EVALUASI HUBUNGAN ANTARA HOBI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERKAIT RISIKO KARDIOVASKULER PADA SISWA SMA DI INDONESIA SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI HUBUNGAN ANTARA HOBI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERKAIT RISIKO KARDIOVASKULER PADA SISWA SMA DI INDONESIA SKRIPSI"

Transkripsi

1 EVALUASI HUBUNGAN ANTARA HOBI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERKAIT RISIKO KARDIOVASKULER PADA SISWA SMA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Preiffer Agus Prasojo NIM : FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018

2 EVALUASI HUBUNGAN ANTARA HOBI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERKAIT RISIKO KARDIOVASKULER PADA SISWA SMA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Preiffer Agus Prasojo NIM : FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i

3 ii

4 iii

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbingku, menyertaiku dan memberkatiku dalam setiap langkahku Mama, kakak, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan melalui doa dan selalu memberikan semangat Sahabat-sahabatku Serta Almamaterku, Sanata Dharma iv

6 v

7 vi

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasih karunia-nya, skripsi yang berjudul Evaluasi Hubungan Antara Hobi Dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler pada Siswa SMA di Indonesia dapat penulis selesaikan dalam rangka untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. yang berjudul Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskuler pada Pelajar Sekolah Menengah di Indonesia berdasarkan SK no. 039/ LPPM USD/IV/2018 Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan naskah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendukung penelitian. 2. Kepala Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendukung penelitian. 3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing penulis dan memberi saran bagi penulis dari awal hingga akhir sehingga naskah skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., dan Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan dukungan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan naskah skripsi ini. 5. Bapak Kepala Sekolah di Palembang, Denpasar, Yogyakarta, dan Pontianak yang telah memberikan ijin dalam proses pengambilan data pada siswa SMA. 6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama proses perkuliahan di Farmasi Universitas Sanata Dharma. 7. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. vii

9 8. Monny Valencia sebagai Orangtua, Patricia Pricillia sebagai kakak dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, motivasi dan kasih sayang yang terus-menerus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini. 9. Sahabat penulis, Yohana Lita dan Yuliani Silvana Putri yang selalu memotivasi penulis dan memberikan semangat dan bantuan kepada penulis. 10. Berta, Morita, Vero, Aza, Santi, Nia, Glenis, dan Oswin yang selalu memberi dukungan dan semangat pada saat perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 11. Teman-teman kelompok skripsi seperjuangan dalam melakukan proses penelitian serta penyusunan naskah skripsi, Lita, Yuli, Vinanda, Tea, Diana, Widya, Desy, Sekar, dan Feby yang sudah mendukung penulis dalam penyusunan naskah skripsi. 12. Teman-teman FSM B 2015 dan semua angkatan 2015 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam naskah skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk membuat naskah skripsi ini menjadi hasil karya yang lebih baik lagi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan berguna bagi masyarakat luas. Terima kasih dan Tuhan Yesus Memberkati. viii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN... 3 Desain dan Subyek Penelitian... 3 Validasi dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 5 Pengumpulan Data... 6 Pengkategorian Hobi, Tingkat Pengetahuan, dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler... 6 Analisis Statistik... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN... 8 Profil Karakteristik Responden Penelitian... 8 Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan Terkait Risiko Kardiovaskuler Hubungan antara Hobi dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler KESIMPULAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS ix

11 DAFTAR TABEL Tabel I. Karakteristik Profil Responden Penelitian... 9 Tabel II. Hasil Uji Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan Terkait Risiko Kardiovaskuler Tabel III. Hasil Uji Hubungan antara Hobi dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Tabel IV. Hasil Uji Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler x

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Subyek Penelitian Evaluasi Hubungan Antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler pada Siswa SMA di Indonesia... 5 xi

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 2. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit Lampiran 3. Case Report Form (CRF) Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Sampel dengan Program PS Lampiran 5. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Uji Lampiran 6. Informed Consent Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner Lampiran 8. Hasil Total Persentase Setiap Pertanyaan Close Ended Kuesioner Lampiran 9. Definisi Operasional xii

14 INTI SARI Hobi adalah suatu kegemaran yang dilakukan oleh seseorang. Apabila hobi ditekuni secara terus-menerus, maka akan meningkatkan informasi yang diperoleh sehingga akan meningkatkan pengetahuan seseorang. Semakin banyak informasi yang diperoleh oleh orang tersebut, maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya, sehingga dapat menjadi dasar dalam pembentukan perilaku. Hal tersebut dapat berperan dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan dan perilaku terkait penyakit kardiovaskuler pada siswa SMA di Indonesia. Penelitian ini diikuti oleh 389 siswa SMA. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Teknik penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive sampling dan penentuan subyek secara cluster random sampling. Analisis data dilakukan secara statistik menggunakan program SPSS berlisensi dengan uji Gamma dan uji Chi- Square. Hasil pengujian hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan (p=0,007). Hasil pengujian hubungan antara hobi dengan perilaku menandakan data berbeda tidak bermakna (p=0,067). Hasil pengujian hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok (p=0,001). Kesimpulannya terdapat perbedaan bermakna antara hobi dengan tingkat pengetahuan sedangkan berdasarkan pengujian antara hobi dengan perilaku hasil yang diperoleh adalah berbeda tidak bermakna, tetapi pada pengujian antara tingkat pengetahuan dengan perilaku terdapat perbedaan bermakna antar kelompok. Kata kunci: hobi; pengetahuan; perilaku; penyakit kardiovaskuler; siswa SMA xiii

15 ABSTRACT Hobbies were favorite activities that had been done by someone. If the hobby pursued continuously, it will get the information maximised, and rosed knowledge. More information had obtained, strengthened level of his knowledge, then it based in the formation of behavior. Behavior plays a role in the prevention of cardiovascular disease. The aims of this study was to evaluate the relationship between hobbies with the level of knowledge and behavior related to cardiovascular disease in high school students in Indonesia. This study was followed by 389 high school students. This research is an analytic observational study with cross-sectional design. The technique of determining the location of the research was done by purposive sampling and determining the subjects by cluster random sampling. Data analysis was performed statistically using a licensed SPSS program with the Gamma test and Chi-Square test. The relationship between hobbies with level of knowledge showed significant differences between the treatment groups (p = 0.007). The relationship between hobbies and behavior indicates that there is not significantly different (p = 0.067). The relationship between the level of knowledge and behavior showed significant differences between groups (p = 0,001). In conclusion, there are significant differences between hobbies and levels of knowledge, while based on testing between hobbies and behaviors the results are not significantly different, but in testing between the level of knowledge and behavior there are significant differences between groups. Keywords: hobby; knowledge; behavior; cardiovascular disease; high school students xiv

