUT GRESIK

PROSES PEMBEKUAN KAKAP MERAH (Lutjanus sanguineus) PRODUK Whole Gutted Gilled Scalled (WGGS) DI PT. KELOLA MINA LAUT GRESIK PROSES PEMBEKUAN KAKAP MERAH (Lutjanus sanguineus) PRODUK Whole Gutted Gilled Scalled (WGGS) DI PT. KELOLA MINA LAUT GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : NATHANIA CHRISTINE P.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Pengujian Material Dalam mendesain suatu campuran beton, perlu terlebih dahulu diadakan suatu pengujian material atau bahan-bahan pencampur beton. Di antaranya

Lebih terperinci

PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU-SIDOARJO

PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU-SIDOARJO PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : FANNY SUSWANTO (6103012051) YOHANA HANDANI (6103012054) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBEKUAN UDANG DI PT. SURYA ALAM TUNGGAL WARU SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MARGHARET BRIGITA WIBISONO (6103009021) CHRISTINE SUBIANTO (6103009095) NOVAN ANGGADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang 48 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang didirikan pada tahun 1996 dan mempunyai 40 mesin dan 30 tenaga kerja pada

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: LIKE PRAYITNO 6103007025 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II. bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang didirikan pada tanggal 10

BAB II. bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang didirikan pada tanggal 10 BAB II 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Leading Garment adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang didirikan pada tanggal 10 Juli 1982, pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klaim merupakan salah satu permasalahan yang sangat serius bagi perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT SANITASI PABRIK PEMBEKUAN UDANG HEADLESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI KG PER HARI

PERENCANAAN UNIT SANITASI PABRIK PEMBEKUAN UDANG HEADLESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI KG PER HARI PERENCANAAN UNIT SANITASI PABRIK PEMBEKUAN UDANG HEADLESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 10.000 KG PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: MELISSA SARTONO 6103007073 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pangsa Ekspor Udang Indonesia Menurut Pasar Tujuan Utama Negara Tujuan ekspor Persentase Jumlah (kg) Nilai (US$)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pangsa Ekspor Udang Indonesia Menurut Pasar Tujuan Utama Negara Tujuan ekspor Persentase Jumlah (kg) Nilai (US$) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udang merupakan komoditi perikanan Indonesia yang kian mengalami peningkatan permintaan ekspor udang per tahun. Potensi ekspor udang meningkat dari 251.763 ton pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilakukan selama kurang lebih dua dasa warsa, selain telah menghasilkan banyak perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dan sektor

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajer Umum Kabag Adm& Umum Kabag Produksi Keuangan Personalia Pemasaran Produksi Quality Control Pergudangan xii Lampiran 2 Tugas dan Wewenang 1. Direksi

Lebih terperinci