16 PENDAHULUAN Berdasarkan data World Health Organization (WHO) kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu secara global (WHO, 2017). Menurut WHO 2014, 37% kematian terbanyak di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskular adalah gangguan pada jantung dan pembuluh darah (WHO, 2018). Menurut Frostegard (2013), aterosklerosis adalah penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskuler. Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berkembang bila suatu zat yang disebut plak terbentuk di dinding arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga sulit bagi darah untuk mengalir, jika bekuan darah terbentuk dapat menyebabkan aliran darah berhenti (American Heart Association, 2017). Pada penyakit kardiovaskuler terdapat dua jenis faktor risiko, yaitu faktor-faktor yang dapat dikendalikan (aktivitas fisik, merokok, kolesterol, hipertensi, dan obesitas) dan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (riwayat keluarga, diabetes, usia, jenis kelamin, dan etnis). Pengendalian dan pencegahan penyakit kardiovaskuler dapat dipengaruhi salah satunya berdasarkan pemilihan hobi yang berperan dalam menentukan tingkat pengetahuan dan perilaku yang berperan dalam pencegahan risiko penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hobi merupakan suatu kegemaran yang dilakukan oleh seseorang (KBBI, 2017). Hobi dapat berbentuk berbagai macam baik secara indoor, outdoor, dengan aktivitas fisik atau tanpa anktivitas fisik. Seseorang menekuni kegemaran karena hobi bersifat menghibur, memberikan kepuasan, relaksasi, hingga memunculkan sifat yang adiktif (Nurhariyadi, 2016). Individu yang hobi beraktivitas dalam olahraga dan budaya akan memperoleh manfaat, baik bagi fisik & mental individu tersebut, salah satunya berupa mencegah tingkat depresi dan meningkatkan kesehatan fisik (Fujiwara, et al., 2015). Informasi yang diperoleh melalui hobi yang ditekuni, akan menambah tingkat pengetahuan seseorang. Pengetahuan adalah suatu pembentukan secara terus-menerus serta pengembangan proses informasi karena adanya pemahaman- 1

17 pemahaman atau informasi-informasi yang baru (Abhary, K., et al, 2009). Pengetahuan yang terbentuk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: pendidikan, informasi/media massa, sosial, budaya, dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia (Budiman dan Riyanto, 2013). Pengetahuan yang sudah terbentuk, merupakan salah satu aspek penentu dalam pembentukan perilaku seorang individu. Perilaku merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap, dan sebagainya. Penyebab seseorang berperilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok yakni: pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan orang penting sebagai referensi, sehingga salah satu faktor pembentukan perilaku atas dasar pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut (Auliana dan Fardatih, 2008). Perilaku yang terbentuk dapat menjadi salah satu faktor yang berperan dalam perkembangan kesehatan setiap individu. Menurut penelitian Bardosono dan Marchian (2014), pengetahuan mengenai penyakit-penyakit kardiovaskuler pada siswa SMA, masih kurang jika dibandingkan dengan siswi SMA. Pemilihan responden dilakukan pada remaja lakilaki SMA karena tingkat faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler seperti merokok, minuman beralkohol, dan obesitas lebih tinggi pada laki-laki. Faktor risiko yang mendukung juga dipengaruhi melalui hobi yang ditekuni oleh siswa SMA. Tingkat kejadian penyakit kardiovaskuler lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan hal ini disebabkan karena hormon estrogen memiliki efek proteksi terhadap terjadinya arterosklerosis tetapi, kejadian pada perempuan akan meningkat setelah menopause sekitar usia 50 tahun (Supriyono, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan dan perilaku terkait risiko kardiovaskuler pada siswa SMA di Indonesia. Diharapkan hasil dari penelitian ini, dapat memberi manfaat kepada masyarakat, khususnya siswa SMA, sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskuler dengan cara perubahan pola hidup berdasarkan hobi yang ditekuni siswa SMA di Indonesia. 2

18 METODE PENELITIAN Desain dan subyek penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian yaitu cross-sectional (potong lintang), yaitu variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur pada satu titik tertentu (Zheng, 2015). Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan intervensi apapun. Penelitian terhadap responden dilakukan satu kali saja tanpa tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Responden pada penelitian ini yaitu siswa SMA di Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah dapat berkomunikasi secara verbal dan bersedia untuk mengisi kuesioner, dan bersedia menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi yaitu hasil pengisian kuesioner yang tidak lengkap. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini, telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan nomor 731/C.16/FK/2018. Keaslian penelitian juga telah mendapat persetujuan dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Indonesia yaitu pada provinsi Sumatera Selatan (Palembang), Bali (Denpasar), D.I.Yogyakarta (Yogyakarta), dan Kalimantan Barat (Pontianak). Pengambilan sampel responden dilakukan di empat provinsi tersebut karena di Indonesia terdapat 34 provinsi dan untuk mewakili dipilihlah sepuluh persen dari 34 provinsi yang hasilnya adalah empat provinsi. Hasil pemilihan lokasi pengambilan data juga bertepatan dengan hasil data Riset Kesehatan Dasar (2013), Pemilihan tempat pengambilan sampel dilakukan di Palembang karena mewakili provinsi sumatera selatan yang masuk dalam 17 provinsi mempunyai prevalensi merokok (faktor risiko) setiap hari pada penduduk umur >10 Tahun diatas prevalensi nasional. Pengambilan sampel dilakukan di Bali karena masuk dalam 15 provinsi yang mempunyai prevalensi minum alkohol (faktor risiko) diatas prevalensi nasional. Pengambilan sampel dilakukan di Yogyakarta karena mewakili provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk 3

19 dalam 10 provinsi mempunyai prevalensi hipertensi pada penduduk umur >18 Tahun diatas prevalensi nasional. Pengambilan sampel dilakukan di Pontianak karena mewakili provinsi Kalimantan Barat dengan prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur 18 tahun yaitu 28,3% yang mana berada diatas prevalensi nasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara nonrandom dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan dan subyek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Teknik penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan memilih lokasi berdasarkan pertimbangan khusus yang dibuat oleh peneliti sehingga layak untuk dijadikan sampel (Swarjana, 2012). Pertimbangan khusus penelitian dilakukan pada empat provinsi tersebut karena peneliti memiliki akses untuk melakukan penelitian di provinsi tersebut. Penentuan subyek secara cluster random sampling yaitu pengambilan sampel yang bukan dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok kecil atau gugusan (cluster) kecil, yang dilakukan secara acak (Bala and Etikan, 2017). Sampel dihitung menggunakan aplikasi Power Sample Size dengan power sama dengan 0.8 (kekuatan penelitian 80%), alpha sama dengan 0.05 (taraf kepercayaan 95%), M sama dengan 1 (perbandingan antara subyek laki-laki dan perempuan), Po sama dengan 0.5 (outcome pada responden penelitian), dengan nilai R sama dengan 0.8 (risiko relatif pada 80% responden penelitian) sehingga diperoleh jumlah sampel minimal yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 387 orang. 4

20 Populasi penelitian 391 Kriteria inklusi = Siswa SMA -Dapat berkomunikasi secara verbal -Bersedia untuk mengisi kuesioner -menandatangani informed consent Kriteria eksklusi = 8 - data hasil pemeriksaan responden yang tidak lengkap Total responden akhir 383* *383 responden (untuk tingkat pengetahuan), 389 responden (untuk perilaku) Gambar 1. Subyek Penelitian Evaluasi Hubungan Antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler pada Siswa SMA di Indonesia Validasi dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan terbagi menjadi semi open ended kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan dan close ended kuesioner yang terdiri dari 19 pertanyaan. Close ended kuesioner yang digunakan terlebih dahulu di validasi dengan melakukan uji coba kepada responden sebanyak 30 orang pada SMA di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengetahui kuesioner yang digunakan dapat digunakan atau tidak dalam penelitian. Pada close ended kuesioner terdapat sistem scoring favorable dan non-favorable. Pada uji validasi terdapat 6 pertanyaan yang tidak memenuhi persyaratan koefisien korelasi tetapi penggunaan kuesioner tetap dilanjutkan karena secara keseluruhan memenuhi persyarat dengan koefisien korelasi 0,30 yang menandakan adanya perbedaan tiap item dalam kuesioner sehingga setiap item dalam kuesioner valid dan dapat digunakan, serta didukung dengan uji reabilitas yang memenuhi persyaratan yaitu diperoleh nilai cronbach α > 0,6 yang menandakan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel. Validasi semi 5

21 open ended kuesioner yang dilakukan yaitu berupa validasi bahasa yang digunakan, yaitu dengan menyamakan pemahaman bahasa yang digunakan dan persepsi antar peneliti yang akan mengambil data serta menyamakan persepsi antara subyek yang di tanya dengan maksud pertanyaan. Parameter yang digunakan untuk mengetahui pemahaman responden terkait pertanyaan dalam kuesioner yaitu berdasarkan jumlah responden yang mengangkat tangan karena tidak memahami pertanyaannya. Pengumpulan Data Sebelum dilakukannya pengumpulan data, dilakukan terlebih dahulu penjelasan kepada subyek uji, mengenai penjelasan terkait instrumen pengumpulan data yaitu kuesioner serta penjelasan terkait pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan semi open ended kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan dan close ended kuesioner yang terdiri dari 19 pertanyaan. Kuesioner yang digunakan sudah tervalidasi sebelumnya. Menurut Pujihastuti (2010) dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, hasil yang dapat diperoleh yaitu terkait informasi pribadi misalnya sikap, opini, harapan dan keinginan responden. Idealnya semua responden mau mengisi atau lebih tepatnya memiliki motivasi untuk menyelesaikan pertanyaan yang ada pada kuesioner penelitian (Pujihastuti, 2010). Keseluruhan informasi sudah tertera secara keseluruhan pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yaitu hobi, pola makan, dan pola snacking yang terdiri dari 5 pertanyaan dan terdapat dalam semi open ended kuesioner. Pengukuran tingkat pengetahuan terkait penyakit kardiovaskuler terdiri dari 19 pertanyaan dalam bentuk close ended kuesioner. Pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan pada responden yang bersedia dan telah menandatangani informed consent. Pengkategorian Hobi, Tingkat Pengetahuan, dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Data yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dan dikelompokkan. Pengkategorian data dilakukan pada semua variabel yaitu pada hobi, tingkat pengetahuan, dan perilaku. Pada hobi dikategorikan menjadi hobi baik, hobi 6

22 sedang, dan hobi buruk dengan mempertimbangkan jenis hobi yang dilakukan, frekuensi serta durasi. Pada tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi tingkat pengetahuan baik dan tingkat pengetahuan buruk. Penilaian tingkat pengetahuan baik dan buruk dilihat berdasarkan nilai rerata (mean) dari keseluruhan total scoring yang terdapat pada close ended kuesioner. Pada perilaku (terkait pola makan dan pola snacking) dikategorikan menjadi perilaku baik dan perilaku buruk. Hal ini dilihat dari jawaban setiap responden pada semi open ended kuesioner yang dilihat berdasarkan perbandingan jumlah jawaban baik dan buruk. Analisis Statistik Data yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dan dikelompokkan yang kemudian akan diolah secara statistik dengan bantuan program komputer. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan program SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji Gamma dan uji Chi-Square. Uji gamma dilakukan karena data yang digunakan termasuk data kategorikal yang memiliki perbedaan jumlah kelompok yang diuji, yaitu pada penilaian hobi terdapat tiga kelompok yang akan diuji sedangkan pada penilaian tingkat pengetahuan dan perilaku hanya terdapat dua kelompok yang akan diuji, sehingga dipilih uji Gamma karena jumlah kelompok yang diuji lebih dari dua kelompok. Uji Chi-Square dilakukan karena penilaian tingkat pengetahuan dan perilaku terdiri dari dua kelompok, sehingga pengujian antara kelompok tingkat pengetahuan dan perilaku dapat menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan Central Limit Theorem (Teorema Batas Tengah), apabila sampelnya besar (n>30) pada umumnya distribusi sampling dari rata-rata sampel akan mendekati distribusi normal yang mana ukuran sampel 30 merupakan nilai yang tepat dan sesuai dengan teorema limit pusat yang berkaitan dengan distribusi normal (Nurudin, dkk., 2014). Dilakukan juga perhitungan total responden, nilai minimum, nilai maksimum, dan mean±sd dari setiap karakteristik yang menggambarkan responden penelitian dengan menggunakan SPSS. 7

23 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskuler Pada Pelajar Sekolah Menengah di Indonesia. Dari penelitian payung tersebut peneliti termasuk dalam kelompok penelitian dengan judul Evaluasi Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler pada Siswa SMA di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan dan perilaku terkait risiko kardiovaskuler pada siswa sma di Indonesia dengan tujuan jangka Panjang dari penelitian ini adalah pencegahan penyakit kardiovaskuler bagi kelompok subyek <20 tahun (siswa SMA) pada saat subyek memasuki usia tua. Penelitian ini diikuti oleh 383 responden (untuk tingkat pengetahuan) dan 389 responden (untuk perilaku) dengan jumlah responden akhir yang dapat diujikan untuk melihat hubungan antara variabel berjumlah 383 responden. Jumlah responden yang berbeda dikarenakan perbedaan jumlah kuesioner yangtidak lengkap, karena kuesioner yang digunakan berbeda antara tingkat pengetahuan (close ended kuesioner) dan perilaku (semi open ended kuesioner). Keseluruhan responden adalah pria (siswa SMA) dengan umur <20 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Pada data profil responden penelitian, setelah dilakukannya analisis uji normalitas, terdapat beberapa data karakteristik profil penelitian yang tidak terdistribusi secara normal. Berdasarkan Central Limit Theorem (Teorema Batas Tengah), apabila sampelnya besar (n>30) pada umumnya distribusi sampling dari rata-rata sampel akan mendekati distribusi normal (Nurudin, dkk., 2014). Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, data dapat dikatakan terdistribusi secara normal karena besar sampel (n>30). Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 383 responden (untuk tingkat pengetahuan) dan 389 responden (untuk perilaku), sehingga data yang digunakan pada penelitian ini bersifat terdistribusi secara normal. 8

24 Tabel I. Karakteristik Profil Responden Penelitian Karakterisitik Jumlah(n) Mean±SD Median(Min-Max) Umur (Tahun) ,2±0,7 16 (14-18) Berat Badan (Kg) ,9±16,1 61 (39-134) Tinggi badan (Cm) ,5±8,0 170 (80-189) Tekanan darah sistolik (mmhg)* ,7±12,8 119 (88-165) Tekanan darah diastolik (mmhg)* ,4±9,3 73 (50-105) Denyut nadi (x/menit)* ,8±14,3 83 (50-136) Lingkar pinggang (Cm) ,7±12,3 79 (48-121) Gula darah (Mg/dL)** ,3±16,1 92 (64-165) *Data terdistribusi secara normal **Pengukuran kadar gula darah hanya dilakukan pada responden yang bersedia Tabel I menunjukkan karakteristik responden siswa SMA yang ikut serta dalam penelitian. Siswa SMA tersebut berasal dari provinsi Sumatera Selatan (Palembang), Bali (Denpasar), D.I.Yogyakarta (Yogyakarta), dan Kalimantan Barat (Pontianak). Data tersebut merupakan profil responden siwa SMA yang ditampilkan dalam bentuk jumlah responden, nilai minimum, nilai maksimum, dan mean±sd. Pada pengukuran tingkat pengetahuan, total jawaban yang benar bervariasi untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan adalah close ended kuesioner. Pada kuesioner tersebut terdiri dari 19 pertanyaan yang menggambarkan mengenai tingkat pengetahuan terkait risiko kardiovaskuler, dari 19 pertanyaan tersebut terdapat 15 pertanyaan dengan total persentase jawaban benar >50% dan terdapat 4 pertanyaan dengan total persentase jawaban benar <50%. Pada 4 pertanyaan tersebut, terdapat 1 pertanyaan yang penting berhubungan dengan tingkat terjadinya penyakit kardiovaskuler pada remaja yaitu dengan pertanyaan proses terjadinya penyakit jantung sudah dimulai sejak usia muda. Hasil yang diperoleh dari pertanyaan tersebut menunjukkan jumlah jawaban yang benar dari keseluruhan responden yang mengikuti penelitian adalah 49,85 %. Hal ini menandakan bahwa hasil yang diperoleh <50 %, sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan hasil tersebut masih kurangnya pengetahuan siswa SMA terkait risiko penyakit kardiovaskuler yang dapat terjadi pada usia remaja. Persentase yang digunakan untuk menggolongkan total jawaban benar yaitu menggunakan nilai 50%. Penggunaan nilai 50% dikarenakan belum adanya 9

25 penelitian yang sama dan bertujuan juga untuk memperoleh cakupan yang lebih luas terkait total jawaban benar dibandingkan dengan perbandingan persentase yang lainnya. Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan Terkait Risiko Kardiovaskuler Tabel II. Hasil Uji Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan Terkait Risiko Kardiovaskuler Tingkat Pengetahuan Nilai (p) Buruk baik Total n(%) n(%) n(%) Hobi* Buruk 17 (36,2) 30 (63,8) 47 (100,0) Sedang 35 (56,5) 27 (43,4) 62 (100,0) 0,007** Baik 168 (61,3) 106 (38,7) 274 (100,0) Total 220 (57,4) 163 (42,6) 383 (100,0) *Hobi baik-sedang-buruk dari Risiko Kardiovaskuler **Nilai (p) <0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok Nilai (p) dihitung menggunakan uji Gamma Tabel II menunjukan hasil uji hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan. Nilai (p)<0,05, yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan hobi baik memiliki tingkat pengetahuan yang buruk, yakni 168 orang (61,3%). Mayoritas responden yang memiliki hobi sedang, tingkat pengetahuan yang dimiliki yaitu buruk, yakni 35 orang (56,5%). Mayoritas responden yang memiliki hobi buruk memiliki tingkat pengetahuan yang baik, yakni 30 orang (63,8%). Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan karena hasil yang diperoleh merupakan kebaliknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki hobi yang baik, belum tentu akan memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai kardiovaskuler. Hasil yang diperoleh, sesuai dengan tabel I yaitu pada bagian umur, dengan nilai rata-rata 16,2±0,7tahun (remaja). Menurut Budiman dan Riyanto (2013), usia akan mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang yang membentuk tingkat pengetahuan seseorang. Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Menurut slameto (2003), perbedaan pengetahuan 10

26 pada setiap remaja siswa SMA juga dipengaruhi oleh faktor internal dari setiap individu siswa SMA yang berbeda-beda yaitu dari segi kesehatan fisik,mental dan sosial, tingkat intelegensi, perhatian, minat, bakat yang diperoleh dari proses penambahan informasi melalui hobi yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh kepada tahapan-tahapan dalam pembentukan tingkat pengetahuan yang akan berbeda pada setiap remaja yaitu yang terdiri dari 6 tahapan (tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi) (Budiman dan Riyanto, 2013). Hubungan antara Hobi dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Tabel III. Hasil Uji Hubungan antara Hobi dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Perilaku Nilai (p) Buruk baik Total n(%) n(%) n(%) Hobi* Buruk 4 (8,3) 44 (91,7) 48 (100,0) Sedang 2 (3,2) 61 (96,8) 63 (100,0) 0,067** Baik 32 (11,5) 246 (88,5) 278 (100,0) Total 38 (9,8) 351 (90,2) 389 (100,0) *Hobi baik-sedang-buruk dari Risiko Kardiovaskuler **Nilai (p) >0,05 berarti data berbeda tidak bermakna antar kelompok Nilai (p) dihitung menggunakan uji Gamma Berdasarkan hasil uji pada tabel III yaitu hubungan antara hobi dengan perilaku, nilai (p) yang diperoleh >0,05 yang menandakan data berbeda tidak bermakna, tetapi jika dilihat dari hasil analisis data menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan hobi yang baik memiliki perilaku yang baik, yaitu 351 orang (90,2%). Mayoritas responden dengan hobi sedang dan buruk juga memiliki perilaku yang baik, yaitu 61 orang (96,8%) dan 44 orang (91,7%). Kondisi tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa semakin banyak orang mendapatkan informasi baik dari lingkungan keluarga, tetangga, media cetak maupun petugas kesehatan dapat mempengaruhi perilaku ataupun tindakan yang dilakukan (Rachmayanti dan Zaenurrohmah, 2017). Hal yang mempengaruhi bukan hanya berasal dari hobi yang ditekuninya saja, melainkan terdapat berbagai faktor lain yang mempengaruhi perilaku. Hasil tersebut jika kita lihat berhubungan dengan tabel I, walaupun data tersebut berbeda tidak bermakna, tetapi jika dibandingkan dengan profil responden (nilai rata-rata) dapat dilihat dari berat badan yaitu 64,9±16,1kg dan lingkar 11

27 pinggang yaitu 81,7±12,3cm berhubungan dengan perilaku yang dapat mempengaruhi faktor-faktor yang berperan dalam pemicu penyakit kardiovaskuler. Pada usia remaja 16,2±0,7tahun, pembentukan perilaku sangat penting, karena pada saat usia tersebut faktor risiko Cardiovaskular Disease (CVD) sudah lazim terjadi, dan perlu dilakukannya pencegahan secara primer (Pyakurel, et al., 2017). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Tabel IV. Hasil Uji Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler Perilaku Nilai (p) OR Buruk baik Total (95%Cl) n(%) n(%) n(%) Tingkat Buruk 31 (14,1) 189 (85,9) 220 (100,0) 4,292 Pengetahuan Baik 6 (3,7) 157 (96,3) 163 (100,0) 0,001* (1,746- Total 37 (9,7) 346 (90,3) 383 (100,0) 10,550) *Nilai (p) <0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok Nilai (p) dihitung menggunakan uji Chi-Square OR (95%CI) Pada table IV menunjukkan hasil uji hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku. Nilai (p) yang diperoleh <0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok. Hasil analisis data menunjukkan, mayoritas responden dengan tingkat pengetahuan yang baik memiliki perilaku yang baik pula, yaitu 157 orang (96,3%). Responden dengan tingkat pengetahuan yang buruk juga memiliki perilaku yang baik, yaitu 189 orang (85,9%). Hal tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku. Hasil yang diperoleh juga terdapat dalam bentuk Odss Ratio dengan nilai 4,292 yang menandakan bahwa probandus yang memiliki tingkat pegetahuan yang buruk 4, 292 kali lebih besar memiliki perilaku yang buruk juga. Hasil yang diperoleh didukung oleh penelitian Yadav and Wagle (2012), bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku (p=0,002). Responden dengan tingkat pengetahuan baik maka perilaku yang terbentuk juga baik, tetapi responden yang memiliki tingkat pengetahuan buruk belum tentu akan memiliki perilaku yang buruk juga. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tri (2013), hal ini terjadi karena apa yang telah dilakukan responden selama ini merupakan tindakan yang 12

28 mengarah pada upaya pencegahan risiko kardiovaskuler karena kepribadian yang sudah terbentuk meskipun responden tidak menyadari bahwa dari segi pengetahuan responden masih kurang. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu ketelitian dalam proses verifikasi data kuesioner yang telah dikumpulkan, menyebabkan terdapat data yang tidak sesuai yang dapat mempengaruhi penelitian. Pertanyaan pada kuesioner masih kurang menggambarkan kondisi yang akan diteliti, sehingga menyebabkan hasil dari responden tidak sesuai dengan yang diharapkan. KESIMPULAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara hobi dengan tingkat pengetahuan dan perilaku terkait risiko kardiovaskuler pada siswa SMA di Indonesia. Terdapat perbedaan bermakna antara hobi dengan tingkat pengetahuan, tetapi dengan hasil yang berkebalikan yaitu mayoritas subyek dengan hobi yang baik memiliki tingkat pengetahuan yang buruk. Berdasarkan pengujian hubungan antara hobi dengan perilaku adalah berbeda tidak bermakna, sedangkan tingkat pengetahuan dengan perilaku menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok. SARAN Pengambilan data dan verifikasi data harus dilakukan dengan sangat teliti, sehingga tidak terdapat kesalahan dan mengurangi jumlah data yang dieksklusi. Pembuatan kuesioner yang lebih menggambarkan kondisi yang diteliti. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan yang lebih spesifik antara variabel yang diujikan di Indonesia. 13

29 DAFTAR PUSTAKA Abhary, K., Adriansen, K. H., Begovac, F., Djukic, D., Qin, B., Spuzic, S., Wood, D., Xing, K., Some Basic Aspects of Knowledge. Procedia Social and Behavioral Sciences 1, American Heart Association: getting healthy, American Heart Association recommendations for physical activity in adults. Available from: ssbasics/american-heart-association-recommendations-for-physical- Activity-in-Adults_UCM_307976_Article.jsp. Accessed on July 18 th American Heart Association (AHA), What is Cardiovascular Disease. Available from: is- Cardiovascular-Disease_UCM_301852_Article.jsp#.Wp6Y0uhubDd. Accessed on September 18 th Auliana, R., dan Fardatih, H., Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang dalam Pemeliharaan Kesehatan Jantung Pada Ibu Peserta Dan Bukan Peserta Klub Jantung Sehat di Kalurahan Pleret Bantul Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat, 24(4), Bala, K., and Etikan, I., Sampling and Sampling Methods. Biometrics & Biostatistics International Journal, 5(6), 1-3. Bardosono, S., dan Marchian, N., Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Terkait Penyakit Jantung Koroner Dalam Kelompok Dewasa dan Remaja di Jakarta Pada Tahun Available from: Nadim%20Marchian%20Tedyanto. Budiman., dan Riyanto, A., Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Frostegard, J., Immunity, Atherosclerosis, and Cardiovascular Disease. BMC medicine, 11, 117. Fujiwara, D., Kudrna, L., Cornwall, T., Laffan, K., and Dolan, P., Further analysis to value the health and educational benefits of sport and culture. Department for Culture, Media & Sport, 7. JNC7 Express, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. National Institutes of Health. Joint ESC Guidelines, European Guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice. European Heart Journal Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Riset Kesehatan Dasar Available from: % pdf. Accessed on September 17 th Kementrian Kesehatan RI, Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. KBBI, Hobi. Available from: Accessed on September 10 th

30 Larassati, N. B., Kebermaknaan Hidup pada Usia Dewasa Madya Menghadapi Pengisian Sarang Kosong. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 2(3), Nurhariyadi, D., Preferensi Ruang Hobi. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016, Nurudin, M., Mara, N. M., Kusnandar, D., Ukuran Sampel dan Distribusi Sampling dari Beberapa Variabel Random Kontinu. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster), 3(1), 1-6. Pyakurel, M., Ghimire, A., Pokharel, P., Bhatta, R., and Parajuli, R., Behavioral and Metabolic Risk Factors for Cardiovascular Disease among the School Adolescents of Nepal. JOJ Pub Health, 1(3), 1-4. Pujihastuti, I., Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. CEFARS : Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 2(1), Rachmayanti, D. R., Zaenurrohmah. H. D., Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Hipertensi dengan Tindakan Pengendalian Tekanan Darah pada Lansia. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), Slameto Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif dan P&D. Bandung: Alfabeta. Supriyono, M Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia 45 Tahun. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Swarjana, I.K., Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. Tri, P Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Hipertensi dengan Upaya Pencegaham Kekambuhan Hipertensi pada Lansia di Desa Bulukan Kecamatan Colomadu Kab. Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. U.S. Department of Health and Human Services and U.S. Department of Agriculture, Dietary Guidelines for Americans. 8 th Edition. WHO, Indonesia. Available from: Accessed on April 18 th WHO, Cardiovascular Disease (CVDs). Available from: Accessed on April 18 th WHO, NCD Mortality and Morbidity. Available from: Accessed on April 10 th Yadav, K. D., Wagle. R. R., Knowledge and Attitude Regarding Major Risk Factors of Cardiovascular Diseases among Year Old Students of Kathmandu District. Health Prospect, 11, Zheng, M., Conceptualization of Cross-Sectional Mixed Methods Studies in Health Science: a Methodological Review. International Journal of Quantitative and Qualitative Research Methods, 3(2),

31 LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance 16

32 Lampiran 2. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit 17

33 Lampiran 3. Case Report Form (CRF) Catatan : Kotak merah menandakan bahwa pertanyaan juga masuk dalam 25 pertanyaan kuesioner yang digunakan oleh peneliti. Kuesioner perilaku 18

34 19

35 20

36 Kuesioner tingkat pengetahuan Keterangan scoring close ended kuesioner tingkat pengetahuan: Favorable: Sangat Tidak Setuju (Skor -2); Tidak Setuju (Skor -1); Ragu-Ragu (Skor 0); Setuju (Skor 1); dan Sangat Setuju (Skor 2). Non-favorable: Sangat Tidak Setuju (Skor 2); Tidak Setuju (Skor 1); Ragu- Ragu (Skor 0); Setuju (Skor -1); dan Sangat Setuju (Skor -2). 21

37 Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Sampel Dengan Program PS 22

38 Lampiran 5. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Uji 23

39 Lampiran 6. Informed Consent 24

40 Lampiran 7. Hasil Uji Validitas kuesioner Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted pertanyaan Pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan Total

41 Lampiran 8. Hasil Total Persentase Setiap Pertanyaan Close Ended Kuesioner Pertanyaan Pertanyaan Sangat Setuju (n%) 58 (17.52) 185 (55.89) 218 (65.86) 57 (17.22) 114 (34.44) 98 (29.61) 138 (41.70) 42 (12.69) 46 (13.90) 175 (52.90) Sangat Setuju (n%) 11 (3.32) 30 (9.06) 18 (5.44) Favorable Total jawaban Setuju Benar (n%) (%) 138 (41.69) (30.51) (22.36) (35.35) (37.76) (45.02) (31.42) (37.16) (41.69) (29.30) Non-favorable Setuju (n%) 37 (11.18) 27 (8.16) 25 (7.55) Raguragu (n%) 76 (22.96) 14 (4.23) 10 (3.02) 111 (33.54) 49 (14.80) 47 (14.12) 38 (11.48) 111 (33.53) 106 (32.02) 26 (7.85) Raguragu (n%) 83 (25.08) 34 (10.27) 55 (16.61) Tidak setuju (n%) 139 (41.99) 111 (33.53) 109 (32.93) Tidak setuju (n%) Sangat tidak setuju (n%) 49 (14.80) 9 (2.72) (3.93) (5.14) 2 27 (0.60) (8.16) 36 (10.88) 9 (2.72) (7.25) (5.44) (7.25) (3.63) (9.96) (5.14) (12.39) (3.93) 33 (9.97) 7 (2.11) (3.63) (6.04) Sangat tidak setuju (n%) 60 Total jawaban Benar (%) (18.13) (38.67) (37.16)

42 6 7 (2.11) 17 7 (5.14) (6.34) (3.93) (11.48) (7.25) 49 (14.80) 47 (14.20) 81 (24.47) 61 (18.43) 126 (38.07) 33 (9.97) 64 (19.34) 84 (25.38) 90 (27.19) 161 (48.64) 115 (34.74) 78 (23.56) 126 (38.10) 84 (25.38) (38.67) (16.31) (33.83) (7.85) (22.05) (6.65) (13.90) 5 (1.51) (34.74) (24.17)

43 Lampiran 9. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara pengukuran Hobi Suatu kegemaran yang dilakukan oleh seseorang yang dapat memberikan informasi untuk peningkatan pengetahuan. Hobi dibagi menjadi kategori sehat dan tidak sehat didasarkan atas perbandingan hobi yang baik dan buruk, yang dilakukan siswa SMA. Perbandingannya adalah: Buruk 1 dan baik 1 (memenuhi durasi dan frekuensi) = baik Buruk 1 dan baik 1 (tidak memenuhi durasi dan frekuensi) = sedang Buruk 2 dan baik 1 (memenuhi frekuensi dan durasi) = baik Buruk 2 dan baik 1 (tidak memenuhi durasi dan frekuensi) = sedang Buruk 3 dan baik 1 (memenuhi durasi dan frekuensi) = baik Buruk 3 dan baik 1 (tidak memenuhi frekuensi dan durasi) = buruk Buruk semua = buruk Pengetahuan Sebuah pembentukan pola pikir yang berasal dari informasi-informasi yang diterima terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan yang baik jika memiliki score diatas nilai mean dan pengetahuan yang buruk jika memiliki score dibawah mean. Perilaku Hasil dari seluruh pengalaman, pengetahuan, serta interaksi manusia dengan sekitarnya yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Perbandingannya adalah: Baik < Buruk = Buruk Baik > Buruk = Baik Semi open ended Kuesioner Close ended Kuesioner Semi open ended Kuesioner 28

44 HOBI 1. Jenis Hobi 1. Kategori hobi baik dari segi risiko kardiovaskuler Outdoor dengan aktivitas fisik, Indoor dengan aktivitas fisik, dan Outdoor tanpa aktivitas fisik yang intensif 2. Kategori hobi buruk dari segi risiko kardiovaskuler Indoor tanpa aktivitas fisik 2. Frekuensi 1. Menurut AHA Guidelines tahun 2015 dan JNC7 Express Guidelines tahun 2003, Frekuensi aktivitas fisik yang baik dibagi menjadi: a. 7 kali perminggu untuk aktivitas ringan b. 5 kali perminggu untuk aktivitas sedang c. 3 kali perminggu untuk aktivitas berat 3. Durasi 1. Menurut Joint ESC Guidelines tahun 2016, pembagian durasi aktivitas fisik yang baik yaitu: a. ringan : 300 menit perminggu b. sedang : 150 menit perminggu c. berat : 75 menit perminggu PERILAKU Jenis pola makan Porsi makan Frekuensi makan 1. Jenis pola makan yang baik menurut Kementerian Kesehatan RI (2014) meliputi sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. 2. Jenis pola makan yang buruk yaitu tidak melakukan sarapan pagi atau makan siang, atau makan malam. 1. Porsi baik yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam memiliki porsi yang sedang 2. Porsi buruk yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam memiliki porsi kecil atau besar (makan terlalu sedikit atau berlebihan) 1. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), frekuensi baik yaitu sarapan, makan siang, makan malam, sayur, dan buah dilakukan setiap hari (selalu) atau sering yaitu 4-6x/minggu, dan makan snack 3x sehari. 29

45 1. Frekuensi buruk yaitu sarapan, makan siang, makan malam, sayur, dan buah jarang yaitu 1-3x/minggu atau tidak pernah, dan makan snack 4x sehari Jenis camilan 1. Camilan yang baik berdasarkan Dietary Guidelines for Americans makanan dan minuman yang mencakup vitamin, mineral dan zat lain yang berkontribusi dalam memberikan efek kesehatan yang postitif bagi tubuh dengan sedikit atau tanpa lemak dan tambahan gula, sodium. Semua sayuran, buahbuahan, biji-bijian, makanan laut, telur, kacangkacangan dan kacang polong, kacang dan biji-bijian tawar, produk susu bebas lemak dan rendah lemak, dan daging tanpa lemak dan unggas ketika disiapkan dengan sedikit atau tanpa tambahan lemak padat, gula, olahan pati, dan sodium adalah makanan bergizi. 2. Camilan yang buruk memiliki kandungan tinggi lemak jenuh, tinggi gula dan tinggi sodium. Jenis hobi Outdoor + aktivitas fisik (baik) Outdoor + tanpa aktivitas fisik (baik) Indoor + aktivitas fisik (baik) Indoor + tanpa aktivitas fisik (buruk) kategori Sepak bola, basket, travelling, naik gunung, berpetualang, bersepeda, air soft gun, jogging, lari senam, skate board, lompat, squash, pemanasan, skipping, jumping. Kulineran, motoran, fotografi, memancing, jalan-jalan. Bela diri, futsal, badminton, renang, billyard, dance, fitness, gym, sit up,push up, kardio, yoga, cheerleader. Shopping, membaca, bernyanyi, menulis, nail art, menonton, main game, bermain musik, tidur, ngemil, melamun, desain, nongkrong, koleksi sepatu, memecahkan teka-teki, mendengarkan musik, menggambar, belajar, puisi, bereksperimen, ke gereja, main komputer, makan, make up, fashion show, main hp, hangout, fan girl k-pop. 30

46 BIOGRAFI PENULIS Penulis naskah skripsi yang berjudul Evaluasi Hubungan antara Hobi dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Terkait Risiko Kardiovaskuler pada Siswa SMA di Indonesia bernama lengkap Preiffer Agus Prasojo, lahir di Kudus, 04 Agustus 1997, merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan F.X Suharto dan Monny Valencia Ciptomo. Penulis menempuh Pendidikan formal di SD St. Fransiskus Xaverius Palu ( ), SMP St. Paulus Palu ( ), dan SMA St. Andreas Palu ( ). Penulis melanjutkan Pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun Selama masa perkuliahan, penulis juga mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru TITRASI sebagai divisi P3K (2017), kegiatan Kampanye Informasi Obat sebagai volunteer,kegiatan Pelepasan Wisuda II sebagai coordinator perlengkapan (2016), dan kegiatan Pharmacy Badminton Tournament sebagai divisi perlengkapan (2016). Penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen Anatomi Fisiologi Manusia tahun 2016, Asisten Dosen Biokimia tahun 2017, Asisten Dosen Farmakologi-Toksikologi tahun 2017, Asisten Dosen Farmakologi- Toksikologi tahun 2018, dan Asisten Dosen Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi tahun

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keberhasilan pembangunan diberbagai bidang terutama bidang kesehatan menyebabkan peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN Oleh : SERGIO PRATAMA 120100202 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis

Lebih terperinci

Lampiran I Daftar Riwayat Hidup. : Afdhal Putra. : Islam. :

Lampiran I Daftar Riwayat Hidup. : Afdhal Putra. : Islam. : 49 Lampiran I Daftar Riwayat Hidup Nama Lengkap Jenis Kelamin : Afdhal Putra : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : Kubang, 16 September 1994 Warga Negara Agama Alamat : Indonesia : Islam : Jalan Nazir Alwi

Lebih terperinci

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

PERBEDAAN PROPORSI JUMLAH SISWA KELAS XII SMA AL ISLAM

PERBEDAAN PROPORSI JUMLAH SISWA KELAS XII SMA AL ISLAM PERBEDAAN PROPORSI JUMLAH SISWA KELAS XII SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA YANG MENGALAMI DEPRESI PADA KELOMPOK DENGAN KUALITAS HIDUP DAN HARGA DIRI TINGGI DAN RENDAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia pada saat ini menghadapi permasalahan ganda berupa kasus-kasus penyakit menular yang masih belum terselesaikan sekaligus peningkatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Strata-1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Hubungan Obesitas Sentral Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Pada Usia 40-60 Tahun Di RSUP H.Adam Malik, Medan. Oleh: HEMAKANEN NAIR A/L VASU 110100413 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PRISMA CAHYANING RATRI G0013189

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : DALU BANGUN FRIDEWA

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI KADEK FEBRIYANTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Kiky Putri Anjany J

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Kiky Putri Anjany J 1 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIK DAN PENGGUNAANANTIBIOTIK TANPA RESEP DOKTER PADA PELAJAR KELAS X, XI, XII DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS Shella Monica, 2013 Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc. Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK Shella Monica Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS

Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS (Studi Di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya) Oleh : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR 13-15 TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR KOMANG TRIA MONICA FEBRIANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah. INTISARI Latar belakang: Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 i HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 OLEH: RANI LESTARI B. 110100128 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen, yang bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : Theresia

Lebih terperinci

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan MARYANA

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO TESIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO ELIAANTI CHRISTINE No. Mhs.: 145002141 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU OLAHRAGA DAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU OLAHRAGA DAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA PERILAKU OLAHRAGA DAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk melakukan Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Overweight dan obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena merupakan peringkat kelima penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI NADI ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK. Oleh : HEERASHENE SITHASIVAM

PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI NADI ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK. Oleh : HEERASHENE SITHASIVAM PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI NADI ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK Oleh : HEERASHENE SITHASIVAM 110100453 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 PERBEDAAN NILAI TEKANAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA PEMBERIAN MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PAJERUKAN KECAMATAN KALIBAGOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA PEMBERIAN MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PAJERUKAN KECAMATAN KALIBAGOR HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA PEMBERIAN MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PAJERUKAN KECAMATAN KALIBAGOR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fitri Kuswanti R. 0209020 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN Skripsi ini disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI KEAMANAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN DENGAN KEPATUHAN PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS RAKIT 2 BANJARNEGARA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Pritha Fajar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal

Lebih terperinci

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM 080100410 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRACT Introduction.

Lebih terperinci

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata-1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN Oleh: DONNY G PICAULY 070100065 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TINGKAT PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh: ENDAH WAHYUNINGSIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit degeneratif tersebut antara

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dalam dinding pembuluh darah disertai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner nyeri leher aksial. Pengujian dilakukan dengan uji Cronbach s

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular (PTM) (63% dari seluruh kematian) di dunia. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP :

SKRIPSI. OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP : HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK 6-23 BULAN DI POSYANDU RW III KELURAHAN KEPUTRAN KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA SKRIPSI OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP : 9103011008

Lebih terperinci

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler adalah gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya penyempitan pembuluh darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara cross-sectional. Cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. secara cross-sectional. Cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian yang dilakukan secara cross-sectional.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN AWITAN MENOPAUSE PADA GURU WANITA DI SMA NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN AWITAN MENOPAUSE PADA GURU WANITA DI SMA NEGERI SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN AWITAN MENOPAUSE PADA GURU WANITA DI SMA NEGERI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CANDA ARDITYA G0012046 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

PENGARUH STRATEGI MIND MAP PENGARUH STRATEGI MIND MAP DAN METAKOGNITIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SRI RETNOWATI G0011200 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun Oleh : FARID FATKHURROJI NIM : 13631374 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN

Lebih terperinci

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes GAYA HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES KABUPATEN KULON PROGO Ana Ratnawati Sri Hendarsih Anindya Intan Pratiwi ABSTRAK Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Karla Kalua G0011124 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SMAN 1 SIDAREJA DI DESA DAN DI SMAN 1 CILACAP DI KOTA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMA WARGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMA WARGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMA WARGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WINNY NOVIETTA K NAIBAHO G0011211

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN JERAWAT PADA SISWA KELAS 3 MTS NU MIFTAHUL FALAH KUDUS

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN JERAWAT PADA SISWA KELAS 3 MTS NU MIFTAHUL FALAH KUDUS HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN JERAWAT PADA SISWA KELAS 3 MTS NU MIFTAHUL FALAH KUDUS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Rantika Putri Kumalasari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA 19-24 TAHUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran INES APRILIA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA DENGAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA DENGAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN KADAR GLUKOSA SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA DENGAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MINUMAN BERKAFEIN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015 Oleh: DESI GLORIA DAMANIK 120100152 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MUHAMMAD HAYDAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 2011. Oleh: IZZATI AFIFAH AZMI 080100307 FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR IPS SISWA SD DI KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR IPS SISWA SD DI KABUPATEN SLEMAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR IPS SISWA SD DI KABUPATEN SLEMAN RUSMAWAN NIM 10712251002 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mendapatkan gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Sarjana Kedokteran Faris Budiyanto G0012074

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ANDROPAUSE PADA PEKERJA PRIA PT. DANLIRIS, SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ANDROPAUSE PADA PEKERJA PRIA PT. DANLIRIS, SUKOHARJO SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ANDROPAUSE PADA PEKERJA PRIA PT. DANLIRIS, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran AMAZIA AURORA KUSUMA G0013023 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Erlimia Eka Noor Yuliana GOO11084 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN MAHASISWA NON-PEROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN MAHASISWA NON-PEROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN MAHASISWA NON-PEROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tanggal : Kode Responden : (Diisi oleh peneliti) Tanda tangan : Tanggal : Peneliti : Frifca Meriane Firdana Tanda tangan :

Lampiran 1. Tanggal : Kode Responden : (Diisi oleh peneliti) Tanda tangan : Tanggal : Peneliti : Frifca Meriane Firdana Tanda tangan : 59 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT USIA LEBIH DARI 30 TAHUN TENTANG FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DARI BEBERAPA WILAYAH

Lebih terperinci

1 KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN SISWA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR DALAM PROGRAM STUDENT LEARNING OUTCOME

1 KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN SISWA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR DALAM PROGRAM STUDENT LEARNING OUTCOME Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN SISWA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR DALAM PROGRAM STUDENT LEARNING OUTCOME DI SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA Tanggal Pengisian : Identitas Responden : a. Kelas XI (coret

Lebih terperinci

Oleh SHOFI IKRAMINA

Oleh SHOFI IKRAMINA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, AKTIVITAS FISIK, Z-SKOR, DAN FREKUENSI LATIHAN TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET REMAJA LAKI-LAKI DI KLUB BASKET SCORPIO, JAKARTA TIMUR Skripsi Ini Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Karakteristik dasar subyek penelitian Penelitian dilakukan sejak 22 Juni 2016 sampai 1 Agustus 2016 di Puskesmas Pandak I Bantul. Sampel penelitian

Lebih terperinci

KaryaTulis Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Disusun Oleh: FINDA AMRIANA

KaryaTulis Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Disusun Oleh: FINDA AMRIANA HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KaryaTulis Ilmiah Disusun Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah tidak normal dan frekuensi nadi tidak normal merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena sering terdengar dialami orang. Namun,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BERBAGAI FAKTOR PADA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS (Studi Deskriptif Analitik di Puskesmas Halmahera Semarang) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE

EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE KARYA TULIS ILMIAH EVALUASI PELAKSANAAN DAN ANALISIS PENGARUH EARLY PHARMACEUTICAL EXPOSURE (EPE) BLOK 16 TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci